Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010
RS
ISSN : 1907 - 6428
Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010
Penyerahan Sertifikat ISO 9001:2008 UB Urutan ke-58 Webometrics 2010 Humas dan BAAK
W
Rektor menerima sertifikat ISO 9001:2008 dari Kahumas
Rektor menerima sertifikat ISO 9001:2008 dari Kepala BAAK
H
Ayam Bakar Ngimbang Juarai Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri
A
ITAS BRAW A AY IJ
UN IV E
Nomor 518 Tahun XIX
ubungan Masyarakat (Humas) dan Biro Administrasi Akadmik dan Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Brawijaya (UB) telah berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008. Secara simbolis sertifikat diserahkan oleh Kepala Humas dan Protokoler Ninik Chairani SH dan Kepala BAAK Dra Welmin Sunyi Ariningsih MLib kepada Rektor Prof Dr Ir Yogi Sugito disaksikan oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Bambang Suharto MS, tim pelaksana ISO di tiga unit kerja yaitu Humas, BAAK dan Perpustakaan, serta Ketua PJM UB Prof Dr Ir Soebarinoto dan Manajemen Representative PJM UB Dr Endang Arisoesiloningsih. Sertifikat ISO 9001:2008 itu dikeluarkan oleh
Lloyd's Register Quality Assurance Limited (LRQA) yang berkantor pusat di Inggris. Pada kesempatan itu Soebarinoto mengharapkan agar perolehan sertifikat ISO 9001:2008 mampu meningkatkan kinerja dan kualitas produk yang dihasilkan Humas dan BAAK. Selain itu juga disampaikan agar apa yang telah dicapai, harus dipelihara dan dipertahankan, sehingga mampu memotivasi unit kerja lain dalam menerapkan standar manajemen mutu yang bertujuan mempermudah pekerjaan sekaligus diakui secara internasional. Berita terkait tentang perolehan sertifikat ISO 9001:2008 Humas dapat dilihat dan BAAK dilihat www. prasetya.brawijaya.ac.id.[nun]
ebometrics mengumum-kan e d i s i t e r b a r u ra n k i n g universitas di seluruh dunia dalam websitenya. Dalam pengumuman itu diketahui, sebanyak 20 perguruan tinggi Indonesia masuk dalam 100 besar terbaik Asia Tenggara. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2009 yang hanya terdapat 15 perguruan tinggi. Universitas Brawijaya (UB) Malang sendiri berada dalam posisi 58 di tingkat Asia Tenggara, dan posisi 2026 di tingkat dunia. Posisi UB kali ini meningkat dibandingkan Juli 2009 yang berada dalam posisi 72 di tingkat Asia Tenggara dan 2590 di tingkat dunia. Di tingkat Asia Tenggara, posisi perguruan tinggi Indonesia berada di urutan ketiga (Universitas Gajah Mada562) setelah Singapura (National University of Singapore-146) dan Thailand (Kasetsart University-229). Sementara di Indonesia, UB berada di posisi 10 setelah UGM, ITB, UI, Universitas Kristen Petra Surabaya, Universitas Gunadarma, Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya, Universitas Sebelas Maret dan Universitas Airlangga. Webometrics merupakan sebuah lembaga pemeringkatan yang ada di Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics Lab., sebuah lembaga penelitian yang dimiliki Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC). Webometrics merilis hasil pemering-katan dua kali per tahun, yaitu pada bulan Januari dan Juli. Ada 4 (empat) unsur penilaian yang ditetapkan webometrics terhadap situs masing-masing perguruan tinggi yaitu visibilitas (menghitung banyaknya link eksternal yang terkandung), ukuran (menghitung jumlah halaman yang tertangkap oleh mesin pencari seperti google, yahoo, exalead, kniff, dll), Kekayaan file (jumlah file jenis dokumen seperti PDF, PPT, Office, dll yang bisa diakses dari website) dan Scholar (tulisan ilmiah yang bisa diambil dari mesin pencari). Informasi lebih lanjut tentang peringkat UB di Asia Tenggara dapat diperoleh di sini. Sementara informasi posisi UB ditingkat dunia dapat diperoleh di alamat www. webomatrics.info.[nun]
1
ngkat nama tanah kelahiran, Ngimbang, sebuah kawasan tertinggal di Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur, Dymas Tunggul Panuju sukses menjuarai kompetisi Wirausaha Muda Mandiri. Ayam Bakar "Ngimbang" yang telah dirintisnya sejak 2006 lalu ini berhasil membawanya meraih penghargaan yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono. Ia sukses menyisihkan 48 nominator dari seluruh Indonesia dalam seleksi nasional. Dalam kompetisi tersebut, mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (THP) yang baru saja yudisium ini dinyatakan terbaik untuk kategori usaha jenis makanan. Diwawancarai Prasetya, Dymas pun mengisahkan kerja kerasnya merintis usaha Ayam Bakar Ngimbang ini. "Saya mengawali bisnis dengan membuka jasa Katering untuk kegiatan kemahasiswaan. Untung yang diperoleh kala itu lumayan sehingga bisa menjadi modal untuk mendirikan bisnis", kata dia. Tidak berhenti disitu, ia pun membawa proposal bisnisnya ini maju ke Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2007 dan berhasil mendapat dana Rp 6 juta. Alhasil, ia pun memiliki modal cukup untuk mendirikan outlet perdananya di kampus UB. "Saat itu saya memiliki satu outlet di kawasan hutan FMIPA. Setiap harinya pembeli yang rata-rata mahasiswa berjubel untuk mengantre sehingga menimbulkan kecemburuan penjual lainnya di kawasan tersebut", kata dia. Berawal dari kecemburuan yang berbuntut konflik,
Dymas pun akhirnya memutuskan memindah outletnya ke kawasan Kalpataru. Dengan pembeli yang banyak setiap harinya, ia kemudian berhasil menambah outletnya di pusat perbelanjaan Matahari Pasar Besar. Tidak disangka, saat ini empat outlet telah ia miliki dengan omset sekitar Rp 12 juta/outlet. "Dengan empat outlet tersebut, saya menghabiskan ayam broiler sekitar 40-55 potong/hari", ujar Dymas yang mematok harga ayam bakarnya Rp 7500 - Rp 10 ribu per paket. Dalam menjalankan bisnis ini, Dymas mengaku menerapkan semua ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah. "Semua ilmu yang saya peroleh di THP saya terapkan untuk mengembangkan bisnis saya, ujar pria yang juga owner Ojek Online "ST12" dan makanan ringan "Hot Pipiaky, Bakpia vs Dorayaki" ini. Selain teori di bangku kuliah,
Dymas juga menerapkan pengalamannya sebagai juru antar katering dan pelayan restoran saat ia mengalami masalah ekonomi di awal perkuliahannya. Dengan ilmu seperti teknologi pengolahan hasil hewan dan teknologi pengolahan rempah, ia meracik berbagai bahan dan bumbu menjadi menu andalannya. "Keunggulan Ayam Bakar Ngimbang ini adalah memakai nasi bakar, kecap mentega dan kecap kacang serta tujuh macam sambal yang bisa dipilih sendiri oleh pembeli", tutur Dymas yang pernah juga menjadi Runner Up "Young Entrepreneurship Award" 2008, yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia bekerjasama dengan Commonwealth Bank. Mengembangkan bisnisnya, Dymas menggunakan model franchise dengan telah dimilikinya satu unit dapur induk dan kantor pemasaran. [nok]
Dymas Tunggul Panuju
Kompor Biomass Masuk Program Inkubasi RAMP Indonesia disempunakan terutama berkenaan dengan badan kompor yang panas saat digunakan, yang dapat membahayakan penggunanya. Saran lain adalah perlunya menghindari penggunaan plastik saat start up untuk mencegah efek toksik yang tidak diinginkan terutama pada penggunaan jangka panjang. Kepada Prasetya, Nurhuda Kompor Biomass menjelaskan bahwa tahapan inkubasi ini dibagi menjadi dua ompor Biomass milik Dr.rer.nat yaitu inkubasi teknologi dan inkubasi Muhammad Nurhuda bisnis. Untuk inkubasi teknologi, pihak dinyatakan lolos mengikuti RAMP Indonesia memberinya hibah mentoring dan inkubasi oleh Recognition senilai Rp 15 juta. Sementara dalam and Mentoring Programme (RAMP) inkubasi bisnis, masing-masing peserta Indonesia. Demikian seperti disampaikan akan diikutkan program bergulir dengan Direktur RAMP Indonesia, Andy Pradjaputra besaran modal awal yang diajukan melalui surat kepada dosen Jurusan Fisika sendiri. "Program bergulir ini artinya FMIPA ini. Pemberitahuan ini merupakan RAMP Indonesia akan memberi modal tindak lanjut dari presentasi yang diikutinya awal untuk digunakan mulai dari tahap pada Kamis (21/1) silam di Jakarta. Saran produksi, pemasaran hingga layanan penyempurnaan yang diberikan RAMP purna jual. Jika project berhasil maka Indonesia kepada kompor biomass adalah modal awal harus dikembalikan tetapi jika desain dan konstruksi yang perlu gagal modal awal tersebut akan dianggap
K
2
hutang dan bisa diputihkan", terangnya. Pada proposal yang diajukannya, Nurhuda mengaku mengajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) senilai Rp150 juta untuk inkubasi bisnis selama dua tahun. Sebagai start up, akan diproduksi 500 kompor untuk skala kebutuhan rumah tangga dan 500 kompor untuk kebutuhan UMKM. Produksi dilakukan dengan m e n g g a n d e n g s e b u a h b e n g ke l d i kawasan Merjosari. “Dua peruntukan ini sudah dibedakan spesifikasinya", terang Nurhuda kepada Prasetya melalui telepon. Pada kompor yang dikonsumsi rumah tangga, pihaknya telah melakukan ujicoba bahwa untuk memasak 16 liter air dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam dengan 600-700 gram bahan bakar biomass. Dengan ruang bahan bakar yang lebih besar, Nurhuda memperkirakan kompor yang diperuntukkan bagi industri/warung akan memberikan waktu nyala sekitar dua jam. Dalam hal pemasaran, Nurhuda berencana menggunakan sistem kredit dengan menggandeng koperasi, sesuai dengan saran RAMP Indonesia. [nok]
Nomor 518 Tahun XIX
Presentasi Pembuatan Profil Laboratorium
Suasana presentasi Pembuatan Profil Laboratorium
D
alam rangka mewujudkan rencana pengembangan Universitas Brawijaya (UB) sebagai entrepreneurial university, Kamis (11/2), bertempat di lantai 8 Gedung Rektorat, diselenggarakan presentasi Pembuatan Profil Laboratorium. Presentasi yang dilakukan oleh Staf Ahli Pembantu Rektor I Bidang Perencanaan dan Pengembangan Prof Ir Syukur Makmur Sitompul PhD itu, dihadiri oleh puluhan pengelola laboratorium yang ada di lingkungan UB. Pada kesempatan itu, dijelaskan oleh Sitompul yang merupakan guru besar bidang Budidaya Pertanian Fakultas
