Delegasi Fakultas Hukum Juarai Kompetisi Peradilan Semu Nasional UNAIR NEWS – Sebanyak 20 mahasiswa yang bergabung dalam tim dari Fakultas Hukum (FH), Universitas Airlangga (UNAIR), berhasil menjadi juara umum dalam acara National Moot Court Competition yang diselenggarakan oleh FH Universitas Indonesia. Kompetisi final penentu juara itu dilangsungkan pada Jumat sampai Minggu (2-4 Desember) lalu. Mereka berhasil menyabet juara setelah melakukan peradilan semu mengenai kasus hukum pidana lingkungan. Seperti peradilan aslinya, para delegasi terbagi ke dalam beberapa majelis hakim, jaksa penuntut umum, penasihat hukum, panitera, saksi, dan tentu saja terdakwa. Dari 20 mahasiswa yang mengikuti, ada 16 orang yang berperan dalam posisi-posisi tersebut. Mereka adalah Almas Sidda Bahiya (2014), Bintang Samudera (2015), Arif Firmansyah Herliyanto (2015), Roynaldo Mora Sitorus (2014), Nahdlotul Fadilah (2015), Novella Intan Chusna (2014), Bayu Ari Winarno (2014), Yoshua Danuri Damanik (2014), dan Hanifah Ayu Nandasari (2013). Ada pula Mohammad Amar Abdillah (2014), Shoimatuz Zahro (2014), Hajita Cahyo Nugroho (2014), Rizka Fatrian (2015), Nina Farah Adela (2014), dan Hidayatur Rohman (2015). Selain peserta peradilan semu, ada pula pihak pendamping peserta Gilang Izzuddin Amrullah (2014), Rendy Triherwanto (2013), Renda Aranggraeni (2015), dan Muchammad Usama Martak (2015). Rendy, salah satu anggota tim mengatakan, pihaknya mendapatkan disposisi kasus dari panitia. Setelah itu, mereka diminta untuk mempersiapkan segala urusan persidangan, mulai dari berkas tuntutan, alat serta barang bukti atas kasus tersebut.
“Setelah kami mempersiapkan semuanya, kami dituntut untuk menampilkannya. Untuk kasus final, kami mendapatkan disposisi kasus penyelundupan satwa yang dilindungi. Sedangkan pada babak penyisihan, kami mendapatkan kasus pembakaran lahan hingga menyebabkan adanya pencemaran udara,” tutur Rendy. Dalam kompetisi itu, delegasi FH UNAIR bersaing dengan delegasi asal perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, antara lain Universitas Padjajaran, Universitas Trisakti, Universitas Diponegoro, dan Universitas Bina Nusantara. Selama latihan, mereka dibimbing langsung oleh salah satu pakar hukum administrasi FH UNAIR Franky Butar Butar, S.H. Mereka terus berlatih selama empat bulan sebelum waktu final, terhitung sejak bulan Agustus. Akhirnya, setelah berlatih giat dan menyisihkan lawan-lawan, delegasi FH berhasil memboyong tiga dari lima kategori terbaik, yaitu Hakim Terbaik, Penuntut Umum Terbaik, dan Penasihat Hukum Terbaik. Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, memberikan apresiasinya kepada pemenang kompetisi peradilan semu. Delegasi diterima di Ruang Rektor, Kantor Manajemen UNAIR, Jumat (9/12). Selain Rektor UNAIR, ada pula Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi Subhan, S.H., M.H., C.N., dan pembimbing tim Franky. “Saya sampaikan selamat karena rekan-rekan sudah mengibarkan bendera biru kuning milik UNAIR di pentas nasional. Paling tidak, kemenangan dari lomba ini sudah berhasil menambah kepercayaan diri. Kita akan dorong terus ke depan. Cuma, jangan sampai mengabaikan kuliah,” pesan Rektor. Selain apresiasi kepada tim, Prof. Nasih juga berterima kasih kepada Franky yang telah membimbing tim sampai ke babak final dan mendapatkan juara. “Teman-teman mahasiswa menanggapi. (*)
ini
yang
memang
hebat,”
Franky
Penulis: Defrina Sukma S Editor: Binti Q. Masruroh
Lagi, UNAIR Akan Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru UNAIR NEWS – Sidang Terbuka Universitas Airlangga kembali mengukuhkan tiga putera-puteri terbaiknya untuk menyandang status sebagai Guru Besar di bidang ilmu yang berbeda, Sabtu (10/12) besok. Ketiga guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Moh. Yasin, M.Si., Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Optik Fakultas Sains dan Teknologi (FST); Prof. Dr. Mirni Lamid, drh., MP., Guru Besar dalam bidang Ilmu Makanan Ternak Fakulats Kedokteran Hewan (FKH); dan Prof. Dr. Utari Kresnoadi, drg., MS.Sp.Pros (K) Guru Besar bidang Ilmu Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNAIR. Prof. Moh. Yasin akan dikukuhkan sebagai Guru Besar UNAIR ke-453 (dihitung sejak UNAIR berdiri tahun 1954). Tetapi sejak UNAIR berstatus PTN-BH ia sebagai Guru Besar yang ke-161. Prof. Yasin, Gubes aktif ke-8 FST UNAIR ini akan menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul “Pengembangan Teknologi Sensor Serat Optik untuk Menuju Kemandirian Bangsa”. Sedangkan Prof. Mirni Lamid tercatat sebagai Guru Besar FKH ke-25, Gubes UNAIR ke-454 dan sebagai Gubes pasca PTN-BH yang ke-162. Gubes FKH yang kini menjabat sebagai Fakultas Perikanan dan Kelautan (FKP) UNAIR ini menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Peran Bioteknologi Ternak Terhadap Pertambahan Berat Badan Sapi sebagai Pemenuhan Konsumsi Daging Nasional”.
