BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori–Teori Umum Berikut ini adalah teori-teori yang secara umum berkaitan dengan skripsi ini.
2.1.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro, satelit komunikasi (Tanenbaum, 2003, p2). Dalam suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit : -
Masuk atau log in ke sebuah mesin
-
Menyampaikan tugas dari jauh
-
Memindahkan file-file
-
Menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena
jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan jaringan komputer adalah untuk : 1.
Resource sharing / berbagi sesumber : seluruh program, peralatan dan data yang dapat digunakan oleh setiap orang yang ada di jaringan tanpa dipengaruhi lokasi 7
8 sesumber dan pemakai. Misalnya: Staff BIRO Akademik mengirimkan daftar mahasiswa baru ke perpustakaan dalam bentuk print out dengan langsung mencetaknya di printer perpustakaan dari komputer di BIRO akademik. Atau sebaliknya staff perpustakaan mendapatkan langsung file daftar mahasiswa baru yang disimpan di komputer staff BIRO akademik. 2.
High reliability / kehandalan tinggi: tersedianya sumber-sumber alternatif kapanpun diperlukan. Misalnya pada aplikasi perbankan atau militer, jika salah satu mesin tidak bekerja, kinerja organisasi tidak terganggu karena mesin lain mempunyai sumber yang sama.
3.
Menghemat uang : membangun jaringan dengan komputer-komputer kecil lebih murah dibandingkan dengan menggunakan mainframe. Data disimpan di sebuah komputer yang bertindak sebagai server dan komputer lain yang menggunakan data tersebut bertindak sebagai klien. Bentuk ini disebut Client-server.
4.
Scalability / skalabilitas : meningkatkan kinerja dengan menambahkan komputer server atau klien dengan mudah tanpa mengganggu kinerja komputer server atau komputer klien yang sudah ada lebih dulu.
5.
Medium komunikasi : memungkinkan kerjasama antar orang-orang yang saling berjauhan melalui jaringan komputer baik untuk bertukar data maupun berkomunikasi.
6.
Akses informasi luas : dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari jarak jauh
7.
Komunikasi orang ke orang : digunakan untuk berkomunikasi dari satu orang ke orang yang lain
9 8.
Hiburan interaktif
2.1.2 Arsitektur Protokol Jaringan 1.
Model OSI OSI (Open System Interconnection) adalah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Standards Organization (ISO). Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut (Stallings, 2004, p29) : a.
Physical Layer Layer ini merupakan layer yang berhubungan langsung dengan hardware. Pada lapisan ini mendefinisikan spesifikasi fisik dan elektris dari semua peralatan yang mencakup level tegangan, spesifikasi kabel, tipe konektor, dan timing. Fungsi utamanya adalah bertanggung jawab atas transmisi bit stream, pengaktifan dan pengaturan physical interface dari jaringan komputer, serta memodulasi data digital antara peralatan yang digunakan user dengan sinyal yang berhubungan.
10 b.
Data-link layer Layer ini menyediakan layanan pertukaran informasi melalui physical link dengan mengirim blok data (frame) yang memerlukan proses sinkronisasi, penanganan kesalahan dan fungsi flow control. Lapisan ini memiliki fungsi menerima, mengenali, dan menangani transmisi Ethernet message.
c.
Network layer Layer ini menyediakan prosedur dalam menstransfer data dari suatu sumber ke suatu tujuan melalui satu atau lebih jaringan dengan memperhatikan quality of service yang diperlukan oleh layer selanjutnya. Network layer bertanggung jawab dalam network routing, addressing dan logical protocol. Lapisan ini juga menentukan pemilihan jalur terbaik untuk mengirim suatu data dari tempat asal ke tempat tujuan dengan cara routing / switching.
d.
Transport layer Transport layer memecah data dari pengirim dan merakit kembali data ke dalam sebuah data stream pada komputer penerima. Selain memastikan bahwa data dapat diterima sampai tujuan, lapisan ini menyediakan transfer data
secara
transparan
antar
end-system,
pemeriksaan
kesalahan,
bertanggung jawab melakukan perbaikan kesalahan apabila terjadi kesalahan dan flow control.
11 e.
Session layer Layer ini berfungsi untuk mengatur, menyelenggarakan, dan
memutuskan
sesi komunikasi. Session layer menyediakan service kepada presentation layer. Lapisan tersebut juga mensinkronisasi dialog antara 2 host presentation layer dan mengontrol komunikasi dengan cara membuka, mengelola dan memutus hubungan antar aplikasi yang berkaitan. f.