Pertanian UB, tentang rencana pembuatan profil laboratorium UB yang tersebar di semua jurusan yang ada di UB. Dijelaskan, fungsi dari pembuatan profil laboratorium UB adalah untuk lebih memperkenalkan UB dalam bidang penelitian kepada para peneliti, akademisi, dan mahasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Di dalam profil laboratorium UB, ujar Sitompul, terdapat berbagai informasi diantaranya mengenai aktivitas, potensi dan aset laboratorium UB. Dengan berbagai informasi itu diharapkan peneliti, akademisi, dan mahasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri, tertarik untuk memanfaatkan fasilitas laboratorium yang
dimiliki UB hingga pada akhirnya nanti akan mendatangkan profit bagi UB. Profil laboratorium ini menurut Sitompul akan dipublikasikan baik dalam bentuk cetak maupun digital melalui internet. Tanggapan Menanggapi apa yang disampaikan Sitompul, beberapa peserta memberikan tanggapan. Diantaranya menyampaikan tentang kondisi nyata laboratorium seperti, minimnya fasilitas, kurang kompetennya tenaga laboran, minimnya jumlah tenaga analisis, hingga terbatasnya ruang laboratorium. Selain itu, salah seorang pengelola laboratorium dari Fakultas Pertanian menyampaikan, beban kerja antara pengguna laboratorium yang dalam hal ini adalah mahasiswa, dengan fasilitas yang dimiliki laboratorium sangat tidak memadai. Disamping dirinya juga mengeluhkan tentang lamanya proses realisasi p e n g a d a a n fa s i l i t a s l a b o ra t o r i u m . Untuk itu seorang pengelola laboratorium dari Fakultas Peternakan menyarankan agar sebelum membuat profil laboratorium dan mempublikasikannya ke khalayak luas, sebaiknya dilakukan survei internal. Dirinya mengharapkan adanya komitmen tinggi dari semua pihak, utamanya pimpinan, untuk melakukan perbaikan kualitas laboratorium UB secara menyeluruh, agar laboratorium UB lebih layak jual.[nun]
INDOSTAFF Bantu Transformasi Pendidikan Tinggi Indonesia
S
ejumlah alumni program UNISTAFF (University Staff Development Programme), UNILEAD (University Leadership Management Course) dan IDC (International Dean Course) yang tergabung dalam INDOSTAFF, selama empat hari, Kamis-Minggu (11-14/2) berkumpul di Malang. Ketiga program yang didukung Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD) ini terselenggara di Republik Federasi Jerman dan diikuti perwakilan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di dunia. Dari Universitas Brawijaya sendiri, lima orang dosen tercatat sebagai alumni UNISTAFF. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Hendrawan S o e t a n t o , M . R u r. S c ( Fa k u l t a s Peternakan), Prof. Dr. Moeljadi, SU (Fakultas Ekonomi), Dr. Diana Lyrawati (Fakultas Kedokteran), Prof. Dr. Mardjono, MPhil (FMIPA) dan Dra. Fatchiyah, MKes, PhD (FMIPA). Sebanyak 45 orang alumni dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti kegiatan yang dikemas dalam Workshop on INDOSTAFF
Organization bertema "The Next Step: A Stronger Network for The Future" ini. Mereka berasal dari Universitas Jambi, Universitas Negeri Riau, Universitas Kristen Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, IPB, UGM, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, ITS, Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Tadulako. Diwawancarai disela-sela acara, Prof. Hendrawan Soetanto yang dalam kesempatan tersebut menjadi panelis "Indostaff: History and Existing/Present, German Perspectives" mengemukakan bahwa INDOSTAFF telah terbentuk sejak 1994/1995 namun saat itu belum terpikirkan untuk membentuk jejaring (networking). Meskipun begitu, berbagai kegiatan telah diselenggarakan yang manfaatnya telah dirasakan anggotanya. Berbagai kegiatan tersebut, diantaranya pada 2006 bekerjasama dengan Dikti menyelenggarakan training 3 modul yaitu organizational development, research management serta teaching
and learning. "Banyak hal yang saya pelajari selama mengikuti Unistaff. Beberapa nilai bahkan ingin diterapkan alumninya untuk melakukan tranformasi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia", ujar Hendrawan yang mengikuti Unistaff pada 2003. Empat prinsip dan nilai dasar yang menurut Guru Besar di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya ini menarik dan ingin dikembangkan adalah a share vision (visi yang disusun dan dikembangkan bersama-sama), focus on competency (berfokus pada kompetensi), system approach (pendekatan sistemik) dan orientation toward practical work (berorientasi praktek). "Berbagai nilai ini layak diadopsi untuk memperkecil kesenjangan antara perguruan tinggi di Indonesia dengan luar negeri", ujar Hendrawan. Keempat nilai tersebut menurutnya berbeda diametral dengan berbagai fenomena yang ada di Indonesia. Dalam hal visi misalnya, tidak jarang fenomena yang ada di Bersambung ke hal. 4. . . .
3
Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010 Sambungan dari hal 3...INDOSTAFF Bantu
Indonesia bersifat sangat elite dan tanpa melibatkan grass root. "Ketika menyusun visi, para elite kekuasaan biasanya tidak menyertakan masyarakat dan implementasinya bersifat top down", tutur Hendrawan yang juga mantan Country Coordinator Indostaff periode 2004-2008. Akibat dari hal ini, menurutnya, masyarakat seringkali tidak tahu tentang visi tersebut dan akhirnya kelabakan untuk mengimplementasikannya. Menjelaskan tentang pendekatan sistemik yang dikenalkan dalam Unistaff, Hendrawan juga menuturkan perbedaan yang ada di Indonesia. "Kebijakan yang diperkenalkan dalam Unistaff bersifat sistemik. Hal ini berbeda dengan fenomena di Indonesia yang lebih mengedepankan pendekatan rezim. Hasilnya setiap ganti penguasa maka kebijakan pun akan berganti pula", tambahnya. Sementara itu, country coordinator Indostaff saat ini, Sitaresmi Ismangil, MSc, ketika diwawancarai Prasetya menyampaikan bahwa kegiatan workshop kali ini bertujuan untuk m e n i n g k a t k a n k a p a s i t a s p a ra anggotanya. Disamping itu, pihaknya juga berkeinginan membangun kompetensi tambahan dalam hal manajemen organisasi, seperti yang ia
peroleh ketika mengikuti Unistaff. "Ketika mengikuti Unistaff saya mendapatkan tambahan ilmu dan skill untuk menjadi staf akademisi yang lebih baik. Saya jadi lebih tahu cara mengajar, meneliti dan mengelola organisasi perguruan tinggi", ujar Sitaresmi yang menyelesaikan program magister mikrobiologi di University of Wisconsin Madison Amerika Serikat. Dalam workshop, Kamis (11/2), dua orang pemateri didatangkan langsung dari Jerman yaitu Prof. Dr. Michael Fremerey yang memaparkan tentang "INDOSTAFF SWOT Analysis" serta Dr. Siawuch Amini yang menyampaikan "Theory and Practice of Networking". [nok]
Suasana workshop on INDOSTAFF Organization
IMPALA UB Melakukan Resosil ke Halimun
B
erangkat dari kepedulian terhadap lingkungan, tim Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (IMPALA) Universitas Brawijaya (UB) melakukan kegiatan pengembaraan di Taman Nasional Gunung (TNG) Halimun Sukabumi Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung pada 11-20 Februari 2010 itu diikuti oleh e n a m b e l a s m a h a s i s w a ya n g merupakan anggota muda eks D i k l a t s a r X X X I I I I M PA LA U B. Menurut ketua IMPALA UB Prasetyo Wahyu Kartiko, tujuan diselenggarakannya kegiatan Rekreasi, O l a h ra g a , S o s i a l , d a n I l m i a h (RESOSIL) ke Halimun itu adalah untuk menerapkan ilmu yang telah diberikan selama diklat langsung di alam bebas. Dalam pengembaraan kali itu akan dilakukan identifikasi flora khususnya tanaman anggrek, mammal watching
4
dan plaster cast fauna endemik di TNG Halimun, studi masyarakat TNG H al imun (s uk u B aduy ) dalam penkonservasian hutan lindung serta melakukan navigasi darat.[nun]
Wahyu Kartiko
Seminar Basic Science VII
F
akultas MIPA Universitas Brawijaya (UB) kembali menyelenggarakan agenda rutin tahunannya, Seminar Nasional Basic Science. Untuk ketujuh kalinya dalam tahun 2010 ini kegiatan tersebut diselenggarakan dengan mengundang pembicara yang berkompeten baik dari dalam maupun luar negeri. Mengambil tema "Eco-Friendly Technology and Policy on Industrial and Regional Planning for Mitigation of Climate Change", seminar akan diselenggarakan di gedung widyaloka, Sabtu (20/2). Beberapa pemateri yang direncanakan akan hadir adalah Dr. Malcolm D. McLeod (Australian National U n i v e r s i t y ) , P r o f. R o g e r P r i c e (Department of Medical Technology and Physics Sir Charles Gairdner Hospital), Dr. Brian Yuliarto (Direktur INDENI /Dewan Pakar ICMI/Dosen ITB), Dr. Eng. H. Sarjono, M.Eng (staf ahli BPPT) dan Prof. Atsushi Ishimatsu (Nagasaki University Jepang). Seminar nasional ini merupakan upaya FMIPA untuk memberikan sumbangsih pemikiran dalam membuat roadmap pengembangan wilayah yang berdasarkan pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga sebagai wahana diskusi antar peneliti, industri dan masyarakat untuk ilmu dan teknologi baru yang eco-friendly dan sustainable terutama di bidang energi, mitigasi bencana, kesehatan dan pangan. Seminar ini nantinya akan dibagi menjadi dua sessi, meliputi general lectures dan mini simposium. Dalam general lectures, tiga tema besar yang akan diangkat sebagai modal dalam mini simposium adalah "New Trend Research on EcoFriendly Technology for Medic and Agriculture", "Energy and Environmental Policy Based on Advance NanoTechnology for Better Human Life", serta "Advance Technology and Implementation Progress of Renewable Energy in Indonesia". Selanjutnya dalam mini simposium peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok pembahasan yaitu perumusan roadmap untuk melakukan efisiensi energi dan penerapan green energy dalam industri dan tata wilayah, pengembangan green energy dan modeling teknologi ramah lingkungan, kerawanan pangan dan kesehatan akibat perubahan iklim global, pengembangan sumber daya lokal dalam pemenuhan energi dan peningkatan ekonomi yang berwawasan lingkungan serta advokasi dan pendidikan lingkungan. [nok]
Nomor 518 Tahun XIX
IPB Studi Banding Asrama UB Dosen Kimia Ikuti
I
nstitut Pertanian Bogor (IPB), Ka m i s ( 1 1 / 2 ) , m e l a k u k a n kunjungan ke Universi tas Brawijaya (UB). Kunjungan mereka disambut oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan HB Ir Ainurrasjid MS didampingi oleh staf rektor Ir Sarwiyono MAgrSt, staf ahli Prof Dr Ir Woro Busono MS, Dr Drs Abdul Hakim MSi, kabiro akademik dan kemahasiswaan Dra Welmin Sunyi Ariningsih MLib, Kabag Rumah Tangga Dra Sukowinarti serta pengelola asrama dan guest house UB. Dalam kesempatan itu Ainurrasjid menjelaskan secara singkat tentang sejarah Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UB dan asrama mahasiswa UB. Mulai dari pengelolaan yang dilakukan oleh mahasiswa hingga pengambilalihan
manajemen oleh pihak Rektorat. Sementara itu Dr. Ir. Irmansyah, M.Si selaku Kepala BPA TPB IPB menuturkan maksud kedatangan tim yang merupakan anggota Badan Pengelola Asrama (BPA) Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB itu tak lain untuk studi banding pengelolaan asrama UB, yang saat ini berganti nama menjadi Griya Brawijaya. Asrama TPB IPB diperuntukkan wajib untuk mahasiswa tingkat satu IPB dan telah berjalan selama delapan tahun. Dengan kunjungan itu diharapkan TPB IPB mendapatkan ilmu dari UB tentang pengelolaan fasilitas, pola pembinaan penghuni asrama, manajemen kepegawaian, serta manajemen unit usaha yang menunjang keberlangsungan asrama.[nun]
Suasana diskusi IPB dan UB
Mahasiswa FE Juara Kompetisi Paper Internasional
U
niversitas Brawijaya (UB) menorehkan prestasi fenomenal di pentas internasional. Pada ajang bertitel Call for Paper Competition International di Jakarta, Rabu (3/2), dua mahasiswa Fakultas Ekonomi UB sukses menjadi juara. Mereka adalah Hurriyatul Mazizah dan Taufiq Tri Jakanugraha. Keduanya sukses menyisihkan 87 peserta Call for Paper Competition International yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Pesaingnya tidak saja datang dari mahasiswa Indonesia, tapi juga mahasiswa dari Undergrad-University of Waterloo Canada, International Islamic University of Malaysia, University Technology of Mara Malaysia, International Center for Education in Islamic Finance Malaysia, dan beberapa negara ASEAN lain. Bukan hanya itu, saat presentasi paper berjudul "Analisis Prospektus Perusahaan Emiten Obligasi Syariah di Indonesia dalam Perumusan Model Valuasi Sukuk", keduanya bersaing dengan mahasiswa S2. Karena ajang tahunan tersebut memang untuk mahasiswa S1 dan S2. Dalam tulisan itu keduanya membandingkan obligasi syariah dengan konvensional. Pengiriman abstraksi dilakukan dua bulan sebelum presentasi pada Rabu (3/2). Proses seleksi melalui empat tahap. Dimulai tahap awal dimana
Taufiq Tri Jakanugraha dan Hurriyatul Mazizah tercatat 87 abstraksi paper masuk ke panitia. Setelah sebulan diseleksi kemudian terpilih 30 abstraksi yang dinyatakan lolos. Setelah dinyatakan lolos, panitia meminta paper lengkap untuk diseleksi lagi. Lalu melalui proses seleksi selama sebulan dengan menghasilkan 11 judul yang dinilai berhak mengikuti presentasi dengan bahasa Inggris di kampus UI. Tema yang diangkat keduanya kebetulan dianggap paling menarik dan baru. Dari analisis Hurriyatul dan Taufik, sistem ekonomi Islam lebih menjanjikan daripada sistem konvensional. Karena dalam obligasi konvensional, tergantung suku bunga di Bank Indonesia. Namun di sistem Islam, tidak terpengaruh suku bunga. Karena bunga dilarang di Islam, maka sistem yang dipakai seperti model bagi hasil (modlorobah).[berbagai sumber/fjr]
CSSO Training di Bangkok
D
r. Rurini Retnowati, dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya (UB) mengikuti Chemical Safety and Security Officer (CSSO) Training di Bangkok, Thailand (1-5/2). Dirinya mewakili Indonesia bersama 19 orang dosen Jurusan kimia dari berbagai universitas di Indonesia. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Himpunan Kimia Indonesia (HKI) dan The US Department of State Program on Chemical Security Engagement in Working with Chemistry Professionals serta Sandia National Laboratories. Kegiatan yang diikuti oleh kimiawan profesional, manajer laboratorium, pembuat kebijakan serta kalangan industri kimia ini bertujuan untuk memberikan pengertian akan resiko dan ancaman bahan kimia. "Dengan mengikuti kegiatan ini diharap akan mampu meningkatkan keamanan di lingkungan akademik, rumah serta pengawasan ekspor dan impor bahan kimia toksik", ujar Rurini. Materi yang disampaikan dalam training tersebut adalah Chemical Safety and Security Program; Laboratory Design, Ventilation and Hoods, Chemical Management, Hazards; Laboratory Visit, Fire Prevention, Transportation, and GHS/REACH; Chemical Toxicology and Exposures, Emergency Planning and Response, Personal Protective Equipment; Laboratory Inspection, C h e m i c a l S a fe ty C a l c u l a t i o n s , Chemical Waste. [rr/nok]
Dr. Rurini Retnowati bersama peserta CSSO
5
Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010
Gathering INDOSTAFF Dengan Pimpinan UB
D
i tengah-tengah padatnya agenda workshop di Batu, seluruh anggota INDOSTAFF pada Jum'at malam (12/2) mengikuti gathering bersama pimpinan UB. Di gedung rektorat lantai enam, mereka diterima oleh Rektor, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito. Selain itu, hadir pula Prof. Dr. Ir. Harijono, MAppSc (Dekan FTP), Herman Suryokumoro, SH, MHum (Dekan FH), Prof. Francien Tomasowa, PhD (Dekan FIB) serta perwakilan Deutscher Akademischer Austausch Dienst Malang, Astrid Raabe, MA. Dengan penuh keakraban, pada malam tersebut seluruh peserta menikmati hidangan dan sajian musik yang disediakan panitia. Beberapa pimpinan dan peserta dari INDOSTAFF juga menyumbangkan lagu dengan diiringi alunan musik dangdut maupun keroncong. Tak ketinggalan pula, dua orang tamu dari Jerman yaitu Prof. Dr. Michael Fremeyer yang menyanyikan lagu Skotlandia dengan diiringi gitar, serta Dr. Siawuch Amini yang menyanyikan lagu berjudul "Maria". Dalam kesempatan tersebut, Country Coordinator INDOSTAFF periode sebelumnya, Sitaresmi Ismangil, MSc menganugerahkan anggota kehormatan kepada Rektor UB dengan menyematkan pin INDOSTAFF. Presidium INDOSTAFF 2010-2013 Dalam pemilihan presidium yang berlangsung sebelumnya, salah seorang a n g g o t a , Fa t c h i y a h , M K e s , P h D
Rektor tengah berdiskusi dengan Prof. Dr. Michael Fremeyer dan Dr. Siawuch Amini
menjelaskan kepada Prasetya bahwa telah terpilih tiga orang presidium untuk periode 2010-2013. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Wahyu Supartono (UGM), Dr. Setyo Pratiwi (IPB) dan Dr. Med. Abraham Simatupang, dr., M.Kes (UKI Jakarta). Sementara itu, pengawas untuk periode yang sama adalah Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc (UB) dan Dr. Ir. Dahrulsyah (IPB). Fatchiyah mengemukakan, pemilihan ini berlangsung dengan mekanisme musyawarah mufakat dari seluruh anggoata INDOSTAFF melalui
sidang yang dipimpin oleh Majelis Sidang. Adapun untuk majelis sidang, menurutnya dikoordinir oleh masing-masing simpul/chapter. Keenam simpul tersebut yaitu, Simpul Jakarta: Abraham Simatupang (UKI), Simpul Jawa Timur: Prof. Dr. Mardjono, M.Phil (UB), Simpul Jawa Tengah: Wisjnu Martani (UGM), Simpul Jawa Barat: Dr. Setyo Pertiwi (IPB), Simpul Sumatera: Nurhayati A (Universitas Andalas Padang), dan Simpul Sulawesi: Dr. Chairil Anwar (Universitas Tadulako Palu). [nok]
Pe ny eraha n Se rtifikat Dos en
S
ebanyak 212 staf akademis Universitas Brawijaya (UB) menerima sertifikat dosen (serdos) dari 219 yang diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional. Penyerahan serdos ini dilakukan secara simbolis oleh Rektor, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito, Kamis (11/2) di gedung widyaloka. Dari jumlah tersebut, dosen Fakultas Kedokteran (FK) menduduki posisi teratas yaitu 42 orang dan disusul Fakultas Teknik (FT): 34. Berikut adalah rincian jumlah dosen yang menerima sertifikat pada tiaptiap fakultas; Fakultas Hukum (FH): 18, Fakultas Ekonomi (FE): 13, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA): 20, Fakultas Pertanian (FP): 19, Fakultas Peternakan (FPt): 18, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK): 12, FMIPA: 28 dan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP): 8. Beberapa perguruan tinggi yang menjadi reviewer untuk sertifikasi dosen UB adalah Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Udayana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surakarta serta Institut Pertanian Bogor. Menyampaikan pengarahannya, Rektor mengemukakan bahwa sertifikat dosen ini dapat diumpamakan sebagai SIM yang digunakan untuk mengajar. "Selama ini kita
6
lebih banyak dididik untuk menjadi peneliti dan bukan guru", ujar Rektor. Dengan diserahkannya serdos ini, secara khusus Rektor mengharapkan agar para dosen dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM), penelitian maupun pengabdian masyarakat. "Sertifikasi dosen ini akan selalu dimonitor. Selama mereka mampu menunjukkan kinerja yang bagus maka akan tetap berlaku, tetapi jika kinerjanya buruk akan dicabut", Rektor memaparkan. Bagi UB, serdos ini diharapkan juga dapat memajukan institusi terutama terkait masalah akademik. Diwawancarai seusai acara, Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno mengatakan bahwa dengan diberikannya serdos ini maka kinerja akademisi akan lebih dihargai dengan memberikan reward tambahan satu kali gaji pokok untuk yang bukan Guru Besar. Sementara bagi Guru Besar, reward yang diberikan adalah satu kali gaji pokok ditambah tunjangan kehormatan senilai dua kali gaji pokok. "Tapi reward ini pun memiliki konsekuensi, yaitu mereka harus mampu menunjukkan kinerja yang lebih
baik diantaranya dengan meningkatkan penulisan buku dan publikasi ilmiah di jurnal internasional", kata dia. Ditanya mengenai persyaratan pengajuan sertifikasi, mantan Rektor UB periode 2002-2006 ini menyatakan beberapa kriteria diantaranya harus lulus S2 dan disesuaikan dengan urutan kepangkatan. Meskipun begitu, sampai 2014 nanti, menurutnya dosen yang masih bergelar sarjana pun akan diberikan sertifikat tetapi dengan beberapa syarat tambahan yaitu berpangkat minimum lektor kepala, masa kerja diatas 30 tahun dan umur lebih dari 60 tahun. [nok]
Rektor menyerahkan sertifikasi dosen
Nomor 518 Tahun XIX
Incar Tuan Rumah Pimnas, Undip Studi Banding ke UB
Suasana diskusi Undip dengan UB
S
elama dua tahun berturut-turut Universitas Brawijaya (UB) berprestasi di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) dengan memenangkan piala Adhikarta Kertawidya. Selain itu, pada 2009 UB juga berhasil menjadi tuan rumah ajang yang sama dengan memperoleh predikat sebagai penyelenggara terbaik. Atas dasar hal tersebut jajaran akademik dan kemahasiswaan Universitas Diponegoro (Undip) pada Kamis (11/2), melakukan studi banding. Kunjungan studi banding ini dipimpin oleh Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Undip Sukinta SH MHum. Beberapa hal yang menarik perhatian Undip diantaranya mengenai manajemen kegiatan, pemberdayaan sumber daya, serta penghargaan bagi dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan karya ilmiah. "Kami siap menjadi tuan rumah Pimnas. Sesuai tradisi biasanya setelah penyelenggaranya perguruan tinggi swasta, maka tahun berikutnya giliran perguruan tinggi negeri. Jika tahun 2010 ini rencananya akan diselenggarakan di
Bali, maka kami siap menjadi tuan rumah alternatif atau menjadi penyelenggara tahun berikutnya", ujar Sukinta. Keinginan Undip untuk menjadi tuan rumah dan berprestasi di ajang Pimnas, menurut dosen Fakultas Hukum ini sesuai dengan visi Undip untuk menjadi world class research university. Pada 1995, ditambahkannya Undip pernah juga menjadi tuan rumah ajang bergengsi ini. Pembantu Rektor III UB Ir. Ainurrasyid, MS menjelaskan tiga hal dalam sambutannya yaitu manajemen Pimnas, manajemen karya ilmiah mahasiswa dan manajemen keuangan kegiatan di UB. Ainurrasyid menambahkan kunci dari keberhasilan kegiatan UB adalah komitmen diantara PR I, PR II, maupun PR III dalam melaksanakan kegiatan bersama-sama. Sebelumnya Pembantu Rektor II Warkum Sumitro SH MH menerangkan setiap p r o p o s a l ya n g b e r k a i t a n d e n g a n kemahasiswaan tidak akan mendapatkan disposisi tanpa persetujuan PR III. Ainurrasyid juga mengungkapkan salah satu strategi UB memotivasi mahasiswa untuk membuat karya ilmiah. Yaitu,
memberikan intensif untuk setiap prestasi yang ditorehkan dari tingkat universitas sampai nasional bahkan internasional. Bukan hanya mahasiswa, dosen pembimbing yang berhasil mengantarkan mahasiswanya mendapatkan penghargaan internasional misalnya, akan diberi insentif Rp 10 juta. Disampaikan pula, beberapa fakultas telah menerapkan sistem untuk memacu mahasiswanya menulis karya ilmiah, seperti Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Fakultas Kedokteran (FK). Pembantu Dekan III FIA Drs Heru Susilo MA mengungkapkan, di fakultasnya telah dibentuk lembaga otonom tingkat fakultas yang berkonsentrasi di bidang research & study club serta kewirausahaan untuk memfasilitasi mahasiswa mengembangkan minat dan bakatnya di kedua bidang tersebut. Input lembaga ini ditopang oleh kelompok mentoring yang sejatinya dibuat sebagai supporting pendidikan agama di fakultas. Menurut Heru, kekompakan didalam kelompok mentoring ini bisa memotivasi mahasiswa aktif di bidang akademis dan kewirausahaan. Selain itu Pembantu Dekan III FK dr. Muhammad Hanafi MPH menjelaskan, di FK setiap mahasiswa baru (maba) diwajibkan membentuk "keluarga" yang terdiri dari maba dan mahasiswa lama (mala). Tugas mala disini adalah membimbing adik kelasnya untuk membuat karya tulis yang secara kelembagaan akan dikelola oleh Lembaga Studi Ilmiah Mahasiswa (LSIM), proses selanjutnya adalah memasukkan mahasiswa-mahasiswa ini ke Sekolah Mahasiswa Berprestasi di FK. Di akhir acara, Ainurrasyid mengungkapkan dukungannya kepada Undip untuk menjadi tuan rumah Pimnas tahun berikutnya. "Saya setuju kalau Undip menjadi tuan rumah Pimnas lagi. Karena bagi Brawijaya, hal ini akan mempengaruhi respon sivitas, masyarakat, ataupun BUMN terhadap universitas", tandasnya.[nok/ai]
Dosen FISIP Hadiri BIEC di Jerman.
D
ua orang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP-UB), Anggun Trisnanto HS dari Program Studi Hubungan Internasional dan M.Faishal Aminuddin dari Program Studi Ilmu Politik menghadiri acara "The Berlin International Economics Congress: An Interdisciplinary Analysis of the Roles of Global Politics & Civil Society in International Economics". Acara ini digelar di Berlin, Ibukota Republik Federasi Jerman selama empat hari (4-7/2). Mereka datang
sebagai undangan delegasi khusus dalam acara yang diselenggarakan oleh Institute for Cultural Diplomacy (ICD) ini. Kongres ini menghadirkan pemimpin politik di Eropa yang pernah menduduki posisi strategis baik presiden, perdana menteri, menteri maupun pimpinan parlemen. Selain itu, hadir juga perwakilan organisasi dunia seperti OECD, World Bank, United Nations, ATTAC serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Dalam acara ini terdapat satu sesi khusus yang bertajuk "The New
E c o n o m i c Wo r l d O rd e r a n d I n t e r n a t i o n a l Re l a t i o n s " ya n g difokuskan pada negara-negara potensial dalam tatanan global di masa depan. Diantaranya Rusia, China, Brazil, Afrika Selatan serta Indonesia. Dalam sesi ini, delegasi masing-masing negara bisa menyampaikan pandangannya terkait berbagai tema yang lebih spesifik. Selain itu mereka juga diberi kesempatan untuk mengajukan sharing experience atas Bersambung ke hal. 8. . . .
7
Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010 Sambungan dari hal 7...Dosen FISIP
persoalan yang dihadapi, terutama seputar kebijakan yang diambil oleh masing masing pemerintahannya. Krisis finansial global mempengaruhi berbagai faktor diantaranya kebijakan luar negeri, riset dan inovasi, perdagangan dan investasi, kebijakan lingkungan hidup, kesejahteraan sosial, pariwisata, praktek dan pengembangan bisnis serta akses pendidikan. Dalam konteks ini, pendekatan untuk menyelesaikannya tidak hanya terbatas pada ekonomi saja tetapi juga faktor lain sepertti politik internasional, civil society, serta sektor swasta yang bisa ditelaah dari berbagai disiplin keilmuan seperti ilmu politik, ilmu-ilmiu sosial serta studi pembangunan. Acara ini bertujuan menghasilkan berbagai rekomendasi yang kontekstual, tergantung pada kondisi
masing-masing negara. Secara spesifik, konferensi ini menghasilkan agenda yang sesuai dengan tujuan awalnya yaitu memunculkan debat internasional dalam rangka mengidentifikasi potensi sektor publik, sektor swasta, civil society serta akademik. Kemudian, mengeksplorasi hubungan antara gejala interdependensi ekonomi dengan stabilitas global, melakukan assessment terkait dengan keuntungan dan tantangan Corporate Social Responsibility (CSR) serta Socially Responsible Investment (SRI) dalam hubungan internasional. Tujuan lainnya adalah mengeksplorasi kinerja diplomasi kebudayaan dan kebijakan soft power dalam penguatan kerjasama multilateral ekonomi global serta merumuskan rekomendasi bagi pengambil kebijakan berdasar pendekatan interdisipliner dan multiperspektive. [mfa/nok]
Anggun Trisnanto HS dan M.Faishal Aminuddin
Disertasi Syarifuddin:
"Penyusunan Anggaran yang Lebih Manusiawi"
P
andangan akademisi dan pemerhati bahwa anggaran sebagai alat pengendali mekanis tanpa memandang aspek manusia dibalik angka-angkanya kini mulai berubah. Mereka kini mulai melihat pentingnya melakukan studi tentang aspek manusia yang berperan penting dalam perancangan anggaran. Perubahan ini dapat diartikan bahwa akademisi dan pemerhati mulai memahami pentingnya manusia sebagai pelaku sehingga perlu tersedia pengetahuan mengenai latar belakang berbagai kebijakan yang mereka keluarkan. Terkait manusia sebagai pelaku, sosiolog ternama abad 20, Erving Goffman, memetaforakan tingkah laku manusia sebagai teater dimana lingkungan masyarakat menjelma menjadi sebuah panggung. Hal ini dikemukakan Syarifuddin, Senin (8/2) dalam disertasinya yang bertajuk "Kebijakan Anggaran: Aksentuasi Drama Politik dan Kekuasaan". Promotor yang mendampingi Syarifuddin dalam mengerjakan disertasi selama ini adalah Prof Dr Made Sudarma, SE Ak MM; Prof Iwan Triyuwono SE Ak MEc PhD (Ko-
8
Promotor) serta Gugus Irianto SE Ak MSA PhD (Ko-Promotor). Sementara itu, dosen penguji terdirid dari Prof Dr Sutrisno SE Ak MSi; Eko Ganis Sukoharsono SE MCom (Hons) PhD dan Dr Unti Ludigdo SE Ak Msi. Disampaikan Syarifuddin, studi ini merupakan pengembangan dari pendekatan teknokratik atas kebijakan anggaran (budget policy) dengan melakukan diskusi serta mengidentifikasi aksentuasi budaya, politik, serta kekuasaan dalam kebijakan anggaran. Selain itu, penyusunan disertasi ini juga bertujuan untuk mengetahui interaksi politik, kekuasaan serta perilaku pelaku anggaran dalam drama konstruksi kebijakan anggaran. Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali dipilih sebagai obyek penelitian Syarifuddin. "Kabupaten Jembrana merupakan salah satu wilayah diantara empat ratus kabupaten lebih di Indonesia yang tidak terlalu kaya. Tetapi secara mengejutkan, mereka menetapkan anggaran yang memprioritaskan bidang pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama dengan menggratiskan untuk seluruh masyarakat," kata dia.
