BAB 2 DATA DAN ANALIS A
2.1 Sumber Data
Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek pra tugas akhir ini diperoleh dari sumber – sumber sebagai berikut :
1. Internet Pencarian melalui website yang ada kaitannya dengan materi yang diangkat, yaitu mengenai Tattoo Dayak.
2. Wawancara Wawancara dengan narasumber - narasumber dari pihak yang terkait.
ii
4
2.1.1 Tattoo Kata Tattoo (English), secara harafiah dapat disimpulkan sebuah gambar, visual, desain berwarna yang ditanamkan pada kulit melalui tinta dengan menggunakan jarum atau benda tajam lainnya. Kata Tattoo berasal dari bahasa Tahiti, proses tradisional mengaplikasikan tinta ke bagian tubuh menghasilkan bunyi seperti ketukan yang didengar sebagai “tattau” yang konon artinya tanda dalam arti bahwa tubuh ditandai dengan menggunakan alat berburu yang runcing untuk memasukkan zat pewarna di bawah permukaan kulit. Kata ”tattau” tersebut dibawa oleh Joseph Banks yang pertama kali bersandar di Tahiti pada 1769, dan di sana ia mencatat berbagai fenomena manusia Tahiti yang tubuhnya dipenuhi oleh tattoo. Ada sejarah yang mengatakan bahwa bangsa M esir-lah yang jadi pendorong perkembangan tattoo di dunia. M uncul di M esir berkisar pada 4000-2000 SM . Namun pada kenyataannya menurut Ady Rosa, peneliti tattoo Indonesia dari Jurusan Seni Rupa Universitas Negri Padang, menyimpulkan bahwa tattoo M entawai termasuk tattoo tertua di dunia karena seni tattoo mulai dikenal di M entawai sejak orang M entawai datang tahun
1500 sampai 500 sebelum masehi.
M ereka adalah suku bangsa protomelayu yang datang dari Yunan, kemudian berbaur dengan budaya dongson. M aka tattoo M entawai sudah ada jauh sebelum bangsa M esir mulai membuat tattoo. Tattoo M entawai berhubungan erat dengan budaya dongson di Vietnam. Diduga, dari sinilah orang M entawai berasal. Dari negeri moyang itu, mereka berlayar ke Samudra Pasifik dan Selandia Baru. Akibatnya, motif serupa ditemui juga pada
beberapa
suku
di
Hawaii,
Kepulauan
M arquesas,
suku
Rapa
5
Nui di Kepulauan Easter, serta suku M aori di Selandia Baru. Akibatnya, motif serupa ditemui juga pada beberapa suku di Hawaii, Kepulauan M arquesas, suku Rapa Nui di Kepulauan Easter, serta suku M aori di Selandia Baru.
2.1.2 Pembuatan Tattoo
Awalnya, Tattoo tradisional dilukis dengan menggunakan sejumlah jarum yang disatukan dan diikat pada setangkai kayu hingga membentuk martil serta menggunakan pemukul dari batang. Sebelum mengenal jarum, masyarakat Dayak menggunakan duri pohon jeruk. M otif terlebih dahulu digambar sebelum tattoo dimulai. Teknik paling awal, bagian tubuh langsung digambar dan berkembang dengan menggunakan pola pada kertas yang dijiplak ke tubuh.
Biasanya, tattoo didahului dengan garis luar. Untuk membuatnya, diperlukan martil bermata empat hingga enam jarum sebagai alat pemukul. Setelah itu, barulah motif bagian dalam dikerjakan dengan menggunakan martil bermata belasan jarum. Bahan untuk membuat Tattoo berasal dari arang tempurung yang dicampur dengan air tebu. Alat-alat yang digunakan masih sangat tradisional. Orang-orang pedalaman masih menggunakan teknik manual dan dari bahan-bahan tradisional.
