BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1
Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini
diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut : •
Literatur Pencarian data diperoleh dari buku literatur berupa materi yang berhubungan dengan tema dan topik yang diangkat, yaitu “Save Bali Myna”
•
Wawancara Berbagai narasumber yang berasal dari Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah, Pasar Pramuka, dan pengamat dunia burung.
•
Website Pencarian data diperoleh dari website yang mengandung topik atau artikel tentang jalak bali.
2.1.2
Burung Jalak (Sturnidae) Jalak, suatu famili dari sekitar 100 spesies burung penyanyi berukuran besar-
sedang hingga besar dengan paruh umumnya yang ramping, sikap tegak dan bulu yang halus yang kebanyakan mengkilap. Burung Jalak aslinya berasal dari Dunia Lama, tetapi beberapa spesies telah diperkenalkan ke benua-benua lain. Pada umumnya, burung Jalak mencari makanan dengan cara menusukan paruhnya yang tajam kedalam tanah yang gembur lalu membongkar tanah tersebut untuk menangkap buruannya. Mereka melihat mangsa buruan mereka dari mata yang terletak pada pangkal paruhnya. Beberapa diantara Jalak Myna yang bertubuh lebih berat, hidup terisolasi di
4
pulau-pulau Indonesia dan daerah Pasifik, dan telah menetap dan berevolusi menjadi spesies baru yang menetap. Salah satu darinya yang telah berevolusi adalah Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang memiliki bulu putih dengan kulit yang berwarna biru dibagian mata.
2.1.3
Jalak Bali Jalak Bali adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang
lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa. Sementara dalam kehidupan aslinya Jalak Bali hidup diantara pohon Pilang, yang merupakan tempat hidup, mencari pakan dan berlindung serta berkembang biak. Pohon Pilang berkulit halus dan ditumbuhi oleh duri-duri yang merupakan tempat berlindungnya burung tersebut dari gangguan ular, biawak dan predator lain. Di pohon itu juga hidup semut, ulat serta serangga lainnya yang merupakan makanan pokok burung Jalak Bali. Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. pemerintah Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/70 tanggal 26 Agustus 1970, yang menerangkan antara lain burung Jalak Bali dilindungi undangundang. Dalam Biologi, Jalak Bali mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Phylum (Chordata), Ordo (Aves), Family (Sturnidae), Species (Leucopsar rothschildi Stressmann 1912) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali. Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912. Jalak Bali juga dikenal oleh para ahli burung dengan sebutan Bali Starling. Keunggulannya adalah bentuknya yang cantik dan menarik. Selain bulunya putih bersih dengan sedikit bulu hitam di bagian ujung sayap dan ekor, pelipis matanya
5
berwarnya biru keunguan. Jalak Bali termasuk burung yang populer dikalangan penggemar burung. Keungguluannya bisa dibilang sebagai faktor yang mengancam kepunahannya dimana para kolektor liar menangkap Jalak Bali secara liar. Jalak Bali berkarater penurut, mudah dijinakkan, dan manja. Makanan alami dari Jalak Bali adalah serangga dan buah, tetapi terkadang memakan benih bijian yang ditanam oleh penduduk di kebun. Jalak Bali memiliki 1 daya tarik dari kecantikannya, yaitu jambul dengan bulu panjang yang terletak di bagian kepala. Jambul inilah yang membuat Jalak Bali terlihat eksotik. Faktor ini juga yang membuatnya terus diburu oleh pemburu burung liar di habitat alaminya. Salah satu faktor internal adalah rentannya kesehatan dari Jalak Bali apabila tidak dipelihara dengan baik. Jalak Bali rentan terkena penyakit apabila tidak dipelihara di lingkungan yang baik dan dipelihara secara intensif. Hal ini harus dicegah dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik. Karena penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah burung ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi burung ini cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali. Jalak Bali dinilai statusnya sebagai kritis di dalam IUCN Red List serta didaftarkan dalam CITES Appendix I. Berikut adalah data yang didapat dari website Taman Nasional Bali Barat terkait Jalak Bali : 1. Sejarah Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2. Pada tahun 1928 sejumlah 5 ekor Jalak Bali di bawa ke Inggeris dan berhasil dibiakkan pada tahun 1931. Kebun Binatang San Diego di Amerika Serikat mengembangbiakkan Jalak Bali dalam tahun 1962 (Rindjin, 1989).
