Modul ke:
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE MANAJEMEN KINERJA
Fakultas
PASCA
Program Studi
Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id
Dr. Mirza, ST, MM
BUSINESS ETHIC & CORPORATE GOVERNANCE
MANAGEMENT; PERFORMANCE (14)
TOPIK YANG DIBICARAKAN INTRODUCTION APA ITU MANAGEMEN APA ITU PERFORMANCE APA YANG KITA INGINKAN DARI SEORANG CEO
APA ITU KOMPENSASI EKSEKUTIF •Executive kompensasi •Stock Options •Shareholder Concerns : Several Ways to Pay Day •Future Directions for Executive Compensation •CEO Employment Contracts •Employees : Compensation and Ownership
CEO
INTRODUCTION APA ITU MANAGEMEN APA ITU PERFORMANCE APA YANG KITA INGINKAN DARI SEORANG CEO
APA ITU MANAGEMENT Direksi, Pimpinan Kata Dasar : to manage
Manajemen Melaksanakan
Mengurus Mengelola
Ketatalaksanaan Tata Pimpinan Pengelolaan
Mengatur Memperlakukan
Apa Itu Management Managemen adalah Proses pengkoordinasian aktifitas kerja beberapa orang, , sehingga kerja bisa terselesaikan secara efektif dan efisien
BnR-Peng.Manajemen-Chap-01
6
Apa yang diatur
Kenapa harus diatur
Siapa yang mengatur
Bagaimana mengaturnya
Dimana harus diatur
Meningkatkan Utility 6M Men, Money, Method Material, Machine,Market
Pemimpin dgn wewenang Kepemimpinan melalui instruksi /persuasi Melalui proses mulai dari perenca naaan, pengorga nisasian,peng – arahan, pengen dalian(POAC) Wadah dan alat berupa organisasi /perusahaan 7
Management Is getting think done through any/many person in organizational or corporation to achieve maximum goal or objective
Structure, System, Strategy, Style, Staff, Superordinate goals, Skills.
Performance is it result of the organization, employee, team and need regularly continues observation ,evaluation, and improvement are ongoing processes , some concepts and practices may be introduced early on in a cursory manner first but receive more detailed treatment in later section
Planning, Organizing, Actualizing And Controlling Scanning environment , Formulation , Implementation, Evaluation and Control SWOT Mission, Objective Program, Budget Actual result External/Internal Strategy, Policy Procedure Performance management is a continuous process of identifying , measuring, and developing the performance of individuals and teams and aligning performance with the strategic goals of the organization.
PROSES MANAJEMEN DALAM SELURUH KERANGKANYA UNTUK MENCARI HASIL Faktor-faktor Lingkungan Sosial, Pemerintah, Pendidikan
Sumber-sumber Dasar (6 M) Man Money Material Machine Method Market
Filsafat Manajemen Nilai-nilai Keyakinan Sikap
Ekonomis
Proses Manajemen Planning Organizing Actuating Controlling
Teknologis
efektivitas Manajemen Pekerjaan Tempat Waktu Metode yang tepat
Hasil-hasil Manajemen Individual Kelompok Perusahaan Masyarakat
Organisasi dan manajemen ibarat jasad manusia dan ruhnya. Organisasi diibaratkan susunan anatomi manusia sedangkan manajemen adalah ruh manusia. Dapat disebut manusia jika manusia tersebut masih lengkap ada susunan anatominya dan juga ada ruh sebagai ketenagaan dzat hidup manusia. Jadi dapat disebut organisasi jika ada manajemen di dalamnya, dan dapat disebut manajer jika memimpin sebuah organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu bicara organisasi dan managemen selalu membicarakan akan adanya saling terkaitan antara organisasi/perusahaan, manajemen, dan karyawan dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sebagaimana tak terpisahkannya antara manusia dan ruhnya sebagai dzat ketenagaan hidup bagi jasad manusia. Pada tahap inilah maka organisasi dan managemen perlu melihat sampai dimana hasil yang telah dicapai perusahaan dan karyawan yang ada didalamnya yang biasa kita kinerja(performance)
KINERJA (PERFORMANCE) • KINERJA : – hasil akhir dari aktivitas • KINERJA PERUSAHAAN : – akumulasi dari aktivitas dan proses kerja dari perusahaan Apakah perlu kinerja perusahaan diukur? Apa manfaatnya bagi perusahaan?
