1
BLOCK BOOK HUKUM ISLAM Kode Mata Kuliah : WUI 13214
Team Pengajar
: Adiwati, SH. MH Marwanto, SH. M.Hum Drs. Suhirman, SH
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA BALI – INDONESIA 2009
2
1. Identifikasi Mata Kuliah WUI 13214
: Hukum Islam
Team Pengajar
: Adiwati, SH. MH Marwanto, SH. M.Hum Drs. Suhirman, SH
Status Mata Kuliah
: MK Wajib Nasional (Kurikulum Inti)
SKS
: 2
2. Diskripsi Mata Kuliah Substansi mata kuliah Hukum Islam ini mencakup alasan Hukum Islam ada dalam Kurikulum Fakultas Hukum, Pengertian Islam, Hukum Islam, Pandangan Islam tentang hubungan agama dan Ilmu Pengetahuan serta Pokok pokok Ajaran Islam, Ruang Lingkup Hukum Islam, Ciriciri dan Tujuan Hukum Islam, Sumbersumber Hukum Islam, Kaidahkaidah Fikih khusus mengenai al ahkam al khamsah, sejarah pertumbuhan dan perkembangan Hukum Islam, Hukum Islam di Indonesia, Hukum Islam Dalam Pembinaan Hukum Nasional, Kompilasi Hukum Islam. Kajian Hukum Islam ini selain mencakup pada asasasas hukum Islam yang berdasarkan pada sumbersumber hukum Islam dan dijabarkan dalam kitabkitab dari ahli fikih, substansi perkuliahan hukum Islam ini juga mencakup pembahasan kasuskasus hukum seperti : hukum perkawinan dan hukum waris, hukum perwakafan serta penegakannya dalam praktek peradilan agama dan di masyarakat umat Islam umumnya.
3. Tujuan Mata Kuliah Tujuan adanya mata kuliah hukum Islam ini, adalah : 1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Islam sebagai ilmu, dapat menyebutkan dan menjelaskan pokok ajaran Islam, sumbersumber, asasasas, kaidahkaidah, sejarah pertumbuhan dan perkembangannya dari dulu sampai sekarang.
3
2. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan hubungan hukum Islam dengan hukum lain yang berlaku di Indonesia, kedudukannya dalam sistem hukum di Indonesia dan tempatnya dalam pembinaan hukum nasional, serta dapat menganalisis kasuskasus yang berhubungan dengan hukum Islam.
4. Metode dan Strategi Proses Pembelajaran Metode yang dipergunakan dalam perkuliahan : adalah Problem Based Learning (PBL). Pusat pembelajaran ada pada mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah “Belajar” (Learning) bukan “mengajar” (Teaching). Strategi pembelajaran : kombinasi perkuliahan 50% (6 kali pertemuan perkuliahan) dan tutorial 50% (6 kali pertemuan tutorial). Satu kali pertemuan untuk Tes Tengah Semester, dan satu kali pertemuan untuk Tes Akhir Semester. Total pertemuan 14 kali.
Pelaksanaan Perkuliahan dan Tutorial Dalam mata kuliah Hukum Islam ini, perkuliahan dilaksanakan berlangsung selama 6 kali pertemuan yaitu pertemuan ke 1, ke 3, ke 5, ke 7, ke 9, ke 11. Tutorial 6 kali pertemuan yaitu : pertemuan ke 2, ke 4, ke 6, ke 8, ke 10, dan ke 12.
Strategi Perkuliahan Perkuliahan tentang subsub pokok bahasan dipaparkan dengan alat bantu media papan tulis, power point slide, serta penyiapan bahan bacaan tertentu yang dipandang sulit diakses oleh mahasiswa. Sebelum mengikuti perkuliahan mahasiswa sudah mempersiapkan diri (self study) mencari bahan materi, membaca dan memahami pokok bahasan yang akan dikuliahkan sesuai dengan arahan (guidance) dalam Block Book. Tehnik perkuliahan : pemaparan materi, tanya jawab dan diskusi (proses pembelajaran dua arah).
4
Strategi Tutorial : 1. Mahasiswa mengerjakan tugastugas : (Discussion Task, Study Task dan Problem Task) sebagai bagian dari Self Study (20 jam perminggu), kemudian berdiskusi di kelas tutorial, presentasi power point, dan diskusi pendalaman hukum Islam, serta menganalisis memecahkan kasuskasus perkawinan, kewarisan, perwakafan yang sesuai dengan hukum Islam. 2. Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan : a. Menyetor karya tulis berupa paper, disetor paling lambat pada tutorial ke 4. Judul paper ditentukan, yang diambil dari salah satu topik tutorial 1, 2, 3 dan 4. Diusahakan topik yang berkaitan dengan kasus, dan disetor paling lambat pada tutorial ke 4. b. Mempresentasikan tugas tutorial dalam bentuk Power Point presentation untuk tugas tutorial 1, 2, 4. Presentasi dilakukan pada saat tutorial ke 2 dan ke 4 yang dilanjutkan dengan diskusi. c. Dalam materi tutorial 3, mahasiswa mengambil tempat sebagai penanya, penyanggah, atau sebagai pengambil keputusan dalam pemecahan masalah kasus.
