BUSINESS ETHIC & GCG Modul ke:
Philosophical Ethics and Business
Fakultas
Pasca Sarjana Program Studi
Magister Management www.mercubuana.ac.id
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
3.
Philosophical Ethics And Business
• Introduction: Ethical Theories And Traditions • Utilitarianism: Making Decision Based On Ethical Consequences • Deontology: An Ethics Of Rights And Duties • Virtue Ethics: Making Decision Based On Integrity And Character • A Decision Making Model For Business Ethics Revisited
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Introduction: ethical theories and traditions
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan tradisi etis utilitarisme 2. Menggambarkan bagaimana seorang utilitarian berpikir berdasarkan pengambilan keputusan ekonomi dan bisnis 3. Menjelaskan bagaimana pasar bebas mengakomodasi tujuan utilitarian dalam memaksimalkan kebaikan secara keseluruhan 4. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan dari pengambilan keputusan utilitarian 5. Menjelaskan tradisi –tradisi etis berdasar prinsip,atau deontologis 6. Menjelaskan konsep dari hak-hak moral 7. Membedakan hak-hak moral dari hak-hak legal 8. Menjelaskan teori Rawlsmengenai keadilan sebagai azas kesamaan 9. Menggambarkan dan menjelaskan teori-teori karakter etis berdasarkan keutamaan
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Sistematika Pembahasan
Pengertian Etika Filoshopi
leh :
Mohamad Rizali Noor
Utilitarianism Oleh : Arthiani
Deontologi Oleh : Erwin Suriyanda
Peran Etika Dalam Bisnis Oleh : Estu Handayani
Diskusi 5 Business Ethics & GCG,
[email protected]
TEORI DAN TRADISI ETIKA MENGAPA HARUS BERTINDAK NORMA
Bagaimana seharusnya manusia menjalani hidup
UTILITARIANISME aLIRAN ETIKA FILOSOFIS
ETIKA Bagaimana Reason/alasan TINDAKAN YANG MEMUNCULKAN KETIDAK BENARAN
DEOTOLOGIS -HAK AZASI -KEUTAMAAN KEBAIKAN -KARAKTER DASAR PEMBENARAN DALAM BERTINDAK
KEPUTUSAN TINDAKAN YANG ETIS DAN BERMATABAT Business Ethics & GCG,
[email protected]
FILOSOPI ETIKA Norma etika
Kewajiban melakukan /tidak
Perbuatan
Norma etika
Kata hati 5 KEKUATAN ETIS
Norma etika
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Norma etika
MAKSUD. Saya melihat diri saya sbg seorang yang kuat secara etis. Saya membiarkan hati nurani saya menja di penuntun saya. Tidak peduli apapun yang terjadi saya selalu mampu me mandang cermin, menatap mata sa MAKSUD ya dan merasa nyaman dengan diri saya KEBANGGAN, Saya merasa nya man dengan diri saya sendiri. KETETAPAN SUDUT KEBANGGAN saya tidak memerlukan penerimaan HATI PANDANG dari orang lain agar aya merasa bahwa saya penting. Rasa harga diri yang seimbang menjaga agar KESABARAN keakuan dan hasrat saya untuk diterima oleh orang lain tidak – mempengaruhi keputusan saya KETETAPAN HATI, sayabertahan KESABARAN, Saya percaya pada maksud saya,khususnya SUDUT PANDANG,saya memelikan bahwa segala sesuatu pada pada saat yang agaknya tidak waktu bersaat teduh untuk me akhirnya kan berjalan dengan tepat. Perilaku saya konsisten masuki hsri baru dgn merenung baik Segala sesuatu tidak perlu dengan maksud saya. dan Hal ini membantu saya agar tetap terjadi saat Ini juga. Saya puas jangan menyerah fokus dan memungkinkan saya dengan keadaan saya sekarang untuk mendengarkan hati kecil
LIMA PRINSIP KEKUATAN ETIS
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Dilema Etika Bisnis
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Faktor Penyebab Perilaku Tidak Etis di Tempat Kerja • • • • •
Sasaran penjualan, budget ataupun laba yang tidak realistik Ketiadaan hubungan/Lack of recognition Personal financial worries Balancing work & family Komunikasi yang jelek