6
2. Status •
Sejak tahun 1966, IUCN ( International Union for Conservation of Natur and Natural Resources) telah memasukan Jalak bali ke dalam Red Data Book, yaitu buku yang memuat jenis flora dan fauna yang terancam punah.
•
Dalam konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) Jalak bali ter daftar dalam Appendix I, yaitu kelompok yang terancam kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan.
•
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/70 tanggal 26 Agustus 1970, yang menerangkan antara lain burung Jalak Bali dilindungi undang-undang.
•
Dikatagorikan sebagai jenis satwa endemik Bali, yaitu satwa tersebut hanya terdapat di Pulau Bali (saat ini hanya di dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat), dan secara hidupan liar tidak pernah dijumpai dibelahan bumi manapun di dunia ini.
•
Oleh Pemerintah Daerah Propinsi Bali dijadikan sebagai Fauna Symbol Propinsi Bali.
3. Morfologi Dalam Biologi, Jalak Bali mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Phylum (Chordata), Ordo (Aves), Family (Sturnidae), Species (Leucopsar rothschildi Stressmann 1912) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali. Adapun ciri-ciri/karakteristik dari Jalak Bali dapat dikemukakan sebagai berikut : •
Bulu Sebagian besar bulu Jalak Bali berwarna putih bersih, kecuali bulu ekor dan ujung sayapnya berwarna hitam.
•
Mata Mata berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua.
•
Jambul Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina.
7 •
Kaki Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan).
•
Paruh Paruh runcing dengan panjang 2 – 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.
•
Ukuran Sulit membedakan ukuran badan burung Jalak Bali jantan dan betina, namun secara umum yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir yang lebih panjang.
•
Telur Jalak Bali mempunyai telur berbentuk oval berwarna hijau kebiruan dengan rata-rata diameter terpanjang 3 cm dan diameter terkecil 2 cm.
4. Musim Berbiak di Habitat Di habitat (alam) Jalak Bali menunjukkan proses berbiak pada periode musim penghujan, berkisar pada bulan Nopember sampai dengan Mei. 5. Habitat, Penyebaran dan Populasi Habitat terakhir Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat hanya terdapat di Semenanjung Prapat Agung (tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor). Hal ini menarik karena dalam catatan sejarah penyebaran Jalak Bali pernah sampai ke daerah Bubunan – Singaraja (± 50 km sebelah Timur kawasan).
2.1.4
Pelestarian Jalak Bali Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan satwa yang hidup secara liar
(di habitat asli), populasinya amat langka dan terancam kepunahan. Tercatat pada tahun 1990, populasi liar dari Jalak Bali hanya 13. Padahal banyak yang tahu bahwa Jalak Bali adalah maskot kebanggaan Bali. Akhirnya pelestarian Jalak bali diluncurkan pada tahun 1987 untuk meningkatkan keamanan di Taman Nasional Bali Barat. Tercatat sekitar 700 burung yang berhasil dilestarikan, dan populasi liar dari Jalak Bali meningkat hingga 35 sampai 55 burung. Walaupun sudah dilakukan
8
pelestarian dengan baik, pada tahun 1993 tidak terjadi peningkatan jumlah pada populasi Jalak Bali, karena penangkapan liar dari burung ini masih sangat parah. Pada tahun 1994, populasi liar dari Jalak Bali menjadi 36 sampai 40 burung. Musuh terbesar dari jalak Bali adalah penampilannya yang sangat indah. Beberapa faktor yang menyebabkan Jalak Bali menuju kepunahannya antara lain: •
Faktor Alam
Pengaruh iklim, geologi, dan gangguan predator buas seperti ular adalah musuh utama bagi burung ini. Adanya kebakaran hutan, tanah longsor, dan gunung meletus dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dalam lingkungan. Selain itu karena ketidakmampuan menyesuaikan diri di habitatnya dapat menyebabkan populasi burung Jalak Bali semakin menurun.
