BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Di era Globalisasi saai ini issue sanitasi menjadi salahsatu issue yang paling hangat di bicarakan, karena sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan terutama di daerah permukiman padat, kumuh dan miskin di Kabupaten Bengkulu Utara. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015. Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat kepemilikan sistem jaringan air limbah (sewerage) terendah di Asia. Kurang dari 10 kota di Indonesia yang memiliki sistem jaringan air limbah dengan tingkat pelayanan sekitar 1,3% dari keseluruhan jumlah populasi. Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sanitasi seringkali dianggap sebagai urusan “belakang”, sehingga sering termarjinalkan dari urusan-urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan peningkatan standart kualitas hidup masyarakat, semakin tingginya tingkat pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung lingkungan itu sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus diperhatikan. Masih sering dijumpai bahwa aspek-aspek pembangunan sanitasi, yaitu air limbah, persampahan dan drainase, serta dilengkapi dengan penyediaan air bersih, masih berjalan sendirisendiri. Masing-masing aspek tersebut ditangani secara terpisah, meskipun masuk dalam satu bidang pembangunan yaitu sanitasi, sehingga masih terdapat tumpang tindih kegiatan pembangunan bidang sanitasi oleh institusi yang berbeda-beda, yang kadang-kadang membingungkan masyarakat sebagai subyek dan obyek pembangunan. Kondisi yang lebih buruk apabila bahkan ternyata terdapat aspek sanitasi yang masih “bolong” atau belum tertangani oleh siapapun. Di sisi lain, masih terdapat pelaksanaan pembangunan sanitasi yang berjalan secara parsial dan belum terintegrasi dalam suatu “rencana besar” yang sifatnya integratif dan memiliki sasaran secara menyeluruh serta dengan jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek jenis kegiatannya maupun dari aspek kewilayahan. Untuk itu perlu disusun suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Tahapan-tahapan proses perencanaan harus dilaksanakan secara berurutan, bertahap dan berkelanjutan, sehingga solusi yang ditawarkan juga akan tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan bidang sanitasi yang muncul tidak selalu disebabkan oleh aspek teknis, namun juga berhubungan dengan aspek ekonomi dan sosial, seperti tingginya tingkat kemiskinan dan rendahnya kesadaran masyarakat menjadi tantangan lain dalam pembangunan bidang sanitasi. Hal tersebut di atas mendorong Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk ikut serta dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang merupakan program bersama lintas sektor dan lintas departemen yang tergabung dalam Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), yang telah mempersiapkan skenario besar berupa replikasi penyusunan strategi pembangunan sanitasi di 330 kota/kabupaten agar pembangunan di daerah berjalan dengan efektif, bersifat menyeluruh, dan berkelanjutan. PPSP Kabupaten Bengkulu Utara mulai dilaksanakan bulan April 2012 sebagai implementasi dari Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 050/2615/VI/Bangda Tanggal 5 Nopember 2009 Perihal: Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Sanitasi di Daerah. Dalam rangka melaksanakan program tersebut Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah membentuk Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Bengkulu Utara dengan Surat Keputusan Bupati Bengkulu Utara: 143 Tahun 2012 Tanggal 5 Mei 2012, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Utara selaku Koordinator I-1
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Kelompok Kerja (Pokja) Tim Pengarah/Koordinasi dan Kepala Bappeda Kabupaten Bengkulu Utara selaku Ketua Tim Pelaksana Pokja AMPL dan Sanitasi. Tim Pelaksana Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkulu Utara sebagai pelaksana harian kegiatan PPSP dengan personil dari berbagai dinas dan kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menjadi garda depan operasional PPSP. Pokja sanitasi Kabupaten Bengkulu Utara melakukan pertemuan untuk mengkaji, menganalisa, dan mengumpulkan data sekunder dan primer untuk memetakan kondisi sanitasi Kabupaten Bengkulu Utara yang difokuskan di 28 desa/kelurahan lokasi kajian (zona sanitasi prioritas). Zona sanitasi prioritas tersebut berada di 1 kecamatan kota yaitu Kecamatan Arga Makmur (secara administrasi Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari 13 kecamatan dengan 216 desa/kelurahan). Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan. Terkait dengan hal itu pemerintah mendorong kabupaten/kota untuk menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten/Perkotaan (SSK) yang memiliki prinsip (1) berdasarkan data aktual, (2) berskala kota, (3) disusun sendiri oleh kota: dari, oleh, dan untuk kota, (4) menggabungkan pendekatan bottom-up dan top-down. Untuk menghasilkan SSK yang demikian, kabupaten/kota harus mampu memetakan situasi sanitasi wilayahnya. Pemetaan situasi sanitasi (Buku Putih Sanitasi) yang baik hanya bisa dibuat apabila kabupaten/kota mampu mendapatkan informasi lengkap, akurat, dan mutakhir tentang kondisi sanitasi, baik menyangkut aspek teknis mapun non teknis. Dalam konteks ini Buku Putih merupakan prasyarat utama dan dasar bagi penyusunan SSK. 1.2.
Landasan Gerak Sanitasi dapat dipahami sebagai usaha pembuangan tinja, endapan air limbah (sullage) dan limbah padat dengan cara yang memperhatikan kesehatan untuk membuat lingkungan hidup di rumah dan lingkungan menjadi bersih dan sehat. Pengertian dasar Penanganan Sanitasi di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut: 1. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari kamar
mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. Penanganan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga (domestik) dengan sistem : a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga. b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat. 2. Black water (air tinja/limbah padat) yaitu air tinja yang tercemar tinja, umumnya berasal dari WC. Volumenya dapat cair atau padat, umumnya orang dewasa menghasilkan 1.5 liter air tinja/hari. Air ini mengandung bakteri coli yang berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab itu harus disalurkan melalui saluran tertutup ke arah pengolahan/penampungan. Air tinja bersama tinjanya disalurkan ke dalam septic tank. Septic tank dapat berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk oleh beton bertulang sederhana. Air yang sudah bersih dari pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran kota, atau lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam tanah sebagai bahan cadangan air tanah. 3. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). 4. Penanganan drainase kota adalah memfungsikan saluran drainase sebagai penggelontor air kota dan mematuskan air permukaan. 5. Penyediaan air bersih adalah upaya pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun sumur dalam. I-2
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Pengertian sanitasi dari beberapa sumber adalah sebagai berikut : Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap semua faktor lingkungan fisik manusia yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi sehingga merugikan pertumbuhan fisik, kesehatan dan kelangsungn hidupnya (WHO)1). Sedangkan pengertian Sanitasi menurut panduan TTPS Sanitasi juga diartikan sebagai usaha untuk memastikan pembuangan kotoran manusia, cairan limbah, dan sampah secara higienis yang akan berkontribusi pada kebersihan dan lingkungan hidup yang sehat baik di rumah maupun lingkungan sekitarnya. Ruang lingkup penanganan Sanitasi dalam program PPSP adalah sebagai berikut: 1. 2. 3.
4. 5.
Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penanganan drainase kota adalah memfungsikan saluran drainase sebagai penggelontor air kota dan memutuskan air permukaan. Penyediaan air bersih adalah upaya pemerintah untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun air tanah.
Untuk mengetahui gambaran kondisi terkini terhadap sanitasi yang ada, maka dilakukanlah proses kluster wilayah oleh Pokja PPSP Kabupaten Bengkulu Utara berdasarkan empat (4) indikator penentuan kluster wilayah study EHRA dan telah disepakati mengenai wilayah kajian berdasarkan kluster area yang telah dibuat dengan jumlah responden sebanyak empat ratus (680) responden dengan wilayah kajian sebagai berikut : Tabel 1.1 Lokasi Kajian EHRA No Kecamatan 1. Kerkap
2
Air Napal
3
Argamakmur
4
Lais
5
Padang Jaya
6
Giri Mulya
Kelurahan/Desa 1. Magelang 2. Banyumas Baru 3. Perbo 1. Pasar Kerkap 2. Pasar Bembah 1. Sumber Agung 2. Datar Ruyung 3. Karang Anyar 1 1. Pasar Lais 2. Lubuk Gedang 3. Durian Daun 4. Sido Mukti 1. Marga Sakti 2. Sido Mukti 3. Tanjung Harapan 1. Suka Mulya 2. Wonoharjo
Keterangan
Sumber: Tim Kajian EHRA 2012
I-3
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Visi dan Misi Kabupaten Bengkulu Utara Keinginan luhur, cita-cita maupun sasaran umum pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara dalam kurun waktu 5 tahun diarahkan pad a upaya peningkatan kemandirian masyarakat. Wujud masyarakat yang mandiri tersebut hendaknya dalam kondisi yang maju dan bermartabat. Atas dasar kondisi ideal yang diinginkan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan maka Visi Pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2012 – 2016 dirumuskan adalah sebagai berikut: “Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat” Penjelasan Rinci Visi Kabupaten Bengkulu Utara 2012-2016 Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara 2012 -2016 tersebut diatas sebagai gambaran harapan yang ingin dicapai pada periode pembangunan tahun 2012 – 2016 mengandung makna bahwa masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara dalam lima tahun ke depan harus menjadi mandiri, maju dan bermartabat. Variabel Mandiri ditandai dengan indikator kemapanan ekonomi yang ditunjukkan dengan parameter ekonomi makro dan struktur perekonomian yang kokoh, variabel maju ditandai dengan indikator terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Variabel Bermartabat ditandai dengan meningkatnya prestasi daerah ditingkat regional dan Nasional, Kesetaraan Gender, kerukunan antar umat beragama dan tersedianya sarana dan prasarana serta kegiatan yang mendukung kwalitas kerohanian masyarakat. Dari visi tersebut lebih lanjut diturunkan delapan misi yang akan memayungi arah kebijakan dan program pembangunan daerah. Misi Kabupaten Bengkulu Utara Untuk mewujudkan visi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2012 – 2016, yakni terwujudnya Kabupaten Bengkulu Utara yang mandiri, maju dan bermartabat yang dalam hal ini mencakup aspek kewilayahan, kepemerintahan dan kependudukan, maka ditempuh melalui misi pembangunan sebagai berikut : 1. Memajukan perekonomian masyarakat berbasis potensi dan sumberdaya daerah serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan. 2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur daerah terpadu. 3. Meningkatkan Daya saing dan pengembangan produk unggulan daerah. 4. Mewujudkan SDM berkualitas melalui akses ketersediaan pendidikan dan kesehatan yang bermutu. 5. Mewujudkan pelayanan publik yang prima, tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. 6. Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Aparatur. 7. Memberikan ruang seluas-luasnya bagi perempuan dalam pembangunan. 8. Mendorong berkembangnya masyarakat yang religius, berbudaya dan memiliki karakter kooperatif, kolaboratif, produktif dan kompetitif. Visi tersebut memiliki tiga makna utama yang dapat diuraikan sebagai berikut : Mandiri yaitu kemampuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara secara sejajar dan sederajat dengan daerah lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Untuk membangun kemandirian harus dibangun melalui kemajuan ekonomi, kemampuan untuk berdaya saing yang menjadi kunci untuk mencapai kemajuan dan kemandirian. Kemandirian berkaitan langsung dengan daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi makro. Salah satu makna kemandirian adalah adanya kemapanan ekonomi yang ditunjukkan dengan pertumbuhan paramater ekonomi makro yang berkesinambungan, struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan komperatif dan kompetitif dan I-4
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara didukung oleh daya saing ekonomi akan di peroleh dari peningkatan dan pertumbuhan pendapatan daerah dengan mengembangkan leading sector dan produk serta komoditas unggulan daerah. Kemandirian juga dapat terlihat melalui ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pemb angunannya; kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam daerah makin kokoh sehingga ketergantungan kepada sumber dari luar daerah menjadi kecil; kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok. Masyarakat yang Maju merupakan wujud dari kondisi seluruh masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara yang terbebas dari ketergantungan dan ketertinggalan, sehingga dapat tercipta masyarakat yang berwawasan luas. Masyarakat yang maju juga merupakan tekad dan wujud dari keinginan dari segenap stakeholders untuk selalu bergerak dan tumbuh dan berkembang sehingga dapat mensejajarkan diri dengan masyarakat daerah lain yang telah lebih dahulu berkembang. Kemajuan dan kemandirian suatu daerah tidak hanya dicerminkan oleh perkembangan ekonomi, tetapi juga mencakup aspek yang lebih luas. Kemajuan dan kemandirian juga tercermin dalam keseluruhan aspek kehidupan, dalam kelembagaanodukstif pranata - pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial. Masyarakat Bermartabat yang mengandung arti bahwa masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara mempunyai harkat dan harga diri yang tinggi dengan dasar meyakini akan kebenaran ajaran dan nilai-nilai agama yang menjadi pedoman dan tuntunan dalam menjalankan kehidupannya, dalam wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada sisi lainnya, martabat yang tinggi tersebut hanya akan tertanam disegenap dada masyarakat Bengkulu Utara dan tercermin dalam setiap rumah tangga apabila setiap rumah tangga ada dalam kondisi kehidupan yang berkecukupan (terpenuhinya kebutuhan dasar jasmaninya). 1.3
Maksud dan Tujuan Buku Putih Sanitasi Kota Bengkulu Utara merupakan dasar dan acuan dimulainya pekerjaan sanitasi yang lebih terintegrasi karena buku putih sanitasi merupakan hasil kerja berbagai komponen dinas atau kelembagaan lain yang terkait dengan sanitasi. Buku Putih Sanitasi Kota Bengkulu Utara inilah yang menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kota Bengkulu Utara, yang nantinya menjadi panduan kebijakan Pemerintah Kota Bengkulu Utara dalam menejemen kegiatan sanitasi. Kelompok kerja (pokja) sanitasi telah melakukan analisis situasi dengan mengakses data-data dari kegiatan inilah pemetaan sanitasi Kota Bengkulu Utara akan terbentuk. Pemetaan sanitasi merupakan gambaran awal dan rencana dilakukannya zona-zona sanitasi ditingkat kota. Dengan adanya zona sanitasi akan muncul kebijakan serta prioritas dalam penanganan kegiatan pengembangan strategi sanitasi skala kota yang didalamnya mencakup strategi sanitasi, rencana tindak dan anggaran perbaikan maupun peningkatan sanitasi di Kota Bengkulu Utara. Pada masa mendatang penerapan strategi serta pelaksanaanya dilakukan dengan rencana tindak atau aksi dilapangan. Kemitraan dari berbagai pihak, baik masyarakat (NGO dan NGS lokal), level kota maupun nasional sangat diperlukan dalam fase ini. Sanitasi di Indonesia memerlukan perhatian khusus, sehingga peningkatan kepedulian dan penggalakan hidup bersih dan sehat untuk merubah kebiasaan buruk masyarakat dalam bidang sanitasi tidak terlepas dari program ini. Kegiatan-kegiatan studi pasar untuk mengetahui permintaan juga dilakukan. Monitoring dan evaluasi tidak bisa ditinggalkan dalam implementasi program sehingga strategi monitoring dan evaluasi yang tepat perlu diolah dengan matang. Manfaat pengalaman nasional dalam kerangka pemberdayaan nasional adalah: memperdalam pengkajian sektor sanitasi, mengembangkan kapasitas pembuat kebijakan dan stakeholders, memperkuat kebijakan dan kerangka peraturan, mengembangkan kerangka kelembagaan pada tingkat nasional, I-5
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara mengembangkan dan menyebarluaskan strategi atau rencana tindak serta pedoman bagi pemerintah daerah. . Adapun tujuan dari penyusunan Buku Putih Kabupaten Bengkulu Utara adalah untuk: 1. Memberikan informasi sarana sanitasi yang ada saat ini; 2. Menyediakan data sebagai dasar analisis situasi dilihat dari segala aspek, sehingga zona sanitasi prioritas dapat ditetapkan berdasarkan urutan potensi resiko kesehatan lingkungan /area resiko sanitasi 3. Memberikan informasi bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam bersinergi dan menjalankan perannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi ke depan; 4. Memberikan bahan dasar penetapan kebijakan daerah dalam pengelolaan sanitasi di masa yang akan datang berdasarkan target prioritas yang disepakati bersama. 1.4.
Metodologi Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sumber Data a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/ kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta. b. Narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/ kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat. Untuk mendukung data sekunder tersebut juga dilakukan beberapa survey terkait dengan pengelolaan sanitasi seperti: Enviromental Health Risk Assesment (EHRA), Survey peran media dalam perencanaan sanitasi, survey kelembagaan, survey keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survay keuangan, survay priority setting area beresiko serta survay peran serta masyarakat dan gender. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta, narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil dan tokoh masyarakat. 2. Pengumpulan Data Proses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini. Teknik kajian dokumen dipergunakan tim untuk mengkaji data. Banyak dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitannya dengan kondisi yang terjadi pada masa kini. 3. Tahapan Penyusunan Proses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini. Teknik kajian dokumen dipergunakan tim untuk mengkaji data. Banyak dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitannya dengan kondisi yang terjadi pada masa kini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini, bagaimana proses penyusunan Buku Putih. Buku Putih Sanitasi menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kabupaten Bengkulu Utara. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bengkulu Utara I-6
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2012 ini, diposisikan sebagai acuan perencanaan strategis sanitasi tingkat kabupaten. Rencana pembangunan sanitasi kota dikembangkan atas dasar permasalahan yang dipaparkan dalam Buku Putih Sanitasi. Setiap tahun data yang ada akan dibuat “Laporan Sanitasi Tahunan” yang merupakan gabungan antara laporan Tahunan SKPD dan status proyek sanitasi. Laporan Sanitasi Tahunan menjadi Lampiran Buku Putih Sanitasi 2012 dan setelah 3 tahun, semua informasi tersebut dirangkum dalam Revisi Buku Putih Sanitasi. 1.5.
Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen perencanaan lainnya Kegiatan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kabupaten Bengkulu Utara didasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi : Undang-Undang 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom Kabupaten di Lingkungan Provinsi Sumatera Selatan 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman. 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. 10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah. 11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. 12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah. 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pencemaran Udara I-7
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Peraturan Presiden Republik Indonesia 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010-2014 Keputusan Presiden Republik Indonesia 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air. 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Keputusan Menteri 1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih. 2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL 3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik. 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA). Petunjuk Teknis 1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan. 2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah. 3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan. 4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih. 5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan. 6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik. 7. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan. 8. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. 9. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara Penoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus. 10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi. 11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK Perda Kabupaten Bengkulu Utara 1. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2011-2016 2. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Derah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Derah Kabupaten Bengkulu Utara 3. Keputusan Bupati Bengkulu Utara Nomor 143 tahun 2012 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan /Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkulu Utara. I-8
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retrebusi Jasa Umum Dalam pembuatan dokumen Buku Putih tidak terlepas dari dokumen-dokumen yang ada lainnya. Karena dalam Buku Putih berisikan perencanaan pembangunan jangka menengah sistim sanitasi di Kabupaten Bengkulu Utara. Adapun dokumen-dokumen yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara sebagai bahan rujukan adalah Bengkulu Utara dalam angka 2011, RPJPD, RPJMD, Renstra, RTRW serta dokumen-dokumen lain yang ada yang dapat menunjangn dalam penyusunan Buku Putih.
I-9
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKULU UTARA
2.1.
Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten Bengkulu Utara sebagai salah satu dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, dengan Ibukota Arga Makmur, yang terdiri dari 14 kecamatan, 215 desa dan 5 kelurahan, dengan luas wilayah daratan 4.424,60 Km2. Dari luas wilayah tersebut, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia maka secara keseluruhan bagian daratan yang berbatasan dengan lautan sepanjang lebih kurang 239,1 Km terdiri dari bagian daratan yang berada di Pulau Sumatera sepanjang 115,9 Km dan wilayah yang berada di Pulau Enggano dengan panjang pantai lebih kurang 123,2 Km, sehingga sesuai dengan kewenangannya maka Kabupaten Bengkulu Utara memiliki wilayah laut seluas 2.088 Km2. Posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Utara terletak posisi geografis Kabupaten Bengkulu Utara terletak antara 101° 32’-102° 8’ BT dan 2°15’-4° LS. Batas wilayah berikut : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat
Kabupaten Bengkulu Utara secara administratif dan diuraikan sebagai : : : :
Kabupaten Mukomuko Kabupaten Bengkulu Tengah Kabupaten Bengkulu Lebong Samudra Hindia
Kondisi geografis kabupaten Bengkulu Utara sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian di bawah 150 m dpl, terdapat di bagian barat membujur searah pantai dari selatan ke utara, sedangkan di bagian timur topogarfinya berbukit-bukit dengan ketinggian 541 m dpl. Banyak curah hujan sangat di pengaruhi oleh iklim, keadaan geografis dan perputaran arus udara. Akibat dari kondisi yang demikian, maka jumlah curah hujan yang tercatat di masing-masing stasiun pengamatan ataupun PP/BIP tidak sama. Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara pada umumnya memiliki topografi yang sangat variatif mulai dataran sampai berbukit-bukit. Daerah datar hanya di daerah perkotaan dan hiterland Kota Arga Makmur. Daerah dengan ketinggian 10 – 150 m dari permukaan laut terdapat di bagian pantai barat yang membentang dari selatan ke utara. Sedangkan di bagian timur merupakan daerah yang berbukit dengan ketinggian rata-rata 541 meter dari permukaan laut. Kondisi topografi merupakan faktor utama yang paling besar pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan jika dibandingkan dengan faktor-faktor lain. Topografi yang dimaksud dinyatakan dalam persen kemiringan, makin besar kemiringannya makin besar pula resiko kerusakan lingkungan yang terjadi.
II-1
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 2.1 Peta Orientasi Kabupaten Bengkulu Utara di Provinsi Bengkulu
II-2
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Bengkulu Utara dan Cakupan Wilayah Kajian
II-3
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Data Jumlah curah hujan di kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2010 sampai dengan bulan Desember setiap bulannya berkisar 161-750 mm, dengan rata-rata setiap bulannya 390,75 mm. Pada tahun 2010 ini, curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan Juli dan Maret yaitu 698 mm dan 750 mm. Di tinjau dari jumlah hari hujan, menurut data yang di peroleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Bengkulu Utara, samapi bulan desember 2010 berkisar antara 14-23 hari dengan rata-rata tiap bulannya sebanyak 19 hari. Hari hujan pada tahun 2010 sebanyak 228 kali, lebih banyak dibandingkan tahun 2009 yang sebanyak 205 kali. Hari hujan di Kabupaten Bengkulu Utara sepanjang tahun 2008 rata-rata mencapai 16 hari hujan per bulan dengan curah hujan sebesar 4.013 mm. Jumlah hari hujan terbanyak berada di Bulan April, Agustus dan Desember yakni 46 hari dengan curah hujan masingmasing sebesar 2.242 mm, 508 dan 535 mm. Sedangkan jumlah hari hujan terendah terjadi di Bulan Mei yakni 8 hari dengan curah hujan sebesar 147 mm. Tabel 2.1 Klimatologi dan Curah Hujan No
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata-rata
Hari Hujan (Kali) 9 11 18 14 8 13 11 17 22 23 21 25 192
Curah Hujan (MM) 161 186 439 2242 147 306 255 508 343 742 149 535 4.013
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara, 2009
Dengan melihat pola hujan demikian, dan sesuai dengan pola iklim global, maka wilayah Kabupaten Bengkulu Utara ini tergolong kepada wilayah dengan Iklim Tropis Basah yang relatif tanpa musim kering (Humid Tropical Climate with No Dry Season), yang diberi simbul Af (sesuai dengan Kriteria Koppen serta selaras dengan klasifikasi menurut Schmid dan Ferguson menurut Oldeman dan menurut Mohr). Dengan tipe iklim tropis basah ini, maka potensial bagi pengembangan pertanian. Namun di lain pihak dengan karakter topografi/ morfologi wilayah di atas, sangat penting adanya kawasan lindung berupa kawasan yang memberikan perlindung an kawasan bawahannya khususnya kawasan hutan lindung dan kawasan resapan air. Tabel 2.2 Kondisi Air Tanah No
Nama/Lokasi
Lokasi
Debit (m3/dtk)
1.
Air Kemumu
Kemumu
2.
Air Lais
Lais
24,52
3.
Air Ketahun
Ketahun-Napal Putih
589,24
4.
Air Seblat
Seblat
314,20
-
Sumber: Bengkulu Utara Dalam Angka, 2009
II-4
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Untuk aliran air permukaan, di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terdapat empat belas Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan karakteristik luas DAS yang relatif kecil dari hulu sampai dengan hilir. Debit air yang mengalir pada sungai-sungai di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, terutama pada sungai-sungai besar seperti Air Lais, Air Sebelat, Air Ketahun, Air Bintunan dan Air Serangai cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan air dalam berbagai jenis pemanfaatannya. Terdapat empat sumber air/mata air dan terdapat sebelas sungai besar yang pada umumnya berhulu di kawasan hutan lindung dan taman nasional yang berada di wilayah utara dan timur Kabupaten Bengkulu Utara yang bermuara di Samudera Hindia
Tabel 2.3 Sungai d a n D A S di Kabupaten Bengkulu Utara No
Sungai dan DAS
Panjang (Km)
Debit Air (m3/dtk)
1
Air Ketahun
84
Maks : 589,24 Min : 19,30
2
Air Seblat
78
Maks : 314,20 Min : 27,00
3
Air Palik
146
Maks : 21,50 Min : 0,37
4
Air Lais
145
Maks : 24,52 Min : 2,28
5
Air Padang
94
Maks : 91,10 Min : 2,42
6
Air Bintunan
121
Maks : 29,01 Min : 3,75
7
Air Serangai
131
Maks : 76,60 Min : 0,50
8
Air Urai
76
Maks : 86,90 Min : 1,05
9
Air Senaba
29
Maks : 75,00 Min : 5,00
10
Air Sabai
51
Maks : 171,00 Min : 1,50
Sumber: Bengkulu Utara Dalam Angka, 2009.