KINERJA (PERFORMANCE) Performance atau kinerja dalam kamus manajemen (Sugian,2006:166) didefinisikan pencapaian oleh individu, tim, organisasi atau proses. Mathies (2000:78) mengemukakan bahwa kinerja pada dasarnya apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.Kinerja dalam sehari-hari dapat diistilahkah dengan prestasi kerja. Prestasi kerja tidak serta merta dapat dicapai oleh seseorang, belum pernah kita dengar ada seseorang berprestasi dengan hanya berpangku tangan. Untuk menjadi orang berprestasi dalam diri seseorang paling tidak diperlukan dua syarat, yakni ada kemauan keras atau berupaya sungguh-sungguh dan memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan.
”Pengertian performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja/prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan tersebut.Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi ( Wibowo, 2007) “Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorangdalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yangdidasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” (Hasibuan, 2001:34
Three levels of Performance: • Organization • Process • Job/Performer
Organization Level of Performance
$
Function A
Function B
Function C
Shareholders
Products/ Service
Market
Process Level of Performance
$
Shareholders
Process 1
Products/ Service
Market
Process 2
Function A
Function B
Function C
Job/Performer Level of Performance
The Performance Variables that must be managed; • Hiring • Promoting • Job responsibilities and standards • Feedback • Rewards Training
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation), yang dirumuskan sebagai berikut: “Human Performance= Ability+Motivation, Motivation= Atitude+Situation, Ability= Knowledge+Skill” (Mangkunegara, 2005:13-14) 1. Faktor Kemampuan Ability Secara psikologis, kemampuan ability terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge+skill. Artinya pimpinan dankaryawan yang memiliki IQ superior, very superior, gifted dan geniusdengan pendidikan yang memadai untuk jabatan dan terampil dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari maka akan mudah menjalankan kinerja maksimal. 2. Faktor motivasi Motivation Motivasi diartiakan sebagai suatu sikap attitude piminan dan karyawanterhadap situasi kerja situation dilingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif fro terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka berpikir negatif kontra terhadap situasi kerjanya akan menunjukan pada motivasi kerja yang rendah. Situasi yang dimaksud meliputi hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja. (Mangkunegara, 2000:13)
4 Aspek Kinerja • • • •
kemampuan; penerimaan tujuan perusahaan; tingkatan tujuan yang dicapai, dan interaksi antara tujuan dan kemampuan para karyawan dalam perusahaan
Manajemen Kinerja
19
Ruky (2001:7) mengidentifikasi faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi sebagai berikut: 1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan untuk mengahasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi tingkat kinerja organisasi tersebut. 2. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi. 3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruangan, dan kebersihan. 4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam organisasi yang bersangkutan. 5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi. 6. Pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi, imbalan, promosi dan lainnya.
Nine Performance Variables Goals Orgn.
Org Goals
Process
Process Goals
Job/ Performer
Job Goals
Design Org Design Process Design
Job Design
Management Org Mngt
Process Mngt
Job Mngt
Manfaat Pengukuran Kinerja Meningkatkan kemampuan untuk kepuasan customer Dampak terhadap reputasi perusahaan Knowledge organisasi
• Kualitas pelayanan harus dipantau dan diukur dengan menggunakan parameter kepuasan customer
• Reputasi yg baik akan menciptakan trust (kepercayaan) customer, trust yg kuat memunkinkan perush menetapkan harga premium
• Dapat diketahui kreasi knowledge yg dihasilkan sbg sumber kekuatan & daya saing
Apa yang diukur ?
Produktivitas
• Output (produk/jasa) dikurang input • Output diukur dgn sales revenue • Input diukur dgn biaya
• Diukur dgn efisiensi karyawan dlm melaksanakan pekerjaan • Efektivitas organisasional diukur dgn bagaimana orgg dpt mencapai goalnya dgn baik.
Produktivitas Organisasional
Menilai Kondisi Keuangan & PrestasiPerusahaan • Yang sering digunakan : Rasio & Indeks • Rasio dikelompokkan menjadi : 1. 2. 3. 4. 5.
Likuiditas Leverage Aktivitas Profitabilitas Penilaian
Actual Performance
“GAP”
(Dimana saat ini)
Optimal Performance (Kemana yang dituju)
Performance Plan
Konflik kepentingan mungkin terjadi antara pemilik atau shareholders dan manajemen, nntara pemegang saham mayoritas dan minoritas, atau antara manajemen dan bondholders. Konflik kepentingan ini dapat mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaan. Salah satu cara untuk mengurangi konflik kepentingan antara pemilik dan manajemen adalah dengan disusunnya sebuah rencana kompensasi eksekutif. Rencana kompensasi ini bertujuan untuk memotivasi manajemen agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehingga sesuai dengan harapan pemegang saham.
