Daftar Isi
Table of Contents
Visi, Misi, Strategi Perusahaan, Pertumbuhan Jangka Panjang, Efisiensi Biaya & Praktek Terbaik
2
Vision, Mission, Corporate Strategy, Long Term Growth, Cost Efficiency & Best Practices
Peristiwa Penting pada 2011
4
Significant Events in 2011
Ikhtisar Keuangan
5
Financial Highlights
Profile Perusahaan
6
Company Profile
Laporan Dewan Komisaris 13 Board of Commissioners Report Laporan Dewan Direksi 15 Board of Directors Report Analisa Dan Pembahasan Manajemen 18 Management Discussion And Analisys Dewan Komisaris 30 Board of Commissioners Dewan Direksi 31 Board of Directors Tata Kelola Perusahaan 33 Corporate Governance Surat Pernyataan Dewan Direksi 45 Statement of Board of Directors Surat Pernyataan Dewan Komisaris 47 Statement of Board of Commissioners Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan 49 Independent Auditor Report and Financial Report of Years End 31 December 2011 And 2010 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 Dan 2010
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
1
Visi, Misi, Strategi Perusahaan, Pertumbuhan Jangka Panjang, Efisiensi Biaya & Praktek Terbaik
Vision, Mission, Corporate Strategy, Long Term Growth, Cost Efficiency & Best Practices
Visi
Vision
Berusaha untuk menjadi sebuah perusahaan energi terkait dengan batubara terkemuka di Indonesia dengan model pertumbuhan yang berkelanjutan dengan menggunakan praktek-praktek terbaik dan tata kelola perusahaan yang baik.
To strive for a leading coal related energy company in Indonesia with sustainable growth model through adoption of best practices and good corporate governance.
Misi
Mission
• Mengembangkan usaha secara berkelanjutan dengan keuntungan kompetitif dalam persaingan global untuk meningkatkan nilai pemegang saham;
• Develop business on sustainable basis with competitive edge in global competition to enhance shareholders value;
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalam dan di sekitar daerah operasional kita;
• Improve public prosperity in and around our operational area;
• Melindungi dan melestarikan lingkungan hidup yang mengelilingi pertambangan kita dengan cara yang berkelanjutan;
• Protect and preserve the environment surrounding our mines in sustainable manner;
•
• To invest in coal related business towards integration which will enhance our position.
Meningkatkan kesejahteraan seluruh tim operasi kita;
• Berinvestasi dalam usaha yang terkait dengan batubara ke arah integrasi yang akan mendorong posisi kita.
Strategi Perusahaan
Corporate Strategy
Untuk mencapai visi dan misi kita, PT Garda Tujuh Buana Tbk akan menggunakan strategi perusahaan yang terdiri dari tiga aspek utama yang merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh kebudayaan perusahaannya. Aspek-aspek tersebut berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan, efisiensi biaya dan praktek-praktek terbaik yang dilaksanakan di semua bidang operasional. Ketiga aspek tersebut selanjutnya menetapkan beberapa aspek yang jelas menetapkan jalur yang sebaiknya diambil oleh perusahaan untuk memastikan bahwa visi dan misi telah tercapai.
To achieve our vision and mission, PT Garda Tujuh Buana Tbk will adopt corporate strategy comprising of three main aspects which are inherently part of its overall corporate culture. These aspects are focused on the long term growth of the company, cost efficiency and best practices implemented in all operational areas. These three aspects are further defined into several aspects that clearly define the path that company should take to ensure that the vision and mission are achieved.
Pertumbuhan Jangka Panjang
Long Term Growth
Membangun profil produksi jangka panjang
Build long term production profile
• Meningkatkan produksi batubara melalui kegiatankegiatan eksplorasi dan kegiatan pengembangan tambang;
• Increase coal production through exploration and mine development activities;
• Akuisisi daerah kontrak tambahan; • Strategi penjualan agresif; • Fleksibel untuk mengambil pasar batubara global yang dinamis; • Mengidentifikasi dan membidik pelanggan; • Memperkuat posisi di Asia Tenggara.
2
• Improve overall welfare of our operating team;
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
• Acquisition of additional mining license area. • Aggressive sales strategy • Be resilient to take the dynamic global coal market; • Identifying and targeting customer; • Strengthening position in South East Asia.
Efisiensi Biaya
Cost Efficiency
• Struktur biaya kompetitif dengan berinvestasi dalam logistik dan infrastruktur;
• Competitive cost structure by investing in logistics and infrastructure;
• Terus-menerus meningkatkan efisiensi kontrak pertambangan;
• Continuous improvement in productivity and efficiency of mining contracts;
produktivitas
• Mengelola risiko harga bahan bakar.
Praktek – Praktek Terbaik • Peningkatan proses internal; • Peningkatan belajar dan kompetensi; • Tanggung jawab sosial.
dan
• Manage the fuel price risk.
Best Practices • Internal process improvement; • Learning and competency improvement; • Corporate social responsibilities.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
3
Peristiwa Penting pada 2011 Significant Events in 2011
1.
28 Juni 2011, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
1.
Company assembled Annual General Meeting of Shareholders (AGMOS) and followed by Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMOS). The results of AGMOS inter alia are: 1. to approve the Board of Directors’ Accountability Report and the Board of Commissioners’ Supervisory Report for the operation of the Company for the fiscal year that ended on 31 December 2010 as contained in the Annual Report of the Company for fiscal year that ended on 31 December 2010; 2. to ratify the Balance Sheet and Profit/Loss Statement for the fiscal year that ended on 31 December 2010 and therefore give a full release and discharge of the responsibility (acquit et de charge) to members of Board of Directors for Board of Directors’ management actions and to Board of Commissioners for Board of Commissioners’ supervision actions, within the fiscal year that ended on 31 December 2010 providing such actions are reflected in the Annual Report of the Company for fiscal year that ended on 31 December 2010; 3. to approve the appointment of Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Chartered Public Accountant to audit the Company’s Financial Statements for the fiscal year that ended on 31 December 2011, and to authorize the Board of Directors of the Company to determine the honorarium of the Independent Public Accountants as well as other requirements in relation to their appointment. While, the results of EGMOS inter alia are: 1. to approve the resignation of Mr. Surinder Kumar as President Commissioner of the Company as of the closing of EGMOS; and 2. to approve the appointment new members of Board of Directors of the Company, Mr. Lalit Kumar Paul as President Director of the Company for a term until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company for 2012 fiscal year.
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan kemudian dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasil RUPST antara lain adalah: 1. menyetujui Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris atas jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010; 2. mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan karenanya memberikan pelunasan dan pembebasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada Direksi atas tindakan pengurusan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tugas pengawasan Dewan Komisaris, dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010; dan 3. menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukannya. Sedangkan, hasil dari RUPSLB antara lain adalah: 1. menyetujui pengunduran diri Bpk. Surinder Kumar sebagai Direktur Utama terhitung sejak ditutupnya RUPSLB; dan 2. menyetujui pengangkatan anggota Direksi yang baru yaitu Bpk. Lalit Kumar Paul sebagai Direktur Utama, untuk masa jabatan sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2012. 2.
28 Juni 2011, Paparan Publik Tahunan Perseroan menyelenggarakan Paparan Publik Tahunan antara lain mengenai gambaran umum Perseroan, status penambangan batubara, dan antisipasi pasar.
4
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
28th of June 2011, Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders
2.
28th of June 2011, Annual Public Expose Company assembled the Annual Public Expose covering inter alia Company overview, status of coal mining, and market anticipation.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
(Jumlah dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011
2010
2009
2008
(Amounts are in IDR Millions, unless otherwise stated)
2007
Net Sales
Penjualan Bersih
319.701
25.636
-
2.584
450
Laba (Rugi) Kotor
148.812
4.687
-
(1.749)
(688)
Laba (Rugi) Usaha
132.967
(1.889)
-
(3.554)
(1.715)
Operating Profit (Loss)
Laba (Rugi) Bersih
73.867
840
(9.321)
(4.838)
(1.441)
Net Profit (Loss)
2.500.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
125.562
4.800
29,55
(0,34)
(6,02)
(38.531)
(300.252)
Modal kerja bersih
179.765
145.221
154.343
66
(956)
Jumlah aktiva
464.368
440.217
445.238
55.877
46.901
Total Assets
Jumlah kewajiban
136.805
186.521
192.382
6.138
52.706
Total Liabilities
Jumlah Equitas
327.563
253.696
252.857
49.739
(5.804)
Total Equity
Jumlah Investasi
116.127
30.348
241.429
55.877
46.901
Total Investment
Jumlah saham yang beredar Laba Bersih per Saham (nilai Rupiah penuh)
Gross Profit (Loss)
Total Shares Earning per Share (full Rupiah amount) Net Working Capital
Rasio
Rasio Laba(Rugi)/Aktiva
0,159
0,002
(0,021)
(0,087)
(0,031)
Net Profit(Loss)/Total Assets Ratio
Raso Laba(Rugi)/Ekuitas
0,226
0,003
(0,037)
(0,097)
0,248
Net Profit (Loss)/Total Equity Ratio
Rasio Lancar
7,848
49,119
41,702
0,989
0,410
Current Ratio
Rasio Kewajiban/Ekuitas
0,418
0,735
0,761
0,123
(9,079)
Total Liability/Total Equity Ratio
Rasio Kewajiban/Aktiva
0,295
0,424
0,432
0,110
1,124
Total Liability/Total Assets Ratio
Ratio
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
5
Profile Perusahaan Company Profile
6
Nama Perusahaan
Company Name
PT GARDA TUJUH BUANA, TBK.
PT GARDA TUJUH BUANA, TBK.
Alamat
Address
Head Office: Gedung Menara Hijau, 9th Floor, Suite 904, Jl. MT Haryono Kav.33, Jakarta 12770 Telp (62-21) 794 3947 Fax (62-21) 794 2650
Head Office: Gedung Menara Hijau, 9th Floor, Suite 904, Jl. MT Haryono Kav.33, Jakarta 12770 Telp (62-21) 794 3947 Fax (62-21) 794 2650
Tarakan Office: Jl. Aster No.11 RT012, Kampung Bugis, Tarakan, Kalimantan Timur 77111 Telp/Fax (62-551) 22895
Tarakan Office: Jl. Aster No.11 RT012, Kampung Bugis, Tarakan, Kalimantan Timur 77111 Telp/Fax (62-551) 22895
Site Office: Mining Area PT Garda Tujuh Buana, Tbk. sei Tapa, Pulau Bunyu, Kab. Bulungan, Kalimantan Timur.
Site Office: Mining Area PT Garda Tujuh Buana, Tbk. sei Tapa, Pulau Bunyu, Kab. Bulungan, Kalimantan Timur.
Pembentukan Perusahaan
Corporate Establishment
PT Garda Tujuh Buana Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 48 tanggal 10 Juni 1996 oleh Notaris Agus Madjid, S.H., dan disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8095.HT.01.01.TH.96 tanggal 19 Juli 1996.
PT Garda Tujuh Buana Tbk (“the Company”), was established based on notarial deed of Agus Madjid, S.H., No.48 on June 10, 1996 and the deed was approved by the Minister of Justice of the Republ ic of Indonesia No. C2-8095.HT.01.01.TH.96 on July 19, 1996.
Bidang Usaha
Business Scope
Pertambangan Batubara, Pembangunan, Perdagangan dan Industri.
Coal Mining, Construction, Trading and Industry
PT Garda Tujuh Buana Tbk (untuk selanjutnya disebut juga sebagai “GTB”) didirikan pada tahun 1996. Perusahaan telah diberi kuasa penambangan eksploitasi. GTB menangani operasi pengolahan penambangan batubara dan logistik secara terpadu. GTB melakukan penambangan batubara termal dan dianggap sebagai salah satu produsen batubara yang menambang dan menjual batubara bernilai kalori rendah. Perusahaan telah memastikan dan mengidentifikasi cadangan batubara yang signifikan yang sesuai untuk memenuhi permintaan pelanggan. Lokasi tambang dapat dicapai kira-kira dalam 1 jam perjalanan dengan speed boat dari Pelabuhan Tarakan, Kabupaten Bulungan, Propinsi Kalimantan Timur.
PT Garda Tujuh Buana Tbk (hereinafter shall also be referred to as “GTB”) was established in 1996. GTB was granted exploitation mining concession. GTB deals in coal mining processing and logistics operations in an integrated manner. GTB performs thermal coal mining and is regarded as one of the coal producers, mining and selling low calorific value coal. GTB has assured and identified significant reserves of coal which is adequate to meet the demand of the customers. The mine location can be reached in about 1 hour trip by speed boat from Tarakan Port, Bulungan Regency, East Kalimantan Province.
Dalam perkembangannya, luas Kuasa Pertambangan GTB berubah menjadi 710 ha berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bulungan nomor 147/K–III/540/2007 tertanggal 26 Maret 2007 tentang pemberian kuasa pertambangan eksploitasi. Di sana dinyatakan bahwa luas daerah yang dimiliki GTB yang awalnya 1.995,003 ha menjadi 710 ha (menurun seluas 1.283,003 ha untuk dikembalikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan).
In its development, the width of GTB’s KP changed into 710 ha based on Decree of Bulungan Regent number 147/K– III/540/2007 dated 26th March 2007 regarding granting of exploitation mining concession. It is stated that the width of area owned by GTB that was initially 1,995.003 ha becomes 710 ha (decreasing by 1,285.003 ha to be returned to Regional Government of Bulungan Regency).
Lokasi daerah penambangan batubara adalah di sebelah Utara bagian tengah Pulau Bunyu yang tidak berpenduduk. GTB melanjutkan ke tahap produksi setelah menyelesaikan berbagai tahap pembangunan fasilitas dan prasarana produksi. Saat ini, GTB memproduksi batubara termal yang mengandung abu rendah dan belerang rendah dengan koefisien kalori antara 4.800 kcal/kg sampai 5.100 kcal/kg. Batubara yang diproduksi GTB akan digunakan di pembangkit listrik tenaga batubara baik di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. GTB juga mempunyai kemampuan untuk mencampur batubaranya untuk meningkatkan keseluruhan karakteristik mutu dan memenuhi persyaratan klien khusus.
Location of the coal mining area is in the north middle part of Bunyu Island that is unpopulated. GTB has proceeded to production stage after completing stage of construction of production facilities and infrastructure. Currently GTB produces thermal coal containing a low ash and low sulfur content with calorific coefficient between 4,800 kcal/kg and 5,100 kcal/kg. Coal produced by GTB will be used in coal fired power plant both domestically and export markets. GTB also has the capability to mix its coal to raise the overall quality characteristics and to fulfill specific client requirement.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Susunan Pemegang Saham
Composition of Shareholders
Komposisi kepemilikan saham GTB per tanggal 31 Maret 2012 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dibuat dan disusun oleh PT Datindo Entrycom dan ICSD Online Securities Settlement Services adalah sebagai berikut:
Composition of GTB shareholding per 31st March 2012 based on Register of Shareholders made and prepared by PT Datindo Entrycom and ICSD Online Securities Settlement Services is as follows:
No.
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Numbers Of Shares
Persentase Kepemilikan Percentage of Shareholdings
1
PT Garda Minerals
665.240.000
26,6096 %
2
SGBT s/a Green River Pte Ltd
834.755.000
33,3901 %
3
Fakir Chand
5.000
0,0002 %
4
Masyarakat / Public (<5%)
1.000.000.000
40,0001 %
Jumlah saham / Total shares
2.500.000.000
100,0000 %
Fluktuasi Harga Saham Perseroan
Company Share Price Fluctuations
Fluktuasi harga saham dan volume transaksi saham disajikan dalam grafik-grafik sebagai berikut:
Fluctuations of stock prices and volume of transaction of GTB shares are presented in the following graphics:
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
7
Dari sejak Penawaran Umum Perdana sampai 2 April 2012 From Initial Public Offering to 2 April 2012 2,500
2,000
1,500
1,000
500
High
9-Jul- 3-Aug- 1-Sep- 1-Oct- 2-Nov- 1-Dec- 4-Jan- 1-Feb- 1-Mar- 1-Apr- 3-May- 1-Jun- 1-Jul- 2-Aug- 1-Sep- 1-Oct- 1-Nov- 1-Dec- 3-Jan- 1-Feb- 1-Mar- 1-Apr- 2-May- 1-Jun- 1-Jul- 1-Aug- 5-Sep- 3-Oct- 1-Nov- 9-Dec- 2-Jan- 1-Feb- 1-Mar- 2-Apr09 09 09 09 09 09 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 12 12 12 12 126 104 106 96 90 87 78 80 79 80 76 98 75 67 68 69 64 81 65 68 74 80 160 145 165 260 225 197 520 720 650 780 1,170 2,125
Low
92
92
81
75
75
66
65
70
69
70
56
51
55
55
56
58
52
57
56
52
55
59
72
114
110
77
123
130
198
450
530
495
Close
97
97
95
80
75
66
71
73
73
73
60
68
65
67
59
64
59
62
59
64
61
72
123
140
132
136
145
197
510
580
560
750
Laba bersih per saham dan deviden (sampai 31 Desember 2011)
8
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Earning per shares and dividends (to 31st December 2011)
680
880
1,120 1,930
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institution
Daftar Pemegang Saham GTB diadministrasi oleh PT Datindo Entrycom, berkantor di Wisma Dinners Club Annex, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34, Jakarta 10220.
GTB Register of Shareholders is administered by PT Datindo Entrycom, having its office at Wisma Dinners Club Annex, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34, Jakarta 10220.
Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Professional
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 28 Juni 2011, Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang, berkantor di Menara Kuningan Lantai 11, Jl. HR Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5, Jakarta 12940.
Consistent with the resolution of Annual General Meeting of Shareholders (AGMOS) on 28th June 2011, the Company’s Financial Statements for the fiscal year that ended on 31 December 2011 was audited by Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Chartered Public Accountant, having their office at Menara Kuningan 11th Floor, Jl. HR Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5, Jakarta 12940.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
9
Proses Penambangan Mining Process
10
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Peta Lokasi Tambang Map of Location of Mines
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
11
Halaman ini sengaja dikosongkan
12
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Bpk. Fakir Chand Komisaris Utama President Commissioner
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Industrialisasi dari pasar-pasar yang timbul yaitu Cina dan India merupakan faktor utama untuk meningkatkan permintaan terhadap Batubara Perseroan. Permintaan ini tetap tinggi dan terus meningkat didorong oleh pertumbuhan Asia yang kuat selama 2011. Perbaikan dalam perkembangan pasar juga telah menunjukkan pandangan yang positif karena kegiatan ekonomi yang membaik setelah cenderung lambat selama 2008 and 2009. Untuk memenuhi permintaan pertumbuhan ekonomi dalah hal penambahan kapasitas, peningkatan prasarana sudah dilakukan; namun tidak banyak usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan persediaan Batubara untuk memenuhi permintaan yang tiba-tiba. Indonesia dan negara produsen Batubara lainnya juga dipengaruhi oleh keadaan cuaca yang tidak bersahabat yang kemudian menyebabkan keterbatasan persediaan Batubara. Akibatnya, harga Batubara menguat selama 2011.
Industrialization of the emerging markets i.e. China, India was the key factor for the increase in demand of our coal. This demand remained robust & continued to improve as the fundamentals driving Asian growth were strong during 2011. Improvements in the developed markets also manifested positive outlook as the economic activity picked up after a sluggish trend during 2008 and 2009. To meet the demand of growing economies for additional capacities, infrastructure expansion was under taken by respective economies; however there was not much effort to increase the supply of Coal to match this spurred demand. Indonesia & other Coal producing countries were also affected by the unfriendly weather conditions that further exacerbated the shortage of Coal supply. Because of these reasons the Coal prices strengthened during 2011.
Adalah sebuah keberuntungan bagi kami atas kemunduran global yang terus berlanjut, khususnya di benua Amerika dan Eropa, dimana Perseroan dapat meningkatkan aktifitas dan sehingga dapat memperkuat posisi keuangannya karena kami kami dalam posisi yang tepat untuk mendapat keuntungan dari meningkatnya harga Batubara dengan mempercepat produksi Batubara kami. Harapan pasar India dan Cina tempat kami melakukan penjualan harus dapat kami penuhi, karena kami berkomitmen pada pasar-pasar tradisional ini. Pada tahun 2011, kami dapat meingkatkan harga Batubara kami, melalui penandatanganan kontrakkontrak baru dengan perusahan-Perseroan yang telah lama berdiri dibandingkan dengan kami. Hal ini telah membantu kami untuk mengangkat keberadaan mereka di dunia dan memperkuat komitmen kami dalam menerapkan praktik terbaik dan tata kelola Perseroan yang baik.
It gives us pleasure that against the continued global slowdown, in particular America’s & Europe, GTB improved its operations and it was able to strengthen the company’s financial position as we are well positioned to benefit from the increase in coal prices with the quick increase in our coal production. The expectations of the Indian & China markets in which we operate shall be fulfilled by us, because of our commitment to these traditional markets. In 2011, to improve on the pricing of our Coal, we entered into new contracts with companies which have large presence as compared to us. This has helped us to leverage on their global presence and reinforce our commitment to the best practices and good corporate governance.
Ketika kita melihat kedepan setelah tahun 2011, manajemen yakin bahwa permintaan Batubara akan terus meningkat karena pasar-pasar yang muncul akan mempertahankan peningkatan terhadap kebutuhan energi. Permintaan energi di Negara maju didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik di Negara maju akan diimbangi oleh pertumbuhan di negara-negara Asia Pasifik.
As we move beyond 2011, management believes that demand for coal will keep on increasing exponentially as emerging markets will maintain a growing need for energy. Energy demand in the developed economies condition is driven by improved economic growth in developed economies which will complement the growth in Asia Pacific countries.
Pada tahun 2011, Perseroan telah menunjuk sebuah Perseroan pengeboran, yaitu PT IMC untuk menghitung cadangan Batubara di wilayah konsesi Perseroan. Berdasarkan hasil laporan mereka, cadangan Batubara Perseroan yang ada adalah berjumlah kurang lebih 94 juta ton sampai dengan saat ini. Pertambahan cadangan Batubara dan diimbangi dengan prasarana yang ada akan memastikan peningkatan produksi Batubara Perseroan.
During 2011 the Company appointed a drilling Company which was PT IMC to reassess the Coal reserves in the concession area with the Company. As per their report the existing Coal reserve of the Company are more less 94 million tons as on date. This increase in the Coal reserve and its synergy with existing infrastructure ensure the rapid ramp up of Coal production of the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
13
14
Manajemen berkomitmen untuk mencapai tata kelola dengan standar yang tinggi, tranparansi & akuntabilitas juga diperkuat selama tahun 2011. Manajemen selalu melihat keadaan diluar untuk menemukan kesempatan dimana kami dapat meningkatkan integritas kami dan mengikuti pendekatan bisnis yang baik. Kami selalu merasa bahwa kami bertanggungjawab untuk mengembangkan perusahaan anda secara berkesinambungan. Kerjasama kami dengan masyarakat setempat untuk membangun hubungan yang harmonis dengan cara menciptakan manfaat ekonomi dan sosial untuk masyarakat umum merupakan contoh dari perilaku perusahaan kami. Terdapat juga kebutuhan yang mendesak untuk melindungi lingkungan dan prioritas kepentingan pada kebutuhan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja yang kami miliki. Perseroan tetap menyadari hal ini dan terus bekerja untuk mencapai tujuan ini.
Our management’s commitment to high standards of governance, transparency & accountability stands reinforced during the 2011 also. The management is always on look out to find opportunities where in we could improve upon our integrity and adherence to ethical business approach. We have always felt that we are responsible to deliver sustainable growth for your Company. Our joining of hands with the local communities to develop harmonious relationship in a manner that creates lasting economic and social benefits for the communities at large is a live example of our corporate behavior. There is also compelling need to protect the environment and to put utmost importance to the needs of health and safety of our workforce. The Company remains mindful of this and works towards achieving these goals.
Dalam lingkungan usaha yang saat ini tidak menentu, penting sekali bagi Perseroan untuk melakukan investasi untuk tetap berkembang dan mempertahankan karakter dan juga tetap produktif. Sebagai produsen suatu komoditas, Perseroan berada dalam posisi yang sangat baik untuk memutuskan apakah berada diatas atau dibawah dalam pergerakan siklus dalam siklus komoditas produksinya. Untuk pertumbuhan usaha perusahaan anda, akuisisi tambang baru yang strategis akan mengembangkan dinamisme sehingga berbagai manfaat dapat diperoleh oleh perusahan. Perluasan kapasitas dan pengembangan prasarana merupakan sasaran untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktifitas serta memperkuat pengoperasian untuk mengantisipasi keadaan dimasa mendatang. Konsentrasi pelanggan kami tetap pada pertumbuhan yang tinggi dan populasi ekonomi yaitu India dan China.
In the current uncertain business environment, it is imperative for the corporate to invest to grow while maintaining its resilience characters and also stay productive. Being commodity producer, the Company is very well position to weather the peaks and trough of the cyclical movements in its product commodity cycle. For the business growth of your Company strategic acquisitions of new mines to develop dynamism so that the benefits of scale and diversity are reaped also stay on the company’s anvil. Capacity expansion and infrastructure developments are in the focus to reduce the costs and enhance the productivity and to reinforce its operational delivery in the foreseeable future. Our customer concentration remains in high growth and populous economies viz. India and China.
Menjadi proaktif dalam mengidentifikasi masalah kemanusiaan yang mungkin timbul memungkinkan Perseroan untuk dengan lebih efektif menangani risiko yang akan timbul berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Perseroan menjalankan kebijakan manajemen risiko yang sudah ditentukan selama ini sejalan dengan harapan pelanggan, melindungi reputasi dan memenuhi permintaan pemangku kepentingan. Proses pengambilan keputusan yang dipandu oleh pendekatan manajemen risiko tetap menjadi inti dari proses berpikir Dewan Direksi kami. Ketika kami menatap masa yang akan datang, potensi bisnis baru akan muncul tetapi pendekatan manajemen risiko dapat membantu Direksi memutuskan memberikan prioritas pada karyawan Perseroan. Dengan mengikuti pendekatan ini, Perseroan dapat meningkatkan reputasi, tetap mempekerjakan banyak karyawan, produktifitas yang lebih tinggi dan manfaat lain melalui perbaikan pengoperasian dan inovasi dalam pelayanan.
Being proactive in the identification of probable human concerns allows an organization to more effectively manage coming risks relating to man management. Company practices risk management policies established over a period of time in alignment with customers’ expectations, protecting the reputation and meeting the ethical shareholders demands. The decision making process guided by this risk management approach remains at the core of our Board’s thinking process. As we move in future new business opportunities emerge but this risk management approach helps Board to decide its corporate citizen priorities. By following this approach Company gains on improved reputation, high employee retention rates greater productivity and other benefits through operations improvement and innovation in service.
Akhirnya, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Dewan Direksi dan karyawan yang telah memberikan sumbangsih terhadap peningkatan kinerja selama 2011. Upaya yang kami lakukan untuk menunjukkan kinerja dengan berpatokan pada standar yang ada akan membantu kami dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkesinambungan dan memaksimalkan kepercayaan dari pemegang saham.
Finally, we would like to thank our Board of Directors and employees who have contributed to the improved performance during 2011. Our efforts to deliver performance at bench mark standards will help us maintain sustainable growth and maximize shareholders trust.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Laporan Dewan Direksi Board of Directors Report
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Selama tahun 2011, meskipun gangguan oleh hujan pada kuartal pertama tahun 2011, hasil produksi perusahaan Anda berhasil mencapai 1,26 juta metrik ton (“MT”), memenuhi target yang ditetapkan oleh manajemen. Hal Ini tidak akan mungkin terjadi tanpa usaha tak kenal lelah oleh dan komitmen dari seluruh karyawan. Meskipun hujan terjadi pada kuartal terakhir tahun lalu, kami berhasil meningkatkan kemampuan produksi kami. Sejalan dengan hasil produksi tersebut, perusahaan juga membukukan omset penjualan sebesar Rp 320 miliar.
During the year 2011, in spite of the disruptions by rains in the first quarter of 2011, your company achieved 1.26 million metric tons (“MT”) of production, well met the targets set by the management. This would not have been possible without the untiring efforts by and commitment from all of our employees. Although there was rain in the last quarter, we managed to improve our production capabilities. In line with the production result, company also recorded a sales turnover of IDR 320 billion.
Seperti disebutkan dalam Laporan Tahunan tahun-tahun sebelumnya, kami tetap fokus ke pasar China dan India untuk tujuan ekspor perusahaan. Sebagian besar dari ekspor kita dikirim ke India, namun kami juga mengekspor ke Cina di samping menjual di pasar domestik. Ke depan, diversifikasi pasar akan menjadi bagian paling penting dari strategi penjualan kami untuk mendapatkan hasil yang optimal untuk penjualan perusahaan.
As mentioned in previous years Annual Report, China and India remained our focus markets for our export destination. A substantial part of our exports were sent to India, nevertheless we also export to China in addition to selling in the domestic markets. Going forward, the market diversification will be the most important part of our sales strategy to obtain optimal results for the company sales.
Perusahaan Anda juga berhasil meningkatkan harga ratarata batubara yang menghasilkan peningkatan penjualan. Sejalan dengan kenaikan harga penjualan global, perusahaan juga meningkatkan harga penjualan dari USD 27 per MT di kuartal dua menjadi USD 37 per MT di kuartal empat. Prestasi ini bisa terjadi karena upaya perusahaan secara rutin mengevaluasi kebijakan harganya dengan perbandingan pada tren pasar yang berlaku
Your company was also successful in increasing its average sales price of coal which resulted in improved sales number. In line with the increase in the global sales price, company also improved its sales price from USD 27 per MT in quarter two to USD 37 per MT in quarter four. This accomplishment could happen because of the company’s efforts of routinely evaluating its pricing policy vis-à-vis prevailing market trends.
Sebagai akibat langsung dari realisasi penjualan yang lebih baik, perusahaan mencatat laba usaha sebesar Rp 133 miliar dibandingkan laba usaha tahun 2010 sebesar Rp 1,9 miliar. Laba bersih sebelum pajak pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 95,59 milyar dibandingkan laba bersih sebelum pajak tahun 2010 sebesar Rp 1,05 miliar, marjin laba bersih meningkat lebih baik yang mencerminkan harga rata-rata penjualan dan biaya relatif stabil.
