Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.1
Pengumpulan Data
Pemodelan propagasi akustik bawah air di Samudera Hindia memerlukan data-data sebagai berikut: 1.
Kecepatan suara.
2.
Temperatur.
3.
Salinitas.
4.
Batimetri.
Data-data tersebut diambil di 12 lokasi Samudera Hindia. Nama dan letak astronomis masing-masing lokasi disajikan pada Tabel 3.1. Lokasi pengambilan data ditampilkan pada Gambar 3.1 dan 3.2. Gambar karakteristik perairan berupa temperatur, salinitas dan kecepatan suara untuk masing-masing lokasi diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Tabel 3. 1 Lokasi Pengambilan Data No
Stasiun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
GeoB10044-1 GeoB10045-2 GeoB10048-2 GeoB10049-2 GeoB10051-2 GeoB10052-2 GeoB10053-2 GeoB10054-2 GeoB10055-2 GeoB10057-2 GeoB10061-2 GeoB10062-2
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
Garis Bujur (0BT) 109.014 109.021 108.147 110.497 110.498 110.63 112.872 112.668 113.051 113.106 115.024 115.992
Garis Lintang (0LS) 8.5 8.74317 8.253 8.7848 9.294 8.69 8.675 8.681 9.249 9.821 9.729 11.163
3-1
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Gambar 3. 1 Lokasi Pengambilan Data
GeoB10044-1 GeoB10048-2 GeoB10045-2
GeoB10049-2
GeoB10051-2
GeoB10052-2
GeoB10053-2 GeoB10054-2
GeoB10055-2 GeoB10061-2 GeoB10057-2
GeoB10062-2
Gambar 3. 2 Lokasi Stasiun Pengambilan Data
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3-2
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.2
Pengolahan Data
Data hasil pengukuran akan digunakan sebagai input dalam pemodelan propagasi akustik bawah air di Samudera Hindia. Pengolahan data bertujuan untuk menentukan persamaan empiris kecepatan suara yang dapat mewakili kondisi perairan di lokasi pemodelan. Profil kecepatan suara dianggap hanya bergantung pada 3 faktor, yakni temperatur (T), salinitas (S) dan kedalaman (z). Persamaan empiris yang mewakili berupa persamaan yang memiliki error terkecil bila dibandingkan dengan data pengukuran. 3.3
Karakteristik Samudera Hindia
3.3.1
Karakteristik Temperatur di Samudera Hindia
Profil temperatur dapat dibagi ke dalam 3 macam lapisan yaitu lapisan well-mixed, termoklin dan isotermal. Lapisan well-mixed sangat dipengaruhi oleh pergerakan angin dan energi panas matahari yang diserap oleh permukaan laut. Lapisan well-mixed kerap teraduk-aduk sehingga memiliki perubahan temperatur yang kecil. Lapisan termoklin berupa lapisan yang nilai temperaturnya menurun drastis seiring dengan semakin dalamnya batimetri perairan. Kondisi ini terjadi karena lambatnya transfer energi panas dari permukaan laut. Lapisan isotermal berupa lapisan yang nilai temperaturnya relatif konstan, yakni berada pada kisaran 4-5 0C (anomali air yang paling berat). Karakteristik profil temperatur di laut secara umum ditampilkan pada Gambar 3.3. Grafik profil temperatur terhadap kedalaman di Samudera Hindia ditampilkan pada Gambar 3.4.
Gambar 3. 3 Karakteristik Profil Temperatur di Laut Secara Umum Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3-3
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data Temperatur vs Kedalaman Temperatur (0C) 0
5
10
15
20
25
0
30
Stasiun 44-1 Stasiun 45-2
1000
Stasiun 48-2 Stasiun 49-2
Kedalaman (m)
2000
Stasiun 51-2 Stasiun 52-2
3000
Stasiun 53-2 Stasiun 54-2
4000 5000
Stasiun 55-2 Stasiun 57-2 Stasiun 61-2
6000
Stasiun 62-2
7000
Gambar 3. 4 Profil Temperatur Terhadap Kedalaman di Samudera Hindia 3.3.2
Karakteristik Salinitas di Samudera Hindia
Profil temperatur dapat dibagi ke dalam 3 macam lapisan yaitu lapisan well-mixed, haloklin dan isohaline. Lapisan well-mixed berupa lapisan yang memiliki perubahan salinitas yang sangat kecil. Lapisan haloklin berupa lapisan yang nilai salinitasnya naik secara drastis seiring dengan semakin dalamnya batimetri perairan. Lapisan isohaline berupa lapisan yang nilai salinitasnya relatif konstan, yakni berada pada kisaran 30-35 ppt. Karakteristik profil salinitas di laut secara umum ditampilkan pada Gambar 3.5. Grafik profil salinitas terhadap kedalaman di Samudera Hindia ditampilkan pada Gambar 3.6.
