54
IV.
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
IV.1. Deskripsi Umum Wilayah yang dijadikan objek penelitian adalah kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Muara Gembong berjarak sekitar 100 km dari Ibukota Kabupaten Bekasi, sedangkan jarak dari Ibukota Propinsi Jawa Barat sekitar 225 km. Dilihat dari segi geografis, Kecamatan Muara Gembong terletak pada posisi 1070 10” BT dan 60 11” LS.
Sumber : Citra landsat (2000) Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi
55 Kecamatan Muara Gembong merupakan wilayah administratif Kabupaten Bekasi dengan batas-batas sebagai berikut: •
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
•
Sebelah Selatan dengan Kecamatan Cabangbungin
•
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Babelan
•
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang Kecamatan Muara Gembong merupakan kecamatan terluas di Bekasi.
Luas wilayah ini pada tahun 2000 adalah sebesar 13 310 hektar dengan 60% merupakan wilayah pantai. Pada wilayah tersebut terdapat 5 (lima) Desa dengan status definitive (mendagri), yaitu Desa Pantai Harapan Jaya, Pantai Bahagia, Pantai Bakti, Pantai Sederhana dan Desa Pantai Mekar. Kecamatan Muara Gembong merupakan salah satu wilayah pesisir yang mendapat tekanan cukup berat dalam pemanfaatan lahan Tekanan dalam pemanfaatan lahan di Kecamatan Muara Gembong diakibatkan oleh banyaknya aktifitas pembangunan di wilayah tersebut, sehingga menyebabkan laju pertumbuhan dan perubahan penggunaan lahan yang terjadi sangat cepat. Kondisi ini berkaitan dengan sumberdaya wilayah pesisir yang bersifat multisumberdaya (multi resources) dan multiguna (multiple uses).
IV.2. Keadaan Alam Umumnya lahan di wilayah Kecamatan Muara Gembong mempunyai topografi datar. Dimana sebagian besar wilayahnya adalah daerah yang memiliki ketinggian 0-5 meter diatas permukaan laut dengan permukaan tanah yang datar. Topografi yang datar dan berair menyebabkan derajat kemasaman tanahnya termasuk dalam kondisi masam. PH tanah di Kecamatan Muara Gembong berkisar antara 4.5-5.5. Rendahnya nilai pH tanah disebabkan kandungan ferit yang tinggi. Kecamatan Muara Gembong dilintasi oleh sungai Citarum dengan 4 (empat) anak sungai yang bermuara ke laut Jawa. Total luas sungai di Kecamatan Muara Gembon, pada tahun 2000 sebanyak 2.57% dari total luas wilayah.
56 Karakteristik sungai dan laut berwarna keruh atau kecoklatan terutama pada musim hujan. Suhu udara di Kecamatan Muara Gembong berkisar antara 29 0C – 34 0C dengan suhu rata-rata 320C. Curah hujan rata-rata 1 697 mm dengan curah hujan terbanyak terdapat antara bulan Januari - Februari. Angin musim barat bertiup dari arah utara atau pantai pada awal bulan Desember sampai dengan Februari. Musim ini dikenal dengan nama musim panceklik karena pada saat itu gelombang laut sangat tinggi, sehingga nelayan banyak yang tidak melaut.
