BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Umum Data informasi guna keperluan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu : 1. Literatur : Buku, artikel (media cetak dan media elektronik), Informasi dari internet. 2. Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan Sarinah Braga, 2.1.1 Data Logo Perusahaan :
Gambar 2.1 Logo Sarinah
Perusahaan
: PT Sarinah (Persero)
Alamat
: Jl. M.H. Thamrin No.11, Jakarta 10350, Indonesia
Telepon
: (62-21) 319 23008
Fax
: (62-21) 331 853, 390 2767
2.1.2 Sejarah Sarinah Berawal dari keinginan Ir.Soekarno sebagai presiden RI pertama yang ingin kembali untuk memuliakan nama seorang pengasuh yang berasal dari kalangan bawah nama yang berasal dari “Sarinah”, dan diabadikan menjadi sebuah nama pasar swalayan yang pertama di negara itu, yang pada tahun 1962 tahun ini akan dimulai dengan tahun berdirinya Sarinah ( Persero ) secara akurat tanggal 17 Agustus dan tanggal diresmikannya gedung Sarinah Department Store yaitu tanggal 15 Agustus 1966. Pada awal pembentukan Sarinah , situasi makro ekonomi Indonesia dalam keadaan sangat buruk .Karena itu Sarinah diharapkan untuk menjadi pemicu , mediator serta alat distribusi untuk masyarakat pada umumnya dan berfungsi sebagai penyeimbang ekonomi , pelopor dalam pengembangan perdagangan ( ritel ) serta berpartisipasi dalam perubahan struktur perekonomian Indonesia . Sesuai dengan namanya , Sarinah telah banyak membantu masyarakat kecil dengan cara sebagai mitra kerja. Hingga sekarang ini cukup banyak mitra binaan sarinah baik individu dan perusahaan koperasi. Dalam perjalanannya sarinah juga mengalami pasang surut. Bahkan pada tahun 1980 gedung sarinah pernah terbakar pada bulan Juli 1980.
2.1.3 Visi dan Misi 2.1.3.1 Visi PT Sarinah (persero) memiliki visi Menjadi peritel terdepan produk unggul bercirikan budaya Indonesia.
2.1.3.2 Misi Untuk menunjang visinya, PT Sarinah mempunyai beberapa misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan perdagangan produk unggulan Indonesia yang memehuni harapan seluruh pemangku kepentingan / Stakeholder 2. Menjadi katalis pegembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Bidang industri kreatif bercirikan budaya bangsa 3. Mewujudkan budaya korporasi yang unggul dan memiliki kredibilitas tinggi 4. Mengoptimasi seluruh aset properti perusahaan, sehingga memberikan nilai tambah yang optimal bagi perusahaan 2.1.4 Target Market 2.1.4.1 Secara Geografis Masyarakat di Bandung dan sekitar Jabodetabek. 2.1.4.2 Secara Demografis Umur
: >30 th
Jenis Kelamin
: Laki-laki dan Perempuan
Penghasilan
: >20jt/bulan
Kelas Sosial
:A
2.1.4.3 Secara Psikografis Gaya Hidup : memiliki
nostalgia
hardworker,
elegan,
dengan
penjajahan
era
menyukai kultur sejarah Indonesia.
perfeksionis, Belanda,
2.1.5
Perencanaan Hotel Sarinah Braga Hotel Sarinah Braga direncanakan akan dibangun di tahun 2015 ini, tepatnya di bulan September dengan konsep bangunan bergaya art deco, sehingga jenis dari hotel Sarinah Braga ini adalah butik hotel, yaitu hotel yang memiliki tema-tema atau gaya tertentu
2.1.5.1 General Info Perencanaan nama hotel : Sarinah Hotel and Restaurant at Braga Jumlah Lantai
: 14 Lantai
Jumlah kamar
: 50-60 kamar
Guest lift
: 4 Lift
Check In
: 14.00 WIB
Check Out
: 12.00 WIB
Room Key
: Key Card
2.1.5.2 Room Rate Jenis kamar Deluxe room
Perkiraan harga kamar/hari Rp. 1.500.000++
Executive room
Rp. 1.800.000++
Junior suite
Rp. 2.550.000++
Presidential suite
Rp. 4.500.000++
sewa
Tabel 2.1 Perkiraan Room Rates hotel Sarinah Braga
2.1.5.3 Artist Impression / Perkiraan interior dan Eksterior
Gambar 2.2 Perencanaan bangunan Hotel Sarinah Braga human eye level
Gambar 2.3 Perencanaan bangunan Hotel Sarinah Braga bird eye level
Gambar 2.4 Perencanaan interior cafe Hotel Sarinah Braga
Gambar 2.5 Perencanaan rooftop Hotel Sarinah Braga
Gambar 2.6 Perencanaan interior kamar Hotel Sarinah Braga
Gambar 2.7 Perencanaan interior lobby utama Hotel Sarinah Braga
Gambar 2.8 Perencanaan interior restaurant hotel Sarinah Braga 2.1.6 Kompetitor 2.1.6.1 Savoy Homann Bidakara Hotel
Gambar 2.9 Logo hotel Savoy Homann Bidakara Hotel Tepatnya kapan Savoy Homann Hotel pertama kali dibangun masih belum jelas tetapi berdasarkan pada beberapa file, Savoy Homann
dibangun
sebelum
tahun
1888
dan
dimiliki
oleh
Mr.A.Homann, seorang warga negra Jerman yang merupakan seorang imigran yang terdampar di Tatar Priangan sekitar tahun 1870.