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3-4
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Gambar 3. 5 Karakteristik Profil Salinitas di Laut Secara Umum
Data Salinitas Terhadap Kedalaman Data Salinitas (ppt) 31
32
0
32
33
33
34
34
35
35
36
Stasiun 44-1 Stasiun 45-2
1000
Stasiun 48-2
Kedalaman (m)
Stasiun 49-2 2000
Stasiun 51-2 Stasiun 52-2
3000
Stasiun 53-2 Stasiun 54-2
4000 5000
Stasiun 55-2 Stasiun 57-2 Stasiun 61-2
6000
Stasiun 62-2
7000
Gambar 3. 6 Profil Salinitas Terhadap Kedalaman di Samudera Hindia
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3-5
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.3.3
Karakteristik Kecepatan Suara di Samudera Hindia
Profil kecepatan suara juga dapat dibagi ke dalam 3 macam lapisan yaitu lapisan well-mixed, termoklin dan isotermal. Lapisan well-mixed sangat dipengaruhi oleh pergerakan angin dan perubahan temperatur (baik harian maupun lokal). Suara umumnya terperangkap pada lapisan ini. Kondisi tersebut dikenal dengan nama Sand Surface Duct. Kecepatan suara meningkat karena pengaruh tekanan. Lapisan termoklin berupa lapisan yang nilai kecepatan suaranya menurun drastis (berbanding lurus dengan penurunan nilai temperatur) seiring dengan semakin dalamnya batimetri perairan. Lapisan isotermal berupa lapisan yang nilai kecepatan suaranya meningkat karena pengaruh peningkatan tekanan. DSC terletak diantara lapisan termoklin dan isotermal. Pada perairan dangkal dan di sekitar lempeng benua, profil kecepatan suara cenderung tidak beraturan dan sulit untuk diprediksi. Profil kecepatan suara di perairan dangkal sangat dipengaruhi oleh perubahan temperatur permukaan laut, perubahan salinitas dan arus. Karakteristik profil kecepatan suara di laut secara umum ditampilkan pada Gambar 3.7. Grafik profil kecepatan suara terhadap kedalaman di Samudera Hindia ditampilkan pada Gambar 3.8.
Gambar 3. 7 Karakteristik Profil Kecepatan Suara di Laut Secara Umum
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3-6
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data Kecepatan Suara Terhadap Kedalaman Kecepatan Suara (m/s) 1480
1500
1520
1540
1560
1580
0
Stasiun 44-1 Stasiun 45-2 Stasiun 48-2
1000
Kedalaman (m)
Stasiun 49-2 2000
Stasiun 51-2 Stasiun 52-2
3000
Stasiun 53-2 Stasiun 54-2
4000
Stasiun 55-2 Stasiun 57-2
5000
Stasiun 61-2 Stasiun 62-2
6000 7000
Gambar 3. 8 Profil Kecepatan Suara Terhadap Kedalaman di Samudera Hindia 3.4
Penentuan Persamaan Empiris Kecepatan Suara di Samudera Hindia
Persamaan empiris yang dapat digunakan untuk menentukan kecepatan suara dalam pemodelan propagasi akustik bawah air adalah persamaan dari Leroy, Medwin, dan MacKenzie. Ketiga persamaan empiris tersebut menggunakan asumsi bahwa kecepatan suara hanya bergantung pada temperatur (T), salinitas (S), dan kredalaman (z). � � ���� �� �� (3.1)
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3-7
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Ketiga persamaan empiris untuk menentukan kecepatan suara ditulis ulang pada persamaan berikut ini: 1.
