4
BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Sumber data diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai literatur, internet dan hasil survey. Setiap data tersebut memuat konten yang mendukung dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini.
2.1.1 Literatur Literatur atau buku adalah sumber materi yang diperoleh dari berbagai sumber. Buku yang di pakai antara lain adalah, buku “Soekarno : Obor yang tak Pernah Padam karya Djoko Pitono”, “Mengenal dan Mengenang Bung Karno karya Paul Tresno”, “Soekarno : Visi Kebudayaan dan Revolusi Indonesia karya Nurani Soyomukti” dan “Bung Karno : Serpihan Sejarah yang Tercecer karya Roso Daras”.
Soekarno : Obor yang tak Pernah Padam Didalam buku ini diceritakan tentang kehidupan Soekarno , pandangan hidupnya serta cerita-cerita lain dari kerabat-kerabat yang pernah mengenal Soekarno. Didalam satu sub bab dari judul ini diceritakan tentang pidato
5
Soekarno. Dengan judul “Bermodal Lidah tajam, Persatukan Bangsa”. Berikut beberapa kutipan dari buku tersebut (Pitono 2009, p51) : Majalah Time Edisi 12 Februari 2001, menurunkan laporan tentang masa sulit bagi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dalam tulisan berjudul Bad Omens itu antara lain disebutkan bahwa Gus Dur adalah seorang cendikiawan muslim yang fasih berbicara lima bahasa. “An Islamic Scholar in five language, Wahid descends from a line of Javanese holy man…”, tulis Time. Keterampilan Gus Dur dalam bahasa asing memang diakui. Dalam satu pembicaraan misalnya –dalam bahasa Inggris- Gus Dur pernah membuat Presiden Bill Clinton tertawa cekikikan. Dan dalam kesempatan lain –dalam bahasa Arab- dia membuat Raja Arab Saudi, Fadh, tertawa terkekeh-kekeh. Hanya Sayangnya, gaya berbicara Gus Dur tidak membantunya dalam perselisihan dengan DPR. Presiden yang pertama kali terpilih secara demokratis itu, tulis Time, “Telah menunjukan bakatnya untuk bertengkar”. Meskipun bernada guyon, Gus Dur telah membuat musuh-musuh sejak hari Pertama (setelah terpilih jadi Presiden,Red) dengan menyamakan DPR seperti taman Kanak-kanak. “Saya berpendapat, semestinya tidak begitu”, kata pakar sejarah Dr. Taufik Abdullah seperti dikutip Time. Dari empat presiden ang dimiliki Indonesia, hanya Soeharto yang tidak terampil berbahasa asing. Presiden ketiga, Dr.B.J. Habibie, dengan kelebihan dan kekurangannya, setidaknya menguasai bahasa Jerman, Inggris dan Prancis. Dan Presiden Soekarno, siapa yang bisa lupa pada keterampilan lidahnya?
6
Dalam edisi akhir Agustus 1999 yang menampilkan 100 tokoh terkemuka abad ke-20, Time menurunkan tulisan menarik tentang Soekarno. Tulisan itu antara lain menyebutkan, betapa Soekarno menggunakan bakat bahsa dan pidatonya untuk mempersatukan negerinya. Media itu juga memberikan kilas balik sejarah tentang mentor politiknya, H.O.S Tjokroaminoto, yang memungkinkannya belajar berbicara didepan umum. Media internasional itu menyatakan, Soekarno mempersatukan negerinya dan memerdekakannya. Ia membebaskan rakyatnya dari perasaan rendah diri dan membuatnya merasa bangga jadi orang Indonesia. –bukan prestasi kecil, yang terjadi setelah 350 tahun penjajahan Belanda, dan tiga setengah tahun pendudukan Jepang. Apa yang dilakukan Soekarno pada 17 Agustus 1945 tidak berbeda dari apa yang dilakukan Thomas Jefferson untuk rakyat Amerika pada 4 Juli 1776. “Mungkin bahkan lebih: Soekarno adalah satu-satunya pemimpin Asia di era modern yang mampu mempersatukan rakyatnya yang memiliki latar belakang etnis, buaya dan agama begitu beragam tanpa menumpahkan setetes darah. Bandingkan dengan rekor Soeharto, penerusnya, yang membunuh atau memenjarakan ratusan ribu rakyat unduk mendirikan rezim Orde Baru”, tulis majalah itu. Majalah Time juga menulis: “Berbakat atletik dan juga akademik, ia (Soekarno) menjadi salah satu dari sedikit orang Indonesia ang diterima di sekolah berbahsa Belanda: itulah saat ayahnya mengirimkannya ke Surabaya untuk masuk ke salah satu sekolah menengah hingga ia bertemu dan
7
menumpang di rumah tokoh nasionalis terkemuka saat itu, Tjokroaminoto. Lewat dia Soekarno dilibatkan ke dalam perjuangan kemerdekaan. Namun dengan keterampilan pidatonya yang memikat, anak muda itu bahkan melampaui kehebatan mentornya”. Rasa kagum luar biasa atas kemampuan berbicara Soekarno bisa dilihat pula di dalam buku Indonesia : The Possible Dream (1971) karya Howard Palfrey Jones, Duta Besar Amerika Serikat dari akhir 1950-an hingga pertengahan 1960-an. Bahwa Soekarno adalah seorang jago bicara (dan tentu saja juga menulis), manusia sejagat boleh dikatakan sudah tahu. Apa yang belum didasari banyak orang, Soekarno adalah seorang ahli bahasa. Ia tidak hanya pintar berpidato dengan bahasa Indonesia, tetapi juga sejumlah bahasa lainnya. Dengan keterampilan lidahnya, Bung Karno memang mempesona khalayak didalam maupun di luar negeri. Frank Holeman, mantan wartawan New York Daily News, misalnya, masih ingat bagaimana Bung Karno mempesona ratusan wartawan Amerika ketika berbicara dalam bahasa Inggris di National Press Club, Washington, pada 18 Mei 1956. Acara itu disusul dengan konferensi pers. “Presiden Anda adalah tokoh besar. Ia memukau para wartawan ketika berbicara di sini. Saya bangga ketika mengenalkannya pada wartawan di Perss Club pada 1956 itu”. Kata Holeman sepuluh tahun yang lalu.