6
Orang-orang Eskimo misalnya, memakai jarum yang terbuat dari tulang binatang. Di kuil-kuil Shaolin menggunakan gentong tembaga yang dipanaskan untuk mencetak gambar tattoo naga pada kulit tubih. M urid-murid Shaolin yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan simbol itu, dengan menempelkan kedua lengan mereka pada semacam cetakan gambar naga yang ada di kedua sisi gentong tembaga panas itu.
Jauh berbeda dengan sekarang. Saat ini, terutama di kalangan masyarakat perkotaan, pembuatan Tattoo dilakukan dengan mesin elektrik. M esin ini ditemukan pada tahun 1891 di Inggris. Kemudian zat pewarnanya menggunakan tinta sintetis (tinta khusus tattoo). Bahkan, perusahaan Freedom-2 di Philadelphia telah menemukan serangkaian produk tinta yang lebih aman di kulit. Produk ini sudah disetujui Badan Urusan M akanan dan Obat-Obatan AS (FDA) untuk digunakan dalam dunia kosmetik, makanan, obat, dan peranti kedokteran - yang tentunya aman untuk tattoo.
2.1.3 Makna Tattoo Alasan bagi suku-suku kuno di dunia membuat tattoo, bangsa Yunani kuno memakai tattoo sebagai tanda pengenal para anggota dari badan intelijen mereka, alias mata-mata perang pada saat itu.
7
Di sini tattoo menunjukan pangkat dari si mata-mata tersebut. Berbeda dengan bangsa Romawi, mereka memakai tattoo sebagai tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak, dan Tattoo juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya.
Di Amerika Utara dan Selatan, suku Indian mentattoo dengan cara menusuknusuk kulit mereka. Beberapa suku di California Amerika, memasukkan pewarna pada goresan yang dibuat di kulit. Beberapa suku di Arctic, Subarctic, Siberia Timur, memasukkan pigmen warna melalui suntikan jarum. Di Polinesia dan M ikronesia, pigmen dimasukkan ke kulit melalui tusukan yang ditempelkan dalam bentuk plester. Orang-orang Indian melukis tubuh dan mengukir kulit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukkan status sosial tertentu.
Suku M aori di New Zealand membuat Tattoo berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat. M enurut mereka, ini adalah tanda bagi keturunan yang baik. M ereka juga mengawetkan kepala yang bertattoo milik kepala suku mereka setelah meninggal, dan disimpan sebagai harta keluarga. M ereka dapat memperdagangkannya dengan senjata dan alat-alat besi. Perdagangan ini kemudian menimbulkan peperangan dan masalah politik. Karena itu kemudian dilarang, dan kepala bertattoo milik para kepala suku sekarang hanya disimpan di museum di Eropa.
8
Di Kepulauan Solomon, Tattoo ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk menandai tahapan baru dalam kehidupan mereka. Hampir sama seperti orang-orang Suku Nuer di Sudan memakai Tattoo untuk menandai ritus inisiasi pada anak laki-laki.
Tattoo alias Wen Shen atau rajah mulai merambahi negara Cina sekitar taon 2000 SM . Wen Shen konon artinya “akupunktur badan”. perlu diketahui, sama seperti bangsa Romawi, bangsa Cina kuno memakai tattoo untuk menandakan bahwa seseorang pernah dipenjara.
Sementara di Tiongkok sendiri, budaya tattoo terdapat pada beberapa etnis minoritasnya, yang telah diwarisi oleh nenek moyang mereka, seperti etnis Drung, Dai, dan Li, namun hanya para wanita yang berasal dari etnis Li dan Drung yang memilik kebiasaan mentattoo wajahnya. Riwayat adat-istiadat Tattoo etnis Drung ini muncul sekitar akhir masa Kedinastian Kaisar M ing (sekitar 350 tahun yang lalu), ketika itu mereka diserang oleh sekelompok grup etnis lainnya dan pada saat itu mereka menangkapi beberapa wanita dari etnis Drung untuk dijadikan sebagai budak. Demi menghindari terjadinya perkosaan, para wanita tersebut kemudian mentattoo wajah mereka untuk membuat mereka kelihatan kurang menarik di mata sang penculik.