II-5
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 2.3 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di Bengkulu Utara
II-6
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Kondisi geografis Kabupaten Bengkulu Utara sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian dibawah 150 m dpl terdapat dibagian barat membujur searah pantai dari selatan ke utara, dibagian timur topografinya berbukit-bukit dengan ketinggian 541 mdpl, sedangkan dibagian utara yang berbatasan dengan Provinsi Jambi mencapai ketinggian 2300 m. Penelaahan aspek hidrologi mencakup sisi ketersediaan dan pemanfaatan sumbar-sumber air di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Ketersediaan air dapat diidentifikasi terutama dari aliran masuk (run-in) atau aliran permukaan (surface run-off). Sedangkan sisi pemanfaatannya tergantung dari jenis pemakaian (irigasi, sumber energi, konsumsi penduduk, serta faktor kehilangan air (discharges) secara alami. Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara memiliki luas sebesar 4.424,60 Km2, dengan rincian luas wilayah perkecamatan, dapat di lihat pada Tabel dibawah ini Tabel 2.4. Nama, Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Kelurahan di Kabupaten Bengkulu Utara
No 1
Kecamatan Enggano
Luas wilayah 2 (Km ) 400,60
Persentase (%) 8,907
Jumlah Desa 6
Jumlah Kelurahan -
2
Kerkap
84,72
3,535
19
1
3
Hulu Palik
77,69
2,146
14
-
4 5
Air Napal Air Besi
123,32 139,17
1,284
17
2,269
17
-
6
Arga Makmur
100,00
1,913
22
3
7
Lais
151,26
1,611
13
1
8
Air Padang
184,25
2,225
10
-
9
Batik Nau
326,11
3,771
15
-
10
Giri Mulya
89,03
3,580
6
-
11
Padang Jaya
178,35
9,265
11
-
12
Ketahun
496,59
12,857
26
-
13
Napal Putih
960,09
24,425
20
-
14
Putri hijau Jumlah
1.113,42 4.424,60
22,205 100
19 215
5
Sumber : RPJMD Bengkulu Utara 2011
Kabupaten Bengkulu Utara pada umumnyamerupakantanah bergelombang yang ditandai dengan adanya bukit-bukit yang memiliki ketinggian yang bervariasi. Daerah datar dengan ketinggian 10 -150 meter di atas permukaan laut (dpl) terdapat bagian Pantai Barat yang terbentang dari selatan ke utara. Sedangkan dibagian timur merupakan daerah yang berbukit dengan ketinggian rata - rata 541 meter dpl. Kondisi topografi merupakan faktor utama yang paling besar pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan jika dibandingkan dengan faktorfaktor lain.
II-7
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Kondisi tanah di Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari beberapa jenis tanah, dari luas wilayah 4.424,60 Km2. Jenis tanah yang dominan terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara adalah Asosiasi Latosol dan Andosol seluas 169.008 Ha (30,46%), Regosol seluas 166.970 Ha (30,10%) dan Padsolik Merah Kuning PMK) seluas 72.914 Ha (13,14%) dan Asosiasi Podsolik Coklat dan PMK/Litosol seluas 39.352 (Ha) dan Alluvial seluas 39.195 Ha (7,06%). Adapun sebaran jenis tanah di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dapat di lihat pada Gambar Tabel 2.3.berikut. Tanah untuk pertumbuhan tanaman pertanian meliputi minimal empat faktor yang dapat mempengaruhi dalam kegiatan pertanian terutama untuk pemilihan jenis tanaman yang akan ditanam, faktor-faktor tersebut adalah jenis tanah, tekstur tanah, pH tanah dan warna tanah. Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan, telah terjadi penggunaan lahanyang melalui prosedur administrasi untukkepentingan pembangunan lahan terbangun dan non-terbangun. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bengkulu Utara masih didominasi oleh hutan, lahan budidaya pertanian, semak/belukar dan hanya sebagian kecil terdiri dari lahan-lahan yang terdegradasi. Kondisi hutan sebagian besar terdapat di kawasan pegunungan. Pada kawasan pegunungan sebagian besar terdapat pada daerah ketinggian dengan kemiringan lahan diatas 25%, sedangkan pada daerah tengahsebagian terdiri dari hutan bekas terbangun. Secara keseluruhan ketersediaan sumber daya alam di Kabupaten Bengkulu Utara cukup potensial tetapi karena berbagai keterbatasan sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan daerah pertanian dan perkebunan dimana mata pencaharian pokok penduduknya berada di sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini dikarenakan daerah terluas merupakan daerah yang dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. Tutupan lahan pada wilayah Kabupaten Bengkulu Utara meliputi : hutan, hutan bekas terbangun, belukar, perkebunan dan sawah. 2.2.
Kondisi Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2006 sebanyak 332.741 jiwa terdiri dari 173.088 jiwa laki-laki dan 159.653 jiwa perempuan dan meningkat pada Tahun 2007, penduduk Kabupaten Bengkulu Utara berjumlah 339.873 terdiri dari 176.798 jiwa laki-laki dan 163.075 jiwa perempuan. Namun pada Tahun 2008 sehubungan terjadinya pemekaran Kabupaten Bengkulu Utara maka jumlah penduduk pada Tahun 2008 mengalami penurunan jumlah penduduk menjadi 250.435 jiwa terdiri 130.583 jiwa laki-laki dan 119.852 jiwa perempuan dan demikian seterusnya hingga pada Tahun 2010. Berdasarkan angka sementara sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 258.125 jiwa terdiri dari 132.210 jiwa laki-laki dan 125.915 jiwa perempuan dengan pertumbuhan jumlah penduduk rata-rata selama periode Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2010 sebesar 2,39%. Dari jumlah penduduk tersebut maka seks ratio rata-rata dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010 sebesar 108, artinya bahwa proporsi jumlah penduduk lakilaki lebih besar 8% dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Secara rinci kondisi kependudukan Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010. Untuk mengetahui perkembangan penduduk Kabupaten Bengkulu Utara saat ini dan proyeksinya dapat di lihat pada Tabel 2.3 di bawah ini :
II-8
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Tabel 2.5 Jumlah Kepadatan Penduduk 3 - 5 tahun terakhir No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kecamatan Enggano Kerkap Hulu Palik* Air Napal Air Besi Arga Makmur Lais Air Padang* Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Putri Hijau Jumlah
2007
2008
2009
2010
2011
2.271 22.769 10.305 9.702 43.803 16.403 10.113 13.521 25.543 37.449 15.979 39.886 247.774
2.296 23.015 10.416 9.807 44.282 16.581 10.222 13.667 25.819 37.852 16.153 40.325 250.435
2.336 23.245 10.603 9.982 45.065 16.752 10.276 13.914 26.284 38.534 16.440 41.031 254.770
2.373 23.874 10.771 10.140 45.772 17.195 10.344 14.135 26.701 39.146 16.698 41.670 258.694
2.733 13.216 10.021 11.702 10.341 46.282 11.868 5.600 11.909 14.338 27.882 40.319 17.854 36.615 259.680
Sumber : RTRW dan Bengkulu Utara Dalam Angka Keterangan : * Kecamatan Pemekaran
Tabel 2.6 Proyeksi Jumlah Penduduk 5 Tahun Mendatang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kecamatan Enggano Kerkap Hulu Palik Air Napal Air Besi Arga Makmur Lais Air Padang Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Putri Hijau Jumlah
2011
2012
2013
2014
2015
2.733 13.216 10.021 11.702 10.341 46.282 11.868 5.600 11.909 14.338 27.882 40.319 17.854 36.615 259.680
2.801 13.282 10.801 11.778 10.364 47.282 11.964 5.767 11.996 14.521 28.409 40.613 17.989 36.615 264.182
2.831 13.318 10.997 11.802 10.799 47.608 12.102 5.805 12.207 14.730 28.532 40.772 18.253 36.615 266.371
2.842 13.506 11.021 11.875 10.841 48..687 12.308 5.897 12.339 14.918 28.709 41.198 18.650 36.615 269.400
2.955 13.631 11.296 11.943 10.927 49.307 12.598 6.882 12.684 15.243 28.789 42.206 18.991 44.865 282.317
Sumber : Estimasi Pokja AMPL Bengkulu Utara
Berdasarkan kepadatan penduduk per kecamatan menunjukan bahwa Kabupaten Bengkulu Utara memiliki penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini terlihat dari adanya perbedaan tingkat kepadatan diantara Kecamatan -kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara adapun Kecamatan yang mempunyai kepadatan tertinggi pada Tahun 2008 adalah Kecamatan Arga Makmur sebesar 443 jiwa/ha, sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Enggano sebesar 6 jiwa/ha.
II-9
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 2.4 Peta Kepadatan Penduduk Bengkulu Utara
II-10
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dalam rangka pendanaan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan daerah, tumpuan utama sumber pendapatan Kabupaten Bengkulu Utara berasal dari dana perimbangan. Sedangkan dari pendapatan asli daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, proporsinya masih relatif kecil. Dilihat dari perkembangannya, maka pendapatan daerah Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2011 menunjukkan pertumbuhan positif. Pada Tahun 2006 dibandingkan dengan Tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 76,4%. Sedangkan pada Tahun 2007 dibandingkan dengan Tahun 2006 meningkat sebesar 20,1% dan pada Tahun 2008 dibandingkan dengan Tahun 2007 meningkat sebesar 21,1%. Namun pada Tahun 2009 dibandingkan dengan Tahun 2008 mengalami penurunan pendapatan sebesar 15,5%. Hal ini disebabkan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah di Provinsi Bengkulu pada akhir Tahun 2008, maka sumber-sumber pendapatan daerah Kabupaten Bengkulu Utara berkurang karena terbagi secara proporsional dengan kabupaten pemekaran baik pendapatan asli daerah, dana perimbangan maupun lain-lain pendapatan daerah yang sah mulai Tahun Anggaran 2009. Setelah Tahun 2009 kembali menunjukkan pertumbuhan pendapatan daerah yang positif. Pada Tahun 2010 dibandingkan dengan Tahun 2009 hanya meningkat 2,7% dan kemudian pada Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010 meningkat menjadi sebesar 10,6%. Belanja daerah digunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Belanja daerah terdiri dari kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung. Sedangkan berdasarkan urusan, maka terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan dan masingmasing untuk urusan wajib meliputi 26 urusan wajib dan urusan pilihan meliputi 8 urusan pilihan. Total belanja daerah Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2011 sebesar Rp. 2.819.007.432.083,- dengan besaran per tahun
II-11
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Tabel 2.7 Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir
NO
URAIAN
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
2.
BELANJA DAERAH
357.130.537.828,00
432.279.122.528,00
548.764.210.200,00
452.064.855.500,00
492.667.812.371,00
536.100.893.655,96
2.1
Belanja Tidak Langsung
219.235.970.777,00
231.689.480.986,62
275.581.440.330,00
268.237.068.594,00
331.815.340.215,50
316.850.147.785,96
2.1.1
Belanja Pegawai
194.615.067.940,00
206.521.462.058,62
233.917.047.403,00
236.819.241.420,28
262.933.115.871,58
282.483.136.852,07
2.1.2
Belanja Bunga
-
-
-
-
-
-
2.1.3
Belanja Subsidi
-
1.100.000.000,00
718.200.000,00
516.035.200,00
550.000.000,00
630.000.000,00
2.1.4
Belanja Hibah
-
-
4.879.099.000,00
9.713.608.500,00
40.507.211.000,00
7.840.146.000,00
2.1.5
Belanja Bantuan Sosial
4.801.204.759,00
940.500.000,00
11.052.828.000,00
10.712.089.916,00
12.112.089.916,00
8.777.000.000,00
-
398.996.590,00
514.265.927,00
550.472.700,00
601.300.000,00
647.500.000,00
15.302.000.000,00
17.978.828.000,00
18.500.000.000,00
8.425.620.857,72
13.637.257.927,92
14.972.364.933,89
2.1.6 2.1.7
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintahan desa Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa
2.1.8
Belanja Tidak Terduga
4.517.698.078,00
4.749.694.338,00
6.000.000.000,00
1.500.000.000,00
1.474.365.500,00
1.500.000.000,00
2.2
Belanja Langsung
137.894.567.051,00
200.589.641.541,38
273.182.769.870,00
183.827.786.906,00
160.852.472.155,50
219.250.745.870,00
2.2.1
Belanja Pegawai
-
17.142.688.000,00
26.401.439.900,00
18.680.282.704,00
16.620.116.000,00
30.260.203.000,00
2.2.2
Belanja Barang dan Jasa
-
57.614.729.365,28
126.146.246.400,00
56.857.449.626,00
64.019.503.666,00
96.563.836.409,00
2.2.3
Belanja Modal
-
125.832.224.176,10
120.635.083.570,00
108.290.054.576,00
80.212.852.489,50
92.426.706.461,00
Jumlah Belanja
357.130.537.828,00
432.279.122.528,00
548.764.210.200,00
452.064.855.500,00
492.667.812.371,00
536.100.893.655,96
Sumber : RPJMD Bengkulu Utara 2011
II-12
Tabel 2.8. Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi 5 tahun terakhir
NO
Subsektor/SKPD
A 1 2 3 B 1 2 C D
E F G H
I J
2008
2009
Air Limbah DPU Cipta Karya BLH Dinkes Persampahan DPU Pertamanan dan Persampahan BLH Drainase Aspek PHBS (Pelatihan, Sosialisasi, Komunikasi , Pendampingan) Total Belanja Modal Sanitasi (A s/d D) Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD murni (bukan pendamping) Total Belanja APBD Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (9:10X100%) Jumlah Penduduk 250.435 Belanja Modal Sanitasi per Penduduk (E:I) Sumber: DPA SKPD Terkait AMPL 2010-2012
254.770
2010
2011
2012
2.219.135.000 1.191.810.000
2.759.326.000 1.520.226
977.325.000
1.124.100.000
552.100,000 552.100.000
2.330.058.000 1.956.848.000
2.262.274.000 1.849.064.000 373.210.000 40.000.000 3.242.085.400 2.305.511.400
78.215.000 20.000.000
373.210.000 288.570.000
936.574.000 786.126.000 100.000.000
2.869.450.000
5.377.954.000
6.390.485.400
1.755.410.000
4.903.346.000
3.681.143.300
492.667.812.370
536.100.893.656
610.762.524.176
0.58
1.00
1.05
258.694
259.680
264.182
11.263
20.789
24.152
Tabel 2.9. Data Mengenai ruang fiskal Kabupaten 5 tahun terakhir
Tahun
Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD)
2008 2009 2010 2011 2012
0,2403 0,2401 0,2501 0,2605 0,2703
Sumber: BPS
Tabel 2.10 Data Perekonomian Umum daerah 5 Tahun Terakhir NO (a) 1
Deskripsi (b)
PDRB harga konstan (struktur perekonomian ) (Rp) 2 Pendapatan Perrkapita Kabupaten (Rp) 3 Upah Minimum Regional Kabupaten (Rp) 4 Inflasi (%) 5 Pertumbuhan Ekonomi (%) Sumber: PDRB Bengkulu Utara
2008 (c)
2009 (d)
2010 (e)
2011 (f)
731.037.550
766.582.590
808.976.580
857.679.000
5.559.110,03 644.838
5.818.480,51 735.000
6.410.674,76 815,000
7.211.858 930.000
-29,58%
4,84%
6,52%
5,00% 5,53%
13,44% 6,02%
Kabupaten Bengkulu Utara adalah salah satu daerah agraris di Provinsi Bengkulu. Sehingga perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara ditopang sektor pertanian. Keadaan ini terlihat dari relatif besarnya kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Bengkulu Utara atas dasar harga berlaku dibandingkan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian menempati urutan teratas dalam struktur perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara. Nilai nominal PDRB sektor pertanian pada Tahun 2008 sebesar 265.755 juta rupiah Setelah sektor pertanian, struktur perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara diposisi berikutnya adalah sektor jasa. Pada Tahun 2008 nilai nominal PDRB sektor tersebut adalah 141.176 juta rupiah. Selanjutnya posisi struktur perekonomian berikutnya adalah sektor perdagangan, hotel di mana kontribusinya dalam PDRB Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2008 sebesar 91.209 juta rupiah. Sementara peranan subsektor swasta masih relatif rendah. Sektor lainnya yang kontribusinya cukup besar dalam perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara adalah sektor pertambangan dan penggalian. Pada Tahun 2008 nilai nominal PDRB sektor pengangkutan dan komunikasi mencapai Rp 88.160.000.000,00. Struktur perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara setelah sektor pertanian, sektor jasa, dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi secara berurutan adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunan, serta jasa. 2.4. Tata Ruang Wilayah Perumusan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berfungsi : Sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW Kabupaten Bengkulu Utara. Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dirumuskan berdasarkan: Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Karakteristik wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Kapasitas sumber daya wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dalam mewujudkan tujuan penataan ruangnya. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dirumuskan dengan kriteria: Mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakan penataan ruang wilayah provinsi yang berlaku pada wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yang diperkirakan akan timbul di masa yang akan datang. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berfungsi : 1) Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi mas yarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. 2) Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang. 3) Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun. 4) Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dirumuskan berdasarkan: 1) Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 2) Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; 3) Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan 4) Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dirumuskan dengan kriteria : 1) Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya; 2) Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya; 3) Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah kabupaten bersangkutan; 4) Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan; 5) Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi daya, sebagai berikut : a. Kawasan lindung yang terdiri atas: 1. Kawasan hutan lindung; Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, meliputi: kawasan bergambut dan kawasan resapan air; 2. Kawasan perlindungan setempat, meliputi: sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya; 3. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya meliputi: kawasan suaka alam, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut, cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional dan taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan taman wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan; 4. Kawasan rawan bencana alam, meliputi: kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir; 5. Kawasan lindung geologi, meliputi: kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan bencana alam geologi dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah; dan 6. Kawasan lindung lainnya, meliputi: cagar biosfer, ramsar, taman buru, kawasan perlindungan plasma-nutfah, kawasan pengungsian satwa, terumbu karang dan kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi. b. Kawasan budidaya yang terdiri atas: 1. Kawasan peruntukan hutan produksi, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan hutan produksi terbatas, peruntukan hutan produksi tetap, dan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi; 2. Kawasan hutan rakyat; 3. Kawasan peruntukan pertanian, yang dirinci meliputi kawasan -kawasan: peruntukan pertanian tanaman pangan, dan peruntukan hortikultura; 4. Kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan jenis komoditas perkebunan
yang ada di wilayah kabupaten; 5. Kawasan peruntukan perikanan, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan perikanan tangkap, peruntukan budidaya perikanan, dan peruntukan kawasan pengolahan ikan; 6. Kawasan peruntukan pertambangan, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan operasi produksi dan eksplorasi; 7. Kawasan peruntukan industri, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan industri besar, peruntukan industri sedang dan peruntukan industri rumah tangga; 8. Kawasan peruntukan pariwisata, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan pariwisata budaya, peruntukan pariwisata alam, dan peruntukan pariwisata buatan; 9. Kawasan peruntukan permukiman, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan permukiman perkotaan dan peruntukan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan budidaya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing permukiman, terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya; dan 10.Kawasan peruntukan lainnya. 6) Memuat kawasan-kawasan yang diprioritaskan pengembangannya dan kawasan - kawasan yang diprioritaskan untuk dilindungi fungsinya; 7) Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan; 8) Harus mengikuti peraturan perundang-undangan terkait.
Peta 2.4. Peta Rencana Pusat Layanan Kabupaten Bengkulu Utara
Peta 2.5. Peta Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Utara
1. Kebijakan Pola Ruang Nasional untuk Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut : a. Rencana Pola Ruang Nasional untuk Kabupaten Bengkulu Utara adalah : o Kawasan Lindung Taman Nasional: Taman Nasional Kerinci Seblat (Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat); di Kecamatan Putri Hijau dan Napal Putih. o Kawasan Lindung Taman Wisata Alam: Taman Wisata Alam Laut Enggano. o Kawasan Lindung Taman Buru: Taman Buru Gunung Nanu’ua di Pulau Enggano. b. Diluar kebijakan yang tertuang dalam RTRWN, juga terdapat kebijakan nasional yang berlaku di Kabupaten Bengkulu Utara yang terkait dengan status hutan, yaitu Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan KEPMENHUTBUN tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi Bengkulu khusus untuk Kabupaten Bengkulu Utara adalah : Hutan Lindung Bukit Daun dan Hutan Lindung Kowo Buwabuwa dengan luas 40.821 Ha, yang terletak di Hutan Lindung Boven Lais, Hutan Lindung Bukit Gedang Hulu Lais (Register 5, 41, 28) dan yang terletak di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara; 2. Kebijakan Rencana Pola Ruang Provinsi untuk Kabupaten Bengkulu Utara : 1.) Kawasan Lindung; a. Cagar Alam; di Air Seblat seluas 2.657 ha Register 89. b. Taman Wisata Alam (TWA) dengan luas 6.469 ha; c. Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) seluas 72.974,00 ha Register 67; d. Taman Buru Gunung Nanu’ua di Pulau Enggano seluas 7.755 ha e. Suaka Alam Laut; - Terumbu Karang sekeliling Pulau Enggano - Padang Lamun sekitar Kahyapu Pulau Enggano f. Kawasan perlindungan setempat, yang terdiri dari; - Sempadan pantai, 100 m proporsional dari pasang tertinggi atau jarak tertentu sesuai bentuk pantai. - Sempadan sungai, lebar sempadan sungai ditetapkan dengan mempertimbangkan letak, kondisi dan karakteristik sungai bersangkutan . g. Kawasan rawan bencana, terdiri dari; - Rawan banjir di Kecamatan Lais, Batik Nau, Air Besi, Air Padang dan Ketahun. - Rawan tanah longsor di Kecamatan Giri Mulya. - Rawan gempa bumi (termasuk zona rawan tinggi) dan tsunami di pesisir Kabupaten Bengkulu Utara 2.) Kawasan Budidaya; a. Pertanian; tersebar di seluruh kabupaten b. Perikanan tangkap dan budidaya c. Perkebunan sawit, karet dan kopi di wilayah timur kabupaten d. Kawasan pertambangan. e. Kawasan Pariwisata; Wisata Alam : pantai barat dan pegunungan Wisata Bahari Minat Khusus Wisata alam pada kawasan lindung : TNKS f. Permukiman; Kawasan dengan permukiman kepadatan sedang 3. Karakteristik dan Daya Tampung Wilayah Secara garis besar wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dapat dikelompokkan menjadi 3 kawasan utama, yaitu kawasan pesisir di pantai barat, perbukitan yang merupakan bagian dari gugus perbukitan dibagian tengah dan kawasan utara yang merupakan perbukitan d an pegunungan dan menjadi lahan pertanian yang subur. Kawasan pesisir dan perbukitan membentang dari utara ke selatan sedangkan kawasan perbukitan/pegunungan melintang dari barat ke timur (Giri Mulya – Muara Aman).
Pada Kabupaten Bengkulu Utara terdapat beberapa kawasan konservasi, namun sekaligus juga merupakan kawasan rawan bencana. Untuk menjaga fungsi konservasi dan sekaligus mengantisipasi (mitigasi) potensi bencana alam yang mungkin terjadi, maka ± 30% dari total luasan wilayah ini dijadikan sebagai kawasan lindung. Terutama atau khususnya di Pulau Enggano, sebagian wilayah pulau merupakan kawasan lindung nasional. Konsekuensinya adalah daya tampung wilayah menjadi terbatas, yaitu hanya 70% yang dapat dijadikan sebagai kawasan budidaya. Sebagaimana yang telah disampaikan pada rumusan tujuan, bahwa dengan keterbatasan lahan (pertanian) maka perlu dilakukan intensifikasi pemanfaatan lahan secara efektif, efisien dan ramah lingkungan. Sementara itu orientasi kegiatan masyarakat perlu didorong sejak dini ke arah kegiatan, jasa, pengolahan dan perdagangan dengan tetap mengandalkan komoditas unggulan lokal, seperti kelapa sawit, karet, kopi, kakao, kelapa dalam, buah-buahan, sayursayuran dan hutan (ecolabeling).
