Pe
an
nt
a
er
at
m
Su
a
ar
gg
a
pu Pa
eb e
po
ns
u
uk
M al
Tr a
Te Ba Su rm n la in da w a r es l a i
la ran Jaw Ka bu ga a lim ha n a n
n Te
ny
a
us
N
tik
is
n
da
at
St
li
Ba
Pe
rta
si ar ad R PKB U
i as an ng rm al hubu fo sin Per B In aeria PPK t p U en s ku o Kem e Bu G
Buku II - Provinsi
DAFTAR ISI Aceh ................................................................................ 003 Sumatera Utara ................................................................ 005 Sumatera Barat ................................................................ 007 Riau ................................................................................. 009 Jambi ............................................................................... 011 Sumatera Selatan ............................................................. 013 Bengkulu ......................................................................... 015 Lampung.......................................................................... 017 Bangka Belitung .............................................................. 019 Kepulauan Riau ............................................................... 021 Daerah Khusus Ibukota Jakarta........................................ 023 Jawa Barat ....................................................................... 025 Jawa Tengah .................................................................... 027 Daerah Istimewa Yogyakarta ........................................... 029 Jawa Timur...................................................................... 031 Banten.............................................................................. 033 Bali .................................................................................. 035 Nusa Tenggara Barat ....................................................... 039 Nusa Tenggara Timur ...................................................... 041 Kalimantan Barat ............................................................. 043 Kalimantan Tengah.......................................................... 045 Kalimantan Selatan.......................................................... 047 Kalimantan Timur............................................................ 049 Sulawesi Utara................................................................. 051 Sulawesi Tengah.............................................................. 053 Sulawesi Selatan .............................................................. 055 Sulawesi Tenggara ........................................................... 057 Gorontalo......................................................................... 059 Sulawesi Barat ................................................................. 061 Maluku ............................................................................ 063 Maluku Utara................................................................... 065 Papua Barat...................................................................... 067 Papua ............................................................................... 069
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN ACEH
U
1 2014 2
3
1
3
LEGENDA
2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 3 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN ACEH 2014
Aceh adalah provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, karena alasan sejarah. Daerah ini berbatasan dengan Selata Malaka di sebelah utara, Samudra Indonesia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan. Ibu kota Aceh ialah Banda Aceh. Provinsi Aceh adalah bagian dari Pulau Sumatera dengan luas total 57.956 km2. Secara astronomis, Aceh terletak di 1º 40'- 6º 30' Lintang Utara dan 94º 40'- 98º 30' Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Aceh mempunyai kekayaan sumber alam seperti Minyak Bumi dan gas alam dimana sumber alam itu terletak di Aceh Utara dan Aceh Timur. Aceh juga terkenal dengan sumber hutannya, yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan dari Kutacane, Aceh Tenggara, Seulawah, Aceh Besar, sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Provinsi Aceh memiliki sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) juga terdapat di Aceh Tenggara. Ibu kota Aceh adalah Banda Aceh yang dulu dikenal dengan sebutan Koetaradja. Provinsi Aceh memiliki sejumlah industri besar yang menjadi penunjang perekonomiannya yaitu Kilang Pencairan Gas Alam di Lhokseumawe , Pabrik Pupuk iskandar Mudan dan Pabrik Pupuk ASEAN di Lhokseumawe, Pabrik kertas di Lhokseumawe, Semen Andalas di Aceh Besar dan Kilang Gas Alam di Lhokseumawe. Sistem pemerintahan yang berlaku di Aceh saat ini ada 2, yaitu Sistem Pemerintahan Lokal Aceh dan Sistem Pemerintahan Indonesia. Berdasarkan penjenjangan, perbedaan yang tampak adalah adanya Pemerintahan Mukim di antara Kecamatan dan Gampong. Semenjak tahun 2009 Provinsi Aceh telah mengalami beberapa pemekaran wilayah yang hingga tahun 2013 telah mencapai 5 Pemerintahan Kota dan 18 Kabupaten. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Geografis Garis Lintang : 1º 40' - 6º 30' LU Garis Bujur : 94º 40' - 98º 30' BT Batas Wilayah Batas Barat : Samudera Indonesia Batas Timur : Selat Malaka Batas Utara : Selat Malaka Batas Selatan : Sumatera Utara Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 4.363.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 4.494.410 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 4.857.013 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 5.015.234 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 6.117.284 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ NANGGROE ACEH DARUSSALAM PENGEMBANGAN LLASDP NANGGROE ACEH DARUSSALAM TOTAL
PAGU KEGIATAN
DITJEN PERHUBUNGAN UDARA
BANDAR UDARA CUT NYAK DHIEN DI MEULABOH BANDAR UDARA TEUKU CUT ALI DI 9.429.639.000 TAPAK TUAN
10.220.386.000
19.650.025.000 BANDAR UDARA REMBELE - TAKENGON TOTAL
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SINGKIL KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN MEULABOH UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN CALANG TOTAL
PAGU KEGIATAN 12.616.625.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM
6.770.044.000 BADAN PENGEMBANGAN SDM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 6.377.609.000 ILMU PELAYARAN (BP2IP) MALAHAYATI 25.764.278.000 TOTAL
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 4 ‐
PAGU KEGIATAN 12.656.416.000 2.823.150.000 161.930.912.000 197.410.478.000 PAGU KEGIATAN 51.939.817.000 PAGU KEGIATAN 4.036.000.000 4.036.000.000
1
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SUMATERA UTARA 1 2014
LEGENDA
2
2
U
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 5 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SUMATERA UTARA 2014
Sumatera Utara mempunyai luas daratan sebesar 71.680 km² yang terbagi atas: Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan Kepulauan Nias. Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama provinsi Riau. Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantongkantong konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini. Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya dan Bahasa Minangkabau. Terdapat 419 pulau di propisi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau Berhala di selat Sumatera (Malaka). Kepulauan Nias terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli. Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga. Di Sumatera Utara juga saat ini terdapat dua taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara saat ini 3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi seluas 52.760 ha. Namun angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi. Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak 163.000 ha untuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi.
Geografis Garis Lintang : 1° - 4° Lintang Utara Garis Bujur : 98° - 100° Bujur Timur Batas Wilayah Batas Barat : Aceh dan Samudera Indonesia Batas Timur : Selat Malaka Batas Utara : Aceh dan Selat Malaka Batas Selatan : Riau & Sumatera Barat Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 13.248.400 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 12.985.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 13.103.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 15.227.719 JIwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 13.722.488 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ SUMATRA UTARA
16.057.985.000
PENGEMBANGAN LLASDP SUMATERA UTARA
46.762.975.000
TOTAL
62.820.960.000
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT OTORITAS PELABUHAN BELAWAN KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN GUNUNG SITOLI DISTRIK NAVIGASI BELAWAN DISTRIK NAVIGASI SIBOLGA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BARUS UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN PANGKALAN DODEK TOTAL
DITJEN PERHUBUNGAN UDARA
PAGU KEGIATAN
BANDAR UDARA BINAKA DI GUNUNG SITOLI KAB.NIAS
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN 103.335.022.000 SUMATERA UTARA
PAGU KEGIATAN
16.822.166.000
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 6 ‐
TOTAL
27.989.900.000 40.016.413.000
BADAN PENGEMBANGAN SDM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN 10.000.000.000 PENERBANGAN MEDAN 34.539.497.000
232.702.998.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
TOTAL
TOTAL
PAGU KEGIATAN 64.766.732.000
64.766.732.000 PAGU KEGIATAN 481.637.239.000 481.637.239.000 PAGU KEGIATAN 62.258.534.000 62.258.534.000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SUMATERA BARAT
U
2014 LEGENDA
1 1
2
2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 7 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SUMATERA BARAT 2014
Geografis Garis Lintang : 0º 54' LU - 3º 30' LS Garis Bujur : 98º 36' BT - 101º 53' BT Batas Wilayah Batas Barat : Samudera Indonesia Batas Timur : Provinsi Riau Batas Utara : Provinsi Sumatera Utara Batas Selatan : Provinsi Jambi Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 4.828.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 4.846.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 4.904.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 5.617.977 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 5.117. 796* Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ SUMATERA BARAT PENGEMBANGAN LLASDP SUMATERA BARAT TOTAL
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN TELUK BAYUR DISTRIK NAVIGASI TELUK BAYUR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SIKAKAP TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN 57.389.564.000 SUMATERA BARAT 4.256.493.000 TOTAL 61.646.057.000 DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
PAGU KEGIATAN 106.286.885.000 106.286.885.000 PAGU KEGIATAN
PAGU KEGIATAN 86.975.049.425 34.689.637.000 10.000.000.000 131.664.686.425
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
TIDAK ADA
TIDAK ADA
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu. Sumatera Barat berpenduduk sebanyak 5.617.977 jiwa dengan sebagian besar beretnis Minangkabau. Provinsi ini terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten (kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari—sebelumnya pada tahun 1979 diganti dengan desa, kemudian sejak 2001 dikembalikan ke nama semula. Sumatera Barat terletak di pesisir barat bagian tengah pulau Sumatera yang terdiri dari dataran rendah di pantai barat dan dataran tinggi vulkanik yang dibentuk oleh Bukit Barisan. Provinsi ini memiliki daratan seluas 42.297,30 km² yang setara dengan 2,17% luas Indonesia. Dari luas tersebut, lebih dari 45,17% merupakan kawasan yang masih ditutupi hutan lindung. Garis pantai provinsi ini seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 2.420.357 km dengan luas perairan laut 186.580 km².[6] Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Seperti daerah lainnya di Indonesia, iklim Sumatera Barat secara umum bersifat tropis dengan suhu udara yang cukup tinggi, yaitu antara 22,6° C sampai 31,5° C. Garis khatulistiwa tepat melalui provinsi ini di kecamatan Bonjol, kabupaten Pasaman. Di provinsi ini berhulu sejumlah sungai besar yang bermuara di pantai timur Sumatera seperti Batang Hari, Siak, Inderagiri (disebut sebagai Batang Kuantan di bagian hulunya), dan Kampar. Sementara sungai-sungai yang bermuara di provinsi ini berjarak pendek, seperti Batang Anai, Batang Arau, dan Batang Tarusan. Terdapat 29 gunung yang tersebar di 7 kabupaten dan kota di Sumatera Barat dengan Gunung Talamau di kabupaten Pasaman Barat sebagai gunung tertinggi, yaitu 2.913 m. Gunung Marapi di kabupaten Agam merupakan gunung aktif yang tingginya 2.891 m, gunung aktif lainnya adalah Tandikat dan Talang. Selain gunung, Sumatera Barat juga memiliki banyak danau. Danau terluas adalah Singkarak di kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar, disusul Maninjau di kabupaten Agam. Dengan luas yang mencapai 130,1 km², Singkarak juga menjadi danau terluas kedua di Sumatera dan kesebelas di Indonesia. Danau lainnya terdapat di kabupaten Solok yaitu Danau Talang dan Danau Kembar (julukan dari Danau Diatas dan Danau Dibawah). Sumatera Barat merupakan salah satu daerah rawan gempa di Indonesia yang disebabkan letaknya berada di jalur patahan Semangko tepat di antara pertemuan dua lempeng benua besar, yaitu Eurasia dan Indo-Australia. Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Sumatera Barat di antaranya adalah Gempa bumi 30 September 2009 dan Gempa bumi Kepulauan Mentawai 2010. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 8 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RIAU
U
2014
LEGENDA
1 1
2
2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 9 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RIAU 2014
Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Pada awal kemerdekaan Indonesa, wilayah Kesultanan Siak Sri Inderapura dan Residentie Riouw dilebur dan tergabung dalam Provinsi Sumatera yang berpusat di Bukittinggi. Kemudian Provinsi Sumatera dimekarkan menjadi tiga provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Dominannya etnis Minangkabau dalam pemerintahan Sumatera Tengah, menuntut masyarakat Riau untuk membentuk provinsi tersendiri. Selanjutnya pada tahun 1957, berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, Provinsi Sumatera Tengah dimekarkan menjadi tiga provinsi yaitu Riau, Jambi dan Sumatera Barat. Kemudian yang menjadi wilayah provinsi Riau yang baru terbentuk adalah bekas wilayah Kesultanan Siak Sri Inderapura dan Residentie Riouw serta ditambah Bangkinang yang sebelumnya pada masa pendudukan tentara Jepang dimasukan ke dalam wilayah Rhio Shu. Kemudian berdasarkan Kepmendagri nomor Desember 52/I/44-25, pada tanggal 20 Januari 1959, Pekanbaru resmi menjadi ibu kota provinsi Riau menggantikan Tanjung Pinang. Namun pada tahun 2002, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002, Provinsi Riau kembali dimekarkan menjadi dua provinsi, yaitu Riau dan Kepulauan Riau Luas wilayah provinsi Riau adalah 87.023,66 km², yang membentang dari lereng Bukit Barisan hingga Selat Malaka. Riau memiliki iklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun, serta rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari. Penduduk provinsi Riau terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Mereka terdiri dari Jawa (25,05%), Minangkabau (11,26%), Batak (7,31%), Banjar (3,78%), Tionghoa (3,72%), dan Bugis (2,27%). Suku Melayu merupakan masyarakat terbesar dengan komposisi 37,74% dari seluruh penduduk Riau. Bahasa pengantar masyarakat provinsi Riau pada umumnya menggunakan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Provinsi Riau memiliki sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak bumi, batu bara, gas, serta emas, maupun hasil hutan dan perkebunannya. Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit. Selain itu terdapat Provinsi Riau juga memiliki industri pengolahan kopra dan karet. Provinsi Riau memiliki bermacam macam kawasan pariwisata alam antara lain : Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Air Terjun Aek Martua, Pantai Rupat Utara Tanjung Medang, Wisata Bahari di Kabupaten Siak dll. Provinsi Riau memiliki berbagai wisata religi, budaya maupun sejarah. Beberapa wisata religi, budaya, dan sejarah yang terkenal dari daerah Riau di antaranya : Upacara Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Istana Siak Sri Indrapura, Candi Muara Takus, Kelenteng Hoo Ann Kiong/Vihara Sejahtera Sakti Selat panjang dll.
