3
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut: 1. Literatur Pencarian data melalui buku-buku tutorial tentang dunia publikasi buku anak, buku psikologi anak agar gemar membaca, dan artikel-artikel baik dari majalah ataupun dari blog dan website yang berhubungan dengan materi yang diangkat yaitu seputar fabel dan ilustrasi buku cerita anak. 2. Survey Dengan mewawancarai beberapa narasumber yaitu illustrator buku anak dan pendongeng anak serta melakukan survey ke sebuah sekolah dasar. Hasil rangkuman dari data yang telah terkumpul adalah sebagai berikut: 2.1.1
Pengertian Fabel Fabel berasal dari kata bahasa Latin “fabula” yang berarti sebuah
cerita. Kata “fabula” sendiri diperoleh dari kata kerja “fari” yang artinya berbicara dengan akhiran “ula” yang menandakan sedikit, sehingga dapat
4
diartikan juga sebagai cerita yang pendek. Secara umum fabel biasa diartikan sebagai dongeng binatang. Tapi definisi lebih jelasnya tentang fabel adalah sebagai berikut, fabel berisi tokoh-tokoh binatang, tumbuhan, benda-benda yang tak bergerak, ataupun kekuatan alam lainnya yang digambarkan memiliki kemampuan-kemampuan seperti manusia misalnya berjalan, makan, berbicara, ataupun tertawa. Fabel hadir bersamaan dengan dongeng tentang peri-peri atau biasa disebut dengan fairy tale dan telah ada dari zaman dahulu sekitar pertengahan abad ke enam. Penyebaran fabel dilakukan dari mulut ke mulut, diturunkan dari tiap generasi ke generasi selanjutnya, dan dari satu tempat ke tempat lainnya. Fabel dapat ditemukan hampir di setiap daerah dan dari sebuah fabel kita dapat kurang lebih mengetahui tentang keadaan dan kepercayaan yang berlaku di tempat dan pada masa itu. Dalam sebuah fabel, binatang mewakili manusia dengan berbagai kesalahan dan kebajikannya. Alam yang merupakan habitat binatang memiliki peranan nomor dua. Umumnya pengarang fabel tidak selalu tertarik untuk menempatkan tokoh-tokoh binatang tersebut sesuai habitatnya. Mereka lebih tertarik untuk membahas tentang perilaku dengan tujuan untuk mengingatkan pembaca akan aturan-aturan kehidupan. Maka dari itu sebuah fabel selalu mengandung suatu makna tersirat mengenai ajaran moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan bersosialisasi sehari-hari.
5
2.1.2
Simbolisme Binatang Pada Fabel Setiap binatang pada fabel biasa dikaitkan dengan karakteristik
tertentu dan berfungsi sebagai simbol. Burung, babi hutan, ikan, ular, dan hewan ternak adalah contoh hewan yang paling sering digunakan sebagai simbol. Babi hutan misalnya, sering digunakan sebagai simbol kesuburan, kekayaan, kekuatan dan keberanian. Binatang juga memiliki simbol positif dan negatif. Berikut adalah beberapa contoh dari binatang yang memiliki simbol positif: 1. Babi Hutan – lambang kekuatan, kekayaan, keberanian. 2. Ikan – biasa dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. 3. Burung – lambang keahlian, ilmu, dan simbol keberanian bagi para prajurit. 4. Kuda, sapi, babi – lambang kesuburan. Lalu binatang yang memiliki simbol negatif adalah misalnya sebagai berikut: 1. Ular – lambang kejahatan, kelicikan, masalah. 2. Naga – lambang kehancuran, masalah dan ketidak suburan. Tetapi lambang-lambang binatang tersebut dapat berlaku berbeda di masing-masing daerah, sesuai dengan kebudayaan dan tradisi dari tiap daerah. Seperti misalnya di Indonesia, binatang yang cenderung memiliki simbol negatif adalah buaya, ular dan serigala. Sedangkan yang memiliki simbol positif adalah lumba-lumba, semut, dan lain sebagainya. Berikut
6
adalah daftar tabel simbolisme binatang pada fabel yang berlaku pada umumnya:
Binatang
Simbolisme
Angsa
penjaga, angin, kewaspadaan, inspirasi, kebahagiaan, kesediaan.
