”PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN TERHADAP STOCK RETURN” (Studi Kasus Perusahaan Automotive Yang Go Public di BEI)
Oleh: Endang Muryati NIM: 205081000134
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M
ABSTRACT
This research has a purpose: (1) Analyze the effect of trading activity on stock return. (2) Analyze the Book to Market, Firm Size, exchange rate, and volatility trading volume. This study uses ordinary least square analysis using the software package Eviews 5.0, data used in this study uses secondary data obtained at the Indonesia stock exchange. Sample selection in this study were all automotive companies listed in Indonesia stock exchange from 2004 to 2008. Results showed that a significant effect on Stock Return is Firm Size, Exchange Rate and the Volatility of Ttrading Volume, Book to Market while no significant effect on stock return. The result of the most dominant influence on Stock Return is Firm Size, or who have a value greater than the regression equation with other independent variables. The coefficient determinant can be explain the effect by 31,8% to variabel Stock Return.
Keywords: Trading Activity and Stock Return
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan : (1) Menganalisa pengaruh aktivitas perdagangan terhadap stock return. (2) Menganalisa Book to Market, Firm Size, Kurs Valas dan Volatilitas Volume Perdagangan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi Ordinary Least Square (analisis kuadrat terkecil) dengan menggunakan software Eviews 5.0, data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah semua perusahaan Automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berpengaruh signifikan terhadap stock return adalah Firm Size, Kurs Valas dan Volatilitas Volume Perdagangan, sedangkan Book to Market tidak berpengaruh signifikan terhadap stock return. Hasil yang paling dominan berpengaruh terhadap stock return adalah firm size, atau yang memiliki nilai persamaan regresi lebih besar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Dalam koefisien determinan dapat dijelaskan bahwa variabel independen mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 31,8% terhadap variabel stock return.
Kata Kunci : Aktivitas Perdagangan dan Stock Return
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb. Alhamdulilahi Rabbil’ Alamin, Segala puji hanya bagi Allah SWT pemilik segala sesuatu yang ada dibumi dan langit. Atas berkat rahmat dan ridha-Nya, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan umat dan telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju jalan cahaya, beserta keluarga, para sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir jaman. Perjalanan panjang penulis dalam upaya menyelesaikan skripsi ini dihiasi dengansegala kekurangan dan kelemahan penulis, dan diwarnai dengan berbagai cobaan, tantangan, dan penuh perjuangan yang harus dihadapi. Karena itu skripsi ini tidak akan mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak, meskipun pada akhirnya dalam skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan belum mencapai kata sempurna. Maka sudah seharusnya peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku dosen Pudek 1 dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan masukan dan bimbingan dengan kesabaran dan ketabahannya. Terima kasih atas semua arahan dan saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini. 3. Indo Yama Nasarudin, SE., MBA, selaku Ketua Jurusan dan Dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan penuh keikhlasan. Terima kasih atas semua arahan dan saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
4. Bapak dan ibu tercinta serta keluarga besar “ Kakek Trameja” yang selalu memberikan kasih sayang, nasehat, do’a dan dukungan yang selalu menjadi motivasi utama untuk terus berusaha. 5. Kepada Adikku Suci Anggraeni dan Sepupuku Dwi Juliyati yang selalu memberikan semangat dan doanya. Terima kasih telah menjadi adik dan sepupu yang selalu memberikan kebahagian dalam kehidupan. 6. Kepada Dian Maulana
yang selalu memberikan semangat dari awal
pembuatan proposal sampai dengan selesainya skripsi, makasih untuk semuanya dikau adalah sahabat terbaik. 7. Kepada Nia Kurniawati yang selalu memberikan semangat dan menemani penulis dari ujian komprehensif sampai selesainya sidang skripsi, terima kasih sahabatku. 8. Kepada teman-teman seperjuangan (Abie, Andri, Nova, Dian, Ruhiyat, Randy, Imam, Iwan, Hafidz, Nia, Lilies, Leti, Ulfa, Mute). 9. Kepada sahabatku dirumah Arum Hidayati dan Hendra yang selalu memberikan semangat dan motivasi . 10. Kepada Ka Dadi yang sudah meluangkan waktunya untuk membantu dan mengajari penulis dalam pengolahan data. 11. Semua teman – teman manajemen dan akuntansi tahun 2005, Kalian semua teman terbaik yang bisa aku dapatkan. 12. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya selama masa perkuliahan. 13. Seluruh Staf bagian akademik dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, terima kasih atas keramahan dalam memberikan pelayanan.
14. Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Demikian dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan penulisan, penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Terima kasih..... Wassalamu’alaikum wr.wb
Jakarta, 09 Juni 2010
Endang Muryati
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Dalam Halaman Pengesahan Skripsi Halaman Pengesahan Ujian Skripsi Halaman Pengesahan Ujian Komprehensif Daftar Riwayat Hidup Abstract Abstrak Kata Pengantar Daftar isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ………………………………….
1
B. Perumusan Masalah
8
…………………………..………
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II
……………………………
9
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
…………………..………………………
10
1. Definisi Dan Tujuan Investasi ……………………………
10
2. Stock Return (Tingkat Pengembalian Saham) …………....
13
B. Variabel-variabel yang mempengaruhi stock return 1. Frim Size
16
………………..………………………….
16
……………………………………
17
……………………………………………
19
2. Book to Market 3. Kurs Valas
…….
4. Volatilitas Volume Perdagangan C. Penelitian Terdahulu
………….………… 22
……………………………………
24
D. Hipotesis
………………………..…………………………
E. Kerangka Pemikiran
BAB III
……………………………………
28 29
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………
32
B. Metode Penentuan Sampel ……………………………………
32
C. Metode Pengumpulan Data D. Metode Analisis
………….………………… 33
……………………………………………
1. Analisis Regresi Linier Berganda
…………………....
34 34
2. Uji F
……………………………………..……………
35
3. Uji T
……………………………………….………….
35
4. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) 5. Uji asumsi klasik
…………….
36
…………………………………….
36
E. Operasional Variabel Penelitian
……………………………. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan
…………………………….
39
…………………………………….
53
1. Data Objek Penelitian …………………………………….
53
2. Analisis dan Pembahasan
…………………………….
58
…………………………….
58
B. Hasil Dan Pembahasan
a. Uji Normalitas
b. Uji Ordinary least squares .........................................
60
c. Analisa Persamaan Regresi
…………………….
65
…………………………………….
66
C. Interprestasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Implikasi
……………………………………………..
69
…………………………………………………….
70
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………… 72
LAMPIRAN ……………………………………………………………… 75
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Hal
4.1
Perhitungan Book to Market per semester
54
4.2
Perhitungan Firm Size per semester
55
4.3
Perhitungan Volatilitas Volume Perdangan
56
4.4
Perhitungan Kurs Valas per smester
57
4.5
Perhitungan Stock Return per smester
58
4.6
Hasil Ordinary Least Square
61
DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Hal
2.1
Kerangka pemikiran
31
DAFTAR LAMPIRAN
No
Keterangan
Hal
1.
Data Total Asset Tahun 2004
75
2.
Data Nilai Buku (BOOK VALUE) Tahun 2004
76
3.
Data Index/ IHSG Tahun 2004
77
4.
Data Harga Saham Tahun 2004
78
5.
Data Volume perdagangan 2004
79
6.
Data Total Asset Tahun 2005
80
7.
Data Nilai Buku (BOOK VALUE) Tahun 2005
81
8.
Data Index/ IHSG Tahun 2005
82
9.
Data Harga Saham Tahun 2005
83
10.
Data Volume perdagangan 2005
84
11.
Data Total Asset Tahun 2006
85
12.
Data Nilai Buku (BOOK VALUE) Tahun 2006
86
13.
Data Index/ IHSG Tahun 2006
87
14.
Data Harga Saham Tahun 2006
88
15.
Data Volume perdagangan 2006
89
16.
Data Total Asset Tahun 2007
90
17.
Data Nilai Buku (BOOK VALUE) Tahun 2007
91
18.
Data Index/ IHSG Tahun 2007
92
19.
Data Harga Saham Tahun 2007
93
20.
Data Volume perdagangan 2007
94
21.
Data Total Asset Tahun 2008
95
22.
Data Nilai Buku (BOOK VALUE) Tahun 2008
96
23.
Data Index/ IHSG Tahun 2008
97
24.
Data Harga Saham Tahun 2008
98
25.
