BAHAN AJAR MANAJEMEN CITRA DIRI DAN KEHUMASAN STIE PUTRA BANGSA KEBUMEN DOSEN PENGAMPU: MUH ROSYID, S.Pd.,M.M. PENDAHULUAN Ada 5 kualifikasi (syarat) untuk menjadi Public Relations (menyebut orangnya; PR) 1. Kemampuan berkomunikasi (Ability to Communicate) 2. Kemampuan mengorganisasikan (Ability to organize) 3. kemampuan membina relasi dengan publik (Ability to get on with people) 4. Memiliki kepribadian utuh dan jujur (Personality Integrity) 5. Banyak imajinasi dan kreatif (Imagination) F. Rachmadi dalam “Public Relations dalam teori dan praktik”, menyebutkan bahwa : “ masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga ekonomi, bisnis, sosial dan politik setelah terjadinya revolusi industri adalah masalah hubungan (relationship). Kondisi Iklim sosial dimana lembaga tersebut bergerak banyak diwarnai oleh kesalahpahaman, pertentangan antara atasan dan bawahan, antara produsen dan konsumen, antara industri dan masyarakat sekitar, antara pabrik dan distributornya. Permasalahan utamanya adalah; bagaimana pencapaian pendekatan dan penyesuaian sikap dan pandangan masyarakat/publik terhadap lembaga dan organisasi tersebut. Manajemen perusahaan merasakan perlunya perbaikan hubungan masyarakat/ PR dengan sungguh untuk menciptakan iklim dan suasana yang lebih baik guna melaksanakan tanggungjawab sosialnya. Lembaga bisnis misalnya memerlukan iklim sosial, ekonomi dan politik sehingga usaha bisnis sekarang banyak memberikan perhatian pada masalah-masalah kemasyarakatan, dengan tujuan supaya segenap iklim usaha bisa berkembang lebih baik. Sejarah dan Tokoh Public Relations (PR) Ivy Ledbetter Lee yang dianggap sebagai “the father of public relations” Bapak Public Relations/Humas karena berhasil mengembangkan PR yang oleh para cendekiawan kemudian dijadikan landasan untuk dimekarkan dan dijadikan obyek studi ilmiah PR sudah ada sejak negara-negara maju memulai langkah branding, orang Amerika menciptakan ; Mickey Mouse dengan Walt Disney nya, Coca-Cola, dan Hollywood Contoh konsep memaknai PR “usaha untuk menciptakan suatu citra baru atau iklim pendapat umum yang menyenangkan, atau mencoba memoles citra (image) yang sudah ada. Konsep di atas adalah cara pandang memaknai PR yang keliru, karena mencampur adukkan konsep PR dengan konsep periklanan dan pemasaran. Jadi bukanlah konsep membangun dan membentuk citra (image) yang menjadi tujuannya. PR senantiasa berkaitan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatankegiatan tersebut diharapkan akan muncul perubahan yang berdampak Sehingga dengan demikian, maka PR adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua jenis organisasi, baik yang bersifat komersial maupun non komersial, disektor publik (pemerintah) maupun privat (swasta). Sehingga pengertian PR jauh lebih luas daripada sekedar periklanan atau pemasaran, keberadaannya pun jauh lebih awal.
Kesalahan Pemahaman tentang PR Fungsi
Public Relations versus lainnya
Membina hubungan
Personal Relations lebih kepada kemampuan pribadi dalam membina hubungan dengan orang lain, namun PR lebih luas, tidak cukup hanya kemampuan personal saja namun terdapat seni dan pengelolaan lainnya.
Propaganda
Eksekutif perusahaan yang menggunakan PR sebagai alat propaganda dengan teknik dan pemberitaan pers yang tidak jujur akan merusak PR, yang terpenting adalah membangun citra perusahaan dengan baik
Periklanan Gratis
PR bukanlah “Iklan Gratis” melalui pemberitaan dan publikasi perusahaan, namun untuk menjelaskan sesuatu tentang perusahaan
Menjual Senyuman
Senyuman dan keramahtamahan untuk membujuk orang lain bukanlah PR sesungguhnya, namun terletak pada keahlian mengembangkan dan menjalankan strategi perusahaan; contoh perusahaan menggunakan Public Figur
Publisitas
PR lebih dari sekedar Press Relations saja (publikasi kebijakan, menyusun jadual kunjungan dan lainnya)
MEMBEDAKAN PR DENGAN PERIKLANAN Menurut Institute of Practitioners in Advertising (IPA) Inggris : “ Periklanan mengupayakan suatu pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya” Penekanannya adalah pada: - Penjualan - Dengan harga semurah-murahnya, - Sebanyak mungkin menjual kepada konsumen PR adalah : - Didalamnya terdapat upaya-upaya periklanan (advertising) - Proses menciptakan pemahaman konsumen terhadap produk/jasa dengan memberikan pengetahuan akan keberadaan dan kegunaan suatu barang atau jasa yang dipromosikan. Usaha ini disebut dengan (market education)/ mendidik pasar.
PERBEDAAN PR DENGAN PERIKLANAN NO
PR
PERIKLANAN
1
Dilakukan oleh semua organisasi
2
Mencakup banyak kegiatan, menyangkutTerbatas pada fungsi penjualan dan pembelian ; promosi produk, seluruh komunikasi dalam organisasi penyediaan pasokan dll Financial lebih tinggi; gaji para staff dan atau Financial; hanya berdasarkan tarif iklan per kolom honor konsultasi, editorial dll Kegiatan PR membutuhkan banyak waktu Kegiatan pada saat proses pengiklanan dan tidak terbatas
3 4
Bisa dilakukan dan bisa tidak dilakukan dalam sebuah organisasi,contoh:brigade pemadam kebakaran (menjalin hub dengan khalayaknya)
Membedakan PR dengan Pemasaran Menurut Chartered Institute of Marketing (CIM) Inggris: “Pemasaran adalah suatu proses manajemen yang bertanggungjawab untuk mengenali, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan atau kebutuhan pembeli demi meraih laba.” Penekanannya adalah pada aspek manajemen pemasaran, yakni tanggungjawab, fungsi pemasaran
Pemasaran adalah fungsi utama kegiatan bisnis, sedang PR adalah memiliki hubungan yang kuat dengan finansial dan produksi.
PERBEDAAN PR DENGAN PEMASARAN NO
PR
PEMASARAN
1
Memiliki hubungan kuat dengan Fungsi finansial dan Melekat langsung pada fungsi utama kegiatan bisnis produksi
2
Menuntut tanggungjawab perusahaan/organisasiMenuntut tanggungjawab Manajemen Pemasaran secara keseluruhan Fungsi Pr menunjang bauran pemasaran (marketing Financial; hanya berdasarkan target penjualan besarmix) besaran.
3
PR pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi, kendati agak lain dengan kegiatan komunikasi sesungguhnya. Ciri hakiki dari komunikasi dalam PR adalah “two way communications” (komunikasi dua arah/timbal balik). Arus komunikasi timbal balik ini yang harus dilakukan dalam kegiatan PR, sehingga terciptanya umpan balik yang merupakan prinsip pokok dalam PR (Rachmadi, 1994:7), lanjut disebutkan bahwa PR adalah salah satu bidang ilmu komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi/perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. Denny Griswold, editor PR News (1948) “Public Relations is the management fungtions which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual organization with the public interest and plans excutes a program action to earn public understanding and acceptance (Bittner, 1989:241) Batasan dari Griswold menyebutkan bahwa PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, dan melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik. Melvin Sharpe 5 Prinsip proses harmonis dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan publiknya: 1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas. 2. Keterbukaan dan konsisten terhadap tindakan dan kepercayaan. 3. Tindakan yang jujur untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan kemauan baik (Goodwill)/ ittikad baik. 4. Komunikasi dua arah dilakukan secara kontinyu untuk mencegah pengkucilan (alienasi) dan membangun hubungan. 5. Evaluasi penelitian dan lingkungan untuk menentukan tindakan dan penyesuaian yang diperlukan bagi hubungan sosial yang harmonis. PUBLIK dalam PUBLIK RELATIONS KLASIFIKASI Publik dan Publik Relations 1. Publik Internal dan Publik Eksternal Internal Publik yang berada di dalam organisasi/perusahaan; Supervisor, pelaksana, manajer, pemegang saham, direksi perusahaan, satpam, penerima telepon; Eksternal Publik yaitu secara organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan; pers, pemerintah, endidik/dosen, pelanggan, bank, penyalur, komunitas dan pemasok. 2. Publik Primer, Sekunder dan Marginal ; yaitu elemen Stakeholders dari yang paling penting, kurang penting dan yang bisa diabaikan, urutan masing-masing perusahaan berbeda-beda. 3. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan Karyawan dan pelanggan : Publik Tradisional
4. 5.
Mahasiswa/pelajar, peneliti/dosen, peneliti, pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa depan Proponents (Publik yang memihak), Opponents (kelompok penentang) dan Uncommitted (kelompok yang tidak peduli) Silent Mayority (kelompok yang pasif dalam mengajukan komplaint) dan Vocal Minority (kelompok yang aktif: publik penulis disurat kabar). Biasanya yang aktif menyuarakan pendapat jumlahnya tidak banyak) dan mayoritas pembaca adalah pasif.
7 macam Publik lainnya 1. Masyarakat disekitarnya 2. Karyawan perusahaan 3. Pers Radio, Televisi 4. Konsumen dan Pemasok 5. Investor 6. Distributor 7. Pemuka Pendapat Publik diatas adalah macam-macam Publik yang dibedakan dalam ruang lingkup masing-masing dan dilihat dari kepentingannya (lembaga pendidikan PRM Interstudi School of Public Relations)
HUBUNGAN ANTARA PR DAN MARKETING MARKETING PUBLIC RELATIONS • • •
“Komunikasi Marketing” atau “Marketing Public Relations” adalah alat dan teknik public relations yang sering digunakan untuk menunjang marketing dan sasaran penjualan suatu bisnis. Staff PR yang bekerja di bidang ini biasanya tergabung dalam Divisi Marketing Public Relations dapat memperluas peranannya dalam bidang pemasaran produk atau jasa pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an di AS. Banyak pengelola marketing menerapkan PR sebagai pendukung unsur promosi dalam Marketing Mix (bauran pemasaran; Product, Price, Place, Promotion)
BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN
Beberapa alasan kenapa marketing memasukkan PR ke dalam kegiatannya (dunia usaha Amerika); 1. Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan pemerintah. 2. Penarikan berbagai produk, selalu menghiasi berita utama di media masa. 3. Adanya kesan negatif konsumen kepada setiap produk yang ditawarkan. 4. Perlunya pemasangan iklan, dengan muatan yang mencerminkan kebutuhan sosial dan tanggungjawab produsen. 5. Seringkali muncul issue produk dan perusahaan. 6. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus dipelihara dan ditingkatkan. PR digunakan dalam perencanaan Marketing dengan sasarannya adalah: 1. Membantu perusahaan dan nama produknya agar lebih dikenal. 2. Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk. 3. Membantu meningkatkan suatu produk life style, contoh ; menyempurnakan pesan iklan dan promosi penjualan dengan menambah informasi baru. 4. Mencari pangsa pasar baru dan memperluas keberadaannya. 5. Memantapkan semua image / citra yang positif bagi produk dan usahanya.
PERAN PR UNTUK PEMASARAN “ Mengkomunikasikan pesan-pesan kunci kepada audiens yang menjadi target dalam mata rantai pemasaran Untuk mempengaruhi perilaku pembelian”
• • •
PR dapat menjadi lebih efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih dahulu dalam perencanaan marketingnya Perencanaan harus matang meliputi sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. Istilah penggabungan antara Public Relations dan Marketing disebut dengan “Marketing Public Relations” (MPR).
Thomas M. Harris (The Marketer’s Guide to Public Relations) menyebutkan definisi MPR; “proses dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan minat konsumen (Harris, 1991:12) • MPR memperkuat fungsi manajemen perusahaan dan mendukung tujuan pemasaran. • Hermawan kartajaya dalam Bisnis Indonesia (23/11/1995) menyatakan bahwa konsep Marketing Mix (product, price, place, promotion) pertama kali diperkenalkan oleh Jerome McCarthy, bukan Philip Kotler, tapi seolah-olah konsep itu diciptakan oleh Kotler, karena Kotler lah yang pertama kali memperkenalkan Marketing Mix.. • Kemudian Kotler mungkin risih, maka dia merubah 2P dari Marketing Mix (4P) menjadi 6P dan mempopulerkan menjadi “Mega Marketing”. 2P dari Kotler adalah : Power dan Public Relations. • POWER adalah berhubungan dengan kalangan birokrat supaya suatu market (tadinya tertutup) bisa diakses, sedangkan • PUBLIC RELATIONS adalah berhubungan dengan publik (masyarakat) luas supaya mendapat simpati. • Jadi Power dan Public Relations seperti kekuatan push dan pull yang bisa dipakai untuk melancarkan akses pasar yang terhambat. • Menurut Kotler, Power sebetulnya lebih digunakan kepada bagaimana mem-break suatu situasi monopoli. Contoh Kasus; Stasiun TV swasta mematahkan monopoli TVRI, Simpati dan Satelindo yang awalnya sangat lemah dibanding dengan Indosat, sekarang mampu merajai, RCTI mendapat hak monopoli iklan televisi dibanding TVRI, kemudian RCTI tidak bertahan begitu lama disusul oleh SCTV, Anteve, Indosiar, Trans Studio, bahkan sampai dengan Net TV dan seterusnya. Inilah yang disebutkan oleh Kotler, bahwa Power bisa menghidupkan mekanisme pasar. • PR yang tidak luput dari strategi, MPR senantiasa memperhatikan strategi pemasaran, diikuti pengembangan sarana dan hasil secara langsung berhubungan dengan pembelian dan penjualan. • Yang paling penting adalah bahwa strategi marketing selalu ditekankan pada titik pandang PR, yang melengkapi suatu blue print (detail plan of action / rencana rinci kegiatan), yang bisa diikuti oleh siapapun baik yang sudah berpengalaman maupun tidak dalam bidang pemasaran. • Banyak para manajer tidak menyadari bahwa periklanan tidak bisa untuk mencapai segalanya, dan situasi pemasaran tertentu dapat menetralisir apa yang ingin dicapai melalui periklanan
•
Pertanyaan yang sering mengacaukan: “Apakah PR sama dengan Marketing?!” Kalangan praktisi pemasaran memang sering menilai bahwa kampanye PR merupakan suatu pengembangan baru bagi kampanye pemasaran. Pendapat ini tidak salah 100%, karena memang menurut Kotler, tokoh sentral pemasaran dalam buku-buku teksnya memang menyebutkan bahwa: PR merupakan bagian dari Mega Marketing. Kotler percaya bahwa PR bersama konsep mega marketing mampu membuka negara-negara tertutup. Definisi Mega Marketing menurut Kotler adalah: “Aplikasi koordinasi secara terencana atas unsur-unsur ekonomi, psikologi, politik, dan ketrampilan PR untuk memperoleh simpati (kerjasama) dari pihak-pihak yang terkait agar dapat beroperasi atau masuk ke pasar tertentu.
Thomas L.Harris • Menurut Kasali, untuk meluruskan pertanyaan PR samakah dengan marketing, maka mengambil pendapat Thomas L Harris yang mengembangkan konsep MPR, dengan melihat praktek-praktek PR pada kegiatan pemasaran. • Harris menyarankan agar para praktisi dapat memisahkan kegiatan yang menjadi bagian dari MPR /marketing dan bagian dari korporet. • Untuk menghindari kerancuan maka kasali menggunakan konsep Harris dengan menempatkan siapa yang bertanggungjawab atas setiap kegiatan serupa di dalam perusahaan. • MPR adalah bagian dari kegiatan Pemasaran, dan objective dari kegiatan PR adalah mendukung objective di bidang pemasaran. • Untuk menjalankan kegiatannya, orang-orang pemasaran bisa meminta bantuan CPR karena keahlian CPR memang murni dibidang PR • MPR berada di bawah manajer marketing, bisa di bawah direktur utama (tergantung strukturnya) • Mengapa? Karena mempunyai tugas yang sangat sensitif karena menjaga kepuasan stakeholder.