IV.3. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan yang umum terlihat di Kecamatan Muara Gembong adalah lahan perikanan tambak yakni seluas 8 914 hektar atau sekitar 66.97 % dari luas wilayah Kecamatan Muaragembong. Penggunaan lahan yang juga mendapat porsi terbesar adalah penggunaan lahan sawah irigasi yaitu sebesar 15.7 % dari total luas wilayah. Jumlah lahan yang belum digunakan seperti hutan mangrove, yang dulunya merupakan lahan mayoritas didaerah Muara gembong sekarang tinggal hanya 398 hektar. Komposisi penggunaan lahan di Kecamatan Muara Gembong pada tahun 2000, dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini: Tabel 2. Luas Wilayah Kecamatan Muara Gembong Berdasarkan Penggunaan Lahan Pada Tahun 2000 Penggunaan Lahan Luas (Ha) Hutan Mangrove 398 Pemukiman 399 Sawah Irigasi 2090 Tambak/Empang 8914 Tegalan 405 Lain-lain 1105 Total 13311 Sumber: Monografi Kecamatan Muaragembong, 2000 No 1 2 3 4 5 6
Persentase (%) 2,98 3,00 15,70 66,97 3,04 8,31 100
57
IV.4. Kependudukan Jumlah Penduduk Kecamatan Muara Gembong pada tahun 2000 adalah sebanyak 22 074 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa Pantai Mekar yang terletak di tengah-tengah Kecamatan Muara Gembong. Sementara jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Pantai Sederhana. Sebaran jumlah penduduk tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Muara Gembong Per Desa tahun 2000 Jumlah Penduduk (Jiwa) 5 259
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha) 1.42
Jumlah RumahTangga (KK) 1 216
Pantai Mekar
5 293
2.35
2 021
4.29
Pantai Sederhana
3 203
2.37
1 474
10.57
Pantai Bhakti
4 660
1.65
1 095
3.41
Pantai Bahagia
3 659
1.15
1 118
12.52
Total
22 074
-
6 924
46.09
Nama Desa Pantai Harapan Jaya
Rasio (Persen) 15..29
Sumber: Monografi Muara Gembong, tahun 2001
Angka kepadatan penduduk adalah rasio dari jumlah penduduk per luasan lahan. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Desa Pantai Sederhana yaitu sebesar 2.37 jiwa per hektar. Angka tersebut menunjukkan bahwa Desa Pantai Sederhana merupakan wilayah yang paling padat penduduknya. Dari Tabel terlihat bahwa jumlah penduduk di Desa Pantai Sederhana adalah yang terendah. Tetapi meskipun jumlah penduduknya sedikit, luas wilayah Desa Pantai sederhana juga merupakan yang terkecil. Sebaliknya dengan Desa Harapan Jaya, meskipun jumlah penduduknya termasuk tinggi tetapi wilayahnya merupakan wilayah yang terluas. Hal tersebut menyebabkan tingkat kepadatan penduduk di Desa Harapan Jaya termasuk rendah. Jumlah rumah tangga di Kecamatan Muara Gembong adalah sebesar 6 924 KK. Jumlah rumah tangga terbanyak terdapat di Desa Pantai Mekar yaitu sebesar 2 021 KK. Hal tersebut sesuai dengan jumlah penduduknya yang terbanyak. Jumlah rumah tangga terkecil adalah sebesar 1 095 KK, terdapat di Desa Pantai Bakti. Jumlah rumah tangga pertanian adalah jumlah rumah tangga yang mata
58 pencaharian utamanya adalah bertani, termasuk di dalamnya petani tambak dan sawah. Dari Tabel terlihat bahwa hampir setengah dari rumah tangga yang terdapat di Kecamatan Muara Gembong memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Kondisi tersebut merupakan gambaran umum dari kondisi kependudukan di daerah pesisir, dimana persentase jumlah rumah tangga yang bermata pencaharian di bidang pertanian sangat tingggi. Jumlah rumah tangga pertanian terbanyak terdapat di Desa Pantai Harapan Jaya yaitu sebesar 1 059. Rasio merupakan perbandingan jumlah rumah tangga pertanian dengan jumlah rumah tangga per desa yang dinyatakan dalam persen.
IV.5. Mata Pencaharian Mata pencaharian merupakan suatu aktivitas dari suatu masyarakat dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hidupnya, misalnya: petani, pelayan, pegawai dan yang lainnya. Menurut data dari Perkumpulan Petambak yang ada di Muara Gembong, sebagian besar penduduk Kecamatan Muara Gembong mempunyai mata pencaharian sebagai petani tambak. Petani tambak di wilayah ini terbagi dua jenis, yaitu petani utama dan sambilan. Jumlah petani tambak menurut data dari monografi tahun 2000 adalah 10 194 orang atau 46.18% dari total jumlah penduduk di Kecamatan Muara Gembong (Tabel 3). Jenis mata pencaharian yang juga banyak terdapat di Kecamatan Muara Gembong adalah sebagai petani lahan sawah, yaitu sebesar 24.60% atau sama dengan 5 429 orang. Buruh pabrik, nelayan, pedagang dan buruh tani juga termasuk mata pencaharian yang banyak ditemukan di Kecamatan Muara Gembong. Jenis mata pencaharian yang juga banyak terdapat di Kecamatan Muara Gembong adalah sebagai petani lahan sawah, yaitu sebesar 24.60% atau sama dengan 5 429 orang. Buruh pabrik, nelayan, pedagang dan buruh tani juga termasuk mata pencaharian yang banyak ditemukan di Kecamatan Muara Gembong. Sementara peluang usaha-usaha lain sangat susah untuk dikembangkan karena letak wilayah pesisir ini sulit dijangkau ke pusat perekonomian melalui jalan darat, sedangkan transportasi laut yang tersedia masih sangat sederhana.
