33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitia ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. 3.2
Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode
kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009: 23). 3.3
Populasi dan Sampel Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau
pengukuran kuantitatif atau kualitatif dan karakteristik tertentu atau sekumpulan objek yang lengkap dan jelas sifatnya. Menurut Sugiyono (2009: 66) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun criteria dalam pemilihan populasi adalah sebagai berikut:
33
34
1. Merupakan staf/pengawai yang bertanggungjawab langsung atas penyusunan laporan keuangan 2. Staf/pegawai yang memahami Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dalam hal ini PP 71 tahun 2010. Berdasarkan pembahasan diatas maka jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 72 orang pegawai/tesponden yang memahami atau memiliki keterkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan oleh penulis yang ada dilingkungan DPPKAD Kota Gorontalo. Metode pengambilan sampel dalam peelitian ini adalah random sampling. Menurut Sugiyono (2009: 120) teknik simple random sampling merupaka pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Oleh karena pertis maka yang terpilih menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 37 orang. Adapun yang terpilih menjadi sampel penelitian berdasarkan pertimbangan yang ditentukan oleh penulis dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2: Jumlah Sampel Penelitian No. 1 2 3 4 5 6
Keterangan
Kepala Dinas Kepala Bidang Kepala Seksi Kepala Sub Bagian Kuasa BUD Staf keuangan dan akuntansi Total Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo 3.4
Jumlah 1 4 8 3 4 17 37
Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat seperti dijelaskan sebagai berikut:
35
1. Varabel Bebas adalah PP 71 Tahun 2010 (X) PP 71 Tahun 2010 (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah, yang terdiri atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) dan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan LKPD, (Wahyudi, 2012). Penerapan PP 71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan merupakan pelaksanaan atau implementasi 12 (duabelas) Pernyataan standar akuntansi pemerintahan (PSAP) sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan daerah. Dalam penelitian ini PP 71 Tahun 2010 tentang SAP diukur berdasarkan indikator yang pernah digunakan oleh Lantowa (2012) kemudian dimodifikasi atau disesuaikan berdasarkan SAP 2010. 2. Variabel Terikat adalah Akuntabilitas Kinerja (Y) Menurut PP No 7 tahun 1999 akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuantujuan
dan
sasaran-sasaran
pertanggungjawaban
secara
yang periodik.
telah
ditetapkan
Indikator
dalam
melalui
alat
penelitian
ini
menggunakan indikator dari Mardiasmo (2004) yang dikembangkan oleh Urip (2008). Untuk lebih jelasnya definisi operasional varabel, dimensi serta penyebaran indikator dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:
36
Tabel 3: Definisi Operasional dan Indikator Jenis Variabel
Konsep Variabel
Penerapan PP 71 Tahun 2010 tentang SAP (X)
PP 71 Tahun 2010 (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah, yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan LKPD, (Wahyudi, 2012)
Akuntabilitas kinerja (Y)
Menurut PP No 7 tahun 1999 akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik
Dimensi
Skala
PSAP No. 01 Penyajian Laporan Keuangan
1) 2) 3)
Basis Akrual Komponen Laporan Keuangan Periode Pelaporan
Ordinal
2.
PSAP No. 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
4) 5)
Penyajian laporan realisasi anggaran Anggaran berbasis kas
Ordinal
3.
PSAP No. 03 Laporan Arus Kas
6) 7) 8) 9)
Aktivitas operasi Aktivitas investasi Akitvitas pendanaan Aktivitas transitoris
Ordinal
4.
PSAP No. 04 Catatan atas laporan keuangan
10) Penyajian Calk 11) Susunan dalam Calk
Ordinal
5.
PSAP No. 05 Akuntansi Persediaan
12) Penilaian persediaan 13) Pengakuan Persediaan
Ordinal
6.
PSAP No. 06 Akuntansi Investasi
14) Pangakuan investasi 15) Pelepasan dan pemindahan investasi
Ordinal
7.
PSAP No. 07 Akunansi Aset Tetap
16) Pengukuran asset tetap 17) Aset Donasi 18) Pengakuan Penyusutan
Ordinal
8.
PSAP No. 08 Akuntansi Kontruksi dalam pengerjaan
19) Perlakuan akuntansi kontruksi
Ordinal
9.