Dari penelitian yang dilakukannya, Syarifuddin menyimpulkan bahwa k e b i j a k a n a n g g a ra n d i b a n g u n melalui interaksi sosial dimana negosiasi merupakan kendaraan utama. "Sehingga struktur mungkin a d a , t e t a p i m e r e k a m e m p e rlakukannya hanya sebagai batasan temporer dan bisa dinegosiasi ulang", tandasnya. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa "Paradigma pembuatan anggaran tidak dapat dilepaskan dari bentuk kekuasaan yang beroperasi dibalik kebijakan tersebut. "Hal ini karena pembuatan anggaran memerlukan pengetahuan, sementara pengetahuan itu sendiri memiliki relasi yang tidak dapat dipisahkan pula dari kekuasaan", tegasnya. Melalui disertasi ini, kepada peneliti selanjutnya ia menyarankan p e n t i n g n ya m e n e l i t i p r o s e d u r akuntansi yang berubah terhadap waktu mengingat keseimbangan kekuasaan yang bergeser dari waktu ke waktu dalam sejarah organisasional. Setelah mempertahankan disertasinya, Syarifuddin dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dan berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Akuntansi. [Far/ris/nok]
Nomor 518 Tahun XIX
Disertasi Go Lisanawati:
Kebijakan Formulasi Transfer Dana Elektronik , Penanggulangan Tindak Pencucian Uang
Go Lisanawati
V
olume dan nilai transfer dana di Indonesia baik melalui Real Time Gross Settlement maupun Kliring mencapai volume dan nilai yang sangat besar. Belum lagi perkembangan jenis instrument pembayaran yang juga melaksanakan kegiatan transfer dana melalui pemakaian kartu ATM, kartu debet, kartu plastic, kartu pintar, phone banking, alternative remittance system, dan lain-lain juga pesat. Namun di Indonesia terjadi kekosongan hukum (normless). Pengaturan mengenai RTGS, kliring, dan berbagai instrument pembayaran tersebut hanya diatur dengan suatu Peraturan Bank Indonesia (PBI). Demikian disampaikan oleh Go Lisanawati, promovenda untuk d i s e r t a s i b e r j u d u l " Ke b i j a k a n Formulasi Transfer Dana Elektronik Sebagai Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia". Ujian terbuka disertasi dilaksanakan di gedung Pascasarjana UB, Sabutu (13/02). Promotor disertasi adalah Prof Dr Hj Made Sadhi Astuti SH; Prof Masruchin Ruba'i SH MS; Dr Hj Sarwirini SH MS. Sedangkan majelis penguji terdiri dari Prof Dr I Nyoman Nurjaya SH MH; Prof Dr Koesno Adi SH MS; Dr Sihabudin SH MH; dan Prof Dr Paulus Hadisuprapto SH MH (Undip). Menurut Lisanawati, kasus-kasus
transfer dana di Indonesia juga tidak dapat diabaikan keberadaannya. Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa pengaturan aktivitas transfer dana ini menjadi sesuatu yang mutlak diperlukan dalam rangka menjamin terciptanya kepastian h u k u m , ke a d i l a n h u k u m , d a n kemanfaatan hukum. Hal tersebut terkait pula dengan adanya kebutuhan untuk menciptakan suatu aturan hukum yang dapat dijadikan landasan hukum bagi masyarakat di dalam melaksanakan kegiatan transfer dana elektronik. Pada dasarnya kebijakan formulasi transfer dana elektronik dilaksanakan sebagai bagian dari kebijakan hukum pidana yang di dalamnya terkandung kriminalisasi. Kriminalisasi di dalam hukum pidana yang memfokuskan pada dua hal, yaitu masalah perumusan bentukbentuk tindak pidana dan jenis-jenis sanksi pidana yang tepat dijatuhkan bagi pelaku kejahatan, harus diciptakan dan ditentukan dengan pendekatan yang tepat agar tidak menciptakan suatu keadaan yang bersifat over crimicalization. Untuk itu secara teoritik harus tetap dilandaskan pada sifat keluwesan kriminalisasi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, baik dalam lingkup internasional maupun lokal, tetapi dengan tetap tidak mengabaikan nilai-nilai cultural bangsa sendiri yang sangat unik dan khas. Kriminalisasi harus tetap dilandaskan pada tujuan pemidanaan yang disdasarkan pada filsafati pemidanaan. Dengan demikian diharapkan mampu menciptakan suatu keadilan bagi semua pihak. Oleh karena itu dikembangkan konsep baru yang disebut dengan Inter-Inner Cultural Omnipresence Electronic Funds Tra n s f e r C r i m i n a l i z a t i o n ya n g memiliki makna keberlakuan secara internal dan aksternal. Selain itu dilakukan formulasi hukum transfer dana elektronik sebagai sarana pencegahan tindak pidana pencucuian uang.
M e n g e n a i b e n t u k- b e n t u k penyimpangan transfer dana elektronik, maka diperlukan indicator-indikator apakah suatu perbuatan tersebut dapat dimaksudkan sebagai tindak pidana pencucian uang ataukah tidak. Mengenai jenis sanksi pidana yang relevan dijatuhkan adalah berupa jenis sanksi pidana penjara, denda, ganti kerugian, dan administratiuf. Terkait dengan tindak pidana pencucian uang, maka jenis sanksi yang dapat dipilih adalah adanya asset recovery (baik yang berupa criminal confiscation ataukah civil forfeiture) dan juga mediasi penal. Stelsel pemidanaan yang tepat adalah dengan perumusan stelsel alternatif-kumulatif dengan tetap disesuaikan pada jenis kejahatan ya n g m e l i n g k u p i p e l a n g g a ra n transfer dana elektronik ini, yang dapat berupa kejahatan korporasi, kejahatan terorganisasi, kejahatan trans organized, kejahatan kerah putih dan kejahatan bisnis. Terkait dengan formulasi hukum atas penyimpangan transfer dana elektronik yang tepat guna mempermudah penanggulangan tindak pidana pencucian uang, maka sebaiknya dilakukan formulasi di dalam suatu undang-undang tentang transfer dana elektronik yang akan menjadi paying hukum bagi pelaksanaan kegiatan transfer dana di Indonesia, dan yang dapat digunakan untuk menanggulangi tindak pidana pencucian uang. Go Lisanawati adalah dosen tetap pada Fakultas Hukum Universitas Surabaya sejak tahun 2003 kekhususan hukum pidana dengan mata kuliah hukum pidana, kejahatan siber, kejahatan ekonomi, dan kapita selekta hukum pidana. Studi S1 dan S2 dilaluinya di FH U n i ve r s i t a s S u ra b aya . S e t e l a h berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan majelis penguji, ia berhasil meraih gelar doktor ilmu hukum untuk minat hukum pidana. [fjr]
9
Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010
Mahasiswa UB Terpilih Sebagai National Director IAAS 2010/2011
M
a h a s i s w a Fa k u l t a s Te k n o l o g i Pe r t a n i a n Universitas Brawijaya (FTP-UB), Hafiz Iqbal Maulana, terpilih sebagai national director International Association of Students in Agricultural and Related Studies (IAAS). Hafiz terpilih melalui proses yang sangat alot dalam kongres nasional IAAS di Malang (2-8/2). Demikian disampaikan ketua panitia kongres, Attabik Maulana Amrillah ketika diwawancarai Prasetya, Rabu (10/2). "Melalui mekanisme voting, Hafiz terpilih dengan jumlah suara yang sama dengan rivalnya dari Institut Pertanian Bogor (IPB)", ujarnya. "Pemilihan kemudian dilanjutkan dengan memberikan studi kasus kepada kedua kandidat untuk diminta mencarikan solusinya. Solusi dari masing-masing kandidat kemudian dinilai oleh peserta. Pada tahapan ini Hafiz akhirnya unggul", tutur mahasiswa FPIK angkatan 2008 ini. Selain Hafiz, mahasiswa UB lainnya yang terpilih sebagai fungsionaris pengurus pusat IAAS Indonesia adalah Lina Muflihatudzakiyah (Fakultas Pertanian 2007), Vice Director of Finance. Beberapa kursi lain diduduki oleh mahasiswa Universitas Haluoleo (Vice Director of Partnership dan Vice Director of Exchange) dan IPB (Vice Director of Communication). Agenda lain yang diselenggarakan dalam kongres yang dilangsungkan di Balai L a t i h a n Ke r j a ( B L K ) Wo n o j a t i , Singosari, Malang ini adalah laporan pertanggungjawaban pengurus lama serta persiapan panitia kongres
internasional IAAS ke-53 pada Juli mendatang. "Secara keseluruhan laporan pertanggungjawaban pengurus lama diterima. Khusus untuk delegasi world congress 52 di Meksiko, LPJ-nya diterima bersyarat. Syaratnya adalah mereka diharuskan memberi pembinaan kepada panitia lokal terkait pelaksanaan kongres internasional nantinya", ujar Attabik yang sekarang menjabat sebagai staf exchange programme di IAAS LC UB. Dalam kesempatan tersebut, pengurus pusat lama juga melangsungkan pelatihan terhadap panitia kongres internasional ke-53. Panitia tersebut terbagi dalam 4 line yaitu line of finance, line of communication, line of partnership dan line of sponsorship yang dipimpin oleh seorang ketua panitia yaitu Erry Hardiansyah, mahasiswa FTP angkatan 2006. "Dalam pelatihan tersebut mereka diperkenalkan dengan tugas dan fungsi kerja masing-masing line", ujar Attabik. Dalam line of finance misalnya, peserta diajari manajemen keuangan. "Hal ini penting mengingat kegiatan ini diperkirakan akan menyedot dana sekitar Rp 1.2 M", tambahnya. Terkait hal tersebut, panitia menarik dana dari masingmasing delegasi sekitar 350 Euro ditambah dana sponsorship. "Untuk kelancaran persiapan ini kami selalu berkomunikasi dengan IAAS internasional yang bermarkas di Leuven University, Belgia", tutur Attabik. World Congress IAAS ke-53 World Congress IAAS ke-53 yang menurut rencana akan diselenggarakan di Indonesia pada Juli nanti
melibatkan empat perguruan tinggi sebagai tuan rumah. Mereka adalah IPB (Bogor), Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas Brawijaya (Malang) dan Universitas Haluoleo (Kendari). Sekitar 300 delegasi dari 41 negara diperkirakan akan hadir dalam kegiatan yang mengambil isu utama food, trade and energy ini. Berbagai agenda akan diselenggarakan dalam kesempatan tersebut diantaranya adalah general assembly, seminar internasional, studi ekskursi serta kuliah tamu internasional. Dalam general assembly yang menurut rencana akan diselenggarakan di U n i ve r s i t a s B raw i j aya , d i a n t a ra agendanya adalah memilih ketua IAAS internasional yang saat ini dijabat oleh Emma Flemig dari Amerika Serikat. Selain itu, agenda lain yang juga akan diselenggarakan di UB adalah seminar internasional dan studi ekskursi. "Agenda kegiatan pada keempat perguruan tinggi nantinya akan diserahkan kepada masing-masing panitia lokal", ujar Attabik. [nok]
Attabik Maulana Amrillah
Bantuan dan Hibah DP2M Untuk Dosen/Peneliti
D
irektorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional kembali memberikan bantuan kepada para peneliti/dosen perguruan tinggi di jajarannya. Kali ini berupa Bantuan Seminar Internasional dan Hibah Himpunan Profesi yang akan diberikan selama tahun 2010. Demikian seperti disampaikan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS kepada Prasetya melalui email.
