OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
Current Price Jan, 25 2016 Target Price Upside (Downside)
IDR 2225 IDR 3224 44.90 %
BUY Stock Information Ticker Code GICS Sector Market Cap (IDR billion) 52-Week High (IDR) 52-Week Low (IDR) Shares Issued (billion)
Major Shareholders (%) PT Kresna Prima Invest UBS AG Singapore no-traty omnibus Acco Public Total
Price Performance
Source: Bloomberg
PT OSO Securities Cyber 2 Tower, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Setiabudi Jakarta 12950 Tel. : 021 2991 5300 Fax : 021 2902 1497
KREN Securities 7,411 2.610 482 3,64
25,08 % 16,01 % 58.9 % 100.00 %
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
The Indonesia Financial Outlook Sepanjang tahun 2015 kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar 12,13% (YTD). IHSG sempat sentuh level tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia di level 5.518 pada 31 Maret 2015 belum mampu dipertahankan hingga akhir 2015. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan realisasinya karena perlambatan ekonomi. IHSG pun sempat sentuh level terendah di kisaran 4.120 pada 28 September 2015. Perekonomian Indonesia yang tidak sesuai target, perekonomian Global khususnya China dan Eropa yang masih melambat serta terdepresiasinya rupiah yang sempat menyentuh level Rp14.691 per dolar AS sangat mempengaruhi arah pergerakan IHSG sepanjang tahun kemarin. Selain itu, pelaku pasar asing juga mencatatkan transaksi jual bersih pada tahun 2015 kemarin sebesar Rp21,7 triliun. Namun demikian, kami optimis tahun 2016 ini, perekonomian Indonesia akan lebih baik karena Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur serta memangkas regulasi serta birokrasi guna mempermudah berinvestasi di Indonesia. KREN Acquires Three Starups PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) melalui anak usahanya PT Kresna Usaha Kreatif (KUK) mengakuisi tiga buah startup, yaitu: PT Digital Artha Media, M-DAQ Pte. LTd dan DominoPos Pte.Ltd. Nilai akuisisi ketiga perusahan tersebut masing-masing dibawah 25%. Akusisi ini dilakukan pasca perseroan melakukan langkah spin-off yang untuk menjadi perusahaan di bidang investasi. Financial Performance Sampai dengan September 2015, pendapatan usaha perseroan mencapai Rp109 miliar. Kinerja pendapatan usaha tersebut lebih rendah atau turun sebesar 31% jika dibandingkan dengan performa pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp159 miliar. Perlambatan ekonomi Indonesia dan Global yang berimbas kepada industry keuangan Nasional menjadi salah satu penyebab terkoreksinya performa pendapatan usaha perseroan. Stabilnya beban usaha perseroan pada periode terakhir ini, juga menyebabkan turunnya laba usaha perseroan sebesar 71% dari Rp72 miliar menjadi Rp21 miliar. Adapun laba bersih perseroan pada periode ini juga mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar 67% dari Rp64 miliar menjadi Rp21 miliar. Namun demikian, kami optimis kinerja perseroan akan jauh lebih baik dibanding tahun 2015 karena diproyeksikan pertumbuhan ekonomi Nasional akan kembali di atas 5% seiring focus Pemerintah meningkatkan proyek infrastruktur dan kemudahan berinvestasi di Indonesia.
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
The Indonesia Financial Outlook Perlambatan ekonomi di tahun 2015, salah satunya ditenggarai oleh pemulihan ekonomi di negara maju yang lebih lambat dari ekpektasi. Pertumbuhan di AS terhambat oleh musim dingin dan konflik pekerja, sedangkan ekonomi di Eropa menghadapi krisis utang Yunani. Pemulihan ekonomi negara maju yang tetunda kemudian berdampak pada lesunya perekonomian China. Ekspor dan investasi China merosot tajam mengerem pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China. Pertumbuhan China diprediksi merosot dari 6.8% pada 2015 menjadi 6.3% pada 2016.