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Etika dalam Bisnis : Kenapa Perlu? 9 9 9 9 9 9
Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan nilainilai manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis; Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya; Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom line. Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum yang akan berlaku. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)
Business Ethics & GCG,
[email protected]
PENGERTIAN FILSAFAT ETIKA/ ETHICA FILOSHOPI Etika adalah fisafat moral yaitu cabang filsafat yang merenungi baik buruk tingkah laku manusia. Etika sebagai cabang ilmu filsafat yang menyelidiki mana yang baik(rightness) dan mana yang buruk (wrongness) dan keharusan (oughtness)sebagai pedoman sikap dan tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma Kata fisafat berasal dari kata bahasa Yunani philosophia dimna kata tersebut memiliki arti philo adalah cinta sedangkan sophia berarti kebujakan jadi filsafat berarti cinta kebijakan. Definisi : Filafat adalah refleksi kritis manusia tentang seagala sesuatu yang dialami untuk memperoleh makna yang radikal dan integral. Bertolak dari pengalaman dan bicara tentang pengalaman sehingga objek filsafat adalah dunia nyata.,namun juga tidak berhenti pada gejala yang nampak dipermukaan saja tetapi berlanjut menyelami hal2 yang hakiki dan mendasar. Filsafat tidak hanya mencari arti tetapi juga makna. Berlainan dengan ilmu yang langsung berhubungan dengan dunia nyata , tetapi filsafat butuh waktu dan proses refleksi yaitu perenungan dan pendalaman tentang arti dan makna yang dialami secara kritis dan rasional.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Pada dasarnya perbuatan manusia dibedakan sbb: 1. Perbuatan manusia ( act of man) atau actus homonis yaitu perbuatan yang kebetulan dikerjakan oleh manusia, tidak disengaja atau tidak dikehendaki oleh pembuatanya Misalnya anak kecil belum dapat membedakan mana yang baik dan buruk , ia masih dalam taraf pra moral yaitu tarap menuju kesadaran etis. Perbuatan orang tidur dan orang gila adalah a moral artinya diluar kesadarn etis. Perbuatan pada taraf pra moral dan amoral secara etis tidak dapat dipertanggung jawabkan kepada pelakunya. 2. Perbatan manusiawi (human act atau actus humanus, adalah perbuatan yang dikerjakan manusia dengan sadar dibawah pengendaliannya dengan sengaja dan dikehendakinya.. Oleh karena itu pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. Perbuatan manusia semacam itu yang menjadi objek etika Agar norma etika dapat berlaku terhadap perbuatan manusia, perbuatan itu memenuhi unsur sbb: 1. Pengertian 2. Kesukarelaan 3. Kebebasan
Business Ethics & GCG,
[email protected]
harus
1. PENGERTIAN • Norma etika dipersyaratkan adanya pengetahuan, pengertian atau kesadaran akan baik buruknya suatu perbuatan, sehingga dirasakan adanya kewajiban mutlak untuk melakukan atau tidak melakukan. • Pengetahuan membedakan baik buruk disebut juga kesadaran etis, dimana kesadaran etis ini timbul dan tumbuh bersamaan lahirnya manusia dan berkembang melalui proses pendidikan yang berupa teladan, penyuluhan dan bimbingan. • Kesadaran etis yang sudah berkembang itu akan memberikankeputusan baik/ buruk siatu indakan yang disebut kata hati atau suara insan kamil yang biasanya selalu jujur, tidak pernah berdosa. • Kata hati bisa merupakan petunjuk( index) karena memberi petunjuk tentang baik dan buruk suatu perbuatan. • Kata hati juga merupakan pemutus ( yudex), karena sesudah ada tinfakan, kata hati menentukan baik buruknya tindakan itu. • Kata hati juga merupakan penghukum (vindex) karena jika ternyata perbuatan itu buruk akan mengakibatkan terhukumnya pelaku denagn rasa sesal dan bersalah. 2. KESUKARELAAN • Kesukarelaan berti adanya kesengajaan atau niat untuk berbuat. • Kesukarelaan dianggap tidak sempurna bila dalammelakukan perbuatan tsb terdapat ketidak tahuan dan atau dorongan perasaan yang terlalu kuat (passion) dan atau ketakutan dan paksaan. Business Ethics & GCG,
