BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1
Simpulan Dari hasil data dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1) Variabel dukungan organisasional persepsian memiliki pengaruh positif dan signifikan pada job engagement karyawan BMT Bina Ummat Sejahtera. Dukungan organisasional persepsian adalah dukungan dari organisasi yang dirasakan oleh karyawan. Karyawan yang puas terhadap dukungan organisasional maka karyawan akan semakin engaged dengan pekerjaannya. 2) Variabel komunikasi organisasional memiliki pengaruh positif dan signifikan pada job engagement karyawan BMT Bina Ummat Sejahtera. Komunikasi organisasional merupakan komunikasi berupa penyampaian informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi.
Ketika karyawan merasa puas terhadap
komunikasi yang ada dalam organisasi maka mereka akan semakin engaged dengan pekerjaannya. 5.2
Implikasi Hasil peneitian ini menjelaskan implikasi-implikasi penting bagi praktik-
praktik manajemen sumber daya manusia dalam organisasi.
Implikasi dalam
penelitian ini mencakup dua hal, yaitu teoritis dan praktis. Implikasi yang pertama yaitu implikasi teoritis untuk mendukung penelitian ini. Hasil penelitian ini sesuai
66
dengan penelitian yang dilakukan oleh Saks (206); Ahmadi et al. (2014); dan Cherubin (2011) bahwa dukungan organisasional persepsian berpengaruh positif pada job engagement. Pada penelitian Saks (2006) dan Cherubin (2011) dukungan organisasional
persepsian
secara
khusus
mempengaruhi
job
engagement¸sedangkan untuk Ahmadi et al (2014) secara umum pada employee engagement. Untuk variabel komunikasi organisasional sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarangi dan Srivastava (2012) dan Balakrhisnan dan Masthan (2013) bahwa komunikasi organisasional atau bisa disebut komunikasi internal mempunyai hubungan dan pengaruh yang positif pada engagement. Hasil dalam penelitian ini menjelaskan ketiga variabel ini mempunyai hubungan antara satu sama lain. Untuk dapat lebih meningkatkan job engagement karyawan dapat dimulai dengan cara memberikan dukungan secara penuh terhadap karyawan dan meningkatkan komunikasi diantara anggota organisasi. Peran dukungan organisasional memang penting karena dukungan organisasional memperhatikan dan menghargai usaha karyawan dalam membantu keberhasilan organisasi. Sedangkan komunikasi efektif yang terjadi dalam organisasi juga mampu meningkatkan keberhasilan organisasi. Dukungan organisasional persepsian yang dirasakan oleh karyawan secara psikologis dapat mempengaruhi job engagement karyawan. Hal tersebut terjadi karena dukungan organisasi akan membuat seseorang merasa mempunyai kewajiban untuk peduli terhadap organisasi dan membantu organisasi mencapai tujuanya, serta dukungan organisasional memperkuat keyakinan karyawan bahwa organisasi selalu menghargai peningkatan pekerjaan mereka. Terciptanya
67
dukungan organisasional yang tinggi akan meningkatkan terjadinya job engagement yang dicirikan dengan semangat, dedikasi, dan perhatian penuh karyawan dalam bekerja. Untuk lebih meningkatkan dukungan organisasional kepada para karyawannya, hal yang dilakukan BMT Bina Ummat Sejahtera adalah dengan bekerja sama dengan pihak lain seperti perbangkan, kementrian, dan lain-lain untuk melakukan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Selain itu mengadakan studi banding serta mengundang konsultan maupun expert adalah cara untuk lebih meningkatkan lagi dukungan organisasional BMT Bina Ummat Sejahtera. Komunikasi organisasional juga bisa meningkatkan job engagement karyawan karena komunikasi memberikan manfaat tidak hanya bagi siapa saja yang ingin memahami komunikasi organisasional secara lebih baik, tetapi juga memiliki aspek pragmatis bagi orang-orang yang ingin memperbaiki kinerjanya sebagai anggota organisasi.
Untuk meningkatkan komunikasi organisasional
dapat dilakukan dengan memberikan ruang yang lebih kepada karyawan untuk berkomunikasi dan berinteraksi baik itu dengan anggota organisasi maupun dengan manajemen, mengadakan pertemuan-pertemuan kepada seluruh anggota organisasi, serta mengeratkan hubungan antara anggota organisasi baik itu dari level atas, menengah, dan bawah.
