BAB II PEMBAHASAN
2.1
SUMBER DATA Perolehan data diambil dari sumber-sumber sebagai berikut:
2.1.1
Survey langsung menuju kantor Branding PT Bentuk Metakreasi
Penulis melakukan riset langsung dengan pergi kekantor PT Bentuk Metakreasi yang merupakan perusahaan yang ditunjuk oleh PT BFIE sebagai kantor yang akan melakukan perancangan identitas Enso Hotel. Dengan mengunjungi kantor PT Bentuk Metakreasi, penulis juga akan
melakukan riset
untuk mendalami informasi tentang Enso Hotel mengenai brief yang telah didapatkan dari PT BFIE.
2.1.2
Ikut serta pada meeting dengan PT BFIE sebagai perwakilan dari PT Bentuk Metakreasi
Penulis mengikuti meeting bersama dengan PT BFIE sebagai salah satu perwakilan dari PT Bentuk Metakreasi untuk dapat lebih mendalami brief dari PT BFIE mengenai Enso Hotel serta dapat memantau langsung perkembangan dari Proyek Enso Hotel.
2.1.3
Melakukan Riset melalui Internet
Penulis melakukan riset melalui internet menggunakan alamat berikut:
-
http://jenishotel.info/klasifikasi-hotel-berdasarkan-bintang
-
http://www.agoda.com/id-id/favehotel-gatot-subrotojakarta/hotel/jakartaid.html?asq=gFH8gcqAcjR%2bwXCOf1 3
4 4iyw%3d%3d -
http://www.ibis.com/gb/hotel-6366-ibis-budget-jakarta menteng/index.shtml
2.2
PERKEMBANGAN HOTEL DI INDONESIA
Dulunya, hotel hanya berfungsi sebagai tempat untuk menginap, tapi kini hotel telah memiliki fungsi ganda, dari tempat menginap, hingga sarana bisnis. Tidak sedikit hotel yang menyediakan sarana bisnis, terutama hotel - hotel berbintang. Hotel jenis ini dinamakan hotel bisnis. Pada hotel ini tersedia tempat yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan, ruang rapat, maupun ruang seminar. Para pebisnis bisa memanfaatkan hotel bisnis sebagai sarana untuk mempromosikan produk perusahaan, rapat kerja maupun seminar.
Hotel bisnis memiliki fungsi yang khusus, fungsi khusus tersebut adalah sebagai tempat beristirahat serta tempat untuk melakukan kegiatan bisnis.
2.3
DATA HOTEL
2.3.1 Deskripsi ENSO HOTEL
Enso Hotel merupakan hotel baru yang akan mulai dibangun pada bulan Februari 2015 yang merupakan project development dari PT BFIE. Sedangkan untuk Branding dan Signage dari hotel ini PT BFIE menunjuk PT Bentuk Metakreasi sebagai brand consultantnya.
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 24 Agustus 1989 yang berdomisili di Bekasi, merupakan suatu perseroan terbatas (PT) yang didirikan untuk melakukan bisnis di kawasan industri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Kami berlokasi di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat – Indonesia. Lokasi PT BFIE sangat mudah diakses dari lokasi
5 utama DKI Jakarta: 30 km dari Jakarta CBD (Central Business District), 35 km dari Tanjung Priok Pelabuhan Laut, dan 55km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Lokasi strategis terletak di samping Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan akses langsung Jalan Tol Cibitung, memudahkan untuk meningkatkan kegiatan bisnis sehari-hari.
Bermula pada tahun 1989. Pada tahun itu Bekasi Fajar Estate didirikan seluas 500ha. Berlokasi strategis terletak di kawasan
industri
MM2100,
Perusahaan
difokuskan
pada
pengembangan dan pengelolaan kawasan industri. Pada tahun 1990, Bekasi Fajar Industrial Estate bersama dengan Marubeni Corporation mendirikan PT. Megapolis Manunggal Industrial Development untuk membangun dan mengelola kawasan industri MM2100. Ada lebih dari 150 tenant di daerah, yang terdiri nasional maupun perusahaan-perusahaan multinasional. PT BFIE juga bekerja pada pembangunan sesuai gudang seperti Unilever mega DC di Cibitung, salah satu gudang terbesar di Asia dengan 90.000 meter persegi bangunan, di 200.000 meter persegi dari total luas. Unilever mega DC gudang akan sepenuhnya beroperasi pada musim panas 2012.
