13 Modul ke:
Fakultas
Ekonomi & Bisnis Program Studi
Magister Manajemen
Business Ethic and Good Governance
Dr. Tri Mardjoko, SE, MA Pokok Bahasan :
Management : Performance
Temu 13: 20 Desember 2014
Mata Kuliah :
Business Ethic and Good Governance Pokok Bahasan : Management : Performance Sub Pokok Bahasan : • Introduction • What Do We Want from the CEO • The Biggest Challenge • Risk Management • Executive Compensation • Stock Options • Shareholder Concerns : Several Ways to Pay Day • Future Direction for Executive Compensation • CEO Employment Contract • CEO Succession Planning • Employees : Compensation and Ownership • Conclusion
Introduction Manajemen Kinerja merupakan penggabungan dari kata manajemen dan kinerja • Menurut George R Terry dalam bukunya Principles of Management, Manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/faktor produksi untuk mencapai tujuan pencapaian kinerja yang sudah ditetapkan lebih dahulu, secara efektif dan efisien. • Menurut John R Schermerhorn Jr dalam bukunya Management, manajemen adalah proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material untuk mencapai tujuan kinerja baik perusahaan.
Pengertian Kinerja menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: (Veithzal Rivai dan Ahmad Fawzi, 2005) : •
• •
•
•
•
Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovitch and Keeps, 1992) Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja (Griffin, 1987) Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Hersey and Blanchard, 1993) Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Donelly, Gibson and Ivancevich, 1994) Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun perusahaan (Schermerhorn, Hunt and Osborn, 1991) Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan (Ability=A), motivasi (motivation=M) dan kesempatan (Opportunity=O) atau Kinerja = ƒ(A x M x O); artinya: kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan (Robbins,1996)
What Do We Want from the CEO Robert Scoble : Saya telah melakukan interview dengan ribuan CEO, beberapa hal yang penting menurut saya adalah : • Bagus dalam melakukan hiring dan firing. Startup CEO yang baik biasanya bagus dalam melakukan hiring, artinya menjual mimpi bisnis mereka kepada orang lain, terutama ketika mimpimu terlihat sulit diterima atau sangat beresiko. Saya pernah bekerja dengan CEO yang bagus sekali dalam hiring tetapi sulit untuk memecat satupun karyawan. Hal ini menghancurkan bisnisnya. Banyak dari CEO yang bagus tidak takut untuk memecat karyawan yang tidak perform. • Builds a culture, not just a company. Bangun sebuah budaya, bukan hanya perusahaan. CEO terbaik seperti Tony Hsieh di Zappos, membangun culture yang memberikan misi kepada setiap orang, Zappos menjadi berbeda dibanding perusahaan lain yang membosankan. • Listens and acts. Mendengarkan dan melakukan aksi. Banyak CEO yang ingin mengatakan padamu apa yang mereka lakukan, tetapi yang terbaik mendengarkan feedback dan melakukan sesuatu terhadap feedback yang mereka terima. Tidak sedikit yang memberikan credits untuk masukan yang mereka terima. • Resilient / Tahan banting. AirBnB membutuhkan 1,000 hari untuk bisnisnya bisa berjalan. Bayangkan jika mereka menyerah di hari ke 999 ? CEO yang baik menemukan cara untuk terus berjalan meskipun semuanya nampak tidak setuju dengan mimpi mereka. • Has vision / Memiliki Visi. Banyak CEO yang baik tetapi jika kamu tidak memiliki kemampuan membangun produk yang matter to people, tidak ada yang mengingat namanya. • Stays focused / Fokus. Seorang teman yang bekerja untuk Steve Jobs mengatakan