BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1
Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana
dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja, dan pengalaman kerja dibidang sistem informasi. a. Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin responden, dapat diketahui bahwa sebanyak 70 % (tujuh puluh persen) atau 35 (tiga puluh lima) responden berjenis kelamin pria dan sisanya sebesar 30 % (tiga puluh persen) atau 15 (lima belas) responden berjenis kelamin wanita.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis kelamin
Jumlah responden
1
Pria
35
70 %
2
Wanita
15
30 %
118
Persentase
119
KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN RESPONDEN
WANITA 30% PRIA WANITA PRIA 70%
Gambar 4.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Responden yang menggunakan sistem informasi keuangan (BeFast) berdasarkan data diatas, mayoritas adalah pria. Hal ini dibuktikan dengan presentase pria sebesar 70 % (Tujuh puluh persen) berbanding 30 % (tiga puluh persen) wanita. Berdasarkan data karakteristik jenis kelamin responden diatas, dapat dianalisis bahwa pengguna sistem infromasi keuangan (BeFast) kebanyakan karyawan pria, karena kebanyakan dari penggunaan sistem informasi keuangan (BeFast) ini, bersifat tekhnik dimana umumnya karyawan pria lebih menguasai hal tekhnik khususnya dibidang sistem informasi dibandingkan karyawan wanita.
120 b. Usia Responden dari penelitian ini sebagian besar berusia lebih dari 40 (empat puluh) tahun yaitu sebesar 70 % (tujuh puluh persen) atau sebanyak 32 (tiga puluh dua) responden, sebanyak 30 % (tiga puluh persen) atau 18 (delapan belas) responden berusia antara 30 (tiga puluh) tahun sampai 40 (empat puluh) tahun.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No
Usia (Tahun)
Jumlah Responden
Persentase
1
< 20 Tahun
0
0%
2
20 – 30 Tahun
0
0%
3
30 – 40 Tahun
18
36 %
4
> 40 Tahun
32
64 %
urut
121
KARAKTERISTIK USIA RESPONDEN < 20 TAHUN 0% 20 - 30 TAHUN 0% 30 - 40 TAHUN 36%
< 20 TAHUN 20 - 30 TAHUN 30 - 40 TAHUN
> 40 TAHUN 64%
> 40 TAHUN
Gambar 4.2 Karakteristik Usia Responden
Berdasarkan
data
diatas,
dapat
diketahui
bahwa
responden
yang
menggunakan sistem informasi keuangan (BeFast) kebanyakan berusia diatas 40 (empat puluh) tahun, berdasarkan data karakteristik usia responden diatas dapat dianalisis bahwa Regenerasi karyawan ditubuh PLN P3B RJKB Divisi Administrasi dan Keuangan sangat jarang dilakukan, sebab mayoritas karyawan PT. PLN (Persero) P3B RJKB berusia diatas 40 (empat puluh) tahun.
122 c. Pendidikan Responden dilihat dari jenjang pendidikan, paling banyak adalah SMA / Sederajat sebanyak 68 % (enam puluh delapan persen) atau 34 (tiga puluh empat) responden, Diploma sebanyak 22 % (dua puluh dua persen) atau 11 (sebelas) responden, Strata 1 ( S 1) sebanyak 8 % (delapan persen) atau 4 (empat) responden, dan Strata 2 (S 2) sebanyak 2 % (dua persen) atau 1 (satu) responden.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No
Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase
1
SMA / Sederajat
34
68 %
2
Diploma
11
22 %
3
S1
4
8%
4
S2
1
2%
urut
123
KARAKTERISTIK JENJANG PENDIDIKAN RESPONDEN
8%
2% SMA / SEDERAJAT
22%
DIPLOMA STRATA 1 (S1) 68%
STRATA 2 (S2)
Gambar 4.3 Karakteristik Jenjang Pendidikan Responden
Berdasarkan karakteristik jenjang pendidikan responden, kebanyakan responden adalah karyawan yang jenjang pendidikannya adalah SMA / Sederajat, hal ini dapat ditunjukan berdasarkan data karakteristik jenjang pendidikan diatas yaitu sebanyak 68 % (enam puluh delapan persen) memiliki jenjang pendidikan SMA / Sederajat. Dari data tersebut dapat dianalisis bahwa PT. PLN (Persero) P3B RJKB divisi administrasi dan keuangan mempunyai standar penerimaan karyawan setingkat SMA / SEDERAJAT, hal ini dikarenakan proses seleksi karyawan tidak terlalu membutuhkan background pendidikan yang tinggi sebab lebih membutuhkan karyawan yang bekerja dibidang teknis dibandingkan staff (Manajerial).
124 d. Lama Bekerja Berdasarkan lamanya bekerja, terdapat 3 (tiga) responden atau 6 % (enam persen) yang bekerja kurang dari 1 (satu) tahun, sebanyak 4 (empat) responden atau 8 % (delapan persen) yang bekerja antara 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun, sebanyak 6 (enam) responden atau 12 % (dua belas persen) yang bekerja antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun, sisanya sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) responden atau 74 % (tujuh puluh empat persen) yang bekerja lebih dari 5 (lima) tahun.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja No
Lama Bekerja
Jumlah Responden
Persentase
1
< 1 Tahun
3
6%
2
1 – 2 Tahun
4
8%
3
3 – 5 Tahun
6
12 %
4
> 5 Tahun
37
74 %
Urut
125
KARAKTERISTIK LAMA BEKERJA RESPONDEN 6% 8%
< 1 TAHUN 12%
1 - 2 TAHUN 3 - 5 TAHUN
74%
> 5 TAHUN
Gambar 4.4 Karakteristik Lama Bekerja Responden
Berdasarkan karakteritistik
karyawan
dilihat
dari
lamanya
bekerja,
kebanyakan karyawan yang menjadi responden adalah karyawan yang telah bekerja lebih dari 5 (lima) tahun, hal ini dapat dibuktikan dari tabel diatas bahwa sebanyak 74 % (tujuh puluh empat persen) karyawan bekerja lebih dari 5 (lima) tahun. Dari data tersebut dapat dianalisis bahwa karyawan PT. PLN (Persero) P3B RJKB divisi administrasi dan keuangan, mempunyai mayoritas karyawan yang mempunyai masa kerja diatas 5 (lima) tahun, karena pada masa kerja tersebut seorang karyawan mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang lebih, mengenai hal – hal yang menyangkut administrasi dan keuangan perusahaan. Sehingga diharapkan dapat mengurangi kesalahan – kesalahan dalam pembuatan dan penyajian laporan administrasi dan keuangan.
126 e. Pengalaman Kerja di bidang Sistem Informasi Jumlah responden berdasarkan pengalaman kerja dibidang sistem informasi sebanyak 9 (sembilan) responden atau 18 % (delapan belas persen) mempunyai pengalaman kerja dibidang sistem informasi lebih dari 1 (satu) tahun, sebanyak 27 (duapuluh tujuh) responden atau 54 % (limapuluh empat persen) mempunyai pengalaman kerja dibidang sistem informasi antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun, sebanyak 13 (tigabelas) responden atau 26 % (duapuluh enam persen) mempunyai pengalaman kerja dibidang sistem informasi antara 6 (enam) sampai (10) sepuluh tahun, sedangkan sebanyak 1 (satu) responden atau 2 % (dua persen) mempunyai pengalaman kerja dibidang sistem informasi lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja di Bidang Sistem Informasi. No
Pengalaman Kerja di
Jumlah Responden
Persentase
urut
Bidang Sistem Informasi
1
> 1 Tahun
9
18 %
2
3 – 5 Tahun
27
54 %
3
6 – 10 Tahun
13
26 %
4
> 10 Tahun
1
2%
127
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENGALAMAN KERJA DI BIDANG SISTEM INFORMASI
2% 26%
18%
> 1 TAHUN 3 - 5 TAHUN 6 - 10 TAHUN > 10 TAHUN
54%
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Di Bidang Sistem Informasi
Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja dibidang sistem informasi, menunjukan bahwa mayoritas karyawan memiliki pengalaman kerja dibidang sistem informasi antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan tabel karakteristik responden diatas, bahwa karyawan yang mempunyai pengalaman kerja dibidang sistem informasi yaitu sebesar 54 % (lima puluh empat persen). Dari data tersebut dapat dianalisis bahwa mayoritas karyawan PT. PLN (Persero) P3B RJKB divisi administrasi dan keuangan mempunyai pengalaman kerja dibidang sistem informasi antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun, dan dari data diatas dapat dikatakan bahwa tidak terdapat seorang karyawan yang belum pernah bekerja dibidang sistem informasi, sehingga penggunaan sistem informasi keuangan (BeFast) diharapkan dapat mudah diterapkan kepada para karyawan.
128 4.2
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.2.1
Deskripsi Data Terdistribusi Efektivitas Sistem Informasi Keuangan Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala lima
diperoleh rentang teoritis antara 21 - 105. Rentang skor diperoleh dari skor minimal 35 dan skor maksimal 88, dengan rentang skor sebesar 53. Nilai rata – rata 66,09 median dengan nilai 67,5 modus dengan nilai 78, varians dengan hasil 146,04 dan standar deviasi sebesar 12,08. Berikut tabel dari distribusi frekuensi untuk efektivitas sistem informasi keuangan. TABEL 4.6 DISTRIBUSI FREKUENSI EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN
FREKUENSI NO. URUT 1 2 3 4 5 6
KELAS BATAS INTERVAL BAWAH 35-43 34,5 44-52 43,5 53-61 52,5 62-70 61,5 71-79 70,5 80-88 79,5 TOTAL
BATAS ATAS 43,5 52,5 61,5 70,5 79,5 88,5
ABSOLUT RELATIF KUMULATIF (%) (%) 2 4,55 4,55 5 11,36 15,91 10 22,73 38,64 13 29,55 68,18 12 27,27 95,45 2 4,55 100 44 100 100
Dari tabel diatas menunjukan bahwa 15,91 % dari responden merasa tidak setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval kedua), 52,28 % dari responden merasa ragu – ragu (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas ketiga diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval ke-empat), 31,82 % dari responden
129 merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas kelima diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas ke-enam).
Gambar 4.6 Histogram Distribusi Frekuensi Efektivitas Sistem Informasi Keuangan
130 4.2.2
Deskripsi Data Terdistribusi Kinerja User Dari instrumen yang dilakukan dengan menggunakan skala lima
diperoleh rentang teoritis antara 15 – 75. Rentang skor diperoleh skor minimal 37 dan skor maksimal 71, dengan rentang skor sebesar 43. Nilai rata – rata 58,82. Median dengan nilai 60, modus dengan nilai 63, varians dengan hasil 44,25 dan standar deviasi sebesar 6,65. Berikut tabel dari distribusi frekuensi untuk kinerja user. Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Kinerja User FREKUENSI NO. URUT 1 2 3 4 5 6
KELAS BATAS BATAS ABSOLUT RELATIF KUMULATIF INTERVAL BAWAH ATAS (%) (%) 37-42 36,5 42,5 2 4,55 4,55 43-48 42,5 48,5 0 0,00 4,55 49-54 48,5 54,5 4 9,09 13,64 55-60 54,5 60,5 16 36,36 50,00 61-66 60,5 66,5 21 47,73 97,73 67-72 66,5 72,5 1 2,27 100 TOTAL 44 100 100
Dari tabel diatas menunjukan bahwa 13,64 % dari responden merasa ragu – ragu (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval kedua dan presentase frekuensi relatif kelas interval ketiga), 84,09 % dari responden merasa setuju (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas keempat diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas kelima), dan 2,27 % dari responden merasa sangat setuju ( nilai tersebut diperoleh dari relatif kelas interval ke-enam).
131
Gambar 4.7 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kinerja User
132 Secara keseluruhan deskripsi data semua variabel penelitian tampak pada tabel rangkuman berikut : Tabel. 4.8 Rangkuman Deskripsi Data Distribusi Frekuensi No Statistik
Efektivitas
sistem Kinerja User
informasi keuangan 1
Minimal
35
37
2
Maksimal
88
71
3
Rentang
53
34
4
Rata – rata
66,09
58,82
5
Median
67,5
60
6
Modus
78
63
7
Varians
146,03
44,25
8
Standar Deviasi
12,08
6,65
4.3
Pengujian Persyaratan analisis Uji persyaratan analisis merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi agar
analisis regresi dapat dilakukan, baik untuk kepentingan prediksi maupun untuk pengujian hipotesis. Tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun regresi ganda, yaitu (1) uji normalitas dengan galat taksiran ( Y – Ŷ ) dari suatu regresi sederhana, ( 2 ) uji homogenitas varians kelompok - kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan data variabel predictor ( X ), dan ( 3 ) uji linieritas bentuk
133 regresi Y atas X untuk regresi sederhana. Berdasarkan ke tiga persyaratan tersebut terdapat dua persyaratan yang disajikan pengujiannya yaitu pertama, uji persyaratan normalitas galat taksiran regresi Y atas X dengan asumsi bahwa distribusi populasi yang normal tercermin dari distribusi sampel yang normal juga. Pengujian ini dilakukan karena pengujian hipotesis mensyaratkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kedua, uji persyaratan homogenitas varians kelompok - kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data X, sedang uji kelinearan bentuk regresi sederhana Y atas X akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian. Uji persyaratan homogenitas yang mengasumsikan bahwa skor - skor variabel terikat (Y) yang berpasangan dengan setiap skor variabel bebas (X) memiliki varians yang homogen.
4.3.1. Uji Normalitas Pengujian normalitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors terhadap nilai galat taksiran regresi Y atas X. Pengujian untuk mengungkapkan apakah nilai galat taksiran ( Y – Ŷ ) distribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H0 : ( Y – Ŷ ) berdistribusi normal. Kriteria pengujian diterapkan menggunakan statistik L (Liliefors) sebagai berikut : •
H0 : Diterima jika Lhitung
•
H0 : Ditolak jika Lhitung
≤ Ltabel
≥ Ltabel
134 Pengujian dilakukan dengan cara menghitung nilai Lhitung melalui langkahlangkah sebagai berikut:
Data hasil pengamatan disusun berdasarkan pasangan Xi dan Yi kemudian dihitung nilai ( Y – Ŷ ) ke dalam tabel. Dan diurutkan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar.
Menghitung nilai rata-rata ( Y – Ŷ ) dan simpangan baku ( Y – Ŷ ) berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 40,9 + 0,271 X yang hasilnya diperoleh dari hasil penelitian.
Menghitung nilai Zi (Y – Ŷ) – Y – Ŷ Zi =
s
Berdasarkan tabel urutan data dihitung nilai peluang F( Zi ) menggunakan daftar distribusi normal baku:
Menghitung proporsi S ( Zi ) yaitu banyaknya data dibagi total data secara kumulatif.
Menghitung harga mutlak selisih antara F ( Zi ) dengan S ( Zi ).
Menetapkan harga Lhitung. Lhitung = | F ( Zi ) – S ( Zi ) | maks
Menetapkan nilai statistik – L berdasarkan tabel atau rumus sebagai berikut: 0.886 L= √n
Membandingkan nilai Lhitung dengan Ltabel sesuai dengan kriteria pengujian.
135
Data terdistribusi normal jika Lhitung ≤ Ltabel Berdasarkan pengujian didapat Lhitung paling tinggi adalah sebesar 0,0571
dan nilai L pada tabel n = 44 dan alpha = 0,05 adalah 0,134. Jadi Lhitung lebih kecil sama dengan Ltabel sehingga H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa galat taksiran dari persamaan Ŷ = 40,9 + 0,271 X adalah berdistribusi normal. Uji normalitas tersebut di atas Y atas X, dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Pengujian Normalitas Pengujian Normalitas
Pasangan Variabel
Kesimpulan
Penelitian
L hitung
L tabel Terima H0 :
X-Y
0,0571
<
0,134
Galat taksiran ( Y – Ŷ ) Berdistribusi Normal
4.3.2
Uji Homogenitas Pengujian
homogenitas
(Uji
Bartlett)
dilakukan
untuk
melihat
homogenitas pasangan skor variabel bebas dengan variabel terikat. Hipotesis yang diajukan dalam pengujian homogenitas adalah H0 : pasangan variabel memiliki pasangan yang homogen. Kriteria pengujian yang diterapkan berdasarkan statistik uji χ² yaitu sebagai berikut : •
H0 : Diterima jika χ² hitung ≤ χ² tabel
•
H0 : Ditolak jika χ² hitung ≥ χ² ≥tabel
136 Untuk setiap pasangan variabel X dengan Y dapat dihitung nilai χ² dengan langkah-langkah sebagai berikut: ▪
Data skor Y dikelompokkan berdasarkan skor X yang sama, jumlah anggota untuk setiap kelompok diberi simbol ni.
▪
Kelompok yang nilai n yang kurang dari 2 tidak dimasukkan ke dalam perhitungan atau pengujian.
▪
Menghitung nilai dk = n - 1 untuk masing-masing kelompok.
▪
Menghitung nilai 1/dk untuk masing-masing kelompok.
▪
Menghitung nilai varians skor untuk masing-masing kelompok (s²i).
▪
Menghitung nilai log s²i.
▪
Menghitung nilai-nilai (dk x si²) dan (dk x log s²i).
▪
Nilai - nilai tersebut selanjutnya disusun dalam tabel, kemudian dihitung nilai - nilai yang diperlukan dalam pengujian dengan menggunakan rumus - rumus berikut:
Varians gabungan dari semua sampel s² = ∑ (ni – 1) s²i / ∑ (ni-1) Harga satuan B B = (log s²) ∑ (ni – 1) Nilai χ² untuk uji Bartlett χ² = (In 10) { B - ∑ (ni – 1) log s²i
Membandingkan nilai χ²hitung dengan χ²tabel sesuai dengan kriteria pengujian. Melalui perhitungan homogenitas varians Y atas X bahwa χ² = 11,384 nilainya lebih kecil sama dengan χ²tabel = 43,775. Dengan demikian dapat
137 disimpulkan bahwa H0 diterima dan varians kelompok Y atas X adalah homogenitas. Tabel 4.10 Hasil Pengujian Homogenitas Pasangan
Pengujian Normalitas
Variabel Penelitian
Kesimpulan L hitung
L tabel Terima H0 :
X-Y
11,384
<
43,775
Galat taksiran ( Y – Ŷ ) Berdistribusi Homogen
4.4
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan menjawab hipotesis secara empiris.
Hipotesis yang dimaksud adalah asumsi atau kesimpulan sementara yang sudah dirumuskan pada Bab 2 Teori Umum mengenai hipotesa penelitian, yaitu: “Terdapat hubungan antara Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dengan Kinerja User”. Yang berarti hipotesa nol diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hubungan antara Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dengan Kinerja User, yang dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 40,9 + 0,271 X. Pengujian siginifikansi dan linearitas pada tabel berikut:
138 Tabel 4.11 Analisis Varians untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas Persamaan Regresi Ŷ = 40,9 + 0,271 X Sumber Variasi Total
dk 44
Koefisien 1 a
JK 154124
KT
F hitung
F tabel (0,05)
F tabel (0,01)
13,45*
4,06
7,27
3,415**
3,70
5,12
3502,82
152221,45 152221,45
Regresi b|a
1
461,44
461,44
Sisa
42
1441,11
34,31
Tuna Cocok Galat
12
844,78
70,39
30
596,33
19,88
Keterangan : *
=
Regresi signifikansi pada 13,45 > F tabel = 4,06
**
=
Regresi Linear F hitung = 3,415 < F tabel = 3,70
dk
=
Derajat Kebebasan
JK
=
Jumlah Kuadrat
KT =
Kuadrat Tengah
Berdasarkan pada tabel pengujian signifikansi dan pengujian linearitas persamaan regresi tersebut di atas, maka disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 40,9 + 0,271 X adalah siginifikan dan linear. Persamaan regresi tersebut memberi arti bahwa setiap peningkatan satu satuan skor efektivitas sistem informasi keuangan akan diikuti kenaikan skor kinerja user sebesar 0,271 pada konstanta 40,9. Secara visual kronologis tersebut tampak pada grafik berikut
139
GRAFIK EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN ATAS KINERJA USER 60 50; 54.45
KINERJA USER
50 0; 40.9
40 30 20 10 0 0
10
20
30
40
50
60
EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Gambar 4.8 Grafik Hubungan antara X atas Y dalam Persamaan Regresi Ŷ = 40,9 + 0,271X
Hasil perhitungan kekuatan hubungan antara efektivitas sistem informasi keuangan (X) dengan kinerja user (Y) ditunjukkan koefisien korelasinya = 0,492. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sedang atau cukup antara efektivitas sistem informasi keuangan dengan kinerja user.
140 Tabel 4.12 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Efektivitas Sistem Informasi Keuangan (X) dengan Kinerja User (Y)
Cacah
Koefisien
Observasi
Korelasi
t – tabel t-hit
0,05
0,01
3,66*
1,68
2,2
(ry1) 44
0,492
* koefisien korelasi Signifikansi (t-hit = 3,66 > t – tabel = 1,68 )
Dari hasil penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi tersebut thitung = 3,66 lebih besar dari ttabel = 1,68. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara efektivitas sistem informasi keuangan dengan kinerja user sebesar 0,492 adalah signifikan, ini berarti terdapat hubungan antara efektivitas sistem informasi keuangan (X) dengan kinerja user (Y). Hasil koefisien determinasinya (ry1)² = 0,245 atau 24,5%. Ini berarti bahwa efektivitas sistem informasi keuangan mempengaruhi Kinerja User Sebesar 24,5%.
141 4.5
Keterbatasan Penelitian Sebagai seorang manusia biasa disadari secara kodrati tidak dapat
terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif yang memiliki kesulitan dalam mengukur peristiwa yang bersifat kualitatif. Penelitian ini telah dipersiapkan dengan semaksimal mungkin dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap butir pernyataan dalam kuesioner telah melalui tahap uji validitas dan uji reliabilitas, namun masih terdapat kelemahan dalam kuesioner tersebut terutama pada situasi responden dalam mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri lima pilihan pada setiap butir pernyataannya. Butir pernyataannya ini memiliki keterbatasan dan kelemahan karena masih memberi kesempatan kepada responden dalam menilai pernyataan - pernyataan yang ada dengan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya sebagaimana dialami oleh responden sendiri.