Data Volume perdagangan 2008
99
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tingkat keuntungan (return) adalah konsep penting dalam setiap keputusan investasi, karena merupakan tolak ukur investasi. Suatu investasi dinyatakan berhasil apabila kekayaan investor meningkat. Sebaliknya investasi itu rugi atau gagal apabila kekayaan investor menurun. Pada dasarnya return memiliki dua komponen yang dapat menaikan atau menurunkan, yaitu berdasarkan cash yang diterima dari cash dan berdasarkan keuntungan atau kerugian dari suatu investasi “ This return will usually have two component. First, you may receive some cash directly while you own the investment. This called the income component of your return. Second, the value of the asset your purchase will often change inthis case. You have a capital gain or capital loss on your investment” (Ross, Westernfield, Jordan, 2008 : 382)) Investasi juga perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika return saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih. Informasi yang diperlukan bagi investor diantaranya informasi yang berhubungan dengan kinerja ekonomi makro. Peranan informasi kinerja ekonomi makro sangat penting bagi para investor untuk pengambilan keputusan. Dari kinerja ekonomi makro tersebut para
1
investor dapat memperoleh informasi tentang faktor-faktor ekonomi makro yang dapat mempengaruhi return saham. Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
investasinya.
Return
memungkinkan
investor
untuk
membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi (syarifah,2009:2). Secara umum dikatakan bahwa nilai perusahaan yang meningkatkan menunjukkan kinerja perusahaan yang tinggi. Sedangkan untuk shareholder peningkatan nilai atau kinerja perusahaan tercermin dari return yang dihasilkan oleh saham tersebut yang berupa deviden dan capital gain/loss atau dapat kita sebut sebagai stock return (Abdul Halim,2004:32). Deviden merupakan pendapatan yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi sedangkan capital gain/ loss adalah keuntungan (kerugian) yang diperoleh dari perubahan harga saham.
2
Kondisi pasar atau kondisi perekonomian nasional yang selalu berubahrubah membuat ketidakpastian bagi investor untuk mendapatkan return yang terjadi penyimpangan yang besar terhadap return yang diharapkan. Dengan kata lain apabila dari suatu kesempatan investasi yang tinggi, maka risiko yang ditanggung akan semakin tinggi. Perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pasar, yaitu investor. Dalam menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal, biasanya ia akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan harga dan volume perdagangan saham. Dengan demikian, seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat disimpulkan dengan mempelajari kaitan antara pergerakan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut. Tingkat likuiditas pasar modal juga merupakan factor yang penting untuk kesuksesan suatu pasar modal karena walaupun saham dan obligasi merupakan instrument
jangka panjang tetapi sekali saham obligasi itu
dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berarti sifat jangka panjangnya dapat berubah menjadi jangka pendek. Hal ini sangat tergantung dari prilaku pemodal apakah mereka membeli saham untuk jangka panjang atau jangka 3
pendek. Dengan meningkat jumlah volume perdagangan, nilai perdagangan, dan jumlah transaksi berarti saham merupakan investasi yang dapat diperjualbelikan setiap saat. Investor yang melakukan transaksi dipasar modal, biasanya mendasarkan keputusan pada berbagai informasi pribadi yang dimiliki, baik informasi yang tersedia di public maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor. Jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan saham dan volume perdagangan saham. Apabila pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor maka akan berpengaruh terhadap return dan volume perdagangan saham. Meningkatnya volume perdagangan memberi petunjuk bahwa saham semakin liquid, sehingga dapat memberi manfaat bagi pemodal dalam bentuk peningkatan likuiditas investasi. Pengaruh perubahan lingkungan ekonomi makro yang terjadi seperti perubahan suku bunga pemerintah, perubahan permintaan dan penawaran uang, perubahan tingkat bunga obligasi jangka panjang pemerintah maupun swasta, perubahan pada neraca perdagangan serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, turut berpengaruh pada fluktuasi harga saham dan volume perdagangan dipasar modal. Sementara itu, Salomon Brothers menyatakan bahwa return sekuritas dipengaruhi oleh tujuh variabel yaitu pertumbuhan ekonomis, siklus bisnis, suku bunga jangka
4
panjang, suku bunga jangka pendek, inflasi, nilai tukar mata uang (kurs) dan indeks pasar (Tuti Amalia 2008:3). Hubungan Antara Size Perusahaan Dengan Return Saham(2006) yakni, Ukuran (size) perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil (Indriani,2005). Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makroekonomi secara umum. Krisis ekonomi yang dimulai tahun 1998 merupakan awal runtuhnya pilar-pilar perekonomian nasional Indonesia. Ini ditandai dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Indonesia dalam bentuk penarikan dana besar-besaran (rush) oleh deposan untuk kemudian disimpan di luar negeri (capital flight). Tingkat suku bunga yang mencapai 70% dan depresiasi nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolar AS sebesar 500% mengakibatkan hampir semua kegiatan ekonomi terganggu. Dampak lain dari menurunnya kepercayaan masyarakat berimbas sampai ke pasar modal. Harga-harga saham menurun secara tajam sehingga 5
menimbulkan kerugian yang cukup signifikan bagi investor. Bagaimana tidak, jika saham yang dijual dengan harga hanya Rp 10,- per lembar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pernah turun sampai di bawah 300. Fluktuasi kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat juga berpengaruh terhadap harga saham. Harga saham terpengaruh oleh kurs mata uang melalui dampak perubahan kurs terhadap arus kas masuk ataupun arus kas keluar perusahaan (Guntari, 1998). Selain itu tindakan investor asing yang menggunakan saham sebagai sarana untuk mengambil keuntungan dari spekulasi mata uang turut mempengaruhi nilai dari saham tersebut. Sehingga kondisi dimana nilai dan kinerja perusahaan terekspos (terpengaruh) terhadap kurs valuta (Mudrajad Kuncoro, 2000: 242). Penelitian Tarun Chordial, Avanidhar Subrahmanyam dan V. Ravi Anshuman (2000), Analyzing the relationship between equity returns and volatility is expected and the level of trading activity, a proxy for liquidity. As a result the document contrary to initial hypothesis, namely, negative and surprisingly strong cross-sectional relationship between stock returns and the variability of dollar trading volume and share turnover, after controlling for size (firms), book to market ratio, momentum, and the level of dollar volume or share turnover . Statistically and economically significant. The analysis shows the importance of variables associated with trading activities in cross-section of stock returns with the Expected. Besar kecilnya equty outstanding mempengaruhi return pada saham perusahaan tersebut. Size effect merupakan salah satu factor yang 6
menunjukkan ketidaklaziman pasar modal. Return rata-rata dari perusahaan yang bersize kecil cenderung melebihi return rata-rata dari perusahaan bersize besar, perusahaan yang equty outstandingnya besar, return yang didapat rendah, sedangkan perusahaan yang equity outstandingnya kecil, return yang diperoleh tinggi. Ajayi dan Mougoue (1996) menggunakan variabel makro ekonomi nilai tukar dan harga saham. Mereka meneliti hubungan dinamis antara harga saham dan nilai tukar pada “Delapan Besar” pasar saham, yaitu Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat dengan menggunakan bivariate error correction model. Hasil penelitian mereka menunjukkan hubungan yang signifikan antara nilai tukar dan harga saham (pasar modal dan pasar uang). Hasil ini kemudian didukung juga oleh Sudjono (2002) serta Sitinjak dan Kurniasari (2003) bahwa nilai tukar rupiah (kurs) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Selanjutnya Gupta (2000) yang mengadakan penelitian di Indonesia dengan menggunakan data periode 1993-1997 menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kualitas antara tingkat bunga, nilai tukar, dan harga saham. hasil ini bertolak belakang dengan Sitinjak dan Kurniasari (2003) yang menemukan bahwa nilai tukar dan tingkat bunga SBI berpengaruh terhadap IHSG. Namun Saadah dan Panjaitan variabel independent tersebut berpengaruh signifikan terhadap harga saham indosat, Tbk.
7
Berdasarkan evaluasi permasalahan diatas, maka dapat dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN TERHADAP STOCK RETURN”. Objek yang akan diteliti adalah perusahaan automotif yang go publik di BEI yang dimempublikasikan harga sahamnya untuk Januari 2004-Desember 2008. Perusahaan otomotif merupakan industri manufaktur yang berarti memiliki heterogenitas penghasilan. Selain itu perusahaan otomotif merupakan barang tersier, sehingga pendapatan yang diperoleh perusahaan ini lebih besar dan menguntungkan, hal ini merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut, sehingga para investor akan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dari berinvestasi.
Hal tersebut
merupakan pertimbangan untuk
memilih
perusahaan sebagai sampel. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah perusahaan yang mempublikasikan sahamnya dari bulan Januari 2004Desember 2008.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka dapat ditentukan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Book to Market, Firm Size, Kurs Valas, dan Volatilitas Volume Perdagangan Saham terhadap Stock Return.
2.
Variabel independen manakah yang paling dominan mempengaruhi variabel Stock Retrun. 8
3.
Berapa besar variabel independen mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap Stock Return.