Figure 1 : Global Index Performances
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Source: IDX
JCI Chg ST TIMES Chg SHANGHAI Chg HANGSENG Chg 1,163 16% 2,281 14% 14,876 5% 1,161 -8% 1,806 55% 2,919 28% 2,675 130% 19,965 34% 2,746 52% 3,466 19% 5,262 97% 27,813 39% 1,355 -51% 1,762 -49% 1,821 -65% 14,387 -48% 2,534 87% 2,898 64% 3,277 80% 21,873 52% 3,704 46% 3,190 10% 2,808 -14% 23,035 5% 3,822 3% 2,646 -17% 2,199 -22% 18,434 -20% 4,317 13% 3,167 20% 2,269 3% 22,657 23% 4,274 -1% 3,167 0% 2,116 -7% 23,306 3% 5,227 22% 3,365 6% 3,235 53% 23,605 1% 4,593 -12% 2,883 -14% 3,539 9% 21,914 -7%
NIKKEI Chg 16,111 40% 17,226 7% 15,308 -11% 8,860 -42% 10,546 19% 10,229 -3% 8,455 -17% 10,395 23% 16,291 57% 17,451 7% 19,034 9%
DJIA Chg 10,718 -1% 12,463 16% 13,265 6% 8,776 -34% 10,428 19% 11,578 11% 12,218 6% 13,104 7% 16,577 26% 17,823 8% 17,425 -2%
DAX Chg 5,408 27% 6,597 22% 8,067 22% 4,810 -40% 5,957 24% 6,914 16% 5,898 -15% 7,612 29% 9,552 25% 9,806 3% 10,743 10%
Indeks harga saham merupakan cerminan bagaimana kondisi suatu negara. Perlambatan ekonomi saat ini terjadi bukan hanya mempengaruhi pasar di sektor rill namun juga ikut mempengaruhi perdagangan saham. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ketika perekonomian Asia diperkirakan kian melambat akibat perlambatan ekonomi China dan kebijakan The Fed yang mulai menaikan Fed Fund Rate (FFR), maka performa indeks saham di bursa utama Asia termasuk Indonesia rata-rata ikut mengalami penurunan. IHSG terkoreksi 12%, ST Times terkoreksi 14% di sepanjang tahun 2015 kemarin. Sementara itu indeks Shanghai hanya tumbuh 9% dibanding tahun sebelumnya yang naik sebesar 53%. Figure 2: Total Value and Volume Of JCI
Source: Source: IDX
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Sejak awal tahun 2014 hingga kuartal III 2015 nilai perdagangan saham bergerak mixed dan sangat tergantung dengan perekonomian saat ini, seperti pada tahun 2014, tepatnya di pertengahan Agustus perekonomian Indonesia sedang melambat, maka pada akhir tahun 2014 nilai perdagangnya lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2013. Kondisi yang kurang baik juga terjadi pada tahun 2014 yang hanya mencatatkan volume transaksi sebesar 1.33 miliar dan value sebesar Rp 1.453.92 triliun, terus berlanjut ditahun 2015 kemarin. Jika diperhatikan nilai transaksi pada kuartal III 2015 terlihat lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal II sebelumnya. Kuartal III hanya mencatatkan volume perdagangan sebesar 312 miliar dengan nilai 282 triliun. Lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal III pada tahun 2014 yang mencatatkan volume perdagangan sebesar 353 miliar dengan nilai transaksi sebanyak 380 transaksi. Volume perdagangan Kresna Securities hingga september 2015 yaitu sebesar 31.08 miliar, rank 25 dengan value sebesar Rp 22,300.96 triliun rank 29. Jika dibandingkan dengan akhir tahun 2014 volume perdagangan kresna turun dari rangking 23 namun mengalami kenaikan pada nilai transaksi dari sebelumnya berada di rangking 32.
Figure 3 : Comparison of the Volume, Frequency and Value in 2014 and 2015
Source: Source: IDX
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia, diketahui bahwa volume perdagangan dari Januari hingga November 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 223 miliar lembar menjadi 188 miliar lembar. Meskipun volume relative terkoreksi namun nilai transaksi saham di BEI tercatat naik tipis sebesar 2% menjadi Rp 204 triliun. Tidak jauh berbeda dengan nilai transaksi saham, total frekuensi perdagangan sampai dengan November 2015 juga meningkat sebesar 11% menjadi 9 juta kali dibanding sebelumnya yang hanya mencapai 8 juta kali transaksi.
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
Figure 4 : Comparison Return Stocks In Securities Sector Total Volume (Bn) Listed Companies Nov-14 Nov-15 Chg Kresna Graha Securindo (KS) 3.39 2.99 -12% Reliance Securities (LS) 3.86 2.29 -41% Panin Securities (GR) 2.96 1.50 -49% Trimegah Securities (LG) 3.54 4.30 22% Minna Padi Investama (MU) 1.39 1.42 2% HD Capital (HD) 0.96 2.16 126% Onix Securities (FM) 0.39 0.39 -1% Panca Global Securities Tbk (PG) 2.63 1.70 -35% Yulie Sekurindo Tbk (RS) 0.07 0.04 -38%
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Total Value (Rp bn) Nov-14 Nov-15 Chg 1,901.07 2,937.87 55% 1,946.28 1,159.32 -40% 2,798.25 1,806.89 -35% 2,830.51 3,458.69 22% 413.28 666.82 61% 539.94 852.09 58% 364.96 622.52 71% 945.51 1,513.52 60% 36.44 19.91 -45%
Source : IDX