5. Ujian dan Penilaian 1. Ujian Ujian dilaksanakan dua kali dalam bentuk tertulis yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 2. Penilaian Penilaian akhir dari proses pembelajaran ini berdasarkan Rumus Nilai Akhir sesuai Buku Pedoman Fakultas Hukum UNUD, sebagai berikut : (UTS + TT) + 2 (UAS) 2 NA = 3
5
Nilai
Range
A B + B C + C D + D E
80 – 100 70 – 79 65 – 69 60 – 64 55 – 59 50 – 54 40 – 49 0 – 39
6. Materi Perkuliahan (Organisasi perkuliahan) I. PENDAHULUAN, HUKUM ISLAM DAN POKOKPOKOK AJARAN ISLAM A. Hukum Islam dalam Kurikulum Fakultas Hukum B. Pengertian Islam dan Hukum Islam C. Hubungan Hukum Islam dengan Agama Islam D. Pandangan Islam tentang Hubungan Agama dan Ilmu Pengetahuan E. Pokokpokok Ajaran Islam 1. Iman 2. Syari’at 3. Akhlak II. RUANG LINGKUP, CIRICIRI, TUJUAN DAN SUMBERSUMBER HUKUM ISLAM A. Ruang Lingkup Hukum Islam B. Ciriciri Hukum Islam C. Tujuan Hukum Islam D. Pengertian Sumber Hukum Islam dan Sumbersumber Hukum Islam III. ASAS HUKUM ISLAM, KAIDAHKAIDAH FIKIH KHUSUS MENGENAI
AL
AHKAM
AL
KHAMSAH,
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM A. Asas Hukum Islam B. Kaidahkaidah Fikih C. AlAhkam AlKhamsah D. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam
SEJARAH
6
IV. HUKUM ISLAM DI INDONESIA DAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL V. KOMPILASI HUKUM ISLAM DI INDONESIA VI. HUKUM KEWARISAN ISLAM (BUKU II KHI) DAN HUKUM PERWAKAFAN (BUKU III KHI)
7. Bahan Bacaan Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Akademika Pressindo, Jakarta, 2004. Azhar Basyir Ahmad, Hukum Waris, UII Pres, Yogyakarta, 2005. Ali Zainuddin, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Prenada Media, Jakarta, 2005. Daud Ali, Mohammad, Asasasas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1990. Gibb, H.A.R., Mohammedanism, Oxford University, Press, London, 1950. Hanafi, H. Pengantar Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1970. Hasbi AshShiddieqy T.M., Pengantar Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1963. ………………………., Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1973. Hazairin, Tujuh Serangkai Tentang Hukum, Tintamas, Jakarta, 1974. ………….., Hukum Kewarisan Bilateral Menurut AlQur’an dan Hadith, Tintamas, Jakarta, 1982. Ibrahim M, Agus Prastowo, Adiwati, Pokokpokok Hukum Islam, Setiakawan, Denpasar, 1986. Kamal Muchtar, Azasazas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Bulan Bintang, Jakarta, 1974. Nashruddin Thaha, Pedoman Perkawinan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1967. Purwati dan Agus Prastowo, Pengantar Hukum Islam, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, 1990. Rasyid Roihan A, Hukum Acara Peradilan Agama, Rajawali Pers, Jakarta, 1990. Rasyidi, H.M, Hukum Islam dan Pelaksanaannya Dalam Sejarah, Bulan Bintang, Jakarta, 1976. Samsul Wahidin dan Abdurrahman, Perkembangan Ringkas Hukum Islam di Indonesia, CV. Akademika Presindo, Jakarta, 2005. Soemiyati,Ny., Hukum Perkawinan Islam dan UndangUndang Perkawinan, Liberty, Yogyakarta, 2005. Suhrawadi K. Lubis dan Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap & Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2004.
7
Syahar Saidus, Asasasas Hukum Islam (Himpunan Kuliah), Alumni, Bandung,1979. Thalib Sajuti, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia, Universitas Indonesia, Jakarta, 1977. ……………..., Receptio a Contrario, Bina Aksara, Jakarta,1982. ……………..., Hukum Kekeluargaan Indonesia, Yayasan Penerbitan Universitas Indonesia, Jakarta, 1981. ……………..., Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, PT. Bina Aksara, Jakarta,1982. ………………, Al Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al qur’an, Jakarta, 1985.
PERUNDANG –UNDANGAN Undangundang Dasar Republik Indonesia 1945 dan Perubahannya. UndangUndang Perkawinan: UU NO 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undangundang No. 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman. UndangUndang No. 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang No. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 1991).
8. Persiapan Proses Perkuliahan Mahasiswa diwajibkan sudah memiliki Block Book Mata Kuliah Hukum Islam sebelum perkuliahan dimulai, dan sudah mempersiapkan materi sehingga proses perkuliahan dan tutorial dapat terlaksana dengan lancar.
8
Pertemuan 1 : Perkuliahan 1 (Lektures)
I. PENDAHULUAN, HUKUM ISLAM DAN POKOKPOKOK AJARAN ISLAM A. PENDAHULUAN Hukum Islam ada di dalam kurikulum Fakultas Hukum, berdasarkan : 1. Alasan sejarah 2. Alasan penduduk (sosiologis) 3. Alasan yuridis 4. Alasan konstitusional 5. Alasan ilmiah
B. ISLAM DAN HUKUM ISLAM 1. * Makna Islam sebagai agama * Makna Islam dari segi bahasa (Arab) 2. Hukum Islam Kerangka (seperangkat) hukum yang ditetapkan oleh Allah, yang tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan benda dalam masyarakat, serta alam sekitarnya tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan.