4. Daerah Rawan Bencana Perlindungan terhadap kawasan rawan bencana alam dilakukan untuk melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidak langsung oleh perbuatan manusia, dengan pokok-pokok pengelolaan: 1) Melindungi kawasan bencana dari pengembangan kawasan terbangun. 2) Apabila terjadi bencana, maka segera dilakukan mitigasi dan rehabilitasi sarana parasarana sebagai upaya pemenuhan pelayanan masyarakat. Kawasan rawan bencana di Kabupaten Bengkulu Utara terdiri atas : a. Kawasan Rawan Bencana Longsor Terdapat di sebagian wilayah Kecamatan Napal Putih b. Kawasan Rawan Bencana Banjir Kawasan rawan banjir di Kabupaten Bengkulu Utara antara lain terdapat di sebagian wilayah Kecamatan Ketahun, Batik Nau, Lais dan Putri Hujau. c. Kawasan Rawan Bencana Tsunami Daerah rawan bencana tsunami adalah sepanjang pantai Barat Kabupaten Bengkulu Utara adalah Kecamatan Air Napal, Lais, Batik Nau, Ketahun dan Putri Hijau. Agar untuk meminimalkan korban maka telah disiapkan beberapa tempat untuk mengevakuasi penduduk berupa ruang evakuasi bencana. Ruang evakuasi bencana bertujuan untuk memberikan ruang terbuka yang aman dari bencana alam sebagai tempat berlindung d an penampungan penduduk sementara dari suatu bencana alam banjir, gempa bumi, tsunami dan longsor. Kawasan ruang evakuasi bencana diperlengkapi dengan aksesibilitas dan petunjuk arah serta sarana dasar seperti sumber air bersih dan MCK (mandi, cuci dan kakus). Ruang evakuasi bencana meliputi: a. Kecamatan Putri Hijau, jalur evakuasi bencana di Simpang Kota Bani; mempunyai ruang evakuasi bencana berupa bangunan-bangunan sekolah dan lahan terbuka milik masyarakat. b. Kecamatan Ketahun; jalur evakuasi bencana di Simpang Pasar Ketahun – Napal Putih, dimana ruang evakuasi bencana berupa bangunan -bangunan sekolah dan lahan terbuka milik masyarakat. c. Kecamatan Batik Nau; terdapat jalur evakuasi bencana di Simpang Batik Nau – Giri Mulya – Padang Jaya mempunyai ruang evakuasi bencana berupa bangunan- bangunan sekolah dan lahan terbuka milik masyarakat. d. Kecamatan Lais, terdapat jalur evakuasi bencana Simpang Lais – Arga Makmur, mempunyai ruang evakuasi bencana berupa bangunan -bangunan sekolah dan lahan terbuka milik masyarakat.
2.5. Sosial dan Budaya Kabupaten Bengkulu Utara salah satu kabupaten yang mempunyai daerah pemukiman transmigrasi yang paling besar di Bengkulu. Adapun lokasi transmigrasi tersebut yaitu, Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Ketahun dan Kecamatan Putri Hijau. Maka tidaklah heran kalau bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang paling didengar selain bahasa Rejang yang merupakan suku asli setempat. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bengkulu Utara sangat dipengaruhi oleh adanya kegiatan perdagangan dan jasa yang banyak menyerap tenaga kerja. Terutama di Kecamatan Arga Makmur, Lais, Ketahun dan Padang Jaya . Hal ini mengindikasikan semakin pesatnya pertumbuhan pusat-pusat kegiatan perkotaan, seperti perdagangan dan jasa, sehingga penduduk yang semula bermukim di pusat kegiatan akan bergeser ke wilayah yang agak jauh dari pusat kota, sebagai akibat adanya alih fungsi penggunaan lahan dari tempat tinggal menjadi perdagangan dan jasa. Dalam hal pendidikan, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kabupaten yang mempunyai perguruan tinggi ini diharapkan dapat menjadikan masyarakat, khususnya generasi muda mempunyai tingkat pendidikan yang dapat menjawab tantangan masa depan. Dilihat dari jenis perguruan tinggi yang tersedia dimana terdapat, UNIHAZ dan UNRAS, sumberdaya manusia yang ada sudah cukup untuk melaksanakan pembangunan di Kabupaten Bengkulu Utara. Selanjutnya untuk standar pendidikan yang cukup baik jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Propinsi Bengkulu. Sarana pendidikan yang dimiliki sudah cukup memadai dilihat dari jenis dan jenjang pendidikannya. Jenjang pendidikan yang dimiliki dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Terdapat 2 buah perguruan tinggi yaitu UNIHAZ cabang Argamakmur dan Universitas Ratu Samban (Unras). Kedua jenjang pendidikan SD – SMA dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 2.11 Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kabupaten Bengkulu Utara Nama Kecamatan Jumlah Sarana Pendidikan Umum Agama SD SLTP SMA SMK MI MTs Enggano 5 1 1 Kerkap 21 4 2 1 1 Air Napal 11 2 1 1 1 Air Besi 8 3 1 Arga Makmur 30 12 3 2 1 Lais 18 6 1 Batik Nau 18 5 1 Giri Mulya 15 3 1 1 Padang Jaya 21 7 1 1 1 1 Ketahun 31 13 2 1 1 Napal Putih 21 5 1 1 Putri Hujau 26 8 2 1 Hulu Palik Tidak Ada Data (Kecamatan Baru) Air Padang Tidak Ada Data (Kecamatan Baru) Jumlah 229 69 15 9 4 4
MA -
1 1 -
2
Sumber: Bengkulu Utara Dalam Angka 2011
Jumlah fasilitas pendidikan (TK, SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi) di Kabupaten Bengkulu Utara apabila dikaitkan dengan jumlah minimum penduduk pendukung setiap tingkatan pendidikan pada umumnya telah memadai terutama pada wilayah pusat- kota Kabupaten Bengkulu Utara. Berdasarkan persebaran fasilitas pendidikan, maka lokasi fasilitas
pendidikan yang ada pada saat ini masih cukup dan dapat dipertahankan, sedangkan pada wilayah di luar kota . Kabupaten Bengkulu Utara perlu penambahan seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Indeks pembangunan manusia sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pembangunan diantara komponennya adalah rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf. Angka melek huruf untuk Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2009 masih di bawah angka Provinsi Bengkulu, yaitu untuk Tahun 2009 Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 94,86% sementara Provinsi Bengkulu sebesar 94,90%. Namun dalam periode tersebut adanya kecenderungan mendekati atau lebih dari Provinsi Bengkulu mengingat apabila dibandingkan pada Tahun 2006 selisihnya di bawah angka provinsi cukup besar, yaitu untuk Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 92,20% sedangkan Provinsi Bengkulu sebesar 94,50% Indikator pencapaian pembangunan bidang pendidikan yang kedua adalah angka rata-rata lama sekolah, yang juga merupakan variabel indeks pembangunan manusia. Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2006 dan Tahun 2007 yaitu sebesar 7,1 (tujuh koma satu) tahun. Dalam skala nasional, pada Tahun 2006, Kabupaten Bengkulu Utara pada urutan 203 dari kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan secara relatif menurun pada Tahun 2007 sehingga berada pada urutan 216 diantara kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Angka tersebut menunjukkan masih beratnya tugas pembangunan dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan bidang pendidikan yaitu mewujudkan wajib belajar 9 (sembilan) tahun. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) sebagai bagian dari indikator pencapaian pembangunan bidang pendidikan, untuk Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2006 sampai Tahun 2009 menunjukkan peningkatan. APM pada Tahun 2006 sebesar 89,46, Tahun 2007 meningkat menjadi 89,53, Tahun 2008 meningkat menjadi 93,98 dan Tahun 2009 menjadi 94,07. Demikian juga APM untuk tingkat SMP/MTS pada Tahun 2006 pada angka 87,25,
Tahun 2007 menjadi 88,07, pada Tahun 2008 meningkat menjadi 91,07 dan pada Tahun 2009 meningkat menjadi 92,21. Tidak hanya untuk tingkat pendidikan SD/MI, SMP/MTS yang meningkat APM nya, untuk tingkat SMA/MA di Kabupaten Bengkulu Utara juga terjadi peningkatan pada periode Tahun 2006 – 2009. Pada Tahun 2006, APM SMA/MA sebesar 39,79, dan Tahun 2009 meningkat menjadi 50.28. Pencapaian APM Kabupaten Bengkulu Utara rata–rata lebih tinggi dari APM Provinsi baik pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTS maupun SMA/MA. Dalam periode Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2009 APM Kabupaten Bengkulu Utara selalu lebih tinggi dari pada APM Provinsi Bengkulu. Masih banyaknya penduduk miskin yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara, merupakan salahsatu kendala dalam melaksanakan pembangunan, karena penduduk miskin ini perlu perhatian khusus. Ada lagi salah satu kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara yang letaknya cukup jauh, yaitu Kecamatan Enggano. Kecamatan Enggano terletak di Pulau Enggano yang jaraknya memakan waktu 12 jam perjalanan laut. Tidak setiap hari kapal yang berlabuh di Enggano, satu-satunya kapal ferry yang berlayar adalah kapal Raja Enggano, yang berlayar 1 kali dalam seminggu, itupun tergantung cuaca, sehingga kalau cuaca buruk maka dalam beberapa bulan penduduk Enggano akan mengalami kesulitan. Dalam tabel 2.9 ini terlihat jumlah penduduk miskin yang tersebar di masing-masing kecamatan.
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan tahun 2011 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Enggano Kerkap Air Napal Air Besi Arga Makmur Lais Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Putri Hujau Hulu Palik Air Padang Jumlah
2.691 11.690 11.523 10.323 47.457 10.806 11.727 13.135 27.397 39.704 17.582 36.067 11.184 6.389 257.675
Sumber: Kantor BPMPD Bengkulu Utara tahun 2011
Tabel 2.13 Jumlah Rumah per Kecamatan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14
Kecamatan Enggano Kerkap Air Napal Air Besi Arga Makmur Lais Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Putri Hujau Hulu Palik Air Padang Jumlah
Sumber: Bengkulu Utara Dalam Angka 2011
Jumlah Rumah 761 5.560 2.668 2.594 11.765 4.312 3.207 3.591 7.261 10.732 4.837 9.627 Kec. Pemekaran Kec. Pemekaran
66.915
Jumlah KK Miskin 439 1.790 3.898 1.149 8.315 1.185 1.124 908 2.050 1.654 3.898 1.764 1.851 867 28.284
2.6. Kelembagaan Pemerintahan Daerah Dalam melaksanakan tugas pemerintahan, Bupati Bengkulu Utara dibantu oleh seperangkat institusi Pemerintah Daerah yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda namun terorganisir dan merupakan suatu kesatuan, dengan rincian Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD).. Institusi pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi terkait dengan sanitasi ada sekitar 11 institusi, yaitu Sekretaris Daerah (Setda), , Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sumberdaya Air dan Energi Sumberdaya Mineral (SDA-ESDM), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), , Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Dinas Perhubungan dan Informatika (Infokom), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Tim Penggerak PKK. Tabel 2.14 Daftar Peraturan Terkait Sanitasi NO 1 2
Nama Peraturan Perda No 6 tahun 2009 tentang Retrebusi Pelayanan Penyedotan Lumpur Tinja Perda no 4 tahun 2012 tentang Retrebusi Jasa Umum
Keteterangan
a. lumpur tinja rumah tangga b. lumpur tinja pada fasilitas instansi pemerintah/swasta,dan c. lumpur tinja fasilitas usaha
Sumber: Bagian Hukum Pemda
Tabel 2.15 Tabel Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Sanitasi NO 1
Nama SKPD Dinas Pekerjaan Umum
2
Dinas Kesehatan
3 4
BPPD
5
Diknas
6 7
Bappeda PDAM
BLH
Sumber: Bappeda Bengkulu Utara
Keterangan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana Persampahan, Jaringan Drainase, Air Limbah, Air Bersih Kegiatan Kampanye, Pembangunan sarana Kesehatan, PHBS Pembangunan Jaringan Drainase Penilaian Mutu Kwalitas Lingkungan, Kampanye Pengembangan sarana sanitasi sekolah, Kampanye Pengelolaan Air Bersih
Gambar 2.1 Struktur organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Perda nomor 2 tahun 2012
BUPATI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
WAKIL BUPATI
STAF AHLI
SEKRETARIS DAERAH
ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
BAGIAN ADMINIZTRASI PEMERINTAHAN
BAGIAN ADMINISTRASI PERTANAHAN BAGIAN ADMINISTRASI HUKUM
ASISTEN ADMINITARASI EKONOMI, PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
ASISTEN ADMINISTRASI UMUM
BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
BAGIAN ADMINISTRASI UMUM
BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAGIAN ADMINISTRASI DAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN ADMINISASI KESRA
BAGIAN ADMINISTRASI HUMAS DAN PROTOKOL
BAGIAN ADMINISTRASI PENANAMAN MODAL
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
BAB III PROFIL SANITASI WILAYAH
3.1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Kesehatan lingkungan dalam PPSP mencakup tiga sub sektor sanitasi yaitu sub sektor air limbah, sub sektor persampahan dan sub sektor drainase lingkungan; sektor air bersih dan PHBS. Secara umum kesehatan lingkungan dapat dilihat dari seberapa besar akses masyarakat dalam mendapatkan sanitasi yang layak. Upaya yang dilakukan di Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dengan meningkatkan sarana sanitasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui program AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), CWSHP dan SANIMAS. Program ini dilakukan dengan koordinasi lintas sector melibatkan BAPPEDA, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum . Untuk melihat kondisi PHBS dari hasil kajian EHRA di kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Grafik 3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
Selain meningkatkan jumlah sarana sanitasi, juga dilakukan penyadaran perilaku masyarakat untuk mendukung terciptanya kesehatan lingkungan yang optimal, baik melalui penyuluhan maupun perlombaan di bidang kesehatan lingkungan, seperti lomba sekolah sehat maupun sekolah hijau.
III-1
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
3.1.1 Tatanan Rumah Tangga Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mulai dari yang kecil, yaitu di mulai dari diri sendiri dan rumah tangga. Karena dengan pola hidup sehat maka aan terhindar dari berbagai serangan penyakit. Di kabupaten Bengkulu Utara baru sebagian kecil masyarakat yang menerapkan PHBS ini terutama di kawsan perkotaan, yaitu di kota Argamakmur. Belum berjalannya PHBS ini salah satu penyebabnya adalah kebiasaan masyarakat secara turun temurun dengan melakukan kegiatan MCK di sungai atau dengan BAB di kebun. Padahal sebagian besar masyarakat masih menggunakan sungai sebagai sumber utama untuk mendapatkan air bersih. Sehingga pradigma kebiasaan buruk masyarakat ini harus pelan-pelan di geser. Karena kalau tidak dari sekarang, maka persoalan sanitasi dan kesehatan lingkungan akan menjadi persoalan yang besar di kemudian hari. a. Kelompok Umur Responden Study Environment Health Risk Assesment (EHRA) adalah sebuah survey partisipatif di tingkat kabupaten/ kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku higinitas pada skala rumah tangga dan merupakan Salah satu komponen utama indikator penentuan area berisiko sanitasi di wilayah Kabupaten/Kota dimana Hasil studi EHRA ini adalah data yang representatif untuk penentuan area berisiko di tingkat kelurahan/desa. Dalam pelaksanaan kegiatan survey kajian EHRA, dilaksanakan pada 6 kecamatan yang ada di kabupaten Bengkulu Utara, dengan 17 desa dan 780 responden. Untuk penentuan responden ini, dipilih secara acak dengan sasaran responden adalah perempuan yang berumur antara 18 tahun – 65 tahun. Adapun dari 17 desa yang terpilih melalui kesepakatan SKPD, di bagi dalam 4 cluster, yaitu cluster 0 – 3. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.2 Kelompok Umur Responden
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
III-2
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Dari grafik 3.2 di atas terlihat perbandinagan kelompok umur responden yang menjadi sasaran kegiatan study EHRA. Kebiasaan memakai sabun bagi ibu-ibu rumah tangga yang menjadi responden Study EHRA ditandai dengan penggunaan sabun pada aktivitas seharihari serta ketersediaan sabun di rumah. Berikut gambaran kebiasaan pemakaian sabun pada Rumah Tangga di lokasi study EHRA Kabupaten Bengkulu Utara Sebagian besar (80%) ibu yang menjadi responden tidak menggunakan sabun pada saat cuci tangan. Dalam grafik 3.3 terlihat bahwa hanya sebagian kecil yang melakukan cuci tangan pakai sabun. Grafik 3.3 Cuci Tangan pakai Sabun
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
3.1.2 Tatanan Sekolah Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Indeks pembangunan manusia sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pembangunan diantara komponennya adalah rata-rata lama sekolah dan tingkat kesehatan, berupa sarana sanitasi yang ada di sekolah. Sarana sanitasi yang baik dapat menunjang sekolah sehat dengan lingkungannya yang kondusif melalui pembangunan sarana dan prasarana, promosi perilaku santai dan hygiene dan pemberdayaan agar kesinambungan dengan menempatkan masyarakat sekolah sebagai pelaku utama. Hygiene dan sanitasi sekolah adalah perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan guna terwujud lingkungan sehat yang bersih dan nyaman dan terbebas dari ancaman penyakit. Adapun permasalahan yang paling spesipik yang ada di hampir di setiap sekolah adalah adalah: 1. Sarana air bersih yang kurang baik dan tidak berfungsi 2. Tidak berfungsinya MCK 3. Sistim drainase sekolah yang kurang baik, sehingga kalau hujan air meluap sampi ke halaman sekolah III-3
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
4. Kurangnya kampanye dan sosialisasi mengenai sanitasi kepada murid 5. Kurangnya angaran untuk pemeliharaan sarana sanitasi yang ada 6. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam menjaga prasarana yang ada Untuk prasarana MCK dan air bersih yang berfungsi di sekolah yang ada di kabupaten Bengkulu Utara, biasanya hanya untuk guru dan untuk sekolah SMP dan SMA yang berada di ibukota kabupaten, yaitu di kota Argamakmur.