pada saya bahwa apa yang membuatnya berbeda adalah Jobs tidak membiarkan seorang anggota tim pindah mengerjakan tugas lain sebelum pekerjaannya benar-benar menyelesaikannya. • Speaks clearly / Berbicara dengan jelas. CEO yang baik bisa berbicara dengan jelas, tajam, padat dan quotable. Banyak orang tidak memiliki skill menyampaikan cerita dengan mudah diingat. CEO yang baik sangat pandai melakukannya karena adalah pekerjaan CEO untuk menyampaikan story dari perusahaan dan produknya. • Is a customer advocate / Sangat memahami kebutuhan customer. CEO yang baik memahami dengan mendalam apa yang diinginkan customer terutama saat mereka mengambil keputusan yang memberatkan customer. • Good at convincing other people / Baik dalam meyakinkan orang lain. CEO harus berdapan dengan berbagai interest group yang berbeda kepentingan. Customer sering menginginkah hal yang tidak diinginkan investor. Jadi CEO yang baik harus panda meyakinkan orang lain untuk mengikuti keputusannya, bahkan mengubah opini orang lain. • Beberapa hal lain yang layak disebut adalah : • Fokus pada hal yang penting • Sabar dan tidak sabar pada saat yang bersamaan • Mampu merekrut pemain yang benar di saat yang tepat
Mark Suster : DNA seorang entrepreneur : • •
•
• • •
•
•
•
•
•
• •
Tenacity / Keuletan– Sifat yang paling penting dalam entrepreneur adalah tekad pantang menyerah. Street smarts / Kecerdasan jalanan – Pergi ke luar, bertemu customer langsung dan memahami customer lebih penting daripada hanya membaca buku atau penelitian komputer. Ability to pivot / Kemampuan untuk merubah konsep – Tidak cukup hanya cerdas dan ulet. Anda harus bisa untuk memiliki produk yang bagus dan market yang pas dan cukup besar untuk menghasilkan uang. Entrepreneurs yang baik dapat memodifikasi produknya sehingga cocok dengan business model dan mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan market. Resiliency / Ketahanan – Menjadi seorang entrepreneur itu seksi… kata mereka yang belum melakukannya. Pada kenyataannya, sangat sulit sulit karena Anda akan dipenuhi dengan keraguan, Anda akan sering bertanya pada diri sendiri “Apa saya yakin melakukannya?”. Sebenarnya “Entrepreneurship is about survival.” Inspiration / Inspirasi – Keuletan + kecerdasan tidak cukup tanpa inspirasi. Anda perlu untuk memimpin tim dan meyakinkan orang lain untuk mencoba “memindahkan gunung” ketika segala cara yang mereka lakukan tidak berhasil. Adalah tugas Anda untuk meyakinkan mereka bahwa mereka bisa. Hard working & disciplined / Kerja keras & disiplin - Kita semua tahu banyak orang yang bisa berdiri di sebuah konferensi dan memberikan pidato yang bagus dan mengagumkan di depan pelanggan. Tapi dibutuhkan lebih dari inspirasi untuk membangun bisnis yang sukses. Anda juga membutuhkan kerja keras dan disiplin. Willingness to accept risk / Kesediaan untuk menerima risiko – Dalam konteks ini kita tidak berbicara tentang risiko gila, tetapi entrepreneur adalah orang-orang yang bersedia untuk memulai bisnis dengan “leap of faith”. Mereka tidak menunggu dan selamanya mengerjakan “proyek sampingan” sampai hari ketika mereka siap untuk memulai sebuah bisnis yang serius. Jika Anda tidak bersedia untuk mengambil risiko dengan bekerja full time untuk startup Anda, tentunya Anda akan membuat investor Anda tidak percaya atau mungkin Anda yang tidak percaya kepada diri Anda sendiri. Attention to detail / Perhatian terhadap Detail – Jika Anda akan memimpin sebuah bisnis pada tahap-tahap awal Anda harus mengerti semua rincian Anda. Anda perlu tahu model keuangan Anda. Anda perlu terlibat