3
BAB 2 DATA dan ANALISA
2.1 2.1.1
Data Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumber sumber berikut ini: 1.
Literatur Pencarian data melalui buku, catatan, maupun website yang berhubungan dengan materi yang diangkat.
2.
Wawancara Pencarian data lewat wawancara dengan nara sumber dari pihak yang terkait guna mendapatkan data data yag lengkap mengenai materi yang diangkat.
2.1.2
Pengertian Rumah Sakit Rumah Sakit adalah sebuah institusi yang menyediakan layanan kesehatan untuk masyarakat (www.worldbook.com). Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang jasanya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. (www.wikipedia.org). Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu : •
Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
•
Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
4 •
Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
•
Melaksanakan pelayanan medis khusus,
•
Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
•
Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
•
Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
•
Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
•
Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),
•
Melaksanakan pelayanan rawat inap,
•
Melaksanakan pelayanan administratif,
•
Melaksanakan pendidikan para medis,
•
Membantu pendidikan tenaga medis umum,
•
Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
•
Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
•
Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi, Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit
yang di Indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadii sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui keputusan dirjen medik.
5
2.1.3
Tempat Bersalin a. Rumah Bersalin Ruang bersalin di Rumah Bersalin biasanya cukup memadai untuk persalinan melalui vagina, baik persalinan normal atau dengan bantuan alat. Bila pada proses persalinan terjadi sesuatu yang membutuhkan bantuan operasi, maka pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Bersalin atau Rumah Sakit Umum terdekat. Tenaga kesehatan yang menolong biasanya bidan, tetapi bisa juga dokter spesialis kandungan yang memang membuka praktek di tempat tersebut. Biaya rawat di RB biasanya lebih murah dibandingkan dengan Rumah Sakit Bersalin. (http://beingmom.org/2006/06/memilih-tempat-persalinan/) Klinik ini bisa ditemui sampai di tingkat kabupaten. Ciri-cirinya, ruang periksa, peralatan diagnostik bidan, dan ruang gawat darurat yang ada terbilang sederhana. Persediaan obat-obatannya terbatas. Tempat tidur di ruang rawat inap pun tidak terlalu banyak, sekitar 10 buah. Biasanya penanggungjawabnya dokter umum dan dipimpin oleh paramedis kebidanan. Umumnya, bidan di RB memiliki kompetensi untuk melakukan ekstraksi vakum, tapi tidak diizinkan melakukan USG karena pendidikan sumber daya manusianya tidak memadai untuk itu. RB tidak memiliki fasilitas operasi, karena tidak memiliki dokter kebidanan. Tindakan yang boleh dilakukan sebatas untuk persalinan normal. (http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/baby_delivery/artic le.php?article_id=3161)
6
b. Rumah Sakit Bersalin Rumah ini khusus untuk bersalin dan merawat bayi yang lahir sehat. Bayi yang memiliki gejala penyakit atau komplikasi tertentu, biasanya akan dirujuk ke Rumah Sakit yang bisa melakukan perawatan anak seperti Rumah Sakit Ibu dan Anak atau Rumah Sakit Umum. (http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/baby_delivery/artic le.php?article_id=3161) Ruang bersalinnya lebih lengkap dibanding Rumah Bersalin. Disebut sebagai Rumah Sakit Bersalin karena yang berobat ke tempat tersebut bukan hanya para ibu yang hamil dan akan melahirkan anaknya, tetapi juga para wanita yang memerlukan pengobatan untuk penyakit penyakit kandungan. Di Rumah Sakit Bersalin biasanya tersedia ruang operasi yang dapat dipakai sewaktu waktu, bila pasien terpaksa harus menjalani operasi pada proses persalinannya. Dengan demikian pasien bisa langsung ditangani di rumah
sakit
tersebut
tanpa
harus
dirujuk
ke
tempat
lain.
(http://beingmom.org/2006/06/memilih-tempat-persalinan/)
c. Rumah Sakit Ibu dan Anak Rumah Sakit ini memiliki fasilitas melahirkan juga fasilitas untuk perawatan anak.