Anjing
pembimbing, perlindungan, kesetiaan, ketaatan pada kebenaran, kewaspadaan, berburu, kepercayaan.
Ayam jantan
matahari, ketabahan, kewaspadaan, siap siaga, kekuasaan
Babi Hutan
semangat ala prajurit, kepemimpinan, arah, kerakusan,
tertinggi, kebanggan.
kesuburan,
ramalan,
keajaiban,
perlindungan,
dan
keramah-tamahan. Bangau
kesunyian, kemandirian, pengantar pesan, persahabatan, perasaan akrab, kebijakan dan pengetahuan.
Banteng
kekayaan,
kekuatan
pemaksaan,
untuk
kekuatan,
raja,
berkembang,
kebaikan,
maskulin,
kekuatan
penghancur. Berangberang
pembangun, pengumpul, teman yang membantu.
Beruang
kekuatan utama, keibuan, penyembuh, kekuatan yang lembut, pemimpi, pelindung, penguasa tertinggi, penuh tipu daya.
Buaya
pelahap, kebebasan, penjaga, dua alam, kesuburan, kekerasan, kekejaman, penipuan, pengkhianat.
7
Burung
jiwa, semangat di udara, sesuatu yang melampaui batas, pergerakan ke atas, komunikasi, kebebasan, penglihatan.
Burung Hantu
kebijaksanaan,
kebenaran,
kesabaran,
kegelapan,
Capung
terbang ke sana kemari, bebas lepas, lincah, aktivitas,
pengantar pesan kematian, kesunyian.
kekuatan supernatural. Elang
agung, semangat, udara, matahari, kekuatan dalam pertarungan, perlindungan dari yang jahat, kekayaan, kepandaian, penglihatan, kesuksesan, pemberi semangat.
Gagak
pengantar pesan, kematian, kebijaksanaan, komunikasi, dunia bawah tanah.
Gajah
kekuatan, ingatan, kesetiaan, kesabaran, bijaksana, kekuasaan.
Katak
kekuatan air, sensitif, obat, kekuatan.
Keledai
kerendahan hati, kesabaran, damai, kebodohan, bebal, keras kepala, kekotoran.
Kelelawar
penjaga malam, pembersih, pengantar pesan, tempat gelap,
kedamaian,
sesuatu
yang
berkepanjangan,
kebijaksanaan, melankolis dan juga balas dendam dan sifat berpura-pura. Kelinci
lincah, kewaspadaan, mengasuh.
Kera
jahil,
peniru,
cerdik,
dermawan,
suka
menolong,
kemanusiaan, merawat. Kerbau
kekudusan, pembangun kehidupan, kerja keras. Kerbau
8
cenderung berhubungan dengan hal-hal yang baik untuk kehidupan. Kucing
penjaga,
penugasan,
sensualitas,
mengendap-endap,
gairah, kemerdekaan, kesenangan, magic, kebanggan, kesombongan. Kuda
stamina, mobilitas, kekuatan, berusaha walaupun dalam keadaan susah, pengorbanan, energi, kebebasan.
Kupu-kupu
metamoforsis, terbang bebas, perubah, non-manusiawi, lahir kembali, kebangkitan, keanggunan, cahaya, jiwa.
Kura-kura
puas diri, sumber kreatifitas, bijaksana, lambat, bumi, keputusan, rencana, kemampuan adaptasi.
Lebah
tidak bersifat manusia, kelahiran kembali, pembangunan, urutan, kemurnian, jiwa, kesederhanaan, pengantar pesan antar dunia, rahasia, kebijaksanaan, komunitas, ratu, kerajaan.
Lumbalumba
keramahan,
bermain-main,
penyelamat,
penuntun,
Naga
kekuatan besar di bumi, percampuran jiwa antara ular
kekuatan laut, cekatan, kepandaian, komunikasi.
dan burung, nafas kehidupan, supernatural, memiliki kekuatan magis, kekuatan, kebijaksanaan, pengetahuan dan penjaga. Rubah
penipu, penyedia, kepandaian, perundingan dan liar.
Rusa
cinta kasih, kelembutan, kebaikan, keanggunan, sensitive, tujuan yang murni, terang, cepat, cerdas, cekatan, lincah dan kekayaan.