aktif UNAIR Dekan akan Pakan Upaya
Kemudian Prof. Dr. Utari Kresnoadi, M.S., drg., Sp.Pros (K).,
sebagai Guru Besar UNAIR ke-545 dan ke-163 sejak UNAIR berstatus PTN-BH. Guru Besar FKG ini akan menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Rekayasa Jaringan di Bidang Prosthethic Dentistry”. Ia juga tercatat sebagai Guru Besar FKG ke-16. Pengukuhan ketiga Guru Besar baru UNAIR ini di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Sejumlah tamu undangan penting dijadwalkan Diantaranya adalah Walikota Mojokerto Drs. serta ratusan undangan yang lain. (*)
akan dilaksanakan Kampus C UNAIR. juga akan datang. KH. Mas’ud Yunus,
Penulis: Binti Quryatul Masruroh Editor: Bambang Bes
International Law And Human Rights Week 2016: Diskusikan Problematika Jurnalisme UNAIR NEWS – Diskusi yang digelar dalam serangkaian acara “International Law And Human Rights Week 2016”, diselenggarakan di lantai 1 Gedung C Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Kamis (8/12). Pada diskusi tersebut mengangkat tema “Menghalang-Halangi Jurnalisme: Pembelajaran Kasus Hukum Pasal 18 ayat (1) UU No 40 tahun 1999 tentang Pers. Dalam diskusi tersebut dimoderatori oleh Dr. Herlambang Perdana dengan pembicara dari berbagai bidang. Di bidang akademisi menghadirkan Dr. Toetik Rahayuningsih, SH., MH, dari Departemen Hukum Pidana. Turut hadir dari praktisi, Prasto Wardoyo dari Asosiasi Jurnalisme Indonesia (AJI) Surabaya dan Chelsia Chan, LL.M., dari Dewan Pers.
Sebagai materi pembuka, Toetik memaparkan terkait isi dari pasal 18 ayat (1) UU No 40 tahun 1999 tentang pers bahwa setiap orang yang melawan hukum dengan sengaja dan melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan, dapat dipidanakan. Dalam paparanya, Toetik juga menekankan dalam pasal tersebut wartawan mendapat perlindungan hukum. “Namun, meski demikian tidak serta merta wartawan bekerja sesuka hati, wartawan harus berpegang teguh pada kode etik, menggunakan narasumber yang kredibel sehingga tidak provokatif,” jelasnya. Menambahkan pernyataan Toetik, dari pihak AJI juga menambahkan bahwa kasus kekerasan pada wartawan berdasarkan data yang dihimpun AJI, terdapat 22 laporan kekerasan pada tahun ini hingga bulan November. Ketidaktahuan atau kurangnya wawasan wartawan dalam mengondisikan kondisi serta etika komunikasi yang tidak terbangun menjadi faktor penyebab adanya penghalang.. Berbeda dengan pembicara lainnya, Chelsia Chan lebih menekankan pada kasus-kasus yang kini sedang terjadi, seperti kekhawatiran para redaksi ketika pimpinannya terlibat dalam kursi politik. “Dewan pers juga melayani pengaduan terkait pelanggaran jurnalisme sehingga mampu mewadahi setiap aspirasi publik dan kebebasan berbendapat,” pungkasnya. (*) Penulis: Siti Umami Editor: Nuri Hermawan
Ajang Pencarian Bakat dan Diskusi oleh PT Telkom di UNAIR UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) melalui Direktorat Sistem Informasi (DSI) bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Kali ini, Kamis (8/12), UNAIR bersama dengan salah satu BUMN PERAIH penghargaan Top Companies to Work for in Asia dalam ajang Asia Corporate Excellence & Sustainability Awards 2016 (ACES) tersebut menggelar Talkshow & Scout Talent di Ruang Sidang Pleno, Gedung Manajemen Kampus C. Narasumber dalam acara tersebut adalah Direktur Human Capital Management (HCM) Telkom sekaligus penulis dari buku “Strongest by Best People”, Herdy Harman, SH., MBA., LLM. Acara tersebut dibuka langsung oleh Direktur Sistem Informasi dan Komunikasi, Drs. Eko Supeno, M.Si. Di awal