APA YANG KITA INGINKAN DARI SEORANG CEO CEO - Tugas CEO - Apa itu CEO
Hanya sedikit sekali CEO yang piawai dalam pekerjaan mereka. Kenyataannya hanya 1 dari 20 orang CEO berada di puncak. Dan sebagian besar tidak mengetahui apa pekerjaan mereka sebenarnya dan hanya sedikit yang bisa melakukandenganbaik. Lalu seberapa pentingnyakah kinerja seorang CEO bagi sebuah perusahaan? Pekerjaan CEO bisa dikatakan sederhana,tetapisamasekalitidakmudah. Seorang CEO memiiki tingkat tanggung jawab yang tinggi dibandingkan pekerjaan lainnya. Seorang CEO bisa bertanggung jawab atas tugas-tugas operasionalisasi sehari-hari hingga tindakan yang diperlukan dalam langkah bisnis. Dalam sebuah usaha rintisan teristimewa, peranan CEO sangatlah krusial. Ia adalah seorang pimpinan yang bertanggung jawab atas kegagalan atau kesuksesan sebuah perusahaan. Operasi, pemasaran, strategi, pendanaan, penciptaan budaya perusahaan, sumber daya manusia, perekrutan tenaga kerja, pemutusan hubungan kerja, penjualan, hubungan masyarakat, dan sebagainya. Semua urusan tersebut umumnya ditangani olehseorangCEO. Itulah mengapa seorang CEO harus dipilih dengan baik. Dan jika kita memiliki sebuah usaha dan kita ingin memilih seseorang sebagai CEO, kita harus mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi seorang individu agar bisa menjalankan mandat sebagai CEO dengan baik. Dan bagi Anda yang sudah menjadi CEO, mungkin uraian berikut bisa menjadi refleksi apakah Anda sudah menjalankan tugas dengan baik atau belum:
SeorangCEOterjunlangsungkelapangan CEO yang baik tidak segan untuk membantu merencanakan rencana distribusi ke lapangan/ pasar dan menciptakan sumber pemasukan dan hasil yang lebih baik. Ia bersedia turun ke lapangan bersama para anggota tim untuk menghadiri kesepakatan penjualan yang jumlahnya signifikan atau memikirkan mengapa perusahaan kehilangan satu kesempatan emas dalam penjualan. CEO ideal juga bersedia mendampingi, menjaga keseimbangan prioritas dan mengilhami timnya untuk memenangkan peluang emas yang datang kemudian. CEO dengan cepatnya memilah-milah kesalahan dalam evaluasi kerja sehingga keberhasilan bisa dicapai di masa datang. SeorangCEObertindakstrategis CEO andal mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Inilah apa yang harus dimiliki: kemampuan untuk tampil dengan pantas dan wajar, mengamati sekitarnya, mengantisipasi persaingan dan memberikan tanggapan berdasarkan apa yang ia tangkap. CEO mampu bertindak sigap dan cekatan kapan pun dan di mana pun jika, misalnya, ia harus terlibat dalam sebuah kegiatan curah gagasan atau bertukar ide. Ia memahami timnya dengan amat baik serta tidak mengabaikan masukan dari anggota timnya. SeorangCEOtahukelemahannya CEO yang ideal mengetahui dengan baik apa saja kelebihan yang ia miliki dan saat yang tepat untuk menanggalkan atribut CEO. Ia bersedia untuk mendelegasikan tugas kepemimpinan yang ia kurang kuasai kepada anggota tim atau orang lain yang jauh lebih kompeten darinya. Mereka bisa menempatkan dirinya sebagai pimpinan atau CSO (Chief Strategy Officer) atau Chief Revenue Officer dan menyadari ba
Seorang CEO memimpin CEO memimpin sebuah tim dengan menciptakan sebuah budaya yang kuat di antara tim yang ia pimpin dan secara terus menerus mendorong mereka untuk bersemangat dalam melakukan pekerjaannya masing-masing. Mereka menyusun sebuah sistem keuangan. Seorang CEO yang kompeten mampu memberikan semangat dan menjalankan tugas dengan baik dalam waktu yang sama. CEO yang menjadi pemimpin sejati membuat anggota timnya ingin bekerja dengan semangat meluap yang sama untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Seorang CEO bersikap jelas CEO andal menentukan dan mengkomunikasikan strategi dan menciptakan buy-in untuk strategi ini. Kualitas prima seorang CEO terpancar saat ia mengetahui telah memiliki sebuah tim yang solid untuk membantu strategi atau rencana pasar dan mereka memberikan pegawai banyak peluang untuk menimbang dengan menggunakan sudut pandang mereka.
