BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Menurut data yang di dapat dari Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama
dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN), peluang pengembangan konstruksi Indonesia, diantaranya tercermin pada target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat dengan signifikan, yakni sekitar 6% per tahun yang memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai. Olehkarenaitu, konstruksi Indonesia 2014 dirancang untuk mengkonsolidasikan industry konstruksi nasional agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam menguasai pasar konstruksi ASEAN dalam kerangka MEA 2015, yang secara tidak langsung akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Melihat dari keadaan makro tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi konstruksi di Indonesia saat ini akan mengalami perkembangan pesat dikarenakan pemaksimalan aspek tersebut oleh pemerintah. Selain itu dari data yang di dapat melalui dari BCI Indonesia, ditemukan bahwa memang terjadi peningkatan konstruksi di Indonesia sejak tahun 2009 yang dapat diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Gambar 1.1. Data Pertumbuhan Konstruksi Di Indonesia Sumber: (BCI Indonesia, 2013)
Dari tabel di atas, terlihat bahwa hingga saat ini memang terus terjadi peningkatan nilai konstruksi di Indonesia dan dapat dipastikan bahwa posisi industry konstruksi di Indonesia memang berada pada posisi yang kuat. Sementara itu menurut data yang
1
2
diperoleh dari Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) Market Share dari industry konstruksi di Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
PT. Wijaya Karya
PT. Waskita Karya
PT. PP
PT. Adhi Karya
PT. Hutama Karya
PT. Total Bangun Persada
PT. Jaya Konstruksi Mandal Pratama
PT. Multi Structure
PT. Nusa Raya Cipta
PT. Brantas Abipraya
Gambar 1.2 Market Share Industri Konstruksi Indonesia Sumber : (Asosisasi Konstruksi Indonesia (AKI), 2012)
Dari data yang diperoleh 10 besar perushaan konstruksi di Indonesia, PT. Adhi Karya pada tahun 2012 berposisi sebagai market leader dengan pendapatan sebesar $1234.2 Juta diikuti dengan PT. WaskitaKaryadan PT. PP dengan masingmasing pendapatan sebesar $917.5 Juta dana $800 Juta, Sementara itu PT. Ballast Graha memiliki pendapatan sekitar $0,45 Juta tidak jauh dari pesaing di level yang sama yaitu PT. Tri Ade Daya dan PT. Putera Developer. Industri konstruksi itu sendiri adalah industri yang memiliki kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, konstruksi struktur bangunan adalah bentuk atau bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. Melihat dari pengertian tersebut, maka dapat dipastikan bahwa dalam menghadapi era globalisasi ditambah dengan keputusan pemerintah untuk
3
mendongkrakin dustri konstruksi, maka perusahaan-perusahaan yang bergerak pada industri konstruksi perlu memiliki aspek-aspek yang mampu memenuhi kebutuhan pasar. Salah satu aspek yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan adalah aspek teknologi yang berkaitan dengan sistem pemasaran atau sering disebut sistem e-marketing. Pengertian e-Marketing itu sendiri menurut Armstrong dan Kotler (2004:74) adalah sebagai berikut: E-Marketing is the marketing side of ECommerce, it consists of company efforts to communicate about, promote and sell products and services over the internet. Yang bisa diartikan sebagai berikut: EMarketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet. Melihat dari pengertian tersebut, maka e-marketing mencakup hal-hal yang sangat luas dan terfokus pada pemasaran barang atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan. Hal tersebut juga di dukung dengan hasil observasi pada website Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) ,dijelaskan bahwa pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan angka tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. Melihat keadaan tersebut, maka perusahaan-perusahaan yang berada di Indonesia, khususnya perusahaan yang berada dalam industry konstruksi, harus mampu memanfaatkan keadaan tersebut dengan mengembangkan pemasaran perusahaan melalui media online seperti website dikarenakan peluang untuk dapat mencuri pangsa pasar, khususnya pasar yang sudah mulai menggunakan internet lebih besar. Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Zainon (2011) yang menyatakan bahwa penerapan teknologi informasi dalam perusahaan konstruksi dapat meningkatkan pemasaran produk. Sistem e-Marketing pastinya sangat penting untuk diterapkan oleh perusahaan, karena apabila sistem tersebut tidak dimiliki atau tidak memenuhi ketentuan e-Marketing sebagai mana harusnya, besar kemungkinan perusahaan akan mengalami penurunan kekuatan bersaing dengan perusahaan lain. Efek samping dari hal tersebut pastinya adalah kecenderungan konsumen untuk berpindah kepesaing. Hal inilah yang saat ini terjadi pada PT Ballast Graha. Beralamat di Jalan Swakarsa 4 no 88, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, perusahaan yang bergerak di industry konstruksi ini telah berdiri sejak tahun 1985. Website PT Ballast Graha sendiri adalah www.ballastcorporation.com. Pelanggan utama dari PT Ballast Graha