Persamaan empiris kecepatan suara menurut Leroy c = 1492,9 + 3 (T - 10) – 6.10-3 (T - 10)2 - 4.10-2(T - 18)2 + 1,2 (S – 35) – 10-2 (T - 18) (S - 35) + z/61 (3.2)
2.
Persamaan empiris kecepatan suara menurut Medwin c = 1449,2 + 4,6T -5,5.10-2 T2 + 2,9.10-4 T3 + (1,34 – 10-2 T) (S - 35) + 1,6.10-2 z (3.3)
3.
Persamaan empiris kecepatan suara menurut MacKenzie c = 1448,96 + 4,591 T – 5,304.10-2 T2 + 2,374.10-4 T3 + 1,34 (S – 35) + 1,63.10-2 z + 1,675.10-7 z2 – 1,025.10-2 T (S – 35) – 7,139.10-13 T z3 (3.4)
Data hasil pengukuran dimasukkan ke persamaan (3.2), (3.3), dan (3.4). Persamaan empiris kecepatan suara yang dipilih adalah persamaan yang memiliki persentase error terkecil terhadap data kecepatan suara hasil pengukuran. Persentase error ditentukan menggunakan persamaan berikut: �
����� � �������� � ���� � ��������������������� � � � � ����� �������� � ���
(3.5) ��������������� �
� ���������������������
�������� �
� ���������������������
�
� �����������
�
� �����������
Grafik perbandingan profil kecepatan suara antara data pengukuran dengan hasil perhitungan dari ketiga persamaan empiris untuk setiap stasiun di Samudera Hindia ditampilkan pada Gambar 3.9 hingga Gambar 3.20.
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3-8
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data •
Stasiun GeoB10044-1
Gambar 3. 9 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10044-1
•
Stasiun GeoB10045-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
500
1000
Kedalaman, z (m)
1500
2000
2500
3000
Data Medwin Leroy Mackenzie
3500
4000 1480
1490
1500
1510 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1530
1540
Gambar 3. 10 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10045-2
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3-9
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data •
Stasiun GeoB10048-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
500
Kedalaman, z (m)
1000
1500
2000
2500
Data Medwin Leroy Mackenzie
3000
3500 1480
1490
1500
1510 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1530
1540
Gambar 3. 11 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10048-2 •
Stasiun GeoB10049-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
200
Kedalaman, z (m)
400
600
800
1000
Data Medwin Leroy Mackenzie
1200
1400 1480
1490
1500
1510 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1530
1540
Gambar 3. 12 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10049-2
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 10
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data •
Stasiun GeoB10051-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
Kedalaman, z (m)
500
1000
1500
2000 Data Medwin Leroy Mackenzie 2500 1480
1490
1500
1510
1520 1530 1540 Kecepatan Suara, c (m/s)
1550
1560
1570
1580
Gambar 3. 13 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10051-2 •
Stasiun GeoB10052-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
100
200
Kedalaman, z (m)
300
400
500
600
700
800 Data Medwin Leroy Mackenzie
900
1000 1480
1490
1500
1510 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1530
1540
Gambar 3. 14 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10052-2
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 11
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data •
Stasiun GeoB10053-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
200
Kedalaman, z (m)
400
600
800
1000
Data Medwin Leroy Mackenzie
1200
1400 1485
1490
1495
1500
1505 1510 1515 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1525
1530
1535
Gambar 3. 15 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10053-2 •
Stasiun GeoB10054-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
200
Kedalaman, z (m)
400
600
800
1000
1200 1485
Data Medwin Leroy Mackenzie 1490
1495
1500
1505 1510 1515 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1525
1530
1535
Gambar 3. 16 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10054-2 Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 12