dalam desain produk. Anda perlu memiliki pemahaman yang rinci dari penjualan Anda. Intinya Anda harus mengerti segala detail. Competitiveness / Daya Saing – Pengusaha terbaik benci untuk kalah. Entah itu dalam kehidupan pribadi atau bisnis mereka selalu ingin menang. Menang disini tentunya dalam arti yang positif. Keinginan untuk menang selalu ada dalam pikiran mereka. Berbagi pasar tidaklah cukup – mereka ingin menang setiap transaksi, mempekerjakan setiap karyawan – karyawan terbaik dan mendapatkan mitra-mitra terbaik. Decisive / Ketegasan – Pengusaha tidak lemah, mereka mengerjakan apa yang mereka harus lakukan. Ini yang membedakan entrepreneur dengan eksekutif di perusahaan besar, konsultan dan investor. Semua orang tersebut memiliki kemewahan berupa analisis. Sedangkan pengusaha dihadapkan dengan banjir keputusan setiap harinya yang sebagian besar merupakan hal-hal kecil. Semua itu membutuhkan keputusan dan tindakan yang cepat. Domain Experience or ability to go really deep and learn it / Pengalaman di vertical niche tertentu atau kemampuan untuk masuk di suatu domain dan mempelajarinya dengan mendalam - Yang dimaksud dengan Domain Experience adalah founder memiliki pengalaman dalam industri sejenis sebelumnya. Walaupun, Domain Experience bukanlah syarat mutlak, tetapi, jika Anda memilikinya itu akan menjadi nilai tambah yang besar. Lebih baik Anda mulai dengannya daripada dari tidak sama sekali. Integrity / Integritas - Integritas dan kejujuran sangat penting bagi founder yang ingin memiliki investor dari venture capital. Tentunya dengan Integritas yang baik banyak venture capital yang mau untuk bekerja sama. Passion for what are you doing / Passion terhadap apa yang Anda kerjakan.
The Biggest Challenge Delapan poin Tantangan Ekonomi Kedepan menurut Menko Perekonomian : •
•
• • •
•
• •
perekonomian di masa kedepan akan semakin terintegrasi ditandai adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung pada tahun 2015. "Globalisasi ekonomi ini tidak dapat kita cegah, kompetisi akan semakin ketat, semua itu memberi peluang sekaligus tantangan bagi kita" ujarnya. Ekonomi masa depan akan ditandai fenomena teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin menunjukan intervensinya terhadap perekonomian. "Negara yang tidak mempunyai inovasi dalam pembangunan ekonomi, maka dia tidak akam mampu mengembang daya saing produk dalam negerinya. Semakin tinggi tuntutan keadilan serta tuntutan penurunan kemiskinan secara global serta tuntutan untuk meningkatan kualitas kehidupan umat manusia. Semakin tingginya tuntutan akan pembanguan ekonomi berkelanjutan. Bergesernya kutub pembangunan dari barat ke arah timur terutama kawasan Asia Pasifik. Saat ini tercatat 48% pedagangan dunia berada di kawasan Asia Pasifik ditandai dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. "53% GDP dunia ada dikawasan ini serta 70% iklim investasi tergantung pada kawasan ini,". Negara-negara barat akan mulai mengalami penuaan dimana lebih dari separuh penduduk dibelahan dunia barat dalam kondisi tua tahun 2025. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya regenerasi yang membuat penduduk di Asia akan menjadi semakin produktif. "Soal produktifitas ini juga menjadi tantangan bagi SDM kita," katanya. Dunia tengah merumuskan tataran ekonomi global, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, keseimbangan, dan berkelanjutan. Sekitar 23% penduduk di dunia merupakan umat islam yang tersebar diberbagai macam negara, yang akan memberikan kontribusinya kepada perekonomian dunia melalui konsep ekonomi syariah.