As a direct result of its better sales realization, company recorded an operating profit of IDR 133 billion as against operating loss of IDR 1.9 billion in 2010. Our net income before tax for 2011 is IDR 95.59 billion as against net income before tax in 2010 at IDR 1.05 billions, our net income margin increased reflecting better average sales price and relatively stable costs.
Neraca juga membukukan perbaikan dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, perusahaan memiliki saldo kas dan saldo bank sebesar Rp 117 miliar sebagai dibandingkan pada 31 Desember 2010 yang hanya sebesar Rp 19 miliar. Kami menggaris bawahi bahwa perusahaan Anda masih tetap bebas dari hutang/ pinjaman meskipun sejumlah tawaran dari bank untuk membiayai pembelian barang modal dan modal kerja. Ini adalah saldo kas yang cukup biaya tetap operasi selama lebih dari 1 tahun, dalam kasus bencana pun terjadi.
The balance sheet also registered improvement as compared to 31st December 2010. As at 31st December 2011, the company has a cash and bank balance of IDR 117 billion as against IDR 19 billion as on 31st Dec 2010. We have to highlight here that your company still stays debt free in spite of a number of offers from banks to fund the capital purchases and working capital. This cash balance is sufficient to meet up the fixed cost of the operations for more than 1 year, in case any calamity happens.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
15
16
Berkenaan dengan aktifitas perusahaan, kami mengambil kesempatan ini untuk menyoroti bahwa kinerja dari mesin pengering memaksa manajemen perusahaan Anda untuk membukukan kerugian sebesar Rp 38 miliar pada tahun buku berjalan, yang akan membuat buku perusahaan bersih dari aset yang tidak produktif dan tidak berfungsi. Namun demikian, kami membuat kemajuan di beberapa bidang. Beberapa perbaikan yang signifikan dilakukan pada mesin penghancur, dermaga dan jalan pengangkutan batubara. Perusahaan juga bisa memulai pekerjaan pembukaan lubang kedua yang dieksplorasi dalam tahun terakhir.
With regard to the company operations, we take this opportunity to highlight that the under performance of the dryers forced your company management to take a hit of IDR 38 billion in the current accounting year, which will keep the books of the company clean from the unproductive and defunct assets. Nevertheless, we made progress on a number of fronts. Some of the significant improvements were in the crusher, jetty and the coal hauling road. The company could also start the work of opening the second pit which was explored in past years.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Seperti disebutkan dalam laporan tahunan kami sebelumnya, menjalankan tata kelola perusahaan yang baik adalah permintaan dari para pemegang saham sejak dan bahkan sebelum perusahaan berdiri dimana selalu ada ruang untuk perbaikan dan peningkatan di segala bidang. Namun, kami telah menyaksikan hasil nyata dari usaha tersebut, dimana semua anggota manajemen dan staf bekerja dengan lebih giat, transparansi dan profesionalisme. Manajemen secara tegas mempercayai bahwa karena kami terus menerapkan prinsip-prinsip standar operasional tata kelola perusahaan yang baik di semua bidang yang kami lakukan. Kami akan menjadi sebuah kesatuan yang jauh lebih efisien dengan akuntabilitas yang jelas kepada semua pemegang saham.
As mentioned in our previous annual reports, the implementation of good corporate governance is the demand of our shareholders since even before the company was listed where there is always a room for improvement in all areas. However, we have already witnessed noticeable results of our efforts, whereas all members of the management and the staff is working with more accountability, transparency and professionalism. The management firmly believes that as we continue to implement the standard operating principles of good corporate governance in our all areas of operations. We would become a much more efficient outfit with clear line of accountability to all our stakeholders.
Selama tahun 2011, sejumlah strategi yang diambil untuk menghilangkan kekhawatiran dari para pemegang saham dan para investor. Paparan publik telah dilaksanakan di tahun 2011 untuk menjaga agar pemegang saham tetap mengikuti kejadian terbaru di lokasi tambang dan dengan bursa saham. kami menghargai bahwa perlunya untuk mengambil langkah-langkah tambahan demi meningkatkan komunikasi dengan semua pemangku kepentingan.
During the year of 2011, numbers of steps were taken to address the concerns of our shareholders and investors. Public expose was arranged during 2011 to keep the stakeholders abreast of the latest happenings at the mining site and with the stock exchange. We appreciate that there is need to take additional steps to improve the communications with all the stakeholders.
Perlindungan Lingkungan & Keselamatan:
Environment Protection & Safety:
Perusahaan tetap memperhatikan fakta bahwa perlunya melindungi dan memelihara lingkungan di mana perusahaan beroperasi, sehingga sejumlah dana telah dipersiapkan dan dialokasikan untuk membangun kembali lahan. Rencana bisnis kami juga mengintegrasikan perlindungan lingkungan dan sistem perlindungan lingkungan ditingkatkan secara berkala. Manajemen terus menempatkan prioritas utama pada perawatan lingkungan, keselamatan kerja dan mempertahankan standar kualitas tinggi dalam semua aspek bisnis kami. Di bidang keselamatan pekerja per 31 Desember 2011, kami bangga melaporkan bahwa itu adalah tahun tanpa kecelakaan kerja. Selama 2012, manajemen akan berusaha untuk mempertahankan catatan keselamatan tersebut dan meningkatkan standar keselamatan sehingga karyawan dapat memberikan upaya terbaik dan memaksimalkan kontribusi mereka terhadap perusahaan.
The company remains mindful of the fact that it needs to protect and maintain the environment in which it is operating, so requisite amounts are being allocated to reclaim the land. Our business plan integrates environment protection also and the environment protection systems are upgraded on regular basis. Management continues to place top priority on care of the environment, workers safety and maintaining high quality standards in all aspects of our operations. In the area of workers safety as of 31st Dec 2011, we are proud to report that it was a year of zero accident. During 2012, the management will strive to maintain the safety records and enhance the safety standards, so that our employees deliver their best efforts and maximize their contribution to the company.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Dalam membentuk pondasi yang kuat dari perusahaan memerlukan kesatuan dan integrasi dalam organisasi yang akan bekerja untuk pertumbuhan masa depan perusahaan dan manajemen anda bekerja untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan diatas. Pertumbuhan perusahaan Anda baik secara organik atau non-organik akan diawasi secara ketat oleh Dewan Direksi dan semua anggota Dewan akan memastikan bahwa langkah yang diambil untuk memberikan pertumbuhan yang menguntungkan memang diperhitungkan semua kekhawatiran dari para pemangku kepentingan, sehingga pertumbuhan tidak akan berkompromi prestasi.
In forming a strong foundation of the company requires unity and integration within the organization which will work for the future growth of the company and your management works towards achieving the above said goals. Growth of your company either organically or inorganically will be closely monitored by the Board of Directors and all the members of the Board will ensure that the steps taken to deliver profitable growth has indeed taken into account all the concerns of the stakeholders, so that the growth will not compromise the achievement.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
17
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion And Analisys
18
Kinerja Keuangan Selama Tahun 2011:
Financial Performance during 2011:
Tahun 2011 menunjukkan hasil dari upaya yang dilakukan selama tahun sebelumnya oleh Perseroan. Perusahaan mulai berproduksi dibulan Februari 2011 dan seterusnya. Selama sisa bulan berjalan sampai akhir tahun 2011, Perusahaan memproduksi batubara dengan jumlah total 1,3 juta MT. Seperti disebutkan dalam laporan tahunan tahun sebelumnya, mesin pengering yang dipasang oleh perusahaan itu tidak digunakan karena secara efisiensi tidak ekonomis untuk mengurangi kelembaban pada batubara dari 55% menjadi 25%. Manajemen memutuskan untuk melakukan penghapus bukuan biaya mesin pengering ke laporan laba rugi untuk tahun 2011. Walaupun dengan semua perubahan cuaca yang terjadi, perusahaan terus melanjutkan dan konsisten dalam melakukan aktifitas pertambangan. Selama tahun lalu, Perusahaan telah melakukan upaya untuk menstabilkan aktifitas pertambangan batubara sebagai akbiat dari Pit yang sedang dalam proses produksi. Selain itu, Pit baru juga telah dibuka & volume kelebihan beban juga telah dikeluarkan dari Pit yang lama. Pit ini sedang dalam proses penambangan. Perusahaan meningkatkan aktifitas workshop untuk pemeliharaan peralatan pertambangan. Jumlah karyawan meningkat dari 29 pada tahun 2010 menjadi 94 di 2011. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan aktifitas perusahaan.
The year of 2011 saw the results of the efforts made during the previous year by the Company. Company started producing in the month of February 2011 onwards. During the rest of the months up to the end of the year 2011, the Company produced total quantity of 1.3 million MT of Coal. As mentioned in the previous year annual report, the dryer installed by the Company was not put to use because of its uneconomical efficiency to reduce the moisture in the coal from 55% to 25%. Management of the Company decided to write of the Dryer cost to the income statement for the year of 2011. Against all the weather vagaries company was continuous & consistent in its mining operations. Company during the year spent its efforts to stabilize the mining of the coal from the pits already under production. In addition to this, new pit was also opened & the overburden removed from the pit. This pit is currently under mining. Company upgraded its workshop for the maintenance of its mining equipments. The number of employees was increased from 29 in 2010 to 94 in 2011. This increase was in line with the increase in the activities of the Company.
Tinjauan Keuangan:
Financial Review:
Penjualan
Sales
Selama tahun 2011, GTB berhasil mencapai omset penjualan sebesar Rp 319,7 miliar untuk penjualan kuantitas Batubara dengan jumlah 1,13 juta MT dibandingkan penjualan pada tahun 2010 yang sebesar Rp 25,6 miliar dengan kuantitas batubara sebanyak 93.531 MT. Pada tahun 2011, dari total penjualan seperti yang dilaporkan sebelumnya, perusahaan menjual 32,8 ribu MT di pasar domestik berbanding nol di tahun 2010. Pada tahun 2011, harga jual rata-rata batubara Perseroan adalah sebesar USD 31 per MT dengan sistem FOB ST kapal induk. Harga ini dicapai pada kuartal 2 ke kuartal 4. Perbaikan harga dimungkinkan untuk terjadi karena perusahaan menandatangani kontrak baru dengan Briskon Holding Limited untuk penyediaan batubara. Perusahaan ini menyediakan setoran tunai sebesar USD 9.000.000 sesuai dengan isi kontrak. Perjanjian lama dengan Oswal Overseas dibatalkan dan setoran tunai yang diterima berdasarkan perjanjian dengan Oswal Overseas Limited dibayar kembali oleh perusahaan. Perusahaan bekerja sama dengan pembeli seperti Briskon Holdings Limited sampai kargo Perusahaan sampai di wilayah tersebut.
During the year of 2011, GTB achieved a sales turnover of IDR 319.7 billion for the sale of coal quantity of 1,13 million MT as against the sale of IDR 25.6 billion in the year of 2010 for coal quantity of 93,531 MT. In the year of 2011 out of the total sales as reported before company sold 32.8 thousand MT in the domestic market as against NIL in 2010. In the year of 2011 the average sales price of the Coal achieved was USD 31 per MT on FOB ST Mother vessel basis. This price was achieved in step up basis from 2nd quarter to the 4th quarter. The improvement in the price was possible only because company entered in to a new contract with Briskon Holding Limited for the supply of coal. This company provided cash deposit of USD 9,000,000 towards the performance of the Contract. The old agreement with Oswal Overseas was cancelled and the cash deposit received under the agreement with Oswal Overseas Limited was paid back by the Company. Company needs to collaborate with the buyers like Briskon Holdings Limited until Company’s cargo gets accepted in the region.
Perusahaan menjual kargo yang diekspor dengan system FOB ST kapal induk. Pelabuhan untuk kapal induk tersebut terletak hampir 18 mil laut dari dermaga, perusahaan telah menunjuk penyedia sarana transportasi batubara kepada pihak ketiga yang menyediakan Tongkang untuk mengangkut batubara dari dermaga Perusahaan ke kapal induk yang berlabuh pada titik penjangkaran tersebut diatas.
Company sold the export cargo in FOB ST Mother vessel basis. As the anchorage for the mother vessel is nearly 18 nautical miles away from the jetty, company has outsourced the Coal transportation to a third party which provides the Barges to transport the coal Cargo from Company Jetty to the mother vessel anchored at the anchorage point.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Beban Pokok Penjualan:
Cost Of Goods Sold:
Beban Pokok Penjualan terdiri dari biaya yang langsung terkait dengan pertambangan batubara misalnya: biaya tenaga kerja, biaya solar, biaya pemeliharaan, transportasi, royalty, dll. Perusahaan menghabiskan Rp 129 miliar untuk biaya penambangan di tahun 2011 berbanding IDR 5.1 miliar pada tahun 2010. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan selama tahun 2011 adalah Rp 9,4 miliar. Peningkatan biaya ini sejalan dengan tingkat aktivitas perusahaan. Demikian juga biaya penyusutan meningkat menjadi Rp 29,6 miliar pada tahun 2011 dibanding tahun 2010 sebesar Rp 0,42 miliar. Dengan meningkatnya aktivitas pengelolaan tambang, manajemen juga memutuskan untuk melakukan amortisasi biaya ksplorasi & pembangunan sejumlah Rp 12,5 miliar pada tahun 2011 dibandingkan Rp 3,6 miliar pada tahun 2010. Perusahaan membayar royalti ke kas pemerintah seperti yang tercatat dalam laporan laba rugi. Hal itu adalah sebanding dengan 6.500 MT senilai Rp 0,71 miliar stok batubara. Perusahaan memiliki persediaan 137,4 ribu MT batubara senilai Rp 17,6 miliar. Akibat dari semua yang disebutkan diatas adalah bahwa beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp 170,9 miliar pada tahun 2011 berbanding Rp 20,9 miliar pada tahun 2010.
The Cost of Goods sold comprises of the expenses which are directly attributable to the mining of the coal e.g. Solar cost Labor cost, maintenance cost, transportation, royalty, etc. Company spent IDR 129 billion towards the mining expenses in the year of 2011 as against IDR 5.1 billion in the year of 2010. The Labor cost incurred during 2011 was IDR 9.4 billion. The increase in the costs is in line with the level of activity. Likewise the depreciation cost increased to IDR 29.6 billion in the year of 2011 as against IDR 0.42 billion in the year of 2010. With the increase in the activity of the mine, management also decided amortization of Deferred Exploration & Development expenses for a sum of IDR 12.5 billion in the year of 2011 as against IDR 3.6 billion in the year of 2010. Company paid towards royalties to the government coffers and charged the same to its Income statement. As against a nominal quantity of 6,500 MT of Coal valuing IDR 0.71 billion as stock as on 31st Dec 2010. Company had a inventory of 137.4 thousand MT of coal valuing IDR 17,6 billion. The net effect of all the above said was that the cost of Goods sold increased to IDR 170.9 billion in 2011 as against IDR 20.9 billion in 2010.
Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor meningkat dalam jumlah yang signifikan dari Rp 4,6 miliar pada 2010 menjadi Rp 148,8 miliar pada tahun 2011. Namun, rasio laba kotor sebesar 46,54% pada tahun 2011 meningkat jauh dibandingkan 18,27% di tahun 2010. Rasio 46,54% Ini dianggap tepat oleh manajemen.
The gross profit improved from IDR 4.6 billion in 2010 to IDR 148.8 billion in 2011 in absolute numbers. However the gross profit ratio of 46.54% was way ahead in 2011 as against its 18.27% in 2010. This ratio of 46.54% is considered to be appropriate by the management.
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses
Beban umum dan Administrasi meningkat dari IDR 4,69 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 15,8 miliar pada tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan gaji dan tunjangan lain-lain. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan tingkat aktivitas perusahaan. Terdapat peningkatan biaya lainnya yang juga demi menyesuaikan tingkat aktifitas perusahaan.
General & Administrative expenses increased from IDR 4.69 billion in the year of 2010 to IDR 15.8 billion in the year of 2011. This increase was mainly attributable to the Salaries & allowance & the others. This increase is in line with the increase in the level of activity of the Company. There was increase in the several other expenses also to match up the level of company operations.
Laba Usaha
Operating Profit
Dengan perbaikan di tingkat operasi, laba usaha meningkat menjadi Rp 132,96 miliar atau 41,59% pada tahun 2011 berbanding kerugian usaha yang dialami perusahaan pada tahun 2010 sebesar Rp 1,89 miliar atau -7,37%.
With the improvement in the level of operations the operating profit improved to IDR 132.96 billion or 41.59% in 2011 as against the operating loss of IDR 1.89 billion or -7.37% in 2010.
Laba sebelum Pajak
Profit before Tax
Laba sebelum pajak dipengaruhi oleh penghapusbukuan aset yang tidak produktif. Seperti disebutkan sebelumnya, manajemen perusahaan memutuskan untuk menghapusbukukan biaya mesin pengering dikarenakan peralatan pengeringan yang disediakan oleh pemasok tidak bisa dijalankan di iklim tropis dengan kelembaban tinggi yang ada di lokasi tambang ditambah dengan sifat higroskopis dari batubara tersebut. Penghapusbukuan untuk mesin pengering & beberapa uang muka yang telah diberikan kepada pemasok dengan jumlah total sebesar Rp 40,88 miliar telah dihapusbukukan pada tahun
Profit before tax was impacted by one time writes off for certain unproductive assets. As mentioned before, management of the Company decided to write off the cost of dryer as the drying equipments supplied by the supplier could not perform in the high moisture tropical climate at the mining site coupled with hygroscopic nature of the coal. This write off for the dryers & certain unrecoverable advances given to the suppliers totaling IDR 40.88 billion was written off in the year of 2011 as against NIL during 2010. Company also earned Foreign Exchange gain of IDR 4.27 billion in the year of 2011 as against IDR 3.2 billion in the year of 2010. The net impact of these major items
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
19
20
2011 berbanding nol di tahun 2010. Perusahaan juga mendapatkan keuntungan Devisa sebersar Rp 4,27 miliar pada tahun 2011 berbanding Rp 3,2 miliar pada tahun 2010. Dampak dari hal ini menjadikan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 95,6 miliar di tahun 2011 dibandingkan dengan Rp 1,05 miliar pada tahun 2010.
coupled with other some gains & expenses the Profit before tax was IDR 95.6 billion in the year of 2011 as compared to IDR 1.05 billion in the year of 2010.
Laba Bersih Setelah Pajak
Net Profit After Tax
Pajak penghasilan atas penghasilan kena pajak telah dihitung senilai Rp 9,22 miliar pada tahun 2011 berbanding nol selama tahun 2010. Perusahaan diberikan kewajiban pajak tangguhan sebesar Rp 12,5 miliar pada tahun 2011 berbanding Rp 0,2 miliar di tahun 2010.
Income tax on the taxable income was calculated to the extent of IDR 9.22 billion in 2011 as against NIL during 2010. Company provided for the deferred tax liability amounting to IDR 12.5 billion in 2011 as against IDR 0.2 billion for the year of 2010.
Laba Per Saham
Earnings Per Share
Laba per Saham untuk tahun 2011 adalah Rp 29,55 dibandingkan Rp 0,34 di tahun 2010.
The EPS for the year of 2011 was IDR 29.55 as compared to IDR 0.34 during 2010.
Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan & Amortisasi
Earnings Before Interest Tax Depreciation & Amortization
Perusahaan memperoleh Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan & Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 181 miliar dibandingkan jumlah yang sangat kecil pada tahun 2010.
Company earned earnings Before Interest Tax Depreciation & Amortization (EBITDA) of IDR 181 billion as against a very nominal number in the year of 2010.
Aset Lancar
Current Assets
Selama tahun 2011 Perusahaan meningkatkan aktifitas penjualan dan saldo kas & bank dengan hasil laba yang dihasilkan penjualan perusahaan dari Rp 19 miliar menjadi Rp 117,74 miliar. Saldo kas & bank tersimpan dalam deposito di bank lokal & internasional.
During the year of 2011 Company improved its sales operations and the increase in the cash & bank balances are the result of the profit generated from sales from IDR 19 billion to IDR 117.74 billion by the Company. The cash & bank balances are kept as deposits with the local & international Banks.
Piutang Usaha adalah hasil dari penjualan yang dilakukan kepada pembeli yang telah menempatkan uang muka sejumlah USD 11 juta dalam perjanjian jual beli batubara. Dalam hal ini, perusahaan berjanji akan menyediakan pembeli dengan 90 hari kredit untuk penjualan yang dilakukan kepada pembeli terhitung sejak tanggal Bill of Lading.
The Trade Receivables are the result of the sales made to the buyer who have pledged a sum of USD 11 billion in terms of the Coal Sale & Purchase agreement. In terms of this agreement Company will provide the buyer with 90 days credit for the sales made to the buyer from the date of Bills of Lading.
Peningkatan Persediaan adalah hasil dari persediaan batubara yang tersisa di perusahaan setelah penjualan yang dilakukan salama setahun produksi. Inventarisasi ini tercatat sebagai beban perusahaan. Persediaan berada pada Rp 17,6 miliar pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Rp 0,71 miliar pada 31 Desember 2010.
Increase in the Inventory is the result of the stocks of coal left with the Company after sales made from the annual production. This inventory is valued at Cost. The inventory was at IDR 17.6 billion as on 31st Dec 2011 as compared to IDR 0.71 billion as on 31st Dec 2010.
Perusahaan memutuskan untuk tidak membeli Peralatan Modal untuk yang uang mukanya telah diibayar sebesar Rp 106,2 miliar kepada para pemasok, akibatnya semua uang muka untuk pembelian Peralatan Modal telah dikembalikan oleh pemasok pada tahun 2011.
Company decided not to purchase the Capital Equipments for which it had advanced IDR 106.2 billion to the vendors; consequently all the advances given for the Capital purchase were repaid by the vendors in the year of 2011.
Dengan meningkatnya aktivitas, biaya dibayar dimuka meningkat dari Rp 41.9 juta menjadi Rp 200,4 juta. Namun, pajak dibayar dimuka berkurang dari Rp 19,62 miliar menjadi hanya Rp 51,12 juta.
With the increase in the activity, the prepaid expenses were increased from IDR 41.9 million to IDR 200.4 million. However, the prepaid taxes were reduced from IDR 19.62 billion to only IDR 51.120 million.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Aset Tidak Lancar
Non Current Assets
Perusahaan memperpanjang jaminan bank senilai Rp 2,19 miliar kepada Departemen Pertambangan untuk reklamasi lokasi tambang selama tahun 2011 dibandingkan tahun sebelumnya yakni nol rupiah akan tetapi diakumulatitfkan menjadi Rp 3,46 miliar. Perpanjangan ini dilakukan sesuai dengan peraturan pertambangan di Indonesia.
Company extended a Bank guarantee for IDR 2.19 billion in favor of the Mining department for the reclamation of the mining site during the year of 2011 as against the previous year NIL but accumulative to IDR 3.46 billion. This was extended in line with the mining regulation of Indonesia.
Uang muka kepada pihak-pihak terkait diperoleh kembali selama tahun berjalan ini. Akibatnya, tidak ada yang dapat diperoleh kembali dari pihak terkait pada 31 Desember 2011.
The amount advanced to the related parties was recovered during the year. Consequently, nothing was recoverable from the related parties as on 31st Dec 2011.
Pajak asset tangguhan yang disediakan untuk kerugian pajak di masa lalu berbanding terbalik pada tahun 2011 karena perusahaan menghasilkan keuntungan yang besar sehingga Kewajiban pajak Asset tangguhan yang disediakan sebesar Rp 12,5 miliar dibandingkan pada tahun 2010 sebesar Rp 0,22 miliar.
Deferred Tax asset which was provided for because of the tax losses incurred in past was reversed as company made substantial profits resulting into the provision of Deferred Tax Liabilities amounting to IDR 12.5 billion in 2011 as compared to IDR 0.22 billion in 2010.
Perusahaan memasukkan biaya mesin pengering ke laporan laba rugi karena kerusakan pada unit pengering tersebut. Biaya ini seiring dengan penyusutan dan penurunan nilai jalan untuk pengangkutan batubara yang dikurangi dari Aktiva Tetap.
Company charged the cost of Drying unit to the income statement because of the failure of the drying unit. This cost along with the depreciation and impairment of the coal hauling roads was reduced from the Fixed Assets.
Perusahaan menghabiskan Rp 3,12 miliar sebagai ganti rugi tanah yang dibayarkan kepada pemilik tanah selama 2011 sebagai dibandinga selama 2010 sebesar nol rupiah. Manfaat dari Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan mulai diperoleh selama tahun 2011 yang menurut pendapat manajemen direncanakan akan dihapuskan selama lima tahun ke depan. Hal ini mengakibatkan pengurangan didalam Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan.
Company spent IDR 3.12 billion on the land compensation paid to the owners of land in line with the accepted practice during 2011 as against NIL during 2010. The benefits of the Deferred Exploration & Development expense started accruing during 2011 which in the opinion of the management will be written off during the next five years. This resulted into the reduction of the Deferred Exploration & Development Expenses.
Kewajiban Lancar
Current Liabilities
Kewajiban lancar meningkat lebih dari 20% dibandingkan tahun lalu karena peningkatan tingkat aktivitas pertambangan perusahaan. Hutang-hutang usaha meningkat menjadi Rp 2,82 miliar, yang dianggap sedikit oleh manajemen dilihat dari standar bisnis untuk besaran aktifitas perusahaan.
The current liabilities increased more than 20% as compared to the last year because of increase in the level of mining activities of the Company. The trade payable increased to IDR 2.82 billion, which is considered nominal by management, by any business standards for the size of its operations.
Biaya yang dikeluarkan untuk gaji & royalti yang dibayar berdasarkan penjualan, biaya yang masih harus dibayar untuk bulan terakhir dari tahun buku membuat kewajiban lancar bernilai total hanya sebesar Rp 26,25 miliar.
Expenses related to salary & the royalties payable on the sales and expenses accrued for the last month of the accounting year made the current liabilities which totals to only IDR 26.25 billion.
Kewajiban Tidak Lancar
Non Current Liabilities
Perusahaan telah menyediakan kewajiban untuk imbalan pasca kerja bagi karyawannya. Karena profitabilitas perusahaan dan untuk mematuhi standar akuntansi dalam Kewajiban Pajak Tangguhan Perusahaan yang akan bertambah karena perbedaan permanen dan sementara atas biaya yang dikurangi pajak. Jumlah yang muncul dalam keuangan adalah setelah memperhitungkan Pajak Aset Tangguhan yang dihitung untuk tahun-tahun sebelumnya.
Company provided for its obligation towards post employment benefits for its employees. Because of the profitability & to comply with the accounting standards Company provided for its Deferred Tax Liabilities which will accrue because of the temporary & permanent difference on the tax deductable expenses. The amount appearing in the financials is after setting off the deferred tax asset provided for in previous years.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
21
22
Perusahaan mengembalikan jaminan kas sebesar USD 20 juta yang telah diterima dari salah satu pelanggan dengan kesepakan pengakhiran kontrak karena manajemen menganggap bahwa kontrak itu tidak cukup menguntungkan bagi perusahaan. Namun Perusahaan menandatangani kontrak baru penjualan produksi batubara dan menerima sejumlah USD 11 juta sebagai jaminan di samping harga yang lebih baik untuk produksi batubaranya. Awalnya jumlah yang diterima adalah USD 9 juta yang meningkat menjadi USD 11 juta sebagai penambahan pembelian dari pada akhir tahun.
Company returned back the Cash collateral of USD 20 billion which it had received from one of its customers & terminated the Contract as management deems that the contract was not remunerative enough for the Company. However Company entered into a new Contract for the sale of its coal production and received a sum of USD 11 million as cash collateral in addition to better pricing for its coal production. Initially this amount received was USD 9 million which was increased to USD 11 million as the purchases of the buyer increased during the end of the year.
Saldo Laba
Retained Earnings
Saldo laba dibukukan berdasarkan pendapat manajemen untuk mentransfer semua keuntungan pos tersebut.
It was the opinion of the management to transfer all the profits to the retained earnings.
Devisa Risiko
Foreign Exchange Risk
Karena perusahaan membayar biaya-biaya dalam bentuk Rupiah untuk biaya-biaya yang berkaitan dengan biaya Solar, pemeliharaan peralatan pertambangan yang diputuskan dalam mata uang USD tapi dibayar dalam Rupiah. Hanya gaji & upah yang dibayarkan kepada staf adalah dalam bentuk mata uang Rupiah. Perusahaan menjual produknya baik di pasar nasional dan internasional. Nilai penjualan domestik yang dibuat dalam Rupiah sedangkan penjualan ekspor dilakukan dalam USD. Jadi pendapatan yang dihasilkan dari penjualan adalah campuran dari Rp & USD. Nilai penjualan domestik diperuntukan untuk biaya dalam bentuk Rupiah dan penjualan ekspor dalam USD dialokasikan untuk biaya dalam bentuk USD. Setiap jenis ketidaksesuaian dalam pendapatan & biaya mengharuskan perusahaan untuk membeli Rupiah dengan menjual USD. Namun demikian perusahaan memiliki kemampuan untuk melindungi nilai risiko atas nilai tukar mata uang asing.
As company spends in IDR on the expenses relating to Solar cost, maintenance of the mining equipments but these costs are decided in USD but paid in IDR. Only the salaries & wages paid to the staff is in IDR. Company sells its product both in national & international markets. The domestic sales are made in IDR while the export sales are made in USD. So the revenue generated from sales is a blend of IDR & the USD. The domestic sales take care of the IDR expenses & the export Sales in USD are allocated for USD expenses. Any kind of mismatch in the revenue & the cost requires the Company to buy IDR by selling its USD. Nevertheless company has the capability to hedge the foreign exchange currency risk.
Posisi Likuiditas
Liquidity Position
Jika kita melihat rasio lancar seperti pada 31 Desember 2011 adalah 7,84 kali dari jumlah kewajiban lancar dibandingkan 49 kali pada 31 Desember 2010. Jenis rasio saat ini memberikan kenyamanan bagi perusahaan untuk menjalankan aktifitasnya tanpa memiliki pinjaman apapun. Namun perusahaan telah didekati oleh sejumlah bank yang menawarkan fasilitas pinjaman. Manajemen merasa yakin bahwa jika terdapat kebutuhan pinjaman, setiap pemberi pinjaman dapat memberikan setiap jenis pinjaman yang dibutuhkan. Saat ini perusahan tidak memegang pinjaman apapun dan memiliki uang muka untuk persediaan masa depan. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, kontrak dengan Overseas Ltd Oswal telah dihentikan pada bulan Februari 2011 & Jaminan uang diterima telah dikembalikan. Selain itu, pelanggan kami juga telah menempatkan uang muka sebesar USD 9 juta pada bulan Februari 2011 untuk pembelian mereka dimasa mendatang, yang ditambahkan sehingga mencapai USD 11 juta oleh pembeli tersebut.