Banyak perusahaan yang menunjukan performance bagus saat dipeganf oleh aseorang CEO sehingga saat itu seorang CEO menjadi sangat terkenAL dan menjadi rebutan perusahaan lainnya. Contoh CEO Jack Welch dari General Electric yang pada jamanya menjadi terkenal Namun ternyata setelah Jack Welch pensiun perusahaan 2 yang mendesiain dan melaksanakan seperti itu ternyata banyak yang tidak berhasil. Oleh karena itu Past performance is no guarantee of future performance
Pemilik
BOD perantara yang menoptimalkan capital pemilik (shareholder) dan manager yang meng creat capital menjadi nilai perusahaan.
Direktur
BoD Direktur
Pemegang saham/Inv estor
Direktur
Monitoring managemen On behalf of stakeholde
CEO
Pemilik mendelegasikan kekuatannya kepada mana Gemen untuk mengelola modal , dan perlu jaminan Bahwa pendelegasian tsb dijalankan dgn baik, arti Nya tdk mismanagwemne , dan berisiko gagal.
Getting big challenge Getting big challenge INVESTOR LENDERS COMMUNITIES EMPLOYEES CUSTOMERS
Ability Expertise
Predict the future Guide
Resources
Change to get benefit
Motivation Autoriry
BOC CEO P saham
Co m
BOD
Good per formance
Good per formance KONSEP ORGANISASI
Konsep bisnis
Sumber Daya Predict the future Guide
INVESTOR LENDERS COMMUNITIES EMPLOYEES CUSTOMERS
Ability CEO
Motivation
Target sesuai konsumen
Proses transformasi Change to get benefit
Expertise Proses transformasi Resources Autoriry
Desain
Control
Produkyg ditawarkan
Kunci aktivitas
APA ITU KOMPENSASI EKSEKUTIF •Executive kompensasi •Stock Options •Shareholder Concerns : Several Ways to Pay Day •Future Directions for Executive Compensation •CEO Employment Contracts •Employees : Compensation and Ownership
Teori entitas (entity theory) memandang perusahaan sebagai suatu entitas yang terpisah dari pemilik dan krediturnya. Berdasarkan pandangan teori tersebut, manajemen terpisah dari pemilik perusahaan. Manajemen memperoleh kepercayaan dari pemilik untuk mengelolah perusahaan, tujuannya adalah untuk memaksimalkan pendapatan bagi pemilik, dan atas jasa yang diberikan, para manajer memperoleh kompensasi. Agency theory memandang adanya hubungan antara pemilik (prinsipal) dan manajemen perusahaan (agen). Prinsipal mempercayai agen yang memberikan jasa manajerialnya. Dengan jasanya tersebut, agen menerima kompensasi dari prinsipal. Kompensasi merupakan nilai jasa yang diberikan pemilik perusahaan kepada manajemen (Jensen dan Meckling,1976). Sebagian besar rencana kompensasi didasarkan pada dua ukuran prestasi manajer yaitu pendapatan bersih dan harga saham (Scott, 2003). Jumlah kompensasi eksekutif dinilai pada suatu tahun tertentu tergantung pada kinerja pendapatan bersih dan/atau kinerja harga saham.
Scott (2003) mengemukakan bahwa dalam agency theory ada dua tipe penting dari kontrak yang memiliki implikasi kepada teori akuntansi keuangan. Pertama adalah employment contract antara perusahaan dengan manajemen puncak dan yang kedua adalah lending contract antara manajer perusahaan dan bondholder (pemilik obligasi). Dalam kontrak ini, satu pihak disebut sebagai prinsipal dan pihak lain disebut sebagai agen.