Risk Management Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risikorisiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. • Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. • Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi • Risiko Operasional • Risiko Hazard • Risiko Finansial • Risiko Strategik Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Executive Compensation • Kompensasi eksekutif adalah paket kompensasi khusus yang dirancang untuk karyawan tingkat eksekutif yang mencakup gaji pokok, bonus, fasilitas jabatan dan manfaat pribadi lainnya, opsi saham dan lainnya. Hubungan antara kompensasi eksekutif dengan variabel laba, harga saham, kinerja perusahaan, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan, menunjukkan bahwa kompensasi eksekutif secara signifikan dan positif berhubungan dengan laba per lembar saham dan ukuran perusahaan, dan berhubungan secara signifikan dan negatif dengan imbal hasil alas ekuitas (ROE). Hasil penelitian tidak berhasil mendukung hipotesis adanya hubungan antara kompensasi eksekutif dengan imbal hasil saham dan pertumbuhan perusahaan.
Stock Options • DEFINISI 'Opsi Saham' Hak istimewa, salah satu pihak kepada pihak lain, untuk menjual saham, yang memberikan pembeli hak, bukan kewajiban, untuk membeli (call) atau menjual (put) saham pada harga disepakati dalam jangka waktu tertentu atau pada tanggal tertentu.
Shareholder Concerns : Several Ways to Pay Day Perjanjian Umum Pemegang Saham . Biasanya perjanjian pemegang saham dimasukkan ke dalam kesepakatan untuk meyakinkan bahwa semua aspek penting dari korporasi disepakati, sebelum pemegang saham melakukan investasi di perusahaan. • Namun, perjanjian pemegang saham sering memerlukan investasi ekuitas tambahan dibuat menjadi bisnis, seperti sebagai investasi modal ventura. • Perjanjian tersebut mengikat antara pihak ketika masing-masing memberikan kontribusi pertimbangan mereka untuk pembentukan korporasi. • Kesepakatan dapat digunakan untuk melindungi posisi pemegang saham minoritas dalam semua aspek yang mereka khawatirkan. • Seringkali, perjanjian menjaga masing-masing kepentingan pemegang saham yang aktif di dewan direksi, meskipun mereka mungkin memiliki hak suara minoritas. perjanjian tersebut juga dapat mencakup ketentuan-ketentuan yang dapat melarang partisipasi sebagai karyawan, pejabat, atau direktur salah satu pemegang saham dengan sisa pemegang saham. • Setelah korporasi didirikan, aspek-aspek lain dapat disepakati untuk dimodifikasi oleh kesepakatan semua pihak. •
Perjanjian sering termasuk kesepakatan tentang : Aspek legal, Konsultasi, Akuntansi, Kecelakaan atau Kehidupan Agen, Hubungan Perbankan, Otoritas pinjaman, Batas Kegiatan Perusahaan, kapitalisasi, Ketentuan Perjanjian tentang Waktu, atau Kondisi untuk Likuidasi pengelolaan Kondisi ketenagakerjaan.
Future Direction for Executive Compensation
Executive Compensation :
November Elections Changes in Tax Laws and Rates SEC and Congressional Actions State of the Economy Proxy Advisory Firm Activities (and Derivative Lawsuits) All are subject to the reaction of Compensation Committees Stock Market Performance Global Geo-Political Concerns