Geografis Garis Lintang : 1° 5´ LS - 2° 25´ LU Garis Bujur : 100° 50' - 105° 5' BT Batas Wilayah Batas Barat : Prov. Sumatera Barat dan Sumatera Utara Batas Timur : Prov. Kepulauan Riau & Selat Malaka Batas Utara : Selat Malaka dan Prov. Sumatera Utara Batas Selatan : Prov. Jambi & Sumatera Barat Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 5.306.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 5.543.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 5.860.200 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 6.456.322 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 6.172.169 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ RIAU PENGEMBANGAN LLASDP RIAU TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN BAGAN SIAPI-API KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN SELAT PANJANG KANTOR DISNAV DUMAI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KUALA ENOK UNIT PENYELENGGARAAN PELABUHAN SUNGAI GUNTUNG TOTAL
PAGU KEGIATAN 5.961.029.000 18.396.230.000 24.357.259.000 PAGU KEGIATAN 50.000.000.000 20.000.000.000 45.329.562.000 20.000.000.000 10.513.854.000 145.843.416.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 10 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAMBI 2014
U
1
LEGENDA
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 11 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAMBI 2014
Jambi berasal dari kata Jambe yang dalam bahasa berarti Pinang. Menurut sejarah, nama Jambi kemungkinan besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan Kerajaan Jambi, pepohonan pinang banyak tumbuh disepanjang aliran sungai Batanghari sehingga nama tersebut dipilih oleh orang Kayo Hitam. Jambi merupakan salah satu Propinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera. Dimana keberadaan Jambi sebagai sebuah propinsi melalui sebuah proses yang panjang dimana pada akhirnya Jambi dikukuhkan menjadi sebuah propinsi dan menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Peraturan Daerah Propinsi Jambi nomor 1 tanggal 7 Juni 1970 yang berisi tentang hari lahir Propinsi Jambi. Keberadaan Propinsi Jambi secara geografis terletak di antara 0,45º lintang selatan dan 101,10º-104,55º Bujur Timur. Dimana Propinsi Jambi sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Riau dan Kep. Riau, sebelah selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat dan Bengkulu. Kondisi geografis yang cukup strategis diantara kota-kota lainnya di propinsi sekitarnya membuat peranan dari propinsi ini menjadi cukup penting. Hal ini turut didukung dengan adanya sumber daya alam yang sangat melimpah. Kebutuhan industri dan masyarakat kota-kota sekelilingnya didukung dengan distribusi bahan baku dan bahan kebutuhan dari Jambi. Luas propinsi ini sekitar 50.058 Km2 dengan jumlah penduduk Propinsi Jambi pada tahun 2012 mencapai sekitar 3.532.126 jiwa. Dari segi ketenagakerjaan, sebagian masyarakat Jambi berorientasi kepada pertanian, perkebunan sehingga orientasi pengembangan daerah yang dilakukan Pemerintah daerah (PEMDA) Jambi lebih kepada peningkatan sektor pertanian. Penyerapan tenaga kerja di Propinsi Jambi terbagi di dalam beberapa bagian dimana 46,88% pada sektor pertanian,perkebunan dan perikanan; 21,58% pada sektor perdagangan dan 12,58% pada sektor jasa. Masyarakat jambi merupakan masyarakat yang memiliki pola heterogen dimana komposisi masyarakat bersifat multikultur atau dapat dikatakan campuran yang selain dari masyarakat asli Jambi juga terdapat masyarakat pendatang seperti : Minangkabau, Batak, Jawa, Sunda, Cina, Arab, dan lain sebagainya. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
PAGU KEGIATAN
PENGEMBANGAN LLAJ JAMBI
20.407.150.000
PENGEMBANGAN LLASDP JAMBI
25.241.000.000
TOTAL
45.648.150.000
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
PAGU KEGIATAN
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN NIPAH PANJANG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN MENDAHARA KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KUALA TUNGKAL PROPINSI JAMBI TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN BANDAR UDARA DEPATI PARBO DI KERINCI BANDAR UDARA MUARA BUNGO - KAB. BUNGO TOTAL
PAGU KEGIATAN 1.590.000.000 95.492.453.000 97.082.453.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
105.000.000.000 25.000.000.000 22.737.003.000 152.737.003.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
G eografis Garis Lintang : 0°45'LS - 2°45'LS Garis Bujur : 102°0'BT - 104°55'BT Batas W ilayah Batas Barat : Prov. Sumatera Barat & Prov. Bengkulu Batas Timur : Laut Cina Selatan Batas Utara : Prov. Riau & Kepulauan Riau Batas Selatan : Prov. Sumatera Selatan Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2008 : 2.788.300 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 2.834.200 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 3.088.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 3.092.300 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 3.532.126 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 3.333.749 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 12 ‐
1
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SUMATERA SELATAN
U
2014 LEGENDA
2
1
2 Informasi Geospasial Transportasi ‐ 13 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SUMATERA SELATAN 2014
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya. Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak. Propinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan. Hubungan sosial terutama di dasarkan kepada semangat kebangsaan, walaupun dalam kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh adat istiadat, seperti dalam bercakap-cakap atau cara bicara yang sopan. Pada umumnya penduduk Sumatera Selatan sangat hormat kepada para tamu dan pengunjung yang berasal dari daerah lain. Gaya hidup mereka sangat dipengaruhi oleh era modernisasi. Sebagian besar penduduk sangat terbuka dalam perilaku mereka terutama dengan aspek positif serta menyambut baik reformasi dan inovasi terutama yang berkaitan dengan konsep pembangunan. Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 15 Pemerintah Kabupaten/Kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan. Luas wilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah 91.592,43 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Jumlah agama yang menjadi bahasan ini hanya meliputi 5 agama yaitu : Islam, Khatolik, Kristen, Budha dan Hindu. Di tahun 2003 persentase pengikut agama Islam sebesar 95,16 persen, Budha 1,53 persen, Khatolik 1,29 persen, Kristen 1,16 persen dan Hindu 0,86 persen.
Geografis Garis Lintang : 5º 10' - 1º 20' LS Garis Bujur : 101º 40' - 106º 30' BT Batas Wilayah Batas Barat : Provinsi Bengkulu Batas Timur : Provinsi Bangka Belitung Batas Utara : Provinsi Jambi Batas Selatan : : Provinsi Lampung Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 7.222.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 7.450.400 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 7.593.400 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 8.528.719 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 7.917. 839 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ SUMATERA SELATAN PENGEMBANGAN LLASDP SUMATERA SELATAN TOTAL
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN PALEMBANG DISTRIK NAVIGASI PALEMBANG TOTAL
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA
12.694.215.000 BANDAR UDARA SILAMPARI
49.260.255.000
10.426.247.000
49.260.255.000
TOTAL
23.120.462.000 DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN PAGU KEGIATAN SUMATERA SELATAN 68.655.900.000
BADAN PENGEMBANGAN SDM
BALAI DIKLAT TRANSPORTASI DARAT PALEMBANG BALAI PENDIDIKAN DAN LATIHAN 114.351.575.000 PENERBANGAN PALEMBANG TOTAL 45.695.675.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 14 ‐
PAGU KEGIATAN 111.232.390.000 PAGU KEGIATAN 18.158.600.000 10.320.108.000 28.478.708.000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BENGKULU 2014
U
LEGENDA
1
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 15 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BENGKULU 2014
Propinsi yang dibentuk berdasarkan UU no. 9 tahun 1967 Tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2828). Ditinjau dari keadaan geografisnya, Propinsi Bengkulu terletak di antara 2 derajat 17 menit-3 derajat 31 menit Lintang Selatan dan 101 derajat 01 menit-103 derajat 41 menit Bujur Timur. Propinsi Bengkulu di sebelah Utara berbatasanngan Propinsi Sumatra Barat, di sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan Propinsi Lampung, di sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Indonesia dan di sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Jambi dan Propinsi Sumatera Selatan. Propinsi Bengkulu yang berada di sebelah Barat pegunungan Bukit Barisan, luas wilayahnya mencapai lebih kurang 22.752 kilometer persegi. Wilayah administrasi Propinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan dengan Propinsi Sumatra Barat sampai ke perbatasan dengan Propinsi Lampung yang jaraknya lebih kurang 567 kilometer. Propinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang 433 kolimeter. Bagian Timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan bagian Barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, memanjang dari Utara ke Selatan serta diselang-selingi daerah yang bergelombang. Komoditi unggulan Provinsi Bengkulu yaitu sektor pertanian dan sektor jasa. Sektor pertanian komoditi yang diunggulkan yaitu sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi berupa kelapa sawit, kelapa, kakao, lada, kopi dan karet. Sedangkan sub sektor perikanan yaitu perikanan tangkap. Sementara untuk komoditi penunjang pada sektor pertanian yaitu sub sektor perikanan, meliputi budidaya tambak, budidaya kolam dan budidaya sawah. Sektor jasa komoditi yang diunggulkan yaitu bidang pariwisata, berupa wisata alam maupun wisata bahari. Sedangkan komoditi penunjang lainnya terdapat di sektor pertambangan dengan hasil tambang berupa batu bara. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Geografis Garis Lintang : 2°16'LS - 3°31'LS Garis Bujur : 101°01'BT - 103°41'BT Batas Wilayah Batas Barat : Samudera Indonesia Batas Timur : Prov. Jambi & Prov. Sumatera Selatan Batas Utara : Prov. Sumatera Barat Batas Selatan : Samudera Indonesia & Prov. Lampung Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 1.666.900 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 1.715.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 1.742.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 2.392.299 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 1.839.260 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ BENGKULU
TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN PULAU BAAI/BENGKULU TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA 7.357.980.000 BANDAR UDARA FATMAWATI 20.403.400.000 BANDAR UDARA MUKO-MUKO DI MUKO5.500.000.000 MUKO 7.357.980.000 TOTAL 25.903.400.000
PAGU KEGIATAN
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
15.536.112.000 15.536.112.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 16 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN LAMPUNG 2014
U
1 LEGENDA
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 17 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN LAMPUNG 2014
Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu danSumatera Selatan. Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung (Kabupaten Tanggamus), dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Di samping itu, Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utamanya adalah "Radin Inten II", yaitu nama baru dari "Branti", 28 Km dari Ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra. Secara Geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur - Barat berada antara : 103º40' - 105º50' Bujur Timur Utara - Selatan berada antara : 6º45' - 3º 45' Lintang Selatan. Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Barat. Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Geografis Garis Lintang : 3°45’ LU - 6°45’ LS Garis Bujur : 105°45’ BT - 103°48’ BT Batas Wilayah Batas Barat : Samudera Indonesia Batas Timur : Laut Jawa Batas Utara : Propinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan Batas Selatan : Selat Sunda Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 7.491.900 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 7.608.400 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 9.327.400 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 9.586.492 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 8.002.242 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ LAMPUNG PENGEMBANGAN LLASDP LAMPUNG TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KOTA AGUNG KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN PANJANG TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA BANDAR UDARA RADIN INTEN DI 14.534.732.000 15.423.174.000 LAMPUNG 20.140.770.000 TOTAL 15.423.174.000 34.675.502.000
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN 10.000.000.000 LAMPUNG
PAGU KEGIATAN
10.000.000.000 20.000.000.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 18 ‐
TOTAL
PAGU KEGIATAN 71.837.275.000 71.837.275.000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BANGKA BELITUNG 2014
1
1
U
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 19 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BANGKA BELITUNG 2014
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001. Setelah dilantiknya Pj. Gubernur yakni H. Amur Muchasim, SH (mantan Sekjen Depdagri) yang menandai dimulainya aktivitas roda pemerintahan provinsi. Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Cina Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Pulau Belitung oleh Selat Karimata. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilakukan pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatera Selatan Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran rendah, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk Gunung Maras mencapai 699 meter di Kecamatan Belinyu (P. Bangka), Gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500 meter diatas permukaan laut di Pulau Belitung. Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti Bukit Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter di Kecamatan Mentok dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut di Kecamatan Pangkalan Baru. Kepulauan Bangka Belitung memiliki Iklim tropis yang dipengaruhi angin musim yang mengalami bulan basah selama tujuh bulan sepanjang tahun dan bulan kering selama lima bulan terus menerus. Tahun 2007 bulan kering terjadi pada Bulan Agustus sampai dengan Oktober dengan hari hujan 11-15 hari per bulan. Untuk bulan basah hari hujan 16-27 hari per bulan, terjadi pada Bulan Januari sampai dengan Bulan Juli dan Bulan November sampai Bulan Desember.