10
Bantuan Seminar Internasional Bantuan seminar internasional diberikan kepada dosen/peneliti dengan beberapa persyaratan. Berbagai persyaratan tersebut adalah mempunyai makalah yang telah disetujui panitia dan akan dipresentasikan pada seminar tersebut, menyampaikan undangan sebagai pembicara dari penyelenggara seminar di luar negeri, menyampaikan biodata lengkap, menyampaikan rincian pembiayaan yang diperlukan (menurut mata uang asing dan rupiah) seperti biaya transportasi, akomodasi, konsumsi dan pendaftaran serta tidak mendapatkan
pembiayaan seminar luar negeri dari perguruan tinggi atau sumber lain yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai dan diketahui oleh pimpinan perguruan tinggi. Bantuan seminar luar negeri ini hanya diberikan kepada satu orang dosen pada setiap perguruan tinggi dalam sebuah seminar. Permohonan hanya dapat diajukan oleh pimpinan perguruan tinggi sebelum keberangkatan keluar negeri dengan melampirkan berbagai
Bersambung ke hal. 11. . . .
Nomor 518 Tahun XIX Sambungan dari hal10...Bantuan dan Dana
dokumen persyaratan tersebut. Pengiriman dokumen dapat dialamatkan ke Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Gedung DIKTI Lantai 4 Jl. Pintu Satu, Senayan Jakarta 12001. Perlu diketahui bahwa pengajuan yang disampaikan akan dievaluasi kelayakannya dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bagi pengajuan yang disetujui, persetujuan akan disampaikan melalui pimpinan perguruan tinggi. Hibah Simposium/Pengembangan Himpunan Profesi Program Hibah ini dilakukan dengan memberikan dana bantuan kepada himpunan profesi (himpro) untuk menyelenggarakan temu ilmiah
secara reguler guna menghimpun dan mengkonsolidasikan anggotanya. Melalui program ini diharapkan akan terkumpul naskah bermutu yang layak terbit di jurnal internasional atau disalurkan ke jurnal ilmiah yang ada. Adapun kriteria himpro yang dapat mengajukan hibah ini adalah memiliki profil organisasi profesi (AD/ART, akte pendirian himpunan, jumlah anggota, jumlah cabang, susunan pengurus, alamat sekretariat, kegiatan ilmiah/frekuensi temu ilmiah, ada/tidaknya jurnal ilmiah yang diterbitkan serta dokumen pendukung lainnya). Bagi himpro yang berusia kurang dari dua tahun dan beranggotakan kurang dari 50 orang tidak diperkenankan mendaftar. Pengusul hibah ini harus merupakan pengurus pusat dan bukan cabang/wilayah. Bagi himpro yang sudah meraih hibah simposium pada tahun 2009 tidak diperkenankan mendaftar
sementara himpro yang gagal pada tahun yang sama dipersilakan untuk mendaftar. Selain itu, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam pelaksanaan simposium nasional organisasi profesi sesuai besarnya hibah, maksimal Rp 300 juta. Panduan Pengajuan Usulan dapat diunduh di sini, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Berkas yang diusulkan dalam program ini harus sudah diterima oleh Subbag. Program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya selambatlambatnya tanggal 5 April 2010 pukul 16.00 WIB. Para pengusul yang terpilih akan diumumkan selambatlambatnya pada bulan Juni 2010. Informasi lebih lengkap dapat menghubungi Subbag Program LPPM UB (Sudjari, S.Sos; Imam Prajitno, ST dan Alimudin, SH), telp. (0341) 584394 psw 304. [nok]
Japfa Comfeed Indonesia Gandeng Fakultas Peternakan
T
iga orang dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya menjadi pemateri dalam Konferensi Nasional Pendidikan Khusus untuk Anak Cerdas dan Berbakat Istimewa (CI+BI) yang diadakan pada 5-7 Februari 2010 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kota Malang. Ketiga orang dosen tersebut adalah Dr. Widodo (Jurusan Biologi), Dr. Abdurrouf (jurusan Fisika), dan Ir Adam Wiryawan MS (Jurusan Kimia). Kepada Prasetya Adam Wiryawan mengungkapkan, dalam konferensi tersebut dilaksanakan dalam tiga tahapan yang meliputi pertemuan pengurus dan anggota Asosiasi CI BI se-Indonesia serta seminar nasional yang menghadirkan para pembicara utama dan pemakalah pararel. Tema konferensi yang diangkat yaitu Mengkonstruksi Cetak Biru (Blueprint) Pengembangan Pendidikan Khusus untuk Anak Cerdas/Berbakat Istimewa Indonesia. Sementara materi konferensi diantaranya meliputi kebijakan pemerintah dalam penyelenggaran pendidikan khusus untuk anak CI/BI dan penyiapan tenaga pendidiknya; peningkatan kapasitas untuk keberlanjutan dan kesinambungan
program pendidikan khusus untuk anak CI/BI; desain dan model pendidikan untuk anak CI/BI; pengembangan kurikulum dan pembelajaran untuk program CI/BI; pemanfaatan IT dalam pembelajaran dan manajemen program CI/BI; fenomena underachievement pada siswa CI/BI; deteksi dini anak CI/BI; penilaian keberbakatan oleh orang tua; perspektif baru dalam menilai ( a s e s s m e n t ) ke c e r d a s a n / b a k a t istimewa; perencanaan karir untuk anak CI/BI; keberbakatan, Asynchrony, dan Kreativitas; dan
konseling anak CI/BI. Dalam sesi pararel tiga dosen FMIPA UB membawakan makalah dengan judul "Laboratorium Virtual dan Animasi Sebagai Upaya Efisiensi Pemahaman Konsep Biologi Untuk Siswa Program Akselerasi" oleh Dr Widodo, "Pemanfaatan Laboratorium Virtual dalam Pembelajaran Fisika Modern Untuk Siswa Program Akselerasi" oleh Dr Rer Nat Abdurrouf MSi, serta "Pengunaan Bahan/Senyawa Alami Untuk Praktikum Kimia" oleh Ir Adam Wiryawan MS.[aw/nun]
Ir Adam Wiryawan MS bersama pemateri lain dalam konferensi
11
Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010
Japfa Comfeed Indonesia Gandeng Fakultas Peternakan
Rektor bersama Direktur JAPFA Comfeed
S
Penandatangan MOU antara Direktur JAPFA Comfeed dengan Dekan Fapet
alah satu perusahaan agrifood terkemuka di I n d o n e s i a , P T. J a p f a Comfeed Indonesia, Tbk, Selasa ( 9 / 2 ) m e n g g a n d e n g Fa k u l t a s Peternakan Universitas Brawijaya (FPt-UB) untuk bekerjasama. Perwakilan yang dipimpin langsung oleh direktur, Drs. Ignatius Herry Wibowo ini diterima Rektor, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito beserta Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ir. Hartutik, MP di gedung rektorat. D a l a m s a m b u t a n n ya , d i r e k t u r perusahaan yang memiliki inti bisnis di pakan ternak, pengembangbiakan ayam, pengolahan unggas dan budidaya perairan ini mengemukakan, kerjasama UB dengan PT. Japfa Comfeed merupakan salah satu upaya untuk membantu program pendidikan di Indonesia.
kompetensinya mengingat ketiga bidang tersebut merupakan soko guru Republik ini", tambahnya. Dengan terjalinnya kerjasama kedua pihak, Herry juga mengharapkan sinergisitas diantara kebutuhan masyarakat, industri dan pendidikan tinggi. Hal ini menurutnya akan membantu permasalahan yang dihadapi pihaknya selama ini. "Beberapa pakan seperti rumput alfa alfa dan kedelai merupakan produk kawasan sub tropis yang selama ini didatangkan melalui impor. "Selama ini rumput alfa alfa dan kedelai dibeli dari negara sub tropis seperti Brazil, Argentina dan Amerika Serikat. Melalui penelitian yang dilakukan, harapannya keduanya dapat diproduksi dengan baik di Indonesia yang merupakan kawasan tropis", kata dia.
Bantuan lain yang telah diselenggarakan diantaranya adalah renovasi gedung Sekolah Dasar (SD) di daerah bencana seperti Aceh, Padang serta Yogyakarta, disamping program "Japfa for Kids" yang membantu kebutuhan gizi dan kesehatan anak-anak. Dengan FPtUB, kerjasama yang telah diselenggarakan adalah menguliahkan putera puteri karyawannya hingga tingkat sarjana.
Dua Tahapan
"Dengan belajar peternakan dan perikanan maka setelah lulus jangan dilupakan", ujar Herry. "Harapannya alumni peternakan, pertanian dan perikanan dapat bekerja sesuai
12
Pe r j a n j i a n k e r j a s a m a ya n g berlangsung selama lima tahun ini akan diimplementasikan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan kandang unggas close house dan open house di laboratorium lapangan FPt-UB, Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kedua kandang ini berkapasitas 8500 ekor unggas dengan dana lebih kurang Rp 400 juta. Menurut rencana, pembangunan ini akan menghabiskan waktu enam bulan. Dalam masa pembangunan tersebut, mahasiswa juga akan dilibatkan untuk memberi
pengetahuan mereka dalam merencanakan pembangunan kandang unggas. Seusai pembangunan kandang, kerjasama akan dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu pemerliharaan ayam pedaging. Dalam penjelasannya, Dekan FPtUB mengemukakan bahwa operasional tindak lanjut kerjasama ini menuntut perhatian yang serius. Diantaranya adalah kebutuhan perluasan lahan mengingat terbatasnya kawasan teaching farm yang dimiliki FPt-UB. Hal ini menurut Dekan sangat penting karena adanya rencana untuk menjadikan teaching fa r m s e b a g a i s u m b e r i n c o m e generating. "Sumber Sekar rencananya akan dijadikan kawasan khusus untuk pusat riset dan peternakan unggas serta kambing sementara untuk sapi dan sapi perah akan dipusatkan di Ngijo", ungkap Prof. Hartutik. Kawasan lain yang saat ini tengah diperhitungkan FPtUB untuk usaha peternakan professional adalah Sumberpucung, dengan keadaan tanah disana yang cukup luas. Hal yang tak kalah penting sebagai tindak lanjut kerjasama ini pula adalah pengadaan Rumah Potong Ayam (RPA) modern khusus untuk ayam pedaging. "Selama ini mahasiswa tidak tahu cara potong ayam modern. Dengan adanya fasilitas ini harapannya mereka dapat mendalami lebih lanjut", tandasnya.[nok]
Nomor 518 Tahun XIX
Workshop Penggunaan Flowcytrometry FKUB
F
akultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) menggelar workshop "Penggunaan Flowcytrometry untuk Diagnosa Laboratoris HIV/AIDS" pada Senin-Selasa (8-9/2) di Gedung Biomedik FKUB. Bekerjasama dengan Laboratorium Klinik RS Dharmais Jakarta dan BD, kegiatan yang dibuka oleh Dekan Dr dr Samsul Islam SpMK MKes itu diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari kalangan rumah sakit, kepala laboratorium di lingkungan FK UB, teknisi, laboran, mahasiswa, asisten riset dan para peneliti bidang biomedik. Hadir sebagai pemateri Kepala Laboratorium Biomedik FK-UB Prof Dr dr M Rasjad Indra MS dengan materi "Prinsip Dasar Kerja dan Pemanfaatan Flowcytometry" dan Dr Agus Susanto Kosasih SpPK MARS dari RS Kanker Dharmais Jakarta dengan materi "Pengalaman Laboratorium Patologi Klinik RS Dharmais dalam Melaksanakan Pe m e r i k s a a n L a b M e n g g u n a k a n Flowcytometry untuk Kasus HIV/AIDS".