OPINI PUBLIK DAN CITRA PERUSAHAAN OPINI PUBLIK • • • • •
Berasal dari bahasa Inggris ; Public Opinion sering disebut dan diterjemahkan sebagai “Pendapat Umum” (Djoenaesih S.Soenarjo dalam bukunya Opini Publik) Dengan demikian, “public” adalah “umum”, sedangkan “opinion” adalah “pendapat”. Dalam ilmu komunikasi, istilah lainnya adalah Public Relations yang umumnya diterjemahkan dengan “Hubungan Masyarakat”. Public = masyarakat, Relations = hubungan. Opini Publik bukan merupakan suatu wujud dengan bentuk dan sifat yang nyata, akan tetapi merupakan sekumpulan keyakinan, ilusi dan pandangan yang rasional maupun tidak rasional yang menggambarkan sikap individu-individu yang membentuk publik.
Leonard W.Doob (dalam Sunarjo 1984) Pengertian Opini Publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, di mana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Opini publik berhubungan erat dengan sikap manusia, baik secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok. Sikap dipengaruhi oleh pengalaman, secara pribadi dari dan dalam kelompok itu sendiri. Opini publik akan bertambah kuat jika didukung oleh beberapa opini kelompok (group opinion) Komponen Kata Opini Publik • Terdiri dari 2 komponen kata yaitu publik dan opini ; 1. Publik; suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama dalam masalah tertentu. 2. Pendapat/Opini; adalah ekspresi suatu sikap terhadap topik tertentu (yang ramai dibicarakan). Sikap yang semakin kuat akan muncul ke permukaan dan masuk pada peredaran pembicaraan dalam bentuk opini. Opini Publik juga mewakili suatu kesepakatan, dan kesepakatan dimulai dengan sikap-sikap orang terhadap isu-isu yang masih tanda tanya. • Fokus Utama kegiatan Public Relations adalah: “Mencoba mempengaruhi sikap individu à bagaimana tanggapan selanjutnya à pembentukan opini”. • Karakteristik Sikap menurut Seitel 1992:82; 1. Personal, secara fisik, unsur emosional suatu individu termasuk kondisi, usia dan status sosial. 2. Cultural; lingkungan dan gaya hidup pada area geografis tertentu. 3. Pendidikan; tingkat dan kualitas pendidikan seseorang. 4. Familial (people root); semacam akar rumput orang-orang. 5. Religi; suatu sistem kepercayaan tentang Tuhan atau Supranatural. 6. Tingkatan Sosial; Posisi dalam masyarakat. Perubahan status sosial yang dimiliki orang-orang.
• • • •
7. Ras, asal etnik/suku Sikap merupakan kecenderungan atau predisposisi untuk menanggapi suatu persoalan atau situasi. Jadi sikap bila tertahan di dalam (inwardly held) yang bila menghadapi rangsangan bisa diekspresikan ke luar dalam bentuk opini, suatu pernyataan secara verbal. Sikap merupakan paduan dari; 1. pikiran (kognisi) dan 2. Perasaan (afeksi). 3 (Tiga) aspek Opini Publik (Irish dan Prothro) : a. Ekspresi Sikap bila tidak diekspresikan bukanlah opini publik, untuk menjadi aspek dari opini publik, maka sikap harus dikomunikasikan kepada orang lain. b. Persoalan (issue) Mengandung pro dan kontra, setuju atau tidak setuju, menuju kepada pandangan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan c. Kemasyarakatan opini publik lebih merujuk pada persoalan kemasyarakatan apabila dari kelompok sosial yang sama. Berisi tentang beberapa jenis komunikasi mengenai beberapa jenis persoalan masyarakat.
JENIS-JENIS OPINI LAINNYA 1. Opini Individu; pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu yang terjadi di masyarakat. Bisa setuju atau tidak setuju, setelah itu baru diketahui bahwa orang lain ada yang sependapat dan ada yang tidak sependapat setelah membicarakan dengan orang lain. Jadi opini merupakan perpaduan dari opiniopini individu. 2. Opini Pribadi adalah pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial. Pendapat seseorang belum tentu merupakan opininya pribadi karena mungkin saja ia mengambil alih opini orang lain sebab ia juga menyetujuinya. Lalu pada saat disampaikan kepada orang lain adalah sebagai opininya sendiri, tetapi bukan opininya pribadi. 3. Opini Kelompok yaitu pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan orang banyak 4. Opini Mayoritas adalah pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu masalah yang pro, mungkin yang kontra, mungkin yang mempunyai penilaian lain. Biasanya opini ini dibawa ke suatu lembaga secara terbuka misalnya ; parlemen sehingga terlihat berapa jumlah yang pro dan kontra. 5. Opini Minoritas; adalah kebalikan dari opini mayoritas, pendapat yang jumlahnya relatif lebih sedikit dibanding jumlah mereka yang terkait dengan suatu masalah sosial. 6. Opini massa (mass opinion) merupakan tahap kelanjutan dari opini publik, opini beralih bentuk menjadi tindakan fisik, sering tindakan yang bersifat destruktif. 7. Opini Umum (general opinion). Adalah pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat. Perbedaannya dengan opini massa adalah pada pendapat yang kontroversial, akan tetapi kalau opini umum maka ketika menyangkut kepentingan umum semua orang akan pro atau semua orang akan kontra. • Praktisi PR salah satu pekerjaannya adalah membahas masalah Opini Publik. • Seringnya hubungan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan manapun didunia ini tidak lepas dari munculnya opini didalam masyarakat. • Opini Publik berasal dari dua kata berbahasa latin ; a. Opinari berarti berfikir atau menduga b. Publicus mempunyai arti “milik masyarakat luas” Hubungan kedua kata tersebut adalah menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan dan pilihan yang dilakukan oleh banyak orang. • Akar dari opini tidak lain adalah “persepsi” dan persepsi ditentukan oleh 4 faktor. 1. Faktor latar belakang budaya 2. Pengalaman masa lalu 3. Nilai-nilai yang dianut 4. Berita-berita yang berkembang • Opini mempunyai kaitan yang erat dengan pendirian (attitude-sikap) yang merupakan opini yang tersembunyi didalam batin seseorang (yang dirasakan seseorang)
Memahami opini seseorang/publik • Seorang praktisi PR hendaknya dapat memahami secara berkala opini yang tengah beredar di dalam segmen publiknya • R.P.Abelson dalam Transaction, 5, 1968 menyebutkan opini mempunyai unsur-unsur antara lain : 1. Belief (kepercayaan seseorang tentang sesuatu) 2. Attitude (yang sebenarnya dirasakan seseorang) 3. Perception (Persepsi) Masalah yang timbul adalah, kebanyakan dari orang tidak bisa mengungkapkan opini sesuai dengan yang dirasakannya. Contoh : kebanyakan perokok sadar bahwa merokok membahayakan dirinya dan orang lain, tetapi sedikit yang kemudian mampu dan mau meninggalkannya. Kemudian banyak orang yang sadar bahwa polisi melakukan tindakan penilangan untuk menegakkan keadilan tetapi tidak sedikit pula yang memberikan uang damai demi menyelesaikan hukum tilang. PENGARUH OPINI PUBLIK • Pengaruh opini Publik dikembangkan oleh ahli psikologi sosial Hadley Cantril, dalam Seitel 1992, “15 laws of publik opinion”, antara lain: 1. Opini sangat sensitif terhadap berbagai peristiwa penting. 2. Peristiwa yang luar biasa dapat merubah opini publik seketika, opini publik tidak akan stabil sebelum peristiwa itu menunjukkan perkembangan yang pasti. 3. Opini secara umum lebih banyak ditentukan oleh peristiwa-peristiwa, dari pada kata-kata, kecuali kata-kata itu merupakan peristiwa. 4. Pernyataan verbal dan tindakan penanggulangan hanya bisa dilakukan pada saat opini terbentuk. 5. Secara umum, opini publik tidak mengantisipasi suatu keadaan darurat, tetapi hanya bereaksi. 6. Opini ditentukan oleh kepentingan pribadi berbagai peristiwa. 7. Opini tidak bisa bertahan pada periode yang lama (mudah berubah). 8. jika kepentingan pribadi sudah melekat, tidak mudah mengubah opini 9. Saat kepentingan pribadi sudah tersangkut, opini publik dalam suatu negara demokrasi cenderung mendahului atau mengarahkan kebijakan pemerintah atau pihak lain yang berwenang. 10. Jika opini didukung oleh mayoritas yang tidak kuat atau tidak solid, peristiwa berikutnya mudah untuk merubah opini. 11. Saat kritis, setiap orang menjadi lebih sensitif terhadap kecakapan pemimpin. Jika pemimpin mereka menunjukkan kredibilitasnya, mereka akan tetap setia. Tetapi bila luntur, maka kesetiaan dan tanggungjawab mereka akan berkurang. 12. Orang akan segan untuk menentang keputusan yang diambil pemimpin mereka dalam keadaan kritis, apalagi bila mereka dilibatkan dalam mengambil keputusan. 13. Orang-orang memiliki dan mampu membentuk opini yang ada kaitannya dengan tujuan tertentu. 14. Opini publik dan opini individu mengandung suatu keinginan. 15. Semakin orang melihat terhadap demokrasi karena diberinya kesempatan (kesempatan mengakses informasi dan kesempatan pendidikan lebih tinggi), maka opini akan mengacu kepada akal sehat dan cenderung mengemukakan opini yang lebih obyektif. CITRA PERUSAHAAN • Perusahaan perlu memahami bagaimana memberikan perhatian yang cukup untuk membangun sebuah citra yang menguntungkan perusahaan, tidak hanya menghindar dari terbentuknya suatu kesan publik negatif. • CITRA PERUSAHAAN = Fragile Commodity ( komoditas yang rapuh / mudah pecah) • Citra adalah image (Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang, atau organisasi), Bill Canton dalam Sukatendel (1990). • Menurut Sukatendel citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra merupakan aset terpenting dari suatu perusahaan • PR adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. • Definisi PR menurut Sukatendel, :
1. Komunikasi adalah ilmu, PR adalah bagian dari ilmu komunikasi, PR cukup ilmiah untuk dipelajari. 2. Citra adalah suatu istilah yang menarik, banyak diperbincangkan masyarakat, momentum yang harus dimanfaatkan. 3. Mitra, memberi kesan saling memperhatikan, mendukung suasana yang saling membangun. 4. Kepentingan bersama (mutual interest) adalah esensi dari kegiatan PR (two way communication:dua pihak/arah). Dari definisi di atas terdapat 4 unsur penting ; 1. Metode komunikasi, adalah cara mencapai tujuan dengan menggunakan ilmu komunikasi ; Jurnalistik (kepentingan umum, Propaganda (komunikator), Iklan (kepentingan perusahaan). 2. Menciptakan Citra Positif. 3. Mitra Organisasi. Mitra = Publik (eksternal dan Internal), Citra Publik berasal dari Publik Internal (mitra dalam) dan Publik Eksternal (mitra luar). 4. Menghormati kepentingan bersama , PR juga harus membela kepentingan publiknya (mitranya) baik internal maupun eksternal. CITRA adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktifitas. PROSES PEMBENTUKAN CITRA • CITRA terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang • Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan dalam penelitian tingkah laku konsumen (kutipan Danasaputra) : - PR sebagai input-output - Proses intern adalah pembentukan Citra, inputnya adalah stimulus yang diberikan dan outputnya adalah tanggapan atau perilaku tertentu - Sedangkan Citra itu sendiri terdiri dari persepsi-Kognisi-Motivasi-Sikap Model Pembentukan Citra Pengalaman mengenai stimulus
• • • • •
Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar organisasi dan mempengaruhi respons. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Kognisi yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi dan nilai.
JENIS-JENIS CITRA Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations (1984), jenis-jenis citra antara lain: 1. Cerminan citra (The mirror image) yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.
2. 3. 4.
Citra masih hangat (The current image), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa saja bertentangan dengan mirror image. “Citra yang diinginkan” (The wish image) yaitu manajemen menginginkan suatu pencapaian tertentu. Citra yang berlapis (The multiple image) yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.
MANAJEMEN HUMAS • Manajemen dan PR merupakan dua hal berbeda yang masing-masing berkembang • Manajemen akhirnya berhasil meningkatkan perannya pada semua bidang kehidupan, termasuk PR • Manajemen dalam konteks strategi perusahaan, memiliki peran membantu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan dan lingkungan kerja, misal; perubahan peraturan, kegiatan politik, situasi ekonomi, perkembangan teknologi, peledakan penduduk dan sebagainya Proses PR
-
Melalui bagan di atas, maka tugas PR bukan sekedar melakukan aksi, tetapi membutuhkan rencana sekaligus kemudian langkah controlling/pengendalian melalui proses evaluasi
Langkah- langkah dalam Strategi Manajemen • Apa yang harus direncanakan dalam PR? • Apa yang harus dikerjakan PR? • Pertanyaan-pertanyaan penting dalam PR di atas penting dan harus dijawab oleh PR melalui “Strategi Management”. • Strategi Management disebut juga Rencana Strategis atau Rencana Jangka Panjang Perusahaan • Langkah-langkah praktisi PR untuk berkontribusi dalam rencana jangka panjang, antara lain : 1. Menyampaikan fakta dan opini 2. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan secara historis 3. Melakukan analisa SWOT, mengenai persepsi dari luar dan dalam perusahaan (misal ; melalui citra, masa depan perusahaan, kultur dan potensi lain yang dimiliki) Langkah-langkah Strategic Management (Pearce & Robinson) 1. Menentukan “Mission” perusahaan 2. Mengembangkan “Company Profile” 3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan 4. Analisis terhadap peluang yang ada untuk memutuskan pilihan 5. Identifikasi terhadap pilihan 6. Pemilihan strategi sesuai kemampuan perusahaan (objective) 7. Mengembangkan pilihan yang objective 8. Implementasi / pelaksanaan dengan menggunakan sumber daya yang ada ; budget, struktur, sumber daya manusia, tehnologi, sistem gaji dan sebagainya) 9. Review dan evaluasi atas hasil dalam periode jangka pendek 2 (dua) cara PR memberikan kontribusi terhadap Strategic Management 1. Melakukan tugas PR sebagai bagian dari strategic management keseluruhan organisasi, diantaranya; a. Survei atas lingkungan, b.Membantu mendefinisikan Misi, Sarana serta Objectives Organisasi
2.
Mengelola kegiatan secara strategis, dengan bersedia mengorbankan kegiatan jangka pendek untuk arah perusahaan secara menyeluruh.