7
(http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/baby_delivery/artic le.php?article_id=3161) Rumah Sakit ibu dan anak biasanya juga dilengkapi dengan ruang perawatan untuk merawat bayi atau anak yang sakit. Oleh karena itu, bila ada bayi yang setelah proses persalinan, memerlukan perawatan karena sakit,
maka
bayi
dapat
dirawat
di
tempat
yang
sama.
(http://beingmom.org/2006/06/memilih-tempat-persalinan/)
2.1.4
Rumah Sakit Bersalin YPK Sejarah Rumah Sakit Bersalin YPK Yayasan Pemeliharaan Kesehatan (YPK) adalah sebuah Yayasan yang didirikan oleh Bank Industri (BIN) pada tanggal 21 Juli 1959 dengan Akte Notaris Soetrono Prawiroatmodjo No. 60 di Jakarta. Dalam pasal 4 Akte tersebut diatur mengenai usaha-usaha YPK yaitu : mendirikan dan mengusahakan segala macam usaha yang bersangkut paut dan berguna untuk pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan, diantaranya rumahrumah sakit, poliklinik-poliklinik, rumah-rumah bersalin, laboratoriumlaboratorium dan rumah-rumah obat. Pada waktu itu tugas YPK adalah menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan karyawan dan keluarga BIN dan anak-anak perusahaannya. Sesuai dengan perubahan status BIN menjadi Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) pada tahun 1960, maka secara berangsur-angsur tugas YPK juga mengalami perubahan.
8
Sampai tahun 1966 YPK hanya bertugas untuk menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan karyawan BAPINDO dan keluarganya. Namun, karena fasilitas yang telah dimiliki oleh YPK memberi kemungkinan untuk dimanfaatkan bagi masyarakat umum, maka sejak tahun 1966 mulai dirintis penggunaan fasilitas YPK bagi masyarakat diluar BAPINDO. Hal ini sejalan dengan perubahan Anggaran Dasar YPK yang sejak itu mengalami perubahan, dimana maksud dan tujuan Yayasan adalah sebagai berikut : Memelihara kesehatan secara higienis, preventif maupun kuratif para pegawai/pekerja beserta keluarganya dari : a. Bank Pembangunan Indonesia, disingkat Bapindo, berkedudukan di Jakarta; b. Perusahaan-perusahaan/Instasi-instansi/Badan-badan
yang
menjadi
langganan Yayasan, berdasarkan syarat-syarat yang akan ditetapkan oleh Badan Pengawas. Sejalan dengan perkembangan YPK yang semakin mampu melayani masyarakat umum, maka YPK telah mengembangkan pemeliharaan kesehatan berdasarkan asuransi (baik dalam hubungan dengan Bapindo maupun perusahaan lainnya). Sedangkan fasilitas YPK juga berkembang dari sebuah Rumah Bersalin di Jalan Gereja Theresia 22 menjadi Rumah Sakit Bersalin pada tahun 1971, dengan sejumlah tempat tidur dan sarana pelayanan kesehatan yang semakin lengkap. Pada Juli 1999 Bapindo dan 3 Bank lainnya di lebur kedalam Bank Mandiri, YPK pun mengalami perubahan dan di lebur menjadi Yayasan Kesehatan Bank Mandiri ( Yakes Mandiri ).