III-4
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Tabel 3.1 Kondisi fasilitas sanitasi disekolah/pesantren (toilet dan tempat cuci tangan) 159 SDN No. 14 Ketahun
88
62
8
3
√
RB
RB
RB
160 SDN No. 15 Ketahun
77
85
4
6
161 SDN No. 16 Ketahun
93
60
5
4
√
Baik
Baik
Baik
√
Baik
Baik
162 SDN No. 17 Ketahun
27
31
6
2
Baik
RR
RR
RR
163 SDN No. 18 Ketahun
60
69
3
3
164 SDN No. 19 Ketahun
44
39
7
3
√
Baik
Baik
Baik
√
Baik
Baik
165 SDN No. 20 Ketahun
113
84
7
7
Baik
√
Baik
Baik
166 SDN No. 21 Ketahun
93
Baik
97
9
5
167 SDN No. 22 Ketahun
95
81
7
3
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
168 SDN No. 23 Ketahun
42
33 11
2
Baik
RR
RR
169 SDN No. 24 Ketahun
25
25
3
4
RR
Baik
Baik
Baik
171 SDN No. 26 Ketahun
110
82
5
6
172 SDN No. 27 Ketahun
34
51
RR
RR
RR
RR
RR
RR
173 SDN No. 28 Ketahun
21
24
1
7
RB
RB
RB
174 SDN No. 29 Ketahun
51
49
2
5
Baik
Baik
Baik
175 SDN No. 30 Ketahun
49
23
4
5
Baik
Baik
Baik
176 SDN No. 31 Ketahun
57
44
3
3
RR
RR
RR
178 SDN No. 01 Putri Hijau
134
108
5 10
√
Baik
RB
RB
179 SDN No. 02 Putri Hijau
53
49
6
5
√
Baik
RB
RB
180 SDN No. 03 Putri Hijau
174
133
7
8
√
Baik
RR
RR
181 SDN No. 04 Putri Hijau
74
54
6
3
√
Baik
RR
RR
182 SDN No. 05 Putri Hijau
129
132
7
2
Baik
Baik
Baik
183 SDN No. 06 Putri Hijau
157
151
7
9
RB
RB
RB
184 SDN No. 07 Putri Hijau
92
83
5
4
RB
RB
RB
185 SDN No. 08 Putri Hijau
166
170
Baik
Baik
Baik
√
√ √ √
170 SDN No. 25 Ketahun
√
177 SDS Tunas Kita
6 10
√ √ √
III-5
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
SDN No. 08 Air Besi SDN No. 01 Kerkap SDN No. 02 Kerkap SDN No. 03 Kerkap SDN No. 04 Kerkap SDN No. 05 Kerkap SDN No. 06 Kerkap SDN No. 07 Kerkap SDN No. 08 Kerkap SDN No. 09 Kerkap SDN No. 10 Kerkap SDN No. 11 Kerkap SDN No. 12 Kerkap SDN No. 13 Kerkap SDN No. 14 Kerkap SDN No. 15 Kerkap SDN No. 16 Kerkap SDN No. 17 Kerkap SDN No. 18 Kerkap SDN No. 19 Kerkap SDN No. 20 Kerkap SDN No. 21 Kerkap SDN No. 01 Arga Makmur SDN No. 02 Arga Makmur SDN No. 03 Arga Makmur
57 151 85 85 58 115 67 155 72 105 51 78 73 90 66 66 63 51 48 65 77 65 162 129 187
44 3 4 141 10 9 88 5 7 83 3 11 37 9 12 112 4 12 60 4 9 132 7 9 74 3 9 102 4 9 46 4 8 56 7 6 82 5 9 74 8 13 69 7 8 60 5 8 56 8 8 29 4 9 48 6 6 77 7 3 86 4 7 53 3 5 152 7 15 √ 133 4 21 √ 111 6 13
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
RB Baik Baik Baik Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR Baik √ RR √ RR Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
RB Baik Baik Baik Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR Baik RR RR Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
RB Baik Baik Baik Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR Baik RR RR Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
III-6
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
SDN No. 04 Arga Makmur SDN No. 05 Arga Makmur SDN No. 06 Arga Makmur SDN No. 07 Arga Makmur SDN No. 08 Arga Makmur SDN No. 09 Arga Makmur SDN No. 10 Arga Makmur SDN No. 11 Arga Makmur SDN No. 12 Arga Makmur SDN No. 13 Arga Makmur SDN No. 14 Arga Makmur SDN No. 15 Arga Makmur SDN No. 16 Arga Makmur SDN No. 17 Arga Makmur SDN No. 18 Arga Makmur SDN No. 19 Arga Makmur SDN No. 20 Arga Makmur SDN No. 21 Arga Makmur SDN No. 22 Arga Makmur SDN No. 23 Arga Makmur SDN No. 24 Arga Makmur SDN No. 25 Arga Makmur
90 83 102 301 109 223 45 54 126 76 82 82 37 240 201 30 30 95 259 133 98 36
69 11 10 70 5 5 87 9 7 272 25 28 √ 114 3 19 184 5 25 √ 41 2 9 √ 38 8 11 √ 99 5 14 58 6 10 83 9 11 75 6 10 32 9 8 251 1 27 √ 241 4 29 √ 41 2 4 28 7 10 72 5 19 √ 214 5 25 √ 95 3 23 √ 78 3 19 √ 11 10 9 √
√ √ √ √
√ √ √
√ √
Baik RB RB RR Baik Baik RB Baik RR Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR Baik Baik
Baik RB RB RR Baik Baik RB Baik RR Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR Baik Baik
Baik RB RB RR Baik Baik RB Baik RR Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR Baik Baik
III-7
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
SDN No. 26 SNBI Arga Makmur SD Muh. Arga Makmur SD Islam Terpadu Darul Fikri SDN No. 01 Padang Jaya SDN No. 02 Padang Jaya SDN No. 03 Padang Jaya SDN No. 04 Padang Jaya SDN No. 05 Padang Jaya SDN No. 06 Padang Jaya SDN No. 07 Padang Jaya SDN No. 08 Padang Jaya SDN No. 09 Padang Jaya SDN No. 10 Padang Jaya SDN No. 11 Padang Jaya SDN No. 12 Padang Jaya SDN No. 13 Padang Jaya SDN No. 14 Padang Jaya SDN No. 15 Padang Jaya SDN No. 16 Padang Jaya SDN No. 17 Padang Jaya SDN No. 18 Padang Jaya SDN No. 19 Padang Jaya SDN No. 20 Padang Jaya SDN No. 21 Padang Jaya SDN No. 01 Giri Mulya SDN No. 02 Giri Mulya SDN No. 03 Giri Mulya SDN No. 04 Giri Mulya
84
86 10 22 √
165 146 89 85 131 139 94 89 57 47 125 141 107 88 108 84
9 6 4 6 6 7 5 4
Baik Baik Baik
11 9 11 8 8 6 13 11
√ √ √ √ √ √ √ √
RR Baik RR Baik RR Baik Baik Baik
RR Baik RR Baik RR Baik Baik Baik
RR Baik RR Baik RR Baik Baik Baik
184 153 10 12 65 63 3 8 53 66 6 5 91 87 7 7 107 81 6 8 87 86 8 5 52 40 5 5 80 75 4 9 59 59 2 8 80 73 5 8 41 34 7 6 78 88 7 4 104 117 5 8 69 67 5 7 32 19 5 7 70 40 8 4
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Baik RR Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RB RR RR RR
Baik RR RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RB RB RR RR RR
Baik RR RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RB RB RR RR RR
√ √ √ √ √
III-8
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
SDN No. 05 Giri Mulya SDN No. 06 Giri Mulya SDN No. 07 Giri Mulya SDN No. 08 Giri Mulya SDN No. 09 Giri Mulya SDN No. 10 Giri Mulya SDN No. 11 Giri Mulya SDN No. 12 Giri Mulya SDN No. 13 Giri Mulya SDN No. 14 Giri Mulya SDN No. 15 Giri Mulya SDN No. 01 Lais SDN No. 02 Lais SDN No. 03 Lais SDN No. 04 Lais SDN No. 05 Lais SDN No. 06 Lais SDN No. 07 Lais SDN No. 08 Lais SDN No. 09 Lais SDN No. 10 Lais SDN No. 11 Lais SDN No. 12 Lais SDN No. 13 Lais SDN No. 14 Lais SDN No. 15 Lais SDN No. 16 Lais
48 49 51 56 138 52 129 52 34 29 25 101 121 109 54 37 118 45 45 60 18 93 36 18 51 34 62
43 7 4 36 4 7 53 6 6 56 9 4 92 6 8 40 6 4 125 7 7 49 4 7 20 4 5 30 4 3 26 8 1 92 4 11 120 14 17 111 3 13 57 5 5 38 6 4 160 7 12 47 5 9 28 4 6 64 6 7 20 5 13 78 2 11 26 4 9 20 2 6 59 5 6 41 6 3 56 3 7
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √
RB RB RB RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RR RB RB RB RR RR RR RR RR RR RB RB RB RB RB RB Baik Baik Baik RB RB RB RB RB RB RR RR RR RB RB RB RB RB RB RR RR RR RB RB RB Baik Baik Baik RB RB RB Baik Baik Baik RR RR RR RR RR RR RB RB RB RR RR RR RB RB RB
III-9
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151
SDN No. 17 Lais SDN No. 18 Lais SDN No. 01 Batiknau SDN No. 02 Batiknau SDN No. 03 Batiknau SDN No. 04 Batiknau SDN No. 05 Batiknau SDN No. 06 Batiknau SDN No. 07 Batiknau SDN No. 08 Batiknau SDN No. 09 Batiknau SDN No. 10 Batiknau SDN No. 11 Batiknau SDN No. 12 Batiknau SDN No. 13 Batiknau SDN No. 14 Batiknau SDN No. 15 Batiknau SDN No. 16 Batiknau SDN No. 17 Batiknau SDN No. 18 Batiknau SDN No. 01 Ketahun SDN No. 02 Ketahun SDN No. 03 Ketahun SDN No. 04 Ketahun SDN No. 05 Ketahun SDN No. 06 Ketahun
20 47 60 31
22 33 56 30
3 4 3 2
5 7 8 7
62 48 52 19 49
68 35 61 34 41
3 1 2 4 3
6 6 6 5 7
45 57 2 5 39 43 3 5 36 34 2 5 29 24 3 3 35 34 2 7 24 25 2 7 69 59 4 14 33 32 4 4 27 22 4 2 156 152 6 4 71 99 4 7 104 79 5 8 26 28 2 5 27 28 4 5 291 265 12 18
RB RB RB RB RB RB Baik Baik Baik RB RB RB
√
√
Baik Baik Baik RB RB RB RB RB RB RB RB RB Baik Baik Baik
√ √
√ √ √ √ √ √
RB RB RB RR RR RR RR RR RR Baik Baik Baik RB RB RB √ RB RB RB RB RB RB Baik Baik Baik √
√ √ √ √ √
RR RR RR RR RR RR
RR RR RR RR RR RR
RR RR RR RR RR RR
III-10
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177
SDN No. 07 Ketahun SDN No. 08 Ketahun SDN No. 09 Ketahun SDN No. 10 Ketahun SDN No. 11 Ketahun SDN No. 12 Ketahun SDN No. 13 Ketahun SDN No. 14 Ketahun SDN No. 15 Ketahun SDN No. 16 Ketahun SDN No. 17 Ketahun SDN No. 18 Ketahun SDN No. 19 Ketahun SDN No. 20 Ketahun SDN No. 21 Ketahun SDN No. 22 Ketahun SDN No. 23 Ketahun SDN No. 24 Ketahun SDN No. 25 Ketahun SDN No. 26 Ketahun SDN No. 27 Ketahun SDN No. 28 Ketahun SDN No. 29 Ketahun SDN No. 30 Ketahun SDN No. 31 Ketahun SDS Tunas Kita
73 95 192 76 144 137 126 88 77 93 27 60 44 113 93 95 42 25 110 34 21 51 49 57
60 9 78 7 161 11 66 6 125 7 107 9 139 7 62 8 85 4 60 5 31 6 69 3 39 7 84 7 97 9 81 7 33 11 25 3 82 51 24 49 23 44
4 7 8 4 8 6 5 3 6 4 2 3 3 7 5 3 2 4
5
6
1 2 4 3
7 5 5 3
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Baik Baik Baik RR Baik Baik Baik √ RB Baik Baik √ RR Baik Baik Baik Baik Baik √ RR Baik
Baik Baik Baik RR Baik Baik Baik RB Baik Baik RR Baik Baik Baik Baik Baik RR Baik
Baik Baik Baik RR Baik Baik Baik RB Baik Baik RR Baik Baik Baik Baik Baik RR Baik
RR RR RR RR RR RR √ RB RB RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR RR RR
III-11
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202
SDN No. 01 Putri Hijau SDN No. 02 Putri Hijau SDN No. 03 Putri Hijau SDN No. 04 Putri Hijau SDN No. 05 Putri Hijau SDN No. 06 Putri Hijau SDN No. 07 Putri Hijau SDN No. 08 Putri Hijau SDN No. 09 Putri Hijau SDN No. 10 Putri Hijau SDN No. 11 Putri Hijau SDN No. 12 Putri Hijau SDN No. 13 Putri Hijau SDN No. 14 Putri Hijau SDN No. 15 Putri Hijau SDN No. 16 Putri Hijau SDN No. 17 Putri Hijau SDN No. 18 Putri Hijau SDN No. 19 Putri Hijau SDN No. 20 Putri Hijau SDN No. 21 Putri Hijau SDN No. 22 Putri Hijau SDS Tenera SDN No. 01 Napal Putih SDN No. 02 Napal Putih
108 49 133 54 132 151 83 170 169 96 144 54 89 82 70 59 102 72 35 43 96
5 6 7 6 7 7 5 6 9 8 7 2 6 7 4 4 8 4 3 5 6
100 119 41 40
4 4
134 53 174 74 129 157 92 166 172 106 148 50 81 88 102 49 105 82 53 59 138
10 √ 5 √ 8 √ 3 √ 2 √ 9 √ 4 10 √ 10 √ 5 √ 10 4 √ 5 5 √ 4 √ 6 PENAMPUNGAN AIR HUJAN 3 √ 6 √ 4 √ 5 √ 7 √
4 3
Baik Baik Baik Baik Baik RB RB Baik Baik Baik Baik RB RR Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik
RB RB RR RR Baik RB RB Baik RB RR Baik RB RR Baik RB Baik RR Baik Baik Baik Baik
RB RB RR RR Baik RB RB Baik RB RR Baik RB RR Baik RB Baik RR Baik Baik Baik Baik
√ Baik Baik Baik √ Baik Baik Baik
III-12
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228
SDN No. 03 Napal Putih SDN No. 04 Napal Putih SDN No. 05 Napal Putih SDN No. 06 Napal Putih SDN No. 07 Napal Putih SDN No. 08 Napal Putih SDN No. 09 Napal Putih SDN No. 10 Napal Putih SDN No. 11 Napal Putih SDN No. 12 Napal Putih SDN No. 13 Napal Putih SDN No. 14 Napal Putih SDN No. 15 Napal Putih SDN No. 16 Napal Putih SDN No. 17 Napal Putih SDN No. 18 Napal Putih SDN No. 19 Napal Putih SDN No. 20 Napal Putih SDN No. 21 Napal Putih SMPN 1 Enggano SMPN 2 Enggano SMPN 1 Kerkap SMPN 2 Kerkap SMPN 3 Kerkap SMPN 4 Kerkap SMPN 1 Air Besi
108 127 104 45 69 30 58 105 88 39 37 48 47 38 51 36 37 25 71 71 71 71 110 138 118 116 118 116 88 94 113 133 84 54 65 51 63 110 108 41 44 68 70 60 54 35 22 28 82 82 82 82
7 6 3 4 4 7 5 6 6 6 4 3 3 1 6 4 4 3 3 3 3 3 6 7 7 6
8 1 10 8 5 1 5 8 10 3 4 4 5 4 5 7 9 4 8 8 8 8 13 19 19 12
√ √ √ √ √
Baik Baik Baik Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR
Baik Baik Baik Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR
Baik Baik Baik Baik Baik RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR
√ RB √ Baik Baik √ Baik Baik Baik Baik Baik Baik
RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR RB
RB Baik Baik Baik Baik Baik Baik RR RB
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √
Baik Baik Baik
III-13
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254
SMPN 2 Air Besi SMPN 3 Air Besi SMPN 1 Air Napal SMPN 2 Air Napal SMPN 1 Arga Makmur SMPN 2 Arga Makmur SMPN 3 Arga Makmur SMPN 4 Arga Makmur SMPN 5 Arga Makmur SMPN 6 Arga Makmur SMPN 7 Arga Makmur SMPN 8 Arga Makmur SMPN 9 Arga Makmur SMPLB Arga Makmur SMPS Muhammadiyah SMPN 1 Padang Jaya SMPN 2 Padang Jaya SMPN 3 Padang Jaya SMPN 4 Padang Jaya SMPN 5 Padang Jaya SMPN 6 Padang Jaya SMPN 1 Giri Mulya SMPN 2 Giri Mulya SMPN 3 Giri Mulya SMPN 1 Lais SMPN 2 Lais
66 66 66 16 377 256 178 160 62 22 53 21 53 53 53 199 94 113 141
77 77 77 19 449 266 194 189 82 33 66 23 45 45 45 208 107 120 114
5 5 5 4 17 16 4 7 6 1 4 4 5 5 5 13 6 10 8
8 8 8 11 40 27 26 23 14 11 6 8 15 15 15 17 9 8 9
138 162 15 9 127 106 10 10 55 44 7 9 189 182 12 20
√
Baik Baik Baik
√
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik RB Baik Baik RB RB RB RB RB RB RB RB Baik RB RB
√ √ √ √ √
Baik Baik Baik RR RR RR
√ √ √ √
Baik Baik Baik Baik RR RR Baik Baik Baik Baik Baik Baik
√ √ √ √
Baik RR RR Baik RR RR Baik RR RR Baik Baik Baik
III-14
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280
SMPN 3 Lais SMPN 4 Lais SMPN 5 Lais SMPN 6 Lais SMPN 1 Batiknau SMPN 2 Batiknau SMPN 3 Batiknau SMPN 4 Batiknau SMPN 5 Batiknau SMPN 1 Ketahun SMPN 2 Ketahun SMPN 3 Ketahun SMPN 4 Ketahun SMPN 5 Ketahun SMPN 6 Ketahun SMPN 7 Ketahun SMPN 8 Ketahun SMPN 9 Ketahun SMPN 11 Ketahun SMPN 1 Putri Hijau SMPN 2 Putri Hijau SMPN 3 Putri Hijau SMPN 4 Putri Hijau SMPN 5 Putri Hijau SMPN 6 Putri Hijau SMP Tenera
40
38
2
7
52 91
46 75
6 9
6 7
24
25
8
Baik
RB
RB
√
RB Baik
RB RB
RB RB
3
√
RR
RR
RR
86 126 5 10 219 185 9 14
√ √
Baik Baik Baik Baik RR RR
52
69
3
7
√
Baik Baik Baik
50
58
8
4
√
200 181 10 13
√
Baik Baik Baik
84
√
Baik Baik Baik
90
7
9
√
√
RR
RR
RR
III-15
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298
SMPN 1 Napal Putih SMPN 2 Napal Putih SMPN 3 Napal Putih SMAN 1 Enggano SMAN 1 Air Besi SMAN 1 Kerkap SMAN 2 Kerkap SMAN 1 Argamakmur SMAN 2 Argamakmur SMAN 1 Padang Jaya SMAN 1 Giri Mulya SMAN 1 Lais SMAN 1 Ketahun SMAN 1 Putri Hijau SMAN 1 Napal Putih SMAS Muhammadiyah SMAS PGRI Argamakmur SMAS Tenera Putri Hijau
29 64 244 130 227 218 208 125 209 197 263 81 55 78 39
23 98 291 95 337 351 327 120 311 297 325 97 67 73 30
Sumber: Dinas Pendidikian Nasinal Bengkulu Utara 2012
Tabel 3.2 Kondisi sarana sanitasi sekolah (pengelolaan sampah dan pengetahuan hiegine)
III-16
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Apakah Pengetahuan ttg Higiene dana Sanitasi diberikan No
Nama Sekolah
Ya, saat pertemuan penyuluhan tertentu
Ya,saat mata pelajaran Penjas Tidak Pernah di Kelas
Apakah ada dana untuk air bersih/sanitasi/ pend.hiegene Ya
Tidak
Cara Pengelolaan sampah
Dikumpulk Dipisahk Dibuat an an Kompos
Tmpat Buangan Air Kotor
Dari Toilet
Dari Kamar mandi
Kapan Tangki Septik Dikosongkan
Kondisi Higiene sekolah
1 SDN No. 01 Enggano 2 SDN No. 02 Enggano 3 SDN No. 03 Enggano 4 SDN No. 04 Enggano 5 SDN No. 05 Enggano 6 SDN No. 01 Air Napal 7 SDN No. 02 Air Napal 8 SDN No. 03 Air Napal 9 SDN No. 04 Air Napal 10 SDN No. 05 Air Napal 11 SDN No. 06 Air Napal 12 SDN No. 07 Air Napal 13 SDN No. 08 Air Napal 14 SDN No. 09 Air Napal 15 SDN No. 10 Air Napal 16 SDN No. 11 Air Napal 17 SDN No. 01 Air Besi 18 SDN No. 02 Air Besi 19 SDN No. 03 Air Besi 20 SDN No. 04 Air Besi
III-17
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 21 SDN No. 05 Air Besi 22 SDN No. 06 Air Besi 23 SDN No. 07 Air Besi 24 SDN No. 08 Air Besi 25 SDN No. 01 Kerkap 26 SDN No. 02 Kerkap 27 SDN No. 03 Kerkap 28 SDN No. 04 Kerkap 29 SDN No. 05 Kerkap 30 SDN No. 06 Kerkap 31 SDN No. 07 Kerkap 32 SDN No. 08 Kerkap 33 SDN No. 09 Kerkap 34 SDN No. 10 Kerkap 35 SDN No. 11 Kerkap 36 SDN No. 12 Kerkap 37 SDN No. 13 Kerkap 38 SDN No. 14 Kerkap 39 SDN No. 15 Kerkap 40 SDN No. 16 Kerkap
III-18
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 41 SDN No. 17 Kerkap 42 SDN No. 18 Kerkap 43 SDN No. 19 Kerkap 44 SDN No. 20 Kerkap 45 SDN No. 21 Kerkap 46 SDN No. 01 Arga Makmur 47 SDN No. 02 Arga Makmur 48 SDN No. 03 Arga Makmur 49 SDN No. 04 Arga Makmur 50 SDN No. 05 Arga Makmur 51 SDN No. 06 Arga Makmur 52 SDN No. 07 Arga Makmur 53 SDN No. 08 Arga Makmur 54 SDN No. 09 Arga Makmur 55 SDN No. 10 Arga Makmur 56 SDN No. 11 Arga Makmur 57 SDN No. 12 Arga Makmur 58 SDN No. 13 Arga Makmur 59 SDN No. 14 Arga Makmur 60 SDN No. 15 Arga Makmur 61 SDN No. 16 Arga Makmur 62 SDN No. 17 Arga Makmur 63 SDN No. 18 Arga Makmur 64 SDN No. 19 Arga Makmur 65 SDN No. 20 Arga Makmur
III-19
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 66 SDN No. 21 Arga Makmur 67 SDN No. 22 Arga Makmur 68 SDN No. 23 Arga Makmur 69 SDN No. 24 Arga Makmur 70 SDN No. 25 Arga Makmur 71 SDN No. 26 SNBI Arga Makmur 72 SD Muh. Arga Makmur 73 SD Islam Terpadu Darul Fikri 74 SDN No. 01 Padang Jaya 75 SDN No. 02 Padang Jaya 76 SDN No. 03 Padang Jaya 77 SDN No. 04 Padang Jaya 78 SDN No. 05 Padang Jaya 79 SDN No. 06 Padang Jaya 80 SDN No. 07 Padang Jaya 81 SDN No. 08 Padang Jaya 82 SDN No. 09 Padang Jaya 83 SDN No. 10 Padang Jaya 84 SDN No. 11 Padang Jaya 85 SDN No. 12 Padang Jaya 86 SDN No. 13 Padang Jaya 87 SDN No. 14 Padang Jaya 88 SDN No. 15 Padang Jaya 89 SDN No. 16 Padang Jaya 90 SDN No. 17 Padang Jaya
III-20
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 91 SDN No. 18 Padang Jaya 92 SDN No. 19 Padang Jaya 93 SDN No. 20 Padang Jaya 94 SDN No. 21 Padang Jaya 95 SDN No. 01 Giri Mulya 96 SDN No. 02 Giri Mulya 97 SDN No. 03 Giri Mulya 98 SDN No. 04 Giri Mulya 99 SDN No. 05 Giri Mulya 100 SDN No. 06 Giri Mulya 101 SDN No. 07 Giri Mulya 102 SDN No. 08 Giri Mulya 103 SDN No. 09 Giri Mulya 104 SDN No. 10 Giri Mulya 105 SDN No. 11 Giri Mulya 106 SDN No. 12 Giri Mulya 107 SDN No. 13 Giri Mulya 108 SDN No. 14 Giri Mulya 109 SDN No. 15 Giri Mulya 110 SDN No. 01 Lais 111 SDN No. 02 Lais 112 SDN No. 03 Lais 113 SDN No. 04 Lais 114 SDN No. 05 Lais 115 SDN No. 06 Lais
116
SDN No. 07 Lais
III-21
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 117
SDN No. 08 Lais
118
SDN No. 09 Lais
119
SDN No. 10 Lais
120
SDN No. 11 Lais
121
SDN No. 12 Lais
122
SDN No. 13 Lais
123
SDN No. 14 Lais
124
SDN No. 15 Lais
125
SDN No. 16 Lais
126
SDN No. 17 Lais
127
SDN No. 18 Lais
128
SDN No. 01 Batiknau
129
SDN No. 02 Batiknau
130
SDN No. 03 Batiknau
131
SDN No. 04 Batiknau
132
SDN No. 05 Batiknau
133
SDN No. 06 Batiknau
134
SDN No. 07 Batiknau
135
SDN No. 08 Batiknau
136
SDN No. 09 Batiknau
137
SDN No. 10 Batiknau
138
SDN No. 11 Batiknau
139
SDN No. 12 Batiknau
140
SDN No. 13 Batiknau
III-22
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 141 SDN No. 14 Batiknau 142 SDN No. 15 Batiknau 143 SDN No. 16 Batiknau 144 SDN No. 17 Batiknau 145 SDN No. 18 Batiknau 146 SDN No. 01 Ketahun 147 SDN No. 02 Ketahun 148 SDN No. 03 Ketahun 149 SDN No. 04 Ketahun 150 SDN No. 05 Ketahun 151 SDN No. 06 Ketahun 152 SDN No. 07 Ketahun 153 SDN No. 08 Ketahun 154 SDN No. 09 Ketahun 155 SDN No. 10 Ketahun 156 SDN No. 11 Ketahun 157 SDN No. 12 Ketahun 158 SDN No. 13 Ketahun 159 SDN No. 14 Ketahun 160 SDN No. 15 Ketahun 161 SDN No. 16 Ketahun 162 SDN No. 17 Ketahun 163 SDN No. 18 Ketahun 164 SDN No. 19 Ketahun 165 SDN No. 20 Ketahun
III-23
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 166 SDN No. 21 Ketahun 167 SDN No. 22 Ketahun 168 SDN No. 23 Ketahun 169 SDN No. 24 Ketahun 170 SDN No. 25 Ketahun 171 SDN No. 26 Ketahun 172 SDN No. 27 Ketahun 173 SDN No. 28 Ketahun 174 SDN No. 29 Ketahun 175 SDN No. 30 Ketahun 176 SDN No. 31 Ketahun 177 SDS Tunas Kita 178 SDN No. 01 Putri Hijau 179 SDN No. 02 Putri Hijau 180 SDN No. 03 Putri Hijau 181 SDN No. 04 Putri Hijau 182 SDN No. 05 Putri Hijau 183 SDN No. 06 Putri Hijau 184 SDN No. 07 Putri Hijau 185 SDN No. 08 Putri Hijau 186 SDN No. 09 Putri Hijau 187 SDN No. 10 Putri Hijau 188 SDN No. 11 Putri Hijau 189 SDN No. 12 Putri Hijau
III-24
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 190 SDN No. 13 Putri Hijau 191 SDN No. 14 Putri Hijau 192 SDN No. 15 Putri Hijau 193 SDN No. 16 Putri Hijau 194 SDN No. 17 Putri Hijau 195 SDN No. 18 Putri Hijau 196 SDN No. 19 Putri Hijau 197 SDN No. 20 Putri Hijau 198 SDN No. 21 Putri Hijau 199 SDN No. 22 Putri Hijau 200 SDS Tenera 201 SDN No. 01 Napal Putih 202 SDN No. 02 Napal Putih 203 SDN No. 03 Napal Putih 204 SDN No. 04 Napal Putih 205 SDN No. 05 Napal Putih 206 SDN No. 06 Napal Putih 207 SDN No. 07 Napal Putih 208 SDN No. 08 Napal Putih 209 SDN No. 09 Napal Putih 210 SDN No. 10 Napal Putih 211 SDN No. 11 Napal Putih 212 SDN No. 12 Napal Putih 213 SDN No. 13 Napal Putih 214 SDN No. 14 Napal Putih 215 SDN No. 15 Napal Putih
III-25
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 216 SDN No. 16 Napal Putih 217 SDN No. 17 Napal Putih 218 SDN No. 18 Napal Putih 219 SDN No. 19 Napal Putih 220 SDN No. 20 Napal Putih 221 SDN No. 21 Napal Putih 222 SMPN 1 Enggano 223 SMPN 2 Enggano 224 SMPN 1 Kerkap 225 SMPN 2 Kerkap 226 SMPN 3 Kerkap 227 SMPN 4 Kerkap 228 SMPN 1 Air Besi 229 SMPN 2 Air Besi 230 SMPN 3 Air Besi 231 SMPN 1 Air Napal 232 SMPN 2 Air Napal 233 SMPN 1 Arga Makmur 234 SMPN 2 Arga Makmur 235 SMPN 3 Arga Makmur 236 SMPN 4 Arga Makmur 237 SMPN 5 Arga Makmur 238 SMPN 6 Arga Makmur 239 SMPN 7 Arga Makmur 240 SMPN 8 Arga Makmur
III-26
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 241 SMPN 9 Arga Makmur 242 SMPLB Arga Makmur 243 SMPS Muhammadiyah 244 SMPN 1 Padang Jaya 245 SMPN 2 Padang Jaya 246 SMPN 3 Padang Jaya 247 SMPN 4 Padang Jaya 248 SMPN 5 Padang Jaya 249 SMPN 6 Padang Jaya 250 SMPN 1 Giri Mulya 251 SMPN 2 Giri Mulya 252 SMPN 3 Giri Mulya 253 SMPN 1 Lais 254 SMPN 2 Lais 255 SMPN 3 Lais 256 SMPN 4 Lais 257 SMPN 5 Lais 258 SMPN 6 Lais 259 SMPN 1 Batiknau 260 SMPN 2 Batiknau 261 SMPN 3 Batiknau 262 SMPN 4 Batiknau 263 SMPN 5 Batiknau 264 SMPN 1 Ketahun 265 SMPN 2 Ketahun
III-27
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 266 SMPN 3 Ketahun 267 SMPN 4 Ketahun 268 SMPN 5 Ketahun 269 SMPN 6 Ketahun 270 SMPN 7 Ketahun 271 SMPN 8 Ketahun 272 SMPN 9 Ketahun 273 SMPN 11 Ketahun 274 SMPN 1 Putri Hijau 275 SMPN 2 Putri Hijau 276 SMPN 3 Putri Hijau 277 SMPN 4 Putri Hijau 278 SMPN 5 Putri Hijau 279 SMPN 6 Putri Hijau 280 SMP Tenera 281 SMPN 1 Napal Putih 282 SMPN 2 Napal Putih 283 SMPN 3 Napal Putih 284 SMAN 1 Enggano 285 SMAN 1 Air Besi 286 SMAN 1 Kerkap 287 SMAN 2 Kerkap 288 SMAN 1 Argamakmur 289 SMAN 2 Argamakmur 290 SMAN 1 Padang Jaya
III-28
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 291 SMAN 1 Giri Mulya 292 SMAN 1 Lais 293 SMAN 1 Ketahun 294 SMAN 1 Putri Hijau 295 SMAN 1 Napal Putih 296 SMAS Muhammadiyah 297 SMAS PGRI Argamakmur 298 SMAS Tenera Putri Hijau
III-29
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik Air limbah domestik adalah salah satu sumber utama pencemar badan air, di Kabupaten Bengkulu Utara, salahsatu upaya untuk mengurangi dampak negatif adalah dengan pengelolaan yang dilakukan secara baik dan teratur. Prasarana dan sarana air limbah merupakan sistim yang terdiri dari pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan yang dapat dilaksanakan dengan sistim pembuangan setempat (on site) dan terpusat (off site). Pencemaran akibat dari air limbah domestik harus mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah daerah, karena pola hidup dan kebiasaan masyarakat yang masih banyak tidak memperhatikan pola hidup sehata, terutama sektor BABS, seperti yang terlihat dalam grafik di bawah ini. Grafik 3.4 Air limbah Domestik
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
Untuk kabupaten Bengkulu Utara belum ada prasarana IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), sehingga pada umumnya masyarakat yang menggunakan wc cubluk, jarang sekali bahkan tidak sama sekali melakukan pengurasan/penyedotan lumpur tinja. Membuang air limbah langsung ke saluran air limbah masih sering di jumpai, sehingga kebiasaan masyarakat ini di khawatirkan dapat menyebabkab tercemarnya sumber-sumber air bersih yang ada. 3.2.1 Kelembagaan III-30
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Pengelolaan air limbah domestik di kabupaten Bengkulu Utara secara legal formal belum di atur dalam Peraturan Daerah secara spesifik. Adapun Perda yang ada, yaitu Perda nomor 4 tahun 2012 hanya mengatur tentang retrebusi Pelayanan Kesehatan, Persampahan dan Kebersihan, Pelayanan Parkir di tepi jalan umum. Walaupun Perda mengenai retrebusi ini telah terbit, akan tetapi dalam pelaksanannya belum efektif, dikarenakan sarana dan prasarana yang tersedia belum ada. Belum di aturnya Perda mengenai lingkungan khususnya sanitasi, dikarenakan jumlah penduduk yang sedikit dan wilayah yang cukup luas, sehingga persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan sanitasi bukan menjadi masalah utama. Adapun kegiatan bidang sanitasi, baru mulai diperhatikan pada tahun 2012 ini. Gambar 3.1 Penyelenggaraan Pengelolaan Air Limbah Domestik BAGAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU UTARA
Penyelenggaraan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Sumber: Perda no 2 tahun 2012
III-31
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Dalam Tabel 3.3 di bawah ini terlihat keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholder) bidang sanitasi belum begitu optimal dalam menjalankan perannya. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya anggaran di sektor sanitasi. Tabel 3.3 Daftar pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan air limbah domestik
PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan air limbah Domestik skala kab/kota Menyusun Rencana Program Air Limbah Domestik dalam Rangka Pencapaian Target Menyusun Rencana Anggaran Program air limbah domistik dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pembuangan awal Air limbah domestik Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (tangki Septik) Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septic ke IPLT (truk tinja) Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) Membangun sarana IPLT dan dan atau IPAL PENGELOLAAN Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja Mengelola IPLT dan atau IPAL Melakukan penarikan retrebusi penyedotan lumpur tinja Memberikan izin usaha pengelolaan limbah domestik dan atau penyedotan air limbah domestik Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septic dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (Pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan dalam hal air limbah domestik Memberi sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik
Pemerintah Kabupaten/ Kota
Swasta
Masyarakat
V
-
-
V
-
V
V
-
-
V
-
-
V
-
V
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
V
-
V
V
-
-
V
V
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
-
V
-
-
III-32
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestk skala kota/kabupaten Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektifitas layanan air limbah domestik dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
-
-
-
V
V
V
V
-
-
V
V
V
Tabel 3.4 Peta peraturan air limbah domestik kabupaten Bengkulu Utara Peraturan
Air Limbah Domestik Target capaian pelayanan pengelolaan limbah domestik di Kab Bengkulu Utara Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/ Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengolahan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestk di hunian rumah Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk
Ketersediaan Ada Tdk. Ada (Sebutkan)
Efektif
Pelaksanaan Belum Tidak Efektif efektif
Keterangan
√
√
√
√
√
√
√
III-33
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
masyarakat, industry, rumah tangga dan kantor pemilik tangki septic Retribusi penyedotan limbah domestik
air
Perda nomor 4 tahun 2012
Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga dan perkantoran
√
Perda tentang Retrebusi Jasa Umum
√
3.2.2 Sistim dan Cakupan Pelayanan Sistim pengelolaan air limbah domestik yang ada di kabupaten Bengkulu Utara pada umumnya langsung menyalurkan air limbah ke saluran drainase atau langsung ke badan sungai, hal ini dikarenakan belum adanya sarana dan prasarana pelayanan terhadap sistim pengolahan air limbah, sedangkan sarana MCK menggunakan septitank. Sehingga kalau septitank yang ada di rumah tangga tidak dapat berfungsi lagi, maka di buat septitank baru. Adapun kondisi eksisting pelayanan sanitasi di kabupaten Bengkulu Utara adalah: a. pembuangan limbah domestik sebagian besar (80%) di buang melalui septitank (milik sendiri), sedangkan sisanya 20% di buang di lobang tanah, badan sungai, dan lain lain. b. untuk pelayanan penyedotan lumpur tinja, kabupaten Bengkulu Utara belum memiliki sarana dan prasarananya Untuk prasarana infrastruktur pengolahan IPLT, baru direncanakan akan di bangun pada tahun 2013 yang merupakan kegiatan yang di danai melalui APBD provinsi.
