FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1.
ASPEK NON FISIK Goals :
Mendapatkan ruang yang dapat mengakomodasikan berbagai aktivitas pelaku yang majemuk.
Needs : Meliputi analisa pelaku, dari mulai siapa saja pelakunya, kegiatan / aktivitas, pergerakan, hingga karakteristik pelaku itu sendiri, hingga menghasilkan jenis ruang dan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan pelaku. Functional : Kegiatan utama, yakni kegiatan yang lebih dominan dan menjadi ciri khas dari Fashion Design & Modeling Center di Jakarta yang direncanakan ini, adalah sebagai pusat promosi, informasi dan pemasaran, yang bersifat komersil, dengan dilengkapi fasilitas designer retail, kantor fashion. IV.1.1. Analisa Pelaku, Jenis Kegiatan, Perilaku, dan Kriteria Ruang Pelaku kegiatan pada Fashion Design & Modeling Center di Jakarta dibagi kedalam 3 kelompok kegiatan, yaitu : 1. Designer Retail 2. Kantor Fashion 3. Gedung Fashion Show
Kantor Fashion
Intermediary space Gedung Fashion Show
Designer Retail
Ruang terbuka publik
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
32
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Designer Retail Fasilitas Designer Retail diperuntukan untuk para designer & pengusaha yang ingin memasarkan produk di bidang fashion, mulai dari benang, tekstil, hingga ke pakaian jadi, baik perancang busana maupun pengusaha garment. Pelaku kegiatan terdiri dari : Pedagang Yaitu pedagang yang melakukan kegiatannya pada suatu space yang secara resmi disewa/dibeli. Pedagang ini terdiri dari pemilik/pemimpin serta asisten dan karyawannya. Pengunjung Pihak yang datang untuk usaha memenuhi kebutuhannya. Ada 2 kegiatan pengunjung, yaitu : a. Pengunjung yang khusus datang untuk melakukan transaksi. b. Pengunjung yang datang selain membeli misalnya window shoping, rekreasi, dll. Service dan Keamanan a. Service merupakan pihak yang melakukan kegiatan seperti bongkar muat, plumbing, tukang sampah, listrik dan lain-lain. b. Keamanan dilakukan oleh pihak kemanan yang menjaga area perbelanjaan dari para pelanggar-pelanggar hukum. Mereka antara lain adalah satpam, tukang parkir dan polisi setempat. Pengelola Pihak yang memiliki, menjalankan, dan mengawasi sekaligus bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang menyangkut pengendalian kegiatan di fasilitas pemasaran pada Fashion Design & Modeling Center di Jakarta secara keseluruhan.
Pelaku
Jenis Pelaku
Pedagang
Pemilik
Kegiatan Mengawasi jalannya kegiatan perdagangan Melakukan barang dagangan Menyimpan barang dagangan Mendisplay barang dagangan
Kebutuhan Ruang
Kriteria Ruang
Ruang Kantor
Nyaman, tenang, pribadi
Gudang
Aman
Took
Nyaman, enak dilihat
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
33
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I Pengrajin Karyawan
Pengunjung
Dewasa
Anak – Anak
Servis & keamanan
Servis
Keamanan
Pengelola
Kepala Karyawan
B E N T U K
Memamerkan keahlian Melayani pembeli dan menjaga barang Beristirahat Melakukan transaksi Melihat – lihat
Ruang Pamer Ruang Loker
Tempat ramai dilalui pengunjung Aman
Toko
Nyaman
Etalase
Enak dilihat, menarik Nyaman Aman, suasana menyenangkan Nayamn Terpisah dari ruang publik Terpisah dari ruang publik Mudah dicari
Makan & Minum Bermain
Restaurant Area Bermain
Makan & Minum Bongkar muat barang Menjaga kebersihan Menjaga keamanan Mengawasi kegiatan Melakukan kegiatan administrasi Menarik distribusi pada pedagang Menyiapkan makan dan minum
Restaurant Ruang Loading Ruang Servis Pos Keamanan Ruang Kepala Ruang Staff
Nyaman, mudah dijangkau nayman
Pantry
Dekat area servis
Kantor Fashion Fasilitas Kantor Fashion dengan sistem sewa diprioritaskan untuk perusahaan / penyewa yang bergerak di dalam bisnis dan jasa fashion. Pelaku kegiatan terdiri dari : Pengelola Pihak yang memilki, menjalankan, dan mengawasi sekaligus bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang menyangkut pengendalian kegiatan di Fashion Design & Modeling Center di Jakarta secara keseluruhan. Penyewa Pihak yang menyewa area perkantoran dalam jangka waktu yang tertera pada kontrak untuk menjalankan usahanya. Pengunjung Pihak yang datang dengan maksud untuk memanfaatkan jasa pelayanan dan menjalin kerjasama bisnis dengan perusahaan di dalam perkantoran.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