59 Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Muara Gembong Jumlah Penduduk (Orang) 1. Petani 5 429 2. Petani Tambak 10 194 3. Nelayan 2 141 4. Pedagang 895 5. Pegawai Negeri Sipil 131 6. ABRI 20 7. Buruh Pabrik 2 633 8. Buruh Tani 543 9. Buruh Bangunan 54 10. Pengajar 7 11. Penjahit 28 Total 22 074 Sumber: Monografi Kecamatan Muaragembong, 2001 No.
Jenis Mata Pencaharian
Persentase (%) 24.60 46.18 9.70 4.05 0.59 0.09 11.93 2.46 0.24 0.03 0.13 100.00
Mata pencaharian sebagai petani tambak banyak diminati oleh penduduk di Kecamatan Muara Gembong karena sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah ini sangat mendukung, seperti kondisi wilayah, iklim dan jenis tanahnya. Faktor lain yang juga mendorong terbentuknya pertanian tambak adalah harga rata-rata dari budidaya tambak yang cukup tinggi. Tabel 5. Harga Rata-Rata Budidaya Tambak Jenis budidaya Variabel Harga Tertinggi (Rp/kg) Harga
Terendah
(Rp/kg) Harga (Rp/kg/thn)
Rata-rata
Ikan Bandeng
Udang Basah
20 222
21 667
(Februari)
(April)
16 245
19 981
(Desember)
(Desember)
17 667
20 924
Sumber : Harga konsumen beberapa kota di 43 kota Indonesia. 2002
60
IV.6. Pendidikan Tingkat kesadaraaan penduduk Kecamatan Muara Gembong terhadap arti pentingnya pendidikan cukup tinggi. Namun tingginya kesadaran akan pendidikan tersebut tidak ditunjang juga sarana dan prasarana pendidikan yang memadai seperti: sarana transportasi, jumlah sekolah, fasilitas sekolah dan sebagainya. Kecamatan Muara Gembong mempunyai sedikit sekali fasilitas pendidikan. Hal ini dilihat dari sarana transportasi yang sangat sulit dan minimnya jumlah sekolah lanjutan, sehingga penduduk Muara Gembong mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sangat mempengaruhi terhadap tingkat sumberdaya manusia dikecamatan muara gembong, pengaruh lain yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan yang ada dikecamatan muara gembong adalah lambatnya respon masyakarat dalam hal menerima inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan tambak. Tabel 6 memperlihatkan jumlah sarana pendidikan yang terdapat di kecamatan Muara Gembong.
Tabel 6. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Muara Gembong Tahun 2000 Tingkat Pendidikan TK
Jumlah Sekolah -
SD/Madrasah Ibtidaiyah
15
SLTP/Madrasah Tsanawiyah
1
SLTA/Madrasah Aliyah
-
Sumber: Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah 2002
IV.7. Media Komunikasi dan Perhubungan Media Komunikasi yang ada di Kecamatan Muara Gembong masih sangat terbatas. Penduduk di Kecamatan Muara Gembong memperoleh informasi dari televisi dan radio. Media komunikasi lainnya yang terdapat di Kecamatan Muara Gembong, yaitu koran dan majalah. Tetapi untuk mendapatkan koran atau majalah, penduduk harus pergi ke luar daerah seperti ke Cikarang dan Cilincing, karena di wilayah Muaragembong tidak terdapat agen atau penjual koran/majalah. Sementara untuk melakukan komunikasi jarak jauh penduduk di Kecamatan Muara Gembong menggunakan telephone. Namun jumlah telephone yang tersedia
61 masih sangat terbatas, yaitu telephone rumah 2 buah, kiosphone 2 buah dan telephone umum 1 buah. Sarana transportasi yang terdapat di Kecamatan Muara Gembong terdiri dari dua jenis yaitu, transportasi darat dan laut. Sarana perhubungan laut adalah perahu motor yang berjumlah 22 perahu dan berlabuh di Cilincing. Sungai Citarum dan Laut Jawa menghubungkan Kecamatan Muaragembong dengan Cilincing dan Pantai Utara Jawa lainnya. Sarana transportasi darat yang umum terdapat di Kecamatan Muara Gembong adalah ojeg. Sementara transportasi darat antar kota yang terdapat hanya satu jenis angkutan yang dikenal dengan nama ELF. Untuk naik ELF penduduk Kecamatan Muara Gembong harus ke Terminal Cikarang dahulu. Minimnya sarana transportasi darat di Kecamatan Muara Gembong dikarenakan kondisi jalannya yang rusak berat.