BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Teori Umum Pada sub bab ini, penulis akan membahas tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan topik skripsi ini.
2.1.1. Pengertian Sistem Salah satu yang dapat membantu mengoptimalkan suatu pekerjaan adalah penggunaan sistem, sistem merupakan salah satu bagian tepenting dalam sebuah pekerjaan.Berikut ini adalah pengertian sistem menurut para ahli. Menurut Brown, Dehayes, et al., (2012, p37), sistem adalah sekumpulan komponen yang harus bekerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan Satzinger, Jackson, dan Burd. (2010, p6)mengemukakan bahwa sistem adalah sekumpulan dari komponen yang terpisah yang bekerjasama untuk mencapai suatu hasil. O’Brien secara khusus mengemukakan sebuah pengertian sistem yang berbeda. Menurut O’Brien dan Marakas(2005, p30) sistem adalah sebagai berikut: 1. Sekelompok
elemen
yang
saling
berhubungan
dan
membentuk kesatuan 2. Sekelompok komponen yang bekerjasama menuju tujuan bersama dengan menerima Input serta menghasilkan ouput dalam proses transformasi yang teratur 3. Perkitan metode, prosedur, atau teknik yang disatukan oleh interaksi teregulasi untuk membentuk kesatuan organisasi 4. Sekumpulan orang, mesin, dan metode yang teratur dan yang dibutuhkan untuk membentuk kesatuan transformasi yang teratur. Berdasarkan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bawa sistem adalah sekumpulanan komponen yang berbeda yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 7
8 2.1.2. Pengertian Teknologi Teknologi pada saat ini terus berkembang dan sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya. Berikut adalah pengertian teknologi menurut para ahli. Menurut O’Brien (2006, p9), teknologi merupakan konsep utama pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yang meliputi hardware, software, network, manajemen data dan teknologi berbasis internet. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan suatu cara yang dapat membantu pekerjaan manusia agar dapat dilakukan lebih mudah.
2.1.3. Pengertian Informasi Dewasa ini, informasi yang akurat sangat dibutuhkan untuk membantu dalam membuat sebuah keputusan yang tepat. Berikut ini adalah pengertian informasi menurut para ahli. Menurut Turban dan Volonino (2009, p36), informasi adalah data yang telah diatursedemikian rupa, sehingga memiliki arti dan nilai bagi orang yang menerimanya. Menurut R.Kelly dan Casey G(2011, p10), informasi adalah data yang sudah diolah sehingga data tersebut memiliki arti dan nilai untuk diterima. Contoh grade poin average (GPA) adalah sebuah data, tetapi nama murid yang berpasangan dengan nama mereka adalah informasi. Penerima dapat menafsirkan artidan menggambarkan kesimpulan dari informasi tersebut. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd. (2010, p7) menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah dikumpulkan, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Berdasarkan pengertian para ahli maka dapat di simpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah dan diatur sehingga memiliki arti bagi penggunaannya. Informasi juga dapat disimpan dikumpulkan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat nantinya.
9 2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Menurut Turban dan Volonino (2009, p415), sistem informasi adalah
sebuah
proses
untuk
mengumpulkan,
memproses,
menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan yang spesifik. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd. (2010, p6), sistem informasi adalah suatu kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis. Menurut Brown, Dehayes, et al., (2012, p136), sistem informasi adalah kumpulan dari IT, prosedur, dan user yang bertanggung jawab untuk penangkapan, pergerakan, manajemendan distribusi dari data dan informasi. Di dalam sistem informasi terdapat 7 kunci elemen sistem sebagai berikut: 1. Batasan adalah penggambaran dari elemen (seperti komponen dan penyimpanan) yang ada didalam analisis sistem dan yang berada di luar; itu diasumsikan bahwa elemen didalam batasan lebih mudah berubah dan terkontrol dibandingkan yang berada di luar. 2. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem,lingkungan menyediakan tanggapan, batasan dan input kesistem. 3. Input adalah sumberdaya (data, material, persediaan, energi) dari lingkungan yang diambil dan dimanipulasi kedalam sistem. 4. Output adalah sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, material) yang disediakan kepada lingkungan dari aktivitas di dalam sistem. 5. Komponen adalah aktifitas atau proses di dalam sistem yang mengubah input menjadi output, komponen bisa juga dianggap sebagai sistem itu sendiri, di beberapa kasus mereka di panggil subsistem atau modul. 6. Interface (tampilan) adalah tempat dimana dua komponen atau sistem dan lingkungan bertemu atau berinteraksi; sistem
10 biasanya membutuhkan subkomponen pada interface untuk menyaring,
menterjemahkan,
menempatkan,
mengkorek
siapapun yang terjadi pada interface. 7. Penyimpanan adalah pemegang area yang digunakan untuk penyimpanan temporer dan permanen dari informasi, energi, dan material. Jadi,
berdasarkan
beberapa
pengertian
diatas
dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang terdiri dari hardware, software, manusia, jaringan, data dan prosedur yang saling berinteraksi untuk menghasilkan informasi yang mendukung setiap kegiatan.