•
Faktor Manusia
Adanya perburuan liar dan perusakan habitat sebagai tempat tinggalnya di daerahdaerah hutan. Perburuan liar banyak dilakukan oleh penduduk karena jenis burung ini laku mahal di pasar-pasar burung. Gangguan populasi burung Jalak Bali juga diperberat lagi oleh perusakan habitat melalui penebangan kayu secara liar yang dilakukan penduduk untuk kebutuhan kayu bakar rumah tangganya atau untuk di jual. Kegiatan pelestarian burung Jalak Bali telah dilakukan sejak awal tahun 1980-an oleh berbagai pihak. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dalam usaha pelestarian Jalak Bali diantaranya melakukan koordinasi dan konsultasi antara pemegang otoritas dengan instansi lain, peningkatan keamanan, pembinaan habitat,
pengembangan
penangkaran,
reintroduksi/pelepasliaran
ke
habitat,
peningkatan kesadaran masyarakat, menggalang kemitraan dengan stake holders, penegakan hukum serta peningkatan sarana dan prasarana. Upaya konservasi merupakan langkah yang paling efektif untuk mencegah kepunahan Jalak Bali. Berbagai rencana pemulihan spesies telah disetujui sebagai kerangka kerja untuk konservasi spesies langka di beberapa negara. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa konservasi spesies akan lebih efektif jika:
9
•
Dievaluasi dan direncanakan terlebih dahulu;
•
Semua tindakan mempunyai sasaran yang bisa diukur (cara belajar yang tercepat adalah berdasarkan pengalaman); dan
•
Jika semua lembaga yang mempunyai masukan untuk konservasi spesies bekerja sama untuk satu tujuan.
Jalak Bali juga menjadi simbol yang terdapat dalam koin 200 rupiah. Reputasinya yang terkenal sudah tidak lagi seimbang dengan jumlahnya yang sangat sedikit dan hampir punah.
2.1.5
Wawancara
2.1.5.1 Wawancara dengan Ipong PS Beliau merupakan pakar dalam dunia unggas dan sudah berkecimpung di dunia unggas lebih dari 40 tahun. Sampai saat ini beliau masih aktif di dunia unggas. Menurut beliau dunia unggas memiliki potensi yang tidak akan pernah habis, terutama di Indonesia. Beliau sendiri melakoni bisnis di dunia unggas dari hobi di masa muda yang akhirnya dikembangkan menjadi bisnis burung. Menurut beliau Jalak Bali diburu karena keindahannya, dan harus dilestarikan karena akan menambah variasi dari dunia burung Jalak Bali sendiri adalah binatang yang sejak lama sudah langka. Sejak tahun 1990 Jalak Bali merupakan hewan langka yang harganya mahal karena warna yang indah dan eksotis. Menurut beliau untuk melakukan proyek pelestarian yang baik diperlukan media yang mudah diakses oleh semua orang.
2.1.5.1 Wawancara dengan Ilham Beliau merupakan ketua bagian marketing dari Taman Burung yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah. Menurut beliau Indonesia diberikan spesies yang sangat berlimpah di Indonesia, terutama di Indonesia bagian timur seperti Papua. Beliau bercerita tentang penangkaran Jalak Bali di Indonesia dan Taman Mini Indonesia Indah sendiri. Pada Tahun 1993 Taman Burung berhasil menangkarkan Jalak Bali F2 (hasil penangkaran) dan mendapatkan surplus, akan tetapi dari tahun ke tahun penangkaran ini semakin sulit karena
10
kualitas pangan yang memburuk dan usia burung yang sudah tidak muda dan produktif lagi. Menurut beliau untuk melestarikan Jalak Bali diperlukan tempat penangkaran yang memiliki program konservasi untuk memelihara, merawat dan mengembangbiakan burung itu dengan baik secara teratur.