2.3.2 Target Market Demografi -
Usia target Market 30-50 tahun
-
Bekasi dan sekitarnya, sekitar pabrik
-
90% Pria dan 10% wanita
-
60% Warga Negara Jepang, 20% WNI, 10% Warga negara di asal Asia, 10% lain-lain
-
Belum menikah & menikah
-
Pekerja Pabrik asal Jepang
-
Status ekonomi : B-A
-
Pendidikan : Min S1
6
2.3.3 Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi salah satu jaringan hotel terbaik di Indonesia
Misi : Memberikan pelayanan hospitality yang sebaik mungkin sehingga dapat memberikan kenyamanan terbaik.
2.3.4 Nilai Perusahaan
Visioner : Mampu melihat jauh kedepan dan membuat proyeksi jangka panjang dalam pengembangan bisnis hotel.
Integritas : Mengedepankan perilaku percaya, terbuka, positif, jujur, berkomitmen dan bertanggung jawab.
Professional : Melaksanakan semua tugas sesuai dengan kompetensi, dengan kreativitas, penuh keberanian, komitmen penuh, dalam kerjasama untuk keahlian yang terus menerus meningkat.
2.3.5 Arti Dari Nama ENSO HOTEL
Enso hotel diambil dari bahasa jepang ‘Enso’ yang berarti Lingkaran, Enso juga merupakan salah satu dari 7 prinsip desain Jepang yang berarti, “momen dimana kita mengosongkan pikiran sejenak untuk memulai sesuatu.” Enso Hotel merupakan hotel bisnis baru yang belum memiliki identitas visual dan media promosi, maka dari itu Enso
7 Hotel belum memiliki logo dan berbagai macam media promosi. 2.3.6 Jangkauan Harga di ENSO HOTEL
Range harga yang akan ditetapkan di Enso Hotel yaitu: - Superior (20m2) = Rp. 700.000,- Premium (40m2) = Rp 1.500.000,-
2.3.7 Fasilitas di ENSO HOTEL
Fasilitas yang diberikan di Enso Hotel yaitu: - 24 hr Restaurant (Buffet, Bar & Lounge) - Meeting Room - Fitness & Spa
2.3.8 Interior ENSO HOTEL
Gambar 2.1 Gedung
Gambar 2.2 Lobby
Gambar 2.3 Reseptionis
Gambar 2.4 Restoran
8 Gambar 2.5 Kamar Tamu 2.3.9 Lokasi
Enso hotel berlokasi di daerah bekasi, tepatnya di JL Kalimantan Block C – A 2 No. 3, Cikarang Barat, Indonesia. Enso hotel adalah hotel yang di developt oleh PT BFIE yang berlokasi di Wisma Argo Manunggal, Gatot Subroto, dan PT Bentuk Metakreasi sebagai branding consultant yang ditunjuk oleh PT BFIE yang berlokasi di Cityloft Sudirman, KH Mas Mansyur No.121, Lt. 21 Unit 2101, Jakarta Pusat.
2.4
DATA PENDUKUNG Standarisasi Hotel Berbintang Tiga (***)
hotel bintang tiga biasanya lokasinya dekat tol, pusat bisnis dan daerah perbelanjaan, dengan menawarkan pelayanan terbaik, kamar yang luas dan lobi yang penuh dekorasi. Para karyawan hotel yang bertugas telihat rapi dan profesional. berikut kriterianya :
– Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar – Terdaoat minimum 2 kamar suite – Kamar mandi di dalam – Luas kamar standar, minimum 24 m2 – Luas kamar suite, minimum 48 m2 – Kamar memiliki Toilet sendiri – Memiliki Sarana rekereasi dan olah raga – Kamar dilengkapi dengan pengatur udara (AC) dengan suhu 24 0C – Tersedia Restoran yang menawarkan hidangan diatas rata-rata pada saat sarapan, makan siang dan makan malam. – Memiliki valet parking.
