BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 – Juni 2017. 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan Pada Subsektor Batu Bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2015. Dengan pengambilan data dari Bursa Efek Indonesia atau Website Resmi IDX (Indonesia Stock Exchange) yaitu www.idx.co.id. B. Desain penelitian Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Nazir (2011:84) menerangkan bahwa : “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.” Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat deskriptif. Nazir (2011: 63) mengemukakan bahwa metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
29
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Arikunto (2010:12) mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Berdasarkan deskripsi tersebut maka penelitian ini akan mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data laporan keuangan perusahaan Subsektor Batu Bara dengan data selama 3 tahun yaitu 2014-2016. Data – data tersebut digunakan untuk menghitung harga wajar saham tahun 2014-2016 dengan menggunakan metode Dividend Discount Model (DDM). Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah keputusan investasi yang dapat dijadikan pedoman dalam bertransaksi di instrumen saham. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan mengetahui nilai harga wajar saham dari perusahaan Subsektor Batu Bara yang tercatat di BEI periode 2014-2016. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Beberapa Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, untuk menghitung harga wajar saham pada Subsektor Batu Bara di BEI periode 2014-2016. Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur Rate Of Return (tingkat imbal hasil) ekuitas. Rasio ini mengukur berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan ekuitas pemegang. Return On Equity (ROE) dihitung dengan rumus :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
30
ROE = Sumber: Rusdin (2008) 2. Earning Per Share (EPS) Earning Per Share merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan perlembar saham. EPS = Sumber: Rusdin (2008) 3. Dividend Per Share (DPS) Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua dividen yang dibagikan pada tahun buku sebelumnya, baik dividen intern, dividen total atau dividen saham. Dividend Per Share Sumber: Rusdin (2008) 4. Dividend Payout Ratio (DPR) Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya dividen yang akan dibayarkan perusahaan kepada investor dari earning yang diperoleh perusahaan. Dividend Payout Ratio
x100%
Sumber: Rusdin (2008) D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Didalam Sektor pertambangan terdiri dari 5 Subsektor yaitu Subsektor Batu Bara, Minyak dan Gas Bumi, Logam dan Mineral lainnya dan Batu Batuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
31
dengan jumlah 43 Perusahaan yang tercatat sebagai Emiten di Bursa Efek Indonesia. Peneliti mengambil Subsektor Batu Bara sebagai Populasi Penelitian. 2. Sampel penelitian Didalam Sektor Pertambangan terdapat 43 Perusahaan yang tercatat sebagai Emiten di Bursa Efek Indonesia. Tetapi Peneliti mengambil Subsektor Batu Bara dengan jumlah 2 perusahaan dari 23 perusahaan Subsektor Batu Bara untuk periode 2014-2016 sebagai sample penelitian. Berdasarkan uraian diatas, Metode Pengambilan Sampel yang digunakan peneliti yaitu purposive sampling. Dengan kriteria tertentu yaitu 1. Perusahaan yang mempunyai Annual Report tahun 2014-2016. 2. Hanya memilih saham perusahaan yang membagikan Dividen tahun 20142016. Tabel 3.1 Sampel Penelitian No Kode Nama Emiten ADRO Adaro Energy Tbk 1 ITMG Indo Tambang raya Megah Tbk 2 Sumber data : www.sahamok.com E. Teknik Pengumpulan Data Bungin (2007:42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah “dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan reliable”. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Studi Pustaka dan Dokumentasi. Studi pustaka yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu Investasi di
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