2.1.6
Data Penyelenggara
Gambar 2.1.6 Logo Taman Mini Indonesia Indah Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fau-na, dan benda budaya lain dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia. Gagasan itu dilandasi oleh suatu keinginan untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia. Gagasan tersebut makin mantap setelah Ibu Tien selaku ibu negara menyertai perjalanan kerja Presiden Soeharto ke berbagai negara, dimana ia mendapat kesempatan mengunjungi obyek-obyek wisata di luar negeri, diantaranya Disneyland Amerika Serikat dan Timland di Muangthai. Kunjungan Ibu Tien Soeharto ke pbyek-obyek wisata tersebut mendorong untuk mewujudkan ide ke dalam suatu proyek dengan membuat taman tempat rekreasi yang mampu menggambarkan kebesaran dan keindahan Indonesia dalam bentuknya yang mini. Penggagas pembangunan Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) adalah Siti Hartinah Soeharto, akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto. Gagasan itu muncul setalah ia
11
mendengarkan dan menghayati isi pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan Umum DPR GR Tahun 1971 berikut ini :aman ini memberikan gambaran yang menunjukkan kekayaan budaya dan kondisi alamiah seperti ragam bangunan-bangunan bercorak arsitektur, kesenian, adat istiadat, bahasa, kekayaan alam, dan kekayaan pemikiran yang dimiliki Indonesia. Tanggai 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara, yang juga dihadiri oleh Presiden Rl, Ibu Tien Soeharto dengan di dampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia "Indonesia Indah" di depan umum. Pada tanggai 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana indukdan studi ke-layakan. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. Pada tanggai 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambungan. Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya,Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan; sedang rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek; Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian keseluruhannya. Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional: masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah usat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai. Pada tanggai 20 April 1975 di bawah terik matahari sore langit kota Jakarta, Taman Mini "Indonesia Indah" diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto. Taman Mini Indonesia Indah mencangkup Taman Burung yang terdapat didalamnya, dimana sedang melakukan pelestarian untuk burung Jalak Bali. 2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1
Teori Website
2.2.1.1 Pengertian dan Komponen Utama Website
12
Awad. (2002 : 129). Electronic Commerce : From Vision to Fulfillment. New Jersey : Pearson Website adalah sebuah media yang berfungsi sebagai wajah dari sebuah produk. Website memiliki nama yang merepresentasikan produk sendiri, dalam bidang ini adalah kampanye sosial tentang Jalak Bali. Website adalah media virtual dengan keunggulan di bidang kecepatan, efisiensi, dan aksesnya yang mudah digapai oleh orang banyak. Pada umumnya sebuah website terdiri dari beberapa rangkaian halaman yang saling berhubungan. Halaman-halaman ini mengandung berbagai elemen desain diantaranya text, banner (misalnya dalam bentuk iklan), visual, dan terkadang bisa juga audio dan video. Berikut adalah 4 komponen utama dalam sebuah website : •
Home Page, merupakan halaman utama yang muncul saat website pertama kali diakses. Home Page mengandung informasi dasar tentang tujuan website didirikan.
•
Web Page, merupakan halaman yang berisi informasi yang lebih spesifik daripada home page. Informasi yang didapat di web page lebih banyak dan lebih spesifik daripada yang didapat di home page.
•
Link, merupakan penghubung antara halaman web. Link memiliki nama yang spesifik yang menunjukan judul dari halaman web yang akan dituju.
•
Banner, merupakan sarana untuk promosi akan link yang lain. Banner biasa berisi iklan.
2.2.1.2 Keunggulan Website Awad. (2002 : 130). Electronic Commerce : From Vision to Fulfillment. New Jersey : Pearson Berikut adalah beberapa keunggulan website dibanding media lainnya : •
Akses yang mudah memungkinkan siapapun untuk melihatnya, hal ini menjadi poin positif bagi website. Aksesnya yang mudah melambangkan efisiensi dalam penyebaran suatu informasi.
•
Memunculkan keberadaan di dunia internet. Salah satu yang ingin dicapai dari kampanye ini adalah sebuah identitas untuk memberi tahu kepada seluruh dunia bahwa Jalak Bali harus dilestarikan. Oleh karena itu website
13
akan memberikan sebuah identitas kuat bahwa kampanye tentang pelestarian Jalak Bali itu ada. •
Mengurangi biaya, hal ini karena media website hanya memerlukan domain yang tidak perlu diperbanyak, asalkan informasi yang terdapat didalam website terus menerus diperbaharui.
2.2.1.3 Kriterian Website yang Baik dan Efisien Awad. (2002 : 145). Electronic Commerce : From Vision to Fulfillment. New Jersey : Pearson Berikut adalah kriteria yang diperlukan untuk desain website yang baik dan efisien : •
Penampilan dan kualitas desain.