III-34
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 3.1 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik
III-35
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Peta 3.2 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik ( Belum Ada Infrastruktur Pengolahan Limbah Domestik)
III-36
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 3.5 Diagram sistim sanitasi pengelolaan air limbah Input Black Water Black Water
User Interface WC WC
Penampungan Awal
Pengaliran
Pengelolaan Akhir
Pembuangan Daur Ulang
Kode/Nama Aliran
Tangki Septik
-
-
-
AL 1
-
-
-
Sungai
Tempat cuci piring dan Kubangan/ Grey water kamar Tanah terbuka mandi Tempat cuci piring dan Grey water Resapan kamar mandi Tempat cuci piring dan Grey water SPAL kamar mandi Tempat cuci piring dan Grey water Drainase kamar mandi Sumber: Bidang Cipta Karya Dinas PU Bengkulu Utara 2012
AL 2 AL 3
-
AL 4
-
AL 5
-
Sungai AL 6
-
Sungai
Tabel 3.6 Sistem Pengelolaan Air limbah yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara Kelompok Fungsi Pengumpulan & Penampungan/ Pengolahan Awal
Teknologi yang Digunakan Tangki Septik Tangki Septik SLBM Tangki Septik MCK umum Jamban
Pengangkutan/ pengaliran
Off site komunal, Truk tinja (belum berfungsi)
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
Sumber Data
Jumlah RT yang mempunyai tangki septik Unit/ Jiwa pemanfaat Unit/ KK tersambung Unit/ Jiwa pemanfaat
belum terdata
Bidang Cipta Karya
6 Unit/ 1.440 jiwa 6 Unit/ 221 KK
Bidang Cipta Karya
14 Unit/ 1.680 Jiwa
Bidang Cipta Karya
Jumlah RT yang mempunyai jumban Unit SLBM
belum terdata
Dinas Kesehatan
Truk tinja
1 unit
Belum terdata Bidang Kerbersihan dan Pertamanan
Sumber: Seksi Air Bersih dan Peyehatan Lingkungan, Dinas PU Bengkulu Utara
III-37
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai pembuangan limbah domestiknya, meskipun sudah memiliki jamban pribadi dan septictank. Dari hasil analisa kajian EHRA, terlihat dalam grafik 3.5 di bawah ini, bahwa tingkat pencemaran tangki septik sangat tinggi sekali, karena tangki septik yang ada selain tidak memenuhi standar kesehatan juga tidak pernah di kuras. Hal ini dikarenakan belum ada pelayanan mobil Tinja dan sarana IPLT di kabupaten Bengkulu Utara Grafik 3.5 pencemaran Isi Tangki
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
Sedangkan system pembuangan air limbah domestic yang ada masih menggunakan system pembuangan air limbah setempat (on site system), yaitu dengan menggunakan septic tank dan cubluk sebagai wadah utamanya. Dalam penanganan limbah cair, khususnya limbah cair domestik di Kabupaten Bengkulu Utara, masyarakat telah melakukan berbagai upaya, antara lain,: 1. Pada skala permukiman setiap rumah tangga di Kabupaten Bengkulu Utara rata-rata sudah mempunyai saluran pembuangan limbah (SPAL) rumah tangga (domestik) baik saluran terbuka maupun tertutup. 2. Melaksanakan gotong royong dalam rangka membersihkan saluran air limbah Grafik 3.6 Pencemaran SPAL
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
III-38
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Dalam rangka mendorong partisipasi dan peran serta masyarakat, pemerintah kabupaten Bengkulu Utara mempunyai program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Baik peran serta dalam bentuk tenaga, pendanaan dan pemikiran/perencanaan serta pengelolaan. Pemberdayaan masyarakat ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan air limbah di kabupaten Bengkulu Utara. Selain itu, pengelolaan sarana sanitasi oleh masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
III-39
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Jumlah Kecamatan
RT
RW
Pdd.Miskin
Jumlah MCK Jamban Kel
Dikelola RT
Dikelola RW
Dikelola CBO Dikelola Lain
Tahun Jumlah Sanimas MCK,Dibangu Dikelola RT Dikelola RW Dikelola CBO Dikelola Lain n
Tahun Sanimas, Dibangun
Kerkap
_
_
1790 kk
2526
_
_
12
_
2010
_
_
_
_
2011
Putri Hijau
_
_
1764 kk
5221
_
_
3
_
2010
_
_
2
_
2011
Lais
_
_
1185 kk
2034
_
_
7
_
2010
_
_
_
_
2011
Batik Nau
_
_
1124 kk
1958
_
_
1
_
2010
_
_
_
_
2011
Air Besi
_
_
1149 kk
978
_
_
1
_
2010
_
_
_
_
2011
Argamakmur
_
_
8315 kk
7560
_
_
1
_
2010
_
_
4
_
2011
Napal putih
_
_
3898 kk
3108
_
_
_
_
2010
_
_
_
_
2011
Air Padang
_
_
867 kk
628
_
_
2
_
2010
_
_
_
_
2011
Giri Mulya
_
_
908 kk
2464
_
_
6
_
2010
_
_
3
_
2011
Padang Jaya
_
_
2050 kk
3631
_
_
2
_
2010
_
_
2
_
2011
Kertahun
_
_
1654 kk
3796
_
_
2
_
2010
_
_
_
_
2011
Hulu Palik
_
_
1851 kk
-
_
_
2
_
2010
_
_
_
_
2011
Engano
_
_
439 kk
52
_
_
_
_
2010
_
_
_
_
2011
Air Napal
_
_
1290 kk
2263
_
_
3
_
2010
_
_
_
_
Sumber: Dinkes Bengkulu Utara
III-40
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 3.2.4 Pemetaan Media Kegiatan Sanitasi khususnya air limbah domestik selama ini belum menjadi perhatian, karena belum menjadi masalah yang serius, sehingga belum ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan terutama dalam kaegiatan berbentuk sosialisasi dan kampanye melalui sarana media, baik itu media surat kabar maupun media elektronik. Sehingga dalam tabel 3.10, dan 3.12 tidak ada informasi yang dapat di tampilkan. Tabel 3.10 Kegiatan Komunikasi Yang Ada di Kabupaten Bengkulu Utara No
Kegiatan
Tahun
Dinas Pelaksana
Tujuan Kegiatan
Khalayak Sasaran
Pesan Kunci
Pembelajaran
Tidak Ada Kegiatan
Sumber: Bidang Cipta Karya Dinas PU Bengkulu Utara 2012
Tabel 3.11 Media Komunikasi yang ada di kabupaten Bengkulu Utara No
Nama Media
1 2 3
Koran Radar Utara Radio Unras Warta Kesehatan
Jenis Acara
Isu Yang Diangkat
Majlah Kampanye Kesehatan Kesehatan Sumber: Bidang Cipta Karya Dinas PU dan Dinkes Bengkulu Utara 2012
Pesan Kunci
Pendapat Media
Menjaga kesehatan
Tabel 3.12 Kerjasama Terkait Sanitasi No
Nama Kegiatan
Jenis Kegiatan Sanitasi
Mitra Kerja Sama
Bentuk Kerjasama
Tidak Ada Kegiatan
Sumber: Bidang Cipta Karya Dinas PU Bengkulu Utara 2012
Tabel 3.13 Daftar Mitra Potensial No
Nama Mitra
Jenis Kegiatan Sanitasi
1 PT. Sandabi Indah Lestari Pemb.Infrastruktur Sanitasi 2 PT. Pamor Ganda Pemb.Infrastruktur Sanitasi 3 PT. Titan Pemb.Infrastruktur Sanitasi 3 PT. Mitra Puding Mas Pemb.Infrastruktur Sanitasi Sumber: Bidang Cipta Karya Dinas PU Bengkulu Utara 2012
Bentuk Kerjasama Dana Hibah Dana Hibah Dana Hibah Dana Hibah
3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha Untuk kegiatan sanitasi sub sektor pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Bengkulu Utara, selama ini hanya dikelola langsung oleh masyarakat, dalam hal ini langsung dikelola oleh rumah Tangga. Sehingga belum ada kegiatan jasa pelayanan swasta dalam pengelolaan air limbah domestik. Untuk tabel 3.14
III-41
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara penyedia layanan air limbah domestik yang ada di kabupaten Bengkulu Utara, tidak ada informasi yang dapat di tampilkan. Tabel 3.14 Penyedia Layanan Air limbah Domestik yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara No
Nama Provider
Tahun Mulai Operasi
Jenis Kegiatan
Tidak Ada Kegiatan Sumber: Bidang Cipta KaryaDinas PU Bengkulu Utara 2012
3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan Di kabupaten Bengkulu Utara belum ada kegiatan dalam pengelolaan air limbah domestik, baik itu yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah ataupun oleh pihak Swasta. Sitim pengelolaan air limbah domestik hanya dikelola oleh masyrakat, dalam hal ini rumah tangga. Namun demikian Pemerinta kabupaten Bengkulu Utara telah mengeluarkan Perda nomor 4 tahun 2012 tentang Retrebusi Jasa Umum, yang terkait langsung dengan objek retrebusi penyediaan dan atau penyedotan kakus, yaitu: a. lumpur tinja rumah tangga b. lumpur tinja pada fasilitas instansi pemerintah/swasta,dan c. lumpur tinja fasilitas usaha Tabel 3.15 Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari sub. Sektor air limbah domestik Subsekt or/SKPD
2008
2009
Dinas PU
-
-
PNPM MP 250.011.000 100.386.000 BLH
78.773.000
22.000.000
2010 1.798.945.000 45.300.000
2011
2012
1.957.520.000 1.311.930.550 401.234.300
-
117.500.000
160.000.000
Rata-rata
Pertum buhan (%)
1.356.131.850 250.543.767 84.714.600
Sumber: Bidang Cipta Karya Dinas PU dan Faskab PNPM-MP Bengkulu Utara 2012
3.2.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Pada umunya masyarakat di kabupaten Bengkulu Utara 80% telah menggunakan WC yang menggunakan septitank dan sisanya 20% masih menggunakan lubang di tanah, sungai serta kebun dalam mengolah air limbah (sumber RPJMD 2012). Dari data tersebut sebenarnya di kabupaten Bengkulu Utara sudah selayaknya di bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah, terutama yang berlokasi di kota Argamakmur.
III-42
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Dari hasil diskusi oleh Pokja AMPL, maka issu strategis yang dapat didapat untuk pengelolaan air limbah adalah:
KEKUATAN (STRENGHT) -
Ada Pokja AMPL Ada Perda Retrebusi Ada Perda RTRW Ada Perda RPJMD Ada anggaran APBD Kota untuk pengelolaan air limbah Ada media komunikasi (radio pemerintah, leaflet) Ada SDM untuk monitoring baku mutu air limbah
KELEMAHAN (WEAKNESS) -
Regulasi utama (Perda Pengelolaan Air Limbah Domestik) belum ada Koordinasi pemangku kepentingan belum maksimal Belum ada IPLT Perda Retrebusi yang belum berjalan APBD yang terbatas
PELUANG (OPPORTUNITIES) -
Ada perda Retrebusi Banyak perusahaan perkebunan dan pertambangan Penduduk Yang Masih Jarang Wilayah Yang Masih Luas Ada partisipasi masyarakat
ANCAMAN (THREATH) -
Prilaku PHBS yang masih rendah Kurangnya Kesadaran Masyarakat
III-43
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
3.3 Pengelolaan Persampahan Penyelenggaraan pengelolaan sampah di Kawasan Kabupaten Bengkulu Utara saat ini belum maksimal dan jauh dari standar pelayanan untuk domestik dan non domestik (fasilitas sosial, ekonomi dan pelayanan umum); hanya dikelola secara individual dengan cara dibakar, ditimbun, dibuang ke sungai, dan tertimbun di tepi jalan. Dalam grafik 3.7 terlihat bahwa smaph masih menjadi masalah, karena masih banyak masyarakat yang tidak mengolah sampah dengan membuang sampah disembarang tempat, seperti di sungai, kebun atau disaluran darainase. Walaupun ada juga masyarakat yang mengolah sampai, akan tetapi dalam pengelolaannya tidak memadai, seharusnya sampah dapt di pilah terlebih dahulu dan yang tidak dapat dimanfaatkan baru dibuang pada temapt pembuangan sampah Grafik 3.7 Persaampahan
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
Sedangkan target pelayanan sampah di Kabupaten Bengkulu Utara lebih difokuskan pada daerah perkotaan. Pelayanan persampahan hanya terfokus di wilayah sebagian kota Argamakmur. Kota Argamakmur yang merupakan ibukota kabupten Bengkulu Utara mempunyai luas 100 km2, terdiridari 1 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 25 dan 3 kelurahan , dengan jumlah penduduk 44.282 jiwa. Untuk mempermudah dalam pengelolaannya, sebaiknya sampah dipisah menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Kegiatan ini dapat dilakukan ketika proses pengumpulan sampah dari sumbernya,dimana sampah organik dan anorganik ditempatkan pada wadah yang berbeda karena nantinya sampah akan diolah sendiri-sendiri sesuai jenis sampahnya. Sampah organik yang jumlahnya sangat besar dapat dimanfaatkan dan diolah diantaranya dibuat kompos/pupuk. Dalam pengelolaan sektor persampahan di kabupaten Bengkulu Utara, belum begitu memadai, seperti yang terlihat dalam grafik di bawah ini:
III-44
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Grafik 3.8 Pengelolaan Sampah
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
Penanganan terhadap sampah memerlukan perhatian yang cukup besar mengingat jumlah sampah yang akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk perkotaan, serta dampak yang ditimbulkannya apabila tidak ditangani secara tepat terhadap kota itu sendiri. Selain pengangkutan dan pengelolaan sampah, penyediaan dan lokasi pembuangan sampah merupakan kebutuhan bagi wilayah Kabupaten. Rencana pengelolaan sampah untuk wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dibedakan menjadi 3 kawasan penanganan, yaitu kawasan pesisir Kota Bani – Ketahun – Lais - Air Napal, kawasan perkotaan Arga Makmur dan kawasan pertanian/perkebunan Giri Mulya, Padang Jaya dan sekitarnya. Namun untuk TPA direkomendasikan 2 unit, yaitu untuk kawasan Arga Makmur dan Ketahun dan sekitarnya, direkomendasikan 1 TPA di Rama Agung dan di wilayah pesisir 1 unit TPA disekitar Ketahun. Hal ini terkait dengan efisiensi transportasi dan karakteristik kedua kawasan cukup berbeda. Khusus pada kawasan pusat kegiatan (terminal, pusat pengembangan kota) sistem penanganan sampahnya disarankan menggunakan sistem ” transfer station” yaitu semua sampahnya diletakkan pada depo transfer kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir di Rama Agung Kecamatan Arga Makmur. Sedangkan pada kawasan perumahan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan bak-bak sampah secara individu untuk kemudian diangkut dengan gerobak ke TPS-TPS dan diangkut dengan Truk ke TPA. 3.3.1 Kelembagaan Dalam menangani mengenai persampahan di kabupaten Bengkulu Utara, SKPD yang berwenang adalah dinas Pekerjaan Umum Bidang Kebersihan dan Pertamanan. Walaupun dalam pengelolaan persampahan ini sudah ada Perda yang mengatur mengenai retrebusi sampah, yaitu Perda no 4 tahun 2012 namun dalam pelaksanaannya Perda ini baru di jalankan untuk tingkat instansi pemerintah dan pedagang kaki lima di pasar. Adapun besarnya retrebusi yang di pungut adalah, untuk instansi pemerintah Rp 15.000,- setiap bulan sedangkan untuk pedagang kakilima di pasar sebesar Rp 3.000,- per hari.
III-45
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
BAGAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU UTARA
PENYELENGGARAAN URUSAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Dari pemasukan retrebusi tersebut sebenarnya belum mencukupi biaya operasional yang harus di keluarkan, sehingga dalam pengelolaan sektor persampahan masih mengandalkan dari APBD. Sedangkan anggaran yang disediakan oleh APBD sangat kecil, sehingga perlu dicari sumber-sumber pendanaan lainnya. Tabel 3.16: Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan Persampahan Domestik skala kab/kota Menyusun Rencana Program Persampahan dalam Rangka Pencapaian Target Menyusun Rencana Anggaran Program pengelolan persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA
PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Swasta Masyarakat Kabupaten/Kota Dinas PU dan BLH
-
-
Dinas PU dan BLH
-
-
Dinas PU dan BLH
-
-
III-46
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Menyediakan sarana pembuangan awal Persampahan Menyediakan sarana pengumpulan Menyediakan sarana TPS Membangun sarana pengangkutan dari TPS ke TPA Membangun sarana TPA Menyediakan sarana komposting PENGELOLAAN - Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS - Mengelola sampah di TPS - Mengangkut sampah dari TPS ke TPA - Mengelola TPA - Melakukan pemilahan sampah* - Melakukan penarikan retribusi sampah - Memberikan izin usaha pengelolaan sampah PENGATURAN DAN PEMBINAAN - Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) - Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah - Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah MONITORING DAN EVALUASI - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
Dinas PU dan BLH
-
Dinas PU dan BLH Dinas PU dan BLH Dinas PU dan BLH
-
Dinas PU dan BLH Dinas PU dan BLH
-
Dinas PU dan BLH
-
Dinas PU dan BLH Dinas PU dan BLH Dinas PU dan BLH Dinas PU dan BLH Dinas PU dan BLH Dinas PU dan BLH
-
Dinas PU dan BLH
-
-
Dinas PU dan BLH
-
-
Dinas PU dan BLH
-
-
Dinas PU, BLH dan Dinkes
-
-
Dinas PU, BLH dan Dinkes
-
-
Dinas PU, BLH dan Dinkes
-
-
Sumber: Bidang Pertamanan dan Persampahan Dinas PU Bengkulu Utara
Tabel 3.17; Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Bengkulu Utara Ketersediaan Peraturan
PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan Persampahan di Kab Bengkulu Utara Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/ Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan Persampahan. Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengolahan
Ada ( sebutkan)
Tidak Ada
Pelaksanaan Belum Tidak Efektik Efektif Efektif Dilaksan Dilaksan Dilaksan akan akan akan
Ket.
III-47
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Persampahan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan Prsampahan domestk di hunian rumah Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan Persampahan di tempat usaha Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan Persampahan di tempat usaha Kewajiban penyedotan Persampahan untuk masyarakat, industry, rumah tangga dan kantor pemilik tangki septic Retribusi penyedotan Persampahan
Perda No 4 tahun 2012
Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan Persampahan bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga dan perkantoran Sumber: Bidang Pertamanan dan Kebersihan Dinas PU Bengkulu Utara
3.2.2 Sistim dan Cakupan Pelayanan Sistem pengelolaan persampahan di Kawasan Perkotaan Kabupaten Bengkulu Utara belum dikelola secara modern. Sehingga metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau dengan mengolah sampah-sampah tersebut menjadi barang yang dapat dimanfaatkan seperti mengolah sampah organik menjadi pupuk; mengolah kertas, plastik, kaca menjadi barang kerajinan, kertas daur ulang, didaur ulang menjadi barang plastik kembali, dan sebagainya belum dapat di jalankan. Berikut beberapa asumsi dan pendekatan yang digunakan untuk menghitung timbunan sampah dan kebutuhan TPS serta TPA : a. Timbunan sampah domestik: 2 liter/orang/hari. b. Setiap kab./kota membutuhkan minimal 1 TPA dengan luas minimal 5 Ha . c. Setiap kecamatan membutuhkan minimal 1 TPS. Adapun sarana dan prasarana yang ada saat ini yang melayani pengelolaan persampahan di kabupaten Bengkulu Utara, khususnya kota Arga Makmur berupa 7 unit truck sampah, 12 unit gerobak dorong, 8 unit bak container, sera 1 buah TPA yang berlokasi di desa Rama Agung dengan luas lahan kurang lebih 5 ha. Dari uraian tentang kondisi persampahan di kabupaten Bengkulu Utara, terlihat bahwa layanan persampahan baru mencakupi sebagian kota Argamakmur, sehingga perlu perhatian khusus lagi, dengan adanya penambahan armada angkutan dan pembenahan sistim pengangkutan yang ada, yaitu berupa sistim pengangkutan bertahap dari rumah tangga dan perkantoran ditampung di bak sampah, kemudian diangkut dengan gerobak ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan selanjutnya diangkut truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan dari kawasan domestik dan non domestik untuk pengangkutan sampah diperlukan armada Truk dengan kapasitas 6 M3 masing-masing kecamatan sebanyak 3 armada sampai tahun 2031.
