2
BAB 2 DATA & ANALISA
2.1
Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 1. Narasumber: - Staf pengelola kawasan Kawah Putih - Staf Perum Perhutani 2. Pengamatan langsung di lapangan
2.2
Riset dan Data Umum 2.2.1
Sejarah
Kawah Putih terletak didaerah selatan Kota Bandung, berjarak 46 km dari Kota Bandung. Kawah Putih terletak disebuah gunung yang bernama Gunung Patuha. Dahulu kala masayrakat menggangap kawah ini adalah kawasan angker karena banyak burung mati ketika melewati kawah ini. Kepercayaan ini pun lantas dibantah ketika pada tahun 1837 seorang ilmuwan Belanda Jerman Dr. Franz Wilhelm Junghun yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam melakukan penelitian dan menemukan bahwa keangkeran tersebut disebabkan oleh adanya semburan lava belerang yang berbau menyengat. Pada tahun 1987 PT Perhutani mengembangkan kawasan Kawah Putih sebagai objek wisata di Jawa Barat. Air kawah di gunung ini selain warna nya yang terang dan juga selalu berubah-ubah di akibatkan oksdasi dan perubahan suhu, inilah yang menjadi daya tarik kawasan wisata ini. Permukaan kawah yang berbatu dan berpasir putih, sehingga kawasan ini dinamakan Kawah Putih. Beberapa peneliti mengatakan bahwa gunung patuha masih aktif, sehingga ditmukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak. Didekat tempat ini pula ditemukan sebuah goa sedalam 5 meter yang pernah dipakai sebagai tambang belerang, tak heran jika beberapa kawah beruap banyak, dan pengunjung didapati terbatuk-batuk akibat menghirup hawa belerang yang berbau menyengat sangat tajam. Keindahan danau Kawah Putih, memang sangat mempesona ditambah lagi dengan suhu yang setiap hari berkisar 8-22 derajat celcius. Ini disebabkan kawasan Kawah Putih terletak di gunung yang memiliki ketinggian 2.434 meter diatas permukaan laut. Karena keindahan nya
3 alamnya Kawah putih sering dijadikan tempat foto pra wedding, syuting film, dan sinetron. Namun kawasan ini belum dikenal oleh turis internasiaonal, menurut staf Perhutani, diperkirakan sampai dengan 10.000 orang mungkin mengunjungi pada hari libur dan jumlah total pengunjung mungkin 300.000 per tahun.
gambar 2.1 kawah putih
2.2.2
Kondisi Alam
Kawah Putih memiliki luas sekita 10 ha, konfigurasi lapangan umumnya landai sampai berbukit. Kelembaban udara mencapai 90%, sedangkan curah hujan tahunan tercatat antara 3.743 hingga 4.043 mm/tahun. Gunung Patuha pernah meletus pada abad 10 sehingga menyebabkan adanya kawah (crater) yang mengerikan disebelah puncak bagian barat. Kemudian pada abad 12 kawah disebelah kirinya meletus pula yang kemudian membentuk danau belerang yang indah. Pemandangan alam di Kawah Putih cukup indah dengan air danau bewarna putih kehijauan, sangat kontras dengan batu kapur putih yang menitari danau tersebut. Disebelah utara danau berdiri tegak tebing batu kapur bewarna kelabu. Bau belerang sangat pekat ketika hujan turun atau saat hari menjelang malam.
4
gambar 2.2 kawasan hutan cantigi 2.2.3
Flora dan Fauna
Kawah Putih memiliki kawasan hutan yang masih alami seperti pemandangan hutan tanaman Eucalyptus dan hutan alam dengan keanekaragaman flora di hutan hujan tropis. Berbagai jenis flora turut memperkaya keberadaan tempat wisata ini. Tumbuhan yang terdpat pada wisata Kawah Putih yaitu Alang-alang (imperata cylindrical) atau biasa disebut eurih oleh penduduk setempat. Saliara (lantana camara), Kingkilaban yang merupakan jenis tanaman perdu dengan ketinggian antara 2-8 meter. Batangnya menggantung atau tumbuh antara tanaman-tanaman lainnya. Kirinyuh (eupatorium inulifolium), Puspa (schima noronhae reinw), Kayu Putih (melaleuca leucadendra), Cemara (casuarina equisetifolia), Rasamala (altingia exelsa norona). Tumbuhan yang khas disini adalah Vaccinium karena hanya hidup di area kawah saja. Kawah Putih merupakan habitat bagi 103 jenis burung, baik jenis yang penetap ataupun jenis burung pengunjung. Setidaknya tercatat 10 jenis burung pengunjung (migran) yang terdapat dikawasan ini, seperti Bubut ā pacar jambul (clamator coromandus). Selain itu terdapat burung kecil seperti Sikatan mugumaki (ficedula mugimaki) yang berkunjung dikawasan ini. Selain jenis migran, terdapat jenis burung endemic atau burung yang hanya terdapat di Pulau Jawa saja. Dari 103 jenis 21 diantaranya termasuk jenis burung-burung yang dilindungi. Empat diantaranya yaitu Cica matahari (crocias albonatus) dan Sikatan dada merah (ficedula dumetoria), lalu dua lagi adalah yang terancam Luntur harimau (harpectes reindwartii) dan Elang jawa (spizaetus bartelsi). Selain itu disini juga terdapat beberapa jenis ular sanca, harimau, monyet, tupay, musang, kera dan lainya.
