1
BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TANGGAL 3 MARET 2015
HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua Ysh :
1. Bapak Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2. Para Dosen Pembimbing, 3. Para Kepala Dinas/Instansi dan Camat yang terkait, serta hadirin dan mahasiswa yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita senantiasa
memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga sampai hari ini kita masih diberi keselamatan, kesehatan
dan
kesempatan,
sehingga
dapat
hadir
dalam
rangka
3
Penerimaan Mahasiswa KKN STAIN Salatiga tahun 2015, dalam keadaan sehat wal’ afiat. Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Semarang mengucapkan
Selamat
Datang,
serta
ucapan
terima
kasih
atas
kepercayaan Bapak Rektor yang telah memilih Kabupaten Semarang sebagai tempat Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya berbasis Masjid Mahasiswa STAIN Salatiga. Saya menyambut gembira karena dengan Kuliah Kerja Nyata ini sedikit banyak akan membantu masyarakat diantaranya meningkatkan pengetahuan dan ikut mencerdaskan masyarakat khususnya diwilayah Kecamatan Kaliwungu.
4
Oleh karena itu, pada kesempatan ini Saya berharap kepada para mahasiswa STAIN Salatiga yang akan mengadakan Kuliah Kerja Nyata, dapat melakukan identifikasi masalah yang ada dalam masyarakat, sebagai bahan masukan bagi kita untuk bahan perbaikan pada masa mendatang. Disamping itu, diharapkan pula para Mahasiswa juga dapat membantu mengurai permasalahan yang ada di masyarakat, dengan melakukan
pemberdayaan
masyarakat
desa
menuju
peningkatan
kesejahteraan yang lebih baik melalui potensi yang dimilikinya. Dan diharapkan pula agar para mahasiswa peserta KKN, lebih meningkatkan kepedulian dan empati kepada permasalahan yang dihadapi masyarakat,
5
sehingga mendorong terjadinya perubahan perilaku mahasiswa sebagai agent of change dalam proses perubahan masyarakat untuk menjadi lebih baik. Hadirin yang berbahagia, Kita ketahui bersama bahwa
Posdaya adalah ide brilian yang
sudah lama dicetuskan oleh Bapak Prof. Dr. Haryono Suyono, MA., Ph.D (Pimpinan Yayasan Damandiri dan DNIKS) dan sudah banyak dipakai oleh negara-negara lain, namun di tempat asalnya baru beberapa tempat saja yang melaksanakan. Posdaya
adalah
pemberdayaan
dengan
basic
keluarga,
diharapkan keluarga-keluarga mampu turut berpartisipasi mengentaskan
6
kemiskinan
keluarga-keluarga
yang
tidak
mampu
yang
ada
dilingkungannya secara “bottom up program”, dan yang menjadi spiritnya adalah azas gotong royong sebagai milik bangsa yang sekarang dirasakan mulai memudar. Kedudukan pengurus Posdaya sediri nantinya sebagai motivator, penggerak, dan fasilitator terhadap semua pemberdayaan keluarga yang dilaksanakan. Ada 8 (delapan) fungsi pemberdayaan yang menjadi konsep pergerakan
posdaya
yakni
keagamaan,
kebudayaan,
cinta
kasih,
perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan hidup. Posdaya merupakan pendekatan baru kegiatan KKN yang lebih berorientasi terhadap proses pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan
7
pemberdayaan ini diharapkan masyarakat memiliki inisiatif-inisiatif mandiri yang secara berkesinambungan dilaksanakan dalam kerangka memberi solusi atas persoalan-persoalan yang terjadi. Mahasiswa lebih berfungsi sebagai
katalisator sekaligus memfasilitasi
masyarakat dalam upaya
memelopori pembangunan inisiatif tersebut. Perlu diketahui POSDAYA, bukan dimaksudkan untuk mengganti pelayanan sosial ekonomi kepada masyarakat berupa pelayanan terpadu diberbagai bidang seperti: Posyandu, BKB, PAUD, UPPKS, pelayanan BLT, pelayanan beras murah, atau pelayanan pembangunan lainnya. Namun Posdaya dibangun sebagai forum untuk mengembangkan kegiatan pemberdayaan terpadu yang dinamis, yaitu pemberdayaan pembangunan
8
untuk seluruh anggota keluarga yang dipadukan dengan saling terkait. Tujuannya adalah agar pimpinan keluarga mengetahui peran dan fungsinya yang lengkap sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh. Akhirnya setiap keluarga dan anggotanya bisa saling mengingatkan untuk melakukan pemberdayaan seluruh anggota keluarga secara mandiri. Hadirin Mahasiswa KKN yang saya cintai dan saya banggakan, Sebagai kaum intelektual dan pembaharu, mahasiswa harus memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan dan meningkatkan kualitas, sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi suksesnya pelaksanaan pembangunan.