Geografis Garis Lintang : 0°50’ LS - 4°10’ LS Garis Bujur : 104°0’ - 109°0’30’’ BT Batas Wilayah Batas Barat : Selat Bangka Batas Timur : Selat Karimata Batas Utara : Laut Natuna Batas Selatan: : Laut Jawa Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 1.122.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 1.138.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 1.261.737 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 1.349.199 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 1.340.279 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ BANGKA BELITUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA BANDAR UDARA A.S HANANDJOEDDIN DI 10.008.741.000 35.155.674.000 TANJUNG PANDAN
PAGU KEGIATAN
PENGEMBANGAN LLASDP BANGKA BELITUNG
7.580.000.000
TOTAL
17.588.741.000
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN MANGGAR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TOBOALI
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
5.928.480.000 24.789.920.000
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN ANGGREK
29.438.791.000
TOTAL
70.157.191.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 20 ‐
35.155.674.000
10.000.000.000
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TILAMUTA
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
TOTAL
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPULAUAN RIAU
U
2014 LEGENDA
2 1 1 2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 21 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPULAUAN RIAU 2014
Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat. Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 7 kabupaten/kota, 65 kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil yang 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 km², sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar 5% daratan. Secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km² dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1.350 pulau besar dan kecil telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Ibukota provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjungpinang. Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut dan udara yang strategis dan terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia yang memiliki peluang pasar. Kepulauan Riau memiliki potensi sumber daya alam mineral dan energi yang relatif cukup besar dan bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti minyak bumi dan gas alam, bahan galian B (vital) seperti timah, bauksit dan pasir besi, maupun bahan galian golongan C seperti granit, pasir dan kuarsa.
Geografis Garis Lintang Garis Bujur Batas Wilayah Batas Barat Batas Timur Batas Utara
: 1º 10' LS - 5º 10' LU : 02º 50' - 109º 20' BT : Singapura, Malaysia dan Propinsi Riau : Malaysia dan Propinsi Kalimantan Barat : Vietnam dan Kamboja Propinsi Sumatera Selatan, Kep. Bangka : Belitung dan Jambi
Batas Selatan Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 1.514.594 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 1.679.163 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 1.764.766 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 1.895.590 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 1.911.766 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten dan kota. Pantai Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa di kota Batam, Pantai Pelawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling. Selain wisata pantai dan bahari, provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat masjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
PENGEMBANGAN LLAJ RIAU KEPULAUAN PENGEMBANGAN LLASDP RIAU KEPULAUAN TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN TANJUNG PINANG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TANJUNG UBAN UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TAREMPA KANTOR ADMINISTRATOR PELABUHAN SEI KOLAK KIJANG TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA 7.543.577.000 BANDAR UDARA DABO DI SINGKEP 70.839.339.000 BANDAR UDARA SEI BATI DI TANJUNG 18.875.134.000 7.014.270.000 BALAI KARIMUN 26.418.711.000 TOTAL 77.853.609.000
PAGU KEGIATAN
PAGU KEGIATAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
82.781.411.556 34.221.335.000 88.921.915.000 10.175.596.000 216.100.257.556
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 22 ‐
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DKI JAKARTA 2014
U
LEGENDA
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 23 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DKI JAKARTA 2014 Geografis Garis Lintang : 5° 19' 12" - 6° 23' 54" LS Garis Bujur : 106° 22' 42" - 106° 58' 18"BT Batas Wilayah Batas Barat : Prov. Banten Batas Timur : Prov. Jawa Barat Batas Utara : Laut Jawa Batas Selatan : Jawa Barat Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 9.223.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 9.607.800 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 9.729.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 9.603.417 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 10.049. 170 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara yang disebut Sundapura. DKI Jakarta adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, DKI Jakarta terletak di 5° 19' 12" - 6° 23' 54" Lintang Selatan dan 106° 22' 42" - 106° 58' 18" Bujur Timur. Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, tercatat bahwa penduduk Jakarta berjumlah 8,3 juta jiwa yang terdiri dari orang Jawa sebanyak 35,16%, Betawi (27,65%), Sunda (15,27%), Tionghoa (5,53%), Batak (3,61%), Minangkabau (3,18%), Melayu (1,62%), Bugis (0,59%), Madura (0,57%), Banten (0,25%), dan Banjar (0,1%). Jumlah penduduk dan komposisi etnis di Jakarta, selalu berubah dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk Jakarta Tahun 2012 sebanyak 9.603.417 Jiwa , dibandingkan tahun sebelumnya penduduk Jakarta mengalami penurunan di tahun ini. Jakarta merupakan daerah tujuan urbanisasi berbagai ras di dunia dan berbagai suku bangsa di Indonesia, untuk itu diperlukan bahasa komunikasi yang biasa digunakan dalam perdagangan yaitu Bahasa Melayu. Penduduk asli yang berbahasa Sunda pun akhirnya menggunakan bahasa Melayu tersebut. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi DKI Jakarta terbagi atas 6 kabupaten/kota, 44 kecamatan. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 24 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAWA BARAT
U
2014
LEGENDA
1
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 25 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAWA BARAT
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378).
2014 Geografis Garis Lintang : 5°LS - 7°5'LS Garis Bujur : 104°48'-108°48'BT Batas Wilayah Batas Barat : DKI Jakarta & Prov. Banten Batas Timur : Prov. Jawa Tengah Batas Utara : DKI Jakarta & Laut Jawa Batas Selatan : Samudera Hindia Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 41.501.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 43.021.800 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 43.826.775 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 39.910.274 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 45.891.933 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ JAWA BARAT PENGEMBANGAN LLASDP JAWA BARAT TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN PANGANDARAN UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN PAMANUKAN
TOTAL
PAGU KEGIATAN 9.070.000.000
DITJEN PERHUBUNGAN UDARA BANDAR UDARA CAKRABUWANA DI CIREBON
PAGU KEGIATAN 6.000.000.000
12.368.840.000 21.438.840.000 PAGU KEGIATAN 46.260.958.000
TOTAL
6.000.000.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
807.348.177.000
BADAN PENGEMBANGAN SDM
12.387.931.000
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT PUSAT PENGEMBANGAN SDM APARATUR PHB 63.083.124.000 TOTAL
16.822.166.000
Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan, dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini. Namun hal ini mendapatkan penentangan dari wilayah Jawa Barat lainnya seperti Cirebon dimana tokoh masyarakat asal Cirebon menyatakan bahwa jika nama Jawa Barat diganti dengan nama Pasundan seperti yang berusaha digulirkan oleh Bapak Soeria Kartalegawa tahun 1947 di Bandung maka Cirebon akan segera memisahkan diri dari Jawa Barat, karena nama "Pasundan" berarti (Tanah Sunda) dinilai tidak merepresentasikan keberagaman Jawa Barat yang sejak dahulu telah dihuni juga oleh Suku Betawi dan Suku Cirebon serta telah dikuatkan dengan keberadaan Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat No.5 Tahun 2003 yang mengakui adanya tiga suku asli di Jawa Barat yaitu Suku Betawi yang berbahasaMelayu dialek Betawi, Suku Sunda yang berbahasa Sunda dan Suku Cirebon yang berbahasa Bahasa Cirebon (dengan keberagaman dialeknya). Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
4.887.931.000 7.500.000.000 12.387.931.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 26 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAWA TENGAH U 2014
LEGENDA
1 1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 27 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAWA TENGAH 2014
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat. Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan. Jawa Timur di sebelah timur. Dan Laut Jawa di sebelah utara. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat). serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa. Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905. Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang. Rembang. Kedu. Banyumas. dan Pekalongan. Secara astronomis. Jawa Tengah terletak di 6° LS – 8° Lintang Selatan dan 108° BT – 111° Bujur Timur. Terdapat 5 gunung berapi yang aktif di Jawa Tengah. yaitu: Gunung Merapi (di Boyolali). Gunung Slamet (di Pemalang). Gunung Sindoro (di Temanggung - Wonosobo). Gunung Sumbing ( di Temanggung - Wonosobo). dan Gunung Dieng (di Banjarnegara). Berdasarkan relief dan topografi. tingkat kemiringan lahan di Jawa Tengah. 38% lahan memiliki kemiringan 0-2%. 31% lahan memiliki kemiringan 2-15%. 19% lahan memiliki kemiringan 15-40%. dan sisanya 12% lahan memiliki kemiringan lebih dari 40%. Kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan Brebes selebar 40 km dari pantai. dan di Semarang hanya selebar 4 km. Dataran ini bersambung dengan depresi Semarang-Rembang di timur. Gunung Muria pada akhir Zaman Es (sekitar 10.000 tahun SM) merupakan pulau terpisah dari Jawa. yang akhirnya menyatu karena terjadi endapan aluvial dari sungaisungai yang mengalir. Kota Demak semasa Kesultanan Demak (abad ke-16 Masehi) berada di tepi laut dan menjadi tempat berlabuhnya kapal. Proses sedimentasi ini sampai sekarang masih berlangsung di pantai Semarang. Kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan Brebes selebar 40 km dari pantai. dan di Semarang hanya selebar 4 km. Dataran ini bersambung dengan depresi Semarang-Rembang di timur. Gunung Muria pada akhir Zaman Es (sekitar 10.000 tahun SM) merupakan pulau terpisah dari Jawa. yang akhirnya menyatu karena terjadi endapan aluvial dari sungai-sungai yang mengalir. Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah adalah 32.578.357 jiwa terdiri atas Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (1.764 juta jiwa). Kabupaten Cilacap (1.665 juta jiwa). dan Kabupaten Banyumas (1.551 juta jiwa). Luas wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah 68.032.64 km2 atau sekitar 25.04% dari luas pulau Jawa. Secara administratif. Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 573 kecamatan dan 7.809 desa/kelurahan.