2.1.5. Pengertian Perencanaan Seperti yang kita ketahui, semua kegiatan pasti memiliki sebuah rencana pada awalnya, oleh sebab itu perencanaan sangat penting untuk kelancaran dalam bekerja. Berikut adalah pengertian rencana menurut para ahli. Menurut Ward dan Peppard (2005, p69), perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan langkah awal yang menentukan tujuan yang akan dicapai dalam sebuah kegiatan.
2.1.6. Pengertian Perencanaan Strategi Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd. (2005, p16), perencanaan strategi adalah proses dimana para eksekutif mencoba untuk menjawab pertanyaan tentang perusahaan, seperti dimana bisnis sekarang, dimana mereka ingin berbisnis dan apa yang harus mereka lakukan untuk sampai kesana. Berdasarkandefinisi diatas tentang perencanaan strategi, maka dapat disimpulkan perencanaan strategi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menentukan arah dan tujuan suatu organisasi.
11 2.1.7. Perancangan Sistem Menurut Whittten dan Bentley (2007, p160), perancangan sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem), untuk merangkai kembali bagian- bagian komponen menjadi sebuah sistem lengkap, yang diharapkan dapat dikembangkan lagi. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan dan perubahaan dibeberapa bagian pada sistem aslinya. Sedangkan Scott(2001, p534) mengungkapkan,perancangan sistem adalah menentukan bagaimana mencapai sasaran yang ditetapkan yang melibatkan pembentukan perangkat lunak dan komponen perangkat keras sistem dimana setelah pemasangan sistem akan memenuhi spesifikasi yang dibuat pada akhir fase analisis sistem. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah langkah yang melibatkan
hardware
dan
software
untuk
dapat
membantu
menganalisis cara mencapai sasaran yang telah ditentukan.
2.1.8. Pengertian Strategi Bisnis Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produk atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis. Jugarencana bisnis yang memberikan gambarantingkat
tinggidari
kata
kuncifungsi
bisnisdan
strategikeuanganyang akan dicapaiuntuk tujuanstrategis daninisiatif. Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis merupakan strategi yang berkaitan dengan semua kegiatan manajerial dan berfungsi untuk meningkatkan sebuah bisnis serta mencapai tujuannya.
2.1.9. Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Menurut Fowler (2005), Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi adalah proses kesuaian yang cocok antara
12 sarana-sarana organisasi dan sumber-sumber dayanya dan perubahan pasarnya dan peluang-peluang dan pemanfaatan teknologi. Menurut McLeod dan Jordan (2002, p40), perencanaan strategi juga dikenal
sebagai
perencanaan
jangka
panjang
karena
mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang akan memberi perusahaan posisi yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi adalah sebuah rencana yang melibatkan penggunaan sistem, teknologi serta strategi agar dapat membantu mencapai tujuan suatu perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2. Teori Khusus Pada sub bab ini, penulis akan membahas tentang teori-teori khusus yang berkaitan dengan topik skripsi ini.
2.2.1. Pengertian Penjualan Menurut Mulyadi (2008, p202), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. Menurut Simamora (2000,p24) mengemukakan pendapat berbeda, penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.
2.2.2. Pengertian Pembelian Menurut Mulyadi (2008, p316), pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui pertukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali. Sedangkan menurut Assauri(2008,p223), pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu
13 perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu dibutuhkan
dengan
harga
yang
sesuai
dengan
harga
yang
berlaku.Pengawasan perlu dilakukan terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi dana dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik
2.2.3. Pengertian Supply Chain Management Supply chain Management menurut Simchi-levi, Kaminsky, Simchi-levi (2003, p.5) adalah dapat diartikan sebagai rangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang dan toko secara efektif agar persediaan barang dapat diproduksi dan didistribusi pada jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat, dan pada waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan sistem dapat diminimalisir selagi berusaha memuaskan kebutuhan dan layanan.
2.2.4. Pengertian Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd(2010, p.141) Activity diagram merupakan sebuah tipe dari diagram workflow yang menggambarkan tentang aktivitas dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial.
Gambar 2.1 Activity Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, Burd (2010, p142)
14 2.2.5. Pengertian Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson, Burd et al. (2010, p.187) Class diagram digunakan untuk menunjukkan objek class untuk sistem. Notasinya dari Unified Modelling Language (UML), yang telah menjadi standar untuk model yang digunakan dengan pengembangan system object oriented.
