Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
BAB 3 TINJAUAN KHUSUS 3.1. Tinjauan Tema Proyek 3.1.1. pengertian Akustik Akustik adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bunyi atau suara dan cara mengendalikan bunyi supaya nyaman bagi telinga pendengar. 12 3.1.2.Teori pendukung Sistem akustik adalah pengaturan bunyi secara arsitektural dimana pendengar secara ideal baik dalam ruang tertutup maupun terbuka cukup terlindungi dari bising dan getar berlebihan. 13 Perencanaan akustik mempunyai 2 sasaran :
menyediakan keadaan yang paling disukai untuk produksi suara, perambatanya dan penerimaan bunyi yang diinginkan dalam ruangan untuk kegiatan tertentu.
Peniadaan dan pengurangan bising (bunyi yang tidak diinginkan) dan getaran. Dalam setiap situasi ada 3 elemen akustik yang perlu di perhatikan yaitu :
Sumber bunyi, dari bunyi yang diinginkan dan bunyi yang tidak diinginkan
Perambatan bunyi
Pendengar yang ingin atau tidak mendengar bunyi tersebut.
3.2. Syarat Kondisi Akustik Dalam Perancangan 3.2.1. Laudness (kekerasan bunyi) Laudness (kekerasan bunyi) yang memadai terutama ditempat tempat duduk yang jauh dari sumber bunyi. Untuk itu harus
12 http://en.wikipedia.org/wiki/Concerthall 13
L.Doelle,Leslie, Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
16
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik memperhatikan energi yang hilang saat perambatan bunyi.Seringkali terjadi penyerapan yang besar oleh penonton dan isi ruangan terutama auditorium berkapasitas besar. Pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan :
Menempatkan penonton sedekat mungkin dengan sumber bunyi/suara.
Pembuatan
balkon
merupakan
salah
satu
pemecahan masalah ini.
Sumber bunyi/suara harus dinaikan supaya gelombang dapat merambat secara bebas.
Lantai tempat duduk dapat dibuat miring (cukup landai) karena dapat lebih mudah diterima suara/bunyi.
Sumber bunyi/suara harus dikelilingi oleh permukaan pantul bunyi/suara,
untuk
memberi
energi
bunyi/suara
pantul
tambahan pada tiap bagian daerah penonton terutama pada tempat duduk yang jauh.
Gambar. Sumber Suara Dinaikan untuk memaksimalkan Penerimaan Bunyi Langsung
Permukaan pemantul bunyi paralel terutama dekat dengan sumber
bunyi/suara
untuk
menghilangkan
feedback
(pemantulan kembali).
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
17
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
3.2.2. Energi bunyi Energi bunyi harus didistribusikan secara merata dalam ruang dengan memperhatikan 2 hal penting, yaitu :
pengadaan diffuser dalam ruangan dengan perencanaan permukaan ruang yang tidak teratur baik pada langit – langit, dekorasi permukaan dan lain – lain.
Memperhatikan ukuran ruang yang cukup, baik dari volume ruang, dan lebar ruang.
3.2.3. Bebas Cacat akustik Ruang harus bebas dari cacat akustik seperti :
Gema Gema adalah pengulangan bunyi asli yang jelas dan sangat tidak disukai, dan gema merupakan cacat akustik ruang yang paling berat.
Pemantulan bunyi berkepanjangan (long-delayed) Pemantulan bunyi berkepanjangan (long-delayed) adalah cacat sejenis dengan gema, tetapi penundaan waktu antra penerimaan bunyi langsung dan pantul agak lebih singkat.
Gaung Gaung merupakan gema – gema kecil yang berurutan dengan cepat yang dapat terjadi antara permukaan – permukaan pemantul bunyi yang tidak sejajar.
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
18
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
Bayangan bunyi Bayangan bunyi dapat terjadi bila ruang dibawah balkon mempunyai kedalaman melebihi tinggi balkon, sehingga menciptakan audibilitas yang buruk.
Ruang gandeng Ada hubungannya dengan sistem penempatan ruang – ruang yang berhubungan dengan ruang pagelaran musik sehingga perlu dilakukan pemisahan ruang – ruang tersebut.
3.2.3.1 Sifat Bunyi
Hukum pemantulan bunyi Pada bidang datar yang sama, sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul. Hukum ini sulut ditetapkan untuk bunyi berfrekuensi rendah.
Jarak bunyi Semakin jauh bunyi yang dipancarkan dalam medan bebas pantulan,
maka
semakin
berkurang
intensitas
bunyi
(berbanding terbalik dengan jaraknya). Oleh sebab itu penonton perlu ditempatkan sedekat mungkin dengan sumber bunyi dalam auditorium.
Asal bunyi Intensitas bunyi pada satu arah akan menjadi sangat dominan. Pemancar bunyi dialog berfrekuensi tinggi lebih
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
19
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik dominan sepanjang sumbu longitudinal sumber bunyi tersebut. Sedangkan sumber bunyi berfrekuensi menengah dan mudah lebih merata kesemua arah. Oleh karena itu peran pemantul bunyi pada panggung terbuka dan teater melingkar sangat penting.
Selubung bunyi Bunyi frekuensi rendah, terutama yang sangat keras, dapat cukup kuat menyelubungi bunyi berfrekuensi tinggi. Hal ini dapat
di
manfaatkan
untuk
mengendalikan
bising
lingkungan.