9
Profil Rumah Sakit Bersalin YPK Rumah Sakit YPK di Jalan Gereja Theresia No. 22 mulai berfungsi pada tanggal 1 Maret 1960. Rumah Bersalin dengan enam buah tempat tidur ini menempati rumah yang sedianya ditempati oleh alm. bapak Sumanang SH. Prof. Dr. Sumedi adalah ketua YPK yang pertama. Selanjutnya Dr. Santo Kromohardjo memimpin Rumah Bersalin ini sampai tahun 1967. Sejak tahun 1967 Rumah Bersalin YPK dipimpin oleh Dr. Sudraji Sumapraja yang meletakkan dasar-dasar pengembangan Rumah Bersalin ini selanjutnya, Sedangkan Ketua YPK dijabat oleh dr. Soelastomo, MPH sampai tahun 1994. Kepala Dinas Kesehatan Dr. Herman Soesilo, atas nama Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dengan Surat Keputusan No. 001/IRSB/71 tanggal 22 Desember 1971 telah memberikan izin kepada YPK untuk mengubah Rumah Bersalin menjadi Rumah Sakit Bersalin YPK. Tahun 1981-1984 pimpinan RSB YPK dijabat oleh Dr. Djohar Djalil (alm). Pada tahun 1982 RSB YPK berhasil memperluas sayapnya ke Jalan Lombok, sehingga kompleks Jalan Gereja Theresia 22 seluruhnya digunakan untuk pelayanan rawat jalan, pelayanan tindakan dan kantor YPK. Kompleks Jalan Lombok seluruhnya digunakan untuk pelayanan rawat tinggal. Pimpinan RSB YPK periode 1984-1987 kembali dipegang DR. Dr. Sudraji Sumapraja, dengan wakil kepalanya masing-masing Dr. Abdul Bari Saifuddin, MPH dan Dr. H. Sofyan Ismael. Tahun 1987 sampai dengan tahun 2000 pimpinan RSB YPK dipegang oleh Dr. Abdul Bari Saifuddin (sebahgai Pjs. Kepala), dan Dr. H. Sofyan
10
Ismael (sebagai wakil kepala). Dr. M.S. Nadir Chan bertindak sebagai Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Purnawaktu merangkap sebagai Direktur Pelaksana RSB YPK. Prof. Dr. Sudraji Sumapraja diangkat sebagai Ketua Tim Medik dengan Dr. H. Trijatmo Rachimhadhi sebagai Sekretaris Tim Medik. Pimpinan RSB YPK dibantu oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik, Bidang Perawatan, Bidang Penunjang Medik, Bidang Pendidikan/Pelatihan, Bidang Kebendaharaan dan Sekretariat.
Visi Dalam konteks Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, RSB YPK menjadi suatu fasilitas kesehatan wanita dan anak komprehensif (lengkap) yang terbaik di DKI Jakarta pada khususnya, Di Indonesia pada umumnya
Misi Mengembangkan RSB YPK menjadi suatu fasilitas kesehatan wanita dan anak komprehensif (lengkap), yang meliputi fasilitas pelayanan pada setiap
tahap
siklus
kehidupan
wanita,
mulai
konsepsi
sampai
pascamenopause berdasarkan pelayanan yang bermutu, terjangkau, dan bukti-klinis terkini.
11
Tujuan Ikut berperan dalam upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui intervensi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada setiap tahap siklus kehidupan wanita.
Fasilitas Pelayanan a. Fasilitas Rawat Tindakan •
Kamar Persalinan
•
Kamar Pelahiran
•
Kamar Operasi
•
Kamar Pulih
b. Fasilitas Pelayanan Rawat Inap •
Anggrek (VIP) AC, Telpon, TV, Lemari es, Sofa Bed, Kursi Tamu, Teras, Kamar Mandi, Air Panas/Dingin
•
Mawar (Kelas 1) 1 kamar 2 Tempat tidur, AC, TV, Kursi Tamu, Teras, Kamar Mandi, Air Panas/Dingin
•
Cempaka (Kelas 2) 1 kamar 3 Tempat tidur, AC, TV, Kursi Tamu, Teras, Kamar Mandi, Air Panas/Dingin
12
•
Dahlia (Kelas 3) 1 kamar 4 Tempat tidur, AC, TV, Kursi Tamu, Teras, Kamar Mandi, Air Panas/Dingin
c. Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan •
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
•
Dokter Spesialis Anak
•
Dokter Spesialis Bedah
•
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
•
Dokter Spesialis Andrologi
•
Dokter Umum
•
Praktek Bidan
•
Pelayanan Keluarga Berencana
•
Kursus Ibu Hamil dan Menyusui
•
Perawatan Sesudah Operasi
•
Pap Smear
•
Pemeriksaan Kolposkopi
•
Krio Surgeri
•
Diatermi Gelombang Pendek
•
Pemeriksaan kesejahteraan Janin (Kardiotokografi)
•
Hidrotubasi
d. Fasilitas Penunjang
•
Klinik Menopause(Pemeriksaan Densitometer)
•
Laboratorium Klinik dan Andrologi
13
•
Radiologi
•
Ultrasonografi (4 Dimensi)
•
Fisioterapi
•
Senam Hamil
•
Apotik
e. Layanan Prima •
USG (Ultrasonografi) Kehadiran alat USG 4 dimensi memungkinkan tingkat akurasi yang maksimal dalam mendeteksi perkembangan janin sejak dini serta kepuasan untuk memvisualisasikan kehamilan dan alat kandungan
•
Laparoskopi Mata dokter dalam tubuh pasien Kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan operasi. Tak perlu lagi melakukan sayatan besar, cukup kecil saja dan biarkan alat Laparoskopi bekerja sebagai mata dokter dalam tubuh pasien.