Sehingga Strategic Management memiliki 3 area kegiatan yakni, : 1. Lapisan Coorporate / organisasi keseluruhan 2. Lapisan bisnis/khusus 3. Lapisan fungsional
PENGERTIAN STRATEGI • Strategi memiliki pengertian berkait dengan ; kemenangan, kehidupan dan daya juang • Berhubungan dengan “mampu atau tidaknya perusahaan menghadapi tekanan dari dalam maupun luar. Jika mampu maka perusahaan akan terus hidup, jika tidak maka akan tergerus dan kalah. • Strategi dalam perusahaan, bisa diikuti dengan hal-hal yang terburuk sebagai langkah perbaikan seperti ; divest (pengurangan dan pelepasan unit-unit usaha yang tidak menguntungkan, PHK karyawan dan sebagainya), demi kelangsungan perusahaan. • Strategi Management juga bermaksud memberikan arah dan pengendalian yang baik agar perusahaan dapat mencapai tujuan. MODEL STRATEGIC MANAGEMENT • Terdiri dari beberapa tahap dalam model strategic management PR, antara lain : 1. Tahap Stakeholders 2. Tahap Publik 3. Tahap Issue 4. Tahap pengembangan objective formal 5. Tahap pengembangan program resmi dan kampanye komunikasi 6. Tahap pemahaman permasalahan 7. Tahap evaluasi
Model Jala-jala Segmentasi
Lapisan-lapisan pada Jala 1. Pusat Jala-jala; perilaku para individu yang terlibat dalam proses komunikasi, melalui pengenalan masalah, kendala, dan tingkat keterlibatan masing-masing 2. Lapisan Publik; dilakukan setelah pengamatan terhadap stakeholders. Publik dibedakan menjadi 3 (tiga), antara lain : a. All Issue Publics; publik yang aktif pada seluruh permasalahan b. Apathetic Publics; publik yang apatis/tidak tertarik c. Single Issue Publics; publik aktif pada bagian tertentu masalah, sesuai kepentingan masing-masing d. Hot Issue Publics; aktif pada satu isu yang menyangkut kepentingan umum ; UU lalu lintas, pajak pendapatan, harga bensin dll 3. Lapisan Komunitas; hubungan dengan komunitas / “community relations” 4. Lapisan Psikografis, Gaya Hidup, Budaya dan Hubungan Sosial; menyangkut psikologis dan sosiologis misal ; survey gaya hidup 5. Lapisan Geodemografis; kelompok masyarakat menurut tempat tinggal ; kelas sosial, mobilitas, hobi/kesukaan, usia, bentuk rumah dll. 6. Lapisan Demografis dan Kategori Sosial; pendapatan, pengeluaran, pendidikan, pekerjaan dsb. 7. Lapisan Masyarakat Massal
FUNGSI HUMAS DALAM SEBUAH ORGANISASI PADA UMUMNYA, ANTARA LAIN : 1.
Penyusunan Kegiatan Meliputi : Analisa masalah dan alternatif Penetapan tujuan dan publik (kelompok yang dukungan atau pengertiannya diperlukan). Pemberian saran serta perencanaan aktivitas Programming ini bisa juga termasuk penyusunan anggaran dari persetujuan terhadap tanggungjawab orangorang tertentu (termasuk non humas). Misal Direktur Utama dari perusahaan seringkali merupakan gambaran kunci dalam aktivitas humas.
2.
Keterpautan (Relationships) Keterpautan atau keterkaitan humas merupakan fungsi tertentu, seorang humas bisa lebih mengembangkan keterampilannya dalam mengumpulkan informasi dari manajemen, rekan internal perusahaan, serta dari Eksternal perusahaan (luar organisasi).
Pengembangan ketrampilan melalui : Secara kontinyu mengevaluasi apa yang telah dilaksanakan Merumuskan rekomendasi Mengusahakan persetujuan manajemen dalam sebuah keputusan Banyak kegiatan humas menuntut keterkaitan dengan dan melalui hubungan kerjasama ; staf personalia, staf direksi, staf pemasaran. Petugas Humas dikatakan efektif apabila ‘’dapat berpengaruh terhadap orang lain ‘’ Petugas Humas adalah “mewakili” dan “bekerja” atas nama organisasinya, berhubungan secara formal dan nonformal termasuk dengan ; lembaga pemerintah, pendidikan, masyarakat umum 3.
Penulisan dan Penyuntingan Petugas Humas seringkali berhubungan dengan kelompok besar dalam masyarakat, maka membutuhkan alat/role yang dinamakan dengan - “Kata-kata tercetak”, yaitu : siaran berita (news release), brosur, pidato, naskah, artikel majalah promosi, informasi produk (barang/jasa) yang dimiliki. - “Materi Teknis”, yaitu : publikasi tentang para pekerja, surat berita (news-letter), laporan pemegang saham dan komuniasi manajemen lainnya. - Syarat alat mutlak dan harus terdapat pada alat-alat komunikasi diatas adalah menggunakan gaya penulisan yang jelas, secara efektif mengkomunikasikan hal-hal yang diperlukan
4.
Informasi (Information) - Adalah aktifitas Humas yang umum dilakukan, dengan menunjuk saluran yang tepat bagi penyebaran materi. Bisa melalui : surat kabar, stasiun radio, majalah dagang/majalah umum. - Humas harus mengetahui terlebih dahulu pengetahuan tentang surat kabar dan media yang ditunjuk, berikut spesialisasinya serta minat dari editornya. - “anda harus memperoleh editor yang tepat dari media komunikasi yang tepat dengan berita yang tepat pada saat yang tepat”.
5.
Produksi (Production) - Memilih cara-cara penting dalam berkomunikasi, melalui : - Brosur - Laporan khusus - Program multimedia - Humas tidak perlu menjadi seorang ahli dalam seni, tipografi, fotografi, akan tetapi pengetahuan tentang teknik tersebut diperlukan bagi perencanaan dan pengawasan kehumasan. - Petugas Humas memiliki keharusan mengembangkan pengetahuan yang seyogyanya mendukung fungsi-fungsi produksi, untuk menghasilkan cara berkomunikasi yang efektif dan efisien.
6.
Peristiwa Khusus (Special Events) - Bisa dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya : Konferensi Pers Pameran Pertunjukan khusus Perayaan ulang tahun - Kontes dan program berhadiah Kunjungan / lawatan khusus Pertemuan khusus - Tujuannya adalah untuk menarik perhatian dan memperoleh penerimaan dari masyarakat. - Perlu perhatian khusus dari hal yang sekecil mungkin, sampai dengan publisitas dan laporan khusus.
7. -
Pidato (Speaking) Pekerjaan Humas menuntut keterampilan dan kemampuan dalam berkomunikasi tatap muka dan mencari forum yang cocok.
8. -
Mempersiapkan pidato bagi orang lain dan ataupun menyampaikan pidato, menjadi keahlian penting dalam kehumasan. Efektif menyampaikan pesannya kepada orang dan kelompok, bisa mempengaruhi orang lain, dan menjadi penyampai pesan yang baik untuk orang lain. Penelitian dan Penilaian Aktivitas pertama yang harus dilakukan seorang Humas adalah “Fact-Finding” artinya “pengumpulan fakta”. Kegiatan ini bersifat sangat pribadi melalui wawancara, pengkajian materi, percakapan yang sifatnya informal. Pengumpulan data juga bisa melalui ; teknik survei dan penelitian opini. Setelah program selesai, humas harus mempelajari hasilnya dan menilai pelaksanaan dan keefektifan program, untuk dilaporkan kepada manajemen.
KOMITE KEBIJAKSANAAN HUMAS • Adalah untuk menetapkan dan mengkoordinasikan berbagai aspek dari suatu program. • Kepala bagian dari organisasi harus menetapkan komite kebijaksanaan humas • Meliputi : ketua dewan, direktur utama, direktur, wakil direktur, pemasaran, keuangan, personalia, hukum, penjualan, dan humas. • Fungsi komite ini adalah untuk mendiskusikan kebijaksanaan humas, sikap publik terhadap organisasi, efek perubahan dalam kebijaksanaan, tindakan lainnya yang bisa berdampak mengubah opini publik. • Program humas biasanya menginduk kepada kebijaksanan komite. KOMITE PERENCANAAN DALAM DEPARTEMEN HUMAS • Tujuannya agar memperoleh koordinasi penelitian, perencanaan, dan pelaksanaan program humas yang lebih efektif • Biasanya terdiri dari : para kepala seksi dari bagian humas, biasanya diwakili oleh : kepala seksi editorial, iklan, informasi, hubungan komunitas/kelompok, hubungan karyawan, hubungan pelanggan, hubungan pemerintah, dan seksi khusus lainnya. • Komite Perencanaan menetapkan : tujuan dari program dan penelitian, penataan waktu pelaksanaan, memilih media komunikasi, membagi tugas, menetapkan anggaran HUMAS TERDESENTRALISASI, • Guna menunjang tugas bagian humas yang berlokasi dipusat organisasi dengan menempatkan stafnya dicabang perusahaan • Mempercepat tugas humas jika mencakup daerah dan cabang perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar mendirikan kantor humas di daerah-daerah untuk membantu manajemen pabrik dan kantor cabang setempat dalam bidang hubungan karyawan, hubungan komunitas, hubungan pemasok, hubungan pemerintah. • Kepala dan staf humas bekerja secara full time • Diadakan konferensi berkala / pertemuan rutin antara pusat dengan cabang agar terjalin koordinasi program humas. Biasanya dilakukan antara humas induk dengan para kepala humas cabang tambahan tersebut. MEMFUNGSIKAN BAGIAN HUMAS • Fungsi bagian humas ditentukan oleh jumlah, ukuran dan pentingnya publik yang terlibat di dalamnya; sikap publik terhadap organisasi, besarnya biaya dan sumber dana, iklim ekonomi, sosial, dan politik di mana organisasi beroperasi. • Fungsi prinsipil ; menginterpretasikan opini publik dari sikap publik, membuat manajemen sadar akan kecenderungan dalam politik sosial dan ekonomi, meminta manajemen memahami situasi operan yang bisa menghalangi hubungan dengan publik, menyampaikan saran-saran kepada manajemen untuk menangani hubungan tersebut.
•
Fungsi humas dalam hal ini melakukan penelitian opini, merencakan program, koordinasi semua unsur dari suatu program, memproduksi media komunikasi, mengevaluasi dampak dari program tersebut, dan memberikan saran kepada manajemen mengenai aktivitas humas.
LAPANGAN HUMAS • Adalah khalayak tertentu yang akan dijangkau oleh humas • Menurut PRSA, berikut kelompok-kelompok penting dalam lapangan humas : 1. Perusahaan (business corporations); jumlah aktivitas humas terbesar didapati pada kelompok ini, yaitu kelompok bisnis dan industri. Pengeluaran yang tidak terhitung besarnya untuk kegiatan humas ini (luasnya program dan besarnya jumlah staff). Sifat tugas humas beraneka ragam, sebuah perusahaan jasa misalnya dapat memberikan prioritas yang tinggi kepada fungsi humas. 2. Asosiasi (associations); tidak secara langsung terlibat dengan pemasaran produksi, tetapi terlibat dalam penciptaan suatu iklan. Aktivitas yang hampir sama dilakukan oleh (biro, lembaga, badan, yayasan): biro hukum, lembaga kesehatan, keamanan, gizi 3. Serikat Buruh (labor unions); serikat dagang seperti perusahaan yang mempekerjakan anggotaanggotanya, menyadari pentingnya membina hubungan publik demi kedudukan dan programnya. Sekolah dan Perguruan Tinggi seringkali memasukkan aktivitas humasnya untuk pengembangan dan pencarian dana bagi lembaga tersebut, perguruan tinggi besar biasanya memiliki kantor humas terpisah dari bagian lainnya. Publikasi ; katalog sekolah, brosur, buletin, berita untuk komunikasi sekolah dengan publik. 4. Organisasi Sukarelawan (volunteer agencies); non profit, pelayanan umum, sektor sosial. Organisasi jasa ini meliputi ; dinas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan rehabilitasi, rekreasi, dan kesehatan keluarga. Termasuk kegiatan rumah sakit yang memberikan hubungan melalui pers, komunitas, dan hubungan dengan penderma dan pencarian dana. PMI seperti halnya organisasi lain juga menggunakan humas sebagai usaha penerimaan dan dukungan masyarakat. 5. Pemerintah (Government); unit pemerintah termasuk TNI, merancang aktivitas humasnya sebagai PR. Selain biro, komisi dan badan lainnya dipemerintahan yang memiliki pers dan informasi tersendiri. Unit-unit lainnya seperti regional, daerah, kota praja juga dilengkapi dengan humas. 6. Biro Humas (Public Relations Firms); ukuran staf dari biro ini berkisar antara berjumlah lebih dari 100 orang dan yang berjumlah kurang dari selusin orang pegawai. Mayoritas terbesar lebih dari satu bidang usaha, dibeberapa instansi mereka menawarkan jasa untuk iklan dan hubungan masyarakat. LETAK HUMAS DALAM ORGANISASI • Humas adalah tanggungjawab semua manajer disetiap tahap wewenang dari manajemen puncak sampai bawah dari suatu organisasi. • Bagian Humas adalah sebuah kelompok administratif yang membantu manajer dari semua bagian dalam melaksanakan fungsi humas. • Tidak ada wewenang memberi perintah, yang ada yaitu membantu, menasehati, dan mendorong para eksekutif dalam kegiatan operasional guna memperbaiki komunikasi internal dan eksternal. • Fungsi staf humas adalah mendidik para eksekutif dan para karyawan dalam meningkatkan tanggungjawab humas dan mendorong untuk meningkatkan penerimaan publik terhadap organisasi beserta kebijaksanaan, tindakan dan produknya. HUMAS DI MANAJEMEN PUNCAK • Humas harus diletakkan di manajemen puncak organisasi, dengan seorang direktur yang bertanggungjawab kepada direktur utama dan dewan. Fungsi humas harus ada dalam kedudukan tertentu di dalam struktur organisasi/perusahaan, karena kebijakan manajemen akan mempengaruhi humas. HUMAS MELAYANI SEMUA Humas harus dapat bekerjasama dengan semua bagian diperusahaan.
Bagian pemasaran harus bekerjasama dengan humas dalam membina reputasi perusahaan dan memperoleh penerimaan sepenuhnya dari pelanggan dan penyalur. Menjalin hubungan baik dengan pemerintah daerah/pejabat administratifà bag umum bekerjasama dengan bagian humas untuk berkomunikasi. Menjalin hub dengan pemasok à koord bag Humas dan bag Penjualan. PEMBAGIAN STAF HUMAS • Dikelola dengan membagi fungsi yang harus dilaksanakan masing-masing ; media komunikasi, publik, kombinasi media & publik, wilayah geografis, produk. • Pengorganisasian humas menurut Media komunikasi mengorganisasi ; pelayanan berita, iklan, pameran, radio, televisi • Pengorganisasian humas meurut publik ; seksi hubungan karyawan, hubungan investor, hubungan komunitas, hubungan pemerintah, hubungan pendidikan. • Pengorganisasian humas menurut kombinasi keduanya ; hubungan pemegang saham, audio visual, hub editorial, dan iklan • Pengorganisasian berdasar wilayah geografis ; pada bagian perusahaan besar yang dilengkapi dengan bag produksi. • Pengorganisasian menurut produk ; bagian humas pabrik kimia besar memiliki seksi untuk produk pertanian, bahan organik dan plastik. DIREKTUR HUMAS • Yang sering dipakai dalam organisasi disesuaikan dengan fungsinya ; manajer humas, direktur humas dan promosi, direktur humas, direktur publisitas. • Biasanya mempunyai jabatan “wakil direktur utama atau direktur humas”. • Perusahaan kecil biasanya hanya memunculkan “nama” saja dalam struktur organisasinya, karena fungsi humas belum sepenuhnya diakui • Fungsi Direktur Humas disesuaikan menurut besar kecilnya organisasi dan luas lingkup programnya. • Fungsi humas sebagai pengevaluasi sikap, keyakinan, kecenderungan dan tujuan, sekaligus sebagai penasehat bagi manajemen atas kebijaksanaan dan pelaksanaan yang mempengaruhi opini publik. • Fungsi lainnya adalah sebagai “ahli komunikasi”
CONTOH BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PR/HUMAS
KEGIATAN-KEGIATAN HUMAS Jenis kegiatan yang umum dilakukan, diantaranya : 1. Menyusun dan mendistribusikan siaran berita (news release), foto-foto, artikel untuk konsumsi publik. 2. Mengorganisasikan konferensi pers, acara kunjungan media massa 3. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi utama bagi media massa
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Mengatur wawancara kalangan media massa dengan pihak manajemen Mengelola berbagai bentuk materi komunikasi internal dan media informasi lainnya. Memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk distributor, pemakai jasa, konsumen langsung Membuat dan menulis bahan cetakan ; sejarah perusahaan, laporan tahunan, poster-poster pendidikan dan sebagainya Menyiapkan instrumen audio visual ; lembaran slide presentasi dan kaset video rekaman, berikut distribusi, penyusunan katalog, pameran dan lain-lain. Mempersiapkan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan ; logo perusahaan (komposisi warna, tipografi dan hiasan) jenis kendaraan dinas, pakaian seragam pegawai. Mewakili perusahaan pada acara pertemuan ekternal lainnya. Mempersiapkan survey-survey pendapat dan berbagai penelitian lainnya. Mengawasi tugas-tugas periklanan—hubungan dengan biro iklan---bila fungsi periklanan dibebankan kepada Humas. Berhubungan baik dengan kalangan politisi dan birokrat. Pengatur penyelenggaraan acara resmi perusahaan dan kunjungan pejabat penting, tamu kehormatan dan tokoh lainnya ke perusahaan. Menganalisis dan mengevaluasi umpan balik dari upaya untuk mencapai tujuan perusahaan.