C. HUBUNGAN HUKUM ISLAM DENGAN AGAMA DALAM ISLAM Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari agama (iman).
D. PANDANGAN ISLAM TENTANG HUBUNGAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN Pribadi manusia harus dibekali ilmu, karena ilmu menjadi modal dalam mencari kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
9
E. POKOKPOKOK AJARAN ISLAM / KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM 1. Ahli Fikih menjabarkan, ajaran Islam dibedakan atas 3 aspek, yaitu : a. Iman / A’qaid / Aqidah / Tauhid b. Syari’at yang meliputi bidang ibadat dan Mu’amalat. c. Akhlak (Ihsan dan atau Tassawuf) Ketiga aspek ini tidak dapat dipisahpisahkan satu sama lain, merupakan kesatuan / kebulatan yang membentuk agama Islam itu sendiri. Inti hukum Islam yang dipelajari dalam kuliah ini adalah pada Syari’at yang menyangkut bidang mu’amalat. 2. Pengertian Syariat · Dalam arti luas (Abu Hanifah) Syari’at merupakan semua yang diajarkan pada Nabi Muhammad yang bersumber pada wahyu. Ini adalah semua bagian dari ajaran Islam, baik Aqaid, Syari’at, tassawuf dan sebagainya. · Syari’at adalah merupakan peraturan lahir bagi umat Islam yang bersumber pada wahyu dan kesimpulankesimpulan yang dapat ditarik dari wahyu tadi. Peraturanperaturan lahir itu mengenai cara bagaimana manusia berhubungan dengan Allah, dan dengan sesama mahluk, khususnya dengan sesama manusia. · Peraturan lahir yang mengatur cara bagaimana manusia itu menyelenggarakan hubungan dengan Tuhan, disebut dengan kaidah bidang Ibadat. · Peraturan lahir yang mengatur cara bagaimana manusia itu menyelenggarakan hubungan dengan mahluk, manusia dengan binatang dan dengan benda, disebut dengan kaidah bidang Mu’amalat.
10
3. Pengertian Fikih · Fikih sebagai ilmu dihasilkan oleh pikiranpikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan pemikiran dan perenungan. Oleh karena itu Tuhan tidak bisa disebut fikih (ahli dalam Fikih). · Melalui ilmu Fikih dapat dipelajari perbedaan antara kaidah bidang ibadah dan mu’amalat berdasarkan pada kwalifikasi dalil / asas, pokok dasar pengaturan, dan sifat pengaturannya. Demikian pula perbedaan antara Syari’at dan hukum. 4. Akhlak (Ihsan dan atau Tassawuf) Akhlak disebut juga Ihsan. Akhlak berasal dari kata khuluk, yang artinya perangai, sikap, tingkah laku, watak, budi pekerti. Ajaran akhlak dibagi dua : a. Akhlak (khalik) terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut juga dengan Tassawuf. b. Akhlak terhadap sesama makhluk baik sesama manusia (akhlak/ethic), dan sikap terhadap makhluk yang bukan manusia, seperti : tumbuhtumbuhan, hewan dan bumi, serta udara yang ada disekitar kita.
Bahan Bacaan : · Mohammad Daud Ali, Asasasas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1990. · Saidus Syahar, Asasasas Hukum Islam (Himpunan Kuliah), Alumni, Bandung, 1979. · Zainuddin Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. · T.M. Hasbi AshShiddieqy, Pengantar Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1963. · A Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1981.
11
· Purwati dan Agus Prastowo, Pengantar Hukum Islam, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, 1990. · Ibrahim, Agus Prastowo, Adiwati, Pokokpokok Hukum Islam, Setia Kawan, Denpasar, 1986. · H.A.R. Gibb, Mohammedanism, Orford University, Press, London, 1950. · Al quräan dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Quräan, Jakarta, 1985. · Undangundang Dasar Republik Indonesia 1945 dan Perubahannya, Penabur Ilmu, 2004. · Undangundang No. 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. · Undangundang No. 3 Tahun 2006 tentang Amandemen Undangundang Peradilan Agama No. 3 Tahun 2006.
