PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Nama : Lia Marlia NIM : 206081003994
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Lia Marlia 206081003994
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, MM
Suhendra, S.Ag, MM
NIP.19490602 197803 1 001
NIP.19711206 200312 1 001
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
Hari ini Senin Tanggal 16 Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Lia Marlia NIM: 206081003994 dengan judul Skripsi
“PENGARUH
CITRA,
KEPERCAYAAN
DAN
KEPUASAN
TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 16 Agustus 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Leis Suzanawati, SE, Msi
Dr.Ahmad Dumyathi Bashori, MA
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
Hari ini Jum’at Tanggal 17 September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Lia Marlia NIM: 206081003994 dengan judul Skripsi “PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 17 September 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Yahya Hamja, MM
Suhendra, S.Ag, MM
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
Amir Syarifuddin, SH, MM
Penguji Ahli I
Penguji Ahli II
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Lia Marlia
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Kuningan, 11 September 1987
3. Alamat
: Pamulang Permai I Blok C 31 No. 09/10 Pamulang Tangerang Selatan 15417
4. Telepon
II.
III.
: (021) 99064266/08567755887
PENDIDIKAN 1. SDN Pamulang IV
Tahun 1994-2000
2. SMPN I Ciputat
Tahun 2000-2003
3. SMK Dua Mei Ciputat
Tahun 2003-2006
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2006-2010
LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Beri Berkah
2. Ibu
: Ecih Sukaesih
3. Alamat
: Pamulang Permai I Blok C 31 No. 09/10 Pamulang Tangerang Selatan 15417
4. Telepon
: (021) 7414916
ABSTRACT
Lia Marlia, title of the research “The Effects Of Brand Image, Brand Trust And Brand Satisfaction To Brand Loyalty”. Strata One (S1) Marketing Management Majors Economic Faculty and Islamic University Social Science Syarif Hidayatullah's Jakarta, 2010 M/1431 H. This research is analyze the influence of brand image, brand trust and brand satisfaction to brand loyalty for customer’s who consume Indomie. The data which is used in this research is primary data, collected from spreading one hundred questionnaires to Indomie’s consumers. This research use non-probability sampling and multiple linier regression analysis in cultivating data. From the result of this research, known that brand image, brand trust and brand satisfaction influence to brand loyalty. Which is showing by value of Adjusted R Square is 58,2%, while 41,8% is influence by other factors. In this research, also known that brand satisfaction have most positive and significant influence to brand loyalty. Thus, the result of the research is relevant and at the same time supports the theory of brand loyalty.
Keyword: Brand Image, Brand Trust, Brand Satisfaction, Brand Loyalty, and Multiple Regression Analysis.
ABSTRAK
Lia Marlia, judul skripsi “Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek Indomie”. Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 M/1431 H. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh citra, kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas merek yang mengkonsumsi produk Indomie. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang mengkonsumsi produk Indomie. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling. Metode pengolahan data menggunakan metode Regresi Berganda. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel citra, kepercayaan dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas merek. Hal ini ditunjukan dengan nilai Adjusted R Square sebesar 58,2%, sedangkan sisanya 41,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa kepuasan merek memiliki pengaruh yang paling positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Dengan demikian, hasil penelitian ini relevan dan pada saat yang sama mendukung teori loyalitas merek.
Kata kunci : Citra Merek, Kepercayaan Merek, Kepuasan Merek, Loyalitas Merek dan Analisis Regresi Berganda.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek Indomie. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syaratsyarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1. Kedua orang tua yang penulis cintai dan hormati sepanjang hidup, yang dengan rasa cinta dan kasih sayangnya secara tulus telah mengurus, membesarkan, mendidik penulis hingga sekarang ini serta memberikan semangat dan doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis. 2. Adinda, Ririn Rismayanti dan Toby Febiyanto yang tak pernah henti memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. Mereka merupakan telaga inspirasi yang tak pernah kerontang. 3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku Koordinator Teknis Non Reguler dan dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini. 6. Bapak Indo Yama Nasarudin, SE, MAB selaku Ketua Program Studi Manajemen.
7. Tim penguji ujian komprehensif: Prof. Dr. Abdul Hamid, Leis Suzanawati, SE, Msi, Dr.Ahmad Dumyathi Bashori, MA. 8. Fachdi Amanta, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Sahabat-sahabat tercinta Syarifah Winanti, Anggi Anitia Marla, Winda Septiana, Suhairiah Irawan, dan Lisda Munawaroh yang telah memberikan dukungan kepada penulis. 10. Kawan-kawan Manajemen B 2006, Nurrina, Nurul Faizah R, Rhaina Amalia, Rika Perdana P, Ade Ridwan, Ardian Prima, Anggi Permana, Anggi Saputra, Ali Murtadhlo, Ahmad Faisal, Julfi Fajrihan, Renal Ramadhan, Lutfiah Hilyanti, Purwanti Rosalina, Febrian Djaka P, Anwar Riyadi, Umar Syarifudin, Rosim, Ghafur, Restu Ibrahim, Vaditya Riski P, M.Bukhori Muslim, Alamsyah. 11. Ika Caya Putri, terima kasih ya sudah bersedia meluangkan waktunya untuk mengajarkan cara mengolah data serta motifasi yang telah diberikan. 12. Rekan-rekan Akuntansi angkatan 2006 yang telah memberikan dukungannya selama ini kepada penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 17 September 2010
(Lia Marlia)
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................
i
Lembar Pengesahan Skripsi .............................................................
ii
Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ...........................................
iii
Lembar Pengesahan Uji Skripsi .......................................................
iv
Daftar Riwayat Hidup ......................................................................
v
Abstract .............................................................................................
vi
Abstrak ..............................................................................................
vii
Kata Pengantar .................................................................................
viii
Daftar Isi ...........................................................................................
x
Daftar Tabel ......................................................................................
xiii
Daftar Gambar ..................................................................................
xiv
Daftar Lampiran ...............................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................
1
A. Pendahuluan ...........................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................
8
C. Tujuan dan Manfaat ...............................................
8
TINJAUAN PUSTAKA .............................................
10
A. Pengertian Merek ...................................................
10
B. Citra Merek ............................................................
13
1. Pengertian Citra ................................................
13
2. Pengertian Citra Merek .....................................
15
3. Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek .............
17
4. Pengukuran Citra Merek ...................................
18
C. Kepercayaan Merek ...............................................
19
D. Kepuasan Merek ....................................................
21
1. Pengertian Kepuasan .........................................
21
2. Atribut-Atribut Kepuasan .................................
22
BAB II
3. Faktor-Faktor Pembentuk Tingkat Kepuasan .............................................
25
E. Loyalitas Merek .....................................................
26
1. Fungsi Loyalitas Merek ....................................
28
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek ...............................................
29
3. Penggolongan Loyalitas Merek ........................
30
4. Ciri-Ciri Konsumen Yang Loyal
BAB III
Terhadap Suatu Merek .....................................
32
F. Penelitian Sebelumnya ...........................................
32
G. Kerangka Pemikiran ...............................................
35
H. Hipotesis ................................................................
37
METODOLOGI PENELITIAN ................................
38
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................
38
B. Metode Penentuan Sampel .....................................
38
C. Metode Pengumpulan Data ....................................
39
1.
Data Primer ................................................
39
2. Data Sekunder ..................................................
39
D. Metode Analisis Data .............................................
40
1. Statistik Deskriptif ...........................................
40
2. Uji Kualitas Data ..............................................
40
3. Uji Asumsi Klasik ............................................
43
4. Uji Analisis Regresi Berganda ..........................
47
E. Operasional Variabel Penelitian .............................
50
1. Variabel Independen .........................................
50
a. Citra ...........................................................
50
b. Kepercayaan ...............................................
51
c. Kepuasan ....................................................
51
2. Variabel Dependen ...........................................
52
a. Loyalitas Merek ..........................................
52
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ……………… .
56
A. Gambaran Umum Objek Penelitan ….………..........
56
B. Penemuan dan Pembahasan .....................................
63
1. Deskriptif Demografi Responden .......................
63
2. Uji Kualitas Data ................................................
65
3. Uji Asumsi Klasik ..............................................
93
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ..................
99
C. Interpretasi ..............................................................
106
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .............................
108
A. Kesimpulan ............................................................
108
B. Implikasi ................................................................
109
C. Saran ......................................................................
110
Daftar Pustaka .....................................................................................
112
Lampiran-Lampiran ............................................................................
115
BAB V
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
1.1
Produk-Produk Mie Instan
2
1.2
Pangsa Pasar Mie Instan
4
3.1
Tabel Metode Skala dan Pengukurannya
3.2
Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi
3.3
Halaman
42
43
Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Uji Durbin Waston
45
3.4
Operasional Variabel Penelitian
53
4.1
Jenis Kelamin Responden
63
4.2
Usia Responden
64
4.3
Pendidikan Terakhir
64
4.4
Pekerjaan
65
4.5
Hasil try out Citra Merek
66
4.6
Hasil try out Kepercayaan Merek
67
4.7
Hasil try out Kepuasan Merek
67
4.8
Hasil try out Loyalitas Merek
68
4.9 – 4.42
Tabel Frekuensi
69-92
4.43
Hasil Uji Kolerasi
95
4.44
Interpretasi Koefisien Korelasi
95
4.45
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
96
4.46
Hasil Uji Autokorelasi
96
4.47
Uji Durbin Waston
97
4.48
Hasil Uji Multikolinearitas
97
4.49
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
99
4.50
Hasil Regresi Linear Berganda
100
4.51
Hasil uji t
103
4.52
Hasil uji F
105
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Skema Kerangka Pemikiran
36
4.1
Hasil Uji Normalitas
93
4.2
Hasil Uji Histogram
94
4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
98
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
1
Kuesioner Penelitian
115
2
Matriks Tabulasi Data
120
3
Tabel Frekuensi
128
4
Hasil Uji Kualitas Data
137
5
Hasil Uji Asumsi Klasik
139
6
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
141
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kondisi pemasaran produk yang sangat dinamis, membuat para pelaku pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi yang sangat ketat ini. Setiap saat baik melalui media televisi, radio, koran, majalah maupun internet, kita melihat peluncuran produk baru yang seolah tidak pernah berhenti. Produk-produk yang ditawarkan begitu beragam dengan merek yang juga sangat bervariasi. Begitu banyak hal yang ditawarkan pada konsumen. Hal ini tentu membuat para konsumen menjadi lebih leluasa dalam menentukan pilihannya. Sementara dampaknya bagi produsen, hal ini menjadi tantangan yang membuat mereka harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.(Fajrianthi, et,al 2005) Pola konsumsi masyarakat kini telah banyak dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup. Tidak hanya masyarakat di perkotaan, tetapi juga di pedesaan mengalami pergeseran pola konsumsi. Makanan-makanan cepat saji atau instan kian digemari. Salah satu dari makanan cepat saji itu adalah mie instan. Tidak dapat dipungkiri, mie memang sudah menjadi bagian penting dalam pola konsumsi rumah tangga. Produk ini bahkan kian menjadi pilihan sebagai pengganti bahan makanan pokok. Peran mie memang luwes, tidak hanya sebagai pangan pokok, tetapi dapat pula berperan sebagai lauk-pauk, sehingga sering dijumpai masyarakat yang makan nasi dengan lauk mie goreng atau mie kuah. Hal ini
dimungkinkan karena mie dapat diproses dengan mudah, disajikan dengan praktis dan dapat memenuhi selera sebagian besar masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-anak. (Nuryanto, 2010) Permintaan yang semakin meningkat ini menyebabkan persaingan yang semakin meningkat pula dikategori produk mie instan. Kondisi ini menuntut produsen mie instan untuk selalu meningkatkan kualitas produk dan mencermati
kondisi
pasar
yang
cenderung
dinamis
dengan
cara
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen yang beragam. Beberapa produk mie instan yang disetujui beredar di pasar berdasarkan data Badan POM RI dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Produk-Produk Mie Instan Berdasarkan Data Badan POM RI No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 17
Nama Produk Al Maharaja Cap Harimau Cap Naga Cap Nelayan Cap Orang Mancing Ikan Syukuran Menjangan 29 (Dua Sembilan) Cho-Yang Double Happiness 50 (Lima Puluh) Jo-Shua Indomie Indofood Sakura Pop Mie Sarimi
Nama Perusahaan CV.Pacivic Harvest Perusahaan Mie Gunung Mas Perusahaan Mie Gunung Mas Perusahaan Mie Sidorejo Perusahaan Mie Sidorejo PT.Gema Guntur Perkasa PT.Gema Guntur Perkasa PT.Gema Guntur Perkasa PT.Gema Guntur Perkasa PT.Gema Guntur Perkasa PT.Gema Guntur Perkasa PT.Gema Guntur Perkasa PT.Indofood Sukses Makmur Tbk PT.Indofood Sukses Makmur Tbk PT.Indofood Sukses Makmur Tbk PT.Indofood Sukses Makmur Tbk PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:
No. 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Produk Supermi Cap 3 Ayam Gaga-100 A-1 Gaga Little Curly Karomah King Gaga Kriuk-Kriuk Gaga Kriaak Nissinmi (Mantap Rasanya)
29
Alhami
30 31
Selera Rakyat Cap Cakrawala Merah
32
Mie Sedaap
33 Kantik 34 Cinta-Mi 35 UKM WAY 36 CNI Mie Sehati 37 Superior 38 Spider 39 Filtra 40 Mie ABC 41 Mie President 42 Miduo 43 Mie Gelas Sumber: www.scribd.com
Nama Perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk PT.Indofood Sukses Makmur Tbk PT.Jakarana Tama Food Industry PT.Jakarana Tama Food Industry PT.Jakarana Tama Food Industry PT.Jakarana Tama Food Industry PT.Jakarana Tama Food Industry PT.Jakarana Tama Food Industry PT.Jakarana Tama Food Industry PT.Jakarana Tama Food Industry PT.Nissin Mas PT.Olagafood Industri Makanan & Minuman PT.Pepami Indonesia PT.Pepami Indonesia PT.Prakarsa Alam Segar (Wings Food) PT.Prakarsa Alam Segar PT.Sentrafood Indonusa PT.Sentrafood Indonusa PT.Sentrafood Indonusa PT.Tiga Pilar Sejahtera PT.Tiga Pilar Sejahtera PT.Tiga Pilar Sejahtera PT.ABC PT.ABC PT.Delly Food CS PT.Delly Food CS
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pernah menjadi penguasa mutlak pasar mie instan di Indonesia pada tahun 2002, bahkan menguasai sekitar 90% pangsa pasar mie instan dengan produk andalannya Indomie. Namun, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood yang menyebabkan Indofood sempat kehilangan pangsa pasarnya (www.swa.com). Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa Indofood sebagai penguasa pangsa
pasar mie instan di Indonesia masih harus berkompetisi dengan lebih dari 30 merek mie instan yang siap mengeser pangsa pasar Indomie. Jumlah pangsa pasar mie instan pada tahun 2003, 2005, dan 2007 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.2 Pangsa Pasar Mie Instan Tahun 2003, 2005, dan 2007 Tahun 2003 Pangsa Merek Pasar Indomie 75.5% Supermi 10.1% Sarimi 3.7% Mie 100 2.3% Gaga Mie 1.8% Mie ABC 1.1% Pop Mie 0.6% Salamie 0.5%
Tahun 2005 Pangsa Merek Pasar Indomie 66.3% Mie Sedap 13.4% Supermi 7.1% Gaga 100 2.5% Mie 100 2.4% Sarimi 2.2% Alhami 1.9% Mie ABC 0.6%
Tahun 2007 Pangsa Merek Pasar Indomie 65.3% Mie Sedap 22.9% Supermi 3.4% Gaga 100 2.6% Sarimi 1.0% Alhami 1.0% Kare 0.7% Mie ABC 0.6% Alhami 0.5%
Sumber: www.finance.dir.groups.yahoo.com Berdasarkan Tabel 1.2, terlihat bahwa pangsa pasar Indomie tetap berada pada urutan pertama, meskipun jumlah pangsa pasar Indomie cenderung menurun setiap tahun. Mie Sedaap yang diproduksi PT. Sayap Mas Utama (Grup Wingsfood) berhasil meraih 22,9% pangsa pasar pada tahun 2007 dan membayangi Indomie di posisi kedua, meskipun Mie Sedaap baru muncul pada bulan Mei 2003. Hal ini merupakan sebuah prestasi awal Mie Sedaap dalam kurun waktu 4 tahun, jika dibandingkan dengan Indomie yang sudah berhasil masuk ke pasar mie instan lebih dari 15 tahun yang lalu. (www.dzumar.wordpress.com) Citra merek mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk membedakan suatu produk atau jasa dengan perusahaan
yang lain. Produk yang telah memiliki citra merek yang kuat akan sulit ditiru karena telah tertanam dalam benak konsumen. Lain halnya dengan produk yang bisa dengan mudah ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu merek tertentu itu tidak akan mudah diciptakan. Citra merek (brand image) yang kuat akan membuat konsumen memiliki persepsi untuk mendapat nilai tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari produk-produk lain. Tanpa citra yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar tetap loyal, meskipun banyak produk mie intan di pasaran, tetapi masyarakat lebih menyukai mie instan Indomie. Karena citra merek Indomie yang telah terbentuk sejak lama di pasar itulah yang mempengaruhi konsumen untuk memilihnya. Selain itu, para konsumen apabila membeli mie instan pasti menyebutnya dengan nama Indomie, padahal Indomie itu adalah nama merek mie instan dari produk Indofood bukan jenis produknya. Membangun kepercayaan merek bagi produsen kepada konsumen tidaklah mudah, karena dituntut untuk selalu menjadi yang terbaik. Menurut Rahmayuni (2009), mendefinisikan trust in a brand sebagai keiinginan konsumen untuk mempercayai kemampuan merek untuk memperbesar pangsa usaha sehingga merek tersebut gampang dikenal oleh konsumen. Selain itu dalam riset Costabile (1998) dalam Ferrinadewi (2008:147) kepercayaan atau trust didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan. Dari sudut pandang
konsumen,
kepercayaan merek merupakan variabel psikologis
yang
mencerminkan sejumlah kredibilitas dan integritas yang melekat pada merek tertentu. Kepercayaan konsumen terhadap Indomie telah terbuktii dengan dijadikannya Indomie sebagai pelengkap lauk pauk dan dapat dikonsumsi juga oleh anak-anak. Walaupun banyak berita yang menyebutkan Indomie tidak baik untuk kesehatan, tetapi apabila dikonsumsi tidak terlalu sering tidak akan menjadi masalah karena sekarang pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan sudah cukup tinggi. Konsumen akan terus-menerus mencoba berbagai macam merek sebelum menemukan merek yang benar-benar cocok. Kepuasan adalah sikap konsumen yang mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas (Lau dan Lee, 2000). Kepuasan merek akan mendorong menigkatnya profit perusahaan. Konsumen yang puas akan membeli produk lain yang dijual oleh perusahaan, sekaligus menjadi pemasar yang efektif melalui word of mouth yang bernada positif. Saat ini Indomie masih menjadi market leader dalam industri mie instan, karena memiliki kelebihan jika dibandingkan produk lain yang sejenis. Kelebihannya antara lain, variasi jenis makanan dari gandum ini sangat banyak, ada mie goreng, mie rebus, mie bakso, mie kering dll. Variasi rasa yang enak, mudah dibeli dimana saja, dan sudah lamanya merek tersebut beredar di pasaran. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Indomie tersebut yang menyebabkan konsumen merasa puas sehingga sering membeli produk-produk Indomie.
Loyalitas merek menggambarkan kesetiaan dan kedekatan seorang konsumen kepada sebuah merek. Loyalitas juga menggambarkan derajat atau tingkat kemungkinan seorang konsumen untuk berpindah ke merek lain jika terjadi terjadi perubahan harga, fitur dan kualitas dari merek yang selalu dibelinya. Konsumen yang loyal adalah konsumen yang memiliki persepsi yang baik terhadap suatu merek dan ia selalu setia membeli dan menggunakan merek tersebut. Menurut Mowen (1998) dalam Indriyani (2004), definisi ini didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas
menggunakan kondisi
dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Pendekatan keperilakuan mengungkapkan bahwa loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang, loyalitas merek menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap merek tertentu di dalamnya, sedangkan pembelian ulang hanya perilaku konsumen yang membeli berulang-ulang. Indomie dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan dan dianugerahi Diamond ICSA (tahun 2008) yang merupakan simbol penghargaan atas kepemimpinan Indomie dikategori mie instan selama 8 tahun berturut-turut (www.indofood.com). Penghargaan tersebut telah membuktikan bahwa meski banyak produk pesaing yang bermunculan di pasaran, tetapi loyalitas konsumen terhadap Indomie tetap tinggi. Berdasarkan gambaran-gambaran di atas, maka judul yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek Indomie”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah variabel citra, kepercayaan dan kepuasan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek Indomie? 2. Apakah variabel citra, kepercayaan dan kepuasan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek Indomie? 3. Dari ketiga variabel bebas tersebut, variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap loyalitas merek Indomie.
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: a. Untuk menganalisis pengaruh citra, kepercayaan dan kepuasan secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie. b. Untuk menganalisis pengaruh citra, kepercayaan dan kepuasan secara simultan terhadap loyalitas merek Indomie. c. Untuk menganalisis variabel bebas mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap loyalitas merek Indomie.
2. Manfaat Penelitian Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat terhadap: a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak perusahaan sebagai informasi dan bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan penentu strategi-strategi selanjutnya yang lebih efektif untuk memenangkan persaingan di pasar. b. Bagi Penulis Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan penerapan teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan. c. Bagi Akademis Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan bahan penyusunan penelitian serupa dan lebih mendalam. d. Peneliti Berikutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa khususnya jurusan manajemen pemasaran untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Merek Keahlian kemampuannya
yang
sangat
untuk
unik
dari pemasar
menciptakan,
memelihara,
profesional melindungi,
adalah dan
meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian penting dalam pemasaran. Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000:460), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Dengan demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa bersifat fungsional, rasional, atau berwujud-yang dikaitkan dengan kinerja produk dari merek. Mungkin juga lebih simbolik, emosional atau berwujud-dikaitkan dengan apa yang digambarkan merek Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merekmerek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari sekedar simbol.
Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2000:460) yaitu sebagai berikut: 1. Atribut Merek mengingatkan pada atribut tertentu. Sebagai contoh Mercedes memberi kesan sebagai mobil mahal, dibuat dengan baik, tahan lama, dan bergengsi tinggi. 2. Manfaat Suatu merek lebih dari serangkaian atribut, pelanggan tidak membeli atribut tetapi membeli manfaat yang didapat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional atau emosional. Misalnya ”atribut mahal diterjemahkan menjadi manfaat emosional”. 3. Nilai Merek menyatakan sesuatu nilai produsen. Jadi, Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi dan lain-lain. 4. Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman, terorganisasi, efisien,bermutu tinggi. 5. Kepribadian Merek mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes mercerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang), atau istana yang agung (objek).
6. Pemakai Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan jenis tersebut. Mercedes menunjukkan pemakai seorang diplomat atau eksekutif. Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trademark, serta slogan untuk membedakan perusahaan-perusahaan dan individu-individu satu sama lain dalam apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu merek, simbol atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat. Dengan demikian, suatu merek dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai berikut. 1) Menjelaskan apa yang dijual perusahaan. 2) Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan. 3) Menjelaskan profil perusahaan itu sendiri. Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya menyangkut kepercayaan, konsistensi, dan harapan. Dengan demikian sangat penting baik bagi konsumen maupun produsen. Bagi konsumen, merek bermanfaat untuk mempermudah proses keputusan pembelian dan merupakan jaminan akan kualitas. Sebaliknya, bagi prosuden merek dapat membantu upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan hubungan berkelanjutan dengan konsumen.
B. Citra Merek 1. Pengertian Citra Sebelum menelaah apakah pengertian dari citra merek (brand image) terlebih dahulu kita akan memahami pengertian citra dan merek. Citra (image) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya, yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol perusahaan. Citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), dan opini orang perorangan dalam kelompok publik. Simamora (2002) mengatakan bahwa citra merupakan persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang Menurut Kotler (2002:338), citra yang efektif melakukan tiga hal. Pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan oleh karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Supaya bisa berfungsi, citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia agar citra tersebut bertahan lama. Citra dibangun agar menjadi positif di mata publik, baik publik yang telah menggunakan produk itu maupun potensial customer yang hendak dibidik agar mengkonsumsi produk tersebut. Menurut Ahmad Syarif (2005) citra yang efektif dapat melakukan tiga hal. Pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan
karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek. Citra dapat diperkuat dengan menggunakan simbol yang kuat, bahkan apabila suatu perusahaan melakukan strategi penawaran tampak sama, pembeli atau konsumen menanggapi citra perusahaan atau produk secara berbeda. Kepribadian merek suatu perusahaan tidak datang begitu saja, namun harus dibangun dengan program pembangunan identitas. Perusahaan merancang identitas untuk membentuk citra mereka di masyarakat, sementara konsumen mencari sifat tertentu dalam citra. Perusahaan seharusnya mempunyai pesan tunggal yang menunjukkan keunggulan utama dan posisi produk. Pesan itu harus unik sehingga tidak dikacaukan dengan pesan serupa dari para pesaing. Pesaing itu juga harus memiliki kekuatan emosional untuk membangkitkan perasaan selain pikiran pembeli (Ahmad Syarif, 2005). Membangun citra yang kuat membutuhkan kreativitas, kerja keras, dan tidak bisa di bangun seketika atau melalui satu media saja. Citra harus di bangun melalui seluruh media secara berkelanjutan, seperti penggunaan media yang dapat memperkuat karakter produk yang harus disampaikan dengan lambang, media cetak dan audio visual, suasana dan acara. Citra yang kuat memiliki satu atau lebih lambang yang dikenal perusahaan atau merek. Logo perusahaan dan merek harus dirancang supaya mudah dikenali. Perusahaan harus dapat memilih suatu objek yang mudah diingat konsumen sehingga menjadi trademark perusahaan (Sindu Rahayu, 2007).
2. Pengertian Citra Merek Menurut Kotler (2002) mendefinisikan citra merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kotler juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari merek yang kuat. Sedangkan menurut Simamora (2002) mengatakan bahwa citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Jadi tidak mudah untuk membentuk citra, sehingga bila terbentuk akan sulit mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya. Saat perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain, muncullah posisi merek. Pada dasarnya sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk dari persepsi yang telah dibentuk lama. Setelah melalui tahap yang terjadi dalam proses persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap keterlibatan konsumen. Level keterlibatan ini selain mempengaruhi persepsi juga mempengaruhi fungsi memori (Mowen, 2001). Menurut Martinez (2002) bahwa citra merek berkaitan dengan perangkat perusahaan yang dihubungkan pada merek agar terpelihara dalam ingatan atau benak konsumen. Selain itu menurut Rangkuti (2002), citra merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat di benak pelanggan. Pelanggan yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap citra merek. Dari beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa citra merek sangat berkaitan erat dengan kesan yang ditimbulkan. Kesan-kesan positif yang diperoleh pelanggan merupakan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya dari merek yang ditawarkan tersebut. Maka persepsi maupun pemahaman pelanggan terhadap
sebuah merek bergantung pada
kemampuan pelanggan dalam mengidentifikasi bermacam informasi mengenai merek yang bersangkutan, serta kemampuan pelanggan untuk menyimpan informasi merek tersebut dalam ingatan. Pemahaman pelanggan terhadap sebuah merek merupakan cerminan dari penilaian pelanggan atas merek produk-produk yang ditawarkan. Apabila suatu konsep merek yang kuat dapat dikomunikasi secara baik pada pasar sasaran yang tepat, maka merek tersebut akan menghasilkan citra merek yang dapat mencerminkan identitas merek yang jelas. (Rangkuti, 2002). Pada era kompetisi seperti sekarang ini semua perusahaan berlomba-lomba membangun citra merek. Sekali citra merek mengalami kecelakaan tergelincir jatuh maka diperlukan perjuangan yang jauh lebih mahal untuk mengangkatnya kembali. Kecelakaan bisa disebabkan dari dalam maupun serangan dari luar. Maka dari itu setiap perusahaan berusaha untuk dapat menjaga citra produk mereka dihadapan para
konsumen agar tidak terjatuh sehingga dapat digantikan oleh pesaing lainnya. 3. Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek Fajrianthi et,al (2005) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut: a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu. b. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi. c. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bias dimanfaatkan oleh konsumen. d. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya. e. Resiko, berkaitan dengan kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen. f. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang. g. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan suatu merek dari produk tertentu.