9
Dalam konteks ini, diharapkan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan Perguruan Tinggi melalui KKN dapat diorientasikan pada penyiapan mahasiswa sebagai Sarjana Pendamping masyarakat dan upaya pemberdayaan masyarakat desa melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, utamanya berperan aktif mengembangkan sikap dan jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship yang tangguh. Para mahasiswa, yang tentunya mempunyai banyak kelebihan dibidang
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
diharapkan
mampu
meningkatkan atau menumbuhkan motivasi dan inovasi masyarakat untuk lebih maju dalam pembangunan ekonomi, dan pendidikan dengan
10
membantu menemukan peluang usaha yang lebih baik bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat, serta menyusun program yang dapat di laksanakan dan disesuaikan dengan kemampuan, kondisi dan situasi yang ada. Hadirin, peserta KKN yang berbahagia, Salah satu institusi sosial yang menjadi sasaran KKN STAIN Salatiga adalah masjid. Karena dalam beberapa tahun terakhir ini, masjid di banyak tempat mengalami penurunan fungsi terutama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Masjid lebih banyak difungsikan sebagai tempat peribadatan, sementara fungsi-fungsi lain sudah mulai banyak ditinggalkan. Kondisi ini tentu saja berbeda dengan situasi sosio-historis keberadaan masjid
11
bagi umat Islam. Masjid selain sebagai tempat ibadah, dalam sejarah Islam menjadi tempat strategis yang difungsikan sebagai ruang publik untuk memperbincangkan persoalan-persoalan keumatan seperti ekonomi dan politik. Dalam kerangka merevitalisasi fungsi masjid inilah KKN Posdaya berbasis masjid merubah orientasi peserta dan masyarakat. Kegiatan tidak selalu berbentuk fisik, tetapi yang terpenting adalah menghidupkan kembali institusi sosial keagamaan sebagai ruang publik masyarakat. “Masjid adalah ruang publik yang harus dimanfaatkan masyarakat sebagai media pembangunan inisiatif dalam rangka memberi solusi atas persoalan yang berkembang.
12
Salah satu inisiatif yang dikembangkan adalah mencari sumbersumber keswadayaan yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan secara cepat. “jalan rusak misalnya, tidak perlu menunggu anggaran pemerintah. Melalui inisiatif masyarakat kemudian mengorganisasikan keswadayaan sehingga persoalan cepat selesai. Sebelum Saya mengakhiri sambutan ini , Saya berpesan kepada saudara-saudara mahasiswa, kembangkan ilmu saudara agar
semakin
kreatif dan inovatif sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi percepatan penggalian dan pemanfaatan potensi SDA dan SDM pedesaan bagi
kemajuan
masyarakat.
pembangunan
dan
peningkatan
keagamaan
di
13
Marilah dengan semangat ”mBangun nDeso Noto Kutho” kita optimalkan
kompetensi,
tugas
dan
fungsi
masing-masing
dalam
mewujudkan masyarakat Kabupaten Semarang yang semakin Mandiri, Tertib dan Sejahtera ”MATRA” Demikian yang dapat Saya sampaikan, dan tak lupa Saya sampaikan selamat melaksanakan KKN, Secara resmi Mahasiswa kami terima, dan Saya terjunkan kembali ke-lokasi. Sekian terima kasih. Wassalamualaikum, Wr, Wb.
BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.
14