BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
State Of The Art Tabel 2.1State of The Art Sumber : Hasil Olahan Peneliti
No
Penulis & Judul
Penelitian Jurnal
Keterkaitan
Jurnal 1
Rosidah, Amia Luthfia, Wira Respati, 2010, Vol.12 (1), Hal 634642. Analisis Strategi Integrated Marketing Communication: Studi Kampanye Antikorupsi pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia. (Jurnal Humaniora).
Penelitian ini menyatakan strategi IMC yang dilakukan oleh KPK sudah cukup direncanakan. Pola pelaksanaan kampanye dilaksanakan melalui Advertising. Peneliian ini menggunakan prinsipprinsip dasar IMC dan telah dilakukan pada kampanye antikorupsi. Kampanye menggunakan alat-alat promosi yang dapat membangun hubungan dengan masyarakat.
7
Keterkaitan antara penelitian jurnal dengan penelitian penulis yaitu menggunakan prinsip dasar IMC dan bahwa kegiatan milik pemerintah dijalanlan dengan menggunakan konsep-konsep IMC, yaitu menggunakan alat promosi untuk membuat masyarakat aware terhadap tempat pariwisata curug 7 Cilember.
8 2
Dadang Sudirman, FEBRUARI, 2013, VOLUME 5 NOMOR 1
Taman Nasional Sabangau memiliki potensi ekowisata yang baik sehingga dapat dipromosikan kepada masyarakat akan keberadaannya. Terutama bagi para pencinta penjelajah hutan. Pengelolaan wisata ini dikelola oleh Asosiasi Pariwisata (Asita). Asita telah menunjukkan kinerja pemasaran Taman Nasional Sabangau dengan baik.
Keterkaitan antara penelitian jurnal dengan penelitian penulis yaitu bahwa Taman Nasional Sabangau memiliki kajian Pemasaran Ekowisata dan memiliki tujuan penelitian yang sama, yaitu mengenai kegiatan promosi pemasaran wisata di Curug 7 Cilember.
3
Prasetya, Fianto, Tanjung Papuma Karsam, Vol.1, No.1, merupakan tempat wisata Art Nouveau, 2013 yang berada didaerah Jawa Timur. Pengelolanya Perancangan Media adalah Perum Perhutani Promosi Wisata cabang Wuluhan. Media Tanjung Papuma promosi yang digunakan Guna Meningkatkan adalah melalui iklan pada Brand Awareness majalah dan billboard (Jurnal Desain yang bertujuan untuk Komunikasi Visual). meningkatkan brand awareness.
Keterkaitan antara penelitian jurnal dengan penelitian penulis yaitu menggunakan promosi melalui iklan untuk menarik minat pengunjung dan meningkatkan Brand Awareness
4
Sri Susanty, Vol. 10 Pada jurnal pariwisata ini, No. 1 Th. 2010, Hal. mahasiswa dijadikan duta 32 promosi Pariwisata Indonesia di luar negeri Mahasiswa sebagai ditempat mereka bekerja. Duta Promosi Hal ini sama dengan Pariwisata Indonesia melakukan promosi di Luar Negeri. melalui personal selling. (Jurnal Analisis Yaitu dengan melakukan Pariwisata). promosi secara langsung kepada teman-teman ditempat mereka belajar. Hal tersebut dapat menjadi
Keterkaitan antara penelitian jurnal dengan penelitian penulis yaitu juga menggunakan promosi untuk mempromosikan tempat pariwisata. Hanya bedanya pada jurnal ini, mahasiswa yang dijadikan alat promosi tempat pariwisata Indonesia diluar negeri dengan
Kajian Pengembangan dan Pemasaran Ekowisata Taman Nasional Sabangau (Jurnal Socioscienta Kopertis Wilayah XI Kalimantan)
9
5
Rusmini, Vol. 13 No. 1 th 2013 Strategi Promosi sebagai Dasar Peningkatan Respons dengan konsumen (Jurnal Pengembangan Humaniora).