[email protected]
3 • •
KEBEBASAN Suatu perbuatan dikatakan bebas jika terbuka beberapa alternatif untuk dipilih, setidaknya terdapat alternatif untuk berbuat atau tidak berbuat Penentuan manusia untuk memilih itulah yang disebut kebebasan atau kehendak bebas manusia.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Beberapa Aliran dalam Etika Dalam menjawAb tentang baik buruknya tingkah laku manusia , ada beberapa aliran dalam etika yang dapat digolongkan kedalam dua golongan besar yaitu : Aliran Deontologis , berasal dari kata deon bahasa Yunani yg berarti yang diharuskan atau yang diwajibkan. Aliran ini menyatakan bahwa baik buruknya perbuatan manusia tidak tergantung pada tujuan atau hasil yang akan dicapai oleh perbuatan itu tetapi telah terkandung dalam perbuatan itu sendiri Aliran Teleologis , berasal dari kata telos bahasa Yunani yg berarti tujuan. Aliran ini menyatakan bahwa baik buruknya perbuatan manusia tergantung pada akibat yang dihasilkan, bahwa semua perbuatan itu netral. Adapun yang termasuk dalam aliran ini adala: Aliran hedonisme Alirean Eudemonisme (Humanisme) Aliran Utilisme atau Utilitarianisme Aliran Vitalisme Aliran Theologis
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Deontologi : Ethics of Rights and Duties Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti diwajibkan. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting. • Menekankan kewajiban manusia u/ bertindak secara baik. • Suatu tindakan baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri. • Orang berlaku adil telah baik dengan sendirinya, sebaliknya berbuat bohong telah buruk dengan sendirinya. • Aliran ini menganggap bahwa berlaku adil itu tetap baik walaupun dalam kenyataan anya sering terjadi orang lebih beruntung seandainya melalikan keadilan. Sebaliknya berbuat bohong tetap buruk walaupun seseorang mendapatkan keuntungan dari kebohongannya.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Prinsip Deontologi (1) (2)
(3)
Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Deontologi Dalam Bisnis Tindakan bisnis dinilai baik bukan krn mendatangkan keuntungan pada pelaku bisnis, tetapi sejalan dg kewajiban si pelaku bisnis dalam memberikan pelayanan prima kepada semua konsumen.(nilai tindakan itu bukan ditentukan oleh akibat baik yg diperoleh si pelaku bisnis. Etika deontologi Æ menekankan pentingnya motivasi, kemauan baik dan watak yg kuat dari para pelaku.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Deontologi : Kajian Ethics Immanuel Kant, Filsuf Jerman Abad 18 Pandangan 1.
Tidak ada didunia yg dianggap baik kecuali kemauan baik. Kepandaian bisa merugikan kalau tidak didasarkan pada kemauan baik.
2.
Tindakan yg baik adalah tidak saja sesuai kewajiban, melainkan tindakan tindakan yg dijalankan demi kewajiban
3.
Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban ( imperatif) Rasa kewajiban itu bersifat, katagoris tidak hipotetis artinya tidak tergantung syarat2 atu untung rugi atau imperatif hopotetis
1.
Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung p[ada tercapainya tujuan tetapi tergantung pada kemauan baik yg mendorong ia berbuat.
2.
Sebagai konsekuensi dai kedua prinsip di atas, kewajiban adalah hal yg niscaya dari tindakan yg dilakukan berdasarkan sikap hormat kepada hukum.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Deontology: An ethics of rights and duties
Deontologi : Perintah Tak Bersyarat Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat. Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb. Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak. Rasa kewajiban yang blain selain katagoris adalah Apriori tiak empiris jadi rasa kewajibabn timbul bukannmerupskan pengalaman ytetapi karena sudah ada dengan sendirinys Rasa kewajibasn akan timbul karena formal tidak material artinya tidak ada isi tertentu tentang apa yang harus dilakukan melainkan syarat mana yang harus dipenuhi dalam setiap tindakan agar bisa disebut etis. Rasa kewajiban bersifat apriori dan formal itu disebut imperatif katagoris. Rumus untuk imperatif katagoris adalah : Bertindaklah kamu menurut kaidah yang sekasligus dapat kau kehendaki menjadi kaidah umum. Misalnya berbuat bohong tidak dapat dijadikan pedoman umum, oleh karena itu kita tidak boileh berbuat bohong Business Ethics & GCG,
[email protected]
Aliran Teleologis , berasal dari kata telos bahasa Yunani yg berarti tujuan. Aliran ini menyatakan bahwa baik buruknya perbuatan manusia tergantung pada akibat yang dihasilkan, bahwa semua perbuatan itu netral. Adapun yang termasuk dalam aliran ini adala: Aliran hedonisme Alirean Eudemonisme (Humanisme) Aliran Utilisme atau Utilitarianisme Aliran Vitalisme Aliran Theologis
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Hedonisme PrinHedone (Yunani) Æ berarti kenikmatan, kesenangan sip aliran ini menganggap bahwa kenikmatan merupakan tujuan hidup manusia . Oleh karena itu semua tindakan yang menuju kenikmatan adalah baik sesuatu dianggap baik, sesuai dg kesenangan yang didatangkannya.( psikolog Freud ,1856-1939, Adler ,1870-1937) Sesuatu yg hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan atau tdk menyenangkan, dg sendirinya dinilai tidak baik. Penganut aliran ini dengan sendirinya menganggap atau menjadikan kesenangan sebagai tujuan hidupnya.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Aliran Eudomonisme atau Humanisme •
•
•
Eudomonisme berasal dari kata eudaimonia bahasa Yunani yng berarti kebahagiaan. Aliran ini menyatakan bahwa tujuan setiap perbuatan manuasia adalah kebahagiaan. Oleh karena itu perbuatan yang baik adalh perbuatan yang menuju kebahagiaan, adalah kesempurnaan, yang berarti mengembangkan dan membulatkan semua panggilan kodrat atau fitrah kemanuasiaan yang dimuliki mausia. Itulah sebabnya aliran ini disebut juga aliran naturalism atau humanisme atau berati kemanusiaan. Aliran ini dikenalkan oleh Aristoteles dan Marx, Hegel , yang sampai saat ini berpengaruh didunis pendidikan yang merumuskan bahwa : Bantulah anakdidik agar dapat mengembangkan bakat kodratnya “ Contoh penerapan faham Humasnisme adalah Makan dan minim untuk memeprtahankan hidup adalah baik, karena sesuai dengan kodrat kemanusiaan, tetapi jika makan dan minum sedemikian banyak dengan tujuan kepuasan belaka sehingga jatuh sakit adalah buruk.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Utilitarianism: making decision based on ethical consequences
Aliran Utilitarianisme ¾ Dikembangkan pertama kali oleh Jeremi Bentham (1748 -1832). ¾ Adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal sesuai dengan asas manfaat dan kegunaan ¾ Maksud Asas Manfaat atau Kegunaan “asas yang menyuruh setiap orang untuk melakukan apa yang menghasilkan kebahagiaan atau kenikmatan terbesar yang diinginkan oleh semua orang untuk sebanyak mungkin orang atau untuk masyarakat seluruhnya” Oleh karena itu, menurut pandangan utilitarian, tujuan akhir manusia juga merupakan ukuran moralitas.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Jenis Utilitarianisme
Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism) Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Utilitarianisme Klasik
Utilitarianisme Klasik diusung oleh Jeremy Bentham, James Mill dan, anaknya, John Stuart Mill Prinsip Utilitarianisme Klasik: ¾ Semua tindakan mesti dinilai benar/baik atau salah/jelek semata-mata berdasarkan konsekuensi2 atau akibat2nya. ¾ Dalam menilai konsekuensi2 atau akibat2 itu, satu-satunya hal yang penting adalah jumlah kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkannya. Jadi, tindakan2 yang benar adalah yang menghasilkan surplus kebahagiaan terbesar ketimbang penderitaan. ¾ Dalam mengkalkulasi kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkan, tidak boleh kebahagiaan seseorang dianggap lebih penting daripada kebahagiaan orang lain.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme Pertama, Kedua, Ketiga,
MANFAAT MANFAAT TERBESAR MANFAAT TERBESAR BAGI SEBANYAK MUNGKIN ORANG
Prinsip dasar utilitarianisme “manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar” “Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang”
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Nilai Positif Etika Utilitarianisme + ++ +++
Rasionalitas. Menghargai kebebasan setiap pelaku moral Universalitas