Geografis Garis Lintang : 6? LS – 8? LS Garis Bujur : 108? BT – 111? BT Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Jawa Barat Batas Timur : Propinsi Jawa Timur Batas Utara : Laut Jawa Batas Selatan : Samudra Hindia & DIY Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 32.864.563 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 32.382.657 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 32.643.612 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 32.578.357 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 33.451.810 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ D.I.YOGYAKARTA PENGEMBANGAN LLASDP D.I.YOGYAKARTA TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PAGU KEGIATAN PERKERETAAPIAN PENINGKATAN JALAN KERETA API 12.029.958.000 1.070.327.673.000 LINTAS SELATAN JAWA
PAGU KEGIATAN
1.241.871.000 13.271.829.000
TOTAL
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 28 ‐
1.070.327.673.000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2014
U
LEGENDA
1 1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 29 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2014
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas (Negara) Kesultanan Yogyakarta dan [Negara] Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2. DIY terletak di bagian tengah-selatan pulau Jawa, secara geografis terletak pada 7o3'8o12' Lintang Selatan dan 110o00'-110o50' Bujur Timur. Berdasarkan bentang alam, wilayah DIY dapat dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografi, yaitu satuan fisiografi Gunungapi Merapi, satuan fisiografi Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, satuan fisiografi pegunungan Kulon Progo, dan satuan fisiografi dataran rendah. Satuan fisiografi Gunung Merapi, yang terbentang mulai dari kerucut gunung api hingga dataran fluvial gunung api termasuk juga bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah kerucut dan lereng gunung api merupakan daerah hutan lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam ini terletak di Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang merupakan gunungapi aktif dengan karakteristik khusus, mempunyai daya tarik sebagai objek penelitian, pendidikan, dan pariwisata. Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, yang terletak di wilayah Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan batu gamping (limestone) dan bentang alam karst yang tandus dan kekurangan air permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari (Wonosari Basin) yang telah mengalami pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi Plato Wonosari (dataran tinggi Wonosari). Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses solusional (pelarutan), dengan bahan induk batu gamping dan mempunyai karakteristik lapisan tanah dangkal dan vegetasi penutup sangat jarang. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Geografis Garis Lintang : 70° 33' LS - 8° 12' LS Garis Bujur : 110° 00' BT - 110° 50' BT Batas Wilayah Batas Barat : Jawa Tengah Batas Timur : Jawa Tengah Batas Utara : Jawa Tengah Batas Selatan : Samudera Hindia Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 3.501.900 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 3.452.400 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 3.457.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 3.458.029 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 3.628.710 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ JAWA TENGAH PENGEMBANGAN LLASDP JAWA TENGAH
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN PENGEMBANGAN JALUR GANDA 22.866.100.000 CIREBON - KROYA
PAGU KEGIATAN
PAGU KEGIATAN 878.920.111.000
82.365.214.000
PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN JAWA TENGAH
1.412.196.119.000
TOTAL
105.231.314.000
TOTAL
2.291.116.230.000
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN SEMARANG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN JEPARA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN JUWANA DISTRIK NAVIGASI CILACAP UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KARIMUNJAWA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BATANG TOTAL
PAGU KEGIATAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM
152.125.619.000
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN TEGAL
44.591.294.000
25.233.250.000
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG
18.614.184.000
10.000.000.000 20.000.000.000 23.971.587.000 16.822.166.000 248.152.622.000
TOTAL
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 30 ‐
63.205.478.000
63.205.478.000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAWA TIMUR 2014
U
LEGENDA
1
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 31 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JAWA TIMUR 2014 Geografis Garis Lintang : 5,37’ LS Garis Bujur : 110,57’ BT Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Jawa Tengah Batas Timur : Selat Bali / Propinsi Bali Batas Utara : Laut Jawa Batas Selatan : Samudera Indonesia Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 37.286.200 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 37.476.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 37.700.727 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 37.269.885 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 37.269.885 Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ JAWA TIMUR
PAGU KEGIATAN DITJEN PERHUBUNGAN UDARA 38.656.081.000 BANDAR UDARA BANYUWANGI KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA PENGEMBANGAN LLASDP JAWA TIMUR 40.000.000.000 WILAYAH III TOTAL 78.656.081.000 TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT OTORITAS PELABUHAN TANJUNG PERAK KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELB.PANARUKAN KSOP PROBOLINGGO KSOP KALIANGET KSOP TANJUNG WANGI UPP TELAGA BIRU UPP BRANTA UPP BRONDONG TOTAL
PAGU KEGIATAN 31.182.505.000
PAGU KEGIATAN 31.835.000.000 10.012.760.000 41.847.760.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
553.248.741.000
BADAN PENGEMBANGAN SDM
51.398.139.000
LOKA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANG BANYUWANGI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN 90.000.000.000 PENERBANGAN SURABAYA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN 12.616.625.000 SURABAYA 5.404.157.000 25.233.250.000 53.644.333.000 16.822.166.000 247.519.661.000 TOTAL 12.616.625.000
Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.476.000 jiwa (2010). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputiPulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia (Pulau Sempu dan Nusa Barung). Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional. Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulaupulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalahKepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung dan Pulau Sempu. Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan.Suku Madura mendiami di Pulau Madura dan daerah Tapa Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal. Suku Tengger konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro. Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
7.834.419.000 26.651.429.000 16.912.291.000
51.398.139.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 32 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BANTEN 2014
1
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 33 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BANTEN
Banten mempunyai luas wilayah sebesar 9.160,70 km² berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000. Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 155 kecamatan, 278 kelurahan, dan 1.268 desa.
2014 Geografis Garis Lintang : 5° 7' 50" - 7° 1' 11" LS Garis Bujur : 105° 1' 11" - 106° '12" BT Batas Wilayah Batas Barat : Selat Sunda Batas Timur : Jakarta & Jawa Barat Batas Utara : Laut Jawa Batas Selatan : Samudera Indonesia Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 9.782.800 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 10.632.200 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 10.632.200 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 9.938.820 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 11.666.970 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura. Kondisi topografi Banten adalah sebagai berikut: a. Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 hektare b. Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320 hektare c. Wilayah curam (kemiringan 15-40%) seluas 118.470,50 hektare Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya wilayah hutan dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 menjadi 213.629,77 hektare. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ BANTEN KANTOR OTORITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK DI PROV. BANTEN TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
TIDAK ADA
DIREKTORAT JENDERAL PAGU KEGIATAN PERHUBUNGAN UDARA BANDAR UDARA BUDIARTO DI CURUG 4.374.702.000 67.131.397.000 TANGERANG
PAGU KEGIATAN
4.000.000.000 8.374.702.000 PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TOTAL
67.131.397.000
BADAN PENGEMBANGAN SDM SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN UDARA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN MAUK TANGERANG TOTAL
PAGU KEGIATAN 53.618.939.000 60.595.542.000 28.018.993.000 142.233.474.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 34 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BALI 2014
U
1
LEGENDA
1
2
2 Informasi Geospasial Transportasi ‐ 35 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BALI 2014 Geografis Garis Lintang : 8°03’40” - 8°50’48” LS Garis Bujur : 114°25’53” - 115°42’40” BT Batas Wilayah Batas Barat : Selat Bali dan Propinsi Jawa Timur Batas Timur : Selat Lombok dan Pulau Lombok Batas Utara : Laut Bali Batas Selatan : Samudera Indonesia Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 3.551.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 3.561.400 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 3.572.800 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 4.227.705 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 4.094.354 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ BALI PENGEMBANGAN LLASDP BALI KANTOR OTORITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN GILIMANUK BALI TOTAL
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA
Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil senibudayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Pulau Bali adalah bagian dari kepulauan sunda kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25”23’ Lintang Selatan dan 115°14”55’ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai. Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi, yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan daerah Bali secara geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai dan Bali selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan atau Bedugul, Buyan, Tamblingan, dan Batur. Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali laku dijual sebagai daerah wisata.
3.000.000.000 84.967.272.000 983.016.000 TIDAK ADA
TIDAK ADA
88.950.288.000
PAGU KEGIATAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM
KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN BENOA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 62.299.965.000 TRANSPORTASI DARAT BALI
DISTRIK NAVIGASI BENOA
10.017.920.000
TOTAL
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu.
72.317.885.000
TOTAL
PAGU KEGIATAN 18.095.992.000
18.095.992.000
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni dan peristirahatan terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa dll. Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 57 kecamatan dan 618 desa/kelurahan. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 36 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN NUSA TENGGARA BARAT 2014
3
2
1 2
4
3
4
U
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 37 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN NUSA TENGGARA BARAT
Nusa Tenggara Barat adalah nama salah satu provinsi di Indonesia Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok. Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa.
2014 Geografis Garis Lintang : 8º 10' - 9º 5' LS Garis Bujur : 115º 46' - 119º 5' BT Batas Wilayah Batas Barat : Selat Lombok Batas Timur : Selat Sape Batas Utara : Laut Flores dan Laut Jawa Batas Selatan : Samudera Indonesia Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 4.434.012 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 4.496.855 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 4.545.650 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 5.398.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 4.759.988 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ NUSA TENGGARA BARAT PENGEMBANGAN LLASDP NUSA TENGGARA BARAT TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN BIMA KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN SUMBAWA BADAS KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN LEMBAR TOTAL
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA
BANDAR UDARA MUHAMAD SALAHUDIN 8.371.671.000 DI BIMA 16.760.117.000 25.131.788.000 PAGU KEGIATAN
TOTAL
19.001.000.000
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, memiliki luas wilayah 20.153,15 Kilometer persegi. Terletak antara 115° 46' 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9° 5' Lintang Selatan. Selong merupakan kota yang mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut sementara Raba terendah dengan 13 m dari permukaan laut. Dari tujuh gunung yang ada di Pulau Lombok, Gunung Rinjani merupakan tertinggi dengan ketinggian 3.775 m, sedangkan Gunung Tambora merupakan gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m. Kondisi klimatologis di Provinsi Nusa Tenggara Barat, berdasarkan data statistik dari lembaga meteorologi, temperatur maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1° C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5° C. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan September dan terendah ada bulan Nopember. Sebagai daerah tropis, Nusa Tenggara Barat mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 % Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 2 pulau utama yaitu Pulau Lombok yang berada dalam kawasan seluas 4,738.70 kilometer persegi dengan panjang pulau dari barat ke timur sejauh 80 Km. Sedangkan Pulau Sumbawa tiga kali lebih luas, yakni 15,414.45 Kilometer persegi, sepanjang 300 Km dari barat ke timur dan 100 Km dari utara ke selatan. Dengan dua pulau besar itu, luas wilayah Nusa Tenggara Barat adalah 20,153,15 Kilometer persegi. Namun keadaan geografi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi demografi Nusa Tenggara Barat. Pada kenyataannya jumlah penduduk di Pulau Lombok lebih besar dari jumlah penduduk Pulau Sumbawa dengan perbandingan 3 : 1. Tingkat pertumbuhan penduduk kurang lebih 1,42 persen per tahun dari 4, 5 juta jiwa lebih penduduk Nusa Tenggara Barat. Matapencaharian penduduk Nusa Tenggara Barat sebagian besar pada sektor pertanian dalam arti luas, kemuadianj sektor perdagangan dan jasa serta industri rumah tangga. Dengan lebih dari empat juta penduduk Nusa Tenggara Barat tersebut dinamika kehidupan sosial masyarakat di provinsi ini amat dinamis. Secara administratif Provinsi Nusa Tenggara Barat terbagi atas 10 kabupaten/kota, 116 kecamatan dan 777 desa/kelurahan.