6
Markus Pillmayer & Nicolai Scherle. Oktober 2013 The Tourism Industry and the Process of Internationalization in the Middle East: The example of Jordan (Journal Tourism).
kesempatan bagus untuk dibekali materi-materi Indonesia dalam menarik yang berkaitan dengan pengunjung wisatanya. promosi, media promosinya, sasaran dan waktu promosinya. Dan kegiatan promosi ini melibatkan pihakpihak yang terkait seperti Departement Pariwisata Seni dan Budaya, Departement Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi, Departement Luar Negeri, dan KBRI. Penelitian jurnal ini Keterkaitan antara menggunakan strategi jurnal dengan promosi melalui promotion penelitian penulis yaitu mix, yaitu periklanan, pada pembahasan promosi penjualan, jurnal membahas penjualan personal, dan mengenai penggunaan humas. Tetapi tidak promotion mix dalam menggunakan direct melakukan strategi marketing. Strategi promosi. tersebut dilakukan oleh perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya sehingga dapat berkembang secara terus menerus. Keterkaitan antara This paper focuses on the jurnal dengan penelitian penulis yaitu internationalization process of small and dijelaskan bahwa pada ini ingin medium-sized tourism jurnal enterprises (SMTEs) in the melakukan Middle East, specifically in pengembangan the Hashemite Kingdom of pariwisata di Jordan. Jordan, which continues to Mereka ingin be a tourist destination for memperlihatkan Westerners in spite of tempat-tempat wisata major political and other yang berada disana crises. Internationalization kepada dunia seperti of SMTEs is a complex kekayaan alam yang process, and studies that ada disana. Begitu juga take a more holistic view yang dilakukan Perum of this phenomenon are Perhutani dalam upaya needed. This paper will meningkatkan brand therefore attempt to awareness dari Curug
10 investigate the internationalization process in Jordan from a problem-centred perspective and to critically examine and discuss it on the basis of comments made by leading actors in the Jordanian tourism business. The thus gained insights should help to reduce the still existing theoretical deficits in the study of the internationalization process. Sheu Hua Chen, tourism is a multi-sectoral 7 Chien Min Chen, activity and complicated Hong Tau Lee, Vol.1, for conceiving a tourism No.1, page 70 – 86, development planning. In this research, a systematic 2009. approach for selecting a Tourism proper location for tourism development development is proposed. planning using We deemed that the analytic network committee who intend the process(International pattern of tourism to be Journal of Leisure developed would influence and Tourism the weighting process of Marketing). the characteristics and vice versa. Hence, in the selection process, the relationship between the patterns of tourism and the characteristics of location for developing tourism are considered. The weightings of characteristics that will be used to evaluate the candidate locations and a suitable tourism pattern for the selected location for tourism development are determined simultaneously.
7 Cilember.
Keterkaitan antara jurnal dengan penelitian penulis yaitu dijelaskan dalm jurnal ini adalah bahwa tempat atau lokasi wisata merupakan hal penting untuk menciptakan suatu brand yang baik dan dalam jurnal ini menjelaskan bahwa hasil analisisnya bahwa tempat pariwisata tersebut membatasi/mengurangi pembangunan fasilitas untuk tujuan komersial. Begitu juga dengan Perum Perhutani, selain membangun fasilitas dalam tempat wisata curug 7 cilember, tujuan Perum Perhutani adalah agar masyarakat dapat mengetahui tempat wisata indah di Indonesia ini sangatlah banyak dan unik seperti misalnya dengan tempat wisata
11 curug 7 cilember.
2.2
Landasan Konseptual
2.2.1 Teori Komunikasi Komunikasi memiliki arti bersama-sama (common).Komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang berarti umum atau bersama-sama. Menurut Harold D. Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan In Which Channel To Whom What Effect? (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana?) (Wiryanto, 2004 : 5-7). Komunikasi
adalah
proses
sosial
dimana
individu-individu
menggunakan symbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan
mereka
(West &
Turner,
2008 : 4-5).
Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting, namun juga sangat rumit dalam kehidupan manusia. Walaupun komunikasi dapat dilakukan oleh siapapun,
belum
tentu
dia
dapat
melakukan
komunikasi
dengan
baik.Komunikasi tanpa kita sadari, kita melakukannya setiap menit bahkan setiap detik baik dengan manusia lain maupun dengan dirinya sendiri. Pengertian
komunikasi
menurut
Berelson
and
Steiner
“Communication : The transmission of information, ideas, emotions, skill, etc., by the use of symbols-words, pictures figures, graphs, et. It is the act or process of transmission that is usually called communication” (Miller, 2005 : 4). Jika diartikan, Komunikasi adalah suatu Transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dengan menggunakan simbol atau kata, gambar, angka,
12 grafik, dan lain-lain. Semua itu adalah proses transmisi yang biasanya disebut komunikasi.
2.2.2 Komunikasi pemasaran Terpadu - Integrated Marketing Communication (IMC) Komunikasi
pemasaran
terpadu
(Integrated
Marketing
Communication) adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif (Kotler dan Keller, 2008:232). Komunikasi pemasaran berkembang menjadi bauran pemasaran (marketing mix) yang menggabungkan 4P (product, place, price, dan promotion) (Wenats, et al.,2012:5). Menurut Don Schultz dan Heidi Schultz, Marketing
mix
atau
yang
dikenal
dengan
Integrated
Marketing
Communication (IMC) adalah proses bisnis strategis yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi programprogram komunikasi merek yang terkoordinasi, terukur, dan persuasif untuk jangka waktu tertentu dengan konsumen, pelanggan, calon konsumen, dan sasaran lainnya, serta pemerhati yang berkaitan di dalam dan luar perusahaan (Wenats, et al., 2012 : 9). Menurut Duncan Integrated Marketing Communication (IMC) adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pesan suatu merek untuk dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan (Rangkuti, 2009 :29). Keterkaitan IMC dengan penelitian yang ditulis adalah IMC merupakan perencanaan komunikasi pemasaran. Dimana dalam penelitian ini menggunakan strategi promosi dengan cara Promotion Mix. Dalam melakukan Promotion Mix seprti iklan, penjualan personal, promosi penjualan, humas dan peasaran langsung.Dalam melakukan 5 komponen Promotion Mix tersebut membutuhkan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Karena itulah komunikasi pemasaran terpadu berkaitan dengan penelitian ini.
2.2.3 Promosi Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh
13 perusahaan dalam memasarkan produk. Promosi telah didefinisikan sebagai koordinasi dari semua usaha penjual yang berinisiati untuk mengatur saluran informasi dan melakukan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau untuk mempromosikan ide (Belch & Belch, 2012 : 18). Promosi
merupakan
fungsi
pemasaran
yang
fokus
untuk
mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuassive kepada target pelanggan atau calon pelanggan untuk mendorong terciptanya transaksi – pertukaran antara perusahaan dan pelanggan. Kegiatan promosi yang ideal adalah mengintegrasikan semua elemen promosi untuk menciptakan dialog interaktif secara konsisten antara perusahaan dengan pelanggan untuk mencapai berbagai tujuan secara maksimal sebagai berikut : menciptakan atau meningkatkan Brand Awareness, meningkatkan preferensi brand pada target pasar, meningkatkan penjualan dan market share, mendorong pembelian ulang merek yang sama, memperkenalkan produk baru dan menarik pelanggan baru. Promosi adalah unsur utama dalam kampanye pemasaran sebagai kumpulan alat intensif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar kepada konsumen (Kotler dan Keller, 2007 : 266). Promosi yang dilakukan perusahaan adalah sebagai cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk atau jasa ke konsumen atau
berbagai
kegiatan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan
dan
memperkenalkan produk pada target konsumen (Kotler dan Keller, 2008 : 604). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah kegiatan perusahaan untuk melakukan komunikasi yang memberi penjelasan yang dapat meyakinkan dan merangsang pembelian produk dan jasa oleh target pasar. Promotion mix adalah total aktifitas komunikasi sebuah perusahaan (Kotler dan Keller, 2008 : 604) yang terdiri dari : 1.