9
Sapi
kesuburan, keibuan, kekuatan bumi, beberapa, memamah biak, kelembutan, dan mengasuh.
Semut
selalu berkelompok, usaha keras, disiplin, usaha bersama, kerja sama, teratur, membangun sesuatu, kebajikan, kekuatan, daya tahan dan kehormatan.
Serigala
Prankster, kemampuan untuk memahami sesuatu, suka bermain-main, pembelajaran, keras.
Singa
matahari, kecermelangan, kekuasaan, kekuatan, kerajaan.
Ular
racun, penghancur, kelahiran kembali, kebangkitan, kemampuan untuk menghasilkan, masalah, kedengkian, kecerdikan.
2.1.3
Cerita-cerita Fabel Indonesia Menurut Dr. Murti Bunanta SS. MA. – pendiri dari Kelompok
Pencinta Bacaan Anak – Indonesia juga kaya akan fabel baik yang sudah dijadikan buku secara satuan ataupun yang masih beredar di masyarakat. Namun sumbernya tetap masih harus digali lagi di masyarakat dengan cara wawancara. Karena
data-data
cerita
fabel
belum
pasti,
maka
saya
mewawancarai Rico Toselly – seorang pendongeng anak yang sudah lama berkecimpung di dunia ini selama kurang lebih 6 tahun. Dari wawancara diperoleh 20 cerita tentang fabel Indonesia yang biasa didongengkan oleh Rico Toselly untuk anak-anak. Dari 20 cerita ada,
10
diambil kira-kira 5 cerita yang telah diadaptasi dan diceritakan kembali dan akan digunakan untuk isi buku kumpulan fabel Indonesia nantinya, yaitu sebagai berikut: 1. Tupai dan Kelinci Menceritakan persahabatan antara tupai dan kelinci. Tupai yang bersedia menolong kawannya dengan sepenuh hati. 2. Burung Pipit Bangun Pagi Kisah tentang dua ekor burung pipit yang tinggal di dahan pohon. Mereka berteman baik tetapi memiliki kelakuan yang berbeda. Namun mereka saling belajar satu sama lain. 3. Harimau dan Tikus Bercerita tentang si tikus yang mau menolong seekor harimau, walaupun singa tersebut pernah hampir mau mencelakakan si tikus. 4. Landak yang Kesepian Kisah tentang seekor landak yang kesepian karena temantemannya takut akan duri-duri di tubuhnya. Namun pada akhirnya teman-teman mau berteman dengan landak. 5. Semut yang Hemat Bercerita tentang semut yang mengajarkan gaya hidup hemat kepada hewan lainnya.
11
2.1.4 Hubungan Antara Usia Anak Dengan Bahan Bacaan
Usia sekolah berlangsung antara 6–12 tahun. Anak berada pada lingkungan yang baru dan berbeda dengan lingkungan sebelum anak masuk sekolah. Pada usia ini, anak harus belajar mandiri dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Pada usia ini pula, anak mulai duduk di bangku sekolah dasar. Biasanya anak lebih mudah dididk daripada masa sebelum sekolah. Perilaku anak telah tenang dan anak juga bersemangat. Anak mulai mengembangkan wawasan dan pengalaman, emosinya pun mulai sedikit terkendali.
Sifat-sifat khas yang terdapat pada anak usia 6–8 tahun adalah tunduk pada aturan permainan, cenderung memuji diri sendiri, suka bertanya-tanya dengan keingintahuan yang tinggi, suka membandingkan diri dengan anak lain, menginginkan pencapaian prestasi atau nilai rapor yang baik. Sedangkan pada usia menjelang remaja, 9–12 tahun cenderung muncul sifat-sifat kebanggaan atas senioritas, adanya minat terhadap kehidupan praktis yang konkret, lalu anak juga menjadi lebih realistis, timbul minat terhadap bidang tertentu dan tertarik untuk mempelajari suatu keahlian di bidang tersebut.