19.001.000.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
55.655.191.000
16.822.166.000 25.000.000.000 97.477.357.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 38 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN NUSA TENGGARA TIMUR 2014
1
2
3
1
3
U
2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 39 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN NUSA TENGGARA TIMUR
Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 1.192 pulau, 432 pulau diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. 42 pulau dihuni dan 1.150 pulau tidak dihuni, Diantara 432 pulau yang sudah bernama terdapat 4 pulau besar: Flores, Sumba, Timor dan Alor (FLOBAMORA) dan pulau-pulau kecil antara lain: Adonara, Babi, Lomblen, Pamana Besar, Panga Batang, Parmahan, Rusah, Samhila, Solor (masuk wilayah Kabupaten Flotim/ Lembata), Pulau Batang, Kisu, Lapang, Pura, Rusa, Trweng (Kabupaten Alor), Pulau Dana, Doo, Landu Manifon, Manuk, Pamana, Raijna, Rote, Sarvu, Semau (Kabupaten Kupang/ Rote Ndao), Pulau Loren, Komodo, Rinca, Sebabi, Sebayur Kecil, Sebayur Besar Serayu Besar (Wilayah Kabupaten Manggarai), Pulau Untelue (Kabupaten Ngada), Pulau Halura (Kabupaten Sumba Timur, dll.
2014
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ NUSA TENGGARA TIMUR PENGEMBANGAN LLASDP NUSA TENGGARA TIMUR PENGEMBANGAN LLASDP SOLOR - NTT PELABUHAN PENYEBERANGAN KALABAHI TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN MAUMERE KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN WAINGAPU KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN ENDE UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN LARANTUKA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN ATAPUPU UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BAA KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN TENAU KUPANG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN LABUHAN BAJO TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA BANDAR UDARA MAU HAU DI 15.974.494.000 18.585.191.000 WAINGAPU /SUMBA TIMUR BANDAR UDARA TAMBOLAKA DI 126.466.924.500 15.000.000.000 WAIKABUBAK BANDAR UDARA WAI OTI DI MAUMERE/ 8.604.794.000 21.500.000.000 FLORES
PAGU KEGIATAN
12.416.349.000 BANDAR UDARA MALI DI ALOR
36.158.000.000
BANDAR UDARA KOMODO DI LABUAN BAJO BANDAR UDARA SOA DI BAJAWA PAGU KEGIATAN BANDAR UDARA TARDAMU DI SABU
163.462.561.500
29.306.392.000
TOTAL
14.865.000.000 7.930.419.000
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
35.000.000.000 41.990.201.000 39.438.791.000
10.000.000.000 324.291.660.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
244.038.610.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
72.551.893.000
Tingkat pendaftaran sekolah menengah adalah 39% yang jauh dibawah rata-rata Indonesia, yaitu 80.49% tahun 2003/04 (menurut UNESCO). Minuman berupa air bersih, sanitasi dan kurangnya sarana kesehatan menyebabkan terjadinya kekurangan gizi anak (32%) dan kematian bayi (71 per 1000) juga lebih besar dari kebanyakan provinsi Indonesia lainnya.
130.000.000.000
43.504.383.000 52.500.000.000
Hampir semua pulau di wilayah NTT terdiri dari pegunungan dan perbukitan kapur. Dari sejumlah gunung yang ada terdapat gunung berapi yang masih aktif. Di pulau Flores, Sumba dan Timor terdapat kawasan padang rumput (savana) dan stepa yang luas. Pada beberapa kawasan padang rumput tersebut dipotong oleh aliran sungaisungai. Berikut nama beberapa sungai besar yang ada di NTT.
Geografis Garis Lintang : 8° - 120°LS Garis Bujur : 118°0'BT - 125°55'BT Batas Wilayah Batas Barat : Prov. Nusa Tenggara Barat Batas Timur : Republik Demokratik Timor Leste Batas Utara : Laut Flores Batas Selatan : Samudera Hindia Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 4.619.700 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 4.683.900 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 4.776.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 5.343.902 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 5.023.500 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 40 ‐
U
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KALIMANTAN BARAT LEGENDA
2014
1
1 2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 41 ‐
2
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KALIMANTAN BARAT 2014 Batas Wilayah Batas Barat Batas Timur
: Laut Natuna dan Selat Karimata : Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah : Sarawak - Malaysia : Laut Jawa dan Propinsi Kalimantan Tengah
Batas Utara Batas Selatan
Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 4.319.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 4.393.200 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 4.935.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 5.193.272 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 4.701.172 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
PENGEMBANGAN LLAJ KALIMANTAN BARAT PENGEMBANGAN LLASDP KALIMANTAN BARAT TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT DISTRIK NAVIGASI PONTIANAK KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN PONTIANAK KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN SINTETE/PEMANGKAT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KETAPANG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN PALOH/SAKURA TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN BANDAR UDARA RAHADI OESMAN DI 48.885.580.000 KETAPANG
PAGU KEGIATAN
56.764.359.930 BANDAR UDARA SUSILO DI SINTANG 105.649.939.930 BANDAR UDARA NANGAPINOH DI SINTANG TOTAL PAGU KEGIATAN 14.000.000.000
Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
39.179.989.000
Pada tanggal 1 Januari 1957 Kalimantan Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan, berdasarkan Undangundang Nomor 25 tahun 1956 tanggal 7 Desember 1956. Undang-undang tersebut juga menjadi dasar pembentukan dua provinsi lainnya di pulau terbesar di Nusantara itu. Kedua provinsi itu adalah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur Menurut sensus tahun 1930 penduduk Kalimantan Barat Laut (Afdeeling Singkawang dan Afdeeling Pontianak, tidak termasuk afdeeling Ketapang dan afdeeling Sintang) terdiri atas: Dayak (43,02%), Melayu (29,74%), Banjar (1,06%), Bugis (9,85%), Jawa (2,99%), suku lainnya (0,47%), tidak diketahui (12,88%). Sukubangsa tahun 1930 di seluruh Kalbar pada keempat afdeeling yang dominan besar yaitu Dayak (40,4%), Melayu (27,7%), bumiputera lainnya (18,3%) dan Tionghoa (13%). Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung, yaitu Bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya. Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka. Dialek yang di maksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan makot (Melahui)
10.013.250.000 82.026.969.000
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
PAGU KEGIATAN 32.833.730.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
67.932.950.000 39.189.638.000 27.604.700.000 16.688.178.000 165.415.466.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 42 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KALIMANTAN TENGAH U 2014
LEGENDA
1
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 43 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KALIMANTAN TENGAH
Kalimantan Tengah adalah nama salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah adalah Palangkaraya. Kalimantan Tengah merupakan provinsi terbesar di Pulau Kalimantan, luasnya sekitar 253.800 km² dimana sebagian besar wilayahnya adalah hutan. Bagian utara adalah pegunungan yang sulit dijangkau, bagian tengahnya merupakan hutan tropis yang lebat. sedangkan wilayah selatan adalah rawa dengan banyak sungai. Iklim di Kalimantan panas dan lembab. Kalimantan Tengah memiliki posisi geografisnya yang cukup strategis, berhadapan langsung dengan Laut Jawa dan berbatasan dengan provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
2014 Geografis Garis Lintang Garis Bujur Batas Wilayah Batas Barat Batas Timur
: 3º 50' LS - 1º 10' LU : 110º 20' - 116º 0' BT : Propinsi Kalimantan Barat : Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan : Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur : Laut Jawa
Batas Utara
Batas Selatan Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 2.085.800 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 2.212.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 2.259.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 2.640.070 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 2.432.863 Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ KALIMANTAN TENGAH PENGEMBANGAN LLASDP KALIMANTAN TENGAH TOTAL
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN PULANGPISAU KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KUMAI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KUALA PEMBUANG KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN SUKAMARA TOTAL
PAGU KEGIATAN 43.000.000.000 74.279.451.000 117.279.451.000
PAGU KEGIATAN 20.000.000.000 67.900.000.000
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA BANDAR UDARA TJILIK RIWUT DI 60.871.355.000 PALANGKARAYA BANDAR UDARA ISKANDAR DI 29.282.540.000 PANGKALAN BUN BANDAR UDARA H. ASAN DI SAMPIT 10.540.980.000 BANDAR UDARA BERINGIN DI MUARA 24.780.000.000 TEWEH BANDAR UDARA TUMBANG SAMBA 15.545.841.000 KALTENG BANDAR UDARA KUALA PEMBUANG DI 21.583.700.000 KUALA PEMBUANG BANDAR UDARA KUALA KURUN DI 10.000.000.000 KUALA KURUN
Kalimantan Tengah adalah bagian dari Kepulauan Kalimantan, secara astronomis, Provinsi Kalimantan Tengah terletak di 3º 50' Lintang Selatan 1º 10' Lintang Utara dan 110º 20' - 116º 0' Bujur Timur. Provinsi Kalimantan Tengah merupakan tempat yang tepat untuk berwisata alam dikarenakan Kalimantan Tengah sangat kaya dengan cagar alamnya, seperti di Bukit Raya dan kelompok Hutan Monumental Kotawaringin Timur, Bukit Sapat Hawung di Barito Utara, dan Merang di Kota Palangkaraya. Selain itu ada juga suaka alam darat dan laut di Kotawaringin Barat. Air terjun Malau Besar dan Pauras di Barito Utara, Tangkiling di Palangkaraya. Pantai yang indah dan alami di Kotawaringin Barat, serta Ujung Pandaran di Kotawaringin Timur. Secara administratif Provinsi Kalimantan Tengah terbagi atas 14 kabupaten/kota, 136 kecamatan dan 1420 desa/kelurahan. Berdasarkan relief dan topografi, Bagian Utara provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari Pegunungan Muller Swachner dan perbukitan, bagian Selatan dataran rendah, rawa dan paya-paya. Berbatasan dengan tiga Provinsi Indonesia, yaitu Kalimantan Timur, Selatan dan Barat serta Laut Jawa. Wilayah ini beriklim tropis lembap yang dilintasi oleh garis equator. Hutan mendominasi wilayah 80%. Hutan primer tersisa sekitar 25% dari luas wilayah. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit yang mencapai 700.000 ha (2007). Perkebunan karet dan rotan rakyat masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur. Banyak ragam potensi sumber alam, antara lain yang sudah diusahakan berupa tambang batubara, emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
40.000.000.000 4.826.550.000 132.726.550.000
TOTAL
172.604.416.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 44 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KALIMANTAN SELATAN
U
2014
LEGENDA
1
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 45 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KALIMANTAN SELATAN 2014 Geografis Garis Lintang : 1° 21´ 49" - 4° 10' 14" LS Garis Bujur : 114° 19' 13"- 116° 33' 28" BT Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Kalimantan Tengah Batas Timur : Selat Makassar Batas Utara : Propinsi Kalimantan Timur Batas Selatan : Laut Jawa Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 3.496.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 3.626.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 4.087.700 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 4.145.843 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 3.909.254 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ KALIMANTAN SELATAN PENGEMBANGAN LLASDP KALIMANTAN SELATAN TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KOTABARU DISTRIK NAVIGASI BANJARMASIN UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KINTAP UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SEBUKU UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SEI DANAU/SATUI TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA BANDAR UDARA GUSTI SYAMSIR ALAM 8.919.401.000 5.500.000.000 DI KOTABARU
PAGU KEGIATAN
51.509.306.000 60.428.707.000 PAGU KEGIATAN
TOTAL
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 4.145.843 jiwa (2012). Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah. Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah. Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha), Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi (348.919 ha) Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha) Bahan Galian: batu bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll. Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Suku Banjar yang mendiami sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan menganut Agama Islam, demikian pula Suku Dayak Bakumpai di daerah aliran Sungai Barito. Suku Bukit di kawasan Pegunungan Meratus umumnya masih mempertahankan Kepercayaan Kaharingan dan sebagian lainnya menganut Agama Kristen. Suku Dayak Maanyan Warukin di Kabupaten Tabalong dan Samihim di Kabupaten Kotabaru mayoritas beragama Kristen, sementara Suku Dayak Dusun Balangan di Kecamatan Halong menganut agama Buddha. Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasabahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa Maanyan, dan bahasa Bukit. Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang. Rumat adat Kalimantan Selatan, khususnya dari etnis Banjar adalah Rumah Banjar dan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.