Utilitarianisme sbg proses dan sebagai Standar Penilaian Etika utilitarianisme digunakan sbg proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak. Etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Utilitarianisme dalam Bisnis Dalam Etika Utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dg semua orang yg terkait, shg analisis keuntungan dan kerugian tidak lagi sematamata tertuju langsung pd keuntungan bagi perusahaan. Analisis keuntungan dan kerugian dalam kerangka Etika bisnis: • Pertama, keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yg dianalisis tidak dipusatkan pd keuntungan dan kerugian perusahaan. • Kedua, analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dlm kerangka uang. • Ketiga, analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Kelemahan Etika Utilitarianisme Manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit Etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pd dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dg akibatnya. Etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
Variabel yg dinilai tidak semuanya dpt dikualifikasi. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas di antara ketiganya Etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Aliran Vitalisme • Vitalisme berasal dari kata vita yang berarti hidup • Menurut aliran ini vitalisme perbuatan yang baik itu adalah perbuatan yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia untuk menaklukan manusia lain yang lemah • Filsafat ini dikenalkan oleh Nietzsche (1844-1900) , yang pada akhirnya dianut oleh Hitler pada saat memimpin Jerman denga paham Nasionalisme- Sosialisme (Nazi), dimana Hitler membedakan antara ras tuan yaitu orang Jerman yang keturunan Aria dengan ras budak yang boleh ditindas dan dihisap tenaganya oleh ras tuan. Aliran Theologisme atau Theonom • Theologisme berasal dari kata theos bahasa Yunani yang berarti Tuhan. • Aliran ini berpendapat bahwa suatu perbuatan manusia adalah baik jika sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan berhak menntukan apakah perbuatan itu baik atau buruk . Misalnya membunuh tidak terlarang karena buruknya melainkan karena Tuhan telah melarangnya. • Kesulitan yang dihadapi: 1. Didunia terdapat banyak agama yang mempunyai kitab suci masing2( misalnya sering dijumpai penilaian yang berbeda, atas perbuatan tentang poligami, makan daging babi , perceraian dll 2. Kehendak Tuhan yang terdapat dalam kitab suci sering kali dirumuskan secara umum, sehingga timbul berbagai mashab Business Ethics & GCG,
[email protected]
Peran Etika dalam Bisnis
Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan hukum.
Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.
Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral, tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam suatu kerangka sosial;
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis 1. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil. 2. Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya. 3. Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan. 4. Prinsip Saling menguntungkan; juga dalam bisnis yang kompetitif. 5. Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik. Business Ethics & GCG,
[email protected]
Dilema Etika Bisnis 1.
2. 3. 4.
Konflik Kepentingan—situasi dimana keputusan yang diambil terpengaruh oleh kepentingan/keuntungan pribadi (kasus suap pada beberapa skandal kredit macet). Kejujuran & Integritas—mengemukakan fakta yang sebenarnya dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika didalam semua keputusan bisnis. Loyalitas vs. Kebenaran—pelaku bisnis mengharapkan para karyawannya untuk loyal sekaligus “benar”. Whistleblowing—pengungkapan karyawan kepada publik, pemerintah maupun media atas praktek-praktek yang sifatnya melanggar etika, ilegal, atau amoral didalam perusahaan/ organisasinya.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
CYCLUS UTILITARIANISME DAN PERKONOMIAN PEREKONOMIAN DAN INSTITUSI EKONOM ADAM SMITH, KAPITALIS-MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN KRN ADANYA SCARCITY MENGAMBIL KEPUTUSAN BERDASARKAN KONSEKWENSI KONSKWENSI ETIS
UTILITARIANISME
FAKTA YANG ADA
PILIHAN ALTERNATIF TERBAIK BAGI
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MANUSIA, -KEBAHAGIAN -KESEHATAN -MARTABAT SEMUA ORANG -INTEGRITAS -KEBEBASAN -KEHORMATAN Business Ethics & GCG,
[email protected]
Contoh Permasalahan Etika dalam Bisnis Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis : apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika. pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain Industri, Rahasia Dagang, dan sebagainya) menjalin usaha yang ilegal. Persaingan tidak sehat. Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas produksinya. Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost,overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral. Business Ethics & GCG,
[email protected]
Epilog 9 Etika dalam berbisnis diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri. 9
Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka pendek saja;
9
Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang merupakan stakeholders yang penting untuk diperhatikan.