PSAP No. 09 Akuntansi Kewajiban
20) Perlakuan akuntansi kewajiban 21) Pengakuan kewajiban 22) Pengukuran kewajiban
Ordinal
10. PSAP No. 10 Koreksi kesalahan
23) Perlakukan akuntansi koreksi kesalah
Ordinal
11. PSAP No. 11 Laporan Keuangan Konsolidasi
24) Konsep Penyajian Konsolidasi
Ordinal
12. PSAP No. 12 Laporan Oprasional Sumber: PP 71 2010 dan Lantowa (2012)
25) Penyusunan laporan Operasional 26) Informasi dalam laporan operasonal
1. Ekonomi
1)
Laporan
keuangan
Ordinal
Sumber: PP 71 2010 dan Lantowa (2012)
2) 3) 4) 5) 6) 7)
2. efisiensi
Pertangunggjawaban sumber daya organisasi Penggunaan Sumberdaya Financial Pertanggungjawaban atas ketidakpatuhan Pengelolaan keuangan secara efisiensi Melindungi sumberdaya organisasi Menghndari penganguran sumberdaya Pertangunggjawaban ketidakefiseinsi
Ordinal
3. Efektivitas
8) 9)
Efektivitas pelaksanaan Pencapaian tujuan dan sasaran kinerja pelaporan 10) Kesesuaian antara laporan keuangan dengan SAP 11) Efektivitas pelaporan
Ordinal
4. Outcome
12) Informasi keuangan sesuai dengan kebutuhan pengguna 13) Informasil laporan keuangan terbuka 14) Laporan keuangan disajikan lengkap 15) Dampak pelaporan Sumber: Msrdiasmo (2004), Santoso (2008)
Ordinal
Sumber: Msrdiasmo Santoso (2008)
Sumber : Olahan 2013
Indikator
1.
(2004),
37
Berdasarkan tabel operasional di atas, maka pengukuran dan ukuran skala yang digunakan untuk pembuatan item kuesioner adalah menggunakan skala likert dimana berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukan sikap seseorang terhadap peryataan itu. Sedangkan menurut Sugiyono (209: 54) bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang ditetapkan oleh peneliti sebagai variabel penelitian. Adapun yang dipakai sebagai kuesioner data angket dengan menggunakan 5 (lima) pilihan yaitu sangat setuju (A), setuju (B), ragu-ragu (C), tidak setuju (D), dan sangat tidak setuju (E) setiap pilihan akan diberikan skor/bobot nilai yang berbeda seperti tampak pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4: Peryataan dengan skala likert No
Pilihan
Skor/Bobot
Keterangan
1 2 3 4 5
A B C D E
5 4 3 2 1
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
Sumber: Sugiyono (2009: 54) 3.5
Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari responden yang akan diteliti maka, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2006: 45). Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada seluruh DPPKAD Kota. Gorontalo.
38
3.5.1 Sumber Data Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung yang bersumber dari jawaban kuesioner dari responden. Untuk memperoleh data/informasi yang akurat maka penulis menggunakan pendekatan langsung kepada instansi yang bersangkutan serta para pegawai DPPKAD sebagai responden yang ada dalam instansi tersebut. 3.5.2 Instrumen Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebut variable penelitian (Sugiyono, 2009: 60). Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berhubungan dengan indikator penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas publik. 3.5.3 Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006: 55) bahwa instrumen adalah alat untuk memperoleh data pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan, maka diharapkan hasil penelitian ini akan menjadi valid dan reliabel. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan yang telah teruji validitas dan realiabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel. 1.
Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan atau persyaratan yang
ada dalam kuesioner atau pernyataan dianggap valid jika pernyataan tersebut mampu mengungkap apa yang ingin diukur. Instrumen yang valid berarti
39
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2009: 63). Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masingmasing pertanyaan dengan skor untuk masing-masing variabel. Validitas menunjukan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang diukur dalam penelitian. Tingkat validitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini menggunakan koefisien korelasi pearson. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16 dan Microsoft excel 2007. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment (Sugiyono, 2009: 63) yang dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
2.
