BAB V ANALISA PEMBAHASAN
5.1 Analisa 5.1.1
Analisa Kondisi yang Ada Dari Target yang telah ditetapkan, untuk mencapai hal tersebut dilakukan analisa
terhadap kondisi-kondisi yang ada (genba lapangan) di line produksi dan Laboratorium QC PT FIMA Internasional dengan melihat Aspek QCDSMPE dan faktor 4M + 1E. Hasil genba dilapangan didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi proses tersebut, antara lain :
Tabel 5.1 Analisa Kondisi yang Ada Menggunakan Faktor 4M (Man, Method, Machine dan Material) + 1E (Environment) Faktor 4M + 1E
Penyebab
Man
Tidak semua Analis Finish Good pada tiap shift bisa melakukan analisa IPC secara HPLC
Methode
Sampel datang tidak langsung di preparasi dan dianalisa Jumlah inject sampel mencapai 4 kali
Tabel 5.2 Analisa Kondisi yang Ada Menggunakan Aspek QCDSMPE (Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral, Productivity, Environment)
Bedasarkan analisa kondisi yang ada dengan menggunakan aspek QCDSMPE
50
51
Aspek QCDSMPE
Dampak
Moral
Banyak karyawan yang mengeluh panjang nya proses pemeriksaan kadar In Process Control
Productivity
Produktivitas kerja di produksi menurun ketika operator hanya menunggu analisa kadar selama 307 menit
5.1.2
Analisa Sebab Akibat Dalam melakukan analisa penyebab, tools yang digunakan fishbone diagram untuk
mendapatkan penyebab yang paling dominan dalam suatu masalah. Adapun fishbone diagram dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Diagram 5.1 Diagram Sebab Akibat
52
Bedasarkan diagram sebab akibat yang telah dibuat, dimana terdapat masalah utama yaitu lamanya pemeriksaan kadar IPC secara HPLC dan terdapat 3 pokok permasalahan yang menjadi akar masalah, yaitu : 1. Tidak ada ketentuan jumlah inject dan kriteria peneriman sampel IPC menyebabkan analis mengikuti kriteria analisa Finish Good menyebabkan jumlah inject sampel mencapai 4 kali menyebabkan pemeriksaan IPC Karbohidrate secara HPLC selama 307 menit. 2. Analis melakukan preparasi eluent, standard saat IPC datang menyebabkan sampel tidak langsung dipreparasi dan dianalisa menyebabkan pemeriksaan IPC Karbohidrate secara HPLC selama 307 menit. 3. Analis Finish Good lainnya belum di training menyebabkan jumlah analis yang dapat mengoperasikan HPLC hanya 1 orang menyebabkan tidak semua analis Finish Good pada tiap shift bisa melakukan analisa IPC secara HPLC menyebabkan pemeriksaan IPC Karbohidrate secara HPLC selama 307 menit.
5.1.3
Rencana Penanggulangan Bedasarkan akar masalah yang telah digali pada tahap sebelumnya, maka dibuatlah
rencana penanggulangan yang akan dibuat, dapat di lihat pada Tabel 5.3.
53
Tabel 5.3 Rencana Penaggulangan No
Aktifitas What
Alasan Why
Langkah kerja How
1
Preparasi eluent dan standar sebelum sampel IPC datang
Supaya ketika sampel IPC datang hanya preparasi sampel kemudian inject sampel
Saat SUCU mulai membuat eluent dan preparasi standar kemudian inject standar
2
Ditetapkan jumlah inject dan kriteria penerimaan sampel IPC
Ketetapan jumlah inject harus sama antara analis satu dengan yang lain
Membuat 3x preparasi sampel kemudian @ 1 inject sampel
Dilakukan training
Memberi pengetahuan dan cara kerja yang sama untuk seluruh analis yang bertugas menganalisa kadar IPC / FG
3
Pada hari dan jam tertentu diadakan training pengoprasian alat HPLC dan metode analisanya
PIC Who
Analis FG
Spv QC
Tempat Where Lab Kimia Fisika
Lab Kimia Fisika
Due Date When week III IV April 2014
week IV April 2014
Spv QC Lab Kimia week I - IV dan Analis Fisika April 2014 FG
Biaya How Much Setiap pemeriksaan IPC turun 228,82 menit. Jumlah produksi ( IEASP + IT05X + IT16X + MATOB ) = 63 BN/th
Man hours total = Rp 82.625.994 Man hours QC = 228,82/ 60 x 63 x 33230 = Rp 7.983.873
