perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, penelitian direncanakan dilaksanakan di Lapangan Tenis Manahan UNS Surakarta. 2. Waktu Penelitian Dengan berdasarkan beberapa pertimbangan terkait waktu, tempat dan biaya serta persetujuan dari dosen pembimbing maka rencana penelitian ini akan dilaksanakan secara formal akan dilaksanakan pada minggu pertama Bulan September Tahun 2015. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto, Suharsimi (1996:115) populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Sedangkan Sugiyono (2008:117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
ini adalah seluruh petenis di pembinaan prestasi JPOK FKIP UNS yang jumlah 30 mahasiswa.
2.
Sampel Menurut Arikunto, Suharsimi (1996 : 117) Sampel adalah
sebagian atau wakil yang diteliti. Sebagai sampel sebaiknya memiliki ciriciri yang sama dengan populasi sehingga dapat menggambar keadaan populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul
betul
representatif (mewakili), (Sugiyono, 2008 : 118). Sampel dalam penelitian ini adalah petenis dalam pembinaan prestasi tenis lapangan JPOK FKIP UNS.
C. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, menggunakan rancangan Analisis Faktor Konfirmatori (Emzir, 2008: 48). Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor dominan dalam menjelaskan suatu masalah. Metode satistik satu arah banyak digunakan. Salah satu one till digunakan dalam bidang olahraga untuk mengukur variabel dominan anthropometri dan biomotor dalam keterampilan teknik dasar tenis lapangan dimana variabelnya yaitu (tujuh variabel bebas dan satu variabel terikat) yang telah dikumpulkan akan diolah dan dianalisa menggunakan Program Statistik Komputerisasi dengan sistem SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 22 dan menggunakan AMOS 18. Menurut Latan (2012: 74)
nalisis faktor konfirmatori atau sering
disebut confirmatory factor analysis (CFA) digunakan untuk menguji dimensionalitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
suatu konstruk . Sedangkan Widarjono (2010: 275)
nalisis faktor
merupakan cara untuk mencari atau mendapatkan sejumlah variabel indikator yang mampu memaksimumkan korelasi antara variabel indikator. Ada dua jenis analisis faktor yaitu analisis faktor exploratori (exploratory factor analysis = EFA) dan analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis) . Pada analisis eksploratori kita mencari sejumlah indikator untuk membentuk faktor umum (common factor) tanpa ada landasan teori sebelumnya. Dengan kata lain analisis eksporatori sebuah metode untuk membangun sebuah teori (theory building). Sedangkan pada analisis faktor konfirmatori kita mencari sejumlah variabel indikator yang membentuk variabel yang tidak terukur langsung tersebut didasarkan pada landasan teori yang ada. D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 7 (tujuh) variabel bebas (independent) dan 1 (satu) variabel terikat (dependent) dengan rincian yaitu: 1.
Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah sebagai variabel atributif, yang terdiri dari:
2.
a.
Panjang Lengan
b.
Luas telapak tangan
c.
Tinggi badan
d.
Power otot lengan
e.
Koordinasi mata tangan
f.
Fleksibilitas Togok
g.