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data •
Stasiun GeoB10055-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
500
Kedalaman, z (m)
1000
1500
2000
2500
3000 1480
Data Medwin Leroy Mackenzie 1490
1500
1510 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1530
1540
Gambar 3. 17 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10055-2 •
Stasiun GeoB10057-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
200
400
Kedalaman, z (m)
600
800
1000
1200
1400 Data Medwin Leroy Mackenzie
1600
1800 1480
1490
1500
1510 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1530
1540
Gambar 3. 18 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10057-2
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 13
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data •
Stasiun GeoB10061-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
Kedalaman, z (m)
500
1000
1500
2000 Data Medwin Leroy Mackenzie 2500 1485
1490
1495
1500
1505 1510 1515 Kecepatan Suara, c (m/s)
1520
1525
1530
1535
Gambar 3. 19 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10061-2 •
Stasiun GeoB10062-2 Perbandingan Profil Kecepatan Suara 0
1000
Kedalaman, z (m)
2000
3000
4000
5000
6000 1480
Data Medwin Leroy Mackenzie 1490
1500
1510
1520 1530 Kecepatan Suara, c (m/s)
1540
1550
1560
Gambar 3. 20 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Persamaan Empiris untuk Stasiun GeoB10062-2
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 14
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Tabel 3. 2 Persentase Error Seluruh Stasiun No
Nama Stasiun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
GeoB10044-1 GeoB10045-2 GeoB10048-2 GeoB10049-2 GeoB10051-2 GeoB10052-2 GeoB10053-2 GeoB10054-2 GeoB10055-2 GeoB10057-2 GeoB10061-2 GeoB10062-2
Persentase Error (%) Leroy Medwin Mackenzie 0.0394 0.0772 0.0213 0.0456 0.0886 0.0228 0.0326 0.0660 0.0199 0.0163 0.0170 0.0112 0.0237 0.0452 0.0170 0.0192 0.0115 0.0095 0.0170 0.0189 0.0115 0.0207 0.0120 0.0093 0.0256 0.0533 0.0181 0.0156 0.0241 0.0131 0.0202 0.0381 0.0155 0.1174 0.1918 0.0331
Keterangan Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie Mackenzie
Berdasarkan Tabel 3.2, input pemodelan propagasi akustik bawah air pada tugas akhir ini menggunakan persamaan empiris dengan persentase error yang terkecil yakni persamaan kecepatan suara menurut Mackenzie. 3.5
Penentuan Kecepatan Suara sebagai Fungsi Kedalaman di Samudera Hindia
Persamaan empiris kecepatan suara menurut Mackenzie terdiri dari 3 variabel. Persamaan empiris ini perlu diubah menjadi variabel yang sama yakni hanya sebagai fungsi kedalaman. Data temperatur (T) dan salinitas (S) hasil pengukuran perlu didekati dengan persamaan polinomial orde n sebagai fungsi kedalaman T(z) dan S(z). Persamaan 3.4 diubah menjadi: c (z) = 1448,96 + 4,591 T(z)– 5,304.10-2 T(z)2 + 2,374.10-4 T(z)3 + 1,34 (S(z) – 35) + 1,63.10-2 z + 1,675.10-7 z2 – 1,025.10-2 T(z) (S(z) – 35) – 7,139.10-13 T(z) z3 (3.6) ��������������� � ����������������������������������������������������������� � ��� � ����������������������������������� � ��� � ���������������������������������� �
� ������������������������������
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 15
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bentuk polinomial orde n dinyatakan sebagai: ���� � �� � � � �� � ��� � � � �� � � ���� (3.7) ���� � �� � � � �� � ��� � � � �� � � ���� (3.8) ������������ � �� � � � �� � ���� � ���f�������������������� �� � �� � � � �� � ���� � ���f�������������������� �
� ��������������
Koefisien persamaan T(z) dan S(z) didapat dengan cara mencocokan data T(z(i)) dan S(z(i)) dari persamaan (3.7) dan (3.8) dengan data hasil pengukuran. Fungsi polyfit yang tersedia pada perangkat lunak Matlab digunakan untuk pencocokan data tersebut. Dalam tugas akhir ini, orde polinomial curve fitting yang dibandingkan adalah orde ke-1 hingga orde ke-20. Grafik perbandingan antara data hasil pengukuran temperatur dengan data hasil polynomial curve fitting untuk stasiun GeoB10055-2 ditampilkan pada Gambar 3.21.