Salah satu cara untuk menekan biaya agensi ini, maka disusunlah suatu rencana kompensasi eksekutif yang dapat memberikan motivasi bagi para manajer agar bekerja sesuai dengan keinginan dari para pemilik (prinsipal). Kompensasi ini diberikan sebagai penyeimbang atas kesempatan yang hilang (opportunity loss) dari eksekutif tersebut. Hal ini dikarenakan para eksekutif tersebut harus bekerja hanya pada satu perusahaan dan bukan pada perusahaan lain. Oleh karena itu ada unsur resiko yang harus dihadapi oleh eksekutif tersebut sebagai taruhan reputasi dan finansial.
Kompensasi adalah: Struktur penggajian dalam sebuah organisasi, yang dapat dikaitkan dengan penilaian karyawan. Jumlah yang dibayarkan kepada seseorang karena telah dirugikan. Total gaji dan tunjangan bagi karyawan, terutama manajer tingkat tinggi Kompensasi Eksekutif Kompensasi eksekutif (executive compensation) adalah paket kompensasi khusus yang dirancang untuk karyawan tingkat eksekutif yang mencakup gaji pokok, bonus, fasilitas jabatan dan manfaat pribadi lainnya, opsi saham dan lainnya.
Type compensation 1.Langsung 2.Stock option 3.Restricted stock grant 4.Shareholder concern to pay day 5.Deliberate obfuscation 6.The Christmas tree
(a) Opsi Saham (stock options), dimana pemberian opsi saham berbeda-beda tergantung pada tingkat gaji dan tidak mengambil opsi saham yang masih beredar sebagai bahan pertimbangan. Tingkat pemberian target tergantung pada posisi pemegang jabatan dan total kompensasi relatif terhadap pasar. (b) Unit Saham (share unit), yaitu pemberian bagi eksekutif senior dan karyawan kunci dimana satu unit saham itu ekuivalen atau setara dengan satu saham biasa yang mungkin diberikan pada pegawai atau karyawan tertentu yang memilik jabatan pcnting di cabang lain. Hoi dan Robin (2004) menjelaskan bahwa ketika suatu perusahaan memutuskan untuk menawarkan insentif berupa kompensasi kepada direkturnya, maka perusahana tersebut harus mendesain paket yang efektif yang menawarkan insentif. Ada beberapa isu mengenai parameter-parameter dan paket kompensasi. Secara umum, isu-isu ini berkenaan dengan bentuk dari hadiahnya, prasyarat untuk hudinh dan pembatasan-pembatasan yang diberikan kepada orang yang mendapatkan hadiah. Isu-isu tersebut adalah: .
opsi saham atau saham? Kunci untuk penawaran insentif adalah menaikkan eksposur kepemilikan dengan mencakup komponen-komponen yang berbasis ekuitas didalam paket kompensasi. Dua cara umum dimana perusahaan menawarkan insentif adalah pemberian saham dan opsi saham. Pada kasus dari saham yang terbatas, para direktur dibatasi untuk menjual saham-saham sebelum tanggai tertentu, yang mungkin berhubungan atau mungkin tidak berhubungan dengan jabatan direkturnya. Pada kasus opsi saham, perusahaan dapat membatasi untuk menjual kembali atau membatasi pelaksanaan opsi dengan menetapkan periode pemberian jangka panjang. Opsi saham lebih umum digunakan didalam kontrak insentif. Daya tariknya terletak antara lain pada: pertama, opsi saham adalah instrumen dengan leverage, dimana nilai opsi dapat meningkat drastis dari sisi persentase ketika aset dasar mengalami peningkatan didalam nilainya. Dengan demikian, para direktur diberikan kesempatan untuk menaikkan kekayaanya secara dramatis dengan menaikkan harga sahamnya. Dan kedua, karena opsi saham dihadiahkan dengan harga tetap, maka akan memberikan keunggulan dengan sedikitnya resiko jika nilai perusahaan tidak mencapai ambang tertentu
COMPENSATION PLAN
1.Loans 2. Phony cuts 3. Golden hellos 4. Transaction bonuses 5. Retirement benefits
