e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TIPE SILENT WAY BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA JEPANG SISWA KELAS XI JURUSAN BAHASA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMA NEGERI 1 BANGLI Bhujangga Ayu Putu Priyudahari, I Dw Kade Tastra2, Kadek Suartama3 1,2,3
Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar siswa menggunakan Pengaruh Metode Pembelajaran Silent Way Berbantuan Multimedia Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jepang Siswa Kelas Xi Jurusan Bahasa Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Di Sma Negeri 1 Bangli penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian One Group Pre-test Post-test Design. Populasi penelitian ini adalah Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Bangli Tahun Pelajaran 2014/2015, yang terdiri dari 30 siswa.. Data mengenai kinerja pemecahan masalah IPA dikumpulkan dengan menggunakan tes kinerja pemecahan masalah dan selanjutnya dianalisis dengan uji-t berkorelasi Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja pemecahan masalah siswa yang belajar menggunakan Metode Pembelajaran Silent Berbantuan Multimedia Interaktif dengan hasil belajar menggunakan strategi Konvensional (thitung =1.67 > ttabel=1.52 / Ha diterima dan H0 ditolak) dengan taraf signifikan 0,05 (5%) untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Kata kunci: metode pembelajaran silent way, multimedia interaktif, bahasa jepang
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) Abstract
The problem underlying this research is interesting learning media limitations and in accordance with the teaching materials to increase student interest and poor quality science learning in students from a minimum completeness criteria These research objectives are: 1) to produce multimedia interactive learning of science in second semester of class VIII academic year 2013/2014 in SMP Negeri 2 Seririt, 2) to know the quality of multimedia interactive learning ,3) to know the effectiveness of multimedia interactive learning. This research type is Research and Development, with ADDIE development model. This research involved graders VIIID and VIIIE SMP Negeri 2 Seririt. Data validity test media experts, content experts, expert design, individual testing, small group testing and field tests obtained using a questionnaire. The data obtained were analyzed by descriptive qualitative, quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis. The result of the expert evaluation of the content was 94% at the excellent qualifications. The result of the expert evaluation of media was 87,27% at the good qualifications. The result of the expert evaluation of design was 85% at the good qualifications. Individual test results of 94% at the excellent qualifications. The test result of small group was 92,83% at excellent qualification. The result of field tests was 91,4% at excellent qualification. Manual counting of learning outcomes obtained t count value 19,048. Value of t table with 5% significance was 2,0017. So the value of t count is greater than the value of t table so H0 is rejected and H1 is accepted. So there are significant differences of science student learning outcomes between before and after the use of multimedia interactive learning. The mean value after using the multimedia interactive learning (89,07) was higher than before using the media (60,27).
Keywords: development, multimedia interactive learning, science
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Tanpa pendidikan, seorang manusia tidak akan memiliki ilmu ataupun keterampilan yang berguna untuk dirinya sendiri dan juga orang lain. Menurut Buchori (dalam Trianto 2012:3) bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan tetapi untuk menghadapi masalahmasalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga pendidikan
hendaknya dikelola dengan baik secara kualitas maupun kuantitas, untuk menghasilkan mutu pendidikan yang berkualitas. Tirtarahardja dan La Sulo (1995) berpendapat bahwa Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Memasuki era globalisasi sistem pendidikan menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu tinggi. Proses globalisasi sebagaimana dianalisis oleh John Naisbitt (dalam Lasmawan, 2010:535), telah menghadirkan sebuah permasalahan baru tehadap kehidupan masyarakat global. Tantangan dunia global