Sementara itu, kinerja volume perdagangan perusahaan sekuritas yang listing di BEI dari awal tahun 2015 hingga November 2015 terlihat tidak jauh berbeda dibanding dengan Total Volume perdagangan BEI. Dari 9 perusahaan sekuritas yang listing di BEI, hanya 3 sekuritas yang mampu meningkatkan volume transaksi perdagangannya yakni TRIM, HADE, dan PADI. Volume perdagangan saham perseroan (KREN) tercatat mengalami penurunan pada volume transaksi perdagangan sahamnya sebesar 11% menjadi 2,99 miliar lembar saham. Namun apabila dilihat dari sisi nilai transaksi perdagangan yang dilakukan oleh perseroan terlihat peningkatan yang signifikan dari awal tahun 2015 hingga November 2015 yakni sebesar 55% menjadi Rp2,9 triliun dibanding periode yang sama tahun 2014 yang hanya sebesar Rp1,9 triliun. Dalam menghadapi turbulensi ekonomis saat ini, tantangan utama pemerintah adalah meningkatkan kepercayaan pasar dan kepercayaan masyarakat. Ketidakpercayaan masyrakat bisa menjadi penyebab bangkrutnya sejumlah bank pada tahun 1997, awalnya hanya sebagian bank yang kolaps. Namun akibat rumors negatif hanya dalam empat minggu beberapa bank lainnya ikut bangkrut. Saat itu belum ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai penjamin dana nasabah. Hal yang dibutuhkan saat ini dalam menghadapi kelesuan ekonomi saat ini adalah, pemerintah dan pengusaha harus bersinergi sehingga memunculkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian Indonesia. Internet Retail Sales Growth Forecast Tahun ini total pengguna Internet di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 3 miliar, artinya 42,4% dari total populasi sudah memiliki akses terhadap Internet. Angka tersebut diperkirakan mencapai 50% di tahun 2018. Di tahun 2017, pengguna Internet di Indonesia diperkirakan akan melewati Jepang untuk menjadi negara pengakses Internet terbesar kelima di dunia.
OSO SECURITIES
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
Figure 5 : The Internet User
Source : Center for retail Research 2014, Euro monitor 2014
Pertumbuhan pengguna internet di indonesia dari tahun 2013-2018 dengan CAGR sebesar 15.1%, mampu mencatatkan total penggunaan internet yang cukup siginifikan yaitu sebesar 102.4 juta di tahun 2014, yang merupakan tertinggi kedua setelah China dengan total pengguna internet terbesar yaitu 168.5 juta. Sementara penggunaan internet di Malaysia, Singapura, Thailand dan USA masih rendah jika dibandingkan dengan ekpektasi pelaku pasar ditahun 2018. Internet dan e-commerce telah berkembang menjadi sebuah industri yang sangat menjanjikan. Berbagai macam keunggulannya dibandingkan dengan perdagangangan konvensional telah membuat e-commerce menjadi suatu bisnis baru. Pasar belanja online diprediksi akan mengalami peningkatan seiring dengan berkembangnya industri telepon seluler yang menawarkan smartphone dengan berbagai fitur dan spesifikasi yang mumpuni dengan harga yang semakin murah. Figure 6 : Active Smartphone User in Indonesia 103 86.6 69.4 52.2 38.3 27.4
2013
2014
2015
2016 Users
Source: Emarketer
2017
2018
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Figure 7 : Indonesian Population Projections 2020
Source : Bappenas
Jumlah pengguna internet setiap tahun selalu meningkat, khususnya pengguna smartphone baik apple, android maupun blackberry. Jumlah pengguna smartphone di Indonesia saat ini sudah mencapai 52.2 juta, dan diprediksikan akan meningkat setiap tahunnya, hingga tahun 2018 mencapai 103 juta pengguna smartphone di Indonesia. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini 250 juta orang, jumlah tersebut hampir 20% dari jumlah penduduk, sehingga masih mempunyai peluang yang cukup besar untuk bertumbuh setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk indonesia. Bapenas memperkirakan bahwa penduduk Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 271.7 juta jiwa dan akan meningkat lagi menjadi 305.6 juta jiwa pada 2035. Model yang dibangun dalam hal ini adalah bahwa pertumbuhan pengguna Internet dunia akan terus turun hingga mencapai angka 5% sepanjang tahun 2016-2018. Angka ini jauh lebih rendah ketimbang pertumbuhan pengguna Internet di tahun 2013 yang mencapai di atas 10%. Penurunan ini dipicu oleh penurunan pertumbuhan pengguna Internet di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Jepang, karena sudah mencapai titik penetrasi hampir 100%. Meskipun demikian, sejumlah negara berkembang masih menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Meskipun pertumbuhan pengguna Internet di negara maju sudah mendekati titik jenuh, namun masih ada ruang signifikan bagi pertumbuhan di negara-negara berkembang. India dan Indonesia misalnya, akan mencatat pertumbuhan dua digit di antara sekarang hingga 2018.