8
Dan Prof.Dr.Ramlan Surbakt, Guru besar Ilmu perbandingan Politik di Program Pascasarjana Unair, mengatakan, ketertarikannya pada politik adalah juga akibat menariknya pidato-pidato Bung Karno. Pengalaman di masa kecil di desa di Dataran Tinggi Karno, Sumatera Utara, masih membekas. “Saya heran bagaimana warga kampung meninggalkan pekerjaan di sawah untuk mendengarkan pidato Presiden Soekarno”, kata Ramlan. Para pemimpin bangsa seperti itulah barangkali yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Mereka yang mampu mengangkat harkat dan kehormatan bangsa. Mereka yang mampu mempersatukan rakyat hanya dengan lidahnya. Tanpa kekerasan. Tanpa darah yang mengalir.
Mengenal dan Mengenang Bung Karno Didalam buku ini diceritakan tentang kehidupan Soekarno mulai dari masa kanak-kanak, masa dimana Soekarno mulai berpolitik, Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan pada kejatuhan masa Soekarno dan wafatnya Soekarno. Didalam buku ini terdapat sumber informasi beserta foto-foto Soekarno pada saat itu.
Soekarno : Visi Kebudayaan dan Revolusi Indonesia Buku “Soekarno : Visi Kebudayaan dan Revolusi Indonesia karya Nurani Soyomukti” ini bercerita tentang Visi Kebudayaan Soekarno, cara pandang Soekarno serta cita-cita nya untuk bangsa Indonesia. Didalam buku ini
9
terdapat berbagai kutipan dari Soekarno. Kemudian tentang kegemaran Soekarno dalam menulis serta pandangannya terhadap seni barat dan kebudayaan Indonesia.
Bung Karno : Serpihan Sejarah yang Tercecer Buku “Bung Karno : Serpihan Sejarah yang Tercecer karya Roso Daras”menceritakan tentang kehidupan Soekarno dari sisi lain. Kehidupan Soekarno yang jarang kita baca pada buku-buku biografi Soekarno sebelumnya. Didalam buku ini terdapat berbagai cerita tentang kehidupan pribadi Soekarno dari kehidupan cintanya, kelahiran Bung Karno yang disabut letusan Gunung kelud, gaya makan Soekarno, keramahannya terhadap rakya Indonesia, serta berbagai kisah lainnya.
Dibawah Bendera Revolusi oleh Ir Soekarno djilid kedua Didalam buku tulisan Soekarno ini terdapat pidato-pidato Soekarno yang salah satu nya adalah pidato Soekarno setelah dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang diikuti dengan pidatonya pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”.
2.1.2 Internet
10
Internet merupakan salah satu sumber data yang cukup penting karena banyak memuat konten dan artikel tentang Soekarno dari berbagai aspek. Serta didukung dengan foto-foto sebagai sumber referensi.
Wikipedia.org Berikut adalah data yang saya kutip dari wikipedia tentang profil Soekarno dan biografi singkatnya : Masa jabatan : 17 Agustus 1945 – 12 Maret 1967(21 tahun) Wakil Presiden : Mohammad Hatta (1945) Pengganti : Soeharto Kebangsaan : Indonesia Partai politik : PNI Agama : Islam Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno) (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
11
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
Latar Belakang dan Pendidikan Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali.
Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para
12
pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa). Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Masa Pergerakan Nasional Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hassan.
13
Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu. Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Masa penjajahan Jepang Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer. Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia. Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
14
Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri. Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok. Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri. Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.
15
Masa Kemerdekaan Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya. Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat dikalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara. Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih
16
belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia. Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC).
17
Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak ia "bercerai" dengan Wakil Presiden Moh. Hatta, pada tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari kancah perpolitikan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah pemberontakan separatis yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan puncaknya, pemberontakan G 30 S, membuat Soekarno di dalam masa jabatannya tidak dapat "memenuhi" cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.
