BAB IV ANALISA PERENCANAAN
Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: • Aspek manusia/pengguna • Aspek bangunan/fisik • Aspek lingkungan/lokasi tapak IV.1 ASPEK MANUSIA IV.1.1 Pengguna Pelaku Kegiatan Tetap Pelaku yang melakukan aktifitas tetap/rutin di bangunan Gallery ini, antara lain sebagai berikut: • Pimpinan management gallery, yang melakukan aktivitas setiap hari mengawasi kinerja bawahanya. • Pimpinan koordinasi kegiatan/acara, yang mengkoordinir setiap kegiatan yang berlangsung di galleri ini. • Kurator, yang menyeleksi benda-benda pamer untuk di pamerkan di gallery ini. • Staff Administrasi, yang bertugas di bagian bidang pengurusan administrasi melakukan aktivitas setiap hari sesuai jam kantor kecuali hari senin. • Service /Pemelihara gedung, bagian pemelihara gedung melakukan aktivitas setiap hari di luar jam kegiatan gallery. • Keamanan, Cenderung melakukan aktivitas setiap hari 24 jam non stop dengan pembagian secara shift. Pelaku Kegiatan Tidak Tetap • Pengunjung gallery, berdatangan jika gallery ini mengadakan kegiatan/acara.
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
25
• Kolektor, berdatangan jika ingin mengajukan pameran dan ada pameran di gallery ini. • Petugas perbaikan, melakukan kegiatan perbaikan salah satu bagian gedung yang rusak. IV.1.2 Analisa Kegiatan Pengguna Analisa kegiatan bertujuan untuk mengetahui kebutuhan ruang dan kapasitas yang harus disediakan untuk menampung aktivitas-aktivitas yang berada di gallery ini. Kegiatan pengguna dikelompokan berdasarkan kegiatan yang dilakukan seperti: PENGUNJUNG
GALLERY TETAP
GALLERY TEMPORER
PARKIR STUDIO SENIMAN
DATANG
L O B B Y
THEATER SERBAGUNA PERPUSTAKAAN BELI BUKU
PENTAS OUT DOOR
SOUVERNIR SHOP
PARKIR
PULANG
ISTIRAHAT
Gambar 4.1 Skema Kegiatan Pengunjung
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
26
PENGELOLA/STAFF
PARKIR
DATANG
BEKERJA
ISTIRAHAT PARKIR
PULANG
Gambar 4.2 Skema Kegiatan Pengelola/Staff
SERVICE
BEKERJA PARKIR GUDANG
DATANG
DITRIBUSI
ISTIRAHAT PARKIR
PULANG
Gambar 4.3 Skema Kegiatan Service
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
27
IV.1.3 Struktur Organisasi
PIMPINAN
KURATOR & STAFF
KOORDINASI KEGIATAN/ACARA
WAKIL PIMPINAN
ADMINISTRASI KEAMANAN
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Gallery
IV.1.4 Kebutuhan Ruang dan Karakter Ruang Gallery Seniman Muda Jakarta
FUNGSI
ESENSI
KEB. RUANG
KARAKTER
Pameran
Pameran tetap
Gallery tetap
PUBLIK
Pameran tidak tetap
Gallery temporer
PUBLIK
Pertunjukan
Theater, puisi, musik
Theater
PUBLIK
Serbaguna
Diskusi, launching buku, dll
R. serbaguna
PUBLIK
Fungsi
Pendukung
Perbaikan benda seni
R. restorasi
PRIVAT
pendukung
utama
Seleksi benda seni
R. kurator
PRIVAT
Penyimpanan
Gudang
PRIVAT
Pencahayaan & AC
R. utilitas
PRIVAT
Pembuatan benda seni
Studio seniman
SEMI PUBLIK
Penginapan
Wisma seniman
PRIVAT
Tempat baca
Perpustakaan
PUBLIK
Theater, puisi, tari, (out door)
Amfli theater
PUBLIK
Fungsi utama
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
28
Pendukung
Tempat parkir
Area parkir
PUBLIK
umum
Pembelian tiket/informasi
Ticketting/lobby
PUBLIK
Tempat berkumpul
Hall
PUBLIK
Pelayanan keamanan
Ruang security
PRIVAT
Urusan administrasi
R. administrasi
SEMI PUBLIK
Koordinasi panitia & kegiatan
R. operasional