Presentation layer Lapisan ini mentranslasikan infomasi yang disediakan oleh application layer supaya informasi yang telah dikirim dapat dibaca oleh application layer pada sistem lain. Di lapisan ini dilakukan proses enkripsi, dekripsi dan kompresi data yang bertujuan untuk keamanan proses komunikasi.
g.
Application layer Layer ini merupakan layer yang paling dekat dengan pengguna. Menjalankan aplikasi-aplikasi untuk user dan menyediakan layanan jaringan untuk aplikasi user. Aplikasi pada lapisan tersebut terbagi menjadi 2, yaitu aplikasi client – server dan aplikasi non client – server.
2.
Model TCP/IP Arsitektur protocol TCP/IP adalah hasil dari penelitian dan pengembangan protokol yang dilakukan pada percobaan jaringan packet-switched , ARPANET, yang didanai oleh DARPA, dan biasanya disebut sebagai TCP/IP protocol suite.
12 Protokol ini terdiri dari kumpulan besar protokol yang telah diterbitkan sebagai standar internet oleh Internet Architecture Board (IAB) (Stallings, 2004, p38). Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut : a. Physical layer Physical layer meliputi antarmuka fisik antara perangkat transmisi data (misal workstation, komputer) dan sebuah media transmisi atau jaringan. Layer ini bertanggung jawab atas penetapan karakteristik media transmisi, sifat sinyal, rate data, dan hal-hal terkait. b. Network access layer Network access layer bertanggungjawab dengan akses ke dan pergantian data antara dua end system (server, workstation, dll.) terpasang pada jaringan yang sama. Layer ini bertugas mengatur standar jaringan yang berbeda-beda seperti untuk circuit switching, packet switching (misal frame relay) dan LANs (misal ethernet) sehingga layer yang berada diatas layer ini tidak perlu mengkhawatirkan tentang spesifikasi dari jaringan yang dipakai. c. Internet layer Internet layer bertanggungjawab dengan akses ke dan pergantian data antara dua end system (server, workstation, dll.) terpasang pada jaringan yang berbeda sehingga diperlukan prosedur agar data dapat melewati beberapa jaringan yang saling berhubungan, disebut juga Internet Protocol (IP).
13 d. Transport layer Layer ini menyediakan layanan yang dapat menjamin bahwa semua data tiba di tempat tujuan serta data yang tiba urutannya sama dengan data yang dikirim. e. Application layer Application layer mengadung logika yang diperlukan untuk menyokong berbagai aplikasi yang dipakai pengguna.
2.1.3 Jenis-Jenis Jaringan Berdasarkan skalanya, ada 3 macam jenis jaringan yaitu : 1. Local Area Network (LAN) / Jaringan Area Lokal LAN mempunya 3 karakteristik yang dapat dibedakan dari jaringan yang lain (Tanenbaum, 2003, p16), yaitu: (1) Ukurannya Sebuah LAN adalah jaringan pribadi yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah kampus yang ukurannya dapat mencapai beberapa kilometer. (2) Teknologi transmisinya.
14 Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya sehingga memiliki kecepatan transfer data sampai 10Gbps. (3) Topologi Topologi yang digunakan pada jaringan LAN biasanya sederhana. 2. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. 3. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global seperti internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.
15 2.1.4 Jenis-Jenis Topologi Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah sebagai berikut : 1.
Topologi Jaringan Mesh Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
2.
Topologi Jaringan Bintang (Star) Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.
3.
Topologi Jaringan Bus Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral
16 secara bersamaan. Topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer. 4.
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
5.
Topologi Jaringan Cincin (Ring) Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran traffic dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada klien, tidak akan mempengaruhi hubungan klien yang lain.
17
2.1.5 Jenis-Jenis Peralatan 1.
NIC / Network Interface Card Network interface card disingkat NIC atau juga network card adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.
18 2.
Modem Modem adalah gabungan dari Modulator dan Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio. Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer.
3.
Hub Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
19 4.
Switch Switch
adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan
(penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC). Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data-link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge. Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan. 5.
Router Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
20 Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. 6.
Gateway Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan komputer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Gateway bekerja pada transport dan session layer, pada model OSI. Gateway digunakan ketika berhadapan dengan multiprotocol transport layer dan diatasnya.
2.1.6 Jenis-Jenis Media 1.
Kabel Twisted Pair Kabel Twisted pair atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi ektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
21 Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebabkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshielded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya. 2.