KOMPENSASI MEMILIKI ARTI BEDA UNTUK ORANG-ORANG YANG BERBEDA, TERGANTUNG PADA PERSPEKTIF SESEORANG: SEBAGAI KARYAWAN : BERFIKIR KOMPENSASI SEBAGAI IMBALAN ATAS UPAYAUPAYANYA (BAGI PEKERJAAN NYA) ATAU......... MENGINDIKASIKAN NILAI YANG DILEKATKAN PERUSAHAAN PADA KEAHLIAN DAN KEMAMPUAN KARYAWAN
• • • • •
TUJUAN KHUSUS KOMPENSASI : MEMIKAT KARYAWAN (MEMBANDINGKAN GAJI DENGAN PERUSAHAAN LAIN, JIKA TERNYATA DI PERUSAHAAN ITU LEBIH BESAR MAKA HAL INI MERUPAKAN DAYA PIKAT UNTUK TETAP BEKERJA DI SANA) MENAHAN KARYAWAN PRODUKTIF (UNTUK MENAHAN (RETAIN) KARYAWAN YANG BAIK, MSDM HARUS MEMASTIKAN BAHWA TERDAPAT KEWAJARAN KOMPENSASI DALAM ORGANISASI) BAGI CEO TENTUNYA HARUS DISESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN PEMEGANG SAHAM DAN BESARNYA RISIKO YANG DIHADAPI DAN PRESTASI YANG DIPEROLEH
• MOTIVASI • (ORGANISASI MEMBERIKAN GAJI REGULER KEPADA KARYAWAN-KARYAWAN YANG DATANG SETIAP HARI DAN MENYELESAIKAN AKTIVITAS YANG DISYARAT-KAN. EKSEKUTIF MUNGKIN MENDORONG INDIVIDU-INDIVIDU UNTUK BEKERJA LEMBUR DENGAN MEMBERIKAN MEREKA KOMPENSASI UNTUK UPAYA TAMBAHAN TERSEBUT. • INDIVIDU-INDIVIDU TERMOTIVASI UNTUK BEKERJA PADA SAAT MEREKA MERASA BAHWA IMBALAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ADIL)
TUJUAN UMUM KOMPENSASI • Sistem upah dan gaji mesti dirasa wajar oleh mayoritas karyawan • Sistem kompensasi harus nondiskriminatif, terbuka dan dapat dipertahankan secara legal • Tujuan-tujuan dasar kompensasi yang dinyatakan adalah untuk memikat, menahan dan memotivasi para karyawan • Sistem kompensasi mesti dirancang untuk menghadapi kompetisi dan kemampuan untuk membayar kebutuhankebutuhan pokok organisasi.
SIMPULAN : 1. Untuk menarik orang supaya memasuki organisasi 2. Untuk mengusahakan agar karyawan datang bekerja 3. Untuk memotivasi mereka supaya bekerja lebih baik Maka para manajer memberi imbalan kepada karyawan • karyawan menukarkan waktu, • kemampuan, • keterampilan, dan usaha mereka dengan imbalan yang dihargai
Manfaat dengan menggunakan kinerja sebagai basis gaji : • meningkatkan kepuasan kerja • meningkatkan produktivitas • menghindari absensi/kemangkiran • menurunkan LTO • meningkatkan kualitas kerja
KESIMPULAN Kompensasi eksekutif merupakan fasilitas yang diberikan bagi eksekutif dan jajaran pengambil keputusan sebagai insentif atas segala upaya keija yang telah dilakukannya merupakan suatu kompensasi yang seimbang atas kesempatan yang hilangdari eksekutif tersebut. Hal ini dikarenakan para eksekutif tersebut harus bekeija hanya pada satu perusahaan dan bukan pada perusahaan lain. Secara umum tujuan dari disusunnya sebuah rencana kompensasi eksekutif adalah untuk memotivasi karyawan untuk lebih giat bekeija, mempertahankan eksekutif perusahaan dan untuk mengurangi adanya konflik kepentingan antara pihak manajemen perusahaan dengan pihak pemilik perusahaan. Besarnya kompensasi yang diberikan kepada pihak manajemen dan kepada pemilik perusahaan adalah berbeda an tar perusahaan. Secara umum kompensasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu berbentuk finansial maupun non-finansial. Dalam bentuk finansial kompensasi dapat berupa gaji, bonus tahunan, opsi saham dan insentif jangka panjang dalam berbagai bentuk, baik stock plans maupun bonus. Sedangkan dalam bentuk non-finansial kompensasi dapat berbentuk tugas-tugas yang menarik, fasilitas keija yang mewah dan memadai, posisi kerja, pengakuan, pencapaian tujuan, serta lingkungan keija yang mendukung. Pemberian kompensasi bagi eksekutif ini sering didasarkan pada ukuran kinerja yang telah dicapai oleh para manajer dan eksekutif tingkat atas seperti laba akuntansi, harga saham maupun earning per share (EPS), kineija keuangan seperti return on equity (ROE) dan return on asset (ROA), ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan.