44
Gambar III.19 Peta Produksi Padi Kabupaten Bekasi Tahun 2006
Jumlah produksi padi Kabupaten Bekasi untuk tahun 2006 sebanyak 551.479 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Pebayuran sebanyak 78.505 ton atau 14,24% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Tambun Selatan sebanyak 1.037 ton atau 0,19% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
45
Gambar III.20 Peta Produksi Padi Kabupaten Karawang Tahun 1998
Jumlah produksi padi Kabupaten Karawang untuk tahun 1998 sebanyak 917.640 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Rengasdengklok sebanyak 94.775 ton atau 10,33% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Cikampek sebanyak 17.934 ton atau 1,95% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
46
Gambar III.21 Peta Produksi Padi Kabupaten Karawang Tahun 2006
Jumlah produksi padi Kabupaten Karawang untuk tahun 2006 sebanyak 1.200.810 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Tempuran sebanyak 83.664 ton atau 6,97% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Cikampek sebanyak 5.993 ton atau 0,50% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
47
Gambar III.22 Peta Produksi Padi Kabupaten Subang Tahun 1998
Jumlah produksi padi Kabupaten Subang untuk tahun 1998 sebanyak 910.584 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Binong sebanyak 115.320 ton atau 12,66% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Jalancagak sebanyak 14.441 ton atau 1,59% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
48
Gambar III.23 Peta Produksi Padi Kabupaten Subang Tahun 2006
Jumlah produksi padi Kabupaten Subang untuk tahun 2006 sebanyak 1.015.695 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Binong sebanyak 121.647 ton atau 11,98% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Tanjungsiang sebanyak 13.704 ton atau 1,35% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
49
Gambar III.24 Peta Produksi Padi Kabupaten Indramayu Tahun 1998
Jumlah produksi padi Kabupaten Indramayu untuk tahun 1998 sebanyak 1.097.184 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Sukra sebanyak 90.435 ton atau 8,24% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Balongan sebanyak 6.889 ton atau 0,63% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
50
Gambar III.25 Peta Produksi Padi Kabupaten Indramayu Tahun 2006
Jumlah produksi padi Kabupaten Indramayu untuk tahun 2006 sebanyak 1.211.355 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Anjatan sebanyak 88.146 ton atau 7,28% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Cantigi sebanyak 6.992 ton atau 0,58% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
51
Gambar III.26 Peta Produksi Padi Kabupaten Cirebon Tahun 1998
Jumlah produksi padi Kabupaten Cirebon untuk tahun 1998 sebanyak 325.016 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Gegesik sebanyak 54.002 ton atau 16.62% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Cirebon Barat sebanyak 4.149 ton atau 1,28% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
52
Gambar III.27 Peta Produksi Padi Kabupaten Cirebon Tahun 2006
Jumlah produksi padi Kabupaten Cirebon untuk tahun 2006 sebanyak 442.527 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Sususkan sebanyak 39.091 ton atau 8,83% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Kedawung sebanyak 895 ton atau 0,20% dari jumlah produksi padi keseluruhan.
Data yang dihasilkan dari tahap pengolahan data dikumpulkan dalam tabel untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Jumlah penduduk seperti pada tabel III.6, luas sawah seperti pada tabel III.7 dan jumlah produksi padi seperti pada tabel III.8, untuk data per kecamatan seperti pada lampiran K dan lampiran L.
Tabel III.6 Jumlah Penduduk Tahun 1998 - 2006 Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Kabupaten 1 2 3 4 5
Bekasi Karawang Subang Indramayu Cirebon Jumlah
1998 1.613.195 1.630.114 1.237.351 1.556.627 1.855.655 7.892.942
2000 1.642.952 1.787.319 1.245.166 1.588.255 1.930.170 8.193.862
2001 1.696.425 1.789.525 1.334.577 1.596.468 1.945.557 8.362.552
Sumber BPS masing-masing Kabupaten
2002 1.727.065 1.862.839 1.341.129 1.607.153 1.958.446 8.496.632
2003 1.877.414 1.903.514 1.347.113 1.672.573 1.976.947 8.777.561
2004 1.950.209 1.934.272 1.379.534 1.686.580 2.009.520 8.960.115
2005 2.027.902 1.971.463 1.391.997 1.697.986 2.030.133 9.119.481
2006 2.054.795 2.009.647 1.402.134 1.709.128 2.090.805 9.266.509
53
Jumlah Penduduk Wilayah Kajian Tahun 1998 - 2006
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2.500.000 2.000.000
Bekasi
1.500.000
Karawang Subang
1.000.000
Indramayu Cirebon
500.000 0 1998
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
Tahun
Gambar III.28 Grafik Jumlah Penduduk
Wilayah dengan jumlah penduduk yang terbanyak adalah Kabupaten Cirebon dan yang terkecil adalah Kabupaten Subang. Pertumbuhan penduduk yang paling tinggi terdapat di Kabupaten Bekasi dengan pertumbuhan sebesar 27,37% dari jumlah penduduk sebelumnya dan pertumbuhan yang paling kecil terdapat di Kabupaten Indramayu dengan pertumbuhan sebesar 9,80% dari jumlah penduduk sebelumnya.