34
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I Pelaku
Jenis Pelaku Pemimpin
Pengelola
HRD
Keuangan
Pemasaran & Promosi Humas
Karyawan
Administrasi
Pemeliharaan Keamanan
Pengunjung
Klien
B E N T U K
Kegiatan Memimpin kegiatan Membantu pemimpin Mengatur kegiatan pemimpin Memimpin staff Menjalankan kegiatan Memimpin staff Menjalankan kegiatan Memimpin staff Menjalankan kegiatan Memimpin staff Menjalankan kegiatan Melakukan kegiatan pembukuan, pembayaran dan surat menyurat Melaksanakan kegiatan servis Mengawasi keamanan Melakukan transaksi Melakuakn konsultasi Mengecek pekerjaan Melihat hasil kerja
Kebutuhan Ruang
Kriteria Ruang
Ruang Direktur
Nyaman, tenang
Ruang Wakil direktur Ruang Sekretaris Ruang Kepala Ruang Staff
Nyaman, tenang
Nyaman, tenang Nyaman, tenang
Ruang Kepala Ruang Staff
Nyaman, tenang Nyaman, tenang
Ruang Kepala Ruang Staff
Nyaman, tenang Nyaman, tenang
Ruang Kepala Ruang Staff
Nyaman, tenang Nyaman, tenang
Ruang Administrasi
Nyaman, tenang, terpadu
Ruang Servis
Terpisah dari kegiatan publik Mudah dijangkau
Pos Keamanan Ruang Transaksi
Nyaman, tenang
Nyaman, tenang
Gedung Fashion Show Fasilitas ini di prioritaskan untuk mewadahi kegiatan peragaan busana, tanpa menutup kemungkinan untuk kegiatan lain seperti pameran, seminar, dll. Pelaku kegiatan terdiri dari : Pengelola Pihak yang memiliki, menjalankan, dan mengawasi sekaligus bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang menyangkut pengendalian kegiatan di Fashion Design & Modeling di Jakarta secara keseluruhan. Karyawan Pihak yang mengurus sesuatu yang menyangkut pelayanan dan kegiatan di Lembaga Penelitian dan Pengembangan Fashion
sesuai
dengan
kategorinya,
yaitu
karyawan
administrasi, keamanan dan pemelihara.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
35
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Penyewa Pihak yang datang dengan maksud untuk memanfaatkan jasa penyewa ruang dan fasilitasnya untuk mengadakan kegiatan yang ingin mereka selenggarakan, misalnya peragaan busana, seminar, pameran, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan fashion. Pengunjung Pihak
yang
datang
untuk
menghadiri
acara
yang
diselengarakan oleh penyewa. Pelaku
Jenis Pelaku
Pers Undangan
Mengontrol kegiatan Membantu kegiatan pengelola Melaksanakan pekerjaan teknis Mengadakan hubungan kemasyarakatan Melakukan kegiatan pembukuan, pembayaran dan surat menyurat Melaksanakan kegiatan servis Merawat & menjalankan peralatan Mengawasi keamanan Peragaan busana Pameran temporer Pesta Membantu pelaksanaan kegiatan Pencahayaan Kontrol suara Kontrol Background Mencari berita Menikmati acara
Umum
Mengisi daftar tamu Menikmati acara
Pengelola
pengelola
Karyawan
Administrasi
pemeliharaan
Keamanan
Penyewa
Penyelenggara Kegiatan
Pengunjung
Kegiatan
Pendukung Kegiatan Operasioanal
Kebutuhan Ruang
Kriteria Ruang
Ruang Kepala
Nyaman, tenang
Ruang Wakil Kepala
Nyaman, tenang
Ruang Staff
Nyaman, tenang
Ruang Humas
Nyaman, tenang
Ruang Administrasi
Nayaman, tenang, terpadu
Ruang Servis
Terpisah dari kegiatan public
Pos Keamanan Ruang Konvensi
Mudah dijangkau, aman Nyaman, suasana menyenangkan
Backstage
Nyaman, aman
Ruang Operasional
Nyaman, aman
Ruang Pers Ruang penonton Ruang Penerimaan Ruang Penonton
Nyaman Nyaman Informatif Nyaman
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
36
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
IV.1.2. Analisa Alur Kegiatan 1. Alur Kegiatan Designer Retail
Pengunjung Pagelaran
Mengikuti / menyaksikan acara
Membeli tiket / konfirmasi undangan
Pengunjung Seminar Pengunjung datang
Konfirmasi kepesertaan Parkir
Mengunjungi fasilitas lain atau pulang
Mengikuti acara seminar
Pengunjung Pameran
Hanya menikmati / membeli
Melihat pameran
Para Personil Pendukung (perancang, model, dsb)
Melaksanakan tugas
Mempersiapkan diri
Staff Showroom Pameran
Para staff dan karyawan datang
Mengunjungi fasilitas lain atau pulang
Mengatur display melayani pembeli transaksi jual-beli Parkir
Panitia / Penyewa Mempersiapkan acara
2. Alur Kegiatan Kantor Fashion Pegawai / Staff kantor datang
Absen / Langsung bekerja
Mengunjungi fasilitas lain atau pulang
Parkir
Menunggu / langsung menyelesaikan urusan