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) akan dihadapi oleh seluruh manusia di dunia. Salah satu cara menghadapi tantangan tersebut adalah dengan memberikan pendidikan kepada seluruh umat manusia. Membaca dan menulis merupakan sebuah keterampilan utama yang harus dimiliki oleh siswa, dengan membaca siswa dapat mengenal dan menambah pengetahuan dengan mudah. Sudiana (2007:5) menyatakan bahwa membaca dan menulis memiliki nilai yang sangat strategis dalam Pengembangan diri. Di era globalisasi ditandai dengan adanya kemajuan pesat dalam di bidang teknologi informasi ini, kemampuan membaca memiliki nilai yang sangat strategis dalam pengembangan diri. Dalam pembelajaran bahasa jepang, siswa wajib mengenal huruf-huruf dalam bahasa jepang agar dapat melanjutkan kemateri selanjutnya yang ditulis menggunakan huruf jepang. Huruf-huruf dalam bahasa jepang dibagi menjadi 3 yakni huruf kanji, huruf katakana, dan huruf hiragana. Siswa minimal dapat mengenal huruf hiragana sebagai dasar dapat melanjutkan ke materi selanjutnya. Namun masih banyak siswa yang sulit untuk membaca huruf-huruf Jepang, banyak kesulitan siswa untuk dapat mengingat dan membedakan huruf-huruf tersebut. Huruf Hiragana jumlahnya memang tidak sebanyak Kanji, namun para pemula sering menemui masalah dalam mempelajarinya. Kesulitan tersebut disebabkan karena beberapa faktor, seperti adanya perbedaan huruf yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari pembelajar yang biasanya hanya menggunakan huruf romawi (romaji), banyaknya jumlah huruf Hiragana yang harus dipelajari,
bentuk huruf yang mirip, dan kurangnya minat mempelajari bahasa Jepang. Penggunaan metode konvensional dirasa kurang efektif dalam pembelajaran bahasa Jepang khususnya materi pengenalan huruf dirasa membosanksn dimana hanya guru yang menjadi objek dan sumber belajar. Sehingga siswa menjadi jenuh dan pembelajaran menjadi kurang efektif. Sejalan dengan berkembang pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, media yang dapat digunakan beragam guna menarik minat siswa dan mempermudah dalam belajar. Selain itu banyak teori yang dikembangkan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, sehingga bukan guru yang mendominasi kelas. Metode pembelajaran silent way merupakan sebuah metode yang dikembangkan oleh Caleb Gattegno. Sesuai dengan namanya silent way, merupakan sebuah metode yang mempunyai keheningan atau kesunyian (silence). Dalam metode ini guru hanya diam dan memberikan instruksi. Guru hanya berperan sebagai sebagai pemandu, pengorganisir, dan pengevaluasi siswa. Sebaliknya, setiap siswa yang terlibat akan berpikir aktif untuk mengikuti materi yang diberikan guru. Berdasarkan permasalahan diatas melalui metode pembelajaran “Silent Way” akan memudahkan siswa untuk mempelajari bahasa Jepang secara efektif dalam peningkatan keterampilan bahasa jepang utamanya menulis, membaca, dan melafalkan hurufhuruf hiragana tersebut. Selain pengajaran guru, media dirasa sangat membantu guna mempermudah dalam mempelajari huruf-huruf tersebut. Agar siswa lebih jelas dalam mendengan dan
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) melihat jenis huruf. Selain itu dengan media ini siswa dapat dengan mudah jika ingin mempelajarinya dirumah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana deskripsi hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa jepang di SMA Negeri 1 Bangli? (2) Bagaimana deskripsi hasil belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran Silent Way berbantuan Media interaktif di SMA Negeri 1 Bangli? (3) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang menggunakan metode konvensional dengan metode silent way berbantuan media interaktif pada pembelajaran bahasa jepang di SMA Negeri 1 Bangli. Sejalan dengan rumusan
masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa jepang di SMA Negeri 1 Bangli (2) Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran tipe silent way yang diterapkan pada pembelajaran bahasa jepang di SMA Negeri 1 Bangli (3) Untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang menggunakan metode konvensional dan metode silent way berbantuan multimedia interaktif pada pembelajaran bahasa jepang di SMA Negeri 1 Bangli METODE Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bangli pada Kelas XI IPB semester 2
