ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN TOLAK ANGIN SACHET DI KOTA BOGOR
VINKA AYU LESTARI
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
ii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-Faktor Keputusan Pembelian Tolak Angin Sachet di Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2016
Vinka Ayu Lestari NIM H24144102
iv
ABSTRAK VINKA AYU LESTARI. Analisis Faktor-Faktor Keputusan Pembelian Tolak Angin sachet di Kota Bogor. Dibimbing oleh H. MUSA HUBEIS. Keputusan pembelian oleh konsumen terhadap suatu produk melalui sebuah proses dan dipengaruhi banyak faktor. Persaingan begitu ketat dan dinamis saat ini membuat perusahaan memainkan strategi pemasaran handal dan mampu menarik minat konsumen, termasuk pemasaran obat herbal. Tolak Angin adalah satu dari sekian produk obat herbal yang telah lama memasuki pasar obat herbal di Indonesia. Kota Bogor memiliki ciri khas cuaca dengan frekuensi curah hujan tinggi, sehingga memiliki potensi timbulnya gangguan kesehatan seperti masuk angin. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian produk Tolak Angin di Kota Bogor dan menganalisis faktor paling berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk Tolak Angin di Kota Bogor. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah proportional sampling dengan 100 responden dan diolah dengan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 21. Analisis dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas, analisis deskriptif dan analisis faktor. Hasil analisis menunjukan dari 14 peubah yang diuji, terbentuk lima faktor utama yang menjadi faktor dalam keputusan pembelian. Peubah paling berpengaruh adalah efisiensi dan manfaat produk. Kata kunci: analisis faktor, keputusan pembelian, tolak angin sachet ABSTRACT VINKA AYU LESTARI. Analysis of Factors in Purchase Decision Tolak Angin Sachet in Bogor City. Supervised by H. MUSA HUBEIS. Decision of purchases made by consumers to a product will go through a process and is influenced by many factors. Competition is so tight and today's dynamic marketing strategy makes the company play a reliable and able to attract consumers, including the marketing of herbal medicine. Reject Wind is one of the herbal medicinal products have long entered the herbal medicine market in Indonesia. Bogor city has a characteristic frequency weather with high rainfall, so the conditions are quite extreme and has the potential for health problems such as colds. The purpose of this study analyzes the factors that influence purchase decisions Reject Wind products in the city of Bogor and analyze the factors most dominant influence on product purchasing decisions Reject Wind in the city of Bogor. The sampling method used is proportional sampling with 100 respondents and processing is done with the Statistical Package for Social Science (SPSS) version 16. The analysis was performed with the validity, reliability, descriptive analysis and factor analysis. Results of the analysis showed that of the 14 variables tested, formed five main factors which factors in the purchasing decision. The most influential variable is the efficiency and benefits of the product. Keywords: factor analysis, purchasing decisions, tolak angin sachet
vi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN TOLAK ANGIN SACHET DI KOTA BOGOR
VINKA AYU LESTARI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
viii
x
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April hingga Juli 2016 ini ialah keputusan pembelian, dengan judul Analisis Faktor-Faktor Keputusan Pembelian Tolak Angin Sachet di Kota Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof Dr Ir H Musa Hubeis MS Dipl Ing DEA selaku pembimbing yang telah banyak memberi saran. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Bogor, September 2016 Vinka Ayu Lestari
xii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Konsumen Perilaku Konsumen Keputusan Pembelian Penelitian Terdahulu METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik responden Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Hasil Analisis Deskriptif Hasil Analisis Faktor Implikasi Manajerial SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xiii xiv xiv 1 1 3 3 3 3 4 4 4 5 7 9 9 9 10 11 13 13 15 18 22 23 24 25 26 27 29
DAFTAR TABEL 1 Market share obat masuk angin di Indonesia 2012-2016 2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di Kota Bogor Tahun 2015 3 Data contoh yang diambil 4 Uji validitas 5 Uji realibilitas 6 Descriptif 7 KMO and Bartlett's Test 8 Communilities 9 Rotated Component Matrixa
2 10 11 22 23 23 24 24 25
xiv
DAFTAR GAMBAR 1 Market share obat masuk angin sachet 2016 2 Perilaku keputusan konsumen dan faktor-faktor yangmemengaruhinya 3 Kerangka pemikiran penelitian 4 Persentase responden berdasar usia 5 Persentase responden berdasar status pernikahan 6 Persentase responden berdasar pendidikan 7 Persentase responden berdasar pekerjaan 8 Persentase responden berdasar pendapatan 9 Persentase responden berdasar faktor pembelian 10Alasan responden membeli tolak angin sachet 11Asal informasi responden terhadap tolak angin sachet 12 Pertimbangan pembelian tahap evaluasi responden 13Ciri penting produk oleh responden tolak angin sachet 14Tindakan responden ketika produk habis 15 Keputusan pembelian 16 Hal memengaruhi responden membeli tolak angin sachet 17 Perasaan konsumen setelah membeli tolak angin sachet 18 Respon responden terhadap kenaikan harga tolak angin sachet 19 Saran responden kepada orang lain tentang tolak angin sachet
2 5 9 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 21 22 22
DAFTAR LAMPIRAN 1 Data penduduk dan kepadatan kota bogor 2 Kuesioner penelitian 3 Data karakteristik responden 4 Data keputusan pembelian 5 Data perilaku responden 6 Hasil uji validitas 7 Hasil anti image 8 Total variance explained
31 32 35 39 43 47 48 49
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Suatu perusahaan dapat terus mempertahankan eksistensinya, jika produk yang dihasilkan mampu direspon positif oleh pasar. Kunci sukses respon positif pasar tersebut adalah konsumen. Jika perusahaan/produsen mampu memahami apa yang diinginkan konsumen, maka keberlanjutan (sustainable) perusahaan dapat dicapai. Banyak upaya pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam memahami keinginan konsumen tersebut, diantaranya menawarkan harga yang murah (price), spesifikasi bagus (product), kemudahan mendapatkan produk (place) dan komunikasi (promotion). Akan tetapi, semua upaya tersebut akan menjadi lebih efektif apabila perusahaan mampu memadukan semua elemen terkait keputusan pembelian yang ada. Perpaduan elemen tersebut akan memberikan nilai bagi konsumen (Wijayanti 2008) dan informasi bagi perusahaan dalam pengembangan strategi pemasarannya (Sunyoto 2014). Keputusan pembelian yang terjadi oleh konsumen terhadap suatu produk akan melalui sebuah proses. Proses tersebut menggambarkan bagaimana konsumen menganalisis berbagai masukan untuk melakukan pembelian (Setyawati 2003). Persaingan begitu ketat dan dinamis saat ini membuat perusahaan memainkan strategi pemasaran handal dan mampu menarik minat konsumen untuk memenangkan pasar, termasuk pemasaran obat herbal. Perkembangan perusahaan obat herbal di Indonesia seiring waktu kian meningkat. Produk yang memiliki diferensiasi baik berkemungkinan besar memiliki konsumen loyal. Rutinitas yang semakin hari kian padat dan kondisi cuaca yang semakin ekstrim telah menyebabkan munculnya penyakit seperti masuk angin. Penyakit ini sangat popular di Indonesia. Banyak yang memandang sebelah mata dan menganggap sebagai penyakit yang tidak penting. Gejalanya penyakit ini bervariasi mulai dari mual, keringat dingin, pusing, badan lemas, sampai perut kembung dan meriang. Penyebab masuk angin diantaranyaterlambat makan, selain itu bisa juga disebabkan karena kelelahan, stres, atau beberapa faktor lain.Dari hal tersebutlah muncul suatu pemikiran oleh beberapa produsen obat untuk menciptakan suatu produk yang mampu membantu individu untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Produk aman, sehat, praktis dan berbahan alami atau herbal menjadi produk yang banyak dipilih konsumen. Tolak Angin sachet adalah satu dari sekian produk obat herbal yang telah lama memasuki pasar obat herbal di Indonesia, yakni sejak 1951. Kandungan bahan alami dalam produk Tolak Angin Sachet yang memanfaatkan diversity tumbuhan obat nusantara serta memiliki fungsi dalam mengatasi masalah masuk angin menjadi keunggulan produk Tolak Angin. Produk dengan tagline“ orang pintar minum tolak angin” ini juga merupakan leader untuk kelas obat herbal masuk angin di Indonesia. Meskipun dalam implementasinya produk keluaran PT Sido Muncul ini telah menghadapi banyak pesaing baru, produk ini tetap mampu mempertahankan konsumennya. Salah satu upaya Tolak Angin dengan menggunakan endorser selebriti Agnes Monica dan Rhenald Kasali sebagai tokoh yang dipandang tepat mewakili kalangan atas, akademisi pintar dan tahu mutu produk Tolak Angin, sehingga menciptakan citra produk bermutu.
2
Tabel 1 Market share obat masuk angin di Indonesia 2012-2016 Top Brand Index (dalam %)(Tahun) Merek Ket 2012 2013 2014 2015 2016 Antangin 48,0* 45,8 46,4* 42,3 37,4 *= TOP Tolak Angin 45,2 49,6 * 43,8 54,4* 60,0* Sri Angin 1,0 1,9 Menara Lima 1,0 0,9 Air Mancur 0,7 2,5 0,9 Bintangin 0,9 Sumber: www.topbrand-award.com (2016) Market share obat masuk angin (Tabel 1) menunjukan adanya pergantian posisi obat masuk angin yang ada di Indonesia. Pada tahun 2012, ada empat produk yang menguasai pangsa pasar obat masuk angin, yaitu Antangin, Tolak Angin, Sri Angin, dan Menara Lima. Pada tahun 2012, Antangin menjadi produk dengan posisi TOP atau pemenang pangsa pasar. Pada tahun 2013, Sri Angin tidak masuk dalam pangsa pasar kelasnya, posisi diisi oleh Air Mancur. Pada tahun 2013, Tolak Angin menggantikan posisi Antangin menjadi TOP. Tahun 2014 Antangin menjadi TOP, Menara Lima keluar dari kelasnya dan digantikan oleh Air Mancur. Tahun 2015 Tolak Angin kembali merebut posisi TOP, Sri Angin dan Menara Lima tidak masuk pangsa pasar kelas obat herbal dan masuk produk Bintangin. Tahun 2016 Tolak Angin kembali menempati posisi TOP, persaingan semakin ketat ditunjukan oleh hanya dua produk yang bertahan, yaitu Tolak Angin dan Antangin. Bintang Toejoe (1%)
Antangin JRG (32%) Tolak Angin Sido Muncul (67%)
Gambar 1 Market share obat masuk angin sachet 2016 Sumber: Market Research Specialist (MARS) Indonesia dalam Indonesia Consumer Profile, 2016
Gambaran kedua data dengan sumber survei berbeda menunjukan bahwa Tolak Angin merupakan market leader untuk pasar obat herbal masuk angin di Indonesia. Kedua hasil survei tersebut dijadikan dasar dalam penelitian keputusan pembelian ini. Untuk itu peneliti tertarik dengan produk Tolak Angin sachet,dikarenakan ingin mengkaji faktor apakah yang membuat Tolak Angin sachet mampu bertahan di pasar dan apa faktor dominan yang membuat konsumen membeli produk ini. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat di Kota
3
Bogor, dikarenakan kota ini salah satu perkotaan dengan beragam lapisan masyarakatnya. Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibu kota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Bogor juga terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Kondisi ini memiliki potensi timbulnya gangguan kesehatan seperti masuk angin. Berdasar alasan tersebutlah dilakukan penelitian terkait faktor keputusan pembelian produk. Penelitian akan dituangkan dalam karya ilmiah dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Keputusan Pembelian Tolak Angin Sachet di Kota Bogor”. Perumusan Masalah Permasalahan dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian produk. Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian berikut: 1. Bagaimana karakteristik konsumen Tolak Angin Sachet? 2. Faktor-faktor apakah yang memengaruhi keputusan pembelian produk Tolak Angin Sachet? 3. Faktor apakah yang paling dominan dalam keputusan pembelian produk Tolak Angin Sachet tersebut? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dicapai adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen Tolak Angin Sachet 2. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian produk Tolak Angin Sachet di Kota Bogor 3. Menganalisis faktor yang paling dominan dalam keputusan pembelian produk Tolak Angin Sachet di Kota Bogor Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi pihak berikut: 1. Bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan sesuai dengan masalah yang sebenarnya terjadi pada suatu organisasi/perusahaan. 2. Bagi perusahaan/organisasi diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pertimbangan pengambilan keputusan terkait faktor pengaruh keputusan pembelian. 3. Bagi pihak lain menjadi bahan referensi, khususnya bagi yang berminat terkait permasalahan faktor pengaruh keputusan pembelian. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini terfokus pada faktor yang memengaruhi keputusan pembelian terhadap produk Tolak Angin Sachet dewasa di Kota Bogor.