Pengunjung perkantoran datang
Mengunjungi fasilitas lain atau pulang
Parkir
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
37
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
3. Alur Kegiatan Perbelanjaan di Butik / Retail dan Salon ‘ window shopping
Transaksi pembelian
‘ fitting
Mengunjungi fasilitas lain atau pulang
Pengunjung datang Reservasi salon
Parkir
Melakukan perawatan
‘ window shopping
Pegawai Butik Mengunjungi fasilitas lain atau pulang
Mengatur display Melayani pembeli Transaksi penjualan
Pegawai atau para staff datang
Staff Salon Melaksanakan tugas
Melayani pengunjung transaksi pembayaran
Parkir
4. Alur Kegiatan Pengelola dan Administrasi Para staff pengelola datang
Parkir
Pengunjung pihak pengelola / administrasi datang
Bekerja
Mengunjungi fasilitas lain atau pulang
Menyelesaikan urusan
Mengunjungi fasilitas lain atau pulang
Absen
Parkir
IV.1.3. Perhitungan Kebutuhan Luasan Ruang Designer Fashion Fasilitas Penerimaan
Pengelola Pemasaran
Restauran
Servis
Ruang Atrium R. Informasi R. Kepala R. Staff R. Tunggu Ritail toko Area bazaar R. Makan Kantor Gudang makan Dapur Pos keamanan Toilet Janitor
Kapasita (orang) 500 2 1 10 5
100 2
4 8
Standar 2 (m ) 0.8 2.5 9 3 2 15 4 1.6 3 10 % ruang makan 25% ruang makan 2
Sumber
Perhitungan
Luasan 2 M 400 5 9 30 10 2250 100 160 6 16
Tss Tss Tss Tss Tss Sl Si Nad Nad Nad
500 x 0.8 x 1 2 x 2.5 x 1 1x9x1 10 x 3 x 1 5x2x1 150 toko x15 25 stan x 4 100 x 1.6 x 1 2x3x1 160 x 10%
Nad
160 x 25%
40
Tss
4x2x3
24
2 2
Tss Nad
8 x 2 x 10 2x5
160 10
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
Total 2 M 205 49
2350 222
1834
38
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I Gedung sewa R. Genset R. Bongkar muat Service area/loker Musholla
B E N T U K
20% ritail 50 20
Nad Nad Nad
7500 x 20% 50 x 1 20 x 1
50
1
Sl
50 x 1 x 1
10
2
Sl
10 x 2 x 1
1500 50 20 50
20 Sub Total Sirkulasi 20 % Total
4660 932 5592
Kantor Fashion Fasilitas
Ruang
Penerimaan
Lobby R. Informasi Rental office R. Rapat R. Direktur R. Wakil Direktur R. Staff Toilet Janitor Service are/loker Workshop Genset Pos keamanan Musholla
Penyewa
Pengelola
Servis
Kapasitas (orang) 100 2 300 30 1 1
Standar 2 (m ) 0.8 2.5 8 2.5 40 15
Sumber
Perhitungan
Tss Tss Nad Ajm Nad Nad
100 x 0.8 x 1 2 x 2.5 x 1 300 x 8 x 1 30 x 2.5 x 1 1 x 40 x 1 1 x 15 x 1
15 6 30
4 2 2 1
Tss Tss Nad Sl
15 x 4 x 1 6 x 2 x 10 2 x 10 30 x 1 x 1
4 10
20 50 2 2
Nad Nad Tss Sl
20 x 1 50 x 1 4x2x3 10 x 2 x 1
Luasan 2 M 80 5 2400 75 40 15 60 120 20 30
20 50 24 20 Sub Total Sirkulasi 20 % Total
Total 2 M 85 2475 115
284
2959 591 3550
Gedung Fashion Show Fasilitas
Ruang
Penerimaan
Ruang Fashion
Backstage
Pers
Pengelola
Servis
Lobby R. Informasi R. Pameran / foyer R. Penonton Panggung R. Ganti R. Kostum R. Persiapan R. Lighting R. Sound R. Wartawan R. Konferensi pers R. Direktur R. Wakil direktur R. Staff R. Humas Pos Keamanan Workshop Gudang Toilet janitor
2
Kapasitas (orang) 200 2 200
Standar (m )
Sumber
Perhitungan
1.5 2.5 0.93
Nad Tss Ajm
300
Ptah Ptah
10 50
0.8 29 % R. Penonton 2 1.86 1.2 12 12 6 0.8
200 x 1.5 x 1 2 x 2.5 x 1 200 x 0.93 x 1 300 x 0.8 x 1 800 x 20 %
Ptah Nad Ptah Ptah Ptah Ptah Ptah
30 x 2 x 1 20 x 1.86 x 1 20 x 1.2 x 1 12 x 1 12 x 1 10 x 6 x 1 50 x 0.8 x 1
1 1
40 15
Nad Nad
1 x 40 x 1 1 x 15 x 1
40 15
10 2 8
4 4 2
Tss Tss Tss
10 x 4 x 1 2x4x1 8x2x1
40 8 16
Mad Ptah
20 x 1 800 x 15 %
10 2
20 15 % R.Penonton 2 2
Tss Nad
10 x 2 x 2 2x2x2
30 20 hanger 20
Luasan 2 M 300 5 186
586
240 160 60 37.2 24 12 12 60 80
146
110
103
204
20 120
40 8 Sub Total Sirkulasi 20 %
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
Total 2 M 305
[email protected]
1454 291
39
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K Total
1745
Tabel Keterangan Sumber Ajm
: AJ Metric Handbook
Nad
: Neufert, Architec Data
Tss
: Time – Saver Standard
Sl
: Studi Lapangan
Ptah
: Planning Theatre Handbook
VI.1.4. Pengelompokan Ruang dan Luasannya
Designer Retail Ruang Penerimaan Pengelola Pemasaran Restaurant Servis
A Pemasaran
Sub Total Sirkulasi 20 % Total
Luasan 405 49 2350 222 1834 4660 932 5592
Kantor Fashion Ruang Penerimaan Penyewa Pengelola Servis
B Perkantoran
Sub Total Sirkulasi 20 % Total
Luasan 85 2475 115 284 2959 591 3550
Gedung Fashion Show
C Konfrensi