4. Pengukuran Citra Merek Menurut pendapat Keller (2009) pengukuran citra merek adalah subjektif, artinya tidak ada ketentuan baku untuk pengukuran citra merek (brand image). Bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu Strengthness, Uniqueness, dan Favorable. a.
Kekuatan (Strengthness) Dalam hal ini adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga biasa dianggap
sebagai sebuah kelebihan
dibandingkan dengan merek lain, yang termasuk pada kelompok strength ini antara lain: fisik produk, keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut. b.
Keunikan (Uniqueness) Adalah Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek lainya. Kesan ini muncul dari atribut produk tersebut yang menjadi bahan pembeda atau difrensiasi dengan produk-produk lainnya. Yang termasuk dalam kelomnpok unik ini adalah variasi layanan, variasi harga, maupun penampilan atau nama dari sebuah merek dan fisik produk itu sendiri.
c.
Favorable Favorable (kesukaan) mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain: kemudahan merek tersebut diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
C. Kepercayan Merek Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat diperoleh tanpa penjelasan mengenai kepercayaan pada merek (trust in brand) dan bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam pemasaran industri, para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas. Kepercayaan pada merek (trust in brand) menurut Chaudri dan Holbrook (2001:81) dalam Rahmayuni (2009), merupakan keinginan rata-rata konsumen untuk meyakini komitmen terhadap kemampuan suatu merek dalam menampilkan aspek fungsional yang dimiliki kualitas. Kepercayaan pada merek dapat mengurangi resiko atau ketidakpastian dimana konsumen dapat dikacaukan dengan promosi merek lain, ini berarti bahwa dengan kepercayaan pada merek, konsumen akan merasa apa yang dipilihnya (merek tertentu) akan memberikan nilai tersendiri dan merek
meyakinkan bahwa apa yang dipilihnya itu adalah terbaik, karena merek dinilai akan memberikan apa yang diharapkan. Menurut Lau dan Lee (1999:44), terdapat tiga faktor
yang
mempengaruhi kepercayaan pada merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek dan konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan pada merek akan menimbulkan loyalitas merek. Faktor-faktor yang berperan penting dalam membentuk kepercayaan merek menurut (Keller, 2009) meliputi: 1. Karakteristik Merek (Brand Characteristic) Mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi: reputasi merek, merek yang dapat diramalkan, dan kompetensi merek. 2. Karakteristik Perusahaan (Company Characteristic) Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan awal dasar pemahaman konsumen suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi perusahaan, motivasi yang dirasakan oleh perusahaan, dan integritas perusahaan yang dirasakan.
3. Karakteristik Konsumen-Merek (Consumer-Brand Characteristic) Merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen-merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek.
D. Kepuasan Merek 1. Pengertian Kepuasan Menurut Kotler (2007) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Kepuasaan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan. Kepuasan merupakan perilaku positif terhadap suatu merek, yang akan bermuara pada keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali merek tersebut. Kepuasan terhadap merek dapat didefinisikan sebagai hasil dari evaluasi subjektif pada saat merek alternatif terpilih sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen (Lau dan Lee, 2000). Fenomena ini sesuai dengan paradigma diskonfirmasi kepuasan konsumen, di mana
perbandingan antara harapan konsumen dengan hasil yang dirasakan sangat mencirikan definisi “kepuasan” 2. Atribut-Atribut Kepuasan Atribut-atribut dari kepuasan secara universal menurut (Samuel, 2005) adalah: a. Attributes related to the product (atribut yang terkait dengan produk), meliputi: 1) Value-price relationship (nilai-hubungan harga) Merupakan faktor sentral dalam menentukan kepuasan konsumen, apabila nilai yang diperoleh konsumen melebihi apa yang dibayar, maka suatu dasar penting dari konsumen telah tercipta. 2) Product quality (kualitas produk) Merupakan penilaian mutu dari suatu produk. 3) Product benefit (manfaat produk) Merupakan manfaat yang dapat diperoleh konsumen dalam menggunakan suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan kemudian dapat dijadikan dasar positioning yang membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lainnya. 4) Product features (fitur produk) Merupakan ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh suatu produk sehingga berbeda dengan produk yang ditawarkan pesaing.
5) Product design (desain produk) Merupakan psoses untuk merancang gaya dan fungsi produk yang menarik dan bermanfaat. 6) Product reliability and consistency (keandalan produk dan konsistensi) Merupakan keakuratan dan keandalan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan menunjukkan pengiriman produk pada suatu tingkat kinerja khusus. 7) Range of product or service (berbagai produk atau layanan) Merupakan macam dari produk/jasa layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. b. Attributes related to service (atribut yang terkait dengan pelayanan), meliputi: 1) Guarantee or warranty (jaminan atau garansi) Merupakan jaminan yang diberikan oleh suatu perusahaan terhadap produk yang dapat dikembalikan bila kinerja produk tersebut tidak memuaskan. 2) Delivery (pengiriman) Merupakan kecepatan dan ketepatan dari proses pengiriman produk dan jasa konsumennya.
yang
diberikan perusahaan
terhadap
3) Complaint handling (penanganan keluhan) Merupakan penanganan terhadap keluhan yang dilakukan oleh konsumen terhadap perusahaan. 4) Resolution of problem (penyelesaian masalah) Merupakan kemampuan perusahaan dengan
serius dan
memecahkan masalah yang dihadapi konsumen. c. Attribute related to purchase (atribut yang terkait dengan pembelian), meliputi: 1) Courtesy (kesopanan) Merupakan kesopanan, perhatian, perhatian, pertimbangan, keramahan
yang
dilakukan
karyawan
dalam
melayani
konsumennya. 2) Communication (komunikasi) Merupakan proses penyampaian informasi yang dilakukan oleh karyawan perusahaan kepada konsumennya. 3) Ease
or
convenience
acquisition
(kemudahan
atau
kenyamanan) Merupakan kemudahan untuk mendapatkan pengetahuan tentang produk dari perusahaan. 4) Company reputation (reputasi perusahaan) Adalah reputasi yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi pandangan konsumen terhadap perusahaan tersebut yang akan
mengurangi ketidakpastian dan resiko dalam keputusan pembelian. 5) Company competence (kompetensi perusahaan) Adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mewujudkan permintaan yang diajukan oleh konsumen dalam memberikan pelayanan. Menurut Irawan (2003,16) dalam Riana (2008), kepuasan merupakan salah satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan. 3. Berdasarkan beberapa artikel ilmiah tentang kepuasan terdapat lima faktor utama yang menentukan tingkat kepuasan. a. Kualitas produk Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam membentuk kualitas produk adalah performance, features, realibility, conformance to spesification, durability, serviceability, estetika, dan perceived quality. b. Kualitas pelayanan Pelanggan akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan sudah banyak dikenal yang meliputi reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.
c. Faktor emosional Konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia apabila menggunakan produk dengan merek tertentu. Kepuasan ini bukan semata-mata karena kualitas produk, tetapi social value yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek produk tertentu. d. Harga Produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan. Di sini jelas bahwa faktor harga juga merupakan
faktor
yang
penting
bagi
pelanggan
untuk
mengevaluasi tingkat kepuasannya. e. Biaya dan kemudahan Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan suatu biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
E. Loyalitas Merek Schiffman
dan
Kanuk
(2004)
dalam
Fajrianthi
et,al
(2005)
mendefinisikan loyalitas merek sebagai prefensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau layanan tertentu. Menurut Mowen (1998) dalam Indriyani (2004), definisi
ini didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas menggunakan kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Pendekatan keperilakuan mengungkapkan bahwa loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang, loyalitas merek menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap merek tertentu di dalamnya, sedangkan pembelian ulang hanya perilaku konsumen yang membeli berulang-ulang. Loyalitas merek merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Perusahaan yang mempunyai basis pelanggan yang mempunyai loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran perusahaan karena
biaya
untuk
mempertahankan
pelanggan
jauh
lebih murah
dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan dan dapat menarik minat pelanggan baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek minimal dapat mengurangi resiko. Keuntungan lain yang di dapat dari
loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih cepat untuk merespon gerakan pesaing. 1. Fungsi Loyalitas Merek Pengelolaan dan pemanfaatan yang benar dari suatu strategi pemasaran, maka akan membuat loyalitas merek menjadi aset strategis bagi perusahaan. Beberapa potensi yang dapat diberikan oleh loyalitas merek kepada perusahaan menurut Durianto (2001) dalam Marthin (2007): a. Mengurangi biaya pemasaran Adanya loyalitas merek berkaitan dengan biaya pemasaran. Biaya pemasaran akan lebih murah terutama dalam mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi, biaya pemasaran akan menjadi kecil jika loyalitas merek meningkat. b. Meningkatkan perdagangan Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran. Semakin biasa konsumen membeli suatu, maka semakin tinggi frekuensi pembelian konsumen tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan. c. Menarik pelanggan baru. Banyaknya pelanggan yang merasa puas dan suka pada merek tertentu, maka akan menimbulkan perasaan yakin atau percaya pada calon pelanggan lain untuk mengkonsumsi merek tertentu tersebut. Di
samping itu, pelanggan yang puas umumnya merekomendasikan merek yang pernah atau sedang dikonsumsi kepada teman atau kerabat dekatnya, sehingga akan menarik pelanggan baru. d. Memberi waktu untuk menanggapi ancaman-ancaman pesaing Loyalitas konsumen akan memberikan waktu pada perusahaan untuk merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk baru dan unggul, maka pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan untuk memperbaharui produk yang dihasilkan dengan cara menyesuaikan atau mengadakan inovasi untuk dapat mengungguli produk baru pesaing. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Menurut
Marconi
(1993)
dalam
Fajrianthi
et,al
(2005)
menyebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas merek adalah sebagai berkut: a. Nilai (harga dan kualitas). Penggunaan suatu merek dalam waktu yang lama akan mengarahkan pada loyalitas, karena itu pihak perusahaan harus bertanggung jawab untuk menjaga merek tersebut. Perlu diperhatikan, pengurangan standar kualitas dari suatu merek akan mengecewakan konsumen bahkan konsumen yang paling loyal sekalipun begitu juga dengan perubahan harganya.
b. Citra (baik dari kepribadian dan reputasi dari merek tersebut). Citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran. Produk yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan loyalitas konsumen pada merek. c. Kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan merek. Dalam situasi yang penuh tekanan dan permintaan pasar yang menuntut akan adanya kemudahan, pihak perusahaan dituntut untuk menyediakan produk yang nyaman dan mudah didapatkan. d. Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. e. Pelayanan. Dengan kualitas pelayanan yang baik yang ditawarkan oleh suatu merek dapat mempengaruhi loyalitas merek. f. Garansi dan jaminan yang diberikan oleh merek. 3. Penggolongan Loyalitas Merek Aaker dalam Fajrianthi et,al (2005) membagi loyalitas merek ke dalam lima tingkatan, sebagai berikut: a. Switcher (pembeli yang berpindah-pindah) Merupakan tingkatan loyalitas merek yang terendah. Pembeli sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik terhadap merek apapun yang ditawarkan. Ciri dari jenis pembeli ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.
b. Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan). Merupakan pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya
atau
setidaknya
mereka
tidak
mengalami
ketidakpuasan dalam mengkonsumsi merek produk tersebut. Pembeli ini membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan merek selama ini. c. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan). Pada tingkatan ini pembeli merek termasuk ke dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut. Meskipun demikian mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau risiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka beralih merek. d. Liking the brand (pembeli yang menyukai merek). Pembeli pada tingkatan
ini merupakan pembeli yang sungguh-
sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Meskipun demikian seringkali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik. e. Committed buyer (pembeli yang komit atau setia). Pembeli pada tingkatan ini merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka, dipandang dari
segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas konsumen
ditunjukkan
oleh
tindakan
merekomendasikan
dan
mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. 4. Ciri-Ciri Konsumen yang Loyal Terhadap Suatu Merek Menurut Giddens (2002) dalam Fajrianthi et,al (2005) konsumen yang loyal terhadap suatu merek memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a.
Memiliki komitmen pada merek tersebut.
b. Berani membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan merek yang lain. c. Akan merekomendasikan merek tersebut pada orang lain. d. Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan pertimbangan. e. Selalu mengikuti informasi yang terkait merek tersebut. f. Mereka dapat menjadi juru bicara dari merek tersebut dan mereka selalu mengembangkan hubungan dengan merek tersebut.
F. Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2005) yang membahas tentang “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (studi kasus Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya)” hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempuyai variasi penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen
yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula. Terdapat hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori tentang kesetiaan merek. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Marthin (2007) yang membahas tentang “Analisis Tingkat Brand Loyalty Produk Shampoo Merek Head & Shoulders” hasil penelitian ni menyebutkan bahwa: 1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif disimpulkan bahwa, tingkat brand loyalty pelanggan atas shampoo merek Head & Shoulders relatif tinggi, yaitu mencapai 91, 25%, suatu jumlah yang sangat besar. 2. Presentase switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking of the brand, dan committed buyer atas shampoo merek Head & Shoulders berturutturut adalah 18,50%, 42,08%, 79,67%, 86,60% dan 91,25%, sehingga susunan/tingkatan piramida loyalitas terbalik seperti konsep teori, dapat dipenuhi. 3. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa merek Head & Shoulders memiliki brand equity yang kuat dibenak pelanggannya. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Riana (2008) yang membahas tentang “Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum AQUA Di Kota Denpasar” hasil penelitian ini menyebutkan bahwa: 1) Secara bersama-sama variabel trust in brand yang meliputi brand characteristic (X1), company characteristic (X2), dan consumer brand
characteristic (X3) mempengaruhi brand loyalty. Besarnya pengaruh variabel trust in brand tersebut adalah 0,942 dengan tingkat signifikan 0,000. 2) Secara parsial variabel trust in brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic, dan consumer brand characteristic berpengaruh ssignifikan terhadap brand loyalty. Brand characteristic (X1) secara signifikan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,668 dengan tingkat signifikan 0,000 , company characteristic (X2) cukup signifikan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien betasebesar 0, 224 dan tingkat signifikan 0,000 , dan consumer brand characteristic (X3) cukup signifikan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,165 dan tingkat signifikan 0,000. Dari ketiga variabel trust in brand tersebut brand characteristic yang berpengaruh dominan terhadap brand loyalty. Pada penelitian yang dilakukan oleh Setyawan (2008) yang membahas tentang “Peran Kepercayaan pada Merek dan Kepuasan dalam Menjelaskan Loyalitas pada Merek (Studi Empirik Pada Konsumen Telepon Seluler)” hasil penelitian ini menyebutkan bahwa: 1) Variabel kepercayaan pada merek merupakan variabel mediasi dari hubungan antara variabel kepuasan pada merek dengan variabel loyalitas pada merek. 2) Variabel kepercayaan pada merek tidak memediasi secara penuh (fully mediated) hubungan antara variabel kepuasan pada merek dengan loyalitas
pada merek. Hal ini nampak dari adanya pengaruh langsung variabel kepuasan pada merek terhadap variabel loyalitas pada merek. 3) Variabel kepuasan pada merek berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kepercayaan pada merek. 4) Variabel kepercayaan pada merek berpengaruh positif terhadap variabel kepuasan pada merek. Yang terakhir penelitian yang dilakukan oleh Roslina (2009) yang membahas tentang “Pengaruh Pengetahuan Produk dan Citra Merek Terhadap Pembelian Produk” hasil penelitian ini menyebutkan bahwa berdasarkan hasil deskripsi literatur review, dapat disumpulkan bahwa niat beli timbul setelah konsumen melakukan evaluasi terhadap produk. Dalam mengevaluasi
produk,
konsumen
menggunakan
petunjuk
intrinsik
(pengetahuan produk) dan petunjuk ekstrinsik (citra merek). Konsumen yang memiliki pengetahuan produk yang tinggi akan mempercayakan pada petunjuk ekstrinsik dalam mengevaluasi produk sebelum melakukan suatu pembelian ulang, sedangkan konsumen dengan pengetahuan produk yang rendah cenderung akan menggunakan petunjuk ekstrinsik yaitu citra merek dan harga untuk mengevaluasi suatu produk.
G. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran terjadi pada dasarnya merupakan review atau tinjauan pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema serta mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti. Sehingga berdasarkan kerangka teori
yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Citra Merek
Kepercayaan Merek
Loyalitas Merek
Uji Reliabilitas dan Validitas
Uji Asumsi Klasik
1. 2. 3. 4.
Uji Normalitas Data Multikolineritas Autokolerasi Heterokedastisitas
Uji Regresi Linear Berganda
1. Koefisien Determinasi 2. Uji t (Parsial) 3. Uji F (Simultan)
Kesimpulan dan Implikasi
Kepuasan Merek
H. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho 1: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie. Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie. Ho 2: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie. Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie. Ho 3: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie. Ho 4: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra, kepercayaan dan kepuasan secara simultan terhadap loyalitas merek Indomie. Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra, kepercayaan dan kepuasan secara simultan terhadap loyalitas merek Indomie.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penulisan skripsi ini objek penelitian dilakukan di daerah Ciputat. Sedangkan subjek penelitian ini adalah masyarakat yang mengkonsumsi Indomie. Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas dua (2) variabel, yang terdiri dari variabel independen yaitu citra, kepercayaan, dan kepuasan dan variabel dependen yaitu loyalitas merek.
B. Metode Penentuan Sampel Menurut Indrianto dan Soepomo (1997), populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling melalui cara convenience sampling (pemilihan sampel berdasarkan kenyamanan). Menurut Hamid (2005:24), convenient sampling adalah istilah umum yang mencakupi variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenient sampling berarti unit sampel yang mudah ditarik, tidak menyusahkan, mudah diukur dan bersifat kooperatif. Namun berdasarkan pendapat ahli seperti dikemukakan oleh Gay dan Diel (Dalam Damayanti, 2010) besarnya sampel minimum sebuah penelitian adalah sebanyak 100 responden karena jumlah minimum tersebut sudah memenuhi uji distribusi Z, sehingga data akan mendekati sempurna atau batas sampel minimum.
C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan data primer yaitu berupa: 1. Data Primer (Primary Data) Untuk mendukung penelitian ini dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dengan melakukan penelitian lapangan terhadap responden yang dituju. Data primer yang dikumpulkan melalui metode survei dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh penulis. Dalam hal ini responden diminta mengisi sendiri kuesioner tanpa melibatkan pandangan subjektif interviewer. Namun, pada saat pengisian kuesioner ini, responden tetap didampingi oleh interviewer untuk menghindari kesalahan yang terjadi dalam pengisian kuesioner. Kuesioner ini diperoleh dari beberapa referensi, yang kemudian akan dimodifikasikan dalam bentuk pertanyaan. 2. Data Sekunder (Secondary Data) Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Penulis menggunakan riset
kepustakaan dimana melakukan dengan cara
mengumpulkan, membaca dan memahami buku, literatur, artikel, jurnal, dan data dari internet.
D. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, yaitu dengan menyebarkan 100 kuesioner yang diisi oleh para konsumen Indomie. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenai karakteristik responden dan variabel yang digunakan. Gambaran umum mengenai karakteristik responden dijelaskan dengan tabel stastistik responden yang diukur dengan skala nominal. Penyusunan kuesioner adalah dengan menggunakan skala likert dengan kuesioner variabel bebas dan variabel terikat. Skala likert (likert scale) di desain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak dengan pertanyaan pada lima titik dengan susunan responden terhadap sejumlah item yang berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu kemudian diajukan kepada tiap responden (Sugiyono, 2005). 2. Uji Kualitas Data Dalam suatu penelitian diperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur pengukur dalam mengukur gejala yang sama.
a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui pertanyaan yang diberikan. Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliable. (Ghozali, 2001:42). b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2001: 45). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak
berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item-total correlation) dengan r tabel (tabel Product Moment dengan signifikansi 0,05) untuk degree of freedom (df) = n-2. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2001:45). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial. Metode yang sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Dalam penelitian ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima kategori, yaitu: Tabel 3.1 Metode Skala dan Pengukurannya Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
(5)
(4)
(3)
(2)
Sangat Tidak Setuju (STS) (1)
Sumber: Indriantoro dan Supomo, 2002 c. Analisa Koefisien Korelasi Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara 2 ( dua ) varibel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan tayangan iklan ditelevisi dan harga tarif sebagai variabel bebas dan tindakan brand switching sebagai varibel terikat. Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kedua variabel (independent dan dependent). Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi Internal Koefisien 0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
Sumber : Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, 2003
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan menngikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:10). b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel citra, kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas merek. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, variabel orthogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya nilai multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2001: 91). c. Uji Autokolerasi Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggotaanggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian yang berkaitan dengan tenggang waktu (time length) yang dapat
diartikan, bahwa hubungan korelasi dari masing-masing varibel waktu sekarang akan sama keadaanya pada masa sekarang akan datang. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui autokorelasi adalah dengan dengan uji Durbin Waston. Prosedur untuk mengetahui adanya masalah autokorelasi pada model regresi dengan melakukan pengujian Durbin Watson (DurbinWatson Test). batasan ditolak atau diterimanya Ho tergantung pada nilai Durbin Watson d statisitik (Ghozali, 2001) Untuk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Waston (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Uji Durbin Waston Durbin Waston Kurang dari 1,10 1,10 dan 1,54 1,55 dan 2,46 2,46 dan 2,90 Lebih dari 2,91
Kesimpulan Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat
dilihat
dari
grafik
plot.
Deteksi
ada
atau
tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana
sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Menurut Nugroho (2005:62) cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Analisis pada
gambar
scatterplot
yang
menyatakan
tidak
terdapat
heterkesdastisitas apabila: 1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 pada sumbu Y. 2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah aja. 3) Penyebaran
titik-titik
data
tidak
boleh
membentuk
pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit)
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2001:105)
4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2000:163). Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran ordinal dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang, 2002:211). Variabel independen terdiri dari citra, kepercayaan dan kepuasan sedangkan variabel dependennya adalah loyalitas merek. Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Dimana: Y
: variabel terikat (loyalitas merek)
a
: konstanta
b 1-b3 : koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan
variabel
dependen
hubungan nilai variabel independen X1
:
variabel bebas (citra)
X2
:
variable bebas (kepercayaan)
X3
:
variable bebas (kepuasan merek)
e
: standar error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
yang
didasarkan
pada
a. Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin
kuat kemampuan variabel independen dapat
menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2005:45). b. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005:84). Menurut Santoso (2000:168) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. c. Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2005:84). Menurut Santoso (2000:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasional Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2005:2), Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional variabel penelitian adalah sebuah konsep yang mempunyai penjabaran dari variabel yang ditetapkan dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memastikan agar variabel yang diteliti secara jelas dapat ditetapkan indikatornya. 1. Variabel Independen (X) Variabel ini sering disebut dengan variabel stimulus atau sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah sebagai berikut: a. Citra Merek (X1) Menurut
Kotler
(2002)
mendefinisikan
citra
merek
sebagai
seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kotler juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari merek yang kuat. Untuk mengukur citra merek, kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang dikembangkan dari teori (Keller, 2009) yang terdiri dari 6 pernyataan. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode skala likert yang menggunakan 5 poin
penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju. b. Kepercayaan Merek (X2) Kepercayaan merek menurut Chaudri dan Holbrook (2001:81) dalam (Rahmayuni, 2009), merupakan keinginan rata-rata konsumen untuk meyakini komitmen terhadap kemampuan suatu merek dalam menampilkan aspek fungsional yang dimiliki kualitas. Untuk mengukur kepercayaan merek, kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang dikembangkan dari (Riana, 2008) yang terdiri dari 9 pernyataan. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode skala likert yang menggunakan 5 poin penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju. c. Kepuasan Merek (X3) Menurut Kotler (2007) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Kepuasaan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan. Untuk mengukur kepuasan merek, kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang dikembangkan dari (Samuel, 2005) yang terdiri dari 10 pernyataan. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode skala
likert yang menggunakan 5 poin penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju. 2. Variabel Dependen (Y) Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau sering disebut dengan variabel terikat. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen, yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas merek. Menurut Mowen (1998) dalam (Indriyani, 2004), definisi ini didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas menggunakan kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Untuk mengukur kepuasan merek, kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang dikembangkan dari teori Aaker dalam Fajrianthi et,al (2005) yang terdiri dari 9 pernyataan. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode skala likert yang menggunakan 5 poin penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.
Tabel. 3.4 Operasional Variabel Penelitian.
Variabel
Sub Variabel
(Variabel X1) Citra Merek (Keller, 2009)
1. Strengthness (kekuatan)
2. Uniqueness (keunikan)
3. Favorable (kesukaan)
Indikator Merupakan market leader mie instan. (top of mind) dan dikenali produknya Diferensiasi produk dengan merek lain Memberikan kesan positif Merek mudah diingat Merek mudah diucapkan.
Ukuran Skala Ordinal
Skala Ordinal
Skala Ordinal
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Ukuran
(Variabel X2) Kepercayaan Merek (Riana, 2008)
1. Brand Characteristic (karakteristik merek)
Reputasi merek Prediksi terhadap merek Kompetensi merek
Skala Ordinal
2. Company Characteristic (karakteristik perusahaan)
Reputasi perusahaan Konsistensi merek Integritas perusahaan
Skala Ordinal
3. ConsumerBrand Characteristic (karakteristik konsumenmerek)
Kepribadian merek Kesukaan terhadap merek Merupakan merek favorit.
Skala Ordinal
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:
Tabel. 3.4 (Lanjutan) Variabel
Sub Variabel
(Variabel X3) Kepuasan Merek (Samuel, 2005)
1. Attributes related to the product (atribut yang terkait dengan produk)
2. Attributes related to service (atribut yang terkait dengan pelayanan) 3. Attribute related to purchase (atribut yang terkait dengan pembelian)
Indikator Nilai yang diperoleh konsumen melibihi apa yang dibayar. Produk memiliki mutu atau kualitas Manfaat produk sebagai pelengkap lauk pauk Fitur produk (komposisi bahan baku yang lengkap) Desain dan kemasan produk Keandalan produk yang tahan lama disimpan (awet) Jaminan terhadap keamanan komposisi produk. Penanganan terhadap keluhan.
Komunikasi melalui media elektronik. Kemudahan mengetahui produk.
Ukuran Skala Ordinal
Skala Ordinal
Skala Ordinal
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:
Tabel. 3.4 (Lanjutan) Variabel (Variabel Y) Loyalitas Merek (Fajrianthi, 2005)
Sub Variabel
Indikator Sudah terbiasa dengan produk Tidak membeli bila tidak tersedia Tidak akan beralih ke produk lain Produk pilihan pertama Merekomendasikan kepada konsumen lain Melakukan pembelian ulang Bersedia membayar lebih Yakin untuk membeli dan mengkonsumsi produk Membeli secara rutin produk
Ukuran Skala Ordinal
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood secara progresif telah telah bertansformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasi yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir di pasaran.Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru Nusantara. Perseroan mengoperasikan empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi: a. Produk Konsumsi Bermerek (CBP) Memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam divisi mie instan, penyedap makanan, makanan ringan serta nutrisi dan makanan khusus. Dengan diakuisisinya PT.Indolakto pada tahun 2008, divisi Dairy merupakan segmen baru di grup CBP, yang akan memperkuat posisi grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh divisi bumbu dan kemasan. b. Bogasari Memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan biscuit.Kegiatan grup ini didukung oleh unit perkapalan.
c. Agribisnis Kegiatan grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran miyak goreng, margarin.Disamping itu juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh. d. Distribusi Memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hamper seluruh produk konsumen Indofood dan produkproduk pihak ketiga. Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimilikinya, bahkan banyak diantara merek tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun.Ini termasuk beberapa merek mie instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas Palmina).Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas produknya yang berkualitas dengan harga terjangkau. Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan komitmen utama Indofood dalam membantu komunitas dan memberi kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Pada tahun 2007 Indofood mengembangkan dan melaksanakan berbagai program yang didasarkan pada lima pilar utama dari filosofi CSR jangka panjang, yaitu:
Building Human Capital
Maintaining Social Cohesion
Strengthening Economic Value
Encouraging Good Governance
Protecting The Environment
Visi:
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions.
