BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pengendalian kualitas bahan baku pada UKM di Sendari dapat dikatakan ekonomis, efisien dan efektif. Dapat dikatakan ekonomis karena UKM di sendari mampu memperoleh bahan baku dibawah harga pasaran. Dapat dikatakan efisien karena pemakaian bahan baku yang digunakan lebih kecil daripada pemakaian bahan baku yang dianggarkan. Dapat dikatakan efektif karena prosedur penanganan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedurnya. 2. Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses pada UKM di Sendari dapat dikatakan ekonomis, sangat efisien dan efektif. Dapat dikatakan ekonomis karena pengrajin mampu menekan atau meminimalisasi biaya– biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses di industri kerajinan bambu Sendari dapat dikatakan sangat efisien. Barang dalam proses dapat dikatakan sangat efisien karena hasil menunjukan 45,32% yang dapat dikategorikan ke dalam kriteria sangat efisien. Dapat dikatakan efektif karena ketepatan pengrajin dalam penyelesaian produk sesuai dengan yang ditargetkan
74
75
pengrajin maupun pembeli. Ketepatan yang dimaksud yaitu ketepatan waktu dan ketepatan design. 3. Sistem pengendalian kualitas barang jadi pada UKM di Sendari dapat dikatakan efisien dan efektif. Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses di industri kerajinan bambu Sendari dapat dikatakan sangat efisien. Barang dalam proses dapat dikatakan sangat efisien karena hasil menunjukan 45,13% yang dapat dikategorikan ke dalam kriteria sangat efisien. Berdasarkan Tabel 12 sebagian besar produk
(barang jadi)
industri kerajinan mebel bambu di Sendari dapat dikatakan efektif yaitu TKTDW (96%), Bambu Indah (91,5%), Lestari Bambu (93,75%), Dheling Asri (95%), Nuraini (95,01%), Lugut Pring (99,02%), Aneka Bambu (91,5%), DAN Mebel Pak Rajiman (90,11%), Karya Mandiri (88,07%), Omah Bambu (87,26%), Mebel Pak Ambar (86,5%), Lancar (88,10%), dan Muda Kreatif (87,63%) . Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses di industri kerajinan bambu Sendari dapat dikatakan efektif karena hasil menunjukan 91,50% yang dapat dikategorikan ke dalam kriteria efektif B. Implikasi 1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu pemilik UKM kerajinan mebel bambu di Sendari, Kalurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman dalam mengambil kebijkan tentang pengendalian kualitas agar produk yang dihasilkan lebih efisien dan efektif
76
2. Bagi peneliti yang akan datang diharapkan akan ada tindak lanjut dari penelitian ini, karena di dalam penelitian ini ada beberapa hal untuk diteliti agar produk kerajinan UKM di Sendari khususnya semakin maju. 3. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang industri kerajinan mebel bambu yang berada di Sendari, Kelurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. C. Saran Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan akan ada lebih banyak lagi penelitian-penelitian selanjutnya pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Sleman. Dengan adanya hasil penelitian tersebut diharapkan dapat membantu dan memberikan gambaran kepada pihak pemilik UKM tentang pentingnya pengendalian kualitas produk agar produk yang dihasilkan lebih efisien dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Halim. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi: Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI. Bayangkara. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. Badan Pusat Statistik (BPS) Christine, Lidya, Verani.2012. kajian Sistem Manajemen Mutu Pada Usaha kecil Menengah Menghadapi Tantangan Globalisasi disajikan dalam Seminar nasional dan Call paper forum manajemen Indonesia.(FMI) ke 4: “ Indonesia family Busines Sustainibility,Hotel Ina Garuda, Yogyakarta, 1314 November 2012. Christyanto, Leo. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internaldalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional pada Siklus Persediaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi No. 6 Tahun 2011 Dunn, William N.2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Gaspersz.2005. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hatani, La 2008. Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality Control.Unhalu: Fakultas ekonomi http://www.bsn.go.id/main/sni/isi_sni/24 Junais Isnam, Nurdin Brasit, Rindam Latief. 2011. Kajian Strategi Pengawasa dan Pengendalian Mutu Produk Ebi Furay PT. Bogatama Marinusa di unduh tanggal 1 November 2015 Kartikasari, Christina Tri. 2009. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Mesin Produksi pada CV Harapan Baru. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK/016/1994 tanggal 27 Juni 1994 Mardiasmo.2009. Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta: Andi Panjaitan,L.E,M. Syamsun dan D. Kadarisman. 2011. Kajian Tingkat Penerapan Manajemen Mutu Terhadap Kinerja UMKM Sektor Agro-Industri Pangan Olahan Nata de Coco di kota Bogor. Manajemen IKM. Vol.6 No.2
77
78
Prawirosentono, Suyadi. 2008. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara. Puspita.2008. Analisis Pengendalian Mutu Untuk Mencapai Standar Kualitas Produk pada Perusahaan Central Power Indonesia. Bekasi: Universitas Gunadarma Puspitasari, D. 2004. Perbaikan Dan Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pada Industri pengelolaan Tahu. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Render, Barry and Jay Heizer. 2004. Operations Management. New Jersey. International Edition, Pearson Education Inc. Upper Saddle River. Robbins and Cuolter. 2003. Management 7 Jersey
th
edision. Pearson Education: New
Sidartawan, Robertus. 2014. Analisis Pengendalian Proses Produksi SnackMenggunakan Metode Statistical Process Control. Jurnal Rotor, Volume 7 Nomor 2 November 2014. Sonalia Devi, Hubeis . 2013. Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi di Tiga UKM Tahu Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen dan Organisasi, Volume IV. No. 2. Stevenson.W.J.2005. Operations Management. New york: McGraw-Hill/Irw in Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Suviarto, Suryahadi dan Darwin Kadarisman. 2012. Kajian Manajemen Mutu Usaha Kecil Menengah Sepatu di PD Anugrah Hero-Ciomas Analyze of Shoes Small Middle enterprise Quality management on PD Anugrah \HeroCiomas. Manajemen IKM. Februari 2012.Vol.7 No. 1 Tambunan. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu penting. Jakarta:Salemba Empat Tisnowati Henny, Hubeis, Hartrisari Hardjomidjojo. 2008. Analisis Pengendalian Mutu Produksi Roti. Jurnal MPI, Volume III. No. 1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah Wardani, Iqra. 2014. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam Upaya Menekan Biaya Produksi. Makassar: Universitas Hasanudin Wulan, Dhika.2009. Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Pakaian di Bagian Finishing pada PT. Jaya Asri garmindo Karanganyar. Surakarta:Tugas Akhir Yamit, Zulian.2003.Manajemen Produksi dan Operasi.Yogyakarta: Ekonesia
79
DAFTAR PERTANYAAN A. Pertanyaan umum 1. Nama Usaha
: ......................................
2. Nama Pemilik
:.......................................
3. Tahun Berdiri
: ......................................
4. Jumlah Karyawan
: ......................................
5. Produk Kerajinan
: ......................................
6. Jam Kerja
: ......................................
7. Jumlah Asset
: ......................................(dalam Rp)
B. Pertanyaan khusus
1. Kuesioner Pengendalian Kualitas Bahan baku NO 1
PERTANYAAN Memilih
pemasok
untuk
Ya memenuhi
kebutuhan bahan baku 2
Mengawasi bahan baku yang diterima dari pemasok.
3
Bahan baku dibedakan sesuai dengan jenis nya
4
Bahan baku diperiksa kembali sebelum digunakan dalam proses produksi
5
Bahan baku yang diterima mendapatkan garansi dari pemasok apabila bahan baku ada yang cacat (misal:potongan harga).
6
Bahan baku yang tidak sesuai ( cacat) dipisah dengan bahan baku lainnya.
7
Pemakaian bahan baku sesuai dengan metode yang digunakan
8
Tersedianya tempat penyimpanan bahan baku
Tidak
Keterangan
80
9
Penggunaan bahan baku lokal lebih di utamakan.
10
Pembelian bahan baku walaupun tidak ada pesanan.