Cara BMT Bina Ummat Sejahtera untuk
meningkatkan komunikasi antar anggota organisasi adalah dengan melakukan Raker bulanan dengan semua manajer dan seluruh karyawan, adanya pelatihan yang berjenjang, dan melakukan kunjungan-kunjungan rutin yang melibatkan karyawan BMT. Hal-hal tersebut mampu meningkatkan komunikasi antar anggota
68
organisasi menjadi lebih efektif dan nantinya akan meningkatkan kinerja masingmasing karyawan. Sedangkan upaya untuk meningkatkan job engagement para karyawan dapat dilakukan dengan cara memberikan apa yang dibutuhkan oleh para karyawan, memberikan kepercayaan yang lebih kepada karyawan, memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan karyawan, mengkomunikasikan perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan, transparan terkait dengan internal manajemen kepada karyawan, memperhatikan jenis pekerjaan yang diberikan kepada karyawan terkait dengan wewenang atau kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan otonomi.
Cara lain untuk
meningkatkan job engagement para karyawan yaitu dengan cara menunjukkan pengembangan karir yang jelas kepada para karyawan, yaitu dengan memastikan karyawan merasa bahwa mereka mempunyai kesempatan dimasa depan untuk mengembangkan karir dan promosi dalam suatu organisasi.
Mempererat
hubungan dari seluruh anggota organisasi juga mampu meningkatkan job engagement karyawan, ketika karyawan merasakan kedekatan kepada seluruh anggota organisasi dan merasa nyaman berada dalam suatu lingkungan organisasi maka mereka akan lebih terikat dengan pekerjaanya untuk membantu keberhasilan organisasi. Hal-hal tersebut juga telah dilakukan oleh manajemen BMT Bina Ummat Sejahtera untuk meningkatkan engagement para karyawannya. Implikasi praktis bagi Bina Ummat Sejahtera adalah ditunjukkan dari bukti empiris yang didapatkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan maupun pihak-pihak terkait yang ada dalam
69
BMT Bina Ummat Sejahtera dalam upaya untuk lebih meningkatkan dukungan organisasional dan komunikasi organisasional, sehingga job engagement akan dapat tercapai.
Setelah mengetahui arti penting yang terjadi dengan adanya
peningkatan job engagement, maka manajer atau pimpinan BMT Bina Ummat Sejahtera dapat meningkatkan, mempertahankan, serta memperkuat perhatianya pada dukungan organisasional dan komunikasi yang ada dalam organisasi sebagai faktor pendorong engagement yang lebih dari para karyawan terhadap pekerjaanya. 5.3
Keterbatasan dan Saran Dalam pelaksanaanya, penelitian ini tidak dapat berjalan dengan sempurna
sehingga ada beberapa hal yang menjadi keterbatasan penulis, yaitu sebagai berikut: 1) Kuesioner yang digunakan untuk mengukur dukungan organisasional persepsian, komunikasi organisasional, dan job engagement adalah self report, sehingga penelitian ini tidak terlepas atau tidak bebas dari bias dalam kuesionernya. Tapi, penulis dalam penelitian ini berupaya untuk meminimalkan hal tersebut dengan cara menghilangkan nama variabel pada item kuesionernya. Cara lain lagi yaitu dengan menjelaskan terlebih dahulu sebelum mengisi kuesioner. 2) Responden yang dijadikan dalam penelitian ini hanya karyawan pada BMT Bina Ummat Sejahtera Lasem dengan mengambil sampel sesuai dengan arahan pembimbing dalam penelitian ini, yang mempunyai cakupan yang kecil untuk digeneralisasikan pada perusahaan secara luas.
70
Saran untuk organisasi yaitu BMT Bina Ummat Sejahtera yaitu lebih meningkatkan lagi hubungan antar sesama anggota organisasi, sehingga tercipta komunikasi yang lebih efektif, dan nantinya akan berpengaruh pada keberhasilan karyawanya itu sendiri dan juga keberhasilan organisasi. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah terkait dengan sampel dalam penelitian di BMT Bina Ummat Sejahtera. Sampel yang digunakan disarankan lebih banyak lagi untuk menghindari hasil yang lebih dapat digeneralisasikan. Saran penulis untuk penelitian selanjutnya juga yaitu pemilihan item-item kuesioner untuk Komunikasi organisasional. sehingga terlihat jelas perbedaan variabel peresepsi dukungan organisasi, komunikasi organisasional, dan job engagement karyawan BMT Bina Ummat Sejahtera.
71