Misi:
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami dan teknologi kami.
Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.
Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan dalam negeri maupun internasional.
Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.
Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.
1. Sejarah Perusahaan a. Tahun 1990 Didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikisuma b. Tahun 1994 Berganti nama menjadi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham dengan nominal Rp. 1.000 per saham tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Tahun 1995 Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari d. Tahun 1996 Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1 : 2 e. Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, agribisnis serta distribusi. Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan 1 : 5, total penambahan saham sebanyak 305,2 juta. f. Tahun 2000 Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1 : 5 Menerbitkan obligasi seri I sebesar Rp. 1 triliun. g. Tahun 2001 Menerima persetujuan rencana pembelian kembali saham dan pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan (ESOP)
h. Tahun 2002 Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham. Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta saham. Menerbitkan Eurobonds sebesar US$ 280 juta. i.
Tahun 2003 Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham. Menerbitkan obligasi seri II sebesar Rp. 1,5 triliun
j.
Tahun 2004 Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham Menerbitkan obligasi seri III sebesar Rp. 1 triliun Mengakuisisi 80% saham perusahaan kemasan karton.
k. Tahun 2005 Membentuk perusahaan patungan Nestle. Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9 % kepemiikan saham. l.
Tahun 2006 Melakukan pelunasan Eurobond sebesar US$ 143,7 juta Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte.Ltd. Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
m. Tahun 2007 Mencatat saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru. Menerbitkan obligasi seri IV sebesar Rp. 2 triliun. Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT. Mitra Inti Sejati Plantation dan memiliki sebesar 70% kepemilikan. Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk. n. Tahun 2008 Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT.Lajuperdana Indah dan memiliki sebesar 60% kepemilikan. Menjual kembali 251.837.5000 lembar treasury stock dan menarik kembali 663.762.500 lembar treasury stock. Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte.Ltd yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT.Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka. Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitas bulking.
2. Penghargaan
ICSA (2001 – 2007) Indonesia Customer Satisfaction Award Kategori Mi Instan
IBBA (2003 – 2008) Indonesia Best Brand Award Kategori Mi Instan
Superbrand (2005, 2006) Kategori Mi Instan Superbrand 2005 Kategori Best Local Brand
Anugerah Produk Asli Indonesia (2007)
B. Penemuan dan Pembahasan 1. Deskriptif Demografi Responden Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengkonsumsi mie instan Indomie di sekitar wilayah Ciputat, Tangerang. Sampel yang diambil berjumlah 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data jenis kelamin responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Absolut
Laki-laki 57 Perempuan 43 Jumlah 100 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Persentase 57 % 43 % 100 %
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 57 atau sebesar 57 %, sedangkan sisanya sebanyak 43 orang atau sebesar 43 % dipenuhi oleh jenis kelamin perempuan. Artinya, sebagian besar responden yang mengisi kuisioner adalah laki-laki.
Tabel 4.2. Usia Responden Kategori Absolut Persentase 15 – 20 44 44 % 21 – 30 51 51 % 31 – 40 5 5% Jumlah 100 100 % Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa data responden menurut usia, disini terlihat yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 21–31 tahun yaitu sebesar 51 responden, lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia 15–20 tahun sebanyak 44 responden, namun pada kisaran usia 31–40 tahun hanya berjumlah 5 responden. Tabel 4.3. Pendidikan Terakhir Pendidikan Absolut Persentase SLTP 29 29 % SMU 50 50 % Diploma 4 4% S1 17 17 % Jumlah 100 100 % Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenjang pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan SLTP sebanyak 29 orang atau sebesar 29 %. Responden yang berpendidikan terakhir dengan kategori SMU sebanyak 50 orang atau sebesar 50 %. Responden yang berpendidikan terakhir dengan kategori Diploma sebanyak 4 orang atau sebesar 4 %, kemudian responden yang berpendidikan terakhir dengan kategori S1 sebanyak 17 orang atau sebesar 17 %.
Tabel 4.4. Pekerjaan Kategori Absolut Pelajar 29 Mahasiswa 50 Pegawai Negeri 10 Pegawai Swasta 7 Wiraswasta 4 Jumlah 100 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Persentase 29 % 50 % 10 % 7% 4% 100 %
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan pekerjaan tersebar pada pelajar sebanyak 29 orang atau sebesar 29 %, mahasiswa sebanyak 50 orang atau sebesar 50 %, Pegawai Negeri sebanyak 10 orang atau sebesar 10 %, Pegawai Swasta sebanyak 7 orang atau sebesar 7 %, dan wiraswasta sebanyak 4 orang atau sebesar 4 %. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas dan Reabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliableatau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar
0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak realible. (Ghozali, 2001:42). Sebelum kuisioner diberikan kepada 100 responden, penulis melakukan try out terhadap 20 responden dengan memberikan 37 butir pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut. Kuesioner dibagi menjadi empat variabel utama, yaitu citra merek, kepercayaan merek, kepuasan merek dan loyalitas merek. Kuesioner dilakukan setelah penulis melakukan try out terhadap 20 responden. Tabel 4.5 Hasil try out Item Pengaruh Citra Merek Item Pertanyaan CM-1 CM-2 CM-3 CM-4 CM-5 CM-6 CM-7 CM-8
Corrected Item-Total Correlation 0.470 0.241 0.640 0.276 0.543 0.430 0.640 0.700
Keterangan
Alpha Cronbach’s
Keterangan
Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
0.794 0.824 0.772 0.787 0.784 0.799 0.772 0.763
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.6 Hasil try out Item Pengaruh Kepercayaan Merek Item Pertanyaan KPCM-1 KPCM-2 KPCM-3 KPCM-4 KPCM-5 KPCM-6 KPCM-7 KPCM-8 KPCM-9
Corrected Item-Total Correlation 0.649 0.891 0.606 0.624 0.836 0.891 0.679 0.431 0.679
Keterangan
Alpha Cronbach’s
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.888 0.879 0.891 0.889 0.894 0.868 0.876 0.896 0.876
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.7 Hasil try out Item Pengaruh Kepuasan Merek Item Pertanyaan KPM-1 KPM-2 KPM-3 KPM-4 KPM-5 KPM-6 KPM-7 KPM-8 KPM-9 KPM-10
Corrected Item-Total Correlation 0.770 0.439 0.770 0.684 0.598 0.715 0.545 0.595 0.456 0.858
Keterangan
Alpha Cronbach’s
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.876 0.896 0.876 0.881 0.888 0.879 0.891 0.889 0.894 0.868
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.8 Hasil try out Item Pengaruh Loyalitas Merek Corrected Item-Total Correlation 0.220 0.754 0.603 0.801 0.603 0.518 0.692 0.542 0.754 0.626
Item Pertanyaan LY-1 LY-2 LY-3 LY-4 LY-5 LY-6 LY-7 LY-8 LY-9 LY-10
Keterangan
Alpha Cronbach’s
Keterangan
Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.878 0.848 0.862 0.838 0.862 0.863 0.849 0.863 0.848 0.860
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 b. Penilaian Responden Tentang Keterlibatan. Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek Indomie akan dilihat dari indikator masing-masing variabel. Berikut adalah hasil output kuisioner yang diberikan kepada responden. 1) Citra Merek Adapun dalam variabel Citra Merek pada kuesioner penulis memasukan delapan pertanyaan-pertanyaan, karena ada dua pertanyaan yang tidak valid maka hanya enam pertanyaan yang menjadi indikator, dan hasil outputnya sebagai berikut:
Tabel 4.9 Mie instan merek Indomie merupakan market leader dalam kategori produk mie instan. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
18
18.0
18.0
19.0
Setuju
69
69.0
69.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.9 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 18 responden menjawab ragu-ragu, 69 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie merupakan market leader dalam kategori produk mie instan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 69 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 responden. Tabel 4.10 Mie instan merek Indomie mudah diingat (top of mind) dan dikenali produknya. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
22.0
Setuju
55
55.0
55.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.10 di atas terlihat ada 1 responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu, 55 responden menjawab setuju, dan 23 responden
menjawab
sangat
setuju.
Dari
pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie mudah diingat (top of mind) dan dikenali produknya, terlihat dari 55 responden yang menjawab setuju dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 23 responden. Tabel 4.11 Mie instan merek Indomie berbeda dengan merek lain yang sejenis. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju
5
5.0
5.0
5.0
Ragu - Ragu
25
25.0
25.0
30.0
Setuju
50
50.0
50.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.11 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 5 responden menjawab tidak setuju, 25 responden menjawab ragu-ragu, 50 responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie berbeda dengan merek lain yang sejenis. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 50 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden.
Tabel 4.12 Mie instan merek Indomie memberikan kesan positif pada produknya. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
17
17.0
17.0
18.0
Setuju
71
71.0
71.0
89.0
Sangat Setuju
11
11.0
11.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.12 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 17 responden menjawab ragu-ragu, 71 responden menjawab setuju, dan 11 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie memberikan kesan positif pada produknya. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 71 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 11 responden. Tabel 4.13 Mie instan merek Indomie merek yang mudah diingat. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu - Ragu
26
26.0
26.0
29.0
Setuju
65
65.0
65.0
94.0
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.13 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 26
responden menjawab ragu-ragu, 65 responden menjawab setuju, dan 6 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie merek yang mudah diingat. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 65 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 6 responden. Tabel 4.14 Mie instan merek Indomie merek yang mudah diucapkan. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
5
5.0
5.0
5.0
Ragu - Ragu
29
29.0
29.0
34.0
Setuju
49
49.0
49.0
83.0
Sangat Setuju
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.14 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 5 responden menjawab tidak setuju, 29 responden menjawab ragu-ragu, 49 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie mudah diucapkan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 49 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17 responden.
2) Kepercayaan Merek Adapun dalam variabel Kepercayaan Merek pada kuesioner penulis memasukan sembilan pertanyaan-pertanyaan, dan hasil outputnya sebagai berikut: Tabel 4.15 Mie instan merek Indomie memiliki reputasi yang baik di pasar.
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu – Ragu
16
16.0
16.0
16.0
Setuju
68
68.0
68.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.15 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 68 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie memiliki reputasi yang baik di pasar. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 68 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 responden
Tabel 4.16 Mie instan merek Indomie adalah merek yang aman dan terpercaya. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu – Ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
48
48.0
48.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.16 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 24 responden menjawab ragu-ragu, 48 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie adalah merek yang aman dan terpercaya. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 48 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 24 responden. Tabel 4.17 Mie instan merek Indomie adalah merek mie instan yang berkualitas. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
64
64.0
64.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.17 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 24
responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie adalah merek mie instan yang berkualitas. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 64 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden. Tabel 4.18 Mie instan merek Indomie berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu
28
28.0
28.0
28.0
Setuju
56
56.0
56.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.18 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 28 responden menjawab ragu-ragu, 56 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 56 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 responden.
Tabel 4.19 Merek Indomie mempunyai konsistensi yang tinggi dalam kualitas produknya. Frequency Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
Setuju
64
64.0
64.0
68.0
Sangat Setuju
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
4.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.19 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 32 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa merek Indomie mempunyai konsistensi yang tinggi dalam kualitas produknya. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 64 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 32 responden. Tabel 4.20 Anda membeli mie instan merek Indomie karena yakin akan integritas perusahaan yang sudah handal. Frequency Valid Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
16
16.0
16.0
Setuju
72
72.0
72.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
16.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.20 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 72 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa anda membeli mie instan merek Indomie karena yakin akan integritas perusahaan yang sudah handal. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 72 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 responden. Tabel 4.21 Mie instan merek Indomie sesuai dengan kebutuhan selera masyarakat Indonesia. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
Setuju
52
52.0
52.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
24.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.21 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak satupunresponden menjawab tidak setuju, 24 responden menjawab ragu-ragu, 52 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie sesuai dengan kebutuhan selera masyarakat Indonesia. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 52 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 24 responden.
Tabel 4.22 Mie instan merek Indomie rasanya konsisten sejak dulu. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
52
52.0
52.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.22 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 24 responden menjawab ragu-ragu, 52 responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie rasanya konsisten sejak dulu. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 52 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden Tabel 4.23 Mie instan merek Indomie merupakan merek mie instan favorit anda. Frequency Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
Setuju
72
72.0
72.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
4.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.23 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 72 responden menjawab
setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie merupakan merek mie instan favorit responden. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 72 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 24 responden. 3) Kepuasan Merek Adapun dalam variabel Kepuasan Merek pada kuesioner penulis memasukan sepuluh pertanyaan-pertanyaan, dan hasil outputnya sebagai berikut. Tabel 4.24 Harga mie instan merek Indomie sesuai dengan kualitasnya. Frequency Valid
Sangat Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Ragu – Ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
44
44.0
44.0
72.0
Sangat Setuju
28
28.0
28.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.24 di atas terlihat 4 responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak ada satupun responden menjawab tidak setuju, 24 responden menjawab ragu-ragu, 44 responden menjawab setuju, dan 28 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa harga mie instan merek Indomie sesuai dengan kualitasnya. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 44 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 28 responden. Tabel 4.25 Anda puas dengan kualitas atau mutu mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
12
12.0
12.0
12.0
Ragu - Ragu
56
56.0
56.0
68.0
Setuju
28
28.0
28.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.25 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 12 responden menjawab tidak setuju, 56 responden menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden puas dengan kualitas atau mutu mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden. Tabel 4.26 Anda puas mie instan merek Indomie dapat dijadikan sebagai pelengkap lauk pauk. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
24
24.0
24.0
24.0
Ragu - Ragu
60
60.0
60.0
84.0
Setuju
8
8.0
8.0
92.0
Sangat Setuju
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.26 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 24 responden menjawab tidak setuju, 60 responden menjawab ragu-ragu, 8 responden menjawab setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden puas mie instan merek Indomie dapat dijadikan sebagai pelengkap lauk pauk. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 8 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden. Tabel 4.27 Anda puas mie instan merek Indomie memiliki komposisi bahan baku yang lengkap dibanding merek lain yang sejenis. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
28
28.0
28.0
28.0
Ragu - Ragu
36
36.0
36.0
64.0
Setuju
28
28.0
28.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.27 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 28 responden menjawab tidak setuju, 36 responden menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden puas mie instan merek Indomie memiliki komposisi bahan baku yang lengkap dibanding merek lain yang sejenis. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden Tabel 4.28 Anda puas dengan desain dan kemasan mie instan merek Indomie. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
12
12.0
12.0
12.0
Tidak Setuju
20
20.0
20.0
32.0
Ragu - Ragu
44
44.0
44.0
76.0
Setuju
20
20.0
20.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.28 di atas terlihat 12 responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak ada satupun responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu, 44 responden menjawab setuju, dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden puas dengan desain dan kemasan mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 20 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden.