x
: Skor item ke-1
y
: Skor total variabel
n
: Jumlah responden
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas pada dasarnya untuk mengetahui apakah alat pengumpulan
data pada dasarnyan menunjukan ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan terhadap pernyataan-perrnyataan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Uji reliabilitas dimaksudkan
40
untuk menguji konsistensi kuisioner dalam mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuisioner jika digunakan dari waktu
ke waktu). Reliabilitas
instrumen penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s alpha. Jika nilai koefisien alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliabel (Ghozali, 2005: 41). Koefisien korelasi antara dua kelompok tersebut menunjukan kehandalan internal alat ukur yang digunakan. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16 dan Microsoft excel 2007. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabitas Alpha cronbach (Arikunto, 2006: 196) yaitu:
Keterangan: r11
: Reliabilitas instrumen
k
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
: Jumlah varians butir
σt2
: Varians total
Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya minimal 0,5 atau 0,6.
41
3.
Transformasi Data Untuk mengukur variabel-variabel tersebut akan dilakukan penyebaran
kuesioner kepada responden. Data yang terkumpul adalah adalah data yang berskala ordinal, sedangkan syarat data untuk dapat digunakannya statistik inferensial (analisa regresi) sebagai analisis utama dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sekurang-kurangnya data yang berskala interval. Oleh karena itu seluruh variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu dikonversi untuk selanjutnya dinaikkan ketinggian pengukuran interval. Teknik yang digunakan dalam konversi data ini adalah metode interval berurutan (method successive intervals) (Hays, 1976) dalam Kadir (2012: 41).
Keterangan:
3.6
Density at lower limit
: Kepadatan batas bawah
Density at upper limit
: Kepadatan batas atas
Area under upper limit
: Daerah dibawah atas
Density under lower limi
: Daerah dibawah batas bawah
Tehnik analisis data Setelah data penelitian dinaikkan skala ukurannya menjadi skala
interval/ratio. Maka tahap selanjutnya adalah diolah dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji regresi dan uji korelasi linear sederhana. Sistematika dari pengolahan ini, maka langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan uji
42
normalitas data untuk kedua variabel untuk mengetahui tes yang instrumen yang digunakan apakah berdistribusi normal atau tidak. Kemudian dalam uji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan rumus regresi dan korelasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana. Penggunanaan teknik ini karena dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel terikat (Penerapan PP 71 tahun 2010 tentang SAP) dan satu variabel independen (Akuntabilitas kinerja) model yang akan dibentuk sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2011: 261) adalah: Ŷ = a + bX Dimana: Y
: Variabel dependen (Penerapan PP 71 tahun 2010)
X
: Variabel independen (akuntabilitas kinerja)
b
: Angka arah atau koefisien regresi
a
: Intercept atau konstanta
Untuk kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa komputer berupa software dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows version 16 dan Microsoft excel 2007.
3.6.1 Pengujian Hipotesis Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi sederhana, data tersebut harus diuji kenormalanya. Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variable dependen dan independen berdistribusi normal,
43
mendekati normal atau tidak (Kadir, 2012 : 42). Pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut: Ho: Data variabel dependen berdistribusi normal. Hi : Data variabel dependen tidak berdistribusi normal. α : 5% Kriteria uji: Tolak Ho jika nilai siknifikansi yang diperoleh kecil dari α, terima Hi dalam hal lainya. Untuk pengujian ini digunakan jasa komputer berupa software dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows version 16 dan Microsoft excel 2007. Setelah dilakukan pengujian normalitas tahap selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis bertujuan menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen yaitu
Penerapan akuntansi sektor publik terhadap
akuntabilitas kinerja daerah sebagai variabel dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi linear sederhana (Uji t). hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut: H0
:
β = 0, penerapan PP 71 No tahun 2010 tidak berpengaruh terhadap
akuntabilitas kinerja. Ha
:
β ≠ 0, penerapan PP 71 No tahun 2010 berpengaruh terhadap
akuntabilitas kinerja Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel. Untuk
44
menentukan nilai ttabel ditentukan dengan tingkat signifikasi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah: Jika t hitung > t tabel (n-k-1) maka Ho ditolak, Jika t hitung < t tabel (n-k-1) maka Ho diterima 3.6.2 Uji Koefisien Determinasi R2 Untuk mengukur besarnya proporsi atau presentasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka dilakukan pengujian koefisien determinan. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti R2 = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.