Man hours produksi : Proses ( 1 operator fill, 2 operator cuci botol, 1 operator steril) = 4 x 228,82/ 60 x 34519 = Rp 88.174.276. Kemas (2 operator visual, 3 operator packing) = 5 x 228,82/ 60 x 63 x 34519 = Rp 41.467.845. Total MH Produksi = Rp 74.642.121. Utilitas = 228,82/ 60 x 63 = 240.261 jam
Tujuan Target Sudah dikerjakan saat SUCU ( Set Up Clean Up ) Machine Semua inject memenuhi syarat
Semua analis berhasil mengorasikan HPLC dan metode analisa
54
Bedasarkan rencana penanggulangan yang dibuat, dapat dilihat bahwa dilakukan 3 perbaikan untuk menangani lamanya pemeriksaan IPC Karbohidrate secara HPLC selama 307 menit, antara lain : 1. Untuk menangani lama nya waktu pemeriksaan, preparasi eluent dan inject standar dilakukan sebelum sampel IPC datang. Dengan pemanfaatan waktu sebelum mulai nya produksi infuse karbohidrat. 2. Untuk menangani lamanya waktu pemeriksaan, dibuat ketetapan jumlah inject dan criteria penerimaan sampel IPC. Untuk memungkinkan sampel memenuhi syarat dari hasil pengujian di lakukan 3x preparasi sampel. Apabila sampel pertama tidak memenuhi syarat maka ada back up dari preparasi sampel dua dan tiga. 3. Untuk menangani lamanya waktu pemeriksaan, seluruh analis di training oleh supervisor QC untuk mengoprasikan alat dan pemahaman metode analisa yang akan di ilustrasi kan. Sehingga ketika produksi infuse karohidrate semua analis kompeten dalam menyiapkan dan mengoprasikan alat uji
5.1.4 Pelaksanaan Penanggulangan Pada tahap ini dilakukan pembuatan dari rencana penanggulangan yang telah dibuat sebelumnya. Berikut pelaksanaan penanggulangan yang telah dibuat, yaitu : 1. Preparasi eluent dan standard sebelum sampel IPC datang.
Gambar 5.1 Alur Preparasi Eluent dan Standar
55
Proses ini hanya memindahkan sebagian step pengerjaan sebelum sampel IPC datang. Lacak mundur proses produksi, preparasi eluent dan standar dikerjakan pada saat set up clean up pipa filling selama 150 menit. Mixing produk dimulai dengan persiapan air pada tanki mixing dan memasukkan bahan baku, mixing memerlukan waktu selama 60 menit. Setelah mixing selesai barulah sampel IPC di berikan ke QC untuk di analisa kadar karbohidrat nya. Total pengerjaan preparasi eluent dan standard yaitu 195 menit, total SUCU dan mixing adalah 210 menit, sehingga bisa ter-cover.
Gambar 5.2 Alur di mulainya Preparasi Eluent dan Standar
Untuk preparasi sampel, inject dan re-proses hanya bisa di lakukan saat sampel IPC telah disiapkan operator produksi. Maka total analisa setelah sampel di berikan operator produksi adalah 90 menit. Berikut gambar alur nya :
Gambar 5.3 Alur Preparasi Sampel
2. Ditetapkan jumlah inject dan kriteria penerimaan sampel IPC pemeriksaan secara HPLC. Penetapan kriteria penerimaan yaitu minimal 2 inject Memenuhi Syarat (MS) dari preparasi yang berbeda. Sehingga waktu inject yang mencapai 90 menit bisa turun
56
menjadi 60 menit. Sebelumnya analisa yang dilakukan yaitu dengan membuat 2 preparasi sampel @ 2 inject dengan urutan inject nya : -
Preparasi 1 inject 1
-
Preparasi 2 inject 1
-
Preparasi 1 inject 2
-
Preparasi 2 inject 2 Metode tersebut mempunyai kelebihan, jika analisa TMS dari sample preparasi 1
atau 2 yang disebabkan karena system HPLC maka masih di back up oleh inject 2. Tetapi kelemahannya jika analisa TMS dari sampel preparasi 1 atau 2 yang disebabkan karena preparasi yang kurang teliti, analis harus preparasi ulang. Disini tim QCC membuat suatu ketetapan baru, dimana dilakukan 3 preparasi sampel @ 1 inject. Dengan urutan inject nya sebagai berikut : -
Preparasi 1
-
Preparasi 2
-
Preparasi 3 Kelebihan metode tersebut jika analisa TMS dari sampel 1 atau 2 yang disebabkan
karena system HPLC atau preparasi yang kurang teliti maka masih di back up oleh preparasi 3. Dipilihlah cara yang kedua ini sebagai ketetapan jumlah inject dan kriteria penerimaan sampel IPC yang baru dengan waktu 30 menit.