11. Berapa harga dari masing masing jenis bambu dan biaya pengiriman bahan baku? Jawab: ......................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 12. Bagaimana penanganan bahan baku yang penyimpanan?
diterima dari pemasok hingga
Jawab : ........................................................................................................................ ...................................................................................................................................... 13. Apakah harga bahan baku yang dipilih dari pemasok merupakan harga yang lebih rendah dari tempat yang lain, jelaskan ? Jawab: ......................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 14. Berapakah anggaran perbulan untuk membeli bahan baku ? Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ...........................
2. Kuesioner Pengendalian KualitasBarang dalam Proses NO
PERTANYAAN
1
Peralatan yang digunakan sesuai dengan ukuran dan desain yang ditentukan
2
Pemeliharaan peralatan
3
Tersedia prosedur tertulis dalam proses produksi
Ya
Tidak
Keterangan
81
4
Memberikan pelatihan bagi karyawan dalam
rangka
meningkatkan
kreativitasnya 5
Pengelolaan bahan baku sudah sesuai dengan tahapannya.
6
Dalam
pembuatan
rangka
kerajinan
dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya. 7
Perakitan barang kerajinan sesuai dengan model yang di inginkan oleh pelanggan
8
Pengamplasan barang kerajinan penting dilakukan
9
Kerajinan yang telah selesai di vernis/ melamin di jemur ditempat yang terkena sinar matahari
10
Ada tindakan perbaikan apabila ada perbedaan antara kegiatan produksi yang direncanakan dengan yang sebenar nya terjadi
11. Berapa biaya yang diperlukan dalam proses produksiperbulan (bahan baku, tenaga kerja, dan bahan penolong lainnya) ? Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ........................... 14. Berapakah upah pengrajin perharinya ? Jawab: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .........................
82
15. Berapakah target produk perbulannya? Jawab: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .........................
3. Kuesioner Pengendalian Kualitas Barang Jadi NO
PERTANYAAN
Ya
1
Pengrajin memperhatikan kualitas`dari
Tidak
Keterangan
produk yang dihasilkan. 2
Terdapat bagian khusus yang menangani kualitas produk.
3
Terdapat
laporan
permasalahan
untuk
kualitas
mencatat
produk
yang
dihasilkan oleh pengrajin. 4
Pengrajin
telah
terhadap
produk
melakukan yang cacat
analisis untuk
mengetahui faktor-faktor penyebabnya dan berusaha untuk mengambil tindakan perbaikan 5
Tindakan perbaikan kualitas produk dapat dilakukan dengan baik dan tepat waktu
6
Pengemasan bahan baku di lakukan sesuai dengan aturan.
8.
Berapakah pendapatan kerajinan mebel bambu perbulan ? Jawab
:
........................................................................................................................ ...
83
9.
Berapakah penghasilan yang didapatkan dari penjualan mebel kursi dalam satu hari ? Jawab :......................................................................................................................... ....
10.
Berapakah target penjualan mebel kursi dalam satu bulan ? Jawab
:
.......................................................................................................................... .