While we look at the current ratio as on 31st Dec 2011 is 7.84 times of the current liabilities as against on 31st Dec 2010 at 49 times of the current liabilities. This kind of current ratio is very comfortable for the Company to run its operations very comfortable without resorting to any debt. However, the Company has been approached by number of banks offering the debt facilities. Management feels confident that incase of any need, the lenders can be approached for any kind of borrowings. Currently the Company do not hold any debt and It has advance payments for the future supplies. However as mentioned before, the contract with Oswal Overseas Ltd was terminated in February 2011 & the Guarantee money received was paid back. Additionally, our customers have also put an advanced USD 9 million in Feb 2011 for their future purchases, which was topped up to USD 11 million by the buyer.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Belanja Modal:
Capital Expenditure:
Selama tahun 2012, Perseroan berencana menghabiskan dana untuk belanja modal yang diperuntukan dalam instalasi sistem conveyor untuk mengangkut batubara dari Pit batubara ke daerah penimbunan persediaan. Ini akan membantu perusahaan untuk terus melanjutkan penambangan bahkan selama kondisi cuaca buruk. Selain itu, Perseroan dapat menghabiskan uang lebih untuk pembelian peralatan pertambangan demi menyeimbangkan jumlah peralatan pertambangan yang ada dimana pemasok telah menyatakan minat mereka untuk mendanai pembelian aset modal perusahaan dengan system sewa. Namun demikian, Perseroan merasa yakin bahwa hal itu tidak akan memerlukan pinjaman atau kredit dari pemasok untuk belanja modal selama tahun 2012 karena perusahaan memiliki sumber kas yang wajar untuk mendanai belanja modal.
During the year of 2012, the Company envisages to spend amounts on the capital expenditures like for the installation of the conveyor system to transport the Coal from the Coal Pit to the Stock pile area. This will help company to continue mining even during the bad weather conditions. Additionally, Company may spend some more money for the purchase of mining equipments to balance the existing mining equipments Number of suppliers have expressed their keen interest to fund the capital asset purchases of the Company on lease basis. Nevertheless, the Company feels confident that it will not require any borrowings or supplier’s differed credit for the capital expenditure during 2012 as company has reasonable cash resources to fund these capital expenditures.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Cash Flow From Operating Activities
Jumlah arus kas dari aktifitas operasional yang dihasilkan selama tahun 2011 sebesar Rp 214 juta dibandingkan pada tahun 2010 Rp 15,3 miliar selama tahun 2010. Kas dari aktivitas operasional selama tahun 2011 merupakan hasil dari penjualan batubara setelah pemenuhan biaya pertambangan dan pembayaran kepada pemasok.
Total cash flow from operation was generated during 2011 amounting to IDR 214 million as compared to IDR 15.311 Billion during 2010. The cash from operating activities during 2011 was the result of the sales of the coal after meeting the expenses for the mining expenses and payment to the suppliers.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Cash Flow from Investing Activities
GTB melunasi uang yang diterima dari pembeli lama & menerima kembali uang muka untuk pembelian barang modal selama tahun 2011. Namun perusahaan menghabiskan sebagian biaya untuk eksplorasi dan pengembangan tambang selama tahun 2010 dimana jumlah dalam arus kas dari aktivitas investasi yang dikonsumsi sebesar Rp 116.13 miliar selama 2011 dibandingkan sebesar Rp 30,35 miliar selama tahun 2010.
GTB repaid the money received from the old buyer & received back its advances for capital purchases during the year of 2011. However company spent majority the expenses towards exploration and development of the mining site during 2010 in which total activities under cash flow from investing activities consumed IDR 116.13 billion during 2011 as against IDR 30.35 billion during 2010.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Cash Flow from Financing Activities
Selama 2011 GTB memiliki arus kas masuk bersih sebesar Rp 784,5 juta dibandingkan dengan Rp 117,4 juta selama tahun 2010.
During 2011 GTB had a net cash inflow of IDR 784.5 million as compared to IDR 117.4 million during 2010.
Dampaknya dari semua aktifitas yang disebutkan diatas yang menghasilkan uang dimana perusahaan memegang uang tunai Rp 117.7 miliar pada 31 Desember 2011 dibandingkan Rp 19 miliar pada 31 Desember 2010.
The net impact of all the above said activities resulted in GTB holding cash of IDR 117.736 billion as on 31st Dec 2011 as against IDR 19.005 billion as on 31st December 2010 .
Dampak Perubahan Kerangka Regulasi Terhadap Laporan Keuangan
Impact of Changes in Regulatory framework on the Financial statements
Seperti dilaporkan dalam Laporan Keuangan yang diaudit pada 31 Desember 2011 pada catatan 23; PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI harus diadopsi saat & ketika diberlakukan serta perusahaan tidak membayangkan dampak utama dari perubahan ini terhadap Laporan Keuangan untuk tahun ini setelah 2011 yang sejalan dengan IFRS.
As reported in the Audited Financial Statements as on 31st December 2011 per note no 23; STATEMENT OF ACCOUNTING STANDARDS FINANCIAL (GAAP) AND INTERPRETATION OF STANDARD FINANCIAL ACCOUNTING (PSAK) NEW AND REVISED shall be adopted as & when applicable and company do not envisage any major impact of these changes on its Financial statements for the year after 2011 which are in line with IFRS.
Dampak dari perubahan kerangka peraturan lainnya telah dilaporkan dalam mitigasi risiko.
The impact of changes in other regulatory frame work has been reported under mitigation of risk.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
23
24
FAKTOR RISIKO & MITIGASI
RISK FACTORS & MITIGATION
Risiko bisnis mengacu pada kewajiban dan bahaya yang harus dihadapi perusahaan Anda. Manajemen risiko adalah satu set prosedur yang membantu untuk meminimalisasi risiko dan biaya untuk bisnis perusahaan. Adalah tugas dari divisi risiko manajemen perusahaan untuk mengidentifikasi potensi sumber masalah, menganalisis hal tersebut, dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah kerugian.
Business risk refers to the liabilities and dangers that your company faces. Risk management is a set of procedures that helps to minimizes risks and costs for the Company business. The job of a company risk management department is to identify potential sources of trouble, analyze them, and take the necessary steps to prevent losses.
Istilah “manajemen risiko” yang dulu hanya diterapkan pada ancaman fisik seperti pencurian, kebakaran, cedera karyawan dan kecelakaan mobil. Pada akhir abad ke-20, waktunya telah datang kepada istilah tersebut untuk diberlakukan pula terhadap risiko keuangan seperti suku bunga, nilai tukar, dan e-commerce. Risiko-risiko keuangan adalah jenis yang paling diaplikasikan untuk bisnis-bisnis.
The term “risk management” which once only applied to physical threats like theft, fire, employee injuries and car accidents. By the end of the 20th century, the term came to apply also to financial risks like interest rates, exchange rates, and e-commerce. These financial risks are the most applicable type to businesses.
Ada beberapa langkah dalam setiap proses manajemen risiko. Departemen ini mengidentifikasi dan mengukur tingkat kerugian, memiilih alternatif untuk kerugian tersebut, menerapkan solusi, dan memantau hasil dari solusi yang mereka terapkan. Tujuan dari tim manajemen risiko adalah untuk melindungi dan akhirnya meningkatkan nilai perusahaan Anda.
There are several steps in any risk management process. The department identifies and measures the exposure to loss, select alternatives to that loss, implement a solution, and monitor the results of their solution. The goal of a risk management team is to protect and ultimately enhance the value of your company.
Dalam perusahaan, risiko keuangan adalah perhatian terbesar. Seperti halnya dengan kebijakan standar asuransi untuk kerusakan fisik, beberapa risiko keuangan dapat ditransfer ke pihak lain. Derivatif adalah cara utama intuk memindahkan risiko perusahaan. Resiko bisnis terutama terlihat selama masa sulit dalam perekonomian. Kesempatan tim manajemen risiko untuk mengambil pilihan lebih sedikit ketika kondisi ekonomi kurang bersahabat. Mereka akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menghindari risiko tambahan, yang dalam beberapa kasus dapat berkontribusi pada penurunan ketersediaan pinjaman dan pengeluaran berkurang secara keseluruhan.
With corporations, financial risks are the biggest concern. Just as with standard insurance policies for physical damage, some financial risks can be transferred to other parties. Derivatives are the primary way that corporate risk is transferred .Business risk is especially prominent during difficult times in the economy. Risk management team takes fewer chances when the economy is less forgiving. They will do everything necessary to avoid additional risks, which in some cases can contribute to a decrease in credit availability and less overall spending.
Manajemen risiko adalah proses logika atau pendekatan yang berusaha untuk menghilangkan atau setidaknya meminimalkan tingkat risiko yang terkait dengan aktifitas bisnis. Pada dasarnya, proses mengidentifikasi semua jenis situasi yang dapat mengakibatkan kerusakan sumber daya apapun dalam kepemilikan perusahaan, termasuk personil, kemudian mengambil langkah untuk memperbaiki faktorfaktor yang sangat mungkin mengakibatkan kerusakan itu.
Risk management is a logical process or approach that seeks to eliminate or at least minimize the level of risk associated with a business operation. Essentially, the process identifies any type of situation that could result in damage to any resource within the possession of the Company, including personnel, then take steps to correct factors that are highly likely to result in that damage.
Pada inti dari strategi manajemen risiko yang efektif adalah tujuan dari tim manajemen Anda untuk menemukan cara dalam mengelola tingkat ketidakpastian yang ada dalam perusahaan. Langkah pertama dalam proses harus dilakukan dengan mengevaluasi pemanfaatan sumber daya dimana saat ini berdiri. Langkah ini melibatkan pemahaman alur logis dari proses pertambangan dan bagaimana kaitannya dengan kesuksesan pertambangan batubara untuk dijual ke konsumen. Begitu ada pemahaman yang solid tentang bagaimana fungsi organisasi, hal itu kemudian memungkinkan untuk beralih ke penyempurnaan proses dengan fokus ke arah pengelolaan faktor ketidakpastian.
At the core of effective risk management strategies is the intention of your management team to find ways to manage the degree of uncertainty that exists within company. The first step in the process has to do with evaluating the utilization of resources as they currently stand. This step involves understanding the logical flow of the mining process and how it relates to the successful mining of coal for sale to consumers. Once there is a solid grasp of how the organization functions, it is then possible to move on to refining that process with an eye toward managing that uncertainty factor.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Setelah model usaha berhasil dipahami, adalah mungkin untuk mengidentifikasi risiko-risiko secara spesifik yang hadir selama proses produksi, termasuk pengiriman barang dan jasa kepada pembeli. Jika risiko-risiko tersebut telah diidentifikasikan, kemudian mereka dianalisis tengtang bagaimana cara untuk mengubah proses tersebut sehingga hasil akhirnya masih dapat dicapai, tetapi tingkat risiko harus diminimalkan atau dihilangkan sama sekali. Manajemen risiko mungkin merupakan proses yang sangat rumit atau yang membutuhkan tidak lebih dari melakukan sedikit penyesuaian.
Once the business model is understood, it is possible to identify specific risks that are present throughout the production process, including the delivery of goods and services to buyers. As those risks are identified, then they are analyzed for ways to alter the process so that the end result is still can be achieved, but the degree of risk should be minimized or removed altogether. Risk management may be an extremely complicated process or require nothing more than making a few minor adjustments.
Sebagai contoh, manajemen risiko yang berkaitan dengan proses penambangan mungkin termasuk bagianbagian dari kegiatan seperti pengerjaan penjadwalan ulang pemeliharaan mesin pertambangan untuk memastikan kemungkinan gangguan atau kerusakan dapat diminimalisir. Karyawan mungkin diperlukan untuk memakai kacamata keselamatan, sarung tangan, atau penutup telinga untuk memastikan keselamatan dan meminimalkan kemungkinan cedera karena kelalaian perusahaan.
For example, risk management as it relates to the mining process may include action items such as reworking the maintenance schedule for mining machinery to ensure there is less opportunity for a breakdown or malfunction. Employees may be required to wear safety goggles, gloves, or earplugs in order to ensure safety and thus minimize the chances of injury through company negligence.
Manajemen risiko tidak hanya berusaha untuk memperkecil potensi cedera pada karyawan, tetapi juga mengurangi kesempatan kehilangan uang dan bentuk-bentuk pembiayaan lainnya untuk disalahgunakan atau digunakan secara tidak efektif. Dengan memastikan bahwa semua sumber daya yang digunakan dengan cara yang aman, logis, dan efisien, margin keuntungan bagi perusahaan akan meningkat dan semua orang yang berhubungan dengan perusahaan termotivasi untuk melanjutkan pertambangan.
Risk management not only seeks to minimize the potential for injury to employees, but also reduce the opportunity for losing money and other forms of finance to be abused or utilized ineffectively. By making sure that all resources are utilized in a manner that is safe, logical, and efficient, the profit margin for the Company will increase and everyone associated with the Company is motivated to continue mining.
Dalam proses sebenarnya, manajemen risiko harus dinamis & tangguh. Fokusnya tetap pada langkah-langkah keselamatan karyawan, pemeliharaan mesin, risiko mata uang, pembuat peraturan melakukan perubahan peraturan lingkungan. Manajemen risiko Anda kadangkadang menuntut pembenahan kebijakan dan prosedur untuk menghilangkan potensi risiko dalam lingkungan perusahaan. Manajemen risiko mendapat dukungan dari pemilik dan tim manajemen untuk terus memperbaiki keseluruhan aktifitas dan mencapai tingkat resiko serendah mungkin.
The actual process of risk management has to be dynamic & resilient. The focus remains on employee safety measures, machinery maintenance, Currency risk, regulator changes environment regulations. Your risk management sometimes demands revamping policies and procedures in order to get rid the Company environment of potential risk situations. Risk management enjoys the support of owners and the management team in order to refine the overall operation and achieve the lowest degree of risk possible.
Pertambangan batubara dapat terkena risiko berikut: Risiko Politik dan Hukum, Risiko Keuangan, dan Risiko Operasional.
Coal mining can be exposed to the following risks: Political and Legal Risks; Financial Risks; and Operational Risks.
1. Risiko Politik dan Hukum A. Kurangnya Transparansi Kerangka Kerja Peraturan
1. Political and Legal Risks A. Lack of Transparent regulatory frame work
Persetujuan dari pemerintah dan proses yang tidak transparan untuk pengurusan kebijakan izin pertambangan atau IUP dapat menghambat pertumbuhan perusahaan dalam melakukan akuisisi hak pertambangan. Namun, kami belum menghadapi kesulitan dalam mendapatkan persetujuan dari pemerintah terkait dengan operasi pertambangan perusahaan. Pada tingkat yang sesuai, kita terus menyuarakan pendapat kami kepada pemerintah untuk mengurangi risiko ini.
Approval from the government and its opaque process for policies for the mining permits or IUPs may hamper the growth in case company moves for fresh acquisition of the mining rights. However, we have not faced any difficulties in getting the approvals from government related to our mining operation. At the appropriate levels, we keep on raising our voice with government to mitigate this risk.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
25
26
B. AKUISISI ASET OLEH PEMERINTAH
B. ACQUISITION OF ASSETS BY GOVERNMENT
Risiko ini tidak ada di Indonesia, karena pemerintah mendorong partisipasi swasta di industri pertambangan dan juga memungkinkan perusahaan milik asing untuk memegang aset pertambangan di Indonesia. Namun demikian, kepemilikan saham asing harus dikurangi sampai 49% selama sepuluh tahun dari tanggal produksi.
This risk is nonexistent in Indonesia, as government encourages private participation in the mining industry and has also allowed foreign owned companies to hold mining assets in Indonesia. Nevertheless, the foreign shareholdings need to be reduced to 49% over a period of ten years from the date of production.
C. TERORISME
C. TERRORISM
Indonesia adalah tempat yang aman dan tidak diserang oleh organisasi teroris dalam organisasi bisnis di wilayah Kalimantan.
Indonesia is a safe place and has not been attacked by the terrorist outfits in its business organizations in the region of Kalimantan.
D. KEPEMILIKAN SAHAM ASING
D. FOREIGN EQUITY HOLDINGS
Pembatasan Sektoral: Pemerintah Indonesia telah memberlakukan pembatasan pada kepemilikan saham oleh para investor asing oleh Keputusan Presiden di sektor pertambangan. Kepemilikan ekuitas yang terdapat kepemilikan saham asing harus dikurangi menjadi 49% dalam periode sepuluh tahun berikutnya dari tanggal produksi.
Sectoral restrictions: Indonesian Government has imposed the restrictions on the equity holdings by the foreign investors by the Presidential decree in the mining sector. The existing foreign equity holdings need to be reduced to 49% in a period of next ten year from the date of production.
E. PENGUNGKAPAN TEKNOLOGI YANG DIADOPSI
E. DISCLOSURE OF ADOPTED TECHNOLOGY
Persyaratan untuk mengungkapkan teknologi tidak dianggap sebagai risiko yang signifikan.
The requirements as to disclose the technology do not pose as significant risk.
F. KEPRIHATINAN PERPAJAKAN
F. TAXATION CONCERNS
Pemegang IUP diwajibkan untuk membayar pajak pada tarif pajak sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Indonesia dengan jumalh insentif sebesar 5% untuk Perseroan Terbuka. Namun, Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) yang telah dibayar dimasukkan oleh perusahaan merupakan bagian dari struktur biaya sebagai pajak masukan yang tidak dapat dipulihkan dengan PPN keluaran dimana batubara menjadi komoditas tidak kena PPN.
IUP holders are required to pay tax at the tax rates as per the Indonesian Income Tax Act with an incentive of 5% for the listed Companies. However, VAT paid on the inputs to the Company forms is part of the cost structure as the input VAT cannot be recovered from output VAT, coal being a commodity not subject to tax.
G. KEWAJIBAN PASAR DOMESTIK
G. DOMESTIC MARKET OBLIGATION
Ada potensi untuk pembatasan yang akan dikenakan oleh pemerintah atas ekspor batubara yang ditambang dari tambang Perusahaan. Pembatasan ini dapat dengan cara pengenaan pajak ekspor dan cukai ekspor pada tambang. Pajak ekspor ini masih dalam diskusi. Dan GTB harus memenuhi semua kewajibannya di pasar domestik sehingga tidak menimbulkan risiko yang signifikan.
There is a potential for the restrictions to be imposed by government on export of coal mined from the Company mine. These restrictions can be by way of export Tax and export duty on mine produce. This export tax is still under discussions. As GTB shall be meeting its all domestic market obligations so it does not pose a significant risk.
H. PEKERJA
H. WORKMEN
Perusahaan yang membuat investasi pada pelatihan karyawan untuk memenuhi kebijakan dalam perekrutan, pelatihan & mempertahankan pekerja. Namun Indonesia memiliki bakat-bakat yang cukup berpengalaman dalam keahlian penambangan batubara, tetapi akhirakhir ini jumlah orang yang bergabung dengan industri pertambangan telah berkurang.
Company is making the investments on training of the employees to pursue the policy of hiring, training & retaining the employees. However Indonesia has a fairly experienced talent pool of coal mining experts, but more recently the number of person joining the mining industry has reduced.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
I.
PENGAWASAN DEVISA
I.
FOREIGN EXCHANGE CONTROL
Saat ini Pemerintah Indonesia tidak memiliki pengawasan devisa sehingga repatriasi dividen tidak akan menarik semua larangan kecuali pembayaran pajak penghasilan pada dividen. Namun, risiko akibat kontrol pemerintah atas repatriasi laba dapat meningkat, dimulai dari depresiasi mata uang lokal. Pembatasan tersebut dapat memiliki dampak negatif pada pengembalian investasi.
Currently Indonesian Government does not have any foreign exchange controls thus the repatriation of the dividends will not attract any restrictions except the payment of withholding taxes on the dividend. However, the risk due to government controls on the repatriation of profit can kick in, in wake of depreciating local currency. Any such restrictions can have negative impact on the returns on investment.
.J. PENGAWASAN MODAL
J. CAPITAL CONTROL
Tidak ada pengawasan modal yang berlaku di Indonesia melihat komitmen pemerintah Indonesia terhadap menjaga pasar bebas, kami tidak melihat akan ada pengawasan modal dalam waktu dekat ini.
There are no capital controls prevailing in Indonesia looking at the commitment of the government of Indonesia towards maintaining at free market we do not foresee any capital controls in offing.
2. RISIKO KEUANGAN
2. FINANCIAL RISKS
A. RISIKO TINGKAT BUNGA
A. INTEREST RATE RISK
Peningkatan suku bunga dalam jangka pendek sampai jangka menengah telah diterapkan, tapi GTB tidak memiliki jenis risiko bunga sebagai struktur modal saham ditanam, dan akan tetap demikian untuk jangka waktu dekat dan menengah. Keuntungan pada deposito bank masih terlalu kecil. Manajemen Perseroan sedang menjajaki kemungkinan investasi atas kelebihan kas dengan produk keuangan bank yang lain.
Increase in the interest rates in the short to midterm is there but, GTB do not have any kind of interest risks as the total capital structure in equity funded, and would remain so in short to midterm. The return on the bank deposits remains too small. Company management is exploring the possibility of investing the excess cash with other bank financial products.
B. RISIKO DEVISA
B. FOREIGN EXCHANGE RISK
Risiko Devisa adalah penting ketika kita mengimpor barang dan jasa untuk kegiatan pertambangan. Biaya dan investasi yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam USD secara otomatis akan dilindungi dengan nilai ekspor sebagian besar produksi kami dalam mata uang USD. Namun demikian, perusahaan memiliki kemampuan internal untuk melindungi nilai atas risiko mata uang asing dengan membeli dan menjual USD di depan dan dengan derivatif pasar.
Foreign Exchange risk is substantial when we import goods and services for mining activities. The cost and investment to be incurred by the Company in terms of dollars will automatically be hedged as we export majority of our production in dollars. Nevertheless, the Company has in house capability to hedge the foreign exchange risks by buying and selling US$ in forward and derivatives market.
C. RISIKO HARGA KOMODITI
C. COMMODITY PRICE RISK
Harga komoditas selalu terkena siklus karena menjadi bagian yang tidak terpisahkan pada siklus tersebut. Batubara menjadi komoditas dan dihargai secara internasional oleh permintaan global dan kondisi pasokan. Namun perusahaan telah melakukan perlundungan terhadap nilai dalam kondisi ini dengan menandatangani kontrak penjualan jangka panjang dengan pembeli pada kuantitas dan harga yang tetap untuk masa yang akan datang.
Commodity prices are always exposed to the cycle because of its inherent cyclical behavior. Coal being commodity and is priced internationally by the global demand and supply position. However company has hedged this position by entering into long term sale contract with the buyers on quantity and price being fixed for a foreseeable future.
D. RISIKO ARUS KAS
D. CASH FLOW RISK
Risiko salah menilai pasar batubara selalu tampak kurang menentukan untuk bisa memiliki dampak yang signifikan pada aliran kas perusahaan. Gejolak pada pasar & arus kas defisit dapat berdampak pada operasional perusahaan. Tetapi operasional kami telah didanai dimana kami memiliki cukup ruang untuk memanfaatkan posisi ekuitas, sehingga ancaman ini tidak signifikan untuk Perseroan.
The risk of wrongly assessing the Coal markets always looms over, which can have a significant impact on the Cash flow of the Company. The volatility in the markets & the deficit cash flow can impact the Company operations. But our operations are equity funded so we have enough room to leverage on our equity position, so this threat is no significant for the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
27
E. RISIKO DASAR
E. DEFAULT RISK
Sejumlah kecil pelanggan & ketidakmampuan mereka secara tiba-tiba untuk menyelesaikan transaksi dengan harga optimal dan dalam waktu yang optimal dapat menciptakan situasi menadasar yang mungkin memiliki dampak negatif pada kinerja perusahaan. GTB telah berhati-hati saat memilih basis pelanggan dan GTB telah mengalihkan risiko ini dari pelanggan ke bank internasional ternama untuk penjualan dimana GTB harus bersebrangan dengan uang muka atau terhadap Letter of Credit yang dikeluarkan oleh bank internasional ternama dan dalam jangka waktu yang panjang dari pengambilan kontrak.
Small number of customers & their sudden inability to complete the transactions with optimum pricing and within in optimum time may create a default situation which may have negative impact on the Company frame. GTB has been cautious while choosing its customer base and GTB has shifted this risk from the customers to the international prime banks as any sale by GTB has to be against Cash advance or against Letter of Credit issued by international prime banks and under long term off take contracts.
3. RISIKO OPERASIONAL
3. OPERATIONAL RISKS
Operasional bisnis pertambangan GTB yang dapat terkena risiko terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
Operations of mining business of GTB are exposed to the risks which can be further divided as follows:
A. RISIKO GEOGRAFI PERTAMBANGAN
A. GEO MINING RISK
Mungkin ada risiko kesalahan dalam estimasi cadangan karena informasi geografi teknis yang diperoleh dari eksplorasi wilayah mungkin tidak akurat. Rasio pengupasan juga dapat bervariasi karena kondisi geologi dapat bervariasi dalam jarak waktu yang singkat.
There could be risks of error in reserve estimation because of geo technical information obtained from regional exploration may not be accurate. The stripping ratio may also vary as geological conditions may vary over short distances.
Melalui program eksplorasi rinci, risiko ini telah dikurangi.
Through a detailed exploration program, this risk has been mitigated.
B. RISIKO KONTRAK
B. CONTRACT RISK
Kontraktor tambang dipekerjakan untuk pengembangan tambang di daerah baru. Ada risiko keterlambatan dalam proyek atau biaya yang membengkak jika ada kekeliruan dalam pengembangan pertambangan oleh Kontraktor.
Mine contractor s are hired for the development of the mines in new areas. There are risks of project delays or cost overruns if there is slippage in mining development by the Contractors..
Kami telah mampu mengurangi risiko ini dengan melakukan aktifitas internal dan dengan menandatangani kontrak yang kuat dengan penerapan jaminan kinerja.
28
We have been able to mitigate this risk by undertaking this activity in house and by entering into iron clad contracts with performance guarantees in place.
C. RISIKO PORTOFOLIO
C. PORTFOLIO RISK
Portofolio risiko dalam bentuk perubahan dalam proporsi batubara dijual lasngsung, kontrak penyediaan batubara jangka panjang dan kontrak perdagangan jangka pendek dapat saja timbul dengan perubahan porsi yang telah ditentukan. Persyaratan diversifikasi sebagaimana digambarkan dalam perencanaan mungkin sejalan dengan skenario yang sebenarnya.
Portfolio risk in form of change in the proportion of coal sold through, long term supply contracts of coal and short term spot trading contracts may emerge with the change in the pre determined proportions. The diversification requirements as envisaged in planning may not match the actual scenario.
Alokasi konservatif dasar yang memungkinkan fleksibilitas dalam margin mengatasi risiko risiko portofolio. Pendekatan ini meredam dampak dari ketidakseimbanganportofolio.
Conservative allocation basis which allows flexibility in the margins address this risk of portfolio risk. This approach soothes the adverse effects of portfolio imbalances.
D. RISIKO VOLUME
D. VOLUME RISK
Karena penyebaran sedang dijalankan oleh pedagangpedagang lain, volume dipertimbangkan melalui penjualan tidak mungkin terwujud di pasar, dan mungkin ada fluktuasi volume perdagangan ditempat juga.
Due to the spreads is being matched by other traders, the volumes envisaged through sales may not materialize in the market, and there may be fluctuations in spot trading volumes too.
Penjualan mayoritas dilakukan berdasarkan kontrak jangka panjang. Sebuah volume yang sangat kecil ditawarkan pada pasar langsung, yang membantu GTB untuk mengurangi risiko ini.
The Sales are conducted majority based on long term contracts. A very small volume is offered on spot basis, which helps GTB to mitigate this risk.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
E. RISIKO LOGISTIK
E. LOGISTIC RISK
Biaya transportasi merupakan bagian yang cukup banyak bepengaruh dalam biaya batubara. Biaya ini dapat membuat biaya dasar dari batubara tidak ekonomis untuk pengguna akhir.
Transportation costs form a fairly substantial part of C&F cost of coal. These cost can make the landed cost of the coal uneconomical to the end user.
Perusahaan memperkecil risiko ini dalam mengangkut batubara dengan menandatangani kontrak transportasi jangka panjang dengan penyedia transportasi dan meliputi pengiriman FOB hanya sampai kapal induk.
Company mitigates this risk by transporting the coal by entering into long term transportation contract with the transport provider and enters into only Free on Board (“FOB “) Mother Vessel contracts.
F. RISIKO INFRASTRUKTUR
F. INFRASTRUCTURE RISK
Untuk perekonomian Indonesia pada infrastruktur yang memadai saat ini adalah penyebab utama yang menjadi perhatian pengembangan yang harus dipercepat untuk mendukung perdagangan bebas.
For Indonesian economy at present adequate infrastructure is the foremost cause of concern the development of which has to be accelerated in order to support the free flow of trade.
Perusahaan telah menginvestasikan dan akan tetap berinvestasi di sumber daya yang cukup dalam pembuatan dan pengembangan infrastruktur dan pemeliharaan infrastruktur ini juga tetap difokuskan.
Company has invested and will remain invested in sufficient resources in the creation and development of infrastructure and the maintenance of this infrastructure also remain in the focus.
G. RISIKO PESAING
G. COMPETITOR RISK
Harga yang lebih baik untuk batubara telah menarik perhatian organisasi pertambangan di seluruh dunia. Oleh karena itu risiko dalam kompetisi dibentuk secara alami.
Better pricing for the Coal has caught the attention of of various mining organizations worldwide. Hence the risk in competition is a natural outcome.
Risiko kompetisi selalu ada akan tetap ada, namun sebelumnya perusahaan melihat kedepan pada eksploitasi batubara yang lebih baik dan kesempatan untuk melakukannya.
The risk of competition is always be there to remain, however the earlier the Company moves towards better coal exploitation are the opportunities for it.
H. RISIKO TEKNOLOGI INOVASI
H. TECHNOLOGICAL INNOVATION RISK
Dikarenakan teknologi telah berubah dengan cepat, selalu ada kemungkinan terobosan teknologi yang dapat mengurangi penggunaan batubara untuk produksi listrik dimana konsumen utama perseroan terdapat di India dan Cina.