Ruang Penerimaan Konfrensi Backstage Pers Pengelola Servis Sub Total Sirkulasi 20 % Total
Luasan 305 586 146 110 103 204 1454 291 1745
Maka di dapatkan luas lantai total keseluruhan, adalah : A + B + C = 5592 + 3550 + 1745 = 10887 m2 Kawasan Senayan merupakan kawasan komersial, sehingga Fashion Design & Modeling di Jakarta bersimbiosa dengan
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
40
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
lingkungan sekitarnya melalui kegiatan pemasaran (B) berupa komersial retail. VI.1.5. Analisa Luasan Ruang Luar Kebutuhan luas ruang luar didapat dari perbandingan antara lain lantai dasar bangunan dengan kebutuhan luas ruang yang diperlukan untuk kegiatan yang akan ditampung. Luas lantai dasar bangunan, yaitu :
Luas lobby kantor + luas fasilitas deigner retail 2
85 + 5592 2
2838 m2 Kegiatan
Kapasitas
Pedestrian Penghijauan
Standar
Perhitungan
20 % lt. dasar 25 % lt. dasar
Luas m2
2838 x 20 % 2838 x 25 %
5676 7095 12771
Fasilitas parkir harus memenuhi kebutuhan parkir minimal yang dihitung berdasarkan standar yang diterapkan dari Dinas Tata Kota DKI Jakarta, yaitu : Kebutuhan parkir mobil : Bangunan Kantor Fashion
1 mobil / 100 m2 lantai bruto.
= Total luas fasilitas kantor fashion / 100 m2 = 3550 / 100 m2 = 35.5
35 mobil
Bangunan Designer Retail
1 mobil / 60 m2 lantai bruto.
= Total luas fasilitas deigner retail / 60 m2 = 5592 / 60 m2 = 93.2
93 mobil
Bangunan Fashion Show
1 mobil / 10 m2 lantai bruto.
= Total luas fasilitas fashion show / 10 m2 = 1745 / 10 m2 = 174.5
175 mobil
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
41
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Jadi, total keseluruhan parkir yang harus disediakan : = 35 + 93 + 175 = 303 mobil
Kebutuhan luas untuk area parkir mobil : 303 x 12.5 = 3787.5 m2 Sirkulasi 40 % = 1515 m2 Total = 5302.5 m2
Kebutuhan parkir motor : Fungsi & Ruang Pagelaran Gallery & Informasi Area Komersil Perkantoran
Kapasitas
Standar
Perhitungan
Kebutuhan
300 orang 100 orang
10% x kapasitas 20% x kapasitas
10% x 300 = 30 20% x 100 = 10
30 motor 20 motor
50 orang
40% x kapasitas
40% x 50 = 10
20 motor
50 orang
30% x kapasitas
30% x 50 = 10
15 motor
Jumlah
85 motor
Kebutuhan luas lahan untuk area parkir motor : 85 x 2 m2 = 170 m2
Kebutuhan parkir bis untuk fasilitas fashion show :
Data tampung konfrensi x 50 % = 300 x 50 % = 5 bis Kapasitas bis 50 Maka kebutuhan luas untuk areal parkir bis : 5 x 40 m2 = 2000 m2 Sirkulasi 40 % = 80 m2
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
42
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
VI.1.6. Hubungan Ruang Makro SEMI PUBLIK Fasilitas Kantor Pengelola dan Kantor Sewa
Fasilitas Fashion Show
Plaza
Fasilitas Deisgner Retail
SEMI PUBLIK
Entrance
PUBLIK
VI.1.7. Hubungan Ruang Mikro
Café / Restauran
Side Entrance
Servis
Retail-retail, butik-butik, showrooms
Café / Restauran
Toilet
Hall / Lobby
Entrance
Fasilitas Designer Retail
Kantor Sewa
Ruang Servis
Kantor Pengelola Hall / Lobby
Side Entrance
Café / Restauran
Perbankan & ATM Centre
Entrance
Fasilitas Kantor Fashion
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
43
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K Side Entrance
Toilet
Back Stage
Side Entrance
Ruang Penyimpanan Barang
Panggung
Ruang Informasi dan Konsultasi
Ruang Penonton Pagelaran
Back Stage
Loket Tiket
Café / Restauran
Toilet
Lobby
Entrance
Fasilitas Fashion Show
IV.2.
ANALISA FISIK TAPAK IV.2.1. Analisa Makro IV.2.1.1. Analisa Pangsa Pasar Target pasar adalah anak-anak remaja, dewasa yang suka dengan dunia fashion & masyarakat umum. Dekat lingkungan masyarakat : sarana khusus masyarakat. Dekat dengan pusat komersil yang baik seperti Mall, Gedung JCC yang mana untuk mendorong dari segi pemasaran dan dalam mempublikasikan. Iv.2.1.1. Lokasi Tapak Lokasi tapak berada di daerah Senayan yang dulunya terkenal dengan nama Taman Ria Senayan. Jalan Pintu III Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Dimana kawasan ini merupakan kawasan pusat bisnis di Jakarta, dan tepat bersebelahan dengan gedung MPR dan DPR, serta tepat di
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
44
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
belakang gedung JCC. Keberadaan tapak di wilayah strategis ini menjadi point penting.