4
TINJAUAN PUSTAKA Konsumen Menurut Sumarwan (2004), konsumen terdiri atas dua jenis, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri yang sering disebut sebagai konsumen akhir. Konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah dan lembaga lainnya. Konsumen organisasi membeli produk peralatan dan jasajasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Konsumen individu memengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan secara langsung. Konsumen individu sebagai konsumen akhir memiliki keragaman individu dalam memilih produk seperti usia, latar belakang budaya, pendidikan dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009), faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen adalah: Faktor budaya a. Budaya Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia sebagian besarnya merupakan hasil proses belajar. b. Setiap budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggotanya. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, ras dan wilayah geografis. Faktor sosial a. Semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. b. Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. c. Peran dan status orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan perannya. Faktor pribadi a. Selera dalam memilih makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga, yaitu tahap-tahap yang dilalui oleh suatu keluarga hingga menjadi matang. b. Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi seseorang, dan pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aset, utang, kekuatan pinjaman dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan. c. Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan. Dasar konsep diri adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas dirinya. d. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih
5
dalam daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang. Faktor psikologi a. Kebutuhan menjadi motif (motive), ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas cukup, sehingga mendorong untuk bertindak. b. Persepsi merupakan proses di mana memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. c. Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku yang timbul dari pengalaman. d. Memori merupakan suatu proses sangat konstruktif, karena tidak mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat. PENGARUH LINGKUNGAN Budaya, Kelas sosial, Pengaruh Pribadi, Keluarga dan Situasi
PERBEDAAN INDIVIDU Sumber daya konsumen Motivasi dan keterlibatan Pengetahuan Sikap Kepribadian Gaya hidup,Demografi
PROSES KEPUTUSAN Pengenalan kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Pembelian Hasil
PROSES PSIKOLOGIS Pengolahan Informasi Pembelajaran Perubahan sikap perilaku
Strategi Pemasaran Gambar 2 Perilaku keputusan konsumen dan faktor-faktor yangmemengaruhinya (Engel et al., 1994) Keputusan Pembelian Proses keputusan pembelian bukan sekedar didasarkan pada berbagai faktor yang akan memengaruhi pembeli, melainkan didasarkan pada peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Menurut Simamora (2001) dalam keputusan membeli terdapat lima peran, yaitu : 1. Pemrakarsa (initiator) : orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu. 2. Pemberi pengaruh (influencer): orang yang pandangan/nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir. 3. Pengambil keputusan (decider): orang yang sangat menentukan sebagian keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan cara bagaimana membeli dan di mana akan membeli. 4. Pembeli (buyer): orang yang melakukan pembelian nyata.
6
5. Pemakai (user): orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa. Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Membeli menurut Tjiptono (2006), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian. Setiap konsumen melalui kelima tahap ini untuk setiap pembelian produk dan jasa yang dibelinya. Identifikasi Kebutuhan Proses pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan atau motivasi) yang mendorong dirinya untuk mempertimbangkan pembelian barang atau jasa tertentu. Stimulus bisa berupa hal-hal berikut : a. Commercial cues, yaitu kejadian atau motivasi yang memberikan stimulus bagi konsumen untuk melakukan pembelian, sebagai hasil usaha promosi perusahaan. Contohnya, iklan paket wisata ke Amerika, Eropa, atau Australia bisa mendorong konsumen potensial untuk mempertimbangkan pembeliannya. b. Social cues, yaitu stimulus yang didapatkan dari kelompok referensi yang dijadikan panutan atau acuan oleh seseorang. Sebagai contoh, motivasi seseorang untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi bisa dipicu karena melihat teman-temannya sibuk mendaftar di beberapa universitas. c. Physical cues, yakni stimulus yang ditimbulkan karena rasa haus, lapar, lelah, dan biological cues lainnya. Misalnya, seseorang yang sedang lapar mempertimbangkan untuk singgah di salah satu setoran siap saji terdekat. Pencarian Informasi Identifikasi masalah atau kebutuhan memerlukan solusi yang biasanya berupa pembelian atau jasa. Sebelum memutuskan tipe produk, hal spesifik, dan pemasok yang akan dipilih, konsumen biasanya mengumpulkan berbagai informasi mengenai alternatif yang ada. Pencarian informasi bisa dilakukan secara pasif maupun proaktif. Dalam pencarian internal (pasif), konsumen mengakses dan mengandalkan memorinya berkenaan dengan informasi-informasi yang relevan menyangkut produk atau jasa yang sedang dipertimbangkan untuk dibeli. Sedangkan dalam pencarian eksternal (proaktif), konsumen mengumpulkan informasi-informasi baru melalui sumber-sumber lain selain pengalamannya sendiri, misalnya bertanya kepada teman, membaca koran atau majalah. Peter dan Donnelly (2003) mengelompokkan sumber informasi bagi pelanggan ke dalam lima kategori, yaitu : a. Sumber internal, berupa pengalaman sebelumnya dalam menangani kebutuhan serupa. b. Sumber kelompok, yaitu pihak-pihak relevan lain (seperti teman, keluarga, tetangga dan rekan kerja) yang diyakini konsumen memiliki keahlian khusus dalam keputusan pembelian terkait. c. Sumber pemasaran, berupa iklan, wiraniaga, dealer, kemasan dan pajangan. d. Sumber publik, meliputi publisitas seperti artikel koran tentang produk dan pemeringkatan independen terhadap produk (contohnya, laporan hasil riset produk dan Warta Konsumen). e. Sumber eksperiensial, yaitu mengenai, menilai, dan mungkin pula mencoba produk atau jasa sewaktu berbelanja. Evaluasi Alternatif Menurut Simmora (2001), proses evaluasi bisa dijelaskan dengan menggunakan asumsi-asumsi berikut :
7
a. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut. Sebagai contoh, sekaleng susu instan merupakan sekumpulan atribut yang terdiri dari rasa, kandungan gizi, harga, ukuran dan reputasi. Konsumen yang berbeda memiliki persepsi berbeda tentang atribut apa yang relevan. b. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-berbeda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekananberbeda-beda dalam menilai atribut apa yang paling penting. Konsumen yang daya belinya terbatas, kemungkinan besar akan memperlihatkan atribut harga sebagai hal yang utama. c. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. Sejumlah kepercayaan mengenai merek tertentu disebut brand image. Misalnya, sejumlah kepercayaan mengenai susu Dancow Instant adalah rasa enak, harga terjangkau dan mutu terjamin. d. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut. Misalnya, seseorang menginginkan besarnya gambar gambar dari televisi, maka kepuasan tertinggi akan diperoleh dari televisi paling besar dari kepuasan terendah dari televisi paling kecil. Dengan kata lain, semakin besar ukuran televisi, maka kepuasannya juga semakin besar. e. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi. Keputusan Pembelian Sejalan dengan evaluasi atas sejumlah alternatif, maka konsumen dapat memutuskan apakah produk atau jasa akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli. Jika konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian, maka langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi terhadap produk atau jasa tersebut setelah pembelian. Evaluasi Purnabeli Setelah pilihan dibuat dan produk atau jasa dibeli serta dikonsumsi, maka evaluasi purnabeli akan berlangsung. Dalam tahap ini, konsumen mungkin mengalami disonansi kognitif (keraguan menyangkut ketepatan keputusan pembelian). Pemasar biasanya berusaha meminimumkan disonansi kognitif pelanggan dengan berbagai strategi, di antaranya melakukan kontak purnabeli dengan pelanggan, menyediakan reassuringletters di kemasan produk, menyediakan garansi dan jaminan dan memperkuat keputusan pelanggan melalui iklan perusahaan. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Dwinda (2012) berjudul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Minyak Goreng Kemasan Bimoli (Studi kasus: Rumah Tangga Kota Bogor). Alasan utama konsumen membeli minyak goreng Bimoli dikarenakan mutu dengan manfaat yang dicari sebagai gaya hidup sehat. Faktor yang dapat memengaruhi keputusan pembelian minyak goreng adalah psiko sosiologis, psiko demografis, kepercayaan pribadi, sosial ekonomi, pengaruh lingkungan, dan nilai. Faktor utama yang memengaruhi adalah psiko sosiologis. Persamaan penelitian terletak pada tujuan yaitu menganalisis faktor-faktor keputusan pembelian dan analisis
8
yang digunakan yaitu analisis faktor. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang terdahulu adalah produk penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Dinawan (2010) berjudul “Analisis FaktorFaktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian (Studi kasus pada konsumen Yamaha Mio PT Harpindo Jaya Semarang”). Faktor-faktor yang digunakan adalah mutu produk, harga kompetitif dan citra merek yang dihipotesiskan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio. Persamaan penelitian terletak pada tujuan, yaitu analisi faktor keputusan pembelian. Perbedaannya faktor yang digunakan dalam analisis telah ditentukan seperti mutu produk, harga kompetitif dan citra merek. Selain itu, perbedaan penelitian terletak pada analisis yang digunakan. Pada penelitian ini digunakan analisis regresi, sedangkan yang dilakukan peneliti adalah analisis faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Djatikusuma dan Getrycia (2014) berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Minuman Berisotonik Pocari Sweat”. Faktor yang digunakan pengaruh harga, mutu produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian. Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, sedangkan yang dilakukan peneliti adalah analisis faktor. Persamaan penelitian terletak pada tujuan yaitu menganalisis faktor-faktor keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Fadhilla (2008) berjudul Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Minyak Goreng Kemasan Merek Bimoli (Kasus : Rumah Tangga di Kota Bogor). Dari metode Importance-Performance Analysis(IPA), didapatkan atribut yang termasuk Kuadran I adalah layanan informasi, dan tanggal kadaluarsa. Atribut pada Kuadran II adalah tidak mudah berbusa saat dipakai memasak, kejernihan, informasi gizi dan jaminan halal, serta kemudahan didapat. Pada Kuadran III terdapat atribut kemampuan membuat renyah, harga sesuai kualitas, cepat tiris, dan iklan dan promosi, pada Kuadran IV terdapat atribut merek, aroma, cepat panas, variasi ukuran produk dan banyak digunakan orang. Persamaan penelitian adalah konsep analisis penggunaan produk oleh konsumen, sedangkan perbedaan penelitian peneliti terletak pada metode dan produk, serta lokasi penelitian.