Tabel 4.29 Anda puas mie instan merek Indomie memiliki daya tahan yang cukup lama bila disimpan (awet). Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
16
16.0
16.0
16.0
Ragu - Ragu
48
48.0
48.0
64.0
Setuju
24
24.0
24.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.29 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 16 responden menjawab tidak setuju, 48 responden menjawab ragu-ragu, 24 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden puas mie instan merek Indomie memiliki daya tahan yang cukup lama bila disimpan (awet). Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 24 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 responden. Tabel 4.30 Anda puas dengan keamanan komposisi mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Sangat Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Tidak Setuju
20
20.0
20.0
24.0
Ragu - Ragu
44
44.0
44.0
68.0
Setuju
28
28.0
28.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.30 di atas terlihat 4 responden menjawab sangat tidak setuju, 20 responden menjawab tidak setuju, 44 responden menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden puas dengan keamanan komposisi mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden. Tabel 4.31 Mie instan merek Indomie memberikan informasi layanan, saran dan keluhan bagi konsumen. Frequency Valid
Sangat Tidak Setuju
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
8
8.0
8.0
8.0
Tidak Setuju
16
16.0
16.0
24.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
44.0
Setuju
48
48.0
48.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.31 di atas terlihat 8 responden menjawab sangat tidak setuju, 16 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu, 48 responden menjawab setuju, dan 8 responden
menjawab
sangat
setuju.
Dari
pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie memberikan informasi layanan, saran dan keluhan bagi konsumen. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 48 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden.
Tabel 4.32 Iklan mie instan merek Indomie sangat menarik dan menggugah selera. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
12
12.0
12.0
12.0
Ragu - Ragu
32
32.0
32.0
44.0
Setuju
52
52.0
52.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.32 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 12 responden menjawab tidak setuju, 32 responden menjawab ragu-ragu, 52 responden menjawab setuju, dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa iklan mie instan merek Indomie sangat menarik dan menggugah selera. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 52 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden. Tabel 4.33 Mie instan merek Indomie mudah dibeli atau didapat dimana saja. Frequency Valid
Sangat Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Tidak Setuju
28
28.0
28.0
32.0
Ragu – Ragu
36
36.0
36.0
68.0
Setuju
24
24.0
24.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.33 di atas terlihat 4 responden menjawab sangat tidak setuju, 28 responden menjawab tidak setuju, 36 responden menjawab ragu-ragu, 24 responden menjawab setuju, dan 8 responden
menjawab
sangat
setuju.
Dari
pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie mudah dibeli atau didapat dimana saja. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 24 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden. 4) Loyalitas Merek Adapun dalam variabel Loyalitas Merek pada kuesioner penulis memasukan sepuluh pertanyaan-pertanyaan, karena ada satu pertanyaan yang tidak valid maka hanya sembilan pertanyaan yang menjadi indikator, dan hasil outputnya sebagai berikut: Tabel 4.34 Anda telah terbiasa mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
Setuju
72
72.0
72.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
4.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.34 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 72 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa responden telah terbiasa mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 72 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 24 responden Tabel 4.35 Anda tidak mau membeli merek mie instan lain selain Indomie. Frequency Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Setuju
64
64.0
64.0
68.0
Sangat Setuju
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.35 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 62 responden menjawab setuju, dan 32 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden tidak mau membeli merek mie instan lain selain Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 62 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 32 responden
Tabel 4.36 Anda telah merasakan kepuasan mie instan merek Indomie dan enggan berpindah ke merek lain. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu - Ragu
16
16.0
16.0
Setuju
76
76.0
76.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
16.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.36 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 76 responden menjawab setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden telah merasakan kepuasan mie instan merek Indomie dan enggan berpindah ke merek lain. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 76 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden. Tabel 4.37 Mie instan merek Indomie merupakan merek pertama setiap membeli produk mie instan. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu - Ragu
16
16.0
16.0
16.0
Setuju
64
64.0
64.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.37 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie merupakan merek pertama setiap membeli produk mie instan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 64 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden Tabel 4.38 Anda akan merekomendasikan mie instan merek Indomie kepada saudara, teman maupun yang lain. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
28
28.0
28.0
28.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
52.0
Setuju
40
40.0
40.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.38 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 28 responden menjawab tidak setuju, 24 responden menjawab ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden akan merekomendasikan mie instan merek Indomie kepada saudara, teman maupun yang lain. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
40 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden. Tabel 4.39 Anda puas dengan mie instan merek Indomie sehingga akan melakukan pembelian berikutnya Frequency Valid
Percent
Sangat Tidak Setuju
Cumulative Percent
Valid Percent
4
4.0
4.0
4.0
Tidak Setuju
12
12.0
12.0
16.0
Ragu - Ragu
32
32.0
32.0
48.0
Setuju
44
44.0
44.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.39 di atas terlihat 4 responden menjawab sangat tidak setuju, 12 responden menjawab tidak setuju, 32 responden menjawab ragu-ragu, 44 responden menjawab setuju, dan 8 responden
menjawab
sangat
setuju.
Dari
pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa responden puas dengan mie instan merek Indomie sehingga akan melakukan pembelian berikutnya. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 44 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden.
Tabel 4.40 Anda berani membayar lebih atas mie instan merek Indomie dibanding merek lain yang sejenis. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
24
24.0
24.0
24.0
Ragu - Ragu
40
40.0
40.0
64.0
Setuju
20
20.0
20.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.40 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 24 responden menjawab tidak setuju, 40 responden menjawab ragu-ragu, 20 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa anda berani membayar lebih atas mie instan merek Indomie dibanding merek lain yang sejenis. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 20 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 responden Tabel 4.41 Anda tidak akan ragu dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
16
16.0
16.0
16.0
Ragu - Ragu
44
44.0
44.0
60.0
Setuju
36
36.0
36.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.41 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 16 responden menjawab tidak setuju, 44 responden menjawab ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju, dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden tidak akan ragu dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 36 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden. Tabel 4.42 Anda rutin membeli mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
20
20.0
20.0
20.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
44.0
Setuju
44
44.0
44.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.42 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju, 20 responden menjawab tidak setuju, 24 responden menjawab ragu-ragu, 44 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden rutin membeli mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 44 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 responden.
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk meyakinkan bahwa penelitian ini menunjukkan adanya normalitas, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan pengujian histogram. Gambar 4.2 Hasil Uji Histogram
b. Uji Kolerasi Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus pearsonproduct moment dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.43 Hasil Uji Kolerasi Loyalitas Merek Pearson Loyalitas Merek 1.000 Correlation Kepercayaan Merek .416 Citra Merek .468 Kepuasan Merek .700 Sig. Loyalitas Merek . (1-tailed) Kepercayaan Merek .000 Citra Merek .000 Kepuasan Merek .000 N Loyalitas Merek 100 Kepercayaan Merek 100 Citra Merek 100 Kepuasan Merek 100 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Kepercayaan Merek .416 1.000 .860 .386 .000 . .000 .000 100 100 100 100
Citra Kepuasan Merek Merek .468 .700 .860 .386 1.000 .281 .281 1.000 .000 .000 .000 .000 . .002 .002 . 100 100 100 100 100 100 100 100
Tabel 4.44 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan dengan tabel yang terdapat dibawah ini: Tabel 4.45 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel Koefisien Korelasi
Hubungan
Loyalitas Merek (Y) 0,416 dengan Citra Merek (X1) Loyalitas Merek (Y) 0,468 dengan Kepercayaan Merek(X2) Loyalitas Merek (Y) 0,700 dengan Kepuasan Merek (X3) Citra Merek (X1) dengan 0,860 Kepercayaan Merek(X2) Citra Merek (X1) dengan 0,386 Kepuasan Merek (X3) Kepercayaan Merek(X2) dengan 0,281 Kepuasan Merek (X3) Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Kategori
Probabilitas
Kesimpulan
Sedang
0,000
Signifikan
Sedang Kuat
0,000
Signifikan
0,000
Signifikan
Sangat Kuat
0,000
Rendah
0,002
Signifikan
Rendah
0,000
Signifikan
Signifikan
c. Uji Autokorelasi Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (e1) pada periode sebelumnya (et-1). Uji autokerelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson Tabel 4.46 Hasil Uji Autokorelasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
a
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .771 .594 .582 2.559 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Merek , Citra Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
2.088
Tabel 4.47 Uji Durbin Waston Durbin Waston Kesimpulan Kurang dari 1,10 1,10 dan 1,54 1,55 dan 2,46 2,46 dan 2,90 Lebih dari 2,91
Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel diatas menyatakan hasil uji Durbin Watson sebesar 2,088 dengan taraf signifikansi 0.05, dengan demikian sesuai dengan tabel tersebut, tidak ada autokorelasi dalam model regresi linier berganda ini terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi dan model ini layak untuk digunakan. d. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model atau terdapat hubungan yang kuat diantara variabel independen di dalam model. Tabel 4.48 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Kepercayaan Merek
.237
4.219
Citra Merek
.256
3.899
.841
1.189
Kepuasan Merek a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor(VIF) tidak lebih dari 10, analisis ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian e. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Pada gambar 4.3 menunjukkan tidak terjadi pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar, dll. Sesuai dengan pedoman uji heteroskedastisitas,
maka
dalam
penelitian
ini
tidak
terjadi
heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Hal ini dibuktikan dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang teratur sehingga penelitian ini layak dilakukan pengujian lebih lanjut.
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda a. Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Durbin-Watson Estimate
1 .771a .594 .582 2.559 2.088 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Merek , Citra Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010 Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek) menjelaskan variabel dependen (Loyalitas Merek). Tabel diatas didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0.582 (58.2%), Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang didapatkan dimana variabel independen yaitu Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek, memiliki pengaruh
terhadap perubahan variabel Loyalitas Merek sebesar 58,2%. Sedangkan sisanya 41,8% dijelaskan dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini. Tabel 4.50 Hasil Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
9.372
2.630
Citra Merek
.587
.136
Kepercayaan Merek
.518
Kepuasan Merek
.454
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.563
.001
.556
4.328
.000
.216
.320
2.394
.019
.048
.667
9.415
.000
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010 Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 +εi Dimana: Y
: loyalitas merek
a
: konstanta
b 1-b3 : koefisien regresi X1
:
citra merek
X2
:
kepercayaan merek
X3
:
kepuasan merek
εi
: standar error
Dari output didapatkan model persamaan regresi :
Y = 9.372 + 0.587 X1 + 0.518 X2 + 0.454 X3 + εi Persamaan regresi berganda ini merupakan model terbaik, karena variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi merupakan variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel dependennya. Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : (a) Konstanta sebesar 9,372 menyatakan bahwa jika tidak ada Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) dan Kepuasan Merek (X3) atau sama dengan nol, maka besarnya Loyalitas Merek (Y) adalah sebesar 9,372. (b) Koefisien regresi X1 (Citra Merek) sebesar 0,587 menyatakan bahwa setiap penambahan1 (karena tanda +) dari Citra Merek, maka nilai Y (Loyalitas Merek) akan bertambah sebesar 0,587. (c) Koefisien regresi X2 (Kepercayaan Merek) sebesar 0,518 menyatakan bahwa setiap penambahan1 (karena tanda +) dari Kepercayaan Merek, maka nilai Y (Loyalitas Merek) akan bertambah sebesar 0,518. (d) Koefisien regresi X3 (Kepuasan Merek) sebesar 0,454 menyatakan bahwa setiap penambahan1 (karena tanda +) dari Kepuasan Merek, maka nilai Y (Loyalitas Merek) akan bertambah sebesar 0,454.
Persamaan model ini, menunjukkan bahwa pengaruh variabel Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek berpengaruh positif terhadap Loyalitas Merek. Dan berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika variabel bebas diurutkan dari pengaruh terbesar sampai pengaruh terkecil, maka pertama adalah Kepuasan Merek (X3), kedua adalah Citra Merek (X1) dan ketiga adalah Kepercayaan Merek (X2). Jadi berdasarkan nilai koefisien regresi variabel yang paling berpengaruh terhadap Loyalitas Merek adalah variabel Kepuasan merek. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2005) yang membahas tentang “Pengaruh
Kepuasan Konsumen Terhadap
Kesetiaan Merek (studi kasus Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya)”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempuyai variasi penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula. Terhadap hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori tentang kesetiaan merek.
b. Uji Parsial (Uji t) Pengujian
hipotesis
secara
parsial
dimaksudkan
untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah: Tabel 4.51 Hasil uji t Coefficients Unstandardized Coefficients Std. Error
Model
B
1
9.372
2.630
Citra Merek
.587
.136
Kepercayaan Merek
.518
Kepuasan Merek
.454
(Constant)
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.563
.001
.556
4.328
.000
.216
.320
2.394
.019
.048
.667
9.415
.000
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek Sumber: Data Primer yang diolah, 2010 Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: 1) Menguji signifiknasi variabel Citra Merek (X1) Terlihat bahwa thitung koefisien Citra Merek adalah 4.328, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df =98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah 1.98.
Variabel Citra Merek memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (4.328>1.98), maka Haditerima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Citra Merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek. 2) Menguji signifiknasi variabel Kepercayaan Merek (X2) Terlihat bahwa thitung untuk Kepercayaan Merek adalah 2.394, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah 1.98. Variabel Kepercayaan Merek memiliki nilai p-value 0.019 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung> ttabel, (2.394>1.98), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Kepercayaan Merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek. 3) Menguji signifiknasi variabel Kepuasan Merek (X3) Terlihat bahwa thitung untuk Kepuasan Merek adalah 9.415, Sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah 1.98.