CEO Employment Contract Kontrak CEO biasanya mencakup sepuluh bidang yang menjadi perhatian khusus. 1. Kompensasi. Undang-undang federal yang disahkan pada 1993 membatasi jumlah pendapatan yang dapat diakui dalam menimbulkan manfaat pensiun dalam program pensiun federal yang berkualitas. Banyak kontrak CEO asosiasi baru-baru ini lebih berusaha untuk mengatasi dan memperbaiki masalah, yang menghasilkan pengobatan adil bagi CEO yang lebih tinggi dibayar. Di antara kemungkinan adalah peningkatan terpisah gaji saat ini atau dalam pesangon pasca-kerja; konsultasi atau kompensasi ditangguhkan pengaturan; atau asuransi seumur hidup. Semua ini dapat mencerminkan nilai manfaat pensiun yang hilang melalui 1993 undang-undang. 2. Penggunaan Personal mobil. Persyaratan Internal Revenue Service menjelaskan bahwa penggunaan pribadi sebuah mobil yang disediakan majikan, termasuk penggunaan Komuter rutin, harus diperlakukan sebagai penghasilan kena pajak bagi karyawan dan dilaporkan oleh asosiasi pada Formulir W-2 laporan kompensasi karyawan. Mempertimbangkan cara-cara untuk mengelola bahwa kewajiban pajak dalam konteks perjanjian kerja, misalnya dengan menyediakan untuk penggantian CEO asosiasi untuk nilai estimasi dari setiap penggunaan pribadi dari mobil. 3. wisata Pasangan. Peraturan IRS membuatnya hampir pasti bahwa penggantian oleh asosiasi untuk biaya perjalanan dari pasangan CEO akan dianggap penghasilan kena pajak kepada CEO kecuali dalam kondisi yang tidak biasa. Sekali lagi jumlah harus muncul pada karyawan Formulir W-2. Kontrak kerja dapat mengatasi masalah ini dengan menyediakan untuk peningkatan penggantian kepada CEO untuk menjelaskan
4. Manajemen. Hal ini biasanya dalam kepentingan terbaik dari kedua asosiasi dan CEO untuk kontrak untuk menyediakan otoritas eksklusif CEO atas menarik, maju, kompensasi, menetapkan, dan seluruh karyawan lainnya sepanjang anggaran dan hukum pembatasan yang diamati. Namun, perlu diketahui bahwa versi 2008 dari Formulir 990 kembali untuk organisasi dibebaskan mendorong praktek dimana dewan pengurus atau komite kompensasi ulasan tidak hanya kompensasi CEO tetapi juga dari petugas lainnya dan karyawan kunci, dengan mengacu pada data yang komparatif dan dengan rincian review direkam. 5. Kontrak dibandingkan peraturan. Konflik kadang-kadang dapat timbul antara ketentuan dalam kontrak CEO dan ketentuan dalam peraturan asosiasi atau dokumen yang mengatur lainnya. Menyelesaikan konflik tersebut sebelum masuk ke dalam kontrak kerja. 6. Jangka. Kontrak CEO sering berjalan satu, dua, tiga, atau lebih tahun. Semakin, mereka ditulis sebagai "evergreen" dokumen, secara otomatis memperbarui tahun demi tahun sampai kedua sisi membatalkan kontrak, biasanya dengan memberikan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Pendekatan lain adalah "pembaharuan bergulir" di mana istilah saat perjanjian ini diperpanjang setiap tahun sehingga istilah saat ini masih dua, tiga, atau lebih tahun.
7. Penghentian. Kontrak CEO sering menyediakan "dengan alasan" penghentian CEO, tanpa pesangon, dalam keadaan "ketidakpatutan, ketidakjujuran, dan perbuatan tercela." Ini jelas referensi dapat menyebabkan perselisihan. Pastikan bahwa kontrak menentukan "dengan alasan" kriteria penghentian (misalnya, penggelapan, atau keyakinan kejahatan besar) dan termasuk kesempatan bagi CEO untuk membantah segala tuduhan penyebab. Memberikan banyak kontrak untuk pembayaran pesangon kepada asosiasi CEO yang diakhiri "tanpa sebab" - dengan kata lain, ketika CEO dipecat tanpa alasan tertentu yang berkaitan dengan penyimpangan atau kekurangan kinerja. Kontrak tersebut sering meluas untuk jangka waktu beberapa tahun dan kemudian harus diperbaharui oleh kedua belah pihak - asosiasi dan CEO - atau kontrak secara otomatis berakhir. Pastikan bahwa pesangon yang disediakan untuk penghentian tanpa sebab juga disediakan jika asosiasi tidak memperbaharui kontrak melainkan hanya memungkinkan untuk berakhir.