Pasar Modal, Valuasi Saham dan Penelitian – penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya. Bungin (2007:121) bahwa Metode Dokumentasi adalah Metode yang digunakan merupakan Data Historis. Pengumpulan dokumen untuk penelitian ini difokuskan pada Laporan Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas. Data yang digunakan antara lain : Harga Saham Penutupan (Closing Price), EPS, ROE, DPS, DPR untuk masing – masing saham Subsektor Batu Bara yang menjadi Objek Penelitian selama periode 2014-2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder yaitu Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber (perusahaan). Adapun data – data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia atau Website Resmi IDX (Indonesia Stock Exchange) yaitu www.idx.co.id. Berdasarkan metodenya penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Adapun tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, penelitian ini termasuk penelitian dengan studi data panel. F. Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif adalah Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2010:147). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dividend Discount Model (DDM).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
Kelebihan
model
ini
dibandingkan
dengan
PER
adalah
DDM
memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan. Petumbuhan perusahaan tersebut dilihat dari dividen yang dibagikan setiap tahunnya. Penghitungan DDM dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan berikut ini: a. Pertumbuhan constant Model pertumbuhan konstan disebut juga sebagai Gordon Growth model atau Gordon’s model. Pendekatan ini memiliki asumsi bahwa dividend yang dibayarkan perusahaan akan tumbuh secara konstan dari tahun ke tahun. Secara matematis, persamaan model ini dapat dituliskan sebagai berikut: T D0 (1 g) 1 g P0 1 k g 1 k
P0 T D0
jika k g
jika k g
Dimana: g = expected growth rate Dalam model constant growth rate, Gordon membuat asumsi baru yaitu dividend yang dibayarkan perusahaan akan tumbuh secara konstan selamanya (forever). Dengan asumsi baru dari Gordon ini maka rumus penghitungan constant growth rate dapat dinotasikan sebagai berikut:
P0
D0 1 g D1 kg kg
Namun hal penting yang harus diperhatikan dalam pendekatan Gordon ini adalah nilai k harus lebih besar dari g (k > g). Pendekatan yang dipakai Gordon ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
kemudian dikenal dengan pendekatan Constant Perpetual Growth Rate. Dari formula DDM di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa growth harus konsisten untuk waktu yang sangat panjang bahkan kalau bisa selamanya. Tentu saja hal ini hampir tidak mungkin dalam kehidupan nyata. Namun yang agak mendekati mungkin adalah apabila suatu perusahaan yang berada dalam tahap mature dan cenderung memiliki growth yang konsisten. 1) Menghitung tingkat pertumbuhan dividen (g). g = ROE x retention rate Retention rate = 1-Dividend Payout Ratio Dividend Payout Ratio
x100%
(Tandelilin,2010:376) Keterangan : g = Tingkat pertumbuhan dividen ROE = Laba bersih atas modal sendiri DPS = Dividen yang dibagikan dalam per lembar saham EPS = Earning yang didapatkan per lembar saham 2) Menentukan Estimasi Dividen yang diharapkan di masa mendatang . D1 =D0 (1+g) (Tambunan,2008) Keterangan : 𝐷1 = Estimasi dividen yang diharapkan 𝐷0 = Dividen tahun terakhir diterima/dibagikan g = tingkat pertumbuhan dividen
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
35
3) Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan (r). 𝐷 Keterangan : D0 : Dividen yang terakhir kali dibagikan P0 : Harga pasar saham saat ini 4) Menghitung nilai intrinsik 𝐷 Keterangan : 0^ = Nilai intrinsik saham dengan model pertumbuhan konstan 𝐷1= Dividen yang akan diterima dalam jumlah konstan selama periode pembayaran dividen di masa datang r = Tingkat return yang diharapkan g = Tingkat pertumbuhan dividen Dengan indikator keputusan investasi sebagai berikut : 1) Apabila Nilai intrinstik (NI) lebih besar dari harga pasar maka saham tersebut dinilai undervalue dan keputusan yang seharusnya diambil investor adalah membeli saham tersebut. 2) Apabila Nilai intrinsik (NI) lebih kecil dari harga pasar maka saham dinilai terlalu mahal atau overvalue dan keputusan yang seharusnya diambil oleh investor adalah menjual saham perusahaan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
3) Apabila Nilai intrinsik (NI) sama dengan harga pasar maka dapat dinilai harga saham dalam kondisi wajar/fair dan rekomendasi untuk saham tersebut adalah menahan saham perusahaan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z