As technology has been changing rapidly, there is always a possibility of technological breakthrough which might reduce the usage of coal for power production which its primary consumer in India and China.
Sesuai sang ahli, sangat sulit untuk memiliki sebuah pengembangan teknologi yang dapat menggantikan batubara sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik setidaknya dalam beberapa dekade mendatang, maka ketergantungan pada batubara tidak akan berakhir begitu mudah.
As per experts, it is very difficult to have such a technology development that might replace coal as a fuel for power generation at least in the next few decades, hence the dependence on coal will not come to an end so easily.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
29
Dewan Komisaris
Board of Commissioners Bpk. FAKIR CHAND – Komisaris Utama Mr. FAKIR CHAND – President Commissioner Bpk. Fakir Chand adalah salah satu pemegang saham GTB. Dia telah bekerja sebagai instruktur bahasa Inggris di lembaga kursus bahasa Inggris. Sejak tahun 2005 sampai 2007, dia menjadi anggota tim ahli Dewan Investasi Jakarta di Indonesia, Singapura, Malaysia, Roma dan India. Sekarang dia adalah anggota Dewan Direksi PT CPM International dan PT Binka Consulting. Dia memperoleh gelar Sarjana Hukum Internasional dari Universitas Trisakti Jakarta. Dia adalah Wakil Ketua Kerjasama Ekonomi Internasional untuk Asia Pasifik di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia). Mr. Fakir Chand is one of GTB’s shareholders. He has worked as English instructor in Institutional English Course. From 2005 to 2007, he was member of Expert team of Jakarta Investment Board in Indonesia, Singapore, Malaysia, Rome and India. Currently he is member of Board of Directors of PT CPM International and PT Binka Consulting. He holds a Bachelor degree in International Law from Trisakti University, Jakarta. He is Vice Chairman of International Economic Co-operation for Asia Pacific in the Indonesia Chamber of Commerce and Industry (KADIN Indonesia).
Bpk. PARDEEP DHIR – Komisaris Mr. PARDEEP DHIR – Commissioner Bpk. Pardeep Dhir adalah seorang keuangan yang berpengalaman dan akuntan professional dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dalam menangani tugas-tugas penting di India, Indonesia dan beberapa negara lain. Dia memiliki latar belakang yang kuat dalam koordinasi dan pengendalian keuangan dan fungsi akuntasi dalam perusahaan. Sebelum bergabung dengan GTB, dia telah menunjukkan kemampuannya dalam mobilisasi sumber daya di tingkat domestik dan internasional. Lebih lanjut, ia juga telah membuktikan dirinya dalam tata kelola perusahaan dan perumusan prosedur standar operasi dan kebijakan perusahaan, yang pelaksanaannya di GTB sekarang erat diawasi olehnya. Mr. Pardeep Dhir is a seasoned finance and accounting professional with over 25 years experience in handling top-level assignments in India, Indonesia and several other countries. He has strong background in coordination and control of finance and accounting function in corporate. Before joining GTB, he has demonstrated his capabilities in resource mobilization at domestic and international levels. Further, he also has proved himself in corporate governance and formulation of standard operating procedures and corporate policies, which implementation in GTB is now closely supervised by him.
Bpk. MASTAN SINGH – Komisaris Independen Mr. MASTAN SINGH – Independent Commissioner
Mastar Singh mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun bekerja secara erat dengan pemegang saham dalam berbagai posisi. Selama masa kerjanya dia membantu mengembangkan jumlah proyek kimia, proyek pupuk, dan mengembangkan dan melaksanakan sejumlah prosedur pengendalian untuk menyumbat kebocoran. Saat ini dia adalah Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit GTB Mr. Mastan Singh has more than 20 years of experience of working closely with shareholders in different capacities. During his working tenure, he was instrumental in developing number of chemical projects and fertilizer projects. He developed and implemented number of control procedures to plug the leakages. Currently he is Independent Commissioner and is Head of the Audit Committee of GTB.
30
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Dewan Direksi
Board of Directors
Bpk. Lalit Kumar Paul – Direktur Utama
Mr. Lalit Kumar Paul – President Director Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau memiliki pengalaman bekerja selama 24 tahun di OSWAL CHEMICALS AND FRETILIZERS dengan posisi terakhir menjabat sebagai Vice President. Beliau memiliki pengalaman dibidang industri pertambangan, penerbitan dan kimia. Bpk. Lalit juga memiliki pengalaman bekerja di perusahaan penerbitan dan press relations, Manajer Pemasaran di OAML, Ludhiana dan Supervisor Penerbitan di Jagatjit Industries Limited, Delhi, India. Prior joining the Company, he has 24 years of experiences in OSWAL CHEMICALS AND FRETILIZERS with his last position was as the Vice President. He has expertise in mining, publicity and chemical industries. He has working experience in the publishing company and press relations, Marketing Manager at OAML, Ludhiana and Publicity Supervisor at Jagatjit Industries Limited, Delhi, India.
Bpk. NARINDER KUMAR – Direktur Mr. NARINDER KUMAR – Director Bpk. Narinder Kumar mengatur, mengawasi dan melaksanakan serangkaian laporan akuntansi yang tepat waktu, lengkap dan akurat yang mencerminkan semua kegiatannya dengan cara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait di wilayah operasi GTB serta tunduk pada pedoman internal yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Direksi GTB. Beliau melaksanakan audit keuangan dan sistem pengendalian secara terus-menerus untuk memantau kinerja GTB, aliran dananya, kepatuhan kepada anggaran, pengeluaran, pendapatan, biaya penjualan dan poin-poin anggaran lain. Menyusun dan mengajukan laporan keuangan secara tepat waktu dan teratur seperti yang disyaratkan oleh semua peraturan perundang-undangan terkait di wilayah operasi GTB dan sebagaimana yang dianggap perlu dan diminta dari waktu ke waktu oleh Direksi GTB adalah bidang spesialisasinya. Mr. Narinder Kumar regulated, supervised and implemented a timely, full and accurate set of accounting books reflecting all its activities in a manner commensurate with the relevant legislation and regulation in the territories of operation of GTB and subject to internal guidelines set from time to time by the Board of Directors of GTB. He implemented continuous financial audit and control systems to monitor the performance of GTB, its flow of funds, the adherence to the budget, the expenditures, the income, the cost of sales and other budgetary items. To timely, regularly and duly prepare and present to the Board of Directors financial statements and reports as required by all pertinent laws and regulations in the territories of the operations of GTB and as deemed necessary and demanded from time to time by the Board of Directors of GTB was his area of specialization.
Bpk. RATENDRA KUMAR SRIVASTVA – Direktur Mr. RATENDRA KUMAR SRIVASTVA – Director Beliau membantu menetapkan jumlah proyek-proyek dari akar rumput sampai tahap produksi komersial. Dia menentukan pedoman untuk operasi pembuatan sejumlah proyek berbasis pertanian pupuk di berbagai negara bagian di India. Dia dulu adalah anggota direksi perusahaanperusahaan terbuka, mengetahui pemenuhan peraturan di bursa efek. Menentukan dan mengembangkan kebijakan dan prosedur untuk sejumlah perusahaan dengan berbagai profil produk adalah tugas yang sebelumnya. Berpengalaman bekerja di perusaha-an adalah selama 27 tahun. He was instrumental in setting up number of projects from grass root to the commercial production stage. He provided guidelines to the manufacturing operations of number of fertilizers agriculture based projects in different States of India. He was member of the Board of Directors of publicly listed companies, aware of the regulatory compliance on the stock exchange. Provided and developed policies and procedures for number of companies with different product profile are his previous assignments. Total number of working experience in corporate is 27 years.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
31
Bpk. SIMER DEEP – Direktur Mr. SIMER DEEP – Director Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Beliau dahulu bekerja di Kantor Pengacara Tommy S. Bhail dan adalah anggota manajemen di PT Binka Consulting. He holds a Bachelor degree in Law from Christian University of Indonesia, Jakarta. He worked in Tommy S Bhail Law Firm and member of management in PT Binka Consulting.
Bpk. SHARAN PAL – Direktur Tidak Terafiliasi Mr. SHARAN PAL – Non-Affiliated Director Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Santo Thomas Medan Indonesia. Beliau bekerja di berbagai posisi di berbagai perusahaan, untuk memelihara administrasi umum dan pemasaran umum. Sebelumnya, beliau bekerja sebagai Manajer Regional di Lumen Capital Resources Indonesia. He holds a Bachelor degree in Economics from Catholic University of St Thomas, Medan. He worked in different positions in number of corporations, looking after general administration and marketing. Previously, he worked as Regional Manager in Lumen Capital Resources Indonesia.
32
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Budaya dan pola pikir organisasi menentukan praktik tata kelola yang baik. Tata kelola yang baik adalah semua tentang implementasi organisasi yang berkesinambungan. Ini adalah organisasi yang berhasil secara konsisten di pasar, mendapatkan bagian lebih besar dari peluang pasar dan secara konsisten menjalankan tujuan maksimal dan minimal perusahaan.
The culture and mindset of the organization decide the good governance practice. Good governance is all about outperforming sustainable organizations. These are the organizations that succeed consistently in the market place, gaining greater share of market opportunities and suitably drive their top and bottom lines.
Tata kelola perusahaan terdiri dari kontrak hukum dan kerangka kerja implisit yang menentukan pelaksanaan kekuasaan dalam perusahaan yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memikul tanggung jawab mereka dan yang memastikan bahwa hak-hak dan hak istimewa mereka dihormati.
Corporate governance consists of legal contractual and implicit frameworks that define the exercise of power within a company that influence decision making that allows the stakeholders to assume their responsibilities and that ensure that their rights and privileges are respected.
Di GTB, kami berkomitmen untuk memenuhi aspirasi para pemegang saham. Hal ini telah dibuktikan dalam pembentukan nilai-nilai kepada pemegang saham, proses tata kelola dan kinerja kewirausahaan difokuskan pada lingkungan kerja.
At GTB, we are committed to meeting the aspirations of all our stakeholders. This has been demonstrated in shareholder value creation, governance processes and an entrepreneurial performance focused on work environment.
Tata kelola perusahaan adalah seperangkat sistem dan praktek untuk memastikan bahwa kepentingan perusahaan dikelola dengan cara yang menjamin akuntabilitas, transparansi dan keadilan dalam semua transaksi dalam arti luas serta memenuhi aspirasi para pemangku kepentingan dan harapan masyarakat. Profesional membutuhkan peningkatan kompetensi dan tingkat kemampuan untuk memenuhi harapan dalam mengelola perusahaan dan sumber daya secara efektif dan wajar untuk memenuhi standar tata kelola perusahaan.
Corporate governance is a set of systems and practices to ensure that the affairs of the company are being managed in a way which ensures accountability, transparency and fairness in all its transactions in the widest sense and meet its stakeholders’ aspirations and societal expectations. Professionals require enhancing their competency and capability levels to meet the expectations in managing the enterprise and its resources effectively and ethically to meet the good corporate governance standards.
GTB telah mendorong untuk mempertahankan budaya yang mengintegrasikan keseluruhan komponen tata kelola yang baik dengan hati-hati dengan menyeimbangkan kompleksitas antar-hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, tim akuntan, auditor dan manajemen senior - Presiden Direktur dan Direktur Keuangan.
GTB has fostered to sustain a culture that integrates all components of good governance by carefully balancing the complex inter-relationship among the board of commissioners, board of directors, audit committee, accounting team, auditors and senior management – President Director and Director of Finance.
GTB menerapkan kekuatan utama ketika mengalokasikan sumber daya, yang dilakukan secara efisien untuk mencapai kesejahteraan bagi para pemegang saham. Untuk menjadi sukses dalam hal tersebut, GTB telah merekrut sumber daya terbaik - keuangan, material dan manusia - dengan harga terbaik dan menggunakan mereka seproduktif mungkin. GTB menerapkan tata kelola dalam kerangka hukum yang secara jelas menentukan kewenangan manajer yang dimiliki ketika membuat keputusan.
GTB exercises the ultimate power when it allocates resources, which it does efficiently to create wealth for its stakeholders. To be successful in its regard, GTB has acquired the best resources – financial, material and human – at the best possible price and is using them as productively as possible. GTB exercises the governance within a legal framework that clearly sets out the latitude managers have when making decisions.
Sekarang, selama bertahun-tahun proses tata kelola dan sistem telah diperkuat di GTB dan tata kelola perusahaan selalu menjadi bagian tersendiri tentang bagaimana cara bisnis tersebut dijalankan
Now, over the years governance processes and systems have been strengthened at GTB and the corporate governance has always been an integral part of the way the business is done.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
33
34
Untuk terus meningkatkan nilai-nilai yang berkesinambungan, standar tata kelola perusahaan telah secara internasional diperbandingkan. Dari beberapa inisiatif yang diambil oleh GTB untuk mempertahankan standar tertinggi seperti disebutkan di bawah ini:
To constantly improve the sustainable value creation, corporate governance standards have been internationally benchmarked. Out of several initiatives taken by GTB to maintain highest standards as some are reported below:
Dewan dengan Pendefinisian Peran dan Tanggung Jawab
Board with defined role and responsibilities
Dewan terdiri dari 5 (lima) anggota Dewan dengan 1 anggota independen. Penerapan pedoman dan kerangka kerja yang didirikan untuk pertemuan Dewan telah diberlakukan. Prosedur diterapkan tersebut adalah untuk mencari keputusan yang sistematis pada proses pengambilan dalam pertemuan anggota komite atau anggota Dewan dalam cara yang efisien.
The board comprises of 5 (five) board members in total with 1 independent member. Defined guidelines and established framework for the board meeting have been put in place. These defined procedures seek to established systematic decision making process at the Board or Board Committee meetings in an efficient way.
Arah strategis kebijakan perusahaan manajemen dan keefektifan mereka kritis dievaluasi oleh pengurus. Tinjauan Strategis, analisis rinci dan tinjauan kritis dari rencana operasional tahunan dan alokasi sumber daya dan anggaran sedang dilakukan oleh dewan karena merupakan bagian dari rapat Direksi.
Strategic direction of the company management policies and their effectiveness is critically evaluated by the board. Strategic review, a detailed analysis and critical review of annual operating plans and resource allocation and budgets is being undertaken by the board as it forms part of the Board of Directors meetings.
Untuk pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, pertemuan antarmuka yang teratur dan rinci dijalankan untuk menetapkan arah yang strategis. Direksi juga memantau situasi ekonomi global dan nasional serta tren di industri pertambangan, dalam bisnis pertambangan batubara yang khusus, akan akan memiliki dampak langsung atau tidak langsung pada GTB serta memberikan bimbingan kepada pemegang saham.
For the future growth of the company, a regular and detailed interface sets the strategic road maps. Board of Directors also monitor the global and national economic situations as well as trends in the mining industry, in specific the coal mining business, which will have direct or indirect impact on GTB and provide guidance to the shareholders.
Auditor dari Internal Audit
Audits and Internal Checks
Doli Bambang Sudarmadji & Dadang, ini adalah firma audit dan akuntan terkemuka di Indonesia, mengaudit laporan keuangan perusahaan. Perusahaan ini juga memiliki Bpk. S.K. Aggarwal sebagai auditor internal yang mengkaji pengendalian internal, sistem operasi dan prosedur. Penggunaan teknologi secara luas menjamin ketahanan dan integritas Laporan Keuangan. Pengendalian internal secara optimal dan perlindungan terhadap aset memfasilitasi secara akurat serta tepat waktu dalam mengkompilasikan laporan keuangan dan laporan manajemen serta memastikan kepatuhan terhadap hukum perundangundangan, peraturan dan kebijakan perusahaan.
Doli Bambang Sudarmadji & Dadang, a leading accounting and audit firm of Indonesia, audits the accounts of the company. The company also has Mr. S.K. Aggarwal as the internal auditor who reviews internal controls, operating systems and procedures. A wide use of technology ensures the robustness and integrity of the Financial Report. Internal control optimal use and protection of assets facilitate accurate and timely compilations of financial statements and management reports and ensure compliance with statutory laws, regulations and company policies.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
GTB merangkul tanggung jawab atas dampak operasional dan aktifitas dari semua pemangku kepentingan termasuk linkungan sekitar dan masyarakat luas. Komitment manajemen dalam hal etika kerja dan proses bisnis di GTB mendorong semua karyawan dan pihak lain untuk memastikan dampak positif dan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.
GTB embraces responsibility for impact of its operations and actions of all stakeholders including society and community at large. Management commitment work ethics and business processes at GTB encourage all its employees and other participants to ensure a positive impact and its commitment towards corporate social responsibility.
GTB berkomitmen untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan ditanamkan dalam nilai-nilai inti perusahaan. Perusahaan ini memiliki kebijakan ketat yaitu “Keselamatan Orang Banyak Mengesampingkan Semua Target Produksi”, yang mendorong semua karyawan untuk terus menentukan
GTB is committed to excellence in health and safety is embedded in company’s core values. The company has a stringent policy of “safety of persons overrides all production targets”, which drives all employees to continuously break new grounds in safety management for the benefit of the people,
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
pondasi dasar yang baru dalam manajemen keselamatan untuk kepentingan rakyat, aset, lingkungan sekitar dan masyarakat dimana kami beroperasi. GTB menyadari dampak lingkungan dari kegiatan operasional dan terus berupaya untuk mengurangi dampak tersebut.
property, surrounding environment and the communities we operate. GTB is aware of the environmental impact of its operations and it continually strives to reduce the impacts.
GTB mendorong anggota masyarakat lokal dengan menawarkan pekerjaan kepada mereka jika mereka memenuhi criteria dalam proses seleksi. GTB juga terus memberikan kontribusi kepada kebutuhan masyarakat setiap kali dibutuhkan oleh kepala masyarakat setempat. GTB telah memberikan kontribusi yang cukup untuk pembangunan masyarakat selama 2011.
GTB encourages the members of the local communities by offering employment to them in case they fulfill the criteria in selection process. GTB also keeps on contributing to any needs of the community whenever approached by the local community heads. GTB has given its contribution towards community development during 2011.
Unit Kepatuhan Hukum:
Legal Compliance Unit:
Standar tinggi demi kepatuhan hukum dan peraturan hukum diserap oleh perusahaan ketika melakukan bisnisnya. Program kepatuhan hukum berdiri sesuai dengan standar internasional terbaik, didukung oleh sistem online yang didirikan yang mencakup hukum pertambangan, hukum perburuhan dan pedoman perlindungan lingkungan.
High standards of legal statutory and regulatory compliances are adhering to by the company while conducting its business. Legal compliance program stands initiated in conformity with best international standards, supported by established online system that covers the mining laws, labor laws and environmental protection statues.
Praktik Tata Kelola Terbaik
Best Governance Practices
Ini adalah upaya dari perusahaan untuk mengadopsi praktik tata kelola perusahaan yang terbaik sebagaimana ditetapkan dalam kode tata kelola perusahaan dan dipraktikkan oleh perusahaan internasional yang mana tata norma dipraktikkan meliputi hal-hal sebagai berikut:
It is the endeavor of the company to adopt the best corporate governance practices as laid down in the code of corporate governance and practiced by international companies. International governance norms put into practice includes the following:
-
GTB memiliki Direktur Independen dengan peran yang telah ditentukan;
-
GTB has Independent Director with defined role;
-
Peninjauan Periodik oleh Direksi dalam pelaporan ke Bursa Efek Indonesia dan BAPEPAM-LK;
-
Periodic review by the Directors of the filings within Indonesia Stock Exchange and BAPEPAM-LK;
-
GTB mengalami pemeriksaan internal yang dilakukan oleh auditor independen; dan
-
GTB undergoes internal audit conducted by independent auditor; and
-
Untuk komunikasi perusahaan dan pemegang saham, GTB telah menetapkan kebijakan dan prosedur.
-
For corporate communications and shareholders communication, GTB has established policies and procedures.
Komunikasi dua arah dengan para pemegang saham telah diakui oleh GTB sebagai alat penting untuk meningkatkan komunikasi. Sebuah hasil laporan yang seimbang, kemajuan, tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan pemegang saham dan masalah yang diangkat secara tepat waktu serta konsisten disampaikan kepada pemegang saham. Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai media untuk menerima pertanyaan dari pemegang saham sepanjang tahun dan Direksi juga menyempatkan diri untuk sesi pertanyaan dan jawaban dalam rapat umum tahunan para pemegang saham. Hal ini memastikan bahwa keluhan dan pertanyaan ditanggapi secara tepat waktu dan konsisten oleh GTB.
Two way communications with shareholders has been recognized by GTB as an important tool of improving the communication. A balanced report of results, progress, responses to the shareholders questions and issues raised in timely also consistent manners are submitted to shareholders. Corporate secretary works as a media to receive the questions from shareholders throughout the year and Directors also make themselves available for questions and answer session during the annual general meeting of the shareholders. It is ensured that the complaints and questions are responded to in a timely and consistent manner by GTB.
Peran Sekretaris Perusahaan
Role of Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan memastikan bahwa semua informasi yang relevan, rincian dan dokumen yang dibuat tersedia untuk Direksi dan anggota lain dari manajemen senior untuk pengambilan keputusan yang efektif pada pertemuan mereka masing-masing.
The Company Secretary ensures that all the relevant information, details and documents are made available to Directors and other members of senior management for effective decision making at their respective meetings.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
35
36
Untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan menjadi antarmuka antara manajemen dan otoritas regulasi untuk hal-hal tata kelola perusahaan, peran Sekretaris Perusahaan tidak dirusak. Sekretaris Perusahaan memberikan nasihatnya untuk semua Direksi dan manajemen senior pada saat dibutuhkan.
To ensure compliance with applicable statutory requirements and to be interface between management and regulatory authorities for corporate governance matters, Company Secretary role is not undermined. Company Secretary makes his advice available to all Directors and senior management as at when required.
STRUKTUR TATA KELOLA:
STRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Secara berkala dan teratur, Dewan Komisaris mengkaji metodologi pelaksanaan dari kebijakan dan keefektifan proses pengambilan keputusan oleh pada Direktur. Disamping itu juga ia juga mengkaji pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan. Dalam hal kebijakan perusahaan Dewan Komisaris juga memberikan bimbingan dan arahan kepada Direksi.
On regular and consistent basis, Board of Commissioners reviews the methodical execution of the policies and the effectiveness of the decision making process by the Directors. In addition it also reviews implementation of strategy to meet the stakeholder’s expectation. On the corporate policy matters Board of Commissioners also provide guidance and path to the Board of Directors.
Untuk melaksanakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Juni 2011, susunan Dewan Komisaris terdiri dari tiga anggota termasuk Komisaris Utama dan satu Komisaris Independen. Profil masing-masing ditampilkan secara terpisah dalam laporan tahunan ini.
In pursuance to the Extraordinary General Meeting of Shareholders of 28th June 2011, the composition of Board of Commissioners consists of three members including President Commissioner and one Independent Commissioner. Profiles of each are presented separately in this annual report.
Secara umum, tugas-tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah:
Generally, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners are:
• Memastikan GTB memenuhi semua peraturan perundang-undangan termasuk tugas-tugas khusus sebagaimana yang diperintahkan oleh Anggaran Dasar GTB; • Meninjau ulang dan menyetujui kebijakan, strategi usaha dan rencana jangka panjang GTB; • Meninjau ulang dan menyetujui anggaran tahunan dan rencana kerja; • Meninjau ulang laporan tahunan yang disusun oleh Direksi untuk diajukan kepada pemegang saham; • Mengangkat dan menentukan tugas komite, struktur dan anggotanya; • Mengevaluasi kinerja Direksi; dan • Mengamati pelaksanaan praktek-praktek tata kelola perusahaan yang baik yang efektif dan memberikan saran tentang peningkatan.
• Ensure that GTB complies with all regulations and laws, including special tasks as mandated by GTB Articles of Association;
Untuk melaksanakan mandatnya, Dewan Komisaris mengadakan rapat maupun pembahasan melalui surat elektronik sesuai keperluan. Rapat dapat dilakukan untuk membahas masalah yang timbul dari waktu ke waktu.
In order to carry out its mandate, the Board of Directors holds meetings or discussion through e-mail as required. Meetings can be called to deal with matters that may arise from time to time.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
• Review and approve GTB policy, business strategy and long term plans; • Review and approve the annual budget and work plan; • Review the annual report prepared by the Board of Directors for submission to shareholders; • Appoint and determine the duty of committees its structure and members; • Evaluate the performance of Board of Directors; and • Observe the implementation of effective good corporate governance practices and advise the improvements.
Pada tahun 2011, Dewan Komisaris mengadakan 3 rapat. Tabel berikut menggambarkan kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat tahun 2011:
In 2011, there were 3 meetings. The table below shows the attendance of each member at 2011 meetings:
Anggota Dewan Komisaris Members of Board of Commissioners Fakir Chand Pardeep Dhir Mastan Singh
Jumlah Rapat Yang Dihadiri Number of Meeting Attended
Komisaris Utama / President Commissioner
3
Komisaris / Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner
3 2
Dewan Komisaris terdiri dari 3 anggota, satu mewakili pemegang saham, satu Komisaris adalah Independen dan yang ketiga adalah profesional. Karena posisi ini non-eksekutif sehingga kompensasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris berdasarkan waktu mereka yang dipergunakan GTB. Jumlah yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris adalah sesuai dengan standar industri dan ditinjau secara berkala oleh pemegang saham.
The Board of Commissioners comprises of 3 members with one representing the shareholders, one Commissioner is Independent and the third one is a professional. As these positions are non-executive so the compensation paid to the Board of Commissioners is based on their time sought by GTB. The amount paid to Board of Commissioners is in line with industry standards and is reviewed regularly by shareholders.
Dewan Direksi
Board of Directors
5 (lima) anggota merupakan Direksi, termasuk satu direktur tidak terafiliasi, dan para anggota tersebut dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 28 Juni 2011.
5 (five) members comprise the Board of Directors, including one non-affiliated director, and the members were elected in the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 28th June 2011.
Direksi sepenuhnya berwenang dan bertanggung jawab untuk mengelola operasional GTB sesuai peraturan dan ketentuan untuk mencapai tujuan perusahaan. Prinsip integritas, kewajaran, transparansi berimbang, akuntabilitas dan komitmen terhadap nilai-nilai tetap menjadi faktor pembimbing bagi Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara bijaksana dan menghindari konflik kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
The Directors all fully authorised and responsible for managing the operations of GTB as per rules and regulations for achievement of company’s objectives. The principle of integrity, fairness, equity transparency, accountability and commitment to values remain the guiding factor for Board of Directors in carrying out their responsibilities prudently and avoid conflict of interest in the decision making process.
Direktur Tidak Terafiliasi dari GTB memberikan pernyataan pada saat penunjukannya dan juga setiap tahun bahwa ia memenuhi syarat sebagai tidak terafiliasi. Semua pernyataan tersebut diberikan kepada Direksi.
The Non-Affiliated Director of GTB furnishes a declaration at the time of his appointment as also annually that he qualify the condition of their being non-afiliated. All such declarations are placed before the Board of Directors.
Gambaran tertulis tentang semua Direktur ditampilkan dalam laporan tahunan ini.
A write up on all the Directors is presented in this annual report.
Sebagaimana disebut di atas, faktor pembimbing, pusat utama dari tanggung jawab mereka, Direksi berkewajiban untuk melakukan hal-hal berikut: - Untuk menyusun strategi, arah dan tujuan jangka panjang yang telah disepakati dengan Dewan Komisaris;
As mentioned above, the guiding factors, being at the center stage of their responsibilities, Directors are duty bound to do the following: - To devise strategy, direction and long term goals as agreed with Board of Commissioners;
-
Dalam segala aspek operasional dari bisnis perusahaan menanamkan prosedur kontrol internal dan kebijakan; dan
-
In all operational aspects of the company’s business inbuilt the internal control procedures and policies; and
-
Mematuhi praktek tata kelola perusahaan yang baik, secara prinsip berdasarkan pada nilai-nilai etis.
-
Adherence to good corporate governance practices, principles based on ethical values.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
37
Para Direktur eksekutif purna waktu ditugaskan peran dan tanggung jawab khusus sebagai berikut:
The full time executive Directors are assigned a specific role and responsibility as follows:
Lalit Kumar Paul
Direktur Utama
Mr. Lalit Kumar Paul
President Director
Narinder Kumar
Direktur Keuangan
Mr. Narinder Kumar
Director of Finance
R.K. Srivastva
Direktur Penjualan & Pemasaran
Mr. R.K. Srivastva
Director of Sales and Marketing
Simer Deep
Direktur Sumber Daya Manusia
Mr. Simer Deep
Director of Human Resources
Sharan Pal
Direktur Tidak Terafiliasi
Mr. Sharan Pal
Non-Affiliated Director
Bpk. Lalit Kumar Paul telah mengajukan pengunduran dirinya pada tanggal 19 Februari 2012. GTB sedang menyeleksi calon-calon terbaik dan berencana mengajukan penunjukannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa berikutnya setelah penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Mr. Lalit Kumar Paul has tendered his resignation effective on 19th February 2012. GTB is now selecting for best candidates to chair this vacant position and plans to propose his appointment on next Extraordinary General Meeting of Shareholders after the closing of the Annual General Meeting of Shareholders.
Untuk melaksanakan mandatnya, Direksi mengadakan rapat maupun pembahasan melalui surat elektronik sesuai keperluan. Pada umumnya, rapat dijadwalkan untuk membicarakan laporan keuangan triwulanan, tetapi rapat dapat dilakukan untuk membahas masalah yang timbul dari waktu ke waktu. Ketika pembahasan dilakukan melalui sirkulasi surat elektronik, anggota Dewan Komisaris ditembuskan untuk diketahui mereka.
In order to carry out its mandate, the Board of Directors holds meetings or discussion through e-mail as required. Generally, meetings are scheduled to consider quarterly financial results, but meetings can be called to deal with matters that may arise from time to time. When a discussion was conducted through e-mail circulation, members of Board of Commissioners were carbon-copied for their awareness.
Pada tahun 2011, Direksi mengadakan 5 rapat. Tabel berikut menggambarkan kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat than 2011:
In 2011, there were 5 meetings. The table below shows the attendance of each member at 2011 meetings:
Anggota Direksi
Jumlah Rapat Yang Dihadiri Number of Meeting Attended
Members of Board of Directors Lalit Kumar Paul Narinder Kumar Ratendra K. Srivastva Simer Deep Sharan Pal
38
Direktur Utama / President Director
4
Direktur Keuangan / Director of Finance Direktur Penjualan & Pemasaran / Director of Sales and Marketing Direktur Sumber Daya Manusia / Director of Human Resources Direktur Tidak Terafiliasi / Non-Affiliated Director
5 3 4 3
Renumerasi Direksi
Renumeration of Board of Directors
Ketentuan Umum:
General Provisions:
1.1 Kebijakaan Renumerasi Anggota Direksi GTB saat ini (“Kebijakan”) telah dibangun sesuai dengan prosedur internal GTB. Kebijakan ini adalah dokumen pengaturan internal dari Perseroan yang menentukan persyaratan dan tata cara pembayaran renumerasi dan kompensasi kepada anggota Direksi Perseroan.