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis pengaruh yang signifikan Book to Market, Firm Size, Kurs Valas, dan Volatilitas Volume Perdagangan Saham terhadap Stock Return. 2. Menganalisis
independen
manakah
yang
paling
dominan
mempengaruhi Stock Return. 3. Menganalisis besarnya variabel independen mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap Stock Return. 2. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan wawasan tentang variabel yang mempengaruhi stock return dan dalam penelitian ini menguji book to market, firm size, kurs valas, dan volatilitas volume perdagangan. 2. Bagi investor/calon investor dipasar modal, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran faktor-faktor yang mempengaruhi Stock Return. 3. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam melakukan investasi di pasar modal.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Definisi Investasi dan Tujuan Investasi Investasi adalah menggunakan harta secara produktif melalui berbagai sarana investasi. Akan tetapi, sebagai akibat dari ketidakpastian dimasa depan, investasi yang dilakukan bisa untung dan bisa rugi. Jika investasi tersebut menguntungkan, maka nilai harta yang diinvestasikan akan bertambah, dan sebaliknya apabila mengalami kerugian, maka nilai harta yang diinvestasikan akan turun. Investasi adalah setiap penggunaan uang dengan maksud untuk memperoleh penghasilan (Suad Husnan, 2001:4). Menurut Eduardus Tandelilin Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor memiliki suatu saham saat ini memiliki harapan memperoleh suatu keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun deviden yang akan meningkat di masa depan. Sedangkan menurut
Ikatan Akuntansi Indonesia (2006:13.1)
investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, deveden dari sewa) untuk operasi nilai 10
investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Pengertian investasi :” Investment is commitment of current resources in the expectaction of deriving greater resources in the future.” (Z.Bodie, A. Kane, A. J. Marcus, 2003, hal. 4). Menurut E.A Koetin (2002:16) investasi adalah penggunaan uang untuk objek-objek tertentu dengan tujuan bahwa nilai objek tersebut selama jangka waktu investasi akan meningkat, paling tidak bertahap dan selama jangka waktu itu pula memberikan hasil secara teratur. Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut dengan investor . Investor pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu : 1. Investor Individual (Individual/retail investor), individu-individu yang langsung melakukan aktivitas investasi 2. Investor Institusional (Instittutional investor), terdiri dari perusahaanperusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan-pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi. Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang, tujuan tersebut merupakan salah satunya. Tetapi tujuan yang paling luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang (Syarifah, 2009:16).
11
Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain adalah : 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa datang Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatanya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 2. Mengurangi tekanan inflasi Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi pada asset-asset finansial (financial assets) dan investasi pada asset-asset riil (real assets). Investasi pada assetasset finansial dilakukan dipasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat dilakukan di pasar modal misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi 12
dan lain-lain. Sedangkan investasi pada asset-asset riil dapat berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.(Abdul halim, 2004:4). Investment is the commitment of a number of funds or other funding sources are done at this time, with the aim of obtaining a number of advantages in the future (Michell Suhardi, 2005:116). 2. Stock Return ( Tingkat Pengembalian Saham) Return atau tingkat keuntungan merupakan persentase dari kekayaan pemegang saham untuk sesuatu jangka waktu. Peningkatan dalam rupiah adalah sama dengan deviden tunai yang diterima dalam satu jangka waktu ditambah dengan perubahan dalam nilai saham yang berlaku dalam jangka waktu tersebut. (Ahmad Rodoni dan Othman Yong, 2002;11). Menurut Irham Fahmi (2009:151) return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Adapun menurut RJ.Shook dalam Irham Fahmi return merupakan laba investasi, baik melalui bunga ataupun deviden. Kelaziman yang sering dijumpai adalah bahwa semakin besar return yang diharapkan (expected), semakin besar pula peluang risiko yang terjadi. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan. Sebaliknya juga semakin kecil return yang diharapkan, semakin kecil pula risiko yang harus ditanggung.
13
Return (tingkat keuntungan) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukan. Return dapat berupa realisasi yang sudah terjadi ataupun return yang belum terjadi,akan tetapi diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Return realisasi dapat digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan dapat juga digunakan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan resiko dimasa yang akan datang (Widaryanti,2006:38). Telah dikemukaan pada bagian sebelumnya bahwasanya antara tingkat pengembalian (return) investasi dalam instrument saham dan risiko yang terkandung didalamnya terdapat suatu pengaruh yang searah. Artinya semakin besar tingkat pengembalian (return) yang diharapkan akan diterimanya oleh seorang investor melalui investasi dalam instrument saham yang dilakukannya, maka akan semakin besar pula resiko yang umum dihadapinya. Menurut Agus Sartono (2001:169), jenis risiko yang umum dihadapi investor dapat dibedakan menjadi: 1. Risiko yang sistematis Risiko yang terjadi karena factor perubahan secara keseluruhan, seperti misalnya karena perubahan tingkat suku bunga yang mengakibatkan meningkatnya tingkat keuntungan yang diisyaratkan atas sekuritas secara keseluruhan, inflasi, resesi ekonomi, perubahan kebijakan Risiko yang sistematis. Risiko yang terjadi karena factor
14
perubahan
secara
ekonomi
secara
menyeluruh,
perubahan
pengharapan investor terhadap perkembangan ekonomi. 2. Risiko yang tidak sistematis atau risiko yang unik Risiko yang terjadi karena karakteristik perusahaan atau institusi keuangan yang mengeluarkan sekuritas, berbeda satu dengan lain seperti misalnya dalam hal kemampuan manajemen, kebijakan investasi, kondisi dan lingkungan kerja. Karena perbedaan atau keunikan itu maka masing-masing sekuritas memiliki kepekaan yang berbeda terhadap setiap perubahan pasar. Menurut Zidny Rahmawati (2005:37) return saham adalah keuntungan dari hasil investasi baik itu berupa dividen tunai atau berbentuk saham maupun capital gain. Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang diinvestasikan kembali. Besarnya deviden yang dibagikan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengembalian keuntungan yang berasal dari investasi selama beberapa periode adalah perubahan harga pasar ditambah dengan kas yang diterima karena hak kepemilikan, dibagi dengan harga pasar awal investasi. Tujuan suatu investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha untuk memaksimumkan keuntungan dapat mewujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan. Secara umum dikatakan bahwa nilai 15
perusahaan yang meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang tinggi. Sedangkan untuk pemegang saham, peningkatan nilai/ kinerja perusahaan tercermin dari tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh saham atau disebut dengan stock return (Abdul Halim,2004:45).
B. Variabel-variabel yang mempengaruhi stock return saham 1. Frim Size Firm Size (ukuran perusahaan) adalah ukuran besarnya perusahaan. Umur dan besaran perusahaan tergantung dari kemudahan aksesnya ke pasar-pasar modal. Perusahaan besar yang sudah eksis akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, karena kemudahan tersebut fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar dianggap lebih aman dari pada perusahaan yang masih baru sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil. Ukuran perusahaan diwakili oleh Log natural dan Total Asset. (Alli et al.,1993, dalam Sutrisno, 2003:03). Berdasarkan penelitian tersebut penelitian ini menggunakan total aktiva sebagai indikator pengukuran besar atau kecilnya perusahaan, Semakin besar suatu perustakaan berarti semakin banyak dana yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan, dengan demikian perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar pula. Jumlah asset dapat dikatakan sebagai salah satu alat ukuran perusahaan.
Asset
perusahaan
ada
pada
posisi
neraca
dimana 16
mencerminkan kekayaan yang merupakan hasil penggunaan dalam berbagai bentuk. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan yang dinilai dari jumlah assets yang dimiliki perusahaan tersebut besar atau kecil, maka hal ini dapat mempengaruhi laba yang akan diperoleh perusahaan. The firm size was calculated at the beginning of each month as the natural log of the total number of shares outstanding multiplied by the closing share price of the previous day s trading. It is important to note, however, that De Bondt and Thaler believe that firm size measured by assets gives a more permanent measure of size (Ed Vos and Byron Pepper, 1997: 35) Menurut Lisa Linawati Utomo (1999) dalam Eka setiawati (2009:49) Hubungan atau pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur keuangan perusahaan berdasarkan kenyataan bahwa apabila perusahaan semakin besar menanamkan modalnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan membayar bunga yang lebih rendah untuk dana yang dipinjamnya. Jadi ada petunjuk bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan dan berpengaruh secara positif terhadap struktur financial perusahaan. 2.
Book to Market Fama dan French (1992) dalam Damodaran (2002:511-512) setelah
melakukan penelitian tentang tingkat pengembalialn yang diterima oleh perusahaan dengn rasio book to market yang rendah dapat menyimpulkan 17
bahwa Excess return yang terjadi terus-menerus pada perusahaan dengan rasio book to market yang tinggi dapat mengindikasikan adanya pasar yang tidak efisien atau rasio book to market dapat mewakili resiko ekuitas. Dengan kata lain, pasar akan memandang perusahaan dengan rasio book to market yang tinggi, lebih beresiko dibandingkan perusahaan dengan rasio book to market yang rendah. Dengan demikian tingkat pengembalian perusahaan dengan rasio book to market yang tinggi, lebih sesuai dengan resiko yang ada pada perusahaan tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung ratio book to market adalah: (Damodaran, 2002:511-512).