2.1.5
Hasil Wawancara Berikut adalah hasil wawancara dengan Dr. Triatmo Rachimhadhi, SpOG(K) selaku Direktur Rumah Sakit Bersalin YPK. •
Apa Visi dan Misi dari Perusahaan ini? Serta apa goal utama yang terpenting dari perusahaan ini? Misi Rumah Sakit Bersalin YPK adalah memberi pelayanan kesehatan Ibu dan Anak. Visi jangka pendek Rumah Sakit Bersalin YPK adalah
14
Mengubah status Rumah Sakit Bersalin YPK menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak. Sedangkan Visi jangka panjangnya adalah pelayanan yang komprehensif (lengkap) bagi ibu (perempuan) dan anak pada tahun 2015. •
Apa yang mendasari perusahaan ini didirikan? YPK berada di bawah bank Bapindo (sekarang bank Mandiri). Pada saat itu bank Bapindo membangun sebuah tempat pelayanan kesehatan karyawan yaitu Rumah Bersalin YPK, yang pada saat itu hanya melayani persalinan saja. Hingga pada saat itu statusnya terus mengalami peningkatan dan berkembang menjadi Rumah Sakit Bersalin YPK, dimana setelah menjadi Rumah Sakit Bersalin, YPK memiliki dokter dan ijin untuk melakukan operasi.
•
Siapa Target Market Anda? Demografi: Wanita Dewasa Menjangkau semua kalangan. Tetapi yang lebih banyak datang adalah kalangan menengah ke atas. Ini dilihat karena ruangan VIP lebih sering terpakai. (B - A) Geografi:
Semua kawasan di daerah Jakarta dan sekitarnya
Psikografi: Wanita yang akan mengadakan persalinan secara normal Wanita yang akan mengadakan persalinan secara operasi Wanita yang memiliki masalah dengan kandungannya •
Apa yang anda ingin audience rasakan dari produk atau jasa anda?
15
Pelayanan yang terjangkau, mudah diakses dari mana saja, bukti bukti yang teruji secara ilmiah atau fakta fakta, dan pelayanan yang memuaskan. •
Apa kelebihan yang dapat anda tonjolkan dalam berkompetensi? -
Dokter dokter dan tenaga medis yang sebagian besar adalah staff pengajar dari Fakultas Kedokteran UI, yang mana sampai saat ini, fakultas kedokteran UI masih menjadi fakultas kedokteran terbaik. Sehingga dapat dikatakan SDM nya baik.
•
Budaya kekeluargaan yang melekat dari sejak berdiri.
Siapa kompetitor anda? Hingga saat ini yang menjadi kompetitor RSB YPK adalah Rumah Sakit bersalin Bunda dan MMC. Karena mereka adalah dokter dokter yang pernah praktek di YPK. Mereka dengan modal sendiri mendirikan Rumah Sakit, sehingga lebih cepat maju. Sedangkan YPK masih terhambat birokrasi Mandiri.