Gambar 3. 21 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Temperatur dengan Hasil Polynomial Curve Fitting untuk Stasiun GeoB10055-2
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 16
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Persentase error hasil polynomial curve fitting data temperatur untuk Stasiun GeoB10055-2 disajikan pada Tabel 3.3. Grafik perbandingan persentase error data temperatur hasil polynomial curve fitting orde ke-1 hingga ke-20 untuk stasiun GeoB10055-2 ditampilkan pada Gambar 3.22. Tabel 3. 3 Persentase Error Hasil Polynomial Curve Fitting Data Temperatur untuk Stasiun GeoB10055-2 Polynomial Curve Fitting Data Temperatur Orde ke-1 Orde ke-2 Orde ke-3 Orde ke-4 Orde ke-5 Orde ke-6 Orde ke-7 Orde ke-8 Orde ke-9 Orde ke-10 Orde ke-11 Orde ke-12 Orde ke-13 Orde ke-14 Orde ke-15 Orde ke-16 Orde ke-17 Orde ke-18 Orde ke-19 Orde ke-20
Persentase Error (%) 203.7679 40.1144 29.7276 17.9933 13.7893 9.8377 5.3227 2.0685 1.6803 1.8341 1.8676 2.4564 2.5435 1.7819 1.1326 0.7691 0.7167 0.6151 0.5691 0.5637
Grafik perbandingan antara data hasil pengukuran salinitas dengan data hasil polynomial curve fitting untuk stasiun GeoB10055-2 ditampilkan pada Gambar 3.23. Persentase error hasil polynomial curve fitting data temperatur untuk Stasiun GeoB10055-2 disajikan pada Tabel 3.4. Grafik perbandingan persentase error data salinitas hasil polynomial curve fitting orde ke-1 hingga ke-20 untuk stasiun GeoB10055-2 ditampilkan pada Gambar 3.24.
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 17
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Persentase Error (%)
200
150
100
50
0 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Orde Polinomial Gambar 3. 22 Grafik Perbandingan Persentase Error Data Temperatur Hasil Polynomial Curve Fitting untuk Stasiun GeoB10055-2
Gambar 3. 23 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Salinitas dengan Hasil Polynomial Curve Fitting untuk Stasiun GeoB10055-2
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 18
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Tabel 3. 4 Persentase Error Hasil Polynomial Curve Fitting Data Salinitas untuk Stasiun GeoB10055-2 Polynomial Curve Fitting Data Salinitas Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 ke-9 ke-10 ke-11 ke-12 ke-13 ke-14 ke-15 ke-16 ke-17 ke-18 ke-19 ke-20
Persentase Error (%) 0.1891 0.1797 0.1718 0.1165 0.0503 0.0346 0.0344 0.0358 0.0323 0.0269 0.0269 0.0264 0.0269 0.0272 0.0255 0.0268 0.0259 0.0241 0.0245 0.024
3 - 19
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data 0.2
Persentase Error (%)
0.18 0.16 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Orde Polinomial Gambar 3. 24 Grafik Perbandingan Persentase Error Data Salinitas Hasil Polynomial Curve Fitting untuk Stasiun GeoB10055-2
Gambar 3. 25 Grafik Perbandingan Data Pengukuran Kecepatan Suara dengan Hasil Polynomial Curve Fitting untuk Stasiun GeoB10055-2 Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 20
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Tabel 3. 5 Persentase Error Data Kecepatan Suara Data Kecepatan Suara Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde Orde
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 ke-9 ke-10 ke-11 ke-12 ke-13 ke-14 ke-15 ke-16 ke-17 ke-18 ke-19 ke-20
Persentase Error (%) 0.7113 0.447 0.312 0.2237 0.1738 0.1187 0.0659 0.04 0.0391 0.0398 0.0412 0.0408 0.0374 0.0289 0.0254 0.025 0.0248 0.0248 0.0247 0.0247
3 - 21
Bab 3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Persentase Error Kecepatan Persentase Error (%)
0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Orde Polinomial Gambar 3. 26 Grafik Perbandingan Persentase Error Data Kecepatan Hasil Polynomial Curve Fitting untuk Stasiun GeoB10055-2 Berdasarkan Gambar 3.21 hingga Gambar 3.26 serta Tabel 3.3 hingga Tabel 3.5, maka dalam Tugas Akhir ini digunakan polinomial orde ke-18. Orde ini dipilih karena memberikan persentase error di bawah 0.7%. Peningkatan orde tidak memberikan peningkatan akurasi yang signifikan.
Laporan Tugas Akhir Tze Wen 155 03 015
3 - 22