Kelincahan
Variabel terikat (dependent) yaitu, keterampilan teknik dasar tenis lapangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
E. Definisi Operasional Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap faktor anthropometri dan faktor fisik dominan penentu keterampilan bermain tenis lapangan, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
1. Panjang lengan Panjang lengan yang dimaksud oleh peneliti adalah keberadaan panjang lengan yang diukur dari ujung jari tangan sampai pangkal bahu. Adapun indikatornya adalah hasil yang dicapai dan diukur dengan meteran dalam satuan Centimeter ( cm ). 2. Luas Telapak Tangan Luas telapak tangan yang dimaksud oleh peneliti adalah luas yang diperoleh dari hasil pengukuran mulai panjang jari tengan sampai pergelangan tangan di kalikan lebar telapak tangan yang diukur mulai dari dari telunjik sampai jari kelingking. Adapun indikator yang didapatkan hasil perkaliannya dalam bentu ( cm2 ) 3. Tinggi badan Tinggi badan merupakan jarak dari ujung kaki (telapak kaki) sampai dengan kepala bagian atas (ubun-ubun) dengan berdiri sikap tegak. Untuk mengukur tinggi badan menggunakan stadiometer. Angka atau nilai yang di peroleh dari hasil pengukuran merupakan tinggi badan dengan satuan centimeter (cm). 4. Power otot lengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Daya atau tenaga terbesar yang dihasilkan oleh otot lengan pada mahasiswa dengan mengunakan pengukuran kekuatan otot lengan yang dilakukan dengan tes push-up dengan satuan kali. 5. Koordinasi Mata Tangan Koordinais mata-tangan merupakan kemampuan integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama untuk melihat obyek dan sasaran, sedangkan tangan sebagai pemegang fungsi untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Untuk mengukur koordinasi mata-tangan dengan melakukan tes lempar tangkap bola tenis dalam satu menit dengan satuan kali. Jumlah yang dicapai merupakan kemampuan koordinasi mata-tangan. 6. Fleksibilitas togok. Fleksibilitas togok merupakan kemampuan untuk melakukan dalam ruang sendi yang ditentukan dengan elastisitas otot-otot tertentu, yang diukur dengan tes ekstention dynamometer, dengan satuan centimeter . 7. Kelincahan Kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat. Untuk mengukur kelincahan dalam penelitian ini dengan Shuttle Run test. Waktu yang dicapai merupakan kemampuan kelincahan yang diukur dalam satuan detik 8. Keterampilan teknik dasar tenis lapangan Keterampilan teknik dasar tenis lapangan merupakan keahlian seseorang dalam melakukan gerakan dasar dalam bermain tenis lapangan yang didasarkan penilaian dari masing-masing item tes keterampilan teknik dasar tenis lapangan, yang meliputi pukulan forehand, backhand,servis sebanyak sepuluh kali dan volly sebanyak lima kali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes dan pengukuran. Dilakukan denga prosedur yang diatur sebagai berikut: 1) menyiapakan alat yang akan digunakan, 2) menyiapkan sampel penelitian, 3) pengambialan data meliputi tes variabel bebas dan variable. Data yang dihasilkan dalam tes digunakan dalam analisis data untuk pengujian hipotesis. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Panjang Lengan a.
Tujuan : untuk mengetahui keadaan panjang lengan atlet dengan ukuran centimeter
b.
Alat : Meteran atau skala centimeter formulir dan alat tulis.
c.
Pelaksanaan
:
sampel berdiri tegak,tester berdiri di samping kanan atau kiri sampel,kemudian tester mulai mengukur lengan sampel dimulai dari titik sumbu gerak lengan (acromion) atas sampai pergelangan tangan. 2. Luas Telapak Tangan a. Tujuan : mengukur luas telapak tangan b. Alat : Meteran atau skala centimeter
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
formulir dan alat tulis c. Pelaksanaan : -
Tester diukur telapak tangan mulai dari ujung jari tengah sampai
pergelangan tangan sebagai panjangnya ( P ). -
Tester diukur lebar telapak tangan mulai jari telunjuk sampai
jari kelingking sebagai lebar ( L )
Luas = Panjang X lebar Hasilnya :
3. Tinggi Badan a. Tujuan untuk mengukur tinggi badan. b. Perlengkapan: Stadiometer atau pita pengukur yang diletakkan dengan kuat secara vertikal di dinding, dengan tingkat ketelitian sampai 0.01 cm. Sebaiknya dinding tidak mengandung papan yang mudah mengerut. Apabila menggunakan pita pengukur, dipersiapkan pula segitiga siku-siku. Permukaan lantai yang dipergunakan harus rata dan padat. c. Prosedur: Testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat dan kedua bahu menekan pada stadiometer atau pita pengukur. Kedua tumit sejajar dengan kedu alengan yang menggantung bebas di samping badan (dengan telapak tangan menghadap ke arah paha).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala testi di belakang telinga agar tegak agar tubuh terentang
secara
penuh. Pandangan testi lurus ke depan sambil menarik napas panjang dan berdiri tegak. Upayakan tumit testi tidak terangkat (jinjit). Apabila pengukuran menggunakan stadiometer, turunkan flatform-nya sehinga dapat menyentuh bagian atas kepala. Apabila menggunakan pita pengukur, letakkan segi tiga sikusiku tegak lurus pada pita pengukur di atas kepala, kemudian turunkan ke bawah sehingga menyentuh bagian atas kepala. d. Penilaian: catatlah tinggi badan dalam posisi berdiri tersebut dengan ketelitian 0.01 cm.