Gambar 2.2 :Domain Class Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, Burd (2010, p 187)
Salah satu jenis class diagram UML menunjukkan hal-hal dalam pekerjaan domain user disebut sebagai domain model class diagram. Tipe lain dari notasi class diagram UML digunakan untuk membuat desain class diagram ketika merancang class perangkat lunak. Di classdiagram, persegi panjang mewakili kelas, dan garis yang menghubungkan persegi panjang menunjukkan asosiasi antara kelas. Dalam persegi panjang(kotak) terbagi dua, bagian atas berisi nama kelas, dan bagian bawah merupakan atribut kelas. Nama kelas selalu diawali dengan huruf kapital, dan atribut nama selalu diawali dengan huruf kecil. Class diagram digambarkan dengan menampilkan kelas dan asosiasi antara kelas.
2.2.6. Balance Scorecard Menurut Hanuma dan Kiswara (2011) Balance Scorecard merupakan suatu alat pengukuran kinerja perusahaan yang mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan, baik secara keuangan maupun
15 nonkeuangan dengan menggunakan empat prespektif yaitu perspektif keuangan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaraan.
2.2.6.1.
Keunggulan Balance Scorecard Menurut Mulyadi (2001), keunggulan pendekataan balance
scorecard dalam sistem perencanaan strategi adalah mampu menghasilkan rencana strategi yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Komprenhensif Balance Scorecard menambahkan prespektif yang ada dalam perencanaan strategi, dari yang sebelumnya hanya pada prespektif keuangan, meluas ketiga prespektif yang lain yaitu: pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. 2. Koheren Balance
scorecard
mewajibkan
personel
untuk
membangun hubungan sebab akibat diantar berbagai sasaran strategi yang dihasilkan dalam perencanaan strategi.
Setiap
sasaran
yang
ditetapkan
dalam
perspekif nonkeuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan baik secara langsung ataupun tidak langsung 3. Seimbang Keseimbangan sasaran strategi yang dihasilkan oleh sistem
perencanaan
strategi
penting
untuk
menghasilkan kinerja keuangan berjangka panjang. 4. Terukur Keterukuran sasaraan strategi yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategi menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategi yang dihasilkan oleh sistem tersebut
16 2.2.6.2 Perspektif Pelanggan Karplan Dan Norton (2001) mengungkapkan prespektif pelanggan dibagi menjadi dua kelompok pengukuran yaitu, customer coremeasurement dan customer value preposition. Customer core meuserement memiliki beberapa komponen pengukuran yaitu: 1. Market Share (Pangsa Pasar) ; pengukuran ini mencerminkan
bagian
yang
dikuasai
perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yamg meliputi, jumlah pelanggan, jumlah penjualan dan volume unit penjualaan 2. Customer
Retetion
(Retensi
Pelanggan);
mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan kosumen 3. Customer Acquisition (akuisisi pelanggan); mengukur tingkat dimana suatu hari unit bisnis mampu
menarik
pelanggan
baru
atau
memenangkan bisnis baru 4. Customer stratification (Kepuasaan pelanggan) ; menaksir tingkat kepuasaan pelanggan terkait dengan kreteria kinerja spesifik dalam value proposition 5. Customer pelanggan);
Profitability mengukur
(Profitabilitas keuntungan
yang
diperoleh perusahaan dari penjualaan produk atau jasa kepada konsumen
2.2.7 Pengertian Enterprise Menurut Bernard (2005, p31), Enterprise adalah suatu area dari aktifitas dan tujuan di dalam suatu organisasi atau di antara beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya ditukar.
17 Berdasarkan pengertian diatas, enterprise merupakan sebuah organisasi yang dimana terdapat aktifitas pertukaran informasi dan sumber daya.
2.2.8 Pengertian Enterprise Architecture Menurut Bernard (2005, p31), Enterprise architectureatau EA adalah cara untuk membuat tampilan abstrak dari sebuah organisasi yang membantu dalam membuat perencanaan dan keputusan yang lebih baik. Lingkup EA melebihi dari sekedar perencanaan teknologi, dengan menambahkan perencanaan strategis sebagai pendorong utama bagi organisasi dan perencanaan bisnis sebagai sumber dari sebagian besar program dan kebutuhan sumber daya (EA = Strategy + Business + Technology). Menurut Roni Yonis dan Theodora (2012, p2), EA adalah bagaimana cara organisasi menjelaskan rancangan suatu sistem untuk mendukung kebutuhan bisnis dan teknologi dalam mewujudkan misi dan visi serta pencapaian hasil yang telah direncanakan.