Kabel Coaxial Kabel Coaxial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel coaxial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Keunggulan kabel coaxial adalah dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil
22 kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain. Kelemahan kabel coaxial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan. 3.
Fiber Optic Fiber optic atau serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index. Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar. Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit,
memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan
pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya karena memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
23 4.
Wireless Wireless atau dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu. Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan
lebih
dari
2
piranti
bersamaan.
Misalnya:
untuk
menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer klien, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel-kabel ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel. Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
2.1.7 Definisi Open Source Peranti lunak open source adalah peranti lunak yang tersedia dalam bentuk kode sumber tanpa adanya biaya yang harus diberikan ke pengembangnya (Efraim Turban et
24 al, 2005, p614). Namun Open source tidak hanya berarti akses ke kode sumber. Menurut Lembaga Open Source Initiative, ketentuan distribusi dari perangkat lunak sumber terbuka harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.
Pendistribusian ulang secara cuma-cuma Lisensi tersebut tidak akan menghalangi pihak manapun dalam menjual atau memberikan software tersebut sebagai sebuah komponen dari suatu distribusi agregat software yang mencakup program-program dari beberapa sumber yang berbeda. Lisensi itu juga tidak memerlukan sebuah royalti atau biaya lain untuk penjualan tertentu.
2. Kode sumber Program tersebut harus meliputi kode sumber dan mengijinkan distribusi dalam bentuk kode sumber maupun bentuk jadi. Jika bentuk dari suatu produk tidak didistribusikan dengan kode sumber, sebuah sarana publikasi yang baik harus disediakan untuk memperoleh kode sumber tersebut dengan biaya reproduksi yang masuk akal, atau memindahkan dari internet tanpa biaya. Kode sumber tersebut harus dalam bentuk-bentuk yang diinginkan sehingga programmer dapat memodifikasi program itu. Kode sumber yang disengaja dibuat untuk memperdaya tidak diijinkan. Bentuk-bentuk lanjutan seperti keluaran dari sebuah prosesor atau translator tidak diijinkan. 3. Karya-karya bentukan
25 Lisensi tersebut harus memperbolehkan, karya-karya modifikasi atau bentukan, dan mengijinkannya untuk didistribusikan dalam bentuk yang ama seperti lisensi software asalnya. 4. Integritas pencipta kode sumber Lisensi tersebut dapat membatasi pendistribusian kode sumber dalam bentuk modifikasi hanya jika lisensi itu mengijinkan pendistribusian dalam bentuk "patch files" (potongan; menempel; tidak seluruhnya) dengan kode sumber dengan tujuan memodifikasi program tersebut pada masa pembuatan. Lisensi itu secara tertulis/tersurat harus memperbolehkan pendistribusian software yang dibuat dari modifikasi kode sumber. Lisensi tersebut mungkin memerlukan pekerjaan-pekerjaan bentukan untuk membawa nama atau versi yang berbeda dari software asal. 5. Tidak adanya diskriminasi terhadap individu atau kelompok Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap orang secara personal atau perkelompok. 6. Tidak adanya diskriminasi terhadap bidang-bidang pemberdayaan Lisensi tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan program itu dalam suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik.
26 7. Pendistribusian lisensi Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh pihakpihak tersebut. 8. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan bersifat spesifik terhadap suatu produk Hak-hak yang tercantum pada program tidak boleh tergantung pada keadaan program yang merupakan bagian dari suatu distribusi software tertentu. Jika program disarikan dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan di dalam bentuk-bentuk lisensi program itu, semua pihak yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti mereka yang dijamin dalam hubungan dengan pendistribusian software asal. 9. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan membatasi software lain Lisensi itu tidak boleh menempatkan pembatas bagi software lain. Sebagai contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source. 10. Lisensi harus menjadi teknologi netral Tidak ada ketetapan terhadap lisensi yang mungkin mengarah ke siapapun atau teknologi alat penghubung.
27 Definisi open source pada hakikatnya sama dengan definisi Free Software yang dikeluarkan oleh Free Software Foundation.