PERENCANAAN PROGRAM HUMAS PROGRAM HUMAS • Program adalah rancangan asas suatu usaha, dan merupakan sekumpulan aktifitas yang saling berkaitan • Sehingga Program Kerja adalah rencana kegiatan organisasi yang terpadu dan sistematis, dengan target waktu yang telah ditentukan. • Program kerja adalah sarana mewujudkan cita-cita PERENCANAAN KERJA • Definisi Perencanaan Kerja (Jefkins 2004:13) ; Adalah semua bentuk kegiatan perencanaan komunikasi baik kegiatan kedalam maupun keluar diantara organisasi dan publiknya yang bertujuan untuk mencapai saling pengertian Perencanaan program kerja berkaitan dengan ; wujud rencana kerja, manfaat serta maksud dan tujuan adanya perencanaan program ALASAN PERENCANAAN PROGRAM 1. Menetapkan target-target kegiatan yang menjadi tolak ukur hasil PR 2. Menghitung jumlah jam kerja+biaya 3. Skala Prioritas 4. Menentukan kemungkinan pencapaian tujuan tertentu dari sumber-sumber daya yang ada ; SDM, Peralatan, Anggaran MODEL PERENCANAAN PR (Jefkins 2004:57) 1. Pengenalan situasi 2. Penetapan tujuan 3. Mendefinisikan khalayak 4. Pemilihan media-media dan teknik PR 5. Perencanaan anggaran 6. Pengukuran hasil PENGENALAN SITUASI Terdiri dari beberapa proses yang harus dilalui, diantaranya; • Perencanaan logis • Pentransferan nilai • Kompromi • Penyelidikan situasi • Pengumpulan pendapat • Pemecahan masalah • Metode pengenalan situasi BAGAN PROSES TRANSFER NILAI
TUJUAN POKOK KEGIATAN PR a. Mengubah citra umum b. Meningkatkan bobot kualitas calon pegawai c. Menyebarluaskan cerita sukses perusahaan – Success Story d. Memperkenalkan perusahaan – Company Profil e. Menyiapkan perusahaan - Go Public f. Memperbaiki hubungan g. Mendidik pelanggan h. Meyakinkan pelanggan i. Meningkatkan kemampuan dalam take over j. Menciptakan identitas perusahaan k. Mendukung kegiatan perusahaan sebagai sponsor acara l. Pendekatan terhadap politisi m. Menyebarluaskan riset perusahaan MENDEFINISI KHALAYAK • Organisasi sebesar apapun tidak akan mungkin menjangkau semua orang • Beberapa khalayak harus disisihkan, dengan memprioritaskan yang lainnya • Khalayak periklanan ; masyarakat tertentu yang melihat iklan saja • Khalayak PR lebih luas dari sekedar khalayak iklan, khalayak PR adalah semua kalangan dari anak-anak hingga pejabat dan pemimpin negara.
PEMILIHAN MEDIA DAN TEKNIK HUMAS No
Humas
Periklanan
1
Cenderung memilih media yang cakupannya Condong pada media yang glamor lebih luas
2
Berhubungan dengan editor, jurnalis, tv, radio Lebih banyak berhubungan dengan media iklan dari perusahaan iklan dan media massa
3
Kampanye bersedia menggunakan media apaKampanye dilakukan terhadap media yang membuahkan saja, yang penting menjangkau khalayak hasil maksimal dengan biaya yang rendah
4
Tidak pilih-pilih media
Memilih tempat yang paling menjanjikan kesuksesan iklan
PENGATURAN ANGGARAN • Perencana Humas harus memperhitungkan media mana yang akan digunakan menjangkau khalayak, disesuaikan dengan anggaran perusahaan yang ada. • Arti penting dibuatnya susunan anggaran adalah : - Mengetahui berapa banyak dana yang diperlukan - Adanya anggaran mencegah pemborosan dan mendisiplinkan pengeluaran • Unsur dan pos pengeluaran anggaran humas (Anggoro 2008:88) antara lain ; Tenaga Kerja, Biaya tetap, Materi/Peralatan, Kas Kecil PENGUKURAN HASIL • Ada 3 (tiga) hal terpenting dari pengukuran hasil, antara lain : 1. Tehnik yang digunakan dalam menganalisa situasi seringkali dipergunakan untuk mengevaluasi hasil yang telah dicapai dari semua kegiatan humas 2. Metode pengumpulan pendapat atau uji sikap dilakukan pada perencanaan program, namun bila perlu bisa dilakukan dan disesuaikan pada saat program berjalan 3. Tiap-tiap program harus memiliki tujuan yang pasti
LANDASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA HUMAS • 4 (empat) tahapan pokok landasan pelaksanaan program kerja humas, antara lain ; 1. Penelitian dan mendengarkan ; reaksi, opini dari publik yang berkepentingan dengan kebijaksanaan organisasi, kemudian dicari faktanya dilapangan 2. Perencanaan dan pengambilan keputusan ; mengenai apa yang dapat dikerjakan dari sikap, opini, reaksi yang ada 3. Komunikasi dan pelaksanaan ; menjelaskan langkah-langkah, apa yang telah dilakukan dan mengapa demikian 4. Evaluasi ; melakukan penilaian terhadap hasil-hasil program humas yang dilaksanakan dan mengevaluasinya. KESIMPULAN • Perencanaan Program Humas dilakukan melalui kegiatan yang terencana, terpadu dan sistematis • Perencanaan Program Humas adalah bertujuan untuk mengelola semua aktifitas kegiatan humas, agar dapat dikelola dan diorganisir secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan
PERAN PUBLIC RELATIONS PERAN DAN TUGAS PR Adalah membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak terkait Pihak tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan PR yaitu “Stakeholder” Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Stakeholder terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu “Stakeholder Internal” dan “Stakeholder Eksternal”
Bagian dari Stakeholder Stakeholder Internal 1. 2. 3. 4.
Pemegang saham Manajemen dan Top Executive Karyawan Keluarga Karyawan
Stakeholder Eksternal 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Konsumen Penyalur Pemasok Bank Pemerintah Pesaing Komunitas Pers
Hubungan dan Kepentingan Masing-masing Stakeholder Stakeholder
Kepuasan
1.
Pemegang saham
Prestasi keuangan
2.
Karyawan
Kepuasan kerja, gaji, supervisi
3.
Konsumen
Kualitas, pelayanan, lokasi, harga
4.
Kreditor
Creditworthiness
5.
Komunitas
Kontribusi terhadap komunitas
6.
Pemasok
Transaksi yang memuaskan
7.
Pemerintah
Kepatuhan terhadap hukum
Bentuk pembaharuan yang telah dilakukan oleh Humas, menurut James B. Lindheim, bahwa Hubungan Masyarakat telah mengembangkan tentang : 1. Pengelolaan masalah untuk mencari dan mengidentifikasi masalah yang dapat mempengaruhi lembaga. serta menciptakan serangkaian prioritas yang berkaitan dengan masalah tersebut. 2. Pembinaan unsur pokok, yang didasarkan pada gagasan adanya unsur pokok untuk kepentingan perusahaan. Tantangan Humas adalah ; “manajemen sedikit lebih banyak mendengarkan, dan kurang banyak berbicara dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan pada waktu lampau. Fungsi Humas menurut IPRA Penelitian International Public Relations Assosiation (IPRA) 1981 umumnya fungsi humas meliputi ; 1. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusia. 2. Membuat analisis trend masa depan dan ramalan akibat-akibatnya bagi institusi 3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4.
Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh. 5. Mencegah konflik dan salah pengertian 6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggungjawab sosial 7. Meningkatkan itikad baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen 8. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum 9. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi. 10. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal 11. Menciptakan jati diri institusi 12. Meningkatkan pengertian mengenai kebersamaan. PERAN DAN FUNGSI HUMAS DIBERBAGAI BIDANG 1. HUMAS UNTUK PEMEGANG SAHAM Pada negara berkembang, pemegang saham memiliki pengaruh yang sangat besar, manajemen akan tampak sangat berkuasa Ciri-ciri perusahaan berkembang/baru yang coorporate powernya dimiliki oleh pemegang saham antara lain : a. Pemeran utama = Pemilik, pimpinan puncak b. Struktur = one man show c. Produk/jasa = Single produk, konglomerat d. Kontrol = Clan (menggunakan cara-cara kekeluargaan non birokrasi e. Inovasi = dilakukan pemilik f. Gaya kepemimpinan = individualistis, wirausaha PERANAN PR terhadap pemilik adalah memahami karakter pemilik beserta keluarganya, bersamaan dengan menanamkan pemahaman kepada pemilik tentang ruang lingkup pekerjaan PR Kedudukan PR pada kebanyakan perusahaan berkembang, didelegasikan kepada “Coraporate Secretary”, karena faktor kedekatan posisi terhadap pemilik Hal-hal yang perlu dipelajari dan dicermati oleh praktisi PR dalam hal ini, ; a. Rasa percaya diri pemilik yang berlebihan b. Tidak ada orang kedua yang berani mengoreksi tindakan-opini pemilik c. Campur tangan anggota keluarga pemilik secara informal d. Pemilik lebih percaya kepada naluri dan visinya sendiri 2.
HUMAS UNTUK MANAJER DAN TOP EXECUTIVE Manajer-manajer profesional membutuhkan mitra dalam bekerja. Manajer dan Top Executive merupakan bagian dari khalayak sasaran PR karena, : a. Pendapat manajer sering menjadi sumber berita utama b. Manajer sering menjadi sasaran pembajakan oleh perusahaan lain PR membantu perusahaan dalam menegakkan citra melalui kegiatan public relations, yang bersumber dari riset, bukan asumsi PR juga melakukan pendekatan serta lobi-lobi terhadap pihak ketiga atau dengan cara-cara lainnya.
SUKSESI KEPEMIMPINAN
3.
HUMAS UNTUK KARYAWAN - Perencanaan dan pelaksanaan program informasi dan komunikasi karyawan biasanya harus terletak pada hubungan karyawan dari bagian humas. - Koordinasi yang erat antar seksi hubungan karyawan dengan seluruh staf serta bagian organisasi adalah penting. - Kegagalan dalam menyajikan dan menyampaikan informasi kepada karyawan tentang kebijaksanaan dan perkembangan perusahaan yang mempengaruhi kepentingannya, akan menimbulkan kesalahpahaman, issue-issue negatif dan akhirnya menyebabkan kecaman. - Karyawan biasanya akan membuat asumsi sendiri, yang kemungkinan salah dan keliru, atau mereka mendengarkan sumber dari luar, yang biasanya memberikan informasi yang tidak tepat.
4.
PERANAN hubungan masyarakat perusahaan pada dasarnya merupakan tanggungjawab setiap karyawan dalam hubungannya dengan internal keluarganya dan eksternal perusahaan. Partisipasi karyawan dalam masalah-masalah masyarakat merupakan petunjuk penting mengenai efektivitas program hubungan masyarakat.
HUMAS UNTUK MASYARAKAT Peran 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung 3. Mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan / lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Fungsi 1. Kegiatannya bertujuan untuk memperoleh citra yang baik dari publik atau masyarakat 2. Menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak 3. Unsur penting manajemen untuk memperoleh tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik 4. Alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan
5.
HUMAS UNTUK DISTRIBUTOR-PEMASOK a. Dasar hubungan dengan Distributor/dealer didasarkan kepada pelayanan para pengusaha bisnis dan pengusaha pabrik kepada kepentingan grosir dan pengecer dengan membuat dan mendistribusikan kualitas produk yang telah diteliti dengan ketat, dirancang dengan tepat, diberi harga yang sesuai, dijamin melalui suatu peraturan perusahaan, didukung pelayanan yang cepat dan tepat, mampu menghasilkan keuntungan yang wajar. b. Pengusaha pabrik pun mengusahakan dan menyediakan dukungan iklan dan promosi penjualan produk-produknya melalui iklan konsumen, pameran, film, katalog, bacaan dealer, dan program pendidikan bagi personel penjualan. c. Sebagai distributor dan dealer mereka harus memperlakukan masyarakat dengan baik dan menghindarkan tindakan-tindakan yang menimbulkan reputasi perusahaan kurang baik. d. Hubungan pengusaha dengan distributor-dealer yang baik bergantung pada kesadaran tanggungjawab para pengusaha maupun distributor-dealer kepada para konsumen dan diantara mereka sendiri. Pengertian dan kerjasama merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh penerimaan masyarakat yang baik. e. Para pengusaha membantu para distributor dan dealer dalam mengembangkan humasnya dengan memberikan program khusus hubungan komunitas, dan mendorong mereka berperan di dalamnya dan mendukung kepentingan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan, dan organisasi kesehatan dalam komunitas mereka. Hubungan dengan Pemasok Peran Humas dalam hubungan dengan pemasok adalah menerima tanggungjawab hubungan pemasoknya dari manajemen, kemudian meneruskannya sebagai tanggungjawab bersama antara semua karyawan yang terlibat dalam pembelian, penerimaan, pengawasan, akunting, produksi. Fungsi Bagian Humas untuk hubungan dengan pemasok adalah bertanggung jawab atas penelitian sikap para pemasok terhadap perusahaan, perencanaan dan persiapan komunikasi kepada para pemasok dan usulan kebijaksanaan dan tata cara pembelian untuk bagian lainnya yang terlibat dalam hubungan dengan para pemasok. Staf humas sebaiknya berkomunikasi dengan para anggota panitia hubungan pemasok dan dengan para pelaksana pembelian dalam hal tujuan program. Humas dengan Pemerintah Perkembangan penting dalam humas terjadi dalam hubungan yang lebih erat antara perusahaan, asosiasi, dan perserikatan dengan pemerintah dan keterlibatan yang lebih besar dari lembagalembaga swasta dalam permasalahan masyarakat. Bisnis tidak menganggap pemerintah sebagai lawan, tetapi sebagai mitra kerja. Hampir setiap jalannya bisnis dipengaruhi oleh pemerintah, menetapkan dan memaksakan peraturan untuk mengatur bisnis dan menentukan iklim dimana bisnis harus berfungsi. Untuk melindungi kepentingan bisnis dan melayani kepentingan umum, para perwakilan bisnis harus turut dalam penyusunan peraturan dan mengambil bagian dari penentuan iklim politik. Peranan Humas dalam Pemerintahan • Dasar pemikiran Humas dalam pemerintahan berlandaskan pada 2 fakta ; a. Masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui, pejabat mempunyai tanggungjawab untuk memberi penjelasan kepada masyarakat. b. Kebutuhan bagi pejabat untuk menerima masukan dari organisasi dan masyarakat tentang persoalan-persoalan baru dan tekanan sosial, untuk memperoleh partisipasi dan dukungan masyarakat.
6.
HUMAS DENGAN BANK Pada saat pihak perusahaan berhubungan dengan perbankan, maka PR berperan memberikan citra positif terhadap pihak bank, untuk memenuhi dan memberikan kredit seterusnya.
7.
8.
Biasanya pihak perbankan selalu akan memantau kondisi perusahaan apakah sehat dan menjamin lancarnya penjaminan. Cabang ilmu PR yang mempelajari pemahaman bank terhadap reputasi debitur dinamakan dengan “FINANCIAL RELATIONS”. HUMAS DENGAN PESAING Tiap kegiatan antar perusahaan pasti memunculkan persaingan, sehingga timbul dorongan untuk perbaikan kualitas, pelayanan, harga, distribusi dan lain-lain. Peran PR dalam hal ini adalah memastikan adanya “MARKETING CONTROL”. HUMAS DENGAN KOMUNITAS Masyarakat sekitar yang tinggal, hidup dan berusaha disekitar perusahaan adalah salah satu faktor stakeholder eksternal. Kedai makanan/kantin dan penjual barang dagangan untuk para karyawan perusahaan berpenghasilan menengah kebawah. Perusahaan berkepentingan terhadap komunitas ini Peran PR dalam hal ini adalah mendidik komunitas agar dapat berhubungan timbal balik dan saling menguntungkan.