2.2.8.1 Pengertian Enterprise Architecture Planning Menurut Kurniawan (2011, p2) Enterprise Architecture Planning
(EAP)
merupakan
suatu
metodologi
untuk
merencanakan arsitektur enterprise yang memfokuskan pada arsitektur data, arsitektur aplikasi serta arsitektur teknologi yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi
arsitektur
yang
dibuat
sehingga
dapat
mendukung pencapaian tujuan organisasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa EAP adalah suatu metode yang digunakan untuk merencanakan arsitektur enterprise berdasarkan kebutuhan bisnis suatu perusahaan.
2.2.8.2 EA Sebagai Management Program Menurut Bernard (2005, p34), EA Management adalah suatu program manajemen yang menyediakan sebuah strategis, yang terintergrasi dengan sumber daya. EA program adalah
18 bagian dari seluruh proses perintahan yang menetapkan keselarasan sumber daya, mengembangkan standar kebijakan, meningkatkan pengambilan keputusan dan melihat lebih jauh pengembangan aktifitas sumberdaya. EA dapat membantu mengidentifikasi jarak di dalam performa dari aktifitas bisnis dan kapabilitas dari dukungan IT servis, sistem dan jaringan. Sebagai EA management program, EA menyediakan: 1. Resource Alignment Menurut
Bernard
(2005,
p34),
EA
mendukung
perencanaan strategis dan perencanaan sumber daya operasional dengan menyediakan pandangan makro dan mikro tentang bagaimana sumberdaya dapat tersusun dalam rangka mencapai tujuan dari perusahaan.
Gambar 2.3Resource Aligment Sumber: Bernard (2005, p35)
2. Standardized Policy Menurut
Bernard
(2005,
p35),
EA
mendukung
implementasi dari standarisasi kebijakan manajemen kepada pengembangan dan utilisasi dari TI dan sumber lainnya. EA mendukung pengaturan kebijakan untuk: a. Identifikasi strategi dan kebutuhan operasional
19 b. Menetapkan strategi yang sejalan dari aktivitas dan sumber daya c. Mengembangkan perusahaan yang lebih luas pada bisnis dan sumber daya teknologi d. Memprioritaskan pendanaan dari program dan proyek e. Mengawasi manajemen dari program dan proyek f. Mengidentifikasi metrik performa untuk program dan proyek g. Mengidentifikasi dan melaksanakaan standar dan manajemen configurasi.
3. Decision Support Menurut
Bernard
(2005,
p36),
EA
memberikan
dukungan untuk pengambilan keputusan sumber TI dalam manajemen eksekutif dan tingkatan staf dari perusahaan. Pada tingkat eksekutif, EA memberikan pengelihatan untuk dukungan dan inisiatif dari TI yang cukup luas dan penentuan dari strategic alignment. Pada tingkat manajemen, EAmendukung pola dan keputusan konfigurasi
manajemen.
Pada
tingkat
mendukung
keputusan
yang
berkaitan
staf,
EA
dengan
operasional, perawatan dan pengembangan dari sumber dan layanan IT.
4. Resource Development Menurut
Bernard
(2005,
p36),
EAmendukung
pendekatan standarisasi untuk mengembangkan IT dan sumber lainnya. Berdasarkan ruang lingkup dari sumber yang terlibat dan timeframe yang tersedia untuk pengembangan,
bermacam
–
macam
sistem
pengembangan metode daur hidup yang dapat digunakan untuk mengurangi resiko seperti biaya, jadwal atau parameter performa.
20 2.2.8.3 EA Sebagai Metode Dokumentasi Dokumentasi dari EAakan terwujud jika melalui 6 elemen dasar, yaitu: 1. Framework Menurut Bernard (2005, p38), Frameworkdari dokumentasi EA mengidentifikasikan ruang lingkup dari arsitektur untuk didokumentasikan dan membuat hubungan antara area-area arsitektur.
Gambar 2.4EA’s cube documentation framework Sumber: Bernard (2005, p38)
Widodo (2010, p3) lebih spesifik mengatakan bahwa, ”Framework didefinisikan sebagai kunci untuk memahami EA, atau suatu analytical tool yang akan sangat membantu dalam evaluasi disain dari artifacts atau sebagai suatu struktur logika untuk mengklasifikasikan danmengorganisasikan informasi yang kompleks”.
2. Component Menurut
Bernard
(2005,
p39),
EA
Componentadalah tujuan, proses, standar dan sumber
21 daya yang dapat memperluas perusahaan atau terlibat dengan garis spesifik dari bisnis. Contoh dari componenttermasuk Strategic goal and initiatives; business product and services; information flows; knowledge warehouse; data dan object and etc.