Variabel Kepuasan Merek memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung> ttabel, (9.415>1.98), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Kepuasan Merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek. c. Uji F-hitung (Uji Simultan) Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah: Tabel 4.52 Hasil uji F ANOVA
Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
920.793
3
306.931
Residual
628.647
96
6.548
1549.440
99
Total
F 46.871
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kepuasan Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010 Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek terhadap variable Loyalitas Merek. Dari penghitungan didapat nilai F hitung sebesar 46.871. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 = 96, didapat nilai Ftabel = 3.09. Karena nilai Fhitung (46.871) > nilai Ftabel (3.09) maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel
independen yaitu Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Loyalitas Merek. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. C. Interpretasi Dari hasil uji regresi linear berganda maka hasil yang didapat adalah variabel yang paling berpengaruh adalah variabel Kepuasan Merek, dengan signifikansi 0,000. Secara parsial dan simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2005) yang membahas tentang “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (studi kasus Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya)”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempuyai variasi penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula. Terdapat hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori tentang kesetiaan merek. Hasil penelitian dari ketiga variabel telah membuktikan berdasarkan teori yang diungkapkan baik berdasarkan penelitian maupun teori dasar. Kesamaan teori dengan penelitian kali ini adalah bahwa Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek berpengaruh signifikan terhadap
Loyalitas Merek. Adapun teori menurut Kotler (2007) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Kepuasaan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan, karena jika seseorang telah puas maka akan timbul kesetiaan terhadap merek. Dalam hal ini perbedaan antara hasil pengujian sebelumya dengan pengujian ini dikarenakan adalah perbedaan waktu penelitian dan sektor yang diteliti, karena pada penelitian sebelumnya menggunakan uji analisis yang berbeda.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek Dan Kepuasan Merek terhadap Loyalitas Merek, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji analisis regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa variabel Kepuasan Merek paling dominan berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Merek. Ini terbukti bahwa walaupun banyak berita yang menyatakan mie instan merupakan salah satu makanan instan yang kurang baik untuk kesehatan tetapi masyarakat Indonesia telah terbiasa mengkonsumsinya. Terbukti dengan adanya pengharga bahwa Indomie dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan dan dianugerahi Diamond ICSA (tahun 2008) yang merupakan simbol penghargaan atas kepemimpinan Indomie dikategori mie instan selama 8 tahun berturutturut (www.indofood.com). Penghargaan tersebut telah membuktikan bahwa meski banyak produk pesaing yang bermunculan di pasaran, tetapi loyalitas konsumen terhadap Indomie tetap tinggi. Hal ini juga dapat diartikan bahwa kepuasan merek akan meningkatkan loyalitas merek yang besar, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2005) yang membahas tentang “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (studi kasus Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya)”.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempuyai variasi penilaian yang tinggi. Terdapat hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori tentang kesetiaan merek. 2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara parsial maupun keseluruhan (simultan) ditemukan bahwa ketiga variabel independen yaitu Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek dengan nilai signifikan sebesar 0,000 memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Loyalitas Merek. 3. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.582. Hal ini berarti 58.2% dari Loyalitas Merek dapat dijelaskan oleh variabel Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek. Sedangkan sisanya sebesar 41.8% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam skripsi ini.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas. Maka implikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Citra Merek berpengaruh terhadap Loyalitas Merek, ini terbukti berdasarkan keadaan saat ini bahwa dengan cira merek yang baik akan menciptakan kepercayaan sehingga akan terbentuk kepuasan sehingga menciptakan loyalitas terhadap produk. 2. Kepercayaan Merek berpengaruh terhadap Loyalitas Merek sehingga konsumen akan menjadi setia. Bila konsumen telah percaya akan suatu produk maka kepuasan yang akan dirasakan. 3. Kepuasan Merek berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek, loyalitas akan terbentuk bila seorang konsumen merasa puas akan apa yang telah diberikan suatu produk. Ini terbukti berdasarkan hasil penelitian kali ini.
C. Saran Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka saran yang dapat disampaikan adalah: 1. Pihak Indomie harus terus menyempurnakan kualitas produk secara keseluruhan dengan membuat inovasi-inovasi baru agar tercipta citra merek yang lebih baik sebagai produk yang memiliki rasa dan kualitas yang dapat bersaing.
2. Dalam rangka meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Indomie, hendaknya pihak Indomie harus memberikan kualitas rasa dan kemurnian bahan-bahan yang aman digunakan dalam pengolahan produk, sehingga akan timbul kepercayaan akan produk. 3. Dari segi kepuasan merek maka perlu adanya peningkatan inovasi produk Indomie dengan menambahkan rasa baru yang sesuai dengan lidah masyarakat atau sesuai dengan lidah di suatu negara yang akan menjadi target pasar. 4. Bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain selain Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek, karena dari penelitian ini diketahui 41.8% masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi Loyalitas Merek.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. “Ekuitas Merek”, Edisi Bahasa Indonesia, Mitra Utama, Jakarta, 1997. Damayanti, Aulia. “Pengaruh Kepuasan Konsumen Dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Mc.Donald”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Dharmmesta, Basu S. “Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Volume 14, 1999. Durianto. “Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001. Ferrinadewi, Erna. “Merek dan Psikologi Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran ” Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008. Fajrianthi dan Zatul Farah. ”Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen” Jurnal Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya, 2005. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Hamid, Abdul. “ Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN press, Jakarta, 2005.
Indriyani, Emmy. “Loyalitas Merek Sebagai Dasar Strategi Penentuan Harga (Sebuah Kajian)” Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta, 2004 Keller, Kevin. “Strategic Brand Management” Dartmouth College, Prentice Hall, 2009. Kotler, Philip. ”Manajemen Pemasaran”, Jilid I (Edisi Bahasa Indonesia), PT. Prenhalido Indonesia, Jakarta, 2002. Lau, Geok Then and Sook Han Lee. “Consumers Trust in a Brand and The Link to Brand Loyalty”, Journal of Market Focused Management, 1999. Marthin, Johannes. “Analisis Tingkat Brand Loyalty Produk Shampoo Merek Head & Shoulders”, Jurnal Manajemen Pemasaran, Volume 2, Surabaya, 2007. Martinez, E. ”The Effect of Brand Extension Strategies Upon Band Image”, Faculted de Crencias Economic Empresatiales The University of Zaragoza Press, Spain, 2002. Nugroho, Bhuono Agung, “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS”. ANDI, Yogyakarta, 2005. Nuryanto, Yahya. ”Analisis Pemasaran Mie Instant PT Indofood”, Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang, Tangerang, 2010. Mowen, John C/Michael Minor. “Perilaku Konsumen”, Penerbit: Erlangga, Jakarta, 2001. Rahmayuni, Fitriana. “Kontribusi Performance, Switching, Trust In Brand Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Rangkuti, Freddy. “The Power of Brands; Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002. Riana, Gede. “Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum AQUA Di Kota Denpasar”, Jurnal Buletin Ekonomi studio, Volume 13, Denpasar, 2008. Roslina. “Pengaruh Pengetahuan Produk dan Citra Merek Terhadap Pembelian Produk”, Jurnal Bisnis & Manajemen, Volume 10, Fakultas Ekonomi Lampung, 2009.
Samuel, Hatane. “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (studi kasus Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya), Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 7, Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra, 2005. Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistika Parametrik”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002. Schiffman dan Kanuk. “Consumer Behavior” (eight edition), Prentice Hall, New Jersey, 2004. Setyawan, A.Anton. “Peran Kepercayaan pada Merek dan Kepuasan dalam Menjelaskan Loyalitas pada Merek (Studi Empirik Pada Konsumen Telepon Seluler)”, Jurnal Usahawan No.01, Surakarta, 2008. Simamora. “Aura Merek (7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002. Sugiyono. “Statistika Untuk Penelitian”, CV. Alfabeta, Bandung, 2005. Suharni. “Analisis Pengaruh Keterlibatan Konsumen, Kepercayaan Terhadap Merek Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pelanggan”, (Studi Kasus Pada Produk Handphone Nokia), Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Uniyati, Uun. “Analisis Atribut Produk Dan Kepercayaan Merek Tarhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan”, (Studi Kasus pada Konsumen Indomie di Kel.Karang Tengah Lebak Bulus Jakarta Selatan), Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Lampiran 1: Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, saya: Nama
: Lia Marlia
NIM
: 206081003994
Fakultas/Jurusan
: Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul "Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek Indomie”. Sehubungan dengan hal tersebut saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi beberapa pertanyaan/pernyataan pada kuesioner ini. Atas perhatian dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama
:
2. Jenis Kelamin
:
..............................................................
Laki-Laki Perempuan
3. Usia Responden
:
15 - 20 Tahun 21 - 30 Tahun 31 - 40 Tahun
4. Pendidikan Terakhir :
SLTP SMU Diploma Sarjana
5. Pekerjaan Saat Ini
:
Pelajar Mahasiswa Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta
6. Tanggal Pengisian
:
...................................................
7. Tanda Tangan
:
...................................................
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
A. Isilah data diri Anda sebelum melakukan pengisian angket. B. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: SS
= Sangat Setuju
Skor = 5
S
= Setuju
Skor = 4
R
= Ragu
Skor = 3
TS
= Tidak Setuju
Skor = 2
STS = Sangat Tidak Setuju
Skor = 1
C. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi tanda check list (√ ) atau tanda silang (X) pada kotak yang disediakan di bawah ini:
PERTANYAAN/PERNYATAAN PENELITIAN NO.
VARIABEL CITRA MEREK (X1)
1.
Mie instan merek Indomie merupakan market leader dalam kategori produk mie instan. Mie instan merek Indomie berbeda dengan merek lain yang sejenis. Mie instan merek Indomie mudah diingat (top of mind) dan dikenali produknya.
2. 3. 4. 5. 6.
Mie instan merek Indomie memberikan kesan positif pada produknya. Mie instan merek Indomie merek yang mudah diingat. Mie instan merek Indomie merek yang mudah diucapkan.
SS
S
R
TS
STS
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
NO.
VARIABEL KEPERCAYAAN MEREK (X2)
VARIABEL KEPUASAN MEREK (X3) Harga mie instan merek Indomie sesuai dengan kualitasnya.
2.
Anda puas dengan kualitas atau mutu mie instan merek Indomie.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
Mie instan merek Indomie memiliki reputasi yang baik di pasar. Mie instan merek Indomie adalah merek yang aman dan terpercaya. Mie instan merek Indomie adalah merek mie instan yang berkualitas. Mie instan merek Indomie berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik. Merek Indomie mempunyai konsistensi yang tinggi dalam kualitas produknya. Anda membeli mie instan merek Indomie karena yakin akan integritas perusahaan yang sudah handal. Mie instan merek Indomie sesuai dengan kebutuhan selera masyarakat Indonesia. Mie instan merek Indomie rasanya konsisten sejak dulu. Mie instan merek Indomie merupakan merek mie instan favorit anda.
1.
3.
SS
Anda puas mie instan merek Indomie dapat dijadikan sebagai pelengkap lauk pauk. Anda puas mie instan merek Indomie memiliki komposisi bahan baku yang lengkap dibanding merek lain yang sejenis. Anda puas dengan desain dan kemasan mie instan merek Indomie. Anda puas mie instan merek Indomie memiliki daya tahan yang cukup lama bila disimpan (awet). Anda puas dengan keamanan komposisi mie instan merek Indomie. Mie instan merek Indomie memberikan informasi layanan, saran dan keluhan bagi konsumen. Iklan mie instan merek Indomie sangat menarik dan menggugah selera. Mie instan merek Indomie mudah dibeli atau didapat dimana saja.
NO.
VARIABEL LOYALITAS MEREK (Y)
1.
Anda telah terbiasa mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Anda tidak mau membeli merek mie instan lain selain Indomie. Anda telah merasakan kepuasan mie instan merek Indomie dan enggan berpindah ke merek lain. Mie instan merek Indomie merupakan merek pertama setiap membeli produk mie instan. Anda akan merekomendasikan mie instan merek Indomie kepada saudara, teman maupun yang lain. Anda puas dengan mie instan merek Indomie sehingga akan melakukan pembelian berikutnya. Anda berani membayar lebih atas mie instan merek Indomie dibanding merek lain yang sejenis. Anda tidak akan ragu dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan merek Indomie.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Anda rutin membeli mie instan merek Indomie.