SEMI PUBLIK
Pimpinan management gallery
R. pimpinan
PRIVAT
R. wakil
PRIVAT
R. pim. Acara
PRIVAT
R. pim. kurator
PRIVAT
Staff bekerja
R. staff
PRIVAT
Pembayaran – pembayaran
R. keuangan
SEMI PUBLIK
Monitor pameran
R. monitor
PRIVAT
Pengelola
Fungsi
Fasilitas
Toilet
Toilet
PUBLIK
pelengkap
pelengkap
Sholat, wudhu
Mushola
PUBLIK
Makan, minum
Cafe, lounge
PUBLIK
Souvernir
Souvernir shop
PUBLIK
Jual buku
Book store
PUBLIK
IV.1.5 Pengelompokan Kebutuhan Ruang PUPLIK
SEMI PUBLIK
PRIVAT
• Gallery tetap
•
Studio seniman
•
R. Restorasi
• Gallery temporer
•
R. Administrasi
•
R. Kurator
• Theater
•
R. Operasional
•
Gudang
• Serbaguna
•
R. Keuangan
•
R. Utilitas
• Amphi theater
•
Wisma Seniman
• Perpustakaan
•
R. Security
• Parkir
•
R. Pimpinan
• Lobby/informasi
•
R. Wakil
• Hall
•
R. Pim. Kordinasi acara
• Toilet
•
R. Pim. Kurator
• Mushola
•
R. Staff
• Cafe/lounge
•
R. Monitor
• Souverrnir shop • Book store
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
29
IV.2 ASPEK BANGUNAN IV.2.1 Pola Dasar Masa Bangunan Terdapat beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan untuk pola dasar masa bangunan gallery antara lain: • Menhargai lansekap alamiah seperti, topografi, pepohonan/area hijau dan sebagainya. • Pemecahan
terhadap
persyaratan
iklim
setempat
seperti
pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami yang • Terjadi kesinambungan antara masa yang satu dengan masa yang lain. pola dasar masa bangunan secara garis besar dibagi menjadi antara lain: • Pola Radial • Pola Terpusat • Pola linear • Pola Ortogonal • Pola Jaringan • Pola Molekul IV.2.2 Bentuk Dasar Masa Bangunan Bentuk dasar masa bangunan gallery ini terbentuk dari pemikiran-pemikiran dari dalam bentuk tersebut sehingga tercipta ruang-ruang yang ekspresif. Gubahan masa yang akan direncanakan antara lain: • Gallery tetap dan gallery temporer. • Theater dan wisma seniman. • Serbaguna • Perpustakaan, book store, dan souvernir shop. Khusus untuk masa bangunan pertemuan di buat di tengahtengah dan masa bangunan yang lain mengelilingi, karena ruang pertemuan bebas biaya jika ingin menggunakan sehingga di
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
30
harapkan menjadi nilai jual untuk masa bangunan yang berada di sekitarnya. IV.2.3 Tampilan Bangunan Karena fungsi bangunan ini sebagai bangunan kesenian makan tampilan bangunan ini harus di buat semenarik mungkin dan tidak simetris untuk menghilangkan kesan monoton pada bangunan ini. Penggunaan panel-panel beton mau alumunium komposit di fasad bangunan agar tidak menimbulkan kesan monoton pada tampilan bangunan gallery ini. Penggunaan element-element kaca juga di maksimalkan sehingga menciptakan ruang yang terkesan luas dan ekspresif sesuai dengan tema yang diharapkan. IV.2.4 Analisa Sirkulasi Dalam Bangunan. Sirkulasi dalam bangunan ini dibedakan atas:
JENIS Sirkulasi Pengunjung
KETENTUAN • Kejelasan dan kemudahan mencapai ruang.
• Kenyamanan dan efisiensi pengunjung. • Keteraturan dalam kelua masuk bangunan.
Sirkulasi Penunjang
• Kejelasan untuk mencapai fungsi-fungsi
ruang utama. • Efisien waktu dan kemudahan. Sirkulasi Pengelola
• Terpisah dari sirkulasi pengunjung.
• Kelancaran pelayanan. Sirkulasi Service
• Memiliki sirkulasi khusus.
• Memudahkan dalam mendistribusi barang.