9
2.5
KOMPETITOR
2.5.1
Ibis Budget
Gambar 2.6 Ibis Hotel
Ibis Styles merupakan salah satu hotel bintang tiga yang merupakan jaringan hotel Accor dan juga merupakan sub-brand dari Ibis Hotels. Ibis Hotel memiliki 3 sub brand yaitu Ibis hotel, Ibis Styles dan Ibis Budget. Ketiga brand tersebut mewakili Ibis hotel di setiap kelas hotel di Indonesia dari bintang 2-4.
2.5.2
Holiday Inn Jakarta
10 Gambar 2.7 Holiday Inn Express Hotel
Holiday Inn merupakan salah satu hotel bintang 3 di jakarta di kawasan Thamrin. Holiday inn memiliki inetrior dan fasilitas yang sangat baik untuk dapat bersaing di kelasnya.
2.5.3
Fave Hotel
Gambar 2.8 Fave Hotel
Fave hotel merupakan hotel bintang tiga yang telah lama berdiri di Indonesia. Fave hotel telah memiliki banyak cabang hotel di berbagai daerah di Indonesia, diantaranya Bandung dan Jakarta.
2.6
ANALISA SWOT
Strenght -
Enso Hotel memiliki konsep sebagai hotel Jepang, hotel ini didesain dengan cita rasa khas Jepang yang menggabungkan aliran modern dengan seni dan budaya Jepang.
-
Enso Hotel merupakan hotel bintang tiga yang didesain khusus bagi pekerja Jepang di Indonesia.
-
Enso Hotel merupakan satu-satunya hotel bisnis di kawasan industri MM2100.
11 -
Enso Hotel dikelola oleh salah satu pengembang ternama di Jakarta
Weakness -
Enso hotel adalah hotel bisnis yang belum memiliki Identitas visual yang dapat merepresentasikan hotelnya.
-
Enso hotel belum memiliki media promosi untuk mempromosikan hotelnya.
Opportunities -
Kebutuhan pasar terhadap hotel yang bercita rasa Jepang masih sangat luas sehingga masih sangat banyak kesempatan untuk dapat berkembang di Indonesia.
-
Hotel yang berdesain dan bercita rasa Jepang masih sangat sedikit di Indonesia.
-
Enso Hotel memiliki lokasi yang strategis yaitu di daerah Bekasi yang berada dekat dengan pabrik-pabrik besar asal Jepang di daerah Jababeka dan Cikarang.
-
Pesatnya pertumbuhan hotel-hotel bisnis di setiap pinggiran/sudut kota, sehingga Enso hotel dapat ikut terjun dalam persaingan hotel bisnis di Indonesia.
Threats -
Banyaknya hotel-hotel bintang tiga yang ada di Indonesia.
-
Kompetitor di Indonesia yang telah membranding jaringan hotel mereka.
12
2.7 LANDASAN TEORI
2.7.1 Teori Branding
Menurut Alina Wheeler (Design Brand Identity, Wiley, 2009) ada 5 tahap dalam proses dasar dalam membentuk identitas sebuah perusahaan atau organisasi. Kelima tahap itu adalah
1.
Conducting research, melakukan riset untuk mengumpulkan data
2.
Clarifying strategy, menentukan strategi termasuk positioning dan menentukan strategi brand
3.
Designing the identity, mendesain identitas perusahaan, dalam hal ini penulis akan menciptakan identitas visual termasuk desain logo, stationary, dan sebagainya
4.
Creating touchpoints, memfinalisasikan identitas termasuk mempatenkan identitas dan mengaplikasikan identitas ke brand architecture
5.
Managing assets, mempertahankan asset yang telah dimiliki perusahaan dan menjaganya agar brand dapat tetap hidup, termasuk identitas visual dan juga selalu bertindak berdasarkan brand essence yang telah di tentukan sebelumnya.
