1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan industri otomotif yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan untuk terus melakukan perubahan-perubahan terhadap cara melayani konsumen, menangani persaingan dan dalam mengeluarkan produk. Mobil merupakan suatu hal penting yang dianggap mampu membantu mempermudah hidup manusia. Sejak ditemukannya alat transportasi tersebut, gerak hidup manusia berubah menjadi lebih mudah dan dinamis. Industri otomotif Indonesia selama enam tahun terakhir mengalami peningkatan, menurut data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor atau Gaikindo telah terjadi peningkatan penjualan mobil di Indonesia sampai dengan tahun 2013 dan pada perkiraan tahun 2014 pertumbuhan
penjualan
mobil
akan
melebihi
1,3
juta
(otomotif.kompas.com).
Gambar 1.1 Produksi & Penjualan mobil (Gaikindo-diolah) Tahun 2006 s.d 2013 di Indonesia
unit
2
Peningkatan penjualan yang terjadi pada tahun 2013 salah satunya dipicu karena telah diluncurkannya varian-varian LCGC seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Suzuki Karimun Wagon R dan Honda Brio Satya, yang mencapai
51.180
unit
sejak
diluncurkan
bulan
September
2013
(otomotif.kompas.com). Tabel 1.1 Data Penjualan mobil LCGC (Gaikindo-diolah) September 2013 s.d Juni 2014 Tahun 2013 Model
Sept
Okt
Nov
Tahun 2014 Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Total
0
1.320
2.110
1.527
6.552
7.461
6.648
4.314
4.314
5.849
40.095
Ayla Brio Satya Karimun Wagon R
4.123
5.343
6.592
6.310
3.774
4.590
4.333
4.032
3.309
3.535
45.941
4.377
4.929
5.098
4.737
2.297
2.061
425
1.224
2.500
2.986
30.634
0
0
3.015
1.690
1,693
2,158
2.137
2.172
937
1.149
11.104
Total
8.500
11.592
16.815
14.264
12.625
14.114
13.543
11.742
11.060
13.519
127.774
Agya
Mobil kategori LCGC sejak diluncurkan pada bulan September 2013 sampai dengan Juni 2014 penjualannya sudah mencapai 127.774 unit. LCGC merupakan salah satu mobil yang menawarkan atribut-atribut hal yang berbeda dibandingkan dengan atribut-atribut yang ada pada mobil umumnya. Kriteria yang disyaratkan agar sebuah mobil mengantongi predikat atau masuk dalam kategori LCGC salah satunya adalah harganya harus murah yakni harus berada dikisaran 100 jutaan. Selain itu, mobil LCGC juga harus memenuhi kriteria lain yang juga disyaratkan yaitu mobil LCGC harus irit dalam urusan konsumsi bahan bakar serta juga harus ramah terhadap lingkungan (mobil.otomotif.com). Dalam perjalanannya, produk kendaraan dalam kebijakan mobil murah ramah lingkungan atau sering disebut LCGC ini ternyata selain mengundang kontroversi dari segi kebijakan, selain itu kualitas produknya belum secara maksimal mampu memenuhi harapan konsumen. Hal ini terlihat dari beberapa keluhan konsumen terkait atribut mobil kategori LCGC, seperti dilihat dari segi material misalnya, mobil LCGC masih kalah kualitas
3
dibandingkan dengan mobil umumnya. Berikut beberapa keluhan yang disampaikan oleh konsumen LCGC. 1.
Menurut salah seorang konsumen mobil LCGC, Dwicahyo (35), bahan bodi mobil ini tipis sehingga rawan penyok dan pecah ketika mengalami benturan
dan
bisa
berisiko
terhadap
keselamatan
penumpang
(koranjakarta.com). 2.
Menurut Siti pakai Agya TRD-S A/T, saya sudah mengemudi dengan benar karena jarang lampu Eco (hijau) mati. AC selalu nyala 30%. Tetapi MID menunjukkan kisaran 9.0 km/l (saya pakai pertamax). Kok nggak bisa mendekati 20 km/l ya? Padahal MID New Vios saya keluaran 2008 rata-rata menunjukkan 14 km/l premium (mobilku.org)
3.
Menurut Lukman, saya pakai Agya TRD-S A/T keluhan saya pada saat melepas rem terdengar ada bunyi yang membuat tidak nyaman ditelinga. saat ini sy sdh bawa kediler jawaban mereka katanya mobil yang lain dgn tipe yg sama juga begitu. wah klo begitu kit aberarti beli mobil rusak dong (mobilku.org). Selain itu kemunculan KIA Morning dengan spesifikasi setara dengan
LCGC
yaitu
dengan
mesin
998
cc
dan
harga
128
juta.
(mobil.otomotifnet.com) Mobil produksi Korea ini tentunya akan menjadi pesaing varian LCGC di Indonesia (mobil.otomotif.com). Beragamnya tingkat kepentingan dan latar belakang seseorang membeli sebuah mobil tidak luput dari perhatian dari pelaku industri otomotif ini, hingga banyak sekali jenis mobil yang ditawarkan ke pelanggan dengan dilengkapi atribut-atribut sehingga konsumen dapat memilih penawaran yang lebih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Atribut- atribut ini dirancang dan dikombinasikan sehingga mampu memberikan competitive product yang mampu diterima oleh pasar. Salah satunya adalah keinginan pasar untuk produk yang simple dan sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada masing – masing produsen mobil berusaha agar memberikan atribut-atribut yang berbeda dari model – model yang ada dipasar sehingga ini pada akhirnya akan menjadi competitive advantage dari produk mereka.
4
Kepuasan konsumen akan sebuah produk adalah hal yang penting yang harus diperhatikan oleh konsumen. Seberapa banyak dari atribut pada produk mampu memuaskan seorang konsumen adalah hal yang mendasar bagi produsen untuk pengembangan produk selanjutnya. Tingkat kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memenuhi pengharapan dari konsumen pada saat akan membeli sebuah produk. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa dan bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan sangat puas (Kotler, 2001). Memperhatikan perkembangan
beberapa
penjualan
hal
kendaraan
diatas kategori
menggambarkan LCGC
ternyata
bahwa tidak
sepenuhnya selaras dengan kinerja (hasil) yang dirasakan konsumen. Kendaraan LCGC termasuk produk yang belum lama dipasaran yaitu sejak bulan September tahun 2013, oleh karena itu perlu ada penelitian terkait analisa tingkat kepuasan konsumen dan tindak lanjut yang harus dilakukan khususnya formulasi atribut mobil kategori LCGC yang menjadi prioritas perbaikan dan harapannya formulasi tersebut menjadi informasi, masukan, sebagai acuan bagi produsen untuk membuat perencanaan perbaikan dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen sehingga mampu menutup kesenjangan yang terjadi antara hasil yang diterima dan apa yang diharapkan oleh konsumen. Sehingga dalam perkembangan di bidang industri otomotif ini nantinya dimungkinkan tercipta berbagai kendaraan LCGC yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang sebenarnya dan merupakan gambaran kendaraan yang dikehendaki masyarakat Indonesia.
5
1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana tingkat kepentingan, kinerja atribut dan costumer gap mobil kategori LCGC ? b. Bagaimana formulasi prioritas artibut untuk perbaikan dari mobil kategori LCGC dalam rangka peningkatan kepuasan konsumen? 1.3 Batasan Masalah a. Dalam penelitian ini obyek mobil kategori LCGC adalah Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, dan Suzuki Karimun Wagon R. b. Untuk setiap jenis mobil kategori LCGC berlaku untuk setiap tipe dan berlaku secara umum, sehingga tidak dirunut pada setiap tipe dari masingmasing jenis mobil. 1.4 Tujuan Penelitian a. Menentukan tingkat kepentingan, kinerja atribut dan costumer gap mobil kategori LCGC. b. Menganalisis untuk menentukan formulasi prioritas artibut untuk perbaikan dari mobil kategori LCGC dalam rangka peningkatan kepuasan konsumen. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan informasi, pemikiran, dan dasar untuk mengembangkan strategi industri yang relevan dan masukan bagi pembentukan kebijakan pemerintah serta solusi kompromi antara konsumen dan produsen terkait produk mobil
untuk mendukung
pengembangan produksi kendaraan di Indonesia khususnya mobil kategori LCGC.