4
mayoritas adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan pembangunan, perbaikan atau pengisian ruangan kantor dan bangunan. Namun dikarenakan PT Ballast Graha juga menyediakan penjualan produk internal ruangan, maka tidak jarang pula pihak perseorangan yang menggunakan jasa PT Ballast Graha, dari data yang diperoleh pada bulan 2014 Jumlah pelanggan perorangan sebanyak 31 orang dan perusahaan 43 sehingga dapat disimpulkan PT Ballast Graha lebih cenderung berada pada bentuk business-to-business. Permasalahan utama yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah dimana pada bulan Juni sampai Agustus 2014, divisi teknologi dan pengembangan pada PT Ballast Graha melakukan survey untuk mengetahui masukan dari pelanggan saat ini mengenai website yang dimiliki oleh PT Ballast Graha :
Tabel 1.1 Tabel Evaluasi Pelanggan pada PT Ballast Graha Bulan
Keluhan Website Kelengkapan Kemudahan Kesederhanaan Juni 2014 2 3 1 Juli 2014 3 4 0 Agustus 2014 5 3 1 Total 10 10 2 Sumber: Data sekunder, PT Ballast Graha
Berdasarkan dari data diatas yang dimaksud dengan keluhan-keluhan pelanggan saat ini yaitu : 1. Kelengkapan : -
-
Tampilan produk yang dimiliki perusahaan tidak lengkap sehingga menyulitkan customer dalam melihat produk yang dimiliki oleh perusahaan. Pada halaman our factory , tidak memiliki isi sehingga customer tidak dapat melihat bagaimana produksi di dalam PT. Ballast Graha
2. Kemudahan : - Tampilan produk tidakjelas sehingga customer susah untuk melihat produk perusahaan - Pada halaman our factory ,tidak memiliki isi yang diakibatkan oleh error pada saat perancangan sehingga menyulitkan customer yang ingin melihat tentang pabrik perusahaan.
5
3. Kesederhanaan - Dalam melihat produk pada halaman How to Buy harus menggunakan magnifier dahulu Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas konsumen memang meminta pihak PT Ballast Graha untuk memperbaiki dan mengembangkan website perusahaan agar mempermudah pelanggan untuk melihat daftar jasa dan produk yang disediakan perusahaan. Didukung dengan hasil wawancara kepada salah satu rekan bisnis PT. Ballast Grahayaitu, Bank BNI cabang Gatot Subroto Namun kendala yang dihadapi hingga saat ini adalah pihak PT Ballast Graha belum melakukan penelitian yang mendalam mengenai cara mengembangkan website e-marketing yang terstruktur serta berdasarkan pada analisis-analisis yang mendalam. Menurut Lu (2012), dijelaskan bahwa pengembangan e-marketing dapat dilakukan dengan dasar perancangan yang disebut SOSTAC yang terdiri dari beberapa tahapan meliputi Situation, Objective, Strategic, Tactic, Action, dan Control. Dari uraian permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini akan dilanjutkan guna mengembangkan website PT Ballast Graha dengan judul “PENGEMBANGAN
E-MARKETING
PADA
PT
BALLAST
GRAHA
BERBASIS KERANGKA SOSTAC”.
1.2
Formulasi Masalah Formulasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana sistem pemasaran yang sebaiknya dijalankan oleh PT Ballast Graha ? 2. Bagaimana pengembangan e-marketing berbasis kerangka kerja SOSTAC yang sebaiknya diimplementasikan oleh PT Ballast Graha?
1.3
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini terbatas hanya menganalisis sistem pemasaran yang saat ini
dijalankan oleh PT Ballast Graha serta memberikan pengembangan websiteemarketing yang sebaiknya dijalankan oleh PT. Ballast Graha
6
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Dari formulasi masalah dan batasan penelitian yang telah dijelaskan, maka
tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sistem pemasaran yang sebaiknya dijalankan oleh PT Ballast Graha 2. Untuk mengetahui pengembangan e-marketing berbasis kerangka kerja SOSTAC yang sebaiknya diimplementasikan oleh PT Ballast Graha.
Sedangkan manfaat dari penelitian yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah : -
Manfaat bagi perusahaan : o Perusahaan memiliki website yang dapat mengkomunikasikan produknya secara informatif
-
Manfaat bagi calon pelanggan : o Mempermudah calon pelanggan dalam mencari informasi tentang produk dan jasa di dalam website yang dimiliki oleh perusahaan
1.5
Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasari oleh penelitian sebelumnya yang dapat diuraikan
sebagai berikut: Peneliti Shiyi Lu (2012)
Judul
Hasil
How can e-commerce
The author chooses the
companies enlarge the
SOSTAC plan model for
business after start-up
the empirical study of the
phase?
case company. It gives logical and objective ways to analyse the current position of the company with the target market, and to develop the business-enlargement
7
plan for the commissioner.
8