Nilai Buku Ekuitas per lembar B/M= Harga Saham per lembar
The third faktor is the book value of equity divided by the market value of equity, or the book to market ratio (B/M). if the market value is larger than the book value, then investors are optimistic about the stock's future. on the other hand, if the book value is larger than the market value, then investors are pessimistic about the stock's future, and it is likely that a ratio analysis will reveal that the company is experiencing sub-par operating performance and possibly even financial distress. in other words, a stock with a high B/M ratio might be risk, in which cash investors would require a higher expected return to induce them to invest in such a stock (Michael C. Ehrhardt, 2008:154)
18
Book to Market ratio adalah rasio keuangan digunakan untuk membandingkan perusahaan nilai buku terhadap harga pasar saat ini. Nilai buku adalah sebuah istilah akuntansi yang menunjukkan bagian dari perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham, dalam kata lain, perusahaan total aset berwujud kurang total kewajiban. Perhitungan dapat dilakukan dengan dua cara, tetapi hasilnya harus sama dengan cara masing-masing. Pada cara pertama, perusahaan kapitalisasi pasar dapat dibagi dengan total perusahaan nilai buku dari neraca. Cara kedua, menggunakan nilai-nilai per saham, adalah untuk membagi perusahaan saat ini harga saham dengan nilai buku per saham (nilai buku yaitu dibagi dengan jumlah saham yang beredar). (http://wikipedia.com) Book to market merupakan faktor resiko yang harus diperhatikan oleh para investor, karena ratio book to market yang tinggi dapat dijadikan sebagai indikator bahwa perusahaan tersebut masih undervalue. Apabila para investor tidak memperhatikan hal ini maka biasa menjadi boomerang bagi dirinya sendiri, sebab dengan dinilainya perusahaan sebagai perusahaan yang undervalue maka biasa dikatakan kondisi perusahaan tersebut kurang bagus sehingga kurang menguntungkan pula bagi para investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut (http://investorword.com).
19
3.
Kurs Valas Menurut Fabozzi dan Franco (1996) dalam Ana Ocktavia (2007:8) an exchange rate is defined as the amount of one currency that can be
exchange per unit of another currency, or the price of one currency in items of another currency . Menurut Sadono Sukirno (Makro Ekonomi Modern, 2000: 197) Kurs Valas Asing (Nilai Tukar) adalah suatu nilai yang menunjukkan mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing. Sedangkan menurut Suad Husnan (1998) menyatakan bahwa kurs valuta asing di Indonesia biasanya dinyatakan sebagai berapa rupiah yang diperlukan oleh bank untuk membeli satu unit mata uang (kurs beli) dan berapa rupiah yang akan diterima kalau menjual satu unit mata uang asing (kurs jual). Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dolar AS memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal (Ana Ocktavia 2007:8). Menurut kuncoro (2001) dalam Ana Ocktavia (2007:9), ada beberapa system kurs mata uang yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu: 1. Sistem kurs mengambang (Floating exchange rate), system kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya stabilisasi oleh otoritas moneter. 20
Di dalam system kurs mengambang dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu: a. Mengambang bebas atau sistem ini sering disebut clean floating exchange rate (murni) dimana kurs mata uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan pemerintah. b. Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate) dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya dibutuhkan karena otoritas moneter perlu membeli atau menjual valas untuk mempengaruhi pergerakan kurs. 2. Sistem kurs tertambat (peged exchange rate). Dalam sistem ini, suatu Negara Mengkaitkan nilai mata uangnya dengan suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan mata uang negara partner dagang yang utama “Menambatkan“ ke suatu mata uang berarti nilai mata uang tersebut bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. 3. Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs). Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai mata uangnya secara periodic dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama dibanding sistem kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat 21
menghindari kejutan-kejutan terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba dan tajam. 4. Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies). Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang. 5. Sistem kurs tetap (fixed exchange rate). Dalam sistem ini, suatu Negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit. Exchange rate adalah tingkat dimana Negara-negara melakukan pertukaran di pasar dunia ( Mankiw, 2005:492 ). Kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu Negara yang diukur/ dinyatakan dalam satuan mata uang lainnya. Kurs memainkan peranan yang amat penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan bagi kita untuk menerjemahkan harga-harga dari berbagai Negara kedalam satu bahasa yang sama (Krugman,2000:40). 4.
Volatilitas Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham merupakan bagian yang diterima
dalam analisis teknikal dipenilaian harga saham. Kegiatan perdagangan saham dan volume yang tinggi disuatu bursa akan ditafsirkan sebagai 22
tanda pasar akan membaik (bullish). Peningkatan volume perdagangan dibarengi dengan peningkatan harga merupakan gejala yang makin kuat atau kondisi yang membaik (bullish) (Suad Husnan, 2002;354). Volume perdagangan saham adalah jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada periode tertentu. Volume perdagangan saham adalah jumlah lembar saham yang diperdagangkan secara harian (Magdalena, 2004:26). Sedangkan menurut Abdul Halim dan Nasuhi Hidayat (2000:78) mendefinisikan bahwa volume perdagangan (Vt) sebagai lembar saham yang diperdagangkan pada hari t. Volume perdagangan saham yang besar mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. (Magdalena, 2004:25). Menurut Margaretha (2004) volume perdagangan saham adalah beberapa kali transaksi jual beli terjadi pada saham yang bersangkutan pada waktu tertentu. Dengan frekuensi transaksi dapat diketahui saham tersebut diminati tidak oleh investor. Hal ini berkaitan dengan tingkat return yang diharapkan dapat dilihat dari aktivitas perdagangan saham itu ditransaksikan di lantai bursa. Semakin tinggi volume perdagangan suatu saham, maka akan semakin tinggi kemungkinan return yang akan didapat. Volume perdagangan saham itu sendiri dapat dipengaruhi oleh harga saham tersebut dipasar. Semakin kompetitif harga suatu saham, maka akan
23
semakin tinggi kemungkinan volume perdagangan saham itu akan meningkat (Rahman Kurniawan, 2009:26). Menurut Gunawan (2004), aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity) merupakan instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu informasi melalui parameter pergerakan volume perdagangan saham. Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham dibursa dan mencerminkan keputusan investasi investor. Volatilitas adalah kecepatan naik turunnya volume perdagangan. Volatilitas meliputi instrumen investasi, baik saham, emas, obligasi atau instrumen-instrumen lainnya. Semakin tinggi volatilitasnya,
maka
’kepastian’ volume perdagangan suatu saham semakin rendah. Biasanya yang digunakan untuk mengukur volatilitas adalah standar deviasi.