Pada Februari tahun 1937, hotel mengalami renovasi dan telah selesai pada akhir tahun 1939. Kemudian disebut sebagai Savoy, hotel baru yang dikelola oleh mr. F.J.A. Van Es. Savoy Homann dahulu merupakan hotel terbesar se-Asia Tenggara, dan menjadi tempat delegasi acara besar seperti konferensi Asia Afrika, konferensi PATA dan Asia Africa Islamic Conference. Setelah direnovasi, Savoy Homann memiliki 153 kamar dan sejak 14 Oktober 1989, sebuah hotel berbintang empat dengan brand “Savoy Homann Panghegar Heritage Hotel“ secara resmi telah diresmikan oleh menteri pariwisata, Mr. Soesilo Sudarman. Pada Januari 2000, Hotel Savoy Homann dikelola oleh Bidakara Foundation.
Gambar 2.10. hotel Savoy Homann Bidakara Hotel
Gambar 2.11 salah satu jenis kamar di hotel Savoy Homann Bidakara Hotel
Gambar 2.12 Interior kamar mandi hotel Savoy Homann Bidakara Hotel
2.1.6.2 Grand Royal Panghegar
Gambar 2.13 Logo hotel Grand Royal Panghegar
Grand Royal Panghegar terletak di pusat kota Bandung, memiliki 450 suites dengan interior khas sunda yang mewah dipadukan dengan art deco. Grand Royal Panghegar menyediakan tiga ruang meeting, café, sky lounge, café, pool terrace, dan berbagai macam fasilitas mewah lainnya. Hotel berbintang
empat
ini
berlokasi
di
Jl.
Merdeka,
Bandung.
Selain
mengutamakan fasilitas yang mewah, Grand Royal Panghegar juga memprioritaskan pelayanan yang ramah.
Gambar 2.14 hotel Grand Royal Panghegar
Gambar 2.15 salah satu jenis kamar di hotel Grand Royal Panghegar
Gambar 2.16 Dining Room di hotel Grand Royal Panghegar
2.1.6.3 Prama Grand Preanger
Gambar 2.17 Logo hotel Prama Grand Preanger
Pemandangan indah Bandung, peninggalan budaya, bangunan bersejarah dan keajaiban kuliner membuat liburan akhir pekan populer sejak lama. Prama Grand Preanger Bandung adalah saksi dari perubahan di kota Bandung khususnya sekitar jl. Asia Afrika dan rumah bagi para wisatawan. Sebuah bagian besar dari sejarah Indonesia dan ikon arsitektur, Prama Grand Preanger Bandung adalah contoh sempurna dari tujuan wisata tak lekang oleh waktu. Pertama kali dibuka pada tahun 1920, hotel mempertahankan keanggunan dan gaya era kolonial sementara mengintegrasikan kenyamanan sebuah hotel bisnis modern, lengkap dengan keramahan Jawa Barat.
Prama Grand Preanger Bandung kini telah memperoleh kembali posisinya sebagai akomodasi mewah primer Bandung dengan lokasi strategis yang memudahkan eksplorasi mudah atraksi terbaik di kota, termasuk Gedung Merdeka, Bandung Indah Plaza, Museum Asia Afrika, Bandung Kantor Pos dan Masjid Agung.
Memiliki dua buah wings yang terpisah dengan kapasitas 187 kamar dan suite. Sebagian kamar mengadaptasi style art deco sebagai interiornya dan sebagian menggunakan style yang diadaptasi dari tradisional khas bandung dengan sentuhan modern.
Gambar 2.18 hotel Prama Grand Preanger
Gambar 2.19 Brasserie hotel Prama Grand Preanger
Gambar 2.20 salah satu jenis suite di hotel Prama Grand Preanger
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Branding Menurut (Wheeler, 2009, h.16), Brand identity itu berwujud dan menarik bagi indra. Brand identity merupakan bahan dari pengakuan, menguatkan diferensiasi, dan membuat ide-ide besar dan mudah dimengerti. identitas merek mengambil elemen berbeda dan menyatukan mereka ke dalam sistem secara
keseluruhan.
Branding adalah proses yang digunakan untuk membangun kesadaran dan memperluas loyalitas pelanggan (Wheeler, 2009, h.18). membutuhkan mandat dari atas dan kesiapan untuk berinvestasi di masa depan. Branding adalah tentang merebut setiap kesempatan untuk mengekspresikan mengapa orang harus memilih salah satu merek terhadap yang lain. keinginan untuk memimpin, melampaui kompetisi, dan memberikan karyawan alat terbaik untuk menjangkau pelanggan adalah alasan mengapa perusahaan memanfaatkan branding.