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL • Goodwill (pemahaman yg baik) dapat diperoleh dari suatu pemahaman mengenai kebutuhan, nilai, dan aspirasi publik, sehingga manajemen dapat merumuskan suatu kebijaksanaan yang terpercaya. • Melalui informasi kepada publik mengenai kebijaksanaan dan kegiatan organisasi, maka manajemen dapat memperoleh goodwill. • Essensi humas adalah ; dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan para karyawan, pelanggan, pemegang saham, masyarakat sekitar dan publik lainnya. • Mengapa manusia disebut sebagai makhluk sosial, cirinya adalah karena mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi secara antarpersonal diantara kelompok-kelompok sosial yang kemudian menyebabkan manusia berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. • Kapasitas berkomunikasi à Kohesi sosialà berkembanglah Peradaban • Sehingga yang dimaksud dengan Komunikasi adalah “proses penyampaian pengertian antarindividu” • Pokok komunikasi adalah pusat minat dari situasi perilaku dimana suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan tujuan mempengaruhi perilaku si penerima. • Communications menunjukkan suatu proses khas yang memungkinkan interaksi antarmanusia dan menyebabkan individu-individu menjadi makhluk sosial. • Communications Media menunjukkan tekhnik komunikasi secara tak langsung atau berperantara, meliputi media-media mulai dari genderang suku primitif, isyarat dengan asap, batu-batu prasasti, sampai telegraphi, cetakan, siaran, dan film. • Komunikasi Humas merupakan suatu proses yang mencakup suatu pertukaran fakta, pandangan, dan gagasan diantara suatu bisnis atau organisasi tanpa laba dengan publik-publiknya untuk mencapai saling pengertian. • 3 (Tiga) point penting yang dipertimbangkan dalam komunikasi humas ; • Komunikasi harus melibatkan 2 orang atau lebih. • Komunikasi merupakan pertukaran yang bersifat dua arah • Komunikasi mengandung sebuah “pemahaman” Komunikasi Internal • Merupakan kunci utama suksesnya program humas modern. • Karyawan menjadi kunci komunikasi internal • Yang sering terjadi pada komunikasi internal adalah ; komunikasi yang erat kadang hilang, karyawan salah mengerti mengenai tujuan manajemen. • Fungsi Komunikasi Internal adalah mengusahakan para karyawan nya mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan para karyawan.
•
Komunikasi dari manajemen kepada karyawan sekarang harus bersaing dengan ; televisi, radio, majalah, surat kabar.
Komunikasi Eksternal • Komunikasi massa sebanding dengan pertumbuhan penduduk, yang mempengaruhi ukuran kelompok. • Biaya komunikasi menjadi semakin bertambah besar, sehingga menuntut perusahaan menggunakan program informasi yang lebih khusus dan komprehensif. • Komunikasi dengan para pelanggan, masyarakat sekitar, pendidik dan pemerintah harus ditingkatkan volume keefektifannya. • Para karyawan kemudian diberikan penjelasan tentang kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan, sehingga mereka dapat berkomunikasi secara lebih efektif dengan eksternal. PROSES KOMUNIKASI Model Komunikasi Dasar
•
Terdapat 2 (dua) tatacara dalam komunikasi, yaitu ; 1. Produksi makna (production of meaning) ; bahan makna seperti kata-kata, gambar, lambang, tindakan komunikator. 2. Komsumsi makna (concumtion of meaning) ; pendengaran, penglihatan, sentuhan, perasaan dan penciuman oleh khalayak.
•
Komunikasi melibatkan 3 (tiga) unsur ; 1. Pengirim (sender) 2. Komunikasi (communication) 3. Penerima (receiver)
•
Komunikasi berlangsung harus memenuhi tahapan; 1. Terdapat Sumber (Source) dan Penerima (Receiver), keduanya memiliki pengalaman yang sama (istilah latin nya ; communis=sama). Jika sipenerima pesan tidak memiliki pengetahuan yang sama, maka pengiriman makna akan terhambat atau ‘’gagal’’. Fakta nya adalah bahwa komunikator harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai penerima / komunikan untuk menyampaikan konsep-konsep yang dapat dipahami. 2. Gangguan (noise) menujukkan hambatan dalam proses atau peristiwa komunikasi, dari ketidakpahaman statis menjadi ketidakpahaman verbal. 3. Umpan balik (feedback) menunjukkan pengiriman kembali pesan yang diterima komunikasi kepada komunikator
Teori komunikasi 1. Teori “Jarum Hipodermik” (Hypodermic Needle Theory) atau juga dinamakan teori peluru (Bullet Theory) ; meyakini bahwa media massa memiliki pengaruh positif yang langsung terhadap khalayaknya. 2. Teori Arus Dua Tahap (Two Step Flow) menyatakan bahwa kebanyakan pengaruh dan informasi media massa mencapai publik-publiknya melalui para pemuka pendapat (opinion leaders) atau orang-orang yang berpengaruh, yang menyaring pesan-pesan dan meneruskannya dengan metode antarpesona. Komunikasi Formal dan Informal 1. Komunikasi Informal ; informasi yang didapat antara dua orang atau lebih dalam situasi sosial atau bisnis yang membicarakan hal-hal tentang sifat perseorangan atau bisnis. Terdiri dari ; gosip, desas-desus, informasi palsu, yang menimbulan kesalapahaman dan ittikad buruk. Juga berasal dari percakapan informal dari karyawan yang tahu banyak terhadap masyarakat. 2. Komunikasi Formal ; digunakan oleh manajemen untuk menyampaikan informasi-informasi kepada dan menerima dari eksekutif dan para karyawan dalam sebuah perusahaan. Juga digunakan dalam komunikasi eksternal dengan masyarakat sekitar, pelanggan, pemegang saham, pemasok, pendidik, pemerintahan. Dimensi Komunikasi Internal Formal 1. Komunikasi Internal Formal secara vertikal dua arah; - Karyawan dan eksekutif mengikuti rantai komando organisasional secara menurun. - Komunikasi manajemen ke bawah (downward communication) terdiri dari ; perintah formal, pengumuman, majalah berkala, pesan verbal. - Komunikasi ke atas (upward communication) dari para pekerja sebagian besar bersifat informal ; saran secara verbal, gagasan, kritik, komentar. 2. Komunikasi Internal Formal secara horizontal dua arah ; komunikasi antar staf eksekutif, para pengawas dan mandor konferensi, transmisi televisi siaran terbatas (CCTV), brifing dan diskusi. Sangat essensial bagi koordinasi yang efektif dan memperlancar kerjasama yang lebih baik antara kelompok staf dan para pelaksana. KOMUNIKASI VERBAL • Terdiri dari ; kata-kata lisan dan atau tulisan. • Semantik adalah ilmu mengenai makna kata. • Komunikasi terutama dilaksanakan dengan kata-kata, maka “makna kata” penting sekali untuk kejelasan komunikasi. • Contoh kata dan maknanya : Fan ; digunakan untuk arti penggemar olah raga, yaitu singkatan dari kata fanatic. • Jour berasal dari bahasa Prancis yang arti nya adalah hari, kemudian dikembangkan untuk kata “journal” yang artinya tulisan segala peristiwa sehari-hari. Dan sebagainya. • Makna kata dipengaruhi oleh perbedaan secara individu dalam emosi sikap, pengalaman, usia, pendidikan, dan lingkungan serta orang-orang yang meliputi khalayak • Kata-kata yang menerangkan objek-objek berujud seperti ; manusia, tempat, dan materi/benda seperti pohon, kursi, mobil, kayu, tidak akan menimbulkan masalah semantik selama kata-kata tersebut menerangkan arti yang sama bagi semua orang. Kata kata seperti ini disebut “ekstensional”. • Akan tetapi kata-kata yang menerangkan sifat abstrak, seperti damai, cinta, adil, dan kepercayaan, akan mempunyai makna yang berbeda bagi para pendengar atau pembaca, bergantung pada sikap dan pengalaman masing-masing. Hal ini akan menciptakan berbagai tantang serius bagi komunikasi yang baik. Kata abstrak seperti ini disebut dengan “instensional”. • Untuk mengatasi kesalahan komunikasi, maka komunikator yang baik lebih banyak menggunakan katakata emosional daripada kata abstrak, atau menjelaskan dengan memperlihatkan gambar atau memberi contoh yang jelas dan sederhana. • Komunikator yang efektif akan membuat pesannya jelas dengan memilih kata-kata secara seksama, membuat asumsi-asumsi yang harus dipahami dengan jelas. • Komunikator yang bak memilih kata-kata secara baik, menggunakan dengan cara sederhana, mudah dimengerti, dan konkret.
KOMUNIKASI NON VERBAL • Diungkapkan dengan tindakan, gerakan tubuh, ekspresi wajah, musik dan gambar. • Komunikasi yang berlangsung bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga dengan bantuan tindakan, isyarat, lambang atau gerak isyarat (gestures). • Kerutan wajah dan tinju dikepalkan keras-keras à mengungkapkan kemarahan daripada kata-kata Jenis-jenis Komunikasi Non Verbal 1. Komunikasi visual (visual communication) adalah salah satu cara berkomunikasi yang paling tua dan efektif dalam menyampaikan makna. Gambar akan lebih cepat dan mudah diingat daripada kata-kata, yang jika menggunakan komunikasi verbal akan lebih memakan waktu lama. 2. Komunikasi Perabaan (Tactile Communication) adalah menyampaikan makna melalui rasa sentuhan (sense of touch). Lebih dari 5000 syaraf rasa yang berakhir diujung permukaan jari tangan menerima pesan-pesan rabaan dan bergerak cepat menuju otak. Makna dari kasarnya kain wol, rata dan kasarnya sebuah produk/barang. 3. Komunikasi penciuman (olfactory communication), membuat makna dari aroma, yang tidak dapat secara seksama diungkapkan dengan kata-kata. Aroma wangi secangkir kopi dan sebagainya. 4. Komunikasi Cita Rasa (gustarory communication) menyampaikan makna melalui citarasa (sense of teste). Rasa kue diungkapkan dengan memakannya terlebih dahulu. Saluran-saluran komunikasi dengan panca indera bisa digunakan untuk mengkomunikasikan makna. Dengan Mata, telinga, tangan, hidung dan mulut dapat digunakan mengkomunikasikan makna dengan cepat dan mudah dipahami
•
1.
PENULISAN PUBLIC RELATIONS KEGIATAN PENULISAN PR BEBERAPA KEGIATAN PENULISAN DALAM PUBLIC RELATIONS; 1. Penulisan Press Release 2. Penulisan Feature/Tuturan/Karangan Khas 3. Penulisan Artikel 4. Penulisan Pariwara / Advertorial 5. Penulisan Surat / Komentar Pembaca 6. Penulisan Naskah Pidato / Sambutan 7. Penulisan Annual Report (Laporan Tahunan) 8. Penulisan Selebaran / Prospektus
Penulisan Press Release Press Release yaitu informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh bagian Humas / PR suatu organisasi /perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/redaksi media massa tertentu (TV, Radio, Surat Kabar, Majalah) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. “Press Release adalah informasi yang disiarkan untuk pers, biasanya media massa cetak” (Thomas Bivins) Format isi PRL (press release) yang dibuat biasanya sama, akan tetapi memiliki perbedaan yang ditekankan kepada informasinya, antara lain : • Basic Press Releases • Product Releases • Financial Releases a. Basic Press Release terdiri dari berbagai informasi yang terdapat dalam organisasi/perusahaan yang memiliki berbagai nilai berita untuk media lokal, regional ataupun nasional. b. Product Releases terdiri dari transaksi tentang target suatu produk khusus atau produk reguler lainnya untuk suatu publikasi perdagangan didalam suatu industri. Kelebihannya adalah dapat bertransaksi
c.
dengan produknya sendiri, dan pelanggan menggunakan produk sebagai bisnis andalan atau penguasaan pasar. Financial Releases biasanya digunakan dalam membina hubungan dengan pemegang saham. Yang disoroti adalah umumnya tentang masalah keuangan yang dimuat dalam pada media lokal, regional, dan nasional (Harian Ekonomi Bisnis Indonesia dan Neraca yang membahas tentang masalah finansial).
•Media massa setiap harinya selalu kebanjiran press release, karena umumnya press release atau news release (pemberitaan pers) merupakan kegiatan penulisan yang paling banyak dilakukan oleh praktisi PR. •Praktisi PR harus memahami gaya jurnalistik untuk mengirimkan PRL nya, selain itu informasi dalam bentuk PRL tersebut harus memiliki nilai berita (news value) dan berita berharga (news worthy). •Penulisan PRL dianggap layak muat apabila cara penulisannya seperti halnya wartawan menulis berita langsung (straight news) dengan gaya piramida terbalik (inverted pyramid) dengan komposisi yakni Paragraf pertama mengandung unsur 5W+1H a. What à apa yang terjadi? b. Where à dimana terjadinya? c. When à kapan peristiwa tersebut terjadi ? d. Who à siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? e. Why à mengapa peristiwa tersebut terjadi? 1 H adalah How à bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut? Gambar Piramida Terbalik PRL
3 (Tiga) alasan mengapa menggunakan Piramida Terbalik PRL 1. Pembaca dikategorikan sebagai orang yang sibuk dan sedikit waktunya untuk mendapatkan berita-berita yang faktual, sehingga press release sebaiknya memahami kebutuhan pembaca. 2. Redaksi media massa harus memotong press release tersebut (untuk kebutuhan redaksional) tanpa mengurangi isi pokoknya. 3. Redaksi tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca keseluruhan Press Release. Redaksi harus tahu dengan cepat apa keseluruhan isi release tersebut. • Lead yang dimaksud adalah berita yang paling penting, kemudian berjenjang sampai kepada berita yang semakin kurang penting.
•
• • • • •
•
2. -
-
Judul diambil dari Lead (berita yang sangat penting) tadi, contoh paragraf pertama yang dianggap sangat penting : “Pembukaan ABN AMRO Bank di Bandung dilakukan hari ini (15 Oktober 1992) oleh Bapak …. Atas nama Gubernur Jawa Barat didampingi oleh Duta Besar Kerajaan Belanda dan Bapak Zweegers dari Amsterdam, Wakil Presiden Eksekutif Group ABN AMRO Bank untuk Asia, Australia dan Afrika. Bank telah memberikan perangkat jasa-jasa perusahaan selama hampir satu tahun…. Paragraf kedua pendukung lead misalnya dimulai dengan memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana gambaran perusahaan ABN AMRO Paragraf ketiga biasanya berisi tentang tubuh pendukung dan pengembangan lead. Paragraf keempat biasanya semakin kurang penting dibandingkan paragraf sebelumnya. Rahasia dari sebuah news release yang berhasil adalah paragraf pertama (lead) merupakan ringkasan dari keseluruhan informasi yang disampaikan (Jefkins, 1988:203) Press Release bukanlah sebuah berita promosi, press release berisikan informasi yang berguna bagi umum (publik), PRL harus bermanfaat lain kepada pembaca (media cetak), pendengar (radio), dan pemirsa (televisi) yang kita kirimi press release tersebut (Hutabarat, 1993:133). The Seven Point Formula PRL disingkat SOLAADS (Frank Jefkins) menyebutkan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam PRL : • Subject : apa yang diungkapkan (ide pokok) ? • Organization : apa nama organisasi/perusahaan pengirim PRL • Location : dimana kegiatan yg diberitakan berlangsung • Advantages : apakah ada sesuatu yang baru yang diungkapkan, apakah keuntungan / manfaat yang diperoleh • Application : apa kegunaannya?siapa penggunanya? • Details : apa yg menjadi spesifikasi / detail informasi • Source : sumber pengirim news release (alamat yg dapt dihubungi, mengenai contoh barang, daftarr harga, alamat suku cadang dan sebagainya. Penulisan Feature/Tuturan/Kerangka Khas Adalah publikasi suatu informasi yang isinya sama dengan press release akan tetapi isinya lebih kuat berupa informasi yang perlu diketahui masyarakat, penyajiannya lebih lengkap dan lebih rinci dibandingkan dengan press release. Feature bukan merupakan promosi, karena dalam surat kabar, majalah, radio, televisi sudah ada ruangan untuk promosi yaitu “iklan” (Hutabarat, 1993:137) Feature lebih kepada penyampaian informasi berbentuk tulisan dan foto untuk konsumsi media massa cetak, Pita video untuk penyiaran televisi, pita audio untuk radio. Biasanya dilepas setahun dua kali (2 kali) sedikitnya setahun sekali. Karangan Khas/tuturan biasanya dibuat lebih dari satu, dengan isi berkait satu sama lainnya, agar redaksi bisa memilih mana yang cocok dan pas untuk penerbitannya. Penulisan Feature sangat berbeda dengan tulisan news release, feature disusun seperti kerucut terbalik yang terdiri atas lead, jembatan diantara lead dan tubuh, tubuh tulisan dan penutup. Bagian atas berupa lead dan jembatan (perantara) yang amat pentingnya, dan bagian tengah berupa tubuh tulisan yang makin kebawah makin kurang kepentingannya. Lead feature berisi hal yang penting untuk mengarahkan perhatian pembaca Jembatan bertugas sebagai perantara antara lead dan tubuh (melukiskan identitas dan situasi dari yang akan dituturkan) Tubuh feature berisi situasi dan proses disertai penjelasan mendalam Penutup feature berupa alinea berisi pesan yang mengesankan.
