BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu sektor industri yang penting dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2010, industri otomotif berkontribusi sebesar 80 triliun rupiah untuk ekonomi Indonesia. Ditinjau dari segi produksi, kendaraan roda empat di tahun 2011 naik 19,2% dari tahun 2010. Bahkan di ASEAN, pasar mobil di Indonesia merupakan pasar terbesar yang berkontribusi hingga 34,7% dari semua mobil yang dijual serta 12,6% lebih tinggi dari pasar mobil Thailand, dimana sebelumnya Thailand merupakan pasar terbesar di ASEAN. (Akib, 2012, para. 3,4,8). Hal tersebut diatas terbukti dengan data populasi mobil di Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2011. (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia GAIKINDO, n.d).
Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun 2000-2011 Selain ditinjau dari populasinya, pemasaran mobil domestik pun mengalami peningkatan setiap bulannya selama tahun 2012. Jika data populasi mobil di Indonesia tahun 2000-2011 dikorelasikan dengan data penjualan domestik di Indonesia yang ditunjukkan pada Gambar 1.2, maka populasi mobil pada tahun 2012 dan di tahun berikutnya akan terus meningkat. (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia GAIKINDO, n.d).
1
2
Gambar 1.2 Penjualan Domestik di Indonesia Bulan Januari – November 2012 Seiring dengan terus berkembangnya industri otomotif di Indonesia baik dari segi produksi, populasi, maupun penjualannya, hal ini mengakibatkan kebutuhan akan impor mobil utuh atau CBU (Completely Built Up) maupun terurai atau CKD (Completely Knocked Down) terus meningkat. Terbukti pada data yang didapat dari BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa impor kendaraan bermotor dan bagiannya (HS 87) dari Thailand sepanjang Januari-November 2010 mencapai US$1,87 miliar. Sedangkan impor dari Jepang sebesar US$1,48 miliar. (Haraito, 2011, para. 5) PT. Astra Daihatsu Motor (PT. ADM) adalah salah satu perusahaan industri otomotif di Indonesia yang memproduksi kendaraan beroda empat. Mobil yang diproduksi oleh PT. ADM adalah Terios, Xenia, GranMax pick up, GranMax passanger dan Luxio. Untuk menunjang proses produksinya, PT. ADM mengimpor komponen (CKD) dari berbagai supplier di negara lain yaitu Thailand, Malaysia, Philippine dan India yang disebut Multi Sourcing Part (MSP). Ada pula impor komponen dari Jepang yang disebut Japan Sourcing Part (JSP). Selain memproduksi mobil dengan merek Daihatsu, PT. ADM juga memproduksi mobil dengan merek Toyota yaitu Rush dan Avanza. Mulai tahun 2012, PT. ADM mengalami peningkatan produksi karena telah diluncurkannya All New Xenia dan All New Avanza. Meninjau pada angka produksi yang terus meningkat per tahunnya baik dari Daihatsu Brand (D-Brand) maupun Toyota Brand (T-Brand), menyebabkan kebutuhan akan komponen impor CKD semakin meningkat.
3
Gambar 1.3 Angka Produksi PT. Astra Daihatsu Motor per Tahun PT. ADM memiliki empat pabrik untuk dapat menunjang proses produksinya dan disertai pula gudang untuk menampung CKD yang diimpor. 1. Plant 1 Stamping Plant di Sunter Jakarta Utara 2. Plant 2 Engine Plant di KIIC Karawang 3. Plant 3 Casting Plant di KIIC Karawang 4. Plant 4 Assembly Plant di Sunter Jakarta Utara Berdasarkan Gambar 1.3 di atas produksi mobil berdasarkan brand dan negara tujuan terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut membuat aktivitas impor semakin meningkat dan memungkinkan terjadinya risiko yang semakin besar. Risiko menurut Mamduh M. Hanafi (2009) adalah kejadian yang merugikan atau kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan (p.1). Risiko yang mungkin terjadi pada proses impor CKD diantaranya adalah risiko pada kegiatan operasional dokumentasi dan proses custom clearance yaitu kegiatan pengeluaran barang dari pelabuhan. Risiko tersebut akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Selain karena peningkatan angka produksi setiap tahunnya, dapat dilihat pula dari data delay berikut ini. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko aktivitas impor. Berikut ini adalah data delay penerimaan Form-D oleh PT. Astra Daihatsu Motor. Grafik tersebut menunjukkan keterlambatan penerimaan Form-D mencapai 76%.
4
Gambar 1.4 Grafik Pencapaian Ketepatan Waktu Penerimaan Form-D Jika dilihat dari grafik penerimaan tagihan oleh PT. Astra Daihatsu Motor di bawah ini, didapat presentasi pencapaian on time hanya mencapai 50% dari target.
Gambar 1.5 Grafik Pencapaian Ketepatan Waktu Penerimaan Tagihan Grafik proses Custom Clearance di bawah ini menunjukan bahwa proses custom clearance mengalami fluktuasi setiap bulannya dan cenderung terlambat.
Gambar 1.6 Grafik Pencapaian Ketepatan Waktu Proses Custom Clearance Melihat angka produksi setiap tahunnya yang terus meningkat, didukung dengan data-data delay seperti ditunjukan di atas, serta potensi bahaya yang akan dialami PT. ADM jika risiko tersebut terjadi, merupakan latar belakang dilakukannya manajemen risiko dan aksi mitigasi pada proses impor di PT. ADM.
5 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas yaitu peningkatan penjualan mobil di Indonesia yang juga turut meningkatkan kebutuhan komponen impor CKD pada PT. ADM, peningkatan kebutuhan ini menyebabkan tingginya aktivitas operasional dokumentasi impor di PT. ADM dan kegiatan custom clearance. Hal tersebut memungkinkan munculnya risiko, seperti keterlambatan (delay), kesalahan data dan tentu masih akan bermunculan risiko-risiko lain yang menghambat kinerja di PT. ADM serta memberikan kerugian bagi perusahaan. Maka dari itu perlu diadakan manajemen risiko dan aksi mitigasi pada proses impor di PT. ADM. Penelitian yang dilakukan hendaknya dapat menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut : 1. Risiko apa yang dihadapi pada proses impor CKD MSP Thailand di departemen impor PT. ADM? 2. Penyebab risiko (Risk Agent) manakah yang paling berpengaruh pada proses impor? 3. Strategi apa yang dilakukan PT. ADM khususnya departemen impor untuk mencegah dan mengurangi risiko tersebut (aksi mitigasi)?
1.3 Ruang Lingkup Manajemen risiko dan aksi mitigasi pada proses impor di PT. ADM memiliki ruang lingkup sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di departemen impor CKD PT. ADM dan melibatkan karyawan warehouse PT. ADM, 2. Kegiatan impor yang diteliti adalah impor CKD MSP (Multi Sourcing Part) dari negara Thailand, 3. Proses yang akan dibahas adalah proses dokumentasi impor dan aktivitas impor yang hanya terjadi dan dapat dikontrol oleh PT. ADM khususnya departemen impor, 4. Identifikasi ini tidak membahas unsur biaya.
1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis risiko yang ada pada proses operasional dan dokumentasi impor komponen CKD dari supplier di Thailand. 2. Mengenali penyebab risiko (Risk Agent) pada kegiatan impor kemudian menemukan strategi pencegahan risiko (mitigasi risiko) yang dapat diterapkan oleh perusahaan khususnya departemen impor.
6 Sedangkan manfaat dari peneltian ini adalah : 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan sebagai bahan pertimbangan departemen impor dalam mengambil suatu keputusan dan kebijakan yang tepat untuk mengurangi risiko operasional dokumentasi dan aktivitas impor yang timbul. 2. Melakukan pencegahan sebelum risiko tersebut terjadi.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini dibahas mengenai latar belakang mengapa dilakukan penelitian risiko pada proses impor di PT. Astra Daihatsu Motor, identifikasi dan perumusan masalah yang terjadi, ruang lingkup yang membatasi penelitian ini, tujuan dan manfaat dengan dilaksanakannya penelitian manajemen risiko dan sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Pada BAB II membahas teori yang digunakan untuk mendukung terlaksananya penelitian ini. Beberapa teori yang digunakan adalah manajemen risiko, identifikasi dan metode pengukuran risiko dengan berbagai cara. Metode pengukuran yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode House of Risk (HOR). Selain itu sebagai teori penunjang dibahas pula risiko rantai pasok dan kegiatan ekspor impor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada BAB III membahas mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan pada penelitian ini dan ditampilkan dengan bantuan diagram alir berikut penjelasannya secara rinci. Metodologi dalam penelitian ini terdiri atas pengumpulan, pengolahan dan analisa data dengan menggunakan metode House of Risk (HOR). Metode ini terdiri atas pemetaan aktivitas, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko dan risk response. BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN Pada BAB IV mengulas profil perusahaan, berikut proses pengambilan data, pengolahan dan pembahasan mengenai hasil yang didapat. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada BAB V membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diberikan untuk perusahaan.