tahun pelajaran 2014/2015 dengan kegiatan-kegiatan pelaksanaan perlakuan dari tanggal 15 februari sampai dengan pengumpulan data yang diperlukan. Menurut Kinayati Djojosuroto (2002: 93) populasi adalah jumlah keseluruhan unit yang akan diselidiki karakteristik atau ciricirinya. Populasi yang dipilih erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari. Dan menurut Arikunto (Arikunto, 2002:108).”Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI Bahasa. Dipilihnya siswa sebagai subjek penelitian karena didasari oleh pemikiran bahwa terdapat manfaat praktis dari hasil penelitian ini yaitu sebagai informasi bagi pihak yang berwenang dalam situasi instansi pendidikan seperti: kepala sekolah, guru, dan yang lainnya. Seluruh populasi penelitian dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang sedikit dan peneliti mampu meneliti populasi tersebut. Secara keseluruhan jumlah populasi sebagai sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas XI IPB yang berjumlah 30 siswa. Dengan jumlah siswa laki-laki 12 dan perempuan sebanyak 18 siswa. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group posttest dan pretest. Dimana subjek uji coba sebelum diberikan perlakuan (menggunakan metode pembelajaran silent way berbantuan multimedia interaktif) terlebih dahulu diberi pre-test (tes awal) setelah diberikan pre-test selanjutnya diberikan perlakuan yaitu siswa menggunakan metode pembelajaran silent way berbantuan multimedia interaktif. Setelah selesai, di akhir pembelajaran siswa diberikan posttest (tes akhir). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui efektifitas media yang dikembangkan dilihat dari hasil belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran silent way berbantuan multimedia interaktif. Dalam rancangan ini, pengambilan sampel dilakukan dengan memilih kelas yang akan dijadikan sampel. Rancangan
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) ini dipilih karena selama eksperimen tidak memungkinkan untuk mengubah kelas yang ada (Cambell, 1996:47). Rancangan penelitian tersebut merupakan rancangan yang hanya memperhitungkan skor posttest yang dilakukan pada akhir penelitian atau dengan kata lain tanpa memperhitungkan skor pre-test. Tes kemampuan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu tes kemampuan tujuannya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengenal huruf hiragana, apakah kemampuan tinggi atau rendah. Metode pembelajaran silent way merupakan sebuah metode yang menekankan pada kemampuan siswa dan keaktifan siswa dalam belajar dikelas. Sehingga pada `kehidupan nyata siswa mampu menerakapkannya. Berdasaarkan konsep diatas silent way merupakan metode belajar mandiri, dimana guru hanya memberikan contoh lalu siswa mempraktekannya hingga paham, guru hanya sebagai fasilitator. Keterlibatan siswa dalam kelas sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dikelas sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari perasalahan belajarnya, sehingga akan akan menjadi memori jangka panjang bagi siswa.(a) Metode Silent Way. Proses Pembelajaran silent way bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata. Dalam hal ini apabila siswa yang memiliki kemampuan numerik tinggi dan diberikan penerapan pembelajaran kontekstual akan lebih mudah menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari, dan sebaliknya apabila siswa yang memiliki kemampuan numerik rendah dan diberikan pendekatan pembelajaran kontekstual, memori akan disimpan di otak dan jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan mudah terlupakan. (b) Kemampuan Bahasa Jepang Kemampuan belajar bahasa Jepang adalah kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan yang meliputi membaca , dan menulis . Kemampuan ini diukur dengan alat ukur berupa tes kemampuan menulis dan membaca siswa . Pada siswa yang
kemampuan tinggi pada umumnya hasil belajarnya lebih tinggi c. Prestasi Belajar Bahasa Jepang Prestasi belajar siswa adalah skor yang diperoleh siswa setelah menjawab tes hasil belajar yang mencangkup pokok bahasan membaca dan menulis, maka ranah tes prestasi belajar Bahasa Jepang yang digunakan terbatas pada ranah kognitif tingkat ingatan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3), dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3.6 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan urutan kerja seperti di bawah ini : a. Orientasi dan Observasi Pembelajaran Orientasi dan observasi terhadap rancangan dan proses pembelajaran di kelas dan mengadakan wawancara dengan guru Bahasa Jepang Di SMA Negeri 1 Bangli. Tujuan orientasi ini untuk memperoleh informasi tentang : (1) Apakah guru memperhatikan pengetahuan awal siswa. (2) Apakah guru memanfaatkan fasilitas media ICT dan perpustakaan yang tersedia. (3) Apakah guru pernah memanfaatkan tutor teman sebaya. b. Mengkaji Kurikulum, konsep Bahasa Jepang yang penting dan strategis Dalam tahap kegiatan yang dilakukan menganalisis dan menetapkan materi yang akan dibahas di kelas. c. Merancang pembelajaran di kelas Peneliti merancang pembelajaran dengan metode Silent Way ditinjau dari kemampuan membaca dan menulis siswa yang dilengkapi dengan materi yang harus dikerjakan siswa. d. Melaksanakan pelatihan implementasi metode pembelajaran Silent Way. Peneliti memberikan pelatihan dan arahan pada guru bahasa Jepang tentang langkah penerapan metode Silent way. Dalam hal ini pelatihan