Gambar 2.5 EA Component Sumber: Bernard (2005, p40)
3. Current Architecture Menurut
Bernard
(2005,
p40),
Current
Architecturemengandung komponen – komponen EA yang telah ada pada perusahaan pada setiap tingkatan dari frameworkyang ada. Perbedaan currentdengan pandangan AS-IS adalah pandangan AS-IS hanya melihat dari aspek bisnis dan teknologi saja sedangkan pada current view ditambahkan dengan strategi yang mendukung pengembangan bisnis dan teknologi yang ada.
4.Future Architecture Menurut Bernard (2005, p41), Future architecture adalah dokumen yang berisi tentang komponen EA
22 yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendukung strategi inisiatif baru, kebutuhan operasional atau solusi teknologi.
Gambar 2.6 Current-Future Architecture View Sumber: Bernard (2005, p37)
Future architecture harus menjalankan rencana perubahan dari komponen EA dalam jangka waktu pendek (1-3 tahun kedepan), sama baiknya dengan perubahan dari EA yang merupakan hasil dari implementasi dari skenario jangka panjang yang direncanakan dalam jangka waktu 4-10 tahun kedepan.
Gambar 2.7 Drivers of Change Sumber: Bernard (2005, p41)
23 5.EA Management Plans Menurut Bernard (2005, p42), EA Management Plans mengartikulasi program EA dan pendekatan dokumentasi. EA Management Plan juga meyediakan deskripsi dari pandangan saat ini dan masa datang dalam suatu astirektur, dan mengurutkan rencana untuk mengatur transisi kearah bisnis/teknologi lingkungan operasi.
6.Planning Threads Menurut Bernard (2005, p42), dokumentasi EA termasuk ‘threads’ dari aktifitas yang bersamaan yang ada pada semua tingkatan dari framework. Threads ini termasuk 3 hal dibawah ini, yaitu: a.
IT Security
Kemanan merupakan hal yang paling efektif ketika berada didalam bagian dari EA management program dan dokumentasi metedeologi. ITsecurity memiliki beberapa focal area: information, personel, operation, facilities b.
IT Standards
IT standards merupakan salah satu hal yang paling penting dalam fungsi EA yang menyediakan standar dari teknologi pada semua level dari EA framework. c.
IT Workforce
Merupakan sumber daya penting yang dimiliki enterprise pada manusia,penting untuk meyakinkan bahwa proses staffing, training karyawan IT sangat penting untuk menyesuaikan keahlian dengan LOB dan aktifitas – aktifitas dari EA framework.
24 2.2.9 Enterprise Architecture Artifacts Menurut Bernard (2005, p112), EA artifact adalah tipe dari dokumentasi yang menggambarkan komponen, termasuk laporan, diagram charts, spreadsheet, video files dan macam-macam tipe penyimpanan informasi. High level EAartefact biasanya berupa dokumen atau diagram yang mendeskripsikan seluruh strategi program. Mid-level EA artefact berupa diagram, charts, spreadsheet yang mendeskripsikan proses organisasi. Yang terakhir Low level EA artefact menggambarkan aplikasi yang spesifik, penyimpan data, komponen jaringan.
2.2.9.1 Strategic Goal and Initiatives Menurut Scott A. Bernard (2005, p114) Goal and initiaives mendefinisikan
bagaimana
EA program dan spesifik EA
komponen mendukung pencapaian dari strategis goal dan initiatives perusahaan.
S-1 Strategic Plan S-2 SWOT Analysis S-3 CONOPS scenario S-4 Operation Diagram S-5 Balanced Scorecard
Gambar 2.8 Enterprise Architecture EA3 Cube TM (Goals & Initiatives) Sumber: Bernard (2005, p113)
S-1 Strategic Plan Menurut Bernard (2005, p292), perencanaan strategis adalah kebijaksanaan tingkat tinggi dan dokumen perencanaan yang digunakan perusahaan untukmendokumentasikan arah
25 tujuannya, strategi kompetisi, tujuan yang terpenting, dan menjalankan program dan proyek. Isi dari artifak perencanaan strategis adalah: 1. Visi dan misi. 2. Mengembangkan Statement of Strategic Direction. 3. Ringkasan
analisis
SWOT
(Strength,
Weakness,
Opportunity, Threat). 4. Ringkasan situasi dan perencanaan dalam CONOPS (Concept of Operation Scenario) 5. Mengembangkan
CONOD
(Concept
Of
Operation
Diagram) 6. Mengembangkan strategi kompetitif umum. 7. Ringkasan pengukuran hasil 8. Mengidentifikasikan tujuan strategis. 9. Mengidentifikasikan inisiatif strategis.