Dari sifat-sifat yang ada, usia 6–8 tahun adalah usia yang lebih tepat untuk mendapatkan bahan bacaan yang masih bersifat dongeng yang tidak realistis. Karena pada usia ini daya imajinasi anak masih tinggi. Dan juga pada usia ini anak masih terpusat dengan dirinya sendiri
12
dan cenderung bertindak egois padahal di sisi lain ia harus belajar bersosialisasi juga, sehingga bahan bacaan yang mengandung banyak moral baik dan mendidik seperti fabel dapat memberikan pandangan baru, inspirasi, dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang hakikat manusia serta buah pikiran, cita-cita, dan tindakannya. Pada usia 6–8 tahun ini, bahan bacaan yang bergambar memberikan efek yang lebih kuat kepada anak apabila dibandingkan dengan bahan bacaan yang tidak bergambar.
2.2
Rangkuman Hasil Wawancara
2.2.1 Eugenia Gina
Eugenia Gina adalah ilustrator buku cerita anak Indonesia yang bekerja sama dengan pengarang-pengarang cerita anak baru yang sedang naik daun seperti misalnya Arleen Amidjaja dan Renny Yaniar. Beberapa buku cerita dengan karya ilustrasinya dapat ditemui di toko buku, seperti misalnya seri Ben Si Beruang atau yang baru terbit dengan judul Resep Awet Muda Paman Oranye. Eugenia Gina juga berkerja sebagai ilustrator freelance untuk majalah Disney Junior Indonesia. Karya-karya Eugenia Gina dapat dilihat di blog pribadinya (duamatasaya.blogspot.com).
Berikut adalah rangkuman hasil wawancara singkat dengan Eugenia Gina yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi email:
13
1. Menurut Eugenia Gina, gaya ilustrasi buku cerita anak Indonesia sekarang lebih cenderung ke gaya manga-look alike. Dan penerbit Indonesia belakangan ini lebih menyukai gaya ilustrasi manual. 2. Anak-anak usia 6-8 tahun tentunya menyukai warna-warna bright dengan gaya gambar ilustrasi yang lucu atau yang sifatnya cenderung happy-positif face. 3. Riset target audience sangatlah penting, selain itu brainstorming dengan pengarang cerita dan penerbit juga tidak kalah penting karena buku bukanlah hasil karya ilustrator semata. Intinya harus ada kerja sama team yang kuat untuk bisa melahirkan karya buku yang baik dan bisa diterima oleh target audience.
2.2.2
Rico Toselly
Rico Toselly atau sering dikenal dengan panggilan Kak Rico adalah seorang pendongeng anak Indonesia dengan segudang kegiatan dan prestasi. Kak Rico telah berkecimpung di dunia dongeng anak-anak selama kurang lebih 6 tahun. Berikut adalah hasil rangkuman wawancara dengan Kak Rico:
Dongeng memiliki beberapa manfaat untuk anak yaitu: a. Anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya. b. Cerita atau dongeng merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai moral dan etika kepada anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati. Misalnya nilai
14
nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seperti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. c. Dongeng bisa menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak. 5. Tidak ada batasan usia yang ketat pada anak untuk mulai diberi dongeng. Untuk anak-anak usia pra sekolah dongeng dapat membantu anak mengembangkan kosa kata, sedangkan untuk anak-anak usia sekolah dasar dongeng dapat membantu anak menangkap tentang teladan, nilai dan pesan moral, serta problem solving. Hanya saja cerita yang dipilihkan lebih baik dari yang sederhana misalnya dongeng-dongeng tentang binatang. 6. Dongeng dan cerita yang baik haruslah yang isinya menghibur dan memikat perhatian anak-anak, dapat mengembangkan imajinasi anak, serta edukatif. 7. Sebelum kita menyampaikan dongeng ke anak-anak, kita harus terlebih dahulu dapat mendalami dan menghayati dongeng atau cerita. Dengan mendalami dan menghayati cerita, kita akan dapat lebih hidup dalam menyampaikan alur-alur cerita. 8. Dongeng hendaknya menggunakan perbendaharaan kata yang mudah dipahami anak. Rasanya kita tidak mungkin dalam mendongeng menggunakan kata-kata yang tidak mudah dipahami
15
oleh anak. Misalnya saja kita menggunakan kata 'biografi', 'profesi', 'kompensasi', dan lain sebagainya.