Gambar Piramida Feature
JENIS-JENIS FEATURE News Feature : kejadian berikut proses timbulnya kejadian / hard news. Human Interest Feature : menampilkan sisi kehidupan orang yang sedang menjadi pelaku berita. Feature Pengetahuan ; kedalam pembahasan materi dan objektifitas pandangan yang dikemukakan, contoh : feature ilmiah yang dimuat harian Kompas dan Suara Pembaharuan, majalah Intisari, Trubus, majalah Infokomputer dan lain-lain. 3. •
• • •
Penulisan Artikel Artikel adalah sebuah tulisan yang isinya fakta berikut masalahnya (tidak hanya satu tetapi beberapa sekaligus yang saling berkait), diikuti pendirian subyektif yang disertai argumentasi berdasarkan teori keilmuan dan bukti berupa data statistik yang mendukung pendirian tersebut. Artikel bukanlah opini atau esei lagi, bisa merupakan pendapat pakar keilmuan itu sendiri, atau pendapat pejabat eksekutif yang berwenang (pakar). Tulisan opini hampir sama dengan artikel, karena tidak mempunyai struktur tertentu, tidak mempunyai lead dan jembatan lead, langsung berupa tubuh, diikuti oleh pendapat penulis. Esai adalah tulisan yang membedah, menganalisis, meninjau suatu karangan hasil karya sastra dan bukan sastra.
4. Penulisan Advertorial • Advertorial atau pariwara digunakan untuk membangun Citra, penjelasannya sangat detail, sehingga memerlukan tempat yang luas (media cetak) dan waktu yang lebih lama (televisi, radio) • Advertorial adalah merupakan gabungan antara iklan dan tajuk. “Iklan” untuk mempromosikan sesuatu, sedangkan “Tajuk” untuk adalah membentuk opini. • Perusahaan besar menyerahkan tugas pembuatan pariwara kepada bagian Humas (PR nya), jika merasa tidak mampu, biasanya menyerahkan kepada konsultan public relations yang memiliki keahlian dibidangnya. • Pemasangan advertorial juga dilakukan oleh Negara asing melalui kedutaannya untuk membentuk opini publik tentang negara tersebut.
5. • • • • • 6. •
• • • 7. • • •
Penulisan Surat / Komentar Pembaca Merupakan umpan balik yang ditulis oleh media cetak dalam bentuk surat pembaca atau komentar pembaca disurat kabar atau majalah. Rubrik ini khusus disediakan oleh media cetak bagi siapa saja untuk menulis opininya. Dalam rubrik surat pembaca dan komentar pembaca biasanya menyangkut perusahaan/organisasi, jika tidak ditanggapi maka akan mempengaruhi citra positif perusahaan/organisasi. Sebuah perusahaan memantau rubrik dan surat pembaca yang dilakukan oleh staff humasnya, untuk segera melakukan tanggapan dan jawaban dengan menulis balik pada surat pembaca. Untuk konfirmasi, staf humas bisa terlebih dahulu memanggil penulis surat pembaca untuk berdialog, jika tidak memungkinkan, maka tulislah jawaban dengan penuh simpatik, tidak emosional, beri solusi. Penulisan Naskah Pidato/Sambutan Sistematika Naskah Pidato, terdiri dari : 1. Pendahuluan (berisi penjelasan singkat dan latar belakang tentang tujuan substansi yang dipidatokan supaya terbentuk hubungan berfikir dengan khalayak pendengar). 2. Inti materi pidato ; uraian berisi argumentasi yang mengacu kepada topik pidato yang telah dipilihnya dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. 3. Kesimpulan ; berisi saripati dari keseluruhan materi yang dipidatokan. Komposisi susunan pidato terdiri dari ; ketentuan/kesatuan (unity), pertautan (coherence), dan titik berat (emphasis) Kesatuan / unity merupakan kesatuan yang utuh meliputi ; isi, tujuan, dan sifat (mood) Pertautan merupakan urutan bagian uraian yang berkaitan satu sama lainnya. Penulisan Annual Report (Laporan Tahunan) Laporan Tahunan / Annual Report adalah publikasi yang memberikan gambaran secara luas bagaimana perkembangan dan mengapa perusahaan itu ada. Faktor-faktor dalam pembuatan laporan tahunan meliputi ; anggaran, alokasi sumber daya manusia, kendala yang akan dihadapi Hal-hal penting yang menjadi point laporan tahunan ; a. Publikasi laporan tahunan menceritakan kepada publik akan gambaran perusahaan yang telah lalu, sekarang dan yang akan datang. b. Mewakili banyaknya perbedaan karakteristik pembaca / publik yang berlainan latar belakang. c. Pengelola perusahaan harus menyadari bahwa memproduksi laporan sangat tidak mendatangkan profit, namun merebut hati publik itu lebih penting. d. Batasan waktu selesai nya laporan tahunan, sangat ketat dan sebaiknya sudah dimulai sejak jauh hari. e. Menjaga berbagai kepentingan dalam hal pembuatannya.
Isi Laporan Tahunan • Laporan keuangan periode dua tahun sebelumnya • Penjelasan apakah ada selisih antara laporan keuangan dengan catatan laporan keuangan bentuk lainnya. • Suatu ringkasan analisis dan operasional manajemen periode lima tahun yang lalu. • Memperkenalkan jabatan-jabatan penting pimpinan perusahaan. • Berisi informasi pasar bursa dan dividend (pembagian keuntungan bagi pemegang saham publik) periode dua tahun kebelakang. • Penjelasan singkat tentang kegiatan bisnis dan catatan kaki audit • Selisih material secara prinsip akunting yang tercermin dalam pernyataan keuangan • Suplemen (tambahan) dalam financial accounting (akunting masalah keuangan) • Setiap perusahaan mempunyai format dan gaya tersendiri dalam menyusun laporan tahunan • Banyak sedikitnya laporan tahunan bergantung kepada materi laporan yang tersedia, sudah menjadi kebiasaan terdapat perbedaan jumlah halaman dengan laporan sebelumnya.
• • 8. •
Buku tahunan selain memberi informasi perusahaan kepada publik, juga merupakan materi PR dan bahan rujukan oleh siapapun yang akan menulis materi tentang perusahaan. Sebaiknya laporan tahunan ini ditulis sendiri oleh bagian Humas perusahaan, karena lebih memiliki pengetahuan tentang filosofi, visi dan misi perusahaan itu sendiri.
Prospektus (Selebaran) Bentuk dan macam selebaran, antara lain ; a. Leaflet ; selebaran satu lembar tidak dilipat. b. Folder ; selebaran sejumlah halaman dilipat, dapat dimasukkan dalam amplop dan mudah dibawa dalam saku. c. Brochures dan Booklets ; selebaran berbentuk buku kecil, dijepit atau dijahit. d. Broadsheet ; jenis lain dari folder tidak dilipat, ukurannya mirip halaman surat kabar. Poster juga dibuat dengan gaya seperti ini. e. Catalogues ; brosur yang menggambarkan produk yang ditawarkan dan tertera harga produk tersebut. f. Time Tablets ; seperti brosur, ukuran seperti daftar jadual penerbangan atau lebih kecil dari folder seperti jasa pelayanan bis dan kereta api g. Picture Postcard ; kartu pos bergambar, merupakan banyak diminati pelanggan dihotel, pesawat, kapal laut h. Hotel Stationery ; Blangko surat dan amplop yang ditempatkan di ruang hotel. Tidak hanya sebagai bentuk pelayanan, tetapi juga sarana periklanan. i. Stuffer ; sejumlah leaflet yang dimasukkan dalam bentuk kemasan, berisi instruksi atau bagaimana menggunakan produk j. Diaries ; agenda diterbitkan setahun sekali. k. Telephone number reminder ; catatan nomor telepon berupa kartu gantung atau buku pencatat pesan seukuran saku l. Swing Tags ; kartu berisikan macam-macam produk dan memberikan petunjuk bagaimana cara menggunakan produk itu dan cara memeliharanya. m. Guarante Cards ; kartu guarantee pembelian suatu produk n. Price list and order form ; daftar harga dan formulir pemesanan produk. o. Press Kitt (sekumpulan selebaran yang dimasukkan dalam map atau tas).
PENELITIAN PUBLIC RELATIONS PENGERTIAN PENELITIAN • Adalah pengumpulan dan interpretasi informasi untuk meningkatkan pemahaman (pengertian). - Seitel • Penelitian adalah sebuah kewajiban dan langkah pertama dalam sebuah tugas/proyek perusahaan. • Penelitian sering disebut dengan “riset”, agar terlaksana sebuah riset yang baik maka perusahaan harus memperoleh data yang cukup akurat, relevan dengan publik, produk, dan program perusahaan. • PR saat ini bukanlah semata-mata sebagai seni (keahlian) untuk menceritakan kebaikan perusahaan/instansi, akan tetapi juga meliputi penelitian yang telah direncanakan secara cermat untuk menganalisis kecenderungan dimasyarakat, meramalkan akibat-akibat, membimbing pemimpin organisasi dalam melaksanakan program yang lebih terencana. SIFAT PENELITIAN • Sifat penelitian adalah pencarian teori, pengujian atau pemecahan masalah. • Penelitian berawal dari masalah yang sudah ada dan diketahui, kemudian dibutuhkan pemecahannya. • Sehingga Sifat Penelitian untuk suatu organisasi /perusahaan cenderung mengarah pada “Pemecahan Masalah”. • Sedangkan Sifat Penelitian dan Sifat Pencarian Teori dan Pengujian Teori, lebih cenderung dilakukan diperguruan tinggi yang memiliki program studi PR atau Komunikasi. • Public Relations perlu “mendengarkan” à “to listen” tentang berbagai hal didalam dan diluar organisasi. ( Tahun 1990-an, menurut para profesor Public Relations). • Unsur listening kini menjadi bagian terpenting dari tugas dan pekerjaan PR. • Kata lain dari Listening dalam pekerjaan PR adalah “Penelitian atau Riset”, terutama jenis penelitian yang menyangkut opini publik, sikap dan reaksi terhadap kebijaksanaan dan operasional perusahaan. • Dibutuhkan “perasaan yang mendalam” atau “gut feeling” termasuk juga Instink dan Intuisi bahkan manajemen lebih menggunakan sekedar naluri, gerakan hati dan perasaan mendalam saja, namun harus bisa mengukur, menganalisis dan mengevaluasi tiap tahapan proses PR. TAHAPAN DALAM PENELITIAN PEKERJAAN “PR” • Terdapat dua tahapan dalam penelitian yang dipakai dalam pekerjaan PR, antara lain ; 1. Membuat perencanaan sebuah kampanye/kegiatan ; membantu mengetahui situasi saat ini, sikap publik, dan kendala pelaksanaan program 2. Mengevaluasi efektifitas program ; penelitian kemudian menguji keberhasilan program. Beberapa pertanyaan yang menjadi data akurat terhadap publik, produk dan program perusahaan, adalah; a. Bagaimana kita bisa mengidentifikasi dan mendefinisikan unsur pokok kelompok? b. Bagaimana pengetahuan berkaitan dengan rancangan pesan? c. Bagaimana data ini berkaitan dengan rancangan program? d. Bagaimana data ini berkaitan dengan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan? e. Bagaimana data ini berkaitan dengan jadwal yang kita terima? f. Bagaimana data ini berkaitan dengan implementasi pokok taktik-taktik program? JENIS-JENIS PENELITIAN HUMAS 1. Penelitian Opini Publik, suatu bentuk penelitian yang berusaha menjawab apa yang publik pikirkan tentang suatu perusahaan/organisasi. Beberapa yang termasuk dalam penelitian opini publik antara lain : a. Penelitian Citra: berusaha mengetahui bagaimana sebuah perusahaan dikenal dengan baik reputasinya, termasuk apa yang publik pikirkan tentang produk, pelayanan, harga, reklame dan prakteknya. Tujuan penelitian citra adalah untuk mendapatkan informasi untuk mengevaluasi kebijakan, memperbaiki kesalahpahaman, meningkatkan citra perusahaan. b. Penelitian Motivasi merupakan penelitian yang berusahan untuk mengetahui melalui wawancara mendalam. Contoh sebuah stasiun tv nasional melakukan survey motivasi untuk menentukan karakteristik yang berkaitan dengan stasiun siaran. Berisi pertanyaan sifat berpasangan misalnya : menyenangkan-tidak menyenangkan, keras-lembut, aktif-pasif. c. Penelitian Keefektifan, dilakukan sebelum dan sesudah dilaksanakannya studi terhadap sikap publik. Sebelum kampanye, dilakukan pengambilan sampel representatif melalui wawancara,
d.
kemudian setelah kampanye dilakukan kembali untuk melihat ada atau tidaknya perubahan dalam opini publik sebagai akibat pesan humas. Penelitian Strategis terhadap perseorangan (karyawan maupun masyarakat)
2.
Penelitian Humas, mencakup lebih banyak dari studi opini publik, yaitu tentang fakta-fakta tentang apa yang khalayak pikirkan dan rasakan pada suatu waktu tertentu. Pencarian fakta internal tentang organisasi, komunikasi, serta tujuan dan pelaksanaan bagian humas dalam perusahaan. Pencarian fakta ini harus dilakukan berkelanjutan dari seluruh kegiatan humas, untuk mengukur kekurangan dan kelemahan dari setiap kegiatan internal perusahaan.
3.
Audit Humas, merupakan studi yang tersusun secara longgar, berskala luas yang menyelidiki humas perusahaan, baik internal dan eksternal. Audit Humas = Audit Komunikasi, merupakan cara penelitian yang relatif baru yang mencampurkan unsur penelitian opini dan humas. Tahap-tahap dalam audit humas, antara lain : a. Menyelidiki apa yang “perusahaan” pikirkan. Lebih kepada berkomunikasi dengan orangorang utama dalam pimpinan top dan menengah. Memuat tentang ; menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, identifikasi publik utama, menentukan bidang apa yang akan dicakup oleh tahap eksternal audit.. b. Menyelidiki apa yang “publik” pikirkan. Berbicara dengan publik penting, untuk mengetahui pandangan publik. c. Mengevaluasi perbedaan sudut pandang. d. Menganjurkan program komunikasi yang lebih komprehensif yang bertujuan untuk mengakhiri perbedaan.