9
METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian Tolak Angin merupakan market leader untuk obat herbal tahun 2016. Para pesaing terus berusaha merebut pangsa pasar Tolak Angin dengan keunggulan yang ditawarkan. Agar tetap berada pada posisi leader tersebut Tolak Angin harus tetap menjaga mutu produknya. Hal terpenting lainnya yang harus diperhatikan oleh perusahaan Tolak Angin adalah mengetahui karakteristik konsumen dan proses pembelian konsumen terhadap produk, sehingga perusahaan bisa memahami dan menarik kesimpulan faktor-faktor apakah yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk Tolak Angin. Hal tersebut dirinci pada Gambar 3. Produsen Tolak Angin
Strategi pemasaran Perusahaan
Kebutuhan pengetahuan perilaku konsumen Tolak Angin
Karakteristik responden
Proses pengambilan keputusan
Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen
Analisis deskriptif
Analisis Faktor
Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian
Gambar 3 Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada masyarakat Kota Bogor yang pernah membeli produk Tolak Angin. Waktu penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan April - Juni 2016.
10
Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer didapatkan melalui wawancara dan kuesioner. Data sekunder adalah data yang bersumber dan dikumpulkan melalui berbagai literatur seperti badan pusat statistik (BPS), penelitian terdahulu, majalah, tabloid, dan sumber pendukung lainnya. Penentuan Contoh dan Metode Pengambilan Contoh Penentuan jumlah contoh untuk responden merujuk pada rumus Slovin. Penggunaan rumus ini digunakan untuk menentukan ukuran minimal contoh yang dibutuhkan untuk menggambarkan dan mewakili populasi. Rumus Slovin sebagai berikut: n= Keterangan: n = Jumlah contoh N = Jumlah populasi e = Nilai kritis yang digunakan (10%) Jumlah populasi masyarakat Kota Bogor adalah 1.047.922 orang (BPS 2015). Pengambilan contoh dilakukan menggunakan rumus Slovin pada taraf nyatanya 10% (e). Tingkat erorr tersebut dipilih karena semakin kecil tingkat eror yang digunakan maka semakin tinggi selang kpercayaan jawaban yang diberikan responden. Selain itu, 10 % dirasakan tepat dijadikan sebagai standar erorr karena jumlah populasi masyarakat kota Bogor yang sangat banyak, membantu meminimalisir jumlah respoden yang diwawancarai. Jika standar eror yang dipilih 5 % maka jumlah responden yang dihasilkan akan lebih besar, hal tersebut berdampak pada keterbatasan waktu dan tenaga serta biaya penelitian. Responden yang diambil berdasar proportional sampling, yaitu dari Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Barat dan Tanah Sareal.Titik penyebaran adalah tempat keramaian seperti warung, sekolahan, dan taman. Titik tersebut dipilih didasari alasan yaitu banyaknya sampel yang berpeluang untuk dijadikan responden. n=
≈ 99,99
Tabel 2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di Kota Bogor Tahun2015 Kecamatan Jumlah Penduduk Kepadatan penduduk/ Km2 Bogor Selatan 196.768 6.386 Bogor Timur 103.389 10.186 Bogor Utara 189.494 10.694 Bogor Tengah 104.439 12.846 Bogor Barat 232.634 7.082 Tanah Sareal 221.198 11.741 Total 1.047.922 8.843 Sumber: BPS Kota Bogor (2015)
11
Metode penarikan contoh yang digunakan adalah proportional sampling. Proportional Sampling adalah teknik pengambilan contoh dimana peneliti menetapkan proporsi atau jumlah tertentu untuk contoh yang diinginkan dan kategorinya ditentukan sendiri oleh peneliti. Pengambilan responden per kecamatan (n): n= Tabel 3 Data contoh yang diambil Kecamatan Jumlah responden (orang) Bogor Selatan Bogor Timur Bogor Utara Bogor Tengah Bogor Barat Tanah Sareal Total
19 10 18 11 22 20 100
Sumber: Data diolah (2016)
Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 21. Analisis dilakukan dengan uji validitas dan realibilitas terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan deskriptif dan analisis faktor. 1. Uji Validitas Uji validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur atau instrumen (kuesioner). Validitas menunjukkan sejauh mana alat dapat mengukur apa yang ingin diukur (Umar 2005). Validitas dilakukan dengan cara menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi Product Moment Pearson. Pengujian validitas diolah dengan menggunakan SPSS versi 21. Uji validitas dilakukan terhadap 100 responden dengan taraf nyata 5%,dimana bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel yang ditentukan (0,1966) maka kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama (Umar 2005). Uji reliabilitas data kuesioner dilakukan dengan perhitungan metode Cronbach’s Alpha. Pengujian validitas diolah dengan menggunakan SPSS versi 21. Uji realibilitas dilakukan terhadap 100 responden, dimana bila diperoleh nilai alpha > 0,60 maka setiap item pada kuesioner dinyatakan reliabel. 3. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasilebih ringkas. Data yang terkumpul dalam riset pemasaran seperti survei, biasanya memiliki nilai observasi cukup beragam, sehingga akan sulit dan kurang bermakna bila periset mengartikan tiap nilai observasi yang diperoleh (Istijanto 2005). Data yang dianalisis secara deskriptif adalah data karakteristik responden berupa jenjang pendidikan dan status pekerjaan.
12
4. Analisis Faktor Menurut Suliyanto (2005), analisis faktor merupakan suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan dari beberapa peubah secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan beberapa peubah yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada peubah yang diteliti. Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, dimana peubah yang memiliki korelasi erat akan membentuk suatu faktor, sedangkan peubah yang ada dalam suatu faktor akan memiliki korelasi yang lemah dengan peubah yang terdapat dalam faktor lain. Fungsinya lainnya mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar yang dapat menjelaskan korelasi dari serangkaian peubah, mengidentifikasi peubah-peubah baru yang lebih kecil, untuk menggantikan peubah tidak berkorelasi dari serangkaian peubah asli yang berkorelasi, dan mengidentifikasi beberapa peubah kecil dari sejumlah peubah yang banyak untuk di analisis dengan analisis multivariat lainnya. Untuk melakukan penelitian dengan menggunakan analisis faktor, jumlah contoh yang diambil minimal adalah empat sampai lima kali jumlah peubah. Namun, bukan berarti bahwa jumlah contoh yang diambil telah mewakili populasi. Jumlah contoh tersebut hanya dapat memenuhi syarat untuk dapat melakukan analisis faktor. Menurut Suliyanto (2005), model analisis faktor dikelompokkan menjadi dua, yaitu Analisis komponen utama (Principle Component Analysis), merupakan model dalam analisis faktor yang tujuannya untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan dihasilkan. Analisis faktor umum (Common Factor Analysis)atau CFA, model dalam analisis faktor yang tujuannya untuk mengetahui struktur dari peubah yang diteliti (karakteristik dari peubah). Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Menurut Suliyanto (2005), proses analisis faktor meliputi : 1. Menentukan peubahapa saja yang akan dianalisis. 2. Menguji peubah-peubah yang akan ditentukan, dengan menggunakan. Metode Barlett test of sphericity serta pengukuran MSA (Measure of Sampling Adequacy). Untuk menguji kesesuaian pemakaian analisis faktor, digunakan metode Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). KMO adalah uji yang nilainya berkisar antara 0-1. Apabila nilai indeks tinggi (berkisar antara 0,5-1,0), analisis faktor layak dilakukan. Sebaliknya, apabila nilai KMO dibawah 0,5 maka analisis faktor tidak layak dilakukan atau ditolak. Untuk menentukan apakah proses pengambilan contoh sudah memadai atau tidak digunakan pengukuran Measure of Sampling Adequacy (MSA). Angka MSA berkisar antara 0-1, dengan kriteria: MSA=1, peubah dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh peubah yang lain. MSA>0,5, peubah masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut. MSA<0,5 peubah tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari peubah lainnya. 3. Melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu factoring, atau menurunkan satu atau lebih faktor dari peubah-peubah yang telah lolos pada uji peubah sebelumnya. 4. Melakukan proses factor rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi untuk memperjelas peubah yang masuk ke dalam faktor tertentu. 5. Interpretasi atas faktor yang terbentuk.
13
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Objek Penelitian Perintis pertama yang memformulasikan jamu mendirikan usaha di Jogyakarta dengan tiga orang karyawan ditahun 1940. Pada tahun 1951, pengolahan jamu dipindahkan dari Jogyakarta ke Semarang dan berdirilah perusahaan sederhana dengan nama “Sido Muncul” yang artinya impian yang terwujud. Tahun 1970, dibentuk komanditer dengan nama CV Industri Jamu Farmasi Sido Muncul. Bentuk usaha berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul pada tahun 1975. Ketidakmampuan perusahaan dalam menampung kapasitas permintaan yang semakin meningkat membuat perusahaan Sido Muncul yang mulanya berada di Jalan Mlaten Trenggulun memutuskan untuk membuka pabrik ke lingkungan industri kecil di Jalan Kaligawe Semarang di tahun 1984. Tahun 1997, perusahaan memutuskan untuk membangun pabrik yang lebih besar di Klepu, Ungaran dengan luas 30 hektar dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia. Perusahaan keluarga ini memilih naik kelas ditahun 2013 menjadi perusahaan terbuka, dengan tujuan perusahaan ini langgeng dan dipercaya oleh masyarakat. Saat ini PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. telah menjadi Pabrik Jamu terbesar di Indonesia dan masih akan terus berkembang dan kini tercatat dengan Kode saham dari Perseroan SIDO di Bursa Efek Indonesia. Visi dan Misi PT Sido Muncul Visi: “menjadi perusahaan obat herbal, makanan minuman kesehatan dan pengolahan bahan baku herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan” Misi: 1. mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian 2. mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan, membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal 3. meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy 4. melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif 5. mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan 6. menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia. Produk-Produk PT Sido Muncul Seiring waktu berjalan Sido Muncul mulai mengembangkan bisnisnya yang awalnya hanya berkonsentrasi di bidang jamu (herbal), maka pada tahun 2004 Sido Muncul membuat divisi baru yaitu “Divisi Food”. Produk pertama yang dibuat adalah minuman energi “Kuku Bima Energi” dengan rasa original. Kemudian produk berikutnya adalah permen berupa Permen Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen Kunyit Asam. Disusul dengan minuman kesehatan
14
seperti Sido Muncul VitaminC-1000, Kuku Bima Kopi Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul. Susu Jahe, Alang Sari Plus, Colla Mill. Untuk minuman energi “Kuku Bima Energi” Sido Muncul mengeluarkan beberapa varian rasa yaitu rasa Anggur, Jambu, Jeruk, Nanas, Kopi, Mangga, Susu Soda serta Kuku Bima Energi Plus Vitamin C. Produk-produk yang telah di produksi sampai saat ini oleh Sido Muncul ada lebih dari 250 jenis produk dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Jamu Komplit dan Kunyit Asam. Produk-produk Sido Muncul telah berhasil di ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapore, Brunei dan lainnya), Australia, Korea, Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia. Saat ini perseroan juga tengah melakukan penjajagan dengan distributor dan perusahaan asal Thailand, Vietnam dan Jepang. Tolak Angin cair sachet diproduksi di pabrik berstandar GMP (Good Manufacturing Process). Produk ini memiliki khasiatmenghilangkan gejala masuk angin, seperti mual, perut kembung, sakit kepala, tenggorokan, badan meriang dan demam. Tolak Angin cair sachet terbuat dari bahan alami, yaitu: madu, jahe, daun mint, cengkeh dan adas yang diresepkan pertama kali oleh Ibu Rahmat Sulistyo tahun 1930 dan diproduksi skala pabrik tahun 1951. Bauran pemasaran dan STP Tolak Angin Bauran pemasaran yang terdiri dari 4P, yaitu product, place, price and promotion. Tolak Angin cair sachet memiliki bentuk kemasan berwarna kuning berukuran sekitar 9,5 cm x 6 cm. Sesuai dengan namanya, produk ini memiliki isi cair berwarna coklat bening dan jika diminum akan terasa hangat karena mengandung bahan bahan penyusun yang terdiri dari 30% bahan yang terdiri dari : Amon fructus (kapulaga), Foeniculli fructus (Adas), Isorae fructus (kayu ules), Myristicae semen (pala), Burmanni cortex (kayu manis),Centellae herba (pegagan), Caryophylli folium (cengkeh), Parkiae semen (kedawung),Oryza sativa (beras), Menthae arvensitis Herba (poko), Usneae thallus (kayu angin), Zingiberis rhizoma (jahe), ekstrak Panax Radix, 70%Mel Depuratum (Madu) serta bahan-bahan lain.Harga jual Tolak Angin dari Rp.800/sachet menjadi Rp.1.000, Rp.1.500/sachet dan sekarang Rp 2.500/sachet. Tolak Angin dapat ditemukan pada pusat perbelanjaan, outlet Sido Muncul, warung-warung. Bentuk promosi yang dilakukan Strategi pengiklanan dengan tagline “Orang Pintar Minum Tolak Angin”. Sales promotion (mengemas jamu Tolak Angin dengan permen Tolak Angin dalam satu paket) dan event sponsorship (karnaval SCTV). Segmentation, targeting, positioning Produk Tolak Angin menargetkan semua Segmentasi Pasar, mulai dari anak-anak Tolak Angin membuat produk baru yaitu “Tolak Angin Cair Anak” dan Orang Dewasa “Tolak Angin Cair”. Serta pendistribusian untuk menjangkau seluruh daerah, karena itu Tolak Angin sangat mudah ditemukan hampir di setiap daerah untuk menjadi market leader di Indonesia untuk herbal medicine. Pangsa pasar Tolak Angin adalah Semua kalangan, hampir semua umur, dan semua lapisan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga umur dewasa, dan menjangkau daerah-daerah target pasar di Indonesia untuk memperoleh market leader. Rahasia Tolak Angin memperoleh market leader tetap, yaitu focus pada
15
peningkatan kualitas produknya tersebut.Target market dari Tolak Angin ini adalah orang-orang yang lebih percaya terhadap jamu ataupun obat herbal dibandingkan dengan obat-obat farmasi.