C. Penelitian terdahulu Neni Astuti (2005:17) dalam penelitiannya yang berjudul Analisa pengaruh perubahan suku bunga, perubahan inflasi, perubahan kurs valas dan volume perdagangan saham terhadap perubahan stock return di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen mempunyai hubungan yang negatif dengan variabel
dependen, namun
hubungan tersebut tidak signifikan. Implikasi dari penelitian ini adalah investor perlu menganalisa perubahan suku bunga, perubahan inflasi, perubahan kurs valas dan perubahan volume perdagangan saham dalam 24
mengevaluasi saham di Bursa Efek Indonesia, karena mengandung risiko yang hampir setengah dari risiko yang diharapkan. Melissa Herman dan Kim Sung Suk (2007:193) dalam penelitian berjudul pengaruh beta, size dan book to market equity ratio terhadap return di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005. Hasil penelitiannya bertujuan untuk meneliti apakah beta merupakan factor resiko satu-satunya atau berlaku Fama and French model berlaku di Indonesia sebagai salah satu emerging maket. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa beta tidak berpengaruh positif terhadap return, sedangkan book to market ratio dan size perusahaan berpengaruh negatif. Penelitian Tarun Chordial, Avanidhar Subrahmanyam dan V. Ravi Anshuman (2000), Analyzing the relationship between equity returns and volatility is expected and the level of trading activity, a proxy for liquidity. As a result the document contrary to initial hypothesis, namely, negative and surprisingly strong cross-sectional relationship between stock returns and the variability of dollar trading volume and share turnover, after controlling for size (firms), book to market ratio, momentum, and the level of dollar volume or share turnover . Statistically and economically significant. The analysis shows the importance of variables associated with trading activities in crosssection of stock returns with the Expected. Bram Hadianto dan Roni Setiawan (2007:81) hasil penelitain ini menunjukkan volume perdagangan berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham. Laba per lembar saham (EPS) dan rasio harga terhadap 25
laba (PER) menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Secara simultan ketuganya berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian lain dilakukan oleh Bandi dan Hartono(2000:205), Perubahan harga merefleksikan perubahan kepercayaan rata-rata pasar secara agregat, sebaliknya volume perdagangan harga saham merupakan jumlah tindakan atau perdagangan investor individual. Reaksi harga atas informasi publik merefleksikan revisi kepercayaan dalam pasar agregat yang merupakan akibat dari adanya informasi tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh R. Hidayat, dkk (2003) tentang penggunaan Multi Indeks Model dalam Estimasi Tingkat Pengembalian Investasi Saham Di Indonesia tahun 1997-2000 dengan menggunakan analisis regresi berganda hasilnya menunjukkan adanya pengaruh bersama secara signifikan yaitu variabel tingkat pengembalian pasar, tingkat inflasi, suku bunga SBI, dan variabel kurs US
dollar, dan harga emas terhadap
pengembalian saham. Ajayi dan Mougoue (1996) menggunakan variabel makroekonomi nilai tukar dan harga saham. Mereka meneliti hubungan dinamis antara harga saham dan nilai tukar pada “Delapan Besar” pasar saham, yaitu Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat dengan menggunakan bivariate error correction model. Hasil penelitian mereka menunjukkan hubungan yang signifikan antara nilai tukar dan harga saham (pasar modal dan pasar uang). Hasil ini kemudian didukung juga oleh 26
Sudjono (2002) serta Sitinjak dan Kurniasari (2003) bahwa nilai tukar rupiah (kurs) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Selanjutnya Gupta (2000) yang mengadakan penelitian di Indonesia dengan menggunakan data periode 1993-1997 menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kualitas antara tingkat bunga, nilai tukar, dan harga saham. hasil ini bertolak belakang dengan Sitinjak dan Kurniasari (2003) yang menemukan bahwa nilai tukar dan tingkat bunga SBI berpengaruh terhadap IHSG. Namun Saadah dan Panjaitan (2006) kembali menunjukkan bahwa tidak ada interaksi dinamis yang signifikan antara harga saham dan nilai tukar. Beberapa peneliti telah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Solnik (1984), Solnik (1983), Gultekin (1983), melakukan penelitian mengenai hubungan inflasi, tingkat suku bunga, exchange rate, dan harga saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa korelasi perubahan tingkat harga dan stock return adalah besar dan signifikan untuk setiap Negara. Akhmad Sakhowi (2004), melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh perubahan nilai tukar rupiah, inflasi dan tingkat bunga terhadap kinerja saham di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa factor moneter ( exchange rate, inflasi dan tingkat bunga) dapat menjelaskan perubahan return saham yang dicerminkan dalam IHSG secara signifikan. Untuk factor perubahan nilai tukar dan perubahan M2 sebagai indikator inflasi menunjukkan pengaruh yang signifikan sedangkan perubahan tingkat suku bunga berpengaruh tidak signifikan. Jorion(1990) menguji return saham secara bulanan, terhadap 167 perusahaan multinasional di Amerika Serikat 27
dari tahun 1971 sampai tahun 1987, yang menemukan bahwa antara return saham dan nilai dolar berhubungan secara positif terhadap persentase kegiatan asing. Jack Basamuli (2003), melakukan penelitian mengenai pengaruh suku bunga SBI, kurs dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah, dan inflasi terhadap harga saham di BEJ pada masa krisis ekonomi (studi kasus PT. Indosat, Tbk). Hasil penelitian mengenai hubungan ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independent tersebut berpengaruh signifikan terhadap harga saham indosat, Tbk.
D. Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan beberapa penjelasan diatas , hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Ho: µi =0, Tidak ada hubungan linier antara book to market, firm size, kurs valas, dan volatilitas volume perdagangan terhadap stock return secara simultan. Ha:µi
0, Ada hubungan linier antara book to market, firm size, kurs valas, dan volatilitas volume perdagangan terhadap stock return secara simultan.
Adapun hipotesa secara parsial adalah sebagai berikut : 1. H0
: Tidak terdapat hubungan linier (searah) antara variable book to market terhadap variabel stock return.
Ha1
: Ada hubungan linier (searah) antara variable book to market terhadap variabel stock return. 28
2. H0
: Tidak terdapat hubungan linier (searah) antara variable firm size terhadap variabel stock return.
Ha2
: Ada hubungan linier (searah) antara variable firm size terhadap variabel stock return.
3. H0
: Tidak terdapat hubungan linier (searah) antara variabel kurs valas terhadap stock return.
Ha3
: Ada hubungan linier (searah) antara variabel kurs valas terhadap stock return.
4. H0
: Tidak terdapat hubungan linier (searah) antara variabel volatilitas volume perdagangan saham terhadap stock return.
Ha4
: Ada hubungan linier (searah) antara variabel volatilitas volume Perdagangan saham terhadap stock return.
E. Kerangka Pemikiran Berdasarkan teori-teori, kaitan antar variabel penelitian dan data yang berhasil dihimpun, kerangka penelitian adalah sebagai berikut: Langkah awal dalam penelitian adalah menentukan jumlah sampel yang akan dimasukkan dalam penelitian yaitu perusahaan yang go public selama periode 2004-2008. Langkah selanjutnya memasukan variable Book to Market, Firm Size, Kurs Valas, dan Volatilitas Volume Perdagangan saham yang dapat mempengaruhi stock return. Untuk mengetahui pengaruh variabelvariabel independent terhadap stock return, maka dilakukan uji normalitas tujuannya untuk menguji apakah model regresi masing-masing variabel 29
berdistribusi normal atau tidak. Uji Autokorelasi untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan t-1. Pengujian hipotesis menggunakan uji koefisien determinasi, digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependent. Uji signifikan simultan (uji f) untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi, sedangkan uji signifikan secara parsial (uji t) untuk menganalisis pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Setelah serangkaian diuji, tahap akhir adalah melakukan interprestasi terhadap hasil uji yang telah diperoleh guna melengkapi penelitian.
30
Bursa Efek Indonesia Perusahaan Otomotif
Variable Independen • Book to Market • Frim Size • Kurs Valas • Voliatilitas Volume Perdagangan Saham
Variabel dependen Stock Return
EVIEWS Normalitas Ordinary Least Square
Autokorelasi
Koefisien Determinasi
Uji F secara Simultan
Uji T secara Parsial
Persamaan Regresi Interprestasi Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Populasi dalam penelitian adalah perusahaan yang melakukan go public yang terdaftar diBursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. Dengan mengacu pada tujuan penelitian maka variable yang diteliti adalah stock return dan variable-variabel yang mempengaruhi adalah Book to Market, Firm Size, Kurs Valas dan Volatilitas Volume Perdagangan saham.
B. Metode Penentuan Sampel Pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan Ordinary Least Square (analisis kuadrat terkecil) dengan menggunakan software Eviews 5.0 dimana populasi yang memenuhi kriteria sample tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti. Kriteria perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah: 1. Perusahaan yang telah go public pada periode 2004-2008. 2. Data yang digunakan adalah data sekunder yang mencakup stock return, Book to Market, Firm Size, Kurs Valas dan Volatilitas Volume Perdagangan Saham. 3. Memiliki Laporan Keuangan yang lengkap dan sejarah yang dapat diandalkan kebenarannya selama 3 tahun berturut-turut.
32
C. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan berasal dari; 1. Data Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan media yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (JSX Monthly Statistic, Fact Book) dan sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Untuk dapat memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat memecahkan permasalahan yang ada, maka peneliti mengadakan penelitian kepustakaan dengan membaca literatur-literatur berupa text book, surat kabar, majalah, dll yang berhubungan dengan tema skripsi. 3. Pencarian Melalui Internet (Internet Research) Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam diperpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau tidak up to date, karena ilmu yang selalu berkembang, penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang berkembang, yaitu dengan internet sehingga data yang diperoleh up to date seperti www.idx.go.id, www.bi.go.id, www.ssrn.com, www.yahoofinance.com, dll.
33
D. Metode Analisis Apabila seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini telah lengkap maka data-data tersebut diolah dan dianalisis sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis. Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda dan Analisis Statistik Deskriptif diolah dengan bantuan Eviews versi 5.0. 1. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui variabel independent terhadap variable dependen, maka Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda dan diolah dengan bantuan Eviews Versi 5.0 dengan persamaan sebagai berberikut: Formula yang digunakan adalah sbb:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +
i
Dimana: Y = Stock Return suatu perusahaan dari bulan sebelumnya (t-1) ke bulan berikutnya(t). X1= Book to Market, adalah rasio keuangan digunakan untuk membandingkan perusahaan nilai buku terhadap harga pasar saat ini. X2= Firm Size, Ditentukan melalui Log natural dari Total Asset (Ln TA) tiap tahunnya. Firm Size adalah ukuran besarnya perusahaan. Perusahaan yang besar mudah memperoleh dana yang lebih besar karena dianggap lebih aman dari pada perusahaan yang masih baru 34
sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividend yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil. X3= Nilai Tukar dollar yang berlaku pada akhir bulan dari bulan sebelumnya (t-1) ke bulan berikutnya (t). X4= Volatilitas Volume perdagangan saham adalah kecepatan naik turunnya return. Semakin tinggi volatilitasnya, maka ’kepastian’ return suatu saham semakin rendah. Biasanya yang digunakan untuk mengukur volatilitas adalah standar deviasi volume perdagangan. B = Koefesien regresi dari variabel independen = Faktor Pengganggu
2. Uji F (Simultan) Uji ini digunakan untuk menilai kemaknaan atau keartian dari hasil model regresi tersebut. Jika F hitung >F table atau tingkat signifikannya 5% (0.05), maka hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variable independent terhadap variable dependen secara simultan.