METODE PENELITIAN PR • Ada 3 (tiga) metode utama dalam Public Relations, antara lain : 1. Survey (Surveys), dirancang untuk mengungkapkan sikap dan opini apa yang publik pikirkan tentang pokok persoalan tertentu. 2. Audit Komunikasi (Communication Audit), dirancang untuk mengungkap perbedaan antara kenyataan dan komunikasi yang dirasakan antara manajemen dan target khalayak. Manajemen membuat asumsi-asumsi tertentu tenang metode, media isi dan pesan. 3. Pengukuran yang tidak sulit (Unobstusive Measures), contoh ; fact finding (penemuan fakta), analisis isi dan penelitian readibility (kemampuan membaca) atau disebut juga penelitian diam-diam. Jenis –jenis penelitian “Survey” • Penelitian survey merupakan penelitian yang sangat sering digunakan. Aplikasi dari survey biasanya digunakan terhadap isu dalam masyarakat yang meluas, seperti opini politik atau masalah organisasional yang muncul. • Penelitian survey terbagi menjadi 2 macam, : 1. Descriptive Surveys (Survei Deskriptif) ; menggambarkan tentang situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, untuk memperoleh realitas tentang suatu pokok masalah dalam waktu tertentu. Misal “public opinion pool (jajak pendapat publik). 2. Explanatory Surveys (Survey Penjelasan) ; penelitian yang mengacu kepada “cause and efect” / sebab akibat. Survey ini bertujuan untuk membantu menjelaskan mengapa situasi dan kondisi ini terjadi serta menjelaskan tentang opini dan sikap. Contoh : “mengapa karyawan tidak mempercayai manajemen”, atau “mengapa kredibilitas perusahaan dipertanyakan”. Elemen Penelitian Survey • Penelitian Survey umumnya terdiri dari 4 (empat) elemen survey, antara lain : 1. Sampel 2. Kuisioner atau angket 3. Wawancara
•
•
• •
• •
• •
4. Analisis data hasil penelitian Sampel dilakukan apabila publik jumlahnya terlalu banyak, seperti ; konsumen, pemegang saham, penyalur dan masyarakat, maka sampel yang representatif dari kelompok tersebut harus dipilih dan ditanyai. Pembuatan sampel didasarkan kepada teori bahwa opini dari sebagian kecil masyarakat hampir mendekati kesamaan dengan tanggapan yang akan diperoleh apabila seluruh masyarakat ditanyai. terdapat 2 metode dasar sampel ; 1. Sampling Kuota ; kelompok besar dibagi menjadi subkelompok dan tiap kelompok ditetapkan proporsinya dalam sampel akhir (berdasarkan umur, tingkat penghasilan, jenis kelamin, pendidikan atau lainnya). 2. Sampling Probabilitas ; sampel dipilih sehingga semua unit populasi dapat memiliki kemungkinan untuk dipilih, semua subkelompok dan kelompok besar akan diwakili dalam proporsi yang kira-kira tepat. Wawancara dapat dilakukan melalui survey tatap muka panel, survey opini kelompok, survey melalui telepon, survey melalui pos, atau survey gabungan. Survey Tatap Muka (face-to-face surveys) ; diakui sebagai cara yang paling efektif untuk mengetahui opini publik. Memungkinkan pewawancara mengubah-ubah pendekatannya kepada tiap-tiap orang yang berbeda dan untuk memperoleh jawaban dari orang-orang yang tidak akan mengembalikan kuesioner. Untuk jumlah orang yang terbatas, maka wawancara tatap muka lebih ekonomis sebaliknya untuk jumlah orang yang banyak maka akan lebih mahal, tipe orang yang diwawancarai dapat dikontrol secara seksama sesuai umur, penghasilan dan taraf hidup. Survey Kelompok lebih ekonomis, jawaban dapat diperoleh dari semua pegawai, praduga pewawancara dihindari, responden tidak diidentifikasikan dengan jawabannya, cepat. Survey melalui Telepon juga lebih efektif. Pertanyaan yang diajukan adalah penilaian tipe skala, lamanya berkisar 8-10 menit. Keuntungan responden dengan jarak yang jauh dapat dijangkau, tingkat ekonomi umum responden diketahui. Kelemahan kuesioner melalui pos adalah jawaban responden mungkin tidak berbobot, karena mungkin bukan perwakilan dari kelompok yang seharusnya, dan sedikit jumlah kuesioner kembali. Survey Gabungan misalnya ; menguji hasil kuesioner melalui pos, digunakan wawancara tatap muka. Dikota besar menggunakan survey telepon dan tatap muka dan sebagainya.
KEUNTUNGAN PENELITIAN PR • Penelitian Humas memungkinkan pimpinan untuk merumuskan kebijakan yang dapat diterima oleh publik. • Penelitian memberikan sugesti menuju ke arah produk, pelayanan dan hubungan yang lebik baik antara perusahaan dan khalayak umum • Penelitian membentuk pandangan pimpinan yang sadar akan masalah potensial yang bisa muncul, untuk dilakukan antisipasinya. • Penelitian memberikan penekanan pada fase mendengarkan dengan konsep “dua arah”, sekaligus memenuhi keinginan khalayak untuk menyatakan pendapatnya kepada pimpinan. • Penelitian memberikan suatu cara evaluasi terhadap keefektifan komunikasi secara luas dengan menentukan dampaknya terhadap opini publik. KETERBATASAN PENELITIAN PR • Berkaitan dengan sikap dan opini yang selalu berubah-ubah, maka humas sulit dievaluasi. • Beberapa kecaman terhadap penelitian merupakan akibat dari kegagalan teknik penelitian. • Para pakar mengkritisi bahwa penelitian opini menghambat pola pikir kreatif, mendorong persesuaian terhadap opini massa, bisa jadi jawaban terhadap penelitian dangkal dan menyesatkan. • Jumlah orang yang ditanya (responden) terlalu sedikit untuk mencerminkan opini publik secara keseluruhan • Kecenderungan sifat pewawancara atau sifat pertanyaan dapat mempengaruhi responden. • Publik banyak yang tidak memiliki opini yang dipertimbangkan dengan matang. • Pewawancara tidak kompeten dan sebagainya
Pendekatan Penelitian Humas yang baik (Dr. Edward J Robinson) Beberapa pendekatan Penelitian Humas yang kompeten meliputi beberapa kegiatan berikut ini, antara lain : 1. Peneliti Humas mengetahui permasalahan yang akan diteliti. 2. Peneliti Humas mengetahui informasi apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah. 3. Peneliti Humas mengetahui kemana harus mencari informasi yang dibutuhkan. 4. Peneliti Humas menggunakan ilmu pengetahuan sebelumnya, yang berhubungan dengan permasalahan saat ini. 5. Melalui informasi yang lalu dan saat ini, peneliti humas menarik suatu kesimpulan.
ANGGARAN PUBLIC RELATIONS PENGERTIAN • Anggaran Biaya Humas adalah perkiraan tentang keuangan humas yang dikeluarkan pada administrasi bagian humas dan biaya yang dikeluarkan dalam penelitian, perencanaan, koordinasi dan pelaksanaan program-program Humas. • Anggaran ini adalah merupakan rencana keuangan bagi humas dengan menetapkan tujuan nya melalui biaya terbatas untuk setiap programnya, mengontrol biaya humas, dan mencegah pemborosan dengan membuat rencana yang sesuai dengan biaya yang terbatas tersebut. BIAS ANGGARAN PR • Kegiatan PR bukan hanya “Mahkota” dan “Penghias” atau bahkan tambahan kegiatan perusahaan saja, namun bisa melindungi perusahaan dalam hal penurunan kondisi dan keadaan kritis. • Anggaran PR selama ini banyak dikeluarkan untuk kampanye periklanan yang diarahkan ke media, percetakan, hotel, jamuan, press kits dan sebagainya • Alasan mengapa kesan formalitas dan membuang-buang anggaran dan dana terjadi dalam PR karena ; 1. Perusahaan belum menyadari secara benar akan manfaat jasa PR, sebagai alat membangun Citra Perusahaan 2. Perusahaan belum memiliki praktisi PR yang komplit, sehingga seolah-olah sebagai penghias perusahaan saja PENTINGNYA ANGGARAN • Sama halnya dengan aktivitas perusahaan/bisnis pada umumnya, maka program PR juga harus didukung dengan anggaran yang logis dan memadai dan prinsip-prinsip pengawasan pengeluaran. • Anggaran dalam kegiatan Public Relations cenderung berubah-ubah, karena adanya keterbatasan anggaran maka sangat mungkin dalam sebuah perusahaan mengadaptasi program PR (memunculkan perubahan anggaran), misalnya dengan mengubah secara cepat program advertising / periklanan melalui iklan televisi, majalah dan surat kabar yang umumnya sangat mahal dengan mengganti melalui cara lain yaitu melalui “special event” (kegiatan-kegiatan khusus), personalized literature (bacaan menurut ukuran/selera tertentu), direct mail (surat melalui pos), kontak personal, promosi pameran dan bentuk bentuk lainnya sebagai sarana komunikasi yang tidak mahal dan bisa dengan mudah digandakan/dipublikasikan. 5 (LIMA) ALASAN PENTINGNYA PENGANGGARAN PR • Menurut Jefkins, terdapat 5 (lima) alasan pentingnya anggaran dalam Public Relations, antara lain : 1. Untuk mengetahui apa saja biaya yang akan dimanfaatkan dalam suatu program PR 2. Agar mengetahui jenis program apa saja yang memerlukan sejumlah uang 3. Agar mencapai kesesuaian antara suatu program dengan perkiraan biaya, anggaran menyangkut jenis-jenis tugas (kegiatan) yang diselenggarakan. Kemudian berikutnya membuat jadual kerja 4. Anggaran membentuk suatu disiplin bagi “pengeluaran sekarang” dan “pengeluaran yang lalu”, pengeluaran sesuai dengan yang direncanakan untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan atau tidak perlu. 5. Dapat mengukur kembali anggaran yang sudah dikeluarkan terhadap program kegiatan yang sudah dilakukan, apakah cukup, kurang atau lebih dari cukup, dan alokasi individu sudah tepat atau belum. Kegiatan Utama dalam Penganggaran PR • Setelah mengidentifikasi target dan strategi sebelum program dilaksanakan, didalamnya PR harus memiliki cara secara terstruktur yang akan mendukung target-target terpenuhi. Salah satu poin nilai bagi PR adalah harus mengantisipasi “cost” (biaya/pengeluaran) • Kegiatan utama dalam penganggaran, adalah : 1. Mengestimasi tingkat sumber daya manusia dan pembelian ; diperlukan dalam melaksanakan setiap kegiatan 2. Mengestimasi biaya pengeluaran dan tersedianya sumber daya
Dengan mendapatkan informasi diatas, maka anggaran cash flow setiap bulan bagi program PR akan menjadi lebih mudah. Beberapa data juga menyediakan informasi penting yang dibutuhkan untuk biaya program audit pada kegiatan-kegiatan rutin untuk melakukan penyesuaian. Membedakan PR dan Marketing • Definisi PR dan Marketing (Jefkins) : PR adalah kegiatan yang terdiri dari semua perencanaan komunikasi, keluar atau kedalam, antara organisasi dan publik-publiknya dengan tujuan untuk mencapai sasaran spesifik tentang munculnya saling pengertian. Marketing adalah kegiatan proses manajemen yang bertanggungjawab untuk pengidentifikasian, antisipasi dan kepuasan pelanggan sebagai syarat untuk memperoleh keuntungan • Untuk membedakan kebutuhan antara Marketing dan PR dalam hal anggaran, maka sebaiknya bisa membedakan keduanya, mengingat selama ini sering terjadi benturan kepentingan dalam kedua bidang tersebut. • Beberapa perusahaan dalam bidang tertentu ada yang menempatkan PR sebagai salah satu sub divisi PR, sehingga PR nya selama ini lebih berorientasi terhadap marketing. Tidak merupakan penyimpangan, walaupun terkesan PR yang hanya berorientasi marketing terkesan memiliki gerak yang lebih sempit. • Idealnya adalah, antara PR dan Marketing secara struktural sama-sama memiliki Departement (divisi) masing-masing, akan tetapi secara fungsional keduanya bekerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan. • Orientasi PR adalah “image building”, sedangkan orientasi Marketing adalah “selling product”. Kerjasama PR dan Marketing • Masuknya bidang PR kedalam Marketing, bukan berarti bahwa PR secara struktur ada dibawah marketing atau sebaliknya, akan tetapi terdapat “perkawinan” (kerjasama saling menguntungkan) sehingga muncul bidang baru yang dinamakan MPR (Marketing Public Relations) • Philip Kotler mengembangkan konsep Marketing Mix (4 P) menjadi (6 P) yang disebutnya sebagai Mega Marketing dengan menambahkan Power dan Public terhadap Price, Product, Place, dan Promotion. • Esensi PR sebagai Corporate Public Relations (CPR) tetap ada, karena kegiatan PR tidak hanya berorientasi marketing saja, namun lebih banyak kegiatan lain yang lebih berorientasi mempertahankan citra perusahaan, selain mempertahankan citra produk. • Termasuk dalam penganggaran antara PR dan Marketing dalam suatu perusahaan, tidak perlu terjadi benturan dan perbedaan, karena masing-masing memiliki kepentingan dan esensi nya terhadap tujuan yang hendak dicapai perusahaan. • Misalnya pada saat peluncuran produk baru, maka marketing lebih menitikberatkan terhadap produk yang ada, melalui iklan marketing melakukan program periklanan agar produk tersebut laku, baik secara personal selling, pameran, maupun memuat dimedia massa (surat kabar, radio, majalah, televisi) berarti tujuan marketing dalam hal ini adalah “profit” murni. • Sedangkan dalam kemasan yang dilakukan, maka PR menggunakan pola bukan selling product, namun image building dengan memunculkan kampanye tertentu misalnya, sehingga pembentukan image/citra perusahaan dapat menjadi “nilai tambah” bagi tujuan perusahaan. 4 (empat) unsur dalam Anggaran PR 1. Karyawan ; yang dimaksud adalah dalam hal ini Gaji tidak hanya untuk pejabat PR, melainkan semua staf yang mendukung kegiatan PR seperti ; sekretaris, pelayan, akuntan, resepsionis, kurir. Insentif karyawan menjadi item yang sangat penting pada suatu anggaran PR. 2. Office Overhead (pengeluaran kantor). Lebih banyak kepada fixed cost (pengeluaran tetap) misalnya ; uang sewa, bea, asuransi, lampu dan kebersihan, didalamnya juga termasuk variable cost (pengeluaran tambahan/berubah-ubah) seperti telepon, penghubung klien dan sebagainya. 3. Material, adalah semua item berbentuk fisik ; alat tulis (ATK), biaya perangko, cetak, media visual, stand pameran, fotografi, film dokumenter, film slide, audio, video dan sebagainya.
4.
Ongkos lainnya, seperti pengeluaran uang Transportasi/biaya perjalanan, uang saku, biaya penginapan, rumah sakit, termasuk juga pengeluaran khusus kegiatan PR : katering, sewa perlengkapan (proyektor, mikrophone, tenda, kendaraan dan lainnya.
ELEMEN ANGGARAN
Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penganggaran Humas • Pembiayaan Humas adalah tanggungjawab Direktur Humas/Manajer Humas, dengan mengkombinasikan pengeluaran dari masing-masing seksi dan bidang, termasuk bidang personalia, pendidikan, pemegang saham, pelayanan berita dan sebagainya kedalam biaya keseluruhan. • Periode penganggaran umumnya dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, terbagi dalam periode bulanan (berfungsi untuk pengawasan dan membuat keputusan terhadap perkembangan tertentu) yang memerlukan keputusan perluasan atau penyempitan program termasuk biayanya. • Rencana tahunan humas dibuat oleh manajer humas dengan dibantu oleh stafnya melalui konsultasi dengan para kepala bagian lainnya yang terlibat dalam program tersebut • Rencana Tahunan menerangkan tentang tujuan dan aktifitas yang lebih spesifik serta media komunikasi yang diperlukan untuk memperbaiki hubungan dengan publik-publik karyawan, komunitas, pemasok, penyalur, pelanggan, tokoh masyarakat dan publik lainnya. • Tambahan pengeluaran dalam anggaran adalah biaya penelitian dan survey opini
•
•
Biaya peralatan administrasi dan komunikasi langsung ditetapkan secara keseluruhan, dan anggaran dibagi dalam setiap seksi untuk memungkinkan para kepala seksi mengontrol pengeluaran seksinya masingmasing. Laporan keuangan masing-masing seksi dibuat oleh bagian keuangan seksi bidang, hal ini memungkinkan para kepala seksi memelihara pengeluarannya dalam batas jumlah yang sudah ditentukan.