Hasil dan Pembahasan Karakteristik responden Karakteristik responden dalam penelitian dilihat dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, klasifikasi pekerjaan, pendapatan dan frekuensi pembelian. 1. Jenis Kelamin Hasil penyebaran kuesioner menunjukan 54% jenis kelamin responden lakilaki memiliki persentase tinggi dibandingkan responden perempuan 46%. Tingginya persentase tersebut disebabkan oleh lebih banyaknya minat dalam mengkonsumsi Tolak Angin sachet oleh konsumen laki-laki dibandingkan konsumen perempuan. Selain itu penyebaran dengan teknik acak menunjukan responden laki-laki lebih banyak dipilih dengan indikator paling sering ditemui. 2. Usia >65 tahun (4%)
12-25 tahun (22%)
46-65 tahun (30%) 26-45 tahun (44%)
Gambar 4 Persentase responden berdasar usia Pembagian rentang usia didasarkan pada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan disesuaikan dengan targeting produk Tolak Angin sachet yaitu diatas 12 tahun. Dasar tersebut dipilih untuk mempermudah mengklasifikasikan rentang usia responden. Hasil penyebaran kuesioner(Gambar 4) menunjukan bahwa dari rentang usia responden, kisaran usia 26-45 tahun menjadi rentang paling memiliki persentase tertinggi, kemudian disusul rentang usia 46-65 tahun. Tingginya persentase usia tersebut terkait dengan aktivitas yang dilakukan. Usia tersebut merupakan rentang usia produktif dengan tingkat aktvitas tinggi, sehingga rentan terhadap penyakit. Hal tersebut mendorong konsumen membeli produk yang mampu mengatasi permasalahan masuk angin.
16
3. Status pernikahan Janda/duda (5%) Belum menikah (36%) Menikah (59%)
Gambar 5 Persentase responden berdasar status pernikahan Hasil penyebaran kuesioner(Gambar 5) menunjukan bahwa berdasar status pernikahan, status menikah lebih mendominasi dibandingkan dengan status lainnya. Lebih dari setengah total responden sudah menikah. Hal tersebut berkaitan dengan rentang usia dominasi pada penelitian. Rentang usia yang berada diatas 25 tahun memiliki korelasi dengan status pernikahan. 4. Pendidikan Terakhir S3 (6%) S2 (9%) S1 (17%)
SD (2%) SMP/sederajat (8%) SMU/sederajat 33%
Diplomasederajat (25%)
Gambar 6 Persentase responden berdasar pendidikan Pembagian kelas pendidikan didasarkan pada UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Hasil penyebaran kuesioner(Gambar 6) berdasarkan pendidikan menunjukan bahwa pendidikan Sekolah Menengah Umum (SMU) memiliki persentase nilai paling tinggi 33%, kemudian disusul oleh pendidikan diploma 25% dan S1 17%. Berdasar hasil wawancara dan observasi, hampir sebagian besar responden berpendidikan SMU dikarenakan tingginya biaya untuk kebutuhan hidup membuat banyak diantaranya yang langsung terjun ke dunia kerja dibandingkan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi.
17
5. Pekerjaan PNS (4%) Lainnya (20%) Wiraswasta (21%) Buruh (14%)
BUMN (2%) TNI/POLRI (2%) Profesional (15%) Honorer (7%) Swasta (15%)
Gambar 7 Persentase responden berdasar pekerjaan Dasar pembagian pekerjaan adalah kajian baku jenis pekerjaan indonesia (KBJI). Hasil penyebaran kuesioner (Gambar 7) berdasarkan pekerjaan menunjukan pekerjaan tertinggi yang dijalankan oleh responden adalah wiraswasta sebesar 21%, kemudian jenis pekerjaan lainnya. Jenis pekerjaan lainnya ini terdiri dari pelajar, mahasiswa dan ibu rumah tangga. Pelajar, mahasiswa dan ibu rumah tangga termasuk jenis pekerjaan yang memiliki persentase besar diantara lainnya karena jumlah responden ini cukup banyak diwilayah penyebaran. 6. Pendapatan Di atas Rp 3.500.000 (28%)
Rp 2.500.001 Rp 3.500.000 (25%)
Di bawah Rp 1.500.000 (27%)
Rp 1.500.001 Rp 2.500.000 (20%)
Gambar 8 Persentase responden berdasar pendapatan Dasar pembagian tingkat pendapatan adalah badan pusat statistik (BPS) Kota Bogor tahun 2008. Hasil survei terhadap responden (Gambar 8) menunjukan pendapatan, nilai pendapatan memiliki rentang di atas Rp3.500.000 memiliki persentase tertinggi, kemudian dibawahnya pendapatan dengan rentang dibawah Rp1.500.000. Terlihat perbedaan yang kecil diantara kedua pedapatan. Hal ini terkait jenis pekerjaan yang dijalankan oleh responden. Wiraswasta dan lainnya adalah jenis pekerjaan yang mendominasi, sehingga tingkat pendapatan yang ada merupakan rataan pendapatan dari jenis pekerjaan yang ada.
18
7. Frekuensi pembelian Tiap hari (10%) Tiap minggu (13%)
saat diperlukan (58%)
Tiap bulan (19%)
Gambar 9 Persentase responden berdasar faktor pembelian Hasil survei reponden (Gambar 9) menunjukan frekuensi saat diperlukan pembelian dengan nilai tertinggi 58%, artinya responden membeli Tolak Angin ketika responden mulai merasa kondisi atau stamina tubuhnya menurun. Ada beberapa alasan frekuensi lainnya menjadi pilihan tertinggi, yaitu: walaupun Tolak Angin telah teruji dan terstandarisasi serta praktis, banyak dari responden yang memilih untuk segera beristirahat dibandingkan dengan meminum obat dan juga yang menggunakan resep dokter untuk cepat sembuh karena banyak tuntutan segera pulih untuk melanjutkan pekerjaan-pekerjaannya . Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu barang atau jasa pasti akan melalui tahap-tahap keputusan. Tahap tersebut akan menjadi dasar bagi konsumen sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu. Tahap tersebut terdiri dari: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Hasil penyebaran kuesioner terhadap masyarakat Kota Bogor telah menunjukan jawaban-jawaban terkait keputusan pembelian terhadap produk Tolak Angin sachet. 1. Pengenalan Kebutuhan Alasan membeli Tolak Angin Dorongan promosi
60 30
Mutu sesuai Mudah diperoleh Harga
10 0 0
10
20
30
40 50 60 Jumlah responden
70
80
Gambar 10 Alasan responden membeli tolak angin sachet
90
100
19
Berdasarkan kuesioner (Gambar 10) yang telah disebar, ada beberapa alasan masyarakat membeli Tolak Angin sachet. Alasan terbanyak membeli Tolak Angin sachet adalah dorongan promosi. Dorongan promosi menjadi alasan terbanyak dalam pembelian dikarenakan merek sudah terpercaya, kemudian alasan kedua terbanyak adalah mutu sesuai dengan harapan pembeli. Dari beberapa alasan yang tertera, faktor harga tidak memiliki nilai untuk menjadi alasan membeli. Dari hasil observasi ditemukan alasan harga tidak penting dalam keputusan pembelian jenis produk ini, karena sebagian besar konsumen sudah memiliki kepercayaan pribadi bahwa produk ini telah dikonsumsi banyak orang dan publik figur yang ternama, sehingga walaupun harga sedikit lebih mahal dibandingkan produk sejenis, konsumen tetap akan membeli. 2. Pencarian informasi Asal informasi sumber ekperiensial
1
sumber publik
1
sumber pemasaran
82
sumber kelompok
16
sumber internal
0 0
10
20
30 40 50 Jumlah responden
60
70
80
90
Gambar 11 Asal informasi responden terhadap tolak angin sachet Tahap kedua dalam proses keputusan pembelian adalah pencarian informasi (Gambar 11). Berdasarkan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan, asal informasi tentang pembelian produk Tolak Angin sachet ada beberapa sumber. Dari sekian banyak asal informasi, sumber pemasaran merupakan asal informasi yang paling banyak menjadi dasar informasi Tolak Angin oleh konsumen. Sumber informasi pemasaran terdiri dari: televisi, iklan, dan bentuk pemsaran perusahaan lainnya. Televisi menjadi sumber paling memberikan pengaruh. Pengulangan informasi berupa iklan dalam televisi membuat Tolak Angin sachet mudah diingat oleh konsumen. 3. Evaluasi alternatif Pertimbangan pembelian lokasi jual
11
rasa dan aroma
25
Mutu Harga
64 0 0
10
20
30
40 50 60 Jumlah responden
70
80
90
100
Gambar 12 Pertimbangan pembelian tahap evaluasi responden terhadap tolak angin sachet
20
Tahap ketiga dalam keputusan pembelian produk adalah evaluasi alternatif (Gambar 12). Evaluasi alternatif terkait pertimbangan yang dilakukan konsumen tindakan terhadap produk. Untuk aspek pertimbangan pembelian, pertimbangan terhadap mutu memiliki penilaian tertinggi. Hal tersebut dikarenakan responden berminat untuk membeli dikarenakan mutu yang diberikan produk terhadap konsumen yaitu berupa manfaat kesehatan. Ciri penting produk komposisi
14
merek
40
rasa
31 15
Kemasan 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jumlah responden
Gambar 13 Ciri penting produk oleh responden tolak angin sachet Disamping pertimbangan pembelian, ciri penting produk juga menjadi fokus responden sebagai konsumen Tolak Angin sachet ini (Gambar 13), merek sebagai ciri terpenting dibandingkan pilihan ciri lainnya. Produk yang telah teruji dan terstandarisasi dengan sangat baik ini, membuat produk memiliki ciri khas dibenak konsumen. Tindakan ketika produk habis Membeli yang lain
59 41
Batal membeli 0
10
20
30
40 50 60 Jumlah responden
70
80
90
100
Gambar 14 Tindakan responden ketika produk habis Dalam kasus ini pilihan tindakan yang dapat dilakukan responden ketika produk habis ada dua, yaitu membeli produk lain atau batal membeli. Dari hasil rekapan kuesioner ternyata membeli yang lain adalah pilihan tertinggi. Pilihan tersebut dilakukan oleh kebanyakan responden karena responden membutuhkan segera obat yang mampu dengan segera membantunya menghilangkan atau memulihkan kembali stamina yang sedang munurun. Biasanya pilihan pengganti Tolak Angin yang dipilih adalah produk sejenis yang juga pilih, karena keberadaannya yang telah lama dipasaran.