Pada umumnya sirkulasi dalam bangunan di bagi menjadi 2 antara lain: 1. Sirkulasi Horizontal 2. Sirkulasi Vertikal Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
31
Sirkulasi Horizontal Sirkulasi yang menghubungkan antara ruang satu dengan ruangan yang lain namun secara horizontal, jenis sirkulasi horizontal terbagi menjadi dua antara lain: JENIS Singgle Koridor
KERUGIAN Membutuhkan luas yang lebih besar • Pencapain menjadi sangat panjang
KEUNTUNGAN Ruang mendapatkan pencahayaan dan pengudaraan maksimal • Pencapain menjadi sangat panjang
Double Koridor
•
• •
•
Membutuhkan penerangan buatan • Gangguan bunyi kedua sisi bangunan
•
Efisiensi pencapain Penghematan akan luas
Sirkulasi Vertikal Sirkulasi yang menghubungkan antara ruang-ruang namun lebih cenderung ke pencapain level yang berbeda, jenis-jenis sirkulasi vertikal antara lain: JENIS Tangga
•
Escalator
•
KERUGIAN Kurang efisien Pemasangan butuh tenaga ahli Space dan ketinggian tertentu Jarak yang panjang Level ketinggian minim Perawatan ekstra Mahal
• • • • •
Ram Lift
KEUNTUNGAN • Kontruksi mudah • Lebih murah • Efisien
•
Bisa dipakai untuk service dan orang cacat • Efisien • Service dan orang cacat
IV.2.5 Analisa Sistem Struktur Bangunan Untuk pemilihan sistem struktur pada bangunan gallery, terdapat beberapa faktor yang menjadi acuan untuk menentukan sistem struktur antar lain: FAKTOR PENENTU Kondisi Fisik Tapak
PERTIMBANGAN
KETERANGAN
• Daya dukung tanah • Kedalaman tanah keras
Menentukan sistem struktur bawah
• Ketinggian Bangunan
•
•
Ketinggian muka air tanah Beban dari struktur atas Kekakuan dan kekuatan
Menentukan struktur bawah dan atas
bangunan dari gaya lateral
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
32
•
Bentangan Bangunan
•
Jarak Bentangan Kekakuan dan kekuatan bangunan dari gaya lateral
•
Faktor Teknis
Kekuatan, kekakuan dan kestabilan. • Pemeliharaan bangunan
Faktor Ekonomis
•
Menentukan sistem struktur bawah dan atas dan atap
Menentukan sistem struktur bawah dan atas dan atap Menentukan sistem struktur bawah dan atas dan atap
Kemudahan pelaksanaan
Berikut ini adalah data-data kondisi fisik tapak : • Jenis tanah keras (asumsi) • Tanah tidak berkontur (eksisting) • Di sekitar tapak terdapat bangunan (eksisting) Struktur Bawah Struktur yang langsung bersinggungan langsung dengan tanah dan menanggu keseluruhan baban bangunan dan menyalurkannya ke tanah keras. Jenis-jenis struktur pondasi antara lain: JENIS STRUKTUR
Setempat /titik
KERUGIAN • Hanya banguanan bertingkat rendah. • daya dukung tanah harus kuat
KEUNTUNGAN •
Pengerjaan mudah
•
Murah dalam hal pengerjaan
Lebih cepat dan efisien Daya pikul besar
Tiang Pancang
• •
Bangunan sekitar terganggu Membtuhkan lahan yang luas
•
Bore Pile
• Harus dibor, lokasi jadi becek dan kotor • Mutu beton tidak terjamin karena pengecoran di tempat
•
•
Tidak menimbulkan getaran • Gaya gesek beton dengan tanaha menjadi kuat
Struktur Atas Struktur yang menyalurkan beban/gaya dari beban yang dipikulnya di salurkan ke pondasi. Jenis-jenis struktur atas antara lain:
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
33
JENIS STRUKTUR
KERUGIAN • Floor to floor menjadi lebih tinggi • Penampilan kurang menarik
Rangka/portal
KEUNTUNGAN •
Pengerjaan mudah
•
Beban bangunan menjadi ringan
• •
Dak beton
Perawatan rutin Lebih mahan
/pengerjaan lama
• Kontruksi sulit • Rawan kebocoran
Atap genteng
• •
Kontruksi lebih mudah Tahan api
• Beban lebih ringan • Mereduksi panas dengan baik
Bahan-bahan yang biasa di pakai untuk sistem struktur atas antara lain: JENIS STRUKTUR
KERUGIAN
KEUNTUNGAN
