BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang akan datang pada tahun 2017 -2018 yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT XYZ, maka dapat dilihat komponen data bersifat acak (random) dan tidak ada pengaruh trend, siklus, maupun pola musiman. 1.500.000 1.300.000 1.100.000
Tahun Pertama
900.000
Tahun Kedua
700.000 500.000 apr mei jun jul agu sep okt nov des jan feb mar
Gambar 5.1 Laju Permintaan Tepung Terigu Periode April 2015 – Maret 2017
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Setelah diketahui pola dari data hasil tahun April 2015 – Maret 2017 kemudian dilakukan peramalan permintaan. Peramalan yang digunakan adalah peramalan dengan analisa deret waktu, yaitu Moving Average, Regresi Linear dan Exponential Smoothing. Dari hasil perhitungan peramalan permintaan menggunakan ketiga metode kriteria pemilihan metode berdasarkan nilai kesalahan peramalan, oleh karena itu peramalan terbaik untuk jenis bahan baku ini adalah dengan metode Regeresi Linear karena memiliki nilai MAPE yang paling kecil yaitu 21,99%.Untuk nilai kesalahan peramalan dari ketiga metode peramalan bisa dilihat pada tabel 5.1.
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 5.1 Perbandingan Hasil Tingkat Kesalahan Peramalan Tepung Terigu Moving Average 2 bulan
3 bulan
Exponential Smooting 5 bulan
α = 0.1
α = 0.5
Regresi Linear α = 0.9
MAD
232.738
221.160
201.126
213.389
238.357
274.824
198.001
MSE
86.723.163.477
78.176.741.004
72.558.281.343
68.752.399.946
81.490.141.835
103.270.994.214
56.805.397.533
MAPE
25,44%
23,97%
22,01%
24,65%
25,92%
29,02%
21,99%
Berdasarkan ketiga metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan tepung terigu tersebut, peramalan yang akurasi nilai kesalahan terkecil adalah Regresi Linear. 5.2
Analisa Perhitungan Material Requirement Planning ( MRP ) Tujuan akhir dari MRP dengan perhitungan lot size yang berbeda yaitu untuk menentukan teknik perhitungan lot size mana
yang akan digunakan dalam merencanakan dan menjadwalkan kebutuhan bahan baku tepung terigu untuk April 207 – Maret 2018. Perhitungan lot size merupakan teknik untuk menentukan jumlah pemesanan yang optimal serta menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan dengan total biya simpan dan biaya pesan yang paling minimum.
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 5.2 Perbandingan Biaya Pesan dan Biaya Simpan
Lot For Lot (LFL)
Least Unit Cost (LUC)
Economic Order Quantity (EOQ)
Total
Biaya
Biaya
Biaya Pesan
Simpan
Persediaan
Rp
Rp
Rp
77.220.000
-
77.220.000
Rp
Rp
Rp
77.220.000
-
77.220.000
Rp
Rp
Rp
77.220.000
70.642.572
147.862.572
Rp
Rp
Rp
231.660.000
70.642.572
302.302.572
Berdasarkan hasil pengolahan keseluruhan biaya yang diperoleh dari ketiga teknik ukuran lot diatas terlihat untuk biaya pesan semua memiliki total biaya yang sama yaitu sebesar Rp 77.220.000 hal ini dikarenakan pemesanan yang dilakukan untuk semua metode adalah satu kali setiap bulan. Untuk biaya simpan LFL dan LUC tidak ada biaya dikarenakan tidak ada barang sisa dari bulan sebelumnya untuk disimpan, tetapi untuk EOQ memiliki biaya simpan sebesar Rp 70.642.572. Pada akhirnya yang menghasilkan biaya penyediaan material paling minimum secara teoritis adalah metode LFL dan LUC untuk digunakan dalam merencanakan persediaan bahan baku. Dikarenakan tepung terigu merupakan barang yang fast moving jadi perusahan tidak membuat safety stok untuk menghindari biaya simpan yang lebih banyak.
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.2 Waktu Pemesanan Kembali (Reorder Point) Bahan Baku. Berdasarkan keadaan yang dialami perusahaan maka diketahui bahwa waktu tenggang pemesanan bahan baku untuk setiap jenis bahan baku yaitu 7 hari. Sedangkan rata-rata permintaan
995.964 kg. Untuk safety stock kosong
dikarenakan perusahaan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu untuk biaya simpan pasti akan lebih besar dan faktor lain yang mendukung ditiadakannya safety stock adalah karena tepung terigu tersebut merupakan barang yang mudah diperoleh dimana saja. Departemen PPIC harus memesan kembali tepung terigu apabila stok tepung terigu memiliki stok minimal 248.991 kg
5.3 Perhitungan Agregat Perencanaan agregat produksi yang baik dengan menggunakan metode subkontrak dengan biaya Rp 1.090.265.000.
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/