21
4. Keputusan pembelian Keputusan pembelian Diajak oranglain
3
Tidak direncanakan
19
Direncanakan
78 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jumlah responden
Gambar 15 Keputusan pembelian Keputusan pembelian oleh konsumen terhadap Tolak Angin sachet ada beberapa cara, yaitu direncanakan, tidak direncanakan dan diajak orang lain. Keputusan pembelian yang direncanakan menjadi cara paling banyak dilakukan oleh responden. Kepercayaan dan informasi yang telah didapatkan konsumen dari proses sebelumnya membuat responden memutuskan untuk membeli. Hal memengaruhi untuk membeli Penjual
4
Teman
15
Keluarga
17
Diri sendiri
64 0
10
20
30
40 50 60 Jumlah responden
70
80
90
100
Gambar 16 Hal memengaruhi responden membeli tolak angin sachet Hal yang memengaruhi responden (Gambar 16) untuk membeli adalah diri sendiri, keluarga, teman dan penjual. Dari keempat hal yang ada, diri sendiri adalah hal paling dominan dalam memengaruhi responden untuk membeli, yaitu sebanyak 64 persen. Hal tersebut didasari dari informasi yang telah diketahui responden, sehingga terjadilah pembelian. Selain itu keluarga juga memiliki nilai yang besar walaupun tidak sebanyak diri sendiri. 5. Evaluasi pasca pembelian Perasaan setelah membeli Tolak Angin sachet Tidak puas
2
Puas
98 0
10
20
30
40 50 60 Jumlah responden
70
80
90
Gambar 17 Perasaan konsumen setelah membeli tolak angin sachet
100
22
Pada tahap akhir keputusan pembelian, yaitu evaluasi pasca pembelian, terdapat beberapa hal yang menunjukan proses tersebut seperti apa, diantaranya perasaan konsumen setelah membeli (Gambar 17). Sebanyak 98 persen responden puas setelah membeli Tolak Angin sachet. Hampir semua responden menyatakan apa yang diharapkan sesuai dengan apa yang didapatkan, sehingga merasa tidak dikecewakan dengan produk yang telah dibeli. Jika harga Tolak Angin naik sachet Beralih
16
Batal beli
7
Tetap beli
77 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jumlah responden
Gambar 18 Respon responden terhadap kenaikan harga tolak angin sachet Respon responden jika terjadi kenaikan harga pada produk Tolak Angin sachet ini adalah tetap melakukan pembelian. Alasan tetap melakukan pembelian walaupun harga naik yaitu manfaat dan rasa percaya terhadap produk telah tertanam didalam benak dan hati konsumen. Akan tetapi, walaupun setalah pembelian hampir semua menyatakan puas dengan Tolak Angin sachet, tetapi saat terjadi kenaikan harga, ada juga beberapa konsumen yang beralih ke produk sejenis lainnya. Saran kepada orang lain Tidak
1
Ya
99 0
10
20
30
40 50 60 Jumlah responden
70
80
90
100
Gambar 19 Saran responden kepada orang lain tentang tolak angin sachet Setelah membeli Tolak Angin sachet, 99 persen respon menyarankan orang lain untuk membelinya (Gambar 19). Alasan menyarankan didasarkan hasil wawancara karena manfaat yang diberikan Tolak Angin sachet sudah sesuai dengan harapan. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas
1. 2. 3. 4. 5.
Variabel Manfaat Efisiensi Pendapat keluarga Pengaruh keluarga Pengaruh teman
Tabel 4 Uji validitas Hasil Uji 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
KET Valid Valid Valid Valid Valid
23
Lanjutan Tabel 4 Variabel 6. Peran 7. Status 8. Intens 9. Sesuai standar uji 10. Mutu baik 11. Kepribadian 12. Motivasi 13. Pembelajaran 14. Keyakinan
Hasil Uji 0,000 0,000 0,001 0,005 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000
KET Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pengujian validitas peubah faktor perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Tolak Angin sachet menghasilkan data peubah yang valid (Tabel 4). Validitas peubah dibuktikan apabila nilai r hitung (hasil uji) lebih kecil dari r tabel (0,05). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode korelasi Pearson dan dihasilkan output (Lampiran 4). Dari hasil maka disimpulkan bahwa peubahpeubah pertanyaan valid dan layak dianalisis lebih lanjut. Tabel 5 Uji realibilitas Cronbach's Alpha .663
N of Items 14
Uji reliabel dilakukan pada 14 item terpilih. Kuesioner yang digunakan telah reliabel karena nilai alfa cronbach > 0.6. Reliabilitas langsung diukur terhadap keseluruhan peubah. Hasil Analisis Deskriptif Tabel 6 Descriptif Peubah Manfaat Efisiensi Pendapat keluarga Pengaruh keluarga Pengaruh teman Peran Status Intens Sesuai standar uji Mutu baik Kepribadian Motivasi Pembelajaran Keyakinan
N Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic 100 3,8000 ,53182 100 3,7900 ,47768 100 3,8500 ,50000 100 3,8700 ,48524 100 3,7900 ,51825 100 3,8200 ,55741 100 3,9900 ,57726 100 3,9700 ,43705 100 3,9900 ,48189 100 3,9000 ,57735 100 4,0900 ,47344 100 4,1300 ,61390 100 4,1900 ,58075 100 4,1600 ,69224
Skewness Statistic Std. Error -,164 ,241 -,552 ,241 291 ,241 -,333 ,241 -,246 ,241 -,405 ,241 -,001 ,241 -,160 ,241 -,581 ,241 -,321 ,241 ,285 ,241 -,079 ,241 -,038 ,241 -,223 ,241
24
Berdasarkan metode skewness, yang paling bagus adalah semakin mendekati 0 (atau) nilainya dibawah 1, maka data semakin normal. Hasil pengujian menunjukan bahwa peubah yang memengaruhi pembelian memiliki nilai dibawah 1. Maka dapat disimpulkan bahwa peubah yang diuji memiliki data yang normal. Hasil Analisis Faktor Tabel 7 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,693 Approx. Chi-Square 564,511 Bartlett's Test of Sphericity df 91 Sig. 0,000 Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukan pada Tabel 7, nilai KMO yang dihasilkan 0,693. Nilai tersebut mengartikan pengujian layak dilanjutkan, karena 0,693> 0,5 (nyata). Setelah dilakukan tahap KMO, tahap selanjutnya adalah pengujian anti-image matrices (Lampiran 7). Pada hasil anti-image matrices nilai yang memiliki pangkat “a” lebih besar dari 0.5, sehingga peubah memiliki korelasi terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya yaitu interpretasi Total Variance Explained (Lampiran 9). Pada tahap ini dapat disimpulkan bahwa peubah yang telah diuji mampu menjelaskan keabsahan pengujian sebesar 70,910%. Pengujian tersebut dilakukan dengan nilai eigen sebesar satu, sehingga terbentuklah lima faktor utama. Lima faktor inilah nantinya yang akan menjadi faktor-faktor baru dalam analisis. Tabel 8 Communilities Peubah Manfaat Efisiensi Pendapat keluarga Pengaruh keluarga Pengaruh teman Peran Status Intens Sesuai standar uji Mutu baik Kepribadian Motivasi Pembelajaran Keyakinan
Initial 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Extraction ,814 ,916 ,810 ,784 ,702 ,771 ,445 ,761 ,661 ,628 ,637 ,713 ,706 ,581
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Pada tabel communilities, pada kolom extraction, angka dengan nilai terbesar menunjukan peubah tersebut paling memengaruhi keputusan pembelian
25
dalam kasus Tolak Angin sachet ini. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa efisiensi produk yang ditunjukan melalui kemasan berupa sachet menjadi peubah paling berpengaruh dalam keputusan pembelian. Kemudian pengaruh selanjutnya adalah manfaat. Kemasan menjadi peubah dengan faktor tertinggi setelah manfaat dapat diduga karena adanya proses pertimbangan oleh konsumen dalam kegiatan pembelian. Kemudahan bentuk produk untuk dikonsumsi mendasari konsumen terhadap hal tersebut. Tabel 9 Rotated Component Matrixa Peubah Manfaat Efisiensi Pendapat keluarga Pengaruh keluarga Pengaruh teman Peran Status Intens Sesuai standar uji Mutu baik Kepribadian Motivasi Pembelajaran Keyakinan
1
2
,238 ,929 ,872 ,239 ,882 ,841 ,152 -,038 ,000 ,222 -,140 ,041 -,115 -,017
,029 -,059 -,055 ,099 -,103 -,097 ,077 -,013 ,019 -,027 ,810 ,482 ,819 ,730
Component 3 -,287 ,080 ,125 ,028 ,161 -,149 ,168 ,225 ,796 ,702 -,129 -,420 -,049 ,180
4 ,661 ,197 ,177 ,842 ,013 ,133 ,255 -,096 ,017 -,187 -,100 -,254 ,136 ,122
5 ,355 ,053 ,010 -,089 ,010 ,114 ,568 ,837 ,164 ,222 ,098 ,402 -,025 -,016
Pada tahap Rotated Component Matrixa, menunjukan bahwa angka terbesar pada setiap peubah dikelompokan sesuai dengan kolom komponennya. Pada peubah manfaat, angka terbesar berada pada kolom empat (Tabel 9), hal tersebut menunjukan bahwa manfaat menjadi salah satu anggota dari peubah baru yang telah terbentuk dari hasil reduksi faktor. Hal tersebut juga berlaku untuk semua semua peubah yang ada. Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disusun langkahlangkah yang dapat dilakukan Tolak Angin dalam menghadapi para pesaing. Langkah tersebut diantaranya: 1. Tolak Angin harus terus dapat mempertahankan mutu produk agar tetap dapat memimpin pasar untuk kelas obat herbal berstandar. Hal yang dapat dilakukan Tolak Angin adalah tetap konsisten dengan kandungan herbal yang terdapat dalam komposisi produknya. Selain itu bisa dengan menciptakan varian baru dengan kandungan bahan herbal lainnya, tetapi tetap dengan tujuan yang sama yaitu obat herbal masuk angin.