PR ABAD 21 DEFINISI HUMAS INTERNATIONAL • “Humas semata-mata – dimanapun” (Jon B Riffel) • “Sebagai suatu disiplin, seni atau praktek, tidak ada sesuatu yang seperti humas international” (Willis Player) • Lebih lanjut dikatakan bahwa Humas International mempertimbangkan bahwa terdapat asas dasar yang luas yang dapat diterapkan dimana-mana, namun suatu pendekatan yang berbeda dibutuhkan disetiap negara dan komunitas tertentu. • Pesan-pesan yang jelas dan kegiatan yang pasti menjadi isyarat yang diproyeksikan dalam kegiatan ‘Humas International’ Hubungan Media dalam Humas International • Tidak ada komunikasi yang bisa berhasil secara keseluruhan, kecuali jika suatu pesan diarahkan secara tepat kepada sasaran dan fungsi komunikasinya juga tepat. • Tidak mudah bagi seorang praktisi humas dinegara maju, untuk melaksanakan pekerjaan humas • Awalnya, diakui sifat monopoli tradisional negara-negara eropa dan belahan dunia lainnya, dianggap mengecilkan hati bagi perkembangan dan pertumbuhan humas, misal ; di Amerika Serikat • Sistem pers, sistem nilai dan kebiasaan budaya, peraturan pemerintah dalam bisnis dan industri dinegaranegara eropa sangat berbeda dengan konsep di Indonesia. PR DALAM DOMINASI INDUSTRI • PR menempatkan ahli komunikasi mereka diseluruh dunia • Para profesional PR didunia mengangkat permasalahan-permasalahan penting seperti ; keadilan sosial, lingkungan, kebijakan pemerintah, perdagangan global,sampai dengan agama dalam masyarakat • LAPORAN KINERJA NON KEUANGAN seperti kegiatan sosial perusahaan, pembentukan citra positif perusahaan, pembinaan lingkungan dan seterusnya merupakan laporan formal maupun non formal dalam tanggungjawab sosial perusahaan merupakan ASET TIDAK BERUJUD PERUSAHAAN. PR YANG LEBIH LUAS • Beberapa perkembangan dari luar perusahaan yang mempengaruhi praktik-praktik Public Relations, antara lain : 1. Globalisasi 2. Informasi dan Teknologi Informasi 3. Interdependensi 4. Pluralisme 5. Konsumerisme dan Individualisme 6. Media • Beberapa permasalahan yang dihadapi PR perusahaan, antara lain : 1. Permasalahan keseluruhan 2. Permasalahan manusia 3. Disagregasi, nilai uang dan hak intelektual 4. Transparansi dan evaluasi
HUMAS DALAM PERBEDAAN NEGARA • Beberapa perbedaan kritis dalam dunia international, dilihat dari nilai, kebiasaan dan kebudayaan yang berbeda, terdapat pada ; 1. Kebudayaan 2. Bahasa 3. Kebiasaan 4. Tradisi 5. Prasangka 6. Pilihan • Contoh riil dalam kebiasaan negara-negara eropa dari sistem nilai dan kebiasaan yang ada yang melekat pada individu warga negaranya ; 1. Kebiasaan 2. Minat 3. Adat istiadat 4. Aspirasi 5. Selera 6. Hasrat 7. prasangka • Banyak kendala dalam kegiatan seorang praktisi humas yang melaksanakan fungsi humasnya, tidaklah heran kemudian sebagian organisasi internasional melibatkan dan meminta nasihat seorang ahli dari penduduk pribumi disetiap negara tempat mereka beroperasi (mempekerjakan humas pribumi). • Industrialisasi yang berkembang pesat setelah perang dunia II membuat perubahan mendasar pada teknik ekonomi dan pemasaran, yang kemudian melibatkan komunikasi massa yang efektif terutama dalam bidang penjualan. • Khusus di Asia, Afrika, Australia dan Amerika Selatan, orang-orang humas telah mengambil teknik dasar amerika untuk kebutuhan nasionalnya. Rakyat negara-negara yang baru merdeka belajar berhubungan secara lebih efektif, menyatakan pendapat secara bebas, menuntut ambisi nasionalnya. • Kemajuan Telekomunikasi semakin memungkinkan dan menciptakan kesempatan baru bagi perkembangan hubungan masyarakat disemua negara secara bebas. • Perkembangan sarana pendidikan diberbagai negara memungkinkan orang buta huruf untuk bisa membaca, menulis, dan menyatakan pendapatnya. • Meningkatnya investasi negara maju dinegara-negara berkembang semakin menimbulkan suatu kebutuhan bagi humas untuk meningkatkan opini publik yang baik di luar negeri. Humas di seluruh Dunia • Humas dapat diterima diluar negeri, dan nilainya secara perlahan mulai diakui sebagai suatu fungsi yang penting oleh bisnis, profesi, dan pemerintahan • Terdapat perbedaan yang luas dimana media massa diberbagai negara yang bisa diterimanya berbedabeda,dn hampir semua negara mereka lebih menyukai bahasa setempat untuk komunikasi pers. • Siaran radio dan pers harus dalam bahasa setempat dan menghormati kebiasaan dan tradisi setempat, termasuk masalah-masalah yang patut dijadikan berita meliputi energi, ekonomi dunia, masalah sosial dan aktivitas-aktivitas perusahaan multinasional. Humas di Eropa • Organisasi international dalam public relations di Eropa dikenal dengan nama “The Centre Europeen des Relations Publiques”, yang merupakan federasi eropa dari asosiasi humas nasional Belgia, Perancis, Inggris, Yunani, Italia, Belanda, dan Jerman. Bahkan mereka telah menyetujui satu kode etik bagi para praktisi humas eropa. • Dinegara-negara eropa, para direktur humas asing tidak termasuk dalam dewan manajemen puncak, mereka lebih banyak mencurahkan waktunya untuk meyakinkan manajemen bahwa publik merupakan sesuatu yang sangat penting. • Masing-masing negara juga menerapkan etika yang berbeda-beda dalam kegiatan humas. Di Italia praktisi humas harus meminta izin untuk menyiarkan informasi yang ringan sehingga praktisi humas dinegaranya
merasa kurang mendapat perhatian. Di Jerman membicarakan biaya, keuntungan, dan upah dalam siaran pers dianggap suatu tindakan yang kurang baik/jelek. Humas di Inggris • Sangat berkembang dalam bidang pemerintahan lokal dan nasional. Dalam kementerian pusat, petugas humas dan stafnya menjaga agar publik umum tetap diberi informasi mengenai kebijaksanaan dan fungsi kementerian. • Hubungan yang erat dilakukan dengan pers melalui pemberitahuan, risalah dan konferensi pers, beberapa persiapan juga dilakukan dan dibuat untuk kegiatan siaran radio, televisi, fotografi dan kunjungan publik. • Pelayanan informasi dinegara Inggris merupakan fungsi penting dari staf humas kementerian • Kebijakan dan pelayanan organisasi public relations dilakukan oleh The British Institute of Public Relations (BIPR), yang merupakan asosiasi humas yang paling aktif di Eropa. Humas di Perancis • Dimulai setelah perang dunia II, pada saat federasi industri Perancis terkemuka mensponsori program wisata pabrik yang kemudian meningkatkan jumlah pengunjung pabrik 50 kali lipat. • Beberapa perusahaan pribadi menyelenggarakan gelanggang terbuka membina hubungan dengan sekolah, dan pemprakarsai program humas. • Program humas terpenting di Perancis terdapat pada organisasi industri besar dan lembaga pemerintahan, contoh riil nya adalah Menteri Pos dan Telekomunikasi Perancis memiliki staf terdiri dari 130 personil lapangan humas yang bertanggungjawab terhadap hubungan komunitas dan pers serta meningkatkan pemahaman publik mengenai jasa pos. Humas di Italia Sebuah asosiasi humas di Italia yang sejak didirikannya telah melaksanakan pendidikan humas, menyelenggarakan seminar dan kursus humas bagi anggotanya, mengadakan kongres humas International, 14 kementerian diItalia mempunyai staf humas, dan 30 kota nya mempunyai beberapa fasilitas humas Humas di Jerman Istilah Public Relations dimasukkan ke dalam bahasa Jerman. Perusahaan-perusahaan besar di Jerman mempunyai staf humas, seperti Lufthansa Airlines ikut mensponsori pertunjukan jaringan televisi anak muda dan bekerjasama dalam penerbitan pustaka penerbangan untuk pemuda, dan juga mengedarkan ke sekolah dan perpustakaan film gratis mengenai penerbangan. Humas di Jepang Masyarakat Humas Jepang telah diakui oleh Asosiasi Humas International sejak tahun 1965, diperkirakan terdapat lebih dari 1.000 perusahaan penasihat Humas di Jepang, dan fungsi humas tersebut adalah mempercepat lajunya humas dibawah tekanan pertumbuhan produksi dan penjualan di Jepang. Semakin pesatnya pasar Jepang untuk barang-barang Amerika, maka semakin banyak perusahaan Amerika yang menggunakan jasa para penasihat Humas Jepang. Hubungan media diJepang berasal dari sistem kelompok pers (press club system), seluruh lembaga pemerintahan baik swasta maupun nasional, organisasi bisnis dan finansial, kamar dagang dan industri, semuanya mempunyai kelompok pers masing-masing. Setiap kelompok menangani berbagai macam berita yang berlainan. Dan setiap berita yang berhubungan dengan hasil bisnis harus disampaikan kelompok pers Bank of Japan, jika protokoler ini tidak diikuti, maka perusahaan itu dianggap bersalah dan akan diboikot oleh segenap anggota pers. Dan tidaklah mudah mendapatkan ijin tanpa berhubungan terlebih dahulu dengan kelompok pers Humas di Afrika Sebuah program pendidikan dibentuk pemerintah afrika bekerjasama dengan Universitas Afrika Selatan untuk melatih para pelaksana kehumasan.
Lembaga ini berusaha memperoleh pengakuan humas sebagai suatu profesi dengan undang-undang. Humas di Asia Pada tahun 1967 dibentuk sebuah Federasi Humas seluruh Pasifik, meliputi lembaga humas Australia, Asosiasi Humas China Nasional, Masyarakat Humas Jepang, Lembaga Humas Philipina. Disamping asosiasi tersebut, federasi ini juga mempunyai anggota dari Australia, Hawaii, Hongkong, Indonesia, Korea, Jepang, Selandia Baru, Philipina, Republik China, Singapura, dan Muangthai. Asosiasi Humas International • Bukti Humas berkembang di seluruh dunia adalah dibentuknya organisasi praktisi dan penasihat humas nasional dan international, “International Public Relations Association (IPRA/Asosiasi Humas International) didirikan di London tahun 1955. • Pelayanan IPRA kepada anggotanya meliputi pendaftaran anggota setiap tahun, berbagai pertemuan dan seminar international, laporan kegiatan. Kongres Humas Sedunia setiap 3 tahun sekali.
PR Sektor Profit & Non Profit PR Sektor Profit • Public Relations dalam Sektor Profit sering disebut dengan “kampanye business to business” • PR business to business adalah segala hal tentang menciptakan komunikasi yang tepat dilingkungan eksternal, dimana pesan terkendali disampaikan pada waktu tertentu untuk mempengaruhi khalayak pokok/audiens kunci untuk mencapai sukses komersial. • Kampanye ini ditujukan untuk mempengaruhi secara positif relasi bisnis yang penting untuk organisasi atau perorangan yang memiliki pengaruh terhadap relasi tersebut. • PR dalam sektor profit terlibat langsung dalam kampanye pemasaran, pemasaran langsung, surat langsung, manajemen acara, iklan, sponsorship dan hubungan dengan media. • Apa saja yang menjadi nilai jual “produk” tersebut akan menjadi issue penting bagi praktisi PR • Pertanyaan-pertanyaan praktisi PR dalam bisnis, diantaranya : • Dari mana memulai? • Mengapa melakukan bisnis ini? • Hasil apa yang diharapkan? • Siapa yang harus dipengaruhi? • Apa yang menjadi rencana tindakan? • Apa saja resikonya? Siapa saja yang akan dilibatkan? • Sumber daya apa saja yang harus digunakan? • Apakah besarnya hasil sesuai dengan usaha yang dilakukan? PR SEKTOR NON PROFIT • Dalam organisasi komersial, PR juga memiliki peran untuk memahami bagaimana perusahaan bekerja dalam organisasi sosial • PR dalam organisasi sosial perlu merencanakan, menargetkan, bertindak, menilai strategi PR serta strategi manajemen krisis yang dimiliki perusahaan • Organisasi sosial = badan pengelola amal • Terdapat banyak contoh badan pengelola amal antara lain : badan pengelola amal perorangan, badan pertolongan, badan penyandang dana, badan perlindungan hewan dan lingkungan, organisasi kampanye dan lain-lain • Banyak yang beranggapan bahwa orang yang bekerja diorganisasi amal, karena tidak sukses didunia nyata, pendapat ini adalah keliru • Karena orang-orang yang bekerja diorganisasi amal sama kerja kerasnya seperti yang bekerja diperdagangan bisnis dan sebagainya. • Begitu pula dengan peran PR dalam organisasi amal, cenderung dipertanyakan padahal sangat mempengaruhi kegiatannya. • Beberapa organisasi amal yang bergerak dan berkembang ; - Organisasi amal untuk perorangan ; bekerja atas nama perorangan seperti untuk penyandang disabilitas dan sebagainya. Biasanya didanai oleh orang tua/partner. - Badang pengelola amal untuk pertolongan ; keperluan orang sakit, orang miskin, kaum dhua’fa dan sebagainya. Yang paling terkenal adalah Palang Merah International. - Badan pengelola penyandang cacat - Badang pengelola amal lingkungan dan perlindungan hewan • Karakteristik PR dalam sektor Jasa, antara lain : - Penawarannya tidak nyata, maka khalayak perlu membuktikan manfaatnya - Kata-kata tidak banyak membantu, maka cari pelanggan yang puas untuk Testimoni - Carilah legalitas kepuasan terhadap pihak ketiga (asosiasi, badan independen lainnya), jangan menganggap anda yang terbaik - Seringkali mempergunakan modal intelektual pemimpin perusahaan - Membutuhkan kreatifitas yang sangat tinggi - Karena merek tidak berwujud maka tutupilah dengan asosiasi merek.
PENGERTIAN JASA • JASA atau SERVICE merupakan tindakan yang dilakukan oleh satu pihak atau pihak lainnya • Jasa tidak berujud, tidak nyata, dan tidak dapat disimpan • Perusahaan Jasa dalam konteks PR kepada pelanggan diantaranya ; restoran, jasa keuangan, jasa transportasi, jasa hiburan termasuk agen dan konsultan dll. • PR sektor jasa lebih kepada permintaan tenaga ahli sebagai penasihat untuk perusahaan PR dalam Sektor Jasa • PR dalam Sektor Jasa berkembang pesat diakibatkan faktor - faktor antara lain ; 1. Differensiasi ; membuat beda nilai produk yang ada dibandingkan dengan produk dari perusahaan lain yang memiliki usaha yang sama. Hal ini memerlukan pemahaman yang tinggi dan menjadi bagian penting tugas PR dalam organi sasi. 2. Menyampaikan “Janji Perusahaan” ; tugas pemberian kesan dari perusahaan jasa bukan hanya dari Kasir, service room hotel, atau konsultan saja, namun pelatihan dan komunikasi karyawan penting dilakukan oleh PR 3. Sejarah, PR wajib bisa mengungkapkan identitas dan misi sebagai “value statement” perusahaan/organisasinya. Hal ini tidaklah mudah.