5.500.000.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
4.374.845.000 20.000.000.000 12.616.625.000 21.027.708.000 27.000.000.000 85.019.178.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 46 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KALIMANTAN TIMUR
LEGENDA
2014
U
1
2 1
2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 47 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KALIMANTAN TIMUR 2014
Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia. Kalimantan Tengah. Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 13.852 km² dan populasi sebesar 4.1 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda. Wilayah Kalimantan Timur meliputi Pasir. Kutai. Berau dan juga Karasikan diklaim sebagai wilayah taklukan Maharaja Suryanata. gubernur Majapahit di Negara Dipa (Amuntai) hingga masa Kesultanan Banjar. Kaltim adalah iklim tropis. Terutama di daerah pesisir yang disebabkan oleh pengaruh Angin Monsun. Salah satu kawasan hutan hujan tropis di Pujungan. Malinau. Bentang alam Kaltim pada umumnya kasar dan bergelombang. sebagian besar tertutup oleh hutan. dan memiliki tepi pantai sepanjang lebih dari 1.185 km. Bagian paling utara wilayah ini. di mana pada setiap bulan Juni. matahari bersinar lebih lama beberapa menit dan setiap bulan Desember. matahari bersinar lebih cepat. Masalah sumber daya alam di sini terutama adalah penebangan hutan ilegal yang memusnahkan hutan hujan. selain itu Taman Nasional Kutai yang berada di Kabupaten Kutai Timur ini juga dirambah hutannya. Kurang dari setengah hutan hujan yang masih tersisa. seperti Taman Nasional Kayan Mentarang di bagian utara provinsi ini. Pemerintah lokal masih berusaha untuk menghentikan kebiasaan yang merusak ini. Hasil utama provinsi ini adalah hasil tambang seperti minyak. gas alam dan batu bara. Sektor lain yang kini sedang berkembang adalah agrikultur. pariwisata dan industri pengolahan.Beberapa daerah seperti Balikpapan dan Bontang mulai mengembangkan kawasan industri berbagai bidang demi mempercepat pertumbuhan perekonomian. Sementara kabupaten-kabupaten di Kaltim kini mulai membuka wilayahnya untuk dibuat perkebunan seperti kelapa sawit dan lain-lain. Kalimantan Timur memiliki beberapa tujuan pariwisata yang menarik seperti kepulauan Derawan di Berau. Taman Nasional Kayan Mentarang dan Pantai Batu Lamampu di Nunukan. peternakan buaya di Balikpapan. peternakan rusa di Penajam. Kampung Dayak Pampang di Samarinda. Pantai Amal di Kota Tarakan. Pulau Kumala di Tenggarong dan lain-lain.Tapi ada kendala dalam menuju tempattempat di atas. yaitu transportasi. Banyak bagian di provinsi ini masih tidak memiliki jalan aspal. jadi banyak orang berpergian dengan perahu dan pesawat terbang dan tak heran jika di Kalimantan Timur memiliki banyak bandara perintis. Selain itu. Akan ada rencana pembuatan Highway Balikpapan-Samarinda-Bontang-Sangata demi memperlancar.
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Geografis Garis Lintang Garis Bujur Batas Wilayah Batas Barat
: 2º 25' LS - 4º 24' LU : 113º 44' BT - 119º 00' BB : Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Malaysia : Selatan Makassar dan Laut Sulawesi : Malaysia : Propinsi Kalimantan Selatan
Batas Timur Batas Utara Batas Selatan Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 3.164.800 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 3.550.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 3.553.100 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 4.154.954 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 3.958.338 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ KALIMANTAN TIMUR PENGEMBANGAN LLASDP KALIMANTAN TIMUR TOTAL
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN SAMARINDA KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN BALIKPAPAN DISTRIK NAVIGASI SAMARINDA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SANGKULIRANG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TANJUNG REDEP UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KUALA SEMBOJA TOTAL
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
12.580.697.000 BANDAR UDARA JUWATA DI TARAKAN 74.719.218.000 BANDAR UDARA TEMINDUNG DI SAMARINDA BANDAR UDARA KALIMARAU DI TANJUNG REDEB KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VII PAGU KEGIATAN BANDAR UDARA MALINAU - KALTIM 87.299.915.000
93.166.200.000 BANDAR UDARA MELAK - KALTIM BANDAR UDARA TANJUNG HARAPAN DI TANJUNG SELOR BANDAR UDARA YUVAI SEMARING DI LONG 16.000.000.000 BAWAN
30.000.000.000
50.466.499.000 BANDAR UDARA NUNUKAN DI NUNUKAN 10.000.000.000
BANDAR UDARA LONG APUNG DI KALIMANTAN TIMUR
186.669.680.000 39.068.560.000 82.615.901.000 25.000.000.000 16.903.060.000 5.500.000.000 8.619.449.000 12.000.000.000 13.126.500.000 24.716.783.000
40.000.000.000 239.632.699.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 48 ‐
PAGU KEGIATAN
TOTAL
414.219.933.000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI UTARA 2014
1
2 2
LEGENDA
3
1
3
U
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 49 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI UTARA 2014
Provinsi Sulawesi Utara adalah wilayah provinsi di ujung utara Pulau Sulawesi, berbatasan langsung dengan Negara Filipina. Provinsi ini memiliki latar belakang sejarah yang cukup panjang sebelum ditetapkan menjadi Provinsi Daerah Tingkat I. Dalam sejarah pemerintahannya, daerah ini beberapa kali mengalami perubahan administrasi pemerintahan seiring dengan dinamika penyelenggaraan pemerintahan bangsa. Sulawesi Utara merupakan sebuah provinsi yang beribukota Manado. Berdasarkan data hasil sensus penduduk pada tahun 2012, jumlah penduduk yang berada di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 2.617.155 jiwa. Provinsi Sulawesi Utara secara astronomis, terletak di 0º 0' - 6º 0' Lintang Selatan dan 122º 40' - 127º 20' Bujur Timur. Propinsi Sulawesi Utara memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan bervariasi meliputi berbagai sektor seperti pertambangan, pariwisata, perindustrian, pertanian dan lain-lain. Sektor pertanian yang meliputi peternakan, perkebunan, tanaman pangan, perikanan menjadi sektor dominan di Sulawesi Utara sesuai dengan kondisi dimana propinsi ini merupakan daerah agraris. Dari sektor pertanian dihasilkan kelapa, cengkih, pala, kopi, vanilla. Dari sub-sektor perikanan dihasilkan tuna, cakalang, kerapu, rumput laut dan lain-lain, yang sudah diekspor dalam volume besar ke pasar Asia, Eropa, dan Amerika. Di samping produk sektor pertanian yang diusahakan oleh masyarakat pertanian Sulawesi Utara juga memiliki sumber daya alam pertambangan dan pariwisata yang menunggu untuk dikelola oleh para investor. Provinsi Sulawesi Utara mempunyai beberapa tari tradisional seperti tarian maengket, tarian kabasaran, tarian katrili, tari poco-poco, upacara tulude, tari masamper, tari cakalele, tari tumatenden dan berbagai tarian daerah lainnya. Selain berbagai macam tarian provinsi Sulawesi Utara juga mempunyai beberapa alat musik khas daerah yakni musik kolintang dan musik bambu. Sedangkan rumah adat Sulawesi Utara adalah rumah panggung. Untuk tempat wisata yang berada di provinsi Sulawesi Utara adalah Pulau Bunakan yang sudah terkenal sampai ke penjuru dunia, Pulau Siladen, Bukit Kasih Kanonang, Bukit Doa Tomohon, taman nasional tangkoko, pantai di pulau lihaga yang begitu indah dengan pasir putih, waruga, Kelenteng Ban Hin Kiong, Batu Pinabetengan, Vulcano Area di Tomohon, Desa Agriwisata Rurukan-Tomohon, Gunung berapi bawah laut yang terdapat di pulau mahangetang kepulauan sangihe. Provinsi Sulawesi Utara mempunyai 11 Kabupaten dan 4 kota yakni Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolmong Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Bolmong Timur, Kabupaten Bolmong Selatan, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, dan Kota Kotamobagu.
Geografis Garis Lintang : 0º 0' - 6º 0' LU Garis Bujur : 122º 40' - 127º 20' BT Batas Wilayah Batas Barat : Provinsi Gorontalo Batas Timur : Laut Maluku Batas Utara : Laut Sulawesi & Philipina Batas Selatan Teluk Tomini Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 2.228.900 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 2.265.900 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 2.415.800 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 2.617.155 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 2.379.994* Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ SULAWESI UTARA PENGEMBANGAN LLASDP SULAWESI UTARA TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN MENADO UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TAHUNA DISTRIK NAVIGASI SAMARINDA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN ULU SIAU KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN BITUNG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KUALA SEMBOJA TOTAL
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA
54.425.879.500 BANDAR UDARA NAHA DI TAHUNA KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VIII BANDAR UDARA MELONGUANE DI 88.244.799.500 SANGIR TALAUD TOTAL PAGU KEGIATAN 33.818.920.000
32.308.036.000
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 50 ‐
26.350.000.000 50.000.000.000 131.850.000.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
91.253.322.875 27.379.145.000 13.457.733.000 80.587.268.000 40.295.001.000 285.280.505.875
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
55.500.000.000
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI TENGAH 2014
U
LEGENDA
1 1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 51 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI TENGAH 2014
Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah Palu dan bermuara di laut. Tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 1964 terbentuklah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang meliputi empat kabupaten yaitu Kabupaten Donggala. Kabupaten Poso. Kabupaten Banggai dan Kabupaten Buol Tolitoli. Selanjutnya Pemerintah Pusat menetapkan Propinsi Sulawesi Tengah sebagai Provinsi yang otonom berdiri sendiri yang ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan selanjutnya tanggal pembentukan tersebut diperingati sebagai Hari Lahirnya Provinsi Sulawesi Tengah.
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ SULAWESI TENGAH PENGEMBANGAN LLASDP SULAWESI TENGAH KANTOR OTORITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN PAGIMANA SULTENG TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA 7.083.437.000 BANDAR UDARA MUTIARA DI PALU
17.000.000.000 BANDAR UDARA KASIGUNCU DI POSO BANDAR UDARA MELONGUANE DI SANGIR TALAUD BANDAR UDARA SULTAN BANTILAN 25.202.837.000 TOLI TOLI BANDAR UDARA POGUGOL BUOL PAGU KEGIATAN TOTAL
PAGU KEGIATAN 88.855.320.000 25.092.427.000 51.589.988.000 29.501.083.000 27.147.720.000 222.186.538.000
KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN PANTOLOAN/DONGGALA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN POSO
91.253.322.875
KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN TOLI-TOLI
27.379.145.000
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN ULU SIAU
13.457.733.000
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KOLONEDALE
80.587.268.000
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN AMPANA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN AMPANA
40.295.001.000
TOTAL
285.280.505.875
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Sulawesi Tengah juga memiliki beberapa sungai, diantaranya sungai Lariang yang terkenal sebagai arena arung jeram, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Juga terdapat danau yang menjadi obyek wisata terkenal yakni Danau Poso dan Danau Lindu. Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan konservasi seperti suaka alam, suaka margasatwa dan hutan lindung yang memiliki keunikan flora dan fauna yang sekaligus menjadi obyek penelitian bagi para ilmuwan dan naturalis. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
PAGU KEGIATAN
1.119.400.000
Dengan perkembangan Sistem Pemerintahan dan tutunan Masyarakat dalam era Reformasi yang menginginkan adanya pemekaran Wilayah menjadi Kabupaten. maka Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan melalui Undang-undang Nomor 11 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol. Morowali dan Banggai Kepulauan. Kemudian melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2002 oleh Pemerintah Pusat terbentuk lagi 2 Kabupaten baru di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una- Una. Kini berdasarkan pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas 10 kabupaten dan 1 kota, 171 kecamatan, dan 169 kelurahan dan 1767 desa. Provinsi ini memiliki luas daratan 61.841.29 km2 (BPS 2010), dengan penduduk 2.935.343 jiwa.
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
Geografis Garis Lintang : Garis Bujur : Batas Wilayah Batas Barat : Batas Timur : Batas Utara : Batas Selatan :
: 2° 22’ LU dan 4° 48’ LS : 119° 0' - 124° 20' BT : : : :
Selat Makasar Provinsi Maluku dan Maluku Utara Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : : 2.480.300 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : : 2.633.420 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : : 2.683.720Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : : 2.935.343 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : : 2.822.823 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 52 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI SELATAN 2014
U
LEGENDA
1
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 53 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI SELATAN
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujungpandang. Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan. Sampai dengan 2012, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 9.368.107 jiwa.