TAPAK
Gambar 4.1. Lokasi Tapak Perencanaan
Aksesbilitas
Jl. Gatot Subroto
TAPAK
Jl. Pintu III Gelora Bung Karno Gambar 4.2. aksesbilitas pencapaian ke lokasi tapak
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
45
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
IV.2.1.3. Gambaran Lingkungan Sekitar Jalur Pedestrian Sekitar Tapak Karena history tapak yang dulunya merupakan Taman Ria Senayan dan berada di wilayah Senayan yang merupakan pusat perkantoran dan juga pusat dari Jakarta, apalagi lokasi tapak yang bersebelahan dengan Jl. Gatot Subroto sehingga dinilai sudah ada walaupun terlihat sudah ada yang mengalami kerusakan.
Jl. Pintu III Gelora Bung Karno
Jl. Gatot Subroto
Gambar 4.3. kondisi Pedestrian di Sekitar Tapak
Aktifitas dan Kegiatan Sekitar Tapak Aktifitas sekitar tapak ini merupakan wilayah perkantoran dan juga komersial. Karena wilayah ini terdapat gedung MPR dan DPR, gedung JCC, gedung TVRI, perkantoran dan pusat perbelanjaan. Sehingga wilayah ini merupakan salah satu wilayah vital di Jakarta Pusat. Bentuk dan Komposisi Bangunan Sekitar Pada wilayah ini, bangunan sekitar memiliki gaya modern dan post modern, karena berada di wilayah salah satu sentral bisnis, pemerintahan dan juga komersil. Yang menuntut bangunan tersebut memiliki ciri dan juga daya tarik tersendiri.
Gedung DPR RI
Gedung TVRI
Gedung JCC
Gambar 4.4. Bentuk & Komposisi Bangunan Sekitar
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
46
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
VI.2.2. Analisa Mikro VI.2.2.1. Analisa Batas Tapak Eksisting Komplek DPR / MPR RI
Jl. Gatot Subroto
TAPAK
Komplek Perkantoran TVRI
Jl. Pintu III Gelora Bung Karno
Usulan
TAPAK
Area yang berbatasan dengan jalan bisa ditempatkan sebagai Entrance Masuk dan Keluar Kendaraan. Gambar 4.5. Analisis Eksisting dan Usulan Batas Tapak.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
47
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
VI.2.2.2. Analisa Lingkungan Sekitar Tapak Eksisting
1
8
Gedung DPR / MPR RI
Jl. Gatot Subroto
7 Gedung-gedung perkantoran
TAPAK
6 Fly over menuju Jl. Gatot Subroto
2 Gedung TVRI
3
4
5
Jl. Pintu masuk Glora Bung Karno & EX Taman Ria Senayan
Jl. Pintu masuk Glora Bung Karno
Gambar 4.6. Analisis Eksisting dan Usulan Lingkungan Sekitar Tapak
Usulan / Tanggapan
Point 1 & 2 : Berbatasan dengan bangunan perkantoran yang berbatasan langsung dengan daerah tapak, maka pada daerah ini akan diberikan buffer karena kawasan 2 & 2 adalah kawasan perkantoran yang pada saat jam kantor memerlukan ketenangan.
Point 2, 3,4, 5, 6, 7 : Berbatasan dengan jalan raya langsung tepat di epan tapak, maka sepanjang sisi tapak ini akan di beri pepohonan agar untuk mengurangi kebisingan dan akan menjadi akses jalan pencapaian baik untuk pajalan kaki maupun berkendaraan. Pada daerah batas tapak ini cocok untuk arah tampak bangunan. Point 8 : Berbatasan dengan jalan raya Gatot Subroto, yang mana pada daerah ini kebisingan yang cukup besar, tetapi tidak jadi masalah dikarenakan daerah perkantoran yang berada di seberang jalan, akan tetapi gedung perkantoran ini akan menjadi daerah sasaran komersil untuk Fashion Design & Modeling Center.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
48
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
IV.2.2.3. Analisa Pencapaian Eksisting Karena sepanjang jalan ini merupakan jalan raya yang terdapat tol maka jalan ini merupakan jalan dari arah senayan dan langsung ke arah Jl. Gatot Subroto menuju grogol, slipi dan dan sekitarnya.
TAPAK
Jalan 2 arah
Akses pencapaian dari arah jalan senayan menuju tapak
Arah jalan tol menuju daerah pancoran dan sekitarnya
Gambar 4.7. Analisis Eksisting dan Usulan Pencapaian ke Tapak
Usulan / Tanggapan Akses pencapaian dari arah grogol, slipi dan daerah sekitarnya bisa menggunakan jalan tol atau jalan pinggir tol. Sama halnya pada arah sebaliknya yaitu dari arah pancoran dan sekitarnya.
IV.2.2.4. Analisa Kebisingan dan Polusi Udara Usulan / Tanggapan
Pada daerah no (1) : Pada daerah ini tingkat kebisingan sangat tinggi karena bersebelahan langsung dengan jalan raya, akan ditanggapi dengan menjadikan bagian ini daerah publik, dan daerah ini masalah kebisingan akan di atasi dengan memakai pepohonan sebagai buffer agar sedikit meredam kebisingan.