4. Power Otot Lengan a. Tujuannya untuk mengetahui kekuatan power otot lengan b. Alat : Lantai yang rata stopwatch Formulir dan Alat Tulis c. Prosedur Pemain menelungkup, kepala, punggung, sampai dengan posisi tungkai dalam posisi lurus. Kedua tepak tangan bertumpu dilantai disampig dada dan jari-jari tangan ke depan Kedua tepak kaki berdekatan, Jari-jari tepak kaki bertumpu dilantai. Saat sikap telungkup hanya dada yang menyentuh lantai, sedangkan kepala, perut,dan tungkai bawah terangkat. Dan sikap telungkup, angkat tubuh dengan meluruskan kedua lengan, kemudian turunkan lagi tubuh denagan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
membengkokkan
kedua
lengan
sehingga
badan
menyentuh lantai Setiap kali mengankat tubuh dan menurunkan tubuh, kepala, punggung dan tungkai tegak lurus Setiap tubuh terangkat dihitung sekali Pelaksanaan telungkup angkat tubuh dilakukan sebanyak mungkinselama satu menit dan pelaksanaan dinyatakan benar bila saat tubuh terangkat, kedua lengan lurus, kepala, punggumg dan tungkai lurus. d. Penilaian: Catatlah jauh lemparan yang dilakukan tester dalam satuan meter.
5. Koordinasi Mata Tangan a. Tujuannya untuk mengetahui keahlian koordinasi mata tangan b. Alat : Bola tenis Dinding Kapur atau pita untuk membuat batas, sasaran berbentuk lingkaran terbuat dari kertas dengan jari jari 30cm. Meteran dengan tingkat ketelitian 1cm. Formulir dan Alat Tulis
c. Prosedur Sasaran ditempatkan ditembok setinggi bahu peserta tes Mahasiswa berdiri dibelakang garis batas lemparan sejauh 2.5 m. Peserta tes diberi kesempatan untuk melempar bola kearah sasaran dan menangkap bola kembali sebanyak 10 kaliulangan, dengan menggunakan salah satu tangan Peserta diberi lagi kesempatan untuk melakukan lempar tangkap bola dengan menggunakan salah satu tangan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
ditangkap oleh tangan yang berbeda sebanyak 10 kali ulangan. Setiap peserta diberi kesempatan untuk melakukan percobaan. d. Penilaian: Skor yang dihitung adalah lemparan yang sah, yaitu; lemparan yang mengenai sasaran dan dapat ditangkap kembali, serta pada pelaksanaan lempar dan tangkap bola peserta tidak boleh menginjak garis pembatas. Sebuah lemparan akan memperoleh skor 1 apabila lemparan tersebut mengenai sasaran dan dapat ditangkap kembali denagn benar.
6. Fleksibilitas Togok a. Tujuannya Untuk mengukur kelentukan togok belakang b. Alat : Ekstention dynamometer Lantai yang bersih dan rata Meteran/ penggaris Formulir dan Alat Tulis c. Prosedur Sampel telungkup, kedua lengan dibelakang pinggul, dagu rapat dilantai sedangkan tungkai lurus dan tetap kontak dengan lantai. Sampel mengangkat badan dan kepalanya ke atas sejauh mungkin. Untuk menjaga kestabilan badan sampel, diperlukan seseorang duduk di tungkai sampel Kesempatan diberikan dua kali beruturut-turut Yang diukur adalah jarak (tinggi) dan lantai ke dagu.. d. Penilaian: Skor akhir adalah jarak jangkauan terjauh yang dicapai oleh mahasiswa, diukur dalam centimeter.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
7. Tes Kelincahan a.
Tujuan untuk mengetahui kecepatan dan kelincahan peserta dalam mengubah arah.
b.
Alat: Lintasan datar dengan panjang tiga meter. Stopwatch Meteran Cone Alat tulis
c.
Prosedur: Sikap permulaan dilakukan dengan star berdiri. Tester berdiri dibelakang garis star Dari garis star peserta berlari secepat cepatnya sampai kedua kaki melewati garis batas dan kembali kegaris star dhitung satu kali Pelaksanaan lari dilakukan 8 kali sehingga menempuh jarak 24 meter.
d.
Penilaian: kecepatan terbaik adalah waktu tempuh secepatcepatnya.