•
Bagaimana anda memasarkan produk/servis anda? YPK Tidak pernah beriklan. Sampai saat ini YPK memasarkan jasanya lewat “mouth to mouth” dan lewat jalur bank Mandiri yang menjadi pemiliknya.
•
Apa trend perubahan yang berpengaruh pada industri anda? Kemajuan teknologi adalah tren yang berpengaruh pada Rumah Sakit Bersalin. YPK tidak merasa kesulitan mengenai tren perubahan ini, karena Fakultas UI sangat cepat mengadopsi tren perubahan yang
16
terjadi di luar negeri. (Sebagian besar Dokter yang praktek di RSB YPK adalah dosen di Fak Kedokteran UI). •
Berada dimana anda 5 tahun atau 10 tahun mendatang? Dalam beberapa tahun ke depan, dengan target 2015, YPK akan menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang lengkap, yang dapat mengatasi berbagai penyakit perempuan, tidak hanya sebatas pada masalah kandungan.
•
Bagaimana anda mengukur sukses? -
Jika ada perubahan menuju keadaan yang terbaik. Berapapun besarnya perubahan itu sangat relatif.
-
Jika adanya kepuasan dan adanya kepercayaan dari pelanggan. Bisnis jasa sangat tergantung pada besarnya kepuasan dan kepercayaan pelanggannya, karena jika pelanggan tidak puas, maka ia akan beralih pada penyedia jasa lain
•
Jika anda mampu mengkomunikasikan dalam sebuah kata tentang perusahaan anda, apakah itu? Rumah Sakit Bersalin yang memberi kepuasan terhadap langganan.
2.1.6
Kompetitor Kompetitor dari Rumah Sakit Bersalin YPK terbagi menjadi 2 bagian:
•
Kompetitor langsung
•
Kompetitor tidak langsung
17
Yang menjadi kompetitor langsung adalah: Rumah Sakit Bunda Jakarta
Gambar 2.1 Logo Rumah Sakit Bunda
Rumah Sakit Bunda terletak dipojok antara Jalan Sutan Syahrir dan Teuku Cik Ditiro adalah Kompleks, terletak didaerah bergengsi "Menteng" Jakarta Pusat kira-kira satu kilometer ke Timur dari "Bundaran HI / Wisma Nusantara" inti berkembangan daerah gedung-gedung bertingkat di ibu kota Jakarta sejak tahun 1961. Rumah Sakit Bunda berangkat dari praktek pribadi Pendiri, Dr. Rizal Sini SpOG yang waktu itu ditahun 1969 adalah pegawai negeri sipil, staf pengajar pada FKUI, harus mengakui bahwa sudah merasa perlu meninggalkan jabatannya dari Jalur karir pendidik (1980), barang kali calon guru besar. Penjelmaan praktek dokter spesialis Obstetri Ginekologi pribadi dengan mengajak rekanan juniornya waktu itu, menjadi Rumah Bersalin Bunda ditahun 1970-1972, Rumah Sakit Bersalin kecil yang akhirnya menjadi cikal bakal Rumah Sakit Bunda Jakarta dengan kompleks yang terlihat sekarang. Rumah Sakit Bunda dengan ciri-ciri rumah sakit yang bertumbuh dalam tahapan waktu lama, "The Growing Hospital" terdiri dari 4 blok A,B,C dan C diatas tanah sekitar 6000 meter. Perencanaan berkelanjutan dan bertahap
18
akhirnya dibagi dalam tahapan 5-10 tahun adalah strategi makro menuju pada peerluasan keluar "kompleks menteng"sejalan dengan kebijakan negara "desentralisasi" ditahun awal millennium 2000. Kegiatan kerjasama antara rumah sakit di daerah, aliansi rumah sakit 1992-2003, mendirikan rumah sakit umum di Depok, Bunda Margonda dan Akuisisi Rumah Sakit Umum Restu Ibu di Padang adalah rumusan perusahaan yang bertumbuh sehat, "laba untuk ekspansi bukan sekedar untuk dikonsumsi" demi berupaya dalam berperan serta dalam pembangan negeri. Rumah Sakit Bunda Jakarta hari kelahirannya dianggap tanggal 27 Maret 1973 yang dikaitkan dengan kelahiran bayi pertama dirumah