Menurut Free Software Foundation,
definisi free software adalah sebagai berikut: 1. Kebebasan menjalankan program untuk tujuan apapun. 2. Kebebasan mempelajari bagaimana program tersebut bekerja dan memodifikasi program tersebut. 3. Kebebasan menyalin dan mendistribusikan program. 4. Kebebasan mengembangkan program dan merilis hasilnya ke masyarakat umum. Namun definisi open source berbeda dengan definisi freeware dan shareware. Freeware adalah program komputer yang diberikan gratis. Pemilik hak cipta sebuah program freeware dapat membatasi penggunaan atau distribusi, dan kode sumbernya mungkin tidak tersedia (Erich M. Groat, 2006, p138). Sedangkan, shareware adalah program yang dibuat tersedia di bawah lisensi yang memungkinkan mereka untuk digunakan secara gratis untuk masa percobaan dan bebas didistribusikan kepada pengguna lain (Erich M. Groat, 2006, p287). Namun jika pengguna ingin mendapatkan versi lengkap dari program tersebut atau ingin terus menggunakannya maka pengguna harus membayar sejumlah uang. Jadi, freeware dan shareware tidaklah termasuk kategori open source maupun free software.
28 2.2
Teori–Teori Khusus Berikut ini adalah beberapa teori yang khusus digunakan secara mendalam di
skripsi ini. 2.2.1 Voice Over Internet Protocol Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. VoIP memerlukan protokol untuk menunjang proses komunikasi. Signaling Protocol berfungsi untuk membangun ataupun memutuskan sesi komunikasi antar pengguna. Setelah itu, ada pula protokol lain yang berfungsi mengantarkan data-data suara yang telah dipaketkan agar dapat direkonstruksi dengan baik pada tujuannya. Protokol ini disebut dengan Media Transfer Protocol. 1.
Transport Protocol Transport Protocol adalah protokol yang digunakan untuk mengirimkan data secara real time. Transport Protocol yang umum digunakan dalam VoIP adalah Realtime Transport Protocol (RTP). RTP mendefinisikan standar format data untuk pengiriman suara dan gambar melewati internet, serta digunakan untuk streaming media seperti video conference.
29 2.
Signaling Protocol Signaling Protocol digunakan untuk membangun atau memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak user, dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol yang umum digunakan dalam VoIP adalah H.323 dan SIP (Session Initiation Protocol). Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan menggunakan protokol SIP, karena SIP dapat dengan mudah menembus NAT (Network Address Translation) dibandingkan dengan protokol H.323 yang tidak dapat dengan mudah menembus NAT.
3.
Session Initiation Protocol (SIP) Session Initiation Protocol adalah signaling protocol yang digunakan untuk inisiasi, modifikasi dan terminasi sesi komunikasi VoIP. SIP digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi voice, video dan text. Negosiasi sesi komunikasi artinya SIP tidak menghantar data media (voice, video dan text), melainkan hanya melakukan negosiasi sesi komunikasi saja dan memanfaatkan protokol lain seperti RTP sebagai Media Transfer Protocol. Fungsi SIP antara lain : Call initiation
Membangun sebuah sesi komunikasi negosiasi Media Transfer Protocol
Mengundang user agent lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi
30 Call modification
Bila perlu, SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi
Call termination
Menutup sesi komunikasi
Presence 4.
Mengumumkan status user lain: online, offline, away atau busy.
VoIP Codec Codec atau Coder-Decoder merupakan proses konversi sinyal audio menjadi data digital yang dipadatkan (kompresi) untuk kemudian dikirim lewat jalur internet. Hal ini dilakukan agar data dapat mudah dipaketkan dan melewati jaringan dengan baik dan bandwidth dapat dihemat. Tabel Perbandingan Beberapa Teknik Kompresi Standar ITU-T
31 5.
VoIP Quality of Service (QoS) Quality of Service (disingkat menjadi QoS) merupakan mekanisme jaringan yang memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut. Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Dalam bahasa mudahnya, adalah sebuah takaran lalu lintas data yang masuk dan yang keluar. Latency adalah sebuah periode delay (penundaan) yang diperlukan dalam konversi antara representasi data suara analog dan digital. Biasanya diukur dalam milliseconds Jitter adalah variasi waktu satu periode sinyal dalam komunikasi.