12
Pertemuan 2 : Tutorial ke 1 Discussion Task – Study Task Salah satu tujuan dari dicantumkannya mata kuliah hukum Islam dalam Fakultas Hukum adalah agar mahasiswa mengetahui dan memahami alasan dicantumkannya mata kuliah tersebut serta mengerti dan memahami yang dimaksud dengan hukum Islam. Untuk pemahaman tersebut, diskusikan soalsoal berikut ini : 1. Mengapa hukum Islam dinyatakan dicantumkan dalam kurikulum Fakultas Hukum berdasarkan alasan sejarah, alasan penduduk, dan alasan ilmiah ? 2. Jelaskan makna dari berlakunya hukum Islam di Indonesia secara konstitusional menurut Hazairin ! 3. Jelaskan dengan contoh, bahwa hukum Islam di Indonesia berlakunya berdasarkan alasan normatif dan yuridis formal ? 4. Jelaskan makna Islam sebagai agama dan makna Islam dari segi bahasa ! 5. Jelaskan 3 aspek ajaran Islam menurut ahli fikih, dan mengapa ketiga aspek ajaran itu dikatakan tidak dapat dipisahpisahkan satu sama lain ? 6. a. Apa yang dimaksud dengan rukun iman dan rukun Islam ? b. Dimana rukun iman dan rukun Islam ini dibahas dalam 3 aspek ajaran Islam ? 7. Jelaskan pengertian syari’at dalam arti luas dan dalam arti sempit, serta pengertian yang mana kita ikuti dalam mempelajari hukum Islam ini ? 8. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fikih, fakih dan fukaha. b. Jelaskan perbedaan antara syari’at dengan fikih, serta perbedaan antara Syari’at dan hukum dilihat dari sumber, obyek dan sanksi. 9. a. Jelaskan perbedaan antara bidang ibadah dan mu’amalat dilihat dari kaidah asal, pokok dan dasar pengaturan serta sifat pengaturannya berdasarkan fikih. b. Mengapa kualifikasi kaidah bidang ibadah dan mu’amalat berdasarkan fikih ini penting diketahui oleh seorang ahli hukum Islam ?
13
Bahan Bacaan : · Mohammad Daud Ali, Asasasas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1990. · Saidus Syahar, Asasasas Hukum Islam (Himpunan Kuliah), Alumni, Bandung, 1979. · Zainuddin Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. · T.M. Hasbi AshShiddieqy, Pengantar Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1963. · A Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1981. · Purwati dan Agus Prastowo, Pengantar Hukum Islam, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, 1990. · Ibrahim, Agus Prastowo, Adiwati, Pokokpokok Hukum Islam, Setia Kawan, Denpasar, 1986. · H.A.R. Gibb, Mohammedanism, Orford University, Press, London, 1950. · Al quräan dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al quräan, Jakarta, 1985. · UndangUndang Dasar Republik Indonesia 1945 dan Perubahannya, Penabur Ilmu, 2004. · UndangUndang No. 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. · UndangUndang No. 3 Tahun 2006 tentang Amandemen Undangundang Peradilan Agama No. 3 Tahun 2006.
14
Pertemuan 3 : Perkuliahan 2 (Lektures)
II. Ruang Lingkup, Ciriciri, Tujuan dan Sumbersumber Hukum Islam A. Ruang Lingkup Hukum Islam Berbeda dengan hukum Barat yang membedakan bidang mu’amalat dalam hukum privat (hukum perdata) dan hukum publik, maka dalam hukum Islam tidak membedakan dengan tajam antara hukum perdata dengan hukum publik. B. Ciriciri Hukum Islam Ciriciri utama hukum Islam didasarkan pada ruang lingkup hukum Islam. C. Tujuan Hukum Islam Berdasarkan ciriciri hukum Islam, tujuan hukum Islam adalah untuk kemas’lahatan umat manusia baik di dunia maupun di akhirat. Abu Ishaq al Shatibi dan ilmuwan hukum Islam menjabarkan, tujuan hukum Islam adalah untuk : 1. Memelihara agama 2. Memelihara jiwa 3. Memelihara akal 4. Memelihara keturunan 5. Memelihara harta D. Pengertian Sumber Hukum Islam dan Sumbersumber Hukum Islam · Sumber hukum Islam diartikan juga dengan dalil hukum atau pokok hukum Islam atau dasar hukum Islam · Sumber hukum Islam dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu : 1. Sumber hukum Islam yang utama (Asliqah), yang terdiri dari : a. Al Qur’an b. Sunnah Nabi (hadits) 2. Sumber hukum Islam tambahan (Tabaiyah), berdasarkan ijtihad, dengan mempergunakan metode / cara / jalan ijtihad, sebagai berikut :
15
a. Ijma b. Qiyas c. Istidlal d. Marsalih al Mursalah (marslahah almursalah) e. Istihsan f. Istishab g. Urf
Bahan Bacaan : · A. Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1978. · Mohammad Daud Ali, Asasasas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1990. · Saidus Syahar, Asasasas Hukum Islam (Himpunan Kuliah), Alumni, Bandung, 1979. · Zainuddin Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. · Purwati dan Agus Prastowo, Pengantar Hukum Islam, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, 1990. · Ibrahim, Agus Prastowo, Adiwati, Pokokpokok Hukum Islam, Setia Kawan, Denpasar, 1986. · Alquräan dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an.