pembicaraannya, Herdy memaparkan beragam prestasi yang telah diraih oleh Telkom. Selain penghargaan Top Companies to Work for in Asia dalam ajang Asia Corporate Excellence & Sustainability Awards 2016 (ACES), Telkom juga berhasil menggenggam predikat Best Employer dan Best of The Best Employers dalam ajang AON Best Employer 2016. “Untuk mencapai misi menjadi the king of digital, faktor terpenting yang menjadi nilai competitiveness dari sebuah organisasi adalah budaya dari organisasi tersebut,” jelasnya. Dalam kesempatan tersebut, Herdy juga menyempatkan untuk memberikan motivasi-motivasi bagi para peserta talkshow. “Dapatkan esensinya dalam melakukan sesuatu, sebagai anak muda jika ingin melakukan sesuatu, lakukanlah dengan keren, efektif dan efisien,” ucap Herdy.
Dalam beberapa kesempatan, Herdy juga menekankan bahwa nilai kebangsaan adalah sesuatu yang penting untuk membangun sebuah bangsa. “Kita sadar bahwa kita bangsa Indonesia itu berbedabeda, bahasa kita beda, agama kita berbeda-beda, suku kita beda-beda tapi kita harus satu bangun satu bangsa, one mission, Indonesia,” tegas Herdy. Selain itu, Herdy juga menjelaskan mengenai kriteria dari anak-anak muda yang diharapkan, yaitu anak muda yang memiliki karakter yang kuat, digital leadership competencies, professional competencies, collaborative, dan social awareness. “Kita mencari para anak-anak muda yang aktif, bukan anak muda yang terlalu fokus belajar tetapi tidak aktif bersosialisasi di masyarakat. Anak muda seharusnya mampu menyeimbangkan antara akademik dengan sosialnya, jadi otak kanan dan kiri juga harus seimbang,” pungkas Herdy. Selain membagikan ilmu kepada para peserta, Herdy juga memberikan beberapa penjelasan mengenai profil dari Telkom kepada para peserta yang masuk dalam proses seleksi yang akhirnya akan menjadi bagian dari Telkom. “Saya berharap bahwa dengan adanya acara ini dapat memberikan jalan kepada para mahasiswa dan alumni UNAIR untuk dapat memberikan kontribusinya pada Telkom,” ujar Ketua DSI UNAIR, Eko Supeno.(*) Penulis : Alifian Sukma Editor : Dilan Salsabila
Atlet Denali: Berlatih di Semeru, Berkawan dengan Hujan UNAIR NEWS – Setelah menjalani latihan selama berbulan-bulan, anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Airlangga yang tergabung dalam tim Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDEx), kembali menguji fisik dan mental dengan melakukan latihan yang ekstrim. Latihan dilakukan selama 14 hari sejak 20 November sampai 4 Desember di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Latihan fisik kali ini merupakan latihan kedua bagi atlet AIDEx. Dulunya, mereka berlatih selama delapan hari di Gunung Arjuno-Welirang. Pada latihan kedua ini, kelima calon atlet melatih beberapa teknik pendakian terutama sled atau menarik kereta luncur. “Latihan mengukur Faishal terbiasa atlet.
kedua, di TNBTS ini wajib diiikuti atlet untuk hasil peningkatan latihan selama ini,” papar M. Tamimi selaku Ketua AIDEx. “Setiap atlet harus dengan menarik beban,” ujar Rio, salah satu calon
Selama di TNBTS, keadaan cuaca menjadi salah satu tantangan bagi tim AIDEx. Cuaca di area pegunungan silih berganti. Kadang berkabut, hujan, panas, dan angin kencang. Yasak, calon atlet lainnya yang pernah menggapai puncak Elbrus di Rusia mengatakan cuaca seperti ini tak sebanding dengan cuaca di Denali (6.190 mdpl) nanti, yang bisa saja sewaktuwaktu terjadi longsor salju, atau terjatuh ke crevarse. Tantangannya, setiap atlet harus terbiasa dengan cuaca ekstrim, membangun semangat dan tetap fokus dengan target.