3. Uji T (Parsial) Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh antara variable independent terhadap variable dependen secara parsial. Jika t hitung> t table atau tingkat signifikannya 5%(0.05), maka hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variable independent terhadap variable dependen.
35
4. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) Uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variable independent menjelaskan variable yang dilihat melalui Adjusted R Square karena variable independennya lebih dari dua.
5. Uji asumsi klasik Suatu model regresi yang menghasilkan estimator tidak biasa, harus memenuhi asumsi klasik diantaranya: tidak terjadi multikolonieritas, tidak ada autokorelasi,
tidak
ada
heteroskedastisitas,
dan
normalitas.
Untuk
mengidentifikasikan pemenuhan asumsi klasik , maka penelitian ini akan melakukan uji normalitas data, uji autokorelasi secara multivariate. Berikut ini pengujian asumsi klasik: a. Uji Normalitas Menurut Wing Wahyu Winarno (2009:5.37), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable dependen (terkait) dan variable independent (bebas) keduanya mempunyai kontribusi normal atau tidak. b. Uji Autokorelasi Menurut Wing Wahyu Winarno (2009:5.26) Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara serangkaian anggota observasi yang diurutkan menurut waktu (data time series) atau ruang (data cross section). Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah 36
variabel dependen pada tahun amatan dipengaruhi oleh variabel dependen sebelum tahun amatan. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokerelasi. Untuk mengetahui apakah dalam model persamaan regresi terdapat autokorelasi, maka dilakukan uji Durbin-Watson (uji D-W) dengan ketentuan (Jogiyanto, 2003) : •
Jika angka D-W di antara 1.54 – 2.46, berarti model persamaan regresi bebas dari autokorelasi.
E. Operasional variabel penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat keuntungan saham yang ditentukan berdasarkan rasio perubahan harga saham individual dengan jangka waktu bulanan. Tingkat keuntungan adalah selisih antara harga saham pada saat t dan harga saham pada waktu t-1 dibagi dengan harga saham pada waktu t-1. Rumus return saham : Ri = Pt – (Pt-1) Pt-1
Keterangan: Ri Pt
= Return Saham = Harga Saham Pada Periode Tertentu
Pt-1 = Harga Saham Pada Periode Sebelum Sedangkan Variabel Independennya adalah :
37
1. Book to Market (X1) adalah rasio keuangan digunakan untuk membandingkan perusahaan nilai buku terhadap harga pasar saat ini. 2. Firm Size (X2) Firm Size adalah ukuran besarnya perusahaan. Perusahaan yang besar mudah memperoleh dana yang lebih besar karena dianggap lebih aman dari pada perusahaan yang masih baru sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividend yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil. 3. Kurs Valas (X3) Salvatore (1997:49), nilai tukar kurs (Exchange Rate) didefinisikan sebagai harga mata uang luar negeri dalam satuan mata uang dari suatu Negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lain. Kurs merupakan harga suatu mata uang terhadap mata uang yang lain. Data kurs yang dipakai adalah data persentase pertumbuhan kurs rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Nilai tukar adalah selisih antar nilai tukar pada periode t dan nilai tukar pada periode sebelum t dibagi dengan nilai tukar pada periode sebelum t. 4. Volatilitas Volume Perdagangan Saham (X4) Volatilitas adalah kecepatan naik turunnya return. Semakin tinggi volatilitasnya, maka ’kepastian’ return suatu saham semakin rendah. Biasanya yang digunakan untuk mengukur volatilitas adalah standar deviasi volume perdagangan saham. 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel perusahaan-perusahaan Automotif yang terdaftar dalam bursa efek Indonesia. Adapun profile perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut : 1. PT.Andhi Chandra Tbk ADR Group adalah kelompok perusahaan memfokuskan kegiatannya dalam pembuatan dan distribusi komponen otomotif. Didirikan pada tahun 1973 dengan pembentukan itu pertama perusahaan CV Auto Diesel radiator Co, di mana nama berasal dari ADR. a. Saat
ini
ADR
Group
memiliki
empat
divisi
usaha:
Otomotif (Industri Komponen Otomotif dan Distributor Truck) b. Agro (Kelapa Sawit dan Hutan Tanaman) c. Properti (Langsung atau bersama-sama dikembangkan dan dikelola proyek properti di Jakarta dan Batam misalnya Office Tower, Kondominium, Shopping Mall dan Industrial Estate) d. Investasi Adapun visi dari ADR adalah Untuk menjadi perusahaan kelas dunia di industri komponen otomotif. Sedangkan Misi ADR Group adalah : a. Perbaikan terus-menerus dalam memenuhi semua persyaratan dengan keunggulan dalam proses transformasi Nilai inti 39
b. Tumbuh Bersama Dengan Pemangku Kepentingan c. Berjuang Untuk Terbaik d. Menghargai Setiap Lainnya Sebagai Anggota Of Tim e. Responsif Terhadap Perubahan
2. PT. Selamat Sempurna Tbk PT Selamat Sempurna Tbk. adalah unggulan ADR Group (Otomotif Divisi) dan saat ini salah satu filter radiator terbesar dan produsen di daerah. Perusahaan memproduksi filter, radiator, kondensor, rem & pipa bahan bakar, tangki bahan bakar, knalpot sistem dan bagian tekan. PT Selamat Sempurna Tbk. menjadi perusahaan publik pada tahun 1996, dan sekarang listing di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006 Perseroan melakukan penggabungan usaha dengan PT Andhi Chandra Automotive Products Tbk, anak perusahaan dari Perusahaan. Saat ini, PT Selamat Sempurna Tbk memiliki 70% saham di PT Panata Jaya Mandiri, dan Perusahaan juga memiliki 40% saham di PT International Steel Indonesia, perusahaan patungan dengan Daewoo International Corporation. 3. PT. Astra internasional. Tbk Untuk kali ketiga berturut-turut, PT Astra International Tbk telah diberikan pengakuan dari AsiaMoney Majalah dalam hal Tata Kelola Perusahaan melalui Corporate Governance Poll 2008. Astra memenangkan beberapa kategori, yaitu Terbaik untuk Keterbukaan dan Transparansi di Indonesia; Terbaik untuk Tanggung Jawab Manajemen dan Dewan Direksi di 40
Indonesia, dan keseluruhan Perusahaan Terbaik di Indonesia untuk Tata Kelola Perusahaan. 4. Astra otoparts Tbk Pada tahun 1976 Didirikan sebagai PT Alfa Delta Motor dengan bisnis di perdagangan industri otomotif, perakitan mesin, dan konstruksi.. PT Alfa Delta Motor dimiliki oleh William Soeryadjaja dan PT Djaya Pirusa. Tahun 1977 PT Alfa Delta Motor berubah nama menjadi PT Pasifik Barat. Tahun 1981 PT Pasifik Barat berubah nama menjadi PT Menara Alam Tehnik dan mengubah pemilik untuk PT Summa Surya, PT Windu Tri Nusantara dan PT Multivest. Pada tahun 1983 PT Astra International Inc mengambil alih saham PT Summa Surya di Di PT Menara Alam Tehnik. Tahun 1993 PT Astra International Inc mengambil alih seluruh saham, dan mengubah nama PT Menara Alam Tehnik, menjadi PT Menara Alam Pradipta. Tahun 1996 Awal tahun, PT Menara Alam Pradipta berubah nama menjadi PT Astra Pradipta Internusa.. Pada bulan Juli 1996, digabung dengan beberapa kelompok Astra's perusahaan dan berubah nama menjadi PT Federal Adiwira Serasi.. bisnis PT Federal Adiwira Serasi adalah di bidang manufaktur dan perdagangan logam dan plastik.. Pada Desember 1996, PT Federal Adiwira Serasi berubah nama menjadi PT Astra Dian Lestari, yang 97% dimiliki oleh PT Astra International Tbk. Tahun 1997 PT Astra Dian Lestari berubah nama menjadi PT Astra Otoparts. Tahun 1998 PT Astra Otoparts yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, dengan kode transaksi: OTOMATIS. 41
Adapun visi dari perusahaan ini adalah Menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia, sebagai mitra usaha pilihan utama di Indonesia. Menjadi pemasok komponen otomotif sebagai Kelas Dunia, mitra usaha pilihan utama Di Indonesia. Adapun misi dari perusahaan ini adalah : a. Mengembangkan Industri komponen otomotif yang handal dan kompetitif, serta menjadi mitra strategis bagi para pemain industri otomotif
di Indonesia dan Regional. Mengembangkan Industri
komponen otomotif kompetitif Dan Yang Handal, Permasalahan menjadi mitra strategis bagi para pemain industri otomotif Di Indonesia Dan Daerah. b. Menjadi warga usaha yang bertanggungjawab dan memberikan kontribusi positif kepada stakeholders. Warga Yang Menjadi usaha bertanggungjawab
memberikan kontribusi positif
Dan kepada
stakeholder.