16
Pertemuan 4 : Tutorial ke 2 Discussion Task – Study Task Berdasarkan pengertian dari hukum Islam, Syari’at dan Fikih, dapat dipahami tentang ruang lingkup hukum Islam. Dari pengetahuan tentang ruang lingkup hukum Islam, dapat diketahui ciriciri hukum Islam. Ciriciri dan tujuan hukum Islam dapat dipahami bila memahami sumber hukum Islam. Untuk memahami masalahmasalah tersebut diskusikan pertanyaan pertanyaan berikut ini : 1. a. Mengapa dalam hukum Islam tidak membedakan dengan tajam antara hukum perdata dengan hukum publik. b. Bagianbagian hukum apa yang dicakup dalam hukum perdata Islam dan hukum publik Islam ? 2. Jelaskan ciriciri utama dari hukum Islam, dan jelaskan maksud dan tujuan hukum Islam yang telah disepakati oleh ilmuwan hukum Islam. 3. a. Mengapa dikatakan setiap terjemahan alQu’an dalam terjemahan apapun tidak bisa dinamakan sebagai kitab suci alQur’an ? b. Jelaskan sistimatika dan isi alQur’an ditinjau dari syari’at. c. Bagaimana hubungan Sunnah dengan Qur’an menurut golongan Ahlul Sunnah Waljamaah ? 4. Apakah ijtihad dapat dibenarkan menurut hukum Islam ? Jelaskan dengan landasan hukumnya ! 5. Jelaskan metode berijtihad dengan contohnya !
Bahan Bacaan : · A. Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1978. · Mohammad Daud Ali, Asasasas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1990. · Saidus Syahar, Asasasas Hukum Islam (Himpunan Kuliah), Alumni, Bandung, 1979.
17
· Zainuddin Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. · Purwati dan Agus Prastowo, Pengantar Hukum Islam, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, 1990. · Ibrahim, Agus Prastowo, Adiwati, Pokokpokok Hukum Islam, Setia Kawan, Denpasar, 1986. · Alquräan dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an.
18
Pertemuan 5. Perkuliahan 3 (Lektures)
III. ASAS
HUKUM
ISLAM,
KAIDAHKAIDAH
FIKIH,
KHUSUS
MENGENAI ALAHKAM AL KHAMSAH , SEJARAH PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM A. Asas Hukum Islam · Asas hukum Islam bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, baik yang bersifat rinci maupun yang bersifat umum. · Asas hukum Islam dimaksud, antara lain : 1. Asas umum yang menyangkut asas keadilan, asas kepastian hukum, asas kemanfaatan. 2. Asas Hukum Pidana 3. Asas Hukum Perdata · Asas Penerapan Hukum Islam berdasarkan : 1. Hukum Islam tidak memberatkan dan tidak mempersempit 2. Hukum Islam tidak memperbanyak tuntutan 3. Hukum Islam dilaksanakan secara bertahap
B. Kaidahkaidah Fikih, khusus mengenai AlAhkam al Khamsah Asasasas hukum Islam dalam Syari’at, mengalirkan garisgaris hukum yang dalam kepustakaan hukum Islam disebut kaidahkaidah fikih. Kaidahkaidah fikih ini terdiri dari : 1. Hukum Wadhi 2. Hukum Taklifi · Hukum Wadhi, adalah hukum yang mengandung sebab (illat), syarat, dan halangan terjadinya hukum dan hubungan hukum.
C. Hukum Taklifi, disebut juga al Ahkam al Khamsah yaitu lima macam kaidah atau lima kategori penilaian mengenai benda dan tingkah laku manusia dalam Islam. Lima penilaian hukum yang dimaksud, antara lain :
19
1. Wajib (Fardhu /perintah yang mutlak), yang terdiri dari : a. Fardhu’ain b. Fardhu kifayah 2. Sunnat (perintah tidak mutlak) 3. Haram (larangan mutlak) 4. Makruh (larangan tidak mutlak) 5. Ja’iz / mubah (kebolehan) · Hazairin menyatakan, sistim al Ahkam alKhamsah mengenai benda atau perbuatan manusia ini dimulai dari ja’iz atau mubah di lapangan muamalah atau kehidupan sosial, karena Sunnat dan makruh bersumber kepada ja’iz. Dan wajib adalah peningkatan Sunnat, sedang haram adalah kelanjutan peningkatan makruh. Oleh karena Sunnat dan makruh bersumber kepada ja’iz, maka wajib dan haram berpokok pangkal pada jaiz pula. · AlAhkam alKhamsah ini berlaku di ruang lingkup hidup kesusilaan, hukum, dan keagamaan.
D. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam Penulispenulis sejarah hukum Islam membagi tahaptahap pertumbuhan dan perkembangan hukum Islam ke dalam 5 tahapan / masa, sebagai berikut ini : 1. Masa Nabi (tahun 610 – 632 M) 2. Masa Khulafahur Rasyidin (tahun 632 – 662 M) 3. Masa Madzhab / masa pembinaan, pengembangan Hukum Islam (tahun 750 – 1000 M). 4. Masa Kelesuan Pemikiran Hukum / abad X – XIX M) 5. Masa Kebangkitan Kembali Hukum Islam (abad XIX M – sekarang)
20
Bahan Bacaan : · Mohammad Daud Ali, Asasasas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1990. · Zainudin Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. · Saidus Syahar, Asasasas Hukum Islam (Himpunan Kuliah), Alumni, Bandung, 1979. · A. Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1981. · T.M. Hasbi AshShiddieqy, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam, Bulan Bintang, 1973. · Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, Yayasan Penerbitan Universitas Indonesia, Jakarta, 1981. · Hazairin, Tujuh Serangkai Tentang Hukum, Tintamas, Jakarta, 19874. · Puwati dan Agus Prastowo; Pengantar Hukum Islam, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, 1990.
