BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: “Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Sanden dan SMP Negeri 1 Pundong. B. Implikasi Dengan diketahuinya perbedaan tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Sanden dan SMP Negeri 1 Pundong, hasil penelitian ini mempunyai implilkasi praktis bagi pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan jasmani. 1. Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur keadaan kebugaran jasmani siswa yang mengitkuti ekstrakurikuler sepakbola. 2. Bagi pelatih ekstrakurikuler sepakbola dan guru penjas di masing-masing sekolah agar menjadikan penelitian ini sebagai acuan guna meningkatkan prestasi sepakbola anak didiknya. 3. Bagi siswa SMP Negeri 1 Pundong dan SMP Negeri 1 Sanden agar memperbaiki
tingkat
kebugaran
jasmaninya
sepakbolanya juga semakin meningkat.
agar
prestasi
bermain
C. Keterbatasan Peneliti sudah berusaha keras memenuhi segala ketentuan yang dipersyaratkan, namun bukan berarti penelitian ini tanpa kelemahan dan kekurangan. Beberapa kelemahan dan kekurangan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Pada saat pengambilan data, peneliti tidak mampu mengontrol aktivitas dan makanan yang dikonsumsi subyek sebelum pengambilan data. 2. Peneliti juga tidak mampu mengontrol keseriusan subyek penelitian ketika proses pengambilan data berlangsung, sehingga data yang diperoleh hanyalah data apa adanya pada saat itu. D. Saran-saran Ada beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini, antara lain: 1. Siswa SMP Negeri 1 Sanden dan Siswa SMP Negeri 1 Pundong yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola agar memperbaiki tingkat kebugaran jasmaninya karena masih tergolong rendah. 2. Bagi guru dan pelatih ekstrakurikuler sepakbola agar memperbaiki program latihannya guna meningkatkan kebugaran jasmani siswa. 3. Bagi
pihak
sekolah,
agar
memberikan
dukungan
kepada
pelatih
ekstrakurikuler untuk menambah jam latihan, guna meraih prestasi sepakbola yang optimal. 4. Bagi peneliti yang akan datang agar dapat mengadakan pertimbangan penelitian ini dengan menggunakan subyek yang lain, baik dalam kuantitas maupun tingkatan kualitas. Secara kuantitas dengan menambah jumlah subyek
yang ada, sedangkan secara kualitas dengan memperhatikan aktivitas dan makanan yang dikonsumsi subyek sebelum pengambilan data, serta mengontrol keseriusan responden.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipeda. (2008). Ekstrakurikuler. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstrakurikuler. Diakses pada tanggal 22 September 2009 Arma Abdoelah dan Agus Manadji. (1994). Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Brian J. Sharkey. (2003). Kebugaran Dan Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Depdikbud. (2000). Kurikulum Poendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Yogyakarta : FIK UNY. Depdiknas. (2000). Pedoman Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga Bagi Pelatih Olahragawan Pelajar. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Prasekolah, Dasar, dan Menengah Ketentuan Umum.. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. (2006). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Nasional Tentang Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas Deveney Jonhn. (1986). Rahasia Para Bintang Sepakbola. Semarang : Dahara Prize. Djoko Pekik Irianto. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset. Furqon. H, dkk. (1999). Pedoman Bakat Olahraga Model Sport Search. Surakarta: PUSLITBANG-OR UNS. Len Krevitz. (2001). Panduan Lengkap Bugar Total. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mochamad Ichsan. (1988). Pendidikan Kesehatan Olahraga. Jakarta: Depdikbud. Mochamad Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta : Dirjen Dikti P2LPTK Depdikbud. Muhajir. (2006). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga. Nurhasan. (2005). Aktivitas Kebugaran. Jakarta : Depdiknas. Rusli Lutan, dkk. (2001). Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta : Dirjen Olahraga Depdiknas.
(2001). Menuju Sehat Dan Bugart. Jakarta : Dirjen Olahraga Depdiknas. Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CVF Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian dengan Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. ................................ (2003). Prosedur Penelitian dengan Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Sukadiyanto. (2002). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta : FIK UNY. Sukatamsi. (1998). Permainan Besar I Sepakbola Sukintaka, dkk. (1979). Permainan dan Metodik Untuk SGO. Jakarta : Depdikbud. ...................... (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Yogyakarta : FPOK IKIP Yogyakarta. ...................... (2001). Teoro Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Wahjoedi (2000). Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.