BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek dari penelitian yang dilakukan penulis pada skripsi ini adalah wisatawan domestik dan mancanegara pada objek wisata halal di Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan Agustus 2017 dan berlokasi di objek wisata halal di Aceh. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal, yaitu metode penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel tidak bebas (dependent variable). Desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X1 dalam hal ini adalah creative tourism, X2 dalam hal ini adalah fasilitas dan X3 adalah strategi promosi terhadap variabel Y yaitu keputusan berkunjung wisata halal di Aceh. C. Definisi dan Operasional Variabel 1. Definisi Variabel
Sugiyono (2009) berpendapat variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Atau bisa diartikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. 46
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
Pengukuran yang terdapat dalam variabel-variabel ini yaitu kualitas produk dan kelompok acuan terhadap keputusan pembelian dijelaskan sebagai berikut: a)
Variabel bebas (independent variabel) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen (terikat) (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, variabel bebas (X1) Creative Tourism merupakan sebuah kegiatan pariwisata dimana para wisatawan dapat mengembangkan potensi kreatif mereka melalui partisipasi aktif di dalam pengalaman belajar seni, warisan atau karakter khusus dari tempat yang dikunjungi. (X2) Fasilitas merupakan suatu jasa pelayanan yang disediakan oleh suatu obyek wisata untuk
menunjang atau mendukung aktivitas-aktivitas
wisatawan yang berkunjung di suatu objek wisata. dan (X3) Strategi Promosi adalah salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. b)
Variabel terikat (dependent variabel) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, variabel terikat (Y) yaitu keputusan berkunjung wisata halal di Aceh, merupakan suatu proses wisatawan pada saat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
48
memutuskan untuk memilih menggunakan produk atau jasa melalui berbagai alternatif pilihan yang diberikan oleh perusahaan. 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengukuran konsep-konsep yang berupa kerangka dengan kata-kata yang menggunakan perilaku atau gejala yang dapat diamati, diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasional Variabel Creative Tourism Variabel Creative Tourism Richards dan Raymond (2006:131)
Dimensi Experience
Indikator Tingkat kegiatan seni interaktif pada saat pertunjukan
Skala Pengukuran Ordinal
Tingkat pengetahuan yang didapatkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Ordinal
49
Co-makership Tingkat interaksi dalam pembuatan produk
Ordinal
Tingkat kemenarikan pada saat interaksi pembuatan produk
Ordinal
Ordinal
Tingkat pengetahuan instruktur pada saat interaksi pembua tan produk Sumber : Richards dan Raymond (2006:131)
Tabel 3.2 Operasional Variabel Fasilitas Variabel Fasilitas Sumayang (2008:124)
Dimensi
Indikator
Kelengkapan
Kelengkapan, kebersihan dan kerapian fasilitas yang ditawarkan.
Kondisi
Kondisi dan fungsi fasilitas yang ditawarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Skala Pengukuran Ordinal
Ordinal
50
Kemudahan
kemudahan menggunakan fasilitas yang ditawarkan. Kelengkapan alat yang digunakan
Ordinal
Ordinal
Sumber : Sumayang (2008 : 124) Tabel 3.3 Operasional Variabel Strategi Promosi Variabel Strategi Promosi
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran Ordinal
Advertising
Penyampaian Informasi tentang obyek wisata Halal Aceh sangat jelas.
Sales Promotion
Pariwisata Halal Ordinal Aceh perlu melakukan promosi pemasaran.
Public Relationship
Pariwisata Halal Ordinal Aceh perlu meningkatkan Kualitas promosi.
Swastha dan Irawan (2009:82)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
Word Of Mouth
Pariwisata Halal Ordinal Aceh memberikan kemudahan dalam mengakses informasi.
Personal Selling
Pariwisata Halal Ordinal Aceh memiliki reputasi yang baik.
Direct Marketing
Pariwisata Halal Ordinal Aceh dapat ditemukan di website resmi E-tourism Indonesia.