5. Branta Mulia Tbk Perusahaan manufaktur pembuat nylon, benang untuk ban, PT Branta Mulia Tbk berganti nama perusahaan menjadi PT Indo Kordsa Tbk. Perusahaan sudah mendapat persetujuan pemegang saham 28 Juni 2007 serta pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 29 Agustus 2008. Demikian disampaikan oleh Corporate Secretary perseroan, Vonny Juwono dalam laporannnya ke Bursa Efek Surabaya (BES), Senin 42
(17/9/2007). Perubahan nama ini seiring dengan masuknya investor baru asal Turki, Kordsa Global Endustriyel Iplik VE Kord Bezi Sanayi VE Ticaret A.S. Kordsa adalah satu perusahaan nylon polyester terbesar di dunia, yang kini menguasai 57,40 persen saham PT Branta Mulia Tbk (BRAM).
Penawaran
tender
dilakukan
sehubungan
dengan
pengambilalihan perusahaan sasaran dari pemegang saham Branta Mulia yang telah dilakukan Kordsa seharga Rp 1.900 per saham. Pemegang saham perseroan lainnya adalah Robby Sumampow yang memiliki 23,92 persen, dan PT Risjadson Suryatama sebesar 5,61 persen.
6. Goodyear Indonesia Tbk Sejak awal kendaraan mulai massal, Goodyear telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan mobil terkemuka di seluruh dunia untuk menyuplai ban Original Equipment. Sampai saat ini hubungan kerjasama itu terus terjalin dengan pabrik-pabrik mobil terkemuka di seluruh dunia seperti; Toyota, Honda, Nissan, Suzuki, Volkswagen, Audi, Mercedes Benz, BMW, Citroen, Ford, dan General Motor. Para profesional Goodyear di seluruh dunia secara terus-menerus mengembangkan berbagai teknologi yang unik dan telah mematenkan ban-ban tercanggih keluaran Goodyear. Sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, PT Goodyear Indonesia Tbk telah berdiri sejak tahun 1935 dan merupakan produsen pertama ban di Indonesia, memproduksi berbagai jenis ban yang
43
berkualitas tinggi. Kantor pusat dan pabrik berlokasi di Bogor, Jawa Barat, di atas area tanah seluas 172.000 meter persegi. PT. Goodyear Indonesia Tbk mendapatkan dukungan penuh dari pusat penelitian dan pengembangan produk yang terletak di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Dukungan inilah yang tetap menjadikan PT Goodyear Indonesia Tbk selalu terdepan dalam menghasilkan produk ban berkualitas tinggi serta pelayanan yang baik bagi pelanggan. Pada bulan Februari 1994, PT Goodyear Indonesia Tbk menjadi perusahaan ban pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO 9002. Beberapa tahun kemudian mendapat sertifikat ISO 14001. Dilanjutkan pada Februari 2006, PT Goodyear Indonesia memperoleh sertifikat ISO/TS 16949:2002. Dalam usahanya, PT Goodyear Indonesia Tbk telah meraih berbagai pengakuan dan prestasi yang membanggakan. Di tahun 1999, PT Goodyear Indonesia Tbk mendapatkan sertifikat SNI dan di tahun 2002 mendapatkan Philippine Standard, dan Sertifikat CCC di tahun 2003. Sementara meninjau kembali dalam tiga tahun terakhir, PT Goodyear Indonesia juga telah meraih berbagai penghargaan, di antaranya Penghargaan Original Equipment - 25 Tahun sebagai Toyota Supplier; Penghargaan Kalpataru sebagai Perusahaan Terbaik dalam Kategori Pembina Lingkungan; Superbrand Award sebagai satu-satunya perusahaan ban yang mendapatkan penghargaan tersebut di Indonesia dengan melalui proses seleksi yang sangat ketat oleh perwakilan Superbrand di Indonesia. Pada tahun 2004 Goodyear mendapatkan dua penghargaan sekaligus dari 44
Toyota, yaitu untuk Target Kualitas dan Pengiriman dan Zero Defect Achievement.
7. Indomobil Tbk Visi perusahaan ini adalah Menjadi perusahaan otomotif terhandal dan terpercaya di dalam negeri. Adapun misi perusahaan ini adalah : a.
Mengembangkan seluruh
sumber daya
yang
berkesinambungan
meningkatkan
profesionalisme
untuk
dimiliki secara bagi
kepuasan pelanggan. b.
Memberikan
konstribusi
dan
berupaya
sepenuhnya
bagi
pengembangan usaha Indomobil. c.
Memberikan komitmen dan nilai terbaik bagi seluruh pihak yang berkepentingan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.
PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk (Perseroan) merupakan suatu kelompok usaha terpadu dengan menerapkan konsep layanan satu atap yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT. Indomobil Investment Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT. Indomulti Inti Industri Tbk. Sejak saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, dengan kantor pusatnya di Wisma Indomobil I, lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav.8, Jakarta Timur – 13330 45
Bidang Usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi: pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, perakitan kendaraan bermotor, produsen komponen otomotif, dan distributor spare part. Selain itu, untuk membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan kendaraannya, Perseroan dan anak perusahaan juga menawarkan layanan jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distribusi minyak pelumas serta kelompok usaha pendukung lainnya. 8. Indospring Tbk PT. INDOSPRING Tbk. merupakan perusahaan publik Indonesia yang mengkhususkan diri dalam pembuatan, pengembangan dan desain daun dan coil spring untuk Original Equipment Manufacturer (OEM) di transportasi, Setelah Pasar (AM) dan sektor industri Peralatan. PT. INDOSPRING Tbk. yang telah diakui sebagai pemimpin pasar di Indonesia dan AM OEM untuk daun dan per pegas tidak puas dengan keberhasilan-nya. Dengan tren globalisasi industri terhadap pasar, kami telah berkomitmen diri untuk mengembangkan kemampuan kita di panggung kata. Manajemen PT. INDOSPRING Tbk. sangat prihatin dengan visi perusahaan motto "Hasrat Untuk Kualitas dan Komitmen Terhadap Pelanggan", yang berarti bahwa misi perusahaan secara konsisten Penyediaan Produk Dengan Kualitas, yang dibutuhkan oleh pelanggan kami.
46
Kepuasan pelanggan fokus pelaksanaan program kami, Direksi dan Tim Manajemen Senior PT. INDOSPRING Tbk. berkomitmen penuh bagi keberhasilan pelaksanaan, pemeliharaan dan perbaikan terus-menerus dari sistem mutu yang merupakan jendela ke pelanggan, di bawah kendali langsung Direktur Produksi. Tanggung jawab dan wewenang dalam kualitas manufaktur didelegasikan kepada Direktur Produksi, namun saya menganggapnya serius pada diri bahwa semua kewajiban produk masih minat saya & perhatian. Untuk memperkuat struktur-struktur, memastikan kepuasan pelanggan dan harmonisasi persyaratan sistem mutu, QS 9000 / ISO 9002 sistem mutu harus diterapkan. 9. Nippers Tbk. Nipress didirikan pada November 1970. Kami memproduksi dari kalangan luas produk baterai mobil, sepeda motor baterai, baterai golf cart, dan baterai motif kekuasaan. Dan sampai hari ini kita adalah satu-satunya perusahaan publik untuk baterai asam produsen utama di Indonesia sejak tahun 1991 pada perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. Adapun Visi perusahaan ini adalah Untuk menjadi pemain global dalam solusi energi yang tersimpan. Adapun misi dari perusahaan ini adalah: Untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan yang lebih hijau, Untuk menyediakan solusi energi yang dapat diandalkan dan terjangkau dan Untuk menyediakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. 47
10. Multistrada Arah Sarana Tbk Pada Multistrada Arah Sarana adalah menjadi produsen ban kelas dunia. Untuk mendukung visi ini, kami berkonsentrasi pada kepuasan pelanggan memaksimalkan dan manufaktur produk kualitas terbaik pada titik-titik harga yang menarik, sementara pada saat yang sama terus meningkatkan nilai bagi pemegang saham kami. Kami sangat berkomitmen untuk menyediakan pelanggan kami dengan pelayanan yang terbaik dan produk berkualitas tinggi, dengan tidak pernah menerima bahan baku sub-standar, pernah memproduksi ban sub-standar, dan tidak pernah mengirimkan produk sub-standar. Kami juga berkomitmen untuk praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan menekankan kepada semua orang kita pentingnya berpegang pada prinsip-prinsip etika tertinggi, sambil terus menjaga kesehatan mereka dan keselamatan melalui praktek kerja yang sangat baik dan kontrol mutu yang ketat, dan berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan dan hidup standar untuk semua karyawan kami. 11. Indo korsda Tbk Branta Mulia (sekarang Indo Kordsa) didirikan pada tahun 1981 setelah diberikan suatu lisensi oleh Koordinasi Penanaman (BKPM). Pada pertengahan 1983, batu fondasi diletakkan untuk pabrik di Citeureup, Bogor, dan konstruksi sudah dimulai pada akhir 1983. Pabrik itu selesai pada pertengahan 1985, dan dengan demikian menjadi produsen kain kain ban pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di kawasan ASEAN. 48
Desain dan operasi pabrik didasarkan pada teknologi terbaru dari Goodyear Tire & Rubber Company of Akron, Ohio, USA Untuk mengambil keuntungan penuh dari ini "" Negara Seni teknologi, kami hatihati memilih mesin terbaru dan paling maju dan peralatan. Dengan cara ini kami mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan produk bermutu untuk memenuhi persyaratan ketat dari perusahaan manufaktur besar ban internasional dan industri otomotif di seluruh dunia. Lihatlah tonggak dan prestasi yang menandai Indo Kordsa dua dekade pertumbuhan dan ekspansi. 12. PT Gajah Tunggal Tbk Didirikan pada tahun 1951, PT Gajah Tunggal Tbk mulai memproduksi ban dengan memproduksi ban sepeda. Setelah itu, Perusahaan telah berkembang menjadi produsen ban terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan meningkatkan produksi dan diversifikasi berbagai produk dengan memproduksi ban sepeda motor pada tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk penumpang dan kendaraan komersial pada tahun 1981. Pada awal '90 's, Perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan. 13. PT.GT Petrochem Industries tbk, Didirikan dengan akta No.62 tanggal 25 April 1986 dari irawati Marzuki Arifin, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-1526.HT.01.01.TH.87 tanggal 21 Februari 1987. 49
Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 40 tanggal 29 Juni 1999 dari Amrul pertemuan Pohan, SH,Lex Legibus Magister, notaris di Jakarta, mengenai persetujuan perubahan beberapa ketentuan Anggaran Dasar perushaan untuk disesuaikan dengan keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-41/ PM/1998 dan No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 mengenai perubahan peraturan tentang hak memesan efek terlebih dahulu dan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-15680.HT.01.04TH.99 tanggal 30 Agustus 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No.215. Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan pabrik berlokasi diTangerang, Karawang dan Merak Kantor Pusat perusahaan beralamat di gedung Exim melati lantai 5, jalanM.H. Thamrin Kav. 8-9 Jakarta.