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Figure 8 : Indonesia’s e-commerce market forecast (U$$bn)
Source : Vale Asia Research, World Economic Outlook (2013), emarketer.com (2013), Assosiation of Indonesian internet services
Pergeseran transaksi jual beli konvensional ke pasar online kian hari semakin terlihat cukup nyata. Tak hanya terlihat dari banyaknya ruko maupun kios toko yang terpaksa gulung tikar karena tak kuasa menahan ketatnya persaingan pasar di sekitar, banyaknya masyarakat yang mulai familiar dengan smartphone dan internet juga menjadi salah satu indikasi bahwa e-commerce Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Menurut penelitan yang dilakukan oleh vale research, bahwa dengan kenaikan jumlah populasi di Indonesia tentu akan menambah jumlah pengguna internet yang cukup signifikan. Seperti hal nya pada tahun 2014, ketika jumlah penduduk sebanyak 251 juta jiwa, pengguna online Shop berhasil tercatat 27 juta jiwa. Hal tersebut pula lah yang menjadi dasaran bahwa kenaikan di atahun 2015 dengan populasi naik menjadi 255 juta, diperkirakan hingga akhir tahun, perusahaan berhasil mencatatkan pertambahan online shopper sebanyak 37 juta pengguna yang akan menjadi sorotan pelaku pasar. Salah satu faktor yang membuat, ketertarikan akan online shopping sendiri yaitu transaksinya yang terbilang sangat mudah dan tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ketika tertarik memenuhi produk yang mereka inginkan. Kondisi inilah yang membuat pertumbuhan e-commerce Indonesia tumbuh hingga tiga kali lipat dari toko konvensional. Kabar tersebut bukan hanya menjadi isapan jempol belaka, perubahan pola hidup masyarakat Indonesia yang mulai familiar untuk melakukan transaksi jual beli online, mengantarkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce terbesar di dunia. Pada tahun 2012 pertumbuhan pasar digital di Indonesia menyentuh angka sekitar Rp 69 triliun, sedangkan pada tahun 2013 pertumbuhannya mulai merangkak naik hingga dua kali lipat yaitu sekitar Rp 130 triliun.
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Angka tersebut diprediksikan akan terus meningkat hingga mencapai 71% atau sekitar Rp 18 triliun (sekitar 1,8 miliar dollar AS) pada tahun 2014 dan Rp 26 triliun di tahun 2015. Figure 9 : Estimated B2C e-commerce sales 2013-2016
Source : Insideretail
Berbicara mengenai e-commerce, ternyata ada dua sistem bisnis yang harus diperhatikan dalam situs tersebut, yaitu sistem B2C dan sistem C2C. Sistem B2C adalah sistem bisnis e-commerce dimana sang pemilik website atau platform menyediakan produk kemudian dijual kepada konsumen, sementara C2C adalah sistem bisnis e-commerce dimana sang pemilik website membuat sebuah market place dan yang menyediakan produk di dalam website tersebut adalah konsumen sendiri. Contoh situs Ecommerce B2C yang paling banyak dikenal antara lain, Amazon.com (AS), Lazada.co.id (Jerman), Bhineka.com (Indonesia), ebay.com (AS) , dan lionair.co.id (Indonesia). Jika kita bandingkan perkembangan B2C di Indonesia dengan beberapa negara asia lainnya, seperti China, Jepang, dan Korea. Maka Indonesia termasuk negara yang tertinggal, dimana dengan jumlah penduduk yang hampir 260 juta penduduk, namun indeks penjualan B2C indonesia hanya 1.8 di tahun 2013, jauh jika dibandingkan dengan China yang angkanya sudah mencapai 181.6 pada tahun yang sama. Namun, perkembangan B2C yang masih sedikit ini, terlihat mengalami pertumbuhan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara sebelumnya. Indonesia mampu mencatatkan CAGR 39.7%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan CAGR China 34.2%. Potensi tersebut dibarengi dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia.
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Figure 10 : B2C e-Commerce Growth 2013-2017
Source : Insideretail
Berdasarkan data emarketer, selama tahun 2013-2017 Indonesia diperkirakan mampu memimpin pasar dengan baik. Dimana secara annualized Indonesia berada di level pertumbuhan tertinggi yaitu 40%, yang diikuti oleh China, India dan Mexico. Figure 11 : B2C E-commerce Sales Share Worldwide by Region and Country 2010-2016
Source : www.marketer.com
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Berdasarkan data per wilayah diketahui bahwa Asia Pasific merupakan wilayah pertumbuhan dengan nilai tertinggi, dimana Asia Pacific mampu bertumbuh sebesar 37.6%, diikuti oleh Western Eropa yang tumbuh 23%. Sementara Latin America masih datar dimana transaksi dalam pertumbuhan e-commerce relatif sepi. Figure 12 : Percentage of Foreign Investment
Source :Sharing Vision
Pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia, merupakan andil dari beberapa negara dalam bentuk penanaman modal. Menurut data sharing vision, Jepang merupakan negara yang menyalurkan investasi ke perusahaan ecommerce ke Indonesia dengan porsi tertinggi, yaitu sebesar 63%, dan diikuti oleh AS sebesar 17%, singapore 8%, jerman 8% dan Inggris 4%. The Challenges Of e-commerce Business Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pertumbuhan industri e-commece yang cerah di masa mendatang. Namun hal tersebut tidak serta merta berjalan mulus karena masih banyak pelaku industri yang merugi. Berikut merupakan tantangan yang tengah dihadapi oleh bisnis e-commerce 1. Banyaknya pengguna internet yang tak sejalan dengan tingkat penjualan e-commerce 2. Akses belanja online di Indonesia masih didominasi oleh kalangan profesional 3. Konsumen Indonesia masih menyukai belanja “online” lewat cara konvensional. Ex: grup bbm, fb. 4. Masih terbatasnya layanan pembayaran dan keperluan logistik