21
Pertemuan 6 : Tutorial ke 3 Discussion Task – Study Task Kaidahkaidah Fikih merupakan pencerminan asasasas hukum Syari’at. Dan mempelajari fikih tidak dapat dipisahkan dari pelajaran sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum Islam. Diskusikan pertanyaanpertanyaan berikut ini : 1. a. Apa yang dimaksud dengan asas hukum Islam yang bersifat rinci dan bersifat umum ? b. Jabarkan dengan penjelasan asasasas yang dimaksud dalam hukum Islam dan asas penerapannya. 2. Hukum wadhi mengandung unsurunsur sebab (illat), syarat dan halangan bagi terjadinya hukum dan hubungan hukum. Jelaskan dengan contoh unsurunsur dari hukum wadhi tersebut ! 3. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum taklifi (alAhkam al Khamsah) ? b. Jelaskan berlakunya alAhkam alKhamsah di ruang lingkup kesusilaan hukum dan keagamaan menurut Hazairin ? 4. a. Jelaskan tahaptahap sejarah hukum Islam dilihat dari pertumbuhan dan perkembangannya ! b. Jelaskan timbulnya madzhab (aliran) dalam hukum Islam ! 5. a. Jelaskan yang dimaksud dengan madzhab ahlul Sunnah Waljamaah dan jelaskan metode yang dipergunakan madzhab tersebut dalam menemukan hukum untuk diterapkan dalam suatu kasus yang konkrit. b. Jelaskan yang dimaksud madzhab minoritas dalam sejarah perkembangan Islam !
22
Bahan Bacaan : · Mohammad Daud Ali, Asasasas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1990. · Zainudin Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006. · Saidus Syahar, Asasasas Hukum Islam (Himpunan Kuliah), Alumni, Bandung, 1979. · A. Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1981. · T.M. Hasbi AshShiddieqy, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam, Bulan Bintang, 1973. · Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, Yayasan Penerbitan Universitas Indonesia, Jakarta, 1981. · Hazairin, Tujuh Serangkai Tentang Hukum, Tintamas, Jakarta, 1974. · Purwati dan Agus Prastowo; Pengantar Hukum Islam, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, 1990.
23
Pertemuan 7 : Perkuliahan 4 (Lecturer) Hukum Islam di Indonesia dan Pembinaan Hukum Nasional · Hukum Islam pada zaman Hindian Belanda · Sistem Hukum di Indonesia · Hubungan Hukum Adat dengan Hukum Islam · Kedudukan Hukum Islam dalam Pembinaan Hukum Nasional · Peradilan Agama di Indonesia
Bahan Bacaan : · Daud Ali . M, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta 2005. · , Hukum Islam dan Peradilan Agama, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta, 2002. · Syaidus Sahar, Asasasas Hukum Hukum Islam, Alumni , Bandung · Thalib, Sayuti, Receptio a Contrario ( Hubungan antara Hukum Islam dengan Hukum Adat), PT Bina Aksara, Jakarta · Samsul Wahidin dan Abdurrahman, Perkembangan Ringkas Hukum Islam di Indonesia, CV. Akademika Presindo, Jakarta, 2005. · Soemiyati,Ny., Hukum Perkawinan Islam dan UndangUndang Perkawinan, Liberty, Yogyakarta, 2005. · UndangUndang Perkawinan: UU NO 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. · UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. · _____________ Amandemen UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 3 Tahun 2006 · Kompilasi Hukum Islam di Indonesia
24
Pertemuan 8 : Tutorial Ke 4
Discussion Task
Sebagaimana diketahui, bahwa di Indonesia sejak zaman Pemerintahan Hindia Belanda telah berlaku berbagai sistem hukum. Secara berurutan dapat disebutkan sebagai berikut: yaitu Sistem Hukum Adat, Sistem Hukum Islam, dan Sistem Hukum Barat. Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini, ketiga sistem hukum tersebut tumbuh dan berkembang Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri apabila ketiga sistem hukum tersebut saling berinteraksi, sehingga saling berpengaruh antara satu sistem hukum dengan sistem hukum yang lainnya. Karena itu, ketiga sistem hukum tersebut perlu dipelajari dengan seksama, khususnya mengenai hubungan hukum adat dengan hukum Islam. Berdasarkan keadaan tersebut tugas saudara adalah mendiskusikan antara lain mengenai Kapan saat mulai berlakunya sistem hukum adat, sistem hukum Islam dan sistem hukum barat tersebut? Bagaimana perbandingan antara ketiga sistem hukum tersebut? Bagaimana hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam? Bagaimana kedudukan dan implementasi hukum Islam dalam pembinaan hukum nasional?
Bahan Bacaan : · Daud Ali . M, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta 2005. · , Hukum Islam dan Peradilan Agama, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta, 2002. · Syaidus Sahar, Asasasas Hukum Hukum Islam, Alumni, Bandung · Thalib, Sayuti, Receptio a Contrario ( Hubungan antara Hukum Islam dengan Hukum Adat), PT Bina Aksara, Jakarta · Samsul Wahidin dan Abdurrahman, Perkembangan Ringkas Hukum Islam di Indonesia, CV. Akademika Presindo, Jakarta, 2005.