5 2.2.4 Akses lokasi Akses menuju lokasi Kawah Putih dapat ditemukan disisi kiri jalan. Waktu perjalanan dari pusat kota Bandung, tergantung pada lalu lintas di dan sekitar Bandung, mungkin dua jam. Belokan masuk dari jalan utama ke Kawah Putih mudah ditemukan. Ada papan besar di sebelah kiri jalan utama dan pintu masuk yang menonjorok keluar. Fasilitas dan lokasi kawah dikelola dengan baik oleh staf dari BUMN kehutanan perusahaan Perhutani. Bagi pengunjung yang ingin menuju ke kawasan kawah putih memiliki 2 akses, yang pertama meninggalkan kendaraan anda di parkiran utama pintu masuk kesitus kawah, lalu pengunjung bisa menaiki mini shuttlebus yang disiapkan pengelola. Mobil angkutan biasanya (meninggalkan tempat awal setiap 10 menit atau lebih) atau menunggu hingga 10 orang untuk penumpang yang naik ke mini shuttlebus. Biaya mobil shuttlebus sekitar Rp. 22.000/per-orang, untuk naik dan turun ke kawasan Kawah Putih. Lalu biaya untuk pengunjung yang membawa mobil pribadi untuk naik keatas kawah, pengunjung harus membayar biaya secara signifikan lebih tinggi Rp. 150.000/per-mobil, lalu ditambah lagi biaya per-orang nya Rp. 25.000. Biaya yang dikeluarkan oleh staf Perhutani sudah termasuk asuransi sementara pada saaat pengunjung dilokasi . Jalan utama menuju Kawah Putih adalah jalan selatan dari Bandung melalui kota Soreang, ibukota Kabupaten Bandung, lalu melalui Pasir Jambu kota. Jalan kesana bisa memakan waktu hingga dua jam untuk mencapai pintu masuk ke daerah Kawah Putih. Ada banyak ribuan petani pasar-tanaman kecil di lembah subur di selatan Bandung yang mengarah menuju daerah Kawah Putih. Tanaman lokal banyak tumbuh mencakup berbagai macam buahbuahan dan sayuran. Sebuah industri strawberry banyak dijual di sepanjang sisi jalan raya Ciwidey. Akomodasi yang tersedia di berbagai hotel di daerah Patuha dekat dengan kota terdekat Ciwidey dan juga di Soreang.
6
gambar 2.3 akses masuk ke kawah putih 2.3
Analisa Kasus Faktor pendukug : - Banyak nya aktifitas yang dilakukan dikawasan Kawah Putih seperti pemotretan, syuting film dan sinetron. Dan banyaknya juga wisatawan local yang berkunjung di kawasan Kawah Putih ini Faktor penghambat : - Wisatawan internasional yang keberadaan wisata Kawah Putih
masih
belum
2.3.1 Profile Target 2.3.1.1 Personality - Petualang - Alami - Wisata 2.3.1.2 Demografi - Gender - Usia - Kewarganegaraan - Pekerjaan - Kelas sosial - Kepercayaan - Suku
: Pria dan Wanita : 18 ā 25 tahun : Indonesia : Mahasiswa, Keluarga :CāB : Semua agama : Semua suku
mengenal akan
7
2.3.1.3 Geografi - Domisili - Wilayah - Kepadatan - Iklim
: WNI dan WNA : Asia Tenggara : Perkotaan : Daerah tropis
2.3.1.4 Psikografi - Memiliki jiwa petualang - Mempunyai hobi traveling - Memiliki rasa ingin tahu terhadap tempat-tempat wisata di Indonesia 2.4
Faktor S.W.O.T Strength Kawah Putih merupakan wisata Kawah yang memiliki keunikan yaitu air nya dapat berubah warna dengan sendirinya. Dan memilik kawasan hutan yang masih teraja ke aslian nya Weakness Kurangnya minat khalayak untuk ke kawasan ini karena akses yang cukup jauh dijangkau oleh wisatawan. Opportunity Menjadikan wisata ini menjadi semakin diketahui oleh khalayak sebagai wisata andalan di kota Bandung dan sekitarnya. Wisata Kawah Putih bisa dijadikan salah satu referensi untuk fotografi Threat Kawasan belerang tidak hanya ada terdapat di Kawah Putih, di Jawa Barat terdapat juga wisata kawah belerang di Tangkuban perahu.
2.5
Data Khalayak Berikut ini merupakan target sasaran penulis dalam komunikasi visual pada identitas visual Kawah Putih
8
2.5.1 Target Primer Target primer Kawah Putih ini adalah segala usia, dengan keadaan sosial menengah keatas, baik pria dan wanita, dari pelajar, mahasiswa. 2.5.2 Target Sekunder Target sekunder Kawah Putih adalah usia diatas 17 tahun keatas, fotografer landscape, wisatawan internasional dan masyarakat umum