84
UKM Kerajinann Bambu Dusun Sendari BAMBU INDAH Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
22.500.000 2015
Penjualan
320.250.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
320.250.000
Beban Usaha Beban Gaji
64.800.000
Beban listrik
1.300.000
Beban transportasi
2.500.000 68.600.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
251.650.000 251.650.000
Total laba tahun berjalan
251.650.000
Modal pemilik 31 desember 2015
274.150.000
85
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari MUDA KREATIF Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
37.500.000
2015 Penjualan
350.500.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
350.500.000
Beban Usaha Beban Gaji
108.000.000
Beban listrik
1.350.000
Beban transportasi
2.700.000 112.050.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
238.450.000 238.450.000
Total laba tahun berjalan
238.450.000
Modal pemilik 31 desember 2015
275.950.000
86
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari PAK RAJIMAN Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
48.000.000
2015 Penjualan
360.450.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
360.450.000
Beban Usaha Beban Gaji
216.000.000
Beban listrik
1.650.000
Beban transportasi
3.700.000 221.350.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
139.100.000 139.100.000
Total laba tahun berjalan
139.100.000
Modal pemilik 31 desember 2015
187.100.000
87
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari ANEKA BAMBU Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
30.000.000
2015 Penjualan
320.250.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
320.250.000
Beban Usaha Beban Gaji
86.400.000
Beban listrik
1.570.000
Beban transportasi
3.470.000 91.440.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
228.810.000 228.810.000
Total laba tahun berjalan
228.810.000
Modal pemilik 31 desember 2015
258.810.000
88
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari DHELING ASRI Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
60.000.000
2015 Penjualan
475.000.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
475.000.000
Beban Usaha Beban Gaji
216.000.000
Beban listrik
1.850.000
Beban transportasi
4.750.000 222.600.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
252.400.000 252.400.000
Total laba tahun berjalan
252.400.000
Modal pemilik 31 desember 2015
312.400.000
89
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari KARYA MANDIRI Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
37.500.000
2015 Penjualan
352.300.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
352.300.000
Beban Usaha Beban Gaji
151.200.000
Beban listrik
1.550.000
Beban transportasi
3.750.000 156.500.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
195.800.000 195.800.000
Total laba tahun berjalan
195.800.000
Modal pemilik 31 desember 2015
233.300.000
90
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari LANCAR Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
30.000.000
2015 Penjualan
352.420.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
352.420.000
Beban Usaha Beban Gaji
64.800.000
Beban listrik
1.450.000
Beban transportasi
2.550.000 68.800.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
283.620.000 283.620.000
Total laba tahun berjalan
283.620.000
Modal pemilik 31 desember 2015
313.620.000
91
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari LESTARI BAMBU Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
25.500.000
2015 Penjualan
375.000.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
375.000.000
Beban Usaha Beban Gaji
86.400.000
Beban listrik
1.450.000
Beban transportasi
3.600.000 91.450.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
283.550.000 283.550.000
Total laba tahun berjalan
283.550.000
Modal pemilik 31 desember 2015
309.050.000
92
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari LUGUT PRING Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
60.000.000
2015 Penjualan
495.120.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
495.120.000
Beban Usaha Beban Gaji
194.400.000
Beban listrik
1.835.000
Beban transportasi
4.550.000 200.785.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
294.335.000 294.335.000
Total laba tahun berjalan
294.335.000
Modal pemilik 31 desember 2015
354.335.000
93
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari NURAINI Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
30.000.000
2015 Penjualan
332.560.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
332.560.000
Beban Usaha Beban Gaji
86.400.000
Beban listrik
1.550.000
Beban transportasi
2.750.000 90.700.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
241.860.000 241.860.000
Total laba tahun berjalan
241.860.000
Modal pemilik 31 desember 2015
271.860.000
94
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari OMAH BAMBU Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
45.000.0000
2015 Penjualan
392.700.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
392.700.000
Beban Usaha Beban Gaji
86.400.000
Beban listrik
1.650.000
Beban transportasi
3.250.000 91.300.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
301.400.000 301.400.000
Total laba tahun berjalan
301.400.000
Modal pemilik 31 desember 2015
346.400.000
95
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari PAK AMBAR Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
52.500.000
2015 Penjualan
432.500.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
432.500.000
Beban Usaha Beban Gaji
216.000.000
Beban listrik
1.950.000
Beban transportasi
3.550.000 221.500.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
211.000.000 211.000.000
Total laba tahun berjalan
211.000.000
Modal pemilik 31 desember 2015
263.500.000
96
UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari TKTDW Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015
Modal pemilik
55.500.000 2015
Penjualan
480.000.000
Retur penjualan
-
Pendapatan bersih
480.000.000
Beban Usaha Beban Gaji
216.000.000
Beban listrik
1.800.000
Beban transportasi
5.000.000 222.800.000
Laba kotor Pajak PPh Laba bersih
257.200.000 257.200.000
Total laba tahun berjalan
257.200.000
Modal pemilik 31 desember 2015
312.700.000
97
98
99
100
101