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) dilaksanakan di kelas yang tidak terpilih sebagai sampel penelitian. (e) Uji coba Metode Pembelajaran Silent Way berbantuan Multiedia Interaktif Melaksanakan uji coba rancanganrancangan pembelajaran dengan menggunakan Metode Pembelajaran Silent Way berbantuan Multiedia Interaktif pada kelas yang lain yang dilaksanakan guru bahasa Jepang sebagai mitra kerja. Peneliti melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pemecahan masalah dan mengenai keterarnpilan menulis dan membaca huruf hiragana, untuk memperoleh gambaran kegiatan. (f) Implementasi Metode Pembelajaran Silent Way berbantuan Multiedia Interaktif Penerapan Metode Pembelajaran Silent Way berbantuan Multiedia Interaktif di kelas, siswa belajar menggunakan multimedia interaktif lalu diberikan soal guna mengingat kembali materi yang diberikan. (g) Evaluasi program pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pada pertemuan pertama dilaksanakan tes awal (tes kemampuan) (2) Pada pertemuan kedua diberikan penjelasan Metode Pembelajaran Silent Way berbantuan Multiedia Interaktif dan bagaimana langkah tangkah pelaksanaanya. (3) Pada
pertemuan ketiga dan selanjutnya guru bahasa Jepang yang menjadi guru mitra peneliti memberikan Metode Pembelajaran Silent Way berbantuan Multiedia Interaktif dengan mengikuti Rencana Pembelajaran Analisis data yang terakhir yaitu 3) Analisis statistik inferensial, analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas produk terhadap hasil belajar siswa pada siswa SMA Negeri 1 Bangli di kelas XI IPB sebelum dan sesudah menggunakan produk pengembangan multimedia pembelajaran interaktif. Data uji coba kelompok sasaran dikumpulkan dengan menggunakan pre-test dan post-
test terhadap materi pokok yang diuji cobakan. Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis menggunakan uji t untuk mengetahui perbedan antara hasil pre-test dan post-test. Pengujian hipotesis digunakan uji t berkorelasi dengan bantuan program komputer Microsoft Office Excel 2010 dan pentashihan hasil dengan penghitungan manual. Adapun rumus untuk uji-t berkorelasi yaitu.
t
X1 X 2 2 2 s s s1 s2 2r 1 2 n n n1 n2 1 2
(Sumber: Koyan, 2012:29) Keterangan: = rata-rata sampel 1 (sebelum X1 menggunakan e-learning) = rata-rata sampel 2 (sesudah X2 menggunakan e-learning) S1 = simpangan baku sampel 1 (sebelum menggunakan elearning) S2 = simpangan baku sampel 2 (sesudah menggunakan media) S12 = varians sampel 1 S22 = varians sampel 2 r = korelasi antara dua sampel Sebelum melakukan uji hipotesis (uji t berkorelasi) dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi-kuadrat, sedangkan untuk uji homegenitas varian antar kelompok digunakan uji Barltlett. HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian eksperimen dalam penelitian ini di ukur dengan melakukan tahap pra eksperimen dengan menggunakan pretest dan posttest terhadap 30 orang peserta didik kelas XI IPB SMA Negeri 1 Bangli. Berdasarkan nilai pretest dan posttest 30 orang siswa tersebut, maka dilakukan uji-t untuk
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) sampel berkorelasi. Sebelum melakukan uji hipotesis (uji t berkorelasi) dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor pada setiap variabel berdistribusi normal atau tidak, untuk itu dapat digunakan rumus Chi-Kuadrat. Setalah dihitung dengan rumus Chi-Kuadrat maka diperoleh hasil perhitungan pre-test untuk X2hitung = 7,06, dk = 7 – 2 – 1 = 4. Pada tabel X2 untuk taraf signifikansi 5% = 9,488. Dengan demikian, harga X2hitung = 7,06 < harga X2tabel = 9,488, sehingga H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel pre-test berasal dari populasi berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normalitas pada posttest memperoleh hasil perhitungan untuk X2hitung = 2,66, dk = 7 – 2 – 1 = 4. Pada tabel X2 untuk taraf signifikansi 5% = 9,488. Dengan demikian, harga X 2hitung = 2,66 < harga X2tabel = 9,488, sehingga H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel post-test berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji homogenitas varians antar kelompok digunakan uji Barltlett, untuk uji Bartlett digunakan statistik Chi-Kuadrat. Setelah dihitung dengan rumus ChiKuadrat, maka diperoleh hasil X2hitung =3,09. Untuk taraf signifikansi 5% dan dk = k – 1 = 2 – 1 = 1; X1tab = 3,481. Dengan demikian, harga X2hitung = 3,09 < harga X2tabel = 3,481, sehingga H0 diterima. Kesimpulannya, kedua kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Setelah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas, dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Hasil analisis Uji-t dengan berbantuan Microsoft Office Excel 2010 adalah sebagai berikut. Thitung = 19,048. Selanjutnya harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58. Harga t tabel untuk db 72 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,0017. Dengan demikian, harga t hitung