Sakit hingga meninggal Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno.
http://rosodaras.wordpress.com Didalam artikel ini diceritakan tentang begitu hebatnya seorang sosok Soekarno ketika berpidato didepan rakyat Indonesia. Keajaiban-keajaiban Pidato Bung Karno Berkisah tentang kehebatan Bung Karno berpidato, seperti menguras sebuah samudera. Bombastis? Baiklah, seperti menguras sumur tua. Sumber airnya terus mengucur, sekalipun sudah dikuras. Semua kisah itulah kiranya, yang
18
lantas menasbihkannya menjadi Singa Podium. Semua kisah itu yang menobatkannya menjadi orator ulung. Terlebih sekeluarnya dari penjara Sukamiskin tahun 30-an, Sukarno menjadi lebih matang. Bung Karno menjadi rajin keliling berbagai daerah untuk membakar semangat rakyat. Dari sanalah lahir cerita-cerita menarik yang berhubungan dengan pidato-pidatonya. Yang merepotkan adalah di saat musim hujan. Karena sulitnya medan, tidak jarang Bung Karno baru tiba di tempat rapat umum pukul 15.00, meski rapat itu dijadwalkan berlangsung pukul 09.00, dan akibatnya massa sudah bercerai-berai. Akan tetapi, ketika melihat Sukarno datang, dalam sekejap massa sudah menyemut di depan podium. Meski hujan terus mengguyur, Bung Karno tetap berpidato. Massa berpayung daun pisang, juga tak beranjak dari tempatnya berdiri. Tidak lama kemudian, air pun menembus jas hujan Bung Karno, sehingga ia basah kuyup. Daundaun pisang pun koyak, sehingga massa pun kebasahan. Derasnya hujan, membuat mereka sesekali menyeka air dari wajah-wajah yang tetap menengadah menyimak pidato Bung Karno. Kalau sudah begitu, Bung Karno akan berujar, “Nah, sekarang, untuk memanaskan badan kita, bagaimana kalau kita menyanyi bersama-sama?” Alhasil, di sela-sela petir yang menggemuruh, terdengarlah satu suara mengikuti Bung Karno menyanyi. Disusul, sepuluh orang menyanyi. Lalu, seratus orang ikut menyanyi. Tidak lama kemudian, menggemalah 20.000 suara menjadi satu paduan lagu gembira. Bung Karno sadar betul, tembang
19
daerah bisa menyatukan rakyat sangat erat, lebih erat dari rantai besi sekalipun. Hingga hujan reda, dan Bung Karno mengakhiri pidatonya, tak satu pun orang bergeser dari tempatnya berdiri. Salah seorang pengikut Bung Karno berkomentar, “Ini adalah suatu kejadian yang tidak dapat dilakukan oleh orang semata-mata. Bakat yang demikian itu terletak antara Bung dan alam.” Kali berikutnya, Bung Karno berpidato di Solo, di mana putri-putri keraton yang cantik- cantik keluar dari pingitan hanya untuk mendengarkan pidatonya. Bahkan salah seorang yang sedang hamil tua menepuk-nepuk perutnya berkali-kali sambil menggumamkan kata, “Saya ingin seorang anak seperti Sukarno.” Di tengah pidato, mendadak muncul ide dadakan Sukarno. Ia melepas pecinya, dan menyerahkan kepada salah satu putri keraton untuk berkeliling mengumpulkan uang untuk pergerakan. Tidak berhenti sampai di situ. Kisah lain lebih bernuansa tragi-komedi, ya tragis, ya komedis. Kisah terjadi di Gresik, Jawa Timur. Di tengah kerumuman massa, tampak seorang pejabat kolonial yang kebetulan keturunan pribumi. Ia harus memantau kegiatan pidato Sukarno, dan harus membuat laporan tertulis kepada pemerintah Hindia Belanda. Pejabat kolonial keturunan pribumi yang disebut “patih” oleh Sukarno itu, tampak tekun dan khidmat mengikuti orasi Bung Karno. Ekspresinya sangat serius, seperti menyimak kata demi kata dengan hati. Dan, manakala meledak tempik-sorak massa, ia pun spontan bersorak dan bertepuk tangan penuh semangat, lupa akan baju seragam kolonial yang dipakainya.
20
Celaka duabelas… tidak jauh dari kerumunan massa, hadir juga Van der Plas, Direktur Urusan Bumiputera. Lebih apes lagi, Van der Plas melihat dengan mata kepala sendiri, anak buahnya ikut bersorak-sorak dan bertepuk tangan mendengarkan pidato Bung Karno. Kisah selanjutnya bisa Anda tebak, ia langsung dipecat.
Kutipan dari Sang Penyambung Lidah Rakyat Didalam website ini terdapat berbagai kutipan dari pidato-pidato Soekarno pada masa kejayaannya. Berikut adalah kutipan nya : “Beri aku seribu orang, dan aku anak menggerakkan Gunung Semeru! Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air dan aku akan mengguncang dunia!”. “Gantungkan cita-citamu setinggi langit, namun tetaplah berpijak di bumi ini.” “Kemerdekaan hanya- lah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa, yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad „Merdeka, - merdeka atau mati!” “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
21
“Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya, sudahlah ia merdeka.” “Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan” “Dimana jiwa Revolusi itu sekarang? jiwa Revolusi sudah menjadi hampir padam, sudah menjadi dingin tak ada api nya. Dimana Dasar Revolusi itu sekarang? Dasar Revolusi itu sekarang tidak karuan mana letaknya, oleh karena masing-masing partai menaruhkan dasarnya sendiri, sehingga dasar Pancasila pun sudah ada yang meninggalkannya. Dimana tujuan revolusi itu sekarang? Tujuan Revolusi, - yaitu masyarakat yang adil dan makmur.” “Dan kalau kita sudah insaf, marilah kita, sebagai sudah saya anjurkan, memikirkan mencari jalan-keluar, memikirkan mencari way-out, - think and re-think, make and re-make, , shape and re-shape. Buanglah apa yang salah, bentuklah apa yang harus dibentuk! Beranilah membongkar segala alat-alat yang ták tepat, - alat-alat materiil dan alat-alat mental -. beranilah membangun alat-alat yang baru untuk meneruskan perjuangan diatas rel Revolusi. Beranilah mengadakan "retooling for the future". Pendek kata, beranilah meninggalkan alam perjuangan secara sekarang, dan beranilah kembali sama sekali kepada Jiwa Revolusi 1945.”