25
· Soemiyati, Ny., Hukum Perkawinan Islam dan UndangUndang Perkawinan, Liberty, Yogyakarta, 2005. · UndangUndang Perkawinan: UU NO 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. · UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. · _____________ Amandemen UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 3 Tahun 2006 · Kompilasi Hukum Islam di Indonesia
26
Pertemuan 9 : Perkuliahan 5 (Lectures)
Kompilasi Hukum Islam di Indonesia · Kompilasi Hukum Islam · Latar belakang dususun kompilasi Hukum Islam · Kompilasi Hukum Islam di Indonesia terdiri dari: o Buku I tentang Hukum Perkawinan o Buku II tentang Hukum Kewarisan o Bukum III tentang Hukum Perwakafan · Buku I Hukum Perkawinan Islam dan UU NO. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan · Prinsipprinsip Perkawinan dan Hukumnya melakukan perkawinan · Syarat dan Rukun Perkawinan · Hak dan Kewajiban SuamiIsteri dalam Perkawinan · Putusnya Perkawinan
Bahan Bacaan : · Daud Ali . M, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta 2005. · , Hukum Islam dan Peradilan Agama, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta, 2002. · Syaidus Sahar, Asasasas Hukum Hukum Islam, Alumni, Bandung · Thalib, Sayuti, Receptio a Contrario ( Hubungan antara Hukum Islam dengan Hukum Adat), PT Bina Aksara, Jakarta · Samsul Wahidin dan Abdurrahman, Perkembangan Ringkas Hukum Islam di Indonesia, CV. Akademika Presindo, Jakarta, 2005. · Soemiyati, Ny., Hukum Perkawinan Islam dan UndangUndang Perkawinan, Liberty, Yogyakarta, 2005. · UndangUndang Perkawinan: UU NO 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
27
· UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. · _____________ Amandemen UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 3 Tahun 2006 · Kompilasi Hukum Islam di Indonesia · Putusan Pengadilan Agama tentang Perkawinan di Bawah tangan
28
Pertemuan 10 : Tutorial ke 5
a. Discussion Task Kompilasi hukum Islam di Indonesia merupakan sebuah buku hukum yang pada dasarnya merupakan bagian hukum islam yang sudah menjadi hukum positip. Oleh karena itu berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia NO. 1 Tahun 1991 ditentukan sebagai pedoman bagi instansi pemerintah dan masyarakat yang memerlukannya dalam menyelesaikan masalahmasalah di bidang hukum perkawinan, hukum kewarisan dan hukum perwakafan. Tugas saudara adalah mendiskusikan tentang apakah pengertian Kompilasi Hukum Islam di Indonesia?, mengapa perlu disusun kompilasi hukum Islam di Indonesia?, apa tujuan disusunnya kompilasi hukum Islam di Indonesia?, dan mengapa berbentuk kompilasi bukan yang lain? dsb.
b. Problem Task Seorang gadis belia bernama Luthfiana Ulfa berumur 12 tahun beragama Islam adalah salah satu murid dari sebuah pondok pesantren di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Luthfiana Ulfa telah menjadi perhatian public, sebab ia telah dinikahkan dengan seorang lakilaki yang sudah beristeri, beragama Islam berumur 40 tahun yang biasa di panggil Syeh Puji. Yaitu, seorang pengusaha sukses dan kaya raya di Semarang. Yang bertindak sebagai wali nikah ketika itu adalah ayah kandungnya sendiri. Pernikahannya dihadiri oleh dua orang saksi lakilaki dewasa dan beragama Islam. Sedangkan Syech Puji telah membayar mahar berupa uang tunai. Karena sesuatu dan lain hal ayah kandung Luthfiana Ulfa telah menyerahkan pelaksanaan akad nikah tersebut kepada Direktur Pondok Pesanten tersebut, akad nikah dilangsungkan di bawah pengawasan Ustad yang juga pimpinan Pondok Pesantren itu.. Akad nikah dilaksanakan pada Tahun 2008 yang lalu.
29
Tugas saudara adalah mendiskusikan kasus pernikahan tersebut. Apakah perkawinan tersebut sah menurut hukum? Bagaimana akibat dari perkawinan yang telah dilangsungkan itu? Bagaimana jika terjadi perceraian? dsb.