8. Konflik kepentingan. CEO telah dikenal untuk kehilangan posisi mereka ketika salah satu relawan asosiasi menyatakan minat menggantikan CEO. Salah satu cara untuk membantu mencegah konflik ini mungkin menarik adalah untuk menyatakan dalam kontrak CEO bahwa tidak ada relawan yang, atau mungkin menjadi, calon untuk posisi dapat berpartisipasi dalam negosiasi kontrak, pengaturan kompensasi CEO, menetapkan tujuan, menilai CEO itu kinerja, atau penghentian sebaliknya mempengaruhi tanpa sebab atau nonrenewal. 9. Undang-undang pajak pendapatan federal pada umumnya menyatakan bahwa pembayaran pesangon harus dilakukan kepada mantan karyawan dalam waktu dua tahun dari tanggal ketika kerja berakhir. Ada dapat dua motivasi berbeda untuk sebuah asosiasi untuk memberikan pesangon: untuk memperlancar transisi CEO ke posisi lain ketika terminasi tanpa sebab atau karena nonrenewal asosiasi kontrak, atau untuk melengkapi manfaat pensiun. 10. pasca-kerja. Banyak kontrak termasuk pengaturan konsultasi pasca-kerja. Hal ini demi kepentingan terbaik dari kedua mantan CEO dan asosiasi untuk kontrak untuk menentukan waktu konsultasi yang diharapkan dan prosedur untuk penggantian pembayaran disetujui, asisten, perjalanan, dan sejenisnya
CEO Succession Planning • •
• •
• •
Perencanaan suksesi adalah proses dimana suatu organisasi memastikan bahwa karyawan direkrut dan dikembangkan untuk mengisi setiap peran kunci dalam perusahaan. Melalui proses perencanaan suksesi, Anda merekrut karyawan unggul, mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan, dan mempersiapkan mereka untuk kemajuan atau promosi ke peran yang lebih menantang. Aktif mengejar rencana suksesi memastikan bahwa karyawan yang terus dikembangkan untuk mengisi setiap peran yang dibutuhkan. Sebagai organisasi Anda mengembang, kehilangan karyawan kunci, memberikan kesempatan promosi, dan meningkatkan penjualan, jaminan rencana suksesi Anda bahwa Anda memiliki karyawan di tangan siap dan menunggu untuk mengisi peran baru. Perencanaan suksesi proaktif efektif meningkatkan organisasi Anda siap untuk ekspansi, hilangnya seorang karyawan kunci dapat diisi yang baru, membutuhkan pekerjaan, promosi karyawan, dan desain ulang organisasi untuk peluang. Perencanaan suksesi yang sukses membangun kekuatan baku.
Employees : Compensation and Ownership
• Selama bertahun-tahun, perusahaan telah menggunakan rencana kepemilikan saham karyawan (ESOP) dan berbagai alat kepemilikan berbagi-menarik, tetap, dan memotivasi orang-orang berbakat. Namun kepemilikan saham saja tidak akan membuat karyawan Anda berpikir dan bertindak seperti pengusaha. Sebagai pakar manajemen Peter Block menulis dalam buku Stewardship visioner nya, "Yang terburuk, kepemilikan saham oleh karyawan membawa ilusi kemitraan tanpa substansi, di terbaik, kepemilikan saham menggarisbawahi maksud organisasi memperlakukan karyawan sebagai pemilik dalam seribu cara lain."
Conclusion • Manajemen Kinerja Perusahaan membawa integrasi proses , dan sistem metrik . • Hal ini merupakan strategi luas perusahaan yang bertujuan untuk menyelaraskan inisiatif departemen untuk mencegah manajer dari mengoptimalkan bisnis lokal yang mengorbankan kinerja perusahaan secara keseluruhan. • Topik ini menjelaskan bagaimana dengan dukungan teknologi modern dan pendekatan implementasi pragmatis, tingkat kematangan tertinggi perusahaan dapat dicapai dengan investasi yang relatif rendah.
Terima kasih
Terima Kasih Dr. Tri Mardjoko, SE, MA