22
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” “Saya yakin, bahwa Pancasila akan menempatkan Perserikatan BangsaBangsa sejajar dengan perkembangan terakhir dari dunia. Saya yakin bahwa Pancasila akan memungkinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghadapi hari kemudian dengan kesegaran dan kepercayaan.” “Saya sadar bahwa saya akan tenggelam. Namun biarkan saya rela tenggelam, agar rakyat Indonesia dengan demikian tetap bersatu, tidak terpecah belah.” “JASMERAH! Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah!”
www.korantempo.com/news/2003/7/22/Nasional/59.html Didalam artikel ini terdapat cerita tentang undang-undang yang membuat nama Soekarno dilupakan pada masa Orde Baru : Sejarawan Ketetapan MPRS Menghina Proklamator JAKARTA - Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam menilai penolakan mayoritas fraksi di MPR untuk mencabut sejumlah ketetapan MPRS tentang mantan Presiden Soekarno sebagai keberhasilan "cuci otak" rezim Orde Baru.
23
"Cuci otak sangat berhasil, dan (sekarang) Orde Baru masih kuat," katanya seusai seminar "Bung Karno Manusia dalam Kemelut Politik" di Hotel Wisata Internasional, Jakarta, kemarin. Asvi menjelaskan, Ketetapan MPRS IX/1966 tentang Surat Perintah 11 Maret 1966 dan Ketetapan MPRS XXXIII/1967 tentang pencopotan Soekarno dari jabatan presiden menghina proklamator dan presiden pertama itu. Pasalnya, kata dia, sebagai pahlawan nasional, Soekarno diragukan ajarannya dan komitmennya kepada negara, dan dituduh terlibat pemberontakan. Bahkan, kata Asvi, berdasarkan keterangan pelaku sejarah, Soekarno dibiarkan meninggal dalam penahanan, karena pemerintah tak memberi perawatan kesehatan yang layak. "Berbeda dengan Soeharto yang diperlakukan berlebihan," ujarnya. Seperti diberitakan Koran Tempo (9/7), Fraksi PDI Perjuangan MPR minta agar MPR merehabilitasi nama Soekarno. Ketetapan yang diminta dicabut antara lain TAP No. IX/MPRS/1966 tentang Surat Perintah Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi, TAP No. XXVI/MPRS/1966 tentang Pembentukan Panitia Peneliti Ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi, TAP No. XXXIII/MPRS/1966 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno, dan TAP No. XLIII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Penjelasan TAP No. IX/MPRS/1966. Namun, sembilan fraksi lainnya di MPR menilai, pencanangan nama Soekarno sebagai nama jalan, bandara, dan sarana olahraga merupakan bentuk rehabilitasi. Sampai rapat pleno Panitia Ad Hoc II Badan Pekerja MPR
24
berakhir, dua hari lalu, belum diperoleh kesepakatan. Mereka sepakat beda pendapat tentang ketetapan MPRS/MPR 1960-2002 diselesaikan pada Sidang Tahunan MPR 2003. Ketua Panitia Ad Hoc II Badan Pekerja MPR Rambe Kamarulzaman pernah menyatakan, tuntutan PDIP itu sulit dipenuhi. "Kalau mau merehabilitasi seperti tuntutan PDIP, perlu ada Tap. Selain tidak mungkin membuat Tap baru, merehabilitasi itu adalah hak prerogatif presiden," katanya. Dalam ketetapan MPRS tentang pencopotan jabatan presiden, menurut Asvi, Soekarno dilarang melakukan kegiatan politik dan ajarannya ditinjau ulang. Menurut dia, sejumlah ketetapan itu bagian upaya sistematis mantan presiden Soeharto untuk menghancurkan Soekarno sejak 1 Oktober 1965-1968. Asvi pun meragukan tuduhan Soekarno di belakang aksi G-30-S/PKI, karena tak ada bukti-bukti hukum dan sejarah yang memastikan itu. Dari berbagai literatur, sedikit yang menyatakan keterlibatan ayah Presiden Megawati itu. Bukti keterlibatan hanya didasarkan sepucuk surat yang diterima Soekarno, 30 September 1965 malam. "Sampai kini, tak diketahui surat dari siapa dan apa isinya," ucapnya. Menurut dia, semua ketetapan MPRS/MPR harus dicabut karena sesuai hasil amendemen UUD 1945 ketetapan MPR bukan sumber hukum. MPRS dinilainya sebagai lembaga inkonstitusional karena dibentuk tanpa melalui pemilu, melainkan ditunjuk presiden.