OSO SECURITIES
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
Figure 13 : Top e-commerce Markets In Asia China
181.62
Japan
118.59
South Korea
18.52
India
16.32
Indonesia
1.79 0
50
100
business to commerce total sales
Sources : emarketer
150
200
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Company Profile PT Kresna Graha Sekurindo Tbk berdiri pada tahun 1999. Perseroan bergerak dalam bidang jasa keuangan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan Manajamen Investasi. Perseroan mulai listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2000. Perseroan mebentuk anak usaha baru yaitu PT Kresna Asset Management pada tahun 2011. Pada tahun 2013, perseroan mengumumkan rencana pendirian anak perusahaan dengan nama PT Kresna Securities untuk beroperasi sebeagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek. Kepemilikan perseroan atas anak perusahaan adalah sebesar 99,99%. Saat ini perseroan mengubah nama menjadi PT Kresna Graha Investama Tbk. Perseroan resmi menjadi perusahaan induk yang beregerak dibidang investasi. Perseroan telah mendapatkan izin dari OJK untuk memisahkan unit bisnis perusahaan efek (spin-off) kepada Kresna Securities. Dengan demikian, perseroan mengubah kegiatan usaha dari perusahaan keuangan menjadi perusahaan investasi. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi, fokus perseroan saat ini menjadi financaial e-commerce, infra and enabler. Figure 14 : Company’s Structure
Source: Company
Perseroan melalui anak usahanya PT Kresna Usaha Kreatif telah mengakuisi perusahaan provider untuk e-payment (e-cash) dan branchless banking dan juga perusahaan yang bergerak dibidang yang berhubungan dengan e-commerce serta digital bisnis lainnya. Melalui kresna usaha kreatif perseroan mengakuisi beberapa perusahaan startup diantaranya adalah PT Digital Artha Media, Mdaq dan Domino pos, dengan masing-masing kepemilikan dibawah dibawah 25%.
OSO SECURITIES
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
1. PT Digital Artha Media PT Digital Artha Media bergerak di bidang solusi pembayaran, antara lain e-payment. Perseroan telah mengakuisi 23% saham PT Digital Artha Media, yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang e-payment (e-cash). e-cash merupakan salah satu produk mandiri yang dapat memudahkan pelanggan dala melakukan transaksi melalui ponsel. Jika dilihat dari pangsa pasar, mandiri ecash mempunyai peluang yang besar dalam kapitalisasi pasar, dimana mandiri merupakan salah satu bank besar yang mempunyai banyak nasabah dan ATM yang tersebar diseluruh Indonesia. Dari total masyarakat indonesia sebanyak 250 juta, perseroan menargetkan 10%-20% masyarkat bisa menggunakan fasilitas e-cash tersebut.
Figure 15 : Picture e Cash Mandiri
Source : Bank Mandiri
Kemudahan dalam bertransaksi melalui e-cash mendorong penciptaan less-cash society. Pengguna mandiri ecash terus bertambah sejak diperkenalkan pada maret 2014. Saat ini sudah lebih dari 1 juta akun yang terdaftar sebagai pengguna mandiri ecash. Target perseroan hingga tahun 2017 yaitu 20 juta members yang menggunakan transaksi menggunakan ecash. Bukan hanya nasabah mandiri yang bisa menggunakan e-cash mandiri, namun yang bukan nasabah juga bisa melakukan transaksi dengan syarat mempunyai nomor telepon. Perseroan terus mendukung kepemilikan anak perusahaannya di DAM (PT Digital Artha Media) memberikan layanan Teknologi melalui produk mandiri e-cash dengan melakukan kerjasama kemitraan antara Bank Mandiri dan AJB Bumiputera. DAM (PT Digital Artha Media) sebagai penyedia platform mandiri ecash kepada AJB Bumiputera akan melaksanakan proses penyaluran klaim kepada sekitar 5 juta pemegang polis dan insentif kepada lebih dari 20.000 agen asuransi AJB melalui fungsi one-tomany fund transfer dan memberikan layanan teknis, operasional penyediaan pembayaran untuk pembelian asuransi mikro secara online dengan menggunakan mandiri e-cash. AJB Bumiputera akan dengan mudah melakukan claim disbursement karena cukup
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016 dengan mengirimkan uangnya ke nomor telepon seluler (handphone) para nasabah dan agen asuransinya. Seketika nasabah memiliki rekening mandiri e-cash dapat melakukan penarikan tunai tanpa kartu, selain di ATM Bank Mandiri juga di puluhan ribu jaringan distribusi modern (modern channel outlet) seperti Indomaret atau agen-agen tradisional PPOB (payment pointonline banking) yang telah bekerjasama dan terintegrasi dengan Bank Mandiri. Setelah kerjasama ini dilakukan maka penjualan produk micro insurance AJB Bumiputera dapat ditawarkan kepada jutaan pengguna mandiri e-cash yang pada saat ini sudah memakai mandiri e-cash untuk membeli pulsa telepon, voucher PLN, melakukan transaksi di sekitar belasan ribu outlet dan sekitar 200 merchant online yang telah bekerjasama baik food delivery,leisure, online merchant hingga online games dan melalui aplikasi ini, pengguna juga dapat melakukan tarik tunai di ATM Bank Mandiri tanpa menggunakan kartu ATM serta di agen yang telah bekerjasama.
