Analisa Pembahasan
BAB V ANALISA PEMBAHASAN
5.1
IMPLEMENTASI RENCANA PERBAIKAN.
Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan mengunakan fish bone diagram dapat dilihat penyebab potensialnya terdapat pada manusia, motode & alat kerja factor ini yang paling tinggi untuk diambil tindakan perbaikan, untuk mengatasi penyebab masalah timbulnya waste. Pada saat proses produksi berikut adalah corrective action atau solusi guna mengatasi penyebab potensial terjadinya waste.
5.1.1. Implementasi yang Dilakukan Untuk Mengatasi Waste Gumpalan Produksi. Dari hasil analisa diatas untuk waste gumpalan produksi dapat dilihat bahwa penyebab potensial yang terjadi adalah pada. I.
Manusia a. Selektor/Operator kurang mengerti (kurang informasi) apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah pada proses produksi yang menyebabkan timbulnya waste, sehingga pada saat terjadi problem mesin/problem produksi yang menimbulkan waste selektor hanya melakukan hal-hal biasa sehingga waste yang dihasilkan lebih banyak, hal ini disebabkan karena tidak adanya Work Instruction ( WI ) yang mewajibkan selektor melakukan hal-hal yang sudah tertulis dalam Work Instruction untuk mengatasi hal tersebut.
-68http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisa Pembahasan
b. Melakukan training ulang terhadap selektor/operator secara bergantian menggacu pada Work Instruction (WI) yang telah dibuat, bila perlu WI yang ada ditempel disetiap mesin sehingga selektor/operator dengan mudah dapat membacanya dan memperaktekkannya. II.
Metode, Dibuatkan Work Instruction (WI) yang mengatur tentang tata cara yang lebih detail untuk tindakan yang dilakukan jika terjadi problem mesin/ problem proses yang menyebabkan timbulnya waste, sehingga diharapkan kesalahan dari selektor yang mendiamkan gumpalan produksi terus keluar dari parison dan mengeras, dan operator tidak melakukan apa-apa pada saat terjadi problem tidak terjadi lagi.
III.
Alat Kerja setelah alat-alat kerja disiapkan/ telah ada selektor dijelaskan fungsi dari alat-alat kerja yang ada, seperti tong fungsinya untuk meletakan waste gumpalan produksi yang sudah dinggin, kaos tangan fungsinya untuk mengambil/mencabut waste yang keluar dari mesin, tempat/alas untuk selang cabutan fungsinya untuk menaruh waste gumpalan produksi yang keluar dari mesin dan untuk mendinginkan waste sebelum masuk ke tong.
IV.
Lingkungan diusahakan lingkungan selalu bersih, dengan cara setiap pergantian shift dilakukan bersih-bersih, selain itu dibuatkan jadwal untuk dibersihkan secara khusus pada waktu-waktu tertentu. Dan juga selalu diterapkan bila ada box-box bekas langsung disimpan ditempatnya, jangan di tumpuk.
-69http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisa Pembahasan
5.1.2. Implementasi yang Dilakukan Untuk Mengatasi Waste Sapuan dari matrial yang jatuh Dari analisa diatas untuk waste sapuan dari material yang jatuh dapat dilihat bahwa penyebab potensial yang terjadi adalah pada. I.
Manusia a. Petugas kurang mengerti (kurang informasi) apa yang harus dilakukan jika terjadi pada saat pengisian material ke mesin gilling yang menyebabkan timbulnya waste, sehingga pada saat pengisian material petugas langsung menumpahkan material tersebut kedalam mesin gilling sehingga waste yang dihasilkan lebih banyak, hal ini disebabkan karena tidak adanya Work Instruction ( WI ) yang mewajibkan selektor melakukan hal-hal yang sudah tertulis dalam Work Instruction untuk mengatasi hal tersebut. b. Melakukan training ulang terhadap selektor/operator secara bergantian menggacu pada Work Instruction (WI) yang telah dibuat, bila perlu WI yang ada ditempel disetiap mesin sehingga selektor/operator dengan mudah dapat membacanya dan memperaktekkannya.
II.
Metode, Dibuatkan Work Instruction (WI) yang mengatur tentang tata cara yang lebih detail menganai tata cara proses pengilingan matrial, sehingga diharapkan kesalahan dari petugas yang langsung menuangkan material kedalam mesin tidak terjadi lagi.
III.