1.1 The present Policy of Remuneration of the Members of the Board of Directors of GTB (the “Policy”) has been developed in accordance with the internal procedures of GTB. The Policy is an internal regulatory document of the Company which determines the conditions of and procedure for payment of remuneration and compensations to the members of the Board of Directors of the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
1.2 The key principles of the Policy:
1.2 Prinsip kunci dari Kebijakan: -
Interelasi renumerasi dengan tingkat kualifikasi pribadi dan masukan dalam hasil kegiatan Perseroan, pemenuhan tanggung jawab dan pelaksanaan tugas untuk memenuhi kepentingan Perseroan dan pemegang saham;
-
Interrelation of remuneration with the personal qualification level and input in the results of the Company’s activity, performance of duties and execution of tasks meeting the interests of the Company and its shareholders;
-
Kesederhanaan renumerasi;
sistem
-
Simplicity and transparency of remuneration system;
-
Komitmen untuk mencapai kualitas pekerjaan yang tinggi.
-
Commitment to achieving high quality of work.
dan
transparansi
Tata Cara dan Persyaratan untuk Pembayaran Renumerasi ke Anggota Direksi:
Procedures for and Conditions of Payment of Remuneration to the Members of the Board of Directors:
2.1 Renumerasi tidak akan diberikan kepada anggota Direksi Perseroan yang ditunjuk atas nama Pemegang Saham Perseroan.
2.1 The remuneration shall not be paid to the members of the Board of Directors of the Company nominated on behalf of the Stockholders of the Company.
2.2 Renumerasi diberikan kepada Direktur Perseroan yang Independen untuk pelaksanaan tugas mereka sebagai anggota Direksi Perseroan.
2.2 The remuneration shall be paid to the Independent Directors of the Company for the performance of their duties as members of the Board of Directors of the Company.
2.3 Persetujuan jumlah dan persyaratan renumerasi yang akan diberikan kepada Direktur Perseroan yang Independen berada di dalam kewenangan Dewan Komisaris Perseroan.
2.3 The approval of the amount and conditions of remuneration to be paid to the Independent Directors of the Company shall fall within the competence of the Board of Commissioners of the Company.
2.4 Jumlah renumerasi kepada Direktur Perseroan ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan saat diajukan oleh Direksi Perseroan dan rekomendasi dari Direktur Perseroan yang berwenang memberikan rekomendasi pada kebijakan, struktur dan jumlah renumerasi untuk diberikan kepada Direktur Perseroan.
2.4 The amount of remuneration to the Directors of the Company shall be determined by the Board Of Commissioners of the Company upon submission by the Board of Directors of the Company and the recommendations of Director of the Company within the competence of which submitting recommendations on policy, structure and amount of remuneration to be paid to the Directors of the Company falls.
2.5 Direksi, ketika menimbang renumerasi untuk dibayarkan kepada Direktur Perseroan, akan mempertimbangkan kinerja dari tanggung jawabnya, kinerja Perseroan, dan juga renumerasi kepada tenaga kerja pada perusahaan lain dengan jenis dan jangkauan kegiatan yang sama.
2.5 The Board of Directors, when considering remuneration to be paid to the Directors of the Company, shall take into account the performance of their duties, the Company’s performance, as well as consider remuneration of manpower in other companies of the same type and range of activity.
Pe m b aya ra n Ko m p e n s a s i ke p a d a D irektur Independen:
Payment of Compensations to Independent Directors:
Persetujuan atas persyaratan kompensasi yang akan diberikan kepada Direktur Perseroan Independen berada pada kewenangan Dewan Komisaris Perseroan.
The approval of the conditions of compensations to be paid to the Independent Director of the Company shall fall within the competence of the Board of Commissioners of the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
39
40
Program Pelatihan Direksi
Training Program of Board of Directors
Perseroan memberikan kesempatan kepada anggota Direksi untuk menghadiri seminar dan konferensi yang diselenggarakan oleh setiap lembaga terkait energi di dalam maupun di luar Indonesia. Selain itu Direktur juga didorong untuk memperbarui kompetensi professional mereka dengan memberikan waktu kepada mereka untuk menghadiri afiliasi/institusi profesional mereka dll. Komite Audit secara berkala terus mengkaji pengetahuan baru dari Direksi dan merekomendasikan sudut pandang mereka kepada Dewan Komisaris apabila mereka menganggap perlu seorang anggota Direksi untuk menghadiri kursus baru untuk memungkinkan anggota Direksi bersangkutan untuk memberikan kontribusi terbaik untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Interaksi berkala dengan otoritas pengatur di Indonesia, keanggotaan dalam asosiasi industri juga membantu anggota Direksi untuk mengikuti perkembangan terakhir dari industri.
Company provides opportunities to members of Board of Directors to attend the seminars and conferences arranged by the respective energy related agencies in and outside Indonesia. Additional Directors are also encouraged to update their professional competencies by making time available to them to attend to their professional affiliations/ institutes etc. Audit Committee on regular basis keeps on reviewing the updated knowledge of Board of Directors and recommend their viewpoint to Board of Commissioners in case they deem it necessary for any member of the Board of Directors to attend any fresh courses to enable the respective Board member to contribute his best for enhancing the shareholders value. Regular interaction with regulatory authorities in Indonesia, memberships of the industry associations also helps members of the Board of Directors to keep abreast with the latest developments in the industry.
Aturan Perilaku
Code and Conduct
Falsafah GTB sebagai aturan perilaku perusahaan menggambarkan tercapainya tingkat tertinggi transparansi, pertanggungjawaban dan dalam semua interaksinya dengan para pemangku kepentingan. Direksi GTB berkomitmen untuk mencapai dan memelihara standar aturan perilaku internasional tertinggi. GTB yakin bahwa semua anggota Direksi harus mentaati aturan perilaku yang menjadi sasaran dasar untuk mendorong semua nilai pemegang saham secara berkelanjutan.
GTB’s philosophy as corporate code of conduct envisages attainment of highest level of transparency, accountability and in all its interaction with its stakeholders. GTB Board of Directors is committed to achieve and maintain the highest international standards of code of conduct. GTB believes that all of the members of Board of Directors shall adhere to the code of conduct which shall serve the underlying goal of enhancing over all shareholders value on sustained basis.
Para direktur dan karyawan tidak diijinkan untuk mencari perolehan pribadi dari atau terlibat dalam usaha yang bersaing langsung dengan GTB atau transaksi yang dapat mengarah ke pertentangan kepentingan dengan GTB. Pihak yang berkepentingan dalam transaksi tidak boleh ikut serta dalam proses pengambilan keputusan.
Directors and employees are not allowed to seek personal gains from or to engage in business in direct competition with GTB or transaction that may lead to conflict of interest with GTB. An interested party in any transaction shall not participate in decision approval process.
Para Direktur juga berkomitmen untuk berusaha keras dalam memastikan bahwa semua kebijakan dan praktek dipenuhi secara tepat. Mereka juga akan terus mengembangkan kemampuan mereka untuk mengawasi operasi GTB dengan tujuan mendukung pertumbuhan GTB dan pemegang saham yang berkelanjutan.
Directors also commit to exercise best efforts to ensure that all policies and practices are strictly complied with. Directors will also continue to develop their ability to supervise GTB’s operations with an aim to nurture a sustainable growth of GTB and shareholders.
Seiring dengan pedoman Bursa Efek Indonesia untuk perusahaan tercatat, para Direktur berkomitmen kepada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Mereka tetap bertanggung jawab kepada pemegang saham untuk operasi usaha dan tata kelola yang baik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dalam pengarahan yang akan mengarah kepada manfaat optimal untuk pemegang saham dan untuk kepentingan semua pemangku kepentingan.
In line with the guidelines of Indonesia Stock Exchange for listed companies, Directors commit to the principles of good governance. Directors remain accountable to shareholders for business operations and good governance in achieving the set objectives and in directions that will lead to optimal benefits for shareholders and for the interest of all stakeholders.
Para Direktur diwajibkan untuk memenuhi undangundang, peraturan, anggaran dasar dan keputusan pemegang saham yang bersangkutan dengan kejujuran, integritas dan kepedulian untuk kepentingan pemegang saham jangka pendek dan panjang.
Directors are under obligation to comply with the relevant laws, regulations, the articles of association and shareholders resolutions with honesty, integrity, and care for the long and short term interest of shareholders.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan berperan penting dalam memastikan bahwa prosedur pengangkatan Direksi dipatuhi dan ditinjau ulang secara teratur. Semua Direktur GTB mempunyai akses untuk memperoleh saran dan jasa Sekretaris Perusahaan dalam memastikan berfungsinya dewan secara efektif. Sekretaris Perusahaan mengelola, menghadiri dan menyusun berita acara Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan juga norma-norma tata kelola tambahan. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab atas pengajuan pemenuhan regulator pasar, Bursa Efek Indonesia dan instansi-instansi yang bersangkutan lainnya.
Corporate Secretary plays a key role in ensuring that the Board of Directors procedures are followed and regularly reviewed. All of the Directors of GTB have access to the advice and services of Corporate Secretary in ensuring an effective functioning of the board. The Corporate Secretary administers, attends and prepares minutes of the Board of Directors in accordance with the statutory requirements as well as added governance norms. Corporate Secretary is also responsible for submission of compliance market regulators, Indonesia Stock Exchange, and other relevant bodies.
GTB mengangkat Bpk. Iwan Nurdiansyah sebagai Sekretaris Perusahaan pada tanggal 9 Februari 2012 segera setelah pengunduran diri Bpk. Wesly E.P. Situmeang.
GTB appointed Mr. Iwan Nurdiansyah as Corporate Secretary on 9th February 2012 immediately after the resignation of Mr. Wesly E.P. Situmeang.
Bpk. Iwan Nurdiansyah memperoleh Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta. Sebelum bergabung dengan GTB, beliau mengembangkan karirnya di PT Sepatu Bata, Tbk. sebagai Sekretaris Perusahaan, Kepala Bagian Hukum, Asuransi dan General Affairs. Beliau juga memiliki pengalaman bekerja dalam bidang Perbankan dan Konsultan Sumber Daya Manusia.
Mr. Iwan Nurdiansyah holds Bachelor degree in Law from University of Trisakti. Prior joining GTB, he developed his career at PT Sepatu Bata, Tbk. as the Corporate Secretary, Head of Legal, Insurance and General Affairs. He also had several working experiences in banking industry and human resources consultant
Hubungan Investor
Investor Relations
Untuk komunikasi yang efektif dengan pemegang saham, analis efek, GTB telah mendirikan fungsi hubungan investor. Hubungan investor memastikan bahwa informasi keuangan dan informasi terkait lainnya diungkapkan secara memadai dan teratur kepada pemegang saham.
For effective communication with shareholders, security analysts, GTB has established the function of investor relations. Investor relations ensures that financial and other relevant information are disclosed adequately and regularly to shareholders.
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
Untuk menjunjung status independennya, bagian ini secara fungsional melaporkan kepada komite audit dan secara struktural kepada Direktur Utama.
To uphold it independent status, this unit functionally reports to audit committee and structurally to President Director.
Adalah visi dari unit audit internal untuk diakui sebagai mitra yang berharga bagi manajemen dengan memberikan informasi, analisa dan saran secara independen dan obyektif untuk membantu manajemen dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan mereka.
It is the vision of the internal audit unit to be recognized as a valuable partner to management by independently and objectively providing information, analysis and counsel to assist management in fulfilling their management responsibilities.
Fungsi audit internal membantu GTB mencapai tujuantujuannya dengan membawa pendekatan disiplin sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola. Pengembangan tersebut akan berupaya untuk memenuhi standar praktek profesional pengauditan internal dari Lembaga Auditor Internal.
Internal audit function helps GTB accomplish its objectives by bringing a systematic disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance process. This development will strive to meet the standards for the professional practice of internal auditing of the Institute of Internal Auditors.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
41
Piagam audit internal menetapkan ruang lingkup pekerjaan bagian audit internal. Bagian audit internal akan menentukan apakah jaringan organisasi atas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola, sebagaimana yang dirancang dan diwakili oleh pimpinan, memadai dan berfungsi dengan cara untuk memastikan bahwa:
Internal audit charter defines the scope of work of internal audit department. Internal Audit Unit will determine whether organization’s network of risk management, control and governance process, as, designed and represented by management is adequate and functioning in a manner to ensure:
-
Pengendalian internal telah sesuai;
-
Internal controls are in place;
-
Identifikasi dan pengelolaan risiko telah tepat;
-
Identification and management of risk are appropriate;
-
Informasi yang akurat, dapat diandalkan dan tepat waktu yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keuangan, manajerial dan operasi telah tersedia;
-
Accurate, reliable and timely information relating to financial, managerial and operating activities is made available;
-
Tindakan anggota tim telah memenuhi standar kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
-
Team member’s action are in compliance with policies standards and applicable laws and regulation;
-
Sumber daya diperoleh secara hemat, digunakan secara efisien, dan dilindungi secara memadai; dan
-
Resources are acquired economically, used efficiently and adequately protected; and
-
Masalah-masalah peraturan yang signifikan yang berdampak pada organisasi telah diketahui dan diatasi secara sesuai.
-
Significant regulatory issues impacting the organization are recognized and addressed appropriately.
Unit Audit Internal telah mengembangkan dan memelihara kepastian mutu dan jasa konsultasi yang mencakup semua aspek kegiatan audit internal.
Internal Audit Unit has developed and maintained quality assurance and consulting services that cover all aspects of internal audit activities.
Komite Audit
Audit Committee
Selain Unit Audit Internal, GTB juga memiliki Komite Audit, yang merupakan badan independen yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris dan bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa operasi telah dilakukan dan catatan-catatan yang disimpan dalam cara yang tepat. Pada saat persetujuan laporan keuangan oleh Dewan Direksi, Komite Audit menerbitkan pendapatnya atasnya. Laporan Komite Audit mengenai hasil kerjanya dalam tahun sebelumnya disampaikan kepada Dewan Komisaris bersama dengan Laporan Tahunan. Komite Audit terdiri dari 3 anggota yang dikepalai oleh Komisaris Independen. Komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:
In addition to the Internal Audit Unit, GTB also has Audit Committee, which is an independent body answerable directly to Board of Commissioners and responsible for verifying that the operations have been conducted and its books kept in a proper manner. At the time of approval of the financial statements by the Board of Directors, the Audit Committee issues in-statement thereon. The reports of the Audit Committee on the results of its works during the preceding year are sent to the Board of Commissioners together with Annual Report. The Audit Committee comprises of 3 members headed by the Independent Commissioner. The composition of Audit Committee is as follows:
Bpk. Mastan Singh Bpk. Murari Lal Puri Nn. Haspasuri BTE Khalil Bpk. Murari Lal Puri adala anggota dari Institute of Chartered Accountants, India. Selama waktu sebagai auditor, beliau telah mengaudit berbagai perusahaan dengan beraneka kegiatan usaha.
42
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
Ketua/ Head Anggota /Member Anggota/ Member
Mr. Murari Lal Puri is member of Institute of Chartered Accountants of India. During his time as an auditor, he has audited numerous companies with various line of business.
Nn. Haspasuri BTE Khalil telah bekerja di berbagai perusahaan multinasional, antara lain Procter & Gamble, Russell Reynolds Associates Inc dan Wilson & Associates Inc. Tugas-tugas yang pernah dilaksanakannya antara lain mengembangkan berbagai rencana strategis untuk direktorat pengembangan kegiatan usaha, mengembangkan dan mengelola rencana kegiatan usaha tahunan yang mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kunci, prioritas dan risiko serta membangun hubungan dan mengelola penyampaian proses konsultasi dengan para pemangku kepentingan sesuai dengan strategi masa depan.
Ms. Haspasuri BTE Khalil has been working with various multi national company, among others Procter & Gamble, Russell Reynolds Associates Inc and Wilson & Associates Inc. Tasks which have been implemented by her among others are to develop strategic plan for directorate business activities development, to develop and manage annual business plan identifying key activities, priorities and risks and to build relationship and manage the consultation process conveyance to the stakeholders in line with future strategies.
Pada tahun 2011, Komite Audit mengadakan 5 rapat, dan seluruh anggota aktif hadir dalam setiap rapat tersebut. Selain itu, Komite Audit mengadakan rapat-rapat dengan manajemen, dan juga dengan auditor eksternal dan internal, untuk membahas: Laporan Keuangan Tahunan Perseroan, laporan keuangan dan kinerja triwulanan; rencana audit eksternal, kemajuan audit dan temuan audit yang signifikan; rencana audit internal, temuan audit yang signifikan dan tindak-lanjutnya; dan profil risiko Perseroan.
During 2011, the Audit Committee held 5 meetings and all members then in office were in attendance at each meeting. In addition, the Audit Committee held meetings with management, as well as external and internal auditors, regarding: the Company’s Annual Financial Statements, quarterly financial reporting and performance; the external audit plan, the progress of the audit, and significant audit findings; the internal audit plan, significant audit findings, and follow-up actions; and the Company’s risk profile.
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
43
44
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
SURAT PERNYATAAN DEWAN DIREKSI / STATEMENT OF BOARD OF DIRECTORS PT GARDA TUJUH BUANA, Tbk. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan No.X.K.6 sebagai lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.:Kep-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006 tentang kewajiban penyampaian Laporan Tahunan.
This report is drawn up to comply with Rule No.X.K.6 as enclosure of Decision of Chairman of Bapepam dan LK No.:Kep-134/BL/2006 dated 7 December 2006 concerning obligation to lodge Annual Report.
Laporan Tahunan PT Garda Tujuh Buana Tbk tahun 2011 telah dibuat oleh manajemen PT Garda Tujuh Buana, Tbk. dan kami bertanggung jawab atas isi Laporan Tahunan PT Garda Tujuh Buana, Tbk. tahun 2011, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan PT Garda Tujuh Buana, Tbk. untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The 2011 Annual Report of PT Garda Tujuh Buana has been made by management of PT Garda Tujuh Buana, Tbk. and we are responsible for the content of the 2011 Annual Report of PT Garda Tujuh Buana Tbk., in which also enclosing Financial Report of PT Garda Tujuh Buana, Tbk. for years that end on 31 December 2011 and 2010.
DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS
Narinder Kumar Direktur / Director
Ratendra Kumar Srivastva Direktur / Director
Simer Deep
Direktur / Director
Sharan Pal
Direktur Tidak Terafiliasi / Unaffiliated Director
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
45
46
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS / STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS PT GARDA TUJUH BUANA, Tbk.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan No.X.K.6 sebagai lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.:Kep-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006 tentang kewajiban penyampaian Laporan Tahunan.
This report is drawn up to comply with Rule No.X.K.6 as enclosure of Decision of Chairman of Bapepam dan LK No.:Kep-134/BL/2006 dated 7 December 2006 concerning obligation to lodge Annual Report.
Laporan Tahunan PT Garda Tujuh Buana Tbk tahun 2011 telah dibuat oleh manajemen PT Garda Tujuh Buana Tbk dan kami bertanggung jawab atas isi Laporan Tahunan PT Garda Tujuh Buana Tbk tahun 2011, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan PT Garda Tujuh Buana Tbk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The 2011 Annual Report of PT Garda Tujuh Buana has been made by management of PT Garda Tujuh Buana Tbk and we are responsible for the content of the 2011 Annual Report of PT Garda Tujuh Buana, in which also enclosing Financial Report of PT Garda Tujuh Buana Tbk for years that end on 31 December 2011 and 2010.
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
Fakir Chand
Pardeep Dhir
Komisaris Utama / President Commissioner
Komisaris / Commissioner
Mastan Singh
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
47
Halaman ini sengaja dikosongkan
48
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
dbs&d Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Registered Public Accountants
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk Laporan Auditor Independen dan laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Independent Auditors’ Report and The Financial Statements For The Years Ended December 31, 2011 and 2010
Laporan Tahunan 2011 PT GARDA TUJUH BUANA Tbk
33
DAFTAR ISI
TA B L E O F C O N TE N T
Halaman/ P a g e
I.
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
I.
D I R E C TO R S S TA TE M E N T L E TTE R
II.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
II.
I N D E P E N D E N T A U D I T O R ’S R EP OR T
III. LAPORAN KEUANGAN
I I I . FI N A N C I A L S TA TEM EN TS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, terdiri dari: - Laporan Posisi Keuangan
For the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
i - ii
- Statements of Financial Position
- Laporan Laba Rugi Komprehensif
iii
- Statements of Com prehensive Income
- Laporan Perubahan Ekuitas
iv
- Statements of Changes in Stockholders’ Equity
- Laporan Arus Kas
v
- Statements of Cash Flows
- Catatan Atas Laporan Keuangan
1 - 44
- Notes to Financial Statements
PT GARDA TUJUFIBTJAI\TA TbK CoalMiningand MiningServices
DIREKSI PERNYATAAN TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN.TAHUNYANG BERAKHIR PADA TANGGAL31 DESEMBER 2011DAN2O1O
DIRECTORS' STATEMENT RELATING TO THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENT FORYEARSENDEDON 2011AND2O{O 3{ DECEMBER
Atas nama Direksi,kami yang bertandatangandi On behalf of Board of bawahini: undersigned: 1. Nama/Name AlamaUAddress Telepon/Telephone JabatanlTitle 2. Nama/Name AlamaUAddress Telepon/Telephone JabatanlTitle 3. Nama/Name AlamaUAddress Telepon/Telephone JabatanlTitle
Directors, we the
: Narinder Kumar : GedungMenaraHijau,Lantai9, Ruang904 Jl. MT HaryonoKav.33,Jakarta12770 :794 3947 : Direktur/ Director : SimerDeep : GedungMenaraHijau,Lantai9, Ruang904 Jl. MT HaryonoKav.33,Jakarta12770 . 794 3947 : Direktur/Director : SharanPal : GedungMenaraHijau,Lantai9, Ruang904 Jl. MT HaryonoKav.33,Jakarta12770 .794 3947 : Direktur/ Director
menyatakanbahwa: hereby declare: 1. Kami bertanggungjawab atas penyusunandan 1. We are responsibleon the preparation and penyajian laporan keuangan PT Garda Tujuh presentationof PT Garda Tujuh Buana, Tbk's
Buana,Tbk.; financialstatement: 2. LaporankeuanganPT Garda Tujuh Buana, 2. PT Garda Tujuh Buana, Tbk's financial Tbk.telahdisusundandisajikansesuaidengan statementhavebeen preparedand presented prinsip akuntansi yang berlaku umum di in accordance with generally accepted lndonesiai accountingprinciples; 3. a. Semuainformasidalamlaporankeuangan 3. a. All informationin PT Garda Tujuh Buana PT GardaTujuh Buana,Tbk. telah dimuat Tbk's financial statement is complete and secaralengkapdan benar; correct; b. Laporan keuangan tidak mengandung b. The financial statemenfdoes not contain informasiatas fakta material yang tidak misleadingmateial informationor fact, and benar,dan tidak menghilangkan infonnasi does not eliminate materialinformationand ataufaktamaterial; fact; 4. Kami bertanggung jawab atas sistem 4. We are reqponsrble on the company'sinternal pengendalian internaldalamperusahaan. controlsysfem. Demikian pernyataan ini dibuat dengan Thus ffir.ssfafement is made truthfully. sebenarnya. Atas nama dan mewakiliDireksi,For and on behalfof Directors,
Narinder Kumar DirekturI Director
Sharan Pal DirekturI Director
dbs*d Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Registered Public Accountants Menara Kuningan 1 1th Floor Jl. HR Rasuna Said Blok X-7 I(av.5 Jakarta 129 40 Indonesia Phone : (62-21) 300 15702 - 05
Nomor: R.1.2/0191031L2
LaporanAuditor Independen
Saham,DewanKomisaris Pemegang danDireksi PT GardaTujuh BuanaTbk
Fax
: (62-21) 300 15701
E-mail
:
[email protected]
Number: R.1.2/019/03/12
f n depen den t Audito rc' Repo rt
TheShareholders,Boardof Commissioner and Director PT Garda Tujuh Buana Tbk
laporanposisikeuangan PTGarda Kamitelahmengaudit Tbktanggal 31Desember 2011dan2010,dan TujuhBuana perubahan labarugikomprehensif, laporan ekuitas, laporan yangberakhir sertalaporanaruskas untuktahun-tahun padatanggaltersebut. Laporan keuangan adalahtanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggungjawab kami pendapat ataslaporankeuangan terletakpadapernyataan auditkami. berdasarkan
We have audited the statementsof financialpositionof PTGardaTujuhBuanaTbkas of December31, 2011 and 2010, and the related rtabments of comprehensive income,changesin shareholders'equityand cashflows for the yearsthen ended.Thesefinancialstatementsare the responsibilityof the Company'smanagement.Our responsibilityis to expressan opinionon thesefinancial statementsbasedon our audits.
audit berdasarkan standarauditing Kamimelaksanakan yangditetapkan InstitutAkuntanPublikIndonesia. Standar tersebut mengharuskankami merencanakandan keyakinan memadai auditagarmemperoleh melaksanakan bahwalaporankeuanganbebasdari salahsaji material. atasdasarpengujian, Suatuauditmeliputipemeriksaan, buKi-bukti yang mendukungjumlah-jumlahdan pengungkapan meliputi dalamlaporan keuangan. Auditjuga penilaianatas prinsipakuntansiyang digunakandan sefta estimasisignifikanyang dibuatoleh manajemen, penilaianterhadappenyajianlaporankeuangansecara Kamiyakinbahwaaudit kami memberikan keseluruhan. pendapat. untukmenyatakan dasarmemadai
We'conductedour audits in accordancewith auditing standardsertablished by the IndonesianInstitute of Ceftified PublicAccountants.Thosertandards require that weplan andperform the audit to obtainreasonable assuranceabout whether the financialstatementsare free of material misstatement. An audit includes examining,on a test basis, evidencesupporting the amountsand disclosuresin the financialstatements.An audit also includesassessingthe accountingprinciples usedandsignificantestimatesmadeby management,as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provides a reasonablebasisfor our opinion.