S-2 SWOT Analysis Menurut Bernard (2005, p293), analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) melihat pada faktor internal dan eksternal untuk menetapkan area yang meningankan kesuksesan dan sebaliknya yaitu menghindari area yang merugikan.
Gambar 2.9 Analisis SWOT Sumber: Bernard (2005, p293)
26 Dari
identifikasi
kelemahanWeaknesses(W),
kekuatan peluang
internal
eksternal
(S),
(O),
dan
ancaman eksternal (T) untuk enterprise, pengaturan matriks seperti contoh di atas dapat membantu mengungkapkan area – areainternaldan eksternal yang harus difokuskan. Analisis SWOT ini juga digunakan untuk membantu arsitek enterprise dan perencana strategis untuk mengembangkan skenario Concept
of
Operation(CONOPS)
yang
mendetailkan
lingkungan operasi saat ini dan masa yang akan datang.
S-3 Concept of Operations Scenario Menurut Bernard (2005, p294), CONOPS Scenarios merupakan sebuah konsep operasi scenario yang berbentuk dokumen naratif yang menjelaskan bagaimana enterprise beroperasi sekarang ini atau yang akan beroperasi untuk beberapa tahun kedepan dengan memberikan penjelasan tentang keadaan internal dan eksternal yang diidentifikasi didalam analisis SWOT.
S-4 Concept of Operations Diagram Menurut
Bernard
(2005,
p295),
Concept
of
Operations(CONOPS)Diagram adalah sebuah penggambaran grafis tingkat tinggi dari bagaimana fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan, atau wilayah tertentu. Contoh Grafik CONOPS
Diagramyaitu
menunjukan
tingkat
tertinggi
bagaimana sebuah sistem yang bernama “Huricane warning system”yang menyediakan sebuah kordinat cuaca dan laporan capabilitas menggunakan land-based, sea-based, and spacebased resource.
27
Gambar 2.10 Example CONOPS Diagram Sumber: Bernard (2005, p295).
2.2.9.2 Product & Service Level Menurut Bernard (2005, p122), sebuah kunci bisnis dan proses pendukung perusahaan didokumentasikan di level bisnis dari EA Framework. EA komponen pada level ini termasuk bisnis proses dokumentasi dan IT perencanaan modal portofolio yang menyediakan bisnis case dokumentasi di setiap investasi IT operational dan batasan financial. B-1 Business Plan B-2 Node Connectivity Diagram B-3 Swim Lane Process Diagram B-4 Business Process Diagram B-5 Product Matrix B-6 Use Case Narrative B-7 Investment Business Case
Gambar 2.11Enterprise Architecture EA3 Cube TM (Products & Services) Sumber: Bernard (2005, p113)
28 B-3 Swim Lane Process Diagram Menurut Bernard (2005, p299), menunjukkan diagram aktifitas dimana para pemangku kepentingan (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan) yang terlibat dengan garis
proses
bisnis
dan
waktu
interaksi.
Diagram
menggunakan format Swim Lane untuk mengatur pemangku kepentingan demi baris, dan kerangka waktu oleh kolom, maka overlay kegiatan dengan flowchart simbologi.
Gambar 2.12 Swim Lane Diagram Sumber: Bernard (2005, p299)
B-6 Use Case Narrative & Diagram Menurut Bernard (2005, p302), sebuah use case narrativemerupakan mengidentifikasi
pemodelan
kebutuhan
(UML)
bisnis,
format
konteks,
untuk
pemangku
kepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi teknologi yang membutuhkan pembangunan.
29
Gam bar 2.13 Use Case Narrative Diagram Sumber: Bernard(2005, p302)
Menurut Satzinger (2010, p170) UseCaseDescription adalah suatu daftar eksekusi yang memperlihatkan proses detail dari sebuah use case.Scenario atau use case instance merupakan suatu kumpulan unik dari aktivitas internal di dalam use case yang menggambarkan langkah unik sepanjang use case.
Gambar 2.14 A simple use case with an actor Sumber: Satzinger (2010, p243)
30
Gambar 2.15 use case diagram of the Order-entry subsystem Sumber: Satzinger (2010, p244)
2.2.9.3 Data & Information Level Menurut Bernard (2005, p123), padalevel ini menjelaskan bagaimana perusahaan menggunakan data dan informasi yang telah di dokumentasi. EA component pada level ini termasuk dokumentasi pada desain, fungsi, dan manajemen dari sistem informasi, database, knowledge warehouse, dan data marts.