2.2.3
Sekolah Dharma Surya
Sekolah Dharma Surya adalah sekolah dasar nasional di daerah Jakarta Barat untuk umum dengan tidak menggunakan landasan agama tertentu. Dari wawancara singkat dengan beberapa anak kelas 1 dan 2 di sekolah tersebut,
berikut adalah hasil rangkuman wawancara saya
dengan mereka:
1. Anak-anak usia ini masih sulit untuk menentukan karakter apa yang paling disukainya untuk buku cerita mereka. Mereka masih menyukai banyak hal. Misalnya mereka suka karakter robot, tetapi mereka juga menyukai karakter binatang. 2. Anak-anak laki-laki pada umumnya lebih menyukai karakter robot untuk buku cerita mereka. Sedangkan anak-anak perempuan lebih menyukai karakter manusia terutama bila tokoh utamanya adalah anak perempuan juga. 3. Tetapi keduanya, baik anak laki-laki dan perempuan, ternyata sama-sama menyukai karakter binatang untuk buku cerita mereka. Kebanyakan dari mereka memilih dua karakter sekaligus. 4. Anak perempuan menyukai karakter binatang yang tampak imutimut dengan warna-warna yang berkesan manis. Seperti misalnya beruang dengan warna cokelat muda, babi dengan warna merah
16
muda, kucing dengan mata yang berbinar-binar, dan lain sebagainya. Sedangkan anak laki-laki pada umumnya lebih menyukai karakter binatang yang kuat seperti misalnya gorilla, macan, singa, gajah dan lain-lain.
2.3
Data Kompetitor
Beberapa buku yang tersedia di toko buku yang bisa dianggap sebagai kompetitor adalah misalnya buku kumpulan Dongeng Sepanjang Masa H.C. Andersen terbitan Gagas Media yang dijual dengan harga Rp 110.000,00 dan buku Kumpulan Dongeng Binatang 1 oleh Anne-Marie Dalmais yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan merupakan terbitan Gramedia Pustaka Utama yang sudah dicetak ulang sebanyak sebelas kali. Buku ini dijual dengan harga kurang lebih Rp 50.000,00.
2.4
Target Audience Yang menjadi target audience dari buku kumpulan fabel Indonesia ini adalah: 2.4.1
Target Primer 1. Demografi Jenis kelamin
: laki-laki dan perempuan.
Usia
: 6-8 tahun.
Pendidikan
: TK,SD
Kelas ekonomi
: Menengah ke atas (B+)
17
2. Geografi Domisili: Kota-kota besar di Indonesia 3. Psikografi Anak-anak yang gemar membaca, bersemangat, masih berdaya imajinasi tinggi, tertarik akan dunia binatang. Paling tidak dua minggu sekali mereka dibawa ke toko buku oleh orang tuanya untuk membeli satu atau dua buah buku untuk kemudian dibaca di rumah.
2.4.2
Target Sekunder Orang tua yang memiliki anak usia 6–8 tahun, yang ingin membiasakan budaya gemar membaca pada anak-anaknya. Kakek nenek yang memiliki cucu usia 6–8 tahun yang gemar membacakan buku cerita untuk cucunya. Dan juga taman kanak-kanak dan sekolah dasar yang menyediakan fasilitas perpustakaan bagi para guru dan siswanya.
2.5
Analisis SWOT 1. Strength (Kekuatan) a. Fabel menarik karena bercerita tentang moral melalui kelucuan dunia binatang. b. Dunia binatang dapat menjadi daya tarik bagi anak laki-laki dan perempuan karena berada di bagian netral.
2. Weakness (Kelemahan)
18
a. Fabel Indonesia bisa jadi kurang diminati oleh anak-anak Indonesia karena dianggap kuno. b. Kurang dikenalnya cerita-cerita fabel Indonsesia yang lain selain si Kancil.
3. Opportunity (Kesempatan) a. Belum ada buku kumpulan fabel Indonesia yang dikemas dengan baik. b. Ketertarikan anak akan dunia binatang dapat membuat anak tertarik juga dengan dongeng yang berhubungan dengan dunia binatang.
4. Threat (Ancaman) a. Diimportnya buku-buku fabel dari luar negeri ke dalam negeri dan dengan kualitas penyajian yang lebih bagus. b. Orang-orang lebih suka membeli buku-buku luar negeri yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena cerita dari luar negeri selalu dianggap lebih bagus daripada cerita dalam negeri.