32 6. Trunking Dalam komunikasi modern, trunking adalah suatu konsep di mana sebuah sistem komunikasi dapat menyediakan akses jaringan untuk banyak klien dengan berbagi satu set garis atau frekuensi, bukan memberikan mereka secara individu. Hal ini seperti dengan struktur pohon dengan satu batang dan banyak cabang. Port trunking baru-baru ini telah diterapkan dalam jaringan komputer juga. Sebuah trunk adalah satu saluran transmisi antara dua titik, setiap titik baik yang pusat switch atau node. Sebuah trunk line adalah rangkaian yang menghubungkan switchboards telepon (atau peralatan switching lain), yang dibedakan dari rangkaian loop lokal yang mana mencakup dari peralatan telephone exchange switching ke telepon pribadi atau informasi origination/peralatan terminasi. Ketika terhubung dengan Private Branch Exchange (PBX), trunk line adalah saluran telepon yang masuk ke PBX dari penyedia jaringan telepon. Hal ini membedakan jalur masuk ini dari garis extension yang menghubungkan PBX ke (biasanya) set telepon individu. Trunking menghemat biaya, karena biasanya trunk lines yang ada lebih sedikit daripada extension lines, karena merupakan hal yang tidak biasa apabila semua extension line dipakai untuk telepon keluar. Trunk line mengirimkan suara dan data di dalam format seperti analog, T1, E1, ISDN atau PRI. Dial tone untuk panggilan keluar disebut DDCO (Direct Dial Central Office) trunks. Trunking juga mengacu pada hubungan antara switch dan sirkuit dalam sebuah
telephone
exchange.
Trunking
terkait
erat
dengan
konsep
grading. Dengan demikian penyedia layanan dapat menyediakan jumlah sirkuit
33 yang lebih sedikit daripada yang diperlukan, memungkinkan banyak pengguna untuk "berbagi" jumlah koneksi yang lebih kecil dan penghematan kapasitas.
2.2.2 Briker Briker adalah sebuah distro Linux rakitan lokal yang mampu mengubah komputer menjadi mesin PBX (Private Branch eXchange) dengan IP communication di dalamnya. Distribusi linux ini merupakan kompilasi aplikasi-aplikasi FOSS (Free Open Source Software) yang cukup populer, diantaranya adalah: Asterisk 1.4, FreePBX 2.4, Asterisk2Billing 1.3 dan Webmin. Fitur Briker Briker yang dikembangkan oleh Anton Raharja memiliki fitur-fitur sebagai berikut : Briker IPPBX Core :
Protokol VoIP yang didukung adalah SIP, IAX2 dan H.323.
Mendukung peralatan telepon analog dan digital.
Codec suara yang didukung antara lain: ulaw, alaw, gsm, g723, g729.
Codec video yang didukung antara lain: h264, h263p, h263, h261.
Panggilan suara dan voice multi-user conference.
Panggilan video dan video three-way conference.
Menerima faks dan meneruskannya ke email atau mengunduhnya.
OSLEC (Open Source Line Echo Canceller)
34 OSLEC adalah proses menghilangkan echo dari komunikasi suara untuk meningkatkan kualitas suara dari telepon.
Panel operator Enhanced flash-based.
IPPBX Administration :
Outbound dan Inbound routing.
Mendukung trunk analog maupun digital.
Mendukung IP trunk.
Mendukung ENUM lookup.
Sistem Interactive Voice Response (IVR) IVR adalah teknologi interaktif dimana komputer mampu mendeteksi suara dan input keypad telepon.
Automatic Call Distribution (ACD) ACD adalah sistem yang mendistribusikan panggilan masuk kepada sebuah grup terminal tertentu yang digunakan. ACD biasanya digunakan di perkantoran untuk mengatur panggilan telepon yang masuk, dimana penelepon tidak ingin berbicara dengan orang tertentu, namun memerlukan bantuan dari beberapa orang seperti misalnya customer service.
Ring Group Ring group adalah extension virtual dimana membunyikan sebuah grup telepon secara simultan, dan berhenti ketika salah-satu telepon diangkat.
Call forwarding dan follow me
35 Call forwading atau Call diverting adalah fitur dalam suatu jaringan telepon yang mengatur panggilan masuk, dimana ketika panggilan tidak direspon akan dialihkan ke nomor handphone atau nomor telepon lain yang telah diatur. Sedangkan Follow me adalah mengatur rute panggilan yang masuk, dimana diatur dengan sebuah daftar nomor telepon seseorang. Panggilan akan ditujukan ke masing-masing nomor yang terdaftar sampai panggilan tersebut dijawab atau pada situasi tertentu diarahkan ke voice mail.
Voice recordings Voice recordings adalah fitur untuk merekam panggilan suara yang berlangsung.
Voicemail configuration Voicemail configuration dapat digunakan untuk pengaturan pesan suara kepada sebuah kelompok orang.
Direct Inward System Access (DISA) DISA adalah kemampuan untuk mengakses fitur-fitur internal dari sisi luar saluran telepon.