9
M eskipun kini para wanita dari etnis minoritas Drung ini tidak lagi dalam keadaan terancam oleh penyerangan dari etnis minoritas lainnya, namun mereka masih terus mempertahankan adat-istiadat ini sebagai sebuah lambang kekuatan kedewasaan. Para anak gadis dari etnis minoritas Drung mentattoo wajahnya ketika mereka berusia antara 12 dan 13 tahun sebagai sebuah simbol pendewasaan diri. Ada beberapa penjelasan yang berbeda, mengapa para wanita tersebut mentato wajahnya. Sebagian orang mengatakan, bahwa warga etnis Drung menganggap wanita bertattoo terlihat lebih cantik dan para kaum Adam etnis Drung tidak akan menikahi seorang wanita yang tidak memiliki Tattoo di wajahnya.
2.1.4 Tattoo Dayak
Tattoo bagi sebagian masyarakat etnis Dayak merupakan bagian dari tradisi, religi, status sosial seseorang dalam masyarakat, serta bisa pula sebagai bentuk penghargaan suku terhadap kemampuan seseorang. Karena itu, tattoo tidak bisa dibuat sembarangan.Ada aturan-aturan tertentu dalam pembuatan tattoo baik pilihan gambarnya, struktur sosial orang yang ditattoo maupun penempatan tattoonya.
10
M eski demikian, secara religi tattoo memiliki makna sama dalam masyarakat Dayak, yakni sebagai "obor" dalam perjalanan seseorang menuju alam keabadian, setelah kematian.
Bagi subsuku lainnya, pemberian tattoo dikaitkan dengan tradisi mengayau atau memenggal kepala musuh dalam suatu peperangan. Tradisi ini sudah puluhan tahun tidak dilakukan lagi, namun dulunya semakin banyak mengayau, motif tattoonya pun semakin khas dan istimewa. Tattoo untuk sang pemberani di medan perang ini, biasanya ditempatkan di pundak kanan. Namun pada subsuku lainnya, ditempatkan di lengan kiri jika keberaniannya "biasa", dan di lengan kanan jika keberanian dan keperkasaannya di medan pertempuran sangat luar biasa.
Tattoo tidak hanya dilakukan bagi kaum laki-laki, tetapi juga kaum perempuan. Untuk laki-laki, tattoo bisa dibuat di bagian mana pun pada tubuhnya, sedangkan pada perempuan biasanya hanya pada kaki dan tangan. Jika pada laki-laki pemberian tattoo dikaitkan dengan penghargaan atau penghormatan, pada perempuan pembuatan tattoo lebih bermotif religius. Pembuatan tattoo pada tangan dan kaki dipercaya bisa terhindar dari pengaruh roh-roh jahat dan selalu berada dalam lindungan Yang M aha Kuasa.
Tattoo tradisi Dayak dan orang yang mengenakannya sesungguhnya adalah sebuah aset budaya. Walaupun kini patut disayangkan tak banyak lagi yang mengenakan sebagai tradisi, namun makna sesungguhnya patut dihargai.
11
Berkurangnya minat generasi muda Dayak menyandang tattoo tradisi tak lepas dari kesadaran baru masyarakat dengan masuknya agama besar dalam tatanan hidup masyarakat serta peristiwa Orde, kasus PETRUS ( pembunuh misterius ), Soeharto (mantan presiden ke dua) dalam biografinya : Soeharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya (1989). Tattoo dengan mudah menjadi sebuah stigmatisasi kejahatan, kriminalitas dan keberingasan. Eksistensi tattoo Dayak kini (terutama kaum muda Dayak), sesungguhnya adalah sebuah pencarian baru, aktualisasi diri atas identitas budaya dan kebanggaan sebagai empunya tradisi. Jika dibandingkan dengan fungsinya di masa lalu, kesakralan tattoo di masyarakat Dayak sudah mencair. Fungsinya lebih pada estetika. Tattoo yang dipakai sekarang banyak berubah. Ada yang tetap memakai tattoo dengan motif asli Dayak dipadu motif modern. Namun, ada juga yang sudah meninggalkan motif Dayak. Sudah banyak meninggalkan tattoo motif asli.