2.2.2 Teori Logo Corporate ekspresi grafis
Identity
dari
image
adalah dan
suatu
bentuk
identitas
suatu
visual
dan
perusahaan
(Christine Suharto Cenadi, 1999, 75). Definisi dari Logo adalah bentuk ekspresi dan bentuk visual dari konsep perusahaan, produk, organisasi, maupun institusi. Serta mempakan lambang visual yang memiliki bentuk yang berasal dari filosofi organisasi yang bersangkutan (Logo Resource, 2000).
Menurut David E. Carter (Adi Kusrianto, 2007) pertimbanganpertimbangan tentang logo yang baik harus mencakup beberapa hal sebagai berikut : •
Original & Desctinctive, atau memiliki ciri khas, keunikan, dan daya pembeda yang jelas.
•
Legible,
memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi ketika
diaplikasikan pada ukuran dan media yang berbeda. •
Simple, atau sederhana dan mudah dimengerti.
•
Memorable, atau cukup mudah diingat walau dalam kurun waktu yang cukup lama.
•
Easily associated with the company, dimana logo yang baik akan mudah diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra perusahaan.
•
Easily adaptable for all graphic media, dimana logo yang baik memiliki factor kemudahan dalam pengaplikasian terhadap berbagai media baik menyangkut bentuk fisik, warna, typografi, maupun konfigurasi logo diperhitungkan pada proses pencanangan agar tercipta suatu konsistensi.
2.2.2.1 Fungsi Logo
Menurut David E. Carter ( Al, 1982), fungsi dari Logo yaitu: 1. Sebagai ciri khas dan identitas agar mudah dikenal oleh publik.
2. Sebagai penunjuk karakter perusahaan di mata publik. 3. Menginformasikan jenis usaha untuk membangun image. 4. Merefleksikan semangat dan cita-cita perusahaan. 5. Menumbuhkan kebanggaan di antara anggota perusahaan.
2.2.3 Teori Warna Pada dasarnya warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut warna pada retina bereaksi, yang memungkinkan timbulnya gejala warna pada objek-objek yang dilihat sehingga dapat mengubah persepsi manusia (Junaedi, 2003: h.14). Warna bersifat subjektif karena warna memiliki hubungan yang sangat kuat dengan setiap individu yang melihatnya. Dalam hubungannya dengan logo, warna merupakan elemen yang sangat penting dalam peranannya sebagai media pengingat (Adams, seperti dikutip Ramanda, 2011). Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu menstimuli perasaan, perhatian dan minat seseorang (Adi Kusrianto, 2007: h.46).
2.2.3.1 Sifat – Sifat Warna Sean Adams (seperti dikutip Ramanda, 2011, h.29) menjelaskan beberapa sifat dan kesan yang ditimbulkan oleh warna, yaitu sebagai berikut: 1. Merah: Hasrat, amarah, perhentian, perkelahian, cinta dan darah. 2. Kuning: Kegembiraan, kecerdasan, peringatan, pengecut dan muda. 3. Hijau: Kesuburan, uang, kesehatan, kesuksesan, pertumbuhan. 4. Putih: Kesempurnaan, kesucian, pernikahan, bersih, kebaikan. 5. Biru: Pengetahuan, nyaman, tenang, damai dan dingin. 6. Hitam: Ketakutan, negatif, kematian, kejahatan, kerahasiaan. 7. Ungu: Mewah, kebijaksanaan, kerohanian, imajinasi.
8. Jingga: Kreatifitas, kehidupan, unik, energi. 2.2.4 Teori Tipografi Tipografi adalah “bidang ilmu yang mempelajari seluk-beluk mengenai huruf, yang mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai fungsi estetis dan fungsi komunikasi, sebagai fungsi estetis, tipografi digunakan untuk menunjang penampilan sebuah pesan agar terlihat menarik, sedangkan sebagai fungsi komunikasi tipografi digunakan untuk menyampaikan pesan (informasi) berupa teks dengan jelas dan tepat.”(Rustan, 2011, h.27) 2.3 Analisis SWOT 2.3.1 Strength 1. Memiliki unsur sejarah yang kuat. 2. Lokasi prime atau berada di daerah strategis. 2.3.2 Weakness 1. Belum memiliki identitas visual. 2. Memiliki cabang dan anak perusahaan yang tidak banyak. 2.3.3 Opportunity 1. Pertumbuhan pariwisata yang semakin tinggi baik domestik maupun mancanegara. 2. Pertumbuhan jumlah kelas sosial A-B meningkat. 3. Pertumbuhan ekonomi meningkat. 2.3.4 Threat 1. Pertumbuhan
pembangunan
hotel
menyebabkan persaingan semakin ketat. 2. Tidak adanya regulasi tarif hotel. 3. Masuknya investor asing.
tidak
dibatasi
sehingga