III-48
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 3.3 Peta Cakupan Layanan Persampahan
Pengangkutan reguler
III-49
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 3.4 Peta Lokasi Infrstruktur Utama Pengolahan Persampahan di Kabupaten Bengkulu Utara
Tempat Pembuangan Akhir
III-50
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 3.18;Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Input
User Interface
Penampungan Awal
Pengaliran
Rumah Tangga
Tempat sampah
TPS
Gerobak Dorong
Rumah Tangga
Tempat sampah
-
-
Pengolahan Akhir -
Pembuangan Daur ulang Lubang di Pekarangan sendiri
Kode/Nama Aliran
Sungai
AL 2
TPA
AL 3
TPA
AL 4
-
TPS batu bata/Tansfer Dump Truk Depo Rumah Tempat TPS container/ Arm Roll Tangga sampah Tansfer Depo Truk Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara 2012 Rumah Tangga
Tempat sampah
AL 1
Tabel 3.19 Sistim Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara Kelompok Fungsi
Teknologi yang digunakan
Jenis Data sekunder
Perkiraan Nilai Data
Penampungan Sementara
Container
Unit
8 unit
Pengangangkutan
Gerobak dorong
Unit
21 unit
Pengangkutan
Arm Roll Truk
unit
2 unit
Pembuangan Akhir / Daur Ulang
TPA
unit
1 unit
Sumber Data Dinas PU Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bidang Kebersihan dan Pertamanan
Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara 2012
3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK Hingga sejauh ini peran serta masyarakat dan gender dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Bengkulu Utara belum jelas terlihat, tetapi berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Dalam pengolahan sampah sangatlah penting adanya keterlibatan masyarakat baik kaum laki-laki maupun perempuan. Diharapkan masyarakat sudah bisa memilah sampahnya menjadi 3 R karena ini sangat membantu sekali dalam pengurangan timbulan sampah. Masyarakat bisa membuka lahan pekerjaan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan pengambilan sampah di rumah-rumah dan juga tenaga dalam pemilahan sampah yang bisa dinilaikan ekonomis. Di sekolah sangatlah penting promosi persampahan dikarenakan lewat usia dini anak dapat menjiwai bahwa sampah itu sangat berbahaya jika tidak dikelola.
Grafik 3.9 Pengelolaan Sampah setempat III-51
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
a. b. c. d.
Secara garis besar pengelolaan sampah dapat di rinci sebagai berikut : Sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Bengkulu Utara, dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu pengelolaan dari sumber sampah sampai dengan TPS, pengelolaan sampah dari TPS sampai dengan TPA, dan pengelolaan sampah di TPA. Secara rinci tanggung jawab pengelolaan sampah sebagai berikut : Sampah rumah tangga ke TPS Sampah/TPST menjadi tanggung jawab lembaga pengelola sampah yang dibentuk oleh RT/RW; Sampah dari TPS Sampah/TPST ke TPA Sampah, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah; Sampah kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, dan kawasan khusus, dari sumber sampah sampai TPS Sampah/TPST dan atau TPA Sampah, menjadi tanggung jawab pengelola kawasan Sampah dari fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dari sumber sampah dan atau dari TPS Sampah/TPST sampai ke TPA Sampah, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Tabel 3.20; Pengelolaan Persampahan di tingkat Kelurahan/kecamatan Dikelola Masyarakat Jenis Kegiatan
Dikelola oleh sektor formal di tingkat Kelurahan / Kecamatan
L P L P L Pengumpulan sampah dr rumah V V V Pemilahan sampah di TPS Pengangkutan Sampah ke TPS V V V Pengangkutan Sampah ke TPA V V Pemilahan Sampah di TPA V V V Para Penyapu jalan V V V Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara
Dikelola Pihak Swasta
P
L V
P V
V V V
V V V V
V
Ket.
Tabel 3.21; Pengelolaan Persampahan di Tingkat Kabupaten
III-52
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Jenis Kegiatan
Dikelola oleh Kabupaten
Dikelola oleh Masyarakat
L P L P Pengumpulan sampah dr V V rumah V Pemilahan sampah di TPS V Pengangkutan Sampah ke TPS V Pengangkutan Sampah ke TPA V V Pemilahan Sampah di TPA V Para Penyapu jalan Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara
Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat Kab L P -
Dikelola Pihak Swasta L P -
Tabel 3.22; Daftar Program/proyek Layanan yang Berbasis Masyarakat Kondisi Sarana saat ini Nama Pelaksana / Program Tahun Tidak PJ Fungsi Rusak Layanan Mulai Fungsi Pem. Bak TPK/CWSH V 2010 Sampah P Pem. Bak Dinkes V 2009 Sampah Pem. Bak KSM/P2KP V 2006 Sampah Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara
Aspek PMJK
Sub Sektor Persampa han
PM
JDR
MBR
V
V
V
V
-
-
V
V
V
3.3.4 Pemetaan Media Persoalan pengelolaan sub sektor persampahan di kabupaten Bengkulu Utara belum menjadi perhatian yang serius baik itu di masyarakat maupun oleh pemerintah daerah setempat, sehingga anggaran yang disediakan sangat terbatas. Walaupun dengan anggaran yang terbatas, belum pernah melakukan kerjasama dengan pihak lain ataupun kampanye melalui media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Akan tetapi kegiatan pengelolaan persampahan ini tetap dijalankan oleh Bidang Persampahan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkulu Utara dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Sehingga dalam tabel 3.23, 3.25 dan tabel 3.26 Tidak ada informasi yang di tampilkan. Tabel 3.23 Kegiatan Komunikasi yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara No
Kegiatan
Tahun
Dinas Pelaksana
Tujuan Kegiatan
Khalayak Sasaran
Pesan Kunci
Pembelajaran
Tidak Ada Kegiatan Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara
Tabel 3.24 Media Komunikasi yang ada di kabupaten Bengkulu Utara No 1
Nama Media
Jenis Acara
Isu Yang Diangkat
Pesan Kunci
Koran Radar Utara 2 Radio Unras 3 Warta Kesehatan Kampanye Sanitasi Penyadaran Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU dan Dinkes Bengkulu Utara
Pendapat Media -
III-53
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Tabel 3.25 Kerjasama Terkait Sanitasi No
Nama Kegiatan
Jenis Kegiatan Sanitasi
Mitra Kerja Sama
Bentuk Kerjasama
Tidak Ada Kegiatan Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara
Tabel 3.26 Daftar Mitra Potensial No 1
Nama Mitra PT. Sandabi Indah Lestari
Jenis Kegiatan Sanitasi Pembangunan Sampah Sosialisasi
Tong
Bentuk Kerjasama (Rencana) (Rencana)
2 PT. Agricinal Pembangunan TPA (Rencana) Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara
3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha Dalam Pengelolaan Persampahan di kabupaten Bengkulu Utara, Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum, menjalankan sendiri kegiatan pengelolaan persampahan. Selama ini belum ada partisipasi dari pihak swasta, baik jasa layanan pengelolaan persampahan maupun bantuan berbentuk apapun dari pihak swasta ataupun lembaga lain seperti LSM. Sehinggan dalam Tabel 3.27 tidak ada informasi yang bisa ditampilkan. Tabel 3.27 Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan yang ada di Kabupaten No
Nama Provider
Tahun Mulai Operasi
Jenis Kegiatan
1
Bidang Pertamanan dan Kebersihan
-
Pengumpulan sampah
Sumber: Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Bengkulu Utara
Di kabupaten Bengkulu Utara belum jasa layanan angkutan persampahan yang dilakukan oleh pihak swasta. Hal ini dikarenakan sampah belum merupakan masalah utama, mengingat masih luasnya areal kosong, sebab masyarakat masih mengelola secara konvensional, yaitu dibakar atau dibuang ke kebun. Untuk di wilyah kota Argamakmur, masalah persampahan dikelola langsung oleh Dinas PU yaitu Bidang Pertamanan dan Kebersihan. Adapun layanan kebersihan di kota Argamakmur hanya mencakup untuk institusi pemerintah dan pedagang pasar. Sedangkan sampah rumah tangga masih di kelola sendiri. 3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan Dalam pengelolaan sub sektor persampahan di kabupaten Bengkulu Utara, telah terbit Perda tentang retrebusi tentang persampahan yaitu Perda nomor 4 tahun 2012. Akan tetapi Perda ini belum optimal di jalankan. Untuk sementara retrebusi hanya dikenakan kepada Kantor/instansi pemerintah dan pedagang yang ada di pasar, sehingga III-54
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara pemasukan dari retrebusi ini belum dapat menutupi beban operasional untuk pengelolaan persampahan. Dalam tabel 3.28 dapat dilihat pendanaan dan pembiayaan dalam pengelolaan persampahan di kabupaten Bengkulu Utara. Tabel 3.28 Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari sektor pengelolaan persampahan No
Subsektor/SKPD
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-rata
Pert. (%)
Persampahan/Dinas PU 1
2
3 4 5 6
Retrebusi Sampah Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan/Kebersihan Operasional TPA Rama Agung Operasional Kendaraan Angkut Sampah dan Mesin Rumput Jasa Kebersihan dan Pertamanan Kota
-
-
11.014.000 27.012.000 8.910.000
--
-
177.100.000
-
-
40.000.000
58.745.000
371.950.000
156.898.333
-
-
40.000.000
79.520.000
200.283.400
106.601.133
220.000.000
333.937.000
398.838.000
317.591.667
-
-
-
-
-
-
1.080.404.000
-
9.962.000
-
-
-
Persampahan/BLH 7
Persampahan
-
500.500.000
936.574.000
718.537.000
Sumber: BLH, Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU dan Bappeda Bengkulu Utara
3.3.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Isu startegis berkaitan dengan pengelolaan persampahan di kabupaten Bengkulu Utara antara lain sebagai berikut : 1. Dengan berlakunya UU no. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang mulai berlaku tanggal 7 Mei 2008, maka : a. Sesuai Bab XVIII, pasal 47, maka : (1). Peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang diamanatkan UndangUndang ini diselesaikan paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak UndangUndang ini diundangkan. (2) Peraturan daerah yang diamanatkan Undang-Undang ini diselesaikan paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan. Pada saat ini peraturan pemerintah belum terbit, baru Permendagri 33 tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah. Sedangkan Kabupaten Bengkulu Utara, saat ini peraturan daerah tentang pengelolaan sampah di Kota Salatiga, masih dalam proses. b. Dalam Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah tersebut diisyaratkan bahwa diperlukan peningkatan peran serta masyarakat, dan dunia usaha/swasta terutama untuk pengurangan sampah pada sumbernya melalu program 3R (reduce,reuse dan recycle), sehingga diharapkan dengan penanganan sampah tersebut sampah yang di buang ke TPA berkurang dan umur TPA diharapkan dapat berumur lebih panjang. Penanganan sampah berupa pemilahan antara sampah organik dan anorganik di sumbernya masih belum optmal, sehingga diperlukan minimal adanya pola pikir dari masyarakat untuk memilahkannya dan penyediaan III-55
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara sarana pemilahan berupa tempat sampah. Pada saat ini hampir di setiap kabupaten/kota penanganan sampah masih terbatas pada upaya pemindahan sampah, yaitu yang berasal dari sumber diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS ), selanjutnya sampah dipindahkan menuju ke Tempat Pemrosesan Akhir ( TPA ). Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Sampah saat ini cukup mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Hal ini didasarkan karena hampir di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia, penanganan di TPA masih sangat memprihatinkan, sehingga menjadi suatu permasalahan nasional. Saat ini TPA Kota Argamakmur sudah menerapkan sistem controlled landfill, adapun fasilitas yang harus tersedia di TPA adalah fasilitas dasar, fasilitas operasional dan fasilitas proteksi lingkungan. Fasilitas dasar yang belum ada pintu gerbang, garasi alat berat, pagar keliling.Sedangkan fasilitas operasional yang belum ada jembatan timbang, ruang registrasi. Fasilitas proteksi lingkungan yang belum ada drainase, tanggul keliling, sarana laboratorium analisa air, tanah penutup rutin.Pemenuhan semua fasilitas tersebut merupakan hal yang diharuskan sehingga mendukung kelancaran operasional di lingkungan TPA. 2. Dengan berlakunya Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012, tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, maka diperlukan perluasan wilayah pelayanan persampahan dengan penambahan prasarana antara lain lokasi TPS maupun TPST beserta sarananya antara lain truk armroll beserta containernya, dump truk, motor sampah roda 3, gerobak sampah. Penyelenggaraan pengelolaan sampah di Kawasan Perkotaan Kabupaten Bengkulu Utara saat ini belum maksimal dan jauh dari standar pelayanan untuk domestik dan non domestik (fasilitas sosial, ekonomi dan pelayanan umum); hanya dikelola secara individual dengan cara dibakar, ditimbun, dibuang ke sungai, dan tertimbun di tepi jalan.Sedangkan target pelayanan sampah di Kabupaten Bengkulu Utara lebih difokuskan pada daerah perkotaan dan aglomerasi perkotaan yang meliputi Kecamatan Argamakmur. Lokasi pembuangan sampah yang tidak tertata secara benar tentu akan mengganggu kesehatan masyarakat dan estetika lingkungan permukiman. Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum yang menangani pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten Bengkulu Utara, dari aspek organisasi belum terstruktur dengan baik, serta kurang tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang memadai.
Dari hasil diskusi oleh Pokja AMPL, maka issu strategis yang dapat didapat untuk persampahan adalah:
III-56
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
KEKUATAN -
Ada Pokja AMPL Ada Instansi yang mengelola persampahan Ada Perda RTRW Ada Perda RPJMD Ada anggaran APBD Kota untuk pengelolaan persampahan Ada media komunikasi (radio pemerintah, leaflet) Ada Tempat Pembuangan Sampah Ada armada pengangkut sampah Masih banyak lahan kosong
KELEMAHAN -
Regulasi utama (Perda Pengelolaan Persampahan) belum ada Koordinasi pemangku kepentingan belum berjalan maksimal Belum ada Tempat Pengolahan Sampah Perda Retrebusi yang belum berjalan APBD yang terbatas Instansi yang mengolah masalah persampahan belum berdiri sendiri
PELUANG -
Ada perda Retrebusi Banyak perusahaan perkebunan dan pertambangan Penduduk Yang Masih Jarang Wilayah Yang Masih Luas Ada Pemulung
ANCAMAN -
Prilaku masyarakat Volume sampah yang semakin meningkat
3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan
III-57
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Kondisi saluran drainase kabupaten Bengkulu Utara merupakan saluran yang berfungsi sebagai saluran drainase sebagai penampung air hujan serta sebagai saluran pembuangan limbah rumah tangga. Di kabupaten Bengkulu Utara masyarakat belum bisa membedakan jenis dan fungsi dari saluran drainase sehingga saluran belum bisa berfungsi dengan optimal. Kondisi saluran drainase di kabupaten Bengkulu Utara terutama di kota Argamakmur pada umumnya semua lancar. Akan tetapi di beberapa titik, ada saluran drainase yang tidak berfungsi, sehingga bila musim hujan, air meluap sampai ke jalan, hal ini bila di biarkan akan merusak jalan. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga saluran drainase, serta kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di selokan dan sungai. Selain itu terbatasnya anggaran yang ada, membuat SKPD yang terkait langsung dalam mengurus masalah drainase, yaitu Dinas PU, Bidang Cipta Karya tidak mampu untuk merehabilitasi dan meninmgkatkan sarana drainase tersebut. Kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah selama ini dikarenakan, kegiatan sanitasi terutama sub sektor darinase belum menjadi kebutuhan yang mendesak, karena mengingat jumlah penduduk yang sedikit serta cakupan wilayah yang masih luas. Darin hasil analisa kajian EHRA, walaupun kondisi drainase di kabupaten Bengkulu Utara belum begitu baik, aka tetapi sedikit sekali permukiman penduduk yang tergenang air saat musim hujan, ini terlihat dalam grafik 3.10 di bawah ini. Grafik 3.10 Genangan Air
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
3.4.1 Kelembagaan Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan penerima air atau ke bangunan resapan buatan. Jaringan drainase perkotaan meliputi seluruh alur air, baik alur alam maupun buatan yang bermuara di sungai yang melewati kota tersebut atau bermuara ke laut di tepi kota. Pengelolaan drainase di kabupaten Bengkulu Utara, di kelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan sebagian ada yang di kelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Dari persepsi SKPD, di dapat informasi, terjadinya tumpang tindih dalam meningkatkan dan III-58
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara perawatan pengelolaan drainase antara kedua SKPD ini.nDrainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan penerima air atau ke bangunan resapan buatan. Jaringan drainase perkotaan meliputi seluruh alur air, baik alur alam maupun buatan yang bermuara di sungai yang melewati kota tersebut atau bermuara ke laut di tepi kota. Drainase perkotaan melayani pembuangan kelebihan air pada suatu kota dengan cara mengalirkan air melalui permukaan tanah atau lewat di bawah permukaan tanah, untuk dibuang ke sungai atau laut. Kelebihan air tersebut dapat berupa air hujan, air limbah domestic maupun air limbah industri. Gambar 3.3 Penyelenggara Drainase Lingkungan
BAGAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU UTARA
Penyelenggaraan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Dalam system drainase Kabupaten Bengkulu Utara saluran pembuangan akhir adalah berupa sungai-sungai besar yang mengalir ke laut seperti sungai Air Lais, III-59
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Air Ketahun dan beberapa sungai kecil. Sedangkan saluran drainase tersier adalah saluran yang bermuara di saluran sekunder tersebut seperti saluran-saluran di sepanjang jalan protocol. Sedangkan saluran drainase local adalah saluran drainase di lingkungan permukiman. Tabel 3.29: Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan Drainase Lingkungan skala kab/kota Menyusun Rencana Program Drainase Lingkungan dalam Rangka Pencapaian Target Menyusun Rencana Anggaran Program drainase lingkugan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan dan membangun sarana Drainase Lingkungan PENGELOLAAN Membersihkan saluran drainase lingkungan Memperbaiki saluran drainase lingkungn yang rusak Melakukan penarikan retrebusi penyedotan lumpur tinja Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan ( saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun Memastikan integrasi system drainase lingkungan (sekunder) dengan system drainase sekunder dan primer Melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan dlm hal pengelolaan drainase lingkungan Memberi sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan Drainase Lingkungan MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kota/kabupaten Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan Drainase Lingkungan Melakukan Monitoring dan evaluasi
PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Swasta Masyarakat Kabupaten/Kota Dinas PU dan BPBD Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD
Dinas PU dan BPBD Dinas PU dan BPBD
III-60
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
terhadap efektifitas layanan Drainase Lingkungan dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan Drainase Lingkungan Sumber:: Bidang Cipta Karya Dinas PU Bengkulu Utara
Tabel 3.30; Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Bengkulu Utara Peraturan
Ketersediaan Ada Tdk (sebutkan) . Ada
DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan Drainase Lingkungan di Kab Bengkulu Utara Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/ Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan Drainase Lingkungan. Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengolahan Drainase Lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan dan menghubungkannya dengan system drainase sekunder Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana Drainase Lingkungan sebagai saluran pemutusan hujan Sumber: Bidang Cipta Karya Dinas PU Bengkulu Utara
Pelaksanaan Efektif Belum Dilaksanakan Efektif
-
-
-
-
Tidak Efektif
-
-
Keteranga n
Belum Ada Perda
Belum Ada Perda
Belum Ada Perda
-
-
Belum Ada Perda
-
-
Belum Ada Perda
-
-
-
3.4.2 Sistim dan Cakupan Pelayanan Sistim dan cakupan pelayanan sistem drainase di kabupaten Bengkulu Utara diarahkan pada : Peningkatan sistem drainase dalam rangka mengurangi wilayah genangan air di wilayah perkotaan; a. Pengembangan jaringan drainase, sarana prasarana pendukung/pelengkapnya meningkatkan pelayanan sarana drainase dan melindungi kawasan permukiman dan strategis perkotaan dari risiko genangan air; b. Menjaga, memelihara dan merawat sistem drainase yang telah ada. c. Meningkatkan fungsi prasarana dan sarana drainase sesuai dengan debit aliran. Saluran drainase kabupaten Bengkulu Utara dibagi menjadi 3 bagian yaitu jaringan primer, jaringan sekunder dan jaringan tersier. Jaringan Primer berupa saluran alami yaitu sungai yang menampung untuk kemudian dialirkan ke muaranya. Jaringan sekunder berfungsi sebagai penerima saluran yang berasal dari kawasan perumahan,
III-61
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara perdagangan dan lain-lain. Sedangkan jaringan tersier merupakan saluran air yang menerima aliran air langsung dari perumahan atau bangunan lainnya dengan prinsip kerja drainase ini adalah mengalirkan air mengikuti gravitasi bumi. Sistem drainase di kabupaten Bengkulu Utara merupakan saluran terbuka. Air limbah rumah tangga dialirkan ke saluran primer, sekunder dan tersier mengikuti pola jaringan jalan. Kemudian jaringan yang telah ada (sungai, anak sungai) dimanfaatkan sebagai saluran pembuang akhir.
III-62
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 3.5 Peta Jaringan drainase kabupaten Bengkulu Utara
Jaringan Drainase
III-63
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 3.31 Diagram Sistim Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan Input
User Interface Temat cuci piring Temat cuci piring Pembung an kamar mandi Pembung an kamar mandi WC helikopter Atap Rumah
Jalan Kota
Penampungan Awal Lubang gali -
Pengaliran
Pengelolaan Akhir
Pembuangan Daur Ulang
Kode/Nama Aliran
-
Sungai
AL 1
-
Sungai
AL 2
Drainase lingkungan Langsung ke Tanah
-
Drainase lingkungan
-
Sungai
AL 3
-
-
-
Sungai
AL 4
-
-
-
Sungai
AL 5
- Sumur resapan/ biopori rumah
Drainase lingkungan
-
Sungai
AL 6
-
Sungai
AL 7
Drainase kota Sumber, Seksi air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas PU -
Tabel 3.32 Sistem Pengelolaan Drainase lingkungan yang ada di Kabupaten Kelompok Fungsi User interface
Teknologi yang Digunakan Atap rumah Jalan
Jenis Data Sekunder Unit rumah Unit
(Perkiraan) Nilai Data -
Tempat cuci piring Unit Pembuangan Unit kamar mandi Sumber, Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas PU
Sumber Data Dinas PU Dinas PU
-
Dinas PU
-
Dinas PU
3.4.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan penerima air atau ke bangunan resapan buatan. Jaringan drainase yang ada di kabupaten Bengkulu Utara meliputi seluruh alur air, baik alur alam maupun buatan yang bermuara di sungai yang melewati daerah-daerah yang ada di kabupaten tersebut tersebut atau bermuara ke laut
III-64
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Drainase di wilayah kabupaten Bengkulu Utara melayani pembuangan kelebihan air pada suatu daerah dengan cara mengalirkan air melalui permukaan tanah atau lewat di bawah permukaan tanah, untuk dibuang ke sungai atau laut. Kelebihan air tersebut dapat berupa air hujan, air limbah domestic maupun air limbah industri Peran serta masyarakat diperlukan dalam pengelolaan drainase lingkungan antara lain: 1. Pembersihan saluran dengan cara kerja bakti di setiap lingkungan. 2. Membayar retribusi sampah sehingga tidak membuang sampah ke saluran drainase. 3. Membuat saluran pembuangan air limbah rumah tangga ke belakang rumah. Namun masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan merawat saluran drainase, baik itu drainase yang di buat oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Sehingga penyadaran melalui kampanye dan penyuluhan sanitasi secara berkesinambungan perlu dilaukan, sehingga masyarakat dapat menyadari tentang manfaat sanitasi. Tabel 3.33; Kondisi Drainase lingkungan di tingkat Kecamatan Jumlah Kecamatan
Enggano Kerkap Hulu Palik Air Napal Air Besi Arga Makmur Lais Air Padang Batik Nau Giri Mulya Padang Jaya Ketahun Napal Putih Putri hijau
Kondisi drainase saat ini
Pembersihan Drainase saat ini
P v v
Tdk Rutin L P -
Peme rintah Kab. V V V V V V V V
-
-
-
-
V
v
-
-
Rutin
RT
R W
Lanc ar
Mam pet
-
-
v v v v v v
v -
L V V
v
v
v
-
Bangunan di atas saluran
Pengelola Oleh Swas ta
Ad a
Tid ak
V V V V V V V
Masyarak at L P v V V V V V V V V v v v -
V V V V V V V
-
-
v v v v v v v v v v
V
-
v
-
V
-
v
V
V
v
-
V
-
v
Kelur ahan
Sumber, Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas PU
Tabel 3.34; Daftar Program/proyek Layanan yang Berbasis Masyarakat No
1 2 3
Sub Sektor Drainase
Nama Program Layanan Drainase Kec. AirNapal SPAL Kec. Air Napal Drainase. Kec Lais Drainase Kec. Air Besi
Pelaksana / PJ TPK/PNPMMP TPK/PNPMMP TPK/PNPMMP TPK/PNPMMP
Tahun Mulai
Kondisi Sarana saat ini Fungsi Tidak Rusak Fungsi
PM
Aspek PMJK JDR MBR
2008
2009
2009 2010
III-65
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
4
5 6
7
8
9 10
Drainase Kec. Air Napal Drainase Kec Lais Drainase Kec Batik Nau Drainase Kec Ketahun Drainase Kec Kerkap SPAL Kec Air Besi
TPK/PNPMMP
2010
TPK/PNPMMP
2010
TPK/PNPMMP
2010
TPK/PNPMMP
2010
2010 TPK/PNPMMP
2011
Drainase TPK/PNPM2011 Kec Air Besi MP 11 Drainase TPK/PNPM2011 Kec Lais MP 12 Drainase TPK/PNPMKec 2011 MP Batiknau 13 Drainase TPK/PNPMKec Air 2011 MP Napal 14 Drainase TPK/PNPMKec 2012 MP Argamakmur 15 Drainase TPK/PNPM2012 Kec Lais MP 16 Drainase TPK/PNPMKec Air 2012 MP Padang 17 Drainase TPK/PNPMKec Air 2012 MP Napal 18 Drainase TPK/PNPMKec Napal 2012 MP Putih 19 Drainase TPK/PNPM2012 Kec Air Besi MP 20 Drainase TPK/PNPM2012 Kec Kerkap MP 21 Drainase TPK/PNPMKec 2012 MP Batiknau 22 Drainase Kec BPBD 2011 Argamakmur Sumber, Faskab PNPM-MP dan BPBD Bengkulu Utara
Sampai saat ini jarak bangunan tempat tinggal satu sama lain masih berjauhan sehingga lahan kosong untuk penyerapan air masih tersedia. Jadi masalah drainase di anggap belum menjadi masalah yang mendesak. Pemerintah daerah menganggap masih banyak madsalah lain yang lebih mendesak dan perlu mendapat perhatian, seperti pendidikan, infrastruktur dan sarana transportasi.