3.2.3.2. Gejala Akustik Dalam Ruang Tertutup Ditempat terbuka, gelombang bunyi yang merambat dari sumber bunyi dengan muka gelombang berbentuk bola yang terus menerus membesar dan melemah jika jarak dari sumber bunyi bertambah jauh, sedangkan dalam ruang tertutup, gelombang bunyi yang menumbuk dinding ruang sebagian energinya akan dipantulkan, diserap, disebarkan, dibelokan, atau ditransmisikan ke ruang yang berdampingan, dan sebagian lagi akan diserap atau dirambatkan oleh stuktur bangunan. Adapun gejala-gejala yang ditimbulkan oleh bunyi di dalam ruang tertutup adalah :
Pemantulan bunyi/refleksi Kembalinya gelombang bunyi yang menumbuk suatu permukaan dengan sudut datang bunyi yang sama dengan sudut pantul bunyi. Di dalam auditorium yang berukuran sedang dan besar, kondisi pendengaran dapat diperbaiki dengan pemantul bunyi ditempat yang tepat.
Penyerapan bunyi/ aborsi Perubahan energi bunyi menjadi bentuk energy lain ketika gelombang bunyi membentur suatu permukaan unsur yang menunjang penyerapan bunyi dalam sistim akustik adalah :
Lapisan permukaan dinding dan atap
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
20
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik Isi ruang seperti penonton, bahan tirai, bahan penbungkus tempat duduk dan karpet. Penyebaran bunyi Suatu keadaan dimana tekanan bunyi diseluruh ruangan homogen karena gelombang bunyi bergerak ke segala arah. Resonansi ruang Kecendrungan suatu bunyi tertentu dalam pita frekuensi yang sempit untuk berbunyi lebih keras, dibandingkan dengan prekuensi lainya. 3.3. Sistem Akustik Ruang Pagelaran Musik Tertutup (Indoor) Beberapa syarat akustik untuk pagelaran musik :
Jumlah penonton (tempat duduk) 800 – 1500 buah.(AAAD)14
Volume ruang 1500 – 15000m3. Volume ruang dengan kapasitas relatif besar dan dindingnya sebagian besar merupakan bidang pantul akan mendukung terciptanya ruang yang hidup.(EA) 15
Volume ruang tiap penonton 6,2 – 10,8m3.(EA)
Jarak pandang terjauh panggung ke penonton 30 - 37,5m. 16
Wakru dengung 1,3 – 2,2 detik dan 5 prinsip dari hasil suara, yaitu : 1. Clarity (kejernihan) 2. Reverberance (gaung) yang terkendali 3. Intimacy (inti suara yang dapat diterima penonton) 4. Loudness (kekerasan suara yang dihasilkan) 5. Envelopmen (untuk mendukung bahwa suara terdengar sama baiknya keseluruh bagian sehingga penonton merasa dikelilingi oleh suara penampilan) Sumber : AAAD = Auditorium Acoustic and Architectural Design
14
EA
= Environmental Acoustic
TA
= Theatre and Auditorium
Barron, Michael, Auditorium Acoustic and Architectural Design, E&FN Spon, London, 1993
15
L.Doelle,Leslie, leslie, op – cit, hal. 63
16
Burris, harold, Meyer and Edward C.C, op – cit
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
21
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik
3.4. Sistem Akustik Pagalaran Musik Terbuka (Outdoor) Kesulitan yang ditimbulkan dari pagelaran terbuka antara lain :
Berkurangnya energi bunyi karena gelombang bunyi merambat ke udara bebas.
Banyaknya penyerapan langsung yang diserap penonton
Banyaknya gangguan bising dari sumber lain ( Bising latar belakang / background noise).
Faktor yang mempengaruhi : 1. Pemantulan bunyi Pemantulan bunyi mempunyai peran besar dalam meningkatkan energi bunyi yang melemah akibat perambatan di udara bebas. Pemantulan bunyi dilakukan sejak awal perambatan pada sumber bunyi. Penempatan bidang-bidang pemantulan dan penggunanaan material dengan koefisien serap bunyi yang minimum akan sangat membantu.
2. Bunyi dan jarak tempuhnya Hukum Invers Kuadrat menunjukkan bahwa intensitas bunyi ditiap titik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumbernya
3. Keterarahan bunyi Pemancaran bunyi pada pagelaran terbuka mengakibatkan frekuensi tinggi hanya terjadi dekat sumber bunyi sehingga sumber suara nyata sering kali hilang pada tempat dydyk samping. Gejala ini menjadi masalah serius karena pemain hanya menghadap ke satu arah penonton saja. Tembok pemantul suara akan membantu mengurangi masalah ini.
4. Pengendalian bising lingkungan ( Background noise ) Yang dimaksud bising lingkungan adalah bising yang berasal dari sumber keluar atau dari luar ke sumber suara. Pagelaran terbuka dipengaruhi oleh keduanya. Pengaruh bising dari sumber suara yaitu pagelaran yang mempunyai noise criteria ( NC ) 30dB. Hal ini mempengaruhi aktifitas diluar
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
22
Arena Apresiasi Musik Arsitektur akustik sumber suara. Untuk ruang terbuka ( open arir auditory), loudness ( kekerasan suara ) penting untuk memanipulasi bising latar belakang ( background noise ). Pemecahan masalahnya :
Mengatur jadwal pagelaran dan mengatur peletakan massa
Memberi penghalang barierr yang tidak terputus, padat dan tidak berlubang
Memberi tanggul tanaman dengan lebar sampai 30m, sehingga sumber bunyi dan bagian luar dapat mereduksi bising, tergantung dengan sudut bayangan bising dan tinggi efektif penghalang diatas garis yang berhubungan antara sumber bising dan penerima. Makin tinggi penghalang makin besar tingkat reduksi bisingnya.
RIZSA MULYAWAN S 41206010030 – Skripsi– Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
23