• Mudah terbakar • Butuh perawatan khusus
•
Mudah didapat
•
Pengerjaan mudah
Baja
• •
• •
Bentangan lebih lebar Proses kontruksi cepat
Beton bertulang
• Pengerjaan lama • Beban lebih berat
Kayu
Sulit didapat Pemasangan butuh tenaga ahli
•
Mampu menahan gaya tarik dan tekan • Kuat dan tahan lama
IV.2.6 Analisa Sistem Utilitas Bangunan IV.2.6.1 Pencahayaan Dalam Ruang Sistem pencahayaan di dalam gallery ini dapat berupa cahaya buatan dan cahaya alami. Pencahayaan Buatan Cahaya buatan yang biasa di gunakan dan umum digunakan pada gallery adalah spot light dengan warna putih karena tidak mempengaruhi warna benda seni yang di sinarinya. Pencahayaan Alami Cahaya alami harus di rencanakan dengan matang agar pengguna di dalamnya merasa nyaman dan tidak merusak benda-benda seni yang berada di dalamnya penekanan penggunaaan cahaya alami di banguanan gallery ini sangat Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
34
jelas, agar tercipta ruang-ruang yang ekspresif. Berikut ini menjelaskan bagaimana cara dan aturan menggunakan cahaya alami
Sinar yang diterima jika tidak menggunakan shading dan filter adalah hampir 97% mengakibatkan ruangan tidak nyaman. Sedangkan ruangan yang menggunakan shading adalah 80% membuat ruangan terasa nyaman, sedangakan ruangan yang menggunakan shading dan dinding adalah 72% sehingga ruangan menjadi lebih nyaman. IV.2.6.2 Ditribusi Air Bersih dan Kotor Air Bersih Sumber penyedian air bersih yang utama berasal dari PAM dan di dukung oleh air tanah dan Rain water tank karena iklim di Indonesia dengan curan hujan yang cukup besar. Air Kotor Air kotor berasal dari air hujan,westafel urinoir,dan dapur mengalir ke WWTP ( Waste Water Treatment Plan). Dari situ langsung menuju ke Main Drain hingga ke Roil kota dan dapat juga dimanfaatkan untuk menyiram taman. Kotoran Padat Kotoran padat berasal dari closet dialirkan dan ditampung di tangki STP ( Sewage Treatment Plan) yang mengalami proses secara kimiawi melalui tangki aerasi,
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
35
tangki septic dan tangki chloriansi yang kemudian di buang ke main drain kemudian menuju roil kota IV.2.6.3 Ditribusi Pengudaraan Sistem pengudaraan pada bangunan gallery ini tergantung pada fungsi dan jenis ruangan tersebut sehingga menghasilkan ruangan yang nyaman. Sistem pengudaraan pada bangunan gallery ini antara lain: Udara Alami Lokasi tapak yang direncanakan sangat mendukung untuk menggunakan udara alami pada bangunan gallery ini. Berikut kelebihan dan kekurangan menggunakan udara alami di dalam bangunan: Kekurangan • Banyak debu-debu yang masuk dan menempel pada benda-benda seni. • Dapat mempengaruhi kualitas dari benda-benda seni. Keuntungan • Menghemat biaya pengeluaran • Tidak membutuhkan perawatan khusus Udara Buatan Bangunan gallery umumnya menggunakan pengudaraan buatan karena ada beberapa benda seni yang peka terhada suhu, maka penggunaan udara buatan sangat di anjurkan untuk bangunan gallery. Berikut kelebihan dan kekurangan menggunakan udara buatan: Kekurangan • Membutuhkan perawatan khusus • Membutuhkan daya listrik yang cukup besar Keuntungan • udara yang relatif bersih dari debu-debu • suhu dapat di atur sesuai keinginan dan kebutuhan. Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
36
IV.2.6.4 Ditribusi Listrik Sumber utama listrik pada bangunan gallery ini bersumber dari PLN, karena fungsi bangunan gallery ini sebagai pameran dan pertunjukan maka ada beberapa ruang yang tidak boleh pada listrik jika terjadi pemadaman oleh pihak PLN, maka akan di dukung oleh Genset untuk mensiasati jika terjadi pemadaman.