yangkamisebut pendapat kami,laporan keuangan Menurut secarawajar,dalamsemuahal yang di atasmenyajikan posisikeuangan PTGardaTujuhBuanaTbkpada material, 2011dan 2010,dan hasilusaha, tanggal31 Desember yang perubahan ekuitasseftaaruskasuntuktahun-tahun berakhirpddatanggaltersebutsesuaidenganStandar Keuangan di Indonesia. Akuntansi
refered to above In ouropinion,the financialstatements present fairly, in all material respects, the financial positionof PT GardaTujuhBuanaTbkas of December 31, 2011and2010,the resulBof itsoperations,changes in shareholders'equityand iE cashflows for the years then ended in conformity with FinancialAccounting Standardsin Indonesia
An independent member of BKRlnternational, with offices throughout the World
Doli, Bambang,Sudarmadji & Dadang
telah menerapkanrevisi PernyataanStandar Perusahaan AkuntansiKeuangan CPSAK'JyangberlakuefeKif tanggalL Januari 20LL, baik secara prospeKif atau retrospeKif, sebagaimanadiungkapkanpada Catatan 2 atas laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan tanggal31 Desember 2010sertal Januari20L01 Perusahaan 2009telahdisajikankembali. 31 Desember
Effective1 January2011, the Companyadoptedthe revisedstatementsof FnancialAccountingStandards ('PSAKsJ which were applied on prospective or retrospective basisas disclosedin Note2 to the financial the statemenBof financial statements.Consequently, positionasof 31 December 2010andl January2010/31 2009havebeenrestated. December
DOLI, BAMBANG, & DADANG SUDARMADJI IzinUsahaI FirmLicenseNo.KEP-295/KM.5/2005
Iskandar Pane,CPA AkuntanPublik/ NomorRegistrasi PublicAccountantRegistrationNumber AP.0397 Jakafta,26 MaretlMarch26, 2012
&gE-e3@4@-clpngt$ in shaEhol&rs' equityad cadl to rs n e a@npanlng tlM:idal sEEnenE are not lnbnded tu pesentthe finatubt psltbn, r6ulB t operatJons, ad ln affirda;@ wfrhaa@uting pdnciplg aM phe:Es generallya@pEd ln @undes andfundldons otherthan IndonesJa.me dadadq pMues Nadces tnititu tn Indon&la b aLdltsltdt frnandalshbnenE nay dfer hon th@ genenly a.EpEd ln counHesandJuddictionsotherthenIntunesie. Ac@rdhgly,the a@npanw flnandalsEEnenE andtheir udlizattonaE not lnbndedfor dros whoaE Mt lnfonnd aboutIntun$hn a@unfig pnndpl6, atu auditingstu dat6, and theh awti@ti1nln padl@,
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
R.1.2/019/03/12
R.1.2/019/03/12
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk STATEMENTS OF FINANICAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Jaminan Piutang berelasi Aset pajak tangguhan Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 57.165.980.783 dan Rp 34.164.130.493) Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 19.815.045.018 dan Rp 7.269.851.725) Jumlah aset tidak lancar
2.f, 3 2.g, 4 2.h, 5 6 20.a 2.m, 7
31 Desember /
31 Desember /
2011
2010
December 31,
December 31,
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
January 1, 2010/ December 31, 2009 ASSETS CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses Total current assets
117.736.537.951 59.123.557.138 17.637.592.932 11.268.595.791 51.120.049 200.371.789 206.017.775.650
19.005.227.308 710.424.572 108.861.688.068 19.620.930.498 41.872.839 148.240.143.285
33.924.500.251 119.026.074 10.312.155.795 94.334.896.523 19.248.084.319 196.212.710 158.134.875.672
3.515.788.608 -
1.317.997.840 784.502.416 5.461.452.263
1.370.407.000 901.907.481 5.677.588.460
2.i, 10
187.826.060.718
208.144.220.067
225.520.557.954
2.j, 11
67.008.373.172 258.350.222.498
76.269.053.465 291.977.226.051
53.632.998.848 287.103.459.743
NON CURRENT ASSETS Guarantees Related parties receivables Deferred tax assets Fixed assets (net of accumulated depreciation as of December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 57,165,980,783 and Rp 34,164,130,493, respectively) Deffered exploration and development costs (net of accumulated depreciation as of December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 19,815,045,018 and Rp 7,269,851,725, respectively) Total non-current assets
464.367.998.148
440.217.369.336
445.238.335.415
TOTAL ASSETS
2.k, 8 2.g, 9 2.n, 20.d
JUMLAH ASET
See the accompanying notes which is integral part of these financial statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan i
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
R.1.2/019/03/12
R.1.2/019/03/12
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk STATEMENTS OF FINANICAL POSITION (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Liabilitas manfaat karyawan Liabilitas pajak tangguhan Jaminan diterima Jumlah liabilitas tidak lancar
31 Desember /
31 Desember /
2011
2010
December 31,
December 31,
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
January 1, 2010/ December 31, 2009
12 2.n, 20.b 13
2.824.365.510 9.559.855.573 13.867.968.247 26.252.189.330
584.971.450 23.628.260 2.410.092.171 3.018.691.881
1.823.095.499 143.840.071 1.825.230.602 3.792.166.172
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade payables Tax payables Accrued expenses Total current liabilities
2.l, 22 2.m, 20.d 2,e, 14
1.118.162.461 7.034.110.317 102.400.244.912 110.552.517.690
603.004.691 182.899.273.644 183.502.278.335
589.607.514 188.000.000.000 188.589.607.514
NON CURRENT LIABILITIES Post-employment benefits obligations Deferred tax liabilities Received guarantees Total non current liabilities
136.804.707.020
186.520.970.216
192.381.773.686
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham tahun 2011 dan 2010 Modal dasar 10.000.000.000 lembar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.500.000.000 saham nilai nominal Rp 100 per saham Tambahan modal disetor Saldo laba (rugi) Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
15 16
250.000.000.000 25.220.125.110 52.343.166.018 327.563.291.128
250.000.000.000 25.220.125.110 (21.523.725.990) 253.696.399.120
464.367.998.148
440.217.369.336
250.000.000.000 25.220.125.110 (22.363.563.381) 252.856.561.729 445.238.335.415
Total liabilities SHAREHOLDER'S EQUITY Capital stock in 2011 and 2010 Authorized capital 10,000,000,000 shares Issued and fully paid 2,500,000,000 shares Par Value of Rp 100 per share Additional paid-in capital Retained earnings Total stockholders' equity TOTAL LIABILITIES AND STOCKSHOLDERS' EQUITY
See the accompanying notes which is integral part of these financial statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan ii
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
R.1.2/019/03/12
R.1.2/019/03/12
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
2011
2010
319.701.408.172 170.889.042.543
25.636.407.112 20.949.694.009
SALES COST OF GOODS SOLD
148.812.365.629
4.686.713.103
GROSS PROFIT
15.845.538.974 15.845.538.974
6.576.133.230 6.576.133.230
OPERATING EXPENSES General and adminstrative expenses Total operating expenses
LABA (RUGI) USAHA
132.966.826.655
(1.889.420.127)
OPERATING PROFIT (LOSS)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban administrasi bank Jasa giro dan deposito Laba (rugi) selisih kurs Penghapusbukuan aset Exess provision Lain-lain Jumlah pendapatan (beban) lain-lain
(63.635.260) 15.995.832 4.267.061.234 (40.887.392.664) 819.324.784 (1.530.452.193) (37.379.098.267)
(27.498.166) 3.307.853 3.206.733.028 (237.149.000) 2.945.393.715
OTHER INCOME (EXPENSES) Bank charges Tax and interest received Gain (loss) on foreign exchange Write off assets Exess provision Others Total other income (expenses)
95.587.728.388
1.055.973.588
PROFIT BEFORE INCOME TAX
PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN
2.m, 17 18
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha
19
2.c
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
2.n, 20.c 2.n, 20.d
JUMLAH LABA TAHUN BERJALAN
(9.225.273.800) (12.495.562.580)
Laba bersih per saham dasar
TAX BENEFIT (EXPENSES) Current taxes Deferred taxes
73.866.892.008
839.837.390
TOTAL INCOME FOR THE YEAR ENDED
-
-
Other Comprehensive Income
73.866.892.008
839.837.390
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR YEAR ENDED
29,55
0,34
NET LOSS ATTRIBUTE TO: Basic net income per share
Laba Komprehensif Lainnya JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(216.136.198)
2.p, 24
See the accompanying notes which is integral part of these financial statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan iii
R.1.2/019/03/12
R.1.2/019/03/12
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS' EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham / Catatan/
Notes
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
Capital stock
Additional Paid-in Capital
250.000.000.000
25.220.125.110
Laba komprehensif tahun 2010
-
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
250.000.000.000
Laba komprehensif tahun 2011 SALDO PER 31 DESEMBER 2011
Tambahan Modal Disetor
15
250.000.000.000
-
Saldo Laba (Rugi)/
Accumulated Losses
25.220.125.110
Total Stockhoders' Equity
252.856.561.730
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
839.837.390
Net comprehensive income for 2010
253.696.399.120
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
73.866.892.008
73.866.892.008
Net comprehensive income for 2011
52.343.166.018
327.563.291.128
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2011
(22.363.563.380) 839.837.390
25.220.125.110
Jumlah Ekuitas/
(21.523.725.990)
See the accompanying notes which is integral part of these financial statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan iv
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
R.1.2/019/03/12
R.1.2/019/03/12
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan bunga Penerimaan (pembayaran) jaminan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Penerimaan (pembayaran) pajak Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan Penempatan jaminan Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pihak berelasi Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Bank Jumlah
2010
260.577.851.034 15.995.832 2.197.790.768 (51.660.635.343) 2.942.413.464
35.357.164.409 3.326.911 (5.100.726.356) (14.670.314.810) (277.956.103)
214.073.415.756
15.311.494.051
(32.343.065.797) (3.284.513.000) (80.499.028.732)
(4.157.280.584) (26.243.300.635) 52.409.160
(116.126.607.529)
(30.348.172.059)
784.502.416 784.502.416
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
2011
98.731.310.643 19.005.227.308 2.f, 3
117.405.065 117.405.065 (14.919.272.943) 33.924.500.251
CASH FLOWS PROVIDED FROM (USED IN) OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Payment of interests Receipt (payment) guarantees Payment to suppliers and employees Tax receipt (payment) Net cash provided from operating activities CASH FLOWS PROVIDED FROM (USED IN) INVESTING ACTIVITIES Acquisition of fixed assets Payment to exploration expense and development Placement of guarantee Net cash used in investing activities CASH FLOWS PROVIDED FROM (USED IN) FINANCING ACTIVITIES Receipt of due from related parties Net cash provided from financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
117.736.537.951
19.005.227.308
154.726.188 117.581.811.763
237.888.955 18.767.338.353
Cash on hand and in banks at the end of the year consist of: Cash on hand Cash in banks
117.736.537.951
19.005.227.308
Total
See the accompanying notes which is integral part of these financial statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan v
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a.
1.
GEN ERAL
a.
Pendirian Perusahaan
Establishm ent of the Com pany
PT Garda Tujuh Buana Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 48 tanggal 10 Juni 1996 oleh Notaris Agus Madjid, S.H., dan disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8095.HT.01.01.TH.96 tanggal 19 Juli 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9 tanggal 30 Januari 2004, Tambahan No. 1260. Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 11 Mei 2009, oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, perubahan nilai nominal saham dari semula Rp 500.000 menjadi Rp 100, mengenai pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak 1.834.755.000 lembar saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat, dan mengenai perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU-25653.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 11 Juni 2009.
PT Garda Tujuh Buana Tbk (“the Company”), was established based on notarial deed of Agus Madjid, S.H., No.48 on June 10, 1996 and the deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C28095.HT.01.01.TH.96 on July 19, 1996, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 9 on January 30, 2004, supplement No. 1260. Notarial deed No. 11 on May 11, 2009, of Fathiah Helmi, S.H., a notary in Jakarta, stipulates, among others, the changes of the company status from limited liability company to be a go-public company, the changes of share par value from Rp 500,000 to be Rp 100, the release of shares in Company’s savings with total amount of 1,834,755,000 shares offered through general offering to the public, the changes in the composition of the boards of commissioners and directors. The amendment to the Company’s articles of association was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No.AHU-25653.AH.01.02.Tahun 2009 on June 11, 2009.
Anggaran Perusahaan telah mengalami perubahan, yang terakhir adalah dengan No. 18 tanggal 24 Juli 2009, oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan peningkatan modal dasar perusahaan yang sebelumnya penuh sejumlah 2.500.000.000 lembar saham menjadi 10.000.000.000 saham dengan harga per saham Rp 100 dan telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 2.500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 250.000.000.000. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU-39977.A.H.01.02 Tahun 2009 tanggal 18 Agustus 2009.
The Company’s articles of Association have been amended several times, the latest of which was with notarial deed of Fathiah Helmi, S.H., No. 18 on July 24, 2009, a Notary in Jakarta, regarding the increase of the Company’s authorized capital stock that, previously, consisting of 2,500,000,000 shares to be 10,000,000,000 shares with par value of Rp 100 and has been placed and fully paid amounting of 2,500,000,000 shares with total nominal of Rp 250,000,000,000. The amendment of the Company’s articles of association was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No AHU-39977.A.H.01.02 Tahun 2009 on August 18, 2009.
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GEN ERAL (Continued)
a.
Establishm ent of the Com pany (continued)
Dengan Akta No. 110 dan No. 111 tanggal 25 Agustus 2009, oleh Sutjipto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU-49026.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 12 Oktober 2009.
With the notarial deed of Sutipto, S.H., M.Kn, No.110 and No. 111 on August 25, 2009, a Notary in Jakarta, stipulate the Resolution of the Extraordinary General Stockholders Meeting and the Statement of Amendment of the Company’s Articles of Association. The amendments of the Company’s Articles of Association are approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through his decision letter Number AHU-49026.AH.01.02.Tahun 2009 on October 12, 2009.
Berdasarkan Akta No. 110 dan No. 111 tanggal 25 Agustus 2009, maksud dan tujuan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang Pertambangan Batubara, Pembangunan, Perdagangan dan Industri.
Based on notarial deed No. 110 and No. 111 on August 25, 2009, the purpose of the Company is to conduct business activities in coal mining, construction, trading, and industry.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan menjalankan usahanya dengan melaksanakan kegiatan usaha dibidang pertambangan batubara, pembangunan dibidang pertambangan, pemasaran dan perdagangan, serta usaha industri khususnya batubara dan tambang lainnya.
To achieve the purpose and core business activity, the Company is engaged in business activities in coal mining, construction in mining, marketing and trading, and also industrial activities especially in coal and other mining.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor di Gedung Menara Hijau lantai 9, Jl. M.T. Haryono Kav. 33, Jakarta Selatan. Sedangkan daerah penambangan berlokasi di Pit Bajau (area of interest), Bulungan, Propinsi Kalimantan Timur. Kegiatan usaha Perusahaan secara komersial telah dimulai sejak tahun 2007.
The Company was domiciled in Jakarta with office at Menara Hijau Building 9th Floor, on Jalan M.T. Haryono Kav. 33, South Jakarta. Where as the mining location is in Pit Bajau (area of interest), Bulungan, Province of East Kalimantan. The commercial activities of the Company has commenced since 2007.
Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan
b.
Berdasarkan Akta No. 168 tanggal 28 Juni 2011 dan Akta No. 110 tanggal 25 Agustus 2009, dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Th e Composition of Boards of Com m i ssi oners and D ir ect or s, an d Em ployees Based on notarial deed of Sutjipto, S.H., M.Kn, No. 168 on June 28, 2011 and No.110 on August 25, 2009, the composition of boards of commissioners and directors are as follows:
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
b.
1.
Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan (lanjutan)
GEN ERAL (Continued)
b.
The com position of Boards of Comm issioners and Directors, and em ployees (continued)
2011
2010
Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Tn./Mr. Fakir Chand Komisaris : Tn./Mr. Pardeep Dhir Komisaris Independen : Tn./Mr. Mastan Singh Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : : :
Tn./Mr. Tn./Mr. Tn./Mr. Tn./Mr. --
Lalit Kumar Paul Ratendra Kumar Srivasta Narinder Kumar Simer Deep
Tn./Mr. Fakir Chand Tn./Mr. Pardeep Dhir
B oard of Com m issioners: President Commissioner Commissioner
Tn./Mr. Mastan Singh
Independent Commissioner
Tn./Mr. Surinder Kumar Tn./Mr. Ratendra Kumar Srivasta Tn./Mr. Narinder Kumar Tn./Mr. Simer Deep Tn./Mr. Kumaresan Kathiresan
: Tn./Mr. Sharan Pal
Tn./Mr. Sharan Pal
B oard of Directors: President Director Director Director Director Director Non Affiliated Director
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing 94 orang dan 29 orang (tidak diaudit).
Total employees as of December 31, 2011 and 2010 are 94 employees and 29 employees, respectively (unaudited).
Tahun 2011 dan 2010, kompensasi yang diterima Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 1.021.508.332 dan Rp 675.709.630.
In 2011 and 2010, the compensation received by the commissioners and directors are Rp 1,021,508,332 and Rp 675,709,630, respectively.
Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 12 Januari 2010, Perusahaan baru menetapkan susunan Komite Audit pada tanggal 12 Januari 2010. Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
As stated in the decision letter of Board of Commissioners on January 12, 2010, the Company formed the composition of audit committee on January 12, 2010.The Composition of Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Ketua Anggota Anggota
Tn./Mr. Mastan Singh Tn./Mr. Murari Lal Puri Ibu/Ms Haspasuri BTE Khalil
3
Chairman Member Member
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
1.
Area Eksplorasi dan Eksploitasi/ Pengembangan
GEN ERAL (Continued)
c.
Area of Ex ploration Developm ent
Area Eksplorasi Nama lokasi Nama pemilik izin lokasi Tanggal perolehan izin lokasi Tanggal berakhir izin
PT Garda Tujuh Buana Tbk 14 September 1999/ September 14, 1999 23 Juni 2000/ June 23, 2000
Nama pemilik izin lokasi Tanggal perolehan izin lokasi Tanggal berakhir izin
Date acquisition License expiry date
The total costs of exploration and development were deferred as of December 31, 2011
Rp 86.823.418.190
Area of Ex ploitation/ Developm ent KW 96 JNP 249
Name of location
PT Garda Tujuh Buana Tbk 5 Nopember 2001/ November 5, 2001 12 Januari 2021/ January 12, 2021
Persentase kepemilikan Jumlah cadangan terindikasi Jumlah cadangan terbukti
Name of location License owners
Percentage of ownership
100%
Area Eksploitasi/ Pengembangan Nama lokasi
Ex ploitation/
Area of exploration KW 96 JNP 249
Persentase kepemilikan Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan per 31 Desember 2011
and
100% 46.376.004 ton 95.406.375 ton
License owners Date acquisition License expiry date Percentage of ownership Total of indicated reserves Total of authentic allowance
Jumlah produksi tahun 2011
1.261.623,18 ton
Total of production in 2011
Akumulasi total produksi Sisa cadangan terbukti per 31 Desember 2011
1.396.136,18 ton
Accumulated total production Balance of authentic allowance as of December 31, 2011
94.010.238,82 ton
Jumlah sumber daya terindikasi dan terbukti adalah berdasarkan laporan eksplorasi yang dikeluarkan oleh konsultan PT Mineserve Citra Teknik.
Total of indicated resources and authentic resources is based on the exploration report issued by PT Mineserve Citra Teknik, a consultant.
Berdasarkan Keputusan Bupati Bulungan No.147/K-III/540/2007 tanggal 26 Maret 2007 tentang Perubahan Keputusan Bupati Bulungan No.467 Tahun 2001 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (KW 96 JNP 249), luas areal Kuasa Pertambangan Eksploitasi diubah dari semula seluas 1.995,003 Hektar menjadi 710 Hektar dan pengurangan seluas 1.285,003 Hektar untuk dikembalikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan.
Based on the decision of the Regent Officer of Bulungan No.147/K-III/540/2007 on March 26, 2007 regarding the revision of the decision of the Regent Officer of Bulungan No.467 in 2001 regarding the delegation of authority in mining exploitation (KW 96 JNP 249), the area of delegation of exploitation authority was changed from 1,995.003 Hectares to be 710 Hectares and the deduction of 1,285.003 Hectares was returned to the local government of Bulungan regency.
4
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
d.
1.
Area Eksplorasi dan Eksploitasi/ Pengembangan (lanjutan)
GEN ERAL (Continued)
c.
Area of Ex ploration and Developm ent (continued)
Ex ploitation/
Berdasarkan Keputusan Bupati Bulungan No.649/K-XII/540/2008 19 Desember 2008, Perusahaan memperoleh perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Kuasa Pertambangan Pengangkutan dan Penjualan selama 5 (lima) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal 25 Juli 2008 sampai dengan tanggal 24 Juli 2013.
Based on the decision of the Regent Officer of Bulungan No. 649/K-XII/540/2008 on December 19, 2008, the Company obtains the extension to the Mining Activity Permission (IUP) for Authority to Transportation and Sell of Mining Products for consecutive 5 (five) years since July 25, 2008 until to July 24, 2013.
Kemudian, berdasarkan Keputusan Bupati Bulungan No. 177/K-III/540/2010 tanggal 9 Maret 2010, Bupati memutuskan untuk menyesuaikan dan mengubah KP Eksploitasi kepada Perusahaan menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi, dan keputusan ini berlaku surut sejak tanggal 12 Januari 2010 sampai dengan 12 Januari 2021.
Then, based on Decision Bupati Bulungan. No.177/K-III/540/2010 March 9, 2010, the Regents decided to adapt and change to the Company to be KP Exploitation Mining Permit (IUP) Production Operations, and this decision has been valid since January 12, 2010 until to January 12, 2021.
Penawaran Umum Saham Perseroan
d.
P ublic Offering of the Com pany’s Shares
Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan surat BAPEPAM-LK Nomor S-5705/BL/2009 untuk melakukan penawaran umum atas 1.834.755.000 lembar saham Perusahan kepada masyarakat dengan nilai nominal per sahamnya sebesar Rp 100 dengan harga penawaran sebesar Rp 115. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Juli 2009.
On June 30, 2009, the Company received the statement of effectiveness from the Chairman of the Capital Market Supervisory Board and Financial Entities (BAPEPAM-LK) based on the letter of BAPEPAM-LK Number S-5705/BL/2009 to conduct public offering of 1,834,755,000 shares to public with par value of Rp 100 per share with offering price of Rp 115. Those shares are listed in the Indonesian Stock Exchange on July 9, 2009.
Setelah pelaksanaan Penawaran Umum maka modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat dari 665.245.000 lembar saham menjadi 2.500.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp 250.000.000.000.
After the public offering of the company’s issued and fully paid shares increase from 665,245,000 shares to be 2,500,000,000 shares or with total fully paid capital of Rp 250,000,000,000.
5
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
2.
Pernyataan Ketaatan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan
SI GNI FI CANT ACCOUNTI N G P OLI CI ES a.
Corporate finance reporting for year ends on 31st December 2011 and 2010 be presented according to Indonesia to Financial Accounting Standards.
Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b.
c.
Basis of Preparation of The Financial Statem ents
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
b.
Basis of Financial Statem ents Preparation
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
The Financial Statements are presented in conformity with the accounting principles generally accepted in Indonesia based on the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS).
Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost). Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas terdiri dari kas dan setara kas.
The Financial Statement are prepared using accrual basis, except for cash flows, and using historical cost concept. The statement cash flows are prepared using the direct method, where cash transactions are classified into operating, investing, and financing activities. For the purpose of cash flows, cash consists of cash and cash equivalent.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
c.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, instrumen keuangan moneter masing-masing dikonversi dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan. Kurs tengah yang digunakan pada tanggal 30 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah Rp 9.068 dan Rp 8.991 untuk AS$ 1.
Fo r e i gn Cu r r e n c y Tr a n s a c t i o n s a n d Balances Transactions denominated in foreign currencies are recorded at the rate of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the balance sheet date, monetary instrument are converted using the middle rate of Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to the current year. The middle rate used on December 30, 2011 and December 31, 2010 amounted to Rp 9,068 and Rp 8,991, respectively for US$ 1.
6
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d.
2.
Instrumen Keuangan
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
d.
Financial I nstrum ents
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan secara prospektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan : Panyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”. Dampak penyesuaian yang timbul dari penerapan PSAK tersebut seluruhnya dibebankan kepada saldo awal tahun 2010. Dampak penyesuaian penerapan PSAK tersebut terhadap Perusahaan tidak signifikan.
Effective on January 1, 2010, the Company adopted prospectively of SFAS No. 50 (Revised 2006) on "Financial Instruments: Presentation and Disclosure" and SFAS No. 55 (Revised 2006) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement". Impact of adjustments arising from the application of SFAS is fully charged to the balance early in 2010. Impact of SFAS these adjustments on the Company is not significant.
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial assets are classified into 4 (four) of categories, as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i)
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset k e u a n g a n y a n g d i t u ju kan un tu k diper da ga n gk an . A se t keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
7
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets which are held for trading. Financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
d.
Financial I nstrum ents (continued)
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
(iii) Held-to-maturity financial assets Held-to-maturity financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
These are initially recognized at fair value including transaction cost and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method.
a.
Those that are designated as at fair value through profit or loss upon initial recognition;
b.
Those that are designated as available for sale; and Those that meet the definition of loans and receivables.
c.
8
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
d.
Financial I nstrum ents (continued)
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
(iv) Available-for-sale financial assets Available-for-sale financial assets are non derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which might be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi labarugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initially recognized at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the consolidated statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchanges gains and losses, until the financial assets is derecognized. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity section will be recognized in the consolidated statements of income. However, interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gain or losses on monetary assets classified as available-for-sale is recognized in the consolidated statements of income.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified into the category of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
9
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) (i)
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
d.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial I nstrum ents (continued) (i)
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif d i kl a si f i k as i ka n s e b a g a i l i a b il i t as diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities which are held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
(ii) Financial liabilities measured at amortized cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured at amortized cost.
Estimasi Nilai Wajar
Fair Value Estim ations
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities that do not have readily determinable fair values are stated at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.
The fair value of other financial instruments that are not traded in active markets is determined using standard valuation techniques.
10
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e.
2.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
e.
Transactions w ith Related Parties
Pihak-pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 adalah:
Based on SFAS No. 7 related parties are described as:
(i)
(i)
Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan (termasuk holding company, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (ii) Perusahaan asosiasi; (iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan); (iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
Enterprises that, through one or more intermediaries, control, or controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
(ii) Associated companies; (iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individual (close members of family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals, in conjunction with their transactions with the reporting enterprise); (iv) Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and managers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and (v) Enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (iii) or (iv) or over which such as a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the commissioners, directors or major stockholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
(v) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e.
Transaksi (lanjutan)
dengan
2.
Pihak-pihak Berelasi
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
e.
Kas dan Setara Kas
f.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. g.
R e l at e d
P a r t i es
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalent consist of cash on hand, cash in bank and all investments with maturities of three months or less at the time of placement and are not pledged as collateral for loans and are not restricted for use.
Piutang
g.
Piutang disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang setelah dikurangi penyisihan untuk saldo piutang ragu-ragu berdasarkan telaahan dari manajemen terhadap status masing saldo piutang pada akhir periode/tahun. Piutang dihapuskan pada periode dimana piutang tersebut ditentukan tidak akan tertagih. h.
w ith
All transactions with related parties, whether or not under the normal terms and condition as those conducted with third parties, are disclosed in the notes to financial statements.
Semua transaksi dengan pihak berelasi, yang dilakukan sama dengan pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan.
f.
Tr a n s ac t io n s (continued)
Trade Receivables Trade receivables are stated at their estimated collectible value less allowance for doubtful account based on the management’s review on the status of individual receivable balance at the end of the period/year. The receivables are written off in the period in which they are uncollectible.
Persediaan
h.
Persediaan dinilai atas dasar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan persediaan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang yang mencakup alokasi kompenen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak laris jika ada, ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
I nventories Inventories are assessed at the lower of cost and net realizable value. Cost of inventories is calculated using the weighted average cost method, which includes allocation of raw material cost component, labor cost, depreciation and indirect cost related to mining activities. Allowances for obsolete and unsold inventory, if any, are determined based on sales estimates of each type of inventory in the future.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i.
2.
Aset Tetap dan Penyusutan
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
i.
Fix ed Assets and Depreciation
Efektif 1 Januari 2009, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang "Aset Tetap" yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang "Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain" dan PSAK No. 17 (1994), "Akuntansi Penyusutan" menggunakan model biaya. Penerapan PSAK ini menimbulkan dampak signifikan terhadap laporan keuangan.
Effectively on January 1, 2009, the Company implemented SFAS No. 16 (Revision 2007) regarding “Fixed Asset”, replacing SFAS No. 16 (1994) regarding “Fixed Assets and Other Assets” and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, using the cost method. The implementation of this SFAS arose significant impact on the financial statements.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Semua aset tetap, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaatnya, dengan rincian sebagai berikut:
Fixed assets are recognized at acquisition cost less accumulated depreciation. All fixed assets, except land rights, are depreciated using the straight-line method over their useful lives, with details as follows:
Masa Manfaat/ Useful Lives Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor Jalan pertambangan
10 - 20 Tahun/Years 4 - 16 Tahun/Years 4 Tahun/Years 4 Tahun/Years 4 Tahun/Years
Building and harbor facilities Machines and equipments Vehicles Office equipments and supplies Mining road
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset tetap atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai.
The cost of maintenance and repairs is charged as an expense as incurred. Expenses which renewals fix assets’s use life or providing economic benefit in the form of increasing capacity or production quality, are capitalized and depreciated based on the applicable depreciation rates.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Total carrying value of fixed asset terminated to be recognized when the assets are disposed or when the future economic lives cease to exist. Arising gain or loss (computed as difference between total disposal and total asset carrying value) is recognized in the income statement of the current year.
13
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
i.
j.
2.
Aset Tetap dan Penyusutan (lanjutan)
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
i.
Fix ed Assets and Depreciation (continued)
Perusahaan melakukan penelaahan pada akhir tahun atas aset tetap yang secara potensial mengalami penurunan nilai dengan mempertimbangkan estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari penggunaan aset tersebut.
At the end of the year the Company conducts a review on fixed assets for potential impairment of fixed assets by taking into account the estimated recoverable amount of the use of the assets.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan dryer mesin yang berfungsi untuk menurunkan kadar air batu bara serta pemasangan mesin, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of buildings and dryer machine that serves to lower the moisture content of coal and the installation of machinery, are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged on the same date.
Biaya Eksplorasi Tangguhan
dan
Pengembangan
j.
Deferred Ex ploration and Developm ent Cost
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan, yaitu:
Exploration costs are capitalized and deferred, for each area of interest, if it meets any of the provisions, namely:
(i)
(i)
Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut melalui penjualan area of interest tersebut; atau
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih lanjut.
These costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest through the sale of these areas of interest; or
(ii) Exploration activities in the area of interest has not reached a stage which allows the determination of proved reserves that are economically recoverable, and active and significant operations in or related to these areas still further.
14
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j.
2.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
j.
Deferred Ex ploration and Developm ent Cost
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Recovery of deferred exploration expenditures are dependent upon successful of development and commercial exploitation, or sale of the related areas of interest. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. The exploration costs that related to an area of interest, have been abandoned or have been decided to be not economically feasible, are written off in the period the decision is made.
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi diarea tersebut, sepanjang telah memenuhi kriteria penangguhan, akan dikapitalisasi.
The costs incurred for the development of a mine and other that cost related before the commencement of commercial operations, as longs as they meet the criteria deferral, are capitalized.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk pengembangan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated cost associated with general inquiries, administration and licensing, geology and geophysics, and the costs incurred for the development of a mine before the commencement of commercial operations.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sesuai masa manfaatnya yaitu 4 tahun atau selama masa berlakunya hak eksplorasi penambangan.
Exploration and mine development costs are deferred and amortized using the straight-line method based on 4 years useful life or the period of mining exploration rights.
15
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j.
Biaya Eksplorasi dan Tangguhan (lanjutan)
2.
Pengembangan
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
j.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun secara tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan penambangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang tidak dapat didistribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu. k.
Deferred Exploration and Developm ent Cost (continued) Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used to fund the exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral are capitalized until the exploration and mining activity is completed. For loans that can be directly attributable to a specific activity, the amount of borrowing costs capitalized is that can not be distributed directly to a specific activity, the amount of borrowing costs capitalized is determined using a capitalization rate of expenditure for exploration and development activities. The capitalization rate is the weighted average of borrowing costs of the loan amount for a certain period, not including for specifically loans certain exploration and development activities.
Restorasi, Rehabilitasi dan Pengeluaran untuk Lingkungan
k.
Restoration, Rehabilitation Environm ental Ex penditure
and
Perusahaan telah, dan mungkin dimasa akan datang, dipengaruhi dari waktu ke waktu dengan tingkat yang berbeda oleh perubahan-perubahan dalam peraturan perundangan mengenai lingkungan hidup. Kebijakan perusahaan adalah memenuhi atau, jika mungkin melampaui semua ketentuan pemerintah, dengan menerapkan langkah-langkah yang teruji secara teknis dan layak secara ekonomis.
The Company has been, and may still be, affected from time to time with the different levels with changes in environmental regulations. The Company’s policy is to meet or, if possible, surpass all government regulations, by applying technically proven and economically feasible measures.
Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan program lingkungan hidup dan reklamasi yang sedang berjalan dibebankan pada periode terjadinya. Disamping itu Perusahaan juga telah menyetorkan jaminan reklamasi sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
Expenses that related the environmental and reclamation programs are charged to the current year profit or loss. In addition, the Company has paid guarantee for reclamation to conform with the applicable government regulations.
16
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l.
2.
Estimasi atas Liabilitas Manfaat Karyawan
l.
Estim ated of Liability for Em ployee Benefits
Perusahaan membukukan estimasi manfaat karyawan sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 pada tahun 2003 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/2000 sebelum tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut.
The Company records the estimated of the employee benefits to conform with Labor Law No.13/2003 in 2003 and the Minister of Manpower Decree No.150/2000 before 2003. No funding has been allocated by the Company in connection with the estimated liability.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2004) menurut UUTK dengan metode penilaian aktuarial projected unit credit dimana beban jasa diakui sebagai beban pada periode berjalan. Perubahan liabilitas manfaat dari Keputusan Menteri Tenaga Kerja menjadi Undang-Undang Tenaga Kerja dicatat sebagai biaya masa lalu.