Periklanan (advertising) Merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang
memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk terbayar atas promosi ide,
14 barang atau jasa (Kotler & Keller, 2009 : 202). Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau mendidik orang. Dalam lingkungan media saat ini, iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Tujuan iklan saat ini bukan hanya untuk untuk mencari keuntungan tetapi dipergunakan untuk meningkatkan brand awareness dari produk/jasa sebuah perusahaan. Tujuannya perusahaan melakukan iklan adalah agar masyarakat menyadari akan adanya produk atau jasa yang ada diperusahannya. Periklanan memiliki tujuan iklan (advertising goal), seperti iklan informative, iklan persuasive, iklan pengingat. Berikut penjelasannya (Kotler &Keller, 2009 : 203) : 1. Iklan Informatif Iklan informatif bertujuan untuk menciptakan kesadaran merek (Brand awareness) dan pengetahuan tentang produk atau fitur baru produk yang ada. 2. Iklan Persuasif Iklan Persuasif bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian produk atau jasa. 3. Iklan Pengingat Iklan Pengingat bertujuan untuk menstimulasikan pembelian berulang produk dan
jasa.
Periklanan
melayani
banyak
tujuan
dan
penggunanya, mulai dari perorangan yang memasang iklan mini disurat kabar daerah hingga perusahaan besar yang memanfaatkan jaringan televisi untuk memperdagangkan merek/produk/jasa kepada jutaan konsumen/masyarakat. Setiap orang dapat menjadi pemasang iklan dan iklan dapat menjangkau setiap orang.
2.
Penjualan personal (personal Selling) Merupakan presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah
perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan langsung dengan pelanggan. Personal selling merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan strategi promosi. Untuk itu personal selling harus terstrategi, terencana, dan terfokus pada satu sasaran.
15 Personal selling merupakan interaksi tatap muka dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan membuat penjualan (Widjaja, 2009 : 85). Penjualan personal merupakan alat promosi yang paling efektif pada tahap pembelian selanjutnya. Personal selling terdiri 3 jenis (Sumarwan, et al., 2009: 116). 1. Personal Confrontation, adanya hubungan yang tiba-tiba dan interaktif antara dua orang atau lebih (antara penjualan personal dengan konsumen). 2. Kultivasi, personal selling mengizinkan segala bentuk hubungan dapat bertumbuh, mulai dari hubungan penjualan dilapangan sampai dengan kemitraan yang lebih kuat. 3. Respons,
personal
selling
membuat
pembeli
merasa
mempunyai kewajiban untuk mendengarkan komunikasi penjualan. Pada umumnya, aktivitas penjualan personal (Personal Selling) memiliki beberapa fungsi, yaitu (Hermawan, 2012 : 109) : 1. Mencari Prospek (Prospecting), yaitu mencari pembeli dan menjaling hubungan dengan mereka. 2. Menetapkan Sasaran (Targeting), yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju. 3. Mengkomunikasikan
(Communicating),
yaitu
member
informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan. 4. Menjual (Selling), yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan,
mengatasi penolakan, serta menjual
produk kepada pelanggan. 5. Melayani (Servicing), yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan. 6. Mengumpulkan informasi (Information Gathering), yaitu melakukan riset dan intelijen pasar. Ada beberapa tahapan dalam kegiatan Personal Selling yaitu tahapan persiapan dan tahapan saat pelaksanaan. Tahap persiapan merupakan tahap pertama yang dilakukan wiraniaga sebelum memulai kegiatan menjual. Pada tahap ini yang dilakukan wiraniaga adalah mencari dan mengelompokkan