Para calon atlet AIDEx yang tengah berlatih di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (Sumber: Istimewa) Selama latihan bersahabat. Pada mereka berada di siang hingga sore
di Semeru, kondisi cuaca tidak cukup hari pertama di Semeru atau hari kesembilan TNBTS, gerimis turun di pagi hari, sedangkan terjadi hujan.
“Hujan adalah teman. Setiap siang hingga sore hari selalu gerimis atau hujan karena saat ini intensitas hujan cukup tinggi,” tutur Roby, calon atlet yang juga ketua operasional AIDEx. Akibatnya, lumut yang tumbuh subur di bebatuan sehingga para pendaki perlu ekstra hati-hati ketika melakukan summit attack di Mahameru, terutama ketika melewati Pos Watu Rajeng. Saat tim melakukan trail run melewati pos tersebut sempat terjadi longsor di kawasan yang sama. Meski dihadapkan cuaca yang silih berganti, para atlet tetap melaksanakan summit attack ke Mahameru sebanyak enam kali sampai hari ke-13. Keesokan harinya, tim kembali pulang ke Surabaya. “Summit attack memang dilakukan berulang kali, untuk meningkatkan volume oksigen maksimal, ketahanan, manajemen
kegiatan, fisik, team building serta aklimatisasi di ketinggian 3.000 mdpl dan yang terpenting menempa mental para atlet,” tutur Rio. Latihan ini merupakan bagian dari persiapan ekspedisi kelima seven summits WANALA UNAIR yang akan dilaksanakan sekitar Mei tahun 2017. Mereka akan mendaki Gunung McKinley atau Denali, puncak tertinggi di belahan bumi utara. Rencananya, tiga orang pendaki terpilih dari WANALA UNAIR akan mencoba menaklukkan gunung setinggi 20.237 kaki. Ekspedisi seven summits merupakan serangkaian pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi di masing-masing benua. Empat dari tujuh puncak tertinggi telah dicapai oleh tim yakni Puncak Cartenz, Gunung Jaya Wijaya, Indonesia (1994), Puncak Kilimanjaro, Tanzania (2009), Puncak Elbrus, Rusia (2011), serta puncak Aconcagua, Argentina (2013). Selain ke Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya akan menggenapi ekspedisi seven summits mereka. Penulis : Wahyu Nur Wahid Editor: Defrina Sukma S
17 Tahun Dharma Wanita Persatuan, Menguatkan Keluarga dengan Dukungan UNAIR NEWS – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNAIR mengangkat tema Penguatan Kualitas Istri Aparatur Sipil Negera (ASN) Menuju Ketahanan Keluarga. Acara ini dihadiri oleh seluruh istri-istri ASN di lingkungan UNAIR. Hadir dalam acara tersebut Rektor UNAIR
Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., Mt., Ak., CMA. Dalam sambutanya, Prof. Nasih menuturkan bahwa peran penting istriistri ASN dalam mendukung capaian dari suaminya ketika bekerja dan berkontribusi bagi universitas. “Saat ini kita sudah waktunya meminta kepada Tuhan YME seperti Ibu-ibu mengasihi kita sesuai doa-doanya pada kita. Mari dalam kesempatan mengingat jasa-jasa beliau dan mendoakannya.” Tutur Prof Nasih menutup sambutannya. Bertempat di Aula ABC Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serangkaian acara dimeriahkan oleh kehadiran stand-stand bazar yang menjual beraneka ragam barang kebutuhan, mulai dari baju hingga tas. Tidak hanya itu, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh ketua DWP tiap fakultas. Sebagai bentuk kegiatan sosial juga diadakan pembagian santunan dan bingkisan kepada anak-anak terpilih dan warakawuri. Kemudian seluruh hadirin yang hadir juga dihibur oleh penampilan seni tari berderet dengan diiringi lagu selendang sutra dan tari senioret prambadia. Sebagai sesi penutup sebelum pembagian doorprize Ita Guntari, MM, CFP memberikan ceramah Financial Planning yang dimoderatori oleh Yuni Falih dengan tema perencanaan keuangan yang bijak. “Hal utama yang harus dilakukan dalam menentukan rencana keuangan adalah menetapkan tujuan keuangan Anda. Mengalokasikan uang masuk kepada hal-hal bersifat masa depan, terutama hutang, asuransi, dan pendidikan. Sedangkan sisanya untuk konsumsi. Perlu diingat bahwa apa yang kita dapatkan saat ini adalah titipan masa depan.” Jelas Ita Guntari yang berprofesi sebagai dosen dan konsultan. Penulis: Siti Umami Editor: Nuri Hermawan