12 Competitor
Cover Depan
Cover Belakang
13
Layout Isi
14 2.1.6 Buku 2.1.6.1 Anatomi Buku Sebuah buku pada umumnya mepunyai 4 bagian yaitu : 1. bagian kulit buku 2. bagian awalan 3. bagian teks (kandungan) 4. bagian akhiran
2.1.6.2 Binding Ini merupakan sisi pinggir dari buku, yang membuat kumpulan kertas menjadi satu. Prosesnya dapat menggunakan lem keras lalu dilapisi kertas tebal yang sering disebut sebagai hardcover. Binding juga ada beberapa gaya untuk menambah sisi keunikan pada buku tersebut.
2.1.6.3 Cover Ada 2 jenis cover buku, hardcover dan soft cover. Cover merupakan salah satu bagian pendukung buku yang terbilang penting. Karena cover merupakan sisi luar dari sebuah buku. Cover, berbicara tentang isi buku tersebut. Cover yang menarik juga dapat menarik para pembaca untuk membaca atau membeli buku tersebut.
15
1. Cover buku 2. Penyambung buku 3. Tulang buku yang biasa juga ditulis judul selain di covernya. 4. Tail merupakan bagian bawah dari buku.
16
1. Endsheet : selembar kertas yang biasanya menyambung pada bagian dalam cover. 2. Hinge : bagian sudut buku, agar buku dapat dibuka dengan mudah. 3. Fore edge : ujung buku 4. Headband : untuk menjaga kekuatan pada buku.
Ada juga buku yang menggunakan jaket buku, berfungsi untuk menjaga cover buku agar tidak rusak.
17
2.1.7 Daftar Isi Kata Pengantar……………………………………………………………………………….. TATTOO Istilah Tattoo…………………………………………………………………….............. Asal M uasal Tattoo…………………………………………………………………………………… SUKU DAYAK Asal Suku Dayak Dayak…………………………………………………………………………………… Sungai M ahakam……………………………………………………………………………….. Istilah Dayak……………………………………………………………………………………. Kepercayaan Dayak……………………………………………………………………………………. Suku bangsa Dayak……………………………………………………………………………………. TATTOO DAYAK Tattoo bagi masyarakat Dayak………………………………………………………….
18
Tattoo dan kematian………………………………………………………………………………… Tattoo Dayak Kayan…………………………………………………………………………………… Tatto Dayak M urut…………………………………………………………………………………… Perkembangan makna tattoo……………………………………………………………. MOTIF TATTOO DAYAK Tattoo Dayak Kayan…………………………………………………………………………………… Tattoo Dayak Iban………………………………………………………………………………………
19 2.1.8 Penerbit
RED & WHITE
Red & White berdiri di Jakarta tahun 2004. Nama Red & White diambil dari bedera kebangsaan Indonesia. Red & White memiliki misi dan visi untuk mempromosikan berbagai seni dan sejarah di Indonesia. Topik – topik yang diangkat seperti : Kesenian, fotografi, desain, arsitektur, kebudayaan, musik dan fashion. Buku terbitan R&W telah dikenal dari topiknya yang berkualitas, isi, desain serta produksi. Buku terbitan R&W ini dijual di berbagai toko buku seperti : QB, Kinokuniya, Aksara, Periplus, Gramedia, Kharisma, TGA, dll.
20 2.2 Analisa
S
Buku yang khusus membahas tattoo Dayak yang didesain dengan elemen – elemen khas dari suku Dayak.
W
Karena didesain semenarik mungkin maka harga buku menjadi mahal untuk target sasaran kalangan menengah.
O
Belum ada buku yang membahas khusus mengenai tattoo Dayak.
T
Target sasaran kalangan atas lebih tertarik untuk memilih buku import daripada buku lokal.