2014
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ SULAWESI SELATAN PENGEMBANGAN LLASDP SULAWESI SELATAN TOTAL
DITJEN PERHUBUNGAN LAUT OTORITAS PELABUHAN MAKASAR KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN PARE-PARE UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BOJOE UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BULUKUMBA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SELAYAR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN MALILI UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BIRINGKASI UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN AWARANGE/BARRU UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SINJAI UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN PATIRO BAJO TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA BANDAR UDARA PONGTIKU DI TANA 7.150.225.000 67.475.000.000 TORAJA
PAGU KEGIATAN
31.063.300.000 BANDAR UDARA SEKO
6.169.220.000
38.213.525.000 BANDAR UDARA AROEPALA - SELAYAR KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V BANDAR UDARA ANDIJEMA DI PAGU KEGIATAN MASAMBA 44.425.881.000 TOTAL
35.875.165.000 49.063.500.000
5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004. Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mandar yang tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
24.271.769.000 182.854.654.000
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
40.000.000.000 80.000.000.000
BADAN PENGEMBANGAN SDM POLITEKNIK ILMU PELAYARAN 42.000.000.000 MAKASSAR BALAI DIKLAT ILMU PELAYARAN 25.000.000.000 (BP2IP) BAROMBONG AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN 20.000.000.000 PENERBANGAN MAKASSAR 76.513.865.000 34.832.490.000
25.000.000.000 24.000.000.000 411.772.236.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
TOTAL
PAGU KEGIATAN 114.003.003.000 8.353.429.000 119.478.589.000 241.835.021.000
Geografis Garis Lintang : 0°12’ - 8° LS Garis Bujur : 116°48’ - 122°36’ BT Batas Wilayah Batas Barat : Selat Makassar Batas Timur : Teluk Bone dan Propinsi Sulawesi Tenggara Batas Utara : Propinsi Sulawesi Barat Batas Selatan : Laut Flores Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 7.908.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 8.032.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 8.034.800 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 9.368.107 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 8.410.268 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 54 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI TENGGARA U
2014
LEGENDA
1
1
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 55 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI TENGGARA 2014 Geografis Garis Lintang : 02°45'LS - 2°45'LS Garis Bujur : 102°0'BT - 104°55'BT Batas Wilayah Batas Barat : Prov. Sulawesi Selatan & Teluk Bone Batas Timur : Prov. Maluku & Laut Banda Batas Utara : Prov. Sulawesi Selatan & Prov. Sulawesi Tengah Batas Selatan : Prov. NTT & Laut Flores Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 2.118.300 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 2.232.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 2.277.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 2.691.623 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 2.441.049 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ SULAWESI UTARA PENGEMBANGAN LLASDP SULAWESI UTARA TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN MENADO UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TAHUNA DISTRIK NAVIGASI SAMARINDA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN ULU SIAU KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN BITUNG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KUALA SEMBOJA TOTAL
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA
54.425.879.500 BANDAR UDARA HALU OLEO - KENDARI BANDAR UDARA BETO AMBARI DI BUTON 88.244.799.500 TOTAL
33.818.920.000
PAGU KEGIATAN
52.186.450.000 19.900.000.000
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
32.308.036.000 91.253.322.875 27.379.145.000
80.587.268.000
Sumber daya perikanan dan hasil laut di daerah Sulawesi Tenggara dinilai sangat besar dan memiliki prospek yang sangat baik jika dapat dikembangkan secara profesional. Potensinya cukup besar, tetapi belum digali secara optimal. Potensi perikanan dan hasil laut ini sangat bagus untuk memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, dengan komoditas andalannya seperti ikan cengkalang, ikan tuna, ikan teri, ikan layang, dan ikan kerapu yang banyak terdapat di Londano, Bungkinalo, Lakare, Runa, dan Lasolo. Pariwisata di Sulawesi Tenggara merupakan salah satu sektor yang masih berpeluang untuk dikembangkan lebih baik lagi. Potensi wisata alam, wisata bahari, agrowisata, dan wisata budaya masih dapat dikembangkan lebih optimal dengan memanfaatkan kekayaan pemandangan alam di Propinsi Sulawesi Tenggara. Kondisi alam di Sulawesi Tenggara bergunung-bukit, dan bergaris pantai yang panjang, dengan pulau-pulau serta tanaman lautnya yang tersebar di wilayah propinsi ini. Ditambah latar belakang sejarah dan keanekaragaman seni budaya serta tradisi setempat yang unik dan menarik, semuanya akan menarik para wisatawan, baik domestic maupun mancanegara. Di sektor pertambangan dan galian, Sulawesi Tenggara memiliki potensi yang cukup besar, khususnya nikel di daerah Pomala dan Kolaka, aspal di Buton, serta bahan lainnya, seperti chromit, pasir, batu koral, marmer, batu gamping, yang tersebar dalam jumlah yang cukup besar. Industri baik yang berbasis sumber daya alam, khususnya industri pengolahan hasil hutan dan hasil kelautan serta industri kimia, industri logam dan mesin, industri hasil pertanian, dan aneka industri lain mempunyai potensi yang masih dapat dikembangkan secara lebih optimal. Lokasi industri kebanyakan ada di Kota Kendari, Kabupaten Kendari dan Buton.
72.086.450.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
13.457.733.000
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Kendari sebagai ibukota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasar Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No. 13 Tahun 1964. Pada awalnya terdiri atas 4 (empat) kabupaten, yaitu: Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton dengan Bau-bau sebagai ibukota provinsi. Namun, karena suatu hal ibukota provinsi berganti menjadi di Kendari. Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 12 kabupaten dan 2 kota.
Sebagai tujuan investasi, provinsi ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya Bandara Wolter Monginsidi di Kendari, Bandara Pomala di Kolaka, Bandara Betoambari di Bau-Bau Buton dan Bandara Sugimanuru di Raha serta memiliki Pelabuhan Kolaka, Pelabuhan Khusus PT. ANTAM UBPN Operasi Pomala, Pelabuhan Pangkalan Bun, Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Langara, Pelabuhan Raha, Pelabuhan Bau-Bau dan Pelabuhan Kendari. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
40.295.001.000 285.280.505.875
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 56 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN GORONTALO 2014
1
1
U
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 57 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN GORONTALO 2014 Geografis Garis Lintang : 0.19' - 1.15' LU Garis Bujur : 121.23' - 123.43' BT Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Sulawesi Tengah Batas Timur : Propinsi Sulawesi Utara Batas Utara : Laut Sulawesi Batas Selatan : Teluk Tomini Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 984.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 1.038.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 1.152.700 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 1.147.528 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 1.112.512 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ GORONTALO PELABUHAN PENYEBERANGAN GORONTALO TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN GORONTALO UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KWANDANG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TILAMUTA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN ANGGREK TOTAL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA BANDAR UDARA DJALALUDIN DI 10.008.741.000 154.329.656.000 GORONTALO
Gorontalo adalah provinsi yang ke-32 di Indonesia. Sebelumnya Gorontalo merupakan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Madya Gorontalo di Sulawesi Utara. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah. provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000. tertanggal 22 Desember 2000. Provinsi Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.215.44 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.038.585 jiwa (berdasarkan Sensus Penduduk 2010), dengan tingkat kepadatan penduduk 85 jiwa/km². Penjabat Gubernur Gorontalo yang pertama adalah Drs. Tursandi Alwi yang dilantik pada peresmian Provinsi Gorontalo pada tanggal 16 Februari 2001. Tanggal ini selanjutnya, sekalipun masih kontroversial, diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Provinsi Gorontalo hingga sekarang (2013). Sampai dengan September 2013, wilayah adminitrasi Provinsi Gorontalo mencakup 5 kabupaten (Kabupaten Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Pohuwato), 1 kota (Kota Gorontalo), 77 kecamatan, 657 desa, dan 72 kelurahan. Data ini terus mengalami perubahan seiring dengan adanya proses pemekaran kabupaten/ kota, kecamatan, desa, atau kelurahan yang ada di Provinsi Gorontalo hingga sekarang. Provinsi Gorontalo terletak pada bagian utara Pulau Sulawesi. tepatnya pada 0.19’ – 1.15‘ LU dan 121.23’ – 123.43’ BT. Letaknya sangatlah strategis. karena diapit oleh dua perairan (Teluk Tomini di selatan dan Laut Sulawesi di utara).
PAGU KEGIATAN
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
7.580.000.000 17.588.741.000 PAGU KEGIATAN
TOTAL
154.329.656.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
10.000.000.000 5.928.480.000 24.789.920.000 29.438.791.000 70.157.191.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 58 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI BARAT U
2014
LEGENDA
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 59 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SULAWESI BARAT 2014
Sulawesi Barat adalah provinsi hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi yang dibentuk pada 5 Oktober 2004 ini berdasarkan UU No. 26 Tahun 2004. Ibukotanya ialah Mamuju. Luas wilayahnya sekitar 16,796.19 km². Suku-suku yang ada di provinsi ini terdiri dari Suku Mandar (49,15%), Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%) dan suku lainnya (19,15%). Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari 6 (enam) kabupaten, yaitu: Kabupaten Majene dengan ibukota Majene, Kabupaten Mamasa dengan ibukota Mamasa, Kabupaten Mamuju dengan ibukota Mamuju, Kabupaten Mamuju Utara dengan ibukota Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Tengah dengan ibukota Tobadak dan Kabupaten Polewali Mandar dengan ibukota Polewali. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Geografis Garis Lintang : 12' – 30 38‘ LS Garis Bujur : 118°43'15” - 119°54'3” BT Batas Wilayah Batas Barat : Selat Makasar Batas Timur : Propinsi Sulawesi Selatan Batas Utara : Propinsi Sulawesi Tengah Batas Selatan : Propinsi Sulawesi Selatan demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 1.032.300 jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 1.047.700 jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 1.158.651 jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 1.589.162 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 1.255.045 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ SULAWESI BARAT PENGEMBANGAN LLASDP SULAWESI BARAT TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN POLEWALI UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN MAMUJU UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN MAJENE UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BELANG-BELANG TOTAL
PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA
45.002.684.000 TIDAK ADA
TIDAK ADA
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
6.240.250.000 51.242.934.000 PAGU KEGIATAN 15.000.000.000 25.379.701.000 24.789.920.000 10.422.166.000 75.801.867.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 60 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MALUKU 2014
1
1
2
U
2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 61 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MALUKU 2014 Geografis Garis Lintang : 2º 30' - 9º LS Garis Bujur : 124º - 136º BT Batas Wilayah Batas Barat : Pulau Sulawesi / Laut Sulawesi Batas Timur : Pulau Irian / Provinsi Papua Batas Utara : Laut Seram Batas Selatan : Lautan Indonesia dan Laut Arafuru Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 1.457.070 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 1.533.506 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 1.575.965 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 1.866.248 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 1.652.912 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
PAGU KEGIATAN
PENGEMBANGAN SARANA LLASDP MALUKU PENGEMBANGAN LLAJ MALUKU
48.462.072.000 10.429.444.000
PENGEMBANGAN LLASDP MALUKU
79.265.299.000
TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN AMBON DISTRIK NAVIGASI AMBON UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SAUMLAKI UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TUAL UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN DOBO UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN NAMLEA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TULEHU UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN WAISARISA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN GESER UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN LEKSULA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN WONRELI TOTAL
138.156.815.000 PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA BANDAR UDARA SAUMLAKI BANDAR UDARA NAMNIWEL BANDAR UDARA DUMATUBUN DI LANGGUR/TUAL TOTAL DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN 10.230.000.000 37.183.401.000 71.103.951.000 118.517.352.000
Provinsi Maluku adalah bagian dari gugusan Kepulauan Maluku dengan luas total 705.645 km2 yang terbagi antara lain luas daratan adalah sebesar 47.350,42 km2 dan luas perarian adalah sebesar 658.294,69 km2 Secara astronomis, Provinsi Maluku terletak di 2º 03 ' - 9º Lintang Selatan dan 124º - 136º. Provinsi Maluku mempunyai kekayaan hasil perikanan sehingga ditetapkan sebagai Lumbung Ikan Nasional 2030 , Provinsi Maluku memiliki potensi perikanan yang luar biasa banyaknya disertai laut yang kaya dan masih terjaga dari campur tangan manusia. Produksi hasil ikan di Provinsi Maluku antara lain adalah ikan cakalang, ikan mubara, ikan momar, ikan puri, ikan raja bau, ikan lompa serta Teripang. Provinsi Maluku merupakan bagian dari kepulauan Indonesia bagian timur dimana umumnya mengalami dampak benturan lempeng Pasifik, lempeng Indo - Australia dan lempeng Eurasia relatif lebih intensif yang menyebabkan wilayah ini menjadi salah satu yang sangat dinamis dengan berbagai jenis bahan tambang. Pulau Halmahera pada lengan bagian barat laut didominasi oleh batuan vulkanik kalsium-alkalin berumur kwarter yang terdiri dari lava breksi dan tufa andesitik-basaltik dikenal dengan formasi Kayasa dan Togawa. Sedangkan pada lengan bagian elatan didominasi oleh batuan sedimen dan batuan vulkanik menengah berumur tersier. Pada tahun 1999, sebagian wilayah Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara, dengan ibukota di Sofifi. Provinsi Maluku terdiri atas gugusan kepulauan yang dikenal dengan Kepulauan Maluku. Provinsi Maluku terdiri dari 11 Kabupaten /Kota, 76 Kecamatan, 33 Kelurahan dan 865 desa.