bersalin waktu itu ditolong oleh pendiri Rumah Sakit Bunda Jakarta adalah Dr. Rizal Sini SpOG. Rumah Sakit Bunda semula merupakan Rumah Sakit Bersalin yang bernaung dibawa " Yayasan Bunda" (1972) dengan kapasitas 26 tempat tidur dewasa, 1 kamar operasi, 1 kamar bersalin, 1 kamar bayi dan 1 ruang kamar praktek/poliklinik. Rumah Sakit Bunda Jakarta melihat realita lebih dini mengakui bahwa rumah sakit adalah industri jasa yang serba kompleks. Visa dan misi industri jasa pada umumnya harus tergambar dan menjadi fondasi yang realistis harus mampu memikul beban yang berat menghadapi tantangan masa kekinian yang berkelanjutan. Modal kuat, asset, sistim tatakelola, sumber daya manusia dengan memperhitungkan kondisi sosioekonomi masyarakat yang dilayaninya dan landasan undang undang yang berlaku perlu diperhitungkan. Tahun 1982 Rumah Sakit Bunda Jakarta meresmikan bangunan Blok A berlantai 5 dengan kapasitas 60 tempat tidur dewasa dan ruang poliklinik yang
19
terletak dilantai 1. Tahun1985 awal dari penggunaan komputer dan penggunaan SIRS (system informasi terintergrasi rumah sakit) yang telah dibakukan, dijalankan dengan mesin mini "mainframe" IBM-AS400. Rumah Sakit Bunda Jakarta Tahun 1976 telah berbadan hukum "Perseroan Terbatas" sebagai landasan kepemilikan asset dan penanggung fiscal (tax payer). Karena sebelumnya "diwajibkan" selaku pengelola (operator) rumah sakit adalah "Yayasan Bunda" namun kemudian setelah UU tentang Kesehatan (1992) dinyatakan "non aktif" hingga dua badan hukum sudah menjadi satu. Rumah Sakit Bunda dalam ekspasi kedalam tahun 1995 meresmikan bangunan Blok C, merupakan pengembangan poliklinik dan.Klinik Fertilitas Morula (KFM). Pada tahun yang sama dibuka fasilitas "NICU", Neonatus Intensive Care Unit, yaitu kamar ICU untuk bayi dibawah pengawasan dokter spesialis anak dan tenaga perawat yang terdidik dan terlatih. Tahun 1996 peresmian "CDC", Comprehensive Delivery Care suatu inovasi yang dikembangkan. CDC adalah ruangan persalinan terpadu yang terdiri dari 1 kamar bersalin, 1 ruang untuk pasien dan bayi/rooming in, 1 ruang tidur untuk suami/ruang keluarga dengan fasilitas hotel berbintang. Pada tahun yang sama Rumah Sakit Bunda Jakarta menambah fasilitas pelayanan klinik Gigi dan Klinik kulit. Tahun 1997 peresmian "Wing Balita" ruang Perawatn anak usia sampai dengan 5 tahun. Fasilitas terdiri dari 6 kamar Utama dan 1 kamar kelas 2 dengan 4 tempat tidur Tahun 2000 penambahan fasilitas Bone densitometri dan Mamografi kebutuhan masa kini.Tahun 2003 peresmian bangunan Blok D yang terdiri dari
20
3 lantai, merupakan pengembangan dari klinik anak dan perawatan anak sampai dengan usia 10 tahun. Fasilitas di Blok D adalah 4 buah ruang praktek dokter anak, 1 ruangan terapi anak, 6 kamar perawatan anak kelas perdana dan 2 kamar perawatan anak kelas Utama, serta 1 lantai untuk ruang KIE (komunikasi informasi dan Edukasi) yang penggunaannya banyak diperuntuk bagi penyelenggaraan seminar-seminar dan pertemuan-pertemuan serta rapatrapat intern managemen. Dengan diresmikannya Blok D, maka fasilitas pelayanan untuk klinik anak bertambah dengan adanya klinik Tumbuh Kembang dan Klinik Alergi pada anak Balita. Tahun 2004 Rumah Sakit Bunda Jakarta mengembangkan "PICU" Perinatologi Intensive Care Unit yaitu kamar ICU untuk anak sampai dengan usia 10 tahun dengan kapasitas 4 tempat