2. M-Daq Pte Ltd Setelah mengakusisi perusahaan yang berbasis e-commerce. Perseroan mengakuisi M-DAQ sebagai bisnis yang berfungsi sebagai enabler atau teknologi infrastrukturnya. M-DAQ secara sederhana dapat dianalogikan sebagai electronic money changer yang dapat diaplikasikan tidak hanya untuk bursa pasar modal serta produk keuangan dan investasi, namun juga dapat diintegrasikan dengan platform transaksi retail online (e-commerce) untuk memperbesar basis belanja konsumen dengan kurs yang sangat kompetitif. Berdasarkan keterangan perseroan diketahui bahwa hingga saat ini belum ada pesaing yang memiliki platform yang mirip dan secanggih M-DAQ di Indonesia maupun di dunia. Saat ini M-DAQ didukung oleh bank-bank besar kelas dunia seperti: JP Morgan, Citibank, Morgan Stanley, Goldman Sachs, Barclays, Credit Suise, dan UBS. 1. Securities Exchange M-Daq merupakan platform seperti halnya sebuah permainan yang mampu mengubah harga dalam mata uang yang sama. Pergerakan mata uang memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil investasi ketika kita ingin melakukan transaksi jual atau beli pada sekuritas asing. Dengan pergerakan mata uang yang berbeda tentu akan mengikis hasil investasi investor ketika mata uang dinegara tujuan mengalami pelemahan.
OSO SECURITIES
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
Figure 16 : “MTR” Stock (Present) Original Currency (HKD)
Source : www.m-daq.com
Dengan menggunakan chart dalam bentuk hongkong dollar, bulan maret merupakan saat yang tepat untuk melakukan pembelian ketika harga sudah jatuh cukup signifikan dan bulan oktober merupakan saat yang tepat untuk melakukan penjualan dimana harga sudah cukup mahal. Figure 17 : MTR Stock (Future) Choice Currency (AUD)
Source : www.m-daq.com
Jika dilihat dalam bentuk Dollar Australia maka saat yang tepat untuk melakukan pembelian adalah akhir bulan februari hingga mei dimana harga tersebut rendah. Sedangkan saat profit taking yang tepat adalah bulan Agustus. Contoh : Investor Australia ingin membeli saham Astra International di Indonesia (ASII), jika dilihat dari Charnyta mungkin naik, tapi jika diubah dalam bentuk dollar Australia, saham ASII akan terlihat turun, dikarenakan melemahnya rupiah terhadap Dollar Australia. Namun, jika kita menggunakan sistem M-DAQ , kita tidak lagi perlu mengubah dalam bentuk mata uang suatu negara. Jika tertera harga
OSO SECURITIES
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
saham ASII dalam US$ 400 maka investor bisa langsung membayar U$$ 400., sehingga tidak ada lagi convertion rate. 2. Financial Intermediaris M-Daq berfungsi sebagai penghubung antara pengguna jasa keuangan yang dapat memudahkan dalam menyelesaikan perdagangan dalam mata uang yang bisa dijadikan pilihan dengan kemanan likuiditas . 3. Investing Communities M-Daq memudahkan untuk investor mengatur peradangan dalam produk yang dijual dalam perbedaan harga yang dijual pada setiap negara. Sehingga semua harga yang dijual akan terlihat dalam mata uang yang sama meskipun barang terserbut dijual di negara berbeda. Sebagai contoh, Orang Amerika ingin membeli jenis ponsel yang sama, namun dijual dibeberapa negara berbeda, seperti Hongkong, Singapur dan Australia, dengan menggunakan siste MDAQ ini, orang Amerika tersebut melihat semua harga yang dijual di negara berbeda dalam mata uang USD, sehingga bisa terlihat mana harga yang lebih murah dan mahal.
3. DominoPos Pte Ltd Dominopos bergerak dibisnis software development for mobile payment dan CRM domain. Dominopos menggunakan sistem orbit. Contoh dari Dominopos sendiri adalah, jika kita pergi ke puri Mall kemudian kita mengaktifkan WIFI dari ponsel kita secara langsung kita akan terhubung dengan sistem orbit, dimana dalam sistem tersebut kita bisa mendapatakan wifi gratis, selain itu kita bisa mendapatkan diskon atas merchant-merchant tertentu pada hari tersebut. Dengan sistem ini pula akan diketahui kebiasaan para pelanggan jika datang ke mall, sehingga diskon khusus atas produkproduk yang biasa dibeli, akan semakin mudah didapatkan.