D-1 knowledge management plan D-2 information exchange matrix D-3 object state transition diagram D-4 object event trace diagram D-5 logical data model D-6 physical data model D-7 activity/entity matrix D-8 data dictionary
Gambar 2.16 Enterprise Architecture EA3 Cube TM (Data & Information) Sumber: Bernard (2005, p113)
31 D-3 Object State Transition Diagram Menurut Bernard (2005, p306), State Transistion Diagram menggunakan notasi dari UML untuk menampilkan bagaimana daur hidup dari objek data yang spesifik. Diagram ini menunjukan perubahan pada atribut – atribut, links, dan perilaku pada objek ”on-line order”yang merupakan hasil dari sistem internal atau eksternal dimana trigger berubah pada state. Satzinger(2010, p.260)mengungkapkan bahwa state adalah kondisi dari sebuah objek yang terjadi selama masa hidupnya memenuhi beberapa standar, menjalankan kegiatan, atau menunggu suatu peristiwa.
Gambar 2.17 Object State Transition Diagram Sumber: Bernard(2005, p306)
D-8 Data Dictionary Menurut Bernard (2005, p311), Data Dictionary menyediakan sebuah list yang koperensif dari data entitas
32 yang dikumpulkan dan dijaga oleh perusahaan, termasuk standart untuk attribute fields, keys dan relationship. Data dictionary mungkin termasuk “library” dari data Object yang digunakan UML methods.
2.2.9.4 System & Application Level Menurut Bernard (2005, p126), sistem dan aplikasi yang digunakan perusahaan untuk mendukung Business Service, delivery Process dan Information flow didokumentasikan didalam “system and application” level. Salah satu tujuan dari EA adalah untuk mengembangkan intergrasi dan efesiensi dari sistem pendukung dan aplikasi software pada perusahaan.
SA-1 : System Interface Diagram SA-2 : System Communication Description SA-3 : System Interface Matrix SA-4 : System Data Flow Diagram SA-5 : System/Operations Matrix SA-6 : System Data Exchange Matrix SA-7 : System Performance Matrix SA-8 : System Evolution Diagram SA-9 : Web Application Diagram
Gambar 2.18 Enterprise Architecture EA3 Cube TM (Systems & Applications) Sumber: Bernard (2005, p113)
SA-1 System Communication Description Menurut Bernard (2005, p313), System Communication Description adalah tampilan diagram yang menyediakan sebuah deskripsi bagaimana sebuah data dikomunikasikan antara sistem di seluruh perusahaan, termasuk sistem spesifik tentang link, jalur, jaringan dan media.
33
Gambar 2.19 System Communication Description Sumber: Bernard (2005, p313)
SA-2 System Data Flow Diagram Menurut Bernard (2005, p315), sebuah sistem data flow diagram yang dikenal lebih baik sebagai Data Flow Diagram dan dimaksudkan untuk menunjukan sebuah proses dengan sistem yang melakukan pertukaran data dan bagaimana pertukaran data terjadi.
34
Gambar 2.20 System Data Flow Diagram Sumber: Bernard (2005,p315)
2.2.9.5 Network & Infrastructure Menurut Bernard (2005, p129), Teknologi Infrastruktur pada
level
ini
berfungsi
untuk
mengintegrasi
dan
menghubungkan sumber daya TI perusahaan dengan aplikasi dan informasi level.
NI-1 Network Connectivity Diagram NI-2 Network Inventory NI-3 Capital Equipment Inventory NI-4 Building Blueprints NI-5 : Network Center Diagram NI-6 : Cable Plant Diagram NI-7 : Rack Elevation Diagram
Gambar 2.21 Enterprise Architecture EA3 Cube TM (Networks & Infrastructure) Sumber: Bernard (2005, p113)
35 NI-1 Network Connectivity Diagram Menurut Bernard (2005, p321), Diagram Konektivitas Jaringan menunjukkan hubungan secara fisik antara jaringan suara, data dan video enterprise, mencakup Wide Area Network (WAN) dan Local Area Network (LAN) eksternal, yang disebut juga sebagai ekstranet dan intranet.
Gambar 2.22Network Connectivity Diagram Sumber: Bernard (2005,p321) 2.2.9.6 Security/Standards/Workforce SP-1 Security Plan Menurut
Bernard
(2005,
p328),
Security
plan
menyediakan deskripsi tingkat tinggi dan detail mengenai program keamanan yang berdampak dalam enterprise. Hal ini mencakup secara fisik, data, personel dan elemen – elemen dan prosedur keamanan operasional.