Alat Kerja setelah alat-alat kerja disiapkan/ telah ada selektor/petugas dijelaskan fungsi dari alat-alat kerja yang ada, seperti Gayung untuk mengisi material ke hopper agar tidak tumpah, -70http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisa Pembahasan
IV.
Lingkungan diusahakan lingkungan selalu bersih, dengan cara setiap pergantian shift dilakukan bersih-bersih, selain itu dibuatkan jadwal untuk dibersihkan secara khusus dapa waktu-waktu tertentu.
5.2 MONITORING DATA / EVALUASI HASIL SETELAH PERBAIKAN.
Setelah penulis melakukan analisa mulai dari mengunakan diagram fareto untuk mengketahui persentase waste terbesar, dan juga dengan mengunakan fish bone diagram untuk menganalisa pada persentase waste terbasar, sehingga dapat diketahui faktor-faktor utama penyebab dalam masalah WASTE, selain telah dijelaskan pula rencana tindakan perbaikan yang harus dilakukan dan juga implementasi atas apa yang telah direncanakan. Penulis mencoba memberi gambaran beberapa data yang diambil 4 bulan sebelum dan 4 bulan sesudah dengan mengunakan diagram fareto, dengan demikian dapat dilihat apakah action/analisa yang sudah dilakukan telah efective/berhasil.
-71http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisa Pembahasan
Tabel 5.1 Data bulan April & Nov 2004 Bulan NO
1.
Waste Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sept
Okt
Nov
PRODUKSI A
Gumpalan ex produksi
563,6
593,1
495
660,9
572,1
335
462,6
172,5
B
Sapuan mesin produksi/gilingan
607,5
471
506
510
331
229,5
229
140
C
Slang terbakar
109,5
75,5
114
233,5
222,5
128,8
135
51
D
Slang kotor oli
220,5
205,1
203,5
244,5
236,8
180,3
114,9
77
E
Botol/cap kotor oli
46,1
45,9
29,7
36,2
30,9
15,9
18,8
9
F
Runner kotor oli
16,6
15,4
12,8
10,6
14,5
8,5
10,2
4,7
159
49,5
111
0
57,5
0
0
0
0
15
0
0
0
0
127,6
0
Jumlah
1722,8
1470,5
1472
1695,7
1465,3
898
1098,1
454,2
Pemakaian Material Standar BM (Pass on)
140945
126572
103958
115021
137184,0
108544,0
128251,0
87705,0
% Waste
1,22%
1,16%
1,42%
1,47%
1,07%
0,83%
0,86%
0,52%
3.
Produksi Decoration
4.
Claim
-72http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisa Pembahasan
Grafik monitoring Bulan April S/D November 2004
Sesudah Perbaikan
Sebelum Perbaikan % Waste Bulan Apr s/d Juli
% Waste Bulan Agst s/d Nov
2,40%
2,40% % Waste
1,90%
% Waste
1,90% 1,42%
1,47%
1,40%
1,40% 1,16% 1,07%
1,22% 0,90%
0,83%
0,90%
0,86%
0,52% 0,40%
0,40% Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Gambar 5.1
-73http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sept
Okt
Nov
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. 3. 2. Korelasi Korelas positif Analisa Pembahasan i (+) kuat negatif lemah (-) kuat Pada gambar 5.1, dapat dilihat persentase waste pada Bulan April s/d Juli 2004 (sebelum melakukan perbaikan) waste sudah mengalami penurunan dari yang ditargetkan 2% mulai menurun menjadi 1% (dibulatkan), ini pun belum dilakukan secara maximal , oleh sebab itu penulis mencoba melakukan analisa agar hasil yang dicapai seoptimal mungkin, dan dapat dilihat pada Bulan Agustus s/d November 2004 (sesudah melakukan perbaikan), walau pun belum secara optimal, tetapi sudah dapat dilihat persentase penurunananya dari 1% (pemmbulatan) menjadi 0, sekian %.
5.3.MENENTUKAN STANDARISASI.
Berdasarkan diagram fareto yang telah dibuat setelah tindakan perbaikan, terlihat adanya penurunan pada persentase waste, walaupun belum maximal dalam pencapainnya. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan yang dapat mengurangi persentase waste adalah: Work Instruction dibuat dan disosialisasikan. Di buat jadwal untuk training selektor, operator atau karyawan yang berhubungan langsung dengan waste, secara bergantian. Selalu dilakukan mengontrol alat-alat yang dibutuhkan, dan alat-alat yang dipergunakan dalam penangganan waste.
-75http://digilib.mercubuana.ac.id/