Sumber : Swastha dan Irawan (2009:82) Tabel 3.4
Operasional Variabel Keputusan Berkunjung Variabel Keputusan Berkunjung atau Keputusan Pembelian Philip Kotler (2007:235)
Dimensi
Indikator
Pengenalan Masalah
Pariwisata Halal di Aceh menjadi pilihan destinasi yang tepat
Pencarian Informasi
Informasi mengenai Pariwisata Halal di Aceh mudah untuk di dapatkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Skala Pengukuran Ordinal
Ordinal
52
Evaluasi Alternatif
Pariwisata Halal di Aceh menjadi pilihan utama dari setiap pilihan alternative
Ordinal
Keputusan Pembelian
Akses menuju obyek pariwisata Halal di Aceh sangat mudah
Ordinal
Perilaku Pasca Pembelian
Merekomenda sikan obyek wisata Halal di Aceh ke orang-orang terdekat
Ordinal
Sumber : Philip Kotler (2007:235)
D. Pengukuran Variabel Pada penelitian ini, skala pengukuran menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata di beri skor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
Tabel 3.5 TABEL SKALA PENGUKURAN LIKERT Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Sugiyono,2009:133 Keterangan: SS
=
Sangat Setuju
ST
=
Setuju
N
=
Netral
TS
=
Tidak Setuju
STS =
Sangat Tidak Stuju
Alasan penelitian ini, menggunakan skala likert yaitu agar responden lebih mudah memahami bagaimana menggunakan skala tersebut dalam proses pengisian kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik dan Mancanegara pada objek wisata halal di Aceh. E. Populasi dan sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dapat
disimpulkan
populasi
merupakan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari kesimpulan dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
penelitian tersebut. Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah dari pengunjung yang datang berkunjung pada objek Wisata Halal di Aceh tiga bulan terakhir yaitu antara bulan Mei, Juni dan Juli. Seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6 Daftar Pengunjung Pada Objek Wisata Halal Aceh Tahun 2017 No
Objek Wisata
Bulan Bulan Bulan Mei Juni Juli
Total
Ratarata
1
Mesjid raya Baiturrahman
872
2083
1794
4749
1583
2
Museum Tsunami
1417
3180
2453
7050
2350
3
PLTD Kapal Apung
1538
2638
2238
6414
2138
4
Museum Adat Aceh
876
1976
1576
4428
1476
5
Pantai Tebing Lhok nga
566
1066
966
2598
866
6
Kuburan Massal Ule Lheu
424
774
524
1722
574
7
Kapal diatap Rumah
527
737
647
1911
637
8
Kuburan Sejarah Belanda
259
449
339
1047
349
Total Rata-rata Pengunjung Sumber : Data Dinas Pariwisata Aceh (2017)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
9.973
55
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2013) populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Apa yang dipelajari dari sampel maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Karena hal itulah maka sampel yang diambil dari populasi harus benarbenar mewakili (representative) populasi secara keseluruhan. Bila sampel tidak representative maka akan sulit dalam membuat kesimpulan dari suatu gejala yang diteliti. “Teknik Pengambilan Sampel adalah suatu cara mengambil sampel representative dari populasi”. Riduwan (2010:57). Metode pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013). Dengan
menggunakan
Sampling
sebagai
teknik
penentuan
sampelnya. Sampling teknik penentuan sampel dimana pengunjung yang dijadikan responden adalah yang berada di lokasi penelitian pada saat proses penyebaran kuesioner berjalan dengan baik. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin sebagai berikut: Rumus Slovin :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
dimana: n = jumlah elemen / anggota sampel N = jumlah elemen / anggota populasi e = error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1 % atau 0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,10) (catatan dapat dipilih oleh peneliti). n = 9.973
: 1 + 9.973 (0.10)2
n = 9.973
: 100,73
n = 99,01
(Dibulatkan menjadi 100)
Dari perhitungan tersebut jumlah sampel yang akan diambil penulis yaitu 100 responden. Dengan teknik sampling yang dipilih yaitu menggunakan teknik convenience sampling adalah prosedur untuk mendapatkan unit sampel yang paling mudah ditemui oleh peneliti. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner di berbagai tempat dalam objek yang sama dalam wisata halal di Aceh. Adapun sebaran kuesionernya seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.7 Penyebaran Kuesioner No
Objek Wisata
Jumlah kuesioner 17
1
Mesjid raya Baiturrahman
2
Museum Tsunami
23
3
PLTD Kapal Apung
21
4
Museum Adat Aceh
11
5
pantai Tebing lhok nga
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
6
kuburan massal Ule lheu
8
7
kuburan sejarah belanda
6
8
Kapal diatap Rumah
5
Total Kuesioner
100
Sumber : olahan berbagai sumber pribadi peneliti (2017)
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
beberapa
cara
pengumpulan data, diantaranya sebagai berikut: 1.