Bahan Bacaan : · Daud Ali . M, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta 2005. · , Hukum Islam dan Peradilan Agama, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta, 2002. · Syaidus Sahar, Asasasas Hukum Hukum Islam, Alumni, Bandung · Thalib, Sayuti, Receptio a Contrario (Hubungan antara Hukum Islam dengan Hukum Adat), PT Bina Aksara, Jakarta · Samsul Wahidin dan Abdurrahman, Perkembangan Ringkas Hukum Islam di Indonesia, CV. Akademika Presindo, Jakarta, 2005. · Soemiyati,Ny., Hukum Perkawinan Islam dan UndangUndang Perkawinan, Liberty, Yogyakarta, 2005. · UndangUndang Perkawinan: UU NO 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. · UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. · _____________ Amandemen UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 3 Tahun 2006 · Kompilasi Hukum Islam di Indonesia · Putusan Pengadilan Agama tentang Perkawinan di Bawah tangan
30
Pertemuan 11 : Perkuliahan 6 (Lectures)
Hukum Kewarisan Islam (Buku II KHI) · Kelompok dan Penggolongan ahli waris o Kelompok ahli waris berdasarkan hubungan darah o Kelompok ahli waris berdasarkan hubungan perkawinan o Penggolongan ahli waris menurut ajaran Bilateral § Ahli waris Dzul Fara’id § Ahli waris Dzul Qarabat § Mawali · Besarnya bagian masingmasing ahli waris · Aul dan Rad · Harta Peninggalan dan penentuan pembagiannya · Hukum Perwakafan
Bahan Bacaan : · Daud Ali . M, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta 2005. · ,Hukum Islam dan Peradilan Agama, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta, 2002. · Syaidus Sahar, Asasasas Hukum Hukum Islam, Alumni , Bandung · Thalib, Sayuti, Receptio a Contrario (Hubungan antara Hukum Islam dengan Hukum Adat), PT Bina Aksara, Jakarta · , Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, PT Sinar Grafika, cet. Ke 8, Jakarta 2004 · Samsul Wahidin dan Abdurrahman, Perkembangan Ringkas Hukum Islam di Indonesia, CV. Akademika Presindo, Jakarta, 2005. · Soemiyati,Ny., Hukum Perkawinan Islam dan UndangUndang Perkawinan, Liberty, Yogyakarta, 2005.
31
· UndangUndang Perkawinan: UU NO 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. · UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. · _____________ Amandemen UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 3 Tahun 2006 · Kompilasi Hukum Islam di Indonesia · Putusan Pengadilan Agama tentang Perkawinan di Bawah tangan
32
Pertemuan 12 : Tutorial ke 6
Discussion Task – Study Task a. Discussion Task – Study Task Sebagaimana diketahui bahwa hukum waris menududuki tempat amat penting dalam hukum islam. Ayat AlQur’an mengatur hukum waris dengan jelas dan terperinci. Hal ini dapat dimengerti sebab masalah warisan pasti dialami oleh setiap orang yang meninggal dan meninggalkan harta serta ahli waris. Di samping itu hukum waris langsung menyangkut harta benda yang apabila tidak diberikan ketentuan dengan pasti, amat mudah menimbulkan sengketa diantara ahli waris. Setiap terjadi peristiwa kematian seseorang, segera timbul pertanyaan bagaimana harta peninggalannya harus diperlakukan dan kepada siapa saja harta itu dipindahkan, serta bagaimana caranya. Hal inilah yang diatur dalam hyukum waris. Tugas saudara adalah mendiskusikan : Apa yang dimaksud dengan Hukum kewarisan ? Siapa pihakpihak yang terlibat dalam pembagian harta warisan? Bagaimana pengelompokan dan penggolongan ahli waris? Apa yang dimaksud dengan harta warisan? Apakah seseorang dapat membuat wasiat dan atau hibah? Bagaimana pelaksanaan pembagian harta warisan?
b. Study Task 1. Seorang meninggal dunia ahli waris yang ditinggalkan adalah,: ibu, ayah, dan dua orang anak perempuan . Gambarlah skemanya dan hitung berapa besarnya bagian masingmasing ahli waris tersebut?
2. Seorang meninggal dunia ahli waris yang ditinggalkan adalah: ibu, seorang anak perempuan dan seorang janda. Gambarlah skemanya dan hitung berapa besarnya bagian masingmasing ahli waris tersebut?
33
3. Seorang meninggal dunia, meninggalkan ahli waris yaitu, janda , dua orang anak perempuan ibu dan ayah. Gambarlah skemanya dan hitung berapa besarnya bagian masingmasing ahli waris tersebut?
Bahan Bacaan : · Daud Ali . M, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, PT Rajawali Grafindo Persada, Jakarta 2005. · , Hukum Islam dan Peradilan Agama, PT Rajawali Grafindo Persada,Jakarta, 2002. · Syaidus Sahar, Asasasas Hukum Hukum Islam, Alumni , Bandung · Thalib, Sayuti, Receptio a Contrario (Hubungan antara Hukum Islam dengan Hukum Adat), PT Bina Aksara, Jakarta · , Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, PT Sinar Grafika, cet. Ke 8, Jakarta 2004 · Samsul Wahidin dan Abdurrahman, Perkembangan Ringkas Hukum Islam di Indonesia, CV. Akademika Presindo, Jakarta, 2005. · Soemiyati,Ny., Hukum Perkawinan Islam dan UndangUndang Perkawinan, Liberty, Yogyakarta, 2005. · UndangUndang Perkawinan: UU NO 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. · UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. · _____________ Amandemen UndangUndang Peradilan Agama: UU NO. 3 Tahun 2006 · Kompilasi Hukum Islam di Indonesia · Putusan Pengadilan Agama tentang Perkawinan di Bawah tangan
34
HUKUM ISLAM KODE MATA KULIAH : WUI 13214 BLOCK BOOK
Planning group : Adiwati, SH. MH Bagian Hukum Perdata FH UNUD, Telp. 0361480328 Marwanto, SH, M.Hum (Koordinator) Bagian Hukum Perdata FH UNUD, Telp. 03618479185 Drs. Suhirman, SH Bagian DasarDasar Ilmu Hukum, Telp. 0361482866
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA 2009 / 2010