PAGU KEGIATAN
93.694.443.000 12.199.972.000 91.988.374.000 88.450.423.000 10.000.000.000 10.000.000.000 25.689.658.000 16.822.166.000 12.616.625.000 15.000.000.000 23.971.587.000 400.433.248.000
Maluku adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Maluku atau yang lebih dikenal secara internasional dengan sebutan Moluccas berbatasan dengan Laut Seram di sebelah utara, Pulau Sulawesi di sebelah barat, Pulau Irian di sebelah timur, serta Laut Indonesia dan Laut Arafuru di sebelah selatan selatan. Ibu kota Provinsi Maluku ini adalah Ambon.
Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
TIDAK ADA
TIDAK ADA
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 62 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MALUKU UTARA
U
2014
1 LEGENDA
1
2
3
3
2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 63 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MALUKU UTARA 2014 Geografis Garis Lintang : 3°40’ LS - 3°0’ LU Garis Bujur : 123°50’ BT - 129°50’ BT Batas Wilayah Batas Barat : Laut Maluku Batas Timur : Laut Halmahera Batas Utara : Samudera Pasifik Batas Selatan : Laut Seram Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 975.000 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 1.035.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 1.035.600 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 1.258.354 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 1.135.119 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
Maluku Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa disingkat sebagai "Malut" ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku. Batas Wilayah Maluku Utara yaitu sebelah Barat berbatasan dengan Laut Maluku, sebelah Timur berbatasan degan Laut Halmahera, sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Pasific dan sebelah selatan berbatasan dengan Laut Seram. Ibukota terletak di Sofifi, Kecamatan Oba Utara, sejak 4 Agustus 2010 menggantikan kota terbesarnya, Ternate yang berfungsi sebagai ibukota sementara selama 11 tahun untuk menunggu kesiapan infrastruktur Sofifi. Luas total wilayah Provinsi Maluku Utara mencapai 140.255,32 km². Sebagian besar merupakan wilayah perairan laut, yaitu seluas 106.977,32 km² (76,27%). Sisanya seluas 33.278 km² (23,73%) adalah daratan. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ MALUKU UTARA PENGEMBANGAN LLASDP MALUKU UTARA TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT
PAGU KEGIATAN
8.360.719.000 BANDAR UDARA BABULLAH DI TERNATE BANDAR UDARA USMAN SIDIK DI LABUHA BANDAR UDARA GAMARMALAMO DI 84.594.385.000 GALELA BANDAR UDARA KUABANG DI KAO PAGU KEGIATAN TOTAL 76.233.666.000
KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN TERNATE
94.151.089.000
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN TOBELO
61.027.708.000
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN LABUHA/BABANG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SANANA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN GEBE UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN DARUBA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN LAIWUI UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BULI TOTAL
PAGU KEGIATAN 64.124.739.000 18.700.000.000 11.683.000.000 19.264.000.000 113.771.739.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PAGU KEGIATAN
TIDAK ADA
TIDAK ADA
73.801.722.000 47.353.521.000 30.000.000.000 35.000.000.000 15.000.000.000 70.000.000.000 426.334.040.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 64 ‐
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
1
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PAPUA BARAT
U
2014
LEGENDA
2 1
2
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 65 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PAPUA BARAT 2014 Geografis Garis Lintang : 4º 30' LS - 1º 30' LU Garis Bujur : 128º 50' - 135º 20' BT Batas Wilayah Batas Barat : Laut Seram dan Provinsi Maluku Batas Timur : Propinsi Papua Batas Utara : Samudera Pasifik Batas Selatan : Laut Banda Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 743.900 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 760.860 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 789.013 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 1.091.171 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 847.745 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
PAGU KEGIATAN
PENGEMBANGAN LLAJ PAPUA BARAT
46.036.851.000
PENGEMBANGAN LLASDP PAPUA BARAT
66.443.932.211
TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN MANOKWARI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN SORONG KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN FAK-FAK DISTRIK NAVIGASI SORONG UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KAIMANA UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN ORANSBARI UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SAUNEK TOTAL
112.480.783.211 PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN PAGU KEGIATAN UDARA BANDAR UDARA RENDANI DI 57.571.280.000 MANOKWARI BANDAR UDARA DOMINE EDUARD OSOK 245.433.170.000 SORONG BANDAR UDARA TOREA DI FAK-FAK 14.739.000.000 BANDAR UDARA KAIMANA DI FAK FAK 35.000.000.000 KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA 25.000.000.000 WILAYAH IX
70.002.023.000 BANDAR UDARA INANWATAN SORONG 101.791.837.872 BANDAR UDARA KAMBUAYA - PAPUA 20.000.000.000
TOTAL
Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007. nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus. Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara. provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik. bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku. bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih. selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua. Papua Barat Papua Barat memiliki luas wilayah 115.363.50 km2 Terletak antara 4º 30' LS - 1º 30‘ Lintang Utara dan 128º 50' - 135º 20' Bujur Timur. Provinsi ini mempunyai potensi yang luar biasa. baik itu pertanian. pertambangan. hasil hutan maupun pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat sedangkan satu-satunya industry tradisional tenun ikat yang disebut kain Timor dihasilkan di kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak serta beragam potensi lainnya. Selain itu wisata alam juga menjadi salah satu andalan Irian Jaya Barat. seperti Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di kabupaten Teluk Wondama. Taman Nasional ini membentang dari timur Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai 500 km. luas darat mencapai 68.200 ha. luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000 ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan. Secara administratif Provinsi Papua Barat terbagi atas 11 kabupaten/kota. 174 kecamatan dan 77 Kelurahan dan 1.477 desa. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
5.876.500.000 8.163.800.000 391.783.750.000
37.773.285.000 30.000.000.000
BADAN PENGEMBANGAN SDM
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN (BP2IP) SORONG 21.868.816.000 TOTAL 306.435.961.872 25.000.000.000
PAGU KEGIATAN 15.697.041.000 15.697.041.000
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 66 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PAPUA 2014
U
LEGENDA
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 67 ‐
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PAPUA 2014
Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat. sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atauDutch New Guinea). ANGGARAN STRATEGIS POSISI BULAN AGUSTUS 2014
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT PENGEMBANGAN LLAJ PAPUA PENGEMBANGAN LLASDP PAPUA TOTAL DITJEN PERHUBUNGAN LAUT KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN JAYAPURA KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN BIAK KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN MERAUKE UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN SERUI UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN NABIRE UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN AGATS UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN BADE UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN POMAKO I/POMAKO II UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN WAREN TOTAL DITJEN PERKERETAAPIAN
TIDAK ADA
PAGU KEGIATAN 13.429.633.000 46.826.429.000 60.256.062.000 PAGU KEGIATAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA BANDAR UDARA SENTANI DI JAYAPURA BANDAR UDARA MOPAH DI MERAUKE BANDAR UDARA WAMENA DI WAMENA BANDAR UDARA NABIRE DI NABIRE BANDAR UDARA SERUI DI BIAK
PAGU KEGIATAN 185.880.444.000 74.856.056.000 118.883.444.000 15.192.602.000 22.647.250.000
70.896.678.955 BANDAR UDARA TANAH MERAH DI MERAUKE
51.768.747.000
28.741.557.000 BANDAR UDARA MINDIPTANA DI MERAUKE
11.100.000.000
99.971.523.000 BANDAR UDARA OKSIBIL DI WAMENA
15.120.000.000
50.000.000.000 BANDAR UDARA WAGHETE DI NABIRE 10.093.300.000 BANDAR UDARA MULIA DI NABIRE 30.000.000.000 BANDAR UDARA TIOM PAPUA KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA 50.754.411.000 WILAYAH X
14.740.523.000 5.083.064.000 13.149.200.000 22.500.000.000
10.000.000.000 BANDAR UDARA TIMIKA PAPUA
91.139.242.000
30.000.000.000 BANDAR UDARA SENGGO PAPUA 380.457.469.955 BANDAR UDARA KAMUR PAPUA BANDAR UDARA BOKONDINI DI WAMENA PAGU KEGIATAN BANDAR UDARA MOANAMANI NABIRE BANDAR UDARA KOKONAO TIMIKA BANDAR UDARA NUMFOR DI NUMFOR BANDAR UDARA KARUBAGA IRIAN JAYA BANDAR UDARA ILU IRIAN JAYA BANDAR UDARA ILLAGA NABIRE TOTAL TIDAK ADA BADAN PENGEMBANGAN SDM BALAI PENDIDIKAN DAN LATIHAN PENERBANGAN JAYAPURA TOTAL
Sumber : Data aplikasi e-monitoring Kementerian Perhubungan Tahun 2014
5.149.350.000 13.230.000.000 10.710.000.000 17.082.986.000 9.096.625.000 5.244.440.000 12.605.000.000 10.080.000.000 30.520.190.000 755.779.163.000 PAGU KEGIATAN 2.737.260.000 2.737.260.000
Setelah berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia. wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport. nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2003. disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur). Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini. Kelompok suku asli di Papua terdiri dari 255 suku. dengan bahasa yang masing-masing berbeda. Suku-suku tersebut antara lain: Ansus. Amungme Asmat. Ayamaru. Bauzi Biak Dani. Empur dll. Salah satu senjata tradisional di Papua adalah Pisau Belati. Senjata ini terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu Belati tersebut. senjata utama penduduk asli Papua lainnya adalah Busur dan Panah. Busur tersebut dari bambu atau kayu. sedangkan tali Busur terbuat dari rotan. Anak panahnya terbuat dari bambu. kayu atau tulang kangguru. Busur dan panah dipakai untuk berburu atau berperang. Sumber : Profil dan Kinerja Perhubungan Darat 2013
Geografis Garis Lintang Garis Bujur Batas Wilayah Batas Barat
: 2´ - 25' LU : 130' - 141' BT : Laut Seram, Laut Banda Provinsi Papua Barat & Maluku : Papua New Guinea : Samudera Pasifik : Laut Arafuru
Batas Timur Batas Utara Batas Selatan Demografi Jumlah Penduduk Tahun 2009 : 2.097.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2010 : 2.852.500 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2011 : 3.130.900 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2012 : 4.224.232 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2013 : 3.081.958 * Jiwa Sumber : Ditjen PUM - Kementerian Dalam Negeri, 2013 * berdasarkan hasil interpolasi dari Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035
Informasi Geospasial Transportasi ‐ 68 ‐
PUSAT DATA DAN INFORMASI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Jl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat Telp. : 021.3456703 / 3811308 Ext. 1490 email :
[email protected] website : www.dephub.go.id