The Company adopted SFAS No. 24 (revised 2004) to conform with the Labor Law using the projected unit credit method of actuarial valuation where the cost of services is recognized as an expense in the current period. Changes in benefit liabilities arising from the replacement of the Decision Letter of the Minister of Manpower with the Law of Labor are recorded as past service cost.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
n.
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
m . Recognition of I ncom e and Ex penses
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat terjadi pemindahan resiko kepada pelanggan, dan: (i) Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; (ii) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Perusahaan; (iii) Kuantitas dan kualitas dari produk dapat ditentukan secara wajar dan akurat; dan (iv) Harga jual dan biaya terkait dapat diukur secara andal.
Revenue from coal sales is recognized when the risk is transferred to the customer, and:
Beban diakui berdasarkan metode berbasis akrual (accrual basis).
Expenses are recognized on accrual basis.
(i)
The Company no longer manages or effectively holds control over the goods sold;
(ii) It is probable that the economic lives related to these transactions flow to the Company; (iii) The quantity and quality of the product can be determined fairly and accurately; and (iv) The sale price and related costs can be measured reliably.
Pajak Penghasilan
n.
Pajak penghasilan badan dihitung untuk perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
I ncom e Tax Corporate income tax is calculated for the Company as a separated legal entity that is standing alone.
17
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n.
o.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G POLI CI ES (Continued)
n.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan diakui sebagai pajak tangguhan. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
All temporary differences between the carrying amounts of instrument and their tax bases are recognized as deferred tax. Enacted tax rates are used to determine the deferred tax.
Pengakuan pajak tangguhan atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih.
Recognition of deferred tax on temporary differences and accumulated tax losses, each of which can be either assets or liabilities, are presented in net value.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Accumulated losses carry forwards are recognized as deferred tax assets if it is probable that taxable profit will be available for future compensation.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.
Amendments to tax liabilities are recognized when an tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Penggunaan Estimasi
o.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan taksiran, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya. p.
I ncom e Tax (continued)
Use of Estim ates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the amounts reported. In connection with the inherent uncertainty in making estimates, actual results may differ from those estimates.
Laba Bersih Per Saham
p.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan.
Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding in the current year.
18
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN BANK
3.
Kas dan bank terdiri dari:
Cash on hand and in banks consist of: 2011
Kas Bank Rupiah: PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dollar Amerika Serikat: PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2011: AS$ 2.085.179,32; 2010: AS$ 196.703,27) Barclay Singapore (2011: AS$ 10.842.928,34; 2010: AS$ 1.890.075,77) Jumlah
4.
2010
154.726.188
237.888.955
349.731.502
5.108.005
18.908.406.074
1.768.559.100
98.323.674.187 117.581.811.763
16.993.671.248 18.767.338.353
117.736.537.951
19.005.227.308
PIUTANG USAHA
4.
2011 Briskon Holdings Ltd Jumlah
5.
Total
TRADE RECEI VABLES
59.123.557.138
--
Briskon Holdings Ltd
59.123.557.138
--
Total
5.
2011
Jumlah
Cash on hand Cash in banks Rupiah: PT Bank Danamon Indonesia Tbk US Dollar: PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2011: US$ 2,085,179.32; 2010: US$ 196,703.27) Barclay Singapore (2011: US$ 10,842,928.34; 2010: US$ 1,890,075.77)
2010
PERSEDIAAN
Persediaan
CASH ON HAN D AN D I N BAN K S
I N VEN TORI ES
2010
17.637.592.932
710.424.572
Inventories
17.637.592.932
710.424.572
Total
Persediaan batubara pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 137.385,54 MT dan 6.500 MT.
Coal inventories as of December 31, 2011 and 2010 amounted to 137,385.54 tons and 6,500 tons, respectively.
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
UANG MUKA
6.
ADVAN CE
2011 Uang muka karyawan Uang muka pelanggan: PT United Tractors Scanmenxia China PT Intraco Penta Tbk PT Manshaft PT Trakindo Utama Briskon Holdings Ltd. PT Surya Ramadhan Jaya CV Lima Tugu Utama Lain-lain Jumlah
2010
329.386.556
17.188.860
6.006.643.200 1.949.239.144 1.894.577.240 709.281.836 379.042.400 ---425.415
-----106.176.472.245 2.632.349.000 22.425.663 13.252.300
Employee advance Customer advance: PT United Tractors Scanmenxia China PT Intraco Penta Tbk PT Manshaft PT Trakindo Utama Briskon Holdings Ltd. PT Surya Ramadhan Jaya CV Lima Tugu Utama Others
11.268.595.791
108.861.688.068
Total
Uang Muka Karyawan
Em ployee Advance
Manajemen telah memutuskan untuk menghapuskan biaya biaya berikut karena karyawan tersebut sudah keluar dari perusahaan dan tidak dapat ditelusuri. Hal ini mungkin bukan merupakan hal yang begitu signifikan bagi perusahaan untuk mengeluarkan dana sebesar Rp 21.847.860 untuk menutupi kerugian yang diterima.
Management has decided to write off the following advances as the staff has left the employment and is not traceable. It may not make economic sense for the Company to spend money to recover immaterial amount of Rp 21,847,860.
Jumlah/ Am ount Rp Tn. Tn. Tn. Tn.
Ganesh Jimmy K. Kathiresan Rubianto Valentino
Jumlah
15.688.860 3.000.000 2.659.000 500.000
Mr. Ganesh Jimmy Mr. K. Kathiresan Mr. Rubianto Mr. Valentino
21.847.860
Total
20
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
UANG MUKA (Lanjutan)
6.
ADVAN CE (Continued)
PT Surya Ramadhan Jaya
P T Surya Ram adhan Jaya
Beban yang sudah dikeluarkan perusahaan untuk membayar PT Surya Ramdhan Jaya sebesar Rp 2.632.349.000 pada tahun 2009 untuk melakukan aktifitas penambangan di lokasi tambang perusahaan. Namun, Kontraktor tersebut gagal dalam pekerjaannya dan meninggalkan lokasi tanpa pengembalian uang kepada Perusahaan. Perusahaan terus melakukan upaya untuk mendapatkan pengembalian uang dari kontraktor selama 2 tahun, namun gagal. Akhirnya manajemen memutuskan untuk menghapus biaya dan beban ini ke dalam laporan keuangan Perusahaan.
The Company advanced a sum of Rp 2,632,349,000 to PT Surya Ramadhan Jaya in year of 2009 for undertaking the mining activity at the mine site of the Company. The contractor defaulted in it’s performance and left the site without returning the money to the Company. After two years of persistent efforts company failed to get the repayment from the contractor. Now management has decided to write off this advance & charge this advance to the income statement of the Company.
Beban Lainnya
Other Advances
Pada masa sebelumnya, Perusahaan telah mengeluarkan dana sebesar Rp 35.595.391 kepada para pemasok seperti disebutkan dibawah, namun faktur yang dikeluarkan oleh mereka untuk jasa tersebut diberikan pada waktu dulu. Dikarenakan masalah logistik, sampai sekarang faktur tersebut belum diterima Perusahaan. Oleh karenanya manajemen memutuskan untuk menghilangkan pengeluaran-pengeluaran tersebut.
In past company has advanced a sum of Rp 35,595,391 to suppliers as detailed below, however the invoices raised by them for the services rendered were submitted in past. Because of logistic hick ups the invoices were not received by the Company. Management has decided to expense off these advances.
Jumlah/ Am ount Rp CV Lima Tugu Utama IMC-SRG Consulting Ltd LCT Pancar Mas PT Artha Tyani Minerals Jumlah
22.425.663 2.576.428 2.500.000 8.093.300
CV Lima Tugu Utama IMC-SRG Consulting Ltd LCT Pancar Mas PT Artha Tyani Minerals
35.595.391
Total
Perusahaan mengeluarkan biaya sebesar US$ 11,809 selama tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 secara berturut-turut kepada Briskon Holding Ltd, untuk pembelian perlengkapan pertambangan, namun perusahaan memutuskan untuk tidak membeli perlengkapan utama pertambangan pada tahun 2011 dan biaya pembelian tersebut ditanggung oleh Briskon Holding Limited.
Company advanced a sum of Nil and US$ 11,809,195 during the year ending December 31, 2011 and 2010 respectively to Briskon Holdings Ltd for the purchase of mining equipments, however company decided not to purchase the mining Capital Equipments in the year of 2011 and the advances were recovered back from Briskon Holdings Limited.
21
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
7.
2011 Sewa kantor Jumlah
8.
2010
200.371.789
41.872.839
Office rent
200.371.789
41.872.839
Total
JAMINAN
Reklamasi Pengamanan untuk silinder oksigen Sewa kantor Simpanan kontainer Simpanan telepon Jumlah
PR EP AI D EXP EN SE
8.
GUARAN TEES
2011
2010
3.463.840.768
1.273.550.000
20.700.000 18.747.840 7.500.000 5.000.000
20.700.000 18.747.840 -5.000.000
Reclamation Security deposit for oxygen cylinder Office rent Container deposit Telephone deposit
3.515.788.608
1.317.997.840
Total
Ketentuan Reklamasi
P rovision for Reclam ation
Perusahaan telah menyediakan bank garansi kepada unit pertambangan yang menyatakan bahwa reklamasi lahan tersebut sudah dimiliki oleh perusahaan. Bank garansi tersebut sebesar Rp 3.463.840.768, diluar sejumlah Rp 2.190.290.768 yang disediakan pada tahun 2011. Manajemen telah memutuskan untuk membuat ketetapan mengenai reklamasi lahan dalam bukunya, sehingga akan menjadi tanggung jawab yang besar yang ditanggung perusahaan jika ada ketidakpemenuhan oleh Perusahaan dalam menyelesaikan reklamasi sesuai dengan jatuh tempo.
Company has provided bank guarantees to the mining department for the reclamation of the land mined by the Company. The bank guarantees provided amounts to Rp 3,463,840,768 out of this a sum of Rp 2,190,290,768 was provided during 2011. Management has decided to create a provision for the land reclamation in its books as this will be the maximum liability which can fall on the Company in case of any non compliance by the Company to complete the reclamation as it fall due.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
JAMINAN (Lanjutan)
8.
Reclamation guarantee is an obligation that must be met under the rules issued by Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal. The regulations require an annual study conducted by mining companies operating in Indonesia to estimate the cost of reclamation and plans submitted to the government. This payment guarantees can be given in the form of cash, letter of credit or a bank account in the name of the company. Determining the amount of reclamation guarantee of the Company based Decision No. 312, on June 19, 2003 amounted to Rp 1,273,550,000. Collateral Value of Reclamation has been paid by PT Garda Tujuh Buana Tbk to Bulungan District Government in the year 2003 amounted to Rp 1,273,550,000.
Jaminan reklamasi merupakan liabilitas yang harus dipenuhi berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Derektorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi. Peraturan tersebut mewajibkan agar uji kelayakan tahunan dilakukan oleh Perusahaan pertambangan yang beroperasi di Indonesia untuk memperkirakan biaya reklamasi dan rencana diajukan kepada pemerintah. Jaminan pembayaran ini dapat diberikan dalam bentuk kas, letter of credit, atau rekening bank atas nama perusahaan. Penetapan besarnya Jaminan reklamasi perseroan berdasarkan Keputusan Bupati Bulungan No. 312, tanggal 19 Juni 2003 sebesar Rp 1.273.550.000. Nilai Jaminan Reklamasi telah disetor oleh PT Garda Tujuh Buana Tbk kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan pada tahun 2003 sebesar Rp 1.273.550.000.
9.
GUARAN TEES (Continued)
PIUTANG PIHAK BERELASI
9.
Tahun 2011 dan 2010, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
RELATED P ARTI ES RECEI VABLE
In 2011 and 2010, the Company entered into transactions with related parties as follows:
2011
2010
PT Universal Multi Minerals PT Garda Minerals
---
388.328.887 396.173.529
PT Universal Multi Minerals PT Garda Minerals
Jumlah
--
784.502.416
Total
23
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP
10. FI XED ASSET
2 0 11 S a ld o A w a l/ B e g in n in g B alance
Pen am b ah an/ A d d itio n
Peng urang an / D ed u c tio n
S a ldo A kh ir/ En d in g B alan ce
H a rg a Pero leh an Bangunan & fasilitas pelab uhan M esin dan pe ralatan Kend araan P eralatan kanto r Furniture & fixture Jalan pertam bangan
A k u m u la si P en y u su ta n Bangunan & fasilitas pelab uhan M esin d an p eralatan Kend araan P eralatan kanto r Furniture & fixture Jalan pertam bangan
A set D a la m P en yelesa ia n M esin Pengering (Dryer) Konstruksi jalan M esin tam b ang G en set C o nveyo r N ila i B u ku
34.901.886.380
620.220.500
--
35.522.106.880
145.453.123.711 874.315.022
35.427.586.570 310.066.728
---
180.880.710.281 1.184.381.750
837.425.676 295.161.750
51.054.082 --
---
888.479.758 295.161.750
--
27.478.290.440
6.869.572.610
20.608.717.830
182.361.912.539
63.887.218.320
6.869.572.610
239.379.558.249
6.770.199.034 26.531.504.951 372.934.864 383.163.367 106.328.271
2.376.118.654 20.071.933.396 267.623.208 212.384.600 73.790.438
------
9.146.317.688 46.603.438.347 640.558.072 595.547.967 180.118.709
-34.164.130.487
-23.001.850.296
---
-57.165.980.783
36.576.868.151 20.040.067.070 1.137.164.000 2.192.338.800 -59.946.438.021
1.620.732.262 7.438.223.370 114.917.000 329.963.452 1.838.100.000 11.341.936.084
38.197.600.413 27.478.290.440 ---65.675.890.853
--1.252.081.000 2.522.302.252 1.838.100.000 5.612.483.252
2 0 8.1 4 4.2 2 0.0 7 3
1 8 7.8 2 6.0 6 0.7 1 8
24
A c q u is it io n c o s t Buildings and port facilities M achines & equipm ents V e hicle s O ffice equipm ents Furniture & Fix ture s M ining road
A ccu m u la ted d e p recia tio n Buildings and port facilities M achines & equipm ents V e hicle s O ffice equipm ents Furniture & Fix ture s M ining road
A sset in p ro g ress D ryer M achines R o ad construction M ining M achines E le ctricity Ge n erator C onve yor B o o k V a lu e
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
10. FI XED ASSET (Continued)
2 0 10 S a ld o A w a l/ B e g in n in g B alance
Pen am b ah an/ A d d itio n
Peng urang an / D ed u c tio n
S a ldo A kh ir/ En d in g B alan ce
H a rg a Pero leh an Bangunan & fasilitas pelab uhan M esin d an p eralatan Kend araan P eralatan kanto r Furniture & fixture
A k um u la si P en yu su ta n Bangunan & fasilitas pelab uhan M esin d an p eralatan Kend araan P eralatan kanto r Furniture & fixture
A set D a la m P en yelesa ia n M esin Pengering (Dryer) Ko nstruksi jalan M esin tam b ang G en set N ila i B u ku
34.864.786.380 145.306.478.711
37.100.000 146.645.000
---
34.901.886.380 145.453.123.711
A c q u is it io n c o s t Buildings and port facilities M achines & equipm ents
824.346.272 834.324.526
49.968.750 4.801.150
-1.700.000
874.315.022 837.425.676
V e hicle s O ffice equipm ents
282.411.750 182.112.347.639
12.750.000 251.264.900
-1.700.000
295.161.750 182.361.912.539
Furniture & Fix ture s
4.402.003.967 7.865.279.084 156.438.141 174.252.997 32.537.833 12.630.512.022
2.368.195.070 18.666.225.865 216.496.728 208.910.371 73.790.436 21.533.618.470
-------
6.770.199.037 26.531.504.949 372.934.869 383.163.368 106.328.269 34.164.130.493
34.143.924.787 18.565.294.750 1.137.164.000 2.192.338.800 56.038.722.337
2.432.943.364 1.474.772.320 --3.907.715.684
------
36.576.868.151 20.040.067.070 1.137.164.000 2.192.338.800 59.946.438.021
2 2 5.5 2 0.5 5 7.9 5 4
2 0 8.1 4 4.2 2 0.0 6 7
Beban penyusutan dan alokasinya adalah sebagai berikut:
Jumlah
A sset in p ro g ress D ryer M achines R o ad construction M ining M achines E lectricity Ge n erator B o o k V a lu e
Depreciation expenses and their allocations are as follows:
2011 Beban pokok penjualan Beban produksi (catatan 11 dan 18) Beban umum dan administrasi (catatan 19)
A ccu m u la ted d e p recia tio n Buildings and port facilities M achines & equipm ents V e hicle s O ffice equipm ents Furniture & Fix ture s
2010
22.715.675.258
20.441.964.696
286.175.038
1.091.653.774
23.001.850.296
21.533.618.470
Cost of goods sold Production expenses (notes 11 and 18) General and administration expenses (note 19) Total
Penghapusan Mesin Pengeringan
W riting off the Dryers
Perusahaan telah menghabiskan biaya sekitar Rp 38.197.600.413 untuk keperluan pembelian, pemasangan dan pelaksanaan Pengeringan yang bertujuan untuk mengeringkan batubara yang diambil dari lokasi pertambangan perusahaan. Setelah dilakukan pemasangan, pemasok dari pengeringan tersebut akan diminta mengunjungi lokasi tambang untuk memulai proses pengeringan.
Company spent a sum of Rp 38,197,600,413 for the procurement, installation and commissioning of the Dryers for the drying of coal to be mined at the mining site of the Company. After the installation, the suppliers of the dryers were invited to come to the site and make the dryers operational.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
10. FI XED ASSET (Continued)
Penghapusan Mesin Pengeringan (lanjutan)
W riting off the Dryers (continued)
Sebagai tambahan, beberapa ahli juga di undang untuk membantu pemasok melakukan proses pengeringan se-efisien mungkin seperti menurunkan kadar kelembaban batubara hasil pertambangan dari 55% menjadi 25%. Walaupun semua usaha diatas sudah dilakukan, hasil pengeringan tersebut belum memenuhi kadar yang disetujui, yang tidak menguntungkan secara ekonomi bagi Perusahaan untuk melakukan proses pengeringan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan teknis dalam perlengkapan dan kadar kelembaban yang tidak maksimal. Sebagai akibatnya, manajemen Perusahaan memutuskan untuk menghapus seluruh unit pengeringan. Perlengkapan mekanik dibongkar, Konstruksi sipil di runtuhkan dan struktur baja diinventarisasi. Struktur-struktur baja ini masih dapat digunakan di masa yang akan datang untuk pemasangan perlengkapan mekanik dan juga untuk perluasan peralatan penambangan.
Additionally, number of experts were invited to help the supplier to make the dryers operationally efficient i.e to reduce the moisture from the mined coal from 55% tp 25%. In spite of all the efforts, the dryers did not perform to the agreed level, which was uneconomical for company to run the drying operations. The technical imbalances in the equipments and the moisture level present in the ambiance were identified as the reasons for the dryers not to perform at the optimum level. Consequently, management decided to scrape the whole drying unit. The mechanical equipments were dismantled, civil construction was demolished to the ground and the steel structure was inventoried. These steel structures can be used in the future for the mechanical equipments to be installed and for the expansion of the mining equipments.
Konstruksi Jalan
Road Construction
Perusahaan memulai pengerjaan konstruksi jalur tambang pada tahun 2009 dan diselesaikan pada tahun 2011. Aktivitas konstruksi jalan ini masih terus berlanjut. Hal ini disebabkan oleh sering terjadinya hujan yang sangat lebat di lokasi penambangan dan ditambah lagi dengan kondisi tanah yang tidak bagus sehingga mengakibatkan seluruh konstruksi jalan terkikis habis. Sejumlah dana yang sudah dihabiskan oleh Perusahaan untuk memelihara dan menjaga jalan tersebut juga dihapuskan. Akibatnya, manajemen Perusahaan mengusulkan untuk mengurangi biaya konstruksi jalan di setiap bloknya selama 4 tahun dan terus di tinjau kelangsungannya dalam 4 tahun.
Company started construction of the mine road in the year of 2009 and completed in the year of 2011. This road construction activity was on rolling basis. Because of the excessive rains at the mine site coupled with the unfriendly quality of soil, the whole construction of the road was washed away leaving with the Company only the raw road. The amount spent by the Company to maintain the road was also written off. Consequently, management proposes to depreciate the Road construction in a block of 4 years keeping in view its useful life of four years.
Harga perolehan mesin pengering setelah penyelesaian sebesar Rp 38.197.600.413, dibebankan pada laporan laba rugi. Aset konstruksi jalan setelah penyelesaiannya sebesar Rp 27.478.290.440 dipindahkan ke ke kelompok aset. Penambahan mesin tambang dalam proses sebesar Rp 114.917.000 dan genset dalam proses penyelesaian sebesar Rp 329.963.452 dan conveyor sebesar Rp 1.838.100.000 adalah untuk penyelesaian mesin pertambangan dan awal pemasangan conveyor.
After the completion of the dryers the cost of Rp 38,197,600,413 was charged to income statement. Mining road after completion costing Rp 27,478,290,440 was transferred to completed assets. Additions to construction in progress of mining machines amounting to Rp 114,917,000 and generator set amounting to Rp 329,963,452 and conveyor amounting to Rp 1,838,100,000 is for the mechanical completion of the mining machines and the start of installation of the conveyor system.
26
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN
DAN
PENGEMBANGAN
11. DEFER RED EX PLOR ATI ON AN D DEVELOP M EN T EXP EN SES
Akun ini merupakan biaya eksplorasi dan pengembangan untuk penambangan batubara yang berlokasi di Bulungan, Propinsi Kalimantan Timur, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the cost of exploration and development of coal mining, which is located in Bulungan, Province of East Kalimantan, with the details as followings: 2011
Saldo Awal/ Beginning B alance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Area yang Belum di Tambang Gedung dan fasilitas pelabuhan
13.700.000.000
Areas that have not been m ined
3.127.600.000
--
Area yang sudah Ditambang Harga Perolehan Persiapan tambang Analisa batubara Perizinan Survey geologi Studi kelayakan Pengeboran Topografi Pemetaan Biaya pengembangan tangguhan konstruksi Biaya pelepasan tanah *)
Akumulasi amortisasi Persiapan tambang Analisa batubara Perizinan Survey geologi Studi kelayakan Pengeboran Topografi Pemetaan Konstruksi Biaya pelepasan tanah *)
Saldo Akhir/ Ending B alance
16.827.600.000
Building and Port Facility
Areas that have been m ined
1.145.562.830 339.301.062 300.350.389 369.693.664 242.333.400 19.624.759.629 94.636.000 939.500.000
156.913.000 --------
---------
1.302.475.830 339.301.062 300.350.389 369.693.664 242.333.400 19.624.759.629 94.636.000 939.500.000
45.468.286.184
--
--
45.468.286.184
1.314.482.032 69.838.905.190
-156.913.000
---
1.314.482.032 69.995.818.190
248.205.279 73.515.233 65.075.917 25.040.757 52.505.570 3.020.828.033 20.504.467 203.558.333 3.285.258.263
210.854.110 53.157.166 47.054.894 68.930.581 37.965.566 3.320.786.319 14.826.307 147.188.333 8.436.605.584
----------
459.059.389 126.672.399 112.130.811 93.971.338 90.471.136 6.341.614.352 35.330.774 350.746.666 11.721.863.847
275.359.873 7.269.851.725
207.824.432 12.545.193.293
---
483.184.305 19.815.045.018
Acquisition cost Mine preparation Coal analysis Licensing Geological survey The feasibility study Drilling Topography Mapping
Construction Land tenure expenses *)
Accum ulated am ortization Mine preparation Coal analysis Licensing Geological survey The feasibility study Drilling Topography Mapping Construction Land tenure expenses *)
Nilai Buku
62.569.053.465
50.180.773.172
Book value
Jumlah
76.269.053.465
67.008.373.172
Total
27
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11.
BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN (Lanjutan)
DAN
PENGEMBANGAN
1 1.
DEFER R ED EX P LOR ATI ON EX P EN SES (Continued)
AN D
DEVELOP M EN T
2010 Saldo Awal/ Beginning B alance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Area yang Belum di Tambang Gedung dan fasilitas pelabuhan
13.700.000.000
Areas that have not been m ined
--
--
Area yang sudah Ditambang Harga Perolehan Persiapan tambang Analisa batubara Perizinan Survey geologi Studi kelayakan Pengeboran Topografi Pemetaan Konstruksi Biaya pelepasan tanah *)
Akumulasi amortisasi Persiapan tambang Analisa batubara Perizinan Survey geologi Studi kelayakan Pengeboran Topografi Pemetaan Konstruksi Biaya pelepasan tanah *)
Saldo Akhir/ Ending B alance
13.700.000.000
Building and Port Facility
Areas that have been m ined
1.145.562.830 339.301.062 300.350.389 103.807.764 242.333.400 19.624.759.629 94.636.000 939.500.000 19.490.871.449
---265.885.900 ----26.036.167.478
--------58.752.743
1.145.562.830 339.301.062 300.350.389 369.693.664 242.333.400 19.624.759.629 94.636.000 939.500.000 45.468.286.184
1.314.482.032 43.595.604.555
-26.302.053.378
-58.752.743
1.314.482.032 69.838.905.190
171.834.424 50.895.161 45.052.558 11.663.174 36.350.010 1.511.497.954 14.195.400 140.925.000 1.499.297.804
76.370.855 22.620.072 20.023.359 13.377.583 16.155.560 1.509.330.079 6.309.067 62.633.333 1.785.960.459
----------
248.205.279 73.515.233 65.075.917 25.040.757 52.505.570 3.020.828.033 20.504.467 203.558.333 3.285.258.263
180.894.222 3.662.605.707
94.465.651 3.607.246.018
---
275.359.873 7.269.851.725
Acquisition cost Mine preparation Coal analysis Licensing Geological survey The feasibility study Drilling Topography Mapping Construction Land tenure expenses *)
Accum ulated am ortization Mine preparation Coal analysis Licensing Geological survey The feasibility study Drilling Topography Mapping Construction Land tenure expenses *)
Nilai Buku
39.932.998.848
62.569.053.465
Book Value
Jumlah
53.632.998.848
76.269.053.465
Total
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN TANGGUHAN (Lanjutan)
PENGEMBANGAN
11. DEFER RED EX PLOR ATI ON AN D DEVELOP M EN T EXP EN SES (Continued)
Pelunasan Beban Eksplorasi yang Ditangguhkan dan Beban Pembangunan
Am ortization of Deferred Ex ploration Developm ent Costs
Perusahaan telah menghabiskan dana sebesar Rp 79.553.566.466 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 untuk keperluan eksplorasi dan pembangunan di lokasi penambangan untuk menuju sumber batu bara dan untuk membangun fasilitas infrastruktur di lokasi penambangan. Sejumlah aktifitas telah dilakukan seperti : biaya pembebasan lahan dari warga sekitar, persiapan penambangan, analisa batubara, pengeboran, pemetaan dan konstruksi struktur sementara. Dikarenakan rendahnya hasil produksi batubara selama tahun 2009 dan tidak ada sama sekali produksi di tahun 2010, sehingga sejumlah biaya di bebankan pada laporan pendapatan. Namun, setelah awal yang bagus untuk produksi di tahun 2011, manajemen menilai bahwa pengeluaran untuk eksplorasi yang ditangguhkan dan pembangunannya harus dapat digunakan selama tidak lebih dari 4 tahun. Akibatnya, manajemen telah memutuskan untuk melunasi biaya yang ditangguhkan dan pembangunan dengan menyicil selama 4 tahun dimulai pada tahun 2011 dan berakhir pada tahun 2014.
Company had spent a sum of Rp 79,553,566,466 up to December 31, 2011 on the exploration and development of the mining site to access the coal reserves and to establish the infrastructure at the mining site. A number of activities were undertaken i.e land cost paid to the farmers, mine preparation, coal analysis, drilling, mapping, construction of the temporary structures. Because of low coal production during 2009 and no production in 2010 a nominal amount was charged to the income statement. However, after the start of full production in the year of 2011, management is of the view that the deferred exploration and development expenditure shall have useful life of not more than 4 years. Consequently, management has decided to amortize the deferred and development cost within a period of four years starting from 2011 and ending 2014.
Pembayaran atas Kelompok Tani adalah berdasarkan surat pelepasan dan pembebasan atas tanah yang dibuat oleh Kepala Desa Bunyu Timur dan Camat Bunyu dengan rincian sebagai berikut:
Payment on Farmers Group are based on the letters of disposal and land acquisition from Head Village of Bunyu Timur and sub-Regional chief of Bunyu island with details as follows:
No. 1 2 3 4 5 6
Farmer Group
Area/Ha
Perdana Maju Bersama Meranti Paguntaka Satupadu Bunyu Jaya Total
24,78 17,39 26,99 22,53 50,00 14,69 156,38
Beban amortisasi pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 12.545.193.293 dan Rp 3.607.246.018, dibebankan pada beban pokok penjualan pada akun "Beban Penambangan".
and
Jumlah/Am ount Tanggal/Date (Rp) 495.600.000 347.800.000 25/11/2011 539.800.000 450.600.000 1.000.000.000 21/12/2011 293.800.000 3.127.600.000 Amortization expenses amounting to Rp 12,545,193,293 and Rp 3,607,246,018 for 2011 and 2010, respectively, are charged to cost of goods sold as "Cost of Mining".
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. UTANG USAHA
12. TRADE P AYABLES
Akun ini merupakan utang kepada para pemasok dengan rincian sebagai berikut :
This account represents payable to suppliers with details as follows:
2011 PT Columbia Chrome Indonesia PT Master Ship Management Indonesia CV Mutiara Hikmah PT Kencana Raya Mega Perkasa Surjaya Embroidery PT Pipit Mutiara Jaya PT Intraco Penta Tbk Lain-lain Jumlah
2010
2.093.500.000
--
502.757.940 94.600.000
---
67.592.000 30.600.000 19.800.000 -15.515.570
67.592.000 --517.379.450 --
2.824.365.510
584.971.450
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
13.