Brand
juga
akan
strategi
seperti
penempatan
posisi
perusahaan, essensi dari perusahaan dan apa yang dapat diceritakan dari brand tersebut, apa yang dapat menjadi ciri khas dari perusahaan yang dapat ditonjolkan dari perusahaan yang lainnya. Identitas visual bukanlah segalanya dalam mempertahankan sebuah brand, namun brand idea lah yang membuat brand tersebut dikenal dan iconic. Tentu saja hal ini harus didukung dengan berbagai aspek perusahaan.
13
Kriteria-kirteria yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah identitas visual : •
Vision, identitas visual yang baik akan mempunyai visi yang jelas dan melihat ke masa depan
•
Meaning, brand yang ideal akan mempunyai makna yang menjadi inspirasi.
•
Authenticity, setiap identitas yang diciptakan harus mempunyai ciri khasnya yang original.
•
Coherence, identitas visual yang baik dapat memnyatakan intisari brandnya secara jelas.
•
Differentiation, adanya perbedaan identitas perusahaan dengan pesaingnya
•
Flexibility, identitas visual yang harus siap dalam perkembangan jaman dan siap dalam mengikuti perubahan
•
Durability, identitas visual yang baik juga akan dapat bertahan dengan kuat dan konsisten
•
Commitment, untuk menjalankan identitas visual yang baik membutuhkan commitmen dari seluruh aspek perusahaan untuk bekerja sama
•
Value, identitas yang baik akan menghasilkan nilai-nilai yang akan dihargai oleh konsumen
2.7.2 Teori Logo
Logo merupakan bagian yang berperan penting dalam membuat suatu identitas visual, karena logo merupakan kesan pertama yang dilihat dari suatu brand, diharapkan logo tersebut dapat menciptakan kesan yang baik, sesuai dan keberadaaannya dapat diingat oleh masyarakat, sama halnya dengan menciptakan logo hotel ini. Logo didesain berdasarkan aspek penting kehidupan target konsumennya, yaitu bisnis dan Jepang. Diharapkan logo ini dapat membuat Enso Hotel berdiri sebagai brand yang berfokus pada bisnis hotel bintang tiga
14 di Indonesia. Buku Mendesain Logo yang ditulis oleh Surianto Rustan, menekankan adanya istilah-istilah yang terkait dengan makna logo, beberapa diantaranya antara lain: • Entitas Entitas adalah objek sebenarnya yang dimaksudkan. Contohnya NKRI adalah sebuah entitas yang diwakili oleh bendera merah putih. • Logotype Diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu.
Pada
perkembangannya
orang
membuatnya
makin
unik/berbeda satu sama lain. • Logogram Logogram adalah sebuah simbol yang mewakili sebuah kata atau makna. • Signature Selain berarti tanda tangan, signature secara umu juga berarti karakteristik / identitas/ tanda / ciri khusus yang diterapkan pada sebuah objek. Logo merupakan signature dari sebuah entitas. • Wordmark Merupakan logo yang terdiri dari tulisan saja, serupa dengan logotype namun istilah wordmark telah mengalami penyempitan makna karena sebagian orang mengatakan bahwa hanya elemen tulisannya saja yang disebut wordmark. • Trademark Istilah yang memiliki arti merek dagang. Merupakan merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
15
• Brand Memiliki makna sama dengan logo, merek, atau nama entitas. Sedangkan branding memiliki arti kegiatan membangun sebuah brand (membuat identitas).
Dalam buku Mendesain Logo oleh Surianto Rustan juga terdapat pedoman untuk membuat pedoman sistem identitas atau Graphic Standard Manual yang berfungsi untuk menerapkan dan mengontrol konsistensi identitas perusahaan. Didalamnya terdapat spesifikasi
penggunaan/penerapan
system
identitas
yang
pada
umumnya berisisi: •
Pembukaan Berisi kata pengantar dari pemimpin perusahaan, menerangkan tujuan dari pedoman tersebut dan cara memanfaatkannya.