SP-5 Disaster Recovery Plan Menurut Bernard (2005, p332), Perencanaan Pemulihan serangkaian
Bencana prosedur
adalah untuk
matriks
penilaian
menangani
dan
berhentinya
kemampuan berbagai bisnis dan atau teknologi yang tidak membutuhkan relokasi operasi dari enterprise. Hal ini
36 mungkin dapat disebabkan oleh kejadian alam atau buatan manusia (misalnya kebakaran, banjir, atau padamnya listrik). Aktifasi Perencanaan Pemulihan Bencana mungkin harus dapat dicapai di tengah kekacauan bencana lokal atau nasional
yang
membuat
kejelasan,
keringkasan,
kelengkapan, dan fleksibilitas (back up) kunci untuk kesuksesan. Beberapa elemen yang direkomendasikan dalam Perencanaan Pemulihan Bencana: 1. Aktivasi COOP Kondisi untuk mengaktifkan COOP. 2. Peran dan Tanggung jawab COOP Matriks peran dan tanggung jawab (dengan posisi) dari semua personal dalam enterprise yang terlibat dalam pengaktifan COOP. Alternatif disediakan untuk setiap posisi. 3. Penilaian Dampak Bencana dan Pemulihan Standar matriks untuk menilai tipe dan durasi dari pemadaman, sama seperti sistem dan fungsi dalam enterprise yang terpengaruh. Bergantung kepada tipe dari pemadaman dan periode pemadaman yang diperkirakan
(menit,
jam,
dan
hari),
prosedur
pemulihan mungkin berbeda. 4. Prosedur Pemulihan Prosedur – prosedur yang digunakan untuk memperbaiki fungsi bisnis dan sistem yang telah dikacaukan. Contohnya mencakup : 1. Pemadaman listrik 2. Pemadaman pendingin/ pemanas udara 3. Kerusakan bangunan (kebakaran, banjir, gempa bumi) 4. Kerusakan ruangan (kebakaran, banjir, gempa bumi) 5. Infeksi virus pada sistem informasi
37 6. Hilangnya
komunikasi data
internal
atau
eksternal 7. Hilangnya komunikasi telepon internal atau eksternal
ST-2 Technology Forecast Menurut
Bernard
(2005,
p334),
Peramalan
Teknologi mendukung dan berhubungan dengan Profil Standar
Teknologi
ST-1.
Peramalan
Teknologi
mendokumentasikan perubahan yang telah diperkirakan dalam berbagai standar yang dicatat dalam artifak ST-1, dimana perubahan masa depan mulai terjadi atau akan terjadi . Tujuannya adalah: 1. Menangkap perubahan yang telah diperkirakan dalam teknologi berhubungan dengan standar dan konvensi. 2. Mengidentifikasikan standar teknologi kritis, kerapuhan mereka, dan dampak perubahan terhadap aristektur. 3. Berisi prediksi spesifik mengenai ketersediaan standar yang penting, dan menghubungkan kepada elemen kerangka kerja Sistem/ Aplikasi (SA) yang spesifik .
38
Gambar 2.23Technology Forecast Sumber: Bernard (2005,p334)
W-1 Workforce Plan Menurut Bernard (2005, p335), Perencanaan Angkatan Kerja menyediakan deskripsi tingkat tinggi mengenai bagaimana modalmanusia diatur dalam enterprise. Perencanaan Tenaga Kerja mencakup strategi untuk mempekerjakan, mempertahankan, dan pengembangan profesional pada tingkat eksekutif, manajemen, dan staffs dari enterprise. Kerangka Perencanaan Angkatan Kerja: 1. Ringkasan Strategi Manajemen Modal Manusia 2. Kebutuhan Lini Bisnis 3. Perencanaan Pengembangan Kompetensi dan Profesional Tingkat Eksekutif
39 4. Perencanaan Pengembangan Kompetensi dan Profesional Tingkat Manajemen a. Lini Bisnis A b.
Lini Bisnis B
c. Lini Bisnis C d.
Lini Bisnis D
5. Perencanaan Pengembangan Kompetensi dan Profesional Tingkat Staff a. Lini Bisnis A b. Lini Bisnis B c. Lini Bisnis C d. Lini Bisnis D 6. Proses Peninjauan Kinerja 7. Program Manfaat 8. Program
Asistensi
Pelatihan
dan
Biaya
p336),
Bagan
Pendidikan
W-2 Organization Chart Menurut Organisasi
Bernard
menunjukkan
(2005,
bagaimana
posisi
dan
personel diatur dalam diagram secara hierarki atau format matriks. Bagan Organisasi membantu untuk menunjukkan garis otorisasi, hubungan pekerjaan, sama seperti kepemilikan terhadap sumber daya, produk dan proses.
40
Gambar 2.24 Organization Chart Sumber: Bernard (2005,p 336)