25
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Panitia Ad Hoc II Badan Pekerja MPR Aisyah Amini mengatakan, sejumlah ketetapan MPRS tak perlu dicabut karena sifatnya sudah selesai (einmalig). Adapun proses hukum terhadap Soekarno, menurut dia, tidak dilakukan karena Soeharto meminta masyarakat mikul dhuwur mendhem jero. "Kini masyarakat menerima dan tak menuntut Soekarno lagi," ujarnya. Dia mengakui bahwa tak ada bukti keterlibatan Soekarno dalam pemberontakan PKI, karena tak ada proses hukum yang dilakukan. Tapi, Aisyah mengingatkan, masyarakat menerima Soekarno sebagai proklamator dan presiden pertama, bahkan namanya diabadikan sebagai fasilitas umum. "Sudahlah, beliau (Soekarno) sudah tenang di sana," kata politikus PPP ini di Pontianak tadi malam. Asvi membenarkan, pencabutan sejumlah ketetapan MPRS itu bukan berarti menjadikan Soekarno presiden lagi. "Tapi penghinaan terhadap proklamator harus dibersihkan," katanya. Selain itu, Asvi juga mempermasalahkan tak dicabutnya Tap MPRS tentang pembubaran PKI. Ketetapan itu dinilainya memunculkan peraturan perundang-undangan yang tak demokratis dan diskriminatif. Contohnya, UU Partai Politik melarang partai beraliran komunis. "Padahal, di negara-negara demokrasi partai komunis tak dilarang," ujarnya.
2.1.3 Survey
26
2.1.3.1 Survey Lapangan Monas Didalam Monumen Nasional ini terdapat diorama-diorama peristiwa yang terjadi pada saat pergerakan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan sampai peristiwa setelah kemerdekaan dimana peran Soekarno sangat menonjol saat itu.
Museum Kebangkitan Nasional Museum Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah yang berkaitan tentang proses pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Didalam museum ini terdapat berbagai benda-benda bersejarah dan diorama-diorama yang berkaitan dengan sejarah kebangkitan Nasional serta didalam Museum Kebangkitan Nasional ini terdapat perpustakaan yang memiliki buku-buku tentang Soekarno yang ditulis oleh Soekarno sendiri. salah satunya adalah Buku Indonesia Menggugat.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Didalam Perpustakaan Nasional RI terdapat berbagai dokumen tentang Soekarno berupa pidato-pidato Soekarno semasa hidupnya yang salinannya telah di revisi penggunaan bahasanya dengan bahasa Indonesia sekarang. Beberapa dokumen yang diambil berupa : Pidato
27
Soekarno lahirnya Pancasila, Pidato To Build The World A New dan Pidato Nawakswara.
2.1.3.2 Kuesioner Berikut ini adalah data dari hasil survey yang saya bagikan kepada 100 responden melalui website freeonlinesurveys.com dan pembagian kertas kuesioner secara langsung kepada responden yang sesuai dengan target market. Berikut ini adalah ringkasan dari hasil survey yang saya peroleh : Data Responden dari total 100 responden : Jenis Kelamin : - Pria : 60% Wanita : 40% Usia : - 16-25 Tahun : 97% - 26-35 tahun : 3% Status Pendidikan : - SMU : 15% - Sarjana : 66% - Bekerja : 19% Kesimpulan Kuesioner sebagai berikut :
28
Seberapa penting kah mempelajari sejarah bagi diri anda? 45% dari responden menganggap bahwa sejarah sangatlah penting bagi diri nya, 55% dari responden menganggap bahwa sejarah cukup penting/biasa saja bagi mereka dan 0% dari responden yang menganggap bahwa sejarah tidak penting. Apakah kalian tahu tentang sejarah Soekarno (Biografi Soekarno)? 53% responden mengetahui tentang sejarah Soekarno dan 47% responden tidak mengetahui tentang sejarah Soekarno. Apakah kalian mengetahui bahwa Soekarno terkenal dengan pidatopidatonya? 79% responden mengetahui bahwa Soekarno terkenal dengan pidatonya dan 21% responden menjawab tidak tahu. Apakah kalian pernah membaca atau mendengar pidato Soekarno? 39% responden menjawab pernah membaca/mendengar dan 61% responden menjawab tidak pernah. Apakah kalian tertarik mempelajari/mengetahui sejarah Soekarno? 72% responden tertarik mempelajari sejarah Soekarno dan 28% responden menjawab tidak tertarik. Berikut ini adalah beberapa kutipan dari berbagai pernyataan para responden mengenai alasan mengapa mereka tertarik untuk mempelajari/mengetahui sejarah Soekarno :
29
-
karena Soekarno merupakan seorang pemimpin yang mempunyai karisma yang tinggi. Di setiap orasinya selalu ramai karena masyarakat ingin melihat pidatonya.
-
karena Bung Karno merupakan seorang presiden Indonesia yang disegani dunia pada masa kedudukannya
-
Bung Karno adalah tokoh yg paling brpengaruh di Indonesia, secara umum dia adalah idola seluruh bangsa ini, untuk itu jika ada kesempatan dan cara yg unik tuk mempelajarinya, pasti akan menarik.