•
Logo Logo sebagai atribut utama identitas diterangkan disini termasuk konstruksi bentuk dan hubungan dengan elemen lainnya.
•
Warna Sistem warna yang digunakan perusahaan, alternative warna, dan informasi kode warna untuk pencetakan, screen dan media online.
•
Tipografi Type family yang digunakan, alternatif huruf untuk berbagai media.
•
Elemen lainnya Fotografi, ilustrasi, maupun elemen-elemen visual lain yang membawa nuansa suatu brand.
•
Layout Ketentuan mengenai penyusunan berbagai elemen dalam satu komposisi layout.
16
•
Penerapan identitas Penerapan identitas pada berbagai media aplikasi yang digunakan perusahaan.
•
Incorrect use Penerapan yang salah dari sebuah poin di atas disertai dengan contoh kasusnya.
2.7.3 Teori Tipografi
Tipografi adalah bentuk verbal yang divisualkan dan memiliki makna, karakter, mood, look and feel. Selain memiliki nilai fungsional sebagai sarana penyampaian informasi, tipografi dalam desain komunikasi visual juga memiliki nilai estetika sebagai media menyampaikan strategi komunikasi verbal. Dalam buku ‘Desain Kemasan’ yang ditulis oleh Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec, terdapat pemahaman dasar mengenai kategori tipe bentuk huruf sebagai berikut:
Huruf Modern/Serif: • Kontras tebal dan tipis yang sangat berbeda. • Bagian tipis huruf sebagai penekanan vertical. • Serif yang horizontal, tidak diberi tanda kurung dan titik temu goresan mempunyai sudut yang tajam.
Huruf San Serif: • Tanpa serif. • Ketinggian X yang cukup tinggi (ketinggian huruf kecil). • Tidak ada kontras atau penekanan veritikal.
17 • Tidak ada perbedaan dalam bobot goresan baik vertical maupun horizontal. 2.7.4 Teori Layout
Menurut Surianto Rustan dalam bukunya, Layout: Dasar dan penerapannya, prinsip-prinsip layout dapat dianalogikan sebagai suatu formula untuk membuat suatu layout yang baik. Formula ini akan bekerja dan memberikan hasil yang maksimal bila diterapkan dengan seksama ditambah latihan dan eksplorasi terus menerus.
Prinsip-prinsip dalam melayout:
Sequence: Sequence
merukapakan
urutan
perhatian,
maksudnya
adalah
mengurutkan prioritas yang harus dibaca pertama sampai ke terakhir. Dengan mengaplikasikan sequence pembaca mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan.
Balance: Balance merupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian yang merata bukan berarti bidang harus dipenuhi dengan layout, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan
elemen-elemen
yang
dibutuhkan.
Tidak
hanya
pengaturan letak, tetapi juga ukuran, arah, warna dan atribut-atribut lainnya.
(Surianto Rustan,S.sn. Layout: Dasar dan penerapannya, 2008)
18
2.7.5 Teori Warna
Warna merupakan salah satu fasilitas dalam menyampaikan pesan. Pemilihan warna juga harus diperhatikan karena setiap orang ataupun kultur memiliki representasi dan makna yang berbeda-beda terhadap warna. Warna adalah personal dan juga universal dalam menyampaikan pesan dengan berbagai mancam kemungkinan.
Menurut Adam Morioka dan Terry Stone (Color Design Workbook, Rockport Publisher, 2008) warna memberikan pesan yang sangat kuat dalam mengkomunikasikan pesan klien kita.
Penggunaan warna juga mempengaruhi pesan yang akan disampaikan kepada orang yang melihatnya, hal ini dikarenakan pengertian mengenai warna merupakan intepretasi dari masingmasing perspektif orang yang melihatnya. Hal ini sangat penting dalam membangun sebuah identitas visual karena dengan pemilihan seri
warna
yang
cocok
dan
sesuai
mengembangkan mood dan pesan
akan
menambah
dan
yang ingin diciptakan melalui
identitas tersebut. Berikut beberapa warna yang memberikan kesan psikologi yang berbeda-beda :
Abu-abu, menunjukan sesuatu yang formal, serius, dan bermartabat.
