1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Daerah Kota Gorontalo tepatnya
di Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo, yang beralamat di Jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2012. 3.2
Jenis dan Sumber Data Penelitian Adapun jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Whitney
(1960) metode deksripitf adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Sedangkan menurut Erlina dalam Addina Marizka (2010) penelitian dekriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek beberapa individu, organisasional, industri atau prespektif lain. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan dokumen data yang telah tersedia yang diperoleh dari instasi pemerintah yaitu dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berupa laporan realisasi APBD Kota Gorontalo, serta kajian terhadap buku atau bahan bacaan lainnya yang terkait dengan masalah yang diteliti. 3.3
Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian
ini adalah:
2
1.
Observasi
lapangan dimaksudkan untuk
mengumpulkan data dari
sumbernya yakni bagian program dan keuangan Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo yang dijadikan sebagai objek penelitian. 2.
Studi Pustaka bertujuan sebagai pijakan untuk membuat teori-teori yang diperoleh dari literatur, peraturan perundang-undangan pengelolaan keuangan daerah dan bahan lainnya yang penting berhubungan dengan laporan keuangan daerah.
3.
Dokumentasi berupa pencatatan atau penyalinan data terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan data sekunder yang relevan, sehingga dapat diperoleh data yang berhubungan dengan pokok bahasan.
3.4
Tekhnik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif dekrptif, yaitu mengolah data dengan menggunakan alat analisis rasio dan hasilnya tersebut dijelaskan/digambarkan mengenai bagaimana analisis kinerja keuangan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Gorontalo selama 4 tahun anggaran terakhir yaitu Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011. Alat rasio keuangan yang digunakan adalah analisis rasio yang dikembangkan berdasarkan data keuangan yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (Halim, 2004: 128) yaitu alat analisis rasio kemandirian, rasio efesiensi, rasio efektifitas, rasio aktivitas, dan debt service coverage ratio. Rasio-rasio sebagai berikut:
3
1.4.1 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Rasio Kemandirian =
Pendapatan Asli Daerah Bantuan Pemerintah Pusat/Propinsi dan Pinjaman
Adapun kriteria kemandirian, penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini: Tabel 2: Kriteria Kemandirian Presentase Kemandirian
Kemampuan Keuangan
0 – 25 %
Rendah Sekali
25 – 50 %
Rendah
50 – 75 %
Sedang
75 – 100 %
Tinggi
Sumber: Dwi Eka (2011)
1.4.2 Rasio Efektifitas Rasio Efektifitas =
Realisasi Penerimaan PAD x 100% Target Penerimaan PAD
Adapun kriteria efektifitas, perbandingannya diukur dengan kriteria penilaian kinerja dalam tabel 3 berikut ini: Tabel 3: Kriteria Kinerja Keuangan Efektifitas Presentase Efektivitas
Kemampuan Keuangan
Di atas 100 %
Sangat Efektif
100 %
Efektif
90 - 99 %
Cukup Efektif
75 - 89 %
Kurang Efektif
Kurang dari 75 %
Tidak Efektif
Sumber: Mahmudi (2010)
4
1.4.3 Rasio Efisiensi Rasio Efisiensi =
Biaya yang dikeluarka n untuk Memungut PAD Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Adapun kriteria Efisien, perbandingannya diukur dengan kriteria pengukuran kinerja ekonomis dapat dilihat dalam tabel 4 berikut ini: Tabel 4: Kriteria Kinerja Keuangan Efisiensi Presentase Efesiensi
Kemampuan Keuangan
Di atas 40 %
Tidak Efisien
31 – 40 %
Kurang Efisien
21 – 30 %
Cukup Efisien
10 – 20 %
Efisien
Kurang dari 10 %
Sangat Efisien
Sumber: Mahmudi (2010)
1.4.4 Rasio Aktivitas Rasio Belanja Rutin terhadap APBD
=
Total Belanja Rutin Total APBD
Rasio Belanja Pembangunan terhadap APBD =
Total Belanja Pembanguna n Total APBD
Adapun kriteria Aktivitas, perbandingannya diukur dengan kriteria pengukuran kinerja ekonomis dapat dilihat dalam tabel 5 berikut ini: Tabel 5: Kriteria Kinerja Keuangan Aktivitas Presentase
Kemampuan Keuangan
0 – 25 %
Rendah Sekali
25 – 50 %
Rendah
50 – 75 %
Sedang
75 – 100 %
Tinggi
Sumber: Lutfia (2011)
5
1.4.5 Rasio DSCR (Debt Service Coverage Ratio).
(PAD Bagian Daerah DAU ) - Belanja Wajib DSCR = Total ( Pokok Angsuran Bunga Biaya Pinjaman ) Adapun kriteria DSCR,
perbandingannya diukur dengan kriteria
pengukuran kinerja dapat dilihat dalam tabel 6 berikut ini: Tabel 6: Kriteria Kinerja Keuangan DSCR Presentase
Kemampuan Keuangan
Di atas 2,5
Sangat Layak
2,5 - 1
Layak
Kurang dari 1
Belum Layak
Sumber: Lutfia (2011)