•
Mudah diakses oleh masyarakat.
•
Konsistensi pada setiap halaman web.
•
Skalabilitas dan kemampuan untuk menambah informasi.
•
Keamanan dalam website, bebas dari malware dan virus.
•
Performance dari masing-masing halaman web.
•
Navigasi dan halaman web yang interaktif.
2.2.2
Teori Fotografi
Lighting Reflective Object London, Upton, Stone, Kobre, Brill. (2005 : 283). Photography. London : Pearson. Salah satu media yang dipakai adalah sebuah koin, berikut adalah teori dari Lighting Reflective Object : •
Fotografi dibenda yang permukaannya bersifat glossy seperti melakukan foto kepada cermin, terkadang dapat menimbulkan efek yang unik, tetapi terkadang dapat menghancurkan keseimbangan dan harus dibuang.
•
Pantulan cahaya dapat dikendalikan dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan filter dan mengelilingi objek dengan bahan yang datar seperti softbox dan kertas.
14
2.2.3
Teori Warna
2.2.3.1 Color That Persuade Triedman, Karen, Cullen, Cheryl Dangel. (2002 : 11). Color Graphics, the Power of Color in Graphic Desain. New York : Rockport. Merupakan teori yang menyatakan bahwa warna merupakan sarana untuk membujuk atau melakukan perusasi kepada seseorang. Warna juga merupakan sarana untuk memberi identitas visual suatu produk, maka warna yang tepat dapat memberikan kesan kuat pada produk yang ingin disampaikan. Warna yang tepat juga dapat memberikan rasa nyaman bagi para penyimak, dan membuat suatu produk lebih terpercaya. 2.2.3.2 Color That Changes Your Perspective Triedman, Karen, Cullen, Cheryl Dangel. (2002 : 39). Color Graphics, the Power of Color in Graphic Desain. New York : Rockport. Teori yang menyatakan bahwa warna yang tepat dapat memberikan persepsi yang lain. Teori ini bermanfaat untuk menonjolkan strategi desain yang diinginkan. Dalam konteks ini, untuk memberi tanda bahwa Jalak Bali sudah hampir punah, bila kita tidak melakukan sesuatu, maka kepunahan akan terjadi. Warna juga dapat membantu sebuah konsep desain yang tidak biasa atau lazim. Sebagai contoh untuk melakukan desain tato tribal, maka para desainer akan menggunakan baju yang berwarna cerah untuk menonjol, agar tidak kalah dengan warna baju. 2.2.3.3 Color That Evokes Emotion Triedman, Karen, Cullen, Cheryl Dangel. (2002 : 125). Color Graphics, the Power of Color in Graphic Desain. New York : Rockport. Teori yang menyatakan bahwa warna dapat memberikan emosi bagi suatu produk. Kita hidup di dunia yang penuh warna, dimana setiap aspek memiliki emosi tersendiri. Warna yang tepat dapat menjadi simbol dari sesuatu. Seperti contoh
15
adalah warna koorporat yang biasanya berwarna gelap dan kebiruan untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi para klien. 2.2.4
Teori Tipografi
Huruf Sebagai Elemen Desain Rustan. (2011 : 126). Hurufontipografi. Jakarta : Gramedia. Tipografi dapat dieksplor menjadi berbagai macam elemen desain, artinya ia bisa beralih fungsi menjadi apa saja selain teks, entah itu gambar, infographic, produk 3 dimensi, dan lain-lain. Begitu pula sebaliknya, yaitu apa saja bisa menjadi tipografi. Berikut adalah contoh dari huruf sebagai elemen desain : •
Type as Text
Gambar 2.2.4.a Tipografi sebagai Teks
•
Type as Information Delivery
16
Gambar 2.2.4.b Tipografi sebagai Penyampai Informasi
2.2.5
Teori Desain Komunikasi Visual