8. Keterampilan Teknik Dasar Tenis lapangan a. Tes servis tenis lapangan Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan service. Service dari sebelah kanan Angka dibuat 1 sampai 6 pada kotak jatunya bola pada saat servis di lapangan, Di atas net direntangkan tali setinggi 24 cm. Berikan waktu 10 menit untuk pemanasan di lapangan lain. Testee melakukan service 10x dirahkan ke lapangan service sebelah kanan. Testee harus melakukan service diantara tali dengan bibir net (yang sah). Service yang tidak sah : 1. Kalau bola tidak melewati net
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
2. Bola yang melewati di atas tali Cara menskor : jumlahkan bola yang jatuh pada sasaran yang diberi angka 1,2,3,4,5, dan 6.
b. Tes backhand dan forehand Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan pukulan forehand dan backhand drive. Testee berdiri di tengah garis akhir. Pelatih, guru dan pembantu mengambil posisi diseberang net di garis tengah service. Pembantu memukul bola 5 kali yang jatuh di dalam kotak service untuk pemanasan. Tes dilakukan, 10 bola untuk forehand dan 10 bola untuk backhand. Testee berusaha memukul bola diantara net dan tali yang diarahkan ke lapangan di seberang yang telah diberi angka. Untuk obyektivitas tes jika mungkin yang memberikan bola (pembantu) harus sama untuk seluruh peserta tes. Cara menskor : Bola yang jatuh pada sasaran yang diberi angka 5,4,3, dan 2 baik untuk forehand maupun backhand drive bila bola melewati atas tali diberi angka setengah dari kotak sasaran yang mengenai bola.
c. Tes Volley Test ini bertujuan untuk mengukur tingkat keterampilan mahasiswa dalam melakukan volley yang diarahkan pada sasaran tertentu, sehingga dapat menyulitkan lawan dalam permainan tenis lapangan. Alat yang digunakan adalah raket tenis lapangan, 30 buah bola tenis lapangan, net, tali, dua buah tiang setinggi 2,25 meter, pensil dan blangko untuk mencatat skor test. Arena test pada lapangan tenis tersebut dibuat empat buah garis sejajar dengan garis belakang (baseline) masingmasing berjarak 1,05 meter. Garis-garis tersebut membentuk bidang daerah sasaran yang bernilai 1, 2, 3, 4 dan 5. Pelaksanaannya adalah testi berdiri setimbang labil di depan garis servis (service line) di atas titik pada garis tengah daerah servis (centre service line) yang berjarak 1,05 meter menghadap kearah daerah sasaran di seberang net dan siap untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
melaksanakan tes. Sebelum tes dimulai, testi diberi kesempatan mencoba melakukan pukulan volley terhadap bola yang diumpankan dari garis belakang seberang net sebanyak tiga kali. Dalam pelaksanaan tes yang sesungguhnya, testi melakukan volley sebanyak 5 kali terhadap bola yang diumpankan dari garis belakang di seberang net. Diusahakan bola umpan diarahkan ke testi sehingga mudah untuk di volley. Bola yang di volley mengenai net, tetapi memantul ke sasaran, percobaan diulang. Cara penskorannya adalah setiap bola yang di volley jatuh di dalam sasaran memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran. Apabila bola jatuh pada garis batas daerah sasaran memperoleh skor sebesar nilai daerah sasaran yang besar. Jika bola menyangkut di net atau jatuh di luar lapangan, maka diberi skor nol. Skor akhir tes adalah jumlah skor dari 5 kali pukulan volley.
G. Teknik Analisis Data Setelah pengambilan data berupa anthropometri dan komponen kondisi fisik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik deskriptif, digunakan untuk mendiskripsikan variabel-variabel dalam penelitian. Analisis yang digunakan adalah mean (rata-rata) untuk mengetahui nilai rata-rata masing-masing variabel, minimum untuk mengetahui nilai minimum data masing- masing variabel, maksimum untuk mengetahui nilai maksimum data masing masing variabel, dan standar deviasi. Untuk menghilangkan data yang bias langkah selanjutnya mencari T-score. Uji T-score digunakan untuk menghilangkan aneka ragam nilai yang dapat menyebabkan penilaian yang salah, dimana kualitas penilaian, kualitas tes sangat berpengaruh terhadap penilaian hasil Metode statistik yang dapat mempertimbangkan sekian banyak faktor untuk menjelaskan hubungan yang terjadi dalam sebuah fenomena sosial atau alam yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
kemampuan metode tersebut, sekaligus juga ciri metode itu, untuk mengolah sekian variabel secara bersama-sama dalam menjawab persoalan statistik tertentu. Menurut JR. Hair Joseph F, dkk (1995: 364-417)
nalisis faktor adalah
suatu analisis yang digunakan untuk menganalisis struktur interrelationship atau korelasi diantara sejumlah
. Langkah-langkah dalam melakukan analisis faktor
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program AMOS versi 20, untuk menganalisis hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengujian model struktural dengan menggunakan program amos, meliputi: 1. Asumsi Normalitas Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan tehnik maximum likelihood mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas pada data terpenuhi. Untuk menguji asumsi normalitas maka digunakan nilai z statistik untuk skewness dan kurtosisnya. Curran et al., dalam Ghozali dan Fuad (2005) membagi distribusi data menjadi 3 bagian, yaitu: a. Normal jika nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis kurang dari 7. b. Moderately non-normal, yaitu besarnya data yang tidak normal adalah sedang. Nilai skewness berkisar antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis antara 7 sampai 21. c. Extremely non-normal, yaitu distribusi data yang tidak normal sangat besar dimana nilai skewness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21.