Mesin Flowcytrometer
Acara diawali lokakarya pemeriksaan CD4 dan CD3 menggunakan flowcytometry di Laboratorium Biomedik FKUB pada 8 Februari 2010, dilanjutkan dengan seminar pada 9 Februari 2010. Adapun tujuan diselenggarakannya workshop tak lain guna memantapkan keterampilan teknisi biomedik dalam mengukur kadar CD4 dan CD3 darah. Demikian ungkap Prof Dr dr M Rasjad Indra MS kepada P ra s e tya . D a r i p e nye l e n g g a ra a n workshop diketahui bahwa teknisi dan laboran FKUB cukup terampil melakukan pemeriksaan CD4 dan CD3 dengan m e n g g u n a k a n f l o w c y t o m e t r y. Menanggapi hal ini, dr Agus Kosasih mengemukakan pendapat bahwa FKUB bekerjasama dengan RSSA Syaiful Anwar dan rumah sakit lainnya di Malang Raya, mampu melaksanakan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis HIV/AIDS. Flowcytometry Sementara itu ditemui disela-sela aktivitas analisisnya, Wahyudha Ngatiril Lady SSi kepada Prasetya menuturkan,
Wahyudha Ngatiril Lady SSi
Flowcytrometry merupakan alat untuk membaca sampel darah dengan kemampuan laser. Alat seharga lebih dari satu milyar rupiah itu mampu mendeteksi darah dari seseorang yang menderita penyakit Malaria, TBC dan HIV/AIDS serta dapat dimanfaatkan untuk riset. FKUB sendiri telah memiliki alat itu lebih kurang satu tahun lalu. Lebih lanjut disampaikan Yudha, demikian ia biasa dipanggil, alat Flowcytrometer mampu membaca data sampel darah kurang dari 5 menit. "Total waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi apakah seseorang terkena HIV/AIDS atau tidak, hanya selama 35 menit," ujarnya. Diawali dengan pengambilan darah sampel dan menandainya dengan penanda CD4 atau Cluster Differences4. Bagi orang normal, CD4 yang ada dan diproduksi dalam tubuh memiliki range nilai 410 sampai dengan 1590. Untuk penderita HIV/AIDS angkanya kurang dari dari 410. Dibutuhkan lebih kurang 50 mikroliter darah dan 20 mikroliter penanda. Setelah itu sampel darah diinkubasi di ruangan gelap selama 15 menit. Selanjutnya proses pemberian lysingbuffer yang berfungsi untuk melisiskan eritrosit dan diinkubasi kembali selama 15 menit. Setelah itu proses pembacaan sampel darah dengan cara memasukkan tabung sampel darah ke alat Flowcytrometer. Di Malang, biaya yang dibutuhkan untuk tes HIV/AIDS lebih kurang 100 ribu rupiah. Itu pun membutuhkan jarak dan waktu yang cukup lama karena analisis dilakukan di Surabaya. Dengan keberadaan alat Flowcytrometer di FK UB diharapkan mampu mempersingkat analisis HIV/AIDS.[nun]
Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010 Sambungan dari hal.13...Panen Durian
peroleh tiap kali musim panen. "Hampir setiap kepala keluarga di Desa Pait ini memiliki pohon durian", ujar Sunarto. Selain durian, tanaman lain yang juga berpotensi tumbuh di desa seluas 161000 hektar ini adalah padi, jagung, alpukat, petai dan jengkol. Selain itu, hampir setiap kepala keluarga di desa tersebut juga beternak sapi. "Jumlah penduduk di sini sekitar 4325 jiwa dengan mata pencaharian utama adalah bertani dan beternak", jelasnya. Durian Jingga "Warna jingga merupakan hasil persilangan yang dilakukan dengan perantara binatang seperti kelelawar serta burung colibri. Penyerbukan itu berlangsung terus menerus seusia pohon ini yang telah puluhan tahun", terang Prof. Sumeru kepada wartawan. Beberapa kelebihan yang dimiliki durian
jingga ini menurutnya adalah jumlah vitamin, antioksidan, protein, lemak tak jenuh serta kandungan energi yang tinggi. "Dengan makan durian jingga dua butir sehari, maka energi yang dihasilkan sekitar 900 kilo kalori. Jika tidak makan sehari pun maka ia akan kuat", tambah Dekan. Guna meneliti hal ini lebih lanjut, saat ini FP melakukan penelitian b e k e r j a s a m a d e n g a n Fa k u l t a s Kedokteran Universitas Brawijaya. Di akhir wawancara, Sunarto mengemukakan, pohon durian jingga yang tinggal satu-satunya di Desa Pait ini telah berumur sekitar 80 tahun. Sebanyak 200 buah mampu ia hasilkan saat musim durian, sekali dalam setahun. Dengan berbagai keunggulan dan langkanya pohon ini, saat ini FP-UB juga tengah mengajukan sertifikasi ke Kementerian Pertanian RI untuk menjaga varietasnya. [nok]
Pelatihan Jurnal Internasional di FP-UB
Panen Durian, Pak Amat Undang Sivitas FP
P
ak Amat, salah seorang grafter yang dididik Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP-UB), Sabtu (6/2) panen durian. Sebagai ungkapan rasa syukur atas panen tersebut ia pun mengundang sivitas FP-UB untuk turut merasakan hasil kebunnya ini. Puluhan durian pun ia unduh untuk dicicipi sekitar 135 dosen, karyawan dan mahasiswa FP-UB yang didatangkan ke sana. Dengan lahapnya mereka langsung mencicipi buah durian yang diambil maupun jatuh dari pohon baik di kebun maupun rumah Pak Amat. "Durian yang disajikan ini beragam jenisnya. Habis dimakan, biji akan dikumpulkan untuk dijadikan bibit kembali", ujar Taufan, salah seorang mahasiswa yang turut hadir dalam kesempatan tersebut. Diantara jenis yang dipanen adalah manalagi serta
durian varietas lokal yang belum ada namanya. Selesai di rumah Pak Amat, Dekan Fakultas Pertanian, Prof Ir Sumeru Ashari MAgrSc PhD pun membawa wartawan yang turut hadir dalam kesempatan tersebut ke lokasi pohon durian jingga di Desa Pait, Kecamatan Kasembon. Pohon durian ini merupakan satu-satunya varietas jingga yang tertinggal. Ia terletak di tepi ngarai persawahan yang ada di kawasan tersebut. Untuk menjaga ke l e s t a r i a n d u r i a n j i n g g a ya n g merupakan varietas langka ini, FP-UB telah berhasil melakukan perbanyakan bibit dan telah diserahkan petani untuk ditanam. Selain itu, FP juga telah mendidik grafter (penyambung bibit) agar diperoleh bibit berkualitas tinggi. Salah seorang grafter yang juga dididik FP-UB melalui pelatihan Farmer
Managed Extension Activities (FMA) adalah Lurah Desa Pait, Sunarto. Diwawancarai Prasetya, ia mengatakan bahwa pelatihan FMA ini telah memberikan banyak manfaat bagi dirinya. Diantara manfaat tersebut adalah tambahan ilmu, pengalaman, serta penghasilan. "Banyak pembeli datang mencari bibit dari saya. Mereka kebanyakan berasal dari Malang, Jombang, Kediri, Pekalongan dan Tegal", ujar Sunarto. Selain tengkulak dari berbagai daerah, dirinya juga menjual bibit ke Dinas Pertanian yang kemudian akan dikembalikan ke warga. Sunarto mengemukakan, dirinya memiliki 10 pohon durian yang telah berusia puluhan tahun. Dari jumlah tersebut pendapatan hingga puluhan juta pun mampu ia Bersambung ke hal. 14 . . .
13
Prof Sumeru berfoto di bawah pohon durian jingga yang telah berusia 80 tahun
Pemateri memberikan materi penulisan jurnal
G
una mendukung komitmen Universitas Brawijaya (UB) untuk "Go International", Selasa (2/2), Fakultas Pertanian (FP) menyelenggarakan pelatihan "Kiat-kiat dan Tips Menembus Jurnal Internasional". Di gedung FP UB lantai 3, kegiatan ini diikuti oleh dosen, mahasiswa pasca sarjana, serta redaktur jurnal ilmiah di lingkungan UB. Dalam sambutannya, Dekan FP UB, Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc, PhD mengharapkan agar pelatihan ini dapat meningkatkan skill para dosen/peneliti di FP dalam mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal internasional. Melalui kegiatan ini pula pihaknya juga
14
berharap agar prestasi dalam bidang penelitian dapat sejalan dengan komitmen UB untuk go internasional. Dua orang pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Eko Handayanto (FP-UB) dan Chris Anderson (Massey University, New Zealand). Dalam presentasinya, Eko menegaskan bahwa menulis di jurnal internasional sangatlah penting bagi dosen/peneliti disamping merupakan salah satu syarat untuk menjadi guru besar. "Namun hal itu jangan dijadikan beban karena universitas sudah memberikan fasilitas baik berupa pendampingan, bimbingan, maupun dana", tambah Guru Besar FP-UB ini.