III-66
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
3.4.4 Pemetaan Media Karena kegiatan sanitasi belum menjadi perhatian dan masalah yang serius oleh pemerintah daerah maupun masyarakat, terutama sub sektor pengelolaan drainase, maka selama ini belum pernah diadakan kegiatan kampanye maupun sosialisasi dengan menggunakan media, baik itu media tulis maupun media elektronik. Sehingga informasi kegiatan di bidang media ini tidak ada informasi yang dapat di sampaikan. Tabel 3.35 Kegiatan Komunikasi yang ada di Kabupaten No
Kegiatan
Dinas Pelaksana
Tahun
Tujuan Kegiatan
Khalayak Sasaran
Pesan Kunci
Pembelajaran
1
Tidak Ada Kegiatan Sumber, Seksi Air Bersih dan Penyehatan lingkungan Dinas PU
Tabel 3.36 Media Komunikasi yang ada di kabupaten No
Nama Media
Isu Yang Diangkat
Jenis Acara
1 Radio Unras 2 Radar Utara 3 Warta Kesehatan Kampanye Sanitasi Sumber, Seksi Air Bersih dan Penyehatan lingkungan Dinas PU
Pesan Kunci
Pendapat Media
Penyadaran
Tabel 3.37 Kerjasama Terkait Sanitasi No
Jenis Kegiatan Sanitasi
Nama Kegiatan
Mitra Kerja Sama
Bentuk Kerjasama
Tidak Ada Kegiatan Sumber, Seksi Air Bersih dan Penyehatan lingkungan Dinas PU
Tabel 3.38 Daftar Mitra Potensial No
Nama Mitra
Jenis Kegiatan Sanitasi
1
PT. Sandabi Indah Lestari
Air Bersih
2
PDAM
Air Bersih
3
RSUD dan RS Charitas
Kampanye Hidup Sehat
-Cuci Tangan Pakai Sabun -Buang Sampah Pada Tempatnya Sumber, Seksi Air Bersih dan Penyehatan lingkungan Dinas PU 4
Sekolah
Bentuk Kerjasama Menjaga Lingkungan Sehat Menjaga Kualitas Air Memasang Pamflet dan Kampanye Peragaan dan Sosialisasi
3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha Dari data yang di dapat dari seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas PU Kabupaten Bengkulu Utara, dalam pengelolaan drainae, selama ini belum ada partisipasi atau bentuk kerjasama dengan lembaga lain, baik itu partisipasi dari perusahaan ataupun LSM serta lembaga lainnya yang ada di
III-67
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara kabupaten Bengkulu Utara, semua kegiatan yang berhubungan dengan Drainase Lingkungan, langsung di tangani oleh Dinas PU Bengkulu Utara. Tabel 3.39 Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan yang ada di Kabupaten No
Nama Provider
Tahun Mulai Operasi
Jenis Kegiatan
Tidak Ada Kegiatan Sumber, Seksi Air Bersih dan Penyehatan lingkungan Dinas PU
3.4.6 Pendanaan dan Biaya Di kabupaten Bengkulu Utara telah terbit Perda nomor 4 tahun 2012 tentang retrebusi Jasa Umum yang meliputi pelayanan Kesehatan, Persampahan dan Kebersihan serta Parkir di tepi jalan umum. Namun dalam pelaksanannya Perda ini belum dapat di maksimalkan dan diterapkan. Untuk pengelolaan saluran darinase tidak ada ditarik retrebusi, sehingga dalam pengelolaan drainase hanya mengandalkan sumber dana dari APBD. Dalam Tabel 3.40 terlihat Pendanaan dan Pembiayaan dalam pengelolaan drainase di Bengkulu Utara. Tabel 3.40 Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari sektor pengelolaan Drainase Lingkungan Subsektor/ 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata SKPD PNPM1.616.920.840 100.535.000 298.494.200 1.304.112.500 2.755.231.000 3.626.231.500 MPBPMPD Retrebusi/Di 0 0 0 0 0 0 nas PU APBD/Dinas 1.200.000.000 700.000.000 850.000.000 PU APBN/BPBD 1.339.045.000 1.339.045.000 -
Pert (%)
Sumber : Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas PU, BPBD dan Faskab PNPM-MP Bengkulu Utara dan BPBD
3.4.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Permasalahan dan isu strategis terkait dengan penanganan drainase meliputi aspek infrastruktur maupun non infrastruktur, sehingga dalam pengentasannya menyentuh kedua hal tersebut. Beberapa isu yang masih terlihat prilaku masyarakat terhadap sarana drainase adalah sebagai berikut : a. Masih terlihat masyarakat memanfaatkan drainase lingkungan sebagai jaringan pembuangan limbah home industri tanpa melalui proses pengolahan limbah terlebih dahulu. b. Masih terlihat masyarakat memanfaatkan drainase lingkungan sebagai TPS (tempat pembuangan sampah) yang praktis. c. Masih terlihat masyarakat memanfaatkan drainase lingkungan sebagai jamban untuk BAB. d. Banyak saluran Drainase yang tidak berfungsi karena tertutup sampah dan tertutup tanah, sehingga bila hujan air meluap sampai ke badan jalan.
III-68
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara . Permasalahan utama yang perlu mendapat perhatian pada aspek infrastruktur adalah: a. Penyediaan komponen sarana dan prasarana drainase yang ada belum lengkap. b. Penggunaan teknologi konstruksi drainase yang ada belum modern, sehingga tingkat capaian baku mutu, efisiensi biaya dan asas kemanfaatan masih rendah. Tinjauan permasalahan/ isu strategis pada aspek non infrastruktur adalah bagaiamana penyelenggaraan sistem drainase yang meliputi perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaannya belum komprehensif dan terintegrasi di seluruh wilayah serta belum mengikutsertakan stakeholder yang potensial dan bersifat lintas sektor. Dari hasil diskusi oleh Pokja AMPL, maka issu strategis yang dapat didapat untuk drainase adalah:
-
KEKUATAN Ada Pokja AMPL Ada Instansi yang mengelola drainase Ada Perda RTRW Ada Perda RPJMD Ada anggaran APBD untuk pengelolaan drainase Ada media komunikasi (radio pemerintah, leaflet) Masih banyak lahan kosong
-
KELEMAHAN Regulasi utama (Perda Pengelolaan Drainase) belum ada Koordinasi pemangku kepentingan belum berjalan maksimal APBD yang terbatas Sarana drainase yang belum memadai
-
PELUANG Ada perda Retrebusi Banyak perusahaan perkebunan dan pertambangan Penduduk Yang Masih Jarang Wilayah Yang Masih Luas ANCAMAN
-
Prilaku masyarakat Banyak daerah rawan bencana Jaringan drainase banyak yang tidak berfungsi
III-69
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara 3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi Pengelolaan komponen terkait dengan kegiatan sanitasi di kabupaten Bengkulu Utara meliputi pengelolaan air bersih, air limbah industri rumah tangga dan limbah medis. 3.5.1 Pengelolaan Air Bersih Kebutuhan air bersih untuk keperluan masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara dipenuhi dari air sumur, mata air, air permukaan serta distribusi air bersih oleh PDAM. Daerah pelayanan utama PDAM di Kabupaten Bengkulu Utara adalah Kota Arga Makmur serta mencangkup ibukota-ibukota Kecamatan. Diantaranya Lais, Air Napal, Lubuk Tanjung, Lubuk Durian, Padang Jaya, Air Besi, Kuro Tidur, Putri Hijau, Ketahun telah terjangkau air perpipaan PDAM. Data sampai dengan 31 Desember 2008 telah melayani 9.188 pelanggan dengan kapasitas produksi 132 lt/det.
Grafik 3.11 Sumber Air Rumah Tangga
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
III-70
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Grafik 3.12 Kelangkaan Air
Sumber: Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
Dari Grafik 3.11 dan 3.12 di atas, di kabupaten Bengkulu Utara, air bersih belum menjadi masalah yang serius, karena hampir sebagian kecamatan sudah dilayani oleh PDAM, serta desa dan kecamatan yang belum terlayani PDAM masyarakat menggunakan sumur gali, walaupun di beberapa desa untuk air bersih masih menjadi masalah. Kalau di rata-ratakan, sekitar 80% masyarakat Bengkulu Utara sudah terlayani air bersih. Rencana pelayanan air bersih di Kabupaten Bengkulu Utara hingga tahun 2031 dengan memakai standard Kepmen Kimpraswil No.534/KPTS/M/2001 dengan standard 60 – 220 lt/org/hari, namun demikian cakupan pelayanannya pada rentang 60 – 80 % penduduk yang terlayani, hal ini memandang pada kawasan pedesaan dapat memakai sumber mata air setempat seperti pegunungan, danau, sungai sebagai pemenuhan kebutuhan akan air. Rencana Pelayanan Air Bersih hingga tahun 2031 diasumsikan : Target pelayanan domestik sebesar 80 % dan non domestic sebesar 20 %. Pelayanan domestik meliputi: Sambungan Rumah Tangga (SRT) : 80 % Sambungan Kran Umum (SKU) : 20 % - Berdasarkan Kepmen Kimpraswil No.534/KPTS/M/2001tentang Pedoman Penentuan SPMBidang Penataan Ruang, Perkim,PU menyebutkan kebutuhan air bersih per orang 60 – 220 lt/org/hari. Untuk Kabupaten Bengkulu Utara kebutuhan air domestik adalah : Sambungan Rumah Tangga (SRT) : 100 liter/org/hr Sambungan Kran Umum (SKU) : 60 liter/org/hr
III-71
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara Peta 3.6 Peta cakupan Layanan Air Bersih
III-71
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 3.41 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air bersih Kabupaten Bengkulu Utara No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Uraian Pengelola Tingkat Pelayanan Kapasitas Produksi Kapasitas terpasang Jumlah Sambungan Rumah Jumlah Kran Air Kehilangan Air Retrebusi/tariff ( rumah tangga) Jumlah Pelanggan per kecamatan Kec. Kota Argamakmur Kec. Lais Kec. Ketahun Kec.Putri Hijau
Satuan
Sistem Perpipaan
Keterangan
17 unit 30,7 % 137 l/d 126 l/d 10.546 11% Rp 900 m3
PDAM
7.125 389 229 224
Grafitasi Perpompaan Perpompaan
SR SR SR
Perpompaan
SR
Perpompaan
SR
Perpompaan
SR
Grafitasi
SR
Grafitasi
SR
Grafitasi
SR
Grafitasi
SR
-
Kec. Lubuk Tanjung
131
-
Kec. Air Napal
467
-
Kec. Kerkap
834
-
Kec. Air Besi
673
-
Kec. Padang Jaya
360
-
Kec. Giri Mulya
114
SR
Sumber: RTRW 2011-2013 dan PDAM Tirta Ratu Samban Bengkulu Utara
Pelayanan PDAM Tirta Ratu Samban yang ada di kabupaten Bengkulu Utara saat sekarang ini masih mengutamakan pelayanan di Ibukota kabupaten terutama di Kota argamakmur. Ini di karenakan kebutuhan air bersih cukup besar di banding dengan kawasan permukiman yang ada di kecamatan. Sehinga layanan PDAM untuk melayani air bersih terutama untuk wilayah kecamatan sangat kurang sekali salh satu penyebabnya adalah kondisi keuangan daerah dan jarak pelayanan masih berjauhan. Walaupun pelayanan PDAM mengunakan sistim unit kerja layanan, yang masih sangat minim/kurang. 3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga Penanganan limbah industri rumah tangga, masih dilakukan secara konvensional, karena limbah tersebut langsung di alirkan ke sungai atau saluran drainase yang ada. Industri rumah tangga yang ada di kabupaten Bengkulu Utara bermacam-macam jenisnya. Dari berbagai industri tersebut, industri rumah tangga yang paling banyak berkembang adalah industri tahu/tempe dan krupuk Dalam pengolahannya, industri tahu menghasilkan limbah baik limbah padat maupun limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan benar. Namun sebagian besar industri tersebut justru langsung membuang air limbahnya ke sungai atau drainase di sekitarnya karena belum memiliki sarana pengolahan limbah (IPAL).
III-72
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Untuk industri rumah tangga yang lain yang belum memiliki IPAL dan pengolahan limbahnya belum optimal,maka kedepannya perlu dibangun IPAL agar pengolahan limbahnya menjadi lebih optimal dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Pembangunan IPAL dapat dilakukan secara bertahap karena biaya yang dibutuhkan cukup tinggi. Selain karena banyak industri yang belum memiliki IPAL, permasalahan lain yang dihadapi dalam penanganan limbah industri rumah tangga antara lain terbatasnya lahan untuk pembuatan IPAL Komunal, rendahnya kesadaran pelaku industri rumah tangga tersebut untuk membuat IPAL serta belum optimalnya pemantauan terhadap limbah cair industri rumah tangga. Tabel 3.42 Pengelolaan Limbah Industri rumah tangga kabupaten Bengkulu Utara Jenis Industri Rumah Tangga
Lokasi
Tahu dan Tempe Air Petai Tahu dan Tempe Karang Indah Tahu dan Tempe Kota Bani Tahu dan Tempe Padang Jaya Tahu dan Tempe Purwodadi Tahu dan Tempe Ketahun Krupuk Argamakmur Krupuk Tanjung Harapan Sumber: Dinkes Bengkulu Utara
Jumlah Industri RT 1 1 1 2 2 1 1 1
Jenis Pengelolaan
Kapasitas (m3/hari)
Langsung ke Sungai Langsung ke Sungai Langsung ke Sungai Langsung ke Sungai Langsung ke Sungai Langsung ke Sungai Langsung ke Sungai Langsung ke Sungai
3.5.3 Pengelolaan Limbah Medis Limbah medis adalah limbah yang biasanya bersumber dari kegiatan rumah sakit, baik yang berbentuk limbah cair maupun limbah padat. Limbah medis dapat dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka rumah sakit harus melakukan pengelolaan limbahnya secara khusus. Selain rumah sakit, pelayanan kesehatan bagi masrakat di kabupaten Bengkulu Utara juga dilayani melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu dan Balai Pengobatan (Klinik). Kebijakan penanganan limbah medis yang berasal dari rumah sakit yang ada di kabupaten Bengkulu Utara adalah bahwa pengelolaan limbah dilakukan oleh masing-masing rumah sakit sehingga rumah sakit bertanggung jawab untuk membangun dan mengolah limbah medisnya. Pengelolaan limbah medis tersebut dengan cara membangun IPAL (untuk pengolahan limbah cair) atau pembakaran melalui incinerator (untuk pengolahan limbah padat). Rumah Sakit yang ada di Kota Argamakmur, RSUD kabupaten Bengkulu Utara dan Rumah Sakit Charitas yang sudah memiliki IPAL dan incenerator.. Sedangkan Puskesmas belum ada memiliki incinerator . Dengan demikian, masih banyak puskesmas yang belum memiliki sarana pengelolaan limbah medis sendiri, baik IPAL maupun incinerator, sehingga puskesmas megolah limbah padatnya di fasilitas yang dimiliki oleh RSUD. Kalaupun sudah memiliki IPAL tetapi hanya berupa septic tank dan belum layak untuk mengolah limbah cair dari kegiatan medis.
III-73
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Dari hasil olahan limbah ini baik itu limbah padat dan limbah cair, untuk limbah cair setelah melalui proses IPAL maka di alirkan ke drainase yang ada di belakang rumah sakit, sedangkan hasil pengolahan limbah padat, untuk Rumah Sakit Umum Daerah abunya di buang ke TPA Rama Agung, sedangkan untuk Rumah sakit Charitas limbahnya di tampung di TPA sendiri. Agar penanganannya lebih optimal, untuk limbah medis yang berupa limbah cair sebaiknya diolah sendiri oleh masing-masing rumah sakit/puskesmas. Selain itu juga dilakukan pengawasa dalam pengelolaan limbah medis ini yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup serta Dinas Kesehatan kabupaten Bengkulu Utara Tabel 3.43 Pengelolaan Limbah medis di Fasilitas-fasilitas kesehatan Nama Fasilitas Lokasi Kesehatan RSUD Kota Argamakmur RSUD Kota Argamakmur RS Charitas Kota Argamakmur RS Charitas Kota Argamakmur Sumber: RSUD dan RS Charitas Bengkulu Utara
Jenis Pengolahan Limbah Medis IPAL Incinerator IPAL Incinerator
Kapasitas (m3/hari) 10 M3/hari 2 M3/hari 8 M3/hari 2 M3/hari
III-74
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN Orientasi program dan pengembangan sanitasi dalam konteks Kabupaten Bengkulu Utara dijabarkan dalam beberapa sub sektor, yakni perilaku hidup bersih dan sehat serta promosi higiene, peningkatan pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, pengelolaan drainase lingkungan serta komponen sanitasi lainnya, termasuk air bersih, limbah medis (B3), kegiatan koordinasi, penataan lingkungan permukiman serta program dan kegiatan lain terkait sektor sanitasi. Pada dasarnya, program pengembangan yang sedang dilaksanakan maupun yang direncanakan akan dilaksanakan merupakan upaya memenuhi kebutuhan akses sub sektor sanitasi yang dinilai masih sangat membutuhkan perhatian serius. 4.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Berbagai upaya terus dilakukan dalam rangka memperbaiki kualitas hidup masyarakat, termasuk kampanye pentingnya pola hidup bersih dan sehat, sosialisasi serta pengadaan sarana dan prasarana sanitasi. Hal tersebut terus dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, dalam hal ini Dinas Kesehatan. yakni Program Promosi Kesehatan berupa Billboard PHBS yang ditempatkan pada beberapa lokasi strategis. Tabel 4.1. Kegiatan PHBS dan Promosi Higiene yang Sedang Berjalan (2012) NO
1 2 3 4
NAMA PROGRAM / KEGIATAN Pelatihan Penyuluh Kesehatan bagi Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Penyusunan dan Pencetakan Buletin/Warta Kesehatan Pembuatan Baleho Program Kesehatan Pembuatan Spanduk Promosi Kedsehatan
5
Alat dan Penyehatan lingkungan
6
Usaha Kesehatan sekolah
SKPD Penanggung Jawab
Sumber Dokumen Perencanaan
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
7.200.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
1
1.750.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
15
3.750.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
1.006.000.000
APBD
Dinkes Kab. BU
25.000.000
APBD
Dinkes Kab. BU
SATUAN
VOL
BIAYA (Rp)
Kali
1
35.000.000
Exp
160
Lembar lembar
SUMBER PENDANAAN
RPJIMD Bappeda RPJIMD Bappeda
Sumber: Dinkes Bengkulu Utara 2012
Tabel 4.2. Rencana program dan kegiatan PHBS dan Promosi Higiene Tahun 2013 NO
1 2 3 4 5 6 7
NAMA PROGRAM / KEGIATAN Pelatihan Desain Medis Promosi Kesehatan bagi Petugas Puskesmas Pembuatan Baleho Program PHBS Pembuatan X-Benner Program PHBS Penyusunan dan Pencetakan Buletin/Warta Kesehatan Pembinaan Program Desa Siaga Aktif Pencetakan Poster Promosi Kesehatan Pembuatan spanduk Promosi Kesehatan Sumber: Dinkes Bengkulu Utara 2012
INDIKASI SUMBER SKPD SUMBER BIAYA PENDANAAN / PENANGGUNG DOKUMEN (Rp) PEMBIAYAAN JAWAB PERENCANAAN
SATUAN
VOL
Kali
1
45.000.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
Set
2
3.500.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
Set
25
3.750.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
Exp
200
9.000.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
Org/Kali
44
4.680.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
Lembar
3000
19.500.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
Lembar
25
6.250.000
APBD
Dinkes Kab. BU
RKA
IV-1
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
4.2. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Program pengelolaan air limbah domestik perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar. Dari data Pokja AMPL Provinsi Bengkulu yang kemudian menjadi salah satu sumber rujukan penyusunan Buku Putih Sanitasi, diketahui bahwa persentase akses sanitasi dasar yang layak dalam pengelolaan air limbah domestik ditinjau dari jumlah kepemilikan tempat akhir pembuangan tinja, berada pada kondisi yang masih sangat membutuhkan perhatian serius. Ketersediaan sarana dan prasarana yang masih jauh dari proporsional, wawasan, pola pikir dan tingkat kesadaran masyarakat yang masih sangat membutuhkan banyak sosialisasi pentingnya pola hidup bersih dan sehat, pengelolaan yang masih belum memisahkan antara peran regulator dan operator, ketersediaan penganggaran yang masih terbatas dan dilain pihak sektor lain yang juga tidak kalah pentingnya membutuhkan prioritasi pembiayaan, pihak swasta yang belum memperlihatkan kontribusi nyata dalam pembangunan sektor sanitasi, serta berbagai tantangan lainnya, membuat capaian MDGs maupun RPJMN 2014 tidaklah mudah bagi Kabupaten Bengkulu Utara. Saat ini maupun satu tahun berikutnya, program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik secara fisik belum begitu nampak, sebagaimana telah disebutkan bahwa masih terdapat sub sektor komponen sanitasi lain yang juga membutuhkan prioritasi seperti air bersih, yang merupakan kebutuhan dasar dan tidak dapat ditunda. Hanya terdapat satu buah program yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam rangka pengembangan destinasi pariwisata berupa peningkatan sarana dan prasarana MCK. Namun demikian, dengan kampanye pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta promosi higiene yang terus menerus dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga ataupun lembaga swadaya masyarakat lainnya serta informasi yang diberikan oleh media terutama media massa lokal seperti Koran Radar utara dan Radio Suara Unras, diharapkan dapat mengakselerasi timbulnya kesadaran dan inisiatif masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. Sehingga pembangunan sektor sanitasi secara keseluruhan tidak hanya menggunakan prinsip top down, dimana pemerintah selalu memainkan peran dominan, tetapi juga button up dimana saat ini masyarakatlah yang menjadi aktor utama, karena pada dasarnya semua akan bermuara pada pencapaian kualitas hidup masyarakat.