Source : dominopos.com
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
Recommendation & Valuation Dalam membuat perhitungan fair value saham KREN, kami mengkobinasikan perhitungan antara bisnis e-commerce dengan metode Discounted Cash Flow (DCF) untuk perhitungan bisnis di pasar modal. Kepemilikan perseroan terhadap saham Digital Artha Media (DAM) sebesar 23,1% melalui anak usahanya yang bernama “Indonesia Persada Gemilang” akan mampu meningkat nilai Perusahaan. Guna memudahkan pencarian nilai valuasi dari DAM (PT Digital Artha Media) kami mencoba mengambil sample dari perusahaan sejenis yang baru-baru ini dibeli oleh PayPal yakni XOOM. Paypal membeli saham XOOM di harga USD 25 Per saham. Dengan asumsi Kapitalisasi pasar XOOM sebesar USD 990 juta dan jumlah customer yang aktif hingga September 2015 sebanyak 1,47 juta orang, maka diperoleh nilai kapitalisasi pasar per customer sebesar USD 673 per customer. Untuk menghitung besaran kapitalisasi pasar dari DAM kami mendiskon hasil perhitungan kapitalisasi pasar per customer sebesar 50% dari XOOM. Dengan asumsi jumlah customer aktif pada tahun depan sebanyak 10 juta customer, maka diperoleh perkiraan nilai kapitalisasi pasar dari DAM sebesar USD 3,37 miliar.
IDR / USD XOOM (30 September 2015) acquisition Price (USD) Market Capitalization (USD) Active Customer Value per Customer (USD) Mandiri e-cash (DAM) Active Customer 2016E Discount to Value per Customer (USD) Value per Customer (USD) Market Capitalization (USD) DAM KREN 23% Of DAM'S shares Value Of Investment (IDR bn)
30-Dec-15 13,788 25 990,000,000 1,470,000 673 10,000,000 50% 337 3,367,346,939 774,489,796 10,679
Apabila kepemilikan perseroan di DAM sebesar 23%, maka diperoleh estimasi nilai investasi perseroan sebesar USD 774 juta atau senilai Rp10,57 triliun. Adapun perhitungan valuasi terhadap bisnis keuangan dan investasi perseroan dengan menggunakan metode discounted cashflow (DCF) dengan asumsi WACC sebesar 9,7% (Bloomberg) dan terminal growth sebesar 5%, maka diperoleh nilai wajar dari bisnis keuangan dan investasi sebesar Rp 1,06 triliun.
OSO SECURITIES MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
WACC Terminal Growth
9.7% Bloomberg 5%
Free Cash Flow to the Firm (FCFF) - Two Stages (Rp bn) EBIT Tax After Tax Cash Flow Depreciation & amortization Minority interest Change in working capital Net capital expenditure Free cash flows for the firm Year Discount factor PV of free cash flows Value of the firm in high growth Value of FCF in terminal growth Value of firm Net cash/(debt) Value of equity from securities business Value from DAM (e-commmerce) Outstanding shares (Bn) Value of equity/share (Rp)
2015F 39 (9) 30
2016F 53 (12) 41
2017F 78 (18) 60
2018F 115 (28) 88
12 (0) 188 (13) 217
4 (0) 111 (6) 151
2 (0) (55) (3) 4
2 (0) (58) (3) 29
1 0.91 198
2 0.83 125
346.3 Stage 1 441.2 Stage 2 787.5 273.6 1,061.1 10,678.7 3.6 3,223.71
3 0.76 3
4 0.69 20
OSO SECURITIES
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
FINANCIAL PERFORMANCE & PROJECTION PT. Kresna Graha Investama, Tbk Income Statement IDR bn Sales Operating Expense EBIT EBITDA Finance Income Finance Expense Forex Gain (Loss) Other Inc (Exp) Profit Before Tax Tax Expense Minority Interest Loss Before Acquisition Net Income
Balance Sheet
2013 141 100 41 46 2 (26) 2 20 (3) (0) 16
2014 193 117 76 82 2 (7) (3) 68 (1) 0 67
2015E 142 103 39 44 1 (6) 1 35 (9) (0) 26
2016E 2017E 2018E IDR bn 162 192 235 Cash 108 114 119 Marketable Securities 53 78 115 Receivables Other Current Asset 58 83 121 Net Fixed Asset 2 2 2 Other non-Current Asset (7) (7) (7) Total Asset - Account Payable 1 0 0 Short term Loan 49 73 110 Other Current Liab. Long Term Loan (12) (18) (28) Other non Current Liab. (0) (0) (0) Minority Interest - Equity 37 55 83 Total Liab & Equity
CashFlow IDR Bn Net Income Dep. & Amort. Chg In Working Cap. Others Total CFO Capex Others Total CFI Change in Capital Dividend Net Change In Debt Others Total CFF Beginning Cash Ending Cash