2.2.5.1 Gestalt dan Keseimbangan Visual Pipes. (2008 : 182). Foundations of Art and Design. London : Laurence King. Gestalt berpengaruh kepada keseimbangan visual. Gestalt adalah salah satu media yang membedakan tumpukan yang memiliki pola visual dan tidak. Di dalam suatu seni, terdapat makna yang dalam agar dapat menyeimbangkan makna dan bentuk visual dari suatu benda. Berikut adalah jenis-jenis Gestalt : •
Kedekatan posisi (proximity)
•
Kesamaan bentuk (similiarity)
•
Penutupan bentuk
•
Kesinambungan pola (continuity)
•
Kesamaan arah gerak (common fate)
2.2.5.2 Grid Pipes. (2008 : 184). Foundations of Art and Design. London : Laurence King. Grid adalah pengaturan dasar dalam desain. Grid bisa diaplikasikan kepada berbagai macam bentuk desain, seperti buku, website dan poster. Grid adalah pacuan utama dari sebuah desain agar membentuk konsistensi dalam satu "keluarga". Sebagai contoh kampanye "Save Tiger" akan menggunakan grid yang tidak terlalu
17
berbeda dengan mastergrid yang dimiliki. Grid bisa dibilang adalah panduan dasar dalam melakukan suatu design. 2.2.5.3 Gaya Bahasa Sebagai Acuan Desain Meggs. (1992). Language as a Model for Graphic Design. Paul Kopco's Teaching Website. Diakses 20 Maret 2014 dari http://www.paulkopco.com Gaya bahasa dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan dalam desain. Gaya bahasa memberikan sebuah makna yang lebih dalam bagi suatu desain. Berikut adalah jenis-jenis gaya bahasa yang bisa dipakai dalam desain : •
Simile
•
Metaphor
•
Anthropomorphism
•
Metonymy
•
Synecdoche
•
Pun (Visual / Verbal / Visual Verbal)
•
Hyperbole
•
Litotes
•
Antithesis
•
Allegory
•
Irony
2.2.6
SWOT
2.2.6.1 SWOT dari Jalak Bali Strength •
Burung Jalak Bali merupakan burung eksotis yang indah yang hanya terdapat di pulau Bali bagian barat. Keindahannya harus dilestarikan sebagai penambah variasi di dunia unggas Indonesia.
Weakness
18
•
Jalak Bali adalah burung yang rentan dengan penyakit. Apabila perawatan yang dilakukan tidak benar, maka ia akan mudah terserang penyakit dan tidak bisa bertahan dari kepunahan.
Opportunity •
Dunia burung sudah mulai menunjukkan sedikit pergerakan untuk melestarikan burung Jalak Bali. Beberapa penangkaran sudah didirikan, salah satunya adalah Taman Mini Indonesia Indah, dan Taman Nasional Bali Barat.
Threat •
Penangkapan liar yang jumlahnya tidak sedikit. Harga burung Jalak Bali sangat mahal dan peminatnya tidak sedikit. Keindahannya seperti musuh terbesarnya sendiri karena bisa mengancam kepunahan dari Jalak Bali sendiri.
2.2.6.2 SWOT dari Sebuah Website Strength •
Website adalah media yang mudah untuk diakses dimanapun, kapanpun, hal ini dikarenakan pertumbuhan teknologi yang sudah sangat maju.
Weakness •
Website memiliki waktu domain yang harus diperbaharui setiap periode. Hal ini membuat website yang dibuat dan ditampilkan di internet memiliki waktu yang terbatas dan harus selalu diperbaharui apabila kampanye ingin terus berjalan dengan baik.
Opportunity •
Website membuka banyak sekali peluang yang tidak bisa diperoleh dari media lainnya, seperti contoh iklan sebagai sumber penghasilan yang tidaklah kecil.
Threat •
Website merupakan media elektronik, akan tetapi beberapa dari penggemar burung adalah orang yang tua dan tidak begitu paham tentang teknologi dan internet,
maka
dari
itu
diperlukan
media
pembantu
agar
bisa
19
menyeimbangkan hal ini.
2.2.7
Referensi Desain Berikut adalah referensi desain, yaitu website dari kampanye sosial yang
sudah dilaksanakan.
Gambar 2.2.7.a Website Social Campaign Orang Utan
Gambar 2.2.7.b Website Social Campaign Pandas International
20
Gambar 2.2.7.c Website Social Campaign Save Tigers Now
Gambar 2.2.7.d Website WWF