Perbedaan luas sawah antara tahun 1998 dan tahun 2006 seperti pada tabel III.7 sebagai berikut : Tabel III.7 Luas Sawah Tahun 1998 dan Tahun 2006 No. Kabupaten 1 2 3 4 5
Bekasi Karawang Subang Indramayu Cirebon Jumlah
Luas Sawah (Ha) 1998 82.280,81 114.506,20 95.877,34 139.545,54 71.736,35 503.946,24
2006 72.977,83 108.212,86 82.618,72 121.312,20 51.088,91 436.210,52
Luas Sawah (Ha)
Luas Sawah Wilayah Kajian Tahun 1998 dan 2006 150.000,00 Bekasi 100.000,00
Karawang Subang
50.000,00
Indramayu Cirebon
0,00 1998
2006 Tahun
Gambar III.29 Grafik Luas Sawah
54
Wilayah dengan luas sawah terluas adalah Kabupaten Indramayu dan yang terkecil adalah Kabupaten Cirebon. Perbedaan luas sawah paling besar terdapat di Kabupaten Cirebon dengan perbedaan sebesar 28,79% dari luas sawah sebelumnya dan perbedaan yang paling kecil terdapat di Kabupaten Karawang dengan perbedaan sebesar 5,51% dari luas sawah sebelumnya.
Perkembangan jumlah produksi padi dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2006 seperti pada tabel III.8 sebagai berikut : Tabel III.8 Jumlah Produksi Padi Tahun 1998 - 2006 Jumlah Produksi Padi (Ton)
No. Kabupaten 1998
2001
2002
2003
2004
2005
2006
1
Bekasi
474.443,00
511.184,00
515.498,00
498.687,00
579.708,00
527.228,00
551.479,00
2
Karawang
917.640,00
1.109.614,00
1.095.660,00
1.033.140,00
1.181.315,00
1.149.702,00
1.200.810,00
3
Subang
910.584,04
888.688,50
880.666,00
797.346,00
1.007.795,00
1.041.139,00
1.015.695,00
4
Indramayu
1.097.182,58
1.321.315,07
1.167.543,35
969.779,78
1.240.873,41
1.264.685,81
1.211.350,95
5
Cirebon Jumlah
325.016,00
555.669,00
508.652,00
364.901,00
525.279,00
534.634,00
442.527,00
3.724.865,62
4.386.470,57
4.168.019,35
3.663.853,78
4.534.970,41
4.517.388,81
4.421.861,95
Sumber Dinas Pertanian masing-masing Kabupaten
Jumlah Produksi Padi (Ton)
Jumlah Produksi Padi Wilayah Kajian Tahun 1998 - 2006 1.400.000,00 1.200.000,00 Bekasi
1.000.000,00
Karawang
800.000,00
Subang
600.000,00
Indramayu
400.000,00
Cirebon
200.000,00 0,00 1998
2001
2002
2003
2004
2005
2006
Tahun
Gambar III.30 Grafik Jumlah Produksi Padi
Wilayah dengan jumlah produksi padi terbanyak adalah Kabupaten Indramayu dan yang terkecil adalah Kabupaten Cirebon. Perbedaan jumlah produski padi paling besar terdapat di Kabupaten Karawang dengan perbedaan sebesar 30,86% dari jumlah produksi padi sebelumnya dan perbedaan yang paling kecil terdapat di Kabupaten Indramayu dengan perbedaan sebesar 10,41% dari jumlah produksi padi sebelumnya.