tidur dan tenaga dokter spesialis anak yang berpendidikan dan pengalaman internasional. Rumah Sakit Bunda dalam ekspasi keluar diawal millennium 2000, Landasan Kelompok Rumah Sakit Bunda Indonesia, kerjasama tidak formal antara beberapa rumah sakit swasta ditahun 1992 telah membentuk kerjasama berbadan hukum, PT. Bunda Global Pertama, antara rumah sakit di Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta dan Semarang dengan kegiatan usaha a.l. kordinasi kegiatan rumah sakit "Bunda Indonesia Hospital Alliance", procurement kebutuhan bahan dan peralatan rumah sakit, "sharing" pengalaman dll. Tahun 2002, telah mengakuisisi salah satu rumah sakit di daerah, Rumah Sakit Umum Restu Ibu di Padang. Diawal tahun 2003 telah dimulai pula pembangunan RSU,Bunda Margonda, Depok dengan kekhususan,
21
"Klinik Spesialis dan Rawat Sehari", seperti protype yang telah direncanakan dan sedang dibangun di RSU.Restu Ibu Padang yang mudah-mudahan keduanya akan diselesaikan diawal tahun 2004 Visi Melihat masa depan yang lebih cerah, berkarya mengikuti ilmu dan perkembangan teknologi kedokteran kekinian, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan bangsa, berupaya dan berperan dalam mengangkat tingkat ekonomi dan sosial serta budaya dalam persaingan global secara sehat dan terbuka. Misi Menjadi rumah sakit swasta yang terbaik dengan standard pelayanan yang senantiasa mengikuti kemajuan ilmu, teknologi dan informasi, namun tetap menciptakan nuansa kekeluargaan berorientasi kesepadanan dengan kemampuan sosio ekonomi masyarakat yang dilayaninya.
Sedangkan yang menjadi kompetitor tidak langsung adalah Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre
Gambar 2.2 Logo Rumah Sakit MMC
22
Dimulai dengan nama Metropolitan Medical Centre pada tahun 1976 sebagai Praktek Kelompok Dokter Spesialis pertama di Wisata International Office Tower Jakarta, Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) kemudian didirikan dan resmi dibuka sejak 22 Agustus 1987 di kawasan emas Kuningan Jakarta Selatan. Dengan lokasi yang strategis didukung pelayanan kesehatan profesional dengan standard International dan peralatan yang lengkap dan mutakhir, RS MMC menjadi tempat rujukan medik kasus akut, subakut baik dari dalam dan dari luar negeri. Motto Rumah Sakit MMC yaitu mengutamakan mutu dan pelayanan, RS MMC menyediakan informasi mengenai pelayanan dan fasilitas yang tersedia di RS MMC untuk membantu pasien dalam memperoleh pelayanan. Dengan kapasitas 167 tempat tidur dengan beberapa pilihan ruang rawat inap mulai dari VIP Superior, VIP Deluxe, VIP, kelas I, II dan III serta ditunjang dengan peralatan dan fasilitas yang lengkap dan mutakhir diupayakan pelayanan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasien. Dalam memberikan pelayanan, falsafah dan visi yang dianut adalah selalu mengupayakan pelayanan kesehatan profesional paripurna bermutu tinggi, yang menjunjung tinggi nilai etika, setara standard international yang dipercaya pelanggan dan mampu meningkatkan martabat profesi kesehatan di Indonesia. Sedangkan misi yang diemban adalah mengupayakan
•
Sistem pelayanan RS baku yang etikal, profesional, bermutu tinggi
•
Sistem manajemen RS dengan etika profesi yang baik
23 •
Sistem pembinaan tenaga kesehatan profesional; siap melayani pelanggan
•
Sistem rujukan medik & kesehatan di dalam dan luar negeri.