PLN
M
TRAFO PANEL UTAMA
PANEL CABANG
GENSET • • • •
PENERANGAN PENGUDARAAN POMPA DLL
Gambar 4.5 Skema Ditrubusi
IV.2.6.5 Sistem Penanggulangan Kebakaran Bangunan gallery ini menggunakan tiga jenis sistem penanggulangan kebakaran yaitu Hydrant pilar, hydrant box ,dan sprinkler, untuk memastikan bahwa bangunan terhindar dari bahaya kebakaran besar jumlah dan jenis sistem kebakaran ini disesuaikan dengan kebutuhan fungsi tiap-tiap ruang. IV.2.6.6 Sistem Penanggulangan Sampah Sistem penanggulangan sampah pada umumnya di bagi menjadi: JENIS Shaf Sampah
Penampungan
KEKURANGAN • •
KELEBIHAN
Membutuhkan saluran khusus
•
Menimbulkan bau pada
•
Membutuhkan
tenaga
praktis
dan
efisien
lokasi penampungan •
Lebih
Tidak
membutuhkan
jalur khusus •
Hemat biaya
ekstra
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
37
IV.2.7 Organisasi Ruang
MUSHOLA
WISMA SENIMAN
KANTOR PENGELOLA
STUDIO SENIMAN
KURATOR
GUDANG
THEATER
GALLERY TEMPORER
PERPUSTAKAAN
BOOK STORE SERBAGUNA
SOUVERNIR SHOP
RESTORASI
GALLERY TETAP
LOBBY
CAFE
AMFLI THEATER ENTRANCE
PUBLIK
SEMI PUBLIK
PARKIR
PRIVAT
IV.2.8 Analisa Jarak Pengamat Terhadap Benda Seni IV.2.8.1 Daerah Visual Mata
Sumber : Dimesi Manusia dan Ruang Interior, Juliuas Panero, 2003.
Dari gambar di atas, disimpulkan bahwa pandangan yang nyaman ke arah objek adalah pandangan di dalam daerah visual 30° ke arah atas, 30° ke arah bawah, 30° ke arah kanan, dan 30° ke arah kiri. Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
38
IV.2.8.2 Analisa Ukuran dan Jarak Terhadap Lukisan UKURAN LUKISAN Kecil [50x50]
JARAK ORANG NORMAL CM 44
JARAK ORANG DIFABEL CM 110
Sedang [100x100]
87
153
Sedang [200x200]
174
240
Besar [300x300]
260
326
Sumber : Dimesi Manusia dan Ruang Interior, Juliuas Panero, 2003.
IV.2.9 Analisa Besaran Ruang Gallery Seniman Muda Jakarta KELOMPOK Fungsi Utama
RUANG
KAPASITAS
STANDART (m2)
LUAS RUANG (m2)
JUMLAH RUANG
TOTAL RUANG (m2)
SUMBER DATA
20
@ 11.03
220.6
1
350
JP
50
@ 1.88
94
1
200
30
@ 4.32
129.6
1
250
25
@ 11.03
275.75
1
350
10
@ 20.03
200.3
1
350
Gallery tetap Lukisan sedang Gallery temporer Lukisan kecil Lukisan sedang Lukisan sedang Lukisan besar
Theater Lobby
JP JP JP JP -
400
1
-
-
200
0.65/org
10 0rg
2 / org
20
2
40
NAD
Stage
-
-
80
1
80
EA
Area penonton
500
1.2 / org
500
1
600
NAD
Belakang panggung
50 org
0.65/org
32,5
1
32,5
TD
Rias Pria
10 org
1.2/org
12
1
12
SB
Rias wanita
10 org
1.2/org
12
1
12
SB
Gudang
-
8
8
1
8
CCEF
Audio/lihgting
-
-
12
1
12
A
Serbaguna
400 org
0.81 / org
324
1
324
EDM
TOTAL
2750,5
130
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
TD
130
39
550,1
SUBTOTAL
3300,6
1
TOTAL RUANG (m2) 12
40
1
40
8
8
3
24
CCEF
-
-
-
-
-
1 buah
20
1
20
PHS
Genset
1 buah
50
1
50
PHS
AHU
1 buah
40
1
40
CCEF
Mesin AC
1 buah
60
1
60
CCEF
Plumbing
1 buah
30
1
30
CCEF
R. Pompa & Tandon
1 buah
20 m²
20
1
20
SB
Studio seniman
5 org
-
60
1
60
A
Gudang
-
8
8
1
8
CCEF
Wisma seniman
20 org
-
-
-
-
-
Kamar tidur
2 org