26
2. Tolak Angin sampai saat ini telah tersebar ditempat yang terjangkau konsumen. Untuk itu produsen perlu memastikan bahwa keberadaan produk dipasaran selalu terjamin dengan sistem distribusi yang terkontrol. 3. Sumber informasi terbanyak tentang Tolak Angin adalah televisi. Untuk lebih meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk, produsen bisa mengajak pembeli potensial untuk menjadikan Tolak Angin sebagai gaya hidup baru untuk kesehatan dengan menyebarkan komunitas pecinta Tolak Angin melalui media sosial. 4. Produsen harus selalu memastikan bahwa produk selalu tersedia dipasar dan kondisi produk selalu layak konsumsi. 5. Terkait segmentasi dan positioning pasar, produsen juga harus mampu membuat Tolak Angin menjadi suatu kebutuhan, agar mindset tentang Tolak Angin sebagai obat herbal meningkat dan tertanam dalam benak konsumen. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada hasil penelitian ini, kesimpulan penelitian yang ditemukan yaitu sebagai berikut: 1. Karakteristik responden yang mendominasi adalah laki-laki 54%, usia 26-45 tahun, 59% responden sudah menikah, 33% berpendidikan akhir SMU, 21% memiliki pekerjaan sebagai wirausaha, 28% responden berpenghasilan >Rp3,5 juta dan frekuensi pembelian 58% adalah lainnya (ketika membutuhkan produk). 2. Proses keputusan pembelian pertama adalah pengenalan kebutuhan, dimana 60% responden membeli Tolak Angin sachet karena dorongan promosi. Tahap kedua adalah pencarian informasi,82% asal informasi yang didapatkan berasal dari sumber pemasaran seperti televisi. Tahap ketiga evaluasi alternatif, yaitu membeli 64% karena mutu, dengan ciri penting produk berupa merek 40% dan jika Tolak Angin sachet habis 59% membeli produk sejenis lainnya. Tahap keempat keputusan pembelian, yaitu 78% responden memiliki pertimbangan karena manfaat, 78% direncanakan dan diri sendiri menjadi hal yang memengaruhi responden untuk membeli. Tahap terakhir adalah evaluasi pasca pembelian, 98% responden puas, 77%tetap membeli walaupun harga naik, dan 99% responden menyarankan orang lain untuk membeli Tolak Angin sachet. 3. Hasil analisis menunjukan dari 14 peubah yang diuji,terbentuk 5 faktor utama yang menjadi faktor dalam keputusan pembelian. Peubah paling berpengaruh adalah efisiensi dan manfaat produk. Berdasarkan pada hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat dijadikan saran, yaitu sebagai berikut: 1. Mutu produk Tolak Angin sachet yang sudah dikenal baik oleh konsumen menjadi keunggulan produk yang harus terus dipertahankan oleh produsen. Tolak Angin juga dikenal konsumen sebagai produk yang bermanfaat bagi kesehatan dengan kandungan bahan baku yang dimilikinya. Saat melakukan kegiatan promosi, Tolak Angin perlu lebih menekankan kandungan bahan bakualami yang sangat baik dan juga bermanfaat bagi kesehatan. Harus dilakukan integrated marketing strategy yang tepat agar Tolak Angin dapat
27
tetap bertahan dan menguasai pangsa pasar kelas obat herbal berstandar baik di dalam maupun luar Indonesia 2. Berdasarkan data hasil analisis kuesioner, beberapa responden yang membeli Tolak Angin menyatakan bahwa faktor manfaat menjadi pertimbangan saat mereka melakukan pembelian. Saat promosi penjualan sebaiknya produsen menunjukan lebih kuat manfaat dengan mengkonsumsi produk Tolak Angin sehingga mendorong konsumen untuk membeli Tolak Angin. Produsen tidak hanya menguatkan endoreses tapi juga bisa melakukan kunjungan pada insitusi pendidikan dengan memberikan pendidikan terkait kekayaan bahan herbal yang ada di Indonesia. Hal tersbut dimaksudkan untuk mendorong pada generasi muda untuk lebih mengeksplor biodiversity yang dimiliki dinegara Indoensia 3. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor keputusan pembelian Tolak Angin sachet, bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian mengenai strategi pemasaran perusahaan untuk mengembangkan pemasaran internasional. DAFTAR PUSTAKA [BPS]. Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Km2 di Kota Bogor 2010-2015. Bogor (ID): BPS. Dinawan MR. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Studi kasus pada konsumen Yamaha Mio PT Harpindo Jaya Semarang [skripsi]. Semarang (ID]: Universitas Diponegoro. Dwinda F. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Minyak Goreng Kemasan Bimoli Studi kasus: Rumah Tangga Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Engel JR, Blackwell, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen (terjemahan). Edisi Keenam. Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara. Fadhilla. 2008. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Minyak Goreng Kemasan Merek Bimoli Kasus : Rumah Tangga di Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Kotler, P. dan Keller K.L. 2009. Manajemen Pemasaran (terjemahan). Jakarta (ID): PT Indeks. [MARS]. Market Research Specialist. 2016. Market share obat masuk angin sachet 2016 [Internet]. [diunduh 2016 Mei 28].Tersedia pada: www. marsindonesia.com. Jakarta: Indonesian Consumer Profile. Mahribi MA. 2014. Antangin vs Tolak Angin. Perang Jamu di Era Modern [Internet].[diunduh 2016 Mar 20]. Tersedia pada: www.marketing.co.id. Peter JP, Donnelly JHJr. 2007. Marketing Management: Knowledge and Skill, 8th edition.McGraw-Hill.Inc. Simamora B. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Edisi Pertama. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Setyawati S. 2003. Jurnal: Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Jamu Tradisional di Wilayah DKI Jakarta.
28
Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sunyoto D. 2012. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Caps Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tjiptono F. 2006. Manajemen Jasa. Edisi Pertama. Jogyakarta: Andi [TB]. Top Brand. 2016. Result survey brand 2011-2016 fase 2. [diunduh 2016 Mei 28].Tersedia pada: www. topbrand.com. Umar H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen Anggota IKAPI. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum. Wijayanti IDS. 2008. Manajemen. Editor: Ari Setiawan. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
29
LAMPIRAN
30
31
Lampiran 1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Km2 di Kota Bogor 2010-2015 Kecamatan Subdistricts Bogor selatan Bogor timur Bogor utara
Area (Km2) 30.81
Bogor tengah Bogor barat
8.13
Tanah sareal
18.84
Jumlah/Tot al
118.5 0
10.15 17.72
32.85
2010 18139 2 95098 17044 3 10139 8 21108 4 19091 9 95033 4
2011 18433 6 96617 17373 2 10214 5 21482 6 19574 2 96739 8
Jumlah penduduk 2012 2013 2014 190535 191598 194179
2015 196768
99983 180847
100585 182738
101984 186098
103389 189494
104270
103789
104120
104439
223168
225114
228860
232634
206028
209878
215479
221198
100483 1
101370 2
103072 0
104792 2
Kepadatan Per Km2 2012 2013 2014 6184 6219 6302 9851 9910 10048 10206 10313 10502 12825 12766 12807 6794 6853 6967 10936 11140 11437 8480 8554 8698
2015 6386 10186 10694 12846 7082 11741 8843
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2016)
Kecamatan Subdistricts Bogor selatan Bogor timur Bogor utara Bogor tengah Bogor barat Tanah sareal Jumlah/Total
Area (Km2) 30.81 10.15 17.72 8.13 32.85 18.84 118.50
2010 5887 9369 9616 12472 6426 10134 8020
2011 5983 9519 9804 12564 6540 10390 8164
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2016)
32
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN TOLAK ANGIN SACHET DI KOTA BOGOR No. Kuesioner: Kepada responden yang terhormat, Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, diperlukan dukungan saudara untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini diedarkan untuk mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian Tolak Angin sachet di Kota Bogor. Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan saudara meluangkan waktu mengisi kuesioener ini. Masukan dan informasi yang jujur, benar dan akurat sangat diharapkan, agar informasi ilmiah yang akan disajikan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dihadapan semua pihak. Terima kasih atas bantuan dan kesediaanya dalam mengisi kuesioner ini. Vinka Ayu Lestari H24144102 I. Screening Apakah Anda pernah membeli Tolak Angin sachet? ( ) Ya. Lanjut ke pertanyaan bagian II dan seterusnya ( ) Tidak. Berhenti, terimakasih. II. Karakteristik Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : laki-laki/perempuan 3. No. Hp : 4. Alamat : 5. Usia : a. 5-11 tahun d. 45-65tahun b. 12-25 tahun e. >65 tahun c. 26-45 tahun 6. Status pernikahan: a. menikah c. duda/janda b. belum menikah 7. Pendidikan a. SD b. SMP/sederajat d. SI c. SMU/sederajat e. S2 d. Diploma/sederajat f. S3 8. Klasifikasi pekerjaan: a. PNS e. Honorer g. Buruh b. TNI/Polri f. Swasta h. Wiraswasta c. BUMN i. Lainnya d. Profesional 9. Rata-rata pendapatan per bulan: a. Dibawah Rp 1.500.000 b. Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 b. Rp 2.500.00 - Rp 3.500.000 d. Di atas Rp 3.500.000 10. Frekeunsi kuonsumsi a. Setiap hari b. Setiap minggu c. Setiap bulan d. Setiap diperlukan
33
Lanjutan Lampiran 2 II. Proses Pengambilan Keputusan A. Pengenalan Kebutuhan 1. Apa alasan Anda membeli Tolak Angin sachet? a. Harga c. Mutu yang sesuai b. Mudah diperoleh d. Dorongan promosi B. Pencarian Informasi 2. Darimana Anda tahu tentang Tolak Angin sachet? a. Sumber internal (pengalaman pribadi) b. Sumber kelompok (teman, keluarga, tetangga, rekan kerja) c. Sumber pemasaran (tv, iklan, wiraniaga, kemasan, pajangan) d. Sumber publik (koran, hasil laporan riset) e. Sumber ekspriensial (mencoba sewaktu belanja) C. Evaluasi Alternatif 3. Hal apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam membeli Tolak Angin sachet (jawaban boleh lebih dari satu)? a. Harga produk c. Rasa dan aroma b. Mutu produk (manfaat) d. Lokasi penjualan 4. Menurut Anda, ciri produk Tolak Angin sachet yang paling penting? a. Aroma dan rasa c. Merek b. Kemasan d. Komposisi bahan 5. Pada saat Anda akan membeli Tolak Angin sachet , ternyata sedang habis. Apa yang akan Anda lakukan saat itu? a. Membatalkan niat membeli b. Tetap membeli dengan merek lain D. Keputusan Pembelian 6. Bagaimana Anda memutuskan untuk membeli Tolak Angin sachet? a. Direncanakan c. Diajak oranglain b. Tidak direncanakan 7. Siapakah yang memengaruhi Anda saat membeli Tolak Angin sachet? a. Diri sendiri c. Teman b. Keluarga d. Penjual E. Evaluasi Pasca Pembelian 8. Apakah Anda merasa puas setelah membeli Tolak Angin sachet? a. Ya b. Tidak 9. Jika harga Tolak Angin sachet mengalami kenaikan, maka Anda? a. Akan tetap membeli c. Mencari merek lain yang lebih murah b. Tidak akan membeli 10. Setelah Anda membeli Tolak Angin sachet, apakah Anda menyarankan orang lain untuk membeli Tolak Angin sachet? a. Ya b. Tidak