-
Soekarno merupakan bapak proklamator Indonesia yang sangat gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada saat itu. tapi menurut saya banyak sekali terjadi simpang siur, dan rekayasa yag terjadi. seperti yang terjadi pada kejadian G30SPKI dan supersemar, yang konon katanya rekayasa Soeharto.
-
untuk mengetahui sejarah kita sendiri dan menambah rasa nasionalisme.
Pertanyaan berikut ini diberikan kepada 50 responden secara langsung melalui kertas kuesioner : Pidato Soekarno apakah yang pernah kalian dengar/baca? 62% responden menjawab Pidato Proklamasi, 12% menjawab lainnya dan 26% menjawab tidak pernah mendengarnya. Apakah kalian mengetahui konteks dan makna dari pidato Soekarno?
30
78% responden menjawab tidak tahu dan 22% responden mengetahui konteks pidato Soekarno.
2.1.3.3 Wawancara Wawancara saya lakukan via email dengan narasumber Roso Daras. Beliau sendiri merupakan seorang pakar sejarah yang banyak menulis artikel tentang Soekarno di internet dan buku tentang Soekarno. Berikut ini adalah hasil wawancara saya dengan beliau : 1. Menurut bapak, dari sekian banyak pidato yang pernah diucapkan oleh Bung Karno, Pidato mana sajakah yang paling penting, paling mengguncang, paling fenomenal, paling bersejarah dan paling layak diingat oleh masyarakat Indonesia? (sebutkan lima atau lebih secara berurutan dari yang paling penting menurut Bapak beserta dengan alasan Bapak) Jawab: Selama hidup, sejak masa pergerakan tahun20-an hingga ajal menjemput tahun 1971, BK tentu saja sudah ribuan kali berpidato. Jika ditanya mana saja yang paling penting, paling mengguncang, paling fenomenal, maka menurut saya, nomor satu adalah PIDATO PROKLAMASI, karena itulah tonggak kemerdekaan bangsa kita. sekalipun teksnya pendek, tapi harus dicatat sebagai yang paling penting.
31
Yang kedua: Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. Ini fenomenal karena di sinilah BK menguraikan butir-butir mutiara, sila demi sila dengan begitu memukau dan mendasar, kemudian dirumuskan Pancasila sebagai IDEOLOGI bangsa dan negara kita. Naskah pidatonya juga banyak. Yang ketiga, menurut saya adalah pidato di PBB (tanggal, bulan, dan th, silakan cek di google atau surfing di blog saya), yang diberinya judul TO BUILD THE WORLD A NEW... Sangat fenomenal karena sebagai presiden negara yang baru saja merdeka, BK bisa membuka mata dua tentang hakikat kemerdekaan, demokrasi, dan perikemanusiaan. Di samping itu, BK juga mempromosikan Pancasila. Dan jangan lupa, di situlah satu-satunya Presiden yang mengutip Alquran. Bukunya ada di toko buku. atau mungkin e-book-nya pun sudah ada. Silakan dicari. Ini periode membuka mata dunia tentang adanya negara bernama INDONESIA dengan kepala negara yang begitu brilian. Yang ke-4, Ini ada banyak pidato, tetapi pidato Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menurut saya patut dicatat dalam sejarah. Sebab, setelah merdeka hingga 1945, bangsa kita menjalankan demokrasi liberal dengan ditandai jatuh-bangunnya kabinet. Setelah Dekrit Presiden 5 Juli itu (kembali ke UUD 1945), jalannya pemerintahan relatif stabil. Dan setelah periode itu pula kita berhasil menumpas semua bentuk
32
pemberontakan seperti DI/TII, Permesta, dll, hingga puncaknya kembalinya Irian Barat ke pangkuan RI. Yang ke-5, menurut saya adalah pidato Nawaksara dan Pelengkap Nawaksara. Inilah pidato pembelaan Bung Karno atas tragedi G30S yang kemudian jd dalih pemakzulan atas dirinya, dan berklimaks pada jatuhnya pemerintahan Sukarno. Referensi tentang itu juga banyak.
2. Dalam buku dan blog Bapak banyak membahas tentang bertapa menakjubkannya pidato Soekarno. Bisakah bapak menggambarkan dengan kata-kata seberapa berpengaruh dan takjubnya rakyat Indonesia oleh pidato dari Bung Karno sendiri? Jawab: Ada beberapa judul di dalam postingan blog saya yang mengupas tentang betapa menajubkannya pidato BK. Silakan baca/cari. Di sana tergambar, betapa lautan massa bisa begitu hening, senyap, semua bola mata tertuju pada satu titik: Bung Karno, semua teling difokuskan untuk mendengarkan kata demi kata, kalimat demi kalimat dari BK. Tentang ini, juga dalam blog saya pernah saya singgung, betapa saat ia kecil, ia memiliki kelebihan bisa menyembuhkan orang sakit... bersamaan dengan dia beranjak remaja dan dewasa, kemampuan mengobati orang sakit itu mulai hilang, berganti dengan kemampuan yang lain, yakni pada kemampuan berorasi. Selengkapnya, silakan dalami blog saya, khususnya untuk melengkapi jawaban saya atas pertanyaan ini.