Pada daerah no (2) : Pada daerah ini tingkat kebisingan yang rendah / sedang, maka akan dijadikan daerah publik dan juga semi public, pada daerah ini juga akan dibuat pedestrian dan juga buffer dengan tanaman agar mengurangi kesbisingan.
Pada daerah no (3) : Pada daerah ini tingkat kebisingan yang rendah, maka akan dijadikan wilayah privat yaitu fasilitas pendidikan, tetapi pada daerah ini berbatasan langsung dengan gedung perkantoran, maka akan diberikan buffer.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
49
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K Eksisting Area no (1) Merupakan area dengan tingkat kebisingan yang sangat tinggi karena berbatasan dengan Jl. Gatot Subroto dan jalan tol.
3 1 TAPAK
2
Area no (3) Merupakan area yang cukup tenang, maka area ini cukup strategis untuk di zoningkan sebagai area Fasilitas Pendidikan.
Area no (2) Merupakan area dengan tingkat kebisingan sedang / rendah karena intensitas kendaraan pada sisi bagian ini tidak terlalu padat.
Gambar 4.8. Analisis Eksisting dan Usulan Terhadap Kebisingan dan Polusi Udara.
IV.2.2.5. Analisa Arah Orientasi Bangunan Eksisting
Sinar matahari bebas dan menyinari seluruh bagian tapak, maka dibutuhkan efektifitas penciptaan bayangan area tapak yang membutuhkan.
TAPAK
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
50
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Usulan / Tanggapan
Wajah bangunan dapat juga berorientasi Kearah Selatan yakni sebagai simbol tetap menatap kearah lingkungan sekitar.
TAPAK
Untuk area yang langsung terkena panas, maka sisi bangunan dapat disiasati dengan pembuatan efek bayangan seperti kantilever (sunshading). Gambar 4.9. Analisis Eksisting dan Usulan Arah Orientasi Bangunan.
IV.2.2.6. Analisa View Sekitar Eksisting View Kedalam Site Pada daerah ini merupakan view yang sangat menarik perhatian bagi yang melintasi sekitar tapak karena memiliki potensi dan nilai komersil.
TAPAK
Gambar 4.10. Analisis Eksisting dan Usulan Eksisting View Kedalam Site
Usulan / Tanggapan Pada view kedalam tapak yang paling menarik dapat melihat bangunan pada keseluruhan yaitu pada arah Jl. Pintu VIII Glora Bung Karno dan Jl. Gatot Subroto, karena masyarakat pada saat melintasi area tapak dapat melihat bangunan dalam tapak dengan jelas, maka bangunan akan menghadap ke arah tersebut karena dapat menambah nilai komersil.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
51
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Eksisting View Keluar Site
A
H
Gedung DPR / MPR RI
Jl. Gatot Subroto
G Gedung-gedung perkantoran
TAPAK
F Fly over menuju Jl. Gatot Subroto
B
C
D
Jl. Pintu masuk Glora Bung Karno & EX Taman Ria Senayan
Gedung TVRI
E Jl. Pintu masuk Glora Bung Karno
Gambar 4.11. Analisis Eksisting dan Usulan View Keluar Site
Kualitas View Sekitar : A : Kurang B : Kurang
C : Baik D : Baik
E : Baik F : Kurang
G : Baik H : Baik
Usulan / Tanggapan Berdasarkan analisa diatas dapat disimpulkan bagi area view yang terbaik maka bukaan dioptimalkan ke arah tersebut Kemudian view yang kurang baik maka pada tapak di siasati dengan membuat view yang baik di sekitar tapak tersebut.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
52
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
VI.2.3. Kesimpulan Zoning Makro Berdasarkan
analisa-analisa
diatas,
perletakan
zona
disimpulkan dalam zoning dibawah ini : Konsep Zoning Danau
Zona Parkir Umum
Zona Retail Outdoor
Zona Parkir Fashion Show
Zona Fashion Show
Main Entrance
Keterangan :
Zona Designer Retail & Zona Kantor Fashion
Gambar 5.11. Konsep Penzoningan
Zona fashion show berdasarkan persyaratan kebutuhan akan ketenangan, maka diletakkan diarea yang tenang.
Zona penghijauan dibuat untuk menjadi buffer bagi site agar dapat meredam atau menyaring gangguan suara dari luar tapak maupun dalam tapak.
Zona designer retail & kantor fashion diletakkan di area danau yang mana merupakan area komersil dan publik.
Zona parkir umum, merupakan parkiran untuk pengunjung.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
53
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I VI.3.
B E N T U K
ANALISA BANGUNAN VI.3.1. Pola Massa Bangunan Pola Massa Tunggal
Pola Massa Majemuk
Analisa Massa Tunggal :
Analisa Massa Majemuk :
Efesiensi lahan
Tiap-tiap aktifitas berdiri sendiri
Orientasi kegiatan terpusat dan linier
Adanya
didalam banguan
ruang
terbuka
untuk
saling
berinteraksi dengan bangunan lain
Pencapaian antar kegiatan relative dekat
Baik
untuk
sistem
udara
dan
pencahayaan
Kemudahan dalam pengawasan
Usulan Pola Massa Bangunan Dari karakteristik tiap bentuk massa diatas maka bentuk massa yang dipilih adalah massa majemuk, dengan pertimbangan bahwa massa majemuk memungkinkan untuk pengadaan ruang terbuka yang berperan sebagai ruang interaksi (intermediary space) antara bangunan yang satu dengan bangunan lainnya, yang mana dalam tapak terdapat danau yang lahannya terpisah-pisah. Dan variasi pola tata ruang dan sirkulasi dalam bangunan sehingga para pengunjung mendapatkan pengalaman ruang yang mengesankan dan kegiatan-kegiatan yang ada dapat berjalan dengan baik.