Warna
abu-abu
juga
sering
dikaitkan
dengan
kebijaksanaan dan kedewasaan. Warna metalik dalam abu-abu memberikan kesan teknologi dan kompetensi serta modern.
Sangat penting menentukan warna dengan tepat ketika menentukan sebuah identitas visual, karena dengan pemilihan warna yang tepat maka citra dan mood yang dihasilkan akan tepat menggambarkan identitas yang diinginkan. Umumnya penggnaan warna dalam identitas visual digunakan pada logotype maupun
19 logogram, supergraphic serta corporate color atau warna perusahaan dari identitas visual tersebut. 2.7.6 Arti Kata Enso
Gambar 2.9 Enso
Pada Zen Buddhism, Enso merupakan sebuah lingkaran yang terbentuk dari satu goresan kuas yang melambangkan saat dimana pikiran membebaskan tubuh untuk berkreasi.
Enso sendiri melambangkan sebuah pencerahan, kekuatan, keanggunan, dan alam semesta, serta merupakan lambang dari seni minimalis khas Jepang.
Enso juga merupakan contoh dari beberapa prinsip desain Jepang “Wabi Sabi”: Fukinsei (asimetris), kanso (simplisitas), koko (dasar), shizen (natural), yugen (anugrah kehalusan), datsuzoku (kebebasan), and seijaku (ketenangan).
2.7.7 Arti Kata Omotenashi
Secara etimologis, Omotenashi adalah gabungan dari kata "omote" (permukaan) dan "nashi" (kurang), sehingga ketika digabungkan bersama menjadi "single-hearted" (ketulusan hati tanpa mengharapkan imbalan). Dari perspektif Penyelenggara, ini adalah bukti dari layanan tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan.
20
Menariknya, bahasa Jepang tidak membuat perbedaan antara tamu dan pelanggan. Sedangkan dalam bahasa Inggris, konsep pelayanan menunjukkan hirarki antara pelayan dan pelanggan. Bagaimanapun, omotenashi Jepang didasarkan pada Hubungan nondominan antara yang sederajat
antara orang yang menawarkan
layanan (penyelenggara) dan orang yang menerima itu (tamu atau pelanggan).
Untuk berlatih Omotenashi, tuan rumah memberikan perhatian penuh terhadap detail dan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan tamu, tersenyum tulus dan pengaturan bahagia, suasana santai. Ketika keramahan Jepang dan layanan melebihi harapan dari para tamu merupakan saat yang paling indah yang merupakan pengalaman dalam seumur hidup. Idenya bergema dengan sosok Ichigo Ichie, keyakinan teh master yang setiap pada setiap aspek adalah hal yang unik.
2.7.8 Arti Kata Ginkgo
Daun Ginkgo-Biloba merupakan daun yang tumbuh di kawasan Jepang, China, dan kawasan Asia lainnya, Ginkgo-Biloba juga merupakan fosil tanaman yang masih hidup di jaman ini, karena memiliki kemiripan dengan fossil tanaman 270 juta tahun yang lalu. Gingkgo-Biloba sangat banyak ditemui dikawasan Jepang. GinkgoBiloba dapat ditemui di taman candi dan taman istana di Jepang, selain itu tanaman ini juga sangat banyak ditemui di sepanjang jalan kota Tokyo, sehingga simbol dari perfektur Tokyo menggunakan bentuk daun ginkgo.
21
Daun Ginkgo menyimbolkan cinta karena dari bentuk daunnya dan juga merupakan keseimbangan antara pria dan wanita yang saling mencintai untuk saling melengkapi satu sama lain (Yin&Yang). Selain itu juga melambagkan kekuatan dan umur yang panjang karena Ginkgo Biloba dapat bertahan dari hantaman dan radiasi bom atom yang terjadi di Hiroshima.
22