33
3. Apakah yang menjadi ciri khas seorang Soekarno ketika ia sedang berpidato didepan rakyat nya? Jawab: Ciri Sukarno saat berpidato? Agak absurd pertanyaannya. Ciri penampilan? Atau ciri substansi bicaranya? Kalau dalam hal penampilan, lagi-lagi saya sarankan Anda lebih mendalami judul demi judul dalam blog saya. Seperti misalnya, judul yang mengupas mengapa BK tidak pernah mengenakan pakaian daerah dalam kesempatan2 formal. Itu karena dia milik semua suku. Karenanya, ia memilih pakaian seperti yang Anda lihat di kebanyakan foto2 BK. Ciri substansi kalau dia berbicara adalah, penekanan pada bagian-bagian yang ingin ia tekankan dengan cara mengulang-ulang kalimat itu berkali-kali dengan intonasi dan nada yang berbeda. Substansi yang lain adalah, setiap pidatonya adalah "mencerdaskan". Itu karena semua naskah pidatonya dipersiapkan dengan sangat mtang, dengan ditunjang referensi yang luar biasa. Ciri harfiah barangkali kacamata hitam dan tongkat komando yang khas.
4. Menurut Bapak, sosok pribadi apakah dari seorang Soekarno yang patut dicontoh oleh pemuda pada jaman sekarang? Jawab: Kemauan yang keras untuk belajar. Usia belasan tahun, dia sudah melahap referensi-refernsi, literatur-literatur manca negara.
34
Semua itu dilandasi dengan jiwa nasionalisme yang tinggi. Jiwa nasionalisme atau cinta tanah air seorang Sukarno sangat besar. Ia begitu bangga dengan negerinya. Ia begitu mengagungkan bangsanya. Ia begitu menjunjung tinggi budayanya. Karena itu ia mencita-citakan Trisakti: Berdaulat di bidang politik, Berdikari di bidang ekonomi, dan Berkepribadian di bidang kebudayaan. Itu yang sekarang terkikis nyaris habis....
5. Apa saja kutipan-kutipan dari pidato Soekarno yang menurut Bapak dapat menjadi sebuah sumber inspirasi bagi pemuda jaman sekarang? Jawab: Ada bgitu banyak kutipan pidato BK yang bisa menjadi inspirasi kita. Tp yang sangat terkenal adalah, "Go to hell with your aid"... Teriakan BK kepada Amerika yang dalam meberi bantuan selalu pamrih. Membantu dengan mendiktekan kebijakan global. BK sangat menentang itu. Saya juga tertarik dengan kutipan beliau yang kurang lebih begini, "Tunggu saja saatnya, jika Barongsai Cina, bersatu dengan LEmbu Nandi India, Spinx Mesir, dan Banteng Idonesia, maka saat itulah Imperialisme akan runtuh dari muka bumi". Ini mengandung pesan, bahwa negara-negaa seperti Cina, India, Mesir, Indonesia adalah negara-negara besar (palng tidak jumlah penduduknya), dan jika bersatu, kita tidak perlu lagi negra-negara liberal. Bayangkan saja, jika kebuthan bangsa-bangs besar non
35
imperialis tadi bersatu dan saling mensuplai kebutuhan... apakah kita perlu McD? apakah kita perlu KFC? apakah kita perlu Hollywood? Apakah kita perlu mobil2 Jepang? Sebaliknya, justru negara2 imperialis yang akan tergantung pada kita. Maaf, masih sangat banyak kalimat mutiara yang bisa kita kutip sebagai inspirasi bangsa. Silakan Anda dalami dan pelajari sendiri kebenarannya. Terima Kasih. semoga bermanfaat dan membantu anda.
2.2 Target Audience Target audience untuk Soekarno umumnya ditujukan untuk semua umur, Terutama bagi remaja dewasa yang aktif. Biasanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi dan menyukai sejarah. Dan untuk Soekarno sendiri sepertinya tidak terbagi dari berbagai kalangan masyarakat sosok Soekarno sudah mempunyai penggemar tersendiri. Berikut ini pembagian target audience berdasarkan dengan demografis, psikologis dan geografis
2.2.1 Demografis Umur : 15 – 70 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan Pendidikan : SMP, SMA, Sarjana SES : A, B dan C
36
2.2.2 Psikologis Biasanya orang yang menyukai sosok Soekarno memiliki sikap nasionalis yang tinggi serta menyukai hal yang berhubungan dengan sejarah terutama sejarah perjuangan Indonesia dan cenderung memiliki kecintaan terhadap Indonesia.
2.2.3 Geografis Dari segi Geografis, target audience dari Soekarno sendiri adalah seluruh masyarakat yang ada di Indonesia.
2.3 Data Analisa Partner Pembanding utama buku ini adalah buku-buku biografi yang serupa dan buku-buku ilustrasi karya luar yang berceritakan tentang sejarah Presiden seperti buku ilustrasi “Obama son of promise child of hope” dan “Thomas Jefferson A Picture Book Biography”.
Obama son of promise child of hope Didalam buku Obama son of promise child of hope menceritakan tentang kehidupan biografi Obama dari kecil hingga ia menjadi presiden. Keunikan dari buku ilustrasi ini adalah sang penulis menceritakan kehidupan Obama dari sisi pemikiran Obama itu sendiri. Apa yang ada didalam benak Obama dari masa ia masih kecil hingga
37
kemudian menjadi presiden. Diceritakan apa yang dimaksud dengan sebuah harapan, doa-doa Obama serta ilustrasinya pun dibuat menarik sehingga orang yang membacanya tidak mudah jenuh. Kekurangan dari buku ini adalah buku ini hanya membahas garis besar dari perjalanan dari Obama sehingga banyak hal-hal yang terlewatkan dan kebanyakan hanya membahas kehidupan Obama semasa kecil.