16 calon pelanggan, kemudian dilanjutkan dengan analisis pelanggan. Hal tersebut dilakukan agar proses penjualan dapat berjalan efektif. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam tahap persiapan (Hermawan, 2012 : 111) : 1. Mencari dan Mengelompokkan Calon Pelanggan. Ada tiga sumber data dimana wiraniaga bisa mendapatkan data calon pelanggan : a. Dari pelanggan yang sudah ada, yaitu dengan membuka kembali database pelanggan lama yang dimiliki. Ia bisa mulai menginformasikan suatu produk atau produk baru melalui telepon atau membuat perjanjian untuk melakukan kunjungan. b. Melalui buku tamu atau buku kunjungan, yaitu buku tamu berisi nama dan alamat para pengunjung. c. Melalui broker (perantara), yakni broker hanya bertugas
mencari
calon
pelanggan
saja,
ketika
informasi mengenai pelanggan sudah didapatkan, wiraniagalah yang kemudian menghubungi pelanggan untuk melakukan kunjungan ke calon pelanggan. 2. Analisis Pelanggan Sebelum mengunjungi calon pelanggan, wiraniaga perlu mempelajari data-data yang didapat tentang calon pelanggan (apa kebutuhannya, siapa yang terlibat). Wiraniaga harus menetapkan sasaran kunjungan, menentukan pendekatan berupa kunjungan personal, percakapan melalui telepon atau surat. Untuk mempermudah dalam melakukan penjualan, wiraniaga harus memiliki pengetahuan terhadap produk yang mereka tawarkan.
Selanjutnya adalah tahap-tahap pelaksanaan. Perusahaan biasanya tidak melakukan kegiatan promosi atau penjualan didalam kantor saja, tetapi benar-benar memanfaatkan tenaga penjualan yang ada sebagai bagian dari kegiatan penjualan personal. Kegiatannya meliputi : 1. Pameran (Moving Exhibition)
17 Perusahaan bisa menggunakan kegiatan pameran dalam mempromosikan produk-produknya.
Terdapat dua jenis
pameran yaitu pameran utama dan pameran besar. Pameran utama adalah pameran outlet yang diadakan dibeberapa pusat perbelanjaan seperti di mall dan pusat bisnis. Pameran besar adalah pameran yang diadakan sehubungan dengan acaraacara khusus perusahaan. Pameran ini diselenggarakan dalam waktu yang ditentukan oleh perusahaan, bisa dalam waktu satu bulan atau dua bulan sekali tergantung dari acara yang diadakan. 2. Penyebaran Brosur (direct mail) Brosur biasanya disebarkan langsung kerumah-rumah atau disebarkan pada saat acara atau pameran. Brosur biasanya berisi informasi-informasi mengenai jenis dan tipe produk, harga jual, uang muka, jumlah dan besar angsuran, nama perusahaan atau berisi informasi dan data-data mengenai spesifikasi produk.
3.
Promosi penjualan (sales promotion) Promosi penjualan berhubungan dengan aktivitas di point of sales
displaydan demonstrasi seperti leaflet, coba gratis, kontes, dan hadiah. Materi promosi penjualan mendorong respon untuk bertindak dan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan. Perusahaan yang menggunakan alat promosi penjualan bertujuan untuk menarik minat pembeli yang lebih kuat dan cep at, selain itu juga dapat mempengaruhi jangka pendek perusahaan dengan memberikan penawaran produk dan menaikkan penjualan yang menurun (Sumarwan, et al., 2009: 115). Promosi penjualan memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan. Peran promosi penjualan bagi perusahaan adalah (Hermawan, 2012 : 130) : 1. Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pertama kali 2. Mendorong konsumen untuk membeli produk berikutnya, meski baru petama kali berkunjung
18 3. Memberikan alasan bagi konsumen untuk tetap loyal terhadap merek dengan pembelian ulang 4. Mengingatkan konsumen tentang keuntungan produk yang ditawarkan meskipun promosi sedang tidak dilakukan
4.