9
Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam bisnis internasional.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
HAK HAK MORAL DAN HAK HAK LEGAL 1. Karyawan diberikan hal legal dengan berhubungan perundangan dan peradilan jadi karyawan berhak atas gaji minimum,kesmpatan yang sama 2. Hak karyawan timbul dari janji kontraktual karyawan, mengenai gaji keahlian, kemampuan kerja ini yang merupakan hak moral , rasa hormat kepada sesama 3. Hak moral dibangun dan dibenarkan atas dasar pertimangan moral bukan legal 4. Hak moral dibangun atas adanya kerjasama dan negoisasi dalam bisnis
Business Ethics & GCG,
[email protected]
KEADILAN SOSIAL SEBAGAI AZAS KESAMAAN MENURUT RAWLS SELUBUNG KETIDAK TAHUAN METODE MENENTUKAN PRINSIP2 KEADILAN YANG SEHARUSNYA MENGATUR MASYARAKAT KESAMAAN (FAIRNESS) KEADILAN SOSIAL SELUBUNG KETIDAKTAHUAN PRISIP-PRINSIP SPESIFIK DARI METODE YANG ADA MEMILIH PRINSIP2 DENGAN SUARA BULAT/POSISI ASALI, SUATU PRINSIP DIJAMIN AKAN BERSIFAT ADIL KEPUTUSAN YANG ADIL Business Ethics & GCG,
[email protected]
ETIKA KEUTAMAAN : MENGAMBIL KEPUTUSAN BERDASARKAN INTEGRITAS DAN KARAKTER.
FOKUS APA YG SEHARUSNYA DILAKUKAN ETIKA KEUTAMAN FOKUS SIAPA ORANG YANG DIMAKSUD, DIBANGUN DARI KEINGINAN,KEYAKINAN,NILAI2,PERILAKU
MEMILIKI KEPEDULIAN, EMPATI DERMAWAN,DAN SIMPATI MENJAWAB SEHARUSNYA MANUSIA MENJADI TYPE BAGAIMANA KARAKTER DAN INTEGRITAS
MENGGESER SIFAT EGOISME YANG MERUPAKAN PANDANGAN ORANGAKAN BERTINDAK KARENA KEPEBTINGAN PRIBADI MENJADI SIFAT MEMENTINGKAN KEPENTINGAN ORANG BANYAK./LAIN. MOTIVASI DIRI SENDIRI MENJADI MOTIVASI ORANG LAIN Business Ethics & GCG,
[email protected]
Urutan Proses Pengambilan Keputusan untuk Etika 1. Menentukan fakta –fakta 2. . Mengidentitifikasi isu etis yang terlihat. 3. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan situasi dari sudut pandang mereka. 4. Mempertimbangkan altenatif2 yang tersedia juga disebut imajunasi moral 5. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat mempengaruhi para pemegang kepentingan , membandingkan dan mempertimbagklan alternatif2 berdasarkan konsekwensi2, kewajiban2,hak2 dan prinsip2, dampak bagi integritas dan karakter pribadi 6. Membuat sebuah keputusan 7. Memantau hasil.
Business Ethics & GCG,
[email protected]
Kepustakaan: 1. Huse, M. (2007). Boards, Governance and Value Creation: The Human Side of Corporate Governance. Cambridge: 2. Laura P.Hartman – Joe DesJardins. 2011. Business Ethics: Decision Making for Personal Integrity & Social Responsibility, McGraw-Hill International Edition, Second Edition. 3. Moral Leadership and ethical Decision Making, by Cherrington, 1st edition, CHC Forecast, Inc., 2000 4. Robert.A.G. Monks and N. Minow. 2011. Corporate Governance. John Wiley & Sons, Ltd. Fifth Edition Business Ethics & GCG,
[email protected]
Wassalamu ‘alaikum, wr, wb
Gambar 1. Investasi Modal Teknologi Sistem Informasi
Business Ethics & GCG,
[email protected]