15 / kmr
15
10
150
NAD
Lobby
10 org
0.65/org
6.5
Toilet
1 0rg
2 / org
2
10
20
NAD
Perpustakaan
100 org
-
-
-
-
-
R. Penitipan Barang
-
-
6
1
6
SB
Kerja Staff
3 org
-
9
1
9
A
Koleksi
30 rak
1.9 m²/ org
57
1
57
SB
R. Baca
100 org
2.3 m²/ org
230
1
230
SB
Amphi theater
100 org
-
-
-
-
-
Stage
20 org
1.5m2/org
30
1
30
NAD
Area Penonton
100 org
1.2 / org
120
1
120
NAD
KELOMPOK
RUANG
KAPASITAS
STANDART (m2)
Pendukung Utama
Restorasi
-
-
-
-
-
Utilitas
-
R. Trafo
Kurator Gudang
LUAS RUANG (m2) 12
SIRKULASI 20%
JUMLAH RUANG
1
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
SUMBER DATA A
A
TD
6.5
40
KELOMPOK
RUANG
KAPASITAS
STANDART (m2)
Pendukung Umum
Lobby
150
0.65/org
Pengelola
SUBTOTAL
1191
JUMLAH RUANG
TOTAL RUANG (m2)
1
SUMBER DATA TD
97.5
Toilet
5 0rg
2 / org
Hall
200
0.65/org
65
1
65
TD
Security
2 org
-
4
4
16
A
Administrasi
-
9
9
1
9
NAD
Oprassional
-
9
9
1
9
NAD
1 org
10
10
1
10
NAD
1 org
10
10
1
10
NAD
1 org
10
10
1
10
NAD
1 org
10
10
1
10
NAD
2 org
9
9
2
18
NAD
3 org
-
12
1
12
A
Pantry
-
-
12
1
12
SB
Toilet
5 0rg
2 / org
10
1
10
NAD
TOTAL SIRKULASI 20%
276,5
SUBTOTAL
331,8
JUMLAH RUANG
TOTAL RUANG (m2)
SUMBER DATA
4
40
NAD
10.8
1
10.8
3.6
2
7.20
Wakil Pim. Koor acara
Pim. Kurator Staff Monitor
Fungsi Pelengkap
198.5
97.5 10
Pimpinan Gallery
KELOMPOK
LUAS RUANG (m2)
992.5
TOTAL SIRKULASI 20%
RUANG Toilet Mushola
KAPASITAS
STANDART (m2)
5 0rg
2 / org
15 org
0.75 / org
-
-
Tempat wudhu
LUAS RUANG (m2) 10
2
20
NAD
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
55,3
SB SB
41
100 orang
1.70 / org
170
1
340
TD
Souvernir shop
-
-
56
1
56
SB
Book store
-
-
81
1
81
A
TOTAL SIRKULASI 20%
535 107
SUBTOTAL
642
Cafe
KETERANGAN : •
NAD = Ernst Neufert, Data Arsitek
•
TD = George C. Izenour, Theatre Design
•
SB = Studi Banding
•
A = Asumsi
•
CCEF : Confrence, Convention and Exhibition Facilities
•
EDM: Planning Building Foor Education, Culture &
Total Luas Bangunan
Utama
3300,6
Pendukung Utama
1191
Pendukung Umum
331,8
Pelengkap
Science •
Fungsi
JP= Dimesi Manusia dan Ruang Interior, Juliuas
TOTAL
642 5465,4
Panero
IV.2.10 Analisa Kebutuhan dan Besaran Ruang Luar Ruang Terbuka Fungsi ruang luar di gallery seniman ini lebih bersifat: • Pengikat masa bangunan • Tempat interaksi Ruang Parkir Jenis Parkir yang umum di rencanakan antara lain: • Parkir di atas tapak • Parkir Basement • Parkir Service Perhitungan Parkir Mobil : Standar 1 mobil/6 orang (DKI), kebutuhan plus sirkulasi 15m2/mobil, jumlah pengunjung 850 orang (Asumsi berdasarkan kapasitas ruang) Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
42
Jumlah pengunjung = 850 orang x 60% = 510 orang Total kebutuhan parkir ( 15 x 510)/6 = 1275 m2 (85 mobil) Motor : Standar 1/3 jumlah mobil (DKI), kebutuhan plus sirkulasi 4m2/motor Jumlah pengunjung 1/3 x (85 mobil) = 28 ~ 30 motor Total kebutuhan parkir = 4m2 x 30 = 120 m2 Bus
: Standar 1 bus 65m2/bus Bus yang di rencanakan sebanyak 2 unit Total kebutuhan parkir = 2 x 65 = 130 m2
Total Kebutuhan Luas Parkir: = Mobil + Motor + Bus = 1275m2 + 120m2 + 130m2 = 1525m2 Taman untuk reduksi bising lingkungan parkir 20% luas parkir = 20% x 1525m2 = 305m2 Total Luas Ruang Dalam dan Luar: = L. Bangunan + L. Parkir&Sirkulasi + L. Taman Reduksi = 5465,4m2 + 1525m2 + 305m2 = 7295,4 m2 IV.3 ASPEK LINGKUNGAN IV.3.1 Analisa Lokasi Tapak Dalam menentukan lokasi tapak harus memperhatikan fungsi lokasi tapak itu sendiri, selain itu untuk menentukan lokasi tapak terdapat
kriteria-kriteria
sebagai
dasar
pertimbangan
dalam
menentukan lokasi tapak antara lain : • Lokasi tapak strategis • Memiliki lahan yang cukup dalam artian mampu menampung semua kegiatan gallery seniman muda jakarta • Lokasi tapak bebas dari polusi Lokasi yang direncanakan untuk proyek Gallery Seniman Muda Jakarta berada di JL. Bulungan, blok M. JAKARTA SELATAN. Dimana lokasi ini di peruntukan untuk sarana pendidikan dan pusat kesenian oleh Dinas Tata Kota Jakarta Selatan karena wilayah Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
43
ini dekat dengan beberapa perumahan dan fasilitas lain seperti, pendidikan, komersil, dan fasilitas kesehatan maka perencanaan sebuah gallery diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik untuk masyarakat dan wilayah tersebut. Dalam menganalisa lokasi tapak terdapat beberapa item yang menjelaskan tentang segala aturan dan patokan untuk membangun khususnya di Indonesia antara lain: DATA TAPAK • Luas lahan
: ± 1 ha
• KDB
: 40%
• KLB
: 1.6
• Ketinggian maksimal : 8 lantai • GSB
: 6m/8m
KONDISI TAPAK • Luas lahan ± 1 hektar dengan sebagian besar keadan tanah tidak berkontur atau datar. • Kondisi tapak saat ini telah digunakan sebagai sarana pendidikan dan kesenian anatara lain, SMU 6, GOR Jakarta Selatan, dan WAPRES (Warung Apresiasi). • Disekitar tapak terdapat pepohonan. INFRA STRUKTUR • Tersedianya jalur utama. • Tersedianya jalur pedestrian. • Tersedianya lampu-lampu jalan. • Tersedianya jaringan listrik, telpon, dan drainase.
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
44
IV.3.2 Analisa Lingkungan Analisa Lingkungan Makro Secara garis besar tapak berada di wilayah Jakarta Selatan, tepatnya berada di kecamatan Kebayoran Baru.
LOKASI BLOK M
Gambar. 4.6 Peta Lokasi Secara Makro
Secara analisa makro wilayah kecamatan Kebayoran Baru merupakan salah satu dari Kotamadya Jakarta Selatan dengan batas-batas administratif sebagai berikut: • Utara
: Kebayoran Baru
• Selatan
: Pasar Minggu
• Barat
: Kebayoran Lama
• Timur
: Mampang Prapatan
Analisa Lingkungan Mikro Analisa lingkungan mikro tapak bertujuan mejelaskan dan menggambarkan batas, lokasi, dan beberapa kondisi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan penempatan Lokasi proyek. Batas Tapak • Utara
: GOR Bulungan, SMU 70, Jl. Kyai Maja.
• Selatan
: Jl. Mahakam, Blok M Plaza.
• Barat
: Jl. Bulungan, cafe dan butiq
• Timur
: Kejagung RI, Jl. Panglima Polim.
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
45
Jl. Bulungan Jl. Panglima Polim
Jl. Mahakam
Kejagung RI Jl. Bulungan
IV.3.3 Analisa Fungsi Bangunan Sekitar
GOR Bulungan
Kantor
Area Hijau
Fungsi Komersil
Fungsi Komersil
Fungsi Komersil
Blok M Plaza
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
46
• Mayoritas fungsi bangunan di sekitar tapak adalah komersil. • Sekolahan SMU 70, GOR • Perkantoran dan perumahan Tanggapan • Dengan fungsi mayoritas bangunan sekitar tapak bersifat komersil, maka bangunan gallery ini dapat di tambahkan fungsi-fungsi komersil seperti, cafe, dan souvernir shop. IV.3.4 Analisa Pencapain Tapak Pencapaian menuju lokasi tapak yang dapat digunakan saat ini adalah melalui akses utama Jl. Panglima polim, sedangkan jalan yang berada di sisi-sisi tapak merupakan jalan sekunder .yaitu Jl. Bulungan dan Jl. Mahakam.
Jl. Bulungan
Jl. Panglima polim
Jl. Mahakam
Tanggapan • Jalan Bulungan bisa di jadikan main entrance karena sisi yang lebar dari tapak dan banyak dilalui kendaraan umum serta mampu meminimalisir kemacetan. • Sedangkan dari jalan Mahakam bisa di jadikan side entrance untuk memudahkan aksesbilitas.
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
47
IV.3.5 Analisa Sirkulasi Kendaraan dan Orang
t
Sirkulasi kendaraan dua arah di Jl. Bulungan
Sirkulasi kendaraan dua arah di Jl. Panglima polim
Sirkulasi kendaraan dua arah di Jl. Mahakam
Sirkulasi kendaraan satu arah di Jl. Mahakam
• Sirkulasi kendaraan disekitar tapak mayoritas dua arah dan padat pada saat jam-jam tertentu serta banyaknya parkir liar dan pedagang kaki lima yang mangkal. • Sirkulasi orang di sekitar tapak tidak teratur dan maksimal dikarenakan banyak pedagang kaki lima yang membuka lapaknya di bahu-bahu jalan. • Untuk sirkulasi orang melihat pada arah panah berwarna merah, cukup tinggi pergerakan orang terutama anak sekolah yang menuju Blok M Plaza dan ke terminal blok M. • Untuk sirkulasi dari arah mahakam dengan arah panah berwarna biru, lumayan tinggi karena ergerkan orang yang menuju terminal dan ke jalan utama Panglima Polim. Tanggapan • Penataan
kembali
pedestrian,
dan
penghijauan
untuk
meminimalisir pedagang kaki lima, mempertegas ramburambu yang sudah ada. Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
48
• Di buatkan pintu masuk pejalan kaki menuju tapak untuk memudahkan aksesbelitas pejalan kaki. IV.3.6 Analisa Kebisingan
• Tinggkat kebisingan rendah, hanya lalu lalang kendaran saja. • Tingat kebisingan sedang, karena berbatasan dengan sekolah dan gedung olah raga. • Tingkat kebisingan tinggi, karena banyak aktifitas manusia, pedagang kaki lima dan parkir-parkir liar,
Sehingga
terkadang terjadi kemacetan. Tanggapan • Untuk area yang tingkat kebisingan rendah dapat di peruntukan untuk penempatan area privat atau fungsi-fungsi yang membutuhkan ketenangan. • Untuk
area
yang
tingkat
kebisingan
sedang
dapat
diperuntukan untuk penempatan area semi publik. • Untuk
area
yang
tingkat
kebisingan
tinggi
dapat
diperuntukan untuk penempatan area publik. Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
49
IV.3.7 Analisa Matahari
• Matahari melintasi tapak seperti gambar di atas dengan tingkat radiasi terpanas berada di sisi kiri tepatnya di Jl. Bulungan. Tanggapan • Orientasi masa bangunan sebaiknya menghindari barat dan timur. • Untuk bukaan dan orientasi yang menghadap barat-timur harus diperlakukan secara khusus. • Penataan bukaan untuk medapatkan efek cahaya dari matahari untuk menimbulkan kesan ekspresif pada ruang. • Penempatan fungsi-fungsi ruang service di arah barat-timur. IV.3.8 Zoning Dalam Tapak Publik Semi publik Privat Service
Hardiansyah | 41207010018 | Gallery Seniman Muda Jakarta
50