Bussiness Ethic and Good Governence ( Ethic Decision Making ) DR. H. Ahmad Badawi Saluy, SE., MM
www.mercubuana.ac.id
INTRODUCTION Apa kategori Keputusan yang dianggap baik atau etis?
Perusahaan dianggap bersikap etik jika memperhatikan kepentingan publik dan peduli pada isu lingkungan
2
FRAMEWORK FOR ETHICAL PROBLEM SOLVING (1) Menentukan Tujuan à Siapa yang membuat keputusan? à Kepentingan apa yang mereka wakili? à Aturan apa yang dipakai? (perusahaan & kelompok?) Melihat situasi dan mengidentifikasi masalah à Pisahkan antara “core problem” dari “subproblem” à Masalahnya siapa? à Mengapa menjadi masalah? 3
FRAMEWORK FOR ETHICAL PROBLEM SOLVING (2) Analisis Masalah à Perhatikan aturan atau nilai-nilai dari perspektif legal, publik, personal dan lingkungan à Siapa stakeholdernya dan nilai apa yang mereka pegang? à Apakah adil untuk semua pihak? Menentukan Penyebab Masalah à Mengapa dan bagaimana aturan dilanggar? à Apakah aturan yang dilanggar merupakan hal yang fatal atau tidak? à Apakah ada justifikasi atas pelanggaran tersebut? 4
FRAMEWORK FOR ETHICAL PROBLEM SOLVING (3) Menentukan Outcome à à à à
Tentukan hasil yang diinginkan Apakah dapat dicapai? Apakah dapat diukur? Bagaimana rentang waktunya?
Menentukan Berbagai Pilihan à Identifikasi berbagai solusi yang ada à Tentukan alternatif tindakan yang memungkinkan 5
FRAMEWORK FOR ETHICAL PROBLEM SOLVING (4) Menentukan Solusi Terbaik à Siapa yang akan terpengaruh dari setiap alternatif yang ada? à Evaluasi setiap pengaruh alternatif pilihan terhadap masing-masing stakeholders à Alternatif mana yang memaksimumkan manfaat dan meminimumkan biaya (masalah lain)
Merencanakan dan Mengimplementasikan Solusi yang dipilih 6
ISU DALAM ETHICAL DECISION MAKING Keputusan yang berkaitan dgn isu etika dapat didasarkan pada: à Professional guidance à Corporate code of conduct
Masalah: Pedoman tsb hanya berlaku untuk masalah atau lingkungan tertentu shg memerlukan interpretasi khusus Q: Landasan apa yg dipakai dalam menginterpretasikan pedoman tersebut? 7
Kerangka Analisis Keputusan Etika
8
STAKEHOLDER IMPACT ANALYSIS • Analisis Kepentingan stakeholder harus menjadi acuan utama! Mengapa? • Analisis Data Akuntansi Traditional memiliki banyak kelemahan:
– Fokus pada masa lalu – Tidak memperhatikan faktor external – Melihat beberapa sumber sbg sesuatu yang bebas (free), tidak memiliki nilai karena tidak ada mekanisme pasarnya. – Fokus kepentingan terlalu sempit (shareholders) – Mengabaikan kepentingan stakehoklder lain 9
KEPENTINGAN STAKEHOLDERS Well-Offness Keputusan harus menghasilkan manfaat di atas costnya Fairness Manfaat yg diperoleh hrs terdistribusi secara adil Right Keputusan yg diambil tidak melanggar hak stakeholder dan pengambil keputusan
• Budiman, seorang manajer tim perikatan yang sedang mengaudit PT Angin Ribut, sedang menghadapi masalah keuangan untuk membiayai pendidikan puteranya yang hendak memasuki universitas dengan jumlah yang material dan belum tersedia saat ini. Danar, Direktur Utama PT Angin Ribut, mengetahui masalah tersebut dan menawarkan bantuan pinjaman kepada Budiman secara tulus tanpa imbalan apapun dan menyatakan bahwa pinjaman tersebut tidak terkait dengan audit yang sedang berjalan. Setelah mempertimbangkannya secara mendalam, Budiman menerima pinjaman tersebut
Apakah yang dilakukan oleh Budiman etis? 11
SPPD Fiktif lho
Seorang pimpinan organisasi membuat surat perintah perjalanan dinas fiktif untuk anak buahnya. Tindakan ini dilakukan pimpinan tersebut untuk memberikan penghasilan tambahan bagi bawahannya, yang gajinya pas-pasan Q: Apakah tindakan tersebut dapat dibenarkan? Apakah tindakan tersebut etis?
12
COMPREHENSIVE DECISION MAKING Aspek yang bersifat tidak etis dapat diidentifikasi dengan menggunakan: Five Question Approach Moral Standard Approach Pastin’s Approach
13
Five Question Approach – Profitability – Legality – Fairness – Impact on the right of each individual stakeholder – Impact on environment
14
Moral Standard Approach (Utilitarian) Maximize a net benefit to society as a whole Apakah tindakan yang diambil memaksimumkan manfaat sosial atau mengurangi kerugian sosial?
Individual Right (Respect & Protect) Apakah tindakan yang diambil konsisten dengan hak setiap individu?
Justice (Fair distribution of benefit and burden) Apakah tindakan yang diambil menghasilkan distribusi yang adil atas manfaat dan kerugian 15
PASTIN’S APPROACH
16
MEASUREMENT OF QUANTIFIABLE IMPACT LABA (PROFIT) à Mudah diukur namun menimbulkan masalah karena mengabaikan faktor-faktor tertentu POS TIDAK MASUK PROFIT: COST DAPAT DIUKUR LANGSUNG à Laba/Rugi dari Transaksi harus dimodifikasi dari faktor externalitas yang menciptakan transaksi tersebut à Contoh: Polusi (externality cost) à Dapat diukur dgn Biaya utk mengatasi polusi POS TIDAK MASUK PROFIT: MANFAAT TDK DAPAT DIUKUR SCR LANGSUNG à Sumbangan dan Beasiswa à Kemungkinan dapat diukur melalui kenaikan pendapatan yg diperoleh si Penerima
17
PERHITUNGAN MANFAAT Perhitungan manfaat dilakukan dgn “Cost Benefit Analysis”, serupa dgn Capital Budgeting Analysis Pengaruh yang akan datang dari keputusan yang dibuat dianalisis pada saat sekarang Manfaat dan Biaya masa mendatang dipresent value-kan Net Present Value = of Proposed Action
Present Value of Benefit Revenue + Good Externalities
-
Present Value of Cost Cost + Bad Externalities 18
OUTCOME YG TIDAK PASTI • Analisis dapat didasarkan pada: – Best estimate – Tiga kemungkinan (most optimistic, optimistic, best estimates) – Expected Value sesuai simulasi komputer Expected Value of = an Outcome
Value of Outcome
Probability of That Outcome Occurring
X
Model Expected Value memungkinkan adanya Risk-Benefit Analysis
Risk Adjusted or Expected Value of = Net Benefit
Expected Present Value of Future Benefit
-
Expected Present Value of future Cost 19
FIN
20