34
Lanjutan Lampiran 2 III. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen Petunjuk: berilah tanda cheklist (√) pada tabel dibawah ini menurut pilihan Anda. Keterangan: STS = sangat tidak setuju (1), TS= tidak setuju (2), R= ragu-ragu (3), S= setuju (4), SS= sangat setuju (5) Pertanyaan 1 2 3 4 5 Faktor Budaya Nilai 1. Menurut saya mengkonsumsi Tolak Angin sachet akan memberikan manfaat bagi kesehatan 2. Menurut saya pemakaian Tolak Angin sachet lebih efisien dan praktis Faktor Sosial Pendapat keluarga 3. Saya meminta pendapat keluarga dalam memilih obat herbal masuk angin bermerek Pengaruh keluarga 4. Kebanyakan anggota keluarga saya membeli Tolak Angin sachet Pengaruh teman 5. Kebanyakan teman saya membeli Tolak Angin sachet Peran 6. Sebagai individu yang mengutamakan kesehatan, menuntut saya membeli produk obat herbal masuk angin yang bermutu dan menyehatkan Status 7. Bila membeli Tolak Angin sachet sebagai obat herbal masuk angin, saya dapat mengajak hidup sehat orang sekitar saya Intens 8. Saya memilih Tolak Angin sachet,karena banyak dikonsumsi orang Faktor Pribadi Gaya hidup 9. Saya lebih menyukai obat herbal masuk angin sesuai standar kebersihan dan pengujian 10. Tolak Angin sachet mempunyai mutu yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, sehingga mendukung hidup sehat Kepribadian 11. Saya merasa orang pintar dengan mengkonsumsi Tolak Angin sachet Motivasi 12. Saya membeli Tolak Angin sachet karena ingin mendapat produk obat herbal masuk angin berstandar Pembelajaran 13. Sebelum membeli Tolak Angin sachet, saya sudah pernah membeli satu atau 2 obat herbal masuk angin lainnya Keyakinan 14. Tolak Angin sachet bermanfaat bagi kesehatan saya dan keluarga serta orang dekat disekitar saya Saran atau pesan Anda terhadap Tolak Angin sachet? _________________________________________________________________________ Terima kasih atas kesediaan Anda mengisi kuesioner
35
Lampiran 3 Data karakteristik responden NO L 1 2 3 1 4 5 1 6 7 1 8 9 1 10 11 12 13 14 1 15 1 16 1 17 18 1 19 1 20 1 21 1 22 1 23 1 24 25 26 27 1 28 1 29 1
P 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1
1
2 3 4 5 6 17 17 26 17 18 17 59 1 17 17 27 47 23 24 35 26 26 32 27 1 34 1 63 45 1 57 68 1 38 1 34 1 47 25 48 1 67 1
7 1 1 1 1 1 1
8
9
10 11 12 1 1 1 1 1 1
13 14 15
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
16 17 18
19 20 21
22 23 24 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1
1
1 1
1 1
1
1
1 1 1
1
1
1
1
25 26 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1
31 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1
28 29 30
1
1
1
1
1
1
1 1
1
35
36
36
Lanjutan lampiran 2 NO L P 1 30 1 31 1 32 1 33 1 34 1 35 1 36 1 37 1 38 1 39 1 40 1 41 1 42 1 43 1 44 1 45 1 46 1 47 1 48 1 49 1 50 1 51 1 52 1 53 1 54 1 55 1 56 1 57 1 58 1 59 1
2
3 4 42 32 35 43 30 30
5
6 1
7
8
9
10 11 12 1
1 1
70 56 62 46 35 47
1 1 1
25 58
50
80 60 35 55 43 32 50
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1
1 1
1 1
1
1 1
1
1 1
1
1
1
1 1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1 1
1 1
1
1 1
1 1
1 1 1
31 32 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1
28 29 30
1
1 1
1
1 33 36
1
25 26 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
25 21
22 23 24
1
1 1 1
26
19 20 21 1 1 1 1 1 1
1
1
22
16 17 18
1
1 57
1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
12
13 14 15
1 1
1
1
1 1
1
1 1
37
Lanjutan lampiran 2 Data karakteristik responden NO L P 1 2 3 4 5 6 7 8 60 1 26 1 61 1 50 1 62 1 40 1 63 1 27 1 64 1 53 1 65 1 30 1 66 1 45 1 67 1 55 1 68 1 55 1 69 1 24 1 70 1 18 1 71 1 18 1 72 1 26 1 73 1 25 1 74 1 40 1 75 1 45 1 76 1 34 1 77 1 49 1 78 1 51 1 79 1 56 1 80 1 25 1 81 1 38 1 82 1 62 1 83 1 59 1 84 1 26 1 85 1 48 1 86 1 36 1 87 1 38 1 88 1 29 1 89 1 53 1
9
10 11 12 1
13 14 15
16 17 18
19 20 21
1 1
22 23 24 1
25 26 27 1
1 1 1
1
1
1 1
1 1
1 1
1
1
1 1
1 1 1 1
1
1
1 1 1
1 1 1
1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1
1 1
1
1
1 1
1
1
1
1 1 1
1
1
31 32 1 1
1
1
1
28 29 30 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
37
38
38
Lanjutan lampiran 2 Data karakteristik responden NO L P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 90 1 24 1 1 1 1 1 91 1 35 1 1 1 1 1 92 1 37 1 1 1 1 1 93 1 54 1 1 1 1 1 94 1 27 1 1 1 1 1 95 1 51 1 1 1 1 1 96 1 35 1 1 1 1 1 97 1 51 1 1 1 1 1 98 1 27 1 1 1 1 1 99 1 25 1 1 1 1 1 100 1 45 1 1 1 1 1 ∑ 54 46 22 44 30 4 59 36 5 2 8 33 25 17 9 6 4 2 2 15 7 15 14 21 20 27 20 25 28 10 13 19 58 Keterangan: L = laki-laki, P= Perempuan Usia 1. (5-11 tahun) 2. (12-25 tahun) 3. (26-45 tahun) 4. (46-65 tahun) 5. (>65 tahun) Status 6. menikah 7. belum menikah 8. duda/janda Pendidikan 9. SD 10. SMP 11. SMA 12. Diploma 13. S1 14. S2 15. S3
Pekerjaan 16. PNS 17. TNI/Polri 18. BUMN 19. Profesional 20. Honorer 21. Swasta 22. Buruh 23. Wiraswasta 24. Lainnya Pendapatan 25. Dibawah Rp 1.500.000 26. Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 27. Rp 2.500.00 - Rp 3.500.000 28. Di atas Rp 3.500.000 Frekuensi beli 29. Setiap hari 30. Setiap minggu
31. Setiap bulan 32. Saat diperlukan
39
Lampiran 4 Data keputusan pembelian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
J K P P L P L P L P L P P P P L L L P L L L L L L P P P L L
1 a
b
c
d 1 1 1 1
a
b
2 c 1
3 d
e
1 1 1 1 1
1 1 1
a
b 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c
d
a
b
5 c 1
d
1 1 1
a
1 1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1
4
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
a 1
6 b
7 c
a 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b
8 c
d
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b
a 1
9 b
10 c 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39
40
40
Lanjutan Lampiran 4 1 J No K a b 29 L 30 P 31 P 32 P 33 P 34 P 35 P 36 L 37 L 38 P 39 P 40 L 41 L 1 42 L 43 P 44 P 45 L 46 P 47 L 48 L 49 L 50 L 51 L 52 L 53 L 54 P 55 L 56 L 1 57 L
2 c 1 1
d
a
b
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d
e
a
b
4 c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d
a
5 c
1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
b
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
d
1
1 1 1 1 1 1 1
1
b 1
1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1
6 b
7 c
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a 1
b
8 c
d
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
b
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 b
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
10 c
1 1 1 1 1
a
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41
Lanjutan Lampiran 4 1 J No K a b c 58 P 1 59 P 60 P 61 L 1 62 L 63 P 64 L 65 P 66 L 67 P 68 L 69 P 1 70 L 71 P 72 L 1 73 L 1 74 L 75 L 76 L 77 P 78 L 1 79 L 80 P 1 81 P 1 82 L 83 P 84 L 85 L 86 L
d 1 1
a
b 1
3 d
e
a
b
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
2 c
1
4 c 1 1 1 1
d
a
b 1
5 c
d
1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
6 b
a
b 1
8 c
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 c
1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1
b
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b
a 1 1 1
9 b
10 c
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41
42
42
Lanjutan Lampiran 4 1 J No K a b c 87 P 88 P 89 L 90 P 1 91 P 1 92 P 93 L 1 94 P 1 95 P 96 L 1 97 P 98 L 1 99 P 100 L 1 Keterangan: Alasan pembelian 1a. harga 1b. kemudahan diperoleh 1c. mutu 1d. promosi Pencarian informasi 2a. sumber internal 2b. sumber kelompok 2c. sumber pemasaran 2d. sumber public 2e. sumber ekperiensial
d 1 1 1
a
b 1 1
2 c
3 d
e
a
b
1 1 1
1
1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
4 c 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d
a
b 1
1
1
Pertimbangan pembelian 3a. harga 3b. mutu 3c. rasa dan aroma 3d. lokasi penjualan Ciri penting produk 4a. aroma dan rasa 4b. kemasan 4c. merek 4d. komposisi bahan 5a. membatalkan pembelian 5b. tetap membeli tapi merek lain
d
a
1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1
Keputusan pembelian 6a. direncanakan 6b. tidak direncanakan 6c. diajak orang lain Pengaruh pembelian 7a. diri sendiri 7b. keluarga 7c. teman 7d. penjual Kepuasan setelah beli 8a Ya 8b Tidak
b 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1
1 1 1 1
5 c
1 1 1 1
a
1 1 1 1 1 1 1
6 b 1 1 1 1 1 1 1
7 c
a
b
8 c 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jika mengalami kenaikan harga 9a akan tetap beli 9b tidak akan beli 9c mencari merek yang lain Saran pembelian kepada orang lain 10a Ya 10b Tidak
d
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b
a
9 b
10 c 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43
Lampiran 5 Perilaku responden terhadap pembelian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
JK P P L P L P L P L P P P P L L L P L L L L L L P P P L L L
usia 17 17 26 17 18 17 59 17 17 27 47 23 24 35 26 26 32 27 34 63 45 57 68 38 33 47 25 48 67
1
2 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
7 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5
8 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
9 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 2 4
11 3 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5
12 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3
13 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3
14 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3
4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3
total 55 58 56 57 52 56 48 55 58 57 58 56 55 51 50 53 58 55 55 52 60 58 56 56 56 53 56 54 56
43
44
44
Lanjutan Lampiran 5 No JK usia 30 P 42 31 P 32 32 P 35 33 P 43 34 P 30 35 P 30 36 L 70 37 L 56 38 P 62 39 P 46 40 L 35 41 L 47 42 L 10 43 P 57 44 P 22 45 L 26 46 P 25 47 L 58 48 L 25 49 L 21 50 L 50 51 L 33 52 L 36 53 L 80 54 P 60 55 L 35 56 L 55 57 L 43 58 P 32 59 P 50
1
2 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3
3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
6 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
7 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3
8 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 5 3 4 5 5 4 3 4 3
9 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