VI.3.2. Sirkulasi Dalam Bangunan Sirkulasi dalam bangunan dibagi sebagai berikut : 1. Sirkulasi Pengunjung 2. Sirkulasi Pengelola 3. Sirkulasi Servis (barang) Pada
aspek penunjang
ini
penulis
akan
memakai
pada
perencanaan sirkulasi dalam bangunan dengan beberapa sistem tangga, dengan tujuan dalam menggunakan tangga adalah untuk mengatasi perbedaan tinggi dalam rangka memudahkan sirkulasi kegiatan. Hal itu tersubut dapat disebabkan oleh : Bagian konstruksinya harus mengikuti kontur tanah. Bagian konstruksinya bertingkat atau bangunan dengan konstruksi panggung. Alasan-alasan lainnya. Pada penggunaan jenis tangga pada sirkulasi dalam bangunan ada empat jenis yang akan dipakai / diterapkan, yaitu :
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
54
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Escalator, adalah bentuk antar lift dan tangga atau disebut juga sebagai tangga jalan, banyak terdapat pada bangunanbangunan umum. Ram, jalan tanjak (contoh : jalan mobil pada bagian parkir dan jalan bagi pengguna yang memiliki kekurangan dalam fisik). Elevator, atau lift alat pengangkut yang digerakkan vertikal secara mekanis yang terdapat pada bangunan kantor dan bangunan tempat pelayanan umum yang bertingkat sedang (lebih dari 4 lantai). Tangga Tegak, tangga yang mempunyai sudut / kemiringan yang cukup tajam (hamper tegak) 50° - 90°. Contohnya adalah tangga panjat, tangga bahaya kebakaran. Sirkulasi seperti : koridor, tangga dan akses pada bagian gambargambar ini merupakan contoh pendekatan penerapan tema. Ruang yang tinggi, yang gelap dan terang, penambahan dan interaksi objek pada sekelilingnya merupakan bentuk penerapan tema pada bangunan Fashion Design & Modeling Center ini.
Gambar 4.13. Contoh sirkulasi pendekatan tema
VI.3.3. Sistem Struktur Bangunan Dengan pendekatan desain pada judul dan tema maka penulis melihat setiap kebutuhan dan fungsi struktur disesuaikan dengan konsep serta temanya. Struktur yang telah dipakai atau yang termasuk dalam struktur bentang lebar akan dijelaskan dan memiliki jenis dan klasifikasi yang berbeda, yaitu : 1. Sistem Struktur Atas Sistem struktur pada bagian atas atau penutup atap ini memiliki sistem yang banyak jenis dan klasifikasinya. 41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
55
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
2. Sistem Struktur Sistem struktur pada bagian badan banguan yang terdiri dari kolom, balok, dinding, plat lantai dan sebagainya. Pada jenis ini juga memiliki klasifikasinya. 3. Sistem Sub Struktur Sistem struktur pada bagian bawah yang terdiri dari pondasi dan elemen lainnya. Pada struktur bentang lebar pondasi yang dipakai juga memiliki jenis dan klasifikasi tertentu. Pada penerapan sistem struktur penulis akan mencoba memakai sistem struktur yang memiliki susunan bentuk, warna, material atau bahan yang sesuai dan cocok pada pendekatan tema ekspresi bentuk melalui karakter fashion pada remaja. Dinding Pondasi Pengaman Kolam Air No
Jenis Bahan
Keuntungan
Kerugian
1
Batu kali
Tahan terhadap air Terkesan lebih alami Biasa digunakan pada daerah air dengan gelombang yang besar Tidak mengguankan alat berat
Terkesan tidak rapih
2
Pondasi turap beton
3
Pondasi turap bambu
Rapih Digunakan untuk air yang tenang Tahan terhadap air Tahan terhadap air Berwawasan lingkungan Mudah pengerjaanya Mudah didapat Tidak memerlukan alat berat dalam penggunaanya
Biaya kebih mahal Terkesan tidak alami Memerlukan alat berat dalam penggunaanya Tidak tahan lama Tidak tahan terhadap rayap
Fungsi dari dinding pengaman danau ini adalah untuk menjaga tanah agar tidak terjadi erosi. VI.3.4. Sistem Utilitas Bangunan Utilitas pengudaraan,
mencakup sistem
sistem
pendayaan,
penerangan,
sistem
plumbing,
sistem sistem
penanganan kondisi darurat, dan sistem pembungan sampah. Sistem Pencahayaan
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
56
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Sistem pencahayaan dipilih berdasarkan tuntunan kegiatan, melalui analisa sebagia berikut : Pencahayaan Alami Sifat Berasal dari matahari. Hanya dapat digunakan paang hari.
Keuntungan Kerugian Biaya murah Pengaturan intensitas sulit. Member kesan alami. Tergantung Penyajian warna cuaca dan wajar. waktu. Tidak menimbulkan keletihan mata karena Fleksibilitas terhadap ruang intensitas selalu terbatas. berubah.