•
Kepercayaan terhadap sistem pelayanan RS di Indonesia
2.2
Analisa
2.2.1
Analisa Logo
Gambar 2.3 Logo asli Rumah Sakit Bersalin YPK
Logo RSB YPK dibuat oleh sebuah institusi tertentu. Logo tersebut terlahir atas adanya latar belakang terbentuknya RSB YPK. Pada logo tersebut terdapat dua buah bulatan yang seolah olah menggambarkan seorang ibu dan seorang anak. Rumah Sakit Bersalin YPK memiliki permasalahan pada identitas korporat yang dimilikinya yakni: •
Bentuk logo yang tidak dapat menggambarkan nilai serta keunggulan yang terkandung dalam Rumah Sakit Bersalin YPK yaitu kentalnya budaya kekeluargaan yang melekat di dalam Rumah Sakit Bersalin YPK.
•
Penerapan identitas yang tidak konsisten satu sama lain. Hal ini terlihat website, kartu nama, dan penerapan identitas pada dinding Rumah Sakit Bersalin YPK.
24
Gambar 2.4 Website RSB YPK
•
Gambar 2.5 Signage YPK
Gambar 2.6 Kartu Nama YPK
Pada website, logotype digambarkan dengan menggunakan huruf serif bold hal ini tidak konsisten dengan identitas visual yang ada.
•
Identitas yang dipasang pada dinding rumah sakit juga tidak sejalan dengan visi dan misi Rumah Sakit Bersalin YPK. Pada identitas yang dipasang di dinding tertulis Poliklinik, padahal YPK merupakan sebuah Rumah Sakit Bersalin yang sedang dalam proses menuju Rumah Sakit Ibu dan Anak.
2.2.2
Sasaran Khalayak Yang menjadi sasaran khalayak dari Rumah Sakit Bersalin YPK ini adalah: 1) Demografi
Wanita Dewasa
Menjangkau khususnya kalangan B – A (Tidak menutup kemungkinan kalangan C untuk dapat masuk)
2) Geografi
Semua kawasan di daerah Jakarta dan sekitarnya
3) Psikografi
25
2.2.3
Wanita yang akan mengadakan persalinan secara normal
Wanita yang akan mengadakan persalinan secara operasi
Wanita yang memiliki masalah dengan kandungannya
Analisa SWOT •
Strenght -
Dokter dokter dan tenaga medis yang sebagian besar adalah staff pengajar dari fakultas kedokteran UI, yang mana sampai saat ini, fakultas kedokteran UI masih menjadi fakultas kedokteran terbaik. Sehingga dapat dikatakan SDM dokter nya baik.
-
Budaya kekeluargaan yang melekat dari sejak berdiri, tidak seperti suasana
rumah
sakit
lainnya
yang
terkesan
kaku
dan
“menyeramkan”. •
Weakness -
Untuk dapat maju dan berkembang, RSB YPK membutuhkan alat yang canggih, tetapi masih terhambat oleh birokrasi bank Mandiri.
•
Opportunity -
RSB YPK memiliki kalangan pasiennya sendiri yaitu dari karyawan bank Mandiri, sehingga tidak perlu takut kehilangan pasiennya.
-
Dengan sistem kekeluargaan yang ditawarkan, kepuasan pasien yang diutarakan lewat promosi mulut ke mulut, serta tarif harga
26
yang beragam sesuai kelasnya, membuat para calon pasien tertarik untuk berobat ke RSB YPK. •
Threat -
Ancaman dari Rumah Sakit Bersalin yang lebih besar dan menawarkan fasilitas yang lebih canggih dan modern.