14. PT Multi Prima Sejahtera (sebelumnya Lippo Tbk Usaha) Didirikan pada tanggal 7 Januari 1982 oleh Notaris No 9 dari notaries Misahardi Wilamarta, SH. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup perusahaan meliputi kegiatan; a. Manufaktur busi dan suku cadang kendaraan bermotor. b. Perdagangan produksi sendiri dan/ atau perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa 50
c. Berpartisipasi pada perusahaan dan/ atau badan hukum lainnya. Perusahaan berkedudukan di Karawaci Office Park Blok M No 39-50 Lippo Karawaci, Tangerang, sementara pabrik berlokasi di Jln. Kabupaten No 454, Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung pada anak perusahaan: PT Multi Usaha Wisesa, PT.Kymco Motor Sales, PT Metropolitan Sinar Indah, dan PT Metropolitan Tirtaperdana.
15. PT Prima Alloy Steel.Tbk PT prima ALLOY STEEL bisnis ini didirikan pada bulan Februari 1984 dan berlokasi di Sidoarjo kota industri - INDONESIA. Dengan pabrik perusahaan terletak di 60.000 M2 tanah, mempekerjakan 800 orang, dan mampu menghasilkan 1.200.000 buah velg setiap tahun membuat perusahaan itu tumbuh menjadi produsen besar roda otomotif dan terkenal karena kualitas, gaya dan jasa dan telah diakui oleh mutu internasional standar seperti TUV, JWL Jepang dan ISO 9001. Dalam manufaktur produk kualitas kami, perusahaan ini didukung oleh teknologi terbaru. Rentang produk 12 "- 24", Silver Bagus Roda, Cermin Dipoles buffing Roda, Chrome Disepuh Roda, dan Hi Silver Power. Kebanyakan berbagai perusahaan luas roda yang diekspor di seluruh dunia, memenuhi standar internasional dalam hal mutu dan desain. Sekitar 95% diekspor ke Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Jerman, Jepang, Australia, Timur Tengah, Afrika Selatan, negara-negara Asia, Amerika 51
Selatan dan Tengah. Perusahaan kami juga bertanggung jawab untuk sekitar 5% dari pasar roda lokal di Indonesia dan memasok ke pasar OEM seperti Daihatsu, Suzuki, Isuzu, Opel Umum dan Hyundai Motor.
16. PT Sanex Qianjiang Motor International Tbk Didirikan di Jakarta sesuai dengan Undang-Undang No.1 tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 180 tanggal 21 Maret 2000. Akta Pendirian Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik
Indonesia
dalam
Surat
Keputusan
No.
C-15018
HT.01.01TH.2000 tanggal 24 Juli 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12 tanggal 16 Februari 2004, Tambahan No. 1566. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 8 Desember 2003 yang diaktakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H. No. 9 tanggal 17 Desember 2003 para pemegang saham, antara lain, menyetujui pengalihan saham, perubahan pengurus, peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham, perubahan status perusahaan tertutup menjadi terbuka dan penjualan 120.000.000 lembar saham melalui Penawaran Umum Saham kepada masyarakat. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan keputusan No. C 29883 HT.01.04TH 2003 tanggal 23 September 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 16 tanggal 24 Februari 2004, Tambahan No. 2037. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, 52
kegiatan usaha Perusahaan adalah dibidang industri sepeda motor. Perusahaan berkedudukan di Jl. Agung Timur II Blok 01 No. 72-73, Sunter Podomoro, Jakarta Utara dan mempunyai pabrik di Jl. Modern Industri Kav. 30-C, Kawasan Industri Modern Cikande, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten dengan kapasitas produksi 72.000 unit per tahun.
17. PT Allbond Makmur Usaha Tbk Adalah
perusahaan
Indonesia
berbasis
bergerak
dalam
bidang
pertambangan dan perdagangan batu mangan. Ini dulunya bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran sepeda motor. Pada tanggal 11 Agustus 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Sumber Makmur Soe.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Objek Penelitian a) Dalam penelitian ini peneliti mengambil dan mengolah data book to market per semester selama periode dari tahun 2004 sampai dengan 2008, yang bersumber dari laporan keuangan setiap perusahaan. Adapun data yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut :
53
Perusahaan Andhi Chandra GT Petrochem Astra Internasional Astra Otoparts Branta Mulia Goodyear Indonesia Gajah Tunggal Indomobil Sukses Int l Indospring Multi Prima Sejahtera Nipress Prima Alloy Steel Universal Selamat Sempurna Sanex Qianjiang Motor Int
Tabel 4.1 Book to Market Per semester Periode 2004-2008 2004 2005 2006 2007 I II I II I II I II 0.3185 -0.0083 1.8706 1.7556 2.3939 1.7429 1.2208 0.2529 2.7399 3.8907 1.6317 2.9224 1.0262 0
0.2488 -0,4596 0,4857 1,0512 1,9437 1,2779 0,7852 0,1921 2,5292 2,9763 3,7774 1,8649 0,9451 0,8288
0,3244 0,0143 1,5899 2,1609 2,1022 0,8327 1,2508 0,2354 2,5121 5,3254 3,6019 1,3637 0,8798 2,4184
0,3553 0 0,4686 0,6459 1,6919 0,8519 1,0617 0,2404 2,9223 6,7680 3,1286 1,5787 0,9183 4,0802
0,5123 0,4926 0,7543 1,5038 0,8347 1,0821 0,2445 3,6509 5,4343 3,0764 1,9066 0,9479 5,0519 0,9477
0,5415 0,4190 0,8199 1,3547 0,9120 1,1977 0,2669 3,4056 4,7109 3,2857 2,5008 0,9326 4,2280 0,8760
0,3758 0,8606 0,9349 0,8324 1,2138 0,2485 2,9244 6,0925 2,4479 2,5710 0,9414 2,3642 0,7311 0
0,2766 0,8188 0,6621 0,4949 5,4194 0,1891 1,6890 1,8615 2,7796 1,5123 0,9022 0,9197 0,8342 0,1655
2008 I
II
0,2951 0,8378 0,4607 1,6844 0,1638 1,5019 3,9217 3,3219 2,0625 0,7570 0,2464 0,8767 1,0382 0,8312
0,5613 0,9069 0,7771 2,8359 0,2076 2,2031 3,3746 3,2154 2,0354 0,4639 0 1,3039 1,0974 0,9378
Sumber : hasil olah data penelitian 2010
Data diatas merupakan hasil pengolahan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan kepada data laporan keuangan yang diterbitkan oleh masingmasing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Adapun periode penelitian data ini adalah dari tahun 2004 sampai dengan 2008 data diolah persemester.
b) Dalam penelitian ini peneliti mengambil dan mengolah data firm size per semester selama periode dari tahun 2004 sampai dengan 2008, yang bersumber dari laporan keuangan setiap perusahaan. Adapun data yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut :
54