Hubungan masyarakat (public relation) Dari sisi pemasaran, Public Relations atau Hubungan Masyarakat
adalah berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya (Hermawan. 2012 : 153). Humas bertugas untuk membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak diluar perusahaan untuk mendapatkan publisitas yang menguntungkan, membangun citra yang bagus, dan menangani rumor atau berita yang tidak menguntungkan. Humas adalah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu dalam hal pencapaian tujuan sebuah organisasi (Lattimore, et al., 2010 : 4). Meski
pemasar
cenderung
jarang
menggunakan
hubungan
masyarakat, program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif. Kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat meliputi : 1. Hubungan Pers Memberikan informasi yang pantas/layak dimuat disurat kabar atau media massa lainnya agar dapat menarik perhatian public terhadap sesuatu, baik seseorang, produk, jasa atau organisasi. 2. Publisitas Produk Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu. 3. Komunikasi korporat Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi. 4. Melobi Melobi adalah carabekerja sama dengan pembuat undangundang
dan
pejabat
pemerintah
sehingga
perusahaan
mendapatkan informasi-informasi penting yang berharga.
19 5. Konseling Aktivitas ini dilakukan dengan cara member saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik serta mengenai posisi dan citra perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak seluruhnya mendukung tujuan pemasaran. Oleh karena iu, dalam departemen hubungan masyarakat biasanya dibentuk seksi khusus yang disebut Marketing Public Relation (MPR).
5.
Pemasaran langsung (direct marketing) Merupakan komunikasi langsung antara perusahaan dengan target
konsumen untuk mendapatkan feedback secepat mungkin dan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui telepon, email, surat atau bisa langsung mendatangi konsumen. Dalam pemasaran langsung atau Direct Marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut mendapatkan respon dari konsumen. Pemasaran langsung (Direct Marketing) adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan atau menawarkan barang/jasa kepada konsumen tanpa menggunakan perantara pemasaran (Kotler & Keller, 2009 : 240). Bentuk-bentuk Direct Marketing meliputi surat langsung (direct mail), telemarketing, majalah, surat langsung dan situs internet. Dalam media utamana, pengembangan teknologi memberikan banyak pilihan lain bagi pemasar dengan menggunakan VCD (yang mungkin dilakukan di televisi, di pesan melalui telepon atau internet, pengiri,am melalui surat atau biro jasa pengiriman lain) sampai pada jaringan homeshopping dan televisi interaktif. Pemasaran langung meliputi beberapa media (Hermawan, 2012 : 192), yaitu : 1. Surat Langsung Surat langsung (Direct Mail) secara tradisional banyak digunakan sebagai media pemasaran langsung dan pemasar langsung banyak belajar dari surat langsung. Surat langsung
20 memberikan keuntungan dibanding dengan media lain. Keuntungan yang paling penting adalah efektivitas dan personalisasinya. 2. Telemarketing Sebagai media komunikasi dua arah, telemarketing merupakan alat
perusahaan
yang
mampu
mendengarkan
pelanggan.Wiraniaga yang menggunakan telepon biasanya bekerja berdasarkan data, yang memungkinkannya untuk menindaklanjuti penjualan maupun menawarkan pilihan produk lain, yang menjadikan data tersebut cukup fleksibel untuk meningkatkan penjualan. 3. Majalah Iklan respons langsung (direct response) untuk media cetak dimajalah mengajak pembaca dengan menawarkan atau menarik pembaca untuk memesan barang. Bentuknya biasanya berupa pengiriman kupon atau kartu jawaban atau nomor telepon bebas pulsa (toll-free number) untuk menghubungi pemasar. 4. Surat Kabar Walaupun pemasar langsung lebih banyak beriklan dimajalah dibandingkan surat kabar, surat kabar pada dasarnya memiliki beberapa keuntungan lebih dibandingkan majalah. Sebagai media surat kabar lebih dikenal oleh konsumennya, variasi bagian yang ditawarkan juga lebih baik, responsnya lebih segera dan liputannya lebih luas dan besar serta ragam khalayak lebih banyak. 5. Internet Pemasar langsung dapat melakukan eksperimen dengan pasar sasarannya dengan cara mengirimkan pesan melalui e-mail yang tersedia. Mengenai teori promosi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa promotion mix yang berupa advertising, personal selling, sales promotion, public relations, dan direct marketing, merupakan alat yang tepat bagi
21 perusahaan dalam mengembangkan usahanya, karena dengan promotion mix perusahaan dapat memperkenalkan produknya, menciptakan nilai terhadap produk, meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan, serta dapat membangun relasi (hubungan) yang baik dan berkelanjutan dengan para konsumennya.