Pemanfaatannya Cahaya yang masuk kedalam ruangan diatur agar tidak terlalu menyilaukan. Pemanfaatan cahaya untuk penerangan melalui bukaan. Memaksimalkan cahaya meminimalkan silau. Untuk bangunan yang tidak dapat dibuat tipis dapat mempergunakan sky light.
Pencahayaan Buatan Sifat Keuntungan Kerugian Pemakaian Intensitas Biaya mahal lampu yang cahaya dapat Kurang berasal dari diatur sesuai memberikan listrik. dengan warna yang keinginan dan Digunakan pada wajar. kebutuhan waktu malam Dapat ruang. hari atau ada menimbulkan Jenis dan tempat yang kelelahan mata tidak penampilan jika cahaya memperoleh lampu dapt terlalu sinar matahari disesuaikan menyilaukan pada siang hari. dengan suasana dan digunakan yang diinginkan. terus menerus. Fleksibilitas terhadap ruang besar.
Pemanfaatannya Untuk menambah daya tarik pengunjung dengan dimanfaatkan pada iklan/promosi dan permainan cahaya ruang dalm (untuk pertokoan). Digunakan pada ruangan yang tidak mendapatkan cahaya matahari pada waktu siang hari.
Sistem Penghawaan Penghawaan Alami Sifat Berasal dari hembusan angin. Pergerakannya terjadi sewaktuwaktu.
Keuntungan Murah Tidak memerlukan peralatan khusus.
Kerugian Distribusi tidak merata. Kelembaban sukar dikontrol.
Pemanfaatannya Biaya yang murah. Membuat bukaanbukaan yang cukup. Sedapat mungkin menciptakan ventilasi silang.
Penghawaan Buatan Sifat Berasal dari kipas angin. Berasal dari kipas ventilasi. Berasal dari AC.
Keuntungan Kelembaban dapat dikontrol dan diatur. Distribusinya dapat merata. Menimbulkan kenyamanan
Kerugian Biaya mahal
Pemanfaatannya Biaya yang mahal Kipas ventilasi dapat membantu pergantian udara. Kipas angin dengan biaya yang relatif lebih murah.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
57
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Sistem Pendayaan (Kelistrikan) 1. PLN, merupakan sumber listrik utama pada pemakaian diproyek. 2. Generator Set (Genset), sebagai cadangan / pengganti yang bekerja otomatis jika listrik PLN terputus / padam. Berfungsi melayani sebagian penerangan, unit penerangan dan darurat dalam bangunan. Sistem Plumbing Pekerjaan plumbing menyangkut didalamnya anatara lain adalah instalasi air bersih dan air kotor. 1. Instalasi Air Bersih Bangunan yang ada di tapak adalah bangunan tingkat rendah sehingga distribusi air bersih yang cocok adalah menggunakan
sistem
Upreed
Distribution
system
/
Pneumatic Water Supply, yaitu adalah system pensuplaian air bersih langsung dari sumber air utama (PAM / tangki air) dimana air bertekanan akan di distribusikan (dengan pompa) ke seluruh bangunan. 2. Instalasi Air Kotor Terbagi menjadi, atas :
Air Hujan, pembuangan air hujan melalui saluran kota dilengkapi dengan bak kontrol.
Air Kotor, pembungan air kotor dari pantry, wastafel, dna dapur, disalurkan ke sawage treatment, kemudian diteruskan ke saluran ke kota melalui bak kontrol.
Air Kotor Padat, air kotor padat dibuang melalui saluran khusus menuju septic tank dan sawage treatment, dengan standar kebutuhan 0.01/orang.
Sistem Keamanan Bangunan Pencegahan dan penanggulangan pasif Tangga darurat, jarak maksimum 25m antara tangga satu dengan tangga lainnya dengan lebar minimum 120cm.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
58
FASHION DESIGN & MODELING CENTER DI JAKARTA E K S P R E S I
B E N T U K
Pencegahan dan penanggulangan aktif Fire Alarm Sistem - Smoke detectore, alarm elektronik yang peka terhadap asap. - Heat detector, alarm elektronik yang peka terhadap panas. Fire Fighting - Sprinkler sistem, alat pemadam kebakaran api otomatis yang terdiri dari jaringan pipa air didalam atau dilangitlangit, dihubungkan dengan persediaan air. - Hydran, pipa yang memiliki satu atau lebih mulut pipa yang menyediakan air untuk memadamkan api, dapat diletakkan didalam maupun diluar bangunan. - Fire hose, pipa besar pensuplay air kebakaran yang ditempatkan diluar bangunan. - Fire extinguisher, alat pemadam api portable yang berisi air bertekanan atau bahan kimia khusus. Sistem Pembuangan Sampah Pembuangan sampah diatur sebagai berikut : Sumber sampah dari tiap-tiap lantai disalurkan ke lantai dasar melalui shaft sampah yang berada di tiap-tiap lantai. Dilantai dasar pembuangan bersifat sementara, kemudian ditempat-tempat pembuangan yang lebih besar yang berada diluar bangunan. Sampah dikumpulkan pada bak penampungan sementara, selanjutnya diangkut dengan truk sampah kota menuju tempat penampungan akhir.
41206010042 | AKHMAD ARDHIANSYAH PRANAJAYA Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
Angkatan 61
[email protected]
59