Data Pernyataan (Kuesioner) Data pertanyaan „Kuesioner‟ merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang diajukan kepada responden secara logis mengenai masalah penelitian dan kuesioner yang disebarkan kepada responden yang dituju dengan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang dapat dimengerti dan memudahkan responden untuk pengisian kuesioner. Pertanyaan atau pernyataan yang diajukan berdasarkan tentang “Pengaruh Creative Tourism, Fasilitas dan Strategi Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung Wisata Halal di Aceh” ( Studi kasus Pada Wisatawan Domistik dan Manca Negara pada Objek Wisata Halal di Aceh).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
2.
Wawancara Sugiyono (2014:224), mendefinisikan wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data ) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil atau sedikit.
G. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, maksudnya digunakan skala penilaian untuk menyatakan bobot dari tingkat kepentingan konsumen (ekpectations) dan kinerja perusahaan. Menurut Sugiyono (2014), analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tolak ukur dari pendeskripsian ini adalah dengan pemberian angka, baik dalam jumlah maupun presentase.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2010), uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item
yang
tersaji
dalam
kuesioner
benar-benar
mampu
mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. b. Uji Reabilitas Selanjutnya dalam menguji instrumen penelitian, dilakukan uji reliabilitas yang dilakukan terhadap item pernyataan yang dinyatakan valid. Metode yang sering digunkan dalam uji realbilitas adalah metode Cronbach‟s alpha. Apabila nilai Cronbach‟s alpha ≥ 0.60 maka dapat dikatakan bahwa suatu variabel adalah reliable. (Sugiyono, 2009) 3. Uji Asumsi Klasis a. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui pola distribusi dari suatu hasil penelitian. Hal itu merupakan salah satu syarat untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
melakukan
analisis
regresi
berganda.
Mendeteksi
apakah
Unstandardized Residual berdistribusi normal atau dapat diketahui dengan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitasnya. b. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan yang sempurna antar sesama variabel bebas, karena dalam asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Pengujian multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai dari VIF. Dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolonieritas diantara variabel bebas. b. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolonieritas diantara variabel bebas. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas ini bertujuan untuk melihat varians data, apakah bersifat homogeny atau heterogen. Syarat dalam analisis regresi linier berganda adalah varians data harus bersifat homogeny atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas
ini
menggunakan scatterplot dengan kriteria :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
dapat
dilakukan dengan
61
a.
Jika data menyebar suatu pola teratur, maka dikatakan terjadi
heteroskedastisitas (varian data tidak sama). b.
Jika data menyebar membentuk suatu pola tidak teratur, maka
dikatakan tidak terjadi kasus heteroskedastisitas (varian data sama). 4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda merupakan bagaimana satu variabel dihubungkan dengan variabel lain. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk Persamaan dimana nilai dari suatu variabel yang diketahui dapat digunakan untuk menduga nilai variabel yang diketahui. Dengan rumus sebagai berikut : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3
Dimana :
y = Keputusan Berkunjung = Konstanta 1
= Creative Tourism
2
= Fasilitas
β 3 = Strategi Promosi X1 = Koefisien Regresi Creative Tourism X2 = Koefisien Regresi Fasilitas X3 = Koefisien Regresi Strategi Promosi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
5. Uji Hipotesis a. Uji F Menurut Sugiyono (2008:257) analisis F-tes bertujuan untuk menguji pengaruh signifikansi secara bersamaaan antara variabel bebas. Apabila nilai sig ≤ (α) 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh secara simultan antara variable independen dan dependen. b. Uji Hipotesis t Uji hipotesis t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak. Hipotesis: Ho = masing-masing variabel independen tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ha = masing-masing variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Pengambilan
keputusan
dapat
dilakukan
probabilitasnya, yaitu: Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
dengan
melihat
63
c. Koefisien Determinasi ( R² ) Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z