2.2.4 Brand Awareness Dari America Marketing Assosiation adalah “A name, term, sign, symbol or any other feature that identifies one seller’s good or service as distinct from those of the sellers.” Yang dapat didefinisikan, sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau fitur lainnya yang mengidentifikasi satu penjual barang atau jasa yang berbeda dari orang-orang dari penjual. (Kotler dan Keller, 2006:256) A brand is emotional, has apersonality, and captures the hearts and minds of its customers (Kotler dan Keller, 2006:4). Bila diartikan, merek memiliki sifat emosional, personalitas, dan mampu mengambil hati dan pikiran konsumen. Bisa disimpulkan bahwa sebuah merek adalah sebuah nama, simbol atau atribut yang lain yang menjadikan sebuah perpsektif atau pandangan masyarakat terhadap sebuah organisasi ataupun perusahaan. Banyak perusahaan yang mengganggap bahwa ketika penjualan dan profit perusahaan tidak mengalami kendala bahkan cenderung meningkat mereka perlu menyadari bahwa untuk menciptakan loyalitas konsumen mereka tetap perlu membangun sebuah Brand Awareness dimasyarakat. Kesadaran (Awareness) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Atau dengan kata lain, awareness menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand equity (Durianto, Sugiarto dan Budiman, 2004 : 6). Konsumen cenderung membeli suatu merek yang sudah mereka kenal, karena mereka mengangap produk tersebut terpercaya dan pasti aman sehingga mereka terhindar dari resiko ketidakpuasan dalam pembelian. Kesadaran merek itu sendiri memiliki tahapan tahapan yang berbeda yang
22 menggambarkan kematangan seseorang terhadap sebuah merek disetiap tingkatanya. Untuk meningkatkan kesadaran merek atau Brand Awareness dapat dilakukan melalui cara berikut (Durianto, Sugiarto dan Budiman, 2004:30) : 1. Pesan yang disampaikan oleh suatu merek harus mudah di ingat oleh konsumen. 2. Pesan yang disampaikan harus berbeda dibandingkan merek produk lainnya serta harus ada hubungan antara merek dan kategori produknya. 3. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen mengingat merek. 4. Jika satu produk memiliki symbol, hendaknya symbol itu dapat dihubungkan dengan mereknya. 5. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin diingat pelanggan. 6. Kesadaran merek dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori produk, merek, atau keduanya. 7. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena membentuk ingatan adalah lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan.
23
2.3
Kerangka Pemikiran
KEGIATAN PROMOSI
WISATA CURUG 7 CILEMBER
PROMOTION MIX : 1. Periklanan 2. Personal Selling 3. Sales Promotion 4. Humas 5. Direct Marketing
MENGETAHUI KEGIATAN PROMOSI WISATA CURUG 7 CILEMBER UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS
Gambar 2.3 Sumber : Hasil Olahan Peneliti
24