(19,048) lebih besar daripada harga t table (2,0017). Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Bahasa Jepang antara sebelum dan sesudah menggunakan metode Silent Way berbantuan multimedia pembelajaran interaktif. Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa metode Silent Way multimedia pembelajaran interaktif berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jepang kelas XI IPB di SMA Negeri 1 Bangli. Penggunaan metode konvensional dirasa kurang efektif dalam pembelajaran bahasa jepang khususnya materi pengenalan huruf, dimana hanya guru yang menjadi objek dan sumber belajar. Sehingga siswa menjadi jenuh dan pembelajara menjadi kurang efektif . Di SMA Negeri 1 Bangli siswa belajar mengenal huruf-huruf jepang ini dengan cara menirukan guru dan menghafal, sehingga siswa kurang dapat dengan jelas mengingat huruf-huruf jepang ini. Belum lagi jika suara dan tulisan guru tidak dapat ditangkap dengan baik oleh siswa, maka akan menimbulkan miskonsepsi. Menurut Marpaung (2001) bahwa dalam pembelajaran selama ini siswa hampir tidak pernah dituntut untuk mencoba strategi dan cara (alternative) sendiri dalam memecahkan masalah. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran konvensional adalah suatu pembelajaran dimana guru yang menjadi pusat perhatian, siswa sebagai pendengar dan penerima, siswa tidak pernah mencoba untuk aktif dalam kelas, dan ini sudah pasti bermanfaat terhadap hasil belajar siswa yang rendah dalam pembelajaran bahasa jepang. Hasil analisis terhadap skor kinerja siswa menunjukkan bahwa rata-rata skor yang dicapai adalah 19,048 Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kinerja sesudah menggunakan metode Silent Way berbantuan multimedia interaktif lebih tingg lebih tinggi daripada rata-rata skor siswa sebelum
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) menggunakan metode berbantuan multimedia
Silent
Way
Dari hasil uji hipotesis dengan uji-t untuk data siswa menunjukkan thitung = 1,67 dan ttabel = 1,52 untuk dk = n1+n2–2= 48 dengan taraf signifikansi 5%. Ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, siswa yang dibelajarkan dengan metode Silent Way berbantuan multimedia lebih tinggi daripada sebelum menggunakan metode Silent Way berbantuan multimedia interaktif Hal ini terjadi karena dengan penerapan metode Silent Way berbantuan multimedia interaktif dapat mengoptimalkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.Selama pembelajaran, siswa tidak lagi menjadi penonton, melainkan turut aktif membangun pengetahuannya. Implementasi metode Silent Way berbantuan multimedia interaktifdalam pembelajaran sesuai dengan pandangan kontruktivis, yaitu: (1) pebelajar terlibat aktif dalam pembelajaran; (2) informasi baru harus dikaitkan dengan informasi lain sehingga menyatu dalam skemata yang dimiliki pebelajar agar pemahaman terhadap informasi menjadi kompleks; dan (3) orientasi pembelajaran adalah pemecahan masalah (Hudojo, 2003). Ini berarti, proses pembelajaran bukan lagi sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi merupakan proses pemerolehan konsep yang berorientasi pada keterlibatan siswa secara aktif dan langsung. Proses pembelajaran demikian akan lebih bermakna dan menjadikan skema dalam diri pebelajar menjadi pengetahuan fungsional yang setiap saat dapat diorganisasi oleh pebelajar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, hasil analisis, dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan kinerja pemecahan masalah siswa sebelum menggunakan metode
pembelajaran Silent Way berbantuan Multimedia interaktif dan metode konfensional Penggunaan metode Silent Way berbantuan multimedia pembelajaran interaktif efektif untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Jepang pada siswa kelas XI IPB di SMA Negeri 1 Bangli. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji t dari nilai rata-rata hasil belajar diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (19,048 > 2,0017) dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05), dengan demikian 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻1 diterima. Terdapat perbedaan hasil belajar antara sebelum menggunakan metode Silent Way berbantuan multimedia interaktif dan sesudah menggunakan metode Silent Way berbantuan multimedia interaktif pada mata pelajaran bahasa jepang kelas XI IPB di SMA Negeri 1 Bangli Berdasarkan simpulan di atas, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut. Praktisi pendidikan, khususnya pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran bahasa jepang lebih mengembangkan diri guna menemukan pemecahan masalah dalam kesulitan belajar Karena keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga, penelitian ini dilakukan pada populasi yang terbatas, yaitu pada siswa kelas XI IPB di SMA Negeri 1 Bangli. Peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian terhadap metode Silent Way berbantuan Multimedia Interaktif, disarankanuntuk melakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar. Hal ini untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Silent Way berbantuan Multimedia Interaktif, dalam pembelajaran bahasa Jepang secara lebih mendalam. Saat pembelajaran berlangsung, seringkali siswa menemui jalan buntu dalam menyelesaikan suatu cara pemecahan masalah. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan strategi ini hendaknya menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi hal ini. Misalnya dengan menyiapkan lebih banyak pertanyaan arahan yang dapat membimbing siswa menemukan solusi pemecahan masalah tersebut.
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur di panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, karena berkat rahmat-Nya, artikel ini terselesaikan. Artikel ini disusun guna memenuhi persyaratan tugas akhir perkuliahan. Dalam penyusunan artikel ini tentu ada bantuan dari beberapa pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikannya, untuk itu di sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terkait. Adapun pihak yang ikut membantu baik itu dari dukungan dan bimbingan dalam penyelesaian artikel ini, yaitu: 1) Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., selaku Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. 2) Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan Sekaligus Pembimbing yang telah memberikan motivasi petunjuk dalam pelaksanaan penelitian. 3) I Kadek Suartama, S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya sehingga artikel ini dapat diselesaikan. 4) Putu Yosea Purbasari, A.Md., selaku Guru Bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Bangli yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan membantu pelaksanaan uji coba media pembelajaran. 5) Semua siswa kelas XI IPB di SMA Negeri 1 Bangli yang telah menjadi subyek dalam penelitian ini. 6) Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian ini. 7) Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian artikel ini. DAFTAR RUJUKAN
Agung, A. A. Gede. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Arikunto, S. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Asyhar,
Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Refrensi. Candiasa, I M. 2004. Statistik Multivariat. Disertai Aplikasi dengan SPSS. Buku Pendukung Mata Kuliah Statistik Multivariat. IKIP Negeri Singaraja.
Dahidi, A., & Sudjianto. 2012. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Keisant Blanc. Djiwandono, Sri Esti Wiryani. Mei 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Grasindo. Djojosuroto, Kinayati. 2002. Prinsip Dasar Penelitian Bahasa Sastra. Bandung. Nuansa Cendikia. Gattegno, C. 1972. Teaching Foreign Langues in School. Universiti of Cambridge. Hadi, N. 2008. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya. Laporan Penelitian. Tersedia pada: http://www.lipi.co.id/. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013. Hadi, Sutrisno. 2000. Research. Yogyakarta: Andi.
Metodologi
Koyan, I Wayan, Oktober 2012. Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuantitatif. Singaraja.Universitas Pendidikan Ganesha. Larsen, Diane. 2010. Techniques and Principles in Language Teaching. New York. Oxford University Press Lasmawan, Wayan. 2010. Paradox. Mediakom Press Bali.
Global
Nelson, A. N. 2005. Kamus Modern Kanji Jepang-Indonesia. Jakarta: Keisant Blanc.
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) Richard, Jack . 1986. Approach and Methods in Language Teaching. New York. University of Cambridge. Situmorang, H. 2009. Ilmu Kejepangan 1 (Edisi Revisi). Medan: USU Press. Santyasa, I Wayan. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Sardiman, A.M. Februari 1996. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada Sukardi. April 2007. Jakarta. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Sutedi, T. 2009. "Beberapa Alternatif untuk Mengatasi Masalah dalam Pembelajaran Sakubun". Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang ASPBJI Korwil Jabar , Volume 2, Nomor 2 (hlm. 1). Tarigan, H. G. 1994. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tegeh, I M dan I M Kirna. 2010. Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta. Bumi Aksara.