155 156
BAB V ANALISA HASIL
5.1
ANALISA HASIL PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN FUZZY PERBANDINGAN BERPASANGAN Metode yang digunakan dalam memilih supplier terbaik adalah Fuzzy
AHP. Dalam metode ini diperoleh hasil perhitungan bobot kriteria, subkriteria dan subkriteria terhadap alternatif. 5.1.1
Analisa Hasil Perhitungan Prioritas Kriteria Berdasarkan
perhitungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil
presentase bobot masing – masing kriteria. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah ini:
Dari grafik yang diatas terlihat bahwa kriteria harga mempunyai presentase tertinggi sebesar 55%. Presentase kedua terbesar adalah pelayanan. Presentase ketiga dan keempat oleh delivery dan management system dengan nilai presentase yang sama yaitu 0%.
156
5.1.2
Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria
5.1.2.1 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Delivery Berdasarkan
perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil
presentase bobot masing – masing subkriteria. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.2 dibawah ini:
Gambar 5.2 Presentase Bobot Prioritas Subriteria Delivery Dari grafik yang diatas terlihat hanya subkriteria ketepatan waktu dalam mengirim (D1) yang memiliki nilai 100%. Hal ini dikarenakan subkriteria ketepatan jumlah pengiriman (D2) mempunyai bobot prioritas 0, sehingga tidak memiliki nilai presentase. 5.1.2.2 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Pelayanan Berdasarkan
perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil
presentase bobot masing – masing subkriteria. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.3 dibawah ini:
157
Gambar 5.3 Presentase Bobot Prioritas Subriteria Pelayanan Dari grafik yang diatas terlihat hanya subkriteria mengganti barang yang tidak sesuai (P1) yang memiliki nilai 100%. Hal ini dikarenakan subkriteria kemampuan mengirim progress report secara berkala (P2) begitu juga subkriteria respon dan komunkasi (P3) mempunyai bobot prioritas 0, sehingga tidak memiliki nilai presentase. 5.1.2.3 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Harga Berdasarkan
perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil
presentase bobot masing – masing subkriteria. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.4 dibawah ini:
Gambar 5.4 Presentase Bobot Prioritas Subriteria Harga Dari grafik yang diatas terlihat hanya subkriteria harga bersaing (H1) yang memiliki nilai 100%. Hal ini dikarenakan subkriteria potongan harga (H2) mempunyai bobot prioritas 0, sehingga tidak memiliki nilai presentase.
158
5.1.2.4 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Management System Berdasarkan
perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil
presentase bobot masing – masing subkriteria. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.5 dibawah ini:
Gambar 5.5 Presentase Bobot Prioritas Subriteria Management System Dari grafik yang diatas terlihat hanya subkriteria kelengkapan sertifikat material (MS2) yang memiliki nilai 100%. Hal ini dikarenakan subkriteria reputasi dan pengalaman supplier (MS1) mempunyai bobot prioritas 0, sehingga tidak memiliki nilai presentase.
5.1.3 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Terhadap Alternatif 5.1.3.1 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Ketepatan Waktu Dalam Mengirim (D1) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.6 dibawah ini:
159
Gambar 5.6 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa supplier Mandiri Sukses Teknindotama, PT memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 33%. Peringkat kedua adalah Elangbaja Pandusemesta, PT dengan bobot prioritas sebesar 31%. Diikuti dengan Lestari Era Gemilang, CV dengan 27%, lalu Sapta Asien Mideast dengan bobot 9% dan yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 0%. 5.1.3.2 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Ketepatan Jumlah Pengiriman (D2) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.7 dibawah ini:
160
Gambar 5.7 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa supplier Mandiri Sukses Teknindotama, PT memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 32%. Peringkat kedua adalah Lestari Era Gemilang, CV dengan bobot prioritas yang sama sebesar 32%. Diikuti dengan Elangbaja Pandusemesta, PT dengan 27%, lalu Sapta Asien Mideast dengan bobot 9% dan yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 0%. 5.1.3.3 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Mengganti Barang yang Tidak Sesuai (P1) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.8 dibawah ini:
161
Gambar 5.8 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa supplier Mandiri Sukses Teknindotama, PT memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 32%. Peringkat kedua adalah Elangbaja Pandusemesta, PT dengan bobot prioritas sebesar 28%. Diikuti dengan Lestari Era Gemilang, CV dengan 26%, lalu Sapta Asien Mideast dengan bobot 14% dan yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 0%. 5.1.3.4 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Kemampuan Mengirim Progress Report (P2) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.9 dibawah ini:
162
Gambar 5.9 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa supplier Mandiri Sukses Teknindotama, PT memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 35%. Peringkat kedua adalah Elangbaja Pandusemesta, PT dengan bobot prioritas sebesar 27%. Diikuti dengan Lestari Era Gemilang, CV dengan 24%, lalu Sapta Asien Mideast dengan bobot 14% dan yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 0%. 5.1.3.5 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Respon dan Komunikasi (P3) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.10 dibawah ini:
163
Gambar 5.10 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa supplier Mandiri Sukses Teknindotama, PT memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 28%. Peringkat kedua adalah Elangbaja Pandusemesta, PT dengan bobot prioritas yang sama sebesar 28%. Diikuti dengan Lestari Era Gemilang, CV dengan 25%, lalu Sapta Asien Mideast dengan bobot 16% dan yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 3%. 5.1.3.6 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Harga Bersaing (H1) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.11 dibawah ini:
164
Gambar 5.11 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa Elangbaja Pandusemesta, PT memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 39%. Peringkat kedua dan ketiga memilki bobot prioritas yang sama sebesar 29% yaitu Mandiri Sukses Teknindotama, PT dan Lestari Era Gemilang, CV. Urutan alternatif keempat yaitu Sapta Asien Mideast dengan bobot 3%. Alternatif yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 0%. 5.1.3.7 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Potongan Harga (H2) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.12 dibawah ini:
165
Gambar 5.12 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa supplier Elangbaja Pandusemesta, PT memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 31%. Peringkat kedua dan ketiga dengan bobot prioritas yang sama sebesar 28% adalah Mandiri Sukses Teknindotama, PT dan Lestari Era Gemilang, CV. Selanjutnya adalah Sapta Asien Mideast dengan bobot prioritas 13%. Alternatif yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 0%. 5.1.3.8 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Reputasi dan Pengalaman Supplier (MS1) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.13 dibawah ini:
166
Gambar 5.13 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa supplier Sapta Asien Mideast memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 29%. Peringkat kedua adalah Elangbaja Pandusemesta, PT dengan bobot prioritas sebesar 27%. Diikuti dengan Lestari Era Gemilang, CV dengan 21%, lalu Mandiri Sukses Teknindotama, PT dengan bobot 15% dan yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 8%. 5.1.3.9 Analisa Hasil Perhitungan Subkriteria Kelengkapan Sertifikat Material (MS2) Terhadap Alternatif Berdasarkan perhtungan yang dilakukan maka akan diperoleh hasil presentase bobot masing – masing alternatif. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.14 dibawah ini:
167
Gambar 5.14 Presentase Bobot Prioritas Alternatif Dari grafik yang diatas terlihat bahwa supplier Elangbaja Pandusemesta, PT memiliki bobot prioritas paling tinggi yaitu sebesar 38%. Peringkat kedua adalah Lestari Era Gemilang, CV dengan bobot prioritas sebesar 33%. Diikuti dengan Sapta Asien Mideast dengan 19%, lalu Mandiri Sukses Teknindotama, PT dengan bobot 10% dan yang terakhir adalah Karya Benteng Baru Semesta. PT dengan bobot sebesar 8%. 5.2
ANALISA HASIL METODE TOPSIS (TECHNIQUE FOR ORDER
PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION) Input dari perhitungan TOPSIS didapat dari output perhitungan Fuzzy AHP yang telah dilakukan sebelumnya. Pada perhitungan ini akan dihasilkan urutan alternatif terbaik yang juga memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Oleh karena itu dengan hasil yang didapat dari perhitungan ini, diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan – keuntungan lebih sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan perusahaan. Gambaran alternatif yang terpilih ini dapat dilihat pada gambar 5.15 dibawah ini:
168
Gambar 5.15 Presentase Alternatif Terpilih Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan Elangbaja Pandusemesta, PT sebagai alternatif pilihan pertama supplier dengan 38%. Alternatif pilihan yang kedua adalah Mandiri Sukses Teknindotama, PT dengan bobot sebesar 31%. Diikuti oleh Lestari Era Gemilang, CV dengan 27%, lalu Sapta Asien Mideast dengan bobot 4%. Sedangkan alternatif pilihan terakhit adalah Karya Benteng Baru Semesta .PT dengan bobot 0%.