55
III.4 Pemodelan Prediksi Pencadangan Kebutuhan Beras Data yang digunakan untuk tahap pemodelan adalah luas panen, rata-rata produksi padi, jumlah produksi padi (JPP), jumlah penduduk (JP) dan konsumsi beras perkapita, seperti pada tabel III.9 sebagai berikut :
Tabel III.9 Luas Panen Rata-Rata Produksi, Produksi Padi, Jumlah Penduduk dan Konsumsi Beras Perkapita Wilayah Kajian Luas Tahun Panen (Ha) 1998 2001 2002 2003 2004 2005 2006
723.260 747.146 723.851 624.481 752.735 730.758 720.684
Rata-Rata Jumlah Jumlah Konsumsi Beras Produksi Produksi Padi Penduduk Perkapita Padi (Ton) (Jiwa) (Kg/perkapita/th) (Kuintal/Ha) 51,50 3.724.865,62 7.892.942 58,71 4.386.470,57 8.362.552 57,58 4.168.019,35 8.496.632 115,5 58,67 3.663.853,78 8.777.561 109,7 60,25 4.534.970,41 8.960.115 138,81 61,82 4.517.388,81 9.119.481 139,15 60,81 4.382.136,39 9.266.509 -
Sumber Dinas Pertanian, BPS masing-masing Kabupaten
Model simulasi prediksi pencadangan kebutuhan beras digambarkan dalam diagram alir seperti pada gambar III.28 sebagai berikut :
Gambar III.31 Diagram Alir Model Prediksi Pencadangan Kebutuhan Beras
56
Berdasarkan diagram alir tersebut di atas maka dibuat persamaan sebagai berikut : PKBj = JPBj - TKBj, dimana JPBj
= LPj x PPHj x KPB
TKBj = JPj x KBPj LPj, PPHj, JPj dan KBPj dihitung dengan persamaan regregsi linier sederhana sebagai berikut : LPj = a + bX;
PPHj = c + dX;
JPj = e + fX;
KBPj = g + hX
Keterangan : PKBj : Prediksi Pencadangan kebutuhan beras tahun j (ton/tahun) JPBj
: Jumlah produksi beras tahun j (ton/tahun)
TKBj : Total konsumsi beras tahun j (ton/tahun) LPj
: Luas Panen tahun j (ha)
PPHj : Rata-rata produksi padi per ha(ton/ha/tahun) KPB
: Konversi padi ke beras (%)
JPj
: Jumlah penduduk tahun ke j (jiwa)
KBPj : Konsumsi beras perkapita (ton/perkapita/tahun) Model yang dibuat berdasarkan data tahun 2001-2006 dengan asumsi konversi padi ke beras sebesar 65% (Akbar, 2002). Model dijalankan dalam kurun waktu simulasi dari tahun 1998 sampai dengan 20010. Dalam model ini data seperti pada tabel III.9 digunakan untuk menghitung LPj, PPHj, JPj dan KBPj dengan bantuan Microsoft Excel dengan hasil perhitungan sebagai berikut : 1. LPj : Hasil perhitungan regresinya seperti pada lampiran M dengan nilai koefisien adalah : a = 1779195,493 dan b = -530,098684 2. PPHj : Hasil perhitungan regresinya seperti pada lampiran N dengan nilai koefisien adalah : c = -2281,59669 dan d = 1,16845059 3. JPj : Hasil perhitungan regresinya seperti pada lampiran O dengan nilai koefisien adalah : e = -346631681 dan f = 177423,3224 4. KBPj : Hasil perhitungan regresinya seperti pada lampiran P dengan nilai koefisien adalah : g = -19921,231 dan h = 10,006 Hasil simulasi dalam kurun waktu tersebut seperti pada tabel III.10 dan Gambar III.32 sebagai berikut :
57
Tabel III.10 Hasil Simulasi Prediksi Pencadangan Kebutuan Beras Wilayah Kajian Tahun 1998-2010
Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Total Konsumsi Beras (Ton) 556.158,33 649.135,91 745.664,08 845.742,85 949.372,21 1.056.552,16 1.167.282,72 1.281.563,87 1.399.395,61 1.520.777,95 1.645.710,88 1.774.194,41 1.906.228,54
Jumlah Produksi Beras (Ton) 2.479.083,78 2.531.906,36 2.584.648,43 2.637.309,97 2.689.890,99 2.742.391,49 2.794.811,46 2.847.150,92 2.899.409,85 2.951.588,27 3.003.686,16 3.055.703,53 3.107.640,38
Pencadangan Kebutuhan Beras (Ton) 1.922.925,45 1.882.770,46 1.838.984,35 1.791.567,12 1.740.518,78 1.685.839,32 1.627.528,75 1.565.587,05 1.500.014,24 1.430.810,32 1.357.975,28 1.281.509,12 1.201.411,84
Sumber Hasil Pengolahan Data
Hasil Simulasi Prediksi Pencadangan Kebutuhan Beras 3.500.000,00 Total Konsumsi Beras (Ton)
2.500.000,00 2.000.000,00
Jumlah Produksi Beras (Ton)
1.500.000,00 Penyediaan Kebutuhan Beras (Ton)
1.000.000,00 500.000,00
20 10
20 08
20 06
20 04
20 02
20 00
0,00
19 98
TKB, JPB, PKB
3.000.000,00
Tahun
Gambar III.32 Hasil Simulasi Prediksi Pencadangan Kebutuhan Beras