Tabel 4.3. Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang Sedang Berjalan (2012) NO
NAMA PROGRAM / KEGIATAN
SUMBER PENDANAAN
LOKASI KEGIATAN
PELAKSA NA KEGIATAN Dinas Kesehatan Dinas PU
SATUAN
VOL
BIAYA (Rp)
Paket
1
40.000.000
APBD
Unit
2
205.590.000
APBD
Unit
2
193.550.500
APBD
MCK Plus Unit 2 MCK Plus Unit 2 Pemantauan Kualitas Lingkungan Paket Pengawasan Pelaksanaan 7 Paket Kebijakan Bidang LH 8 Pemantauan Kualitas Air Paket Sumber: Dinkes, BLH dan Dinas PU Bengkulu Utara 2011h
193.441.600 193.543.900 85.000.000
APBD APBD APBD
181.500.000
APBD
BU
BLH
30.000.000
APBD
BU
BLH
2
Penyediaan Pengelolaan Bersih dan Limbah MCK Plus
3
MCK Plus
1
4 5 6
Air
BU Kec. Napal Putih Kec. Padang Jaya Kec. Lais Kec. Kerkap BU
Dinas PU Dinas PU Dinas PU BLH
IV-2
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 4.4. Rencana program dan kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2013 NAMA PROGRAM / KEGIATAN
NO
SATUAN
VOL
INDIKASI BIAYA (Rp)
1 2
Baliho/Kampanye Paket 30.000.000 Operasional Laboratorium Paket 45.000.000 Lingkungan Hidup 3 Pemantauan Kualitas Paket 1 40.000.000 Lingkungan 4 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Paket 1 70.000.000 Bidang LH 5 Pembangunan IPLT Unit 1 6.050.000000 Sumber: Dinkes, BLH dan Dinas PU Bengkulu Utara 2012
SUMBER SKPD PENDANAAN / PENANGGUNG PEMBIAYAAN JAWAB APBD
BLH
APBD
BLH
APBD
BLH
APBD
BLH
APBN
PU
SUMBER DOKUMEN PERENCANAAN RKA RKA RKA RKA
RKA
4.3. Peningkatan Pengelolaan Persampahan Penduduk Kabupaten Bengkulu Utara setiap tahun cenderung mengalami peningkatan, baik yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk maupun karena migrasi. Hal tersebut kemudian berdampak pula pada timbulan sampah yang dihasilkan terutama di kawasan perkotaan. Beberapa tahun terakhir, pengelolaan sampah belum dilakukan secara optimal karena sarana prasarana, sumberdaya manusia, kelembagaan serta pembiayaan yang masih terbatas. Di kabupaten Bengkulu Utara telah ada sarana Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengelolaan persampahan, sehingga lingkungan tidak hanya bersih dan sehat tetapi juga membuka peluang kegiatan perekonomian yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, dan sebagai bagian dari kegiatan layanan sanitasi sub sektor persampahan yang terus berupaya memenuhi SPM yang telah ada, maka Pemerintah kabupaten Bengkulu Utara telah melaksankan dan merencanakan beberapa program dan kegiatan pengelolaan persampahan. Data dan informasi mengenai hal tersebut disajikan dalam tabel-tabel berikut ini. Tabel 4.5. Kegiatan Pengelolaan Persampahan yang Sedang Berjalan (2012)
371.950.000
SUMBER PENDANAAN APBD
LOKASI KEGIATAN Argamakmur
398.838.000
APBD
Argamakmur
Dinas PU
1.334.440.000
APBD
Argamakmur
Dinas PU
200.283.400
APBD
Argamakmur
Dinas PU
-
936.574.000
APBD
Bengkulu Utara
BLH
Unit
2
3.805.000.000
APBN
Argamakmur
Dinas PU
Pembangunan TPA Unit 7 Sumber: Dinas PU dan BLH Bengkulu Utara 2012
1
5.298.000.000
APBN
Bengkulu Utara
Dinas PU
NO
NAMA PROGRAM / KEGIATAN
SATUAN
VOL
BIAYA (Rp)
1 2
Penataan Kebrsihan Operasional Kendaraan Truck Sampah Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pertamanan Operasional Pengelolaan TPA. Rama Agung
Paket
-
Persampahan
Paket
3 4 5 6
Pengadaan Alat Berat
Paket Paket Paket
-
PELAKSANA KEGIATAN Dinas PU
IV-3
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 4.6. Rencana program dan kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2013
NO
NAMA PROGRAM / KEGIATAN
SATUAN
VOL
SUMBER INDIKASI PENDANAAN / BIAYA (Rp) PEMBIAYAAN
LOKASI KEGIATAN
SUMBER DOKUMEN PERENCAN AAN
1
Penataan Kebersihan
-
1
58.745.000
APBD
Bengkulu Utara
Dinas PU
2
Operasional Kendaraan Truck Sampah
-
8
362.891.000
APBD
Bengkulu Utara
Dinas PU
3
Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pertamanan
-
1
1.384.331.000
APBD
4
Program Penunjang Adipura
-
1
404.252.000
APBD
5
Penunjang DAK Sanitasi
Paket
-
300.000.000
APBD
Bengkulu Utara
Bappeda
6
Adipura/Adiwiyata
Paket
-
60.000.000
APBD
Bengkulu Utara
BLH
Bengkulu Utara Bengkulu Utara
Dinas PU Dinas PU
Sumber: Dinas PU dan BLH Bengkulu Utara 2011
4.4. Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Layanan sub sektor drainase lingkungan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara masih terbatas pada kawasan perkotaan yakni sebagian Kota Argamakmur. Kota Argamakmur yang selain memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi (di banding kecamatan lainnya yang ada di kabupaten BengkuluUtara dan merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi. Sama halnya dengan sub sektor sanitasi air limbah domestik, program dan kegiatan pengelolaan drainase lingkungan tahun ini maupun satu tahun berikut, secara fisik belum nampak karena keterbatasan penganggaran. Namun dalam 2 tahun terakhir kegiatan pembangunan jaringan drainase yang mencakup di beberapa kecamatan dilaksanakan oleh BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Adapun dana yang digunakan adalah bersumber dari APBN. Adapun sasaran dari pembangunan drainase ini adalah agar mengurangi genangan air yang ada di jalan dan memperlancar aliran air yang berasal dari hujan, sehingga dapat meminimalisir terjadinya banjir atau genangan air. Tabel 4.7. Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan yang Sedang Berjalan (2012) NO 1
2
3 4
5 6 7
NAMA PROGRAM / KEGIATAN Pembangunan Saluran Drainase dan GorongGorong Rehabilitasi Drainase Simpang gunung AgungGunung Selan Rehabilitasi Drainase Simpang karang Suci Rehabilitasi Drainase Simpang PuskesmasSumber Sari Rahbilitasi drainase Belakang Gedung Daerah Rekontruksi Drainase Simpang Tanjung Raman Rehabilitasi Drainase Simpang Kantor camatPadat karya
SATUAN
VOL
BIAYA (Rp)
SUMBER PENDANAA N
LOKASI KEGIATAN
PELAKSANA KEGIATAN
Paket
1,204 M
750.000.665
APBD
Argamakmur
Dinas PU
Paket
263.063.000
APBN
Arga Makmur
BPBD
Paket
187.000.000
APBN
Arga Makmur
BPBD
Paket
150.000.000
APBN
Arga makmur
BPBD
Paket
1.500.000.00 0
APBN
Arga makmur
BPBD
Paket
224.563.000
APBN
Arga makmur
BPBD
Paket
153.000.000
APBN
Arga makmur
BPBD
IV-4
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
18
Rehabilitasi Drainase Belakang Pasar Ketahun Pembangunan Saluran Drainase Pembangunan Saluran Drainase Pembangunan Saluran Drainase Pembangunan Saluran Drainase Pembangunan Saluran Drainase Pembangunan Saluran Drainase Pembangunan Saluran Drainase Pembangunan Saluran Drainase Pasangan Pembangunan Saluran Drainase Pasangan
Pembangunan Saluran Drainase Pasangan
Paket
203.399.000
APBN
Arga makmur
BPBD BPPD
Paket
1 Unit
142.500.000
APBN
Argamakmur
Paket
1 Unit
316.441.200
APBN
Lais
Paket
1 Unit
327.541.700
APBN
Lais
Paket
1 Unit
332.381.000
APBN
Lais
Paket
1 Unit
196.954.000
APBN
Air Padang
Paket
1 Unit
172.900.000
APBN
Air Napal
Paket
1 Unit
138.700.000
APBN
Air Napal
Paket
1 Unit
215.696.500
APBN
Napal Putih
Paket
1 Unit
262.095.000
APBN
Napal Putih
Paket
1 Unit
319.893.500
APBN
Air Besi
230.311.000
APBN
Air Besi
107.772.700
APBN
Air Besi
256.322.500
APBN
Air Besi
241.473.800
APBN
Air Besi
198.194.000
APBN
Kerkap
167.054.600
APBN
Batik Nau
19
Pembangunan Saluran Paket 1 Unit Drainase Pasangan 20 Pembangunan Saluran Paket 1 Unit Drainase Pasangan 21 Pembangunan Saluran Paket 1 Unit Drainase Pasangan 22 Pembangunan Saluran Paket 1 Unit Drainase Pasangan 23 Pembangunan Saluran Paket 1 Unit Drainase Pasangan 24 Pembangunan Saluran Paket 1 Unit Drainase Pasangan Sumber: Dinas PU Faskab PNPM-MPd Bengkulu Utara
PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD
PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMPd/BPMPD PNPMMP.d/BPMPD
Tabel 4.8. Rencana program dan kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2013 NAMA PROGRAM / SATUAN KEGIATAN 1 Drainase Paket 2 Drainase Paket 3 Drainase Paket 4 Drainase Paket 5 Drainase Paket 6 Drainase Paket Sumber: BPPD Bengkulu Utara NO
VOL
INDIKASI BIAYA (Rp) 295.000.000 379.000.000 305.000.000 407.000.000 394.000.000 483.000.000
SUMBER PENDANAAN / PEMBIAYAAN APBN APBN APBN APBN APBN APBN
SKPD PENANGGUNG JAWAB BPBD BPBD BPBD BPBD BPBD BPBD
SUMBER DOKUMEN PERENCANAAN BPBD BPBD BPBD BPBD BPBD BPBD
IV-5
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
4.5. Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi Pelayanan penyediaan air bersih di Kabupaten Bengkulu Utara dilakukan oleh PDAM Tirta Ratu Samban sampai dengan Tahun 2008, meliputi wilayah Kecamatan (Arga Makmur, Lais, Air Napal, Pondok Kelapa, Kerkap, Air Besi, Padang Jaya, Putri Hijau, Ketahun, Karang Tinggi, Talang Empat dan Taba Penanjung, sedangkan sejak Tahun 2009 wilayah pelayanannya meliputi kecamatan Arga Makmur, Lais, Air Napal, Kerkap, Air Besi, Putri Hijau dan Ketahun. Sumber-sumber air baku PDAM di Kabupaten Bengkulu Utara meliputi air permukaan (sungai) dan mata air. Selain dari PDAM Tirta Ratu Samban pelayanan air bersih untuk masyarakat Bengkulu Utara juga dilayani melalui pengelolaan air bersih secara swadaya yang programnya melalui program CWSHP. Sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Bengkulu Utara saat ini disuplai dari sumber-sumber air permukaan (90%) dengan kapasitas produksi total 125 liter/detik. Jumlah produksi air lebih kurang 3.565.400 m3/tahun, sedang yang didistribusikan lebih kurang 3.228.400 m3/tahun, serta tingkat kehilangan air sebesar 23%. Sistem penyediaan air bersih yang dikelola oleh PDAM 14 unit, saat ini melayani 16% masyarakat. Jumlah pelanggan total di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebanyak 9.188 unit SR dimana 90% adalah pelanggan rumah tangga, sedang selebihnya berturut-turut adalah kelompok sosial (2%), instansi pemerintah (2%), niaga (2%), industri (2%), dan selebihnya adalah kelompok umum (2%). Tabel 4.9. Kegiatan Pengelolaan Komponen Lain terkait Sanitasi (Air Bersih dan Komponen Lainnya) yang Sedang Berjalan (2012) NO 1 2
NAMA PROGRAM / KEGIATAN
SATUAN
VOL
BIAYA (Rp)
Peningkatan Sarana Air Bersih Paket 18.960.000 Alat dan Bahan Penyehatan Paket 1.060.000.000 lingkungan 3 Penyediaan Pengelolaan Air Paket 40.000.000 Bersih dan limbah 4 Program Tata Ruang Penyusunan Paket 250.000.000 DED Jaringan Air Bersih 5 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Paket 786.126.000 Pembangunan Drainase 6 Program Penyediaan Air Baku Paket 64.064.600 Penunjang DAK 7 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Paket 1.210.000.000 Pembangunan Sarana Air Bersih Perdesaan 8 Pemantauan Kualitas Air 30.000.000 Paket 9 Pelaksanaan Study EHRA 97.000.000 Paket Sumber: Bappeda, BLH, Dinkes dan Faskab PNPM MPd Bengkulu Utara
SUMBER PENDANA AN APBD
Bengkulu UTara
Dinkes
APBD
Bengkulu Utara
Dinkes
APBD
Bengkulu Utara
Dinkes
APBD
Bengkulu Utara
Dinas PU
APBD
Bengkulu Utara
Dinas PU
APBD
Bengkulu Utara
Dinas PU
APBD
Bengkulu Utara
Dinas PU
APBD APBD
Bengkulu Utara Bengkulu Utara
BLH Dinkes
LOKASI KEGIATAN
PELAKSANA KEGIATAN
IV-6
BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 4.10. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Komponen Lain Terkait Sanitasi (Air Bersih, Limbah Medis, dan Lainnya) Tahun 2013 NO 1
NAMA PROGRAM / KEGIATAN
Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup 2 Operasional Laboratorium 3 Pemantauan Kualitas Air Sungai 4 Peningkatan Sarana Prasarana Lingkungan Hidup 5 Peningkatan Program Penunjang Adipura 6 Pendataan Pemakaian Air Permukaan dan Air Bawah Tanah 7 Pendataan Pemakaian Air Permukiman 8 Alat dan Bahan Penyehatan Lingkungan 9 Peningkatan sarana Prasarana Air Bersih Sumber: Bappeda Bengkulu Utara
SUMBER SKPD PENDANAAN / PENANGGUNG PEMBIAYAAN JAWAB
SUMBER DOKUMEN PERENCANAAN
SATUAN
VOL
INDIKASI BIAYA (Rp)
Paket
-
89.650.000
APBD
BLH
Bappeda
Paket
-
49.500.000
APBD
BLH
Bappeda
Paket
-
33.000.000
APBD
BLH
Bappeda
Paket
-
1.508.310.000
APBD
BLH
Bappeda
Paket
-
110.000.000
APBD
BLH
Bappeda
Paket
-
30.000.000
APBD
BLH
Bappeda
Paket
-
30.000.000
APBD
BLH
Bappeda
Paket
-
1.006.000.000
APBD
Dinkes
Bappeda
Paket
-
18.910.000
APBD
Dinkes
Bappeda
IV-7
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI
Resiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Bahasan mengenai indikasi permasalahan dan posisi pengelolaan sanitasi, akan dijabarkan dalam 2 (dua) sub bab, yakni area berisiko sanitasi serta posisi pengelolaan sanitasi saat ini. Bab ini merupakan milistone keempat penyusunan Buku Putih Sanitasi yang sangat penting bagi Kabupaten/Pokja untuk menetapkan prioritas wilayah pengembangan sanitasi dan prioritas pengembangan sub sektor sanitasi yakni pengelolaan air limbah, persampahan, drainase serta komponen sanitasi lainnya terutama akses air bersih dan perilaku hidup bersih dan sehat. Urgensi pembahasan terletak pada intervensinya terhadap penentuan prioritas arah pengembangan pembangunan sanitasi pada masa mendatang.
5.1. Area Beresiko Sanitasi Millstone keempat diawali dengan proses penetapan area berisiko yang merupakan proses klasifikasi dan pemetaan wilayah kabupaten berdasarkan tingkat/derajat risiko sanitasi yang dimiliki Kabupaten Bengkulu Utara. Kualitas hasil penetapan area berisiko ditentukan oleh kelengkapan data serta bobot yang ditentukan oleh Pokja, baik yang bersumber dari data sekunder, primer (studi EHRA) maupun persepsi SKPD. Penentuan area berisiko dilakukan melalui penilaian dengan metode skoring dan penentuan bobot untuk masing-masing data, dan menggunakan beberapa indikator, antara lain : Kepadatan penduduk; Angka kemiskinan; Dilewati Sungai; Banjir
Selanjutnya analisa area berisiko didasarkan atas tingkatan / skoring, yakni : 4 : risiko tinggi (merah); 3 : risiko sedang (kuning); 2 : risiko menengah (hijau); dan 1 : risiko rendah (biru).
Seluruh variabel indikator sama pentingnya, namun pada saat pembobotan skoring berdasarkan sumbernya disepakati persentase besaran untuk data sekunder sebesar 33%, data EHRA 34% dan persepsi SKPD 33%. Setelah ketiga data tersebut disandingkan dengan skor dan bobot yang telah disepakati, maka diperoleh informasi area yang memiliki risiko sesuai tingkatan skoring yang telah ditentukan. Kemudian hasil tersebut masih didiskusikan lagi / diadakan kunjungan lapangan untuk mendapatkan skor akhir sebagai penentu area berisiko.
`
V-1
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Tabel 5.1 Area berisiko sanitasi dan penyebab utamanya No.
Area berisiko
Wilayah Berisiko
Penyebab Utama Risiko
I. 1 2 3 4
Risiko 4
Senali Kalai Duai Talang Ulu Talang Aur
PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Risiko 3
Banjar Sari Meok Malakoni Kaana Kahyapu Apoho Talang Jambu Tebat Pacur Talang Curup Banyumas Lama Salam Harjo Jogja Baru Talang Pasak Perbo Lubuk Durian Lubuk Jahe Simpang Ketenong Aur Gading Kedu Baru Serumbung Magelang Tanjung Putus Peyangkak Sengkuang Banyumas Baru Alun Dua Tanjung Raman Lubuk Sahung Kuro Tidur Karang Suci Rama Agung Gunung Besar Gunung Selan Kali Taba Tembuilang Sumber Agung Pematang Sapang Pagar Banyu Gardu Pagar Ruyung Sido Dadi Tanjung Anom Suka Makmur
PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah
II.
V-2
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
Wonoharjo Giri Mulya Rena Jaya Suka Mulya Lubuk Banyau Talang Tua marga Sakti Tanjung Harapan Padang Jaya Arga Mulya Sido Mukti Marga Jaya Tanah Hitam Tambak Rejo Tanah tinggi Datar Lebar Durian Daun Dusun Raja Pal Tigapuluh Talang Rasau Lubuk Gedang Suka langu Taba Baru Kalbang Kali Padang Selolong Air lakok Sukamarga Batiknau Pagar ruyung Taba Kelintang Seberang Tunggal Sekiau Samban jaya maninjau Air Mengayau Urai Kuala langi Dusun Raja Bukit Makmur Marga Bakti Air Sekamanak Bukit Harapan Gunung Payung Talang Baru Bumi Harjo Tanjung Muara Bukit Indah Sebayur Jaya Limas jaya Simpang Batu Alas Bangun
PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah
V-3
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147
Pondok Bakil Talang Berantai Tanjung Alai Jabi Napal Putih Air Tenang Teluk Anggung Kinal Jaya Gembung jaya Tanjung Kemenyan Muara Santan Tanjung Dalam Pagardin Air Lelangi Bukit Berlian Tanjung harapan Tanjung Sari Lebong Tandai Bangun Karya Bukit Sari Karya Bakti Suka Baru Suka Maju Suka Merindu Suka Medan Suka Negara Talang Arah Pasar Sebelat Kota Bani Karya Jaya Air Putih Air Padan Cipta Mulya Karya Pelita Padang Sepan Tanjung Agung Genting Perangkap Lubuk Balam Datar Mancang Tanjung Genting Talang Renah Kota Agung Talang Lembak Kertapati Talang Pungguk Tlg Baru Ginting Tanjung Karet Talang Ginting Sungai Pura Dusun Curup Penyangkak Pasar Bemba
PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah
V-4
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185
Tepi Laut Pasar Kerkap Sawang Lebar Air Napal Talang Kering Selubuk Pasar tebat Lubuk Tanjung Lubuk Semantung Pukur Ketapi Lubuk Gading Pasar palik Tebing Kandang Talang Jarang Sawang Lebar Ilir Kota Lekat Padang Bendar TB. Padang Rejang Taba Padang Kol Air Banai Air Raja R Batu Raja K Batu Layang Batu Roto Air Baus I Air Baus II Pematang Balam Talang Rendah Sumber Rejo Padang Kala Kembang Manis Teluk Ajang Balam Sukarami Mesigit Retes Lubuk Mumpo
PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah PHBS, Drainase, Sampah, Air limbah
Sumber : Hasil Analisa Kajian EHRA 2012
Penentuan area berisiko berdasarkan persepsi SKPD diperoleh dari hasil diskusi beberapa SKPD yakni Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, BPMPD dan Diknas. Indikator yang disepakati menjadi dasar bagi penentuan area berisiko meliputi kepadatan penduduk dan rumah tangga miskin (yang disesuaikan dengan data sekunder), kondisi pengelolaan air limbah domestik, kondisi akses air bersih (air minum), kondisi pengelolaan persampahan, serta lokasi genangan. Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Bengkulu Utara sebagai rangkaian kegiatan penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) berdasarkan pendekatan Program Percepatan
V-5
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab terdahulu bahwa dari 96 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, pengambilan sampel untuk memenuhi kebutuhan data EHRA dilakukan terhadap 17 desa/kelurahan berdasarkan clusterisasi, 0 sampai dengan 4 dengan 4 indikator yakni tingkat kepadatan penduduk, angka kemiskinan, penggunaan sungai/drainase sebagai MCK serta area yang memiliki potensi terjadi genangan. Aspek-aspek yang dikaji dalam studi ini meliputi : Kondisi sumber air terlindungi; Penggunaan sumber air tidak terlindungi; Kelangkaan air; Tangki septik suspek aman; Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik; Pencemaran karena SPAL; Pengelolaan sampah Frekuensi pengangkutan sampah; Ketepatan waktu pengangkutan sampah; Pengolahan sampah setempat; Adanya genangan; CTPS (cuci tangan pakai sabun) Kondisi lantai dan dinding jamban (bebas dari tinja) Jamban bebas dari kecoa dan lalat; Keberfungsian penggelontor; Penggunaan sabun setelah beraktifitas di jamban; Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air; Perilaku PHBS.
V-6
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Peta 5.1. Area Berisiko di Kabupaten Bengkulu Utara
V-7
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
5.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini Pengelolaan sektor sanitasi di Kabupaten Bengkulu Utara masih membutuhkan perhatian serius terutama jika dikaitkan dengan target-target MDGs maupun RPJMN 2012-2017. Menurunkan separuh dari proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015, bukanlah pekerjaan yang mudah terlebih bagi daerah yang masih berusia belia seperti Kabupaten Bengkulu Utara. Berbagai sektor pembangunan lain yang tidak kalah pentingnya menuntut untuk menjadi prioritas pembangunan yang pada dasarnya juga selalu bermuara pada perbaikan kualitas hidup masyarakat yang ada. Stop BABs pada akhir tahun 2017, perluasan layanan air limbah yakni peningkatan kualitas terhadap sistem air limbah setempat (on site) yang layak Masih sangat banyak hal yang membutuhkan pembenahan, baik dari aspek kelembagaan, regulasi, komunikasi dan media, PHBS, keterlibatan dunia usaha, pemberdayaan masyarakat, jender serta masyarakat berpenghasilan rendah, aspek pendanaan dan pembiayaan ataupun aspek lain yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pembangunan sektor sanitasi. Pengelolaan sektor sanitasi patut menjadi prioritas, karena dewasa ini hal tersebut telah menjadi barometer bagi kualitas hidup masyarakat. 5.2.1 Subsektor Air Limbah Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 7, total nilai kelemahan: 5 sehingga posisinya adalah +2. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 5 , total nilai ancaman: 2 sehingga posisinya adalah +3. Posisi pada kuadran sebagai berikut: Gambar 5.1 Posisi Pengelolaan sub Sektor Air Limbah Domestik POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK PELUANG
5 4
Mendukung diversifikasi besarbesaran
3
(+2+3)
2 1 KELEMAHAN -3 -2
KEKUATAN -1
0,00
1
2
3
4
5
-1 -2 -3 -4 ANCAMAN
V-8
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
5.2.2 Subsektor persampahan Hasil pembobotan faktor internal posisinya adalah +3. Hasil pembobotan faktor eksternal posisinya adalah +3. Posisi pada kuadran sebagai berikut: Gambar 5.2 Posisi Pengelolaan sub Sektor Persampahan
SUB SEKTOR PERSAMPAHAN PELUANG Mendukung Strategi petumbuhan stabil
5 4 3
(+3+3)
2 1 KELEMAHAN -3 -2
KEKUATAN -1
0,00
1
2
3
4
5
-1 -2 -3 -4
ANCAMAN
5.2.3 Subsektor drainase V-9
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI Kabupaten Bengkulu Utara
Hasil pembobotan faktor internal posisinya adalah +3. Hasil pembobotan faktor eksternal posisinya adalah +1. Posisi pada kuadran sebagai berikut: Gambar 5.3 Posisi Pengelolaan sub Sektor Drainase POSISI PENGELOLAAN SUB SEKT DRAINASE DOMESTIK PELUANG
5 Mendukung Strategi Pertumbuhan Stabil
4 3
(+3+1)
2 1 KELEMAHAN -3 -2
KEKUATAN -1
0,00
1
2
3
4
5
-1 -2 -3 -4
ANCAMAN
V-10