2013 42 128 290 4 15 9 488 145 20 0 323 488
2014 2015E 2016E 2017E 2018E 68 277 419 418 443 348 213 81 96 94 334 246 281 333 408 4 3 3 3 4 17 17 19 20 21 11 6 6 7 8 781 763 810 879 979 291 256 270 284 298 23 32 39 50 66 0 0 0 0 0 468 474 501 545 615 781 763 810 879 979
2014 2015E 2016E 2017E 2018E 67 26 37 55 83 3 12 4 2 2 (118) 188 111 (55) (58) 1 11 6 11 16 (48) 237 158 13 43 (4) (13) (6) (3) (3) (3) 6 (1) (1) (1) (7) (8) (6) (4) (4) 80 (11) (2) (9) (10) (11) (13) 2 (0) 0 0 0 0 (0) 0 0 80 (21) (10) (11) (13) 42 68 277 419 418 68 277 419 418 443
Ratios ROE (%) ROA (%) Margins EBIT (%) EBITDA (%) Net Profit (%) Financial Structure Current Ratio Quick Ratio DER
2013 5.1% 3.4%
2014 14.2% 8.5%
2015E 5.6% 3.5%
2016E 7.3% 4.5%
2017E 10.1% 6.3%
2018F 13.5% 8.5%
28.9% 32.3% 11.6%
39.5% 42.2% 34.4%
27.4% 30.8% 18.5%
32.9% 36.0% 22.6%
40.7% 43.4% 28.7%
49.1% 51.4% 35.3%
2.8 2.8 0.0
2.8 2.8 0%
2.6 2.6 0%
2.5 2.5 0%
2.5 2.5 0%
2.5 2.5 0%
OSO SECURITIES
OSO EQUITY RESEARCH PT kresna Graha Investama Tbk 25 Januari 2016
MEMBER OF INDONESIA STOCK EXCHANGE
RESEARCH TEAM Supriyadi
Head of Research
+62 21 2991 5300
Research Analyst
+62 21 2991 5300
Research Analyst
+62 21 2991 5300
(
[email protected])
Rifqiyati (
[email protected])
Riska Afriani (
[email protected])
HEAD OFFICE
Cyber 2 Tower, 22nd Floor Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 No. 13 JakartaSelatan 12950 Tel: +62-21-299-15-300 Fax : +62-21-290-21-497 BRANCHES Semarang Jl. Dr. Cipto No. 96 C - D Semarang, Jawa Tengah Tel: 024 - 3575511
Yogyakarta GaleriInvestasi UIN SunanKalijaga Jl. MarsdaAdisucipto Yogyakarta 55281 Tel: +62-274 55 31 63 Fax: +62-274 55 31 63
Akastiebi STIE Bisnis Indonesia Kampus Kebayoran AKA Building Jl. Bangka Raya No.2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tel: +62-21 717 945 52 (General) Fax: +62 –21 717 944 65
Solo Solo Centre Point Jl. SlametRiyadi 373, Ruko A7B, Purwosari, Solo JawaTengah Tel: +62-271 717 909 Fax: +62-271 710 689
Bandung Grand Royal Panghegar lnt 2,10-11 JL. Merdeka No 2 Bandung, Jawa Barat Tel: +62-22 424 0269 (General) Fax +62-22 424 0279
Surabaya Jl. Dr. Sutomo No. 97C Fl. 5th,Surabaya JawaTimur Tel: +62-31 563 0234 (Hunting) Fax: +62-31 5630 26
Bali Shopping Archade A-4 JL. PantaiKuta The Stones Hotel Bali, Indonesia Tel: 0361-754020, 0361-757037 Fax : 0361–754779
Jember Jember Business Centre (JBC) Jl. Trunojoyo No. 26 Blok A-8, Jember JawaTimur Tel: +62-331 421050 (Hunting) Fax: +62-331 420320
Medan Mandiri Building Fl. VII Jl. Imam Bonjol No. 16 D Medan, Sumatera Utara Tel: +62-614539955 Fax: +62-614529427
Makasar Jl. Pengayoman no.118 (sampingcarefour) Makassar, Sulawesi Selatan Tel: 0411 - 439 050 Fax. 0411 - 431 373
Malang Ruko Borobudur Bisnis Center Jl. Terusan Borobudur Kav. 5 Malang, JawaTimur Tel: 0341 - 407771
DISCLAIMER This report has been prepared by PT OSO Securities on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstance.is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions and expectations contained herein are entirely those of PT. OSO Securities. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT. OSO Securities, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action , suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT. OSO Securities, its affiliated companiesor their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or mis-statements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. The information contained in this report is not be taken as any recommendation made by PT. OSO Securities or any other person to enter into any agreement with regard to any investment mentioned in this document. This report is prepared for general circulation. It does not have regards tothe specific person who may receive this report. In considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own professional financial and legal advice.