Thomas Jefferson A Picture Book Biography Buku Thomas Jefferson A Picture Book Biography menceritakan tentang kehidupan Presiden Amerika Serikat yang ketiga ini. Didalam buku ini terdapat ilustrasi yang menarik sehingga orang yang membacanya mendapatkan gambaran kejadian pada saat itu. Tetapi selain ilustrasi dan cerita Thomas Jefferson sendiri yang menarik tidak ada hal yang membedakan buku ilustrasi biografi ini dengan buku ilustrasi lainnya.
2.4 Analisa S.W.O.T 2.4.1 Analisa SWOT Soekarno Strength Bung Karno merupakan presiden pertama Republik Indonesia dan merupakan sosok pahlawan yang menjadi inspirasi bagi masyarakat. Kemampuannya berorasi dan sebagai penggerak rakyat merupakan nilai lebih dari sosok Bung Karno. Weakness
38
Sosok Bung Karno sempat “dihilangkan” pada masa Orde Baru dan banyaknya rumor dari media tentang sosok Bung Karno yang bertanggung jawab dibalik pemberontakan G30S. Opportunity Minat masyarakat terhadap hal yang berhubungan dengan “local content” pada saat ini cukup meningkat, dan berdasarkan survey yang saya lakukan terhadap 100 responden hampir 70% dari responden tertarik untuk mempelajari sejarah Bung Karno. Threat Kurang populernya sosok pahlawan Indonesia di mata masyarakat serta munculnya tokoh-tokoh pemimpin baru dari luar negeri yang lebih populer.
2.4.2 Analisa SWOT Buku Soekarno Strength Kelebihan dari Buku ilustrasi Soekarno ini sendiri adalah pendekatan ceritanya yang unik yang menceritakan sosok Soekarno dari sisi pidato dan kata-katanya serta kekuatan dari ilustrasi yang mewakili kejadian serta makna dari pidato Soekarno. Weakness Buku ini hanya menceritakan kehidupan dan pidato Soekarno secara garis besar.
39
Opportunity Minat masyarakat untuk membaca hal yang berhubungan dengan Soekarno cukup tinggi serta jika dikemas dengan media yang menarik dari buku Soekarno lainnya maka akan menarik simpati masyarakat. Threat Banyaknya media-media elektronik baru yang sedang berkembang di kalangan masyarakat luas sehingga minat untuk membaca buku menjadi lebih berkurang.
2.5 Data Penerbit P.T Gramedia Pustaka Utama Penerbit Gramedia mulai menerbitkan buku sejak tahun 1974. Buku pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila, karya Marga T. Sedangkan untuk buku non-fiksi pertama adalah Hanya Satu Bumi, yang ditulis oleh Barbara Ward dan René Dubois (diterbitkan bekerjasama dengan Yayasan Obor). Yang kemudian disusul oleh buku seri anak-anak pertama Cerita dari Lima Benua, dan kemudian seri-seri yang lain. Dengan misi “Ikut mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa serta masyarakat Indonesia” , Gramedia Pustaka Utama berusaha keras untuk menjadi agen pembaruan bagi bangsa ini dengan memilih dan memproduksi buku-buku yang berkualitas, yang memperluas wawasan, memberikan pencerahan, dan merangsang kreativitas berpikir.
40
Melalui pengalaman jatuh-bangun dan melihat kebutuhan pasar, Gramedia Pustaka Utama akhirnya mengkonsentrasikan diri untuk menggarap dua bidang utama, yakni fiksi dan non-fiksi. Bidang fiksi dibagi menjadi fiksi anak-anak dan pra-remaja, remaja, dewasa. Bidang non-fiksi dibagi menjadi humaniora, pengembangan diri, bahasa dan sastra Indonesia, bahasa Inggris/ELT, kamus dan referensi, sains dan teknologi, kesehatan, kewanitaan (masakan, busana), dsb. Karena misi dan visi itu pula, Gramedia berusaha memilih penulis-penulis yang berkualitas. Di deretan fiksi kita mengenal nama-nama yang memiliki reputasi internasional seperti: John Grisham (penulis legal thriller), Sidney Sheldon, Agatha Christie, Danielle Steel, Sir Arthur Conan Doyle, dll.; dan lima penulis wanita paling top di Indonesia: Marga T., Mira W, Maria A. Sardjono, V. Lestari, dan S. Mara Gd. Di deretan non-fiksi untuk penulis lokal ada Hermawan Kartajaya, Kwik Kian Gie, Rhenald Kasali, Husein Umar, Vincent Gaspers, Andreas Harefa, Anand Krishna, Hembing W., Nila Chandra, Marry Winata, Rudy Choirudin, dll.; dan untuk penulis asing (terjemahan) ada: Jack Canfield & Mark Victor Hansen (Seri Chicken Soup for the Soul), John Gray, Daniel Goleman, John P. Kotter, Joe Girard, Andrew Weil, dll