3. Training analis tentang pengoprasian alat HPLC dan Metode Analisa Training pengoprasian HPLC dilakukan pada minggu 1 April 2014 (daily). Dan trainging metode analisa pemeriksaan pada masing-masing produk pada minggu ke 2 sampai 4 (weekly).
57
5.2
Pembahasan
5.2.1 Evaluasi Hasil Perbaikan Tahap ini adalah tahapan dimana dilakukan evaluasi sejauh mana hasil perbaikan dapat menangani masalah yang muncul pada analisa kondisi yang ada dan mengecek apakah target dapat terpenuhi oleh penanggulangan yang dibuat. Tabel 5.4 Waktu Analisa IPC secara HPLC Nama Produk IEASP 0101134 IEASP 0111234 IEASP 0010144 IEASP 0020244 IEASP 0030344 IEASP 0040344 IT05X 0070444 IT05X 0080444 IT10X 0030444 IT16X 0020444 MATOB 0050444 IT05X 0090544 IT05X 0100544 MATOB 0060544 MATOB 0070544 IEASP 0050544 IT16X 0030544 IEASP 0060644 MATOB 0080644 MATOB 0090644 IEASP 0070644
Waktu (menit) 540 172 180 210 635 105 150 90 240 170 60 50 45 60 40 55 60 210 30 210 40
Maret 2014-April 2014
April 2014
April 2014-Mei 2014
58
Grafik 5.1 Pencapaian Produktivitas Analisa Karbohidrat IPC Waktu pemeriksaan IPC Karbohidrate turun 74.53 % dan pencapaian terhadap target 92.64 % (Bulan Mei 2014-Juni 2014). Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari sudut QCDSMPE, adapun evaluasi tersebut antara lain : 5.2.1.1 Moral Evaluasi yang dilakukan setelah perbaikan dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5.5 Perbandingan Moral Teknisi Sebelum dan Sesudah Perbaikan Sebelum Perbaikan
Setelah Perbaikan
Banyak pekerja yang Pekerja lebih bersemangat mengeluh range analisa karena tidak menunggu karbohidrate lama terlalu lama
5.2.1.2 Productivity Pada evaluasi hasil perbaikan dari segi productivity, perbaikan yang dilakukan adalah dengan melihat hasil produksi yang meningkat dibandingkan sebelum QCC. Dengan mengitung cost saving dari man hours pekerja. Misal, penyelesaian produk karbohidrat sebelumnya memerlukan waktu 2 hari setelah QCC menjadi lebih cepat selesai setengah hari.
59
5.2.2 Standarisasi dan Tindak Lanjut 5.2.2.1 Standarisasi Pada tahap standarisasi atas hasil perbaikan yang telah dilakukan, yaitu menggunakan metode analisa yang baru, maka dibuatlah Standard Operational Procedures (SOP) penjelasan metode tersebut. Waktu analisa IPC secara HPLC maksimal 60 menit dimasukkan dalam target proses produksi, jika lebih dari 60 menit terhitung line stop. Perubahan metode analisa IPC HPLC dicantumkan dalam daftar protap sebagai berikut : 1. PT-CP.Q-04-01-05 Specification of EAS Pfrimmer 2. PT-CP.Q-04-01-13 Specification of Triofusin 1000 3. PT-CP.Q-04-01-14 Specification of Triofusin 1600 4. PT-CP.Q-04-01-15 Specification of Triofusin 500 5. PT-CP.Q-04-01-24 Specification of Manitol 20 % Adapun penjelasan SOP tentang tahapan analisa IPC, waktu preparasi eluent dan standard, serta jumlah inject dan criteria penerimaan adalah sebagai berikut :
60
Gambar 5.4 SOP Pemeriksaan IPC Mixing dengan HPLC
61
5.2.2.2 Tindak Lanjut Pada langkah tindak lanjut, hal yang dilakukan adalah membuat tema berikutnya sebagai wujud kesinambungan dari Circle ini. Adapun tema yang diangkat berikutnya adalah menurunkan jumlah injector bocor dengan jadwal kegiatan QCC pada periode Agustus – Desember 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 5.6 Jadwal Kegiatan Tema Berikutnya
No
Aktifitas
1
Menentukan tema Menentukan target Analisa kondisi yang ada Analisa sebab akibat Pencana penanggulangan Pelaksanaan penanggulangan
2 3 4 5 6 7 8
Evaluasi hasil Standarisasi dan tindak lanjut
Agustus 2014 1 2 3 4
September 2014 1 2 3 4
Oktober 2014 1 2 3 4
November 2014 1 2 3 4
Desember 2014 1 2 3 4
Januari 2015 1 2 3 4