2011 Biaya yang masih harus dibayar Hutang gaji yang masih harus dibayar PT Wira Ariandi Utama PT Dian Yuspa Samudera Jasa profesional PT Graha Menara Hijau Royalti Jumlah
PT Columbia Chrome Indonesia PT Master Ship Management Indonesia CV Mutiara Hikmah PT Kencana Raya Mega Perkasa Surjaya Embroidery PT Pipit Mutiara Jaya PT Intraco Penta Tbk Total
ACCRUED EXP EN SES
2010
6.936.422.155
--
Outstanding liabilities for expenses
1.398.784.995 906.872.765 499.055.000 198.000.000 21.540.156 3.907.293.176
---200.000.000 -2.210.092.172
Salary payable account PT Wira Ariandi Utama PT Dian Yuspa Samudera Professional fee PT Graha Menara Hijau Royalty
13.867.968.247
2.410.092.172
Total
Iuran eksplorasi dan royalti sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Nomor 008.E/84/DJG/2004 tanggal 8 April 2004 tentang Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak atas Izin Eksploitasi dan Eksplorasi penambangan Perusahaan sebesar Rp 25.000/Ha (1.995,003 Ha) per tahun dan 9% per ton dari harga jual. Pada tahun 2008 luas konsensi penambangan berubah menjadi 710 Ha.
Exploitation and royalty fee in accordance with Circular Letter of General Director of Geology and Mineral Resources number 008.E/84/DJG/2004 dated April 8, 2004 regarding Non Tax Government Receipt from Mining Companies for Mining Exploitation and Exploration License amounting to Rp 25,000/Ha (1,995.003 Ha) per annum and 9% of the per ton sales. In 2008, the width of the area was revised to 710 Ha.
30
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. JAMINAN DITERIMA
14.
2011 Briskon Holding, Ltd Oswal Overseas Limited Jumlah
ACCEP TED GUARAN TEE
2010
99.748.000.000 2.652.244.912
-182.899.273.644
Briskon Holding, Ltd Oswal Overseas Limited
102.400.244.912
182.899.273.644
Total
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima dana tunai sebesar AS$ 20.000.000 dari Oswal Overseas, Limited untuk memperoleh hak penjualan batubara selama 10 tahun. Namun, pada tanggal 1 Oktober 2011, Perusahaan membatalkan kontrak dan mengembalikan dana tunai tersebut kepada Oswal Overseas, Limited. Sampai saat ini, Perusahaan masih menyimpan dana sebesar AS$ 292.484 yang merupakan utang Oswal Overseas Limited terhadap komisi untuk penjualan yang dilakukan oleh mereka. Selanjutnya, Perusahaan mengadakan kontrak penjualan baru dengan Briskon Holding Limited untuk penjualan batubara pada tanggal 1 Juli 2011. Dari kontrak ini, Perusahaan memperoleh pemasukan sebesar AS$ 9.000.000 sebagai simpanan uang kas. Dalam kontrak ini Brikson Holding Limited harus membeli batubara dengan pembayaran tunai dari Perusahaan. Pembelian dengan kredit diperbolehkan dalam kontrak ini untuk pembayaran yang dilakukan selama 90 hari dari invoice pengiriman. Kemudian, Perusahaan menerima pemasukan sebesar AS$ 2.000.000 untuk menutupi biaya pembelian tambahan oleh Briskon Holdings Limites. Sampai pada tanggal 31 Desember 2011, risiko total dana tunai dari Briskon Holdings Limited sebesar AS$ 11.000.000 memiliki utang sebesar AS$ 6.520.021,74.
In the year of 2009 the company received cash collateral of US$ 20,000,000 from Oswal Overseas Limited for providing of Coal marketing rights for a period of 10 years. However, on 1st October 2011 company cancelled the contract and paid back the cash collateral to Oswal Overseas Limited. Company till date has retained a sum of US$ 292,484 which is payable to Oswal Overseas Limited on account of the commission payable for the sales conducted by them. Company further entered into a new Sales contract with Briskon Holdings Limited for the sales of coal on July 1, 2011. The Company received a sum of US$ 9,000,000 as cash deposit. Under the terms of this contract Briskon Holdings Limited shall purchase the coal against full payment for its purchases of coal from the company. The credit allowed under this contract is for 90 days from the date of Bills of Lading. Subsequently, Company received a sum of US$ 2,000,000 to cover the additional purchases by Briskon Holdings Limited. As of December 31, 2011 against the total Cash deposit of US$ 11,000,000 Briskon Holdings Limited owed a sum of US$ 6,520,021.74.
31
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. MODAL SAHAM
15. CAP I TAL STOCK
Based on Shares Administration Office, PT Datindo, the Company’s shares ownership on December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Berdasarkan data Biro Adminstrasi Efek PT Datindo, kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Masyarakat Green River Pte. Ltd PT Garda Minerals Tn. Fakir Chand Jumlah
Jumlah Saham/ N um ber of Shares
Persentase Kepemilikan/ P ercentage of Ow nership
Jumlah/ Am ount
Stock holders
1.084.755.000 750.000.000 665.240.000 5.000
43,3902 30,0000 26,6096 0,0002
108.475.500.000 75.000.000.000 66.524.000.000 500.000
Public Green River Pte. Ltd PT Garda Minerals Mr. Fakir Chand
2.500.000.000
100,000
250.000.000.000
Total
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kepemilikan Modal Dasar Perusahaan adalah sebagai berikut:
The changes that occur in the ownership capital of Corporate are as follows:
Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 24 Juli 2009, modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp 1.000.000.000.000 terbagi atas 10.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp 250.000.000.000 yang terbagi atas 2.500.000.000 lembar saham.
Based on Deed No. 18 dated July 24, 2009, the Company’s Authorized Capital is Rp 1,000,000,000,000, consisting of 10,000,000,000 shares with par value of Rp 100 per share. Issued and fully paid capital is Rp 250,000,000,000, consisting of 2,500,000,000 shares.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Bersama Seluruh Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 11 tertanggal 11 Mei 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut mengubah status Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, nilai nominal saham, susunan pengurus Perseroan, serta mengubah seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka.
Based on the Mutually Agreed Decision of all Shareholders In Lieu of the Extraordinary General Shareholders Meeting No. 11 dated May 11, 2009 of Helmi Fathia, S.H., a Notary in Jakarta. The Deed was to change the status of the company from Private Company to publicly listed company, the par value of shares, board of management of the company, as well as to change the entire budget of the Company in order to become a publicly listed company.
32
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. MODAL SAHAM (Lanjutan)
15. CAP I TAL STOCK (Continued)
Pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) diperoleh Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 b e r da s a r ka n s ur at B AP EP AM -LK Nom o r S-5705/BL/2009. Pada tanggal 9 Juli 2009 Perusahaan melakukan penawaran umum atas 1.834.755.000 lembar saham Perusahan kepada masyarakat dengan nilai nominal per sahamnya sebesar Rp 100 dan dengan harga penawaran sebesar Rp 115. Setelah pelaksanaan Penawaran Umum maka modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat dari 665.245.000 lembar saham menjadi 2.500.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp 250.000.000.000.
Executive Statement of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) received by the Company on June 30, 2009 by letter of Bapepam-LK No. S-5705/BL/2009. On July 9, 2009 the Company conducted Public Offering of 1,834,755,000 shares to the public with par value per share of Rp. 100 and offering price of Rp 115. After the Public Offering the Company’s issued and paid up capital increased from 665,245,000 shares to 2,500,000,000 shares for a total of Rp. 250,000,000,000.
Pada bulan Mei 2009, terjadi perubahan modal dasar menjadi sebesar Rp 250.000.000.000 yang terbagi atas 2.500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Modal ditempatkan dan disetor adalah Rp 66.524.500.000 yang terbagi atas 665.245.000 lembar saham. Berdasarkan Akta No.11 tanggal 11 Mei 2009 pemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
In May 2009, there was a change in the authorized capital to Rp 250,000,000,000, consisting of 2,500,000,000 shares with par value of Rp 100 per share. Issued and paid up capital is Rp 66,524,500,000, consisting of 665,245,000 shares. Based on the Deed No. 11 dated May 11, 2009 the voting shares of the Company are as follows:
Pemegang Saham
PT Garda Minerals Tn. Fakir Chand Jumlah
Jumlah Saham/ N um ber of Shares
Persentase Kepemilikan/ P ercentage of Ow nership
Jumlah/ Am ount
Stock holders
665.240.000 5.000
99,9992 0.0008
66.524.000.000 500.000
PT Garda Minerals Tn. Fakir Chand
665.245.000
100
66.524.500.000
Total
Pada bulan Januari 2009, terjadi peningkatan modal Perusahaan yang diaktekan melalui Akta Pernyataan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 5 tanggal 22 Januari 2009, dibuat oleh Ny. Hastuti Nainggolan, S.H., M.Kn., Notaris di Karawang.
In January 2009, there was an increase in the capital of the Company which was stipulated in the Deed of Minutes of the Extraordinary General Shareholders Meeting No. 5 dated January 22, 2009, of Mrs. Hastuti Nainggolan, S.H., M.Kn., a Notary in Karawang.
Berdasarkan akta tersebut, modal dasar menjadi Rp 250.000.000.000 yang terdiri dari 500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 66.524.500.000 dan struktur kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut :
Based on the deed, states that the authorized capital is increased to Rp 250,000,000,000, consist of 500,000 sheets with value nominal of Rp 500,000 per share. The allocated capital and fully paid is amounting to Rp 66,524,500,000 and the structure of the Company’s shareholders is as follows:
33
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. MODAL SAHAM (Lanjutan)
15. CAP I TAL STOCK (Continued)
Pemegang Saham / Jumlah Saham / Stock holders Number of Shares
PT Garda Minerals Tn. Fakir Chand Jumlah
Persentase Kepemilikan / P ercentage of Ow nership
Jumlah / Am ount
Pemegang Saham / Stock holders
133.048 1
99,9992 0.0008
66.524.000.000 500.000
PT Garda Minerals Tn. Fakir Chand
133.049
100
66.524.500.000
Total
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut di atas diperoleh dari konversi piutang PT Garda Minerals kepada Perusahaan sebesar Rp 3.743.070.990 sesuai dengan Perjanjian Pinjam Meminjam Uang tertanggal 3 Januari 2003 serta perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Piutang tertanggal 31 Oktober 2007, yang kemudian diubah dengan Adendum terhadap Perjanjian Pinjam Meminjam Uang tanggal 1 Nopember 2007. Konversi tersebut setara dengan 7.487 lembar saham.
The increase in the issued and paid in capital was obtained from the conversion of receivables of PT Garda Minerals amounting Rp 3,743,070,990 in accordance with Loan Agreement dated January 3, 2003 and the Sale and Purchase Agreement and the Transfer of Receivables Agreement dated October 31, 2007, as amended with Addendum to the Loan Agreement dated November 1, 2007. The conversion was equivalent to 7,487 shares.
Modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp 250.000.000.000 terbagi atas 500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500.000 per lembar saham. Modal ditempatkan dan disetor adalah Rp 62.781.000.000 terbagi atas 125.562 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2008.
The Company's authorized capital amounting is Rp 250,000,000,000 consisting of 500,000 shares with par value of Rp 500,000 per share. Issued and paid in capital is Rp 62,781,000,000 consisting of 125,562 shares on December 31, 2008.
16. TAMBAHAN MODAL DISETOR
16. P AI D I N CAP I TAL
Berdasarkan Akta Perubahaan Anggaran Dasar Perusahaan No. 94 tanggal 21 Oktober 2008 oleh Notaris Ny. Hastuti Nainggolan, S.H., M.Kn, di Karawang dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-83349.AH.01.02.TH.2008 tanggal 10 November 2008, Perusahaan meningkatkan modal dasar dan modal disetor menjadi Rp 250.000.000.000 dan Rp 62.781.000.000. Penambahan modal disetor sebesar Rp 60.381.000.000 adalah dari setoran tunai sebesar Rp 10.850.000.000 dan dari hasil konversi utang sebesar Rp 49.530.992.380.
Based on deed No. 94 dated October 21, 2008 of Mrs. Hastuti Nainggolan, S.H, M.Kn, in Karawang and the deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No.AHU-83349.AH.01.02.TH.2008 dated November 10, 2008 concerning Amendment to the Company’s Articles of Association. The Company increased its capital to Rp 250,000,000,000 and its paid in capital to Rp 62,781,000,000. Additional paid in capital of Rp 60,381,000,000 came from the cash deposits amounting to Rp 10,850,000,000 and Rp 49,530,992,380, from the conversion of payables.
34
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan)
16. P AI D I N CAP I TAL (Continued)
Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Details of this account as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Nilai Nominal/ P ar Value
Agio saham atas: Penawaran Umum Terbatas I kepada Pemegang Saham Beban Emisi Saham Bersih
27.521.325.000 (2.301.199.890)
Rights Issue I to Shareholders Stock Issuance Expenses
25.220.125.110
N et
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan Penerbitan Umum Saham Perdana pada tanggal 9 Juli 2009 yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas kepada para pemegang saham masing-masing sebesar Rp 2.301.199.890.
Stock issuance costs represent costs that are directly related to the issuance of common stock offering on July 9, 2009 arising from Rights Issue to shareholders amounting to Rp 2,301,199,890.
17. PENJUALAN
17. SALES
Akun ini merupakan pendapatan yang diperoleh dari penjualan batubara dengan rincian sebagai berikut :
This account represents revenue earned from the sales of coal with the following details:
2011 Penjualan batu bara - lokal Penjualan batu bara - ekspor Jumlah
Paid in Share Capital:
2010
6.249.836.440 313.451.571.732
-- Sale of Raw Crushed Coal - domestic 25.636.407.112 Sales of Crushed Coal - Export
319.701.408.172
25.636.407.112
Perusahaan sudah menghasilkan total penjualan bersih batubara sebesar Rp 319.701.408.172 yang berasal dari batubara diluar wilayah penambangannya. Pada tahun yang sama total penjualan sekitar 1.130.737,64 ton, hanya sebesar 32,893.88 yang terjual di pasaran lokal. Sampai pada tanggal 31 Desember 2010, total penjualan 93.521 ton batubara adalah sebesar Rp 25.636.407.112.
Total
The net sales of Coal amounted to Rp 319,701,408,172 was made by the company out of its coal mined from it’s mines. During the same year out of total sales of 1,130,737.64 tons only 32,893.88 tons were sold in the domestic market. During the year ended 31st Dec 2010 the sales of the company amounted to a sum of Rp 25,636,407,112 for 93,521 tons.
35
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
18. COST OF GOODS SOLD 2011
Beban penambangan batubara Amortisasi beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan Beban tenaga kerja langsung Beban Umum dan Pabrikasi: Beban umum pabrikasi Penyusutan Jumlah beban umum dan pabrikasi Jumlah beban produksi Royalti Persediaan barang jadi: Awal tahun Akhir tahun Jumlah
2010
12.545.193.293 9.415.737.833
3.607.246.018 --
129.020.180.034 29.585.247.868
5.108.170.670 422.453.925
158.605.427.902 180.566.359.028
5.530.624.595 9.137.870.613
7.249.851.875
2.210.092.173
710.424.572 (17.637.592.932)
10.312.155.795 (710.424.572)
Royalties Finished goods: Beginning balance Ending balance
170.889.042.543
20.949.694.009
Total
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah memproduksi batubara sebanyak 1.261.623,18 ton dari pertambangannya, kontras dengan produksi nihil tahun 2010.
During the year ending December 31, 2011 company produced 1,261,623.18 tons of coal from its mines as against Nil during 2010.
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
19. GEN ERAL AN D ADM I N I STRATI VE EXP EN SES 2011
Gaji dan tunjangan Pengangkutan Perjalanan dinas Konsultan Cadangan manfaat karyawan Guest house Telpon, fax dan internet Pajak Sewa Alat tulis kantor Pemeliharaan dan perbaikan Perizinan Penyusutan Sumbangan dan jamuan Asuransi Lain-lain Jumlah
Load of coal mining Amortization of deferred exploration and development costs Direct labor expenses General and manufacturing expenses: General manufacturing expenses Depreciation Total general and manufacturing Total production expenses
2010
9.142.217.091 1.412.863.340 817.608.538 594.000.000 515.157.770 510.634.988 297.019.833 181.453.756 116.774.901 83.216.353 51.365.915 46.086.700 286.175.038 --1.790.964.751
2.190.373.493 466.565.078 616.481.814 566.427.452 13.397.177 716.484.353 328.077.640 1.015.252 239.215.929 76.560.048 237.842.564 140.932.280 669.199.849 27.000.000 90.977.277 195.583.024
Salaries and allowances Transportation Traveling Consultant Reserves for employee benefits Guest house Telephone, fax and internet Tax Rent Stationary Maintenance and repair Licensing Depreciation Donations and entertainment Insurance Others
15.845.538.974
6.576.133.230
Total
36
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BEBAN PAJAK PENGHASILAN DAN UTANG PAJAK a.
20. I N COM E TAX EXP EN SES AN D TAX PAYAB LE
Pajak Dibayar di Muka
a. 2011
Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah b.
2010
51.120.049 --
2.682.680.000 16.938.250.498
Income Tax Article 22 Value Added Tax
51.120.049
19.620.930.498
Total
Utang Pajak
b. 2011
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 15 Pajak Penghasialn Pasal 29 Pajak Bumi dan Bangunan Jumlah c.
Tax P ayable
2010
54.808.850 19.126.235 180.120.574 9.225.273.800 80.526.114
17.974.800 2.833.460 2.820.000 ---
Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 15 Income Tax Article 29 Building Tax
9.559.855.573
23.628.260
Total
Beban Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan merupakan pajak penghasilan tahun berjalan.
c.
Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara perhitungan laba rugi menurut akuntansi dan pajak adalah sebagai berikut:
I ncom e Tax Ex pense Income tax expense represents the income tax for the current year. Current Year Reconciliation between profit and loss according to accounting and taxes are as follows:
2011 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan Beda temporer: Cadangan manfaat karyawan Amortisasi beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan Penyusutan Beda waktu - bawaan Beda tetap: Jasa giro Bunga bank Sumbangan dan jamuan Pajak Penghasilan kena pajak fiskal Dibulatkan
Prepaid Tax es
2010 Income (loss) before income tax expense Temporary differences: Reserves for employee 13.397.177 benefits Amortization of deferred exploration 3.607.246.018 and development -Depreciation --Timing differences - carried forward Permanent differences: (3.307.853) Current accounts -Bank interest 27.000.000 Donations and entertainment 1.015.252 Tax
95.587.728.388
1.055.973.588
538.632.770
(3.136.298.323) (33.175.890.721) (13.702.971.930) 4.455.228 (20.451.061) 31.165.000 -46.126.369.351 46.126.369.000
4.701.324.182 4.701.324.000
37
Taxable income - fiscal Rounded
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BEBAN PAJAK PENGHASILAN DAN UTANG PAJAK (Lanjutan)
20. I N COM E TAX EXP EN SES AND TAX PAYAB LE (Continued)
2011 Penghasilan Kena Pajak (25% - 5%) x 2011: Rp 46.126.369.000 2010: Rp 4.701.324.000 Pajak Penghasilan
940.264.800 940.264.800
Taxable income tax (25% - 5%) x 2011: Rp 46,126,369,000 2010: Rp 4,701,324,000) I ncom e Tax
---
9.810.505.862 4.838.038.577
Less Fiscal loss compensation 2009 2008 -
9.225.273.800
(13.708.279.639)
I ncom e tax expense
9.225.273.800 9.225.273.800
Dikurangi kompensasi rugi fiskal: - Tahun 2009 - Tahun 2008 Beban pajak penghasilan d.
2010
Pajak Tangguhan
d.
d.1. Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan dengan menggunakan tarif pajak maksimum 20% adalah sebagai berikut:
d.1. The calculation of deferred income tax using the maximum tax rate of 20% is as follows:
2011 Rugi - fiskal Cadangan manfaat karyawan Amortisasi eksplorasi dan developmen ditangguhkan Amortisasi beban eksplorasi dan pengembangan Jumlah manfaat (beban) pajak tangguhan
Deferred Tax
2010
(3.674.270.318)
(940.264.837)
78.246.177
2.679.435
(2.264.360.295)
--
(6.635.178.144)
721.449.204
Loss - fiscal Reserves for employee benefits Amortization of deferred exploration and development Amortization of exploration and development expenses
(216.136.198)
Total benefit (ex pense) of deferred tax
(12.495.562.580)
38
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BEBAN PAJAK PENGHASILAN DAN UTANG PAJAK (Lanjutan)
20. I N COM E TAX EXP EN SES AND TAX PAYAB LE (Continued)
d.2. Pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
d.2. The tax effects on temporary differences between accounting and tax reporting are as follows:
2011 Aset Pajak Tangguhan: Rugi - fiskal Cadangan manfaat karyawan Amortisasi beban eksplorasi dan pengembangan Aset pajak tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan: Penyusutan Amortisasi beban eksplorasi dan pengembangan
2010
--
3.674.270.318
228.327.492
150.081.315
--
1.637.100.630
Deferred Tax Assets: Loss - fiscal Reserves for employee benefits Amortization of deferred exploration and development
228.327.492
5.461.452.263
Deferred tax assets
6.635.178.144
--
627.259.665
--
Deferred Tax Liabilities: Depreciation Amortization of deferred exploration and development
Aset pajak tangguhan
7.262.437.809
--
Deferred tax liabilities
(Aset) liabilitas pajak tangguhan
7.034.110.317
(5.461.452.263)
Deferred tax (assets) liabilities
39
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. INSTRUMEN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
21. FI N AN CI AL I N STR UM EN TS CURREN CI ES
2011
Jumlah Liabilitas: Jaminan diterima (2011: AS$ 11.292.484; 2010: AS$ 20.342.484 (lihat catatan 14) Jumlah Liabilitas bersih dalam mata uang asing
FOR EI GN
On December 31, 2011 and 2010, the Company has instrument in foreign currencies as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut :
Aset : Barclay Singapore AS$ (2011: AS$ 10.842.928,34; 2010: AS$ 1.890.075,77 (lihat catatan 3) Uang muka - Briskon Holdings Ltd (2011: AS$ 6.520.021,74; 2010: AS$ 9.749.195,00) (lihat catatan 4) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2011: AS$ 2.085.179,32; 2010: AS$ 196.703,27) (lihat catatan 3)
IN
2010
98.323.674.187
16.993.671.248
59.123.557.138
106.176.472.245
18.908.406.074
1.768.559.101
Asset : Barclay Singapore US$ (2011: US$ 10,842,928.34: 2010: US$ 1,890,075.77) (see note 3) Advances - Briskon Holdings Ltd. (2011: US$ 6,520,021.74; 2010: US$ 9,749,195) (see note 6) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2011: US$ 2,085,179.32; 2010: US$ 196,703.27) (see note 3)
176.355.637.399
124.938.702.594
Total Am ount
102.400.244.912
182.899.273.644
Liabilities: Guarantee received (2011: US$ 11,292,484; 2010: US$ 20,342,484 (see note 14)
102.400.244.912
182.899.273.644
Total
73.955.392.487
(57.960.571.050)
Liabilities net - denom inated in foreign currencies
40
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. ESTIMASI ATAS LIABILITAS MANFAAT KARYAWAN
22. ESTI M ATED EM P LOYEE BEN EFI TS LI ABI LI TI ES
Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 tahun. Imbalan tersebut tidak didanai dan didasarkan atas Perjanjian Kerja Bersama ("PKB") dan perusahaan yang telah mengikuti Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 ("UUTK"), dengan ketentuan sebagai berikut:
The Company provides benefits to employees who have reached normal retirement age of 55 years. The Benefit is not funded and is based on the Collective Labour Agreement (CLA) and the Company has implemented the Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003 ("Law"), with the following conditions:
a.
2 kali pembayaran uang pesangon sesuai pasal 156 ayat 2 UUTK, ditambah,
a.
2 times of severance payment to conform with Article 156 item 2 of the Law, plus,
b.
1 kali pembayaran uang penghargaan sesuai pasal 156 ayat 3 UUTK, ditambah,
b.
1 time payment of gratitude money to conform with Article 156 item 3 of the Law, plus,
c.
15% dari total pembayaran uang pembayaran uang pesangon dan uang penghargaan.
c.
15% of the total amount of severance payment and gratitude money.
Perusahaan menghitung estimasi liabilitas atas imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaria PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya No. 137/PSAK/DAT/II/2011 tertanggal 25 Februari 2011.
The Company estimated liability for employee benefits is actuarially PT Dian Artha Tama, an independent actuary, based on its report No.137/PSAK/DAT/II/2011 dated February 25, 2011.
Perubahan liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The changes in employee benefit liabilities for the year ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Saldo awal Beban imbalan kerja bersih Pembayaran imbalan Saldo akhir
2010
603.004.691 538.632.770 (23.475.000)
589.607.514 167.987.177 (154.590.000)
Beginning balance Net employee benefit expense Payment of benefits
1.118.162.461
603.004.691
Ending balance
Liabilitas manfaat karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan pada akun liabilitas manfaat karyawan.
Employee benefit liabilities as of December 31, 2011 and 2010 are presented in the account of employee benefits.
41
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. ESTIMASI ATAS LIABILITAS KARYAWAN (Lanjutan)
MANFAAT
22. ESTIM ATED EM PLOYEE BENEFI TS LIABILITIES (Continued)
Nilai kini liabilitas manfaat karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dengan asumsi utama sebagai berikut:
The present value of employee benefit liabilities as of December 31, 2011 and 2010 is computed using the projected credit unit with the following assumptions:
2011
2010
Tingkat diskonto per tahun 8,5% Tingkat kenaikan gaji per tahun 8% Mortalitas Indonesia - II (1999) Umur 55 (Karyawan akan dianggap pensiun pada usia pensiun)
8,5% 8% Indonesia - II (1999) 55
Annual discount rate Salary increase per year Mortality Age (An employee shall be deemed to retire at retirement age)
23. PERN YATAAN STANDAR AKUN TAN SI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI
23. NEW AND REVI SED STATEM EN T OF FI N AN CIAL ACCOU N TI N G S TA N D A R D S (SFAS) AN D I N TER P R ETATI ON OF FINANCIAL ACCOUNTI N G STANDARDS (I FAS)
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa PSAK dan ISAK baru maupun revisi, sebagai berikut: 1. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: - PSAK 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas”
Indonesian Institute of Accountants has published some new and revised SFAS and IFAS, as follows: 1. For Financial Statements that cover periods starting on or after January 1, 2011: - SFAS 1 (Revised 2009) ”Presentation of Financial Statements” - SFAS 2 (Revised 2009) ”Statement of Cash Flows” - SFAS 3 (Revised 2010) ”Interim Financial Reporting” - SFAS 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statement” - SFAS 5 (Revised 2009) “Operating Segment” - SFAS 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure” - SFAS 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” - SFAS 12 (Revised 2009) “Interest in Joint Ventures” - SFAS 15 (Revised 2009) ”Investment on Associates” - SFAS 22 (R evised 2010) “Business Combination” - SFAS 23 (Revised 2010) “Revenue” - SFAS 25 (Revised 2009) ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”
- PSAK 3 (Revisi 2010) ”Laporan Keuangan Interim” - PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” - PSAK 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan PihakPihak Berelasi” - PSAK 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” - PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” - PSAK 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” - PSAK 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis” - PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan” - PSAK 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
42
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. N EW AN D R EVI SED STATEM EN T OF FI N AN CIAL ACCOUNTING STANDARDS (SFAS) AN D I N TER P R ETA TI ON OF FI N AN CI AL ACCOUNTI N G S TA N DAR DS (IFAS) (Continued)
23. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
- PSAK 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset”
- SFAS 48 (Revised 2009) ”Impairment of Assets” - SFAS 57 (Revised 2009) ”Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” - SFAS 58 (Revised 2009) “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” - IFAS 7 (Revised 2009) “Consolidation - Special Purpose Entities” - IFAS 9 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” - IFAS 10 “Customer Loyalty Programmes” - IFAS 11 “Distribution of non-cash assets to owners”. - IFAS 12 “Jointly controlled entities - nonmonetary contributions by venturers”. - IFAS 14 ”Intangible Assets – Web Site Cost” - IFAS 17 “Interim Financial Reporting and Impairment”
- PSAK 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” - PSAK 58 (Revisi 2009) ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan - ISAK 7 (Revisi 2009) ”Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” - ISAK 9 ”Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa” - ISAK 10 ”Program Loyalitas Pelanggan” - ISAK 11 ”Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik” - ISAK 12 ”Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” - ISAK 14 ”Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web” - ISAK 17 ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” 2. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: - PSAK 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” - PSAK 18 (Revisi 2010) ”Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” - PSAK 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja” - PSAK 34 (Revisi 2010) ”Kontrak Konstruksi”
2. For financial statements that cover periods starting on or after January 1, 2012: - SFAS 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” - SFAS 18 (Revised 2010) “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plan” - SFAS 24 (Revised 2010) ”Employee Benefit” - S F A S 3 4 ( R e vi se d 2 0 1 0 ) “ C on struction Contracts” - SFAS 46 (Revised 2010) “Income Taxes” - SFAS 50 (Revised 2010) ” Financial Instruments: Presentation” - SFAS 50 (Revised 2010) ” Financial Instruments: Presentation” - SFAS 60 “Financial Instruments: Disclosures” - SFAS 61 “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance” - IFAS 13 “Hedges of Net Investments in Foreign Operations” - IFAS 15 ”The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” - IFAS 18 “Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities” - IFAS 20 “Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders”.
- PSAK 46 (Revisi 2010) ”Pajak Penghasilan” - PSAK 50 (Revisi 2010) ”Instrumen Keuangan: Penyajian” - PSAK 53 (Revisi 2010) ”Pembayaran Berbasis Saham” - PSAK 60 ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - PSAK 61 ”Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” - ISAK 13 ”Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” - ISAK 15 ”Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya” - ISAK 18 ”Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” - ISAK 20 ”Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”.
43
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
P T GARDA TUJUH BUAN A Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT GARDA TUJUH BUANA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. LABA RUGI PER SAHAM
2 4. EARNI NGS PER SHARE
2011 Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Laba Bersih yang Digunakan dalam Penghitungan (rugi) Bersih per Saham
2010
2.500.000.000
2.500.000.000
73.866.892.008
839.837.390
Weighted Average Shares Calculations of income (loss) per Share
29,55
0,34
Total
Jumlah
25. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
25. THE COM P LETI ON OF FI N AN CI AL STATEM EN TS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan isi laporan keuangan Perusahaan yang telah diselesaikan pada tanggal 26 Maret 2012.
The management is responsible for the presentation of the attached financial statement, which was completed on March 26, 2012.
44