2. Asumsi Outliers
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Outliers merupakan observasi data yang memiliki karakteristik unik yang sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Hair et al. dalam Ferdinand, 2002). Dalam analisis multivariate adanya outliers dapat diuji dengan statistik Chi Square (x2) terhadap nilai mahalanobis distance square pada tingkat signifikansi 0,001 dengan degree of freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002), dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah jumlah item pengukuran pada model, bila terdapat observasi yang mempunyai nilai mahalanobis distancesquare yang lebih besar dari Chi Square maka observasi tersebut dikeluarkan dari analisis. Umumnya perlakuan terhadap outliers adalah dengan mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan berikutnya. Bila tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkan outliers, maka observasi dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. Evaluasi outliers ini dilakukan dengan bantuan program komputer AMOS versi 20. 3. Evaluasi Atas Kriteria Goodness Of Fit Menurut Hair et al (1998), tidak ada alat uji statistik tunggal untuk menguji hipotesis mengenai model dalam analisis SEM, tetapi menggunakan berbagai fit index untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan dan data yang disajikan. Fit index yang digunakan meliputi: a. Mengukur Chi Square Statistic Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuai dengan data. Chi square sangat bersifat sensitif terhadap sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar. Oleh karenanya, pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya. Nilai Chi-squares merupakan ukuran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
mengenai buruknya fit suatu model (Ghozali dan Fuad, 2005). Data pengujian dengan nilai X2 yang rendah dan menghasilkan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara matriks kovarians yang diestimasi. b. Goodness Of Fit Index (GFI) Indeks
yang
menggambarkan
tingkat
kesesuaian
model
secara
keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi atau yang mendekati 1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik. c. The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA merupakan indeks pengukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chi squareyang menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0,5 dan 0,08 mengindikasikan indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model (Ghozali, 2005). d. Adjusted Goodness Fit Of Index (AGFI) Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Fit Of Index (GFI) yang telah disesuaikan dengan ratio dari degree of freedom model
yang
diajukan dengan model konstruk tunggal dengan semua indicator pengukuran konstruk (Ghozali dan Fuad, 2005). Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI 90, semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian yang dimiliki model. e. Tucker Lewis Index (TLI)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. TLI digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat kompleksitas model (Ghozali dan Fuad, 2005). Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. f. Normed Fit Index (NFI) Indeks ini juga merupakan ukuran perbandingan antara proposed model dan null model (Ghozali, 2005). 0,90. g. Comparative Fit Index (CFI) CFI juga merupakan indeks kesesuaian incremental. Besaran indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model.Nilai penerimaan yang
h. Normed Chi Square (CMIN/DF) CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlahjumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Tabel 3.1 Indikator Goodnes-of-Fit Model
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Kriteria X2 Chi Square
Control of Value Diharapkan kecil
X2 Significance Probability
Keterangan Baik Baik
GFI
Baik
RMSEA
Baik
AGFI
Baik
CFI
Baik
TLI
Baik
NFI
Baik
CMIN/DF
< 2,00 5,00
Baik
Sumber: Santoso (2007 : 94) dan Ghozali (2008 : 65).
4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hasil analisis regression weights berdasarkan perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan program AMOS 20 untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara variabel pada taraf signifikan 5% maupun 1% (Imam Ghozali, 2005:15). Sedangkan untuk menguji faktor terbesar yang berhubungan dengan keterampilan bermain tenis lapangan diperoleh dengan melihat besarnya nilai standardized regression weights.
commit to user