10 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
12 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4
13 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4
14 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5
total 60 50 59 55 53 54 55 56 55 51 69 56 55 58 57 59 53 52 53 56 53 56 56 58 63 61 56 50 51 50
45
Lanjutan Lampiran 5 No JK usia 60 P 26 61 L 50 62 L 40 63 P 27 64 L 53 65 P 30 66 L 45 67 P 55 68 L 55 69 P 24 70 L 18 71 P 18 72 L 26 73 L 25 74 L 40 75 L 45 76 L 34 77 P 49 78 L 51 79 L 56 80 P 25 81 P 38 82 L 62 83 P 59 84 L 26 85 L 48 86 L 36 87 P 38 88 P 29 89 L 53
1
2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3 3
5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
6 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
7 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
8 5 4 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4
9 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3
12 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
13 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3
14 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3
4 5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 3
total 58 58 59 57 56 50 54 55 55 56 56 57 57 55 57 56 59 55 55 58 53 55 56 51 58 57 53 60 52 50
45
46
46
Lanjutan Lampiran 5 No JK usia 90 P 24 91 P 35 92 P 37 93 L 54 94 P 27 95 P 51 96 L 35 97 P 51 98 L 27 99 P 25 100 L 45 Keterangan: 1. Nilai manfaat 2. Nilai efisiensi 3. Pendapat keluarga 4. Pengaruh keluarga 5. Pengaruh teman 6. Peran 7. Status 8. Intens 9. Gaya hidup berstandar 10. Gaya hidup mutu baik 11. Kepribadian 12. Motivasi 13. Pembelajaran 14. Keyakinan
1
2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3
5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
6 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
8 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4
12 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
13 3 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4
14 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4
5 4 5 4 5 5 3 3 3 4 3
total 58 55 60 56 55 57 49 55 52 50 49
47 Lampiran 6 Uji Validitas (Correlations) VAR00001 VAR00001
Pearson Correlation
VAR00002
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
total
Pearson Correlation
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
total
,266**
,446**
,213*
,354**
.125
.148
-.126
-.066
.112
-.012
.092
.088
,471**
.002
.007
.000
.034
.000
.215
.142
.211
.515
.266
.903
.365
.385
.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
,310**
1
,839**
,360**
,840**
,767**
,285**
.018
.079
.179
-.094
-.182
-.110
-.050
,662** .000
Sig. (2-tailed) N
VAR00003
,310**
1
Sig. (2-tailed)
.002
.000
.000
.000
.000
.004
.860
.437
.074
.351
.071
.278
.621
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
,266**
,839**
1
,335**
,696**
,699**
,205*
.025
.078
,227*
-.113
-,199*
-.110
-.018
,614**
Sig. (2-tailed)
.007
.000
.001
.000
.000
.041
.802
.443
.023
.263
.047
.278
.863
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
,446**
,360**
,335**
1
,212*
,286**
.176
-.161
.038
-.047
-.036
-.011
.089
.093
,443**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.001
.034
.004
.081
.109
.710
.643
.718
.917
.381
.359
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
,213*
,840**
,696**
,212*
1
,637**
.162
.017
.113
,300**
-.087
-,231*
-.168
-.074
,563**
Sig. (2-tailed)
.034
.000
.000
.034
.000
.108
.871
.264
.002
.390
.021
.094
.462
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
,354**
,767**
,699**
,286**
,637**
1
.120
.061
-.007
.038
.024
-.167
-.143
-.082
,556**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.004
.000
.235
.550
.947
.710
.815
.097
.156
.419
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.125
,285**
,205*
.176
.162
.120
1
,279**
.109
.149
.077
.061
.036
.105
,474**
Sig. (2-tailed)
.215
.004
.041
.081
.108
.235
.005
.282
.140
.445
.548
.723
.298
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.148
.018
.025
-.161
.017
.061
,279**
1
,286**
,268**
.111
.052
.062
.016
,333**
Sig. (2-tailed)
.142
.860
.802
.109
.871
.550
.005
.004
.007
.272
.605
.537
.874
.001
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-.126
.079
.078
.038
.113
-.007
.109
,286**
1
,396**
-.129
-.030
-.065
.065
,279**
Sig. (2-tailed)
.211
.437
.443
.710
.264
.947
.282
.004
.000
.201
.769
.518
.518
.005
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-.066
.179
,227*
-.047
,300**
.038
.149
,268**
,396**
1
-.078
-.105
-.154
.066
,351**
Sig. (2-tailed)
.515
.074
.023
.643
.002
.710
.140
.007
.000
.443
.296
.127
.516
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.112
-.094
-.113
-.036
-.087
.024
.077
.111
-.129
-.078
1
,411**
.194
,264**
,281**
Sig. (2-tailed)
.266
.351
.263
.718
.390
.815
.445
.272
.201
.443
.000
.053
.008
.005
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-.012
-.182
-,199*
-.011
-,231*
-.167
.061
.052
-.030
-.105
,411**
1
,638**
,331**
,301**
Sig. (2-tailed)
.903
.071
.047
.917
.021
.097
.548
.605
.769
.296
.000
.000
.001
.002
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.092
-.110
-.110
.089
-.168
-.143
.036
.062
-.065
-.154
.194
,638**
1
,451**
,344**
Sig. (2-tailed)
.365
.278
.278
.381
.094
.156
.723
.537
.518
.127
.053
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.088
-.050
-.018
.093
-.074
-.082
.105
.016
.065
.066
,264**
,331**
,451**
1
,428**
Sig. (2-tailed)
.385
.621
.863
.359
.462
.419
.298
.874
.518
.516
.008
.001
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
,471**
,662**
,614**
,443**
,563**
,556**
,474**
,333**
,279**
,351**
,281**
,301**
,344**
,428**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.005
.000
.005
.002
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.000
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
47
48 48
Lampiran 7 Anti-image Matrices VAR00001 Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00001
.646
-.010
.017
-.270
-.004
-.065
.035
-.186
.142
.031
-.054
.040
-.028
VAR00002
-.010
.122
-.092
-.032
-.112
-.074
-.092
.019
-.012
.034
.029
-.013
-.007
.011
VAR00003
.017
-.092
.269
-.033
.022
-.057
.030
-.005
.021
-.079
.024
.025
-.009
-.029
VAR00004
-.270
-.032
-.033
.631
.049
.003
-.095
.204
-.124
.020
.022
.009
-.044
-.008
VAR00005
-.004
-.112
.022
.049
.249
-.001
.063
.025
-.007
-.111
-.032
.035
-.003
.011
VAR00006
-.065
-.074
-.057
.003
-.001
.343
.090
-.062
.012
.080
-.076
.000
.044
.015
VAR00007
.035
-.092
.030
-.095
.063
.090
.755
-.209
.028
-.034
-.046
-.031
.042
-.063
VAR00008
-.186
.019
-.005
.204
.025
-.062
-.209
.671
-.204
-.134
-.069
.029
-.083
.088
VAR00009
.142
-.012
.021
-.124
-.007
.012
.028
-.204
.735
-.186
.103
-.038
.051
-.078
VAR00010
.031
.034
-.079
.020
-.111
.080
-.034
-.134
-.186
.660
.024
-.023
.087
-.092
VAR00011
-.054
.029
.024
.022
-.032
-.076
-.046
-.069
.103
.024
.719
-.222
.100
-.156
VAR00012
.040
-.013
.025
.009
.035
.000
-.031
.029
-.038
-.023
-.222
.481
-.278
.016
VAR00013
-.028
-.007
-.009
-.044
-.003
.044
.042
-.083
.051
.087
.100
-.278
.477
-.212
-.046
VAR00014
-.046
.011
-.029
-.008
.011
.015
-.063
.088
-.078
-.092
-.156
.016
-.212
.713
VAR00001
,642a
-.037
.042
-.423
-.010
-.137
.049
-.283
.206
.048
-.079
.071
-.050
-.068
VAR00002
-.037
,717a
-.511
-.116
-.640
-.364
-.303
.065
-.039
.120
.098
-.055
-.031
.036
VAR00003
.042
-.511
,847a
-.080
.085
-.186
.066
-.012
.048
-.187
.055
.069
-.025
-.066
VAR00004
-.423
-.116
-.080
,634a
.123
.007
-.137
.313
-.181
.031
.033
.017
-.080
-.012
VAR00005
-.010
-.640
.085
.123
,777a
-.004
.146
.060
-.016
-.273
-.076
.102
-.010
.027
VAR00006
-.137
-.364
-.186
.007
-.004
,855a
.176
-.130
.023
.167
-.152
.000
.110
.031
VAR00007
.049
-.303
.066
-.137
.146
.176
,553a
-.294
.038
-.049
-.062
-.051
.070
-.085
VAR00008
-.283
.065
-.012
.313
.060
-.130
-.294
,395a
-.290
-.202
-.099
.052
-.148
.128
VAR00009
.206
-.039
.048
-.181
-.016
.023
.038
-.290
,532a
-.267
.142
-.064
.087
-.108
VAR00010
.048
.120
-.187
.031
-.273
.167
-.049
-.202
-.267
,603a
.035
-.040
.155
-.135
VAR00011
-.079
.098
.055
.033
-.076
-.152
-.062
-.099
.142
.035
,543a
-.377
.171
-.218
VAR00012
.071
-.055
.069
.017
.102
.000
-.051
.052
-.064
-.040
-.377
,625a
-.581
.028
VAR00013
-.050
-.031
-.025
-.080
-.010
.110
.070
-.148
.087
.155
.171
-.581
,570a
-.364
VAR00014
-.068
.036
-.066
-.012
.027
.031
-.085
.128
-.108
-.135
-.218
.028
-.364
,638a
49
Lampiran 8 Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component Total
% of Cumulat Variance ive %
Extraction Sums of Squared Loadings Total
% of Variance
Cumulative %
Rotation Sums of Squared Loadings Total
% of Variance
Cumulative %
Manfaat
3,809
27,209
27,209
3,809
27,209
27,209
3,332
23,797
23,797
Efisiensi Pendapat keluarga Pengaruh keluarga
2,243 1,754 1,081
16,018 12,531 7,724
43,227 55,758 63,482
2,243 1,754 1,081
16,018 12,531 7,724
43,227 55,758 63,482
2,138 1,587 1,451
15,271 11,333 10,361
39,068 50,402 60,763
Pengaruh teman
1,040
7,428
70,910
1,040
7,428
70,910
1,421
10,147
70,910
Peran
,813
5,809
76,719
Status
,762
5,440
82,158
Intens Sesuai standar uji Mutu baik
,667 ,570 ,368
4,767 4,070 2,629
86,925 90,994 93,623
Kepribadian
,313
2,233
95,856
Motivasi
,255
1,820
97,677
Pembelajaran
,240
1,712
99,388
Keyakinan
,086
,612 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
49
48
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Tri Susilo dan Elna Farida yang lahir di Padang pada tanggal 12 April 1994. Pendidikan Taman Kanak-Kanak dilalui di TK LIGNITA III Kampung Surian Kota Sawahlunto tahun 1998-1999. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) dilalui di SD Negeri 11 Kampung Surian dari tahun 1999-2005. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya di SMP Negeri 2 Sapan Kota Sawahlunto dari tahun 2005-2008. Tahun 2008 penulis melanjutkan studi di SMA Negeri 1 Kota Sawahlunto danmenyelesaikan pendidikan pada tahun 2011. Penulis pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) lewat jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada Program keahlian Ekowisata. Selama menjalani masa kuliah penulis memperoleh beberapa prestasi, diantaranya menjadi juara 2 lomba pecan ilmiah mahasiswa pariwisata tingkat nasional di Bali pada tahun 2012.Kegiatan skripsi dilakukan sebagai syarat kelulusan dengan judul penelitian“ Analisis Faktor-Faktor Keputusan PembelianTolak Angin sachet Di Kota Bogor bimbingan Prof Dr Ir H Musa Hubeis MS Dipl Ing DEA.