SS
S
R
TS
STS
Lampiran 2: Matriks Tabulasi Data CITRA MEREK (X1) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
CM1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 3 5 3 4 4 2 4 5 4
CM2 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 5 5 3 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4
CM3 4 5 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 2 5 4 4
CM4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 4 3 5 4 4
CM5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4
CM6 4 3 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 5 3 5 4 4 3 2 5 4 3
Total 25 23 22 28 22 27 22 24 21 22 23 22 26 25 24 20 24 20 23 22 25 16 24 25 24 23 21 25 27 22 25 21 24 22 21 23 26 25 23 28 16 28 25 24 22 13 27 25 23
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3
4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 5 5
3 4 5 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3
3 4 3 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 3 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5
23 25 23 22 28 22 27 22 24 21 22 23 22 26 25 24 20 24 20 23 22 25 16 24 25 24 25 23 22 28 22 27 22 24 21 22 23 22 26 25 24 20 24 20 23 22 25 16 24 25 24
KEPERCAYAAN MEREK (X2) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
KM1 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4
KM2 5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5
KM3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3
KM4 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4
KM5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4
KM6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4
KM7 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 4 4
KM8 4 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5
KM9 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4
Total 39 39 38 42 33 40 37 36 31 36 34 35 41 34 39 32 34 32 37 34 38 24 38 37 37 39 39 38 42 33 40 37 36 31 36 34 35 41 34 39 32 34 32 37 34 38 24 38 37 37
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4
5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5
4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3
5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4
4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 4 4
4 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5
4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4
39 39 38 42 33 40 37 36 31 36 34 35 41 34 39 32 34 32 37 34 38 24 38 37 37 39 39 38 42 33 40 37 36 31 36 34 35 41 34 39 32 34 32 37 34 38 24 38 37 37
KEPUASAN MEREK (X3) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
KPS1 5 4 4 4 5 5 3 3 1 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 5 4 4 4 5 5 3 3 1 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5
KPS2 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 5 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 5 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4
KPS3 3 3 3 3 2 5 3 3 3 3 5 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 5 3 3 3 3 5 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3
KPS4 4 2 4 3 3 5 3 3 4 3 5 4 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 4 4 2 4 2 4 3 3 5 3 3 4 3 5 4 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 4 4 2
KPS5 3 1 4 3 1 4 3 2 5 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 4 3 1 4 3 2 5 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1
KPS6 4 3 3 3 2 5 3 2 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 5 4 3 3 3 2 5 3 2 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 5
KPS7 4 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 4 3 5 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 4 3 5 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4
KPS8 4 1 4 3 1 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 2 5 4 1 4 3 1 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 2 5
KPS9 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 5 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 5
KPS10 4 3 3 3 1 5 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 5 4 3 3 3 1 5 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 5
Total 39 29 35 32 23 46 31 26 33 31 45 38 34 39 31 27 30 33 26 30 27 25 30 31 39 39 29 35 32 23 46 31 26 33 31 45 38 34 39 31 27 30 33 26 30 27 25 30 31 39
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
5 4 4 4 5 5 3 3 1 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 5 4 4 4 5 5 3 3 1 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5
4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 5 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 5 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 2 5 3 3 3 3 5 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 5 3 3 3 3 5 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3
4 2 4 3 3 5 3 3 4 3 5 4 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 4 4 2 4 2 4 3 3 5 3 3 4 3 5 4 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 4 4 2
3 1 4 3 1 4 3 2 5 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 4 3 1 4 3 2 5 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1
4 3 3 3 2 5 3 2 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 5 4 3 3 3 2 5 3 2 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 5
4 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 4 3 5 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 4 3 5 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4
4 1 4 3 1 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 2 5 4 1 4 3 1 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 2 5
4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 5 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 5
4 3 3 3 1 5 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 5 4 3 3 3 1 5 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 5
39 29 35 32 23 46 31 26 33 31 45 38 34 39 31 27 30 33 26 30 27 25 30 31 39 39 29 35 32 23 46 31 26 33 31 45 38 34 39 31 27 30 33 26 30 27 25 30 31 39
LOYALITAS MEREK (Y) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
LM1 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4
LM2 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4
LM3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3
LM4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4
LM5 3 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 4 2 4 2 2 2 2 4 3 5 3 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 4 2 4 2 2 2 2 4 3 5
LM6 4 5 4 4 2 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 1 3 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 1 3 4 4
LM7 3 5 3 4 3 4 2 3 4 3 5 4 3 5 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 5 3 5 3 4 3 4 2 3 4 3 5 4 3 5 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 5
LM8 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 5 4 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 5 4 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 4 4
LM9 4 5 2 3 2 4 3 4 4 3 5 4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 2 4 3 5 4 5 2 3 2 4 3 4 4 3 5 4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 2 4 3 5
Total 34 37 34 38 26 37 33 32 36 32 39 37 33 34 32 32 30 36 33 32 26 22 33 33 38 34 37 34 38 26 37 33 32 36 32 39 37 33 34 32 32 30 36 33 32 26 22 33 33 38
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3
4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4
3 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 4 2 4 2 2 2 2 4 3 5 3 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 4 2 4 2 2 2 2 4 3 5
4 5 4 4 2 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 1 3 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 1 3 4 4
3 5 3 4 3 4 2 3 4 3 5 4 3 5 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 5 3 5 3 4 3 4 2 3 4 3 5 4 3 5 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 5
4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 5 4 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 5 4 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 4 4
4 5 2 3 2 4 3 4 4 3 5 4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 2 4 3 5 4 5 2 3 2 4 3 4 4 3 5 4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 2 4 3 5
34 37 34 38 26 37 33 32 36 32 39 37 33 34 32 32 30 36 33 32 26 22 33 33 38 34 37 34 38 26 37 33 32 36 32 39 37 33 34 32 32 30 36 33 32 26 22 33 33 38
Lampiran 3 : Tabel Frekuensi Frekuensi Citra Merek (X1) Mie instan merek Indomie merupakan market leader dalam kategori produk mie instan. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
18
18.0
18.0
19.0
Setuju
69
69.0
69.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Mie instan merek Indomie mudah diingat (top of mind) dan dikenali produknya. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.0
Ragu – Ragu
20
20.0
20.0
22.0
Setuju
55
55.0
55.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Mie instan merek Indomie berbeda dengan merek lain yang sejenis. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju
5
5.0
5.0
5.0
Ragu - Ragu
25
25.0
25.0
30.0
Setuju
50
50.0
50.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Mie instan merek Indomie memberikan kesan positif pada produknya. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
17
17.0
17.0
18.0
Setuju
71
71.0
71.0
89.0
Sangat Setuju
11
11.0
11.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Mie instan merek Indomie merek yang mudah diingat. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu - Ragu
26
26.0
26.0
29.0
Setuju
65
65.0
65.0
94.0
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Mie instan merek Indomie merek yang mudah diucapkan. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
5
5.0
5.0
5.0
Ragu - Ragu
29
29.0
29.0
34.0
Setuju
49
49.0
49.0
83.0
Sangat Setuju
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Frekuensi Kepercayaan Merek (X2) Mie instan merek Indomie memiliki reputasi yang baik di pasar. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu – Ragu
16
16.0
16.0
Setuju
68
68.0
68.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
16.0
Mie instan merek Indomie adalah merek yang aman dan terpercaya.
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu – Ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
48
48.0
48.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Mie instan merek Indomie adalah merek mie instan yang berkualitas. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
64
64.0
64.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Mie instan merek Indomie berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu
28
28.0
28.0
28.0
Setuju
56
56.0
56.0
84.0 100.0
Sangat Setuju Total
16
16.0
16.0
100
100.0
100.0
Mie instan merek Indomie mempunyai konsistensi yang tinggi dalam kualitas produknya. Frequency Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
Setuju
64
64.0
64.0
68.0
Sangat Setuju
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
4.0
Anda membeli mie instan merek Indomie karena yakin akan integritas perusahaan yang sudah handal. Frequency Valid Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
16
16.0
16.0
Setuju
72
72.0
72.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
16.0
Mie instan merek Indomie sesuai dengan kebutuhan selera masyarakat Indonesia. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
Setuju
52
52.0
52.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
24.0
Mie instan merek Indomie rasanya konsisten sejak dulu. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
52
52.0
52.0
80.0 100.0
Sangat Setuju Total
20
20.0
20.0
100
100.0
100.0
Mie instan merek Indomie merupakan merek mie instan favorit anda. Frequency Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Setuju
72
72.0
72.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Frekuensi Kepuasan (X3) Harga mie instan merek Indomie sesuai dengan kualitasnya. Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
44
44.0
44.0
72.0
Sangat Setuju
28
28.0
28.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Anda puas dengan kualitas atau mutu mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
12
12.0
12.0
12.0
Ragu - Ragu
56
56.0
56.0
68.0
Setuju
28
28.0
28.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Anda puas mie instan merek Indomie dapat dijadikan sebagai pelengkap lauk pauk. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
24
24.0
24.0
24.0
Ragu - Ragu
60
60.0
60.0
84.0
Setuju
8
8.0
8.0
92.0
Sangat Setuju
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Anda puas mie instan merek Indomie memiliki komposisi bahan baku yang lengkap dibanding merek lain yang sejenis. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
28
28.0
28.0
28.0
Ragu - Ragu
36
36.0
36.0
64.0
Setuju
28
28.0
28.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Anda puas dengan desain dan kemasan mie instan merek Indomie. Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
12
12.0
12.0
12.0
Tidak Setuju
20
20.0
20.0
32.0
Ragu - Ragu
44
44.0
44.0
76.0
Setuju
20
20.0
20.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Anda puas mie instan merek Indomie memiliki daya tahan yang cukup lama bila disimpan (awet). Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
16
16.0
16.0
16.0
Ragu - Ragu
48
48.0
48.0
64.0
Setuju
24
24.0
24.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Anda puas dengan keamanan komposisi mie instan merek Indomie. Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Tidak Setuju
20
20.0
20.0
24.0
Ragu - Ragu
44
44.0
44.0
68.0
Setuju
28
28.0
28.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Mie instan merek Indomie memberikan informasi layanan, saran dan keluhan bagi konsumen. Frequency Valid
Sangat Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.0
8.0
8.0
Tidak Setuju
16
16.0
16.0
24.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
44.0
Setuju
48
48.0
48.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Iklan mie instan merek Indomie sangat menarik dan menggugah selera. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
12
12.0
12.0
12.0
Ragu - Ragu
32
32.0
32.0
44.0
Setuju
52
52.0
52.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Mie instan merek Indomie mudah dibeli atau didapat dimana saja. Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Tidak Setuju
28
28.0
28.0
32.0
Ragu - Ragu
36
36.0
36.0
68.0
Setuju
24
24.0
24.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Frekuensi Loyalitas Merek (Y) Anda telah terbiasa mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
Setuju
72
72.0
72.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
4.0
Anda tidak mau membeli merek mie instan lain selain Indomie. Frequency Valid
Ragu - Ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Setuju
64
64.0
64.0
68.0
Sangat Setuju
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Anda telah merasakan kepuasan mie instan merek Indomie dan enggan berpindah ke merek lain. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu - Ragu
16
16.0
16.0
Setuju
76
76.0
76.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
16.0
Mie instan merek Indomie merupakan merek pertama setiap membeli produk mie instan. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu - Ragu
16
16.0
16.0
16.0
Setuju
64
64.0
64.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Anda akan merekomendasikan mie instan merek Indomie kepada saudara, teman maupun yang lain. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
28
28.0
28.0
28.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
52.0
Setuju
40
40.0
40.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Anda puas dengan mie instan merek Indomie sehingga akan melakukan pembelian berikutnya Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Tidak Setuju
12
12.0
12.0
16.0
Ragu - Ragu
32
32.0
32.0
48.0
Setuju
44
44.0
44.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Anda berani membayar lebih atas mie instan merek Indomie dibanding merek lain yang sejenis. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
24
24.0
24.0
24.0
Ragu - Ragu
40
40.0
40.0
64.0
Setuju
20
20.0
20.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Anda tidak akan ragu dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
16
16.0
16.0
16.0
Ragu - Ragu
44
44.0
44.0
60.0
Setuju
36
36.0
36.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Setuju Total
Anda rutin membeli mie instan merek Indomie. Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
20
20.0
20.0
20.0
Ragu - Ragu
24
24.0
24.0
44.0
Setuju
44
44.0
44.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Lampiran 4 : Hasil Kualitas Data 1. Validitas dan Reliabilitas Citra Merek (X1) Item Pertanyaan CM-1 CM-2 CM-3 CM-4 CM-5 CM-6 CM-7 CM-8
Corrected Item-Total Correlation 0.470 0.241 0.640 0.276 0.543 0.430 0.640 0.700
Keterangan
Alpha Cronbach’s
Keterangan
Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
0.794 0.824 0.772 0.787 0.784 0.799 0.772 0.763
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Keterangan
Alpha Cronbach’s
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.888 0.879 0.891 0.889 0.894 0.868 0.876 0.896 0.876
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Kepercayaan Merek (X2) Item Pertanyaan KPCM-1 KPCM-2 KPCM-3 KPCM-4 KPCM-5 KPCM-6 KPCM-7 KPCM-8 KPCM-9
Corrected Item-Total Correlation 0.649 0.891 0.606 0.624 0.836 0.891 0.679 0.431 0.679
Kepercayaan Merek (X3) Item Pertanyaan KPSM-1 KPSM-2 KPSM-3 KPSM-4 KPSM-5 KPSM-6 KPSM-7 KPSM-8 KPSM-9 KPSM-10
Corrected Item-Total Correlation 0.770 0.439 0.770 0.684 0.598 0.715 0.545 0.595 0.456 0.858
Keterangan
Alpha Cronbach’s
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.876 0.896 0.876 0.881 0.888 0.879 0.891 0.889 0.894 0.868
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Keterangan
Alpha Cronbach’s
Keterangan
Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.878 0.848 0.862 0.838 0.862 0.863 0.849 0.863 0.848 0.860
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Loyalitas Merek (Y) Item Pertanyaan LM-1 LM-2 LM-3 LM-4 LM-5 LM-6 LM-7 LM-8 LM-9 LM-10
Corrected Item-Total Correlation 0.220 0.754 0.603 0.801 0.603 0.518 0.692 0.542 0.754 0.626
Lampiran 5: Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas Data
2.
Kolerasi
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Loyalitas Merek Kepercayaan Merek
Loyalitas Merek 1.000 .416
Kepercayaan Merek .416 1.000
Citra Merek .468 .860
Kepuasan Merek .700 .386
Citra Merek Kepuasan Merek Loyalitas Merek Kepercayaan Merek Citra Merek Kepuasan Merek Loyalitas Merek Kepercayaan Merek Citra Merek Kepuasan Merek
.468 .700 . .000 .000 .000 100 100 100 100
.860 .386 .000 . .000 .000 100 100 100 100
1.000 .281 .000 .000 . .002 100 100 100 100
.281 1.000 .000 .000 .002 . 100 100 100 100
3. Autokolerasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .771a .594 .582 2.559 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Merek , Citra Merek, Kepercayaan Merek
DurbinWatson 2.088
4. Multikolinearitas
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Kepercayaan Merek
.237
4.219
Citra Merek
.256
3.899
Kepuasan Merek a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
.841
1.189
5. Heteroskedastisitas
Lampiran 6: Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda 1. Koefisien Determinasi (R2)
Model
R
R Square .771a
1
Adjusted R Square
.594
Std. Error of the Estimate
.582
Durbin-Watson
2.559
2.088
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Merek , Citra Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Standardized Coefficients
Std. Error
9.372
2.630
Citra Merek
.587
.136
Kepercayaan Merek
.518
Kepuasan Merek
.454
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Beta
t
Sig.
3.563
.001
.556
4.328
.000
.216
.320
2.394
.019
.048
.667
9.415
.000
2. Uji Parsial (Uji t) Coefficients Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
9.372
2.630
Citra Merek
.587
.136
Kepercayaan Merek
.518 .454
Kepuasan Merek a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Beta
T
Sig.
3.563
.001
.556
4.328
.000
.216
.320
2.394
.019
.048
.667
9.415
.000
3. Uji Simultan (Uji F) ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
920.793
3
306.931
Residual
628.647
96
6.548
1549.440
99
Total
F 46.871
a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kepuasan Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
4. Statistika Deskriptif Descriptive Statistics Mean Loyalitas Merek Kepercayaan Merek Citra Merek Kepuasan Merek
33.16 23.16 35.88 32.40
Std. Deviation 3.956 2.440 3.742 5.812
N 100 100 100 100
Sig. .000a