Phytomining Sementara itu, Chris Anderson dalam presentasinya berpesan agar peserta pelatihan tidak bosan untuk terus mencoba memasukkan hasil penelitiannya dalam jurnal internasional. "Jangan khawatir dengan penolakan karena semua ini merupakan bagian dari kehidupan. Kita semua pasti pernah merasakan penolakan", ujar Anderson menyemangati peserta. Selain menyampaikan tips untuk menembus jurnal internasional,. dalam kesempatan yang sama Anderson juga mempresentasikan hasil penelitiannya yang bertajuk "Phytomining in The Tailing of Gold Mining Remediation". Dalam penelitian tersebut, Anderson berupaya untuk memperbaiki lahan yang terkontaminasi/terdegradasi logam berat dengan menggunakan organisme hidup. Selain mampu mengkonservasi lingkungan yang tercemar, keuntungan lain menurut Anderson dapat juga diperoleh. Yaitu mendapat hasil samping berupa logam berat yang terkandung dalam jaringan tanaman yang digunakan untuk phytomining. "Misalkan tanaman ini ditanam di lingkungan bekas tambang emas maka dalam jaringan tanaman phytomining tersebut juga terkandung logam emas walaupun masih dalam p r e s e n t a s e ke c i l " , t e ra n g nya . Penemuan ini tentu saja menarik untuk diterapkan di Indonesia, hanya saja jenis tanaman phytomining yang digunakan Anderson belum ada di Indonesia sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut. [ila/nok]
Nomor 518 Tahun XIX
Dwi Minggu Pertama Pebruari 2010
Memahami Makna Shalat Khusyu'
Sambungan dari hal 15...Brawijaya English
S
speech tiap anggota kelompok memiliki waktu 5 menit 20 detik untuk menyampaikan gagasan. Sementara dalam reply speaker, hanya anggota nomor satu dan dua saja yang boleh mengajukan bantahan/sanggahan dengan waktu masing-masing 3 menit
halat jangan dijadikan tempat menyelesaikan masalah. Menurut Warkum Sumitro, SH., MH., pembantu rektor II Universitas Brawijaya (UB), hal inilah yang justru membuat sholat menjadi tidak khusyu'. "Seperti saya beberapa tahun yang lalu, sebelum sholat kehilangan kunci sepeda motor, sampai didalam sholat saya terus memikirkan dimana kira-kira kunci saya," ujarnya disambut tawa hadirin. Warkum mengemukakan hal ini dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara Pelatihan Sholat "Kupas Tuntas Makna Sholat & Strategi Mencapai Sholat Khusyu' Bagi Keluarga Besar Universitas Brawijaya" di Gedung Student Centre, Kamis (4/2). Sebanyak 330 peserta mengikuti kegiatan ini, meliputi keluarga besar UB serta masyarakat luar. Prof. Dr. Thohir Luth, MA, ketua penyelenggara kegiatan ini mengungkapkan, awalnya target peserta dari panitia hanya 200 ternyata jumlahnya membludak hingga 330."Awalnya target peserta hanya 200 tapi data terakhir yang terdaftar mencapai 330 orang. Kalau dagangan kami laris terus, kami berniat membuat pelatihan berkala karena pelatihan ini tujuannya untuk pengembangan sumber daya manusia berkaitan dengan komitmen bakti kita terhadap Brawijaya," tuturnya. Semula peserta dari luar UB dipungut biaya Rp 50 ribu tapi Thohir dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara tersebut gratis karena seluruh pengeluaran dibiayai UB. Shalat Khusyu' Acara ini diisi dengan enam materi yang seluruhnya dipaparkan oleh Drs. Khusnul Fathony, M.Ag, Ketua Forum Kajian Bina Muslim Kaffah Malang. Meliputi "Mengapa Manusia Harus Shalat", "Ancaman Bagi Orang Yang Meremehkan Shalat", "Makna Shalat", "Keutamaan Shalat", "Tanda-tanda
Drs. Khusnul Fathony, M.Ag
Orang yang Shalatnya Diterima Allah", serta "Praktek dan Strategi Mencapai Shalat Khusyu'". Diawal paparannya Fathony mengklarifikasi bentuk acara siang ini bukanlah pelatihan shalat namun seminar. "Kalau acara ini bentuknya pelatihan nanti saya takut diprotes oleh pendahulunya, Abu Sangkan. Jadi dalam acara ini kita akan lebih menggali makna tentang shalat, keutamaan shalat, agar kita bisa berangkat dari pemahaman untuk mendapatkan shalat khusyu'," ungkapnya. Menurut Fathoni, ada tiga golongan ummat Islam dalam sholat yaitu golongan sholat, golongan kadangkadang sholat, dan golongan tidak sholat. Golongan sholat menurutnya belum tentu mendapatkan sholat khusyu' karena ada yang asal sholat, sholat karena tradisi, ataupun sholat karena riya'. Golongan yang kadang-kadang sholat, hanya sholat bila ingin atau di momen-momen tertentu seperti shalat jum'at, shalat 'id, atau menjelang naik
haji. Sedangkan golongan tidak sholat adalah golongan ummat Islam yang tidak sholat karena berbagai macam alasan seperti kesibukan atau merasa ada di maqom "hakekat". Fathoni mengungkapkan, untuk mendapatkan shalat yang khusyu' bukan hanya dimulai dari sholat tapi sejak mendengar suara adzan hati harus diliputi rasa cinta. Selanjutnya wudhu, wudhu dilakukan dengan perlahan dan dipahami sebagai usaha kita menyucikan indra dari dosa-dosa yang telah diperbuat. Langkah berikutnya adalah lintasan kematian. Imam Ghazali menganggap penting lintasan kematian menjelang sholat karena akan mensugesti seseorang melakukan sholat dengan serius dan sungguh-sungguh. Langkah terakhir adalah dengan mengamalkan delapan syarat shalat khusyu'. Delapan syarat tersebut adalah khusnul qiro'ah (bacaan yang baik meliputi makhraj, tajwid, suara lagu, pemenggalan bacaan dan waqaf), takbiratul arkan (rukun-rukun sholat yang ditunaikan dengan tertib), khudlurul qalbi (menghadirkan hati; sholat harus dilakukan dengan segenap jiwa dan raga), al haibah (mengarahkan seluruh konsentarsi hanya kepada Allah semata), taffahum (memahami makna bacaan), al-haya' (merasa malu kepada Allah; malu karena sedikit bersyukur, dosa sudah banyak namun tobat belum maksimal), al khauf (merasa takut kepada Allah; takut hidupnya tidak diridhoi, takut ibadah tidak diterima), arroja' (harapan agar ibadahnya diterima). Fathony juga berpesan kepada peserta agar tidak memulai sholat sebelum kondisi psikologis siap. "Saya sarankan agar jangan memulai sholat saat psikologis kita belum terkondisikan yaitu saat hati dan akal menyatu untuk menghadap kepada Allah," tambahnya. [ai]
Brawijaya English Tournament
M
emperingati Dies Natalies Universitas Brawijaya (UB) ke-47, Unit Kegiatan Mahasiswa (Unitas) Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris (Formasi) akan menyelenggarakan "Brawijaya English Tournament 2010 Tingkat Jawa Timur dan Bali". Kegiatan rutin tahunan ini menurut rencana akan diselenggarakan selama tiga hari (19-21/2) di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan diperuntukkan bagi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Jawa Timur dan Bali. Melalui kegiatan ini
Formasi berupaya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa SMA disamping menumbuhkan kepedulian mereka terhadap masalah sosial yang sedang aktual saat ini. Dua acara yang akan terangkum didalamnya adalah debat Bahasa Inggris serta story telling. Debat Bahasa Inggris Untuk debat bahasa Inggris, panitia akan menggunakan Australian Parliamentary System (APS) yang meliputi tiga preliminary dan empat eliminary. Dalam APS ini, sesuai aturan,
peserta debat akan dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok positif dan negatif dengan anggota masingmasing tiga orang. Berbeda dengan British Parliamentary System (BPS), dalam APS tidak ada waktu interupsi ketika lawan sedang bicara. Dikemukakan ketua pelaksana, Dungga Nur Prayogo, sessi debat ini dibagi menjadi dua yaitu substantive speech dan overview/reply speaker. Sesuai aturan APS, dalam substantive Bersambung ke hal. 16. . . .
15
20 detik. Tiga orang juri yang berpengalaman mengikuti kompetisi debat akan dihadirkan dalam kompetisi ini. Mereka berasal dari tiga perguruan tinggi di Malang yaitu UB, Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang. Story Telling Dalam story telling, menurut Dungga, peserta diberi kebebasan
memilih cerita seperti cerita rakyat, pengalaman, dll. Waktu yang diberikan panitia kepada masing-masing peserta story telling adalah 10 menit. Kriteria penilaian yang sama akan digunakan dalam kedua lomba ini yaitu 3M yang meliputi Matery (isi), Manner (pembawaan) serta method (struktur cerita). [nok]
Lomba Teklek Tandem dan Balap Karung Dies UB ke-47
1, 2, 3…jangan jatuh ya! Antusiasme peserta teklek beregu
L
apangan Rektorat Universitas Brawijaya (UB) selama dua hari Senin-Selasa (1-2/02) menjadi tempat penyelenggaraan lomba Teklek Tandem dan Balap Karung. Lomba yang diadakan dalam rangkaian peringatan Dies Natalis UB ke-47 ini diikuti oleh dosen dan karyawan perwakilan 12 fakultas dan Kantor Pusat. Lomba berlangsung dengan meriah karena setiap perwakilan datang disertai rombongan supporter. Teklek tandem diikuti 26 kelompok dengan rincian 12 fakultas dan kantor pusat yang masing-masing mengirimkan 2 kelompok, demikian pula untuk balap karung. Satu regu teklek tandem terdiri atas tiga orang. Tak jarang peserta yang seluruhnya putri terjatuh sebelum mencapai garis finish karena tidak seirama dalam melangkah. Sedangkan
16
untuk balap karung, setiap peserta harus mematuhi aturan yang baru tahun ini diperlakukan yaitu dilarang melompat dan hanya boleh berjalan cepat. Ishariono, salah satu juri balap karung yang juga staf Mata Kuliah Umum (MKU) berucap "Pada lomba balap karung tahun ini peserta tidak boleh lompat, hanya boleh bergeser. Tahun lalu ada yang lompat dengan satu kaki, sampainya jadi lebih cepat". . Setelah dilakukan babak penyisihan dan perempat final pada Senin (1/2), semi final dan final kemudian dilanjutkan pada Selasa (2/2). Pada akhir acara, diketahui bahwa pemenang teklek tandem adalah juara I: Fakultas Teknik, juara II: Fakultas Pertanian, dan juara III: Kantor Pusat. Sedangkan untuk balap karung, juara I:Fakultas Pertanian, juara II: Fakultas Teknologi Pertanian, dan juara III: Fakultas Kedokteran. [ai]
Aksi peserta Balap Karung
Diterbitkan oleh Humas Universitas Brawijaya Pencetak: PT. Danar Wijaya Brawijaya University Press Alamat Redaksi/Tata Usaha: Lantai I Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Jalan Veteran Malang 65145, telepon 0341 575777 pesawat 126, faks 0341 565420, Email:
[email protected] · http://prasetya.brawijaya.ac.id ISSN: 1907-6428 Kami menerima artikel / tulisan tentang kegiatan UB. Krtitk, saran & tulisan dapat dikirimkan melalui alamat e-mail diatas.