Music on hold Music on hold adalah fitur untuk memutar musik untuk mengisi keheningan saat telepon di hold.
Secure authenticated call termination by pin sets.
Billing Administration :
Prepaid dan postpaid billing.
Auto refill balance, recurring service.
36
Mendukung konversi banyak mata uang.
Call Detail Records (CDR) CDR adalah daftar rekaman yang berisi detail dari sebuah penggilan.
Laporan detail dari panggilan.
Least Cost Routing (LCR) LCR adalah proses memilih jalur komunikasi berdasarkan pada perhitungan cost.
Progressive billing.
Konversi laporan ke PDF dan CSV.
Membuat invoices ke dalam format PDF.
Server Administration :
Pengaturan user dan grup.
Pengaturan jam dan tanggal.
Konfigurasi DHCP server pada web.
Konfigurasi jaringan berbasis web.
Reboot dan shutdown server dari web.
2.2.3 Openfire Openfire (sebelumnya dikenal dengan Wildfire, dan Jive Messenger) adalah sebuah server XMPP yang ditulis dalam bahasa Java dan memiliki lisensi ganda yang terdiri dari lisensi kepemilikan dan lisensi Apache 2.0. Openfire merupakan panel
37 administrasi berbasis web. Kebanyakan administrasi server dilakukan melalui antarmuka web, yang berjalan pada port 9090 (HTTP) dan 9091 (HTTPS) secara default. Administrator dapat terhubung dari mana saja dan mengedit pengaturan server, menambahkan dan menghapus pengguna, ruang konferensi, dan sebagainya. Beberapa fitur yang didukung oleh Openfire adalah sebagai berikut:
Panel administrasi berbasis web, sehingga memudahkan dalam konfigurasi.
Plugin interface Dapat ditambahkan plugin-plugin seperti SIP Phone plugin dan Red5 plugin.
Customizable Dapat di kustomisasi sesuai dengan keinginan pemakai.
Mendukung SSL/TLS. Transport Layer Security (TLS) dan pendahulunya Secure Sockets Layer (SSL) adalah
cryptographic
protocol
yang
menyediakan
keamanan
dalam
berkomunikasi lintas jaringan seperti internet. TLS dan SSL mengenkripsi segmen-segmen koneksi jaringan pada Transport layer.
Web interface yang user-friendly dan petunjuk instalasi.
Konektifitas database. Embedded Apache Derby atau DBMS lainnya dengan JDBC 3 driver untuk menyimpan pesan dan detail pengguna.
Konektifitas LDAP LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) adalah application protocol untuk query dan memodifikasi directory service yang berjalan pada arsitektur
38 TCP/IP. Digunakan dalam direktori telepon yang mana terdiri dari daftar namanama yang terorganisasi secara alfabetis, dan setiap nama memiliki sebuah alamat dan nomor telepon.
Platform independent, pure Java. Openfire berbasis Java sehingga dapat dipakai pada semua sistem operasi dengan platform Java di dalamnya.
Memiliki integrasi yang baik dengan Spark (User Agent)
2.2.4 Spark Spark adalah Free Open Source Software (FOSS) Instant Messaging client menggunakan XMPP protokol berbasis XML untuk mengatur queuing bertukar audio dan pesan teks dan daftar pengguna yang berlangganan melalui internet. Spark juga merupakan Instant Messaging client berbasis Java. Dapat digunakan sebagai software yang mandiri maupun hanya sebagai add-on atau plugin untuk web browser tertentu.
2.2.5 XMPP Extensible Messaging and Presence Protocol (XMPP) yang sebelumnya dikenal dengan Jabber. Merupakan protokol berbasis XML asalnya ditujukan mendekati realtime, extensible instant messaging (IM) dan informasi keberadaan (misalnya daftar teman), tapi sekarang diperluas ke wilayah yang lebih luas dari pesan yang oriented
39 middleware. Dibangun agar dapat dikembangkan, protokol ini telah dikembangkan dengan fitur seperti Voice over Internet Protocol (VoIP) dan transfer file signaling. Tidak seperti kebanyakan protokol instant messaging laninya, XMPP memiliki standar terbuka. Seperti e-mail, ini adalah sebuah sistem terbuka dan setiap orang yang memiliki nama domain dan koneksi internet yang cocok dapat menjalankan server XMPP mereka sendiri, dan berbicara kepada user pada server lain. Implementasi server standar dan banyaknya klien juga bebas dan perangkat lunak open source.